38
BAB I PENDAHULUAN Neurofibroma adalah suatu kelainan genetik pada sistem saraf yang berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan jaringan saraf , dimana neurofibroma muncul pada kulit dan bagian tubuh lainnya. Penyakit ini diturunkan secara autosomal dominan. Gangguan ini dapat mempengaruhi semua ras, semua kelompok etnis dan jenis kelamin masing-masing dengan probabilitas yang sama. Neurofibromatosis telah, terlepas dari bentuk yang paling umum, jenis yang berbeda. NFM (Neurofibromatosis) tipe 1, juga dikenal sebagai penyakit Reclkingshausen Von, memiliki insiden 1:3000. NFM tipe II "Sindrom MISME" memiliki kejadian 1:40,000. Schwannomatosis, adalah bentuk paling unik. Ini memiliki jenis yang berbeda berbeda. Hal ini membuat sekitar 1 / 3 dari pasien hanya memiliki satu tumor, bukan banyak. Schwannomatosis memiliki terjadinya 1:40,000. Penderita NF kebanyakan mendapatkan penyakit ini dari faktor keturunan (dari kedua orangtuanya), namun sekitar 30% kasus ternyata penderita NF tidak memiliki orang tua atau riwayat keluarga yang memiliki penyakit NF pula. Artinya penyakit ini mereka dapatkan karena tubuh mereka mengalami mutasi gen secara individual dan tidak selalu bawaan lahir. 1

Neurofibroma.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Neurofibroma.docx

BAB I

PENDAHULUAN

Neurofibroma adalah suatu kelainan genetik pada sistem saraf yang berpengaruh

pada pertumbuhan dan perkembangan jaringan saraf , dimana neurofibroma muncul pada

kulit dan bagian tubuh lainnya. Penyakit ini diturunkan secara autosomal dominan.

Gangguan ini dapat mempengaruhi semua ras, semua kelompok etnis dan jenis

kelamin masing-masing dengan probabilitas yang sama. Neurofibromatosis telah, terlepas

dari bentuk yang paling umum, jenis yang berbeda. NFM (Neurofibromatosis) tipe 1,

juga dikenal sebagai penyakit Reclkingshausen Von, memiliki insiden 1:3000. NFM tipe

II "Sindrom MISME" memiliki kejadian 1:40,000. Schwannomatosis, adalah bentuk

paling unik. Ini memiliki jenis yang berbeda berbeda. Hal ini membuat sekitar 1 / 3 dari

pasien hanya memiliki satu tumor, bukan banyak. Schwannomatosis memiliki terjadinya

1:40,000.

Penderita NF kebanyakan mendapatkan penyakit ini dari faktor keturunan (dari

kedua orangtuanya), namun sekitar 30% kasus ternyata penderita NF tidak memiliki

orang tua atau riwayat keluarga yang memiliki penyakit NF pula. Artinya penyakit ini

mereka dapatkan karena tubuh mereka mengalami mutasi gen secara individual dan tidak

selalu bawaan lahir. Apabila salah satu orang tua menderita kelainan NF ini , maka 50 %

kemungkinan anaknya menderita penyakit  ini .

Mereka dapat muncul di mana saja, dan biasanya meningkat dengan usia. Bintik-

bintik muncul pada daerah pangkal paha dan ketiak. Gejala penyerta dapat bervariasi dari

jenis ke jenis seperti dalam bentuk gangguan pendengaran, sakit kepala, vertigo,

kelumpuhan wajah, tumor otak, atau tuli. Pertumbuhan ini biasanya mulai muncul setelah

masa pubertas dan bisa dirasakan dibawah kulit sebagai benjolan kecil.

1

Page 2: Neurofibroma.docx

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. ANATOMI DAN FISIOLOGI SARAF

Sama dengan jaringan tubuh lainnya, jaringan saraf juga dibangun oleh sel-sel

saraf. Sel saraf adalah komponen terkecil yang menyusun sistem persarafan manusia

yang mempunyai karaktersitik yang berbeda dengan sel-sel tubuh lainnya.

Unsur-unsur Struktural susunan saraf tersusun dari tiga unsur dasar antara lain :1,2

Sel saraf yang dinamakan neuron

Sel interstisial neuroglia, sel neurolema, dan sel satelit

Unsur jaringan penyambung

Neuron adalah Neuron adalah suatu sel saraf dan merupakan unit anatomis

dan fungsional system saraf. Sebuah neuron (sel saraf) biasanya terdiri dari tiga

bagian utama yaitu :

1) Badan sel

Bagian yang di dalamnya ditemukan nukleus dan organel-organel yang lain.

