20
BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Bentang alam pantai dikontrol oleh aksi alamiah yang bekerja secara terus menerus. Pada dasarnya dapat dikelompokkan dua macam aksi alamiah, yaitu bersifat menghancurkan dan bersifat dan yang bersifat membangun dengan cara pengendapan. Pantai merupakan daerah yang terletakdi tepi dari continental (daratan) yang sangat berpengaruh terhadap pembentukan model pantai dalam gelombang (wave) dan arus (current). Gelombang terbentuk antara lain karena adanya pergerakan angin, besar kecilnya pergerakan angin berpengaruh terhadap besar kecilnya gelombang. Untuk itulah dalam praktikum ini kita akan mempelajari tentang Bentang Alam danpantai, agar lebih menambah wawasan dan pengetahuan tentang Bentang Alam dan Pantai. I.2. MAKSUD DAN TUJUAN a. Maksud Maksud dari praktikum ini adalaha agar praktikan dapat mengetahui bentang alam dan proses yang bekerja pada pantai. b. Tujuan Tujuan dari praktikum ini yaitu :

PANTAI GEOMORF

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pantai

Citation preview

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. LATAR BELAKANG

Bentang alam pantai dikontrol oleh aksi alamiah yang bekerja secara terus menerus. Pada dasarnya dapat dikelompokkan dua macam aksi alamiah, yaitu bersifat menghancurkan dan bersifat dan yang bersifat membangun dengan cara pengendapan.Pantai merupakan daerah yang terletakdi tepi dari continental (daratan) yang sangat berpengaruh terhadap pembentukan model pantai dalam gelombang (wave) dan arus (current). Gelombang terbentuk antara lain karena adanya pergerakan angin, besar kecilnya pergerakan angin berpengaruh terhadap besar kecilnya gelombang.

Untuk itulah dalam praktikum ini kita akan mempelajari tentang Bentang Alam danpantai, agar lebih menambah wawasan dan pengetahuan tentang Bentang Alam dan Pantai.I.2. MAKSUD DAN TUJUAN

a. Maksud

Maksud dari praktikum ini adalaha agar praktikan dapat mengetahui bentang alam dan proses yang bekerja pada pantai.

b. Tujuan

Tujuan dari praktikum ini yaitu :

1. Mengetahui jenis bentuk bentang alam pada daerah sekitar pantai.

2. Menjelaskan proses pembentukan dan proses yang bekerja pada bentang alam pantai.

3. Menentukan jenis pantai berdasarkan klasifikasi Jhonson, 1991 dan Shepard.

4. Menentukan jenis delta berdasarkan Lobeck (1939) dan Weimer (1975).

5. Menjelaskan proses pembentukan delta dan bentang alam lainnya.

I.3. ALAT DAN BAHAN

A. Alat

a. Rotring

b. Alat tulis menulis

c. Mistar

d. Pensil warna B. Bahan

e. Problem set

f. Kertas kalkir ukuran A4

g. Kertas A4

h. Sap Praktikum

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pantai merupakan daerah yang terletakdi tepi dari continental (daratan) yang sangat berpengaruh terhadap pembentukan model pantai dalam gelombang (wave) dan arus (current). Gelombang terbentuk antara lain karena adanya pergerakan angin, besar kecilnya pergerakan angin berpengaruh terhadap besar kecilnya gelombang.

Gempa bumi bawah laut, longsor dasar laut dan letusan gunung api bawah laut dapat menimbulkan gelombang besar yang sangat bepengaruh yang biasa disebut dengan tsunami. Arus berbeda dengan gelombang, arus mempunyai pergerakan terus menerus sedangkan gelombang tidak. Dalam perkembangan selanjutnya pantai dapat juga mengalami pelarutan dan korosi.

Bentang alam pantai dikontrol oleh aksi alamiah yang bekerja secara terus menerus. Pada dasarnya dapat dikelompokkan dua macam aksi alamiah, yaitu bersifat menghancurkan dan bersifat dan yang bersifat membangun dengan cara pengendapan.

