27
PENDAHULUAN Struktur anatomi manusia pada umumnya terdiri dari ossa(tulang), articulatio(sendi), dan muscularis(otot). Ketiga bagian dan susunan dalam anatomi manusia inilah yang juga mempengaruhi fungsi-fungsi diseluruh tubuh manusia. Dan kelainan-kelainan yang dialami di tubuh manusia, juga diatur oleh struktur umum anatomi manusia ini. Seperti contoh seorang anak laki-laki berumur 10 tahun dibawa ke dokter karena jari-jari tangan kanannya terjepit pintu. Pada pemeriksaan fisik ditemukan jari tangan kedua dan ketiga tangan kanannya bengkak.(Megali) Pada contoh diatas kita bisa menyimpulkan permasalahannya adalah cedera yang dialami oleh anak tersebut di jari tangan kedua dan ketiga pada tangan kanannya. Penyebab megali(bengkak) yang dialami anak itu juga terjadi karena adanya pengaruh struktur anatomi manus dan mekanisme otot pada manus terhadap fungsi jari-jari tangan pada manusia. Struktur anatomi manus itu sendiri sama seperti struktur anatomi pada bagian tubuh manusia lainnya, yaitu terdiri dari Ossa(tulang), Muscularis(otot), dan Articulatio(sendi). Struktur anatomi manusia mempengaruhi fungsi setiap bagian di seluruh tubuh manusia. Seperti yang diketahui pada anak tersebut jari tangan kanannya terjepit, tetapi yang bengkak hanya jari tangan kedua dan ketiga tangan kanan. Disitu kita bisa bertanya mengapa hanya jari tangan kedua dan ketiga dan 1

PBL 5.doc

Embed Size (px)

DESCRIPTION

blok 5

Citation preview

Page 1: PBL 5.doc

PENDAHULUAN

Struktur anatomi manusia pada umumnya terdiri dari ossa(tulang), articulatio(sendi), dan

muscularis(otot). Ketiga bagian dan susunan dalam anatomi manusia inilah yang juga

mempengaruhi fungsi-fungsi diseluruh tubuh manusia. Dan kelainan-kelainan yang dialami

di tubuh manusia, juga diatur oleh struktur umum anatomi manusia ini.

Seperti contoh seorang anak laki-laki berumur 10 tahun dibawa ke dokter karena jari-jari

tangan kanannya terjepit pintu. Pada pemeriksaan fisik ditemukan jari tangan kedua dan

ketiga tangan kanannya bengkak.(Megali)

Pada contoh diatas kita bisa menyimpulkan permasalahannya adalah cedera yang dialami

oleh anak tersebut di jari tangan kedua dan ketiga pada tangan kanannya. Penyebab

megali(bengkak) yang dialami anak itu juga terjadi karena adanya pengaruh struktur anatomi

manus dan mekanisme otot pada manus terhadap fungsi jari-jari tangan pada manusia.

Struktur anatomi manus itu sendiri sama seperti struktur anatomi pada bagian tubuh manusia

lainnya, yaitu terdiri dari Ossa(tulang), Muscularis(otot), dan Articulatio(sendi).

Struktur anatomi manusia mempengaruhi fungsi setiap bagian di seluruh tubuh manusia.

Seperti yang diketahui pada anak tersebut jari tangan kanannya terjepit, tetapi yang bengkak

hanya jari tangan kedua dan ketiga tangan kanan. Disitu kita bisa bertanya mengapa hanya

jari tangan kedua dan ketiga dan bengkak dan apa penyebabnya, padahal seluruh jari

tangannya terjepit.

Tidak hanya struktur anatomi pada tangan dan jari tangan. Bengkak itu juga diliputi oleh

sistem atau mekanisme kontraksi otot yang terjadi pada jari tangan anak tersebut. Dan

tentunya struktur anatomi dan mekanisme kontraksi otot pada manus(tangan) terutama pada

jari-jari tangan saling berkesinambungan atau saling mempengaruhi.

Dalam makalah ini dijelaskan tentang mengapa jari tangan kedua dan ketiga tangan kanan

bisa bengkak, struktur anatomi manus, yang terdiri dari ossa(tulang), articulatio(sendi), dan

muscularis(otot) serta mekanisme kontraksi otot pada manus. Dan apa hubungan struktur

anatomi manus dan mekanisme kontraksi otot terhadap fungsi jari tangan. Melalui makalah

ini, diharapkan mahasiswa mampu mengetahui dan menjelaskan tentang struktur anatomi

manus dan mekanisme kontraksi otot pada manus.

