Upload
olive-warman
View
215
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
jytjkt
Citation preview
MUDUL 1HAKIKAT STRATEGI PEMBELAJARAN
Kegiatan belajar 1 Konsep dan prinsip belajar dan pembelajaran
1. Belajar memiliki tiga atribut pokok ialah: a. Belajar merupakan proses mental dan emosional atau aktivitas pikiran dan perasaan.b. Hasil belajar berupa perubahan perilaku, baik yang menyangkut kognitif,
psikomotorik, maupun afektif.c. Belajar berkat mengalami, baik mengalami secara langsung maupun mengalami
secara tidak langsung (melalui media). Dengan kata lain belajar terjadi di dalam interaksi dengan lingkungan. (lingkungan fisik dan lingkungan sosial). 2. Supaya belajar terjadi secarta efektif perlu diperhatikan beberapa prinsip antara
lain:a. Motivasi, yaitu dorongan untuk melakukan kegiatan belajar, baik motivasi intrinsik
maupun motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik dinilai lebih baik, karena berkaitan langsung dengan tujuan pembelajaran itu sendiri.
b. Perhatian atau pemusatan energi psikis terhadap pelajaran erat kaitannya dengan motivasi. Untuk memusatkan perhatian siswa terhadap pelajaran bisa didasarkan terhadap diri siswa itu sendiri dan atau terhadap situasi pembelajarannya.
c. Aktivitas. Belajar itu sendiri adalah aktivitas. Bila fikiran dan perasaan siswa tidak terlibat aktif dalam situasi pembelajaran, pada hakikatnya siswa tersebut tidak belajar. Penggunaan metode dan media yang bervariasi dapat merangsang siswa lebih aktif belajar.
d. Umpan balik di dalam belajar sangat penting, supaya siswa segera menge-tahui benar tidaknya pekerjaan yang ia lakukan. Umpan balik dari guru sebaiknya yang mampu menyadarkan siswa terhadap kesalahan mereka dan meningkatkan pemahaman siswa akan pelajaran tersebut.
e. Perbedaan individual adalah individu tersendiri yang memiliki perbedaan dari yang lain. Guru hendaknya mampu memperhatikan dan melayani siswa sesuai dengan hakikat mereka masing-masing. Berkaitan dengan ini catatan pribadi setiap siswa sangat diperlukan.3. Pembelajaran merupakan suatu sistem lingkungan belajar yang terdiri dari unsur: tujuan, bahan pelajaran, strategi, alat, siswa, dan guru.
Semua unsur atau komponen tersebut saling berkaitan, saling mempengaruhi; dan semuanya berfungsi dengan berorientasi kepada tujuan Variabel Strategi Belajar Mengajar
Kegiatan belajar 2 Perbedaan pendekatan,strategi,metode dan teknik pembelajaran
1. Pendekatan strtegi, metode dan teknik pembelajaran pada hakikatnya tidak dapat di pisahkan. Ke empat istilah tersebut merupakan satu kesatuan dalam pembelajaran
2. Pendekatan strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang akan dan atau sedang di gunakan dapat di ketahui dari langkah langkh pembelajaran yang telah tersusun atau sedang terjadi
3. Pendekatan epmbelajaran adalah cara umum dalam memandang pembelajaran4. Strategi pembelajaran adalah ilmu dan kiat di dalam memanfaatkan segala sumber
belajar yang di miliki dan yang dapat di kerahkan untuk mencapai tujuan pembelajran yang telah di tetapkan
5. Metode mengajar adalah berbagai cara kerja yang bersifat relatif umum yang sesuai sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu
6. Teknik pembelajaran mengambarkan langkah langkah menggunakan metode mengajar, yang sifat lebih opersional
7. Faktor faktor yang perlu di perhatikan dalam penentu teknik pembelajaran diantaranya adalah kemampuan dan kebiasaan guru ketersedian sarana dan waktu , srta kesiapan siswa
kegiatan belajar 3 faktor faktor penentu dalam pemilihan strategi dan pembelajaran
1. faktor faktor yang perlu di pertimbangkan dalam dalam memilih strategi pembelajaran ialah tujuan pembelajaran, jenis dan tingkat kesulitan materi pelajarn, sarana, waktu yang tersedia, siswa, dan guru.
