13
MODUL 2 KERANGKA KERJA KONSEPTUAL UNTUK AKUNTANSI & PELAPORAN KEUANGAN (Review Untuk Akuntansi Konvensional) Kerangka kerja konseptual (conceptual framework) serupa dengan konstitusi (constitution) yaitu Suatu sistem koheren yang terdiri dari tujuan dan konsep fundamental yang saling berhubungan, yang menjadi landasan bagi penetapan standar yang konsisten dan penentuan sifat, fungsi, serta batas-batas dari akuntansi keuangan dan laporan keuangan. Kebutuhan Akan Kerangka Kerja Konseptual Pertama, agar bermanfaat maka penetapan standar harus berlandaskan dan berhubungan dengan serangkaian konsep serta tujuan fundamental. Dan memungkinkan FASB (Financial Accounting Standards Board) menerbitkan standar-standar yang lebih berguna dan konsisten dari waktu ke waktu. Kerangka kerja konseptual akan meningkatkan pemahaman dan keyakinan pemakai laporan keuangan atas pelaporan keuangan, dan akan menaikkan komparabilitas antar laporan keuangan. Kedua, masalah-masalah praktis yang baru akan dapat dipecahkan secara cepat jika mengacu pada kerangka teori dasar yang telah ada.. PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB ira, SE,Ak.M.Si. AKUNTANSI SYARIAH 1

modul.doca

Embed Size (px)

DESCRIPTION

aaa

Citation preview

Page 1: modul.doca

MODUL 2

KERANGKA KERJA KONSEPTUAL

UNTUK AKUNTANSI & PELAPORAN KEUANGAN

(Review Untuk Akuntansi Konvensional)

Kerangka kerja konseptual (conceptual framework) serupa dengan konstitusi

(constitution) yaitu Suatu sistem koheren yang terdiri dari tujuan dan konsep fundamental

yang saling berhubungan, yang menjadi landasan bagi penetapan standar yang konsisten

dan penentuan sifat, fungsi, serta batas-batas dari akuntansi keuangan dan laporan

keuangan.

Kebutuhan Akan Kerangka Kerja Konseptual

Pertama, agar bermanfaat maka penetapan standar harus berlandaskan dan

berhubungan dengan serangkaian konsep serta tujuan fundamental. Dan memungkinkan

FASB (Financial Accounting Standards Board) menerbitkan standar-standar yang lebih

berguna dan konsisten dari waktu ke waktu. Kerangka kerja konseptual akan

meningkatkan pemahaman dan keyakinan pemakai laporan keuangan atas pelaporan

keuangan, dan akan menaikkan komparabilitas antar laporan keuangan.

Kedua, masalah-masalah praktis yang baru akan dapat dipecahkan secara cepat jika

mengacu pada kerangka teori dasar yang telah ada..

Tujuan Laporan Keuangan Menurut APB Statement No. 4

APB Statement No. 4 berjudul ”Basic Concepts and Accounting Principles

Underlying Financial Statements Business Enterprises”. Laporan ini bersifat deskriptif, dan

laporan ini banyak mempengaruhi studi-studi berikutnya tentang tujuan laporan keuangan.

Dalam laporan ini tujuan laporan keuangan digolongkan sebagai berikut :

1. Tujuan Khusus

Tujuan khusus laporn keuangan adalah untuk menyajiikan laporan posisi keuangan,

hasil usaha, dan perubahan posisi keuangan lainnya secara wajar dan sesuai dengan

GAAP (Gnerally Accepted Accounting Principle).

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Safira, SE,Ak.M.Si.

AKUNTANSI SYARIAH 1

Page 2: modul.doca

2. Tujuan Umum

Adapun tujuan umum laporan keuangan disebutkan sebagai berikut.

a. Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber-sumber ekonomi, dan

kewajiban perusahaan dengan maksud :

1. Untuk menilai kekuatan dan kelemahan perusahaan.

2. Untuk menunjukkan posisi keuangan dan investasinya.

3. Untuk menilai kemampuannya untuk menyelesaikan utang-utangnya.

4. Menunjukkan kemampuan sumber-sumber kekayaanya yang ada untuk

pertumbuhan perusahaan.

b. Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber kekayaan bersih yang

berasal dari kegiatan usaha dalam mencari laba dengan maksud :

1. Memberikan gambaran tentang dividen yang diharapkan.

2. Menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar kepada kreditur,

spplier, pegawai, pajak, mengumpulkan dana untuk perluasan.