Gaya erosi yang bekerja didarah pantai teutama berasal darigelombang laut, kemudian dibantu oleh arus laut, pasang surut, hembusan angin dan air hujan yang biasanya disebut oleh abrasi.

Beberapa pendukung erosi pantai yaitu:

a. Tingkat daya tahan batuan

b. Tingkat kekuatan hempasan gelombang dan arus laut

c. Struktur batuan

d. Aktifitas manusia dalam melindungi pantai

Beberapa kenampakan hasil erosi:

a. Dataran abrasi yaitu suatu dataran hasil pengendpan dari abrasi gelombang laut

b. Geos yaitu celah sempit dan dalam yang terdapat pada tepi pantai

c. Lengkungan alamiah yang terbentuk sebagai akibat hempasan gelombang laut

d. Stacks yaitu lengkungan yang terbentuk karena hempasan gelombang laut yang menghantam zona-zona yang lemah pada tebing pantai

Gumuk pasir adalah akumulasi pasir lepas berupa gundukan dimana bentuknya teratur, dihasilkan oleh arah umum angin yang bekerja pada suatu daerah. Gumuk pasir ini dapat terbentuk didaerah-daerah yang endapannya lepas seperti pada daerah gurun, daerah pantai dan sebagainya. Gumuk pasir yang terendapkan sepanjang garis-garis pantai oleh pekerjaan angin dan kenampkan endapannya mempunyai ciri khas baik tingginya maupun pelemparannya.

Syarat-syarat terbentuknya gumuk pasir :

a. Adanya dasar pasir yang landai

b. Adanya angin yang berhembus dengan kecepatan tetap

c. Adanya sinar matahari

d. Akumulasi pasir cukup banyak, biasanya berasal dari sedimentasi sungai, yang bermuara ditempat teresebut

e. Vegetasi pantai

f. Terdapatnya bukit penghalang

Adapun proses terbentuknya gumuk pasi yaitu oleh aktivitas angin dan terdapatnya material yang melimpah, dimana angin yang mengangkut pasir dan bahan lepas lainnya pada suatu waktu akan berkurang kecepatannya sehingga daya angkut berkurang dengan muatannya yang diendapkan. Maka ditempat dimana pasir itu diendapkan terdapat penggolongan pasir disertai factor-factor lain misalnya ruput sebagai penghalang jika pasir ditiup angin sehingga bergerak pada permukaan pada tempat itu terjadilah pembentukan bukit-bukit pasir.

Ripple mark adalah strukutur yang terjadi karena adanya pergeseran antara angin dan butrian pasir. Pada struktur ini dapat dipakai untuk menentukan arah angin.

Terumbu karang merupakan koloni dari rumah-rumah jasad renik karang yang hidup dilingkungan pantai. Persyaratan hidup binatang karang ini adalah :

a. Temperature air laut sekitar 20%

b. Kedalaman air laut < 50 m

c. Air jernih tanpa sedimen dan dasar laut cukup keras

d. Laut tenang, gelombang tidak keras, gelombang besar akan merusak terumbu kaang yang rapuh dan menghambat pertumbuhnya

e. Sirkulasi air cukup lancer untuk persediaan oksigen

f. Kadar garam atau salinitas sekitrar 3,5 %

Bentuk-bentuk terumbu karang :

a. Fringing reeft (karang pantai) adalah tumbuh langsung melekat dengan pantai (daratan tanpa lagoon atau genangan laut antara terumbu karang dengan daratan

b. Barrir reeft (karang tanggul) adalah pulau karang yang seperti tanggul dan letaknya dimuka pantai yang dipisahkan oleh lagoon

c. Atol (karang cincin) adalah pulau karang yang berbentuk cincin apabila dilihat dari atas bagian tengahnya tidak terlihat darata dan hanya merupakan lagoon.

