21
Modul Program Keahlian Pengolahan Lahan Kode Modul Pemupukan Dasar I. Pendahuluan A. Deskripsi Modul ini membahas tentang pengetahuan pemupukan dasar pada tanaman meliputi jenis-jenis pupuk, pemberian dosis pupuk, sifat-sifat pupuk, serta aplikasinya pada tanaman. Modul ini merupakan modul lanjutan yang berisi ilmu terapan yang membahas pengetahuan dan keterampilan yang memerlukan data dan informasi awal yang memadai. B. Prasyarat Peserta didik (siswa) yang akan mempelajari modul ini untuk menguasai kompetensi dasar pemupukan pada tanaman. Untuk dapat mengerjakan kompetensi ini dipersyaratkan mempunyai kemampuan berhitung menggunakan konsep matematika tentang penambahan, pengurangan, perkalian dan pembagian selain itu juga memiliki kemampuan tentang dasar-dasar ilmu tanah. Kemampuan prasyarat ini terutama akan digunakan dalam menghitung komposisi pupuk yang sangat berpengaruh terhadap kesuburan tanaman. Selain kemampuan matematika, kompetensi yang juga harus dikuasai antara lain kompetensi penanganan/pengolahan kesuburan tanah, kompetensi mengidentifikasi kebutuhan unsur hara tanah bagi tanaman.

Modul (Pemupukan)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pupuk

Citation preview

Page 1: Modul (Pemupukan)

Modul Program Keahlian

Pengolahan Lahan

Kode Modul

Pemupukan Dasar

I. Pendahuluan

A. Deskripsi

Modul ini membahas tentang pengetahuan pemupukan dasar pada tanaman meliputi jenis-

jenis pupuk, pemberian dosis pupuk, sifat-sifat pupuk, serta aplikasinya pada tanaman. Modul

ini merupakan modul lanjutan yang berisi ilmu terapan yang membahas pengetahuan dan

keterampilan yang memerlukan data dan informasi awal yang memadai.

B. Prasyarat

Peserta didik (siswa) yang akan mempelajari modul ini untuk menguasai kompetensi

dasar pemupukan pada tanaman. Untuk dapat mengerjakan kompetensi ini dipersyaratkan

mempunyai kemampuan berhitung menggunakan konsep matematika tentang penambahan,

pengurangan, perkalian dan pembagian selain itu juga memiliki kemampuan tentang dasar-

dasar ilmu tanah. Kemampuan prasyarat ini terutama akan digunakan dalam menghitung

komposisi pupuk yang sangat berpengaruh terhadap kesuburan tanaman. Selain kemampuan

matematika, kompetensi yang juga harus dikuasai antara lain kompetensi

penanganan/pengolahan kesuburan tanah, kompetensi mengidentifikasi kebutuhan unsur hara

tanah bagi tanaman.

C. Petunjuk Penggunaan Modul

Pada dasarnya modul ini berisi pengalaman belajar tentang pengetahuan, keterampilan

dan jenis praktik baik di kelas, laboratorium maupun di lahan praktikum dengan bantuan

dosen, teknisi atau laboran. Pada setiap akhir kegiatan belajar terdapat lembar evaluasi

kognitif dan kinerja disertai dengan kunci jawaban yang berupa cara penilaian prestasi

pembelajaran sehingga mahasiswa dapat mengetahui kemampuannnya sendiri.

1. Petunjuk Bagi Siswa/Peserta Didik

a. Baca modul ini dan pahami setiap bagiannya pada lembar informasi sehingga anda

dapat menggunakan untuk sarana belajar.