2. Gagne mengklasifikasi hasil hasil belajr atau tujuan pembelajaran kedalam lima jenis tujuan beljar sebagai berikut.
a. Kterampilan intlektual dengan tahapan tahapannya :1. Kemampuan membedakan ( diskriminasi )2. Kemampuan mengenal konsep konkret3. Kemampuan memahami konsep terdefinisi4. Kemampuan meggunakan aturan, rumus hukum dalili prinsip 5. Kemampuan memecahkan masalah dengan menggunakan berbagai aturan b. Strategi kognitif yaitu kemampuan memilih dan mengubah cara – cara
memberikan perhatian , belajar mengingat dan berfikirc. Informasi verbal yaitu menyimpan nama / label fakta, dan pengetahuan dalam
ingatand. Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan kegiatan – kegiatan fisike. Sikap yaitu kemampuan menampilakn prilaku yang bermuatan nilai nilai3. Setiap jenis tujuan pembelajaran menurutperoses pembentukan yang berbeda
tujuan yang bersifat penguasaan pengetahuan menuntut kegiatan pengkajian. Tujuan yang bersifat penguasaan keterampilan menutut kegiatan berlatih. Sementara itu, tujuan yang bersifat sikap dan nilai menuntut kegiatan penghayatan terhadap sikap dan nilai yang di harapkan di kuasai.
4. Yang perlu di pertimbangkan dari faktor siswa di dalam memilih strategi pembelajaran, antara lain :
a. Siswa sebagai pribadi tersendiri memiliki perbedaan dari siswa lainb. Jumlah siswa yang mengikuti pelajaran
5. Faktor fasilitas, ruang dan waktu yang perlu di pertimbangkan dalam memilih strategi pembeljaran ialah:
a. Jumlah karakteristis alat pembelajaran dan peragab. Jumlah karakteristik sumber pembelajaran ( bahan cetakan dan lingkungkungan )c. Ketersediaan ruangan yang di butuhkand. Jumlah waktu yang tersedia6. Faktor guru yang akan mempengaruhi penggunaan strategi pembelajaran ialah
kemampuan menguasai bahan pelajaran dan kemampuan mempelajarkan siswa
Kegiatan belajar 4 Berbagai jenis strategi pembelajaran
1. Atas dasar pertimbangan proses pengolahan pesan.a. Strategi Deduktif. Dengan Strategi Deduktif materi atau bahan pelajaran diolah dari mulai yang umum, generalisasi atau rumusan, ke yang bersifat khusus atau bagian-bagian. Bagian itu dapat berupa sifat, atribut atau ciri-ciri. Strategi
Deduktif dapat digunakan dalam mengajarkan konsep, baik konsep konkret maupun konsep terdefinisi.
b. Strategi Induktif. Dengan Strategi Induktif materi atau bahan pelajaran diolah mulai dari yang khusus (sifat, ciri atau atribut) ke yang umum, generalisasi atau rumusan. Strategi Induktif dapat digunakan dalam mengajarkan konsep, baik konsep konkret maupun konsep terdefinisi.
2. Atas dasar pertimbangan pihak pengolah pesan.a. Strategi Ekspositorik. Dengan Strategi Ekspositorik bahan atau materi pelajaran diolah oleh guru. Siswa tinggal “terima jadi” dari guru. Dengan Strategi Ekspositorik guru yang mencari dan mengolah bahan pelajaran, yang kemudian menyampaikannya kepada siswa. Strategi Ekspositorik dapat digunakan di dalam mengajarkan berbagai materi pelajaran, kecuali yang sifatnya pemecahan masalah.
b. Strategi Heuristik. Dengan Strategi Heuristik bahan atau materi pelajaran diolah oleh siswa. Siswa yang aktif mencari dan mengolah bahan pelajaran. Guru sebagai fasilitator memberikan dorongan, arahan, dan bimbingan. Strategi Heuristik dapat digunakan untuk mengajarkan berbagai materi pelajaran termasuk pemecahan masalah. Dengan Strategi Heuristik diharapkan siswa bukan hanya paham dan mampu melakukan suatu pekerjaan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, akan tetapi juga akan terbentuk sikap-sikap positif, seperti: kritis, kreatif, inovatif, mandiri, terbuka. Strategi Heuristik terbagai atas Diskoperi dan Inkuiri
3. Atas Dasar Pertimbangan Pengaturan Gurua. Strategi Seorang Guru. Seorang guru mengajar kepada sejumlah siswab. Strategi Pengajaran Beregu (Team Teaching). Dengan Pengajaran Beregu, dua orang atau lebih guru mengajar sejumlah siswa.