2) Dendrit

Sejumlah besar tonjolan dari badan sel, biasanya berbentuk menyerupai

akar pohon atau antena untuk meningkatkan luas permukaan yang

memungkinkan penerimaan sinyal dari sel saraf lain. Dendrit membawa sinyal

ke arah badan sel. Pada sebagian besar neuron, membran plasma badan sel dan

2

Page 3: Neurofibroma.docx

dendrit mengandung reseptor-reseptor protein untuk mengikat zat perantara

kimiawi (neurotransmitter) dari neuron lain.

3) Akson

Tonjolan tunggal, memanjang, berbentuk pipa yang menghantarkan

potensial aksi menjauhi badan sel dan berakhir di sel saraf lain. Akson sering

mengandung cabang-cabang sisi atau kolateral sepanjang seratnya. Bagian dari

badan sel yang merupakan tempat keluarnya akson dikenal sebagai bukit akson

( axon hillock ). Bagian ini adalah tempat potensial aksi bermula di sebuah

neuron.

Akson panjangnya bervariasi, mulai dari kurang dari 1 mm pada neuron-

neuron yang hanya berhubungan dengan sel-sel tetangganya, sampai lebih dari 1

m pada neuron-neuron yang berhubungan dengan bagian-bagian sistem saraf

yang jauh atau dengan organ perifer.

Pada bagian ujung dari akson biasanya akan didapati percabangan yang

cukup banyak (juga menyerupai akar pohon) yang disebut sebagai telodendrion.

Di setiap ujung percabangan atau telodendrion ini akan ditemukan bulatan-

bulatan kecil yang disebut button terminal atau terminal akson. Terminal-

terminal ini mengeluarkan zat perantara kimiawi yang secara simultan

mempengaruhi banyak sel lain yang berhubungan erat dengan terminal tersebut.

3

Page 4: Neurofibroma.docx

Gambar. Anatomi dari neuron

2. MIELIN

Merupakan suatu kompleks protein lemak bewarna putih yang mengisolasi

t o n j o l a n s a r a f . M i e l i n m e n g h a l a n g i a l i r a n i o n N a t r i u m d a n

K a l i u m m e l i n t a s i m e m b ran neuronal dengan hampir sempurna.

Selubung myelin tidak kontinu disepanjang tonjolan saraf, dan terdapat celah –

celah yang tidak memiliki myelin, dinamakan nodus Ranvier .2

Tonjolan saraf pada susunan saraf pusat dan tepi dapat bermielin atau tidak

bermielin. Serabut saraf yang mempunyai selubung myelin dinamakan

serabut bermielin, dan dalam SSP dinamakan massa putih ( Substansia Alba). Serabut –

serabut yang tak bermielin dinamakan serabut tak bermielin danterdapat dalam massa

kelabu ( Substansia Grisea) SSP. Transmisi impuls saraf disepanjang serabut

bermielin lebih cepat dari transmisi di sepanjang serabut tak   bermielin,

karena impuls berjalan dengan cara “ meloncat “ dari nodus ke nodus yang lain di

sepanjang selubung myelin Cara transmisi seperti ini dinamakan konduksi

saltatorik.2

Hal terpenting dari peran myelin pada proses transmisi di s e r a b u t

s a r a f d a p a t t e r l i h a t d e n g a n m e n g a m a t i h a l y a n g t e r j a d i j i k a

4

Page 5: Neurofibroma.docx

t i d a k l a g i terdapat myelin sehingga orang tersebut mulai kehilangan

kemampuan untuk mengontrol otot – ototnya dan akhirnya menjadi tidak mampu

sama sekali.

3..JENIS – JENIS NEURON1,2

Neuron dapat diklasifikasikan menurut bentuknya atas neuron

unipolar, bipolar atau multipolar. 

1. Neuron unipolar hanya mempunyai satu serabut yang dibagi menjadi satu

cabangsentral yang berfungsi sebagai satu akson dan satu cabang

perifer yang bergunasebagai satu dendrit. Jenis neuron ini merupakan

neuron-neuron sensorik saraf   perifer (misalnya, sel-sel ganglion

cerebrospinalis).

2. Neuron bipolar mempunyai dua serabut, satu dendrite dan satu akson. Jenis

neuron ini dijumpai dalam epithelolfaktorius, dalam retina mata dan dalam telinga

dalam. 

