Upload
weslyrambulangi
View
7
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
tugas baru
Citation preview
Memilih Portofolio Optimal
Beberapa Konsep Dasar
Harry M. Markowitz mengembangkan suatu teori pada dekade 1950-an yang disebut
dengan Teori Portofolio Markowitz. Teori Markowitz menggunakan beberapa pengukuran
statistik dasar untuk mengembangkan suatu rencana portofolio, diantaranya expected return,
standar deviasi baik sekuritas maupun portofolio, dan korelasi antar return. Teori ini
memformulasikan keberadaan unsur return dan risiko dalam suatu investasi, dimana unsur risiko
dapat diminimalisir melalui diversifikasi dan mengkombinasikan berbagai instrumen investasi
kedalam portofolio. Pada tahun 1952 teori tersebut dipublikasi secara luas pada Journal of
Finance.
Teori Portofolio Markowitz didasarkan atas pendekatan mean (ratarata) dan variance
(varian), dimana mean merupakan pengukuran tingkat return dan varian merupakan pengukuran
tingkat risiko. Teori Portofolio Markowitz ini disebut juga sebagai mean-Varian Model, yang
menekankan pada usaha memaksimalkan ekspektasi return (mean) dan meminimumkan
ketidakpastian/risiko (varian) untuk memilih dan menyusun portofolio optimal. Markowitz
mengembangkan Index Model sebagai penyederhanaan dari Mean-Varian Model, yang berusaha
untuk menjawab berbagai permasalahan dalam penyusunan portofolio, yaitu terdapatnya begitu
banyak kombinasi aktiva berisiko yang dapat dipilih dan disusun menjadi suatu portofolio. Dari
sekian banyak kombinasi yang mungkin dipilih, investor rasional pasti akan memilih portofolio
optimal (efficient set).
Untuk menentukan penyusunan portofolio optimal dengan menggunakan Index Model,
yang terutama dibutuhkan adalah penentuan portofolio yang efisien, sebab pada dasarnya semua
portofolio yang efisien adalah portofolio yang optimal. Pada perkembangan berikutnya pada
tahun 1963 William F. Sharpe mengembangkan Single Index Model (Model Indeks Tunggal)
yang merupakan penyederhanaan Index model yang sebelumnya telah dikembangkan oleh
Markowitz. Model Indeks Tunggal menjelaskan hubungan antara return dari setiap sekuritas
individual dengan return indeks pasar. Model ini memberikan metode alternatif untuk
menghitung varian dari suatu portofolio, yang lebih sederhana dan lebih mudah dihitung jika
dibandingkan dengan metode perhitungan markowitz. Pendekatan alternatif ini dapat digunakan
untuk dasar menyelesaikan permasalahan dalam penyusunan portofolio. Sebagaimana telah
dirumuskan oleh markowitz, yaitu menentukan efficient set dari suatu portofolio, maka dalam
Model indeks Tunggal ini membutuhkan perhitungan yang lebih sedikit.
Lingkup bahasan utama dalam teori portofolio adalah bagaimana melakukan pemilihan
portofolio dari sekian banyak aset, untuk memaksimalkan return yang diharapkan pada tingkat
risiko tertentu yang bersedia ditanggung investor. Dengan kata lain, teori portofolio membahas
bagaimana caranya membentuk portofolio yang optimal. Pembahasan tentang konsep – konsep
dasar merupakan pembahasan sederhana yang mungkin bisa membantu dalam memahami
pemahaman portofolio optimal. Ada tiga konsep yang perlu diketahui sebagai dasar untuk
memahami pembentukan portofolio optimal, yaitu :
1. Portofolio efisien dan portofolio optimal
2. Fungsi utilitas dan kurva indeferen
3. Aset berisiko dan aset bebas risiko
Menentukan Portofolio Efisien
Portofolio yang efisien (efficient portfolio) didefinisikan sebagai portofolio yang
memberikan return ekspektasi terbesar dengan resiko yang sudah tertentu atau memberikan
resiko yang terkecil dengan return ekspektasi yang sudah tertentu. Portofolio yang efisien ini
dapat ditentukan dengan memilih tingkat return ekspektasi tertentu dan kemudian
meminimumkan resikonya atau menentukan tingkat resiko tertentu dan kemudian
memaksimumkan return ekspektasinya. Investor yang rasional akan memilih portofolio yang
efisien ini karena merupakan portofolio yang dibentuk dengan mengoptimalkan satu dari dua
dimensi, yaitu return ekspektasi atau resiko portofolio.
