6
Media Komunikasi Internal Institut Pertanian Bogor Penanggung Jawab: Yatri Indah Kusumastuti Pimpinan Redaksi: Siti Nuryati Redaktur Pelaksana: D Ramdhani Editor : Nunung Munawaroh Reporter : Siti Zulaedah, Dedeh H, Awaluddin Fotografer: Cecep AW, Bambang A Layout : D Ramdhani Sirkulasi: Agus Budi P, Endih M, Untung Alamat Redaksi: Humas IPB Gd. Andi Hakim Nasoetion, Rektorat Lt. 1, Kampus IPB Dramaga Telp. : (0251) 8425635, Email: [email protected] Volume 030/ Tahun 2018 PARIWARA IPB Terbit Harian ebagai upaya dari tindak lanjut kerja sama/ S memorandum of understanding (MoU) Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan Pemerintah Kabupaten Blora dan PT. GMM-Bulog yang telah dilaksanakan pada Nopember 2017 lalu, IPB melalui Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB menginisiasi dibentuknya Pusat Pengembangan Agribisnis Blora (PPAB). Hal ini disampaikan pada acara Workshop “Membangun Agribisnis Blora yang Inklusif dan Berkelanjutan” di Aula Kantor Bupati Blora (26/2). Kegiatan ini dihadiri Bupati Blora, H. Djoko Nugroho; Sekretaris Daerah dan para kepala dinas di lingkungan Pemerintah Kabupaten Blora; Direktur PT. GMM-Bulog, Dr. Rachmat Pambudy; Komisaris PT. GMM Bulog, Letjend (Purn) Yunus Yosfiah; serta tim Departemen Agribisnis yang terdiri dari Dr. Bayu Krisnamurthi, Dr. Dwi Rachmina (Ketua Departemen), Dr. Anna Fariyanti, Eva Yolynda A, MM dan Feryanto, M.Si. Bupati Blora menyambut baik inisiatif dari IPB untuk mengembangkan agribisnis di daerahnya. Ia menyampaikan, bahwa Kabupaten Blora memiliki beragam komoditas agribisnis yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai upaya memberdayakan masyarakat miskin di pedesaan. Salah satu contoh yang ia sampaikan adalah potensi sapi potong di Blora. “Blora merupakan daerah dengan populasi SAPI terbesar kedua di Indonesia, tetapi pengusahaan ternak masih dilakukan sangat tradisional dan belum dapat memberikan nilai tambah dan kesejahteraan bagi pemiliknya. Selain sapi, komoditas tanaman pangan dan buah-buah Blora juga memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan dan ditingkatkan daya saingnya,” ujar bupati. IPB Gagas Pusat Pengembangan Agribisnis di Blora

Pariwara Vol 30 tahun 2018biofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2018/Pariwara IPB Vol 030...EuphoRiau 2018 Buka Cara Pandang Siswa tentang Pertanian O rganisasi Mahasiswa Daerah (Omda) Ikatan

  • Upload
    lecong

  • View
    223

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

Media Komunikasi InternalInstitut Pertanian Bogor

Penanggung Jawab: Yatri Indah Kusumastuti Pimpinan Redaksi: Siti Nuryati Redaktur Pelaksana: D Ramdhani

Editor : Nunung Munawaroh Reporter : Siti Zulaedah, Dedeh H, Awaluddin Fotografer: Cecep AW, Bambang A

Layout : D Ramdhani Sirkulasi: Agus Budi P, Endih M, Untung Alamat Redaksi: Humas IPB Gd. Andi Hakim Nasoetion,

Rektorat Lt. 1, Kampus IPB Dramaga Telp. : (0251) 8425635, Email: [email protected]

Volume 030/ Tahun 2018PARIWARA IPB

Terbit Harian

ebagai upaya dari tindak lanjut kerja sama/

Smemorandum of understanding (MoU) Institut

Pertanian Bogor (IPB) dengan Pemerintah

Kabupaten Blora dan PT. GMM-Bulog yang telah

dilaksanakan pada Nopember 2017 lalu, IPB melalui

Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan

Manajemen (FEM) IPB menginisiasi dibentuknya Pusat

Pengembangan Agribisnis Blora (PPAB). Hal ini

disampaikan pada acara Workshop “Membangun

Agribisnis Blora yang Inklusif dan Berkelanjutan” di

Aula Kantor Bupati Blora (26/2).

