Upload
others
View
51
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BADAN PUSAT STATISTIK
KEPALAPEDOMAN
SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL
SUB DIREKTORAT
STATISTIK KETENAGAKERJAAN
BUKU 1
Pedoman Kepala BPS Provinsi, Kepala Bidang Statistik Sosial, dan Kepala BPS Kab/Kota i
KATA PENGANTAR
Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) merupakan salah satu sumber data
ketenagakerjaan yang penting di Indonesia. Data hasil Sakernas telah banyak
digunakan oleh berbagai kalangan, baik di dalam maupun di luar negeri. Oleh karena
itu, kesinambungan ketersediaan dan kualitas data Sakernas harus tetap dijaga dan
ditingkatkan.
Kualitas data hasil survei dipengaruhi oleh dua hal, yaitu sampling error dan non
sampling error. Data berkualitas harus memiliki sampling error dan non sampling error
yang serendah-rendahnya. Dalam upaya untuk mendapatkan data yang berkualitas
tersebut, disusun buku pedoman pengumpulan data yang memuat keterangan-
keterangan tentang Sakernas secara keseluruhan.
Buku Pedoman Kepala BPS Provinsi, Kepala Bidang Statistik Sosial, dan Kepala BPS
Kabupaten/Kota Sakernas 2019 disediakan untuk menjadi acuan Kepala BPS Provinsi,
Kepala Bidang Statistik Sosial, dan Kepala BPS Kabupaten/Kota dalam melaksanakan
Sakernas Februari dan Agustus 2019. Buku ini berisi petunjuk dan informasi tentang
metodologi pengumpulan data dan manajemen lapangan. Secara umum penyusunan
buku ini bertujuan untuk memberikan penjelasan tentang kegiatan Sakernas 2019.
Untuk itu, buku ini harus dipahami dan digunakan sebagai Prosedur Operasional
Standar/Standard Operational Procedure (SOP) pengumpulan data Sakernas 2019.
Jakarta, Desember 2018
Kepala Badan Pusat Statistik
Pedoman Kepala BPS Provinsi, Kepala Bidang Statistik Sosial, dan Kepala BPS Kab/Kota iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI iii
DAFTAR LAMPIRAN v
BAB I. PENDAHULUAN 1
A Umum 1
B Tujuan 2
C Ruang Lingkup 3
D Jenis Data yang Dikumpulkan 3
E Jadwal 3
F Dokumen yang Digunakan 5
G Arus Dokumen 6
BAB II. ORGANISASI LAPANGAN 11
A Manajemen Lapangan 11
B Struktur Organisasi 12
C Tugas dan Tanggung Jawab 15
D Persyaratan Petugas Lapangan 19
BAB III. METODOLOGI 21
A Stratifikasi 21
B Kerangka Sampel 21
C Desain Sampel 22
D Pembentukan Paket Sampel Blok Sensus 22
E Sampling Scheme Kabupaten/Kota 25
F Desain Weight 25
G Daftar Sampel Blok Sensus Terpilih 27
H Pemutakhiran Frame Rumah Tangga 28
I Pembentukan Kelompok Sampel Rumah Tangga 28
J Rotasi Kelompok Sampel Rumah Tangga 29
K Pemilihan Sampel Rumah Tangga 31
L Monitoring Hasil Pemutakhiran 37
Pedoman Kepala BPS Provinsi, Kepala Bidang Statistik Sosial, dan Kepala BPS Kab/Kota iv
BAB IV. PELATIHAN 39
A Pelatihan Innas 39
B Pelatihan Petugas 40
BAB V. PENGAWASAN DAN SUPERVISI 41
A Pra Pencacahan 41
B Pencacahan 41
C Pasca Pencacahan 42
BAB VI. PENGOLAHAN DATA 43
A Pengolahan SAK19.P 43
B Pengolahan SAK19.AK 43
C Approval Raw Data 43
D Pengiriman Raw Data 44
LAMPIRAN 45
Pedoman Kepala BPS Provinsi, Kepala Bidang Statistik Sosial, dan Kepala BPS Kab/Kota v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Alokasi Sampel Blok Sensus dan Jumlah Innas Per Provinsi,
Sakernas 2019 47
Lampiran 2. Alokasi Blok Sensus Sampel Sakernas 2019 Menurut
Kabupaten/Kota 48
Lampiran 3. Jadwal Pelatihan Petugas Sakernas 2019 (Tentatif) 70
Lampiran 4 . Daftar SAK19.DSBS 71
Lampiran 5. Daftar SAK19.P 72
Lampiran 6. Daftar SAK19.DSRT 76
Lampiran 7. Daftar SAK19.AK 78
Pedoman Kepala BPS Provinsi, Kepala Bidang Statistik Sosial, dan Kepala BPS Kab/Kota 1
BAB I PENDAHULUAN
A. Umum
Data ketenagakerjaan yang dikumpulkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) melalui sensus
dan survei antara lain: Sensus Penduduk (SP), Survei Penduduk Antar Sensus (Supas),
Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) dan Survei Angkatan Kerja Nasional
(Sakernas). Dari survei-survei tersebut, hanya Sakernas yang dirancang khusus untuk
mengumpulkan data yang dapat menggambarkan keadaan umum ketenagakerjaan antar
periode pencacahan. Hingga saat ini, Sakernas mengalami berbagai perubahan baik waktu
pelaksanaan, level estimasi, cakupan, maupun metodologi.
Tabel 1. Sejarah Sakernas 1976-2019
Periode Waktu
Pelaksanaan Level
Estimasi Cakupan Metodologi
1976-1985 Tidak setiap
tahun Provinsi
Indonesia (tanpa Timor Timur)
Cluster
1986-1989 Triwulanan Provinsi Indonesia Rotation
1990-1993 Triwulanan Provinsi Indonesia Three stage sampling
1994-1999 Tahunan Provinsi Indonesia Three stage sampling
2000 Semesteran Pulau Indonesia
(tanpa Maluku) Three stage sampling
2001 Semesteran Pulau Indonesia Two stage sampling
2002-2004 Triwulanan Provinsi Indonesia Two stage sampling
2005- Februari 2007
Semesteran Provinsi Indonesia Two stage sampling (panel rumah tangga)
Agustus 2007 - 2010
Semesteran Kabupaten Indonesia
Two stage and three stage sampling
(panel rumah tangga)
2011-2014 Triwulanan Kabupaten Indonesia Three stage sampling (panel rumah tangga)
2015 Semesteran Kabupaten Indonesia Two stage-one phase stratified sampling (Panel Blok Sensus)
2016 Semesteran Provinsi Indonesia Two stage-one phase stratified sampling (Panel Blok Sensus)
2017-2018 Semesteran Kabupaten Indonesia Two stage-one phase stratified sampling (panel rumah tangga)
2019-2021 Semesteran Kabupaten Indonesia Two stage-one phase stratified sampling (panel rotasi rumah tangga)
Pedoman Kepala BPS Provinsi, Kepala Bidang Statistik Sosial, dan Kepala BPS Kab/Kota 2
Pendekatan teori ketenagakerjaan yang digunakan dalam Sakernas sejak tahun 1984
menggunakan Konsep Baku Angkatan Kerja (Standard Labour Force Concept) yang
tertuang dalam International Conference of Labour Statisticians (ICLS) ke-13 tahun 1982.
Pada tahun 2013, International Labour Organization (ILO) menyelenggarakan ICLS ke-19
yang menghasilkan beberapa pengembangan konsep definisi variabel-variabel
ketenagakerjaan, serta menyesuaikan konsep aktivitas produktif (yang dalam ICLS ke-19
disebut dengan Work) dengan batasan produksi yang mengacu pada System National
Account (SNA) 2008.
Mulai tahun 2016, kuesioner Sakernas sudah mengadopsi 2 konsep baku ketenagakerjaan
dari ICLS ke-13 dan ICLS ke-19 meskipun konsep ICLS ke-19 belum diakomodir secara
utuh. Pada Sakernas 2017 dilakukan penyempurnaan kembali penerapan konsep ICLS ke-
19 mencakup penyempurnaan alur pertanyaan dan penambahan beberapa pertanyaan
dalam kuesioner. Pada Sakernas 2018 kembali dilakukan penyempurnaan kuesioner untuk
menangkap fenomena pekerja berbasis online dan program padat karya yang berasal dari
dana desa.
Berdasarkan hasil pembahasan melalui beberapa tahapan diskusi yang melibatkan
kementerian/lembaga terkait, terdapat beberapa perubahan pada Kuesioner Sakernas
Februari 2019 dibandingkan Kuesioner Sakernas Agustus 2018, yaitu sebagai berikut:
1. Penambahan pertanyaan:
a. Mengadopsi status pekerjaan berdasarkan ICLS ke-20
b. Menangkap Fenomena Digital Ekonomi
2. Penghapusan/penyederhanaan pertanyaan:
a. Penghapusan pertanyaan terkait Diagram Work
b. Penyederhanaan pertanyaan terkait upaya yang dilakukan dalam mencari/
mempersiapkan usaha
B. Tujuan
Secara umum buku ini bertujuan untuk memberikan gambaran pelaksanaan kegiatan
Sakernas 2019 kepada Kepala BPS Provinsi, Kepala Bidang Statistik Sosial, dan Kepala
BPS Kabupaten/Kota sebagai penanggung jawab dan pelaksana kegiatan di daerah. Buku
Pedoman Kepala BPS Provinsi, Kepala Bidang Statistik Sosial, dan Kepala BPS Kab/Kota 3
pedoman ini menjelaskan jadwal kegiatan, metodologi pengumpulan data, organisasi
lapangan, pelatihan, pencacahan, pengawasan dan supervisi, serta pengolahan data,
hingga pengiriman data kembali ke BPS Pusat.
C. Ruang Lingkup
Sakernas Februari 2019 dan Sakernas Agustus 2019 dilaksanakan di seluruh provinsi di
wilayah Republik Indonesia. Besarnya sampel Sakernas Februari 2019 (Semester 1)
sebanyak 7.500 blok sensus atau 75.000 rumah tangga untuk memperoleh estimasi data
hingga tingkat provinsi. Sedangkan pada Sakernas Agustus 2019 besarnya sampel
sebanyak 30.000 blok sensus, yang terdiri dari 7.500 blok sensus sampel Sakernas
Semester 2 dan ditambah dengan 22.500 blok sensus merupakan sampel Sakernas
Tahunan. Penambahan sampel sebesar 22.500 blok sensus dimaksudkan untuk
memperoleh estimasi data hingga tingkat kabupaten/kota
D. Jenis Data yang Dikumpulkan
Dari setiap rumah tangga terpilih dikumpulkan keterangan mengenai keadaan umum setiap
anggota rumah tangga yang mencakup nama, hubungan dengan kepala rumah tangga,
jenis kelamin, NIK, bulan dan tahun lahir serta umur. Untuk anggota rumah tangga yang
berumur 5 tahun ke atas ditanyakan partisipasi sekolah, pendidikan, tempat tinggal 5 tahun
yang lalu, disabilitas, kegiatan seminggu yang lalu, pertanyaan tambahan terkait konsep
baru ketenagakerjaan, kegiatan mencari pekerjaan/mempersiapkan usaha baru, pekerjaan
utama dan tambahan, jam kerja seluruh pekerjaan, serta pengalaman kerja. Sedangkan
untuk anggota rumah tangga berumur 10 tahun ke atas juga ditanyakan keterangan
mengenai status perkawinan.
E. Jadwal
Pelaksanaan Sakernas 2019 mencakup berbagai kegiatan yang dilaksanakan di pusat dan
daerah. Kegiatan dan jadwal pelaksanaan Sakernas Februari 2019 dan Sakernas Agustus
2019 adalah sebagai berikut:
Pedoman Kepala BPS Provinsi, Kepala Bidang Statistik Sosial, dan Kepala BPS Kab/Kota 4
Jadwal Kegiatan Sakernas 2019
KEGIATAN SAKERNAS FEBRUARI
2019 SAKERNAS AGUSTUS
2019
PERSIAPAN
a Penyusunan Kuesioner dan Buku Pedoman
Oktober - November 2018
b Workshop Intama 21-25 November 2018
c Pengiriman softcopy instrumen ke daerah
Desember 2018 Juni 2019
d
Pencetakan dokumen di BPS Provinsi dan Pengiriman dokumen dari BPS Provinsi ke BPS Kab/Kota
2 – 24 Januari 2019 24 Juni – 14 Juli 2019
e Pelatihan Innas 16-24 Januari 2019
f Pelatihan Petugas Lapangan 25-31 Januari 2019 15 – 24 Juli 2019
PELAKSANAAN LAPANGAN
a Pemutahiran Rumah Tangga 30 Januari – 7 Februari
2019 25 Juli – 7 Agustus 2019
b Pengawasan dan Pemeriksaan Pemutahiran Rumah Tangga
31 Januari – 12 Februari 2019
26 Juli – 12 Agustus 2019
c Pemilihan Sampel Rumah Tangga 31 Januari – 15 Februari
2019 27 Juli – 15 Agustus 2019
d Pencacahan Rumah Tangga 8 - 28 Februari 2019 8 - 31 Agustus 2019
e Pengawasan dan Pemeriksaan Pencacahan Rumah Tangga
8 Februari - 4 Maret 2019 8 Agustus - 6 September
2019
PENGOLAHAN
a Receiving, Batching, Editing & Coding (BPS Kab/Kota)
11 Februari - 4 Maret 2019 12 Agustus - 6 September
2019
b Data Entri Sakernas di BPS Kab/Kota
13 Februari – 4 Maret 2019 14 Agustus – 6 September
2019
C Pengecekan kelengkapan data dan evaluasi data oleh BPS Kab/Kota
20 Februari – 6 Maret 2019 20 Agustus – 9 September
2019
d Pengiriman data Sakernas dari BPS Kab/Kota ke BPS Provinsi
1 – 8 Maret 2019 1 – 9 September 2019
e Pengecekan kelengkapan data dan evaluasi data oleh BPS Provinsi
1 – 12 Maret 2019 2 – 12 September 2019
f Pengiriman raw data Sakernas ke BPS RI (Subdit IPD)
5 – 14 Maret 2019 6 – 15 September 2019
g Pengecekan Kelengkapan data di Subdit IPD
15 – 20 Maret 2019 16 – 22 September 2019
Pedoman Kepala BPS Provinsi, Kepala Bidang Statistik Sosial, dan Kepala BPS Kab/Kota 5
KEGIATAN SAKERNAS FEBRUARI
2019 SAKERNAS AGUSTUS
2019
h Penyerahan data Sakernas dari Subdit IPD ke Subdit Stat Naker
21 Maret 2018 23 September 2018
i Penyusunan Penimbang 22 – 28 Maret 2019 24 September – 1 Oktober
2019
PENYAJIAN
a Evaluasi dan Pembahasan Hasil di BPS RI
29 Maret - 29 April 2019 2 Oktober - 31 Oktober
2019
b Pengiriman bahan rilis ke BPS Provinsi
30 April 2019 1 November 2019
c Press Release 6 Mei 2019 5 November 2019
d Penyusunan publikasi di BPS RI Mei 2019 November 2019
F. Dokumen yang Digunakan
No Jenis Instrumen Kegunaan Disimpan di Keterangan
1 Sketsa Peta (SP2010-WB/ST2013-WB)
Mengenali wilayah tugas BPS Kab/Kota
Diprint di BPS Kab/Kota
2 Daftar SAK19.DSBS Daftar Sampel Blok Sensus Sakernas 2019
BPS Kab/Kota
Diprint di BPS Kab/Kota
3 Daftar SAK19.P Daftar Pemutakhiran Muatan Rumah Tangga dalam Blok Sensus
BPS Kab/Kota
Diprint di BPS Kab/Kota
4 Daftar SAK19.MHU Monitoring Hasil Updating Rumah Tangga
BPS RI (dalam bentuk
softcopy)
Dikirimkan oleh BPS RI dalam bentuk kuesioner online,
dan hasil pengisiannya dapat dipantau oleh BPS Kab/Kota dan BPS
Prov
5 Daftar SAK19.DSRT Daftar Sampel Rumah Tangga BPS Kab/Kota
Diprint di BPS Kab/Kota
6 Daftar SAK19.AK Pencacahan lengkap rumah tangga terpilih
BPS Kab/Kota
Dicetak oleh BPS Provinsi
7 Buku 1:
Pedoman Kepala BPS Provinsi,
Pedoman Teknis Sakernas 2019
BPS Provinsi dan BPS Kab/Kota
Dikirimkan oleh BPS RI dalam bentuk
softfile (tidak dicetak)
Pedoman Kepala BPS Provinsi, Kepala Bidang Statistik Sosial, dan Kepala BPS Kab/Kota 6
No Jenis Instrumen Kegunaan Disimpan di Keterangan
Kabidsos, dan Kepala BPS Kab/Kota
8 Buku 2: Buku Pedoman Pencacah
Pedoman Pencacah Sakernas 2019
Pencacah dan
pengawas
Dicetak oleh BPS Provinsi
9 Buku 3: Buku Pedoman Pengawas
Pedoman Pengawas Sakernas 2019 Pengawas
Dicetak oleh BPS Provinsi
10 Buku 4:
Buku Saku
Pedoman singkat Sakernas 2019 Pencacah
Dicetak oleh BPS Provinsi
11 Buku 5: Buku Kode
Panduan untuk pengkodean KBLI, KBJI, Kode Pendidikan, Kode Negara, Kode Provinsi dan Kabupaten/Kota
Pengawas Dicetak oleh BPS
Provinsi
G. Alur Dokumen
Arus dokumen (hardcopy dan softfile) Sakernas 2019 dari pusat sampai petugas
pencacah/pengawas dan sebaliknya digambarkan melalui Gambar 1: Arus Dokumen
Sakernas 2019. Tulisan dicetak tebal menandakan daftar sudah ada isiannya. Pengiriman
softfile seluruh instrumen ke BPS Provinsi akan dilakukan melalui email.
