2
SUMMARY ASKEP KOMUNITAS

NCP Yuhuuuuuuuuu

Embed Size (px)

DESCRIPTION

mmmmmmmmmm

Citation preview

SUMMARY ASKEP KOMUNITASNoData FokusDiagnosa KeperawatanTUJUANPRIORITAS MASALAHNICRENCANA TINDAKAN

1. a. SOSIAL

DO:

Angket

Berdasarkan diagram 1.1 menunjukkan bahwa data pengkajian usia siswa/i di TK Widuri sebanyak 58% (23 siswa) berusia 5 tahun.

b. Epidemiologi:

DS:

Hasil Musyawarah Sekolah I, Kepala Sekolah membenarkan adanya karies gigi pada siswa/i-nya, iya mbak disini sebagian besar anak-anak punya karies dan gigi berlubang sekitar 80% lah.. Umur anak-anak disini kan rata-rata 5-6 tahun, anak-anak belum terbiasa untuk gosok gigi dan suka makan yang manis-manis sehingga banyak yang mengalami karies gigi mbak.DO:

Angket

1) Berdasarkan diagram 1.9 menunjukkan bahwa sebanyak 70% (28 siswa) mempunyai karies gigi dan 30% (12 siswa) tidak mempunyai karies gigi.2) Berdasarkan diagram 1.10 menunjukkan bahwa sebanyak 18 siswa mengalami penyakit gigi selama < dari 3 tahun. c. Perilaku dan lingkungan:

DS: -DO:

Angket

1) Berdasarkan diagram 1.12 menunjukkan makanan dan minuman manis yang sering dikonsumsi anak menurut orangtua siswa/i TK Widuri sebanyak 65% (26 orang) mengonsumsi cokelat, sebanyak 55% (22 orang) suka permen, 78% (28 orang) suka ice cream, 85% (34 orang) suka susu, 10% (4 orang) suka sirup, 62,5% (25 orang) suka teh manis dan 5% (2 orang) suka mengonsumsi minuman lainnya. 2) Berdasarkan diagram 1.13 menunjukkan frekuensi mengkonsumsi makanan dan minuman manis 1x hari menurut orangtua adalah sebanyak 62,5% (25 orang). 3) Berdasarkan diagram 1.15 menunjukkan jenis pasta gigi terbanyak yang digunakan siswa/i TK Widuri Banyumanik adalah pasta gigi khusus anak sebanyak 87,5% (35 orang). 4) Berdasarkan diagram 1.19 menunjukkan frekuensi mengganti sikat gigi terbanyak adalah saat rusak yaitu 47,5% (19 orang dari 40 orang).5) Berdasarkan diagram 1.14 menunjukkan frekuensi anak konsultasi ke dokter gigi menurut orangtua siswa/i TK Widuri Banyumanik Semarang adalah ketika sakit yaitu 42,5% (17 orang)d. Edukasi dan organisasi:

DS:

Wawancara

Kepala sekolah mengatakan bahwa Dari pihak sekolahan mengadakan program sikat gigi bersama pada minggu ke-empat setiap bulannya. Sekolah juga bekerja sama dengan pihak puskesmas padangsari untuk pemeriksaan gigi pada anak dan tinggi badan, biasanya sebulan sekali dan kadang tidak rutin. DO:

Angket

1) Berdasarkan diagram 1.25 menunjukkan bahwa 22,5% siswa tidak tahu mengenai penyakit gigi dan 77,5% siswa mengetahui tentang penyakit gigi.2) Berdasarkan diagram 1.27 menunjukkan waktu pemberian pelajaran gosok gigi di rumah terbanyak adalah setiap hari yaitu 95% (36 orang).

e. Administrasi dan kebijakan:

DS:

Wawancara

1) Kepala sekolah berkata. Ada mbak, ada program dari Puskesmas setiap sebulan sekali yaitu pemeriksaan berat badan, tinggi badan, dan pemeriksaan gigi. Biasanya program dari Puskesmas itu setiap 24 mbak. Setiap tanggal 24 biasanya ada kegiatan menggosok gigi bersama, jadi anak-anak disuruh bawa sikat gigi sendiri dari rumah terus dari pihak Puskesmasnya ngajari caranya sikat gigi.DO

Angket

1) Berdasarkan diagram 1.35 menunjukkan sebanyak 62,5% (25 orang) memiliki jaminan kesehatan.

