23
MOTIVASI DAN PROSES PEMBELAJARAN A. Definisi Motivasi Motivasi dapat diartikan sebagai: (1) Dorongan yang timbul dari diri seseorang, secara disadari atau tidak disadari, untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu; (2) Usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang ingin dicapai. Dari dua definisi di atas, menjadi jelas bahwa motivasi dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu: (1) Motivasi yang berasal dari dalam diri seseorang. Motivasi jenis ini seringkali disebut dengan istilah motivasi intrinsik. Misalnya: seorang siswa, tanpa disuruh oleh siapa pun, setiap malam membaca buku pelajaran yang esok harinya akan dijelaskan oleh gurunya. (2) Motivasi dari luar yang berupa usaha pembentukan diri dari orang lain. Motivasi jenis ini seringkali disebut motivasi ekstrinsik. Misalnya: seseorang siswa yang biasanya kurang rajin belajar kemudian menjadi rajin belajar karena gurunya menjanjikan kepada siapa saja yang memperoleh nilai Motivasi dan Proses Pembelajaran 1

Motivasi dan proses pembelajaran

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Motivasi dan proses pembelajaran

MOTIVASI DAN PROSES PEMBELAJARAN

A. Definisi Motivasi

Motivasi dapat diartikan sebagai: (1) Dorongan yang timbul dari diri

seseorang, secara disadari atau tidak disadari, untuk melakukan suatu tindakan

dengan tujuan tertentu; (2) Usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau

kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai

tujuan yang ingin dicapai.

Dari dua definisi di atas, menjadi jelas bahwa motivasi dapat dibagi

menjadi dua jenis, yaitu: (1) Motivasi yang berasal dari dalam diri seseorang.

Motivasi jenis ini seringkali disebut dengan istilah motivasi intrinsik. Misalnya:

seorang siswa, tanpa disuruh oleh siapa pun, setiap malam membaca buku

pelajaran yang esok harinya akan dijelaskan oleh gurunya. (2) Motivasi dari luar

yang berupa usaha pembentukan diri dari orang lain. Motivasi jenis ini seringkali

disebut motivasi ekstrinsik. Misalnya: seseorang siswa yang biasanya kurang rajin

belajar kemudian menjadi rajin belajar karena gurunya menjanjikan kepada siapa

saja yang memperoleh nilai terbaik pada mata pelajaran yang diajarkannya akan

diberikan tiga seri buku cerita Hari Porter.

Mengapa seseorang termotivasi untuk melakukan sesuatu kegiatan?

Abraham Maslow mengatakan bahwa seseorang termotivasi karena mmeiliki

kebutuhan yang harus dipenuhi. Dalam contoh di atas, siswa yang pertama

termotivasi karena ingin berprestasi pada setiap mata pelajaran yang dia tempuh

sehingga selalu berusaha membaca buku di malam hari pada mata pelajaran yang

esoknya diajarkan oleh guru. Jadi kebutuhan yang ingin dia penuhi adalah

berprestasi; kebutuhan seperti ini adalah kebutuhan yang timbul dari dalam diri

siswa tanpa pengaruh dari luar. Sedangkan, pada siswa yang kedua termotivasi

Motivasi dan Proses Pembelajaran 1

Page 2: Motivasi dan proses pembelajaran

untuk belajar karena ada janji dari guru berupa hadiah buku cerita; kebutuhan

seperti ini munculnya karena ada usaha yang dilakukan dari luar.

B. Motivasi dalam Pembelajaran di Kelas

Motivasi memiliki peranan yang sangat penting dalam pembelajaran, baik

dalam proses maupun pencapaian hasil. Seorang siswa yang memiliki motivasi

tinggi, pada umumnya mampu meraih keberhasilan dalam proses maupun output

pembelajaran.

Ketika anak-anak memasuki SD, mereka sudah mulai digerakkan oleh rasa

ingin tahu, berkembangnya keinginan menjelajah lingkungan, dan berinteraksi

dengan orang lain. Dalam proses pembelajaran di kelas, bisa berkembang dua

situasi yang berbeda berkaitan dengan motivasi siswa. Seseorang guru merasa

bersemangat ketika siswa yang dihadapi memiliki motivasi yang tinggi dalam

belajar. Sebaliknya, guru bisa merasa kecewa ketika motivasi siswanya tidak

termotivasi terhadap pelajaran yang diajarkan atau terhadap cara dia mengajar.