Page 2: Modul (Pemupukan)

b. Perhatikan dengan baik setiap hal yang dijelaskan atau diperagakan oleh dosen

maupun teknisi/laboran

c. Usahakan untuk mempelajari setiap bab yang telah tersusun secara berututan dan

jangan mencoba untuk melangkah ke bab berikutnya sebelum bab yang pertama

selesai dibaca.

d. Laksanakan semua tugas-tugas yang ada dalam modul ini agar kompetensi anda

berkembang sesuai standar.

e. Hal-hal yang belum dimengerti, tanyakan pada dosen.

f. Jika hasil belajar anda belum memenuhi syarat minimal, anda wajib mengulangi

sebelum mempelajari kemampuan berikutnya. Sebelum mengulang, pastikan dulu

pada aspek apa anda tidak lulus ( pengetahuan, keterampilan, sikap atau pada aspek

dokumen).

g. Anda akan mendapat bukti tertulis tentang kempetensi yang sudah dikuasai berupa

sertifikat atau apapun namanya dari penguji

2. Petunjuk Bagi Dosen

Modul ini dirancang sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar yang

menggunakan metode pembelajaran konstruktif dan berpusat pada mahasiswa (student

centered learning SCL). Dengan demikian dalam modul disertakan seluruh proses

rancangan, penjelasan, organisasi materi ajar dan arahan serta evaluasi belajar secara

mandiri. Peran Anda sebagai Dosen antara lain adalah:

a. Mengkoordinasi kegiatan belajar siswa secara individu atau kelompok

b. Membantu siswa dalam menyusun rencana belajar.

c. Membimbing dan mefasilitasi siswa selama belajar.

d. Membantu siswa yang menghadapi masalah selama belajar.

e. Menfasilitasi siswa dalam pemilihan dan penggunaan fasilitas.

f. Merencanakan dan menyiapkan instrumen penilaian hasil belajar.

g. Melaksanakan penilaian kegiatan belajar siswa memakai

h. Meyusun program dan melaksanakan perbaikan atau remedial.

i. Merekam dan medokumentasikan kegiatan belajar siswa dalam format kegiatan

belajar siswa dan menyusun proses penerbitan sertifikat kompetensi secara internal

atau bekerjasama dengan pihak asesor eksternal.

D. Tujuan Akhir Pembelajaran

Page 3: Modul (Pemupukan)

Setelah mengikuti seluruh kegiatan belajar dalam modul ini, peserta didik diharapkan mampu

mengidentifikasi jenis dan karakteristik macam-macam pupuk, mampu mengaplikasikan

pupuk organik dan anorganik pada pengelolaan tanah dan tanaman, mampu

memforrmulasikan atau menentukan dosis pupuk pada pengelolaan tanah dan tanaman.

E. Kompetensi

Mahasiswa mampu mengidentifikasi jenis dan karakteristik macam-macam pupuk,

menentukan dosis pupuk dan mampu mengaplikasikan pupuk pada pengelolaan tanah

dan tanaman

F. Cek Kemampuan

Penilaian tugas dan laporan praktik 20%

Kegiatan praktik dan hasil praktik 30 %

Kuis 10%

UTS dan UAS 40%

II. Pembelajaran

A. Rencana Belajar

Rencana belajar siswa disusun dengan bimbingan dosen. Rencana belajar berikut

adalah contoh yang harus disiapkan sebelum pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan.

Tabel 1. Rencana Belajar Siswa

No. Jenis Kegiatan Tanggal Waktu Tempat

Belajar

Alasan

Perubahan

Tanda

Tangan

Guru

1. Mengetahui dan

melakukan pembuatan

lubang tanam

2. Memahami dan

mengidentifikasi jenis-

jenis dan karakteristik

pupuk

3. Mempelajari dan

memahami cara penentuan

dosis pupuk pada

pengolahan tanah dan

Page 4: Modul (Pemupukan)

tanaman

4. Memahami dan

melaksanakan proses

aplikasi pupuk (organik

dan anorganik) pada

pengelolaan tanah dan

tanaman

B. Kegiatan Belajar

Kegiatan Belajar yang dilakukan meliputi pembuatan lubang tanam, identifikasi jenis

dan karakteristik pupuk, penentuan dosis pupuk dan proses aplikasi pupuk pada pengolahan

tanah dan tanaman. Kegiatan yang dilakukan mahasiswa, meliputi :