2) Berdasarkan diagram 1.36 menunjukkan biaya periksa gigi anak terbanyak adalah Rp 50.000,00 yaitu 32,5% (13 orang).Perilaku Kesehatan Berisiko : Kerusakan gigi berhubungan dengan kurang pengetahuan mengenai kesehatan gigi, oral hygiene yang tidak efektif, kebiasaan mengkonsumsi manis. Jangka pendek:

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 5 hari dengan 2 kali pertemuan (1 jam/ pertemuan) diharapkan:

1. Seluruh siswa/i mampu menyebutkan 3 dari 4 gejala dan penyebab karies gigi dengan baik dan benar.2. Seluruh siswa/i mampu mendemonstrasikan menggosok gigi yang baik dan benar dengan cara menyikat gigi dari atas ke bawah dan memutar.

3. Seluruh siswa/i mampu menyebutkan 3 dari 5 makanan dan 2 dari 3 minuman yang dapat menyebabkan karies gigi. Jangka menengah :

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 6 bulan diharapkan perilaku anak dalam mencegah kerusakan gigi tercapai dengan kriteria hasil :1. Seluruh siswa/i membawa bekal air minum (air putih) dari rumah.2. Jumlah anak yang mengganti sikat gigi setiap 6 bulan sekali meningkat dari 19 menjadi 30 anak.Jangka panjang:

Dalam kurun waktu lebih dari 6 bulan diharapkan kerusakan gigi berkurang dengan kriteria hasil: 1. Siswa yang mengalami karies gigi dari 28 siswa menjadi 40 siswa.2. Tidak ada siswa yang mengalami pembengkakan gusi atau sakit gigi.

Populasi yang mengalami masalah sebanyak 70% jadi nilai untuk A adalah 10. 560455105614

Teaching Group

a. Koordinasi dengan pihak sekolah mengenai program yang akan dilakukan di TK

penggunaan pasta gigi rasa apel kepada siswa/i TK Widuri Promosi kesehatan tentang buah- buahan yang mengandung vitamin, serat, mineral dan air yang dapat melancarkan debris pada gigi (misal: pepaya, semangka, jambu biji)

b. Koordinasi dengan sumber-sumber daya yang dekat (puskesmas Padangsari Banyumanik) untuk melakukan pemeriksaan gigi secara rutin.

c. Tentukan dukungan administrasi dengan pihak sekolah mengenai program rutin gosok gigi bersama setiap satu minggu sekali dan penempelan poster cara gosok gigi yang benar disetiap kelas.

d. Sediakan lingkungan belajar yang kondusif.

e. Sertakan orangtua dalam peningkatan perilaku menggosok gigi siswa/i TK Widuri Banyumanik.

Health Education

a. Identifikasi faktor internal dan eksternal yang mungkin dapat meningkatkan atau mengurangi perilaku kesehatan.

b. Identifikasi karakteristik dari anak-anak yang bisa mempengaruhi pemilihan strategi pendidikan kesehatan.

c. Gunakan strategi story telling untuk melakukan pendidikan kesehatan pada anak-anak.

Teaching: Precribe Diet

a. Berikan apresiasi tingkat pengetahuan siswa mengenai makanan yang baik untuk gigi.

b. Bantu siswa/i mengidentifikasi makanan kesukaan anak dan menentukan makanan yang baik untuk kesehatan gigi.

2.a. Sosial

DO:

1) Berdasarkan diagram 1.8 menunjukkan bahwa siswa-siswi di TK Widuri Banyumanik memiliki kualitas hidup biasa-biasa saja sebanyak 8 siswa (20%), kualitas hidup baik 24 siswa (60%), dan kualitas hidup sangat baik 8 siswa (20%).

b. Epidemiologi

DS:

Wawancara

Hasil Musyawarah Sekolah I, Guru berkata masalah yag biasanya muncul itu lho tentang kebersihan diri anak-anak, kan namanya juga masi anak-anak jadi belum tau pentingnya menjaga kebersihan dirinya sendiri. Anak-anak jarang yang izin karena sakit, paling karena hujan dan sebagian memang rumahnya ada yang jauh.DO:Px Fisik :

1) Berdasarkan diagram 1.11 menunjukkan hasil pemeriksaan kebersihan diri bahwa siswa-siswi di TK Widuri Banyumanik yaitu rambut kotor dan kusam 5 siswa (12,5%), sekret pada hidung 4 orang (10%), serumen pada telinga 4 siswa (10%).c. Perilaku dan lingkungan

DS: -DO:

Angket

1) Berdasarkan diagram 1.20 Menunjukkan bahwa frekuensi mandi siswa/i sebanyak 39 siswa yang mandi 2 kali dalam sehari dan sebanyak 27 siswa yang mengganti baju 2 kali dalam sehari.2) Berdasarkan diagram 1.22 Menunjukkan bahwa jenis sabun yang digunakan oleh siswa/i TK Widuri adalah sebanyak 22 siswa menggunakan sabun batang dan 35 siswa menggunakan sabun sama dengan orang tua.