Investor dapat memilih kombinasi dari aktiva-aktiva untuk membentuk portofolionya.
Seluruh set yang memberikan kemungkinan porofolio yang dapat dibentuk dari kombinasi n-
aktiva yang tersedia disebut dengan opportunity set atau attainable set. Semua titik di attainable
set menyediakan semua kemungkinan portofolio baik yang efisien maupun yang tidak efisien
yang dapat dipilih oleh investor. Akan tetapi investor yang rasional tidak akan memilih
portofolio yang tidak efisien. Rasional investor hanya tertarik dengan porofolio yang efisien.
Kumpulan (set) dari portofolio yang efisien ini disebut dengan efficient set atau efficient frontier.
Dua aktiva yang membentuk portofolio dapat berkorelasi antara lain :
1. Korelasi Positif Sempurna : Dua buah aktiva A dan B, yaitu = +1
2. Tidak Ada Korelasi Antara Sekuritas : Dua Aktiva A dan B, yaitu = 0
3. Korelasi Negatif Sempurna : Dua Buah Aktiva A dan B, yaitu = -1
Pemilihan Portofolio Optimal
Portofolio optimal merupakan pilihan dari berbagai sekuritas dari portofolio efisien.
Portofolio yang optimal ini dapat ditentukan dengan memilih tingkat return ekspektasi tertentu
dan kemudian meminimumkan risikonya, atau menentukan tingkat risiko yang tertentu dan
kemudian memaksimumkan return ekspektasinya. Investor yang rasional akan memilih
portofolio optimal ini karena merupakan portofolio yang dibentuk dengan mengoptimalkan satu
dari dua dimensi, yaitu return ekspektasi atau risiko portofolio.Dalam memilih portofolio yang
optimal ada beberapa pendekatan yaitu:
a. Portofolio optimal berdasarkan preferensi investor
Portofolio optimal berdasarkan preferensi investor mengasumsikan hanya didasarkan
pada return ekspektasi dan risiko dari portofolio secara implisist yang menganggap bahwa
investor mempunyai fungsi utility yang sama atau berada pada titik persinggungan utiliti investor
dengan effiicient set. (Jogiyanto, 2000: 193)
Tiap investor mempunyai tanggapan risiko yang berbeda-beda. Investor yang mempunyai
tanggapan kurang menyukai risiko mungkin akan memilih portofolio di titik B. Tapi, investor
lainnya mungkin mempunyai tanggapan risiko berbeda, sehingga mereka memilih portofolio
yang lainnya selama portofolio tersebut merupakan portofolio efisien yang masih berada di
efficient set. Portofolio mana yang akan dipilih investor tergantung dari fungsi utilitinya masing-
masing.
Untuk investor ke-1, portofolio optimal adalah berada di titik C1 yang memberikan kepuasan
kepada investor ini sebesar U2. jika investor ini rasional, dia tidak akan memilih portofolio D1
karena walaupun portofolio ini tersedia dan dapat dipilih yang berada di attainable set, tapi
bukan portofolio yang efisien, sehingga akan memberikan kepuasan sebesar U1 yang lebih
rendah dibandingkan dengan kepuasan sebesar U2. Investor akan memilih portofolio yang
memberikan kepuasan yang tertinggi.
b. Portofolio optimal berdasarkan model Markowitz
Dalam pendekatan ini pemilihan portofolio investor didasarkan pada preferensi mereka
terhadap return yang diharapkan dan risiko masing-masing pilihan portofolio, kontribusi yang
sangat pentinga bagi investor adalah bagaimana seharusnya melakukan deversifikasi secara
optimal.
Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dari model markowitz menurut yaitu;
(Tandelilin,2001: 79)
a. Semua titik portofolio yang ada dalam permukaan efisien mempunyai kedudukan yang sama
antara satu dengan lainnya.
b. Model Markowitz tidak memasukkan isu bahwa investor boleh meminjam dana untuk
membiayai portofolio pada aset yang berisiko dan Model Markowitz juga belum
memperhitungkan kemungkinan investor untuk melakukan investasi pada aset bebas risiko.
c. Dalam kenyataanya, investor yang berbeda-beda akan mengestimasi imput yang berbeda pula
ke dalam model Markowitz, sehingga garis pemukaan efisien yang dihasilkan juga berbeda-beda
bagi masing-masing investor.