Kegiatan ini dihadiri Bupati Blora, H. Djoko Nugroho;

Sekretaris Daerah dan para kepala dinas di lingkungan

Pemerintah Kabupaten Blora; Direktur PT. GMM-Bulog,

Dr. Rachmat Pambudy; Komisaris PT. GMM Bulog,

Letjend (Purn) Yunus Yosfiah; serta tim Departemen

Agribisnis yang terdiri dari Dr. Bayu Krisnamurthi, Dr. Dwi

Rachmina (Ketua Departemen), Dr. Anna Fariyanti, Eva Yolynda

A, MM dan Feryanto, M.Si.

Bupati Blora menyambut baik inisiatif dari IPB untuk

mengembangkan agribisnis di daerahnya. Ia menyampaikan,

bahwa Kabupaten Blora memiliki beragam komoditas

agribisnis yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai upaya

memberdayakan masyarakat miskin di pedesaan. Salah satu

contoh yang ia sampaikan adalah potensi sapi potong di Blora.

“Blora merupakan daerah dengan populasi SAPI terbesar

kedua di Indonesia, tetapi pengusahaan ternak masih dilakukan

sangat tradisional dan belum dapat memberikan nilai tambah

dan kesejahteraan bagi pemiliknya. Selain sapi, komoditas

tanaman pangan dan buah-buah Blora juga memiliki potensi

yang sangat besar untuk dikembangkan dan ditingkatkan daya

saingnya,” ujar bupati.

IPB Gagas Pusat Pengembangan Agribisnis di Blora

2

Oleh karena itu, kata Bupati, dengan hadirnya IPB melalui

kerja sama yang telah disepakati diharapkan mampu

membantu pemerintah daerah membangun dan

mengembangkan agribisnis Blora yang berdaya saing.

Dengan demikian petani-petani kecil terutama yang

berdekatan dengan lahan hutan bisa merasakan

manfaatnya, dalam jangka panjang diharapkan dapat

ikut serta membantu mengurangi kemiskinan di Blora.

Sementara itu, Dr. Bayu Krisnamurthi mengatakan,

bahwa PPAB merupakan bagian dari upaya untuk

membantu pemerintah daerah mencapai tujuan

pembangunan yang berkelanjutan (Sustainable

Development Goals/SDGs). Ke depannya, PPAB memiliki

tugas dan fungsi melakukan sinergi dan koordinasi

mengenai program-program pengembangan agribisnis,

melakukan pemberdayaan terhadap petani dan pelaku

usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), serta

memfasilitasi untuk membuka akses layanan dan kerja

sama dengan stakeholders.

“Untuk mewujudkan PPAB dapat berjalan dalam jangka

waktu dekat, sesegera mungkin dirancang program kerja

untuk tahun 2018 dan 2019. Sebagai tindak lanjut

program jangka pendek juga disepakati pelaksanaan

Program Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) dari

mahasiswa IPB ke Kabupaten Blora,” terang Dr. Bayu.

Ketua Departemen Agribisnis FEM IPB, Dr. Dwi Rachmina,

menyampaikan, PPAB ini merupakan bagian dari tanggung

jawab perguruan tinggi untuk dapat membantu masyarakat

dalam konsep Tridharma, terutama petani dalam memperbaiki

dan meningkatkan kualitas hidupnya. IPB melalui Departemen

Agribisnis akan memberi dukungan penuh terhadap program-

program yang akan dijalankan melalui PPAB dengan

melibatkan stakeholder yang lain, salah satunya dengan PT.