Pengajaran Beregu dapat digunakan di dalam mengajarkan salah satu mata pelajaran atau sejumlah mata pelajaran yang terpusat kepada suatu topik tertentu.
4. Atas Dasar Pertimbangan Jumlah Siswa a. Strategi Klasikal b. Strategi Kelompok Kecil c. Strategi Individual.
5. Atas Dasar Pertimbangan Interaksi Guru dengan Siswa.
1) Strategi Tatap Muka. Akan lebih baik dengan menggunakan alat peraga. 2) Strategi Pengajaran Melalui Media. Guru tidak langsung kontak dengan siswa, akan tetapi guru “mewakilkan” kepada media. Siswa berinteraksi dengan media.
MODUL 2PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR
Ø Kegiatan belajar 1Ø Pengertian Belajar Beberapa aspek yang perlu di kuasai guru dalam kegiatan belajar di
antaranya sebagai berikut
belajar merupakan proses perubahan tingkah laku yang diperoleh melalui latihan dan
perubahan itu disebabkan karena ada dukungan dari lingkungan yang positif yang
menyebabkan terjadinya interaksi edukatif. Perubahan tersebut terjadi secara menyeluruh
meliputi pengetahuan, sikap dan keterampilan.
Pendapat lain mengemukakan bahwa belajar adalah proses pengalaman (learning is
experience), artinya belajar itu suatu proses interaksi antara individu dengan lingkungannya.
Dalam interaksi tersebut terjadi prose mental, intelektual, dan emosional yang pada akhirnya
menjadi suatu sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dimilikinya.
Ada 4 pilar yang perlu di perhatikan dalam belajar yaitu belajra untuk mengetahui ( learning
to know ) belajar untuk berbuat ( lerning to do ) belajar untuk hidup bersama ( lerning to live
together ) dan belajar untuk menjadi ( learning to be ) semua itu harus di terapkan pada
peroses belajar di sekolah dasar baik dalam kelas ataupun luar kelas.
Faktor – faktor yang berpengaruh terhadap hasil belajar
1. Bagaimana cara-cara ia menentukan arah pukulan? Dalam hal ini ia (yang dilatih) harus
berpikir, berkonsentrasi, dan memvisualisasikan diri ke dalam perbuatan dan mencobakannya
ke dalam bentuk latihan.
2. Bagaimana cara-cara ia belajar menerima kritikan atas kesalahan-kesalahan yang
dilakukannya? Ia akan mengontrol perasaan, dan kemudian melakukan perbaikan-perbaikan
sesuai isi kritik yang diberikan padanya.
3. Bagaimana ia memperoleh pemahaman prinsip dan sikap yang dibutuhkan? Ia akan
mengalami peristiwa-peristiwa dalam situasi yang tidak dapat diramalkan sebelumnya dan
dari situ ia memperoleh pengetahuan, sikap, dan keterampilan (bersifat reaktif) yang
dibutuhkannya.
4. Bagaimana ia belajar membina kekkompakan dalam kelompok? Tentunya ia akan
berdiskusi dengan teman dan kelompoknya, menempatkan posisi, melakukan tugas, dan
tanggung jawab.
Definisi belajar yang umum diterima saat ini ialah bahwa belajar merupakan suatu usaha
yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkat laku yang baru, secara
keseluruhan sebagai pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan
lingkungannya
KEGIATAN BELAJAR 2
KARAKTERISTIK PROSES BELAJAR DAN TAHAPAN
PERKEMBANGAN SISWA SEKOLAH DASAR
Proses belajar merupakan suatu rangkaian kegiatan belajar dalam belajar, esensinya adalah
rangkaian aktivitas yang dilakukan siswa dalam upaya mengubah prilaku yang dilakukan
secara sadar melalui interaksi dengan lingkungan. Proses belajar mengajar di sekolah sangat
dipengaruhi oleh desain pelajaran maupun strategi yang diterapkan oleh guru dalam
pembelajaran.