-Mendengarkan penjelasan dari instruktur/dosen

-Belajar mandiri (mempelajari modul/ sumber bacaan lain)

-Diskusi

-Mengerjakan tugas/laporan

Kegiatan yang dilakukan dosen, meliputi :

- Ceramah

- Diskusi

- Tanya jawab

- Penugasan

- Mengamati kegiatan diskusi/praktik mahasiswa

a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran

Setelah mengetahui pengetahuan materi pemupukan ini mahasiswa diharapkan

mampu membuat lubang tanam, mengetahui tentang jenis dan karakteristik pupuk,

penentuan dosis pupuk dan aplikasinya pada pengolahan tanah dan tanaman

b. Uraian Materi

Pupuk dan Karakteristiknya

Pupuk adalah setiap bahan yang diberikan ke dalam tanah atau disemprotkan

pada tanaman dengan maksud menambah unsur hara yang diperlukan oleh tanaman.

Pengertian lain dari pupuk adalah suatu bahan yang diberikan sehingga dapat

Page 5: Modul (Pemupukan)

mengubah keadaan fisik, kimiawi dan hayati dari tanah sehingga sesuai dengan

tuntutan tanaman. Adapun pemupukan adalah setiap usaha pemberian pupuk yang

bertujuan menambah persediaan unsur-unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman

untuk peningkatan produksi dan mutu hasil tanaman.

Pupuk dapat dibedakan menjadi pupuk alam dan pupuk buatan. Pupuk alam

adalah pupuk yang langsung didapat dari alam, misalnya fosfat alam, pupuk organik

(pupuk kandang, kompos) dan sebagainya. Jumlah dan jenis unsur hara dalam pupuk

alam terdapat secara alami. Pupuk buatan adalah pupuk yang dibuat di pabrik dengan

jenis dan kadar unsur haranya sengaja ditambahkan dalam pupuk tersebut dalam

jumlah tertentu. Pupuk buatan dapat dibedakan menjadi pupuk tunggal dan pupuk

majemuk. Pupuk tunggal adalah pupuk yang hanya mengandung satu macam unsur

hara misalnya pupuk N, pupuk P, pupuk K dan sebagainya. Pupuk majemuk adalah

pupuk yang mengandung lebih dari satu unsur hara misalnya N+P, P+K, N+P+K dan

sebagainya.

Pupuk adalah bahan/unsur-unsur dalam senyawa kimia organik maupun

anorganik yang berguna untuk tanah dan nutrisi tanaman. Pupuk merupakan kunci

dari kesuburan tanah karena berisi satu atau lebih unsur untuk menggantikan unsur

yang habis terserap oleh tanaman. Secara umum pupuk berdasarkan asalnya dibagi

dalam dua kelompok yaitu :

1. Pupuk anorganik seperti urea (pupuk N), TSP atau SP-36 (pupuk P), dan KCl

(pupuk K), dll.

2. Pupuk organik seperti pupuk kandang, kompos, humus dan pupuk hijau.

Pembagian pupuk berdasarkan unsur hara yang dikandung maka pupuk dibagi

menjadi tiga kelompok, sebagai berikut :

a. Pupuk tunggal ialah pupuk yang hanya mengandung satu jenis unsur hara

misalnya urea (N), Pupuk P, Pupuk K

b. Pupuk majemuk ialah pupuk yang mengandung lebih dari satu jenis unsur hara

misalnya NPK, beberapa jenis pupuk daun dan kompos.

c. Pupuk lengkap ialah pupuk yang mengadung unsur secara lengkap (keseluruhan)

baik unsur makro maupun mikro.

Sifat – sifat pupuk anorganik :

- Kadar unsur hara : banyaknya unsur hara ynag dikandung oleh suatu pupuk

merupaka faktor utama untuk menilai pupuk tersebut karena jumlah unsur hara

menentukan kemampuannya untuk meningkatkan kadar unsur hara dalam tanah.