Oleh karena itu, seorang guru dituntut mampu mengkreasi berbagai cara agar

motivasi siswa dapat muncul dan berkembang dengan baik. Ericksen (1998:3)

menegaskan: “Effective learning in the classroom depends on the teacher’s ability

.... to maintion the interest that brought students to the courese in the first place.

Ada sejumlah indikator untuk mengetahui siswa yang memiliki motivasi

dalam proses pembelajaran, diantaranya adalah:

1. Memiliki gairah tinggi

2. Penuh semangat

3. Memiliki rasa penasaran atau rasa ingin tahu yang tinggi

4. Mampu “jalan sendiri” ketika guru meminta siswa mengerjakan sesuatu.

5. Memiliki rasa percaya diri

6. Memiliki daya kosentrasi yang lebih tinggi

7. Kesulitan dianggap sebagai tantangan yang harus diatasi

8. Mmeiliki kesabaran dan daya juang yang tinggi

Motivasi dan Proses Pembelajaran 2

Page 3: Motivasi dan proses pembelajaran

Jika indikator-indikator ini yang muncul dan berkembang dalam proses

pembelajaran di kelas, maka guru akan merasa enak dan antusias dalam

menyelenggarakan proses pembelajarannya.

Namun demikian, keadaan yang sebaliknya juga sangat boleh jadi kita

temukan. Artinya, ada sejumlah siswa bermotivasi rendah. Ada sejumlah indikator

siswa yang memiliki motivasi rendah, yaitu:

1. Perhatian terhadap pelajaran kurang

2. Semangat juangnya rendah

3. Mengerjakan sesuatu merasa seperti diminta membawa beban berat

4. Sulit untuk bisa “jalan sendiri” ketika diberikan tugas

5. Memiliki ketergantungan kepada orang lain

6. Mereka bisa jalan kalau sudah “dipaksa”

7. Daya konsentrasi kurang. Secara fisik mereka berada dalam kelas, tapi

pikirannya mungkin berada di luar kelas

8. Mereka cenderung menjadi pembuat kegaduhan

9. Mudah berkeluh kesah dan pesimis ketika menghadapi kesulitan

Dari indikator-indikator di atas menunjukkan bahwa di dalam proses

pembelajaran ada siswa yang memiliki motivasi tinggi dan motivasi itu

berkembang dari dalam diri mereka sendiri. Sebaliknya, tidak sedikit siswa yang

motivasi belajarnya rendah sehingga harus ada upaya serius dari guru untuk

mengembangkannya. Namun demikian, bukan berarti upaya pengembangan

motivasi dalam pembelajaran hanya diberikan kepada siswa yang motivasi

belajarnya rendah saja. Kepada siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi pun

harus tetap dilakukan pembinaan karena ada kemungkinan motivasi belajar

mereka itu mengalami grafik yang naik turun. Lumsden (1994) serta Anderman

dan Midgley (1998) menegaskan” “To be sure, effort to promote student

motivation need no be directed solely at students who have low levels of

motivation. All students would benefit from higher level of engagement and

motivation to succeed.”

Motivasi dan Proses Pembelajaran 3

Page 4: Motivasi dan proses pembelajaran

C. Proses Pembelajaran untuk Mengembangkan Motivasi belajar Subjek

Didik

Sejumlah faktor yang dapat disinergikan untuk membangun dan

mengembangkan motivasi siswa

1. Tataran di Luar Kelas

Ada sejumlah cara yang dapat dilakukan untuk membangun dan

mengembangkan motivasi belajar dalam tataran di luar kelas. Artinya, ada

sejumlah faktor yang seharusnya diperhatikan dan dikembangkan di luar kelas

sehingga memberikan kontribusi terhadap berkembangnya motivasi belajar siswa

ketika mengikuti proses pembelajaran.