Pedoman Kepala BPS Provinsi, Kepala Bidang Statistik Sosial, dan Kepala BPS Kab/Kota 7
Gambar 1. Arus Dokumen (Hard copy dan Soft file) Sakernas 2019 dari Pusat sampai
Petugas Pencacah/Pengawas dan Sebaliknya
Sketsa Peta BS
SP2010.WB/ ST2013-WB
Dokumen SAK19.P
Dokumen SAK19.DSRT
Dokumen SAK19.AK
Database SAK19.MHU
Database SAK19.P
Raw data SAK19.AK
Database SAK19.MHU
Petugas Pencacah/Pengawas
BPS KAB/KOTA
BPS RI
Buku Pedoman 2-5
Daftar SAK19.DSBS
Sketsa Peta BS
SP2010.WB/ ST2013-WB
Daftar SAK19.P
Daftar SAK19.DSRT
Daftar SAK19.AK
Daftar SAK19.MHU online
Database SAK19.P
Raw data SAK19.AK
Database SAK19.MHU
BPS PROVINSI
Softtfile Buku Pedoman 1 - 5
Softfile Daftar SAK19.DSBS
Softfile Daftar SAK19.P
Softfile Daftar SAK19.AK
Daftar SAK19.MHU online
Program entri updating
Program entri SAK19.AK
Buku Pedoman 1
Buku Pedoman 2-5
Softfile SAK19.DSBS
Softfile SAK19.P
Daftar SAK19.AK
Daftar SAK19.MHU online
Program entri updating
Program entri SAK19.AK
Pedoman Kepala BPS Provinsi, Kepala Bidang Statistik Sosial, dan Kepala BPS Kab/Kota 8
Penjelasan:
Alur Dokumen dari BPS RI ke Petugas Lapangan:
1. BPS RI mengirimkan softfile buku pedoman 1-7, Daftar SAK19.DSBS, Daftar
SAK19.P, Daftar SAK19.AK, Daftar SAK19.MHU online, Program entri updating, dan
Program entri SAK19.AK ke BPS Provinsi.
2. BPS Provinsi mencetak buku pedoman 2-5 dan Daftar SAK19.AK, untuk selanjutnya
mendistribusikan ke BPS Kabupaten/Kota.
3. BPS Provinsi meneruskan mengirimkan buku pedoman 1, Daftar SAK19.DSBS, Daftar
SAK19.P, Daftar SAK19.MHU online, Program entri updating, dan Program entri
SAK19.AK ke BPS Kabupaten/Kota
4. BPS Kabupaten/Kota mencetak Daftar SAK19.DSBS, Daftar SAK19.P, Daftar
SAK19.DSRT hasil penarikan sampel, dan Sketsa Peta BS SP2010.WB/ST2013-WB
kemudian mendistribusikannya ke PCL dan PML.
5. BPS Kabupaten/Kota mendistribusikan buku pedoman 2-5 dan Daftar SAK19.AK
kepada PCL dan PML.
Alur Dokumen dari Petugas Lapangan ke BPS RI:
1. Semua dokumen SAK19.P hasil updating yang telah diisi oleh PCL diperiksa
kelengkapan dan kewajaran isiannya oleh PML.
2. Semua dokumen SAK19.P hasil updating yang telah diperiksa oleh PML dikirimkan ke
BPS Kabupaten/Kota untuk diperiksa kelengkapan dan kewajaran isiannya oleh Seksi
Sosial BPS Kab/Kota.
3. Entri SAK19.P, penarikan sampel rumah tangga, dan pencetakan Daftar SAK19.DSRT
dilakukan oleh Seksi IPDS BPS Kabupaten/Kota.
4. Hasil entri SAK19.P selanjutnya dikirimkan oleh Seksi IPDS BPS Kabupaten/Kota ke
BPS RI (Subdit Pengembangan Kerangka Sampel) dengan sepengetahuan BPS
Provinsi.
Pedoman Kepala BPS Provinsi, Kepala Bidang Statistik Sosial, dan Kepala BPS Kab/Kota 9
5. Berdasarkan Daftar SAK19.DSRT, PCL melakukan pencacahan rumah tanggal
sampel menggunakan Daftar SAK19.AK.
6. Semua dokumen SAK19.AK hasil pencacahan yang telah diisi oleh PCL diperiksa
kelengkapan dan kewajaran isiannya dan dilakukan pengkodean oleh PML.
7. Dokumen SAK19.AK yang telah selesai diperiksa PML dikirimkan ke BPS
Kabupaten/Kota.
8. Dokumen SAK19.AK yang telah diterima di Subbagian TU BPS Kabupaten/Kota
dilakukan receiving batching, untuk selanjutnya dilakukan editing coding oleh Seksi
Statistik Sosial BPS Kabupaten/Kota.
9. Dokumen SAK19.AK yang sudah diedit selanjutnya dientri oleh seksi IPDS BPS
Kabupaten/Kota.
10. Hasil entri dokumen SAK19.AK selanjutnya dievaluasi kelengkapan datanya oleh
seksi IPDS BPS Kabupaten/Kota dan dievaluasi kewajaran dan konsistensi isian oleh
Seksi Statistik Sosial BPS Kabupaten/Kota.
11. Hasil entri dokumen SAK19.AK berupa database yang sudah dievaluasi dikirimkan ke
BPS Provinsi (Bidang IPDS) sesuai jadwal yang telah ditentukan.
12. Database SAK19.AK dari BPS Kabupaten/Kota digabung oleh Bidang IPDS BPS
Provinsi untuk kemudian diserahkan kepada Bidang Statistik Sosial untuk dievaluasi.
13. Raw Data yang telah selesai dievaluasi oleh Bidang Statistik Sosial BPS Provinsi
diserahkan kembali ke Bidang IPDS BPS Provinsi untuk selanjutnya dikirimkan ke
BPS RI (Subdit Integrasi Pengolahan Data) via filelib/axway/email. Jika ada perbaikan
Raw Data dari hasil evaluasi Bidang Statistik Sosial, harus dikonfirmasi terlebih dahulu
ke BPS Kabupaten/Kota sebelum diserahkan ke Bidang IPDS.
Pedoman Kepala BPS Provinsi, Kepala Bidang Statistik Sosial, dan Kepala BPS Kab/Kota 11
BAB II
ORGANISASI LAPANGAN
A. Manajemen Lapangan
Kepala BPS Provinsi
Kepala BPS Provinsi mengkoordinasikan Kepala Bagian Tata Usaha (Kabag TU),
Kepala Bidang Statistik Sosial (Kabidsos), Kepala Bidang Integrasi dan Pengolahan Data
Statistik (Kabid IPDS), dan Kepala BPS Kabupaten/kota untuk membagi tugas dan
memonitor seluruh kegiatan Sakernas mulai dari persiapan, pelatihan petugas, updating,
pencacahan lapangan dan pengolahan, serta menginventarisir dan memecahkan seluruh
permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan Sakernas 2019.
Faktor penting untuk meningkatkan kualitas data, yaitu dengan meningkatkan
monitoring dan pengawasan dalam pelaksanaan lapangan. Oleh karena itu, Kepala BPS
Provinsi memegang peranan penting demi terwujudnya data berkualitas dan tepat waktu.
Monitoring progres pencacahan harus dilakukan setiap hari untuk segera
dilakukan tindakan jika terjadi keterlambatan dalam proses pelaksanaan. Seiring dengan
monitoring, pengecekan lapangan mutlak dilakukan untuk melihat fakta langsung di
lapangan, permasalahan apa yang terjadi sehingga dapat segera memberikan instruksi
pemecahannya.
Kepala Bidang Statistik Sosial
Kabidsos berkoordinasi dengan Kabag TU, Kabid IPDS, dan Kepala BPS
Kabupaten/Kota dalam penyelenggaraan kegiatan Sakernas 2019. Kabidsos juga harus
melakukan evaluasi Daftar SAK19.DSBS sebelum pelaksanaan lapangan
Kabidsos harus memonitor progres pelaksanaan lapangan di setiap
kabupaten/kota, dan meminta laporan permasalahan lapangan setiap hari kepada
penanggung jawab kegiatan di kabupaten/kota seperti permasalahan rumah tangga non
respon, hasil updating yang turun, serta melaporkan kepada Kepala BPS Provinsi agar
dapat segera memberikan pemecahan.
Pedoman Kepala BPS Provinsi, Kepala Bidang Statistik Sosial, dan Kepala BPS Kab/Kota 12
Selain itu, Kabidsos juga harus melakukan pengecekan/pengawasan lapangan
terhadap wilayah yang belum/jarang tersentuh pengawasan dan lambat pengumpulan
datanya atau wilayah yang mempunyai banyak permasalahan.
Kepala BPS Kabupaten/Kota
Kepala BPS Kabupaten/Kota mengkoordinasi kegiatan Sakernas 2019, baik teknis
maupun non teknis dengan Kasubbag TU, Kasi Sosial, Kasi IPDS, dan pengawas
lapangan. Kepala BPS Kabupaten/Kota harus memonitor dan mengetahui seluruh kegiatan
dan jadwal pelaksanaan Sakernas 2019 di kabupaten/kota mulai dari persiapan, pelatihan
petugas, updating, pencacahan lapangan, pengolahan, hingga pengiriman data.
Satu hal terpenting yang memengaruhi kualitas data Sakernas 2019 adalah
kualitas petugas. Untuk itu, Kepala BPS Kabupaten/Kota harus melakukan seleksi petugas
lapangan (pencacah dan pengawas) dengan mengutamakan pengalaman calon petugas
dalam melakukan survei BPS (khususnya Sakernas) dan memiliki track record yang baik
(seperti kualitas hasil pencacahan yang baik dan ketepatan jadwal pemasukan dokumen).
Khusus pelaksanaan lapangan, progres setiap hari dan kendala yang ada harus
ter-update dan terpecahkan. Untuk itu, semua permasalahan di lapangan harus dilakukan
evaluasi dan dicari pemecahan masalahnya. Kepala BPS Kabupaten/Kota juga harus
melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan lapangan, meminta laporan permasalahan
lapangan setiap hari seperti kasus non respon, hasil updating rumah tangga yang turun,
serta memastikan bahwa pelaksanaan Sakernas sudah sesuai jadwal yang ditentukan.
Kepala BPS Kabupaten/Kota harus memberikan perhatian khusus terhadap hasil updating
rumah tangga yang turun, penyebab penurunan hasil updating tersebut harus
didokumentasikan.
B. Struktur Organisasi
Struktur organisasi dikelompokkan menjadi pengarah, penanggung jawab pusat,
operasional pusat, dan operasional daerah. Bagan alur struktur organisasi tingkat pusat dan
tingkat daerah dapat dilihat pada Gambar 2 dan Gambar 3 sebagai berikut:
Pedoman Kepala BPS Provinsi, Kepala Bidang Statistik Sosial, dan Kepala BPS Kab/Kota 13
Gambar 2. Struktur Organisasi Sakernas 2019 di Pusat
Tingkat Pusat
1) Pengarah adalah Kepala BPS, Deputi Bidang Statistik Sosial, dan Deputi Bidang
Metodologi dan Informasi Statistik;
2) Penanggung jawab survei adalah Direktur Statistik Kependudukan dan
Ketenagakerjaan;
3) Penanggung jawab metodologi survei adalah Direktur Pengembangan Metodologi
Sensus dan Survei;
4) Penanggung jawab pengolahan data adalah Direktur Sistem Informasi Statistik;
Subdit. Integrasi
Pengolahan
Data
Subdit. Pengembangan
Basis Data
Subdit. Pengembangan
Kerangka
Contoh Induk
Subdit. Pengembangan Desain Sensus
dan Survei
Subdit. Statistik
Upah dan Pendapatan
Subdit. Statistik
Ketenagakerjaan
Subdit. Statistik Mobilitas
Penduduk dan
Tenaga Kerja
Subdit. Statistik
Demografi
Deputi Bidang Statistik Sosial Deputi Bidang Metodologi dan
Informasi Statistik
Direktur Statistik
Kependudukan dan
Ketenagakerjaan
Direktur Sistem Informasi
Statistik
Direktur Pengembangan
Metodologi Sensus dan Survei
Kepala BPS
Pedoman Kepala BPS Provinsi, Kepala Bidang Statistik Sosial, dan Kepala BPS Kab/Kota 14
5) Penanggung jawab teknis adalah Kepala Subdirektorat (Kasubdit) Statistik
Ketenagakerjaan, Kasubdit Statistik Upah dan Pendapatan, Kasubdit Statistik Mobilitas
Penduduk dan Tenaga Kerja, Kepala Subdit Statistik Demografi dibantu anggota
lainnya mencakup Kepala Subdirektorat dan Kepala Seksi dari direktorat terkait.