Page 6: Modul (Pemupukan)

- Higroskopisitas : higroskopisitas merupakan mudah tidaknya pupuk menyerap uap

air yang ada di udara. Pupuk yang higroskopis kurang baik karena mudah menjadi

basah atau mencair bila tidak tertutup sehingga perlu penyimpanan yang baik.

- Kelarutan : kelarutan menunjukkan mudah tidaknya pupuk larut dalam air. Hal ini

berarti juga mudah tidaknya unsur yang terkandung di dalam pupuk diambil oleh

tanaman.

- Kemasaman : pupuk dapat bereaksi fisiologis masam, netral, atau alkalis. Pupuk

yang bersifat masam dapat menurunkan pH tanah sedangkan pupuk yang bereaksi

alkalis dapat menaikkan pH tanah.

- Bekerjanya : yang dimaksud dengan bekerjanya pupuk ialah waktu yang

diperlukan hingga pupuk tersebut dapat diserap tanaman dan memperlihatlkan

pengaruhnya. Ada yang bekerjanya cepat, lambat, dan sedang.

Tujuan Pemupukan Dasar

- Memacu pertumbuhan bibit tanaman atau benih tanaman pada media pembibitan.

- Untuk menetralkan tanah atau mengubah pH tanah mendekati pH netral dengan

pupuk fisiologis asam untuk tanah alkalis dan pupuk fisiologis alkalis untuk tanah

masam.

- Untuk sanitasi tanah terhadap organisme pengganggu tanaman dengan pupuk

fisiologis asam.

- Untuk meningkatkan kesuburan fisik media tumbuh tanaman dengan pupuk

organik.

- Mengurangi daya fiksasi tanah terhadap posfat pada tanah asam dengan kapur,

pada tanah alkalis dengan belerang.

Jenis dan Dosis Pupuk Dasar

- Jenis pupuk yang bekerjanya cepat diberikan sebagian dosis untuk pupuk dasar

dan sisanya sebagai pupuk susulan.

- Jenis pupuk yang bekerjanya sedang atau lambat diberikan sebagai pupuk dasar

seluruhnya atau sebagian besar dan sisanya disusulkan.

- Jenis pupuk alam atau organisme diberikan sebagai pupuk dasar seluruhnya

beberapa minggu sebelum tanam atau bersamaan tanam.

Teknik Pemupukan Dasar

- Pupuk yang mudah difiksasi oleh tanah diberikan dekat perakaran atau disisi

tanaman dalam lubang atau larikan.

Page 7: Modul (Pemupukan)

- Pupuk organik disebar rata di permukaan tanah sebelum tanam, atau dibenamkan

merata dalam tanah sambil membajak tanah.

- Kompos atau pupuk organik dicampurkan dengan tanah galian lubang tanam

sebelum bibit ditanamkan.

- Untuk menghindari plasmolisis sebaiknya pupuk urea jangan diberikan dekat akar

atau benih tanaman.

Menentukan Kebutuhan Pupuk

Jumlah unsur hara yang dibutuhkan oleh setiap tanaman berbeda-beda. Untuk

menentukan jumlah pupuk yang akan diberikan, perlu diketahui jumlah unsur hara

yang tersedia dalam tanah di sekitar tanaman. Kemudian dihitung unsur-unsur hara

yang dipindahkan (digunakan) oleh tanaman dan membandingkan jumlah tersebut

dengan jumlah unsur hara yang akan diberikan dalam bentuk pemupukan.

Dalam melakukan pemupukan beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain

tanaman-tanaman yang akan dipupuk, jenis tanah yang akan dipupuk, jenis pupuk

yang digunakan, dosis (jumlah) pupuk yang diberikan, waktu pemupukan dan cara

pemupukan. Karena terdapat beberapa macam pupuk sejenis dengan kadar unsur hara

yang berbeda-beda maka pupuk tersebut dapat diganti satu sama lain berdasarkan

kadar unsur hara masing-masing pupuk tersebut.