Cara-cara tersebut adalah:

a. Menekankan kepada siswa tentang arti pentingnya persiapan dalam

menghadapi kehidupan masa depan yang kemungkinan lebih banyak tantang

dan persaingan.

b. Memberikan contoh kepada siswa tentang orang-orang sukses dalam

kehidupan dan rahasia kesuksesan mereka yang patut ditiru. Dalam skala

yang lebih luas bisa mengambil contoh bangsa-bangsa yang sukses,

misalnya: bahasa Jepang atau Korea Selatan dan bahkan bagaimana bangsa

Vietnam bangkit dari kehancuran akibat perang berkepanjangan serta rahasia

kesuksesan mereka. ini bisa dilakukan dengan meluangkan waktu lima

sampai sepuluh menit di awal pelajarn.

c. Menunjukkan kepada siswa kegunaan materi pelajaran yang dipelajari

dengan kehidupan sehari-hari. Misalnya: pelajaran bahasa Indonesia akan

sangat berguna untuk menjadi MC atau bahkan presenter terkenal kalau

memiliki kemampuan berbahasa yang baik; bisa menjadi moderator dalam

seminar, menjadi permasaran, dan lain sebagainya.

d. Menekankan kepada siswa tentang arti pentingnya berpikir dan bekerja

semaksimal mungkin.

Motivasi dan Proses Pembelajaran 4

Page 5: Motivasi dan proses pembelajaran

2. Tataran di dalam Kelas

Untuk membangun dan mengembangkan motivasi belajar siswa ada

sejumlah cara yang dapat dilakukan oleh guru di dalam kelas, yaitu:

a. Memberikan ganjaran kepada siswa untuk pekerjaan-pekerjaan yang

diselesaikan. Ganjaran diberikan hanya kalau siswa memang patut mendapat

ganjaran. Memberikan gajaran kepada siswa yang pekerjaannya kurang

sukses justru akan memberikan sinyal kepada mereka bahwa usaha minimal

masih bisa diterima oleh guru. Ini justru dapat mengurangi makna ganjaran

yang diberikan tersebut dan tidak memacu siswa untuk berbuat maksimal.

Di sisi lain, apabila siswa masih dianggap “gagal” atau tidak mampu dalam

menyelesaikan pekerjaan, guru perlu menerapkan cara yang tepat dalam

memberikan “hukuman” (punishment). Hindarkan jauh-jauh hukuman yang

dapat berakibat pada “perusakan” psikis siswa. Misalnya: melontarkan kata-

kata kasar, seperti “bodoh kamu” atau “kamu ini dari dulu memang tidak

mampu”, dan sejenisnya. Kata-kata seperti ini justru akan mematikan

motivasi siswa karena proses pembelajaran dalam situasi tekanan psikis

cenderung menyebabkan siswa takut untuk berpikir, berbuat, dan

berinisiatif.

b. Target pencapaian belajar harus jelas. Siswa harus mengetahui kompetensi

apa yang harus dicapai dan dikuasai setelah selesai proses pembelajaran.

c. Kembangkan suasana yang memungkinkan siswa merasa diterima dan

didukung. Siswa pada umumnya memerlukan perasaan bahwa guru terlibat

dalam kehidupan mereka, memahami mereka, dan berbicara serta dekat

dengan mereka.

d. Usahakan merespon pertanyaan siswa secara positif dan segera memberikan

pujian kepada siswa mampu mengajukan pertanyaan dengan baik.

e. Dalam memberikan tugas, sebaiknya perlu dipecah ke dalam rangkaian

tugas yang kecil-kecil sehingga siswa tidak akan merasa berat dalam

mengerjakannya.

f. Mengenalkan kepada siswa tentang “ketuntasan belajar”. Artinya, jelaskan

kepada siswa tentang Kompetensi Dasar apa yang harus mereka capai pada

Motivasi dan Proses Pembelajaran 5

Page 6: Motivasi dan proses pembelajaran

akhir proses pembelajaran. Ketika siswa menyelesaikan tugas yang tidak

sesuai dengan kompetensi dasar yang diharapkan, guru perlu memberikan

kesempatan sekali lagi atau lebih agar siswa dapat menyelesaikan dan

mencapainya.

g. Hindarkan menciptakan kompetensi yang terlalu intens di antara siswa.