GMM Bulog.

Hal senada juga disampaikan oleh Direktur PT. GMM-Bulog Dr.

Rachmat Pambudy yang menyatakan akan mendukung

program kerja sama ini. Menurutnya, PT. GMM-Bulog sebagai

BUMN pengolah tebu menjadi gula dan berada di Blora akan

membantu pelaksanaan program-program yang akan

dijalankan, terutama sinergi antara tebu – ternak yang

diusulkan oleh IPB.

Selama ini, kotoran ternak yang jumlahnya banyak dan belum

dimanfaatkan dengan baik, ke depannya akan diolah menjadi

pupuk kandang yang dapat dimanfaatkan oleh petani Blora,

terutama petani tebu. Sementara itu, para peternak akan

memperoleh pakan hijauan dari pucuk tebu yang dipanen,

selain ampas hasil pengolahan tebu (bagas) yang dihasilkan PT.

GMM – Bulog (fwk***).

EuphoRiau 2018 Buka Cara Pandang Siswa tentang Pertanian

Organisasi Mahasiswa Daerah (Omda) Ikatan

Keluarga Pelajar Mahasiswa Riau (IKPMR) di

Institut Pertanian Bogor (IPB) telah sukses

menggelar IPB EuphoRiau 2018. Setelah mengunjungi

69 SMA/sederajat se-Provinsi Riau dengan total peserta

sekitar 6.586 siswa. “Kegiatan Euphoriau 2018

diharapkan mampu membuka cara pandang siswa

tentang pertanian dan mengetahui IPB lebih dalam

lagi,” kata Ketua IKPMR, Indra Abadi. EuphoRiau 2018

merupakan kegiatan di bawah payung IPB Goes to

School (IGTS).

Tampak salah satu siswa menanyakan tentang program

studi Aktuaria. Pertanyaan ini dijawab Indra, Program

Studi Aktuaria merupakan ilmu yang mempelajari tentang

pengelolaan resiko keuangan yang bisa saja terjadi di massa

depan, merupakan kombinasi dari ilmu matematika, statistika,

keuangan, peluang dan program komputer”.

Menurut Ariqah Adliana, siswa SMAN 1 Rengat, Penjelasan

kakak mahasiswa IPB sangat jelas dan nggak bertele-tela, tetapi

terlalu cepat durasinya. Padahal masih ingin bertanya dan

teman-teman sangat antusias. Brosurnya juga cantik.”

Hal senada juga disampaikan Indah Pramesti, siswa SMAN 15

Pekanbaru,” Terima kasih atas sosialisasi IPB. Membantu

banget infonya apalagi tentang jurusannnya, jadi makin

semangat untuk masuk IPB, apalagi karena kakak tingkatnya

friendly banget.”

Tidak mau kalah dengan para siswa, beberapa guru dan kepala

sekolah juga memberikan testimoninya terhadap kegiatan

ini.“Saya mendukung acara IGTS. Acara ini bisa memotivasi

adik-adik, agar mau melanjutkan pendidikan ke uPErguruan

Tinggi,” ujar Wakil Kepala Sekolah SMAN 1 Tapung.

Wakil Kepala Sekolah SMAN 1 Benai juga mengatakan dengan

adanya sosialisasi ke sekolah, anak-anak jadi termotivasi untuk

sekolah ke luar Riau, apalagi sudah ada alumni dari sekolah

yang lanjut ke IPB. (***/ris)

3

Himpunan Mahasiswa Tjianjoer, Institut Pertanian

Bogor (Himat IPB) telah melakukan -kegiatan

roadshow ke-18 SMA yang ada di Cianjur. Himat

adalah salah satu Organisasi Mahasiswa Daerah (Omda) di

bawah binaan IPB.“Sebanyak 82 mahasiswa IPB

memberikan informasi mengenai perguruan tinggi dan

berbagi pengalaman yang telah mereka dapatkan kepada

2.398 siswa yang ada di Cianjur selama 17 hari,” kata Ketua

Himat IPB, Shihab.