Sebagai contoh : untuk memperbaiki pertumbuhan tanaman diperlukan 100 kg N

+ 45 kg P2O5 + 100 kg K2O per hektar sedangkan pupuk yang tersedia adalah urea

(45 % N), TSP (45 % P2O5) dan KCl (50 % K2O). Dengan demikian maka untuk

menghitung keperluan pupuk-pupuk yang dibutuhkan adalah :

Urea = 100 / 45 x 100 = 222 kg

TSP = 45 / 45 x 100 = 100 kg

KCl = 100 / 50 x 100 = 200 kg

Terdapat beberapa cara pemupukan, yaitu :

1. Pupuk disebarkan atau ditabur secara merata dan seragam di atas permukaan

tanah. Dapat dilakukan setelah atau sebelum pengolahan tanah.

2. Pupuk langsung diletakkan dibelakang bajak pada saat pengolahan tanah

3. Menempatkan pupuk disamping benih atau tanaman (disatu sisi atau pada kedua

sisi dengan jarak 5 – 7,5 cm dan kedalaman 2,5 – 5 cm)

4. Pupuk ditempatkan satu lubang dengan benih atau ditempatkan pada alur dekat

benih yang ditanam

Page 8: Modul (Pemupukan)

5. Pemberian pupuk pada saat tanaman tumbuh di atas permukaan tanah

(menyebarkan pupuk di atas tanaman dan meletakkan pupuk di samping atau di

sisi barisan tanaman)

6. Menyemprotkan pada permukaan daun

c. Rangkuman Materi Pembelajaran

Secara garis besar, pemupukan tanaman bertujuan untuk menyediakan unsur –

unsur hara yang dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan generatif, sehingga

diperoleh hasil yang optimal. Pupuk adalah bahan/unsur-unsur dalam senyawa kimia

organik maupun anorganik yang berguna untuk tanah dan nutrisi tanaman dan

merupakan kunci dari kesuburan tanah karena berisi satu atau lebih unsur untuk

menggantikan unsur yang habis terserap oleh tanaman.

Pemupukan mempunyai dua tujuan yaitu :

1. Mengisi pembekalan zat makanan tanaman yang cukup

2. Memperbaiki atau mempelihara keutuhan kondisi tanah dalam hal struktur, kondisi

derajat keasaman, potensi pengikat terhadap zat makanan tanaman.

Penggolongan pupuk:

· Berdasar asal: pupuk organik dan anorganik

· Menurut jenis unsur hara yang dikandungnya: pupuk tunggal dan pupuk majemuk

· Menurut cara aplikasi: pupuk akar dan pupuk daun

· Berdasarkan cara melepaskan unsur hara: fast release dan slow release

Pupuk Dasar

Pupuk dasar merupakan pupuk untuk mendasari media penanaman. Biasanya

meggunakan kompos dan pupuk kandang. Bertujuan untuk menetralkan pH tanah,

membantu menetralkan racun akibat logam berat yang ada di dalam tanah,

memperbaiki struktur tanah agar lebih gembur,mempertinggi porositas tanah dan

secara langsung meningkatkan ketersediaan air tanah serta membantu

mempertahankan suhu tanah sehingga fluktuasinya tidak tinggi.

A. Pupuk Buatan

Kelebihan pupuk buatan:

1. Dengan pupuk buatan dapat memberikan berbagai zat makanan tanaman

dalam jumlah dan perebandingan yang dikehendaki

2. Unsur makanan tanaman dari pupuk buatan dalam banyak hal bekerja lebih

cepat daripada pupuk organik

Page 9: Modul (Pemupukan)

3. Pupuk buatan lebih mudah diatur pengangkutannya daripada pupuk organik.

Pengangkutannya lebih cepat dan murah.

Macam-macam pupuk buatan:

- Pupuk Nitrogen : Nitrogen di dalam tanaman merupakan unsur sangat penting

untuk pembentukan protein.

- Pupuk Fosfat : Pupuk fosfat sederhana yang biasa dipakai pada umumnya hanya

mengandung kalsium fosfat [ Ca3(PO4)2].