3. Neuron multipolar mempunyai beberapa dendrite dan satu akson. Jenis neuron ini

merupakan yang paling sering dijumpai pada system saraf sentral (misalnya, sel-

sel motoris pada cornu anterior dan lateralis medulla spinalis, sel sel

ganglion otonom

5

Page 6: Neurofibroma.docx

Gambar. Jenis – jenis nuron

4. DEFINISI

Neurofibromatosis adalah suatu kelainan genetik pada sistem saraf yang

berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan jaringan saraf , dimana

neurofibroma muncul pada kulit dan bagian tubuh lainnya.3

Neurofibroma adalah benjolan seperti daging yang lembut, yang berasal dari

jaringan saraf. Neurofibroma merupakan pertumbuhan dari sel Schwann (penghasil

selubung saraf atau mielin) dan sel lainnya yang mengelilingi dan menyokong saraf-

saraf tepi (saraf perifer, saraf yang berada diluar otak dan medula spinalis).

5. EPIDEMIOLOGI

Penderita NF kebanyakan mendapatkan penyakit ini dari faktor keturunan (dari

kedua orangtuanya), namun sekitar 30% kasus ternyata penderita NF tidak memiliki

6

Page 7: Neurofibroma.docx

orang tua atau riwayat keluarga yang memiliki penyakit NF pula. Artinya penyakit ini

mereka dapatkan karena tubuh mereka mengalami mutasi gen secara individual dan

tidak selalu bawaan lahir. Apabila salah satu orang tua menderita kelainan NF ini ,

maka 50 % kemungkinan anaknya menderita penyakit  ini .4

Gangguan ini dapat mempengaruhi semua ras, semua kelompok etnis dan jenis

kelamin masing-masing dengan probabilitas yang sama. Neurofibromatosis telah,

terlepas dari bentuk yang paling umum, jenis yang berbeda. NFM

(Neurofibromatosis) tipe 1, juga dikenal sebagai penyakit Reclkingshausen Von,

memiliki insiden 1:3000. NFM tipe II "Sindrom MISME" memiliki kejadian

1:40,000. Schwannomatosis, adalah bentuk paling unik. Ini memiliki jenis yang

berbeda berbeda. Hal ini membuat sekitar 1 / 3 dari pasien hanya memiliki satu

tumor, bukan banyak. Schwannomatosis memiliki terjadinya 1:40,000. Pertumbuhan

ini biasanya mulai muncul setelah masa pubertas dan bisa dirasakan dibawah kulit

sebagai benjolan kecil.

6..KLASIFIKASI BERDASARKAN ETIOLOGI1,5

Neurofibromatosis disebabkan oleh pewarisan pada autosom dominan atau

terjadinya mutasi pada gen.

Berdasarkan etiologinya neurofibromatosis dibedakan menjadi 2 tipe :

1) Neurofibroma tipe 1 (penyakit von Recklinghausen)

NF tipe 1 disebabkan oleh mutasi kromosom 17q11.2. Jenis neurofibromatosis ini

lebih sering ditemukan.

2) Neurofibroma tipe 2 ( Sindrom MISME )

7

Page 8: Neurofibroma.docx

NF 2 disebabkan oleh mutasi kromosom 22q12 . Jenis neurofibromatosis yang

lebih jarang adalah neurofibromatosis jenis 2, dimana terjadi pertumbuhan

tumor di telinga bagian dalam (neuroma akustik) yang dapat menyebabkan

tuli dan vertigo pada penderita.

3) Schwannomatosis

Mutasi genetiknya belum dapat diindetifikasi.

7..PATOFISIOLOGI

Neurofibroma terjadi akibat adanya cacat genetik, di mana Neurofibroma tipe 1

dan Neurofibroma tipe 2 terjadi sebagai akibat dari cacat pada gen yang

berbeda. Neurofibroma tipe 1 disebabkan oleh mutasi pada gen yang terletak

dikromosom 17 dan Neurofibroma tipe 2 pada kromosom 22. 

Mutasi gen dapat diwariskan dari orang tua yang memiliki riwayat Neurofibroma

atau pada beberapa kasus gen dapat bermutasi secara spontan. Orang tua dengan

riwayat Neurofibroma memiliki kemampuan menurunkan ke masing-masing

anaknyasebesar 50% .

Neurofibroma Tipe 1

Ini terjadi setelah mutasi pada kromosom neurofibromin 17q11.2. 100.000

penduduk Amerika telah mengidap neurofibromatosis. Neurofibromin adalah tumor

supresor gen yang berfungsi untuk menghambat onkoprotein p21 ras. Dalam tidak

adanya kontrol penghambatan ini supresor tumor pada onkoprotein ras,. Proliferasi

seluler tidak menentu dan tidak terkendali, yang mengakibatkan proliferasi seluler

tidak seimbang dan perkembangan tumor.