Siswa SMA di Cianjur sangat antusias saat mahasiswa IPB

asal Cianjur memberikan materi mengenai IPB. Banyak siswa

yang mengajukan pertanyaan, salah satunya yaitu

pertanyaan mengenai program studi Silvikultur, Fakultas

Kehutanan IPB. Salah satu anggota Himat menjelaskan,

“Silvikultur adalah bagaimana kita menanam, merawat,

dan kemudian dan memanen suatu tumbuhan. Selain itu, silvikultur

bukan hanya tentang bagaimana menanam pada lahan yang subur

saja tetapi bagaimana kita mengubah lahan bekas tambang

menjadi peluang untuk menghijaukannya kembali. Pertanyaan

kritis tersebut mencerminkan antusias dan perhatian yang sangat

besar dari siswa-siswa SMA di Cianjur.”

Banyak hal menarik yang diperoleh dari kegiatan roadshow

tersebut. Mahasiswa dapat berbagi pengalaman dan informasi

kepada adik-adik kelas mereka, selain itu mereka juga bisa

memberikan motivasi kepada siswa-siswa SMA untuk melanjutkan

pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Mereka juga dapat

memberikan wawasan yang lebih luas mengenai betapa

pentingnya pertanian Indonesia.

“Keren banget sosialisasinya, jadi pengen masuk IPB. Semua

fakultasnya dijelasin dengan rinci, apalagi waktu terakhirnya ada

video MPKMB angkatan 53, keren banget. Jadi semangat pengen

masuk IPB!” tutur salah satu siswa SMA Warungkondang.

Selain para siswa, guru bimbingan konseling pun turut memberikan

kesan dan harapan mereka terhadap roadshow yang dilakukan

oleh Himat IPB. “Semoga dari ratusan siswa SMA Pasundan ini ada

yang bisa masuk IPB, bukan hanya satu atau dua orang, kalau bisa

lebih. Semoga dengan adanya sosialisasi dari mahasiswa IPB ini bisa

memberikan motivasi untuk siswa disini,” ujar Iis guru Bimbingan

dan Konseling SMA Pasundan. (***/ris)

Siswa di Cianjur Tertarik Masuk Prodi Silvikultur IPB

Feryan Fernanda, Mahasiswa Departemen Agronomi

dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian

Bogor (IPB), ikuti student exchange program yang

diadakan oleh Graduate School of Global Enviromental

Studies, Kyoto University. Feryan bersama Deli Situmorang

(Fakultas Teknologi Pertanian, IPB) berada di Jepang selama

15 hari, sejak 20 Februari sampai 6 Maret 2018.

Feryan dan Deli, berhasil menjadi perwakilan Indonesia

yang diikuti oleh lebih dari 10 negara di dunia dengan tema

Wild and Wise Collaborative Learning Program : Livelihood,

Environment, and Peace.

Kegiatan belajar dilakukan di dalam kelas dan lapangan.

Setiap peserta diajak menyusuri Danau Biwa di Jepang

untuk mempelajari masalah pencemaran lingkungan dan

proses pengelolaan limbah industri besar di Jepang

(Treatment System).

“Output dari exchange program ini adalah menyadarkan peserta

tentang risiko pencermaran lingkungan pada negara-negara maju

yang ekonominya sedang berkembang pesat, sehingga kita

sebagai negara berkembang dapat lebih baik dalam mengelola

lingkungan selaras dengan pertumbuhan ekonomi dan

pembangunan,” jelas Feryan.

Motivasi terbesar Feryan mengikuti program ini karena rasa

keingintahuannya yang kuat. Feryan tertarik dengan kemajuan

teknologi Jepang yang diiringi dengan pelestarian lingkungan yang

sangat baik. Tetapi Feryan menjelaskan bahwa Jepang memiliki

sejarah pencemaran lingkungan yang berat akibat pertumbuhan

industri yang kuat sehingga dibutuhkan upaya perbaikan

lingkungan agar kembali lestari.