1

Page 2: PBL 5.doc

A. STRUKTUR ANATOMI MANUS

A.1 OSSA(TULANG)

Sebagai unsur pokok kerangka orang dewasa, jaringan tulang menyangga struktur

berdaging, melindungi organ-organ vital seperti yang terdapat di dalam tengkorak dan

rongga dada, dan menampung sumsum tulang, tempat sel-sel darah dibentuk. Tulang

juga berfungsi sebagai cadangan kalsium, fosfat, dan ion lain, yang dapat dilepaskan

atau disimpan dengan cara terkendali untuk mempertahankan konsentrasi ion-ion

penting ini di dalam cairan tubuh.1

Selain itu, tulang membentuk suatu sistem pengungkit yang melipatgandakan

kekuatan yang dibangkitkan selama otot rangka berkontraksi dan mengubahnya

menjadi gerakan tubuh. Jaringan bermineral ini memberi fungsi mekanik dan

metabolik kepada kerangka.1

Tulang adalah jaringan ikat khusus yang terdiri dari atas materi antarsel berkapur,

yaitu matriks tulang dan 3 jenis sel, yaitu :1,2

Osteosit, yang terdapat di rongga-rongga(lakuna) di dalam matriks

Osteoblast, yang menyintesis unsur organik matriks

Osteoklas, yang merupakan sel raksasa multinuklear yang terlibat dalam

resorpsi dan remodelling jaringan tulang.

I. TULANG PERGELANGAN TANGAN(KARPUS)

Pergelangan tangan terbentuk dari delapan tulang karpal ireguler yang tersususn dalam

dua baris, setiap baris berisi empat tulang.1

Barisan tulang karpal proksimal dari sisi ibu jari dalam posisi anatomis terdiri dari

tulang berikut ini :1,3

1. Navikular(skafoid), dinamakan demikian karena bentuknya menyerupai

perahu.

2. Lunatum, dinamakan demikian karean bentuknya seperti bulan sabit.

3. Trikuetral(triangular), dinamakan demikian memiliki tiga sudut.

2

Page 3: PBL 5.doc

4. Pisiform, yang berarti kacang, dinamakan demikian karena ukuran dan

bentuknya menyerupai kacang.

Gambar 1.1

3

Page 4: PBL 5.doc

Barisan tulang karpal distal terdiri dari :1,3

1. Trapezium, sebelumnya disebut tulang multangular besar karena

permukaannya yang banyak.

2. Trapezoid, berukuran lebih kecil, tetapi multi-sisi juga.

3. Kapitatum, dinamakan demikian karena kepala tulang yang bulat dan besar.

4. Hamatum, berarti kait, dinamakan demikian karena ada tonjolan menyerupai

kait, yang meluas pada sisi medial pergelangan tangan.

II. TANGAN(Metakarpus)

Tersusun dari lima tulang metakarpal.1,3

a. Semua tulang metakarpal sangat serupa, kecuali untuk ukuran panjang metakarpal

pertama pada ibu jari.

b. Setiap tulang metakarpal memiliki sebuah dasar proksimal yang berartikulasi dengan

barisan distal tulang karpal pergelangan tangan, sebuah batang, dan sebuah kepala

terpilin yang berartikulasi dengan sebuah tulang falang, atau tulang jari. Kepala

tulang metakarpal membentuk buku jari yang menonjol pada tangan.

III. TULANG –TULANG JARI

Disebut Phalanges, tulang tunggalnya lebih sering disebut tulang falang.1,3

a. Setiap jari memeiliki tiga tulang, yaitu tulang falang proksimal, medial, dan falang

distal.

b. Ibu jari hanya memiliki tulang falang proksimal dan medial.

