1
-Memahami konsep Voltage Standing Wave Ratio pada saluran transmisi. Memahami konsep impedansi dan admitansi pada saluran transmisi. Memahami penggunaan Smith Chart pada penentuan nilai impedansi dan admitansi pada saluran transmisi. -Microwave Trainer Board. Variabel Attenuator. X-band CW Gunn Oscilator Source. Slotted line. Probe diode detector. Terminal hubung singkat. Terminal resistif. Waveguide Antena horn. H-plane tee. -Suatu saluran transmisi dapat dimodelkan sebagai suatu konfigurasi dua kutub sederhana. Pada Gambar 2.1., terlihat parameter saluran transmisi yang terdistribusi secara seri, yaitu R’ (resistansi per meter) dan L’ (induktansi per meter) serta secara paralel, yaitu G’ (konduktansi per meter) dan C’ (kapasitansi per meter). Tanda apostrof menunjukkan nilai terdistribusi terhadap satuan panjang (meter). Parameter terdistribusi ini semakin berlipat ganda terhadap panjang segmen diferensial Δz dalam meter dan menghasilkan nilai elemen “murni” R, L, G, dan C. -Persamaan Telegrafis merupakan persamaan dasar pada saluran transmisi yang memperhitungkan arus dan tegangan sesaat pada segmen saluran transmisi sehingga saluran transmisi dapat dilihat sebagai model dua kutub. -Persamaan ini menggambarkan karakteristik dasar pada saluran transmisi, yaitu : 1. Konstanta propagasi, yang menggambarkan karakteristik propagasi gelombang pada saluran transmisi tersebut. dimana α adalah komponen riel, yaitu konstanta atenuasi dan β adalah komponen imajiner, yaitu konstanta fasa. 2. Impedansi karakteristik, yaitu perbandingan antara amplitudo gelombang tegangan yang merambat pada arah positif terhadap amplitudo gelombang arus yang merambat pada arah positif. 3. Impedansi karakteristik pada saluran tanpa rugi ( lossless line). Suatu saluran dapat diasumsikan sebagai saluran tanpa rugi jika nilai R’ jauh lebih kecil daripada ωL' dan G’ jauh lebih kecil daripada ωC' sehingga nilai R’ = G’ = 0. -Tingkat ketidaksesuaian impedansi terhadap saluran dinyatakan dalam parameter koefisien pantul ( refflection coefficient) pada sisi beban, yaitu : -dimana perbandingan antara nilai amplitudo maksimum superposisi gelombang terhadap amplitudo minimum superposisi gelombang dinyatakan dalam parameter VSWR (voltage standing wave ratio). -Pada setiap titik sepanjang saluran transmisi, Saudara dapat mengetahui perbandingan tegangan total terhadap arus total, yang dikenal sebagai impedansi input. (saluran tanpa rugi) -Metode langsung dilakukan dengan mengukur nilai arus di sepanjang saluran transmisi. Hasil pengukuran tersebut akan didapatkan nilai arus pada setiap titik di saluran transmisi. Grafik VSWR didapatkan dengan memplot setiap nilai arus pada setiap titik di saluran transmisi. -Metode tidak langsung digunakan untuk memperbaiki metoda langsung jika nilai VSWR > 10. Detector mendeteksi sinyal minimum. Kemudian detector digerakkan pada dua tempat dimana sinyal memiliki ampitudo dua kali amplitudo sinyal minimum. Jarak kedua tempat tersebut, d, dapat digunakan untuk menentukan VSWR dengan : -Diagram Smith adalah diagram yang biasa digunakan untuk memahami karakteristik saluran transmisi dan elemen rangkaian microwave. Diagram ini terdiri dari bilangan real dan imajiner, dimana komponen real ditunjukkan oleh bentuk lingkaran penuh, sedangkan komponen imajiner ditunjukkan oleh bentuk lengkung. Beberapa karakteristik saluran transmisi yang dapat dihitung dengan Diagram Smith antara lain adalah VSWR, impedansi beban, admitansi beban, dan koefisien refleksi. Berdasarkan Diagram Smith dapat diketahui kondisi saluran transmisi apakah matching atau tidak.

moduk rangkuman

Embed Size (px)

DESCRIPTION

test

Citation preview

  • -Memahami konsep Voltage Standing Wave Ratio pada saluran transmisi. Memahami konsep impedansi dan admitansi pada saluran

    transmisi. Memahami penggunaan Smith Chart pada penentuan nilai impedansi dan admitansi pada saluran transmisi.