Feryan bercerita tentang kesannya selama mengikuti exchange

program ini, “Sangat menyenangkan bisa belajar di Universitas

tertua di Jepang dan peraih penghargaan Nobel terbanyak.

Terlebih suasana akhir musim dingin yang menjadi tantangan

tersendiri bagi kami,” ujar Feryan.

Melalui exchange program ini, Feryan banyak belajar tentang

penyeimbangan pembangunan dan perkembangan teknologi.

Selain itu belajar menjadi pemimpin yang tangguh, kuat, dan

mumpuni untuk memimpin banyak orang dalam permasalahan

lingkungan sesuai dengan Masterplan dari Kyoto University.

(UAM/Zul)

Mahasiswa IPB Belajar Kelola Lingkungan dari Jepang

4

Ciptakan Inovasi Pengontrol Pematangan Buah, Mahasiswa IPB Ini Sabet Juara dalam Beberapa Lomba

Institut Pertanian Bogor sebagai perguruan tinggi terkemuka do dunia terus mencetak mahasiswa yang inovatif, khususnya berinovasi di bidang pertanian. Berbagai inovasi yang

diciptakan ditujukan untuk mewujudkan pertanian Indonesia yang lebih maju.

Salah satunya inovasi yang dikreasikan oleh dua mahasiswa Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) yakni Athiyyah Khayyirah dan Achmad Fauzi. Inovasi yang diciptakan berupa kotak dengan teknologi pengontrol pematangan buah.

Kotak tersebut diberi nama Gradiumbox dengan bahan adsorben limbah padat rumput laut. Limbah padat rumput laut yang dipilih adalah Gracillaria sp. dan Gellidium sp, yang kemudian disingkat menjadi Gradium.

Fauzi menerangkan bahwa inovasi itu dibuat agar memudahkan beberapa pihak di bidang pertanian seperti petani, pengembang bisnis, dan distributor dalam pendistribusian buah-buah kepada konsumen. Agar buah yang didistribusikan ke konsumen masih segar tanpa diawetkan dengan zat kimia yang berbahaya.

“Hasil pertanian saat ini contohnya seperti pisang sebanyak 20-30% itu terbuang busuk. Agar tahan lama, maka kami membuat teknologi dengan bahan limbah padat rumput laut yang dikeringkan dan diolah menjadi adsorben,” jelas Fauzi.

Pembuatan adsorben dimulai dengan mengambil selulosa limbah rumput laut yang kemudian dikeringkan selama lima hari atau hingga kandungan air dalam limbah kering. Selanjutnya, limbah disaring untuk menghilangkan partikel kotor seperti debu, yang kemudian dicampur dengan beberapa cairan seperti asam sitrat dan akuades dengan perbandingan tertentu. Ketika adonan limbah dan cairan sudah jadi, dibuatlah adonan tersebut menyerupai tablet dengan ketebalan 5 mm dan dioven dengan suhu 85 – 90 derajat celcius selama lima jam.

“Limbah padat rumput laut kami ambil dari PT Agar Swallow. Selesai semua tahap tersebut, adsorben kami letakkan di dasar sebuah box balok lalu ditutup dengan sekat. Di atas sekat itulah buah-buah dikontrol pematangannya. Selain itu, di atas buah-buah juga diberi silikagen untuk menyerap air dari buah. Kalau adsorben bertugas menyerap gas etilen yang menyebabkan pembusukan buah. Dengan begitu, buah tidak cepat busuk,” lanjut Fauzi.

Inovasi Gradiumbox ini telah berhasil menyabet beberapa juara diantaranya Juara 1 ASEAN Geosmart Competition 2018 di Universitas Pendidikan Indonesia dan Juara Harapan 1 Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) VI Nasional yang diselenggarakan oleh Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Andalas.

