Osteoarthritis

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kedokteran

Citation preview

1. OsteoarthritisDefinisiMerupakan suatu penyakit degeneratif pada persendian yang disebabkan oleh beberapa macam faktor. Penyakit ini mempunyai karakteristik berupa terjadinya kerusakan pada kartilago (tulang rawan sendi).5EpidemiologiPrevalensi keseluruhan 12 15 % pada paling sedikit satu sendi. Lebih banyak pada kelompok usia > 56 tahun. Terdapat peningkatan yang sering dengan bertambahnya usia, contohnya adalah lebih dari 80 % pasien berusia > 75 tahun memiliki bukti radiologis adanya osteoartritis. Kecenderungan wanita sedikit lebih tinggi secara keseluruhan.7Etiologi7a. Peningkatan usiab. Obesitasc. Jenis kelamin wanitad. Trauma e. Infeksi sendif. Faktor genetikManifestasi Klinis5a. Nyeri sendi Pasien biasanya merasa bertambah nyeri pada saat beraktivitas dan berkurang nyerinya saat beristirahat. Nyeri pada osteoarthritis juga dapat berupa penjalaran maupun akibat radikulopati misalnya pada osteoarthritis servikal dan lumbal b. Hambatan gerakan sendi Gangguan ini umumnya semakin bertambah parah seiring bertambahnya rasa nyeri.

c. Kaku pagi Kaku biasanya timbul setelah imobilitas, seperti duduk di kursi dalam waktu yang lama maupun setelah bangun tidur. Setidak-tidaknya didapati 20 menit keadaan kaku sebelum sendi dapat digerakan lagi. d. Krepitasi Pada keadaan di mana celah sendi telah menyempit dapat terjadi pergesekan antara tulang yang satu dengan yang lainnya yang menimbulkan bunyi gemertak dan dapat terdengar pada jarak tertentu.e. Pembesaran sendi (Deformitas) Biasanya perbesaran sendi secara progresif dapat terlihat pada sendi lutut dan sendi tangan.f. Perubahan gaya berjalan Perubahan gaya berjalan yang paling sering terlihat ialah menjadi pincang. Hal ini akan sangat mengganggu mobilisasi pasien OA. Faktor Resiko5a. UmurFaktor ketuaan adalah yang terkuat. Prevalensi, dan beratnya osteoartritis semakin meningkat dengan bertambahnya umur. Hampir tidak pernah pada anak-anak, jarang pada umur di bawah 40 tahun dan sering pada umur di atas 60 tahun. Hal ini disebabkan karena adanya hubungan antara umur dengan penurunan kekuatan kolagen dan proteoglikan pada kartilago sendi. b. Jenis kelaminUsia lebih dari 55 tahun, prevalensi terkenanya osteoartritis pada wanita lebih tinggi dari pria. c. Suku BangsaSemua ras meskipun terdapat perbedaan prevalensi pola terkenanya sendi pada osteoartritis. Perbedaan cara hidup maupun perbedaaan pada frekuensi pada kelainan kongenital dan pertumbuhan.

d. Genetik. Adanya mutasi dalam gen prokolagen atau gen-gen struktural lain untuk unsur-unsur tulang rawan sendi seperti kolagen, proteoglikan berperan dalam timbulnya kecenderungan familial pada osteoartritis. e. Kegemukan Meningkatkan tekanan mekanik pada sendi penahan beban tubuh, dan lebih sering menyebabkan osteoartritis lutut, (metabolik) yang berperan pada timbulnya kaitan tersebut antara lain penyakit jantung koroner,diabetes melitus dan hipertensi.f. Cedera sendi (trauma)Pekerjaan dan olah raga. pemakaian suatu sendi yang terus-menerus. Demikian juga cedera sendi dan oleh raga yang sering menimbulkan cedera sendi berkaitan resiko osteoartritis yang lebih tinggi. Patofisiologi5

Penegakan Diagnosis5Anamnesis1. Nyeri sendi nyeri pada waktu aktifitas atau pembebanan pada sendi yang terkena koma terus menerus mengganggu mobilitas2. Hambatan gerakan sendi3. Kaku pagihari4. Krepitasi5. Deformitas6. Perubahan gaya berjalanPemeriksaan Fisik1. Hambatan gerak2. Krepitasi3. Pembengkakan sendi asimetris4. Tanda-tanda peradangan5. Deformitas sendi yang permanen6. Perubahan gaya berjalanPemeriksaan Penunjang1. Radiografis sendi yang terkena :a. Penyempitan celah sendi asimetrisb. Peningkatan densitas tulang sub kontrolc. Kista tulangd. Osteofit pada pinggir sendie. Perubahan struktur anatomi sendi 2. CT SCAN dan MRI3. Lab : Hb, leukosit, LED, pemeriksaan imunologi normalPenatalaksaan5Ada 3 (tiga) modalitas penatalaksanaan pada osteoartritis :A. Non Farmakologis 1. Edukasi 2. Exercise, penguatan otot, perbaikan lebar jangkauan gerakan3. Moadifikasi faktor risiko : penurunan berat badan, alas kaki yang sesuai, pengaturan kegiatan, tongkat, alat-alat pembantu, spin.4. Terapi fisik dan reahbilitasi : panas, dingin, rangsangan elektrik.B. Farmakalogis 1. Topikal : gel OAINS, capsaicin2. Injeksi lokal : Kortikosteroid, Hyaluronan3. Obat-obat per oral : Analgesik, OAINS, antidepresan dan disease modifying osteoarthritisC. Operatif1. Intervensi fisik invasive : bilas atroskopi, irigasi2. Artroplasi : Osteotomi, penggantian sendiPrognosis8Osteoarthritis biasanya berjalan lambat. Masalah utama yang sering dijumpai adalah nyeri apabila sendi tersebut dipakai dan meningkatnya ketidakstabilan bila harus menanggung beban, terutama pada lutut. Masalah ini berarti bahwa orang tersebut harus membiasakan diri dengan cara hidup yang baru. Cara hidup yang baru ini sering kalai meliputi perubahan pola makan yang sudah terbentuk seumur hidup dan olahraga, manipulasi obat-obat yang diberikan dan pemakain alt-alat pembantu. Pencegahan81. Menghindari setiap faktor resiko, missal mencegah obesitas2. Istirahat atau proteksi terhadap sendi yang terkena.3. Olahraga yang tepat untuk membantu mempertahankan kesehatan tulang rawan, meningkatkan daya gerak sendi dan kekuatan otot-otot disekitarnya sehingga otot dapat menyerap benturan dengan lebih baik.4. Menjaga berat badan agar senantiasa dalam kondisi seimbang5. Menjaga pola makan dan minum (diet) agar selalu baik dan seimbang sehingga pertumbuhan sendi dan tulang rawan sempurna dan normal.6. Berdiri, berjalan, mengangkat barang harus pada posisi yang benar.7. Senantiasa berhati-hati agar terhindar dari berbagai kecelakaan yang mengakibatkan sendi rusak.