96
MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16 MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16 Oleh: Teuku Arriessa Sukhairi S.T JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI ADISUTJIPTO 2010 1 TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

Modul Catia

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Modul Catia

Citation preview

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    MODUL PRAKTIKUM

    CATIA V5 R16Oleh:

    Teuku Arriessa Sukhairi S.T

    JURUSAN TEKNIK INFORMATIKASEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI ADISUTJIPTO

    2010

    1TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    KATA PENGANTARBuku ini ditulis sebagai modul praktikum CATIA V5 R16 jurusan Teknik Informatika Sekolah

    tinggi teknologi Adisutjipto. Sebagai alat komunikasi di Industri, gambar mempunyai peran

    yang penting sebagai bahasa diantara perancang dan pelaksana. Agar dapat terjadi komunikasi

    yang intensif tanpa kesalahan interpretasi diantara mereka yang ada di Industri dalam pembuatan

    produk, maka diperlukan penguasaan kemampuan dalam membuat gambar dan simulasi di

    CATIA V5 R16. Dimana pada modul praktikum ini terdiri dari sketcer, part design dan assembly

    workbench.

    Akhirnya penulis berharap, semoga buku ini dapat menjadi acuan dalam mempelajari CATIA V5

    R16. Segala saran untuk perbaikan buku sangat diharapkan.

    Yogyakarta, Desember 2010

    Penulis,

    Teuku ArriessaSukhairi S.T.

    2TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL .. 1

    KATA PENGANTAR .. 2

    DAFTAR ISI .. 3

    PENDAHULUAN .. 4

    BAB I. SKETCHER WORKBENCH .. 8

    BAB II. PART DESIGN WORKBENCH .. 44

    BAB III. ASSEMBLY DESIGN WORKBENCH .. 67

    3TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    CATIA FOR DESIGNERS V5 R16

    PENDAHULUAN

    Persaingan yang kian ketat membuat industry manufaktur memilih cara yang cerdas dan efisien. Fungsi integrasi dalam pabrik memerlukan definisi produk yang unik dan konsisten terhadap seluruh desain dan proses manufaktur. Kemampuan grafis komputer memungkinkan untuk implementasi praktis ini. Ribuan industri besar atau pun kecil menengah di seluruh dunia mempercayakan teknologinya kepada sebuah piranti lunak yang andal.

    Secara teknis, penggunaan CATIA sangat mudah. Dengan aplikasi yang lengkap dan lebih dari 140 modul untuk berbagai kebutuhan industri. Untuk mengoperasikan piranti lunak ini tidak perlu ahli khusus. yang dibutuhkan tetap saja para ahli di industry masing masing dalam merancang produk mereka.

    CATIA V5R16

    Selamat datang di CATIA (Computer Aided Three Dimensional Interactive Application). Sebagai pengguna baru dari paket perangkat lunak, Anda akan bergabung dengan ribuan pengguna high-end CAD / CAM / CAE alat di seluruh dunia. Jika Anda sudah familiar dengan rilis sebelumnya, anda dapat meningkatkan keterampilan merancang anda dengan peningkatan luar biasa dalam rilis terbaru.

    Dengan pembuatan model 3D bentuk 2D dapat kita jabarkan secara langsung dari desain yang telah kita buat, sehingga ketepatan gambar akan lebih baik dibanding kita membuat model 2D yang diproyeksikan dalam bentuk 3D.

    CATIA yang dikembangkan oleh Dassault Systems, Prancis. CATIA V5 memberikan teknologi yang inovatif, untuk produktivitas maksimum dan kreativitas dari konsep ke produk akhir. CATIA V5 mengurangi kurva belajar bagi pengguna, karena memungkinkan fleksibilitas menggunakan fitur berbasis desain dan parametrik. CATIA melayani tugas-tugas desain dasar dengan menyediakan workbenches berbeda. meja kerja didefinisikan sebagai suatu lingkungan tertentu yang terdiri dari satu set alat, yang memungkinkan pengguna untuk melakukan tugas-tugas desain khusus di daerah tertentu.

    Aplikasi dalam program CATIA diantaranya :

    1. Mechanical design (part design, assembly design, Drafting, Sheet metal design, Structure design, Part structural analysis, assembly structural analysis, wireframe and surface design, composite design, dan lainnya)

    2. Equipment and systems (electrical system design, piping design, Ducting desain, circuit board design, piping and instrumentation diagram, dll)

    4TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    3. Shape design & styling4. Analysis and simulation5. Digital Mockup6. Manufacturing dan lainnya

    SYSTEM REQUIREMENTSBerikut ini adalah persyaratan sistem untuk memastikan kelancaran CATIA V5R16 di sistem anda:

    1. Sistem unit: Sebuah Intel Pentium III atau Pentium 4 workstation berbasis menjalankan Microsoft Windows 2000 Professional Edition atau Windows XP Professional Edition.

    2. Memory: 256 MB RAM minimum yang disarankan untuk semua aplikasi. 512 MB RAM direkomendasikan untuk aplikasi DMU.

    3. Disk drive: 4 GB Disk Drive Space (Minimum space yang disarankan)4. Internal / Eksternal drive: A drive CD-ROM diperlukan untuk instalasi program.5. Display: Sebuah layar warna grafik yang kompatibel dengan adaptor grafik yang dipilih

    platform-khusus. Ukuran monitor minimum yang disarankan adalah 17 inci.6. Graphics adaptor: Adaptor grafis dengan OpenGL 3D accelerator diperlukan dengan

    resolusi minimal 1024x768 untuk workstation Microsoft Windows dan 1280x1024 untuk workstation UNIX

    MEMULAI CATIA V5R16 Instal CATIA V5R16 pada sistem Anda dan kemudian jalankan dengan mengklik dua

    kali pada ikon cara pintas dari CATIA V5R16 pada desktop komputer Anda. Anda juga dapat memilih Start> Programs> CATIA> CATIA V5R16 dari menu taskbar,

    seperti yang ditunjukkan pada gambar.

    5TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    Gambar 1.1 Memulai CATIA V5R16 menggunakan taskbar

    Gambar 1.2 Layar awal yang muncul setelah memulai CATIA V5R16

    Gambar 1.3 Layar yang muncul setelah menutup file produk awal

    6TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    Cara Menggunakan MouseGunakan Tombol Mouse ini Setiap kali melakukan

    Select (menus, commands, geometry in graphics area, ...)

    Click (icons, dialog box buttons, tabs, selection of a location in the document window,...)

    Double-click Shift-click Ctrl-click Check (check boxes) Drag Drag and drop (icons onto objects,

    objects onto objects)

    Drag Move

    Right-click (to select contextual menu)

    HOT KEYSHot keys yang biasa digunakan dalam CATIA V5

    7TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    Table 1.1 hot keys

    BAB ISKETCHER

    1.1 Sketcher workbenchSebelum memasuki materi CATIA lebih jauh, maka hal yang perlu diketahui pertama sekali adalah menggambar sketsa 2 dimensi yang nantinya akan dijadikan 3 dimensi. Sketcher workbench menyediakan metode sederhana untuk membuat dan mengedit geometri 2D serta menciptakan hubungan antara unsur-unsur geometris. Setelah dibuat, Anda dapat mengatur constraints antara elemen geometris, jika Anda perlu untuk sketsa yang lebih kompleks

    8TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    1.2 Membuat file baru Ada dua cara yang berbeda dalam memasuki meja kerja Sketcher sebelum Anda mulai membuat sketsa:

    Membuat geometri baru menggunakan menu bar Start. Membuat geometri baru dengan menggunakan menu bar File.

    1.2.1 Membuat geometri baru menggunakan bar menu Start

    1. Pilih Start > Mechanical Design > Sketcher dari the menu bar.

    2. Pilih reference plane pada geometry area.

    atau2. Pilih reference plane dari specification tree.

    1.2.2 Membuat geometri baru dengan menggunakan menu bar File

    1. Pilih File > New dari menu bar. New dialog box ditunjukkan.2. Pilih Part dari kotak dialog New.

    Nama Part akan muncul di kotak dialog New part.

    9TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    3. Klik OK untuk memvalidkan.Part Design workbench akan ditampilkan.4. Pilih reference plane pada geometry area tau pilih reference plane dari specification

    tree.

    5. Klik ikon Sketch pada Sketcher toolbar.Sketcher workbench muncul seperti yang ditunjukkan di sini, dengan Sketcher toolbars utamanya ditunjukkan pada bagian kanan dan bawah.