Kawasan pantai adalah kawasan transisi dari lahan daratan dan perairan laut. Proses pembentukan kawasan pantai sangat dipengaruhi oleh gaya-gaya dinamis yang berada di sekitarnya. Gaya-gaya dinamis utama dan dominan yang mempengaruhi kawasan pantai adalah gaya gelombang. Menurut Bambang Triatmodjo (1999), pantai selalu menyesuaikan bentuk profilnya sedemikian rupa sehingga mampu menghancurkan energi gelombang yang datang. Penyesuaian bentuk tersebut merupakan tanggapan dinamis alami pantai terhadap laut.Gelombang dan arus di sekitar kawasan pantai

Seperti kita ketahui, gelombang laut yang sehari-hari mempengaruhi kawasan pantai adalah gelombang yang diakibatkan oleh energi angin. Sesuai dengan faktor pembangkit terjadinya gelombang tersebut, maka ada dua jenis gelombang angin yaitu gelombang normal dan gelombang badai (storm wave).

Pembangkitan gelombang laut oleh angin atau badai

Karena itulah, ada dua tipe tanggapan pantai dinamis terhadap gelombang, yaitu tanggapan terhadap kondisi gelombang normal dan gelombang badai. Bambang Triatmodjo (1999) menjelaskan bahwa kondisi gelombang normal terjadi dalam waktu yang lama dan energi gelombang mudah dipatahkan oleh mekanisme pertahanan alami pantai. Sedangkan akibat gelombang badai yang mempunyai energi lebih besar, sering mengakibatkan pertahanan alami pantai tak mampu menahannya. Sehingga pantai dengan mudah dapat tererosi.

Adakalanya profil pantai lambat laun akan kembali ke bentuk semula, setelah gelombang badai mereda. Namun ada kalanya pantai yang tererosi tersebut tak kembali ke bentuk semula karena material pembentuk pantai telah terbawa arus ke tempat lain dan tak kembali ke lokasi semula. Pengendapan pada lingkungan laut terus berlangsung hingga Oligosen dan menandakan perioda genang laut maksimum. Secara umum dijumpai lapisan turbidit berselingan dengan serpih laut dalam, sedangkan batugamping terumbu ditemukan secara lokal dalam Fm. Antan. Sedangkan urutan regresif di Cekungan Kutai mencakup lapisan klastik delta hingga paralik yang banyak mengandung lapisan-lapisan batubara dan lignit. Siklus delta yang berumur Miosen Tengah berkembang secara cepat ke arah timur dan tenggara. Progradasi ke arah timur dan tumbuhnya delta berlangsung terus sepanjang waktu diselingi oleh tahapan-tahapan genang laut secara lokal.

Daerah Pantai Laguna / Lagoon

Laguna (atau lagoon dalam bahasa Inggris) adalah sekumpulan air asin yang terpisah dari laut oleh penghalang yang berupa pasir, batu karang atau semacamnya. Jadi, air yang tertutup di belakang gugusan karang (barrier reef) atau pulau-pulau atau didalam atol disebut laguna. Istilah lagoon dalam bahasa Inggris dimulai tahun 1769. Diadaptasi dari laguna Venesia (cf Latin lacuna, 'ruang kosong'), yang secara khusus menunjuk ke pembatas Venesia, tanah pembendung air laut, yang melindungi dari Laut Adriatik dengan pantai penghalang Lido (lihat Laguna Venesia).Laguna menunjuk ke laguna pantai yang terbentuk oleh pasir atau karang di pantai yang dangkal dan laguna atol yang terbentuk dari pertumbuhan terumbu karang.Pantai tepian samudra dengan agitasi kuat gelombang serta memiliki sejumlah muara sungai kecil berjajar padanya dengan asupan sedimen, dapat membentuk garis lurus dan panjang pantai berpasir. Erosi terjadi bila terjadi ketidak seimbangan lereng dasar perairan dan asupan sedimen. Pesisir datar hingga landai menempati bagian mintakat kraton stabil atau cekungan belakang. Absennya gejala geologi berupa pengangkatan dan perlipatan atau volkanisme, pembentukan pantai dikendalikan oleh proses eksogen