Portofolio optimal berdasarkan model Markowitz di dasarkan pada empat asumsi, yaitu:
(Tandelilin, 2001: 78)
1. waktu yang digunakan hanya satu periode
2. Tidak ada biaya transaksi
3. Preferensi investor hanya didasarkan pada return ekspektasi dan risiko
4. Tidak ada simpanan dan pinjaman bebas risiko
Asumsi bahwa preferensi investor mengasumsikan hanya didasarkan pada return
ekspektasi dan risiko dari portofolio secara implisist yang menganggap bahwa investor
mempunyai fungsi utility yang sama. Pada kenyatannya tiap-tiap investor memiliki fungsi utilitas
yang berbeda, sehingga portofolio optimal akan dapat berbeda.
c. Portofolio optimal dengan adanya simpanan dan pinjaman bebas risiko.
Aktiva bebas risiko adalah aktiva yang mempunyai return ekspektasi tertentu dengan
varian return (risiko) yang sama dengan nol, karena variannya sama dengan nol, maka kovarian
antara bebas resiko juga sama dengan nol. Aktiva bebas risiko misalnya Sertifikat Bank
Indonesia (SBI), karena variannya (deviasi standar ) = 0 kovarian antara bebas aktiva bebas
risiko dengan aktiva berisiko yang lainnya akan menjadi sama dengan nol sebagai berikut;
(jogiyanto, 2000: 195)
sBRi = rBRi . sBR . si
Dari pernyataan di atas, maka aset bebas risiko merupaka aset yang tingkat returnnya di
masa depan sudah dapat dipastikan pada saat ini karena ditunjukkan oleh varians yang sama
dengan nol.
d. Portofolio optimal berdasarkan model Indeks Tunggal
Model indeks tunggal dapat digunakan sebagai alternatif dari model Markowitz untuk
menentukan efficient set dengan perhitungan yang lebih sederhana. Model ini merupakan
penyederhanaan dari model Markowitz. Model ini dikembangkan oleh William Sharpe (1963)
yang disebut dengan (single-index model), yang dapat digunakan untuk menghitung return
ekspektasi dan risiko portofolio.(Jogiyanto, 2000: 203)
Model indeks tunggal didasarka pada pengamatan bahwa harga dari suatu skuritas
berfluktuasi searah dengan indeks harga pasar dan memepunyai reaksi yang sama terhadap suatu
faktor atau indeks harga saham gabungan (IHSG), karena return dari suatu sekuritas dan return
dari indeks pasar yang umum dapat ditulis sebagai berikut; (Halim, 2003: 78)
Ri = ai +bi . RM + ei
Ri= return sekuritas ke-i
ai = nilai ekspektasi dari return sekuritas yang independen terhadap
return pasar
bi= Beta yang merupakan koefisien yang mengukur perubahan Ri
akibat dari perubahan RM
RM= tingkat return dari indeks pasar, juga merupakan suatu variabel
Acak
ei = kesalahan residual yang merupakan variabel acak dengan nilai
ekspektasinya sama dengan nol atau E(ei) = 0
Model indeks tunggal membagi return dari suatu sekuritas ke dalam dua komponen yaitu;
a. Komponen return yang unik diwakili oleh alpha (ai) yang independen terhadap return pasar.
b. Komponen return yang berhubungan dengan return pasar yang diwakili beta (bi) dan RM
Sehingga bentuk ekspektasi return dapat ditulis dengan persamaan;
E (Ri) = E ( ai + bi . RM + ei) atau
= E ( aI) + E(bi ) . E(RM) + E( eI)
atau bisa diformulasikan sebagai berikut;
E (Ri) = ai + bi . E(RM )
sumber: (Jogiyanto, 2000: 204-206)
e. Portofolio optimal berdasarkan model Indeks Ganda
Model indeks ganda menganggap ada faktor lain selain IHSG yang dapat mempengaruhi
terjadinya korelasi antar efek. dalam upaya mengestimasi ekspekted return, standar deviasi dan
kovarian efek secara akurat model indeks ganda lebih berpotensi sebab actual return efek tidak
hanya sensitif terhadap perubahan IHSG atau ada faktor lain yang mungkin mempengaruhi
return efek, seperti tingkat bunga bebas risiko. (Halim, 2003: 82).
