Upload
taufiq-drahman
View
60
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Pancasila Sebagai ideologi bansa
Citation preview
1
Daftar Isi
Daftar Isi ..................................................................................................... 1
Bab I ..................................................................................................... 2
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 2
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 3
1.3 Tujuan ............................................................................................... 3
Bab II ..................................................................................................... 4
2.1 Pengertian Ideologi .......................................................................... 4
2.2 Makna Ideologi bagi Bnagsa dan Negara ........................................ 6
2.3 Perbandingan Ideologi Pancasila dibanding Ideologi lain ............... 7
2.4 Pancasila sebagai Ideologi Terbuka ................................................. 10
Bab III ..................................................................................................... 13
3.1 Kesimpulan........................................................................................ 13
3.2 Saran ................................................................................................. 14
Daftar Pustaka ............................................................................................. 15
2
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar belakang
Ada berbagai macam ideologi di dunia ini. Hampir masing-masing
negara memiliki ideologi yang sesuai dengan negaranya. Karena ideologi
merupakan dasar atau ide atau cita – cita negara tersebut untuk semakin
berkembang dan maju. Namun, dengan semakin berkembangnya zaman,
ideologi negara tersebut tidak boleh hilang dan tetap menjadi pedoman dan
tetap tertanam pada setiap warganya. Sebagai suatu ideologi bangsa dan
negara Indonesia maka Pancasila pada hakikatnya bukan hanya merupakan
suatu hasil perenungan dan pemikiran seseorang atau kelompok orang
sebagaimana ideologi-ideologi lain didunia, namun Pancasila diangkat dari
nilai-nilai adat-istiadat, nilai-nilai kebudayaan serta nilai religius yang
terdapat dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia sebelum membentuk
negara, dengan lain unsur-unsur yang merupakan materi (bahan) Pancasila
tidak lain diangkat dari pandangan hidup masyarakat Indonesia sendiri,
sehingga bangsa ini merupakan kausa materialistis (asal bahan) Pancasila.
Unsur-unsur Pancasila tersebut kemudian diangkat dan dirumuskan oleh
para pendiri negara, sehingga Pancasila berkedudukan sebagai dasar negara
dan ideologi bangsa dan negara Indonesia dan dijadikan sebagai pandangan
hidup bagi bangsa Indonesia. Dengan ideologi inilah bangsa Indonesia bisa
mencapai kemerdekaan dan bertambah maju baik dari potensi SDA atau
SDMnya. Namun, dengan seiring berjalannya waktu, semakin maju zaman,
dan semakin maju teknologi seolah-olah ideologi pancasila hanya sebagai
pelengkap negara agar tampak bahwa Indonesia merupakan sebuah negara
yang merdeka dan mandiri. Banyak tingkah laku baik kalangan pejabat atau
rakyatnya bertindak tidak sesuai ideologi pancasila. Selain kemajuan zaman,
faktor yang mempengaruhi bangsa kita sedikit melenceng dari ideologi
pancasila yaitu bangsa Indonesia sendiri yang kurang mengerti ideologinya
3
bahkan tidak tahu sama sekali. Untuk itulah makalah berjudul “ Pancasila
sebagai Ideologi Nasional” ini kami tulis.
1.2Rumusan Masalah
Makalah ini akan membahas :
1. apakah pengertian ideologi itu?
2. apa makna Ideologi bagi bangsa dan negara?
3. Bagaimana perbandingan ideologi pancasila dengani deologi lain ?
4. dan apakah arti dari pancasila sebagai ideologi terbuka ?
1.3Tujuan
Para pendiri bangsa Indonesia terdahulu telah bersusah payah
merebut kemerdekaan, mengorbankan segalanya demi meraih negara
merdeka. Setelah negara merdeka, mereka tidak tinggal diam. Mereka
berusaha membuat suatu ideologi negara demi terciptanya negara yang baik.
