9
OUTLINE I. PENDAHULUAN II. KARAKTERISTIK SUMBER DAYA MINERAL a. Habis Terpakai (non renewable) Sumber daya alam tidak dapat terbarukan atau sering juga disebut sebagai sumberdaya terhabiskan adalah sumber daya alam yang tidak memiliki kemampuan regenerasi secara biologis (Marilang, 2011). Jenis sumberdaya ini dianggap memiliki cadangan yang terbatas, sehingga eksploitasinya terhadap sumberdaya tersebut akan menghabiskan cadangan sumberdaya, sumber stok dikatakan tidak dapat diperbaharui (non renewable) atau terhabiskan (exhaustible).Sumberdaya alam ini terbentuk melalui proses geologi yang memerlukan waktu sangat lama untuk dapat dijadikan sebagai sumberdaya alam yang siap diolah atau siap pakai. Apabila dieksploitasi sebagian, maka jumlah yang tinggal tidak akan pulih kembali seperti semula. Salah satu yang termasuk dalam golongan sumberdaya tidak dapat terbarukan adalah tambang minyak dan nikel. Tambang nikel memerlukan waktu ribuan bahkan jutaan tahun untuk terbentuk karena ketidakmampuan sumberdaya ini untuk melakukan regenerasi, sehingga sumberdaya ini sering juga disebut sebagai sumberdaya yang mempunyai stok yang tetap. Sifat-sifat tersebut menyebabkan masalah eksploitasi sumberdaya alam tidak terbarukan (non renewable) berbeda dengan ekstrasi sumberdaya terbarukan (renewable). Pengusaha pertambangan harus memutuskan kombinasi yang tepat dari berbagai faktor produksi untuk menentukan produksi yang optimal dan juga seberapa cepat stok harus diekstrasi dengan kendala stok yang terbatas. b. Nilai Ekonomis Adapun manfaat sumber daya tambang di Indonesia adalah sebagai berikut : 1. Untuk Menambah pendapatan negara. 2. Untuk Memperluas lapangan kerja. 3. Untuk Memajukan bidang transportasi dan komunikasi. 4. Untuk Memajukan industri dalam negeri. 5.Sebagai pemasok kebutuhan SDA barang tambang dan galian dalam negeri. 6.Minyak bumi dan gas alam sebagai bahan bakar atau sumber energi. 7. Pasir atau batu sebagai bahan bangunan, 8. Emas, intan, dan perak, sebagai perhiasan.

Paper Tambang

Embed Size (px)

DESCRIPTION

outline paper tambang

Citation preview

Page 1: Paper Tambang

OUTLINE

I. PENDAHULUANII. KARAKTERISTIK SUMBER DAYA MINERAL

a. Habis Terpakai (non renewable)Sumber daya alam tidak dapat terbarukan atau sering juga disebut sebagai sumberdaya terhabiskan adalah sumber daya alam yang tidak memiliki kemampuan regenerasi secara biologis (Marilang, 2011). Jenis sumberdaya ini dianggap memiliki cadangan yang terbatas, sehingga eksploitasinya terhadap sumberdaya tersebut akan menghabiskan cadangan sumberdaya, sumber stok dikatakan tidak dapat diperbaharui (non renewable) atau terhabiskan (exhaustible).Sumberdaya alam ini terbentuk melalui proses geologi yang memerlukan waktu sangat lama untuk dapat dijadikan sebagai sumberdaya alam yang siap diolah atau siap pakai. Apabila dieksploitasi sebagian, maka jumlah yang tinggal tidak akan pulih kembali seperti semula. Salah satu yang termasuk dalam golongan sumberdaya tidak dapat terbarukan adalah tambang minyak dan nikel. Tambang nikel memerlukan waktu ribuan bahkan jutaan tahun untuk terbentuk karena ketidakmampuan sumberdaya ini untuk melakukan regenerasi, sehingga sumberdaya ini sering juga disebut sebagai sumberdaya yang mempunyai stok yang tetap. Sifat-sifat tersebut menyebabkan masalah eksploitasi sumberdaya alam tidak terbarukan (non renewable) berbeda dengan ekstrasi sumberdaya terbarukan (renewable). Pengusaha pertambangan harus memutuskan kombinasi yang tepat dari berbagai faktor produksi untuk menentukan produksi yang optimal dan juga seberapa cepat stok harus diekstrasi dengan kendala stok yang terbatas.