3. Memberikan informasi kepada manajemen untuk digunakan dalam

pelaksanaan fungsi perencanaan dan pengawasan.

4. Menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan mendapatkan laba dalam jangka

panjang.

c. Menaksir informasi keuangan yang dapat digunakan untuk menaksir potensi

perusahaan dalam menghasilkan laba.

d. Memberikan informasi yang diperlukan lainnya tentang perubahan harta dan

kewajiban.

e. Mengungkapkan informasi relevan lainnya yang dibutuhkan para pemakai laporan.

3. Tujuan Kualitatif

Adapun tujuan kualitatif yang dirumuskan APB Statements No. 4 adalah sebagai

berikut :

a. Relevan

Memilih informasi yang benar-benar dapat membantu pemakai laporan dalam

proses pengambilan keputusan.

b. Dapat dimengerti

Informasi yang dipilih untuk disajikan bukan saja penting, tetapi juga harus

informasi yang dimengerti para pemakainya.

c. Dapat dicek kebenarannya

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Safira, SE,Ak.M.Si.

AKUNTANSI SYARIAH 2

Page 3: modul.doca

Hasil akuntansi itu harus dapat diperiksa oleh pihak lain yang akan menghasilkan

pendapat yang sama.

d. Netral

Kporan akuntansi itu netral terhadap pihak-pihak yang berkepentingan. Informasi

dimaksudkan untuk pihak umum bukan pihak-pihak tertentu saja.

e. Tepat waktu

Laporan akuntansi hanya bermafaat untuk pengambilan keputusan apabila

diserahkan pada saat yang tepat / cepat

f. Dapat diperbandingkan

Informasi akuntansi harus dapat saling dibandingkan artinya akuntansi harus

memiliki prinsip yang sama baik untuk suatu perusahaan maupun perusahaan lain.

g. Lengkap

Informasi yang dilaporkan harus mencakup semua kebutuhan yang layak dari para

pemakai.

Tujuan Laporan keuangan menurut APB Statement No. 4 dapat diperjelas dari

gambar sebagai berikut :

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Safira, SE,Ak.M.Si.

AKUNTANSI SYARIAH 3

Tujuan Khusus

Menyajikan Laporan

Posisi keuanganHasil usahaPerubahan posisi

keuangan secara wajar sesuai GAAP

Tujuan Umum

Memberikan Informasi

Sumber EkonomiKewajibanKekayaan bersihProyeksi labaPerubahan harta dan kewajibanInformasi relevan

Tujuan Kualitatif

Relevance UnderstandabilityVerfiabilityNeutralityTimelinessComparability

Completenes

Tujuan Laporan

KeuanganAPB Nomor 4

Page 4: modul.doca

Tujuan Laporan Keuangan Menurut Trueblood Committe

Komite yang dipimpin Trueblood ini beranggotakan 9 orang yang berasal dari

akademis dan praktisi. Mereka ditugaskan untuk merumuskan tujuan laporan keuangan.

Dalam laporannya komita ini ingin menentukan :

1. Siapa yang memerlukan laporan keuangan.

2. Informasi apa yang mereka perlukan.

3. Berapa banyak informasi yang diperlukan tersebut dapat disupplu oleh akuntansi

4. Kerangka apa yang dibutuhkan untuk menyusun informasi yang diperlukan itu.

Dalam Trueblood Committee Report juga dinyatakan bahwa tujuan utama dari

laporan keuangan adalah memberikan informasi yang berguna untuk mengambil

keputusan. Tujuan yang sama juga terdapat dalam Conceptual Framework dari FASB,

PSAK dan lainnya.

Dari beberapa tujuan laporan keuangan tersebut, nampak jelas bahwa akutansi

konvensional sangat dipengaruhi oleh konsep kapitalis, karena perhatian utamanya

adalah hanya sebatas memberikan informasi yang bertumpu pada kepentingan

stockholders dan entity-nya dan belum sampai pada taraf akuntabilitas, kalaulah ada,

maka hanya sebatas hubungan yang bersifat horisontal (hablum min al-nas).

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Safira, SE,Ak.M.Si.