8

Page 9: Neurofibroma.docx

Neufibroma tipe 1 disebabkan oleh mutasi pada gen Neurofibroma tipe 1

yang mengkode protein yang disebut neurofibromin, yang berfungsi sebagai

penekantumor.Kondisi ini mengikuti pola pewarisan dominan autosomal. Sekitar

50% dari kasus neurofibroma diwariskan dari orangtua. Sekitar 50% adalah karena

mutasi baru pada gen neurofibroma terjadi secara acak pada atau sekitar konsepsi

untukalasan yang tidak diketahui

Neurofibroma Tipe 2

Neurofibroma tipe 2 disebabkan oleh mutasi pada gen Neurofibroma tipe 2

(kromosom 22) yang mengatur produksi merlin / schwnnomin protein yang

berfungsi sebagai penekan tumor.

Kondisi ini mengikuti pola pewarisan dominan autosomal. Sekitar 50% dari

kasus Neurofibroma tipe 2 diwariskan dan sekitar 50% adalah karena mutasi baru pada

gen NF2.

8..MANIFESTASI KLINIS 1,2,4

NNEUROFIBROMA TIPE 1NNEUROFIBROMA TIPE IISCHWANNOMATOSIS

Bercak kecoklatan di kulit (café-au-lait spots )

Neurofibroma

Berupa neuroma akustik di nervus vestibulokoklearis yang menyebabkan hilangnya pendengaran biasanya pada usia 20 tahun.

Pusing Gangguan keseimbangan Vertigo Paralysis nervus VII Tinnitus

Ditemukan multiple schawnnoma yang dapat terkena di cranial dan saraf tepi.

Nyeri kronis yang dapat berupa baal, kesemutan, dan paresis

Sekitar 1 / 3 pasien memiliki Schwannomatosis

9

Page 10: Neurofibroma.docx

Bintik – bintik di ketiak dan selangkangan

Hamartoma di iris (nodul Lisch)

Tumor di nervus opticus yang dapat mempengaruhi penglihatan ( optic nerve gliomas)

Skoliosis Deformitas tulang Gangguan fungsi

intelektual ( ADHD

segmental, yang berarti bahwa schwannomas terbatas pada satu bagian tubuh, seperti lengan, kaki atau tulang belakang.

Schwannomas tidak menyerang saraf vestibularis sehingga tidak disertai gangguan pendengaran

Tidak ada gangguan fungsi intelektual.

10

Page 11: Neurofibroma.docx

Gambar. Manifestasi Klinis Neurofibromatosis tipe I dan II 5

Gambar. Lisch nodul (tumor kecil pada iris)

9. DIAGNOSIS7,8,9

Diagnosa ditegakkan berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik sesuai dengan

manifestasi klinis yang ditimbulkan.

Diagnosis Neurofibroma tipe 1 biasanya didasarkan pada:

Riwayat keluarga,

pemeriksaan fisik,

tanda-tanda klinis,

MRI dan

tes genetik.

Diagnosis klinis umumnya didasarkan pada kriteria yang dikembangkan oleh

NIH (National Institutes of Health) pada tahun 1988 (Pedoman diagnosis dan

pengelolaan individu dengan neurofibromatosis 1, 2007; Neurofibromatosis tipe 1

11

Page 12: Neurofibroma.docx

revisited, 2009), diagnosis berlaku pada individu yang menunjukkan dua atau lebih

dari gejala klinis berikut:

6 atau lebih café-au-lait spot (didefinisikan berbentuk oval patch coklat muda

lebih besar dari diameter 0.5cm), >5 mm prepuberitas, >15 mm postpuberitas

Beberapa neurofibroma (tumor pada, di bawah, atau menggantung kulit)

Freckling (di bawah ketiak dan daerah lipatan kulit seperti selangkangan).

Freckling biasanya tidak jelas pada saat lahir tetapi sering muncul selamaawal

masa kanak-kanak.

