Upload
lusi-sari
View
52
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
“ Neurogenic Bladder ” by
SGD II
Muhammad Umar Ali K. (131011076)
Komang Riyon Ningrat (131011081)
Efa Imama Nur M. (131011084)
Ennyke Rizki N. (131011090)
Dian Laili A. (131011093)
Nur Inayah (131011098)
Lusi Puspitasari (131011100)
Afining Dina Ariyanti (131011129)
Anatomi fisiologivesica urinaria
Vesica urinaria-Vesica urinaria yang kosong terletak di dalam caitas pelvis dengan dasar (basis) berada pada separo bagian atas vagina dan puncaknya (apex) menghadap ke arah symphysis pubis. Bila vesica urinaria terisi urine,maka vesica urinaria akan meninggi dan lebih tinggi daripada cavitas pelvis- Apabila kosong,vesica urinaria berbentuk piramid (kerucut) dan apabila terisi urine bentuknya menjadi globuler. Vesica urinaria dapat menampung kira-kira 300 ml urine.
terdiri dari :a. Trigonum
b. Apex (puncak)c. Cervix (leher)
d. Permukaan superior (fundus)
Persyarafan Vesica Urinaria dan Sfingter :a. Persyarafan parasimpatis (N.pelvikus)b. Persyarafan simpatis (N.hipogastrik dan rantai simpatis sakral)c. Persyarafan somatik (N.pudendus)d. Persyarafan sensorik traktus urinarius bagian bawah
Hubungan antara persarafan Vesika Urinaria- Susunan Saraf Pusat : a. Pusat Miksi Ponsb. Daerah kortikal yang mempengaruhi pusat miksi pons
>> Dalam proses berkemih secara normal, seluruh komponen sistem saluran kemih bagian bawah yaitu detrusor, leher buli-buli dan sfingter uretra eksterna berfungsi secara terkordinasi dalam proses pengisian maupun pengosongan urin dalam buli-buli.
Neurogenic Bladder adalah disfungsi kandung kemih yang merupakan akibat dari lesi dari sistem saraf dan menyebabkan inkontinensia urin. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh cedera tulang belakang, tumor tulang belakang, herniasi diskus tulang belakang, multiple sclerosis, gangguan kongenital (spina bifida atau myelomenigocele), infeksi, atau komplikasi dari diabetes mellitus (Brunner & Suddart).
Definisi Neurogenic Bladder
etiologi neurogenic bladder
Kelainan pada sistem saraf pusat :
•Alzheimer’s disease•Meningomielocele•Cedera medulla spinalis•Tumor otak atau medulla spinalis•Multiple sclerosis
Kelainan pada sistem saraf tepi
•Neuropati alkoholik•Diabetes neuropati•Kerusakan saraf akibat operasi pelvis•Kerusakan saraf dari herniasi diskus•Defisiensi vitamin B12
Urgensi
Frekuensi
Retensi
inkontinens
Manifestasi klinisNeurogenic
bladder
Klasifikasi Wain, Benson, and Raezer (fungsional kandung kemih) :
• Failure to empty: kegagalan yang terjadi pada fase miksi akibat kontraksi detrusor yang tidak
adekuat, Kegagalan relaksasi sfingter, atau kombinasi keduanya.
• Failure to store : kegagalan pada fase penyimpanan yang terjadi akibat hiperaktif
detrusor, daya renggang rendah dan kegagalan sfingter berkontraksi.
KlasifikasiNeurogenic bladder
• Voiding cystourethrography
mengevaluasi fungsi leher kandung kemih, refluks vesiko ureter dan kontinensia
• Pemeriksaan urodinamika mengevaluasi kerja
kandung kemih untuk penyimpanan, pengosongan dan kecepatan aliran urine
• Retrograde urethrography Mengetahui keberadaan
striktur dan divertikulum; berkurang atau terganggunya aliran urin
Pemeriksaan DiagnostikNeurogenic
bladder
Fokus : mempertahankan fungsi ginjal dan mengurangi gejala
1. Interupsi neuron sensorik>> bladder training
2. Penatalaksanaan operatifa. Interupsi neuron motorik
atas dan korteks >> drainase kateter, atau perangsangan lengkung refleks
b. Interupsi neuron motorik bawah>> drainase kateter atau kompresi manual atas kandung kemih
c. Maneuver valsalva
Penatalaksanaan Neurogenicbladder
• ISK• Retensi urine sisa• Gagal ginjal• Inkontinensia
KomplikasiNeurogenic
bladder
Prognosis
Prognosis dari penyakit ini umumnya baik apabila segera ditangani dengan baik pula. Prioritas utama ialah pemeliharaan fungsi ginjal, pemberantasan infeksi berulang dengan memperhatikan kondisi neurologis yang diderita.