Delta

Daerah pantai tepi danau dapat terjadi pula proses akumulasi sediment (dari darat) terutama disekitar muara sungai tersebut dapat membuat delta delta syarat syarat terbentuknya Delta :

1. Arus sungai pada bagian muara mempunyai kecepatan yang minimum

2. Jumlah bahan yang dibawa sungai sebagai hasil erosi cukup banyak

3. Laut pada daerah muara sungai cukup tenang

4. Pantainya relative landai

5. Bahan bahan hasil sedimentasi tidak terganggu oleh aktivitas air laut

6. Tidak ada gangguan tektonik (kecuali penurunan laut seimbang dengan pengendapan sungai, missal : Delta Missisipi

Sedangkan volume dari endapan delta dipengaruhi atau tergantung kepada :

a. Kecepatan pemasukan sediment atau sedimentasi

b. Keceepatan penurunan atau kenaikan permukaan

c. Kedalaman air tempat pengendapan

d. Kekuatan gelombang / arus yang akan menyebarkan sediment

e. Pengaruh erosi laut

Klasifikasi Delta menurut A.K lobeck (1939)a) Arcuate Delta (delta berbentuk tameng):

Delta ini dihasilkan oleh sungai yang mempunyai kecepatan sedimentasi yang kecil. tetapi proses sedimentasi disini lebih besar pengaruhnya dibandingkan dengan pengaruh kerja dari tenaga air laut.

Kenampakan pada peta topografi :

1. Batas Delta yang berhubungan dengan laut relative melingkar hampir menyerupai tameng

2. Perkembangannya tidak beraturan

3. Daerah luas dan relative landai (konturnya renggang)

b) Estuarine Delta (Delta berbentuk corong)

Delta ini merupakan akibat air laut yang masuk kedalam sungai, sehingga akan dijumpai material yang dibawa sungai terendapkan

Kenampakan pada peta topografi :

1. Daerahnya tidak begitu luas

2. Pengaruh air laut relative besar disini dapat dialiri air laut yang menjorok kedarat

c) Birds Foot Delta (Delta kaki burung)

Delta ini pengaruh lautnya kecil, sedangkan proses sedimentasi pada muara sungai besar. Sehingga akan djumpai daerah yang relative lebih luas pada Delta ini.

Kenampakan pada peta topografi:

1. Meliputi daerah yang relative luas

2. Sungai pada daerah Delta berkembang dengan pola aliran dendritik

Klasifikasi Delta Menurut Weimer (1975)

Menurut bentuknya bisa dikelompokkan menjadi :

a. Cuspate

b. Lobate

c. Elongate

Klasifikasi menurut Jhonson (1919), yang dibuat berdasarkan genesanya adalah:

A. Pantai emergensi yaitu pantai yang terbentuk jika terjadi kemunduran garis pantai dasar laut yang dalam secara perlahan dan teratur.

Kenampakan pada peta topografi :

1. Garis pantai relative lurus, ditandai dengan kontur yang lurus2. Pantai yang relative landai ditunjukkan oleh garis kontur yang renggang

3. Jika dijumpai perkampungan umumnya sejajar dengan garis pantaiB. Pantai subemergence yaitu pantai yang terbentuk jika air laut menggenangi dataran sehingga tejadi kemajuan garis pantai, dasar laut mempunyai kedalaman yang tidak teratur yang merupakan lembah-lembah dan bukit-bukit lama.

Kenampakan pada peta topografi :

1. Garis pantainya tidak teratur2. Garis kontur berkelok-kelok tidak beraturan3. Pantainya relative curam, ditandai dengan adanya garis kontur yang relatif rapat

4. Perkampungan disekitar pantai umumnya tidak sejajar dengan garis pantai

C. Pantai netral pantai ini terrjadi karena adanya pengendapan alluvial/sungai, delta, dataran alluvial dan dataran outwash merupakan cirri-ciri dari pantai netral.

