5
OTITIS MEDIA SEROSA Otitis media serosa merupakan otitis media non supuratif. Otitis media serosa adalah keadaan terdapatnya sekret yang non purulen di telinga tengah, sedangkan membrane timpani utuh. Adanya cairan di telinga tengah dengan membran timpani utuh tanpa tanda-tanda infeksi disebut juga otitis media dengan efusi. Apabila efusi tersebut encer disebt otitis media serosan dan apabila efusi tersebut kental seperti lem disebut juga otitis media mukoid (glue ear). Otitis media serosa terjadi terutama akibat adanya transudat atau plasma yang mengalir dari pembuluh darah telinga tengah yang sebagian besar terjadi akibat adanya perbedaan tekanan hidrostatik, sedangkan pada otitis media mukoid, cairan yang ada di telinga tengah timbul akibat sekresi aktif dari kelenjar dan kista yang terdapat di dalam mukosa telinga tengah, tuba Eustachius, dan rongga mastoid. Faktor yang berperan utama dalam keadaan ini adalah terganggunya fungsi tuba Eustachius. Faktor lain yang dapat berperan sebagai penyebab adalah adenoid hipertrofi, adenoitis, sumbing palatum, tumor di nasofaring, barotrauma, sinusitis, rhinitis, defisiensi imunologik atau metabolik. Keadaan alergik sering berperan sebagai faktor tambahan dalam timbulnya cairan di telinga tengah.

Otitis Media Serosa

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Otitis Media Serosa

Citation preview

OTITIS MEDIA SEROSA

Otitis media serosa merupakan otitis media non supuratif. Otitis media serosa adalah keadaan terdapatnya sekret yang non purulen di telinga tengah, sedangkan membrane timpani utuh. Adanya cairan di telinga tengah dengan membran timpani utuh tanpa tanda-tanda infeksi disebut juga otitis media dengan efusi. Apabila efusi tersebut encer disebt otitis media serosan dan apabila efusi tersebut kental seperti lem disebut juga otitis media mukoid (glue ear).Otitis media serosa terjadi terutama akibat adanya transudat atau plasma yang mengalir dari pembuluh darah telinga tengah yang sebagian besar terjadi akibat adanya perbedaan tekanan hidrostatik, sedangkan pada otitis media mukoid, cairan yang ada di telinga tengah timbul akibat sekresi aktif dari kelenjar dan kista yang terdapat di dalam mukosa telinga tengah, tuba Eustachius, dan rongga mastoid. Faktor yang berperan utama dalam keadaan ini adalah terganggunya fungsi tuba Eustachius. Faktor lain yang dapat berperan sebagai penyebab adalah adenoid hipertrofi, adenoitis, sumbing palatum, tumor di nasofaring, barotrauma, sinusitis, rhinitis, defisiensi imunologik atau metabolik. Keadaan alergik sering berperan sebagai faktor tambahan dalam timbulnya cairan di telinga tengah.Pada dasarny otitis media serosa dapat dibagi atas dua jenis yaitu otitis media serosa akut dan otitis media serosa kronik.

Otitis Media Serosa AkutOtitis media serosa akut adalah keadaan terbentuknya sekret di telinga tengah secara tiba-tiba yang disebabkan oleh gangguan fungsi tuba. Keadaan akut ini dapat disebabkan antara lain oleh:1. Sumbatan tubaPada keadaan tersebut terbentuk cairan di telnga tengah disebabkan oleh tersumbatnya tuba secara tiba-tiba seperti pada barotrauma

2. VirusTerbentuknya cairan di telinga tengah yang berhubungan dengan infeksi virus pada jalan napas atas3. AlergiTerbentuknya cairan di telinga yang berhubungan dengan keadaan alergi pada jalan napas atas

GejalaGejala yang menonjol pada otitis media serosa akut biasanya pendengaran berkurang. Selain itu pasien juga dapat mengeluh rasa tersumbat pada telinga atau suara sendiri terdengar lebih nyaring atau berbeda pada telinga yang sakit. Kadang-kadang terasa seperti ada cairan yang bergerak di dalam telinga pada saat posisi kepala berubah. Rasa sedikit nyeri dalam telinga dapat terjadi pada saat awal tuba terganggu, yang menyebabkan timbl tekanan negatif pada telinga tengah, tetapi setelah sekret terbentuk tekanan negatif ini pelan-pelan hilang. Rasa nyeri dalam telinga tidak pernah ada bila penyebab timbulnya sekret adalah virus atau alergi. Tinitus, vertigo atau pusing kadang ada dalam bentuk yang ringan.Pada otoskopi terlihat membrane timpani retraksi. Kadang-kadang tampak gelembung udara atau permukaan cairan dalam kavum timpani. Tuli konduktif dapat dibuktikan dengan garputala.

PengobatanPengobatan dapat secara medikamentosa dan pembedahan. Pada pengobatan medikal diberikan vasokonstriktor lokal, antihistamin, serta perasat Valsava, bila tidak ada tanda-tanda infeksi di jalan napas atas. Setelah satu atau dua minggu, bila gejala masih menetap dilakukan miringotomi dan bila masih belum sembuh maka dilakukan miringitomi serta pemasangan pipa ventilasi (Grommet).

Otitis Media Serosa Kronik (Glue ear)Batasan antara kondisi otitis media serosa akut dan kronik hanya pada cara terbentuknya sekret. Pada otitis media serosa akut, sekret terjadi secara tiba-tiba di telinga tengah dengan disertai rasa nyeri. Sedangkan pada keadaan kronik, sekret terbentuk secara bertahap tanpa rasa nyeri dengan gejala-gejala pada telinga yang berlangsung lama.Otitis media serosa kronik lebih sering terjadi pada anak-anak. Otitis media seros unilateral pada orang dewasa tanpa penyebab yang jelas harus selalu dipikirkan kemungkinan adanya karsinoma nasofaring.Sekret pada otitis media serosa kronik dapat kental seperti lem. Otitis media serosa kronik dapat terjadi sebagai gejala sisa dari otitis media akut yang tidak sembuh sempurna. Penyebab lain diperkirakan adanya hubungan dengan infeksi virus, keadaan alergi, atau gangguan mekanis tuba.

GejalaPerasaan tul pada otitis media serosa kronik lebih menonjol (40-50 dB), oleh karena adanya sekret yang kental. Pada anak-anak yang berumur 5-8 tahun keadaan ni sering diketahui secara kebetulan waktu dilakukan pemeriksaan THT atau uji pendengaran.Pada otoskopi terlihat membrane timpani utuh, retraksi, suram, kuning kemerahan, atau keabu-abuan.

PengobatanPengobatan yang harus dilakukan adalah mengeluarkan sekret dengan miringotomi dan memasang pipa ventilasi (Grommet). Pada kasus yang masih baru, pemberian dekongestan tetes hidung serta kombinasi anti histamine-dekongestan per oral kadang-kadang bisa berhasil. Sebagian ahi menganjurkan pengobatan medikamentosa selama 3 bulan, bila tidak berhasil baru dilakukan tindakan operasi. Di samping itu harus pula dinilai serta diobati penyebabnya seperti alergi, pembesaran adenoid atau tonsil, infeksi hidung dan sinus.