A.2 ARTICULATIO(SENDI)

Sendi adalah daerah tulang yang ditutupi dan dikelilingi oleh jaringan ikat yang

menahan tulang dan menentukan jenis dan derajat pergerakan di antaranya. Sendi

dapat digolongkan sebagai diartrosis, yang memungkinkan pergerakan tulang secara

bebas dan sinartrosis, dengan sedikit pergerakan yang dapat dilakukan atau tidak

sama sekali. Suatu artikulasi, atau persendian terjadi saat permukaan dari dua tulang

4

Page 5: PBL 5.doc

bertemu, adanya pergerakan atau tidak bergantung pada sambungannya. Persendian

dapat diklasifikasi menurut struktur(berdasarkan ada atau tidaknya rongga persendian

di antara tulang-tulang yang berartikulasi dan jenis jaringan ikat yang berhubungan

dengan persendian tersebut), dan menurut fungsi persendian(berdasarkan jumlah

gerakan yang mungkin dilakukan pada persendian).1,2

I. KLASIFIKASI STRUKTURAL PERSENDIAN

1. Persendian fibrosa : tidak memiliki rongga sendi dan diperkokoh dengan jaringan

ikat fibrosa.2

2. Persendian kartilago : tidak memiliki rongga sendi dan diperkokoh dengan

jaringan kartilago.2

3. Persendia sinovial : memiliki rongga sendi dan diperkokoh dengan kapsul dan

ligamen artikular yang membungkusnya.2

II. KLASIFIKASI FUNGSIONAL PERSENDIAN

1. Sendi Sinartrosis(sendi mati). Secara struktural persendian ini dibungkus dengan

jaringan ikat fibrosa atau kartilago.1,2

a. Sutura adalah sendi yang dihubungkan dengan jaringan ikat fibrosa rapat dan

hanya ditemukan pada tulang tengkorak.

b. Sinkondrosis adalah sendi yang tulang-tulangnya dihubungkan dengan

kartilago hialin. Salah satu contohnya adalah lempeng epifisis sementara

antara epifisis dan dialisis pada tulang panjang seorang anak. Saat

sinkondrosis sementara berosifikasi, maka bagian tersebut dinamakan

sinostosis(tulang yang disatukan oleh jaringan tulang dan tidak ada gerakan

yang mungkin terjadi).

2. Amfiartrosis : sendi dengan pergerakan terbatas yang memungkinkan terjadinya

sedikit gerakan sebagai respons terhadap torsi dan kompresi.1,2

a. Simfisis adalah sendi yang kedua tulangnya dihubungkan dengan diskus

kartilago, yang menjadi bantalan sendi dan memungkinkan terjadinya sedikit

gerakan.

b. Sindesmosis terbentuk saat tulang-tulang yang berdekatan dihubungkan

dengan serat-serat jaringan ikat kolagen.

5

Page 6: PBL 5.doc

c. Gomposis adalah sendi di mana tulang berbentuk kerucut masuk dengan pas

dalam kantong tulang, seperti pada gigi yang tertanam pada alveoli(kantong)

tulang rahang.

3. Diartrosis(Telur) : sendi yang dapat bergerak bebas, disebut juga sendi sinovial.

Sendi ini memiliki rongga sendi yang berisi cairan sinovial, suatu kapsul

sendi(artikular) yang menyambung kedua tulang, dan ujung tulang pada sendi

sinovial dilapisi kartilago artikular. Cairan sinovial adalah cairan kental,

transparan, dan tanpa warna. Merupakan dialisat plasma darah dengan konsentrasi

asam hialuronat yang tinggi, yang dihasilkan oleh sel-sel lapisan sinovia.1,2

a. Lapisan terluar : kapsul sendi terbentuk dari jaringan ikat fibrosa rapat

berwarna putih yang memanjang sampai bagian periosteum tulang yang

menyatu pada sendi.1,2

Ligamen adalah penebalan kapsul yang berfungsi untuk menopang

kapsul sendi dan memberikan stabilitas.