Sebab, kompetensi yang terlalu ketat justru dapat mengakibatkan kecemasan

siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang

harus dikembangkan adalah yang mampu mengembangkan motivasi siswa

untuk membangun kerjasama yang positif.

h. Guru juga harus menunjukkan kemampuan menguasai bahan yang

diajarkan, antusiasisme, dan kemenarikan dalam mengajar. Penguasaan

bahan akan menimbulkan keyakinan diri pada guru sehingga dapat

menimbulkan antusiasisme dan akhirnya akan mampu menarik perhatian

siswa. Semua ini sangat penting dalam kaitannya dengan upaya membangun

dan mengembangkan motivasi belajar siswa karena tidak sedikit siswa yang

menjadi tidak tertarik kepada pelajaran tertentu karena gurunya tidak

menguasai bahan, tidak antusias, dan tidak menarik dalam mengajar. Jadi,

siswa tidak termotivasi bukan karena materi pelajarannya, tetapi karena

gurunya yang tidak menarik dalam mengajar.

D. Pengembangan Motivasi Subjek Didik Melalui “Latihan Motivasi Diri”

Pengembangan motivasi belajar subjek didik, selain dilakukan melalui

upaya secara langsung oleh guru, dapat juga dilakukan oleh siswa itu sendiri

dengan menggunakan “Model Latihan Motivasi Diri” (Self-motivation Traning

Model). Model ini dikembangkan berdasarkan “Teknik Pantau-Diri” (Self-

monitoring) dari Cormier. Dengan menggunakan Latihan Motivasi Diri, siswa

dituntut secara aktif mengembangkan motivasi belajarnya sendiri melalui

aktivitasnya sendiri dan memantaunya sendiri.

Mengembangkan motivasi belajar dengan menggunakan model Latihan

Motivasi Diri ini ada enam kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa, yaitu:

1. Mengembangkan motivasi intrinsik

Motivasi dan Proses Pembelajaran 6

Page 7: Motivasi dan proses pembelajaran

2. Memantau motivasi ekstrinsik

3. Mendeskripsikan kegiatan

4. Memantau dan mendeskripsikan kemajuan kegiatan

5. Memilih mentor

6. Membuat kesimpulan

Semua kegiatan itu dilakukan secara mandiri oleh siswa dengan

menggunakan “Format Pantau-Diri” (Self-monitoring log) yang harus

dikerjakan, diisi, dan dilaporkan oleh siswa. Oleh karena itu, kegiatan latihan

memotivasi diri ini menuntut keaktifan siswa dan kejujuran terhadap diri sendiri.

Sebab, jika siswa tidak aktif dan tidak jujur terhadap diri sendiri, maka tidak akan

memperoleh keberhasilan dalam memotivasi dirinya.

1. Mengembangkan Motivasi Intrinsik

Kegiatan pertama yang harus dilakukan oleh siswa dalam Latihan

Motivasi Diri adalah mengembangkan motivasi intrinsik. Motivasi jenis ini sangat

penting untuk dikembangkan dalam belajar karena motivasi ini muncul secara

alami di dalam diri siswa itu sendiri. Kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa

dalam mengembangkan motivasi intrinsik ini adalah:

a. Menuliskan tiga alasan mengapa belajar, dengan memfokuskan pada

kebutuhan rasa ingin tahu, dan kenyamanan dalam belajar.

b. Memikirkan tentang apa yang akan dilakukan dalam belajar.

Motivasi dan Proses Pembelajaran 7

Page 8: Motivasi dan proses pembelajaran

Format latihannya adalah sebagaimana tampak pada Format 1

KEMBANGKAN MOTIVASI DIRI ANDA

(Motivasi Intrinsik)

Tanggal: .....................

Tuliskan tiga alasan mengapa Anda belajar:

Fokuskan pada kebutuhan, rasa ingin tahu, dan kenyamanan Anda

1. ............................................................................................................................

2. ............................................................................................................................

3. ............................................................................................................................

