Onkologi Urogenital (Fhiserra Kusuma Primadhani)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

dsgsdg

Citation preview

  • Onkologi urogenitalFhiserra kusuma primadhani (030.09.087)

  • Anatomi

  • definisiOnkologiCabang ilmu kedokteran yang mempelajari tentang tumor dan kanker pada manusiaUrogenital=traktus urinaria dan genitaliaOnkologi urogenital adalah cabang ilmu kedokteran yang mempelajari tentang tumor dan kanker pada tubuh manusia sepanjang traktus urogenitalia

  • Onkologi urogenital

  • Tumor ginjalTumor ureterTumor buli-buliTumor uretraTumor prostatTumor uretraTumor penis

  • Stadium UICC (Union internationale contre le cancere) tingkat invasi tumor dinyatakan dalam sistem TNM

  • Pemeriksaan patologiDerajat diferensiasi sel tumor berdasarkan histopatologi

    G1: diferensiasi sel baikG2: diferensiasi sel sedangG3:diferensiasi sel buruk

  • Tumor ginjal

  • Hamartoma (angiomiolipoma ginjal)Tumor jinak ginjal yang terdiri atas komponen lemak, pembuluh darah dan otot polosWanita : pria = 4:1umumnya asimptomatik namun dapat terjadi nyeri pinggang, hematuria, gejala obstruktif saluran kemih bagian atas Terapi bergantung ukuran dan apakah mengganggu aktivitas harian. Jika mengganggu aktivitas harian perlu dilakukan nefrektomi.

  • Adenokarsinoma (grawitz/ hipernefroma/karsinoma sel ginjal)tumor ganas parenkim ginjal (berasal dari tubulus kontortus proksimal)3% dari seluruh keganasan dewasaPria : wanita = 2:1Etiologi masih belum diketahui secara spesifik namun seperti merokok, konsumsi kopi, analgetik dan estrogen menjadi faktor yang berkaitan

  • Adenokarsinoma (grawitz/ hipernefroma/karsinoma sel ginjal)Membentuk pseudokapsul terdiri atas parenkim ginjal yang tertekan oleh jaringan tumor dan jaringan fibrosaBerada dalam korteksMenembus kapsul ginjal*fascia gerota merupakan barier penyebaran tumor ke organ laintrias

  • Adenokarsinoma (grawitz/ hipernefroma/karsinoma sel ginjal)Stadium tumor menurut robson

    Stadium IStadium IIStadium IIIStadium IVTumor masih terbatas didalam ginjal dengan fascia gerota masih utuhInvasi ke jaringan lemak, perirenal dengan fascia gerota masih utuhInvasi ke vena renalis atau vena cava atau limfonoduli regionalEkstensi ke organ sekitarnya atau metastasis jauh

  • Adenokarsinoma (grawitz/ hipernefroma/karsinoma sel ginjal)

    PemeriksaanKeuntunganArteriografi selektifNeovaskularisasi, fistulae arterio-venus, aksentuasi pembuluh darah pada kapsul ginjalCT ScanDapat mengetahui penyebaran tumor pada vena renalis, vena cava, eksentasi perirenal dan metastasis kelenjar limfe retroperitoneal.MRIKurang sensitif mengenali lesi kurang dari 3 cmUSGSebagai skrining

  • Adenokarsinoma (grawitz/ hipernefroma/karsinoma sel ginjal)penatalaksanaan

    TerapiKeteranganNefrektomiStadium dini : nefrektomi radikalTumor di kutub atas ginjal angkat kelenjar adrenalTumor ginjal tunggal, tumor multifokal dan bilateral, stadium T1 dengan ginjal sisi kontralateral normal kecuali tumor dekat sistem pelvikalises pengangkatan tumor dan sebagian ginjalStadium lanjut nefrektomi paliatifKontrol berkala pasca bedahAngka kekambuhan T1N0M0 (7%), T2N0M0 (20%) dan T3N0M0 (40%)EmbolisasiIndikasi pasien dengan hematuriaHormonalMenggunakan progestagenImunoterapiMenggunakan interferon atau dikombinasikan dengan interleukinRadiasi eksternaKurang memberi manfaat karena sifat tumor radioresistenInhibitor angiogenesisMenghambat pertumbuhan neovaskularisasi Seperti sorafenib, sunitinib, bevacizunab, dan pazopanib.