Ligamen dapat menyatu dalam kapsul atau terpisah dari kapsul melalui

envaginasi kapsul.

b. Lapisan terdalam : kapsul sendi adalah membran sinovial yang melapisi

keseluruhan sendi, kecuali pada kartilago artikular.1,2

Membran sinovial mensekresi cairan sinovial, materi kental yang

jernih seperti putih telur. Materi ini terdiri dari 95% air dengan pH 7,4

dan merupakan campuran polisakarida(sebagian besar asam

hialuronat), protein, dan lemak.1,2

Cairan sinovial berfungsi untuk melumasi dan memberikan nutrisi

pada permukaan kartilago artikular. Cairan ini juga mengandung sel

fagosit untuk mengeluarkan fragmen jaringan mati(debris) dari rongga

sendi yang cedera atau terinfeksi.1,2

Pada beberapa sendi sinovial seperti persendian lutut, terdapat diskus

artikular(meniskus) fibrokartilago.1,2

a. Diskus artikular memodifikasi bentuk permukaan tulang yang

berartikulasi untuk mempermudah gerakan, memperbesar

stabilitas, atau untuk meredam goncangan.

6

Page 7: PBL 5.doc

b. Cedera paha diskus artikular lutut biasanya disebut robekan

kartilago.

Bursa adalah kantong tertutup yang dilapisi membran sinovial, dan

ditemukan di luar rongga sendi. Kantong ini terletak di bawah tendon

atau otot di atas tulang yang menonjol atau secara subkutan jika kulit

terpapar pada friksi, seperti pada siku atau tempurung lutut.1,2

III. KLASIFIKASI PERSENDIAN DIARTROSIS (SINOVIAL)

Didasarkan pada bentuk permukaan yang berartikulasi. Persendian dibagi menjadi :

1. Sendi Sferoidal

Terdiri dari sebuah tulang dengan kepala berbentuk bulat yang masuk dengan pas

ke dalam rongga berbentuk cangkir pada tulang lain. Sendi ini, yang dikenal

sebagai sendi traksial atau multiaksial memungkinkan rentang gerak yang lebih

besar, menuju ke tiga arah.2

2. Sendi Engsel

Permukaan konveks sebuah tulang masuk dengan pas pada permukaan konkaf

tulang kedua. Sendi ini memungkinkan gerakan ke satu arah saja dan dikenal

sebagai sendi uniaksial.1,2

3. Sendi Kisar(pivot joint)

Tulang berbentuk kerucut yang masuk dengan pas ke dalam cekungan tulang

kedua, dan dapat berputar ke semua arah. Sendi ini merupakan sendi uniaksial

yang memungkinkan terjadinya rotasi di sekitar aksis sentral.1,2

4. Persendian Kondiloid atau Sendi Telur

Terdiri dari sebuah kondilus oval suatu tulang yang masuk dengan pas ke dalam

rongga berbentuk elips di tulang kedua. Sendi ini merupakan sendi biaksial, yang

memungkinkan gerakan ke dua arah di sudut kanan setiap tulang.2

5. Sendi Pelana

Permukaan tulang yang berartikulasi berbentuk konkaf di satu sisi dan konveks

pada sisi lainnya, sehingga tulang tersebut akan masuk dengan pas ke dalam

permukaan tulang kedua yang bentuk konveks dan konkafnya berada pada sisi

7

Page 8: PBL 5.doc

berlawanan, seperti dua pelana yang saling menyatu. Persendian ini adalah sendi

kondiloid yang termodifikasi sehingga memungkinkan gerakan yang sama. Satu-

satunya sendi pelana sejati yang ada dalan tubuh adalah persendian antara tulang

karpal dan metakarpal pada ibu jari.1,2

6. Sendi Peluru

Salah satu sendi yang permukaan kedua tulang yang berartikulasi berbentuk datar,

sehingga memungkinkan gerakan meluncur antara satu tulang terhadap tulang

lainnya. Sedikit gerakan ke segala arah mungkin terjadi dalam batas prosessus

atau ligamen yang membungkus persendian. Persendian semacam ini disebut

sendi nonaksial.1,2

A.3 OTOT

Secara umum berfungsi untuk kontraksi dan menghasilkan gerakan-gerakan. Otot ada

tiga macam, yaitu otot rangka, otot polos, dan otot jantung. Otot rangka terdapat pada

sistem skeletal dan merupakan otot yang paling berperan dalam mekanik tubuh. Otot

rangka berfungsi dalam membantu pengontrolan gerakan, mempertahankan postur

tubuh, dan menghasilkan panas.4

Ketiga macam otot tersebut dipersarafi oleh saraf tepi yang terdiri atas serabut motoris