    Gambar 1.4 Sketcher Workbench1.3 Melakukan Restore Terhadap Posisi Toolbars

    1. Pilih Tools > Customize... dari menu bar. Customize dialog box akan dimunculkan

    2. Klik Restore position pada Toolbars tab. Dialog box yang dimunculkan meminta konfirmasi untuk Restore operation.

    3. Klik OK untuk memvalidasi.

    10TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    4. Klik Close pada Customize dialog box.

    Gambar 1.5 Customize Dialog Box

    1.4 Mengatur Sketcher Workbench

    1. Pilih Tools > Option... dari menu bar. Customize dialog box akan dimunculkan2. Pilih Parameters and Measurement untuk memodifikasi Parameter ukuran yang

    di gunakan.3. Untuk memodifikasi pengaturan grid Pilih Tools > Option pilih Mechanical

    design . 4. Lalu pilih Sketcher untuk menampilkan sketcher tab.5. Klik OK untuk memvalidasi. 6. Klik Close pada Customize dialog box

    Gambar 1.6 Options dialog box dengan mengganti Units tab

    11TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    Gambar 1.7 Options dialog box dengan memilih Sketcher option

    1.5 Menggunakan Sketcher toolbarsA. Untuk menggambar Profile digunakan perintah dari Profile toolbar.

    A.1 Toolbar Profile Toolbar profile digunakan untuk menggambar skets dalam bentuk garis dan busur yang saling berhubungan. Tiga mode pilihan profile yang memungkinkan:

    1. Line

    2. Tangent arc

    3. Three point arc

    Langkah penggambaran:

    1. Pilih / klik toolbar profile 2. Ketik pada sktcher tools toolbar untuk first point nya : H=30mm, V=40mm

    dan tekan enter.

    3. Ketik pada sktcher tools toolbar untuk end point nya : H=70mm, V=40mm dan tekan enter.

    12TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    Line yang akan ditunjukkan

    4. Pilih pilihan tangent arc

    5. Klik untuk mengindikasikan end point dari arc

    6. Mulai untuk menggeser garis lainnya.

    7. Klik untuk mengindikasikan end point dari garis.

    13TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    8. Klik mode three points arc 9. Klik untuk mengindikasikan sebuah poin untuk membuat profile.

    10.Klik start point dari garis pertama yang dibuat. Lalu berikan three point arc end point.

    The profile results as shown here:

    A.2 Toolbar Predifine ProfilePada predefined toolbar ini ada 9 buah toolbar yangmemiliki kegunaan masing masing dalam menggambar yang berbeda beda

    14TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    A.2.1 Toolbar Rectangle Toolbar Rectangle digunakan untuk menggambar skets empat persegi panjang. Langkah penggambaran:

    1. klik icon rectangle 2. posisikan point pada bagian kiri bawah dengan H=20mm, V=20mm.

    3. Posisi dari point bagian kanan atas dengan Lebar=40mm, Tinggi=25mm

    A.2.2 Toolbar Oriented RectanglesToolbar ini digunakan untuk menggambar persegi yang saling tegak lurus dan parallel. Langkah penggambaran:

    1. Klik icon Oriented Rectangles 2. Ketik pada sketcher tools untuk first corner nya; H=20mm, V=20mm dan

    tekan ENTER

    15TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    3. Ketik pada sketcher tools untuk Second corner nya; W=20mm, A=25deg dan tekan ENTER

    4. Ketik pada sketcher tools untuk Third corner nya; Height=-22mm dan tekan ENTER

    Oriented rectangle yang di buat dan constrain nya ditunjukkan gambar di bawah.

    16TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    A.2.3 Toolbar ParallelogramsToolbar ini digunakan untuk menggambar persegi empat yang saling parallel antara dua sisi yang paling berhadapan. Langkah Penggambaran:

    1. Klik icon Parallelograms 2. Ketik pada sketcher tools untuk first corner nya; H=20mm, V=20mm dan

    tekan ENTER

    3. Ketik pada sketcher tools untuk Second corner nya; H=37mm, V=10mm dan tekan ENTER

    17TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    4. Ketik pada sketcher tools untuk Third Point nya; H=57mm, V=10mm dan tekan ENTER

    Parallelograms dan constrain yang ditunjukkan

    A.2.4 Toolbar Oblong Profile (elongated hole) Toolbar ini digunakan untuk menggambar dua garis sejajar dan sekaligus dua busur setengah lingkaran seperti gambar toolbarnya. Langkah penggambarannya:

    1. Klik icon Elongated hole dari profiles toolbar. 2. Sketch tools toolbar sekarang menampilkan nilai untuk mendefinisikan pusat

    elongated hole ke pusat axis ( first dan second center point) kemudian radius dari elongated hole atau sebuah point dari elongated hole. Posisikan cursor pada field yang diinginkan ( Sketch tools toolbar) dan masukkan nilai yang diinginkan. Sebagai contoh: first point H=20mm V=18mm, second point H=50mm V=18mm.First Center

    Second Center

    18TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    3. Kita baru mendefinisikan profile major axis dengan menggunakan points.4. Masukkan koordinat dari points elongated hole nya H=53mm V=10mm

    Point on Oblonge profile

    Elongated hole muncul seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah

    A.2.5 Toolbar Oblong Arc (Cylindrical Elongated Hole) Toolbar ini digunakan untuk menggambar objek seperti gambar toolbarnya dengan cara menentukan titik pusat objek dan 2 titik pusat busur. Langkah penggambarannya:

    1. Klik icon Cylindrical Elongated 2. Ketik di sketcher tools toolbar untuk pusat lingkaran H=20mm V=20mm dan

    tekan ENTER.

    19TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    3. Ketik pada sketcher tools toolbar untuk arc start points H=30mm V=10mm dan tekan ENTER

    Gambar kontruksi arc yang ditunjukkan

    Pada langkah ini kita juga bisa menentukan radius R dan angle A dari arc4. Ketik H=10mm untuk arc end points nya pada sketcher tools toolbar.

    Pada lngkah ini kita tidak dapat menentukan radius R dan angle A5. Keti points untuk cylindrical elongated hole dengan H=40mm V=18mm dan

    tekan ENTER

    20TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    A.2.6 Toolbar Key HoleToolbar ini digunakan untuk menggambar objek berbentuk lubang kunci. Langkah penggambarannya:

    1. Klik icon Key hole 2. Posisikan starting points nya pada H=20mm V=20mm3. Posisikan titik pusat dar radus yang kecil pada H=20mm V=40mm4. Klik untuk mendefinisikan radius yang kecil.

    5. Klik untuk menentukan radius yang besar

    21TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    6. Hasil dari keyhole ditunjukkan pada gambar dibawah.

    A.2.7 Toolbar Hexagon Toolbar ini digunakan untuk menggambar objek berbentuk persegi enam sama sisi. Langkah penggambarannya:

    1. Klik icon Hexagon 2. Masukkan nilai yang diinginkan sebagai pusat dari hexagon pada sketch tools

    toolbar. H=25mm V=25mm.

    22TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    3. Maasukkan nilai dimension (35mm) dan angle (10deg) dari Hexagon

    Hexagon yang terbentuk

    A.2.8 Toolbar Centered Rectangle Toolbar ini digunakan untuk menggambar objek berbentuk persegiempat dengan menentukan titik pusat persegidan salah satu titik sudut persegi. Langkah penggambarannya:

    1. Pastikan bahwa pilihan Geometrical Constrains dan Dimensional

    Constrains tidak aktif.

    2. Klik icon centered rectangle 3. Klik sebuah points pada Area Geometry atau pilih titik yang sebelumnya

    digunakan

    23TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    4. Drag cursur untuk membuat centered rectangle.

    5. Aktifkan pilihan Geometrical Constrains dan Dimensional Constrains

    6. Klik icon centered rectangle 7. Klik sebuah point pada Geometry.8. Drag cursor untuk menspesifikasikan dimensi persegi

    A.2.9 Toolbar Centered Parallelograms Toolbar ini digunakan untuk menggambar objek persegi empat yang parallel dengan/terhadap garis yang telah ada. Langkah penggambarannya:

    24TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    1. Pastikan bahwa pilihan Geometrical Constrains dan Dimensional

    Constrains tidak aktif.

