Upload
fierda-eka-pratiwi
View
328
Download
38
Embed Size (px)
DESCRIPTION
hasil presentasi dari kelompok kami pada panel diskusi blok muskuloskeletal semoga bermanfaat
Citation preview
NYERI EKSTREMITAS
KELOMPOK 3A
KELOMPOK 3A Andini Fatmona 110 208 0065 Muh. Rizki Lamatenggo 110 211 0149 Nafila 110 211 0146 Selvira Sarti Amri 110 211 0096 Muh. Isya Ansyari 110 211 0103 A. Suryani Tenri A. 110 211 0135 Fierda Eka Pratiwi 110 211 0108 Nurita Aziza 110 211 0091 Danang E.T. Laksono 110 211 0042 Fadhilah Ramadhani A. 110 211 0064 Fadli 110 211 0120 Widya Wirasasmita Mirsan 110 211
0071
Tutor : dr. Nesyana
Skenario 3
Laki-laki umur 36 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri pada daerah siku kanan menjalar ke lengan bawah yang dirasakan sejak 9 bulan lalu. Keadaan ini dirasakan semakin bertambah berat terutama bila penderita memflexikan sikunya. Ada riwayat fraktur supracondylar pada waktu berusia 5 tahun. Pada siku kanan terlihat valgus deformitas, gangguan sensoris pada ujung jari kelingking. Atrophy otot pada web space I.
Kata SulitFlexi : Tindakan membengkokkan
atau keadaan dibengkokkan.Fraktur : Pemecahan suatu bagian,
khususnya tulang / pecahan atau rupture pada tulang
Supracondylar : Terletak di atas kondilusValgus : angulasi secara imajiner yang
tidak ada hubungannya dengan lingkaran imajiner dimana penderita ditempatkan.
Deformitas : Perubahan bentuk tubuh sebagian atau umum; malformasi
Sumber : Kamus Kedokteran Dorland dan Pengantar Ilmu Bedah Ortopedi
Gangguan sensoris : Gangguan terhadap keadaan individu terhadap kesadaran atau kejernihan mentalnya
Atrophy : Pengurusan; pengecilan ukuran suatu sel, jaringan, organ atau bagian tubuh
Web : Jaringan atau membraneSpace : Daerah yang di batasi /
rongga
Sumber : Kamus Kedokteran Dorland dan Pengantar Ilmu Bedah Ortopedi
Kata/Kalimat Kunci Laki-laki (36 tahun) Nyeri pada siku kanan menjalar ke lengan
bawah (sejak 9 bulan lalu) Semakin bertambah berat bila memflexikan
siku Fraktur supracondylar (usia 5 tahun) Valgus deformitas pada siku kanan Gangguan sensoris pada ujung jari
kelingking Atrophy otot pada web space I
Pertanyaan1. Jelaskan struktur anatomi pada extremitas superior!2. Bagaimana hubungan riwayat fraktur dengan gejala yang
tampak pada skenario?3. Jelaskan penyebab terjadinya sindroma jebakan!4. Jelaskan langkah-langkah diagnosis penyakit pada skenario!5. Jelaskan differential diagnosis pada kasus tersebut!6. Sebutkan gambaran klinis dari penyakit yang diderita oleh
pasien!7. Bagaimana mekanisme nyeri yang berkaitan dengan
skenario?8. Pemeriksaan penunjang apa saja yang dapat dilakukan
untuk menegakkan diagnosis pada skenario tersebut?9. Bagaimana penatalaksanaan dari skenario tersebut?
Anatomi Extremitas Superior (Osteologi)
Anatomi Extremitas Superior(Myologi)
Anatomi Extremitas Superior (Inervasi)
Hubungan Riwayat Fraktur dengan Gejala dalam Skenario
Fraktur supracondylar humeri (transkodiler) Tipe posterior (tipe ekstensi)
Fragment distal bergeser ke arah posterior
Tipe anterior (tipe fleksi) Fragment distal bergeser ke arah anterior
Hubungan Riwayat Fraktur dengan Gejala dalam Skenario
Pada anak-anak dibawah 11 tahun akan terjadi proses healing lebih cepat dari orang dewasa dengan sendirinya pada tulang yang mengalami fraktur. Proses tersebut antara lain:
Hematoma(inflamasi)
Soft Callus Hard Callus Remodelling
Penyebab Sindroma Jebakan
Sindroma jebakan merupakan gangguan fungsi saraf perifer oleh karena keadaan/posisi yang abnormal atau gangguan vaskularisasi yang menyebabkan iskemi pada saraf. 1. Kompresi akibat kompartemen yang menyempit baik
oleh karena penyakit local maupun sistemik atau oleh karena adanya pembengkakan jaringan sekitar
2. Ketegangan berulang-ulang pada saraf yang melalui struktur yang mengalami kelainan
3. Tekanan oleh karena penyembuhan tulang yang tidak baik
4. Gesekan yang disebabkan oleh penyempitan yang berulang-ulang dari serabut saraf
5. Dislokasi yang berulang-ulang
Langkah-langkah Diagnosis
PEMERIKSAAN FISIS ORTHOPEDI
INSPEKSI GERAKPALPASI
BAGIAN DISTAL
KULIT
BAGIAN UTAMA
JARINGAN LUNAK, PEMBULUH DARAH,
SARAF, OTOT, TENDO, LIGAMEN
BAGIAN LAIN
TULANG DAN SENDI
ANAMNESIS
Differential DiagnosisCarpal Tunnel
Synrome
Cubital Tunnel
Syndrome
Radial Tunnel
SyndromeLaki – laki 36 tahun + + +
Nyeri menjalar ke lengan bawah
- + +
Dirasa sejak 9 bulan + +
Riwayat fraktur supracondylar - + +
Valgus deformitas - + +
Gangguan sensoris kelingking - + -
Atrophy web space I + + -
TOTAL 3 7 4
Gambaran Klinis Nyeri dan/atau parestia seperti kesemutan
yang menjalar ke bawah dari siku ke lengan sampai batas ulnaris tangan
Atrofi dan kelemahan otot-otot intrinsic tangan
Hilangnya sensasi tangan pada distribusi N.ularis
Deformitas tangan cakar (Claw Hand) yang khas pada lesi kronik.