b. Nilai EkonomisAdapun manfaat sumber daya tambang di Indonesia adalah sebagai berikut :1. Untuk Menambah pendapatan negara.2. Untuk Memperluas lapangan kerja.3. Untuk Memajukan bidang transportasi dan komunikasi.4. Untuk Memajukan industri dalam negeri.5. Sebagai pemasok kebutuhan SDA barang tambang dan galian dalam negeri.6. Minyak bumi dan gas alam sebagai bahan bakar atau sumber energi.7. Pasir atau batu sebagai bahan bangunan,8. Emas, intan, dan perak, sebagai perhiasan.9. Sebagai Bahan industri dalam negeri.

Selain itu kegiatan pertambangan di Indonesia berpotensi memberikan manfaat ekonomi yang sangat besar bagi perekonomian domestik. Manfaat tersebut dalam berupa tambahan bagi PDB, Pendapatan Rumah tangga dan Kesempatan kerja baik pada level nasional maupun regional. Juga tidak kalah pentingnya, melalui royalti dan pembayaran berbagai jenis pajak dan restribusi, adalah peran pertambangan menjadi sumber penerimaan negara.Manfaat bagi perekonomian makro tentunya dapat dihitung dari nilai penjualan, nilai tambah, pendapatan pekerja dan penyerapan tenaga kerja oleh perusahaan pertambangan. Namun perlu diingat bahwa dengan adanya mekanisme keterkaitan ekonomi, kegiatan pertambangan memberikan efek multiplier bagi perekonomian. Oleh karena itu, akibat adanya aktifitas pertambangan akan sangat banyak tumbuh dan berkembangnya unit-unit kegiatan ekonomi. Berkembangnya unit-unit kegiatan ekonomi tersebut sangat mungkin memberikan manfaat ekonomi yang sangat besar.

Page 2: Paper Tambang

c. Penyebaran TertentuPenyebaran mineral di Indonesia tidak merata sesuai kondisi geologi di sepanjang bentang kepulauan nusantara. Perkembangan ilmu geologi telah memberikan gambaran tentang cara terjadinya mineral dan berbagai faktor yang mengendalikannya. Dengan mengetahui faktor – faktor geologi, penyebaran mineral itu dapat diperkirakan. Karena itu diperlukan pengetahuan tentang kondisi geologi yang mencakup seluruh wilayah Indonesia. Berdasar teori geologi terbaru yang dikenal dengan teori tektonik global dan teori tektonik lempeng, maka jalur – jalur magmatik yang membawa cebakan mineral di kepulauan Indonesia telah dapat diketahui dan diprediksi letaknya. Pemetaan geologi yang selesai pada tahun 1995 memanfaatkan teori tersebut dalam menelusuri penyebaran batuan, menyimpulkan bahwa di Indonesia terdapat 15 jalur mineralisasi logam dasar, sebagai dasar karakteristik sumberdaya mineral di Indonesia. Pembentukan mineral logam sangat erat kaitannya dengan proses magmatik. Lingkungan pembentukan mineral logam umumnya dijumpai di dalam batuan vulkanik. Hal ini dapat dipahami karena proses magmatik berlangsung simultan dengan kegiatan gunung api. Sebagai akibat erosi yang intensif, batuan magmatik tersebut dapat muncul ke permukaan dan hanya menyisakan sedikit batuan vulkanik. Jika permukaan erosi tersebut tepat berada pada zona mineralisasi, maka mineral logam telah tersingkap dan sangat mudah untuk diperoleh.