3) Berdasarkan diagram 1.24 menunjukkan bahwa perilaku siswa/i yang cuci tangan sebelum dan sesudah sebanyak 35 siswa menjawab ya.

Observasi:

1) Berdasarkan diagram 1.22 didapatkan hasil bahwa 87,5% (35 siswa) sudah memiliki kebiasaan cuci tangan namun belum sesuai dengan 6 langkah cuci tangan

2) 100 % siswa TK A bisa memperagakan cara mencuci tangan tapi belum benar3) Sudah tersdia Fasilitas mencuci tangan. d. Edukasi dan Organisasi

DS:

DO:

Angket

1) Berdasarkan diagram 1.25 menunjukkan bahwa pengetahuan siswa tentang kebersihan diri sebanyak 72,5% (29 siswa) berpengetahuan baik, ditunjukkan dengan dapat menjawab > 11 pertanyaan secara benar dari 20 pertanyaan tentang kebersihan diri.

2) Berdasarkan diagram 1.29 distribusi ketersediaan alat kebersihan diri di rumah siswa/i TK Widuri Banyumanik menunjukkan sebanyak 100% (40 orang tua) menyediakan alat kebersihan diri.

e. Administrasi dan Kebijakan

Wawancara:Wawancara dengan pihak sekolah didapatkan hasil bahwa:

1) Guru berkata Ada, dari Puskesmas, 1 bulan sekali. Pihak puskesmas hanya melakukan pemeriksaan yaitu ditimbang, di ukur tinggi badan, pemeriksaan gigi, telinga, mata dan mulut. Tapi dari kami juga setiap 1 minggu sekali memeriksa kebersihan diri anak-anak seperti kebersihan kuku.

Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan: PHBS (kebersihan diri) pada siswa TK Widuri b.d hambatan kognitif (kurangnya pengetahuan)Jangka pendek:

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 4 minggu dengan 2 kali pertemuan (1 jam/pertemuan) diharapkan:

a. 80% dari 40 siswa TK Widuri mampu menyebutkan manfaat menjaga kebersihan rambut, memotong kuku, membersihkan telinga, hidung dan cuci tangan.

b. 80% dari 40 siswa TK Widuri mampu men demonstrasikan mencuci tangan 7 langkah.

Jangka menengah :

a. Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 6 bulan diharapkan perilaku anak dalam pelaksanaan perilaku pola hidup sehat tercapai dengan kriteria hasil:

b. 95% dari 40 siswa TK Widuri membawa bekal air minum (air putih) dari rumah.c. 95% siswa TK Widuri mampu melakukan cuci tangan dengan 7 langkah.d. 80% dari 40 siswa TK Widuri dapat menjaga kebersihan diri dengan tampil bersih.Jangka panjang:

Dalam kurun waktu lebih dari 6 bulan diharapkan penerapan PHBS meningkat dengan kriteria hasil: a. 10% dari 40 siswa TK Widuri yang ijin karena sakit.56045510

Teaching Group a. Koordinasi dengan pihak sekolah mengenai program yang akan dilakukan di TK

Mengajarkan cara cuci tangan yang benar kepada siswa/i TK Widuri

b. Koordinasi dengan sumber-sumber daya yang dekat (puskesmas Padangsari Banyumanik) untuk melakukan pemeriksaan Personal Hygiene

c. Tentukan dukungan administrasi dengan pihak sekolah dengan penempelan poster cara cuci tangan yang benar disetiap kelas.

d. Sediakan lingkungan belajar yang kondusif .

e. Sertakan orangtua dalam peningkatan perilaku cuci tangan yang benar untuk siswa/i TK Widuri Banyumanik.

Health Education

a. Identifikasi faktor internal dan eksternal yang mungkin dapat meningkatkan atau mengurangi perilaku kesehatan personal hygiene.b. Identifikasi karakteristik dari anak-anak yang bisa mempengaruhi pemilihan strategi pendidikan kesehatan persnonal Higyenec. Gunakan strategi story telling untuk melakukan pendidikan kesehatan pada anak-anak tentang personal hygiene.