Salah satu faktor yang dominan untuk dipertimbangkan dalam melakukan proses belajar
adalah pebelajar (siswa) itu sendiri. Siswa merupakan individu yang utuh sekaligus sebagai
makhluk sosial yang memiliki potensi yang berbeda-beda. Berdasarkan teori perkembangan
setiap siswa memiliki tahapan perkembangan sesuai dengan tingkat usianya. Artinya setiap
proses belajar yang ditempuh siswa harus berdasarkan pada fase perkembangannya.
Seperti telah dikemukakan, bahwa proses belajar merupakan rangkaian aktivitas siswa
melalui pengalaman belajar (learning experience) untuk membentuk perilaku siswa.
Ada beberapa belajar yang dikaji sebagai bahan pertimbangan dalam pelaksanaan proses
belajar di Sekolah Dasar.
Teori Belajar Displin Mental
Karakteristik teori belajar ini menganut prinsip bahwa manusia memiliki sejumlah daya
mental seperti daya untuk mengamati, menanggapi, mengingat, berpikir dan sebagainya yang
dapat dilatih dan didisplinkan. Proses belajar berpikir, mengamati dan mengingat dapat
dilakukan siswa SD kelas rendah, yang meliputi a) belajar mengidentifikasi ciri-ciri
karakteristik suatu benda atau kejadian,
misalnya; “menguraikan atau menjelaskan ciri-ciri tumbuhan hijau”. b) menyebutkan kembali
nama-nama ibu kota provinsi di Indonesia. Belajar itu sendiri merupakan upaya untuk
mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki individu. Potensi-potensi yang dimiliki
individu dapat dikembangkan secara optimal melalui kegiatan belajar.
Teori Belajar Asosiasi
Rumpun teori belajar ini identik dengan teori behaviorisme yang biasa disebut S-R Bond.
Teori belajar asosiasi ini berdasarkan pada perubahan tingkah laku yang menekankan pola
perilaku baru yang diulang-ulang sehingga menjadi aktivitas yang otomatis. Dalam teori ini,
belajar lebih mengutamakan stimulus-respons yang membetuk kemampuan siswa secara
spesifik dan terkontrol. Hukuman (punishment) dan ganjaran (reward) merupakan penguatan
(reinforcement) yang dipakai. Pelopor aliran ini diantaranya Edward L. Thorndike.
Teori Insight
Menurut teori ini belajar adalah mengubah pemahaman siswa. Perubahan ini akan terjadi
apabila siswa menggunakan lingkungan. Belajar adalah suatu proses yang bersifat eksploratif,
imajinatif, dan kreatif. Belajar selalu diarahkan untuk mengembangkan kemampuan tingkat
tinggi yaitu berpikir tinggi.
Teori belajar Gestalt
Menurut teori belajar ini siswa merupakan individu yang utuh. Oleh karenanya, belajar lebih
mengutamakan keseluruhan, kemudia melihat bagian-bagiannya yang mengandung makna
dan hubungan. Pembelajaran selalu diberikan dalam bentuk problematik, aktual dan nyata
(sedang terjadi saat ini maupun saat yang akan datang).
Siswa belajar melakukan pemecahan masalah (problem solving), melakukan penyelidikan
(inquiry), melakukan penemuan (discovery) dan kajian (investigation).
Dalam prakteknya penerapan teori belajar tersebut digunakan bercampur, tidak murni satu
per satu.
1. Signal learning (belajar melalui isyarat)
2. Stimulus-respon learning (belajar melalui rangsangan tindak balas).
3. Chaining learning (belajar melalui perangkaian)
4. Verbal association learning (belajar melalui perkaitan verbal)
5. Discrimination learning (belajar melalui membeda-bedakan)
6. Concept learning (belajar melalui konsep)
7. Rule learning (belajar melalui aturan-aturan)
8. Problem solving learning (belajar melalui pemecahan masalah)
Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan kulminasi dari suatu proses yang telah dilakukan dalam belajar.
Kulminasi akan selalui diiringi dengan kegiatan tindak lanjut. Hasil belajar harus
menunjukkan suatu perubahan tingkah laku atau perolehan perilaku yang baru dari siswa
yang bersifat menetap, fungsional, positif, dan disadari. Bentuk perubahan tingkah laku harus
menyeluruh secara komperhensif sehingga menunjukkan perubahan tingkah laku seperti
contoh di atas.