Kita sebagai generasi penerus bangsa yang tinggal menikmati perjuangan
jasa – jasa para pahlawan pendiri bangsa seharusnya menghargai dan terus
menjunjung tinggi hasil para pejuang. Namun seiring berjalannya waktu,
semakin majunya teknologi yang harusnya mempermudah mereka
mengakses segala macam informasi ini, justru para generasi muda semakin
tidak karuan, memiliki sifat yang jauh melenceng dari ideologi Pancasila
yang telah susah payah dibuat oleh para pendahulu. Untuk itu makalah ini
dibuat agar kita lebih memahami arti sebuah ideologi itu, makna Ideologi
bagi bangsa dan negara, dapat membandingan ideologi pancasila dengan
ideologi lain , dan mengerti arti dari pancasila sebagai ideologi terbuka
4
BAB II
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL
2.1 Pengertian Ideologi
Ideologi berasal dari kata “idea” yang artinya gagasan, pengertian
kata “logi” yang artinya pengetahuan. Jadi ideologi mempunyai arti
pengetahuan tentang gagasan-gagasan, pengetahuan tentang ide-ide, science
of ideas atau ajaran tentang pengertian pengertian dasar. Istilah ideologi
pertama kali di kemukakan oleh Destutt de Tracy seorang perancis pada
tahun 1796. Karl Marx mengartikan Ideologi sebagai pandangan hidup yang
di kembangkan berdasarkan kepentingan golongan atau kelas sosial tertentu
dalam bidang politik atau sosial atau sosial ekonomi. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa ideologi adalah kumpulan gagasan-gagasan, ide-
ide, keyakinan-keyakinan, kepercayaan-kepercayaan yang menyeluruh dan
sistematis yang mengatur tingkah laku sekelompok masyarakat dalam
berbagai bidang kehidupan, baik dalam bidang polik, sosial, kebudayaan
bahkan keagamaan
Ideologi berintikan seperangkat nilai yang bersifat menyeluruh dan
mendalam yang dimilikinya dan dipegang oleh seseorang atau suatu
masyarakat sebagai wawasan atau pedoman hidup mereka. Pengertian yang
demikian itu juga dapat di kembangkan untuk masyarakat yang lebih luas,
yaitu masyarakat bangsa.
Ideologi pancasila merupakan dasar negara yang berfungsi baik
menggambarkan tujuan negara maupun dalam proses pencapaian tujuan
negara. Artinya, tujuan negara yang secara material dirumuskan untuk
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta
ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial harus mengarah terwujudnya masyarakat
adil,makmur, serta sejahtera dengan tetap memperhatikan bahkan
merealisasikan dimensi – dimensi yang mencerminkan watak dan ciri
5
wawasan pancasila. Dengan demikian, ideologi tidak lain adalah hasil dari
refleksi manusia. Artinya, ideologi dan kenyataan hidup masyarakat yang
anatra keduanya terjadi hubungan dialektis sehingga berlangsung pengaruh
timbal balik yang terwujud dalam interaksi. Satu pihak memacu ideologi
makin realistis, di lain pihak mendorong menciptakan masyarakat yang
ideal. Ideologi tidak hanya mencerminkan cara berpikir masyarakat tetapi
juga membentuk masyarakat menuju cita – cita. Ideologi bukan sekedar
pengetahuan teoritis, melainkan sesuatu yang dihayati, menjadi suatu
keyakinan. Semakin mendalam kesadaran ideologi seseorang, semakin
tinggi komitmen untuk melaksanakannya. Komitmen itu tercermin dalam
sikap seseorang yang meyakini ideologi sebagai ketentuan-ketentuan
normatif yang harus ditaati dalam hidup masyarakat.
Dari uraian di atas, dapat dikemukakan bahwa ideologi memiliki
beberapa fungsi sebagai berikut :
1. Struktur Kognitif keseluruhan pengetahuan yang dapat dijadikan
landasan untuk memahami dan menafsirkan dunia dan kejadian –
kejadian alam
2. Orientasi Dasar dengan membuka wawasan yang memberikan
makna serta menunjukkan tujuan dalam kehidupan manusia.
3. Norma – norma yang menjadi pedoman dan pegangan seseorang
untuk melangkah dan bertindak
4. Bekal dan jalan bagi seseorang untuk menemukan identitasnya
5. Kekuatan yang mampu memberikan semangat serta mendorong
seseorang untuk menjalankan kegiatan dna mencapai tujuan
6. Pendidikan bagi seseorang atau masyarakat untuk memahami,
menghayati serta melaksanakan tingkah lakunya sesuai dengan
orientasi dan norma – norma
6
2.2 Makna Ideologi bagi Bangsa dan Negara
Selain sebagai dasar Negara, Pancasila juga berkedudukan sebagai
ideologi Negara. Ideologi Negara adalah pedoman hidup dalam
penyelenggaraan Negara. Hakikat ideologi Negara adalah nilai-nilai dasar
yang disepakati oleh mayoritas warga Negara dan yang ingin di wujud
nyatakan dalam kehidupan bernegara.Pancasila merupakan ideologi Negara,
karena didalamnya terdapat nilai-nilai dasar yang disepakati oleh mayoritas
warga Negara Indonesia dan ingin diwujudkan dalam kehidupan bernegara.