Gambar 3. Struktur Organisasi Sakernas 2019 di Daerah
Tingkat Daerah
1) Pengarah di daerah adalah Kepala BPS Provinsi;
2) Penanggung jawab survei di kabupaten/kota adalah Kepala BPS Kabupaten/Kota;
3) Penanggung jawab teknis di provinsi adalah Kepala Bidang Statistik Sosial dan Kepala
Bidang IPDS;
4) Koordinator lapangan di provinsi adalah Kepala Seksi Statistik Kependudukan;
5) Penanggung jawab administrasi keuangan di provinsi adalah Kepala Bagian Tata
Usaha;
6) Penanggung jawab teknis lapangan di kabupaten/kota adalah Kepala Seksi Statistik
Sosial;
7) Penanggung jawab entri data di kabupaten/kota adalah Kepala Seksi IPDS;
8) Penanggung jawab administrasi keuangan di kabupaten/kota adalah Kepala Subbagian
Tata Usaha;
Kasi Statistik Kependudukan
Kasi IPD
Kepala Subbagian
Keuangan
Kasi Statistik Sosial
Kasi IPDS
Kassubbag Tata Usaha
Pengawas Lapangan
Petugas Entri Data
Pencacah Pencacah Pencacah
Kepala Bidang
Statistik Sosial
Kepala
Bidang IPDS
Kabag Tata
Usaha Kepala BPS
Kabupaten/Kota
Kepala BPS Provinsi
Pedoman Kepala BPS Provinsi, Kepala Bidang Statistik Sosial, dan Kepala BPS Kab/Kota 15
9) Pengawas adalah Kepala Seksi, Koordinator Statistik Kecamatan (KSK), staf inti, atau
mitra statistik;
10) Pencacah adalah KSK, staf, atau mitra statistik.
C. Tugas dan Tanggung Jawab
Direktur Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan
Sebagai penanggung jawab survei, Direktur Statistik Kependudukan dan
Ketenagakerjaan bertanggung jawab secara penuh atas penyelenggaraan Sakernas 2019,
dari persiapan survei, pelaksanaan, penyediaan data jumlah penduduk kondisi Februari dan
Agustus 2019 untuk kebutuhan penghitungan angka penimbang, pengolahan data, tabulasi
hingga diseminasi.
Direktur Pengembangan Metodologi Sensus dan Survei
Direktur pengembangan metodologi sensus dan survei bertanggung jawab atas
metodologi pengumpulan data dan penghitungan angka penimbang. Direktur Metodologi
Sensus dan Survei juga bertanggung jawab terhadap pengiriman daftar sampel blok sensus
ke BPS Provinsi, penyusunan program entri hasil updating dan pengambilan sampel, serta
pedomannya.
Direktur Sistem Informasi Statistik (SIS)
Direktur SIS bertanggung jawab terhadap pengolahan data Sakernas 2019, mulai
dari penyusunan sistem dan program pengolahan, penyusunan buku pedoman pengolahan
(editing coding dan data entri), pendistribusian sistem dan program pengolahan ke daerah,
pemantauan pelaksanaan pengolahan data di pusat dan daerah, serta penerimaan hasil
pengolahan dari daerah.
Kepala Subdirektorat Statistik Ketenagakerjaan
Sebagai penanggung jawab teknis kegiatan, Kepala Subdirektorat
Ketenagakerjaan bertanggung jawab terhadap jalannya survei mulai dari perencanaan
(menyusun kuesioner, buku pedoman, merencanakan pelatihan), supervisi, evaluasi dan
validasi data, serta diseminasi.
Kepala BPS Provinsi
Sebagai pengarah di daerah, Kepala BPS Provinsi bertanggung jawab untuk
memonitor pelaksanaan kegiatan Sakernas 2019 dan menjamin kelancaran pelaksanaan
Pedoman Kepala BPS Provinsi, Kepala Bidang Statistik Sosial, dan Kepala BPS Kab/Kota 16
survei di wilayahnya. Adapun monitoring yang dilakukan oleh Kepala BPS Provinsi
berkaitan dengan anggaran, instrumen, pelatihan petugas, perkembangan pelaksanaan
pencacahan, dan pengolahan data. Selain itu, Kepala BPS Provinsi juga bertanggung
jawab terhadap kegiatan teknis termasuk yang tertuang dalam manajemen lapangan serta
administrasi Sakernas 2019.
Kepala Bidang Statistik Sosial
Kabidsos bertanggung jawab terhadap kegiatan teknis Sakernas 2019 di daerah
dari perencanaan, pelatihan petugas, pengawasan lapangan, pengolahan, evaluasi dan
validasi data hingga pelaporan kegiatan. Kabidsos harus berkoordinasi dengan Kabag TU
dalam hal perencanaan kegiatan terkait dengan anggaran, penyediaan dan alokasi
instrumen, serta berkoordinasi dengan Kabid IPDS dalam mengevaluasi kelengkapan,
pengolahan, dan kualitas data. Kabidsos bersama dengan Kepala Seksi Statistik
Kependudukan BPS Provinsi juga bertanggung jawab melakukan evaluasi raw data
Sakernas 2019 terkait dengan kewajaran, konsistensi, dan koherensi data dan indikator
ketenagakerjaan yang dihasilkan. Kabidsos bertanggung jawab mengecek dan mengetahui
approval data hasil entri yang dilakukan oleh Bidang Statistik Sosial sebelum dikirimkan ke
Subdit Integrasi Pengolahan Data BPS RI. Selain itu, Kabidsos juga harus melaporkan
perkembangan dan permasalahan pelaksanaan lapangan dan pengolahan data ke Direktur
Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan. Kabidsos juga bertugas untuk memantau
pengisian progres pelaksanaan lapangan dan pemasukan dokumen melalui web monitoring
Sakernas 2019.
Kepala Bidang IPDS
Kabid IPDS bertugas untuk mengatur dan mengkoordinasikan pelaksanaan
pengolahan di daerah, serta mengirim hasil entri data Sakernas Februari dan Agustus 2019
setelah dievaluasi oleh Kabidsos ke Subdit Integrasi Pengolahan Data BPS RI. Kabid IPDS
bertanggung jawab mengecek dan mengetahui approval kelengkapan data hasil entri yang
dilakukan oleh Bidang IPDS sebelum dikirimkan ke Subdit Integrasi Pengolahan Data BPS
RI. Kabid IPDS juga bertugas untuk memantau pengisian progres pengolahan data melalui
web monitoring Sakernas 2019.
Pedoman Kepala BPS Provinsi, Kepala Bidang Statistik Sosial, dan Kepala BPS Kab/Kota 17
Kepala BPS Kabupaten/Kota
Sebagai penanggung jawab survei di kabupaten/kota, Kepala BPS
Kabupaten/Kota bertanggung jawab untuk memastikan bahwa kegiatan survei berjalan
dengan baik, mulai dari persiapan survei, pelatihan petugas, pelaksanaan lapangan,
pengawasan, pengolahan, dan pelaporan kegiatan. Bagian dari persiapan survei yang
menjadi tanggung jawab Kepala BPS Kabupaten/Kota adalah menyiapkan kebutuhan
lapangan seperti surat tugas, surat pemberitahuan, perlengkapan survei, sketsa peta
desa/kelurahan SP2010-WA, print out sketsa peta SP2010-WB/ST2013-WB, dokumen
pelaksanaan lapangan maupun pendukungnya dan pendanaan. Selain itu, Kepala BPS
Kabupaten/Kota juga harus mengkoodinir pengecekan awal blok sensus terpilih di
daerahnya sesuai Daftar SAK19.DSBS. Pada pelaksanaan lapangan, Kepala BPS
Kabupaten/Kota bertanggung jawab mengawasi pelaksanaan lapangan, mengevaluasi
penerapan SOP serta konsep dan definisi, , termasuk pemantauan progress dan hasil
pengisian Daftar SAK19.MHU. Pada tahap pengolahan, Kepala BPS Kabupaten/Kota
bertanggung jawab mengecek, mengevaluasi dan mengetahui approval data hasil entri
yang dilakukan oleh Seksi IPDS dan Seksi Statistik Sosial sebelum dikirimkan ke BPS
Provinsi. Pada tahap pelaporan, Kepala BPS Kabupaten/Kota bertanggung jawab
menyusun dan mengirim laporan pelaksanaan kegiatan Sakernas 2019 kepada
penanggung jawab survei tingkat. Kepala BPS Kabupaten/Kota juga bertugas untuk
memantau pengisian progres pelaksanaan lapangan, pemasukan dokumen, dan
pengolahan melalui web monitoring Sakernas 2019.
Kepala Seksi Statistik Kependudukan BPS Provinsi
Kepala Seksi Statistik Kependudukan BPS Provinsi merupakan koordinator lapangan di
provinsi dan bertugas melakukan koordinasi dengan Kepala Seksi Statistik Sosial BPS
Kabupaten/Kota dalam pelaksanaan Sakernas 2019.. Kepala Seksi Statistik Kependudukan
BPS Provinsi bertanggung jawab untuk memantau perkembangan dan kelengkapan hasil
isian SAK19.MHU, dan berkoordinasi dengan BPS Kabupaten/Kota jika terjadi kenaikan
atau penurunan tajam jumlah rumah tangga hasil updating. Selain itu, Kepala Seksi Statistik
Kependudukan BPS Provinsi juga harus berkoordinasi dengan Kepala Seksi Integrasi
Pengolahan Data terkait progres data entri yang sudah dikirimkan oleh BPS
Kabupaten/Kota Kepala Seksi Statistik Kependudukan bersama dengan Kabidsos BPS
Provinsi juga bertanggung jawab melakukan evaluasi raw data Sakernas 2019 terkait
Pedoman Kepala BPS Provinsi, Kepala Bidang Statistik Sosial, dan Kepala BPS Kab/Kota 18
dengan kewajaran, konsistensi, dan koherensi data dan indikator ketenagakerjaan yang
dihasilkan Sakernas 2019 di tingkat provinsi.
Kepala Seksi Statistik Sosial BPS Kabupaten/Kota
Sebagai penanggung jawab teknis lapangan di kabupaten/kota, Kepala Seksi Statistik
Sosial bertanggung jawab terhadap kegiatan Sakernas 2019 agar dapat berjalan dengan
baik. Kepala Seksi Statistik Sosial bertugas mendistribusikan dokumen pencacahan ke
petugas, menerima hasil pemutakhiran rumah tangga dari pengawas, memantau
perkembangan dan kelengkapan hasil isian SAK19.MHU, melakukan pengecekan ke
lapangan jika terjadi kenaikan atau penurunan tajam jumlah rumah tangga hasil updating
melakukan editing dokumen hasil pencacahan, dan selanjutnya menyerahkan dokumen
tersebut kepada Kepala Seksi IPDS BPS Kabupaten/Kota untuk dientri. Setelah mendapat
daftar sampel rumah tangga (DSRT) dari Kepala Seksi IPDS BPS Kabupaten/Kota, Kepala
Seksi Statistik Sosial menyerahkan DSRT tersebut kepada pengawas untuk didistribusikan
kepada pencacah. Kepala Seksi Statistik Sosial juga bertugas menerima hasil pencacahan
petugas (kuesioner yang sudah terisi) dan memeriksa kelengkapan serta konsistensi isian
kuesioner tersebut. Kepala Seksi Statistik Sosial BPS Kabupaten/Kota juga bertanggung
jawab melakukan evaluasi raw data hasil entri Sakernas 2019 terkait dengan kewajaran,
konsistensi, dan koherensi data dan indikator ketenagakerjaan yang dihasilkan Sakernas
2019 di tingkat kabupaten/kota sebelum melakukan approval untuk mengirimkan data ke
BPS Provibsi, jika menemukan data yang tidak wajar maka harus dilakukan pengecekan
terhadap dokumen hasil pencacahan. Kasi Statistik Sosial BPS Kabupaten/Kota bertugas
mengisi progres pelaksanaan lapangan dan pemasukan dokumen melalui web monitoring
Sakernas 2019
Kepala Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik BPS Kabupaten/Kota
Sebagai penanggung jawab entri data, Kepala Seksi IPDS BPS Kabupaten/Kota bertugas
melakukan entri data pemutakhiran dan melakukan penarikan sampel rumah tangga
dengan menggunakan program aplikasi yang sudah tersedia. Setelah memperoleh DSRT
dari program aplikasi tersebut, Kepala Seksi IPDS menyerahkan DSRT kepada Kepala
Seksi Statistik Sosial. Selain itu, Kepala Seksi IPDS juga bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan entri data hasil isian SAK19.AK secara keseluruhan, dan melakukan
pengecekan kelengkapan data yang telah dientri sebelum melakukan approval dan
mengirimkan data hasil entri Sakernas 2019 ke BPS Provinsi. Kasi IPDS BPS
Pedoman Kepala BPS Provinsi, Kepala Bidang Statistik Sosial, dan Kepala BPS Kab/Kota 19
Kabupaten/Kota bertugas mengisi progres pengolahan dokumen melalui web monitoring
Sakernas 2019.
D. Persyaratan Petugas Lapangan
Petugas lapangan Susenas terdiri atas pengawas dan pencacah. Pengawas dan pencacah
Susenas Maret 2018 diutamakan pegawai organik BPS atau mitra statistik yang memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
1. Diutamakan berpendidikan minimal SLTA;
2. Berpengalaman melakukan survei BPS khususnya Susenas dan mempunyai track
record yang baik dalam kualitas isian kuesioner dan pemasukan dokumen yang sesuai
jadwal;
3. Mampu bekerja dan menaati peraturan/kesepakatan yang telah ditentukan;
Pengawas diutamakan Kepala Seksi atau KSK atau staf inti di BPS Kabupaten/Kota atau
mitra statistik yang telah berpengalaman dalam Susenas. Pengawas harus memenuhi
persyaratan berikut:
1. Mampu menjalin pendekatan dengan kepala desa atau ketua RT/RW setempat, serta
membuka jalan/meminta izin agar pencacah dapat melakukan wawancara;
2. Mampu menyusun rencana kerja dan memimpin 2 sampai 3 orang pencacah untuk
melaksanakan pencacahan;
3. Mampu memecahkan persoalan dan hambatan yang ditemui dalam pelaksanaan
lapangan;
4. Siap untuk menggantikan tugas pencacah yang karena sesuatu hal tidak dapat
melanjutkan pekerjaannya;
5. Bertanggung jawab terhadap kelengkapan hasil pencacahan seluruh petugas
pencacah yang berada di bawah koordinasinya;
Pedoman Kepala BPS Provinsi, Kepala Bidang Statistik Sosial, dan Kepala BPS Kab/Kota 21
BAB III
METODOLOGI
Survei Angkatan Kerja Nasional tahun 2019-2021 dilakukan secara panel rotasi
rumah tangga.
A. Stratifikasi
Stratifikasi dilakukan di seluruh populasi blok sensus dan rumah tangga untuk menjamin
keterwakilan wilayah dan sampel yang lebih representatif.
1. Seluruh populasi blok sensus biasa hasil SP2010 distratifikasi berdasarkan
urban/rural, sehingga akan terbentuk dua strata blok sensus.
2. Implicit stratifikasi rumah tangga dilakukan menurut strata 4 kelompok pekerjaan
utama.