dari medula spinalis. Traktus piramidalis membawa pesan tonus, inhibisi, dan

fasilitasi terhadap otot-otot tubuh. Jaras piramidalis motoris mengadakan

decussatio(penyilangan) pada medula otak seperti koteks cerebri kanan mengatur

otot-otot anggota gerak kiri dan korteks cerebri kiri mengatur otot-otot anggota gerak

kanan.4

Jaringan otot, yang mencapai 40% sampai 50% berat tubuh pada umumnya tersusun

dari sel-sel kontraktil yang disebut serabut otot. Melalui kontraksi, sel-sel otot

meghasilkan pergerakan dan melakukan pekerjaan.1

I. FUNGSI SISTEM MUSKULAR

1. Pergerakan. Otot menghasilkan gerakan pada tulang tempat otot tersebut

melekat dan bergerak dalam bagian-bagian organ internal tubuh.1

8

Page 9: PBL 5.doc

2. Penopang tubuh dan mempertahankan postur. Otot menopang rangka dan

mempertahankan tubuh saat berada dalam posisi berdiri atau saat duduk

terhadap gaya gravitasi.1

3. Produksi panas. Kontraksi otot secara metabolis menghasilkan panas untuk

mempertahankan suhu normal tubuh.1

II. CIRI-CIRI OTOT, adalah :1

1. Kontraktilitas. Serabut otot berkontraksi dan menegang, yang dapat atau

mungkin juga tidak melibatkan pemendekan otot. Serabut akan terengolasi

karena kontraksi pada setiap diameter sel berbentuk kubus atau bulat hanya

akan menghasilkan pemendekan yang terbatas.

2. Eksitabilitas. Serabut otot akan merespons dengan kuat jika distimulasi oleh

impuls saraf.

3. Ekstensibilitas. Serabut otot memiliki kemampuan untuk meregang melebihi

panjang otot saat relaks.

4. Elastisitas. Serabut otot dapat kembali ke ukurannya semula setelah

berkontraksi atau meregang.

III. KLASIFIKASI JARINGAN OTOT

Otot diklasifikasi secara struktural berdasarkan ada tidaknya striasi silang(lurik),

dan secara fungsional berdasarkan kendali kontruksinya, volunter(sadar) atau

involunter(tidak sadar), dan juga berdasarkan lokasi. Seperti otot jantung, yang

hanya ditemukan di jantung.1

IV. ISTILAH KHUSUS

Pada jaringan otot, organel selular yang umum juga terdapat dalam serabut otot,

teteapi sebagian memiliki nama yang berbeda.1,4

1. Sitoplasma disebut sarkoplasma

2. Retikulum endoplasma disebut sarkolema

3. Membran plasma disebut sarkolema.

a. Tubukus-T adalah rangkaian tubulus transversus pada otot rangka dan jantung

yang terbentuk melalui invaginasi sarkolema berbentuk seperti jari.

9

Page 10: PBL 5.doc

b. Sisterna terminal adalah struktur berbentuk kantong di kedua sisi tubulus-T

retikulum sarkoplasma.

c. Invaginasi tubulus-T dan sisterna terminal yang berdekatan di kedua sisinya

membentuk suatu triad.

V. JENIS-JENIS OTOT

Terbagi sebagai berikut :1

1. Otot rangka adalah otot lurik, volunter, dan melekat pada rangka.

a. Serabut otot sangat panjang sampai 30 cm, berbentuk silindris dengan

lebar berkisar antara 10 mikron sampai 100 mikron.

b. Setiap serabut memiliki banyak inti yang tersusun di bagian perifer.

c. Kontraksinya cepat dan kuat.

2. Otot polos adalah otot tidak berlurik dan involunter. Jenis otot ini dapat

ditemukan pada dinding organ berongga seperti kandung kemih dan uterus,

serta pada dinding tuba, seperti pada sistem respiratorik penernaan,

reproduksi, urinarius, dan sistem sirkulasi darah.

a. Serabut otot berbentuk spindel dengan nukleus sentral yang terengolasi.

b. Serabut ini berukuran kecil, berkisar antara 20 mikron(melapisi pembuluh

darah) sampai 0,5 mm pada uterus orang hamil.

