37
MUHAMMADIYAH SEBAGAI BADAN HUKUM Dr. Asri Wijayanti, S.H.,MH. Sosialisasi di Majelis Hukum dan Ham Pimpinan Daerah ‘Aisyiah Kabupaten Sidoarjo, 07 September 2021 Zoom 98520143362 - 123456

MUHAMMADIYAH SEBAGAI BADAN HUKUM

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MUHAMMADIYAH SEBAGAI BADAN HUKUM

MUHAMMADIYAH SEBAGAI BADAN HUKUM

Dr. Asri Wijayanti, S.H.,MH.

Sosialisasi di Majelis Hukum dan Ham Pimpinan Daerah ‘Aisyiah Kabupaten Sidoarjo, 07 September 2021

Zoom 98520143362 - 123456

Page 2: MUHAMMADIYAH SEBAGAI BADAN HUKUM

Status Hukum

• Gouvernement besluit 22 Augustus 1914 No. 81 jo. Gouvernement besluit 16 Augustus 1920 No. 40 jo. Gouvernement besluit 2 September 1921 No. 36

Page 3: MUHAMMADIYAH SEBAGAI BADAN HUKUM

Problem

Amal usaha dari PersyarikatanMuhammadiyah yang ada di seluruh

wilayah Indonesia tidak dapatmenerima hibah dari instansi

pemerintahan (Pemerintah Daerah) karena dianggap bukan badan hukum

Isu Hukum• Apakah Persyarikatan Muhammadiyah

adalah suatu badan hukum? • Bagaimana status hukum amal usaha

dari Persyarikatan Muhammadiyah?

Page 4: MUHAMMADIYAH SEBAGAI BADAN HUKUM

Upaya hukum

Surat Ketua PP Muhammadiyah

kepada Kemendagri No. 468/I.0/A/2015 tanggal 9 Oktober

2015 tentang penjelasan

Muhammadiyah Sebagai Badan Hukum

Surat Dirjen Politik dan pemerintahan Umum

No. 220/4312/POLPUM

tanggal 22 Desember 2015

Surat Ketua Umum PP Muhammadiyah

kepada Kemendagri No. 149/I.0/A/2016

tanggal 18 Maret 2016 tentang penjelasan

Muhammadiyah Sebagai Badan Hukum

Surat Menteri Dalam Negari (dittd oleh Dirjen Politik dan

pemerintahan Umum) Nomor

221/2742/POLPUM tanggal 30 Juni 2016 tentang penjelasan

Muhammadiyah Sebagai Badan Hukum

Surat Ketua Umum PP Muhammadiyah

kepada Kemenkumham RI No. 200/I.0/A/2016 tanggal 12 April 2016 tentang penjelasan

Muhammadiyah Sebagai Badan Hukum

Surat KemenkumhamRI No. /iHU-UIYJ 01.01-63f tanggal 11 Juli 2016

2016 tentangpenjelasan

Muhammadiyah Sebagai Badan Hukum

Keputusan Mahkamah Konstitusi

sebagaimana termaktub Putusan

Nomor 38/PUU-XI/2013

Page 5: MUHAMMADIYAH SEBAGAI BADAN HUKUM

1. Surat Dirjen Politik dan pemerintahan Umum No. 220/4312/POLPUM tanggal 22 Desember 2015

• Pasal 83 huruf (b) UU No. 17/2013 Tentang Organisasi kemasyarakatan.

• Ormas yang telah berbadan hukum berdasarkan Staatblad 1870 Nomor 64 Tentang Perkumpulan-Perkumpulan Berbadan Hukum (Rechtspersoonlijkheid van Vereenigingen)

• Organisasi Muhammadiyah telah mendapat legalisasi badan hukum dari Gouvernement besluit 22 Augustus 1914 No. 81

• Organisasi Muhammadiyah tidak perlu mendaftar ulang kepada Pemerintah

Page 6: MUHAMMADIYAH SEBAGAI BADAN HUKUM

2. Surat Menteri Dalam Negari Nomor221/2742/POLPUM tanggal 30 Juni 2016 tentang penjelasanMuhammadiyah Sebagai Badan Hukum