Untuk melihat hasil belajar yang berkaitan dengan kemampuan berpikir kritis dan ilmiah
pada siswa Sekolah Dasar, dapat dikaji proses maupun hasil berdasarkan : 1) kemampuan
membaca, mengamati dan atau menyimak apa yang dijelaskan atau diinformasikan; 2)
kemampuan mengindentifikasi atau membuat sejumlah (sub-sub) pertanyaan berdasarkan
substansi yang dibaca, diamati dan atau didengar; 3) kemampuan mengorganisasi hasil-hasil
identifikasi dan mengkaji dari sudut persamaan dan perbedaan; dan 4) kemampuan
melakukan kajian secara menyeluruh.
KEGIATAN BELAJAR 3
KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR
Topik ini akan membahas tentang karakteristik pembelajaran di Sekolah Dasar yang
merupakan topik lanjutan dari karakteristik proses belajar dan fase-fase perkembangan di
Sekolah Dasar. Topik ini menyajikan ciri-ciri beberapa pembelajaran di Sekolah Dasar
sebagai gambaran aplikasi pembelajaran di Sekolah Dasar.
Apabila Anda merasa telah menguasai karakteristik proses belajar dan tahapan
perkembangan di Sekolah Dasar selanjutnya Anda perlu mempelajari karakteristik
pembelajaran di Sekolah Dasar.
Secara umum karakteristik pembelajaran di Sekolah Dasar adalah :
1. Kelas 1 dan kelas 2 Sekolah Dasar berorientasi pada pembelajaran fakta, lebih bersifat
konkret atau kejadian-kejadian yang ada di sekitar lingkungan siswa. Dalam kurikulum 2004
pembelajaran dilakukan dengan pendekatan tematik.
2. Kelas 3 siswa sudah dihadapkan pada konsep generalisasi yang dapat diperoleh dari fakta
atau dari kejadian-kejadian yang konkret, hal ini lebih tinggi dari kelas 1 dan 2.
3. Kelas 4, 5, dan 6 atau disebut sebagai kelas tinggi siswa dihadapkan pada konsep-konsep
atau prinsip-prinsip penerapannya.
A. Karakteristik Pembelajaran di Kelas Rendah
Pembelajaran di kelas rendah dilaksanakan berdasarkan rencana pelajaran (silabus) yang
telah dikembangkan oleh guru. Pembelajaran konkret lebih sesuai diberikan pada siswa kelas
rendah (kelas 1, 2, 3) di Sekolah Dasar. Proses pembelajaran ini harus dirancang oleh guru
sehingga kemampuan siswa, bahan ajar, proses belajar dan sistem penilaian sesuai dengan
taraf perkembangan siswa.
Banyak strategi belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar di Sekolah Dasar,
diantaranya adalah ceramah, tanya jawab, latihan atau drill, belajar kelompok, observasi atau
pengamatan. Penggunaan atau pemilihan strategi belajar harus mempertimbangkan variabel-
variabel yang terlibat dalam suatu proses belajar-mengajar.
Dalam pengembangan kreativitas siswa proses pembelajaran diarahkan supaya siswa
melakukan kegiatan kreativitas yang sesuai dengan tingkat perkembangannya, misalnya
memecahkan permasalahan melalui permainan sehari-hari. Di bawah ini adalah beberapa
contoh kegiatan belajar yang dapat dilakukan siswa Sekolah Dasar di kelas rendah.
1. Menggolongkan peran anggota keluarga.
2. Menerapkan etika dan sopan santun di rumah, sekolah dan di lingkungan.
3. Menggunakan kosa kata geografi untuk menceritakan tentang tempat.
4. Menceritakan cara memanfaatkan uang secara sederhana melalui jual beli barang daN
menabung.
5. Menceritakan masa kecilnya melalui bantuan foto maupun dari cerita orangtuanya.
6. Melakukan mekanika tubuh yang baik dalam duduk, berdiri dan berjalan.
7. Melakukan latihan dalam meningkatkan kualitas fisik-motorik.
8. Memperagakan rangkaian gerak (ritmik) dengan musik.
9. Mengeskpresikan gagasan imajinasi unsur bunyi dan gerak melalui kegiatan eksplorasi
dalam
bernyanyi dan menari.