Lisch nodul (tumor kecil pada iris mata)

Optic Glioma (terdeteksi memlalui pemeriksaan MRI)

Dispasia skeletal

Riwayat keluarga menderita Neurfibroma

Kriteria NIH keduanya sangat spesifik dan sangat sensitif untuk orang dewasa

dengan Neurofibroma tipe 1. Diagnosis pada anak-anak adalah sedikit lebih sulit

karena, karena hanya sekitar setengah dari anak-anak dengan Neurofibroma tipe 1

dan tidak ada riwayat keluarga yang dikenal dari neurofibroma memenuhi kriteria

NIH untuk diagnosis pada usia satu tahun, tapi hampir semua lakukan pada usia

delapan tahun karena banyak gejala klinis dari Neurofibroma tipe 1 peningkatan

frekuensi dengan usia. Penggunaan lembaga nasional kriteria kesehatan untuk

diagnosis neurofibromatosis tipe 1 pada anak-anak, 2000.Anak-anak yang telah

mewarisi Neurofibroma tipe 1 dari orangtua yang terkena biasanya dapat

diidentifikasi dalam tahun pertama kehidupan karena diagnosis hanya memerlukan

satu fitur di samping riwayat keluarga yang positif. Fitur ini biasanya beberapa café

au lait spots, yang berkembang pada masa bayi di lebih dari 95% dari individu

dengan neurofibroma tipe1.

12

Page 13: Neurofibroma.docx

Anak-anak kecil dengan beberapa café au lait spot dan tidak ada gajala kliis

neurofibroma lain yang orang tuanya tidak menunjukkan tanda-tanda neurofibroma

tipe 1 pada pemeriksaan fisik dan ophthalmologic. Banyak tes genetik dapat

digunakan untuk diagnosis.8

Analisis urutan mRNA dan DNA genomik yang mendeteksi: mutasi nonsense,

mutasi missense, mutasi splicing dan isìnsertioffff di hampir 90% pasien dengan

diagnosis klinis. Penghapusan / duplikasi analisis (FISH) yang mendeteksi

penghapusan besar (gen utuh) di almast 5% dari pasien dengan diagnosis klinis,

Penghapusan / duplikasi analisis (MLPA) yang mendeteksi penghapusan intragenic

kecil atau duplikasi di hampir 1% dari pasien dengan analisis klinis. Sitogenetika

analisis yang mendeteksi penyusunan ulang skala besar dalam waktu kurang dari 1%

dari pasien dengan diagnosis klinis.Magnetic Resonance Imaging berguna pada anak-

anak untuk memvisualisasikan apa yang disebut "benda terang tak dikenal" (UBOs)

di scan otak pada setidaknya 60% dari anak-anak dengan Neurofibroma tapi

signifikansi klinis mereka tidak pasti.8

10. DIAGNOSIS BANDING

Beberapa penyakit yang memiliki tanda klinis sama dengan neurofibromatosis tipe

1, tertuangdalamdalamsebagaiberikut:

13

Page 14: Neurofibroma.docx

11. PENATALAKSANAAN7,8,9

Karena tidak ada obat untuk neurofibroma ini, satu-satunya terapi untuk pasien

dengan neurofibroma adalah sebuah program pengobatan oleh tim spesialis untuk

mengelola gejala atau komplikasi.

Neurofibromatosis tipe I

14

Page 15: Neurofibroma.docx

Pembedahan dapat membantu memperbaiki beberapa kelainan tulang.

Bedah tulang dapat dianjurkan untuk memperbaiki skoliosis. Operasi juga dapat

digunakan untuk mengangkat tumor menyakitkan. Namun, tumor bisa tumbuh

kembali dan dalam jumlah yang lebih besar.10

Dalam kasus yang jarang terjadi ketika tumor menjadi kanker, pengobatan dapat

mencakup:

Bedah

Bedah / reseksi lesi plexiform dilakukan untuk kebutuhan kosmetik (estetika),

apabila lesi menimbulkan nyeri, atau terjadi gangguan fungsi. Pembedahan

dapat membantu memperbaiki beberapa kelainan tulang. Bedah tulang dapat

dianjurkan untuk memperbaiki skoliosis. Oprasi juga dapat ditujukan untuk

mengangkat tumor, namun tumor dapat tumbuh kembali.

Kemoterapi

Dilakukan apabila neurofibromatosis berkembang menjadi kanker. Namun

kasus ini sangat jaranng sekitar 10 %.

Radiasi

Sebaiknya tidak dilakukan karena dikhawatirkan sinar radiasi akan

mempercepat pertumbuhan neurofibroma menjadi malignant dan

mempercepat pertumbuhan lesi plexiform.

Neurofibromatosis tipe II

Pembedahan dapat menghilangkan tumor, tetapi dapat merusak saraf. Jika

saraf yang menuju ke telinga rusak, kehilangan pendengaran dapat terjadi. Pilihan

pengobatan lainnya termasuk:

15

Page 16: Neurofibroma.docx

Pengangkatan tumor secara parsial

Terapi radiasi

TERAPI BARU

Terapi baru untuk kanker, terkait dengan NF1 dapat dikelompokkan menjadi:

Mereka yang berusaha untuk menderegulasi jalur sinyal dalam sel tumor dan

Mereka yang berusaha untuk mengubah komponen stroma dalam lingkungan

mikro tumor.