• Organisasi Muhammadiyah telah memilikiBdan Hukum IndonesiaTidak perlu mendaftar ulang kepadapemerintah dan Pemerintah DaerahBegitu juga Amal Usaha dan OrganisasiOtonom yang berada di bawah strukturOrganisasi Muhammadiyah sehingga dapat diberikan dana hibah bansossesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan

Page 7: MUHAMMADIYAH SEBAGAI BADAN HUKUM

Pertimbangan

• Pasal 83 huruf (b) UU No. 17/2013 Tentang Organisasi kemasyarakatan, Ormas yang telah berbadan hukum berdasarkan Staatblad 1870 Nomor 64, yang berdiri sebelum Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia dan konsisten mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia, tetap diakui keberadaan dan kesejarahannya sebagai aset bangsa, tidak perlu melakukan pendaftaran sesuai dengan ketentuan Undang-Undang ini

• Organisasi Muhammadiyah telah mendapat legalisasi badan hukum dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-88.AH.01.07 dan Gouvernement besluit 22 Augustus 1914 No. 81 jo. Gouvernement besluit 16 Augustus 1920 No. 40 jo. Gouvernement besluit 2 September 1921 No. 36

Page 8: MUHAMMADIYAH SEBAGAI BADAN HUKUM

3. Surat Kemenkumham RI No. /iHU-UIYJ 01.01-63f tanggal 11 Juli 2016 2016 tentang penjelasan Muhammadiyah Sebagai Badan Hukum

Konfirmasi ke Kemendagri

Pertimbangan:

• Berdasarkan Stb 1870 No 64, kewenangan Kemenkumham bersifat legal administrative, meliputi:• Pengesahan dan• Persetujuan perubahan Anggaran Dasar

Perkumpulan Badan Hukum• Teknis berdasar Peraturan Menkumham

Nomor 3 Tahun 2016 Tentang Permohonan Pengesahan Badan Hukum dan Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perkumpulan dan tidak diberikan kewenangan untuk mengesahkan cabang dari suatu badan hukum

Page 9: MUHAMMADIYAH SEBAGAI BADAN HUKUM

Hakmendirikancabang

• Perkumpulan yang telah mendapat pengesahan sebagai badan hukum, dapat • mendirikan cabang di seluruh wilayah

Indonesia dan/atau;• Mendirikan amal/badan kegiatan usaha

dalam rangka mencapai maksud/tujuanberdasarkan Anggaran Dasarnya dan perturan perundang-undangan

• Pembentukan struktur dan kepengurusan wilayah/cabang/ranting /perwakilan/organisasi otonom, oleh Kepengurusan Pusat, yang berada di suatu daerah TANPA HARUS MENGAJUKAN PENGESAHAN status badan hukum wilayah/cabang/ranting /perwakilan

Page 10: MUHAMMADIYAH SEBAGAI BADAN HUKUM

Keputusan Mahkamah Konstitusisebagaimana termaktub Putusan Nomor38/PUU-XI/2013

• dalam dictum II angka 7 yang menyatakan bahwa “Persyarikatan Muhammadiyah sebagai badan hukum privat telah memenuhi ketentuan Pasal 51 ayat (1) UU MK.

• Atas dasar Keputusan Mahkamah Konstitusi Nomor 38/PUU-XI/2013 jo. ketentuanPasal 83 huruf a dan huruf b UU Nomor 17 Tahun 2013, maka PersyarikatanMuhammadiyah sebagai badan hukum yang ditetapkan oleh Gubernur Jenderaldengan Gouvernement besluit 22 Augustus 1914 No. 81 jo. Gouvernement besluit16 Augustus 1920 No. 40 jo. Gouvernement besluit 2 September 1921 No. 36 berdasarkan ketentuan Pasal 1 jo. Pasal 5a Staatblad 1870 Nomor 64, tetap diakuikeberadaannya dan tidak perlu melakukan pendaftaran sesuai denganketentuan Undang-Undang ini (UU Nomor 17 Tahun 2013).