d. Pemanfaatan Berdampak Pada LingkunganSebagai perusak lingkungan, pertambangan terbuka (open pit mining) dapat merubah total iklim dan tanah akibat seluruh lapisan tanah di atas deposit bahan tambang disingkirkan. Selain itu, untuk memperoleh atau melepaskan biji tambang dari batu-batuan atau pasir seperti dalam pertambangan emas, para penambang pada umumnya menggunakan bahan- bahan kimia berbahaya yang dapat mencemari tanah, air atau sungai dan lingkungan. Pada pertambangan bawah (underground mining) kerusakan lingkungan umumnya diakibatkan karena adanya limbah (tailing) yang dihasilkan pada proses pemurnian bijih. Baik tambang dalam maupun tambang terbuka menyebabkan terlepasnya unsur-unsur kimia tertentu seperti Fe dan S dari senyawa pirit (Fe2S) menghasilkan air buangan bersifat asam (Acid Mine Drainage / Acid Rock Drainage) yang dapat hanyut terbawa aliran permukaan pada saat hujan, dan masuk ke lahan pertanian di bagian hilir pertambangan, sehingga menyebabkan kemasamam tanahnya lebih tinggi.Tanah dan air asam tambang tersebut sangat masam dengan pH berkisar antara 2,5 – 3,5 yang berpotensi mencemari lahan pertanian.Beberapa dampak negatif akibat pertambangan jika tidak terkendali antara lain sebagai berikut:1). Kerusakan lahan bekas tambang. 2). Merusak lahan perkebunan dan pertanian. 3). Membuka kawasan hutan menjadi kawasan pertambangan. 4). Dalam jangka panjang, pertambangan adalah penyumbang terbesar lahan sangat kritis

yang susah dikembalikan lagi sesuai fungsi awalnya. 5). Pencemaran baik tanah, air maupun udara. Misalnya debu, gas beracun, bunyi dll. 6). Kerusakan tambak dan terumbu karang di pesisir. 7). Banjir, longsor, lenyapnya sebagian keanekaragaman hayati. 8). Air tambang asam yang beracun yang jika dialirkan ke sungai yang akhirnya ke laut akan

merusak ekosistem dan sumber daya pesisir dan laut. 9). Menyebabkan berbagai penyakit dan mengganggu kesehatan.

Page 3: Paper Tambang

10). Sarana dan prasarana seperti jalan dll. rusak berat. 11). Dan lain-lain.

Gambar 1. Ilustrasi Dampak Penambangan 1

Gambar 2. Ilustrasi Dampak Penambangan 2

Page 4: Paper Tambang

e. Fungsi Kestabilan EkosistemBerikut ini adalah dampak penambangan yang dapat mengganggu kestabilan ekosistem pada tanah dan air. 1. Dampak buruk pada tanah

Pertambangan membutuhkan lahan yang luas sehingga bumi dapat digali oleh para penambang. Untuk alasan ini, pelebaran area perlu untuk dilakukan di daerah, di mana penambangan harus dilakukan. Selain itu, vegetasi di daerah sekitarnya juga harus dibabat untuk membangun jalan dan sarana perumahan bagi para pekerja tambang. Berbagai kegiatan seperti di tambang batubara melepaskan debu dan gas ke udara. Dengan demikian, pertambangan merupakan salah satu penyebab utama deforestasi dan polusi udara.

Hutan yang ditebang untuk keperluan pertambangan adalah rumah bagi sejumlah besar organisme. Dengan deforestasi menyebabkan musnahnya habitat sejumlah besar hewan. dan mempertaruhkan kelangsungan hidup sejumlah besar spesies hewan. Penebangan dari pohon itu sendiri adalah sebuah ancaman besar bagi beberapa tanaman, pohon, burung dan hewan yang tumbuh di hutan. Hal ini berpengaruh negatif dengan apa yang disebut kenakeragaman hayati.

Meskipun langkah-langkah yang diambil untuk melepaskan limbah kimia ke sungai terdekat melalui pipa, sejumlah besar bahan kimia masih bocor dan masuk ke tanah. Hal ini akan mengubah komposisi kimia dari tanah. Selain itu, bahan kimia beracun membuat tanah tidak subur atau mungkin tidak bisa lagi untuk ditanami tanaman.

2. Dampak buruk pada air Bahan kimia seperti merkuri, sianida, asam sulfat, arsen dan merkuri metil

digunakan dalam berbagai tahap pertambangan. Sebagian besar bahan kimia yang dilepaskan ke sungai terdekat akan mencemari air. Terlepas dari pipa yang digunakan untuk membuang bahan kimia ke dalam air, kemungkinan kebocoran pipa akan selalu ada.