- Pupuk Kalium : Kalium bukan merupakan komponen dari bahan organik yang

membentuk tanaman. Ia khusus terdapat di dalam cairan sel di dalam bentuk ion-ion

K+.

- Pupuk Kalsium : Yang dimaksud dengan pupuk kalsium adalah produk yang

mengandung persenyawaan kalsium yang bereaksi basa.

- Pupuk Magnesium : Magnesium untuk tanaman penting sebagai unsur untuk

pertumbuhan hijau daun.

- Pupuk Natrium : Unsur ini untuk tanaman itu sama diperlukan seperti kalium untuk

pertumbuhan baik

Produk pupuk buatan :

- Pupuk ZA : Mengandung belerang 24% dam nitrogen 21%

- Pupuk Urea : Pupuk kimia yang berkadar Nitrogen tinggi (46%)

- Pupuk SP-36 : Merupakan sumber hara Fosfor bagi tanaman (36%)

- Pupuk NPK : Merupakan jenis pupuk majemuk yang mengandung unsur hara makro

Nitrogen (N), Phospor (P) dan Kalium (K).

B. Pupuk Organik

Pupuk organik sangat penting karena :

1. Memperbaiki struktur tanah

2. Menaikkan daya serap tanah terhadap air

3. Menaikkan kondisi kehidupan di dalam tanah

Jenis pupuk organik :

1. Pupuk Kandang

Komponen yang terpenting dari bahan pupuk kandang adalah feses atau kotoran

dalam bentuk padat, dan urineatau kotoran dalam bentuk cairan.

2. Pupuk Hijau

Pupuk hijau adalah mengolah tanaman atau bagian tanaman menjadi tertimbun di

bawah tanah untuk maksud pemupukan. Maksud pemupukan dengan pupuk hijau adalh

Page 10: Modul (Pemupukan)

terutama untuk memelihara dan memperbaiki struktur tanah dengan pemberian suplai

bahan organik. Macam dari pupuk hijau yaitu pupuk hijau leguminosa dan pupuk hijau

bukan leguminosa

3. Kompos

Kompos adalah suatu produk yang terdiri sebagian besar dari sampah buangan

organik yang secara keseluruhan atau sebagian telah mengalami kondisi pengeraman

dalam suhu yang tinggi. Ciri fisik kompos yang baik adalah berwarna coklat

kehitaman, agak lembap, gembur, dan bahan pembentuknya sudah tidak tampak lagi

Beberapa sifat yang dikandung pupuk anorganik (kimia) antara lain kadar unsur

hara, higroskopisitas, kelarutan, kemasaman, bekerjanya dan salt indeks.

d. Tugas 1. Mengidentifikasi Jenis dan Karakteristik Pupuk

Lingkup Tugas :

1. Tugas ini mengharuskan dosen/laboran maupun teknisi untuk menyediakan

berbagai kemasan pupuk

2. Tugas ini mengharuskan siswa untuk mencatat hasil identifikasi jenis beserta

karakteristik pupuk yang akan diberikan (meliputi sifat yang dikandung,

kandungan unsur hara, kadar unsur hara)

Tugas : Perhatikan berbagai kemasan jenis-jenis pupuk yang diberikan dan isilah

nama, kadar Prosentase pupuk, warna dan bentuk masing-masing pupuk tersebut

Lalu, catat hasil identifikasi dan karakteristik tiap jenis pupuk yang saudara amati dan

tulis ke dalam bentuk tulisan tangan dalam bentuk tabel di kertas folio bergaris dan

akan dipresentasikan pada akhir pertemuan.

Tugas 2. Menentukan Kebutuhan / Dosis Pupuk Pada Pengelolaan Tanah dan

Tanaman.

Lingkup tugas :

1. Tugas ini mengharuskan dosen/laboran maupun teknisi untuk menyediakan

berbagai jenis pupuk anorganik dengan kandungan unsur hara yang berbeda-beda.

2. Tugas ini mengharuskan siswa untuk menghitung kebutuhan pupuk yang

diperlukan untuk pengelolaan tanah dan kebutuhan pupuk pada tanaman.