Untuk membentuk portofolio yang efisien, terdapat beberapa asumsi yang harus
diperhatikan. Asumsi tersebut antara lain:
1. Perilaku Investor
Bahwa semua investor tidak menyukai risiko (risk averse). Investor yang dihadapkan
pada dua pilihan yaitu investasi yang menawarkan keuntungan (return) yang sama dengan risiko
yang berbeda, akan memilih investasi yang memiliki risiko yang lebih rendah.
2. Fungsi Utilitas dan Kurva Indeferen
Fungsi utilitas bisa diartikan sebagai fungsi matematis yang menunjukkan nilai dari
semua alternatif pilihan yang ada. Semakin tinggi nilai suatu alternatif pilihan, semakin tinggi
utilitas alternatif tersebut. Fungsi utilitas bisa digambarkan dalam bentuk grafik ;sebagai kurva
indeferen.
Aset Berisiko dan Aset Bebas Risiko
Dalam berinvestasi, investor bisa memilih menginvestasikan dananya pada berbagai aset,
baik aset yang berisiko maupun aset yang bebas risiko, ataupun kombinasi dari kedua aset
tersebut. Pilihan investor atas aset–aset tersebut akan tergantung dari sejauh mana preferensi
investor terhadap risiko. Semakin enggan seorang investor terhadap risiko, maka pilihan
investasinya akan cenderung lebih banyak pada aset – aset yang bebas risiko.
Aset berisiko adalah aset–aset yang tingkat return aktualnya di masa depan masih mengandung
ketidakpastian. Aset bebas risiko merupakan aset yang returnnya di masa depan sudah bisa
dipastikan pada saat ini, dan ditunjukkan oleh varians return yang sama dengan nol. Salah satu
contoh aset bebas risiko adalah obligasi jangka pendek yang diterbitkan pemerintah.
Memilih Kelas Aset yang Optimal
Pada dasarnya, manajemen portofolio terdiri dari tiga aktivitas utama, yaitu :
1. Pembuatan keputusan alokasi aset
2. Penentuan porsi dana yang akan diinvestasikan pada masing–masing kelas aset
3. Pemilihan aset–aset dari setiap kelas aset yang telah dipilih.
Seperti yang dibahas sebelumnya, model portofolio Markowitz biasanya digunakan
dalam pemihan portofolio yang terdiri dari aset–aset individual dan bukan digunakan dalam
pemilihan portofolio yang terdiri dari berbagai kelas aset. Kelas aset adalah pengelompokkan
aset–aset berdasarkan jenis–jenis aset seperti saham, obligasi, sekuritas luar negeri dll.Keputusan
alokasi aset tidak hanya meliputi penentuan alokasi dana pada kelas aset di satu negara saja, tapi
bisa dilakukan pada beberapa negara.
Manfaat yang bisa diperoleh dari diversifikasi pada berbagai kelas aset di berbagai
negara, pada dasarnya sama dengan manfaat diversifikasi pada aset individual, yaitu manfaat
pengurangan risiko pada tingkat tertentu dari return yang diharapkan. Sama halnya dengan
portofolio pada aset individual, portofolio kelas aset yang optimal akan ditentukan oleh
preferensi investor terhadap return yang diharapkan dan risiko. Jika ada portofolio kelas aset
yang sesuai dengan preferensi investor, maka portofolio tersebut nantinya akan menjadi
portofolio optimal.
Investor Bisa Menginvestasikan dan Meminjam Dana Bebas Risiko
Menginvestasikan Dana Bebas Risiko
Dengan memasukkan return yang diharapkan dalam model Markowitz, maka permukaan
efisien akan berubah membentuk garis lurus yang menghubungkan return yang diharapkan dan
titik portofolio optimal yang dipilih investor. Jika investor menginvestasikan dananya pada aset
bebas risiko, maka return yang diharapkan adalah sebesar Rf dengan risiko sebesar nol. Risiko
portofolio bisa diketahui dengan menghitung besarnya standar deviasi portofolio.
Investor Bisa Meminjam Dana Bebas Risiko
Jika analisis terhadap model Markowitz diperluas dengan menambah asumsi bahwa
investor bisa meminjam dana untuk meningkatkan kemampuannya berinvestasi, maka akan
ditemukan garis permukaan efisien yang baru.