AKUNTANSI SYARIAH 4

Page 5: modul.doca

Berikut ini adalah gambar tujuan laporan menurut Trueblood Committe

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Safira, SE,Ak.M.Si.

AKUNTANSI SYARIAH 5

7bNilai sekarang

7cKetidakpastian

dan Waktu

8bPerubahan

Nilai

9bPertimbangan

minimal

10aPrediksi

1Pengambilan

keputusan

2Pemakaian

Umum

3Penggunaan

11Organisasi

12Masyarakat

4Earning Power

5Pertanggung jawaban

6Fakta dan Penafsiran

7Neraca

8Laporan Laba rugi

9Laporan Kegiatan

Keuangan

10Proyeksi

Keuangan

7aSiklus yang

belum sempurna

8aSiklus

sempurna

9aTransaksi yang Berakhir ke Atas

I. Dasar

II. Pemakai dan Penggunaan

III. Informasi yang diperlukan

IV. Sifat Informasi

V. Laporan Keuangan

VI. Saran Khusus

Page 6: modul.doca

Asumsi Dasar

Sebagai suatu sistem, maka di dalam akuntansi dikenal beberapa dasar anggapan

(asumsi). Ada 10 asumsi dasar akuntansi menurut Paul Grady (AICPA) yaitu:

1.      Suatu masyarakat dan susunan pemerintahan yang menjamin hak milik pribadi (A

Society and Government Structure honering property right)

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Safira, SE,Ak.M.Si.

AKUNTANSI SYARIAH 6

TUJUAN LAPORAN KEUANGAN

Postulat :1. Entity2. Going Concern3. Unit of Measure4. Accounting Field

Konsep Teoritis1. Proprietory Theory2. Entity Theory3. Fund Theory4. Residual Equality

Prinsip 1. Cost2. Revnue3. Matchiing4. Objektifity5. Consistendy6. Disclosure7. Conservatism8. Materiality9. Uniformity /

Comparability

Teknik Akuntansi

GAAP / PAI

Page 7: modul.doca

2.      Kesatuan usaha yang spesifik (Specific Business Entities)

3.      Kontinuitas Usaha  (Going Concern)

4.      Penggunaan unit moneter di dalam rekening-rekening (Monetary Expression in

Accounts)

5.      Konsistensi antara periode-periode untuk kesatuan usaha yang sama (Consistency

between periods for the same entity)

6.      Perbedaan dalam akuntansi di antara kesatuan-kesatuan yang bebas (Diversity in

Accounting among independent entities)

7.      Konservatif (Conservatism)

8.      Ketergantungan data dari pengendalian intern (Dependability of data through internal

control)

9.      Cukup berarti (Materiality)

10.  Batas waktu dalam penyusunan laporan keuangan membutuhkan taksiran-taksiran

(Timeliness in financiall reporting requires estimates)

Dari ke-10 asumsi dasar tersebut di atas, yang paling lazim dipakai sebagai sebagai

asumsi dasar yang mendasari struktur akuntansi adalah :

-         Kesatuan Usaha Khusus (Separate Entity/Economic Entity)

Dalam konsep ini perusahaan dipandang sebagai sebagai suatu unit usaha yang

berdiri sendiri, terpisah dari pemiliknya.

-         Kontinuitas Usaha (Going Concern/Continuity)

Asumsi ini menganggap bahwa suatu perusahaan itu akan hidup terus, dalam arti

diharapkan tidak akan terjadi likuidasi di masa yang akan datang.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Safira, SE,Ak.M.Si.

AKUNTANSI SYARIAH 7

Page 8: modul.doca

-         Pengunaan Unit Moneter dalam pencatatan

Asumsi ini menganggap mata uang adalah alat pengukur yang stabil

-         Tepat Waktu (Time-Period/Periodicity)

Kegiatan perusahaan berjalan terus antar periode menimbulkan masalah pengakuan

dan pengalokasian ke dalam perode-periode tertentu di mana dibuat laporan

keuangan, untuk itu laporan keuangan harus dibuat tepat pada waktunya

PSAK Praktek Akuntansi

Berikut ini daftar standard akuntansi di Indonesia yang disusun oleh Ikadan

Akuntansi Indonesia (IAI), Tahun 1999, Yaitu :

No. PSAK Keterangan

PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan (Revisi 1998)