Simpan dalam buku harian Anda

Pikirkan apa yang Anda ingin lakukan dalam belajar:

1. Berusaha lebih keras 3. Mencoba cara yang

berbeda agar berhasil

2. Menjadi lebih teliti 4. Belajar lebih mendalam

Jika Anda termotivasi secara intrinsik*

* Motivasi intrinsik adalah jika Anda memiliki motivasi dari dalam diri Anda

sendiri, mencakup di dalamnya tujuan Anda, nilai-nilai Anda, dan minat

Anda.

Contoh:

1. Saya mau belajar mengetik lebih cepat agar bisa segera dikomunikasikan

dengan teman saya.

2. Saya mau belajar tentang Sumatera Utara guna mempelajari sejarah keluarga

saya.

3. Saya mau belajar komputer agar mudah mencari pekerjaan.

4. Saya mau mendalami bahasa Inggris agar bisa keliling dunia.

Format 1: Mengembangkan Motivasi Intrinsik

Motivasi dan Proses Pembelajaran 8

Page 9: Motivasi dan proses pembelajaran

2. Memantau Motivasi Ekstrinsik

Format 2: Memantau Motivasi Ekstrinsik

KEMBANGKAN MOTIVASI DIRI ANDA

(Motivasi Ekstrinsik)

Tanggal: .............

Tuliskan tiga alasan mengapa orang lain ingin agar Anda belajar

1. ............................................................................................................................

2. ............................................................................................................................

3. ............................................................................................................................

Simpan ini di halaman terakhir dalam buku harian Anda

* Motivasi ekstrinsik datang dari luar diri Anda dan tidak seefektif motivasi

intrinsik. Ini mencakup di dalamnya tujuan, nilai-nilai, dan minat orang lain

yang mempengaruhi diri Anda. Anda belajar karena untuk menghindari

hukuman, atau untuk memperoleh ganjaran, atau untuk menyenangkan orang

lain.

Contoh:

1. Saya belajar hari ini karena besok ada ujian.

2. Saya belajar program komputer karena merupakan syarat untuk memasuki

pekerjaan.

3. Saya belajar menendang bola dengan baik untuk menyenangkan hati pelatih

saya.

Motivasi ekstrinsik itu tidak jelek, hanya saja tidak seefektif motivasi intrinsik.

Oleh karena itu, periharalah alasan-alasan intrinsik ketika Anda belajar.

Format 2 di atas adalah format untuk memantau motivasi ekstrinsik siswa

dalam belajar.

Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang datang dari luar diri siswa dan

tidak seefektif motivasi intrinsik. Ini mencakup di dalamnya tujuan, nilai-nilai,

Motivasi dan Proses Pembelajaran 9

Page 10: Motivasi dan proses pembelajaran

dan minat orang lain yang mempengaruhi diri siswa. Di sini siswa belajar karena

untuk menghindari hukuman, atau untuk memperoleh ganjaran, atau untuk

menyenangkan orang lain. Motivasi ekstrinsik itu tidak jelek, hanya saja tidak

seefektif motivasi intrinsik. Oleh karena itu, peliharalah alasan-alasan intrinsik

ketika siswa belajar.

3. Mendeskripsikan Kegiatan

Kegiatan yang dilakukan siswa di sini adalah mendeskripsikan kegiatan

apa saja yang dilakukan untuk mengembangkan motivasi belajarnya. Di sini

kejujuran terhadap diri sendiri sangat dituntut agar dapat mencapai hasil yang

maksimal. Jika siswa tidak jujur terhadap diri sendiri dalam mendeskripsikan

kegiatannya, sesungguhnya dia telah membohongi dirinya sendiri sehingga akan

semakin jauh dari keberhasilan. Format deskripsi kegiatan ini sebagaimana tertera

pada format 3.

KEMBANGKAN MOTIVASI ANDA

(Deskripsi Kegiatan)

Tanggal: ..............

Adakah urutan-urutan dalam belajar Anda?

Misalnya: bab, konsep, keterampilan, dsb. Uraikan di sini!!!

Berapa lama waktu yang Anda perlukan untuk

melakukan kegiatan ini?