Selain itu, strategi telah diusulkan berdasarkan sinyal koreksi Ras untuk

pengobatan defisit kognitif pada anak-anak dengan NF1.

Melawan sel tumor

Karena neurofibromin berfungsi sebagai inhibitor dari Ras, studi awal telah

difokuskan pada inhibitor dari Ras. Tipifarnib ini merupakan inhibitor protein

farnesyl transferase, yang menghambat farnesyl dan geranilgeranilazione Ras,

diperlukan untuk transfer ke membran sel dan aktivasi berikutnya. Baru saja

menyelesaikan Tahap 1 uji coba dengan tipifarnib, dilakukan pada anak dengan tumor

padat tahan api atau dengan neurofibroma plexiform di NF1 saja, obat itu dapat

ditoleransi dengan baik pada anak-anak dan orang dewasa.

Karena neurofibromin mengatur mTOR sinyal, penggunaan rapamycin dan

analog yang harus dipertimbangkan dalam pengobatan kanker pada individu dengan

NF1. Rapamycin awalnya digambarkan sebagai obat imunosupresif yang mengikat

target, yang FKBP12 inhibitor mTOR sinyal. Bunga dalam penggunaan rapamycin

telah dibangkitkan terakhir dengan deskripsi rapamycin oleh mulut menyebabkan

regresi raksasa-sel subependymal astrocytoma, dalam sejumlah kecil pasien dengan

tuberous sclerosis.

16

Page 17: Neurofibroma.docx

Menjelang komponen stroma

Antihistamin agen seperti ketotifen, meskipun tidak dengan efek

menguntungkan pada pengobatan neurofibroma plexiform, digunakan karena mereka

akan mengarah pada pelemahan gejala subyektif.

Para Neurofibroma plexiform mempertahankan suplai darah berlimpah,

menunjukkan bahwa agen terapeutik yang bekerja pada pembuluh darah tumor, bisa

efektif.

Ini pertama kali digunakan untuk interferon α, tetapi implementasi praktis

mengecewakan. The AZD2171, yang menghambat reseptor tirosin kinase dikenal

sebagai inhibitor angiogenesis, zat ini dan lain penghambat angiogenesis

(thalidomide) mungkin efektif dalam pengobatan tumor selubung saraf perifer.

AZD2171 digunakan dalam fase 1 dan neurofibroma plexiform pada pasien dengan

neurofibroma tulang belakang.

The pirfenidone, antifibrotic zat yang membantu untuk mengurangi aktivitas

sitokin dilepaskan dari fibroblas di lingkungan neurofibroma, menjadikan itu tidak

mampu bertindak dengan dukungan jaringan selular (fibroblast, sel mast dan lain-

lain). Tahap II sidang pirfenidone pada orang dewasa dengan neurofibromatosis, tipe

1 2006.

12. KOMPLIKASI

Neurofibroma dapat menimbulkan komplikasi, antara lain adalah.11

Kard iovasku l a r : Congen i t a l Hear t D i sease (CHD) dan

h ipe r t ens i pada anak -anak

17

Page 18: Neurofibroma.docx

Gastroenterologi : Dispepsia, konstipasi, dan diare.

Pulmonari : Pulmonary stenosis

Kutaneus :Neurofibroma yang dapat berkembang menjadi

keganasan.

Skeletal: Osteoporosis dini

13. PENCEGAHAN11

Neurofibromatosis merupakan penyakit keturunan, apabila salah satu orang tua

menderita kelainan NF ini , maka 50 % kemungkinan anaknya menderita penyakit 

ini. Oleh karena itu dianjurkan untuk melakukan konsultasi genetik pada penderita

yang merencanakan untuk memiliki keturunan.

Untuk mencegah komplikasi, mengurangi komorbiditas dan meningkatkan

kualitas hidup. Pasien harus dikonsultasikankepada:

Seorang ahli saraf untuk memberikan informasi mengenai perubahan status

neurologis

Seorang ahli bedah saraf untuk mengidentifikasi dan mengobati tulang belakang

atau tumor otak.

Opthalmologist untuk mendapatkan ketajaman informasi mengenai visual, cacat

bidang atau penampilan dari nodul lisch.