Tugas : Hitung dosis pupuk Urea, TSP dan KCCL, apabila diketahui sebagai berikut :

a. Dosis pemupukan secara umum untuk tanaman jagung 300 kg, Urea, 100 kg TSP

dan 50 nkg KCL

Page 11: Modul (Pemupukan)

b. Pemupukan tanaman jagung dilakukan tiga tahap, yaitu saat tanam, 30 hari setelah

tanam dan 60 hari setelah tanam.

c. Pupuk Urea diberikan 3 kali, uyaitu saat tanam, 30 hari setelah tanam dan 60 hari

setelah tanam, sedangkan pupuk TSP dan KCL diberikan seluruhnya pada saat tanam.

d. Jarak tanam tanaman jagung adalah 75 x 25 cm

e. Hitung dosis pupuk untuk keperluan tanaman jagung pada setiap lubang tanam.

Tugas 3. Aplikasi Pupuk Organik dan Anorganik Pada Pengelolaan Tanah dan

Tanaman.

Lingkup tugas :

1. Tugas ini mengharuskan dosen/laboran maupun teknisi untuk menyediakan berbagai

peralatan dan bahan yang akan digunakan dalam pelaksanaan aplikasi pupuk di

lapangan.

2. Tugas ini mengharuskan siswa untuk melakukan pemupukan untuk pengelolaan

tanah dan tanaman.

Tugas : Lakukan prosedur yang telah dijelaskan oleh dosen/teknisi, amati dan catat

hasilnya tentang proses pemupukan pada pengelolaan tanah dan tanaman.

e. Tes Formatif

1. Sebut dan jelaskan pembagain pupuk berdasarkan asalnya?

2. Sebut dan jelaskan pembagian pupuk berdasarkan junlah unsur hara yang

dikandung?

3. Sebut dan jelaskan sifat-sifat pupuk anorganik?

4. Mengapa tanah-tanah pertanian harus dipupuk?

5. Jelaskan bagaimana cara-cara pemupukan yang tepat?

6. Bagaimana cara menentukan kebutuhan/dosis pupuk bagi tanaman?

f. Kunci Jawaban Formatif

1. Pupuk berdasarkan asalnya dibagi dalam dua kelompok yaitu :

- Pupuk anorganik seperti urea (pupuk N), TSP atau SP-36 (pupuk P), dan KCl

(pupuk K), dll.

- Pupuk organik seperti pupuk kandang, kompos, humus dan pupuk hijau.

2. Pembagian pupuk berdasarkan unsur hara yang dikandung maka pupuk dibagi

menjadi tiga kelompok, sebagai berikut :

Page 12: Modul (Pemupukan)

- Pupuk tunggal ialah pupuk yang hanya mengandung satu jenis unsur hara

misalnya urea (N), Pupuk P, Pupuk K

- Pupuk majemuk ialah pupuk yang mengandung lebih dari satu jenis unsur hara

misalnya NPK, beberapa jenis pupuk daun dan kompos.

- Pupuk lengkap ialah pupuk yang mengadung unsur secara lengkap (keseluruhan)

baik unsur makro maupun mikro.

3. Sifat – sifat pupuk anorganik :

- Kadar unsur hara : banyaknya unsur hara ynag dikandung oleh suatu pupuk

merupaka faktor utama untuk menilai pupuk tersebut karena jumlah unsur hara

menentukan kemampuannya untuk meningkatkan kadar unsur hara dalam tanah.

- Higroskopisitas : higroskopisitas merupakan mudah tidaknya pupuk menyerap uap

air yang ada di udara. Pupuk yang higroskopis kurang baik karena mudah menjadi

basah atau mencair bila tidak tertutup sehingga perlu penyimpanan yang baik.

- Kelarutan : kelarutan menunjukkan mudah tidaknya pupuk larut dalam air. Hal ini

berarti juga mudah tidaknya unsur yang terkandung di dalam pupuk diambil oleh

tanaman.