Berapa jam? Bagaimana jadwal mingguannya

Uraikan di sini!!!

Siapa nara sumbernya?

Pustakawan, tutor, profesional, konsultan?

Bagaimana orang lain belajar di bidang ini?

Uraikan di sini!!!

Apa saja yang dijadikan sumber informasi dalam

belajar?

Buku teks, buku referensi, buku petunjuk (manual),

makalah, web site internet, sumber-sumber dari

dalam sekolah, sumber-sumber dari luar sekolah?

Uraikan di sini!!!

Motivasi dan Proses Pembelajaran 10

Page 11: Motivasi dan proses pembelajaran

Bagaimana saya akan mengecek penguasaan

terhadap apa yang saya pelajari?

Ujian, membuat laporan, kenaikan kelas, umpan

balik dari guru atau ahli atau professional, jumlah

bacaan, penyelesaian tugas?

Uraikan di sini!!!

Kapan saya akan mencatat kemajuan saya dalam

belajar? Setiap hari, mingguan, bulanan, atau setiap

saya mampu menyelesaikan suatu tugas?

Uraikan di sini!!!

Ganjaran apa yang saya berikan kepada diri saya

jika saya memperoleh kemajuan?

Ganjaran harus sesuai dengan usaha yang dilakukan,

tingkat kesulitan, atau jenis tugas.

Uraikan di sini!!!

Kemana saya harus pergi jika saya tidak

memperoleh hasil sebagaimana yang saya

inginkan?

Uraikan di sini!!!

Format 3: Mendeskripsikan Kegiatan

4. Memantau dan Mendeskripsikan Kemajuan Kegiatan

Setelah siswa melakukan kegiatan untuk mengembangkan motivasi

belajarnya, kegiatan selanjutnya adalah memantau dan mendeskripsikan kemajuan

yang dicapai dalam kegiatan tersebut. Dengan memantau dan mendeskripsikan

kemajuan kegiatan ini, siswa akan mengetahui dengan sendirinya sampai di mana

kemajuan yang telah dicapai serta kekurang-kekurangan apa yang masih ada.

Untuk memantau dan mendeskripsikan kegiatan tersebut menggunakan

sebagaimana tertera pada format 4.

KEMBANGKAN MOTIVASI ANDA

Motivasi dan Proses Pembelajaran 11

Page 12: Motivasi dan proses pembelajaran

(Kemajuan Kegiatan)

Tanggal: ...............

Setelah Anda melakukan kegiatan belajar, tentu Anda ingin mengetahui

kemajuan diri Anda:

Apa saja langkah-langkah belajar yang saya lakukan?

Adakah langkah-langkahnya? Per-Bab? Konsep? Dan apa

saja urutan-urutannya? Adakah tujuan jangka pendek?

Semua ini harus dibuat secara spesifik mungkin.

Uraikan di sini!!!

Keterampilan apa yang telah berkembang dalam diri

saya setelah belajar?

Keterampilan ini dapat digunakan dalam situasi lain dan

harus dikenali

Uraikan di sini!!!

Adakah sesuatu yang saya pelajari tidak membuat

saya mengerti?

Tugas-tugas yang melibatkan “sesuatu kesenjangan atau

ketidak-sesuaian” sangat bermanfaat karena dapat

merangsang rasa ingin tahu.

Uraikan di sini!!!

Bagaimana saya telah mengganjar diri saya sendiri? Anda

dapat mengganjar diri sendiri terhadap usaha yang telah

dilakukan atau tugas-tugas yang telah diselesaikan.

Uraikan di sini!!!

Adakah saya berpikir positif terhadap tujuan yang ada

dalam pikiran saya?

Hindarkan menjauhi tujuan Anda sendiri.

Uraikan di sini!!!