Page 11: MUHAMMADIYAH SEBAGAI BADAN HUKUM

Analisis

Page 12: MUHAMMADIYAH SEBAGAI BADAN HUKUM

A. Persyarikatan Muhammadiyah adalah suatu badan hukum

• Berserikat memiliki arti berkumpul. Persyarikatan memiliki arti yang sama dengan perkumpulan.

• Suatu persyarikatan/ perkumpulan dapat dianggap sebagai badan hukum apabila perkumpulan itu disahkan oleh pejabat yang berwenang.

• Pasal 1 Staatblad 1870 Nomor 64 Tentang Perkumpulan-Perkumpulan Berbadan Hukum (Rechtspersoonlijkheid van Vereenigingen) menentukan bahwa “Tiada perkumpulan orang-orang, di luar yang dibentuk menurut peraturan umum, bertindak selaku badan hukum kecuali setelah diakui oleh Gubernur Jenderal atau oleh Pejabat yang ditunjuk oleh Gubernur Jenderal”. (Saat ini kedudukan Gubernur Jenderal sama dengan Menteri Hukum dan Ham).

Page 13: MUHAMMADIYAH SEBAGAI BADAN HUKUM

Pasal 5a Staatblad1870 Nomor64

• Tentang Perkumpulan-Perkumpulan Berbadan Hukum (Rechtspersoonlijkheid van Vereenigingen)

• “Persyarikatan-persyarikatan yang diadakan selama waktu yang telah ditentukan yang statuten dan reglementnya telah diakui sah, maka sehabis waktu yang disebutkan di dalam statuten dan reglement itu, persyarikatan itu dianggap sebagai person, tidak usah dengan goedkeuring (pengesahan) lebih jauh, apabila dan selama terbukti dari perbuatan dan tabi’at (kelakuan) dari anggota-anggota dan bestuur persyarikatan itu, bahwa sehabis waktu tersebut persyarikatan berlangsung adanya

Page 14: MUHAMMADIYAH SEBAGAI BADAN HUKUM

Legalitas BH dari pemerintah melaluiGouvernement besluit 22 Augustus 1914 No. 81

• Pasal 83 huruf a dan huruf b UU Nomor 17 Tahun 2013 Tentang Organisasi kemasyarakatan,

• Ormas yang telah berbadan hukum sebelum berlakunya Undang-Undang ini tetap diakui keberadaannya sesuai dengan ketentuan Undang-Undang ini;

• Ormas yang telah berbadan hukum berdasarkan Staatsblad 1870 Nomor 64 tentang Perkumpulan-Perkumpulan Berbadan Hukum (Rechtspersoonlijkheid van Vereenigingen) yang berdiri sebelum Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia dan konsisten mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia, tetap diakui keberadaan dan kesejarahannya sebagai aset bangsa, tidak perlu melakukan pendaftaran sesuai dengan ketentuan Undang-Undang ini;

Page 15: MUHAMMADIYAH SEBAGAI BADAN HUKUM

Kedudukan aturan hukum sebelum Proklamasi

Persyarikatan Muhammadiyah telah disahkan oleh Gubernur Jenderal

sebagai badan hukum sejak adanya Gouvernement besluit 22 Augustus 1914 No. 81 jo.

Gouvernement besluit 16 Augustus 1920 No. 40 jo. Gouvernement

besluit 2 September 1921 No. 36.

Pasal I Aturan Peralihan UUD Negara Republik Indonesia Tahun

1945, menentukan “Segala peraturan perundang-undangan

yang ada masih tetap berlaku selama belum diadakan yang baru

menurut Undang-Undang Dasar ini”

Page 16: MUHAMMADIYAH SEBAGAI BADAN HUKUM

Gubernur Jenderal -Menteri Hukum dan HAM

• Sampai saat ini Staatblad 1870 Nomor 64 Tentang Perkumpulan-Perkumpulan Berbadan Hukum (Rechtspersoonlijkheid van Vereenigingen) belum dirubah, maka berdasarkan Pasal I Aturan Peralihan UUD 1945, Staatblad 1870 Nomor 64 masih tetap berlaku.