Mekanisme Nyeri pada Skenario
VIDEO Nyeri yang dirasakan pada skenario disebabkan oleh saraf-saraf yang terdapat di bagian cubiti, yaitu Nervus ulnaris, terjebak disekitar cubital tunnel. N. ulnaris masuk ke dalam kompartemen ekstensor dari lengan atas melalui septum intermuskularis pada insersi M. deltoideus dan mencapai kompartemen flexor carpi ulnaris. Jebakan tersebut dapat terjadi karena dorongan oleh epicondylus medial. N.ulnaris memasuki kompartemen anterior, menginervasi fleksor carpi ulnaris dan setengah medial dari fleksor digitorum profundus. Tekanan pada nervus di siku dapat menyebabkan mati rasa atau rasa sakit di siku, tangan, pergelangan tangan atau jari-jari.
Pemeriksaan Penunjang
Tinel test Pada pemeriksaan N.ulnaris, penekanan
dilakukan pada sulcus nervi ulnaris yaitu dibagian posterior epicindylus medialis humeri. Jika positif jebakan N.ulnaris, akan terasa nyeri yang hebat dan menjalar sepanjang perjalanan N.ulnaris.
Froment’s test Untuk mengetahui adanya kelemahan pada otot
abduktor pollicis dan fleksor pollicis longus. Pemerksaan gangguan sensibititas Adanya kekurang sensitifan pada pemeriksaan
(dapat dengan menekan menggunakan benda tajam atau tumpul) mengarahkan kita kepada jebakan nervus mana yang dialami.
Pemeriksaan Penunjang
Untuk mengkonfirmasi diagnosis dan menentukan daerah yang tepat dari kompresi saraf, pengujian elektrodiagnostik dapat dilakukan. Terdiri dari:
kecepatan konduksi saraf (NCV) elektromiografi (EMG)
Pemeriksaan radiologi juga dapat dilakukan, seperti:
X-ray MRI USG resolusi tinggi
Pemeriksaan Penunjang
Tes Tinel Elektromiografi (EMG)
Tes Froment
PenatalaksanaanTerapi konservatif pada kompresi nervus ulnaris berhasil bila parestesinya transient dan disebabkan oleh malposisi siku atau truma tumpul. Anti inflamasi non-steroid berguna untuk meredakan iritasi saraf. Vitamin B6 oral bisa membantu untuk gejala-gejala yang ringan. Terapi ini diteruskan selama 6-12 minggu bergantung respons dari pasien.
Tipe Konservat
if
Dekompressi insituTransposisi subkutaneous anteriorTransposisi intramuskularTransposisi submuskularEpikondilektomi medial
Tipe Operatif
Indikasi dilakukannya pembedahan adalah :-Tak ada penyembuhan gejala 6-12 minggu setelah perawatan konservatif-Paralisis atau kelumpuhan progresif
KESIMPULAN
Pasien mengalami sindrom jebakan dimana N. Ulnaris pasien pada bagian cubital terjepit, sehingga terjadi kehilangan persarafan pada daerah yang diinervasi oleh N. Ulnaris, hal ini dinamakan Cubital Tunnel Syndrome. Adanya valgus deformitas terjadi karena adanya riwayat fraktur supracondylar, hal ini juga menyebabkan nyeri menjalar ke lengan bawah serta atrofi otot.
DAFTAR PUSTAKA Dr. Juanda M. Noor, Anatomi Umum FK UNHAS Makassar Helmi, Zairin Noor. 2012. Buka Ajar Gangguan Muskuloskeletal.
Jakarta: Salemba Medika http://ilmubedah.info/ulnar-nerve-entrapment-20120415.html http://www.assh.org/Public/HandConditions/Pages/CubitalTunnelSyndro
me.aspx Gleadle, Jonathan. 2012. At a Glance Anamnesis dan Pemeriksaan
Fisik. Jakarta: Erlangga Ginsberg, Lionel. 2012. Lecture Notes Neurologi. Jakarta:Erlangga. Nabil A.Ebraheim,M.D. & Professor and Cahirman. Department of
Orthopedic Surgery University of Toledo Medical Center. Jurnal Medical Palmer Bradley A., M.D, Thomas B. Hughes, M.D. 2010. Kubiti Tunnel
Syndrome Vol.35A. Jakarta : The Journal of Hand Surgery. Rasjad, Cahruddin, Prof.Ph.D. 2007. Pengantar Ilmu Bedah Ortopedi.
Makassar : Yarsif Watampone. R. Putz & R. Pabst. 2006. Atlas Anatomi Manusia Sobotta Jilid 1. Edisi-
22. Jakarta: EGC. Schwartz, Shires Spencer. 2002. Intisari Prinsip-Prinsip Ilmu Bedah.
Jakarta: EGC.
TERIMA KASIHMOHON MAAF APABILA TERDAPAT BANYAK KESALAHAN