    -Microwave Trainer Board. Variabel Attenuator. X-band CW Gunn Oscilator Source. Slotted line. Probe diode detector. Terminal hubung singkat. Terminal resistif. Waveguide Antena horn. H-plane tee. -Suatu saluran transmisi dapat dimodelkan sebagai suatu konfigurasi dua kutub sederhana. Pada Gambar 2.1., terlihat parameter

    saluran transmisi yang terdistribusi secara seri, yaitu R (resistansi per meter) dan L (induktansi per meter) serta secara paralel, yaitu

    G (konduktansi per meter) dan C (kapasitansi per meter). Tanda apostrof menunjukkan nilai terdistribusi terhadap satuan panjang

    (meter). Parameter terdistribusi ini semakin berlipat ganda terhadap panjang segmen diferensial z dalam meter dan menghasilkan

    nilai elemen murni R, L, G, dan C.

    -Persamaan Telegrafis merupakan persamaan dasar pada saluran transmisi yang memperhitungkan arus dan tegangan sesaat pada

    segmen saluran transmisi sehingga saluran transmisi dapat dilihat sebagai model dua kutub.

    -Persamaan ini menggambarkan karakteristik dasar pada saluran transmisi, yaitu :

    1. Konstanta propagasi, yang menggambarkan karakteristik propagasi gelombang pada saluran transmisi tersebut.

    dimana adalah komponen riel, yaitu konstanta atenuasi dan adalah komponen imajiner, yaitu konstanta fasa.

    2. Impedansi karakteristik, yaitu perbandingan antara amplitudo gelombang tegangan yang merambat pada arah positif terhadap

    amplitudo gelombang arus yang merambat pada arah positif.

    3. Impedansi karakteristik pada saluran tanpa rugi (lossless line). Suatu saluran dapat diasumsikan sebagai saluran tanpa rugi jika nilai

    R jauh lebih kecil daripada L' dan G jauh lebih kecil daripada C' sehingga nilai R = G = 0.

    -Tingkat ketidaksesuaian impedansi terhadap saluran dinyatakan dalam parameter koefisien pantul (refflection coefficient) pada sisi

    beban, yaitu :

    -dimana perbandingan antara nilai amplitudo maksimum superposisi gelombang terhadap amplitudo minimum superposisi gelombang

    dinyatakan dalam parameter VSWR (voltage standing wave ratio).

    -Pada setiap titik sepanjang saluran transmisi, Saudara dapat mengetahui perbandingan tegangan total terhadap arus total, yang

    dikenal sebagai impedansi input.

    (saluran tanpa rugi)

    -Metode langsung dilakukan dengan mengukur nilai arus di sepanjang saluran transmisi. Hasil pengukuran tersebut akan didapatkan

    nilai arus pada setiap titik di saluran transmisi. Grafik VSWR didapatkan dengan memplot setiap nilai arus pada setiap titik di saluran

    transmisi.

    -Metode tidak langsung digunakan untuk memperbaiki metoda langsung jika nilai VSWR > 10. Detector mendeteksi sinyal minimum.

    Kemudian detector digerakkan pada dua tempat dimana sinyal memiliki ampitudo dua kali amplitudo sinyal minimum. Jarak kedua

    tempat tersebut, d, dapat digunakan untuk menentukan VSWR dengan :

    -Diagram Smith adalah diagram yang biasa digunakan untuk memahami karakteristik saluran transmisi dan elemen rangkaian

    microwave. Diagram ini terdiri dari bilangan real dan imajiner, dimana komponen real ditunjukkan oleh bentuk lingkaran penuh,

    sedangkan komponen imajiner ditunjukkan oleh bentuk lengkung. Beberapa karakteristik saluran transmisi yang dapat dihitung dengan

    Diagram Smith antara lain adalah VSWR, impedansi beban, admitansi beban, dan koefisien refleksi. Berdasarkan Diagram Smith dapat

    diketahui kondisi saluran transmisi apakah matching atau tidak.