B. Kerangka Sampel
Kerangka sampel yang digunakan terdiri dari tiga jenis, yaitu kerangka sampel untuk
penarikan sampel tahap pertama, kerangka sampel untuk penarikan sampel tahap kedua
dan kerangka sampel untuk penarikan sampel tahap ketiga. Blok sensus dalam kerangka
sampel dipilah menjadi dua kelompok, yaitu blok sensus terpilih untuk estimasi tingkat
provinsi, dan blok sensus komplemen (sebagai tambahan untuk estimasi kabupaten).
Kerangka sampel tahap pertama adalah daftar blok sensus biasa SP2010 yang disertai
dengan informasi banyaknya rumah tangga dan disertai informasi klasifikasi
urban/rural. Selanjutnya disebut Master Frame.
Kerangka sampel tahap kedua adalah daftar 40% blok sensus SP2010 yang sudah
memiliki kode strata. Selanjutnya disebut Master Sampling Frame. Strata disini adalah
strata lapangan usaha yang dibentuk dari hasil SP2010
Kerangka sampel pemilihan tahap ketiga adalah daftar rumah tangga hasil
pemutakhiran di setiap blok sensus terpilih.
Kerangka sampel blok sensus tersebut digunakan untuk pelaksanaan Sakernas 2019-
2021.
Pedoman Kepala BPS Provinsi, Kepala Bidang Statistik Sosial, dan Kepala BPS Kab/Kota 22
C. Desain Sampel
I. Estimasi Kabupaten/Kota
Sampel dipilih dengan metode two stages one phase stratified sampling
Tahap pertama: Memilih 40% blok sensus populasi secara Probability
Proportional to Size (PPS), dengan size jumlah rumah tangga hasil SP2010
di setiap strata.
Tahap kedua: Memilih sejumlah n blok sensus sesuai alokasi secara
systematic di setiap strata urban/rural per kabupaten/kota.
Tahap ketiga: Memilih 10 rumah tangga hasil pemutakhiran secara
systematic sampling.
II. Estimasi Provinsi
Sampel untuk Sakernas estimasi provinsi merupakan subsampel dari
Sakernas estimasi kabupaten/kota dan dipilih menggunakan metode two
stage stratified seperti berikut:
Tahap pertama: Memilih 7.500 blok sensus secara systematic sampling dari
30.000 blok sensus estimasi kabupaten/kota sesuai alokasi dan
mempertimbangkan distribusi sampel per strata di tingkat kabupaten/kota.
Tahap kedua: Memilih 10 rumah tangga hasil pemutakhiran secara
systematic sampling.
D. Pembentukan Paket Sampel Blok Sensus
1. Pembentukan paket sampel blok sensus dilakukan pada saat persiapan Sakernas
Semester I Februari 2019. Paket-paket sampel blok sensus yang terbentuk digunakan
untuk kegiatan Sakernas 2019-2021.
2. Untuk estimasi tingkat provinsi, 7.500 blok sensus dipilih dari 30.000 blok sensus
estimasi kabupaten/kota. Blok sensus terpilih untuk Sakernas estimasi provinsi ini
selanjutnya dibagi menjadi empat paket sampel blok sensus yang berukuran sama dan
tidak saling tumpang tindih (nonoverlaping) secara systematic. Sedangkan 22.500 blok
sensus komplemen dibagi menjadi tiga paket sampel. Untuk setiap provinsi,
Pedoman Kepala BPS Provinsi, Kepala Bidang Statistik Sosial, dan Kepala BPS Kab/Kota 23
pembentukan paket sampel blok sensus per strata dilakukan secara terpisah
(independent).
3. Paket-paket sampel blok sensus untuk estimasi provinsi diberi nama paket 1, 2, 3, dan
4, sedangkan paket sampel yang berasal dari blok sensus komplemen diberi nama
paket 5, 6, dan 7. Pemberian kode paket dilakukan secara acak terhadap gugus-gugus
sampel paket blok sensus yang telah terbentuk.
4. Paket-paket sampel blok sensus 1, 2, 3 dan 4 digunakan pada periode pencacahan
Semester I (Februari) dan Semester II (Agustus).
5. Paket-paket sampel blok sensus 5, 6 dan 7 HANYA digunakan pada periode
pencacahan Agustus. Selain itu blok-blok sensus yang digunakan pada periode
pencacahan Februari digunakan kembali pada periode pencacahan Agustus untuk
mendapatkan estimasi sampai dengan tingkat kabupaten. Dengan demikian, seluruh
paket sampel blok sensus, yaitu 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7 digunakan pada periode
pencacahan Agustus. Untuk lebih jelasnya, lihat Bagan 3.1.
Bagan 3.1. Diagram Pemilihan Sampel Blok Sensus dan Rumah Tangga Sakernas 2019
Pedoman Kepala BPS Provinsi, Kepala Bidang Statistik Sosial, dan Kepala BPS Kab/Kota 24
6. Nomor paket sampel blok sensus dicantumkan pada digit pertama Nomor Kode
Sampel (NKS) blok sensus.
7. Jumlah sampel blok sensus untuk paket sampel blok sensus 1, 2, 3, dan 4 masing-
masing sebanyak 1.875 blok sensus sehingga total sampel blok sensus untuk estimasi
provinsi sebanyak 7.500 blok sensus. Sedangkan jumlah sampel blok sensus
komplemen pada paket sampel blok sensus 5, 6, dan 7 masing-masing sebanyak
7.500 blok sensus, sehingga total sampel blok sensus komplemen sebanyak 22.500.
Oleh karena itu, total seluruh sampel blok sensus untuk estimasi tingkat
kabupaten/kota (periode pencacahan Agustus) adalah sebanyak 30.000 blok sensus.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut:
Tabel 3.1. Banyaknya Sampel Blok Sensus Sakernas 2019-2021 menurut Paket
Sampel
Kelompok Paket Sampel
Blok Sensus
Jumlah Sampel Blok Sensus
Per Paket Per Kelompok Total
Estimasi
Propinsi
1 1.875
7.500
30.000
2 1.875
3 1.875
4 1.875
Komplemen
5 7.500
22.500 6 7.500
7 7.500
Pedoman Kepala BPS Provinsi, Kepala Bidang Statistik Sosial, dan Kepala BPS Kab/Kota 25
E. Sampling Scheme Kabupaten/Kota
Tahap/Phase Unit
Jumlah unit
strata h
Metode
penarikan
sampel
Peluang
pemilihan
sampel
Fraksi
sampling Populasi Sampel
1 Blok Sensus hN hn PPS-with
replacement h
hi
Z
Z
h
hih
Z
Zn
hn hn Systematic hn
1
h
h
n
n
2 Rumahtangga up
hiM m Systematic up
hiM
1
up
hiM
m
Sampling fraction Kab/Kota :
up
hih
hih
up
hih
h
h
hi
hMZ
mZn
M
m
n
n
Z
ZnfffF
321
Sampling fraction Provinsi :
kab
h
prop
h
kabn
nFF .
F. Desain Weight
Skema sampling dan fraksi sampling yang telah dijelaskan sebelumnya berguna untuk
membentuk weight. Weight digunakan untuk mengimbangi adanya perbedaan peluang saat
pengambilan sampel dan untuk memperoleh estimasi sesuai dengan populasi yang
diketahui sebelumnya. Adapun tahapan yang dilakukan dalam menyusun penimbang
kegiatan Sakernas adalah sebagi berikut:
(1) Membangun initial weight berdasarkan sampling scheme
Initial/base weight menggambarkan peluang pengambilan sampel, weight ini merupakan
invers dari samping fraction , yaitu
Pedoman Kepala BPS Provinsi, Kepala Bidang Statistik Sosial, dan Kepala BPS Kab/Kota 26
FW design 1
Design weight ini dibangun dari rumah tangga hasil updating dan target awal
pencacahan. Agar design weight yang dihasilkan bagus maka perlu dilakukan kontrol
pada kegiatan pemutakhiran rumah tangga.
Ketika pelaksanaan lapangan, sulit mendapatkan semua informasi yang diinginkan.
Beberapa responden terkadang hanya dapat menjawab beberapa pertanyaan saja. Jika
estimasi dilakukan dengan menggunakan data yang terdapat nonrepons maupun
noncoverage, maka akan menghasilkan estimasi yang bias terhadap populasi. Untuk
mengimbangi nonrespons maupun noncoverage dilakukan adjusment terhadap initial
weight.
(2) Non response adjustment weighted
Nonrespons adjusment weight digunakan untuk revisi nilai initial weight berdasarkan
realisasi pencacahan pada tingkat blok sensus dan rumah tangga dengan tetap
menjaga total nilai probability pada sampling frame.
𝑤𝑛𝑟 = 𝑤𝑑𝑒𝑠𝑖𝑔𝑛 ∗ 𝑓𝑛𝑟𝑏𝑠∗ 𝑓𝑛𝑟𝑟𝑢𝑡𝑎
𝑓𝑛𝑟_𝑟𝑢𝑡𝑎 = 𝑛𝑟𝑢𝑡𝑎_𝑡𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡
𝑛𝑟𝑢𝑡𝑎_𝑟𝑒𝑎𝑙=
10
𝑛𝑟𝑢𝑡𝑎_𝑟𝑒𝑎𝑙
𝑓𝑛𝑟_𝑏𝑠 = 𝑛𝑏𝑠_𝑡𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡
𝑛𝑏𝑠_𝑟𝑒𝑎𝑙
Keterangan:
𝑤𝑛𝑟 = weight dengan adjusment nonrespon
𝑤𝑑𝑒𝑠𝑖𝑔𝑛 = initial weight
𝑓𝑛𝑟𝑏𝑠 = fraksi nonrespon blok sensus
𝑓𝑛𝑟𝑟𝑢𝑡𝑎 = fraksi nonrespon rumah tangga
𝑛𝑟𝑢𝑡𝑎𝑡𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 = jumlah target sampel rumah tangga per blok sensus (10 per blok
sensus)
Pedoman Kepala BPS Provinsi, Kepala Bidang Statistik Sosial, dan Kepala BPS Kab/Kota 27
𝑛𝑟𝑢𝑡𝑎_𝑟𝑒𝑎𝑙 = jumlah sampel rumah tangga realisasi
𝑛𝑏𝑠_𝑡𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 = jumlah target sampel blok sensus
𝑛𝑏𝑠_𝑟𝑒𝑎𝑙 = jumlah sampel blok sensus realisasi
(3) Trimming weight
Trimming bertujuan untuk mereduksi variasi weight antar blok sensus dengan tetap
mengacu kepada total weight sebagai kontrol nilai total estimasi.
Trimming menggunakan batas atas 3 ∗ 𝐼𝑄𝑅(𝑤𝑛𝑟)
Jika 𝑤𝑛𝑟 < 𝑏𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑎𝑡𝑎𝑠, 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑤𝑡𝑟 = 𝑤𝑛𝑟
Jika 𝑤𝑛𝑟 ≥ 𝑏𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑎𝑡𝑎𝑠, 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑤𝑡𝑟 = 𝑏𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑎𝑡𝑎𝑠
Keterangan:
𝑤𝑡𝑟 = weight hasil dari proses trimming
𝑤𝑛𝑟 = weight hasil adjusment nonrespon
𝑏𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑎𝑡𝑎𝑠 = 3 * interquartil 𝑤𝑛𝑟
(4) Secondary data control
Secondary data control merupakan tahap dari adjusment noncoverage rumah tangga
dengan menggunakan jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin
dari data proyeksi penduduk. Kelompok umur sangat bergantung pada distribusi hasil
pencacahan.
(5) Kalibrasi dari data proyeksi
Total jumlah dari proyeksi digunakan sebagai kalibrasi dalam proses akhir weight.
G. Daftar Sampel Blok Sensus Terpilih
Blok sensus terpilih dituangkan dalam Daftar SAK-DSBS yang merupakan daftar sampel
blok sensus untuk pelaksanaan Februari 2019 s.d. Agustus 2021. Daftar ini telah disiapkan
pada saat pelaksanaan Sakernas Februari 2019.
Pedoman Kepala BPS Provinsi, Kepala Bidang Statistik Sosial, dan Kepala BPS Kab/Kota 28
Petugas tidak boleh mengganti blok sensus terpilih. Pemutakhiran
harus dilakukan secara menyeluruh (lengkap) pada wilayah blok
sensus terpilih.
Dalam Daftar SAK-DSBS setiap blok sensus terpilih diberi Nomor Kode Sampel (NKS),
yang terdiri dari 5 (lima) digit. Digit pertama adalah nomor paket sampel blok sensus,
sedangkan empat digit berikutnya disusun sebagai berikut:
Nomor 0001 s.d. 4999 adalah nomor urut blok sensus terpilih daerah pedesaan.
Nomor 5001 s.d. 9999 adalah nomor urut blok sensus terpilih daerah perkotaan.
Contoh NKS:
H. Pemutakhiran Frame Rumah Tangga
1. Untuk pelaksanaan Sakernas 2019-2021 pemutakhiran frame rumah tangga dilakukan
pada setiap blok sensus terpilih pada setiap periode pencacahan.
2. Selanjutnya frame hasil pemuktahiran digunakan untuk dasar penarikan sampel rumah
tangga dan pembentukan kelompok sampel rumah tangga.
3. Hasil pemutakhiran rumahtangga Semester I 2019 akan dimutakhirkan lagi sebelum
pelaksanaan semester-semester berikutnya.
I. Pembentukan Kelompok Sampel Rumah Tangga
1. Setiap paket sampel blok sensus dibentuk kelompok-kelompok sampel rumah tangga
yang setiap blok sensusnya berukuran 10 rumah tangga. Antar kelompok sampel
rumah tangga di dalam blok sensus umumnya merupakan tetangga terdekat. Pemilihan
sampel rumah tangga untuk setiap kelompok sampel pada setiap blok sensus
dilakukan secara systematic.
2. Pembentukan sampel kelompok rumah tangga dilakukan pada periode awal
pencacahan Semester I 2019.
3. Pemilihan sampel kelompok rumah tangga pada paket 1 s.d. 4 dilakukan setelah
pemutakhiran rumahtangga pada saat pelaksanaan Sakernas Februari 2019.
Kelompok-kelompok sampel rumah tangga tersebut adalah sebagai berikut:
5
5
1 0 0 1
Pedoman Kepala BPS Provinsi, Kepala Bidang Statistik Sosial, dan Kepala BPS Kab/Kota 29
Paket 1: A , E, I
Paket 2: B, F,
Paket 3: C, G
Paket 4: D, H
4. Kelompok sampel rumah tangga pada blok sensus komplemen yang dibentuk
berdasarkan hasil pemutakhiran adalah sebagai berikut:
Paket 5: dibentuk 2 kelompok sampel rumah tangga, yaitu AA dan DD.
Paket 6: dibentuk 2 kelompok sampel rumah tangga, yaitu BB dan EE.
Paket 7: dibentuk 1 kelompok sampel rumah tangga, yaitu CC
Pemutakhiran frame rumah tangga untuk semua paket sampel blok sensus 1 s.d. 7
ditujukan untuk mengantisipasi penambahan dan penurunan populasi rumah tangga
dalam blok sensus. Jika terjadi penambahan jumlah rumah tangga dalam blok sensus
dan masih dalam jangkauan angka random pemilihan sampel rumah tangga
sebelumnya, maka akan ada penambahan sampel rumah tangga dengan tetap
mempertahankan rumah tangga sampel periode sebelumnya.