• Setelah Indonesia merdeka, kedudukan Gubernur Jenderal sebagai pejabat yang mengesahkan pendirian perkumpulan/persyarikatan diganti oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia

Page 17: MUHAMMADIYAH SEBAGAI BADAN HUKUM

B. Status Hukum Amal Usaha Dari Persyarikatan Muhammadiyah

• Sebagai suatu perkumpulan yang berbadan hukum, maka memiliki hak untuk mengatur dirinya sendiri yang dituangkan dalam Anggaran Dasar.

• Anggaran Dasar Persyarikatan Muhammadiyah sejak awal pendirian sampai dengan sekarang telah mengalami beberapa perubahan. Perubahan terakhir Anggaran Dasar Persyarikatan Muhammadiyah telah dicatat di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-88.AH.01.07 Tahun 2010 tanggal 23 Juni 2010.

• Anggaran Dasar Persyarikatan Muhammadiyah adalah aturan dasar yang mengikat anggota Muhammadiyah.

Page 18: MUHAMMADIYAH SEBAGAI BADAN HUKUM

Anggaran Dasar Persyarikatan Muhammadiyah

• Perubahan terakhir Anggaran Dasar Persyarikatan Muhammadiyah telah dicatat pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-88.AH.01.07 Tahun 2010 tanggal 23 Juni 2010.

• Persyarikatan Muhammadiyah adalah badan hukum yang ditetapkan oleh Gubernur Jenderal dengan Gouvernement besluit 22 Augustus 1914 No. 81 jo. Gouvernement besluit 16 Augustus 1920 No. 40 jo. Gouvernement besluit 2 September 1921 No. 36 berdasarkan ketentuan Pasal 1 jo. Pasal 5a Staatblad 1870 Nomor 64 jo. Pasal I Aturan Peralihan UUD 1945.

Page 19: MUHAMMADIYAH SEBAGAI BADAN HUKUM

Maksud dan tujuan Muhammadiyah

• Pasal 6 Anggaran Dasar Persyarikatan Muhammadiyah, menentukan maksud dan tujuan Muhammadiyah ialah menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

• Pasal 7 Anggaran Dasar Persyarikatan Muhammadiyah, menentukan

• Untuk mencapai maksud dan tujuan, Muhammadiyah melaksanakan Da’wah Amar Ma’ruf Nahi Munkar dan Tajdid yang diwujudkan dalam usaha di segala bidang kehidupan

• Usaha Muhammadiyah diwujudkan dalam bentuk amal usaha, program dan kegiatan, yang macam dan penyelenggaraannya diatur dalam Anggaran Rumah Tangga

• Penentu kebijakan dan penanggung jawab amal usaha, program dan kegiatan adalah pimpinan Muhammadiyah.

Page 20: MUHAMMADIYAH SEBAGAI BADAN HUKUM

Susunan organisasi Muhammadiyah

• Pasal 9 Anggaran Dasar Persyarikatan Muhammadiyah, menentukan susunan organisasi Muhammadiyah terdiri atas:

• Ranting ialah kesatuan anggota dalam satutempat atau kawasan

• Cabang ialah kesatuan Ranting dalam satutempat

• Daerah ialah kesatuan Cabang dalam satuKota atau Kabupaten

• Wilayah ialah kesatuan Daerah dalam satuPropinsi

• Pusat ialah kestuan Wilayah dalam Negara.

Page 21: MUHAMMADIYAH SEBAGAI BADAN HUKUM

Organisasiotonom

• Pasal 21 ayat (1) Anggaran Dasar Persyarikatan Muhammadiyah menentukan organisasi otonom ialah satuan organisasi di bawah Muhammadiyah yang memiliki wewenang mengatur rumah tangganya sendiri, dengan bimbingan dan pembinaan oleh Pimpinan Muhammadiyah

Page 22: MUHAMMADIYAH SEBAGAI BADAN HUKUM

Program, dan kegiatan amal usaha

Menanamkan keyakinan, memperdalam dan memperluas pemahaman, meningkatkan pengamalan, serta menyebarluaskan ajaran Islam dalam berbagai aspek kehidupan.