Kenampakan pada peta topografi :1. Adanya delta plain, alluvial plain, dan lain-lain2. Biasanya garis kontur renggang

3. Sungai bagian muara mempunyaiu banyak cabang yang seolah-olah mempunyai pola sungai berbentuk pohonD. Pantai compound (campuran) yaitu pantai yang terbentuk oleh adanya proses pengangkatan dan penurunan

Kenampakan pada pea topografi :

1. Adanya dataran pantai2. Adanya teluk-teluk dengan kontur yang relative rapat

3. Perkampungan tidak teratur

BAB III

PROBLEM SET1. Memindahkan gambar dari problem set ke kertas kalkir.

2. Warnai garbar yang telah dibuat sesuai dengan warna symbol yang telah ditentukan.

3. Buatlah etiket pada masing-masing gambar.

BAB IV

ANALISA DAN PEMBAHASAN4.1 ANALISA

a. Pada problem set pertama, kita menentukan dan mewarnai daerah yang termasuk Beach, Coast, Shore Line, Lagoon, dan Spit.b. Untuk problem set kedua, kita menentukan dan mewarnai daerah yang termasuk Barrier, Tombolo, Shore Line, dan Beach.c. Untuk problem set ketiga, kita menentukan dan mewarnai daerah yang termasuk Beach, Coast, Shore Line, Spid, Lagoon, dan Delta.d. Pada problem set terakhir, kita kembali menentukan dan mewarnai daerah yang termasuk Beach, Coast, Shore Line, Lagoon, Spit, Barrier, dan Tombolo.4.2 PEMBAHASAN

A. Beach (daerah pasang) yaitu daerah yang langsung mendapat pengaruh air laut dan selalu dapat dicapai oleh pasang naik dan pasang surut,. Pada problem set, Beach ditandai dengan warna Orange.

B. Shore line (garis pantai) adalah jalur pemisah yang relative berbentuk garis dan relative batas antara yang dicapai oleh air laut dan tidak bisa dicapai air laut,. Pada problem set, Shore Line ditandai dengan warna Cokelat.

C. Coast (pantai) yaitu daerah yang berdekatan dengan laut dan masih mendapat pengaruh dari air laut. Pada problem set, Coast ditandai dengan warna Biru Muda.

D. Lagoon/laguna/tanjung, adalah daerah yang menjorok/menganjur ke laut. Pada problem set, Lagoon ditandai dengan warna Merah.

E. Spit/teluk adalah daerah pantai yang menjorok ke darat. Pada problem set, Spit ditandai dengan warna Kuning.

F. Delta, adalah Daerah pantai tepi danau dapat terjadi pula proses akumulasi sediment (dari darat) terutama disekitar muara sungai tersebut sehingga terbentuk daratan yang tidak rata. Pada problem set, Delta ditandai dengan warna Hijau.G. Tambolo, adalah lautan yang hamper dangkal, diakibatkan oleh kurangnya pengarung langsung dari ombang/air laut, yang terletang di antara dartan/Beach dengan Barrier. Pada problem set, Tambolo ditandai dengan warna Ungu.H. Barrier, adalah daratan yang menjorok ke permukaan laut biasa disebut juga dengan Pulau. Pada problem set Barrier ditandai dengan warna Biru Tua. BAB V

PENUTUPV.1. KESIMPULAN

Kesimpulan dari praktikum ini adalah kita dapat mengetahui endapan-endapan yang ada pada muara sungai maupun endapan yang ada pada pinggir pantai. Selain itu kita juga dapat membedakan delta, tombolo, spit, coast, barier, shore line dan lain-lain.

V.2. SARAN

Adapun saran kami sebagai Praktikan, agar kiranya Asisten yang bersangkutan dalam bidangnya, lebih professional lagi dalam menjalani tugasnya, karena bagaimanapun Praktikan merupakan tanggung jawab yang besar bagi asisten. Juga Saat Praktikum dan pembuatan laporan dapat Lebih mendampingi Kami hingga semuanya nampak lancar.