J. Rotasi Kelompok Sampel Rumah Tangga
1. Rotasi sampel rumah tangga dilakukan pada periode pencacahan Agustus yaitu
dengan mempertahankan ¾ kelompok sampel rumah tangga pada paket sampel blok
sensus yang digunakan untuk estimasi tingkat propinsi ditambah dengan ¼ kelompok
sampel rumah tangga baru. Dengan demikian, satu kelompok rumah tangga, yaitu
Untuk pencacahan Sakernas Semester I, pencacahan dilakukan pada paket sampel
blok sensus 1, 2, 3, dan 4. Sedangkan untuk Semester II, pencacahan dilakukan
pada seluruh paket sampel blok sensus (1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7).
Pembentukan kelompok sampel rumah tangga pada blok sensus komplemen
dilakukan pada bulan Juli 2019.
Pemutakhiran frame rumah tangga dilakukan satu bulan menjelang pencacahan.
Pedoman Kepala BPS Provinsi, Kepala Bidang Statistik Sosial, dan Kepala BPS Kab/Kota 30
kelompok A pada paket sampel 1 diganti dengan E yang telah dibentuk pada periode
pencacahan Februari 2019 dan telah dimutakhirkan.
2. Kelompok rumah tangga B, C, dan D yang dicacah pada bulan Februari 2019 dicacah
kembali pada Bulan Agustus 2019. Pada periode pencacahan Agustus 2019 ini, paket
sampel 5, 6, dan 7 belum dilakukan rotasi. Rotasi akan dilakukan pada saat
pelaksanaan Sakernas Agustus 2020, yaitu dengan tetap mempertahankan 32
kelompok sampel rumah tangga. Pengaturan rotasi kelompok sampel rumah tangga
pada setiap periode pencacahan sampai dengan Agustus 2021 dapat dilihat pada
Tabel 2.2.
Tabel 2.2 Pengaturan Rotasi Kelompok Sampel Rumah Tangga
Kelompok
Blok Sensus
Paket
Sampel BS
2019 2020 2021
S1
Feb
S2
Agst
S1
Feb
S2
Agst
S1
Feb
S2
Agst
Blok Sensus
untuk
estimasi level
provinsi
1
1.875 BS A E+ E+ E+ E+ I+
2
1.875 BS B B+ F+ F+ F+ F+
3
1.875 BS C C+ C+ G+ G+ G+
4
1.875 BS D D+ D+ D+ H+ H+
Blok Sensus
tambahan
untuk
estimasi level
kab/kota
5
7.500 BS AA
DD+
DD+
6
7.500 BS BB
BB+
EE+
7
7.500 BS CC
CC+
CC+
Pedoman Kepala BPS Provinsi, Kepala Bidang Statistik Sosial, dan Kepala BPS Kab/Kota 31
K. Pemilihan Sampel Rumah Tangga Untuk setiap paket sampel blok sensus ke-p (p = 1 s.d. 4), di blok sensus ke-q (q = 1,2,3,
..., np) dibentuk kelompok sampel rumah tangga. Prosedur pemilihan sampel rumah tangga
ke-r (r = 1,2, ... , 10) untuk setiap kelompok sampel rumah tangga dalam blok sensus ke-q
berdasarkan hasil pemutakhiran dijelaskan sebagai berikut:
a. Misalkan jumlah rumah tangga hasil pemutakhiran pada blok sensus ke-q paket
sampel blok sensus ke-p dinyatakan sebagai Mpq. Pemilihan sampel rumah tangga
antarkelompok sampel (misalnya A, E, I) dalam suatu blok sensus menggunakan
kaidah interval pemilihan sampel tetap (fixed interval) dan tetangga terdekat maka
interval penarikan sampel pada blok sensus tersebut adalah:
10
pq
pq
MI .
b. Angka random (AR) untuk pemilihan sampel rumah tangga dibangkitkan dari Distribusi
Uniform (0,1). Untuk menentukan nomor urut sampel rumah tangga pertama (R1), AR
tersebut dikalikan dengan interval pemilihan sampel rumah tangga. Berikut formula R
pq
A
pq IARR 1
Nomor urut sampel rumah tangga pertama untuk setiap kelompok sampel rumah
tangga dicantumkan pada pemuktahiran Daftar SAK19.P. 1pqR pertama untuk
kelompok sampel rumah tangga E, dan I ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut:
E
pqR 1 adalah angka random pertama pemilihan sampel rumah tangga pada paket
sampel blok sensus ke-p, blok sensus ke-q, untuk kelompok sampel rumah tangga
E yang ditentukan dengan rumus 111 A
pq
E
pq RR . Bila ternyata diperoleh
pq
E
pq IR 1 , maka 111 A
pq
E
pq RR .
I
pqR 1 adalah angka random pertama pemilihan sampel rumah tangga pada paket
sampel blok sensus ke-p, blok sensus ke-q, untuk kelompok sampel rumah tangga
Pedoman Kepala BPS Provinsi, Kepala Bidang Statistik Sosial, dan Kepala BPS Kab/Kota 32
I yang ditentukan dengan rumus 211 A
pq
I
pq RR . Bila ternyata diperoleh
pq
I
pq IR 1 , maka 211 A
pq
I
pq RR .
c. Tentukan nomor urut sampel rumah tangga berikutnya (r: 2, 3, 4,…, 10) untuk masing-
masing kelompok sampel rumah tangga dengan menggunakan rumus:
pq
A
pq
A
pqr IrRR )1(1 untuk kelompok sampel rumah tangga A.
pq
E
pq
E
pqr IrRR )1(1 untuk kelompok sampel rumah tangga E.
pq
I
pq
I
pqr IrRR )1(1 untuk kelompok sampel rumah tangga I.
d. Nomor urut rumah tangga yang terdapat pada Daftar SAK19.P (No. urut ruta hasil
pemutakhiran) adalah nomor urut rumah tangga yang sama dengan nomor adalah
sampel
𝑅𝑝𝑞𝑟𝐴 , 𝑅𝑝𝑞𝑟
𝐸 , 𝑅𝑝𝑞𝑟𝐼 rumah tangga terpilih Sakernas. Selanjutnya salin nomor SLS,
nomor bangunan fisik, nomor bangunan sensus, no. urut ruta hasil pemutakhiran,
nama kepala rumah tangga, dan alamat ke dalam Daftar Sampel Rumah tangga
(DSRT).
e. Prosedur penarikan sampel rumah tangga untuk kelompok sampel rumah tangga yang
lain pada paket sampel blok sensus lainnya prinsipnya sama seperti yang telah
dijelaskan seperti butir a, b, c, dan d.
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, bahwa pemutakhiran frame rumah tangga dilakukan
pada setiap awal periode pencacahan sehingga bila terjadi penambahan populasi rumah
tangga secara signifikan pada blok sensus terpilih mengharuskan adanya penambahan
sampel pada blok sensus tersebut, sebaliknya bila terjadi penurunan populasi rumah
tangga tidak serta merta menyebabkan pengurangan sampel rumah tangga kecuali sampel
rumah tangga yang telah ditentukan karena berbagai alasan sehingga tidak bisa dicacah
lagi.
Pemilihan sampel rumah tangga secara sistematik sampling dilakukan oleh Pengawas
setelah menerima hasil pemutakhiran listing rumah tangga (Daftar SAK19.P) dari Pencacah
Survei (PCS). Sebelum Pengawas melakukan pemilihan sampel rumah tangga,
Pedoman Kepala BPS Provinsi, Kepala Bidang Statistik Sosial, dan Kepala BPS Kab/Kota 33
periksa sekali lagi kelengkapan dan kebenaran isian setiap halaman Daftar SAK19.P.
Periksa juga pemberian nomor urut rumah tangga baru hasil pemuktahiran. Pengawas harus
melakukan penghitungan interval sampel di setiap blok sensus/sub blok sensus
terpilih. Kerangka sampel yang digunakan untuk pemilihan rumah tangga hasil
pemuktahiran listing adalah nomor urut rumah tangga yang terdapat pada Daftar
SAK19.P.
Contoh 1: Pemilihan Sampel Rumah Tangga
Misalkan blok sensus 001B merupakan blok sensus kedua dari nq blok sensus dalam
kabupaten yang merupakan blok sensus Sakernas Februari. Jumlah rumah tangga di
blok sensus 001B dalam paket sampel blok sensus 1 adalah 96 rumah tangga.
Berdasarkan informasi tersebut dilakukan penarikan sampel rumah tangga untuk
pembentukan kelompok rumah tangga A, E, I sebanyak 10 rumah tangga dengan
interval penarikan sampel 6,910
9612 I dan angka random pertama pemilihan
sampel untuk kelompok rumah tangga A adalah 0,4415. Kemudian nomor sampel
rumah tangga pertama diperoleh 42384,46,94415,0 .Karena 4 < 9,6, maka
nomor rumah tangga 4 terpilih sebagai sampel pada kelompok sampel rumah tangga
A.
Nomor rumah tangga pertama untuk kelompok sampel rumah tangga E adalah
514 .
Selanjutnya, penentuan nomor urut rumah tangga terpilih untuk setiap kelompok
sampel dapat dijelaskan seperti berikut:
Nomor rumah tangga terpilih kelompok rumah tangga A adalah:
41.12 AR
526,9)16(46.12 AR
146,136,9)12(42.12 AR
626,616,9)17(47.12 AR
232,236,9)13(43.12 AR
712,716,9)18(48.12 AR
338,326,9)14(44.12 AR
818,806,9)19(49.12 AR
Pedoman Kepala BPS Provinsi, Kepala Bidang Statistik Sosial, dan Kepala BPS Kab/Kota 34
424,426,9)15(45.12 AR
904,906,9)110(410.12 AR
Nomor rumah tangga terpilih kelompok rumah tangga E adalah:
51411.121.12 AE RR
536,9)16(56.12 ER
156,146,9)12(52.12 ER
636,626,9)17(57.12 ER
242,246,9)13(53.12 ER
722,726,9)18(58.12 ER
348,336,9)14(54.12 ER
828,816,9)19(59.12 ER
434,436,9)15(55.12 ER
914,916,9)110(510.12 ER
Prosedur yang sama digunakan untuk mendapatkan sampel rumah tangga pada
kelompok I. Dengan demikian nomor urut rumah tangga terpilih adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.3. Contoh Rumah Tangga Terpilih Sampel
Nomor Urut
Sampel
Nomor urut rumah tangga terpilih
pada kelompok rumah tangga
A E I
1 4 5 6
2 14 15 16
3 23 24 25
4 33 34 35
5 42 43 44
6 52 53 54
7 62 63 64
8 71 72 73
Pedoman Kepala BPS Provinsi, Kepala Bidang Statistik Sosial, dan Kepala BPS Kab/Kota 35
Nomor Urut
Sampel
Nomor urut rumah tangga terpilih
pada kelompok rumah tangga
A E I
9 81 82 83
10 90 91 92
Contoh 2: Pemutakhiran Blok Sensus dan Penambahan Sampel Rumah Tangga
Misalkan blok sensus 001B adalah blok sensus kedua dari np blok sensus dalam paket
sampel blok sensus 1 yang merupakan blok sensus untuk estimasi provinsi di periode
Agustus. Pembentukan kelompok rumah tangga, yaitu E, dan I telah dilakukan
berdasarkan pemutakhiran pada pertengahan Januari 2019. Pada saat pemutakhiran
frame rumah tangga yang dilakukan pada saat menjelang periode pencacahan yang
selanjutnya (dengan menggunakan Daftar SAK19.P), ternyata di blok sensus tersebut
terjadi penambahan rumah tangga sebanyak 11 sehingga total rumah tangga di blok
sensus 001B menjadi 107 rumah tangga dari sebelumnya sebanyak 96 dan interval
sebelumnya 6,910/96 . Berikut adalah lembar kerja pemilihan sampel rumah
tangga tambahan dengan interval yang sama:
Pedoman Kepala BPS Provinsi, Kepala Bidang Statistik Sosial, dan Kepala BPS Kab/Kota 36
Kelompok E+ Kelompok I+
51.12` ER 61.12` IR
Dipilih pada saat
menjelang pelaksanaan
Sakernas
Februari 2019
152.12 ER 162.12 IR
243.12 ER 253.12 IR
.
.
.
.
.
.
9110.12 ER 9210.12 IR
101
6,9)111(511.12
ER 102
6,9)111(611.12
IR
Dipilih pada saat
menjelang masing-
masing periode
pencacahan
Oleh karena itu sampel rumah tangga pada kelompok rumah tangga E bertambah 1
menjadi 11 sampel rumah tangga. Begitu pula pada sampel rumah tangga pada
kelompok rumah tangga I bertambah 1 menjadi 11 sampel rumah tangga.
Contoh 3: Pemutakhiran Blok Sensus dan Penurunan Sampel Rumah Tangga
Misalkan blok sensus 001B adalah blok sensus kedua dari np blok sensus dalam paket
sampel blok sensus 2 yang merupakan blok sensus untuk estimasi provinsi.
Pembentukan kelompok rumah tangga, yaitu E, dan I telah dilakukan berdasarkan
pemutakhiran pada pertengahan Januari 2019. Pada saat pemutakhiran frame rumah
tangga yang dilakukan pada saat menjelang periode pencacahan yang selanjutnya
(dengan menggunakan Daftar SAK19.P), ternyata terdapat informasi bahwa ada rumah
tangga di kelompok sampel rumah tangga I yang sudah pindah menjelang
pemutakhiran (asumsi tidak ada penambahan rumah tangga). Dengan demikian jumlah
sampel rumah tangga yang akan dicacah pada kelompok sampel rumah tangga E dan I
tersebut menjadi 9 rumah tangga. Ilustrasi sebagai berikut :
Pedoman Kepala BPS Provinsi, Kepala Bidang Statistik Sosial, dan Kepala BPS Kab/Kota 37
Kelompok E+ Kelompok I+
51.12` ER 61.12` IR
Dipilih pada saat
menjelang pelaksanaan
Sakernas
Februari 2019
152.12 ER 162.12 IR
243.12 ER 253.12 IR
.
.
.
.
.
.
9110.12 ER 9210.12 IR
R12.3 pindah R12.3 pindah
rumah tangga ke 3 tidak
ada dr hasil
pemutakhiran
Oleh karena itu sampel rumah tangga pada kelompok rumah tangga E berkurang 1
menjadi 9 sampel rumah tangga. Begitu pula pada sampel rumah tangga pada
kelompok rumah tangga I juga akan berkurang menjadi 9 sampel rumah tangga.
L. Monitoring Hasil Pemutakhiran
Monitoring hasil pemutakhiran muatan blok sensus yang dilakukan oleh petugas pencacah
menggunakan Daftar SAK19.MHU. Daftar tersebut berlaku untuk seluruh blok sensus
terpilih pada Sakernas Februari 2019 maupun Sakernas Agustus 2019. Pengisian daftar
SAK19.MHU merupakan tanggung jawab pengawas, yang dilakukan secara online melalui
link yang akan diinformasikan kemudian. Daftar SAK19.MHU harus diisi lengkap oleh setiap
pengawas untuk setiap blok sensus yang menjadi tanggung jawabnya dan dipantau
kelengkapan dan kewajarannya oleh Kepala Seksi Statistik Sosial BPS Kabupaten/Kota
dan Kepala BPS Kabupaten/Kota, juga oleh Kepala Seksi Kependudukan dan Kabidsos
BPS Provinsi melalui link rekapitulasi yang akan diinformasikan kemudian. Hasil pengisian
Daftar SAK19.MHU yang telah lengkap akan digunakan sebagai evaluasi pelaksanaan
updating oleh BPS Kabupaten/Kota, BPS Provinsi, dan BPS Pusat.