3. Otot jantung adalah otot lurik, involunter, dan hanya ditemukan pada jantung.

a. Serabut terengolasi dan membentuk cabang dengan satu nukleus sentral.

b. Panjangnya berkisar antara 85 mikron sampai 100 mikron dan diameternya

sekitar 15 mikron.

c. Diskus terinterkalasi adalah sambungan kuat khusus pada sisi ujung yang

bersentuhan dengan sel-sel otot tetangga.

d. Kontraksi otot jantung kuat dan berirama.

10

Page 11: PBL 5.doc

VI. OTOT-OTOT TANGAN

Gambar 2.1

Otot-otot tenar merupakan otot-otot pendek pada jempol. Yang termasuk

otot tenar di antaranya : m.abduktor polisis brevis, m.fleksor polisis

brevis, m.oponens polisis, dan m.adduktor polisis.3,5

Otot-otot hipotenar : merupakan otot-otot pendek kelingking. Diantaranya

adalah m.abduktor digiti minimi, m.fleksor digiti minimi, dan m.oponens

digiti minimi. 3,5

11

Page 12: PBL 5.doc

M. lumbrikalis : keempat otot ini keluar dari tendon m.fleksor digitorum

profunda. Otot ini masuk ke sisi radial tiap falang proksimal dan ke

perluasan m.eksensor dorsal.5

M.lumbrikalis berfungsi dalam fleksi artikulasio metakarpofalangealis

tanpa fleksi artikulasio interfalangealis. 3,5

Gambar 2.2

Otot-otot interoseus : terdiri dari delapan otot yang kelaur dari korpus ossa

metakarpi. Otot ini bertanggung jawab atas fleksi artikulasio

metakarpofalangealis dan ekstensi artikulasio interfalangealis. Otot ini

juga melakukan gerak abduksi dan adduksi jari-jari tangan. Gerakan ini

terjadi di sekeliling jari tengah, adduksi adalah mendekatkan semua jari ke

12

Page 13: PBL 5.doc

tengah, abduksi adalah menjauhkannya dari jari tengah. Tiap m.interosei

dorsalis keluar dari dua metakarpal dan masuk ke falang proksimal untuk

menimbulkan adduksi(P.A.D). M.interosei dorsalis hanya keluar dari satu

metakarpal dan masuk ke falang proksimal menyebabkan abduksi(D.A.B).

perhatikan bahwa jari tengah tidak bisa mengalami adduksi(sehingga tidak

memiliki m.interosei palmaris) namun abduksi jari tengah bisa terjadi ke

dua sisi sehingga jari ini memiliki dua insersi m.interosei dorsalis.3,5

VII. TENDON

Tendon adalah sekumpulan jaringan fibrosa padat yang merupakan perpanjangan dari

pembungkus otot dan membentuk ujung-ujung oto ynag mengikatnya pada tulang.

Tendon ini dibatasi oleh membran sinovial yang berfungsi untuk memberikan pelicin

agar pergerakan tendon menjadi mudah.4

VIII. LIGAMEN

Ligamen adalah sekumpulan jaringan penyambung fibrosa yang padat, lentur, dan kuat.

Ligamen berfungsi menghubungkan ujung persendian dan menjaga kestabilan.4

IX. KARTILAGO

Kartilago terdiri atas serat yang tertanam dalam suatu gel yang kuat, tetapi elastis dan

tidak mempunyai pembuluh darah. Zat makanan yang sampai ke sel kartilago berasal

dari kapiler di perikondrium(jaringan fibrosa yang menutupi kartilago) dengan proses

difusi, atau pada kartilago sendi melalui cairan sinovial.4

B. MEKANISME KONTRAKSI OTOT

Pada umumnya mekanisme kontraksi otot yang meliputi inisiasi dan eksekusi kontraksi

otot berlangsung dalam tahap-tahap berurutan sebagai berikut :6

1. Potensial aksi menjalar di sepanjang suatu saraf motorik hingga ke ujungnya di

serat otot, dan saraf tersebut megeluarkan sejumlah kecil bahan neurotransmiter

asetilkolin.

13

Page 14: PBL 5.doc

2. Asetilkolin bekerja pada suatu daerah di membran otot untuk membuka saluran

bergerbang asetilkolin, yang memungkinkan ion natrium mengalir ke dalam serat

otot.

3. Potensial aksi berjalan di sepanjang membran serat otot, menyebabkan retikulum

sarkoplasma membebaskan ion kalsium yang telah tersimpan di retikulum ke dalam

miofibril.