- Kemasaman : pupuk dapat bereaksi fisiologis masam, netral, atau alkalis. Pupuk

yang bersifat masam dapat menurunkan pH tanah sedangkan pupuk yang bereaksi

alkalis dapat menaikkan pH tanah.

- Bekerjanya : yang dimaksud dengan bekerjanya pupuk ialah waktu yang

diperlukan hingga pupuk tersebut dapat diserap tanaman dan memperlihatlkan

pengaruhnya. Ada yang bekerjanya cepat, lambat, dan sedang.

4. Tanah-tanah pertanian harus dipupuk karena unsur-unsur hara yang hilang dari

tanah pertanian bersama bagian-bagian tanaman yang dipanen tidak sedikit. Tanah

pertanianpun unsur-unsur haranya hilang karena erosi dan pencucian unsur hara

(baik secara horizontal maupun vertikal). Sebagai contoh pada panen padi 4 ton

kering terangkut unsurunsur N, P dan K dari tanah masing-masing sebanyak 32 kg

N, 36 kg P2O5 dan 21 kg K2O.

5. Cara pemupukan yang tepat :

- Pupuk disebarkan atau ditabur secara merata dan seragam di atas permukaan

tanah. Dapat dilakukan setelah atau sebelum pengolahan tanah.

- Pupuk langsung diletakkan dibelakang bajak pada saat pengolahan tanah

- Menempatkan pupuk disamping benih atau tanaman (disatu sisi atau pada kedua

sisi dengan jarak 5 – 7,5 cm dan kedalaman 2,5 – 5 cm)

Page 13: Modul (Pemupukan)

- Pupuk ditempatkan satu lubang dengan benih atau ditempatkan pada alur dekat

benih yang ditanam

- Pemberian pupuk pada saat tanaman tumbuh di atas permukaan tanah

(menyebarkan pupuk di atas tanaman dan meletakkan pupuk di samping atau di

sisi barisan tanaman)

- Menyemprotkan pada permukaan daun.

6. Jumlah unsur hara yang dibutuhkan oleh setiap tanaman berbeda-beda. Untuk

menentukan jumlah pupuk yang akan diberikan, perlu diketahui jumlah unsur hara

yang tersedia dalam tanah di sekitar tanaman. Kemudian dihitung unsur-unsur

hara yang dipindahkan (digunakan) oleh tanaman dan membandingkan jumlah

tersebut dengan jumlah unsur hara yang akan diberikan dalam bentuk pemupukan.

g. Lembar Kerja

Melakukan Pemupukan Pada Pengelolaan Tanah

1. Alat

Cangkul, Sekop, Tugal, Ember, Timbangan

2. Bahan

Pupuk organik (kandang), pupuk anorganik (kimia), benih jagung

3. Langkah Kerja

a. Perhatikan penjelasan instruktur

b. Siapkan alat tulis

c. Lakukan secara berkelompok (@ kel 3 orang )

d. Timbang masing-masing pupuk dengan rician sebagai berikut : 300 kg Urea, 100

kg TSP dan 50 kg KCl. Apabila jarak tanam tanaman jagung 75 x 25 cm, hitung

jumlah lubang tanam dalam 1 hektar. Setelah diketahui jumlah lubang

tanamnya, hitung keperluan masing-masing pupuk Urea, TSP dan KCl untuk

setiap lubang tanam

IV. Penutup

Daftar Pustaka

Page 14: Modul (Pemupukan)

Foth, Henry. 1994. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Penerbit Airlangga. Jakarta

Partohardjono, Ismunadji, Darwis, 1983. Produktivitas Lahan Sawah dan Efisiensi

Penggunaan Pupuk P3TP. Bogor

Rosmarkam, A., dan N.W. Yuwono. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Kanisius. Bandung

Sarwono, Hardjowigeno. 2003. Ilmu Tanah. Akedemika Pressindo. Jakarta

Suyono, Aisyah D. dkk. 1993. Penuntun Praktikum Ilmu Kesuburan Tanah. Jurusan Ilmu

Tanah Fakultas Pertanian UNPAD