BPS Kabupaten/Kota harus memantau hasil pengisian MHU secara berkala selama periode
pelaksanaan pemutakhiran muatan blok sensus. Jika ditemukan jumlah muatan blok
Pedoman Kepala BPS Provinsi, Kepala Bidang Statistik Sosial, dan Kepala BPS Kab/Kota 38
sensus yang berubah secara signifikan, di mana terjadi penurunan atau peningkatan jumlah
rumah tangga lebih dari 20 persen, maka Kas Statistik Sosial atau pejabat lain di BPS
Kabupaten/Kota harus melakukan pengecekan langsung ke lapangan untuk
mengkonfirmasi alasan terjadinya perubahan signifikan tersebut dan melakukan
pengecekan lapangan. Jika terjadi kesalahan dalam proses updating, maka Kasi Statistik
Sosial harus menugaskan PCL dan PML untuk memperbaiki Daftar SAK19.P atau
melakukan updating ulang.
Pedoman Kepala BPS Provinsi, Kepala Bidang Statistik Sosial, dan Kepala BPS Kab/Kota 39
BAB IV
PELATIHAN
Salah satu kegiatan penting dalam pelaksanaan Sakernas adalah pelatihan. Pelatihan
bertujuan untuk menyamakan persepsi instruktur/petugas terhadap pemahaman konsep
dan definisi operasional dari variabel-variabel yang ditanyakan dalam survei. Pelatihan
Sakernas 2019 dimulai dengan pelatihan Instruktur Utama (Intama), dilanjutkan dengan
pelatihan Instruktur Nasional (Innas), dan pelatihan petugas. Kegiatan pelatihan Intama dan
pelatihan Innas dilakukan oleh BPS RI dengan pelaksananya adalah Direktorat Statistik
Kependudukan dan Ketenagakerjaan. Selanjutnya, Innas yang telah dilatih tersebut akan
melatih petugas (pencacah dan pengawas) Sakernas Februari 2019 dan Sakernas Agustus
2019 di masing-masing kabupaten/kota.
Pada pelatihan Innas, hal pokok yang diajarkan adalah pemahaman terhadap kegiatan
survei, konsep/definisi yang digunakan, dan kemampuan untuk mentransfer pengetahuan
yang telah diperoleh kepada petugas. Sedangkan pada pelatihan petugas lapangan,
penekanannya lebih difokuskan pada pemahaman konsep/definisi, pemahaman prosedur
survei, pemahaman pengisian daftar, updating, latihan cara mengisi kuesioner, dan latihan
wawancara.
Dalam setiap proses pelatihan ada 3 (tiga) hal yang harus dicapai:
1. Setiap peserta pelatihan harus sudah membaca dan memahami isi kuesioner yang
akan digunakan;
2. Setiap peserta pelatihan harus membaca dan memahami Standard Operational
Procedure (SOP) dan konsep definisi yang terdapat dalam buku pedoman;
3. Setiap peserta pelatihan harus memahami cara wawancara dan cara mengisikan hasil
wawancara ke dalam kuesioner.
A. Pelatihan Innas
Pelatihan Innas diselenggarakan oleh BPS RI selama 3 (tiga) hari efektif sekitar tanggal 16-
24 Januari 2019. Peserta pelatihan Innas Sakernas 2019 berasal dari BPS RI, BPS Provinsi
(Kasi Statistik Kependudukan, atau jika tidak ada Kasi Statistik Kependudukan dapat
diwakilkan kepada Kasi/staf di lingkungan Bidang Statistik Sosial), dan BPS
Kabupaten/Kota. (Kasi Statistik Sosial atau atau jika tidak ada Kasi Statistik Sosial dapat
diwakilkan kepada Kasi/Staf BPS Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menangani
Pedoman Kepala BPS Provinsi, Kepala Bidang Statistik Sosial, dan Kepala BPS Kab/Kota 40
data Sakernas).
Pelatihan Innas Sakernas 2019 akan diintegrasikan dengan pelatihan Innas Susenas Maret
2019. Hal ini dilakukan untuk efisiensi biaya, waktu, dan tenaga, karena baik Pelatihan
Innas Sakernas 2019 maupun Pelatihan Innas Susenas Maret 2019, keduanya
mengundang Innas dari BPS Kabupaten/Kota. Pelatihan Innas akan dibagi ke dalam dua
kelompok yang akan ditempatkan di dua hotel yang berbeda, dimana masing-masing
kelompok terdapat 11 kelas. Peserta Pelatihan Innas Kelompok 1 akan mendapatkan
materi Sakernas 2019 selama 3 hari efektif terlebih dahulu (sekitar tanggal 16-20 Januari
2019), dilanjutkan kemudian dengan materi Susenas Maret 2019 selama 3 hari efektif
(sekitar tanggal 20-24 Januari 2019). Sebaliknya, peserta Pelatihan Innas Kelompok 2 akan
mendapat materi Susenas Maret 2019 selama 3 hari efektif terlebih dahulu (sekitar tanggal
16-20 Januari 2019), dilanjutkan dengan materi Sakernas 2019 selama 3 hari efektif (sekitar
tanggal 20-24 Januari 2019).
B. Pelatihan Petugas
Pelatihan petugas (pencacah dan pengawas) diselenggarakan oleh BPS Kabupaten/Kota.
Pelatihan petugas diselenggarakan selama 3 (tiga) hari efektif di hotel dengan fullboard
meeting. Berbeda dengan pelatihan Innas, pelatihan petugas dilakukan secara independen
tidak terintegrasi dengan pelatihan petugas Susenas Maret 2019. Pelatihan petugas
Sakernas Februari 2019 dilaksanakan antara tanggal 25-31 Januari 2019. Sedangkan
pelatihan petugas Sakernas Agustus 2019 dilaksanakan pada tanggal 15-24 Juli 2019.
Pada saat pelaksanaan pelatihan petugas, perlu dilakukan role playing atau try out. Contoh
jadwal pelatihan petugas dapat dilihat pada lampiran.
Pedoman Kepala BPS Provinsi, Kepala Bidang Statistik Sosial, dan Kepala BPS Kab/Kota 41
BAB V
PENGAWASAN DAN SUPERVISI
Salah satu faktor penting dalam upaya meningkatkan kualitas data adalah mengoptimalkan
pengawasan atau supervisi pada saat pelaksanaan survei. Pengawasan tidak hanya
dilakukan pada saat pencacahan, tetapi juga pada saat pra pencacahan dan pasca
pencacahan. Selain pengawasan yang akan dilakukan oleh BPS Kabupaten/Kota,
pengawasan Sakernas 2019 juga harus dilakukan oleh BPS Provinsi dan BPS RI.
Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pengawasan atau supervisi Sakernas
adalah:
A. Pra Pencacahan
(1) Rencana jadwal pelaksanaan pencacahan masing-masing petugas harus rasional
dan memperhitungkan kemampuan petugas untuk menyelesaikan tugasnya tepat
waktu dan berkualitas;
(2) Alokasi petugas di masing-masing kabupaten/kota harus mempertimbangkan
sebaran sampel dan tingkat kesulitan di lapangan. Beban petugas rata-rata 2 blok
sensus dan harus diselesaikan dalam waktu pencacahan selama sekitar 20 hari;
(3) Rekrutmen petugas harus sesuai dengan persyaratan dan kompetensi;
(4) Dokumen pelaksanaan harus lengkap, dan sesuai dengan kebutuhan;
(5) Distribusi dokumen dari BPS Kabupaten/Kota ke petugas harus tepat, tidak ada
kekeliruan dalam pengalokasian jumlah maupun tujuannya.
B. Pencacahan
(1) Kesiapan petugas dalam menerapkan strategi lapangan harus maksimal.
(2) DSBS dikirim ke BPS Kabupaten/Kota lebih awal karena DSBS digunakan sebagai
daftar alokasi tugas dan pengaturan strategi pencacahan lapangan;
(3) Pelaksanaan pencacahan lapangan harus sesuai dengan prosedur dan ketentuan
yang telah ditetapkan;
(4) Penanganan hasil lapangan harus berjalan efektif, seperti pengiriman dokumen
yang dilakukan secara bertahap atau penjemputan dokumen secara bertahap dari
lapangan;
(5) Monitoring kualitas pencacahan lapangan dilakukan oleh BPS Provinsi dan BPS
Kabupaten/Kota;
Pedoman Kepala BPS Provinsi, Kepala Bidang Statistik Sosial, dan Kepala BPS Kab/Kota 42
(6) Hasil pencacahan harus diperiksa oleh pengawas sebelum diserahkan ke BPS
Kabupaten/Kota.
(7) Pengawasan harus dilakukan secara terjadwal;
(8) Penanggung jawab pencacahan adalah Kasi Statistik Sosial BPS Kabupaten/Kota.
C. Pasca Pencacahan
(1) Hasil pencacahan harus berkualitas dan benarbenar menggambarkan kondisi
ketenagakerjaan penduduk pada wilayah pencacahan. Hal ini dilakukan dengan
pemeriksaan dokumen;
(2) Monitor kualitas hasil updating harus dilakukan oleh BPS Kabupaten/Kota.
Perubahan (peningkatan/penurunan) jumlah rumah tangga dalam suatu blok
sensus yang cukup tajam (lebih dari 20%) harus menjadi perhatian, untuk
dilakukan pengecekan ke lapangan.
(3) Monitor kualitas updating perlu dilakukan oleh BPS Provinsi dan BPS RI, sebagai
bahan evaluasi hasil updating;
(4) Kegiatan receiving-batching, dan editing-coding harus sesuai dengan prosedur
yang telah ditetapkan;
(5) Seluruh kegiatan editing-coding menjadi tanggung jawab Seksi Statistik Sosial
BPS Kabupaten/Kota sebelum dokumen dikirim ke Seksi IPDS BPS
Kabupaten/Kota untuk dientri.
(6) Pengecekan kualitas hasil pengolahan dilakukan dengan menggunakan tabel
pengecekan data seperti yang disediakan dalam program entri.
(7) Revalidasi data hasil entri juga harus dilakukan dengan menggunakan syntax
program revalidasi data Sakernas yang dikirim oleh BPS Pusat.
Pedoman Kepala BPS Provinsi, Kepala Bidang Statistik Sosial, dan Kepala BPS Kab/Kota 43
BAB VI
PENGOLAHAN DATA
A. Pengolahan SAK19.P
SAK19.P hasil pemutahiran yang sudah diperiksa, dibawa oleh pengawas ke BPS
Kabupaten/Kota untuk dientry oleh staf seksi IPDS. Hasil entry SAK19.P kemudian
digunakan untuk menarik sampel menggunakan program. Program entry SAK19.P dan
program penarikan sampel akan dikirimkan oleh Subdirektorat Pengembangan Kerangka
Sampel. Dokumen penarikan sampel berupa SAK19.DSRT selanjutnya dibawa pengawas
dan diserahkan kepada pencacah untuk kemudian dicacah di lapangan. Hasil entry
SAK19.P juga harus dikirimkan ke Subdirektorat Pengembangan Kerangka Sampel untuk
digunakan sebagai master penghitungan penimbang.
B. Pengolahan SAK19.AK
Pengolahan dokumen SAK19.AK terdiri atas kegiatan receiving-batching, editing-coding,
dan entri data. Entry dokumen SAK19.AK dilakukan di BPS Kabupaten/Kota dibawah
tanggung jawab seksi IPDS. Petugas entry diutamakan staf BPS Kabupaten/Kota. Program
entry SAK19.AK akan dikirimkan oleh Subdirektorat Integrasi Pengolahan Data. Entry dapat
dilakukan dengan sistem ban berjalan, tidak harus menunggu seluruh blok sensus selesai
dicacah.
C. Approval Raw Data
Hasil data entri diharuskan sudah diperiksa oleh Seksi/Bidang terkait di BPS
Kabupaten/Kota dan Provinsi sebelum dikirimkan ke BPS RI. Dalam pengolahan data, hal
ini tercermin dari adanya proses approval di dalam program entri data. Tahapan ini
dilakukan untuk setiap rumah tangga hasil entri dan bisa dilakukan setelah hasil entri dari
satu NKS selesai dilakukan. Penanda approval menunjukkan bahwa hasil entri telah
diperiksa dan disetujui oleh Seksi/Bidang terkait di BPS Kabupaten/Kota dan Provinsi.
Dalam kompilasi data akhir, BPS RI hanya akan menghitung data yang telah mempunyai
penanda approval.
Pedoman Kepala BPS Provinsi, Kepala Bidang Statistik Sosial, dan Kepala BPS Kab/Kota 44
D. Pengiriman Raw Data
Hasil entry SAK19.AK berupa raw data dari BPS Kabupaten/Kota dikirimkan ke BPS
Provinsi terlebih dahulu untuk dilakukan evaluasi dan validasi, jika ada data yang tidak
wajar hendaknya dikonfirmasikan ulang ke BPS Kabupaten/Kota. Selanjutnya raw data dari
BPS Provinsi dikirimkan ke BPS RI lewat Subdirektorat Integrasi Pengolahan Data,
pengiriman data tidak harus menunggu lengkap namun tetap mempertimbangkan keutuhan
data per blok sensus dalam satu Kabupaten/Kota. Raw data ini masih harus dilakukan
revalidasi sebelum nantinya dilakukan tabulasi final.