4. Ion kalsium memicu gaya-gaya tarik antara filamen aktin dan miosin, menyebabkan

keduanya saling bergeser(sliding), ini adalah proses kontraksi.

5. Setelah sepersekian detik, ion kalsium dipompa kembali ke dalam retikulum

sarkoplasma, tempat ion-ion ini disimpan sampai datang potensial aksi otot,

pengeluaran ion kalsium dari miofibril ini menyebabkan kontraksi otot berhenti.

I. MEKANISME MOLEKULER KONTRAKSI OTOT

Kontraksi otot terjadi melalui mekanisme pergeseran filamen. Gaya-gaya mekanis yang

timbul oleh interaksi jembatan silang miosin dengan filamen aktin menyebabkan

filamen aktin bergeser ke dalam di antara filamen miosin. Pada keadaan istirahat, gaya-

gaya ini terhambat, tetapi jika terdapat potensial aksi merambat di membran serat otot,

retikulum sarkoplasma akan membebaskan sejumlah besar ion kalsium, yang

mengaktifkan gaya-gaya antara filamen miosin dan aktin yang kemudian memulai

kontraksi.6,7

Filamen miosin terdiri dari banyak molekul miosin. Ekor molekul miosin berkumpul

untuk membentuk badan filamen, sementara kepala miosin dan sebagian dari setiap

molekul miosin menggantung keluar ke arah samping bagian badan, membentuk lengan

yang menjulurkan kepala keluar dari badan. Kepala dan lengan yang menonjol

bersama-sama dinamai jembatan silang. Gambaran penting kepala miosin adalah bahwa

struktur ini berfungsi sebagai enzim adenosin trifosfatase(ATPase), yang

memungkinkannya memecah adenosin trifosfat(ATP) sehingga proses kontraksi dapat

berjalan.6,7

Filamen aktin terdiri dari aktin, tropomiosin, dan troponin. Masing-masing filamen

aktin memeiliki panjang sekitar 1 mikrometer. Pangkal filamen aktin melekat secara

14

Page 15: PBL 5.doc

kuat ke lempeng Z, sementara ujung-ujung lainnya menonjol dalam dua arah ke

sarkomer terdekat dan berada di antara molekul-molekul miosin.6,7

II. POTENSIAL AKSI OTOT

Manifestasi pertama datangnya potensial aksi adalah depolarisasi awal membran.

Setelah depolarisasi awal sebesar 15 mV, kecepatan depolarisasi akan meningkat. Saat

timbulnya perubahan kecepatan ini disebut ambang letup(firing level) atau kadang-

kadang disebut ambang(treshold). Setelah itu, gambaran pada osiloskop dengan cepat

mencapai dan melampaui garis isopotensial(potensial nol) sampai mencapai +35 mV.

Kemudian potensial ini berbalik dan turun dengan cepat ke tingkat istirahat. Apabila

repolarisasi hampir mencapai 70%, kecepatan repolarisasi akan menurun dan rekaman

mendekati tingkat istirahat secara lebih lambat. Kenaikan yang tajam dan penurunan

yang cepat adalah spike potential akson, dan penurunan yang lambat pada akhir proses

ini adalah depolarisasi ikutan(after-depolarization). Setelah mencapai garis istirahat

semula, grafik sedikit meningkat kearah hiperpolarisasi untuk membentuk

hiperpolarisasi ikutan(after-hyperpolarization) yang kecil tetapi memanjang.7

Hubungan potensial aksi di serat otot secara kualitatif serupa dengan yang terjadi di

serat otot rangka. Beberapa perbedaan dan persamaan kuantitatif mencakup hal sebagai

berikut :6

Potensial membran istirahat adalah sekitar -80 sampai -90 mV di serat otot

rangka, yang serupa dengan yang dijumpai di serat saraf besar bermielin.

Durasi potensial aksi adalah 1 sampai 5 milidetik di otot rangka, yang sekitar

lima kali lebih lama daripada pada saraf besar bermielin.

Kecepatan hantaran adalah 3 sampai 5 m/detik di otot rangka, yang sekitar 1/18

dari kecepatan hantaran di serat saraf besar bermielin yang mengeksitasi otot

rangka.