Kesepakatan itu terjadi pada masa awal berdirinya Negara Indonesia, yaitu
dalam sidang PPKI pada tanggal 18 Oktober 1945.
Makna Pancasila sebagai ideologi Negara adalah Pancasila mampu
memberika arah, wawasan, asas, dan pedoman dalam seluruh bidang
kehidupan Negara. Setidaknya ada 4 fungsi Pancasila sebagai ideologi, yaitu :
1) Mempersatukan bangsa, memelihara dan mengukuhkan persatuan dan
kesatuan.
2) Membimbing dan mengarahkan bangsa menuju tujuan
3) Memberikan tekad dalam memelihara dan mengembangkan identitas
bangsa.
4) Menyoroti kenyataan yang ada dan kritis terhadap upaya perwujudan
cita-cita yang terkandung dalam Pancasila.
Dengan kata lain, sebagai ideologi Negara, Pancasila berfungsi sebagai
pedoman kehidupan bangsa Indonesia dalam menjaga keutuhan Negara dan
memperbaiki kehidupan bangsa Indonesia.
Selain itu, pancasila mempunyai fungsi dan kedudukan sebagai
pokok atau kaidah negara yang fundamental (mendasar). Kedudukan
pancasila sebagai dasar negara bersifat tetap, kuat dan tidak dapat diubah oleh
siapapun, temasuk MPR / DPR hasil pemilihan umum. Mengubah Pancasila
berarti membubarkan NKRI yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus
1945.
7
2.3 Perbandingan Ideologi Pancasila dengan Ideologi lain
A. Ideologi Pancasila
Sebagaimana yang dikemukakan oleh Alfian (BP7 Pusat,1991 : 192),
Pancasila telah memenuhi syarat sebagai ideologi terbuka khususnya di
Negara Republik Indonesia. Sebagai ideologi terbuka Pancasila
memberikan orientasi ke depan, mengharuskan bangsanya untuk selalu
menyadari situasi kehidupan yang sedang dan akan dihadapinya, terutama
menghadapi globalisasi dan era keterbukaan dunia dalam segala bidang.
Pancasila sebagai ideologi terbuka memiliki dimensi – dimensi idealitas,
normatif, dan realitas.
B. Liberalisme
Jika dibandingkan dengan ideologi Pancasila yang secara khusus norma-
normanya terdapat di dalam Undang-Undang Dasar 1945, maka dapat
dikatakan bahwa hal-hal yang terdapat di dalam Liberalisme terdapat di
dalam pasal-pasal UUD 1945, tetapi Pancasila menolak Liberalisme
sebagai ideologi yang bersifat absolutisasi dan determinisme.
Liberalisme merupakan paham yang memberikan penekanan kebebasan
individu ssehingga kesejahteraan bukan menjadi tanggung jawab negara.
C. Komunisme
Komunisme sebagai anti Kapitalisme menggunakan sistem Sosialisme
sebagai alat kekuasaan sebagai prinsip semua adalah milik rakyat dan
dikuasai oleh negara untuk kemakmuran rakyat secara merata. Komunisme
sangat membatasi demokrasi pada rakyatnya sehingga Komunisme juga
disebut anti Liberalisme.
Dalam Komunisme perubahan sosial harus dimulai dari peran Partai
Komunis. Jadi perubahan sosial dimulai dari buruh,
8
namun pengorganisasian buruh hanya dapat berhasil jika bernaung di
bawah dominasi partai.
D. Sosialisme
Sosialisme merupakan ideologi yang lebih mengedepankan persamaan /
pemerataan derajat antar masyarakatnya. Ideologi Sosialisme
berpandangan bahwa manusia tidak dapat hidup sendiri – sendiri. Kerja
sama atau gotong royong akan membuat kehidupan dalam bermasyarakat
menjadi lebih baik.
Sosialisme mencita-citakan sebuah masyarakat yang didalamnya semua
orang hidup dan dapat bekerja sama dalam kebebasan dan solidaritas
dengan hak-hak, yang sama. Tujuannya ialah mengorganisir buruh dan
menjamin pembagian merata hasil-hasil yang dicapai, memberikan
ketenteraman dan kesempatan bagi semua orang.