Pedoman Kepala BPS Provinsi, Kepala Bidang Statistik Sosial, dan Kepala BPS Kab/Kota 47
Lampiran 1 Alokasi Sampel Blok Sensus dan Jumlah Innas Per Provinsi, Sakernas 2019
Provinsi Kab/Kota sampel
Alokasi Blok Sensus
Innas Daerah
Innas Provinsi
Jumlah Innas
Februari Agustus
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
11 Aceh 23 292 1.168 23 1 24
12 Sumatera Utara 33 474 1.896 33 1 34
13 Sumatera Barat 19 255 1.020 19 1 20
14 R i a u 12 191 764 12 1 13
15 Jambi 11 157 628 11 1 12
16 Sumatera Selatan 17 245 980 17 1 18
17 Bengkulu 10 128 512 10 1 11
18 Lampung 15 233 932 15 1 16
19 Kep. Bangka Belitung 7 90 360 7 1 8
21 Kepulauan Riau 7 90 360 7 1 8
31 DKI Jakarta 6 130 520 6 1 7
32 Jawa Barat 27 599 2.396 27 1 28
33 Jawa Tengah 35 688 2.752 35 1 36
34 DI Yogyakarta 5 94 376 5 1 6
35 Jawa Timur 38 749 2.996 38 1 39
36 Banten 8 169 676 8 1 9
51 B a l i 9 144 576 9 1 10
52 Nusa Tenggara Barat 10 158 632 10 1 11
53 Nusa Tenggara Timur 22 272 1.088 22 1 23
61 Kalimantan Barat 14 201 804 14 1 15
62 Kalimantan Tengah 14 173 692 14 1 15
63 Kalimantan Selatan 13 188 752 13 1 14
64 Kalimantan Timur 10 131 524 10 1 11
65 Kalimantan Utara 5 52 208 5 - 5
71 Sulawesi Utara 15 185 740 15 1 16
72 Sulawesi Tengah 13 155 620 13 1 14
73 Sulawesi Selatan 24 346 1.384 24 1 25
74 Sulawesi Tenggara 17 154 616 17 1 18
75 Gorontalo 6 76 304 6 1 7
76 Sulawesi Barat 6 74 296 6 1 7
81 Maluku 11 124 496 11 1 12
82 Maluku Utara 10 104 416 10 1 11
91 Papua Barat 13 103 412 13 1 14
94 Papua 29 276 1.104 29 1 30
Jumlah 514 7.500 30.000 514 33 547
Pedoman Kepala BPS Provinsi, Kepala Bidang Statistik Sosial, dan Kepala BPS Kab/Kota 48
Lampiran 2
ALOKASI BLOK SENSUS SAMPEL SAKERNAS 2019 MENURUT KABUPATEN/KOTA
Prov Kabupaten/Kota
SAKERNAS FEBRUARI 2019 SAKERNAS AGUSTUS 2019
Sampel Blok
Sensus
Jumlah Petugas Sampel
Blok Sensus
Jumlah Petugas
PCL (+ cad 10%)
PML (+ cad 10%)
Total PCL (+
cad 10%)
PML (+ cad 10%)
Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
11 1 Simeulue 11 7 3 10 44 25 12 37
11 2 Aceh Singkil 11 7 3 10 44 25 12 37
11 3 Aceh Selatan 13 8 4 12 52 29 14 43
11 4 Aceh Tenggara 13 8 4 12 52 29 14 43
11 5 Aceh Timur 15 9 4 13 60 33 16 49
11 6 Aceh Tengah 13 8 4 12 52 29 14 43
11 7 Aceh Barat 13 8 4 12 52 29 14 43
11 8 Aceh Besar 15 9 4 13 60 33 16 49
11 9 Pidie 16 9 4 13 64 36 18 54
11 10 Bireuen 15 9 4 13 60 33 16 49
11 11 Aceh Utara 16 9 4 13 64 36 18 54
11 12 Aceh Barat Daya 12 7 3 10 48 27 13 40
11 13 Gayo Lues 11 7 3 10 44 25 12 37
11 14 Aceh Tamiang 14 8 4 12 56 31 15 46
11 15 Nagan Raya 12 7 3 10 48 27 13 40
11 16 Aceh Jaya 11 7 3 10 44 25 12 37
11 17 Bener Meriah 12 7 3 10 48 27 13 40
11 18 Pidie Jaya 12 7 3 10 48 27 13 40
11 71 Banda Aceh 14 8 4 12 56 31 15 46
11 72 Sabang 7 4 2 6 28 16 8 24
11 73 Langsa 13 8 4 12 52 29 14 43
11 74 Lhokseumawe 13 8 4 12 52 29 14 43
11 75 Subulussalam 10 6 3 9 40 22 11 33
Aceh 292 175 81 256 1168 653 317 970
Pedoman Kepala BPS Provinsi, Kepala Bidang Statistik Sosial, dan Kepala BPS Kab/Kota 49
Prov Kabupaten/Kota
SAKERNAS FEBRUARI 2019 SAKERNAS AGUSTUS 2019
Sampel Blok
Sensus
Jumlah Petugas Sampel
Blok Sensus
Jumlah Petugas
PCL (+ cad 10%)
PML (+ cad 10%)
Total PCL (+
cad 10%)
PML (+ cad 10%)
Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
12 1 Nias 11 7 3 10 44 25 12 37
12 2 Mandailing Natal 16 9 4 13 64 36 18 54
12 3 Tapanuli Selatan 14 8 4 12 56 31 15 46
12 4 Tapanuli Tengah 14 8 4 12 56 31 15 46
12 5 Tapanuli Utara 15 9 4 13 60 33 16 49
12 6 Toba Samosir 12 7 3 10 48 27 13 40
12 7 Labuhan Batu 15 9 4 13 60 33 16 49
12 8 Asahan 18 10 5 15 72 40 20 60
12 9 Simalungun 19 11 5 16 76 42 21 63
12 10 Dairi 14 8 4 12 56 31 15 46
12 11 Karo 16 9 4 13 64 36 18 54
12 12 Deli Serdang 23 13 6 19 92 51 25 76
12 13 Langkat 19 11 5 16 76 42 21 63
12 14 Nias Selatan 14 8 4 12 56 31 15 46
12 15 Humbang Hasundutan 12 7 3 10 48 27 13 40
12 16 Pakpak Bharat 8 5 2 7 32 18 9 27
12 17 Samosir 12 7 3 10 48 27 13 40
12 18 Serdang Bedagai 17 10 5 15 68 38 19 57
12 19 Batu Bara 15 9 4 13 60 33 16 49
12 20 Padang Lawas Utara 14 8 4 12 56 31 15 46
12 21 Padang Lawas 13 8 4 12 52 29 14 43
12 22 Labuhan Batu Selatan 15 9 4 13 60 33 16 49
12 23 Labuhan Batu Utara 14 8 4 12 56 31 15 46
12 24 Nias Utara 12 7 3 10 48 27 13 40
12 25 Nias Barat 11 7 3 10 44 25 12 37
12 71 Sibolga 11 7 3 10 44 25 12 37
Pedoman Kepala BPS Provinsi, Kepala Bidang Statistik Sosial, dan Kepala BPS Kab/Kota 50
Prov Kabupaten/Kota
SAKERNAS FEBRUARI 2019 SAKERNAS AGUSTUS 2019
Sampel Blok
Sensus
Jumlah Petugas Sampel
Blok Sensus
Jumlah Petugas
PCL (+ cad 10%)
PML (+ cad 10%)
Total PCL (+
cad 10%)
PML (+ cad 10%)
Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
12 72 Tanjung Balai 12 7 3 10 48 27 13 40
12 73 Pematang Siantar 14 8 4 12 56 31 15 46
12 74 Tebing Tinggi 12 7 3 10 48 27 13 40
12 75 Medan 24 14 7 21 96 53 26 79
12 76 Binjai 13 8 4 12 52 29 14 43
12 77 Padangsidimpuan 13 8 4 12 52 29 14 43
12 78 Gunungsitoli 12 7 3 10 48 27 13 40
Sumatera Utara 474 278 129 407 1896 1056 515 1571
13 1 Kepulauan Mentawai 11 7 3 10 44 25 12 37
13 2 Pesisir Selatan 16 9 4 13 64 36 18 54
13 3 Solok 15 9 4 13 60 33 16 49
13 4 Sijunjung 13 8 4 12 52 29 14 43
13 5 Tanah Datar 15 9 4 13 60 33 16 49
13 6 Padang Pariaman 15 9 4 13 60 33 16 49
13 7 Agam 17 10 5 15 68 38 19 57
13 8 Lima Puluh Kota 15 9 4 13 60 33 16 49
13 9 Pasaman 14 8 4 12 56 31 15 46
13 10 Solok Selatan 12 7 3 10 48 27 13 40
13 11 Dharmasraya 14 8 4 12 56 31 15 46
13 12 Pasaman Barat 15 9 4 13 60 33 16 49
13 71 Padang 19 11 5 16 76 42 21 63
13 72 Solok 10 6 3 9 40 22 11 33
13 73 Sawah Lunto 10 6 3 9 40 22 11 33
13 74 Padang Panjang 9 5 2 7 36 20 10 30
13 75 Bukittinggi 12 7 3 10 48 27 13 40
13 76 Payakumbuh 12 7 3 10 48 27 13 40
Pedoman Kepala BPS Provinsi, Kepala Bidang Statistik Sosial, dan Kepala BPS Kab/Kota 51
Prov Kabupaten/Kota
SAKERNAS FEBRUARI 2019 SAKERNAS AGUSTUS 2019
Sampel Blok
Sensus
Jumlah Petugas Sampel
Blok Sensus
Jumlah Petugas
PCL (+ cad 10%)
PML (+ cad 10%)
Total PCL (+
cad 10%)
PML (+ cad 10%)
Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
13 77 Pariaman 11 7 3 10 44 25 12 37
Sumatera Barat 255 151 69 220 1020 567 277 844
14 1 Kuantan Singingi 14 8 4 12 56 31 15 46
14 2 Indragiri Hulu 15 9 4 13 60 33 16 49
14 3 Indragiri Hilir 18 10 5 15 72 40 20 60
14 4 Pelalawan 15 9 4 13 60 33 16 49
14 5 S I A K 15 9 4 13 60 33 16 49
14 6 Kampar 18 10 5 15 72 40 20 60
14 7 Rokan Hulu 17 10 5 15 68 38 19 57
14 8 Bengkalis 16 9 4 13 64 36 18 54
14 9 Rokan Hilir 17 10 5 15 68 38 19 57
14 10 Kepulauan Meranti 13 8 4 12 52 29 14 43
14 71 Pekanbaru 19 11 5 16 76 42 21 63
14 73 D U M A I 14 8 4 12 56 31 15 46
Riau 191 111 53 164 764 424 209 633
15 1 Kerinci 14 8 4 12 56 31 15 46
15 2 Merangin 15 9 4 13 60 33 16 49
15 3 Sarolangun 14 8 4 12 56 31 15 46
15 4 Batang Hari 14 8 4 12 56 31 15 46
15 5 Muaro Jambi 15 9 4 13 60 33 16 49
15 6 Tanjung Jabung Timur 14 8 4 12 56 31 15 46
15 7 Tanjung Jabung Barat 14 8 4 12 56 31 15 46
15 8 Tebo 15 9 4 13 60 33 16 49
15 9 Bungo 15 9 4 13 60 33 16 49
15 71 Jambi 16 9 4 13 64 36 18 54
15 72 Sungai Penuh 11 7 3 10 44 25 12 37
Pedoman Kepala BPS Provinsi, Kepala Bidang Statistik Sosial, dan Kepala BPS Kab/Kota 52
Prov Kabupaten/Kota
SAKERNAS FEBRUARI 2019 SAKERNAS AGUSTUS 2019
Sampel Blok
Sensus
Jumlah Petugas Sampel
Blok Sensus
Jumlah Petugas
PCL (+ cad 10%)
PML (+ cad 10%)
Total PCL (+
cad 10%)
PML (+ cad 10%)
Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Jambi 157 92 43 135 628 348 169 517
16 1 Ogan Komering Ulu 15 9 4 13 60 33 16 49
16 2 Ogan Komering Ilir 18 10 5 15 72 40 20 60
16 3 Muara Enim 18 10 5 15 72 40 20 60
16 4 Lahat 16 9 4 13 64 36 18 54
16 5 Musi Rawas 13 8 4 12 52 29 14 43
16 6 Musi Banyuasin 16 9 4 13 64 36 18 54
16 7 Banyu Asin 18 10 5 15 72 40 20 60
16 8 Ogan Komering Ulu Selatan
13 8 4 12 52 29 14 43
16 9 Ogan Komering Ulu Timur
16 9 4 13 64 36 18 54
16 10 Ogan Ilir 15 9 4 13 60 33 16 49
16 11 Empat Lawang 12 7 3 10 48 27 13 40
16 12 Penukal Abab Lematang Ilir
8 5 2 7 32 18 9 27
16 13 Musi Rawas Utara 9 5 2 7 36 20 10 30
16 71 Palembang 20 11 5 16 80 44 22 66
16 72 Prabumulih 13 8 4 12 52 29 14 43
16 73 Pagar Alam 12 7 3 10 48 27 13 40
16 74 Lubuklinggau 13 8 4 12 52 29 14 43
Sumatera Selatan 245 142 66 208 980 546 269 815
17 1 Bengkulu Selatan 12 7 3 10 48 27 13 40
17 2 Rejang Lebong 14 8 4 12 56 31 15 46
17 3 Bengkulu Utara 14 8 4 12 56 31 15 46
17 4 Kaur 12 7 3 10 48 27 13 40
17 5 Seluma 13 8 4 12 52 29 14 43
17 6 Mukomuko 13 8 4 12 52 29 14 43
Pedoman Kepala BPS Provinsi, Kepala Bidang Statistik Sosial, dan Kepala BPS Kab/Kota 53
Prov Kabupaten/Kota
SAKERNAS FEBRUARI 2019 SAKERNAS AGUSTUS 2019
Sampel Blok
Sensus
Jumlah Petugas Sampel
Blok Sensus
Jumlah Petugas
PCL (+ cad 10%)
PML (+ cad 10%)
Total PCL (+
cad 10%)
PML (+ cad 10%)
Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
17 7 Lebong 12 7 3 10 48 27 13 40
17 8 Kepahiang 12 7 3 10 48 27 13 40
17 9 Bengkulu Tengah 11 7 3 10 44 25 12 37
17 71 Bengkulu 15 9 4 13 60 33 16 49
Bengkulu 128 76 35 111 512 286 138 424
18 1 Lampung Barat 13 8 4 12 52 29 14 43
18 2 Tanggamus 17 10 5 15 68 38 19 57
18 3 Lampung Selatan 19 11 5 16 76 42 21 63
18 4 Lampung Timur 20 11 5 16 80 44 22 66
18 5 Lampung Tengah 20 11 5 16 80 44 22 66
18 6 Lampung Utara 17 10 5 15 68 38 19 57
18 7 Way Kanan 16 9 4 13 64 36 18 54
18 8 Tulangbawang 16 9 4 13 64 36 18 54
18 9 Pesawaran 15 9 4 13 60 33 16 49
18 10 Pringsewu 16 9 4 13 64 36 18 54
18 11 Mesuji 13 8 4 12 52 29 14 43
18 12 Tulang Bawang Barat 14 8 4 12 56 31 15 46
18 13 Pesisir Barat 6 4 2 6 24 14 7 21
18 71 Bandar Lampung 18 10 5 15 72 40 20 60
18 72 Metro 13 8 4 12 52 29 14 43
Lampung 233 135 64 199 932 519 257 776
19 1 Bangka 14 8 4 12 56 31 15 46
19 2 Belitung 13 8 4 12 52 29 14 43
19 3 Bangka Barat 13 8 4 12 52 29 14 43
19 4 Bangka Tengah 13 8 4 12 52 29 14 43
19 5 Bangka Selatan 12 7 3 10 48 27 13 40
Pedoman Kepala BPS Provinsi, Kepala Bidang Statistik Sosial, dan Kepala BPS Kab/Kota 54