III. KARAKTERISTIK KONTRAKSI OTOT

15

Page 16: PBL 5.doc

1. Kontraksi Isometrik : terjadi jika otot tidak memendek sewaktu berkontraksi.

Kontraksi isometrik sejati tidak dapat dihasilkan pada tubuh yang intak karena apa

yang dinamakan komponen elastik teregang selama kontraksi menyebabkan sedikit

banyak terjadi pemendekan otot. Elemen-elemen elastik ini mencakup tendon,

ujung sarkolema serat otot, dan mungkin lengan berengsel pada jembatan-silamg

miosin.6,7

2. Kontraksi Isotonik : terjadi ketika otot memendek dan tegangan otot konstan.

Karakteristik kontraksi isotonik bergantung pada beban yang harus dilawan oleh

otot serta pada inersia beban.6,7

Kontraksi Isometrik tidak memperpendek otot karena adanya elemen elastik dan

sifat kenyal, sementara kontraksi Isotonik memperpendek otot karena sifatnya

yang melawan beban. fisio guyton dan ganong.

IV. ENERGETIKA KONTRAKSI OTOT

Kontraksi otot memerlukan ATP untuk melaksanakan tiga fungsi utama, yaitu :6

Sebagian besar ATP digunakan untuk mengaktifkan mekanisme walk –along

pada kontraksi otot.

Kalsium dipompa balik ke dalam retikulum sarkoplasma setelah kontraksi

berakhir.

Ion natrium dan kalium dipompa melalui membran serat otot untuk

mempertahankan lingkungan ionik bagi penjalaran potensial aksi.

Terdapat tiga sumber utama energi untuk kontraksi otot. Konsentrasi ATP di serat

otot hanya memadai untuk mempertahankan kontraksi penuh selama 1 sampai 2

detik. Setelah ATP diuraikan menjadi adenosin difosfat(ADP), ADP mengalami

resfosforilasi untuk membentuk ATP baru. Terdapat beberapa sumber energi untuk

reaksi resforforilasi ini, yaitu :6,7

Fosfokreatin : membawa suatu ikatan berenergi tinggi serupa dengan yang

terdapat pada ATP tetapi energi bebasnya lebih besar.

Penguraian Glikogen menjadi asam piruvat dan asam laktat membebaskan

energi kemudian digunakan untuk mengubah ADP menjadi ATP.

16

Page 17: PBL 5.doc

Metabolisme Oksidatif : terjadi ketika oksigen berikatan dnegan berbagai

bahan makanan seluler untuk membebaskan ATP.

KESIMPULAN

Struktur anatomi manus dan mekanisme kontraksi otot mempengaruhi fungsi jari tangan.

Karena struktur anatomi dan juga mekansime kontraksi pada jari tangan atau manus sangat

berperan penting dalam mempengaruhi fungsi dan sistem kerja pada jari-jari tangan tersebut.

Bengkak yang dialami oleh anak tersebut pada jari-jari tangannya disebabkan karena jari

tangannya mengalami cedera terkilir. Dimana setelah terjepit pintu, sendi jari tangan kedua

dan ketiganya mengalami peregangan atau mungkin melukai ligamen atau tendon yang

membungkus sendi. Hal ini biasanya terjadi akibat adanya tubrukan pada sendi.2

DAFTAR PUSTAKA

1. Junqueira LC, Carneiro J. Histologi dasar teks & atlas.Edisi ke-

10.Jakarta :EGC.2007.h.134-149.

2. Sloane E.Anatomi dan fisiologi untuk pemula.Jakarta:EGC.2003.h.113-125.

3. Putz R, Pabst R.Sobotta : atlas anatomi manusia.Edisi ke-22.Jakarta :

EGC.2006.h.171-201.

4. Asmadi.Teknik prosedural keperawatan : konsep dan aplikasi kebutuhan dasar

klien.Jakarta:Salemba Medika.2008.h.114.

5. Faiz O, Moffat D.At a glance : anatomi.Jakarta:Penerbit Erlangga.2003.h.85-6.

6. Hall JE. Guyton & Hall buku saku fisiologi kedokteran.Edisi ke-

11.Jakarta:EGC.2009.h.46-54.

7. Ganong WF. Buku ajar fisiologi kedokteran.Edisi ke-22.Jakarta:EGC.2008.h.56-8.

17