Ahli ortopedi untuk mengevaluasi kelainan terkait tulang.

Tekanan darah harus sering diperiksa dan hipertensi harus segera diobati

jika terdeteksi.Setiap perubahan yang mungkin terjadi dalam pemeriksaan

sensoris atau motoris (seperti inkontinensia) harus didokumentasikan dan

dievaluasi dengan hati-hati.

18

Page 19: Neurofibroma.docx

14. PROGNOSIS

Pada NF1 memiliki prognosis yang baik karena sangat kecil kemungkinan

menjadi keganasan. Namun demikian, NF1 dapat memiliki prognosis yang buruk

apabilakomplikasi neurofibroma sudah mengenai ke berbagai organ-organ dalam.

19

Page 20: Neurofibroma.docx

BAB III

KESIMPULAN

Neurofibromatosis adalah suatu kelainan genetik pada sistem saraf yang

berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan jaringan saraf , dimana

neurofibroma muncul pada kulit dan bagian tubuh lainnya.

Gangguan ini dapat mempengaruhi semua ras, semua kelompok etnis dan jenis

kelamin masing-masing dengan probabilitas yang sama. Neurofibromatosis telah,

terlepas dari bentuk yang paling umum, jenis yang berbeda. NFM

(Neurofibromatosis) tipe 1, juga dikenal sebagai penyakit Reclkingshausen Von,

memiliki insiden 1:3000. NFM tipe II "Sindrom MISME" memiliki kejadian

1:40,000. Schwannomatosis, adalah bentuk paling unik. Ini memiliki jenis yang

berbeda berbeda. Hal ini membuat sekitar 1 / 3 dari pasien hanya memiliki satu

tumor, bukan banyak. Schwannomatosis memiliki terjadinya 1:40,000. Apabila salah

satu orang tua menderita kelainan NF ini , maka 50 % kemungkinan anaknya

menderita penyakit  ini .

Diagnosa klinis ditegakkan berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik sesuai

dengan manifestasi klinis yang ditimbulkan dari masing – masing jenis

neurofibromatosis

Terapi yang diberikan berupa pembedahan yang dapat bertujuan untuk

kepentingan estetika maupun terapi pembedahan parsial pada neurofibromatosis tipe

II.

20

Page 21: Neurofibroma.docx

Karena penyakit ini merupakan penyakit yang berhubungan dengan herediter

maka pencegahannya dapat berupa konsultasi genetik pada penderita yang

merencanakan untuk memiliki keturunan.

21

Page 22: Neurofibroma.docx

BAB IV

LAPORAN KASUS

A. IDENTITAS

Nama : Nn. J

Umur : 26 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Kristen

Suku :Batak

Alamat : Kabanjahe

Tanggal Periksa : 17 Maret 2015

No. Rekam Medis :11-72-78

B. ANAMNESIS (Autoanamnesis, Tanggal 17 Maret 2015)

i. Keluhan Utama

Benjolan dibadan dan dikedua tangan sejak usia 3 tahun.

ii. Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang ke poli penyakit kulit dan kelamin RSU. KabanJahe dengan

keluhan terdapat benjolan diseluruh badan dan dikedua tangan sebesar kacang hijau

dan berwarna kecoklatan yang dialami pasien sejak usia 3 tahun. Benjolan dengan

ukuran yang lebih besar juga terdapat pada bagian tubuh yang lain. Benjolan terasa

keras dan tidak gatal, benjolan terasa gatal jika pasien mengonsumsi makanan laut,

kulit ayam dan jika terkena air hujan.

22

Page 23: Neurofibroma.docx

Jika benjolan terpukul/tertepuk, akan terasa nyeri seperti terkena air panas. Jika

pasien kelelahan seluruh badan terasa pegal dan benjolan terasa nyeri. Selain itu

pasien juga mengeluh terdapat bercak hitam diseluruh tubuh dengan ukuran

bervariasi. Sejak kurang lebih 9 bulan belakangan ini, benjolan dirasakan semakin

bertambah banyak. Pada tahun 2014 lalu, 7 buah benjolan sebesar kerikil dioprasi

dan diberikan obat salep oleh dokter.

iii. Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien menyangkal adanya riwayat penyakit lain selain penyakit yang dialami

sekarang.

iv. Riwayat Alergi

Riwayat alergi obat :Disangkal

Riwayat alergi makanan :Ikan laut

v. Riwayat Keluarga

Salah satu anggota keluarga pasien (paman pasien) juga mengalami keluhan

yang sama, seperti yang dialami oleh pasien.

vi. Riwayat Pengobatan

Pasien sempat menjalani oprasi untuk mengangkat 7 buah benjolan yang ada

dipunggung sekitar setahun yang lalu.