IDEOLOGI
ASPEK
LIBERALISME KOMUNISME SOSIALISME PANCASILA
POLITIK
HUKUM
- Demokrasi
liberal
- Hukum
untuk
melindungi
individu
- Dalam
politik
mementingkan
- Demokrasi
rakyat
- Berkuasa
mutlak satu
parpol
- Hukum untuk
melanggengkan
komunis
- Demokrasi
untuk
kolektivitas
- Diutamakan
kebersamaan
- Masyarakat
sama dengan
negara
- Demokrasi
Pancasila
- Hukum untuk
menjunjung
tinggi keadilan
dan keberadaban
individu dan
masyarakat
9
EKONOMI
AGAMA
PANDANG-AN
TERHADAP
INDIVIDU DAN
MASYARA-AT
individu
- Peran negara
kecil
- Swasta
mendominasi
- Kapitalisme
-
Monopolisme
- Persaingan
bebas
- Agama
urusan pribadi
- Bebas
beragama
Bebas
memilih agama
Bebas tidak
beragama
- Individu
- Peran negara
dominan
- Demi
kolektivitas
berarti demi
negara
- Monopoli
negara
- Agama candu
masyarakat
- Agama harus
dijauhkan dari
masyarakat
- Individu tidak
penting
- Masyarakat
tidak penting
- Peran negara
ada untuk
pemerataan
- Keadilan
distributif yang
diutamakan
- Agama men
dorong
perkembangan-
nya kebersama-
an
- Masyarakat
lebih penting
dari individu
- Peran negara
ada untuk tidak
terjadi
monopoli, yang
dirugikan rakyat
- Bebas memilih
salah satu agama
- Agama harus
menjiwai dalam
kehidupan
bermasyarakat
berbangsa dan
bernegara
-Individu diakui
keberadaanya
- Masyarakat
diakui
keberadaannya
10
CIRI KHAS
lebih penting
dari pada
masyarakat
- Masyarakat
diabdikan bagi
individu
- Penghargaan
atas HAM
- Demokrasi
- Negara
hokum
- Reaksi
terhadap
apsolutisme
- Kolektivitas
yang dibentuk
negara lebih
penting
- Atheisme
- Dogmatis
- Otoriter
- Ingkar HAM
- Reaksi
terhadap
liberalesme dan
kapitalisme
- Kebersamaan
- Akomodasi
- Jalan tengah
- Individu akan
punya arti
apabila hidup di
tengah
masyarakat
- Keselarasan
keseimbangan,
dan keserasian
dalam setiap
aspek kehidupan
Sumber : Setiadi, Elly M. 2003.Pendidikan Pancasila. Jakarta : Gramedia
2.4 Pancasila sebagai Ideologi Terbuka
Sebagai suatu sistem pemikiran, ideologi terbuka merupakan suatu
sistem pemikiran terbuka, sedangkan ideologi tertutup merupakan sistem
pemikiran tertutup. Ideologi terbuka memiliki ciri khasnya, yaitu bahwa nilai
– nilai dari cita – citanya tidak dipaksakan dari luar, melainkan digali dan
diambil dari harta kekayaan rohani, moral dan budaya masyarakat itu sendiri.
Dasarnya bukan keyakinan ideologis sekelompok orang melainkan hasil
11
musyawarah dan konsensus ( kesepakatan ) masyarakat yang bersangkutan.
Ideologi terbuka tidak diciptakan oleh negara melainkan digali dan ditemukan
dalam masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu, ideologi terbuka merupakan
milik seluruh rakyat dan masyarakat dalam menemukan “dirinya” dan
“kepribadiannya” di dalam ideologi tersebut.
Ciri-ciri ideologi terbuka
Ideologi terbuka adalah sitem pemikiran yang memiliki ciri-ciri, sebagai
berikut:
1) Merupakan kekayaan rohani, moral, dan kebudayaan masyarakat (falsafah).
Jadi,
bukan keyakinan ideologis sekelompok orang, melainkan kesepakatan
masyarakat.
2) Tidak diciptakan oleh negara, tetapi ditemukan dalam masyarakat sendiri. Ia
adalah milik seluruh rakyat dan bisa digali dan ditemukan dalam kehidupan
mereka.
3) Isinya tidak langsung operasional. Sehingga setiap generasi baru dapat dan
perlu menggali kembali falsafah tersebut dan mencari implikasinya dalam
situasi ke-kini-an mereka. Oleh karena itu, ideologi terbuka sebagaimana
yang dikembangkan oleh Bangsa Indonesia senantiasa terbuka untuk proses
reformasi dalam bidang kenegaraan karena ideologi terbuka berasal dari
masyarakat yang sifatnya dinamis
4) Tidak pernah memaksa kebebasan dan tanggung jawab masyarakat,
melainkan menginspirasi masyarakat untuk berusaha hidup bertanggung
jawab sesuai dengan falsafah itu.