Pelepasan bahan kimia beracun ke dalam air jelas berbahaya bagi flora dan fauna di air. Selain polusi, proses pertambangan membutuhkan air dari sumber air di dekatnya. Misalnya, air yang digunakan untuk mencuci kotoran dari batubara. Hasilnya adalah bahwa kadar air dari sungai atau danau dari mana air yang digunakan akan berkurang. Organisme dalam air juga tidak memiliki cukup air untuk kelangsungan hidup mereka. Hal ini bahkan mencemari sungai dengan senyawa-senyawa berbahaya yang berhubungan dengan sulfida logam.

Pengerukan sungai adalah metode yang dipakai dalam pertambangan emas. Dalam metode ini, kerikil dan lumpur disedot dari daerah tertentu dari sungai. Setelah fragmen emas disaring, lumpur dan kerikil yang tersisa dilepaskan kembali ke sungai, meskipun di lokasi yang berbeda dari tempat yang sebelumnya diambil. Hal ini akan mengganggu aliran sungai yang dapat menyebabkan ikan dan organisme mati.

f. Nilai EdukatifNilai edukatif dari barang tambang meliputi nilai ilmu pertambangan itu sendiri ialah ilmu yang mempelajari secara teori dan praktik hal-hal yang berkaitan dengan industri pertambangan berdasarkan prinsip praktik pertambangan yang baik dan benar (good mining

Page 5: Paper Tambang

practice).Menurut UU No.11 Tahun 1967, bahan tambang tergolong menjadi 3 jenis, yakni:

- Golongan A (yang disebut sebagai bahan strategis), - Golongan B (bahan vital), dan - Golongan C (bahan tidak strategis dan tidak vital).

Bahan Golongan A merupakan barang yang penting bagi pertahanan, keamanan dan strategis untuk menjamin perekonomian negara dan sebagian besar hanya diizinkan untuk dimiliki oleh pihak pemerintah, contohnya minyak, uranium dan plutonium. Sementara, Bahan Golongan B dapat menjamin hayat hidup orang banyak, contohnya emas, perak, besi dan tembaga. Bahan Golongan C adalah bahan yang tidak dianggap langsung mempengaruhi hayat hidup orang banyak, contohnya garam, pasir, marmer, batu kapur dan asbes.

g. Deposit Belum Dapat Ditentukan Baik Kualitas Maupun Kuantitasnyapersebaran barang tambang di Indonesia tidak merata secara keseluruhan. Setiap daerah memiliki potensi masing-masing sesuai dengan kondisi alamnya. Tidak semua daerah memiliki sumber barang tambang yang sama. Keadaan ini disebabkan oleh dua faktor sebagai berikut:1. Sejarah geologi masing-masing wilayah berbeda.

Masing-masing wilayah memiliki sejarah geologi yang berbeda, ini dapat ditunjukkan dengan kondisi alam disekitarnya. Yang paling mudah dijumpai ialah keadaan batuan dan kenampakan geomorfologi yang membentang di wilayah tersebut. Kenampakan seperti gunung berapi dan segala material yang pernah terhempas keluar akibat aliran lava. Selain itu adanya pegunungan lipatan akibat proses konvergensi maupun divergensi antar lempeng, kenampakan lainnya seperti bekas pengangkatan dasar laut hingga diatas permukaan air laut yang membentuk formasi karst. Dengan perbedaan tersebut maka mineral-mineral maupun energi yang terkandung di dalam perut bumi juga akan berbeda.

2. Belum adanya penelitian yang mendalam mengenai potensi-potensi tambang di suatu wilayah melalui penyelidikan geologi dan sumber daya mineral.Penyelidikan geologi dan sumber daya mineral merupakan salah satu kegiatan dasar yang meliputi usaha inventarisasi, pemetaan dan eksplorasi bahan tambang. Kegiatan ini meliputi penyelidikan sumber daya mineral yang terdiri atas penyelidikan geofisika dan geokimia secara lebih terperinci, penyelidikan geologi tata lingkungan, penyelidikan gunung api, penyelidikan dan pemetaan geologi dengan skala yang lebih kecil serta penyelidikan geologi dan geofisika kelautan.