    2. Klik icon Centered Parallelograms 3. Pilih sebuah First Line (atau Sebuah axis)4. Pilih sebuah Second line (atau Sebuah axis)5. Drag cursor untuk menss\pesifikasikan dimensi persegi

    6. Parallelogram telah terbentuk Pusatnya merupakan perpotongan dari dua garis Garis tepinya parallel terhadap line yang dipilih.

    7. Aktifkan pilihan Geometrical Constrains dan Dimensional Constrains

    8. Klik icon Centered Parallelograms 9. Pilih sebuah point pada Geometry10. Drag cursor untuk menspesifikasikan dimensi persegi

    25TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    A.3 Toolbar CircleToolbar ini diogunakan untuk menggambar lingkaran dan busur . Dengan CATIA ada beberapa cara yang dapat kita lakukan dalam menggambar lingkaran dan busur.

    A.3.1 Toolbar Circle Toolbar ini digunakan untuk menggambar lingkaran dengan cara memilih titik pusat lingkaran dan titik yang lain sebagai jari jari lingkaran. Langkah penggambarannya:

    1. Klik icon circle 2. Ketik titik pusat lingkaran H=30mm V=30mm dan tekan ENTER

    3. Ketik point dari lingkaran R=20mm dan tekan ENTER

    26TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    A.3.2 Toolbar Three Point Circle Toolbar ini digunakan untuk menggambar lingkaran dengan cara memilih tiga buah titik sembarang. Langkah Penggambaran:

    1. Klik icon Three Point Circle 2. Masukkan nilai first point H=10mm V=10mm

    3. Masukkan nilai first point H=10mm V=10mm

    4. Masukkan nilai first point H=10mm V=10mm

    5. Three Point Circle yang muncul

    A.3.3 Toolbar Circle Using Coordinate Toolbar ini digunakan untuk menggambar lingkaran dengan cara menentukan koordinat titik pusat dan jari jari.

    A.3.4 Toolbar Tri-tangent Circle

    27TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    Toolbar ini digunakan untuk menggambar lingkaran yang bersinggungan dengan 3 objek. Langkah penggambaran:

    1. Klik icon Tri-tangent Circle 2. Klik first element, sebagai contoh lingkaran

    3. Klik second element, sebagai contoh lingkaran lainnya

    4. Klik third element, sebagai contoh line

    5.

    A.3.5 Toolbar Three Point Arc Toolbar ini digunakan untuk menggambar busur dari tiga buah titik. Langkah penggambaran:

    1. Klik icon Three Point Arc 2. Tentukan dan masukkan nilai untuk first point H=12mm V=32mm

    3. Tentukan dan masukkan nilai untuk Second point H=27mm V=17mm

    28TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    4. Tentukan dan masukkan nilai untuk end point H=12mm V=7mm

    5. Arc yang dihasilkan

    A.3.6 Toolbar Three Points Arc Starting With Limits Toolbar ini digunakan untuk menggambar busur dengan cara menentukan 3 buah titik dimana titik pertama dan kedua sebagai pembatas busur dan titik ketiga sebagai jari jari. Langkah penggambaran:

    1. Klik icon Three points arc starting with limits 2. Tentukan dan masukkan nilai untuk first point H=25mm V=37mm

    3. Tentukan dan masukkan nilai untuk End point H=25mm V=7mm

    4. Tentukan dan masukkan nilai untuk Second point R=15.5mm

    5. Drag kursor dan klik untukmembuat arc

    29TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    6. Three points Arc yang muncul

    A.3.7 Toolbar Arc Toolbar ini digunakan untuk menggambar busur dengan cara menentukan 3 buah titik dimana titik pertama sebagai pusat busur, titik kedua sebagai pembatas awal busur dan titik ketiga sebagai pembatas akhir busur. Langkah penggambaran:

    1. Klik icon Arc 2. Tentukan arc center point H=18mm V=30mm

    3. Tentukan start point H=40mm V=40mm

    Arc Center point dan start point yang muncul

    30TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    4. Tentukan End point S= -70 deg (angular sector)

    5. Arc yang muncul

    A.4 Toolbar Spline Toolbar ini digunakan untuk menggambar kurva sembarang dengan cara menentukan beberapa atau banyak titik. Langkah penggambaran:

    1. klik icon spline 2. klik pada geometry untuk mengindikasikan point yang ada sepanjang spline3. double klik pada point terakhir

    A.4.1 Menyambung curve dengan sebuah splineLangkah pengerjaannya:

    1. klik icon connect pada sketch toolbar akan menampilkan

    31TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    Pilihan Connection ada beberapa:

    a. connect with an arc

    b. connect with a Spline pilihan yang memungkinkan untuk connect with a spline:

    a. continuity in point

    b. continuity in tangency

    c. continuity in curvature 1. Pilih spline pertama yang ingin disambungkan

    2. Pilih spline ke dua yang ingin disambungkan

    3. Sebuah spline yang tersambung ditunjukkan

    32TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    4. Klik icon connect

    5. Pilih pilihan continuity in point 6. Pilih spline pertama yang ingin dihubungkan

    7. Pilih spline kedua yang ingin dihubungkan

    8. Spline yang tersambung

    33TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    Sebagai catatan: Kita dapat mengedit curva, juga bisa memasang constraint pada kurva Connecting curva juga dapat di pindahkan

    Sebuah connecting curve tidak dapat di trim maupun break.A.4.2 Menyambung kurva dengan Arc

    Langkah pengerjaannya:

    1. klik icon connect

    2. klik pilihan icon connect with an arc3. Pilih elemen pertama (sebagai starting point4. Pilih elemen kedua (sebagai End Point)5. Connecting arc yang ditunjukkan oleh kedua elemen yang dipilih adalah:

    34TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    A.5 Toolbar ConicAda 4 buah toolbar pada toolbar Conic

    A.5.1 Toolbar Ellipse

    Toolbar ini digunakan untuk menggambar ellipse dengan cara menentukan titik pusat ellipse, menentukan titik sumbu mayor (sumbu panjang) dan titik sumbu minor (sumbu pendek). Langkah penggambaran:

    1. Klik icon ellipse 2. Tentukan dan masukkan nilai yang diinginkan untuk pusat ellipse contoh:

    H=9mm V=8mm

    3. Tentukan dan masukkan nilai yang diinginkan untuk sumbu panjang nya contoh: H=65mm V=8mm

    4. Pindahkan cursor dan klik pada point yang terdapat di ellipse.

    35TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    A.5.2 Toolbar ParabolaToolbar ini digunakan untuk menggambar parabola dengan cara menentukan titik fokus, titik puncak, titik batas awal parabola dan batas akhir parabola. Langkah pengerjaan:

    1. klik icon parabola 2. klik untuk menentukan parabola focus dan puncak

    3. klik dua points sebagai end points dari parabola

    4. hasil parabolanya

    A.5.3 Toolbar HyperbolaToolbar ini digunakan untuk menggambar hiperbola dengan cara menentukan titik fokus, titik pusat, titik sebagai garis asimtot, titik sebagai batas awal hiperbola dan titik sebagai batas akhir hiperbola. Langkah pengerjaan:

    1. Klik ikon hyperbola 2. Klik untuk menentukan hyperbola focus, pusat, dan puncak

    36TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    Focus dengan satu kali klik akan ditunjukkan dengan tanda silang (x)

    Pusat Puncak

    3. Klik dua point sebagai end point dari hyperbola

    4. Hyperbola yang dihasilkan

    5. Sebagai catatan kita dapat menggunakan sketch tools toolbars untuk menentukan excentricity dari sebuah hyperbola

    A.5.4 ConicToolbar ini digunakan untuk menggambar conic dengan cara menentukan dua titik singgung pada objek. Tipe pilihan untuk membuat conic ada 3:

    1. Dua titik

    2. Empat titik

    37TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    3. Lima titik Pilihan mode dalam pembuatan conic ada 2:

    1. Nearest end point

    2. Start and end tangent A.6 Toolbar Line

    Adapun toolbar yang terdapat di dalam toolbar line adalah sebagai berikut

    A.6.1 Toolbar Line Toolbar ini digunakan untuk menggambar garis dengan cara memilih dua buah titik (karena garis terbentuk dari dua buah titik yang dihubungkan). Langkah pengerjaan:

    1. Klik ikon line 2. Ketik start point di sketcher tools toolbar, misalnya: H=18mm V=18mm tekan

    ENTER

    3. Ketik end point di sketcher tools toolbar, misalnya: L=30mm A=45deg tekan ENTER

    4. Line telah dibuat.

    A.6.2 Toolbar Bi-Tangent Line Toolbar ini digunakan untuk menggambar garis yang menyinggung dua buah objek. Langkah pengerjaan:

    1. Klik ikon Bi-Tangent Line 2. Klik elemen pertama (tangent pertama) sebagai contoh klik sebuah lingkaran

    38TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    3. Klik elemen kedua (tangent kedua) sebagai contoh klik sebuah lingkaran

    A.6.3 Toolbar Bisecting Line Toolbar ini digunakan untuk menggambar garis simetri terhadap dua buah garis saling berpotongan. Langkah pengerjaan:

    1. Klik ikon Bisecting line 2. Klik dua points dari garis yang sudah ada, satu persatu dahulu

    3. Garis bisecting line yang tak hingga akan muncul secara otomatis, sesuai dengan dua garis yang sudah di klik sebelumnya.