10. Mengeskpresikan gagasan artistik melalui kegiatan bernyanyi dan menari.
11. Mengkomunikasikan gagasan dengan satu kalimat.
12. Mengkomunikasikan gagasan sederhana dengan lisan dan tertulis. Membaca nyaring /
bersuara
teks sederhana + 300 kata.
13. Menulis dengan jelas dan rapi kalimat yang didiktekan dengan menggunakan huruf lepas
dan
tegak bersambung.
14. Menulis karangan pendek seperti slogan dan surat undangan, menulis menggunakan atau
disertai label, dan menulis petunjuk sesuatu permainan.
15. Menerapkan EYD dalam menulis dan menggunakan huruf kapital untuk nama suku
bangsa,
nama bahasa, dan judul karangan. Menulis tanda titik untuk memisahkan angka, jam,
menit,
detik.
16. Menyimak dan menceritakan kembali ragam teks sederhana; mendeklamasikan /
melagukan
pantun, puisi, syair dan membaca cerita atau buku.
17. Mengaplikasikan konsep atau alogaritma dalam pengerjaan pernjumlahan dan
pengurangan.
18. Mengaplikasikan konsep atau alogaritma dama pengerjaan bilangan.
19. Mengkomunikasikan gagasan matematika dengan simbol atau diagram.
20. Membuat dan menafsirkan model matematika dari masalah bilangan pengukuran atau
bentuk
geometri.
21. Menentukan pola sifat atau pola bangun menurut bentuk atau unsurnya.
22. Membilang dan menyebutkan banyak benda, mengingat penjumlahan dan pengurangan.
23. Melakukan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian dan hubungannya.
B. Karakteristik Pembelajaran di Kelas Tinggi
Esensi proses pembelajaran di kelas tinggi (kelas 4, 5, 6) adalah suatu pembelajaran yang
dilaksanakan secara logis dan sistematis untuk membelajarkan siswa tentang konsep dan
generalisasi sehingga penerapannya (menyelesaikan soal, menggabungkan, menghubungkan,
memisahkan, menyusun, menderetkan, melipat dan membagi).
Di bawah ini ada beberapa contoh kegiatan belajar yang dapat dilakukan siswa di kelas
tinggi Sekolah Dasar.
1. Mendeskripsikan aturan-aturan yang berlaku di keluarga.
2. Membandingkan kelompok-kelompok sosial di masyarakat.
3. Menyajikan hubungan antara sumber daya alam dengan kegiatan ekonomi setempat.
4. Melakukan diskusi kelompok tentang jual-beli.
5. Menafsirkan peninggalan-peninggalan sejarah.
6. Melakukan latihan untuk meningkatkan kualitas fisik-motorik.
7. Memperagakan berbagai keterampilan yang dihubungkan dengan keselamatan diri.
8. Memperagakan rangkaian gerak dengan alat musik.
9. Melakukan kegiatan penjelajahan ke perkampungan di sekitar sekolah.
10. Mencoba mengubah pola gerak dari irama dalam rangkaian variasi gerak.
11. Mendesain model konstruksi.
12. Mencari, menemukan, memilih informasi dari lingkungan sekitar sekolah.
13. Membaca dan menghafal surat-surat pendek dan mengartikannya.
14. Mendengarkan dan mencatat hal-hal yang penting dari uraian pembicara (pidato atau
dakwah).
15. Membaca dalam hati (secara intensif) teks pendek 3-4 paragraf.
16. Mendengarkan secara apresiatif.
17. Mengaplikasikan konsep alogaritma atau manipulasi matematika dalam pengerjaan
bilangan (termasuk negatif dan pecahan) pengukuran geometri.
18. Melakukan operasi hitung campuran (bilangan bulat pecahan).
19. Melakukan penyelidikan dengan menetukan variabel dan cara pengendaliannya.
20. Mengumpulkan bukti perkembangbiakan makhluk hidup.
21. Menyelidiki hubungan antara ciri makhluk hidup dan lingkungan hidup.
22. Mendesain dan melakukan percobaan untuk menyelidiki antara hubungan gaya dan gerak.
23. Menyelidiki pengaruh gaya magnet.