Memperdalam dan mengembangkan pengkajian ajaran Islam dalam berbagai aspek kehidupan untuk mendapatkan kemurnian dan kebenarannya.

Meningkatkan semangat ibadah, jihad, zakat, infak, wakaf, shadaqah, hibah, dan amal shalih lainnya.

Meningkatkan harkat, martabat, dan kualitas sumberdaya manusia agar berkemampuan tinggi serta berakhlaq mulia.

Memajukan dan memperbaharui pendidikan dan kebudayaan, mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta meningkatkan penelitian.

Memajukan perekonomian dan kewirausahaan ke arah perbaikan hidup yang berkualitas

Page 23: MUHAMMADIYAH SEBAGAI BADAN HUKUM

• Meningkatkan kualitas kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

• Memelihara, mengembangkan, dan mendayagunakan sumberdayaalam dan lingkungan untuk kesejahteraan

• Mengembangkan komunikasi, ukhuwah, dan kerjasama dalamberbagai bidang dan kalangan masyarakat dalam dan luar negeri.

• Memelihara keutuhan bangsa serta berperan aktif dalamkehidupan berbangsa dan bernegara

• Membina dan meningkatkan kualitas serta kuantitas anggotasebagai pelaku gerakan.

• Mengembangkan sarana, prasarana, dan sumber dana untukmensukseskan gerakan.

• Mengupayakan penegakan hukum, keadilan, dan kebenaran sertameningkatkan pembelaan terhadap masyarakat.

• Usaha-usaha lain yang sesuai dengan maksud dan tujuanMuhammadiyah

Page 24: MUHAMMADIYAH SEBAGAI BADAN HUKUM

Penyelenggaraan amal usaha Muhammadiyah

• dapat dilakukan oleh • Cabang, Wilayah dan Pusat. (Pasal 6 ayat (1) huruf

c jo. Pasal 7 ayat (1) huruf c jo. Pasal 8 ayat (1) huruf c jo. Pasal 9 huruf c Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah.

• organisasi otonom khusus. Pasal 20 ayat (2) huruf b Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah, menentukan “Organisasi Otonom Khusus adalah organisasi otonom yang seluruh anggotanya anggota Muhammadiyah, dan diberi wewenang menyelenggarakan amal usaha yang ditetapkan oleh Pimpinan Muhammadiyah dalam koordinasi Unsur Pembantu Pimpinan yang membidanginya sesuai dengan ketentuan yang berlaku tentang amal usaha tersebut.

Page 25: MUHAMMADIYAH SEBAGAI BADAN HUKUM

Penggunaan logika matematika

Amal usaha dalam Persyarikatan Muhammadiyah adalah bagian dari Persyarikatan Muhammadiyah. Persyarikatan Muhammadiyah adalah organisasi kemasyarakatan yang memiliki ruang lingkup tingkat nasional.

Dalam logika matematika, dikenal teori tentang himpunanbagian. Apabila “X” adalah menjadi himpunan bagian darikelompok “Z” maka ciri-ciri yang dimiliki oleh “Z” harus dimilikipula oleh “X”. Dalam hal ini, untuk melihat status hukum amalusaha dari Persyarikatan Muhammadiyah (identik dengan “X”) apakah menjadi bagian yang terpisahkan atau tidakterpisahkan dari tubuh Persyarikatan Muhammadiyah (identikdengan “z”) harus dilihat dari Anggaran Dasar dan AnggaranRumah Tangga Persyarikatan Muhammadiyah itu sendiri.

Page 26: MUHAMMADIYAH SEBAGAI BADAN HUKUM

Penggunaan logikahukum -asasNoscitur a Sociis

Dalam logika hukum dikenal prinsip Contextualism (dikemukakan oleh Ian Mcleod, dalam bukunya Legal Method).

Salah satu dari prinsip Contextualism adalah adanya asas Noscitur a Sociis.