    39TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    A.6.4 Toolbar Line to Normal CurveToolbar ini digunakan untuk menggambar garis yang tegak lurus dengan kurva. Langkah pengerjaan:

    1. Klik ikon Line to Normal Curve 2. Klik line first point nya

    3. Klik sebuah point pada kurva

    4. Sebuah garis akan terbentuk, tegak lurus dengan constraint (antara line dan kurva)

    A.6.5 Toolbar Infinite Line Toolbar ini digunakan untuk membuat garis tak hingga pada arah Horizontal maupun Vertical, atau mengikuti dua garis.

    Langkah pengerjaannya:

    1. Double klik pada ikon Infinite line 2. Jika kita ingin mengambil pilihan horizontal line tetap aktif

    40TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    3. Jika kita ingin mengambil pilihan Vertical line tetap aktif

    4. Jika kita ingin mengambil pilihan dua garis tetap aktif

    A.7 Toolbar Axis Toolbar ini digunakan untuk menggambar garis sumbu dengan cara memilih dua buah titik. Langkah pengerjaannya:

    1. Klik ikon Axis2. Klik untuk mengindikasikan Start points H=20mm V=10mm

    3. Klik untuk mengindifikasikan End Point H=20mm V=50mm

    41TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    4. Axis yang terbentuk

    A.8 Toolbar PointAda beberapa toolbar dalam toolbar point

    A.8.1 Toolbar Point Toolbar ini digunakan untuk menggambar titik dengan cara mengklik/memilih nya di sembarang tempat yang diinginkan.

    A.8.2 Toolbar Point by Using Coordinate Toolbar ini digunakan untuk menggambar titik dengan cara menentukan posisi titik koordinatnya.

    A.8.3 Toolbar Equidistant Point Toolbar ini digunakan untuk menggambar titik dengan jumlah yang diinginkan pada suatu objek.

    A.8.4 Toolbar Intersection Point Toolbar ini digunakan untuk menggambar titik pada dua buah objek yang saling berpotongan.

    A.8.5 Toolbar Projection Point Toolbar ini digunakan untuk memproyeksikan titik pada suatu objek.

    A. Untuk mengaplikasikan Constraints akan menggunakan perintah dari Constraint toolbar. Constrain digunakan untuk memberikan ukuran pada objek sesuai dengan yang diinginkan.

    42TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    B.1 Toolbar Creating Constrains Via Dialog Box Toolbar ini digunakan untuk menggambar objek objek agar saling berhubungan satu dengan yang lainnya dan sesuai dengan yang diinginkan.

    B.2 Toolbar Quickly Creating Dimensional/Geometrical Constraints Toolbar ini digunkan untuk memberikan ukuran pada objek yang dipilih.

    B.3 Toolbar Creating a Contact Constraint Toolbar ini digunakan untuk menggambar dua buah objek saling ketemu (berhimpit)

    B.4 Toolbar Fixing Elements Together

    B.5 Toolbar Auto-Constraining a Group of Elements

    B.6 Toolbar Animating Constraint

    B.7 Toolbar Edit Multi Constraint

    B. Untuk melakukan operasional pada profiles akan menggunakan perintah dari Operation toolbar. Pada toolbar operation ada beberapa toolbar yang terdapat didalamnya:

    C.1 Toolbar Corner Toolbar ini digunakan untuk memberikan jari jari / kelengkungan pada sebuah sudut yang dibentuk oleh dua buah objek.

    C.2 Toolbar Chamfer Toolbar ini digunakan untuk memberikan bentuk chamfer apda sebuah objek bersudut.

    C.3 Toolbar RelimitationsPada toolbar ini terdapat beberapa buah toolbar lagi

    43TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    C.3.1 Toolbar Trim Toolbar ini digunakan untuk memotong bagian objek yang ada pembatasnya.

    C.3.2 Toolbar Break Toolbar ini digunakan untuk memotong / memisahkan bagian objek menjadi 2 bagian dengan cara mengklik posisi objek dan memilih pembatasnya.

    C.3.3 Toolbar Quick Trim Toolbar ini digunakan untuk memotong bagian objek dengan cepat sampai batas yang ada

    C.3.4 Toolbar Closed Toolbar ini digunakan untuk menggambar objek (busur) menjadi objek tertutup (lingkaran)

    C.3.5 Toolbar Complement Toolbar ini digunakan untuk menggambar pasangan busur yang ada dengan meniadakan busur.

    C.4 Toolbar Transformasi Ada beberapa tools yang terdapat dalam toolbar ini, yaitu:

    C.4.1 Toolbar mirror Toolbar ini digunakan untuk mencerminkan objek yang ada terhadap garis cermin yang dipilih.

    C.4.2 Toolbar Symetri Toolbar ini digunakan untuk menggambar objek simetri terhadap objek pertama. (tetapi objek yang pertama hilang)

    C.4.3 Toolbar TranslateToolbar ini digunakan untuk membperbanyak objek dalam arah yang diinginkan (translasi) sekaligus menentukan jarak antara masing masing objek tersebut.

    C.4.4 Toolbar Rotate Toolbar ini digunakan untuk memperbanyak objek dalam arah melingkar

    C.4.5 Toolbar Scale Toolbar ini digunakan untuk memperbesar atau memperkecil objek.

    C.4.6 Toolbar Offset

    44TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    Toolbar ini digunakan untuk menggambar objek yang sejajar dengan objek yang dipilih (jika garis) dan jaraknya dapat ditentukan.

    C. Untuk menggunakan operasional pada 2D dan 3D perintah geometry yang digunakan dari Tools toolbar

    D.1 Toolbar Cutting the part by Sketch Plane

    D.2 Toolbar Creating Datum

    D.3 Toolbar Creating Output Features

    D.4 Toolbar Creating Profile Features

    D.5 Toolbar Performing a Light Sketch Analysis

    D.6 Toolbar Analyzing the Sketch

    D. Sketch Tools Toolbar

    E.1 Toolbar Working with the Grid Option

    E.2 Toolbar Snap to Point

    E.3 Toolbar Creating Standard or Construction Elements

    E.4 Toolbar Setting Constraints

    E.5 Toolbar Setting Constraints

    45TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    Tutorial 1 Pada tutorial ini, kamu akan menggambarkan sketch dari model yang ditunjukkan di

    gambar A dan sketsa nya ditunjukkan di gambar B (Expected time: 30 min)

    1. Mulai CATIA V5 dan kemudian mulai CATPart file.2. Gambar sketchdari model diatas dengan menggunakan tool Line, Arc, dan Circle, seperti

    di tunjukkan pada gambar C dan gambar D.

    3.

    3. Save file di \My Documents\CATIA\c01 folder dan kemudian tutup.

    Tutorial 2 Pada tutorial ini, kamu akan menggambarkan sketch dari model yang ditunjukkan di

    gambar A dan sketsa nya ditunjukkan di gambar B (Expected time: 30 min)

    46TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    1. Mulai CATpart file yang baru.2. Gambar seksat model dengan menggunakan tool Profile dan Rectangle seperti

    ditunjukkan pada gambar C dan gambar E

    3.

    3. Save file di \My Documents\CATIA\c01 folder dan kemudian tutup.

    BAB IIPART DESIGN

    47TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    1.1 Part Design WorkbenchAplikasi Part Design memungkinkan kita untuk membuat sebuah rancangan 3D dengan menggunakan interface yang flexible dan intuitive.

