23
DOWN SYNDROME D5 Danny Sumargo 102010004 Gilrandy 102010054 Ellisa 102010164 Fransisca Febriana 102010184 Friedi Cristian Carlos 102010317 Angela 102010349 Mega Melita 102010398

PBL_Pleno

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kedokteran

Citation preview

DOWN SYNDROME

D5

Danny Sumargo 102010004 Gilrandy 102010054 Ellisa 102010164 Fransisca Febriana 102010184 Friedi Cristian Carlos 102010317 Angela 102010349 Mega Melita 102010398

SEORANG IBU D, 43 TAHUN, MEMBAWA ANAK BUNGSUNYA YANG BERUSIA 3 TAHUN KE DOKTER. ANAK TERSEBUT BELUM BISA DUDUK SENDIRI, KALAU MENANGIS SERING BIBIRNYA BIRU, DAN SETELAH DIPERIKSA OLEH DOKTER SPESIALIS TERNYATA MENDERIOTA KELAINAN JANTUNG BAWAAN BERUPA AVSD. LIDAH ANAK INI NAMPAK BESAR DAN CENDERUNG KELUAR DAN WAJAH ANAK INI SANGAT KHAS, TETAPI TIDAK MIRIP SAMA SEKALI DENGAN ORANG TUANYA. DOKTER MENYARANKAN UNTUK PEMERIKSAAN KROMOSOM

IDENTIFIKASI ISTILAH YANG TIDAK DIKETAHUI

AVSD = Atrio ventrikulo septal defek

RUMUSAN MASALAH

Anak usia 3 tahun belum bisa duduk sendiri, kalau menangis bibirnya biru, lidah tampak besar dan cenderung keluar serta menderita kelainan jantung bawaan berupa AVSD, wajah khas.

Anak 3 tahun belum bisa duduk sendiri, kalau

menangis bibirnya biru, lidah tampak besar dan cenderung kluar serta

menderita kelainan jantung bawaan, wajah

khas

Tera

pi

Kom

plik

asi

Etio

logi Manifestasi

klinis

Patofisiologi

Pemeriksaan

penunjang

Pemeriksaan f

isik

Anamnesis

Non medica mentosa

Medica mentosa

Epidemiologi

Dia

gnos

is b

an

ding

MIND MAPPING

HIPOTESIS

Anak usia 3 tahun belum bisa duduk sendiri, kalau menangis bibirnya biru, lidah tampak besar dan cenderung keluar serta menderita kelainan jantung bawaan berupa AVSD, wajah khas menderita sindrom down.

ANAMNESIS

Identitas Pasien

Anak berusia 3 tahun Keluhan utama

Belum bisa duduk sendiri, menangis bibirnya biru Riwayat penyakit sekarang

Mengalami kelainan jantung bawaan, lidah besar dan cenderung keluar, wajah sangat khas tapi tidak mirip orang tuanya. Riwayat penyakit dahulu Riwayat keluarga

ANAMNESIS (LANJUTAN)

1. Apakah ada gangguan pertumbuhan dan perkembangan?

2. Apakah ada bagian-bagian tubuh yang kotor?

3. Adakah keluarga yang mederita kelainan yang ditentukan secara genetik?

4. Adakah konsangunitas dalam keluarga?

5. Asal etnik keluarga?

PEMERIKSAAN FISIK

Kesan keadaan sakitKesadaran pasienStatus giziTanda-tanda vitalInspeksiPalpasiPerkusiAuskultasi

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Karyotyping penderita dan orang tua penderita

PEMERIKSAAN PENUNJANG (LANJUTAN)

Fluorescence In Situ Hybridization (FISH):

Mendeteksi trisomi 21 dengan cepat pada prenatal maupun neonatal.

Thyroid-stimulating hormone (TSH) and Thyroxine (T4):

Segera setelah lahir dan berkala setiap tahun.

PEMERIKSAAN PENUNJANG (LANJUTAN)

X-foto kepala: brakisefali, mikrosefali, hipoplastik tulang-tulang wajah dan sinus

X-foto tangan: hipoplastik tulang falangs tengah

EKG: untuk mendeteksi kemungkinan kelaian jantung bawaan

WORKING DIAGNOSIS

Disebut juga mongolisme

Dibedakan menjadi: Down syndrome trisomi 21 Translokasi robertsonian down syndrome

DIAGNOSIS BANDING (LANJUTAN)

Hipotiroid Sindrom Beckwith Wiedeman

Down Syndrome

Ukuran kepala meningkat

+ - +

Kelainan jantung

+ + +

Retardasi mental

+/- - +

Tinggi badan Pendek Normal Pendek

Kebersihan Bersih Bersih Kotor

Langit-langit sumbing

- + -

Hipertelorism

+ - +

Mulut terbuka, ujung lidah membesar

+ - +

DIAGNOSIS BANDING (LANJUTAN)

Hipotiroid Sindrom Beckwith Wiedeman

Sindrom Down

TSH - TSH

- Analisis kromosom Analisis kromosom

- FISH FISH

PENATALAKSANAAN

Multidisiplin

Pendengaran

Tes pendengaran Penglihatan

Evaluasi sejak dini Nutrisi

Gangguan pertumbuhan Kelainan tulang Jantung Penyuluhan

KOMPLIKASI

Defek kongenital jantung Leukemia Alzheimer Abortus spontan

PROGNOSIS

44% hidup hingga 60 tahun

14% hidup hingga 68 tahun

Alzheimer menurunkan usia hidup setelah 44 tahun

ETIOLOGI-EPIDEMIOLOGI

Umur ibu : Usia ibu 35 tahun: 1/385 Usia ibu 40 tahun: 1/106 Usia ibu  45 tahun: 1/30

Kelainan kehamilan Radiasi Genetik

PATOFISIOLOGI

Ovum dalam bentuk oosit yang berada dalam keadaan istirahat pada profase 1 dari meiosis.

Translokasi kromosom terjadi pada anak yang dilahirkan dari ibu berusia dibawah 30 tahun.

PATOFISIOLOGI (LANJUTAN)

KESIMPULAN

Hipotesis diterima, yaitu anak berusia 3 tahun mengalami down syndrome.

Down syndrome merupakan kelainan genetik yang dapat disebabkan oleh proses non-disjunction maupun translokasi kromosom.

Penderita down syndrome mempunyai kecenderungan untuk mengalami leukemia maupun alzheimer.

Terimakasih