  • Nefroblastoma (tumor wilm/ karsinoma sel embrional)Tumor ginjal menyerang anak kurang dari 10 tahunTersering 3,5 tahunUmumnya bilateral (10%)Patologi: Berasal dari blastema metanefrik (blastema, stroma dan epitel)Histopatologi : favorable (tanpa sel anaplasia) dan unfavorable (11%)

  • Nefroblastoma (tumor wilm/ karsinoma sel embrional)NWTS (national wilms tumor study) membagi tingkatan tumor (setelah dilakukan nefrektomi)

  • Nefroblastoma (tumor wilm/ karsinoma sel embrional)Gambaran klinisAnak dibawa orang tuanya dengan keluhan ; perut membuncit, benjolan diperut sebelah atas dan diketahui kencing berdarah

    Pemeriksaan BNO IVP: distorsi sistem pelvikalises atau didapatkan ginjal non visualized

    DD/ hidronefrosis atau kista ginjal, neuroblastoma (VMA meningkat) dan teratoma retroperitoneum

  • Nefroblastoma (tumor wilm/ karsinoma sel embrional)penatalaksanaan

    TerapiketeranganSitostatikaDimulai sebelum pembedahan dan dilanjutkan beberapa seri setelah pembedahan. Sitostatik yang digunakan adalah kombinasi dari astinomisin D dengan vincristineRadiasi eksternaTumor wilm radiosensitifDiberikan sebelum atau sesudah operasi

  • Tumor pelvis renalisKasus sangat jarangBerdasarkan histopatologis : sel transisional dan karsinoma sel skuamosaGambaran klinis: hematuria (80%), nyeri pinggang, teraba massa di pinggangUreterorenoskopi dapat melihat langsung keadaan pyelumTerapi: stadium awal: nefroureterektomi dengan mengambil cuff dari vesika urinaria

  • Tumor ureterKurang dari 1% dari seluruh tumor urogenital25 % benigna dan 75% malignaGambaran klinis: nyeri pinggang, hematuria kambuhan atau gejala akibat obstruksi oleh tumorTerapi: nefroureterektomi yaitu mengangkat ginjal, ureter beserta cuff sebanyak 2 cm di sekeliling muara ureter

  • Ca buli-buliMerupakan keganasan kedua terbanyak pada sistem urogenitaliaDua kali lebih sering pada pria daripada wanita

    Faktor resikoPekerjaan : terpapar bahan karsinogenik (senyawa aromatik, naftilaminn, bensidin dan 4-aminobifamil)Perokok: terdapat senyawa aromatikInfeksi salurah kemih: infeksi e. coli dan proteus sp. Menghasilkan nitrosamineKopi (mengandung sakain dan siklamat) obat-obatan (fenasetin, opium dan INH)

  • Ca buli-buliPatogenesis

    Tumor superficialMenyebar ke jaringan sekitarMengadakan infiltrasi ke lamina propria, otot dan lemak perivesikaHematogen spreadingHepar, paru-paru dan tulangLimfogen spreadingKelenjar limfe perivesika, obturaator, illiaka eksterna, dan illiaka komunisKarsinoma sel transisional (90%)Skuamosa (10%)Adenokarsinoma (2%)

  • Ca buli-bulijenis histopatologiKarsinoma sel skuamosaSel adenokarsinomaPrimer terdapat pada buli (umumnya dasar dan di fundus buli)Urakhus persisten (sisa urakhus yang mengalami degenerasi)tumor sekunder ; dari prostat, rektum, ovarium, lambung, mammae dan endometriumPrognosis: burukTerjadi karena rangsangan kronik sehingga sel-selnya mengalami metaplasia berubah menjadi ganas.Rangsangan berupa ISK kronis, batu buli-buli, kateter yang menetap dalam jangka waktu lama dan pemakaian siklofosfamid secara intravesika

  • Ca buli-buliGambaran klinisHematuria tanpa disertai nyeri, kambuhan, terjadi pada seluruh proses miksiGejala obstruksi saluran kemihEdema tungkai (akibat penekanan aliran limfe oleh masa tumor)St lanjut : teraba massa, gejala komplikasi

  • Ca buliDerajat invasi tumor

    TNMMARSHALURAIANTis0Karsinoma in situTa0Tumor papilari non invasifT1AInvasi submukosaT2B1Invasi otot superfisialT3aB2Invasi otot profundaT3bCInvasi jaringan lemak prevesikaT4D1Invasi ke organ sekitarN1-3D2Metastasis ke limfonoduli regionalM1D3Metastasis hematogen

  • Ca buli-buliTatalaksana pasca TUR

    Tipe kankerKlasifikasiNon muscle invasiveKanker papiler non invasif (pTa)Tumor menginvasi lamina propria (pT1)Karsinoma insitu (Cis)Invasi pada stroma (T1)Muscle invasiveT2, T3 dan T4

    StadiumtindakanNon muscle invasive (stadium TaT1)TUR buli/ fulgurasiInstilasi intravesikaMuscle invasive localized (stadium pT2/3a)TUR buliSistektomi / + radiasiMuscle invasive locally advanced + metastasis (stadium pT3b/4 dan M1)Adjuvantus kemoterapiRadiasi paliatif

  • Ca buliDiversi urin

    Kontrol berkalaTahun 1 : 3 bulan sekaliTahun 2 : 4 bulan sekaliTahun 3 dan seterusnya: 6 bulan sekali