    Gambar 2.1 Part Design General Process

    2.2 Masuk ke part design workbench1. Pilih Start > Mechanical Design >Part design

    2. Pilih File > New... (atau klik ikon New).New dialog box di tunjukkan, pilih type dokumen yang kita butuhkan

    3. Pilih Part pada bagian List of Types.4. klik OK.

    Gambar2.2 Accessing Part Design Workbench

    48TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    1.3 Hybrid DesignHybrid design memungkinkan kita untuk memasukkan elemen wireframe dan surface pada bodies. Pilihan ini selalu menyala pada saat kita memulai. Untuk memfasilitasi design yang kita buat, pilihan ini direkomendasikan.

    Kilk OK untuk memvalidasi pilihan dan close new part dilog box. Part design workbench akan keluar dan sebuah dokumen CATPart yang kosong akan terbuka.

    Gambar 2.2 Part Design Workbench

    49TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    Gambar 2.3 Part Design Interface

    Gambar 2.4 part design terminology1.4 Toolbars Sketch-Based Feature toolbar

    A. Pad

    Pad adalah suatu dasar dari solid dengan mengextrude dari 2D profiles, yang dinamakan sketch. Ini merupakan features pertama yang dapat dibuat ketika memulai sebuah part yang baru. Toolbar pad digunakan untuk member ketebalan dan ketinggian pada objek 2 dimensi yang sudah selesai digambar.

    50TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    Gambar 2.5 Skema Membuat Pad yang sederhana

    Contoh:

    1. Pilih profile jika belum dipilih dan klik Pad icon .Pad Definition dialog box akan muncul. Default options allow you to create a basic pad.

    51TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    2. Masukkan nilai besar pad yang ingin kita buat, contoh 60 mm pada bagian Length. T aplikasi akan menunjukkan pad yang dibentuk

    3. Klik OK.Pad telah terbentuk, penggunaan aplikasi yang digunakan ditunjukkan di specification tree:

    A. Pocket Pocket adalah memindahkan (memotong/melubangi) material dari feature sebelumnya, dengan mengextrude 2D profile.

    Contoh pengerjaan Pocket yang sederhana:

    1. Pilih profil

    2. Klik Ikon Pocket 3. Definisikan dimensi dari pocket4. Klik Ok untuk memvalidasikan

    52TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    Gambar 2.6 Skema membuat Pocket yang sederhana

    A. Shaft Shaft merupakan dasar dari solid yang didapatkan dengan cara melakukan memutar sketch dari sebuah profile 2D terhadap sumbunya sehingga lintasannya membentuk objek 3D. Garis sumbu dan profiles harus digambar dalam satu sketch.

    Limits First Angle:Limits Second Angle:

    53TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    Contoh pengerjaan Shaft yang sederhana:1. Pilih profile sketch yang akan di gunakan shaft

    2. Klik ikon shaft 3. Masukkan parameter yang diperlukan4. Klik Ok

    Gambar 2.7 Skema Membuat shaft yang sederhana

    A. Groove Toolbar ini digunakan untuk memotong objek tiga dimensi dengan cara memutar sktch pada hambar terhadap sumbu putar yang dipilih sehingga lintasannya memotong objek 3D yang dilaluinya.Langkah pengerjaannya:1. Klik ikon Groove2. Pilih sebuah sketch yang akan digunakan sebagai profile. Groove definition

    dialog box akan dimunculkan

    3. Klik pilihan Preview untuk melihat hasilnya4. Klik pilihan reverse untuk membalik arah dari perputaran5. Klik ok

    54TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    Gambar 2.8 Skema membuat Grove yang sederhana

    A. Hole Toolbar ini digunakan untuk melubangi objek 3D pada suatu bidang yang dipilih secara langsung. Untuk membuat Hole, hal yang dibutuhkan terlebih dahulu adalah posisinya baru dimensinya.

    Contoh pengerjaan hole yang sederhana:1. Gambar objek 3D terlebih dahulu. Kita misalkan sebuah Balok

    2. Klik toolbar hole dan letakkan posisi hole pada tempat yang diinginkan3. Atur parameter dan dimensi dari hole4. Klik ok

    Gambar 2.9 Skema membuat Hole yang sederhana

    A. Rib Toolbar ini digunakan untuk membuat sketch menjadi sebuah objek 3D dengan cara mengikuti lintasan/path sketch yang dipilih. Langkah pengerjaanyarib yang sederhana:

    55TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    1. Klik ikon Rib , Rib definition dialog box nya akan muncul2. Pilih profil yang akan dibuat3. Pilih curve yang akan digunakan4. Klik Ok

    Profile ResultGambar 2.10 Skema membuat Rib yang sederhana

    A. Slot Toolbar ini digunakan untuk membuat Sketch menjadi pemotong bagi objek 3D yang dilaluinya mengikuti lintasan/path sketch yang dipilih Langkah pengerjaannya:

    1. Klik ikon slot maka slot definition dialog box akan muncul2. Pilih profil yang akan dibuat3. Pilih curve yang akan digunakan4. Klik Ok

    Gambar 2.11 Skema membuat Slot yang sederhana

    A. Stiffener Langkah pengerjaannya:1. Pilih profil yang akan kita extrude. Sebagai contoh:

    2. Klik Ikon Stiffner maka dialog box nya akan muncul3. Masukkan nilai 12 sebagai nilai ketebalannya4. Klik Ok

    56TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    Gambar 2.6 Skema membuat Stiffner yang sederhana

    A. Multi section Solid

    I.1 Membuat Multi section solid Langkah Pengerjaannya:

    1. Klik Icon multi section solid Sebuah dialog box untuk mendefinisikan multi section solid yang akan ditampilkan.

    2. Pilih tiga buah kurva seperti yang ditunjukkan3. Klik preview4. Klik ok

    57TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    Gambar 2.11 Skema membuat Multi section solid yang sederhanaI.2 Memindahkan Multi Section Solid

    Langkah Pengerjaannya:

    1. Klik Icon remove multi section solid Sebuah dialog box untuk mendefinisikan remove multi section solid yang akan ditampilkan.

    2. Pilih kurva seperti yang ditunjukkan3. Pilih closing point 24. Klik closing point 2 ke arah yang berlawanan5. Klik ok

    Gambar 2.12 Skema memindahkan multi section solid yang sederhana

    1.3 Dress-Up Feature toolbarPada toolbar ini terdapat beberapa toolbar sebagai berikut:A. Fillet

    Toolbar ini memiliki fungsi untuk memberikan kelengkungan jari jari pada objek solid 3D

    A.1 Toolbar Edge Fillet Toolbar ini digunakan untuk memberikan kelengkungan atau radius pada suatu objek 3D. garis yang dipilih akan melengkung. Langkah pengerjaannya:

    1. Klik ikon edge fillet 2. Masukkan nilai radiusnya3. Pilih bagian yang akan difillet4. Klik OK

    58TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    Gambar 2.13 Skema membuat Fillet yang sederhana

    A.2 Toolbar Variable radius Fillet Toolbar ini digunakan untuk memberikan kelengkungan atau radius pada suatu objek 3D dengan ukuran yang berbeda beda dalam bentuk linear atau cubic.

    A. Chamfer Toolbar ini berfungsi untuk memberikan bentuk chamfer pada sebuah objek 3D dengan mode: menentukan panjang garis chamfer atau dengan menentukan satu panjang sisi dengan sudut yang ditentukan. Langkah pengerjaannya:

    1. Klik ikon Chamfer 2. Pilih sisi yang ingin di chamfer3. Masukkan nilai dimensinya4. Klik OK

    59TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    Gambar 2.14 Skema membuat Chamfer yang sederhana

    5. Draft Toolbar ini memiliki fungsi untuk merubah (melebarkan/mengecilkan) permukaan suatu objek sehingga sesuai dengan besar sudut yang kita inginkan, dengan cara memilih permukaan yang tetap dan memilih permukaan yang akan dirubah.