C. PEMERIKSAAN FISIK

Status Generalisata

Keadaan Umum : Baik

Kesadaran : Compos mentis

23

Page 24: Neurofibroma.docx

Status Gizi : Gizi baik

Vital Sign : Tidak dilakukan

Kepala : Normochepali

Mata : Dalam batas normal

Hidung : Dalam batas normal

Mulut : Dalam batas normal

Wajah : Lihat status dermatologis

Leher : Lihat status dermatologis

Punggung : Lihat status dermatologis

Dada : Lihat status dermatologis

Gluteus dan anogenital : Tidak dilakukan

Abdomen : Lihat status dermatologis

Ekstremitas atas : Lihat status dermatologis

Ekstremitas bawah : Lihat status dermatologis

D. STATUS DERMATOLOGIS

Regio Fasialis

Terdapat cafe au lait spot tersebar diseluruh wajah.

Regio Colli

Terdapat nodula lentikular dengan permukaan licin warna coklat dengan

konsistensi lunak dan juga terdapat cafe au lait spot.

24

Page 25: Neurofibroma.docx

Regio Toraks Anterior

Terdapat nodula lentikular dengan permukaan licin dan kenyal berwarna coklat

muda. Terdapat tomor sebesar kelereng di region mamae dekstra dengan

permukaan licin dan kenyal, disertaicafe au lait spot.

Regio Toraks Posterior

Terdapat nodula lentikular berwarna cokloat muda dengan permukaan licin dan

konsistensi kenyal, disertaicafe au lait spot.

Regio Abdomen

Terdapat nodula lentikular berwarna cokloat muda dengan permukaan licin dan

konsistensi kenyal, disertaicafe au lait spot.

Regio Ekstremitas Superior

Terdapat nodula lentikular berwarna cokloat muda dengan permukaan licin dan

konsistensi kenyal, disertai cafe au lait spot.

Regio Ekstremitas Inferior

Terdapat cafe au lait spot diseluruh ekstremitas inferior.

25

Page 26: Neurofibroma.docx

26

Page 27: Neurofibroma.docx

27

Page 28: Neurofibroma.docx

E. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Tidak dilakukan

F. DIAGNOSIS BANDING

Neurofibroma

Lipoma

Fibroma

G. DIAGNOSIS KERJA

Neurofibroma

H. PEMERIKSAAN PENUNJANG YANG DISARANKAN

Biopsi jaringan (Histopatologi)

I. TERAPI

Cetirizin 1x 1

Rencana pembedahan

J. PROGNOSIS

Ad vitam : Dubia Ad Bonam

Ad sanationam : Dubia Ad Bonam

Ad fungsionam : Dubia Ad Bonam

28

Page 29: Neurofibroma.docx

DAFTAR PUSTAKA

1. Rowbotham, I.;Pit-ten Cate, I. M.;Sonuga-Barke, E. J. S.;Huijbregts, S. C. J. Neuropsychology, Vol 23(1), Jan 2009, 50-60.

2. Linda Piersall.M.S. Gutmann David H,M.D.,Ph.D.Living with Neurofibromatosis Type I : A Guide for Adults.2010.

3. National Institutes of Health Consensus Development Conference(1988) Neurofibromatosis: conference statement. Archives ofNeurology 45: 575–578.Riccardi VM (1981) von Recklinghausen.

4. Bourgouin PM, Shepard JO, Moore EH, et al. (1988) Plexiformneurofibromatosis of the mediastinum: CT appearance. AmericanJournal of J Roentgenology 151: 461–463.

5. Cohen, P. R. New English Journal Medicne.1993. 329, 1549-51.

6. Children's Tumor Foundation.http://www.ctf.org/

7. Neurofibromatosis, Inc.http://www.nfinc.org/ .

8. The British Columbia Neurofibromatosis Foundation.http://bcnf.bc.ca/.

9. Friedman JM and Birch PH (1997) Type 1 neurofibromatosis: adescriptive analysis of the disorder in 1,728 patients. Americanournal of Medical Genetics 70: 138–143.

10. MD, James H. Tonsgard. Clinical Manifestations and Management of

Neurofibromatosis Type 1. Elsevier. 2006.

11. Neurofibromatosis. http://www.patient.co.uk/doctor/Neurofibromatosis.htm

What Is Neurofibromatosis. http://www.news-medical.net/health/What-is-

Neurofibromatosis-(Indonesian).aspx

29