Dengan mencari tambahan dana yang berasal dari pinjaman, investor bisa menambah dana yang
dimilkinya untuk diinvestasikan. Jika dana pinjaman tersebut digabungkan dengan dana yang
dimiliki saat ini dan digunakan untuk investasi, investor akan mempunyai kemungkinan untuk
mendapatkan return diharapkan dari investasi yang lebih tinggi. Tentu saja sesuai dengan
hubungan searah antara investasi dengan risiko, kita harus mempertimbangkan risiko yang
meningkat seiring dengan peningkatan return yang diharapkan.
Memilih Portofolio Berdasarkan Preferensi Investor
Dalam memilih portofolio, investor akan mendasarkan pemilihannya pada preferensi
terhadap return yang diharapkan dan risiko yang bersedia titanggung investor. Artinya, investor
akan memilih titik portofolio yang terletak pada permukaan efisien yang menawarkan risiko
yang sesuai dengan preferensinya terhadap risiko.Semakin konservatif seorang investor, semakin
enggan dia menanggung risiko. Semakin agresif seorang investor, berarti semakin berani dia
menanggung risiko sehingga pilihan portofolionya akan semakin mendekati portofolio pada aset
berisiko.
Protofoloi juga menggunakan teori kepuasan sehingga titik maksimum dimana resiko
tidak bisa dikurangi lagi.
PEMILIHAN PORTOFOLIO
Beberapa Konsep Dasar
– Portofolio efisien dan portofolio optimal
– Fungsi utilitas dan kurva indiferens
– Aset beresiko dan aset bebas resiko
Model Portofolio Markowitz
– Memilih portofolio optimal
– Memilih kelas aset optimal
Investor bisa menginvestasikan dan meminjam dana bebas beresiko
PORTOFOLIO EFISIEN & PORTOFOLIO OPTIMAL
Portofolio efisien bisa diartikan sebagai:
1. Portofolio yang bisa memberikan return maksimal pada tingkat risiko tertentu; dan atau
2. Portofolio yang bisa memberikan risiko minimal pada tingkat return tertentu.
Portofolio optimal merupakan portofolio yang dipilih seorang investor dari sekian banyak pilihan yang ada pada kumpulan portofolio efisien, sesuai dengan preferensinya terhadap tingkat return maupun risiko.
FUNGSI UTILITAS & KURVA INDIFERENS
Dalam ilmu ekonomi, fungsi utilitas sering diartikan sebagai suatu fungsi matematis yang menunjukkan nilai dari semua alternatif pilihan yang ada. Semakin tinggi nilai suatu alternatif pilihan, semakin tinggi utilitas alternatif tersebut. Dalam konteks manajemen portofolio, fungsi utilitas menunjukkan preferensi seorang investor terhadap berbagai pilihan investasi dengan masing-masing risiko dan tingkat return yang diharapkan. Fungsi utilitas bisa digambarkan dalam bentuk grafik sebagai kurva indiferen, seperti berikut:
ASET BERISIKO & ASET BEBAS RISIKO
Aset berisiko adalah aset-aset yang tingkat return aktualnya di masa depan masih mengandung ketidakpastian. Salah satu contohnya adalah saham. Aset bebas risiko merupakan aset yang tingkat returnnya di masa depan sudah bisa dipastikan pada saat ini, dan ditunjukkan oleh varians return yang sama dengan nol. Salah satu contohnya adalah obligasi jangka pendek yang diterbitkan pemerintah.
MODEL PORTOFOLIO MARKOWITZ
Membentuk portofolio dengan model Markowitz lebih baik dibanding membentuk portofolio dengan pendekatan naif (acak). Dengan menggunakan model Markowitz investor bisa memanfaatkan semua informasi yang tersedia sebagai dasar pembentukan portofolio yang optimal. Teori portofolio dengan model Markowitz didasari oleh 3 asumsi, yaitu:
1. Periode investasi tunggal, misalnya 1 tahun.
2. Tidak ada biaya transaksi.
2. Preferensi investor hanya berdasar pada return yang diharapkan dan risiko.
MARKOWITZ MEMILIH PORTOFOLIO OPTIMAL
Dalam pendekatan Markowitz, pemilihan portofolio optimal didasarkan pada preferensi investor terhadap return yang diharapkan dan risiko masing-masing pilihan portofolio.