    Langkah pengerjaanya:

    1. Klik ikon draft

    2. Pilih bagian atas sebagai neutral element

    3. Secara default nilai yang akan keluar adalah 5 degs. Atur menjadi 7 degs4. Klik preview5. Klik ok untuk mengkonfirm.

    Gambar 2.15 Skema membuat Draft yang sederhana

    60TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    1. Shell Toolbar ini memiliki fungsi untuk melubangi/memotong suatuy objek 3D hingga sampai dengan batas ketebalan yang kita inginkan. Cara pengerjaanya adalah:1. Pilih bagian muka yang ingin di pindahkan

    2. Klik ikon shell . Dialog box akan dimunculkan dan bagian muka yang dipilih akan berwarna ungu

    3. Masukkan ketebalan 15 mm ke dalam kolom default inside thickness4. Klik ok

    Gambar 2.16 Skema membuat Shell yang sederhana

    1. Thickness Toolbar ini memiliki fungsi untuk menambahkan ketebalan pada suatu bidang atau permukaan yang dipilih sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Cara pengerjaannya:

    1. Klik ikon thickness 2. Pilih bagian muka yang akan ditebalkan3. Bagian muka akan menjadi berwarna merah4. Masukkan nilai ketebalan. Mis: masukkan 15mm5. Klik Ok

    61TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    Gambar 2.17 Skema membuat Thickness yang sederhana

    1. Thread/Tap

    Langkah pengerjaannya

    1. Klik ikon thread/tap . Dialog box nya akan muncul2. Pilih permukaan cylindrical yang ingin kita thread3. Pilih bagian atas sebagai batas4. Masukkan 49mm sebagai kedalaman thread 5. Masukkan 1.5mm sebagai nilai pitch nya6. Check pilihan left threatened7. Klik preview8. Klik ok

    62TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    Gambar 2.18 Skema membuat Thread/Tap yang sederhana

    1. Remove Face Langkah pengerjaannya

    1. Klik remove icon 2. Pilih muka bagian dalam yang ingin dipindahkan3. Pilih bagian muka yang ingin dipertahankan4. Check untuk melihat semua face yang akan dipindahkan5. Klik ok

    63TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    Gambar 2.19 Skema memindahkan face yang sederhana

    1. Replace Face Langkah pengerjaannya:

    1. Klik the icon replace 2. Pilih surface yang digunakan sebagai bagian yang akan diganti3. Klik arah panah untuk mengindikasikan arah4. Klik ok

    Gambar 2.20 Skema mereplace face yang sederhana

    1.3 Surface-Based Feature toolbar

    64TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    A. Split Langkah pengerjaannya:

    1. Klik ikon split 2. Pilih body yang akan di split3. Klik ok untuk split element

    Gambar 2.21 Skema membuat Split yang sederhana

    A. Thick Surface Langkah pengerjaanya:

    1. Klik ikon thick surface 2. Pilih objek3. Definisikan arah dari offset4. Maukkan nilai dari offset5. Klik ok

    Gambar 2.22 Skema thick surface yang sederhana

    65TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    A. Close surface Langkah pengerjaannya:

    1. Klik ikon close surface ini 2. Pilih body 3. Pilih objek yang akan ditutup4. Klik ok

    Gambar 2.23 Skema close surface yang sederhana

    A. Sew Surface Langkah pengerjaanya:

    1. Klik ikon sew 2. Pilih body dan surface yang akan di sew3. Klik Ok

    Gambar 2.24 Skema sew surface yang sederhana

    1.3 Transformation Feature toolbar

    A. Translation Toolbar ini berfungsi untuk memindahkan/menggeser objek solid 3D yang ada ke posisi yang kita inginkan. Langkah pengerjaannya:

    1. Klik ikon translasi 2. Pilih body yang akan ditranslasikan3. Tentukan arah translasi4. Masukkan jarak untuk translasi

    66TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    Gambar 2.25 Skema Translasi yang sederhana

    A. Rotation Toolbar ini berfungsi untuk memutar objek 3D terhadap sumbu putar yang dipilih dan menentukan sudut putarnya. Langkah pengerjaanya:

    1. Klik ikon rotation 2. Pilih body yang akan di rotasi3. Definisikan arah rotasi terhadap sumbu4. Masukkan besar sudut yang digunakan

    Gambar 2.26 Skema rotasi yang sederhana

    A. Symmetry Langkah pengerjaannya:

    1. Klik ikon symmetry 2. Pilih body yang akan di duplikasi3. Definisikan symmetry reference nya4. Klik ok

    Gambar 2.27 Skema Symmetry yang sederhana

    67TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    A. Mirror Toolbar ini memiliki fungsi untuk mencerminkan suatu objek 3D terhadap suatu bidang yang bertindak sebagai cermin. Langkah pengerjaannya:

    1. Klik ikon mirror 2. Pilih bagian yang ingin di mirror3. Definisikan reference nya4. Klik ok

    Gambar 2.28 Skema mirror yang sederhana

    A. Rectangular Pattern Toolbar ini berfungsi untuk memperbanyak objek dalam arah baris dan kolom dengan cara memilih objek yang diperbanyak dan bidang untuk perbanyakanya. Langkah pengerjaannya:1. Klik ikon rectangular pattern2. Pilih feature yang ingin diduplikasi3. Definisikan arahnya4. Pilih parameter parameter yang kita inginkan5. Atur parameter parameter ini6. Klik ok

    68TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    Gambar 2.29 Skema membuat rectangular pattern yang sederhana

    A. Circular Pattern Sama seperti Toolbar Rectangular pattern yang berfungsi memperbanya suatu objek, namun toolbar ini digunakan untuk arah melingkar. Langkah pengerjaannya:

    1. Klik ikon rectangular pattern 2. Pilih feature yang ingin diduplikasi3. Definisikan axial referencenya.4. Definisikan arahnya5. Pilih parameter parameter yang kita inginkan6. Atur parameter parameter ini7. Klik ok

    69TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    Gambar 2.30 Skema membuat circular pattern yang sederhana

    A. Exploding PatternLangkah pengerjanya:1. Klik kanan pada pattern yang ingin di explode2. Pilih RectPattern.1object - > Explode

    A. Scale Langkah pengerjaanya:

    1. Klik ikon scale 2. Pilih bagian yang ingin di skala kan3. Definisikan reference nya4. Masukkan nilai factor sskala nya5. Klik ok

    70TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    Gambar 2.31 Skema membuat scale yang sederhana

    1.3 Reference Elements toolbar

    A. Points Toolbar ini biasanya digunakan untuk menempatkan suatu titik pada posisi yang diinginkan.

    A.1 Poin type coordinatesToolbar point koordinat digunakan untuk menggambar sebuah titik yang posisinya diatur dari titik koordinat.

    A.2 point type on curveToolbar poin ini digunakan untuk menempatkan suatu titik pada kurva dengan cara mengklik langsung pada kurva dan menentukan jaraknya dari pangkal kurva.

    A.3 Point type on planeType ini digunakan untuk menempatkan suatu titik pada bidang dengan cara meng-klik langsung pada bidang dan menentukan jaraknya.

    A.4 Point type on sufaceType ini digunakan untuk menempatkan suatu titik pada permukaan dengan cara meng-klik langsung pada permukaan (titik yang terbentuk berjarak tertentu dari sebuah titik acuan.

    A.5 Point type circle/sphere centerType ini digunakan untuk menempatkan suatu titik pada pusat lingkaran atau pusat sphere dengan cara memilih penampang lingkarannnya.

    A.6 Point type tangent-on-curveType ini digunakan untuk menempatkan suatu titik yang bersinggungan dengan kurva yang dipilih.

    A.7 Point type betweenType ini digunakan untuk menempatkan suatu titik yang terletak antara dua buah titik yang sudah ada.

    71TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    B. Line Toolbar ini berfungsi untuk menggambarkan garis pada part dan sesuai dengan pilihan pilihan yang diinginkan.

    B.1 Line-type Point directionType ini digunakan untuk menggambar garis dari sebuah titik dengan menentukan arah dan panjang garis.

    B.2 Line-type Point-pointType ini digunakan untuk menggambar garis dengan menghubungkan dua buah titik

    B.3 Line-type angle/normal curveType ini digunakan untuk menggambar garis yang tegak lurus dengan kurva atau dapat ditentukan kemiringan garis terhadap kurva.

    B.4 Line-type tangent to curveType ini digunakan untuk menggambar garis yang menyinggung sebuah kurva.

    B.5 Line-type normal to surfaceType ini digunakan untuk menggambar garis yang menyinggung sebuah kurva.

    C. Plane Plane atau bisa juga disebut sebuah bidang. Toolbar ini berfungsi untuk menggambar bidang pada suatu part dan sesuai dengfan pilhan yang diinginkan.

    C.1 Plane type offset from planeType ini digunakan untuk menggambar bidang baru yang searah dengan bidang yang dipilih dengan jarak tertentu yang diinginkan.

    C.2 Plane type parallel through the pointType ini digunakan untuk menggambar bidang baru yang sejajar dengan bidang referensi dan terletak pada sebuah titik

    C.3 Plane type angle/normal to planeType ini digunakan untuk menggambar bidang baru dengan cara memutar bidang yang ada (referensi) terhadap sumbu dengan kemiringan yang diinginkan.