III. STRATEGI PEMANFAATAN SUMBER DAYA MINERAL a. Selektif

Untuk dapat selektif melakukan pemanfaatan sumber daya mineral hal pertama yang perlu dilakukan ialah melakukan pemetaan sebaran potensi tambang. Setelah itu dilakukan eksploitasi tambang dengan memilih metoda penambangan yang paling sesuai dengan karakteristik unik (alam, geologi, lingkungan dan sebagainya) dari endapan mineral yang ditambang di dalam batas keamanan, teknologi dan ekonomi, untuk mencapai ongkos yang rendah dan keuntungan yang maksimum (Morrison dan Russel, 1973 ; Boshkov dan Wright, 1973).1. Karakteristik spasial dari endapan2. Ukuran (dimensi : tinggi atau tebal khusus)3. Bentuk (tabular, lentikular, massif, irregular)4. Attitude (inklinasi dan dip)

Page 6: Paper Tambang

5. Kedalaman (niiai : rata-rata dan ekstrim, nisbah pengupasan)6. Kondisi geologi dan hidrogeologi7. Mineralogi dan petrologi (sulfida vs oksida)8. Komposisi kimia (utama, mineral by product)9. Struktur endapan (lipatan, patahan, diskontinu, intrusi)10. Bidang lemah (kekar, retakan, belahan dalam mineral, rekahan dalam batubara)11. Keseragaman, alterasi, erosi12. Air tanah dan hidrologi13. Sifat-sifat geoteknik (mekanika tanah dan mekanika batuan) untuk bijih dan batuan

sekelilingnya14. Sifat elastik (kekuatan, modulus elastik, koefisien Poisson, dan lain-lain)15. Perilaku elastik atau visko elastik (flow, creep)16. Keadaan tegangan (tegangan awal, induksi)17. Konsolidasi, kompaksi dan kompeten18. Sifat-sifat fisik yang lain (bobot isi, voids, porositas, permeabilitas, lengas bawaan, lengas

bebas)19. Konsiderasi ekonomi

b. Ambang Batas Penambanganc. Pengawasan Ketatd. Nilai Tambah (Pengolahan)e. Reklamasi/Rehabilitasi

IV. KESIMPULANV. SUMBER

Marilang. Mei 2011, “Pengelolaan Sumber Daya Alam Tambang”. Al-Risalah. Volume 11, No 1, http://www.uin-alauddin.ac.id/download-1.%20Pengelolaan%20Sumberdaya%20Tambang-Marilang.pdf, 13 Agustus 2015.http://rahmawatihusein.staff.umy.ac.id/files/2012/10/PSDA_Week1.pdf, 13 Agustus 2015

Patianom, Antonius. Sumber Daya Mineral Di Indonesia, Karakteristik dan Potensinya. https://antoniuspatianom.wordpress.com/2009/07/19/sumberdaya-mineral-di-indonesia-karakteristik-dan-potensinya/. Diakses pada tanggal 13 Agustus 2015.

Rudiono. Persebaran Barang Tambang Di Indonesia Dan Proses Geoformik. http://majalah1000guru.net/2013/10/persebaran-barang-tambang-indonesia/. Diakses pada tanggal 14 Agustus 2015.

Sandy. Tinjauan Dan Manfaat Ekonomi Industri Tambang. http://sandy-perfectionistboy.blogspot.com/2008/12/tinjauan-dan-manfaat-ekonomi-industri.html. Diakses pada tanggal 13 Agustus 2015.

Setianingsih, Linda. Pertambangan. http://lindasetianingsih.blogspot.com/2013/04/pertambangan.html. Diakses pada tanggal 14 Agustus 2015.

Dampak Negatif Negatif Pertambangan Terhadap Lingkungan Hidup. http://www.wedaran.com/6165/dampak-negatif-pertambangan-terhadap-lingkungan-hidup/. Diakses pada tanggal 13 Agustus 2015.

Page 7: Paper Tambang