“Besar harapan kami dalam pembuatan inovasi ini, semoga bisa memajukan pertanian Indonesia yang lebih maju terutama membantu petani Indonesia serta untuk menyongsong Indonesia Emas di tahun 2045 nanti,” tutup Fauzi dengan harapannya. (NIN/Zul)

Ice Box Challenge, Tingkatkan Kepedulian Mahasiswa IPB

Isu-isu kemanusiaan telah banyak beredar baik dari dalam

negeri maupun dari luar negeri, seperti kejadian luar biasa di

Asmat dan Banten, sampai konflik di Suriah dan Palestina.

Untuk itu, lembaga-lembaga dakwah kampus Institut Pertanian

Bogor (IPB) bekerja sama dengan Aksi Cepat Tanggap (ACT),

mengadakan Ice Box Challenge bagi mahasiswa IPB dan

penggalangan dana untuk Palestina. Acara ini diadakan di

pelataran Masjid Al-Hurriyyah, kampus IPB Dramaga, Bogor,

belum lama ini.

I ce Box Chal lenge merupakan suatu upaya untuk

membangkitkan rasa empati dan kepedulian di kalangan

mahasiswa IPB. Tantangan tersebut berupa mobil box yang diberi

nama Mobil Palestina. Mobil box berisi sebuah tenda dan televisi

untuk menampilkan video-video tentang kondisi musim dingin di

Palestina dan Suriah. Tidak hanya itu, suhu di dalam box mobil

juga diatur mencapai 10 derajat celcius.

“Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk merasakan bagaimana kondisi

saudara-saudara kita di Palestina. Dengan demikian, harapannya

mahasiswa dapat tersentuh dengan kondisi yang dialami saudara-

saudara kita di Palestina,” ujar Ketua Panitia Ice Box Challenge, Fadly.

Selain itu, Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Al-Hurriyyah bersama

lembaga dakwah kampus lainnya mengadakan penggalangan dana yang

dilakukan sejak Desember 2017 lalu. Donasi yang telah terkumpul dari

seluruh mahasiswa IPB berjumlah Rp 31.840.000. Penyerahan donasi

langsung dilakukan oleh Ketua LDK Al-Hurriyyah kepada pihak ACT yang

diwakilkan oleh Dicky Irawan.

Fadly mengatakan, donasi tersebut akan digabungkan bersama donasi

lain di seluruh Indonesia dalam misi Kapal Kemanusiaan Palestina yang

dihimpun oleh ACT.

“Kapal Kemanusiaan Palestina merupakan misi mulia untuk

mengantarkan 10 ton karung beras kepada rakyat Palestina. Kita sebagai

muslim meskipun terpisah oleh batas-batas negara tetapi tetap

bersaudara dan semoga dapat memberikan semangat kepada pejuang-

pejuang Palestina di sana,” tuturnya.

Saat ini, LDK Al-Hurriyyah, Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga

Mahasiswa (BEM KM) IPB, dan seluruh BEM Fakultas di IPB sedang

melakukan penggalangan dana juga untuk Asmat dan gempa bumi di

Lebak Banten. (UAM/nm)

JADWAL AGENDA INSTITUT PERTANIAN BOGORPERIODE 10-28 MARET 2018

Sabtu- Rabu, 10- 28 Maret 2018 IPB Art Contest 2018

Tempat : Kampus IPB Dramaga Unit Penanggung Jawab : BEM KM IPB CP : Qudsyi Ainul Fawaid (085715623003)

1

Minggu, 18 Maret 2018 Meteorological Day 2018 "Nonton Bareng An Inconvenient Truth”

Tempat : Cinemaxx Lippo Kebun Raya Bogor Unit Penanggung Jawab : Himpunan Mahasiswa Agrometeorologi IPB CP : Adnan Ramadhitya (0821 14698482)