    C.4 Plane type through three pointsType ini digunakan untuk menggambar bidang baru dengan cara memilih tiga buah titik, sehingga bidang itu berada pada ketiga titik tersebut.

    C.5 Plane type through two linesType ini digunakan untuk menggambar bidang baru yang terbentuk dari dua buah garis.

    C.6 Plane type through points and lineType ini digunakan untuk menggambar bidang baru yang terbentuk dari sebuah titik dan garis (titik dan garis berada pada bidang tertentu).

    C.7 Plane type through planar curveType ini digunakan untuk menggambar bidang baru yang dipilh dan sejajar dengan bidang datar tempat kurva.

    C.8 Plane type normal to curveType ini digunakan untuk membuat bidang tegak lurus terhadap kurva yang dipilih.

    C.9 Plane type tangent to surface

    72TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    Type ini digunakan untuk membuat menggambar bidang yang bersinggungan dengandengan permukaan yang dipilih dan titik tersebut berada di titik yang dipilih.

    1.3 Using surfaces and Curves toolbar

    A. Join Surface or Curve

    B. Extrapolate Surface

    C. Extract Geometry

    D. Create Intersection

    E. Create Projections

    F. Create Boundary Curves

    BAB IIIAssembly Workbench

    1.1.1 Assembly Workbench

    Aplikasi Assembly workbench berfungsi sebagai lembar kerja menggabungkan berbagai macam part untuk dijadikan suatu produk.

    73TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    Gambar 3.11.2 Masuk ke Assembly Workbench

    1. Pilih start > mechanical design > assembly designatau

    2. Pilih file > new

    Gambar 3.2

    74TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    Gambar 3.31.1 Memasukkan komponen / part yang sudah ada

    Langkah pengerjaannya:1. Pilih product 1 di spesification tree

    2. Klik existing component ikon pada product structure tools toolbar3. Pilih part yang ingin di masukkan4. Klik open

    1.1 Product Structure tools toolbar

    A. Inserting an Existing Component with Positioning Langkah pengerjaanya:

    1. Klik ikon existing component with positioning 2. Pilih product 1 di specification tree3. Pilih part document nya pada file selection dialog box sebagai contoh :

    CRIC_JOIN. Smart move dialog box akan muncul.4. Pada dialog box tersebut pilih sumbu dari part5. Pada jendela geometry, pilih sumbu dari CRIC_BRANCH_3 part.6. Klik ok

    75TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    Gambar 3.4

    A. Multi-Instantiation Sub-Toolbar

    B.1 Defining a Multi-instantiation Toolbar ini digunakan untuk memperbanyak komponen sebanyak mungkin sesuai dengan keinginan pada arah yang telah kita pilih. Langkah pengerjaanya:

    1. Pilih komponen yang kita inginkan

    2. Klik iconDefine multi instantiation . Dialog boxnya akan muncul dan indikasikan nama dari komponen tersebut. Shortcut juga bisa di panggil dengan menggunakan perintah Ctrl+E

    3. Pilihan pilihan parameter yang dapat dipilih antara lain:Instance and spacing, instance and length, spacing and length

    4. Definisikan arahnya5. Yakinkan kembali bahwa pilihan define is default menyala (tercentang). If

    it is so, the parameters you have just defined are saved and will be reused by the Fast Multi-Instantiation command.

    6. Klik Ok

    76TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    Gambar 3.5

    B.2 Fast Multi-Instantiation Perintah ini digunakan untuk mengulang komponen menggunakan parameter - parameter yang sudah diatur sebelumnya pada perintah define Multi instantion. Langkah pengerjaannya:

    1. Pilih komponen yang kita inginkan

    2. Klik ikon fast multi instantiation . Shortcut juga bisa di panggil dengan menggunakan perintah Ctrl+D

    3. Hasilnya akn muncul dengan segera

    Gambar 3.61.1 Move Toolbar

    77TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    A. Translating Components or Rotating Components Perintah ini digunakan untuk melakukan perpindahan secara translasi dan rotasi pada suatu komponen. Langkah pengerjaan untuk menstranslasi suatu komponen:

    1. Klik ikon 2. Pilih element yang akan ditranslasikan3. Masukkkan nilai offset. Sebagai contoh masukkan 50 mm di box offset X4. Klik apply or Ok

    Gambar 3.7Langkah pengerjaan untuk melakukan rotasi:

    1. Klik ikon 2. Klik rotation tab3. Pilih element yang akan dirotasi4. Masukkkan nilai sudutnya. Sebagai contoh centang axis Y dan masukkan nilai

    sudutnya sebesar 90 derajat.5. Klik ok.

    Gambar 3.8

    A. Manipulating Components

    78TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    Perintah manipulating component mengijinkan kita untuk memindahkan komponen secara bebas dengan menggunakan mouse. Langkah pengerjaannya:

    1. Klik ikon 2. Klik parameter yang diinginkan3. Pilih komponen yang akan dipindahkan4. Drag komponen tersebut.

    Gambar 3.9

    A. Supports Sub-Toolbar

    C.1 Snapping Components Langkah pengerjaanya:

    1. klik ikon 2. pilih kedua komponen. Sebagi contoh:

    a. klik bagian muka yang merah seperti ditunjukkan pada gambar (elemen yang dipilih pertama biasanya menjadi elemen yang akan pindah)

    b. klik bagian muka yang biru. Bagian muka yang merah akan diproyeksikan diatas plane yang didefinisikan oleh bagian muka yang biru. Panah hijau akan ditunjukkan pada bagian muka pertama yang dipilih.

    3. Klik panah ini untuk membalikkan orientasi dari bagian muka

    79TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    Gambar 3.10

    C.2 Smart Move or Smart Move with Viewer Langkah pengerjaannya smart move:

    1. Klik ikon , smart move dialog box nya muncul2. Centang pilihan automatic constrain creation3. Pilih komponen yang akan dipindahkan (dan diconstraint jika kita mencentang

    pilihan automatic constrain creation)a. Sebagai contoh sumbu dari CRIC_BRANCH_1 seperti yang ditunjukkan

    pada gambarb. Pilih Sumbu dari CRIC_BRANCH_3.

    4. Klik panah hijau ini untuk membalikkan arah dari komponen5. Klik ok

    Gambar 3.11Langkah pengerjaan Smart Move with Viewer:1. Pilih CRIC_BRANCH_1 dan CRIC_BRANCH_3 pada specification tree.

    2. Klik ikon , smart move dialog box akan muncul termasuk tampilan dari gambar didalamnya.

    3. Centang pilihan automatic constrain creation4. Pilih bagian muka dari CRIC_BRANCH_3 seperti ditunjukkan pada dialog

    box5. Klik next component6. Klik bagian muka dari CRIC_BRANCH_1 seperti yang ditunjukkan pada

    dialog box7. Klik Ok untuk mengconfirm perintah.

    80TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    Gambar 3.12

    A. See Exploding a Constrained Assembly Langkah pengerjaanya:

    1. Klik ikon explode dialog box akan mucul2. Pilih dan atur parameter yang diinginkan3. Pilih assembly yang ingin di exploded

    81TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    Gambar 3.134. Jika kita ingin explode berada dalamposisi yang benar, masih di dalam explode

    dialog box kita atur type nya menjadi constraint5. Definisikan bagian dari product yang fix6. Klik aplly dan Ok untuk memvaildasi

    Gambar 3.14

    7. jika menginginkan untuk mengembalikan ke posisi semula klik ikon reset

    A. See Stop Manipulation on Clash Langkah pengerjaanya:

    1. Klik ikon 2. Gunakan kompas atau perintah manipulasi

    1.1 Update Toolbar

    82TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    A. Updating an Assembly 1.1 Constrain Toolbar

    A. Creating a Coincidence Constraint Perintah ini digunakan untuk melakukan constraint yang terdiri dari dua muka. Table berikut menunjukkan elemen elemen yang dapat dipilih untuk coincidence constraint:

    Tabel 3.1Untuk membuat sebuah coincidence constraint antara sumbu, komponen komponen harus berada pada arah dan orienrasi yang sama pada suatu produk. Langkah pengerjaannya:

    1. Kik ikon coincidence constraint .2. Pilih bagian muka yang ingin di constraint.3. Pilih bagian muka yang kedua.4. Constraint propoerty dialog box nya akan muncul menunjukkan properties dari

    constraint tersebut. Kita dapat mendefinisikan orientasi dari muka yang akan di constraint dengan memilih salah satu pilihan:

    a. Undifined ( solusi terbaik yang ditemukan oleh aplikasi )b. Same

    83TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    c. Opposite 5. Klik Ok untuk memmbuat coincidence

    Gambar 3.7

    A. Creating a Contact Constraint Perintah ini digunakan untuk melakukan constraint yang terdiri dari dua muka. Tipe kontak dari constraint ini dapata dibuat antata dua permukaan. Artinya secara langsung sebuah sisi bagian dalam dan sisi bagian luar dapat didefinisikan dari sebuah element geometri, surface dari pad. Biasanya area di antara dua buah surface tersebut dapat berupa sebuah plan (plane contact), garis (line contact) atau titik (point contact). Table berikut ini menunjukkan elemen yang dapat kita pilih untuk melakukan contact constraint.