Suatu hal diketahui dari associatednya. Artinya suatu kata harus diartikan dalam rangkaiannya. Kata “amal usaha” muncul setelah dibuatnya Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Persyarikatan Muhammadiyah. Amal usaha Persyarikatan Muhammadiyah tidak dapat berdiri sendiri sebagai suatu badan hukum tanpa terikat dalam suatu rangkaian associatednya yaitu Persyarikatan Muhammadiyah.

Amal Usaha hanya dapat diselenggarakan oleh Cabang, Wilayah, Pusat dan Organisasi Otonom sesuai bentuk amal usaha, program, dan kegiatan dari amal usaha Persyarikatan Muhammadiyah yang bersangkutan apabila diartikan sebagai satu kesatuan legal person dari Persyarikatan Muhammadiyah.

Page 27: MUHAMMADIYAH SEBAGAI BADAN HUKUM

Kesimpulan

• Persyarikatan Muhammadiyah adalah badan hukum yang ditetapkan oleh Gubernur Jenderal dengan Gouvernement besluit 22 Augustus 1914 No. 81 jo. Gouvernement besluit 16 Augustus 1920 No. 40 jo. Gouvernement besluit 2 September 1921 No. 36 berdasarkan ketentuan Pasal 1 jo. Pasal 5a Staatblad 1870 Nomor 64 jo. Pasal I Aturan Peralihan UUD 1945.

Page 28: MUHAMMADIYAH SEBAGAI BADAN HUKUM

• Penyelenggaraan amal usaha Persyarikatan Muhammadiyah dalam bidang sesuai Pasal 3 ART dapat diselenggaran oleh Cabang, Daerah, Wilayah, Pusat dan Organisasi Otonom

• sesuai Pasal 6 ayat (1) huruf c ART jo. Pasal 7 ayat (1) huruf c ART jo. Pasal 8 ayat (1) huruf c jo. Pasal 9 huruf c ART jo. Pasal 20 ayat (2) huruf b ART jo. Pasal 6 AD jo., Pasal 7 AD jo. , Pasal 9 AD jo. Pasal 21 ayat (1) AD Persyarikatan Muhammadiyah yang telah disahkan sebagai suatu badan hukum yang ditetapkan oleh Gubernur Jenderal dengan Gouvernement besluit 22 Augustus 1914 No. 81 jo. Gouvernement besluit 16 Augustus 1920 No. 40 jo. Gouvernement besluit 2 September 1921 No. 36 berdasarkan ketentuan Pasal 1 jo. Pasal 5a Staatblad 1870 Nomor 64 jo. Pasal I Aturan Peralihan UUD 1945.

Page 29: MUHAMMADIYAH SEBAGAI BADAN HUKUM

• Persyarikatan Muhammadiyah adalah ormas nasional yang mempunyai organ pelaksana sampai di tingkat kecamatan dan desa (cabang dan ranting), amal usaha seperti sekolah, pesantren, rumah sakit dan lain-lain serta organisasi pendukung lainnya seperti AIsiyah, Pemuda Muhammadiyah, Pelajar Muhammadiyah, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah dll yang kesemuanya dibentuk berdasar Keputusan Persyarikatan Muhammadiyah sesuai dengan tingkatan masing-masing.

Page 30: MUHAMMADIYAH SEBAGAI BADAN HUKUM

Amal usaha PersyarikatanMuhammadiyah menjadi satukesatuan yang tak terpisahkandari PersyarikatanMuhammadiyah, seharusnyatidak membutuhkan status badan hukum tersendiri.

Page 31: MUHAMMADIYAH SEBAGAI BADAN HUKUM

•Terima kasih telahmendengarkan saya

• Asri

Page 32: MUHAMMADIYAH SEBAGAI BADAN HUKUM
Page 33: MUHAMMADIYAH SEBAGAI BADAN HUKUM
Page 34: MUHAMMADIYAH SEBAGAI BADAN HUKUM
Page 35: MUHAMMADIYAH SEBAGAI BADAN HUKUM
Page 36: MUHAMMADIYAH SEBAGAI BADAN HUKUM
Page 37: MUHAMMADIYAH SEBAGAI BADAN HUKUM