Upload
sahara-ramadhani
View
218
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
resume morfologi Ramlan
Citation preview
Judul Buku: Morfologi (Suatu Tunjauan Deskriptif)
Pengarang : Prof. M. Ramlan
Jumlah halaman: 176
Sebagai ilmu yang mempelajari tentang seluk-beluk struktur kata, morfologi
merupakan salah satu ilmu dasar dalam bidang linguistik. Dalam buku morfologi
karya Prof. Ramlan dasar-dasar morfologi dipaparkan secara jelas. Buku ini diawali
dengan pemaparan mengenai batasan morfologi beserta perbandingannya dengan
leksikologi, etimologi, dan sintaksis. Adapun proses morfologi yang merupakan
salah satu hal yang paling penting dalam ilmu morfologi juga menjadi pembahasan
utama buku ini. Buku ini juga membahas mengenai morfofonemik dan diakhiri
dengan pemaparan fungsi proses pembubuhan afiks dan pengulangan.
Bab satu dalam buku ini memaparkan mengenai pengertian morfologi beserta
hubungannya dengan leksikologi, etimologi, dan sintaksis. Morfologi merupakan
bagian dari ilmu bahasa yang membicarakan atau yang membicarakan atau yang
mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta pengaruh perubahan-perubahan bentuk
kata terhadap golongan dan arti kata, atau dengan kata lain Morfologi memepelajari
seluk-beluk bentuk kata serta fungsi perubahan-perubahan bentuk kata, baik fungsi
gramatik maupun fungsi semantik.
Pertama, morfologi dalam hubungannya dengan leksikologi. Meskipun
leksikologi maupun morfologi mempelajari masalah arti namun terdapat perbedaan
antara keduanya. Adapun perbedaannya adalah bahwa morfologi mempelajari arti
yang timbul sebagai akibat peristiwa gramatik sedangkan leksikologi mempelajari arti
yang lebih kurang tetap yang terkandung dalam kata (arti leksikal). Kedua,
morfologi dalam hubungannya dengan etimologi yaitu memiliki persamaan dalam
menyelidiki seluk beluk bentuk kata, hanya saja morfologi menyelidiki bentuk
peristiwa yang lebih umum sedangkan etimologi mempelajari seluk beluk asal kata
secara khusus. Ketiga, morfologi dalam hubungannya dengan sintaksis yaitu
morfologi mempelajari seluk beluk bentuk kata dengan satuan paling kecil disebut
morfen dan paling besar disebut dengan kata. Sedangkan sintaksis mempelajari
hubungan antara kata / frase / klausa / kalimat yang satu dengan yang lainnya, atau
secara tegas mempelajari seluk beluk frasa, klausa, kalimat, dan wacana.
Bab kedua dalam buku ini menjelaskan mengenai satuan-satuan gramatik.
Satuan gramatik memiliki urutan berupa wacana, kalimat, klausa, frase, kata, dan
morfem. Adapun Satuan gramatik yang tidak terdiri dari satuan yang lebih kecil lagi,
disebut bentuk tunggal, sedangkan satuan yang terdiri dari satuan-satuan yang lebih
kecil lagi, disini disebut bentuk kompleks. Semua satuan gramatik yang dapat berdiri
sendiri dalam tuturan yang biasa, disebut satuan gramatik bebas, sedangkan yang lain
disebut satuan terikat.
Dalam morfologi, morfem merupakan satuan gramatik yang peling kecil,
memiliki beberapa struktur fonologik yang disebut dengan morf yang memiliki
alomorf. Disamping istilah morfem, morf dan alomorf, terdapat istilah kata, kata
merupakan dua macam satuan ialah satuan fonologik dan satuan gramatik. sebagai
satuan fonologik, kata terdiri dari satu atau beberapa suku, dan suku itu terdiri dari
beberapa fonem. Sedangkan sebagai satuan gramatik kata terdiri dari satu atau
beberapa morfem.
Bab ketiga memaparkan mengenai proses morfologi. Proses morfologi
merupakan proses pembentukan kata-kata dari satuan lain yang merupakan bentuk
dasarnya. Proses ini , meliputi afiksasi (pengimbuhan), reduplikasi (pengulangan),
dan komposisi (pemajemukan). Afiksasi merupakan Proses penambahan afiks pada
sebuah bentuk dasar atau kata dasar Reduplikasi adalah proses pembentukan kata
dengan cara mengulang bentuk dasar. Adapun komposisi ialah proses pembentukan
kata majemuk atau kompositum. Kata majemuk ialah gabungan kata yang telah
bersenyawa atau membentuk satu kesatuan dan menimbulkan arti baru.
Bab keempat dalam buku ini berisi tentang morfofonemik. Morfofonemik
mempelajari perubahan-perubahan fonem yang timbul sebagai akibat pertemuan
morfem lain. Adapun proses morfofonemik meliputi perubahan fonem, penambahan
fonem, dan penghilangan fonem. Proses perubahan fonem, misalnya terjadi sebagai
akibat pertemuan morfem meN- dan peN- dengan bentuk dasarnya. Proses
penambahan fonem terjadi akibat pertemuan morfem meN- dan peN- dengan bentuk
dasarnya yang terdiri dari satu suku. Proses hilangnya fonem /N/ pada meN- dan
peN- terjadi sebagai akibat pertemuan morfem meN- dan peN- dengan bentuk dasar
yang berawal dengan fonem /l, r, y, w, dan nasal/.
Bab kelima sebagai bab terakhir dalam buku ini memaparkan mengenai fungsi
proses pembubuhan afiks dan pengulangannya. Proses morfologi itu memiliki fungsi
gramatik yang berkaitan dengan ketatabahasaan dan fungsi semantic yang berkaitan
dengan arti. Adapun fungsi gramatik disebut dengan istilah fungsi, sedangkan fungsi
semantik disebut makna. Beberapa contoh afiks yang dipaparkan dalam buku ini
adalah sebagai berikut.
a. Afiks meN- berfungsi sebagai pembentuk kata verbal.
afiks meN- memiliki beberapa makna, yaitu.
1. melakukan perbuatan aktif lagi transitif, misalnya : menulis, mencetak,
memperkaya, dan sebagainya.
2. menjadi seperti keadaan tersebut pada bentuk dasar / ‘proses’, misalnya :
melebar : ‘menjadi lebar, meluas : menjadi luas
dalam keadaan, misalnya : mengantuk, menyendiri
3. melakukan tindakan berhubungan dengan apa yang tersebut pada bentuk dasar,
misalnya :
membabi buta : berlaku seperti babi buta
b. Afiks ber-
bentuk dasar berupa pokok kata , misalnya : bertemu ← temu,
berupa kata sifat, misalnya : bergembira ← gembira
berupa kata bilangan, misalnya : berdua ← dua
berupa kata nominal, misalnya : bersepeda ← sepeda
Afiks ber- memiliki beberapa makna, yaitu.
1. melakukan perbuatan yang aktif
misalnya : bekerja, berangkat, berdagang
2. dalam keadaan atau statif , misalnya : bergembira, berbahagia, bersedih.
3. kumpulan, misalnya : berdua : ‘kumpulan yang terdiri dari dua’
4. melakukan perbuatan berhubung dengan apa yang tersebut pada bentuk dasar,
misalnya :
berkereta api : ‘menggunakan atau naik kereta api’
c. Afiks di-
Memiliki satu fungsi, ialah membentuk kata kerja pasif. Berbeda dengan
afis meN- yang berfungsi membentuk kata kerja aktif : diambil – mengambil,
diresmikan – meresmikan .
Maknanya ialah menyatakan makna’ suatu perbuatan yang pasif’.