    Tabel 3.2Langkah pengerjaannya:

    1. Klik ikon contact constraint .2. Pilih face yang akan kita constraint.3. Pilih elemen kedua yang akan di constraint.

    84TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    Gambar 3.8

    A. Creating an Offset Constraint Perintah ini digunakan untuk melakukan offset constraint antara dua muka. Ketika mendefinisikan sebuah offset constraint antara planar elements, kita perlu menentukan bagaimana orientasi dari face element tersebut. Nilai dari offset selalu ditampilkan pada offset constraint. Untuk unit yang digunakan dapat ditampilkan pada units tab dari Tools > Options. Tabel berikut menunjukkan elemen yang Anda dapat pilih untuk mendefinisikan sebuah kendala offset.

    SimakBaca secara fonetik

    Tabel 3.3

    Langkah pengerjaannya:

    1. Klik ikon offset constraint .2. Pilih face yang akan kita constraint.3. Pilih face kedua yang akan di constraint.4. Masukkan nilai offset nya.5. Klik ok.

    85TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    Gambar 3.9

    A. Creating an Angle Constraint Perintah ini digunakan untuk mengatur suatu sudut antara dua plane. Sebelum komponen tersebut di constraint pastikan komponen tersebut dalam kondisi aktif. Ketika mendefinisikan sebuah angle constraint antara planar elements, kita perlu menentukan bagaimana orientasi dari face element tersebut. Tipe tipe sudut dari constraint ini di bagi dalam 3 kategori.

    Sudut Parallel (nilai sudut sama dengan 0) Tegak lurus (nilai sudut sama dengan 90)

    Saat akan mengatur sebuah ngle constraint, kita harus mendefinisikan nilai nya terlebih dahulu. Perlu diperhatikan bahwa nilai sudut tidak boleh melebihi 90 derajat. Toleransi yaitu sudut terkecil yang dapat digunakan untuk membedakan dua elemen adalah sebesar 10-6 radians. Tabel berikut menunjukkan elemen yang Anda dapat dilih untuk angle constraint.

    Tabel 3.4

    86TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    Langkah pengerjaannya:

    1. Klik ikon angle constrain .2. Pilih face yang akan kita constraint.3. Pilih face kedua yang akan di constraint.4. Pertahankan pilihan angle.5. Masukkan nilai sudut dan pertahan kan sector 1.

    6. Klik ok

    Gambar 3.10

    A. Fixing a Component Langkah pengerjaannya:

    1. Klik ikon fix .2. Pilih komponen yang akan di fix kan.3. Pindahkan fix komponen dengan menggunakan compass.4. Update untuk melihat komponen yang berpindah.

    87TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    Gambar 3.11

    A. Fixing Components Together Langkah pengerjaannya:

    1. Klik ikon fix together .2. Pilih komponen pertama.3. Pilih komponen kedua.4. Fix together dialog box muncul, menampilkan list dari komponen yang dipilih.5. Pada field name, masukkan nama dari group komponen yang di buat.6. Klik ok.

    88TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    Gambar 3.12

    A. Using the Quick Constraint Command Langkah pengerjaannya:1. Check list dari kreasi constraint

    1. Surface contact2. Coincidence3. Offset4. Angle5. Parallelism

    2. Klik icon3. Pilih elemen yang ingin di constraint.

    Gambar 3.13

    A. Changing Constraints Changing constraints berarti mengganti tipe dari satu constraint ke tipe lainnya. Operasi in dimungkinkan tergantung pada supporting element nya. Langkah pengerjaannya:1. Pilih constraint yang akan dirubah

    2. Klik ikon change constraint 3. Pilih tuipe terbaru dari constraint4. Klik apply untuk mempreview constraint pada pada specification tree and the

    geometry5. Klik ok untuk memvalidasi.

    Gambar 3.14

    A. Flexible Sub-Assemblies

    89TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    B. Using a Part Design Pattern 1.1 Assembly Feature Toolbar

    A. Assembly Features Sub-Toolbar

    A.1 Assembly Split Langkah pengerjaannya:1. Klik ikon split2. Pilih splitting face atau surface.

    Sebagai contoh: splitting surface nya adalah loft 1. Sebuah kotak dialog box akan muncul

    3. Definisikan parts yang ingin di split.Sebagai contoh: Bulkhead A.1, Bulkhead A.2 and Bulkhead B. pindahkan parts tersebutdari parts poosibly affected ke affected parts. Cara memindahkan parts:

    Move the parts to the list 'Affected parts"

    Moves all selected parts to the list 'Affected parts'

    Moves all selected parts to the list 'Parts possibly affected'

    Moves the selected part to the list 'Parts possibly affected'4. Definisikan bagian dari material yang tetap.5. Centang pilihan highlight affected parts untuk mengidentifikasikan secara

    jelas6. Klik Ok

    90TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    Gambar 3.15

    A.2 Assembly Hole dan Using Hole Series Langkah pengerjaannya:1. Klik ikon Hole2. Pilih bagian muka yangdijadikan lokasi dari Hole3. Definisikan part mana saja yang dibutuhkan untuk membuat hole4. Definisikan hole yang ingin kita buat

    91TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    Gambar 3.16

    A.3 Assembly Pocket Langkah pengerjaannya:1. Klik ikon Pocket2. Pilih profile yang akan di extrude3. Definisikan part mana yang ingin untuk dibuang4. Definisikan pocket

    92TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    Gambar 3.17

    A.4 Assembly Add

    A.5 Assembly Remove

    A. Performing a Symmetry on a Component 1.1 Space Analysis Toolbar

    93TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    A. Detecting Interferences

    B. Sectioning

    C. Measuring Minimum Distances 1.1 Analysing Asssembly

    A. Compute a clash Langkah pengerjaanya:1. Pilih analyze > Compute Clash

    Clash detection dialog box akan muncul2. Pilih dua komponen3. Klik Apply4. Jika muncul clash akan berwarna merah5. Klik cancel untuk keluar

    94TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    Gambar

    A. Compute a clearence Suatu komponen yang sudah dipasngkan atau di constraint, kita bisa jadi membutuhkan suatu analisis terhadap clash atau menghitung clearence antara komponen komponen. Langkah pengerjaannya:1. Pilih Analyze > compute clash. Sebuah dialog box untuk clash detection akan

    muncul2. Pilih clerence pada combo box. Dialog box tersebut akan menunjukkan sebuah

    field dimana kita bisa menspesifikasikan clearence nya3. Masukkan nilai clearence nya. Sebagai contoh 50mm4. Klik suatu komponen sebagai first component. Sebagai contoh :CRIC_JOIN.1.5. Control-Klik pada komponen berikutnya sebagai second componentnya. Sebagai

    contoh: CRIC_BRANCH_3.1.6. Komponen komponen tersebut ditunjukkan pada Clash Detection dialog box.7. Klik Apply untuk compute possible clearance.

    95TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T

  • MODUL PRAKTIKUM CATIA V5 R16

    8. Aplikasi akan mendeteksi clearance violation. Jarak antara komponen lebih kecil dari 50mm

    9. Status ikon berwarna kuning pada dialog box.10.Klik Cancel untuk melakukan operation lainnya.11.Klik Cancel untuk exit.

    Gambar

    A. Analyze constraints

    B. Analyze dependence

    C. Analyze updates D. Analyzes degree of freedom

    1.1 Scenes Toolbar

    A. Creating an Enhanced Scene

    B. Browsing Enhanced Scenes using the Scenes Browser

    96TEUKU ARRIESSA SUKHAIRI S.T