Prognosis Neurogenic bladder
An. Y 1 tahun dibawa ke ke RS. B dengan keadaan lemah, ibu mengatakan klien selalu menangis dan rewel saat akan kencing, ibu mengatakan kencing hanya bisa menetes tidak bisa lancar seperti anak biasanya, dan klien masih tetap rewel meskipun kencing sudah tidak keluar sejak 2 minggu yang lalu. Sekitar 2 hari yang lalu ibu klien merasa diperut bagian bawah terasa membesar dan klien menangis mungkin nyeri tekan. Klien lahir dengan cacat bawaan pada medulla spinalis, spina bifida. Orang tua klien tidak melakukan operasi karena belum mampu mambayar biaya operasi.
Sebelumnya tidak ada keluarga yang memiliki riwayat penyakit seperti klien. Tanda-tanda vital diperoleh suhu 36,5oC axilla, nadi lemah dan teratur, 84x/menit, pernafasan teratur, 30x/menit. GCS 456 , bunyi jantung S1 S2 tunggal, nyeri tekan abdomen bawah akral hangat, kering dan merah turgor normal, CRT 2 detik, bising usus 5x/menit. Jumlah urin kurang lebih 500 cc / 24 jam. Ibu klien mengatakan cemas dengan keadaan penyakit anaknya dan tidak bersemangat. Saat pemeriksaan fisik terjadi penurunan reflek motorik bagian kaki klien jg blm bisa berjalan dengan lancar.
Asuhan keperawatan
Kasussemu
• Keluhan Utama Ibu mengatakan klien selalu menangis dan rewel saat akan kencing, ibu mengatakan kencing hanya bisa menetes tidak bisa lancar seperti anak biasanya, dan klien masih tetap rewel meskipun kencing sudah tidak keluar sejak 2 minggu yang lalu.
Pengkajian
Riwayat Keperawatan– Riwayat Penyakit Sebelumnya :
Klien lahir dengan cacat bawaan pada medulla spinalis, spina bifida. – Riwayat Penyakit Sekarang :
Ibu mengatakan klien selalu menangis dan rewel saat akan kencing, ibu mengatakan kencing hanya bisa menetes tidak bisa lancar seperti anak biasanya, dan klien masih tetap rewel meskipun kencing sudah tidak keluar sejak 2 minggu yang lalu. – Riwayat Kesehatan Keluarga: -
Pemeriksaan FisikB1 breathing • Pada pasien dengan masalah
disfungsi perkemihan biasanya pada sistem pernapasan tidak ditemukan kelainan.
B2 blood• Nyeri dada (-), Jantung S1 S2
tunggal normal, Odema ekstremitas atas dan bawah (-)
B3 brain• GCS : 4 5 6• Kepala dan wajah : tidak
ada kelainan.
B4 blader- Ginjalperadangan, biasanya akan timbul nyeri di daerah pinggul, bunyi bruit di arteri ginjal- Kandung KemihSaat diraba terasa seperti terisi penuh, dan saat dilakukan penekanan ringan klien menunjukan ekspresi kesakitan dan menangis.
B5 bowelBising usus :
5x/menitMulut dan tenggorok :
kering, agak merah (iritasi).
Abdomen : supel, distensi (-)
Rectum : tidak ada kelainan.
B6 boneTerjadi penurunan reflek
motorik bagian kaki klien jg blm bisa
berjalan dengan lancar.Extremitas:- Atas : tidak ada
kelainan. - Bawah : mengalami
kelemahan.- Tulang Belakang :
terdapat spina bifida
Kulit:- Warna kulit : merah normal- Akral : hangat kering.- Turgor : cukup.
Diagnosa Keperawatan :Perubahan pola eleminasi urin b.d kelumpuhan saraf
perkemihan.
Tujuan :dalam waktu 2x24 jam pola
eliminasi optimal sesuai dengan kondisi
klien
Kriteria hasil: - produksi urine
50cc/jam- klien dapat
melakukan eliminasi urin dengan atau
tanpa pemasangan kateter
Intervensi :1. Kaji pola berkemih dan catat
produksi urine tiap 6 jam2. Anjurkan keluarga untuk
memakaikan pampers3. Sarankan keluarga untuk segera mengganti pampers
bila sudah terasa penuh, bersihkan area bekas
pampers.4. Lakukan bladder training
sesuai dengan usia klien
Diagnosa dan intervensi neurogenic bladder
Diagnosa Keperawatan : Ansietas b.d krisis situasi
Tujuan :a. Keluarga dan klien dapat mengurangi rasa cemasnya.b. Klien dan keluarga rileks
& dapat melihat dirinya secara objektif.
c. Keluarga klien menunjukkan koping yang
efektif.
Intervensi :1. Identifikasi persepsi orang tua pasien tentang ancaman yang ada dari situasi penyakit
2. Observasi respon fisik,seperti gelisah, tanda
vital, gerakan berulang.3. Dorong orang tua untuk mengakui dan menyatakan
rasa takut.4. Identifikasi pencegahan keamanan yang diambil,
seperti marah.
Diagnosa dan intervensi neurogenic bladder