MARKOWITZ MEMILIH PORTOFOLIO EFISIEN
Berdasarkan teori portofolio Markowitz, portofolio yang efisien (portofolio pasar) adalah portofolio yang berada di sepanjang kurva efficient frontier, seperti dalam gambar 6.1. berikut:
Titik M pada gambar diatas merupakan titik persinggungan antara garis yang ditarik dari RF (tingkat return bebas risiko) dengan efficient frontier yang terdiri dari portofolio aset-aset berisiko.
Dalam kondisi pasar yang seimbang, semua investor akan memilih portofolio pada titik M sebagai portofolio yang optimal (terdiri dari aset-aset berisiko). Portofolio pada titik M akan selalu terdiri dari semua aset berisiko, sehingga bisa disimpulkan bahwa pada CAPM, portofolio pasar adalah portofolio aset berisiko yang optimal. Karena portofolio pasar terdiri dari semua aset berisiko, maka portofolio tersebut merupakan portofolio yang sudah terdiversifikasi dengan baik.Dengan demikian, risiko portofolio pasar hanya akan terdiri dari risiko sistematis saja, yaitu risiko yang tidak dapat dihilangkan oleh diversifikasi. Risiko sistematis ini terkait dengan faktor-faktor ekonomi makro yang bisa mempengaruhi semua sekuritas yang ada. Apa proksi portofolio pasar? Hal yang mungkin dijadikan proksi adalah indeks pasar (misal: IHSG ataupuk Indeks LQ 45).
MEMILIH KELAS DAN ASET OPTIMAL
Keputusan dalam pemilihan kelas aset yang optimal dalam manajemen portofolio akan meliputi tiga keputusan, yaitu:
1. pembuatan keputusan alokasi aset,
2. penentuan porsi dana yang akan diinvestasikan pada masing-masing kelas aset, dan
3. pemilihan aset-aset dari setiap kelas aset yang telah dipilih.
KELAS ASET UNTUL PORTOFOLIO
INVESTOR BISA MENGINVESTASIKAN DAN MEMINJAM DANA BEBAS RISIKO
Pemilihan portofolio optimal dengan model Markowitz di atas, ternyata mengandung asumsi bahwa pilihan investor hanya akan melibatkan aset berisiko. Apa yang akan terjadi pada garis permukaan efisien jika investor mengkombinasikan pilihan portofolio pada permukaan efisien dan investasi pada aset bebas risiko?.Perubahannya bisa dilihat dalam gambar berikut:
PERUBAHAN PADA GARIS PERMUKAAN EFISIEN MODEL MARKOWITZ JIKA DIMASUKKAN ASET BEBAS RISIKO
INVESTOR BISA MENGINVESTASIKAN DANANYA PADA ASET BEBAS RISIKO
� Dengan dimasukkannya RF dalam model Markowitz, dan jika portofolio optimal investor misalanya adalah pada titik L, maka permukaan efisien akan berubah membentuk garis lurus RF–L. Dengan demikian, maka rumus untuk menghitung return yang diharapkan dan risiko portofolio tersebut akan berubah menjadi:
E(Rp) = WRF RF + (1-WRF) E(RL) (5.1)
sp = (1 – wRF) sL (5.2)
PERUBAHAN PADA PERMUKAAN EFISIEN MODEL MARKOWITZ JIKA INVESTOR BISA MEMINJAM DANA BEBAS RISIKO
INVESTOR BISA MEMINJAM DANA BEBAS RISIKO
Dengan mencari tambahan dana yang berasal dari pinjaman bebas risiko, investor bisa menambah dana yang dimilikinya untuk diinvestasikan. Jika dana pinjaman tersebut digabungkan dengan dana yang dimiliki saat ini dan digunakan untuk investasi, investor akan mempunyai kemungkinan untuk mendapatkan return diharapkan dari investasi yang lebih tinggi.
Jika kita asumsikan investor bisa meminjam dana sebesar jumlah dana yang dimilikinya (100% dari dana yang dimiliki), dan semua dana tersebut (200%) akan diinvestasikan pada aset berisiko maka posisi portofolio akan berada pada titik K.
Dengan demikian, maka rumus untuk menghitung return yang diharapkan dan risiko portofolio tersebut akan berubah menjadi:
E(Rp) = WRF + (1 – WRF) E(RK) = -1 (RF) + 2 E(RK) (5.3)
sp = (1 – wRF) sK
= 2 sK (5.4)