Format 4: Memantau dan Mendeskripsikan Kemajuan Kegiatan

5. Memilih Mentor

Motivasi dan Proses Pembelajaran 12

Page 13: Motivasi dan proses pembelajaran

Tidak setiap siswa dengan mudah mampu berlatih mengembangkan

motivasi belajarnya sendiri. Oleh karena itu, dalam mengembangkan motivasi

belajarnya, siswa perlu dibantu oleh seorang mentor. Mentor ini sesungguhnya

bukan hanya diperuntukkan bagi siswa yang mengalami kesulitan dalam latihan

mengembangkan motivasi diri saja, tetapi juga diperlukan untuk membantu semua

siswa. Agar memperoleh mentor yang efektif dalam membantu siswa, perlu

dikembangkan beberapa kriteria pemilihan mentor yang baik. Adapun format

pemilihan mentor ini sebagaimana tertera pada format 5.

KEMBANGKAN MOTIVASI ANDA

(Memilih Mentor)

Tanggal: ...................

Siapa akan dijadikan mentor Anda?

Mentor akan memonitorkemajuan

belajar Anda

Menjadi orang yang Anda percaya

Memahami motivasi Anda

Memahami kegiatan Anda

Menanyakan kepada Anda, apa yang

Anda lakukan dari waktu ke waktu

Tidak menguji belajar Anda (ini

bukan peranan mentor)

Memberikan dorongan tanpa

memberikan penilaian

Mampu memberikan cara-cara

mengatasi hambatan.

Mengkonfrontasi Anda jika Anda

menjauhinya atau menghindari

kegiatan

Komunikasi:

Bagaimana Orang* Telepon*e-mail

Kapan?

Berapa seringkah? Paling tidak bertemu tiga kali:

Motivasi dan Proses Pembelajaran 13

Page 14: Motivasi dan proses pembelajaran

permulaan, pertengahan, dan ketika

membuat rangkuman

Dimana ?

Format 5: Memilih Mentor

6. Membuat Kesimpulan

Kegiatan terakhir dalam latihan mengembangkan motivasi diri adalah

membuat kesimpulan dari keseluruhan kegiatan yang telah dilakukan. Dengan

kesimpulan ini akan dapat diketahui sampai di mana keefektifan diri siswa selama

berlatih mengembangkan motivasi belajarnya sendiri. Adapun format kesimpulan

ini adalah sebagaimana tertera pada format 6.

KEMBANGKAN MOTIVASI ANDA

(Kesimpulan)

Bagian ini mengasumsikan bahwa Anda telah mampu melanjutkan

kegiatan belajar Anda menuju kepada suatu kesimpulan.

Hal penting yang pertama adalah Anda harus menghayati bahwa jika Anda

belum berhasil dalam belajar sesuai dengan yang Anda inginkan, bukan berarti

Anda telah gagal. Keberhasilan tidak selalu ditentukan oleh banyaknya

pengetahuan. Anda jangan berpikir bahwa belajar itu sebagaimana Anda harus

bisa jadi ahli bedah otak, pemain sepak bola, tukang pandai besi, atau

penerjemah. Tetapi Anda harus berpikir bahwa beberapa materi pelajaran dapat

diperoleh secara menyenangkan melalui cara lain, seperti: konsultasi dengan

seorang ahli, menonton permainan sepak bola, menyewa tukang pandai besi,

menggunakan program penerjemah.

Keberhasilan dalam belajar juga ditentukan oleh penilaian terhadap proses yang

Anda lakukan, dan apa yang telah Anda pelajari dari proses tersebut. Perhatikan

pertanyaan-pertanyaan berikut ini, dan jawablah berdasarkan pengalaman Anda:

Motivasi dan Proses Pembelajaran 14

Page 15: Motivasi dan proses pembelajaran

Apakah materi pelajaran yang Anda pelajari itu Anda pandang penting

dan menarik seperti yang Anda perkirakan sebelumnya?

Motivasi intrinsik apa yang Anda rasakan dapat memuaskan Anda?

Apakah proses belajar yang Anda pilih itu efektif?

Apakah Anda mempelajari sesuatu yang tidak Anda harapkan?

Apakah mentor/tutor Anda sangat membantu Anda dalam belajar?

Apakah komunikasinya bagus?

Apa peranan yang mentor/tutor lakukan dalam proses belajar Anda?

Apakah menurut Anda latihan mengembangkan motivasi ini efektif?

Format 6: Membuat Kesimpulan

Motivasi dan Proses Pembelajaran 15