PSAK 2 Laporan Arus Kas

PSAK 3 Laporan Keuangan Interim

PSAK 4 Laporan Keuangan Konsolidasi

PSAK 5 Pelaporan Segmen (Revisi 2000)

PSAK 6 Akuntansi dan Pelaporan Bagi Perusahaan dalam Tahap Pengembangan

PSAK 7 Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa

PSAK 8 Peristiwa Setelah Tanggal Neraca

PSAK 9 Penyajian Aktiva Lancar dan Kewajiban Jangka Pendek

PSAK 10 Transaksi dalam Mata Uang Asing

PSAK 11 Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing

PSAK 12 Pelaporan Keuangan Mengenai Bagian Partisipasi dalam Pengendalian Bersama Operasi dan Aset

PSAK 13 Akuntansi untuk Investasi

PSAK 14 Akuntansi Persediaan

PSAK 15 Akuntansi untuk Investasi dalam Perusahaan Asosiasi

PSAK 16 Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain

PSAK 17 Akuntansi Penyusutan

PSAK 18 Akuntansi Dana Pensiun

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Safira, SE,Ak.M.Si.

AKUNTANSI SYARIAH 8

Page 9: modul.doca

PSAK 19 Aktiva Tak Berwujud (Revisi 2000)

PSAK 20 Biaya Riset dan Pengembangan

PSAK 21 Akuntansi Ekuitas

PSAK 22 Akuntansi Penggabungan Usaha

PSAK 23 Akuntansi Pendapatan

PSAK 24 Akuntansi Biaya Manfaat Pensiun

PSAK 25 Laba atau Rugi Bersih untuk Periode Berjalan, Kesalahan Mendasar, dan Perubahaan Kebijakan Akuntansi

PSAK 26 Biaya Pinjaman (Revisi 1997)

PSAK 27 Akuntansi Perkoperasian (Revisi 1998)

PSAK 28 Akuntansi Asuransi Kerugian (Revisi 1996)

PSAK 29 Akuntansi Minyak dan Gas Bumi

PSAK 30 Akuntansi Sewa Guna Usaha

PSAK 31 Akuntansi Perbankan (Revisi 2000)

PSAK 32 Akuntansi Pengusahaan Hutan

PSAK 33 Akuntansi Pertambangan Umum

PSAK 34 Akuntansi Kontrak Konstruksi

PSAK 35 Akuntansi Pendapatan Jasa Telekomunikasi

PSAK 36 Akuntansi Asuransi Jiwa

PSAK 37 Akuntansi Penyelenggaraan Jalan Tol

PSAK 38 Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali

PSAK 39 Akuntansi Kerjasama Operasi (KSO)

PSAK 40 Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi

PSAK 41 Akuntansi Waran

PSAK 42 Akuntansi Perusahaan Efek

PSAK 43 Akuntansi Anjak Piutang

PSAK 44 Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat

PSAK 45 Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba

PSAK 46 Akuntansi Pajak Penghasilan

PSAK 47 Akuntansi Tanah

PSAK 48 Penurunan Nilai Aktiva

PSAK 49 Akuntansi Reksadana

PSAK 50 Akuntansi Investasi Efek Tertentu

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Safira, SE,Ak.M.Si.

AKUNTANSI SYARIAH 9

Page 10: modul.doca

PSAK 51 Akuntansi Kuasi Reorganisasi

PSAK 52 Akuntansi Mata Uang Pelaporan

PSAK 53 Akuntansi Kompensasi Berbasis Saham

PSAK 54 Akuntansi Restrukturisasi Hutang Piutang Bermasalah

PSAK 55 Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai

PSAK 56 Akuntansi Laba Per Saham

PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontijensi

PSAK 58 Operasi Dalam Penghentian

PSAK 59 Akuntansi Perbankan Syariah

 

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Safira, SE,Ak.M.Si.

AKUNTANSI SYARIAH 10

Page 11: modul.doca

Referensi :

Harahap, Sofyan Syafri, 2002, Teori Akuntansi Laporan Keuangan Islam, PT Bumi

Aksara, Jakarta.

Hendrikson, Eldon S, 2002, Accounting Theory, McgrawHill

Wiyono, Slamet, 2005, Cara Mudah Memahami Akuntansi Perbankan Syariah

Berdasar PSAK dan PAPSI , Grasindo, Jakarta.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Safira, SE,Ak.M.Si.

AKUNTANSI SYARIAH 11