5) Menghargai pluralitas, sehingga dapat diterima warga masyarakat yang
berasal dari berbagai latar belakang budaya dan agama.
Seiring berjalannya waktu, banyak masalah – masalah yang dihadapi bangsa
ini. Kemajuan ilmu pengetahuan, kecanggihan teknologi, sarana komunikasi
yang semakin modern membuat dunia semakin kecil, dan globalisasi ekonomi.
Tantangan – tantangan itu hanya bisa diatasi apabila bangsa indonesia tetap
mempertahankan identitasnya dalam ikatan persatuan dan mampu
12
mengembangkann dinamikanya agar mampu bersaing dengan bangsa – bangsa
lain. Dalam menjawab tantangan tersebut, Pancasila perlu tampil sebagai
ideologi terbuka karena ketertutupan membawa keterhentian. Keterbukaan
bukan berarti mengubah nilai – nilai Pancasila, melainkan mengekssplisitkan
wawasannya secara lebih kongkrit sehingga memiliki kemampuan untuk
memecahkan masalah – masalah baru.
13
BAB III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Ideologi adalah kumpulan gagasan-gagasan, ide-ide, keyakinan-keyakinan
yang menyeluruh dan sistematis yang menyangkut berbagai bidang kehidupan
manusia .Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia berakar pada
pandangan hidup dan budaya bangsa, dan bukannya mengangkat atau mengambil
ideologi dari bangsa lain. Selain itu Pancasila juga bukan hanya merupakan ide-
ide atau perenungan dari seseorang saja, yang hanya memperjuangkan suatu
kelompok atau golongan tertentu, melainkan Pancasila berasal dari nilai-nilai
yang dimiliki oleh bangsa sehingga Pancasila pada hakikatnya untuk seluruh
lapisan serta unsur-unsur bangsa secara komperhensif. Dibandingkan dengan
ideologi yang lain, Ideologi pancasila merupakan ideologi yang paling tepat
untuk Indonesia. Oleh karena ciri khas Pancasila itu maka memiliki kesesuaian
dengan bangsa Indonesia.
Selain sebagai dasar Negara, Pancasila juga berkedudukan sebagai ideologi
Negara. Ideologi Negara adalah pedoman hidup dalam penyelenggaraan Negara.
Sehingga dalam hidup berbangsa dan bernegara kita tidak terlepas dari nilai –
nilai Pancasila.
Pancasila merupakan Ideologi terbuka hal ini dimaksudkan bahwa
ideologi Pancasila besifat aktual, dinamis, antisifasif dan senentiasa mampu
menyelesaikan dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi
serta dinamika perkembangan aspirasi masyarakat. Keterbukaan ideologi
Pancasila bukan berarti mengubah nilai-nilai dasar yang terkandung didalamnya,
namun mengeksplisitkan wawasannya lebih kongkrit, sehingga memiliki
kemampuan yang reformatif untuk memecahkan masalah-masalah aktual yang
14
senantiasa berkembang seiring dengan aspirasi rakyat, perkembangan iptek dan
zaman.
3.2 Saran
Setelah kita mengetahui betapa bermaknanya sebuah ideologi bagi suatu
negara, sebaiknya kita lebih mengamalkan nilai – nilai Pancasila yang sudah
sangat cocok dengan kepribadian Bangsa Indonesia melalui kegiatan sehari –
hari , lebih menghargai makna ideologi bagi sebuah Negara yang merdeka, karena
Ideologi Pancasila dibandingkan dengan Ideologi lain sudah cukup baik dan
sesuai dengan bangsa Indonesia. Pancasila sebagai suatu ideologi tidak bersifat
kaku dan tertutup, namun bersifat reformatif, dinamis, dan terbuka. Hal ini
dimaksudkan bahwa ideologi pancasila adalah bersifat aktual, dinamis, aspiratif
dan senantiasa mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman, ilmu
pengetahuan dan teknologi serta dinamika perkembangan aspirasi masyarakat.
Untuk itu, walaupun zaman semakin maju, kita harus tetap menjunjung Pancasila
karena Pancasila bersifat terbuka dengan kemajuan zaman, dan bukan berarti
meninggalkan Pancasila yang telah menuntun kita merdeka sampai sekarang.
15
Daftar Pustaka
Tim guru PKN.2008.Modul PKN SMA/SMK/MA.Malang: Tim Pkn
http://pujiwidyastuti29.blogspot.com/2013/01/perbandingan-ideologi-komunis-
liberal.html