    UreterosigmoidostomiAnastomosis kedua ureter kedalam sigmoid.Konduit ususMengganti buli-buli dengan ileum sebagai penampung urin, dan memasang kateter menetap melalui sebuah stomaDiversi urin kontinenMengganti buli-buli dengan segmen ileum dengan membuat stoma yang kontinen (dapat menahan urin pada volume tertentu)diversi urin orthotopicDibuat neobladder dari segmen usus yang kemudian dilakukan anastomosis dengan uretra

  • Ca prostatKeganasan terbanyak urogenital pria.EtiologiPredisposisi genetikPengaruh hormonal : tgt kadar androgenDiet dan lingkunganInfeksi.Patologi :sebagian besar adenokarsinoma75% zona perifer 15-2% zona sentral dan transisional

  • Ca prostatKelenjar prostat normal PIN (prostate intraepitelial neoplasia) karsinoma prostat karsinoma prostat stadium lanjut karsinoma prostat metastasis75%terdapat pada zona perifer prostat15-20%pada zona sentral dan transisionalTumor menembus kapsul prostat dan mengadakan infiltrasi ke organ sekitarLimfogenMelalui kelenjar limfe retroperitonealhematogen melalui vena vertebralis menuju tulang pelvis, proksimal femur, vertebra lumbalis, kosta, paru, hepar dan otak.

  • Ca prostatStadium dini :asimptomatik . Pada colok dubur didapatkan nodul keras atau didapatkan kadar PSA yang tinggiTRUS area hipoekoik dan dilakukan biopsi transrektalStadium : TNMDerajat diferensiasi karsinoma (menurut gleason)

    gradeTINGKAT HISTOPATOLOGI2-4Well differentiated5-7Moderately differentiated8-10Poorly differentiated

  • Ca ProstatTingkat 1 : differentiatedTingkat 5: undifferentiatedPrimary pattern dan secondary pattern (eksentif)Penjumlahan antara primary dan secondary pattern

  • Ca prostat

  • Ca prostatTumor markerPAP (prostatic acid phospatase)PSA

    PemeriksaanCT ScanMRIBone scan

  • Ca prostat

  • Ca prostatstaging

  • Ca prostatTerapiObservasiProstatektomi radikal (prostat +vesikula seminalis)Radiasi (pasien tua dan tumor metastasis)Terapi hormonal (androgen deprivation therapy)HRCP (hormone refractory postate cancer)

    Staging dan usiaTerapi pilihanT1a umur > 70 thObservasiT1-2 No Mo < 70 thRadikal prostatektomiT1b-T2c >70 th , T3Radioterapi radikalT4 , M +, N +.Hormonal : Surgical & medikamentosa

  • Tumor testisKeganasan terbanyak pada pria berusia diantara 15-35 tahun95% tumor testis primer berasal dari sel germinalFaktor resikomaldesensus testistrauma testisatrofi atau infeksi testispengaruh hormon.

  • Tumor testis95%

  • Tumor testisKlasifikasi histologik

  • Tumor testisLesi intratestikulermenyebar kelseluruh parenkim menyebar ke rete testis, epididimis, funikulus spermatikus kulit skrotum

    BODEN/GIBBTNMA (I)TTerbatas batas testisTisIntratubulerT1Testis dan rete testisT2Menembus tunika albuginea/ epididimisT3Funikulus spermatikusT4SkrotumB (II)NPenyebaran ke kelenjar limfe regional (retroperitoneal)N1Tunggal 5 cmCMPenyebaran diatas kelenjar retroperitoneal/metastasis hematogen

  • Tumor testis

  • Tumor testis

  • penatalaksanaanRPLNDRetroperitoneal lymphnode disection

    PVBSisplatinum, vinblastin dan bleomisin

  • Tumor ganas penisTerdiri atasKarsinoma sel basalMelanomaTumor mesenkimKarsinoma sel skuamosa (kulit, preputium atau batang penis)EtiologiHigien yang buruk (inflamasi kronik oleh smegma)

  • Perjalanan penyakit dan stadium

  • Gambaran klinisLesi primer tumor kotor, berbau dan sering mengalami infeksi, ulserasi serta perdarahanDapat disertai dengan pembesaran kelenjar ingunal yang nyeri akibat infeksiDiagnosis ditegakan dengan pemeriksaan patologi dari biopsi lesi pimerPencitraan digunakan untuk penyebaran ke organ lain

  • Tumor testisPenatalaksanaanTumor primerMetastasis pada kelenjar limfe regional

    TindakanSirkumsisiUntuk tumor yang terbatas pada preputium penisPenektomi parsialAngkat tumor dan jaringan sehat 2cm dari batas proksimal tumorPenektomi total dan uretrostomi perinealuntuk tumor yang terletak di proksimal batang penis atau pada penektomi parsial tidak cukup dipakai untuk miksi dan penetrasi kedalam vagina. Dibuat uretrostomi perineal/ perineostomi

    Terapi laser dengan Nd:YAGEksisi tumor dengan laserTerapi topikal dengan kemoterapiRim flurourasil 5% untuk tumor karsinoma in situradiasiRadiasi eksterna