4

Kamis, 15 Maret 2018 MoU IPB dengan Kabupaten Nias Utara

Waktu : 14.00 - 15.00 WIB Tempat : Ruang Sidang Rektor, Gedung Andi Hakim Nasoetion Lt. 2, Kampus IPB Dramaga Bogor Unit Penanggung Jawab : Direktorat Kerjasama dan Hubungan Alumni IPBCP : 0251-8622642 ex. 111 3

Rabu, 14 Maret 2018 Seminar “SPIRIT OF INDONESIA”

Tempat : Auditorium CCR IPBUnit Penanggung Jawab : Kementerian Apresiasi dan Olahraga BEM KM IPB 2018CP : Hendrawan Tri Prabowo( 081219819245)Narasumber:- Dr. (H.C.) H. Zulki�i Hasan, SE., MM.- Dede yusuf, ME. ST. (Ketua Komisi IX DPR RI)- Dr. Syarkawi Rauf, SE., MM. (Ketua KPPU)- Dr. Abraham Samad, SH., MH. (Ketua KPK 2011 - 2015)- Anindya Bakrie (CEO Bakrie Group)

2

Sabtu-Minggu, 17-18 Maret 2018 Pelatihan Sistem Manajemen Keamanan Pangan ISO 22000 2005 & FSSC 22000 HACCP & GMP

Waktu : 08.30- 17.00 WIB Tempat : Kampus Institut Pertanian Bogor Dramaga Unit Penanggung Jawab : BEM KM IPB CP : Mutiara Mutu Katiga (08111182426)

5

Minggu, 18 Maret 2018 Pelatihan Eksternal Pengembangan dan Persiapan Diri Melakukan Wawancara dengan HRD"Great Thinking Inside, Great Looking Outside"

Waktu : 08.00- 12.00 WIBTempat : Auditorium FMIPA IPB Dramaga Bogor Unit Penanggung Jawab : HIMASIERA IPBCP : Tri Rakhmawati (087874811977) 6

Kamis- Jumat, 22-23 Maret 2018 Meteorological Day 2018 GAMET (Galeri Meteorologi)

Waktu : 06.00 – 17.00 WIB Tempat : Koridor Tanah Faperta IPB Dramaga Unit Penanggung Jawab : Himpunan Mahasiswa Agrometeorologi IPB CP : Adnan Ramadhitya (0821 14698482)

7

JADWAL AGENDA INSTITUT PERTANIAN BOGORPERIODE 10-28 MARET 2018

Jumat- Minggu, 23- 25 Maret Meteorological Day 2018 "National Meteorological Debate Competition”

Tempat : Ruang Kuliah dan Auditorium Andi Hakim Nasoetion, Kampus IPB Dramaga Unit Penanggung Jawab : Himpunan Mahasiswa Agrometeorologi IPB CP : Adnan Ramadhitya (0821 14698482)

8

Minggu, 25 Maret 2018 Meteorological Day 2018 "Sarasehan Nasional Perubahan Iklim”

Tempat : Auditorium Andi Hakim Nasoetion, Kampus IPB Dramaga Unit Penanggung Jawab : Himpunan Mahasiswa Agrometeorologi IPB CP : Adnan Ramadhitya (0821 14698482)Narasumber : - Prof. Ir. Rachmat Nadi Witoelar- Prof. Dr. Ir. Rizaldi Boer, M.Sc - Prof. Dr. Thomas Djamaluddin - Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc 10

Sabtu, 24 Maret 2018 Meteorological Day 2018 "Kepo Iklim”

Tempat : Kampus IPB Dramaga Bogor Unit Penanggung Jawab : Himpunan Mahasiswa Agrometeorologi IPB CP : Adnan Ramadhitya (0821 14698482)

9

Akses berita dan foto IPB terkini pada laman:

www.ipb.ac.id, www.humas.ipb.ac.id, www.ipbmag.ipb.ac.id www.media.ipb.ac.id