Prov Kabupaten/Kota
SAKERNAS FEBRUARI 2019 SAKERNAS AGUSTUS 2019
Sampel Blok
Sensus
Jumlah Petugas Sampel
Blok Sensus
Jumlah Petugas
PCL (+ cad 10%)
PML (+ cad 10%)
Total PCL (+
cad 10%)
PML (+ cad 10%)
Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
19 6 Belitung Timur 12 7 3 10 48 27 13 40
19 71 Pangkal Pinang 13 8 4 12 52 29 14 43
Bangka Belitung 90 54 26 80 360 201 97 298
21 1 Karimun 14 8 4 12 56 31 15 46
21 2 Bintan 13 8 4 12 52 29 14 43
21 3 Natuna 11 7 3 10 44 25 12 37
21 4 Lingga 11 7 3 10 44 25 12 37
21 5 Kepulauan Anambas 8 5 2 7 32 18 9 27
21 71 B A T A M 20 11 5 16 80 44 22 66
21 72 Tanjung Pinang 13 8 4 12 52 29 14 43
Kepulauan Riau 90 54 25 79 360 201 98 299
31 1 Kepulauan Seribu 6 4 2 6 24 14 7 21
31 71 Jakarta Selatan 26 15 7 22 104 58 29 87
31 72 Jakarta Timur 28 16 8 24 112 62 31 93
31 73 Jakarta Pusat 20 11 5 16 80 44 22 66
31 74 Jakarta Barat 26 15 7 22 104 58 29 87
31 75 Jakarta Utara 24 14 7 21 96 53 26 79
DKI Jakarta 130 75 36 111 520 289 144 433
32 1 Bogor 30 17 8 25 120 66 33 99
32 2 Sukabumi 25 14 7 21 100 55 27 82
32 3 Cianjur 25 14 7 21 100 55 27 82
32 4 Bandung 27 15 7 22 108 60 30 90
32 5 Garut 26 15 7 22 104 58 29 87
32 6 Tasikmalaya 23 13 6 19 92 51 25 76
32 7 Ciamis 24 14 7 21 96 53 26 79
32 8 Kuningan 19 11 5 16 76 42 21 63
Pedoman Kepala BPS Provinsi, Kepala Bidang Statistik Sosial, dan Kepala BPS Kab/Kota 55
Prov Kabupaten/Kota
SAKERNAS FEBRUARI 2019 SAKERNAS AGUSTUS 2019
Sampel Blok
Sensus
Jumlah Petugas Sampel
Blok Sensus
Jumlah Petugas
PCL (+ cad 10%)
PML (+ cad 10%)
Total PCL (+
cad 10%)
PML (+ cad 10%)
Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
32 9 Cirebon 25 14 7 21 100 55 27 82
32 10 Majalengka 21 12 6 18 84 47 23 70
32 11 Sumedang 21 12 6 18 84 47 23 70
32 12 Indramayu 24 14 7 21 96 53 26 79
32 13 Subang 23 13 6 19 92 51 25 76
32 14 Purwakarta 19 11 5 16 76 42 21 63
32 15 Karawang 26 15 7 22 104 58 29 87
32 16 Bekasi 27 15 7 22 108 60 30 90
32 17 Bandung Barat 24 14 7 21 96 53 26 79
32 18 Pangandaran 17 10 5 15 68 38 19 57
32 71 Bogor 19 11 5 16 76 42 21 63
32 72 Sukabumi 15 9 4 13 60 33 16 49
32 73 Bandung 26 15 7 22 104 58 29 87
32 74 Cirebon 15 9 4 13 60 33 16 49
32 75 Bekasi 26 15 7 22 104 58 29 87
32 76 Depok 24 14 7 21 96 53 26 79
32 77 Kota Cimahi 18 10 5 15 72 40 20 60
32 78 Kota Tasikmalaya 17 10 5 15 68 38 19 57
32 79 Banjar 13 8 4 12 52 29 14 43
Jawa Barat 599 344 165 509 2396 1328 657 1985
33 1 Cilacap 25 14 7 21 100 55 27 82
33 2 Banyumas 24 14 7 21 96 53 26 79
33 3 Purbalingga 19 11 5 16 76 42 21 63
33 4 Banjarnegara 19 11 5 16 76 42 21 63
33 5 Kebumen 21 12 6 18 84 47 23 70
33 6 Purworejo 18 10 5 15 72 40 20 60
Pedoman Kepala BPS Provinsi, Kepala Bidang Statistik Sosial, dan Kepala BPS Kab/Kota 56
Prov Kabupaten/Kota
SAKERNAS FEBRUARI 2019 SAKERNAS AGUSTUS 2019
Sampel Blok
Sensus
Jumlah Petugas Sampel
Blok Sensus
Jumlah Petugas
PCL (+ cad 10%)
PML (+ cad 10%)
Total PCL (+
cad 10%)
PML (+ cad 10%)
Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
33 7 Wonosobo 20 11 5 16 80 44 22 66
33 8 Magelang 21 12 6 18 84 47 23 70
33 9 Boyolali 20 11 5 16 80 44 22 66
33 10 Klaten 21 12 6 18 84 47 23 70
33 11 Sukoharjo 19 11 5 16 76 42 21 63
33 12 Wonogiri 20 11 5 16 80 44 22 66
33 13 Karanganyar 19 11 5 16 76 42 21 63
33 14 Sragen 20 11 5 16 80 44 22 66
33 15 Grobogan 24 14 7 21 96 53 26 79
33 16 Blora 19 11 5 16 76 42 21 63
33 17 Rembang 18 10 5 15 72 40 20 60
33 18 Pati 21 12 6 18 84 47 23 70
33 19 Kudus 19 11 5 16 76 42 21 63
33 20 Jepara 21 12 6 18 84 47 23 70
33 21 Demak 21 12 6 18 84 47 23 70
33 22 Semarang 20 11 5 16 80 44 22 66
33 23 Temanggung 19 11 5 16 76 42 21 63
33 24 Kendal 20 11 5 16 80 44 22 66
33 25 Batang 19 11 5 16 76 42 21 63
33 26 Pekalongan 19 11 5 16 76 42 21 63
33 27 Pemalang 21 12 6 18 84 47 23 70
33 28 Tegal 22 13 6 19 88 49 24 73
33 29 Brebes 24 14 7 21 96 53 26 79
33 71 Magelang 12 7 3 10 48 27 13 40
33 72 Surakarta 17 10 5 15 68 38 19 57
33 73 Salatiga 13 8 4 12 52 29 14 43
Pedoman Kepala BPS Provinsi, Kepala Bidang Statistik Sosial, dan Kepala BPS Kab/Kota 57
Prov Kabupaten/Kota
SAKERNAS FEBRUARI 2019 SAKERNAS AGUSTUS 2019
Sampel Blok
Sensus
Jumlah Petugas Sampel
Blok Sensus
Jumlah Petugas
PCL (+ cad 10%)
PML (+ cad 10%)
Total PCL (+
cad 10%)
PML (+ cad 10%)
Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
33 74 Semarang 24 14 7 21 96 53 26 79
33 75 Pekalongan 15 9 4 13 60 33 16 49
33 76 Tegal 14 8 4 12 56 31 15 46
Jawa Tengah 688 394 188 582 2752 1525 754 2279
34 1 Kulon Progo 16 9 4 13 64 36 18 54
34 2 Bantul 20 11 5 16 80 44 22 66
34 3 Gunung Kidul 19 11 5 16 76 42 21 63
34 4 Sleman 22 13 6 19 88 49 24 73
34 71 Yogyakarta 17 10 5 15 68 38 19 57
DI Yogyakarta 94 54 25 79 376 209 104 313
35 1 Pacitan 17 10 5 15 68 38 19 57
35 2 Ponorogo 19 11 5 16 76 42 21 63
35 3 Trenggalek 19 11 5 16 76 42 21 63
35 4 Tulungagung 20 11 5 16 80 44 22 66
35 5 Blitar 21 12 6 18 84 47 23 70
35 6 Kediri 24 14 7 21 96 53 26 79
35 7 Malang 27 15 7 22 108 60 30 90
35 8 Lumajang 20 11 5 16 80 44 22 66
35 9 Jember 28 16 8 24 112 62 31 93
35 10 Banyuwangi 25 14 7 21 100 55 27 82
35 11 Bondowoso 19 11 5 16 76 42 21 63
35 12 Situbondo 20 11 5 16 80 44 22 66
35 13 Probolinggo 21 12 6 18 84 47 23 70
35 14 Pasuruan 24 14 7 21 96 53 26 79
35 15 Sidoarjo 25 14 7 21 100 55 27 82
35 16 Mojokerto 20 11 5 16 80 44 22 66
Pedoman Kepala BPS Provinsi, Kepala Bidang Statistik Sosial, dan Kepala BPS Kab/Kota 58
Prov Kabupaten/Kota
SAKERNAS FEBRUARI 2019 SAKERNAS AGUSTUS 2019
Sampel Blok
Sensus
Jumlah Petugas Sampel
Blok Sensus
Jumlah Petugas
PCL (+ cad 10%)
PML (+ cad 10%)
Total PCL (+
cad 10%)
PML (+ cad 10%)
Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
35 17 Jombang 21 12 6 18 84 47 23 70
35 18 Nganjuk 20 11 5 16 80 44 22 66
35 19 Madiun 19 11 5 16 76 42 21 63
35 20 Magetan 18 10 5 15 72 40 20 60
35 21 Ngawi 20 11 5 16 80 44 22 66
35 22 Bojonegoro 22 13 6 19 88 49 24 73
35 23 Tuban 21 12 6 18 84 47 23 70
35 24 Lamongan 21 12 6 18 84 47 23 70
35 25 Gresik 21 12 6 18 84 47 23 70
35 26 Bangkalan 19 11 5 16 76 42 21 63
35 27 Sampang 19 11 5 16 76 42 21 63
35 28 Pamekasan 19 11 5 16 76 42 21 63
35 29 Sumenep 21 12 6 18 84 47 23 70
35 71 Kediri 15 9 4 13 60 33 16 49
35 72 Blitar 12 7 3 10 48 27 13 40
35 73 Malang 19 11 5 16 76 42 21 63
35 74 Probolinggo 14 8 4 12 56 31 15 46
35 75 Pasuruan 13 8 4 12 52 29 14 43
35 76 Kota Mojokerto 12 7 3 10 48 27 13 40
35 77 Kota Madiun 13 8 4 12 52 29 14 43
35 78 Surabaya 28 16 8 24 112 62 31 93
35 79 Batu 13 8 4 12 52 29 14 43
Jawa Timur 749 429 205 634 2996 1661 821 2482
36 1 Pandeglang 21 12 6 18 84 47 23 70
36 2 Lebak 21 12 6 18 84 47 23 70
36 3 Tangerang 27 15 7 22 108 60 30 90
Pedoman Kepala BPS Provinsi, Kepala Bidang Statistik Sosial, dan Kepala BPS Kab/Kota 59
Prov Kabupaten/Kota
SAKERNAS FEBRUARI 2019 SAKERNAS AGUSTUS 2019
Sampel Blok
Sensus
Jumlah Petugas Sampel
Blok Sensus
Jumlah Petugas
PCL (+ cad 10%)
PML (+ cad 10%)
Total PCL (+
cad 10%)
PML (+ cad 10%)
Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
36 4 Serang 21 12 6 18 84 47 23 70
36 71 Tangerang 25 14 7 21 100 55 27 82
36 72 Cilegon 15 9 4 13 60 33 16 49
36 73 Serang 17 10 5 15 68 38 19 57
36 74 Tangerang Selatan 22 13 6 19 88 49 24 73
Banten 169 97 47 144 676 376 185 561
51 1 Jembrana 14 8 4 12 56 31 15 46
51 2 Tabanan 16 9 4 13 64 36 18 54
51 3 Badung 17 10 5 15 68 38 19 57
51 4 Gianyar 16 9 4 13 64 36 18 54
51 5 Klungkung 13 8 4 12 52 29 14 43
51 6 Bangli 14 8 4 12 56 31 15 46
51 7 Karang Asem 16 9 4 13 64 36 18 54
51 8 Buleleng 18 10 5 15 72 40 20 60
51 71 Denpasar 20 11 5 16 80 44 22 66
Bali 144 82 39 121 576 321 159 480
52 1 Lombok Barat 18 10 5 15 72 40 20 60
52 2 Lombok Tengah 20 11 5 16 80 44 22 66
52 3 Lombok Timur 21 12 6 18 84 47 23 70
52 4 Sumbawa 16 9 4 13 64 36 18 54
52 5 Dompu 14 8 4 12 56 31 15 46
52 6 Bima 16 9 4 13 64 36 18 54
52 7 Sumbawa Barat 12 7 3 10 48 27 13 40
52 8 Lombok Utara 13 8 4 12 52 29 14 43
52 71 Mataram 16 9 4 13 64 36 18 54
52 72 Bima 12 7 3 10 48 27 13 40
Pedoman Kepala BPS Provinsi, Kepala Bidang Statistik Sosial, dan Kepala BPS Kab/Kota 60
Prov Kabupaten/Kota
SAKERNAS FEBRUARI 2019 SAKERNAS AGUSTUS 2019
Sampel Blok
Sensus
Jumlah Petugas Sampel
Blok Sensus
Jumlah Petugas
PCL (+ cad 10%)
PML (+ cad 10%)
Total PCL (+
cad 10%)
PML (+ cad 10%)
Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Nusa Tenggara Barat 158 90 42 132 632 353 174 527
53 1 Sumba Barat 11 7 3 10 44 25 12 37
53 2 Sumba Timur 13 8 4 12 52 29 14 43
53 3 Kupang 14 8 4 12 56 31 15 46
53 4 Timor Tengah Selatan 16 9 4 13 64 36 18 54
53 5 Timor Tengah Utara 12 7 3 10 48 27 13 40
53 6 Belu 13 8 4 12 52 29 14 43
53 7 Alor 12 7 3 10 48 27 13 40
53 8 Lembata 11 7 3 10 44 25 12 37
53 9 Flores Timur 13 8 4 12 52 29 14 43
53 10 Sikka 14 8 4 12 56 31 15 46
53 11 Ende 13 8 4 12 52 29 14 43
53 12 Ngada 11 7 3 10 44 25 12 37
53 13 Manggarai 14 8 4 12 56 31 15 46
53 14 Rote Ndao 11 7 3 10 44 25 12 37
53 15 Manggarai Barat 12 7 3 10 48 27 13 40
53 16 Sumba Tengah 10 6 3 9 40 22 11 33
53 17 Sumba Barat Daya 13 8 4 12 52 29 14 43
53 18 Nagekeo 12 7 3 10 48 27 13 40
53 19 Manggarai Timur 12 7 3 10 48 27 13 40
53 20 Sabu Raijua 10 6 3 9 40 22 11 33
53 21 Malaka 10 6 3 9 40 22 11 33
53 71 Kupang 15 9 4 13 60 33 16 49
Nusa Tenggara Timur 272 163 76 239 1088 608 295 903
61 1 Sambas 16 9 4 13 64 36 18 54
61 2 Bengkayang 13 8 4 12 52 29 14 43
Pedoman Kepala BPS Provinsi, Kepala Bidang Statistik Sosial, dan Kepala BPS Kab/Kota 61
Prov Kabupaten/Kota
SAKERNAS FEBRUARI 2019 SAKERNAS AGUSTUS 2019
Sampel Blok
Sensus
Jumlah Petugas Sampel
Blok Sensus
Jumlah Petugas
PCL (+ cad 10%)
PML (+ cad 10%)
Total PCL (+
cad 10%)
PML (+ cad 10%)
Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
61 3 Landak 14 8 4 12 56 31 15 46
61 4 Pontianak 14 8 4 12 56 31 15 46
61 5 Sanggau 16 9 4 13 64 36 18 54
61 6 Ketapang 16 9 4 13 64 36 18 54
61 7 Sintang 16 9 4 13 64 36 18 54
61 8 Kapuas Hulu 13 8 4 12 52 29 14 43
61 9 Sekadau 13 8 4 12 52 29 14 43
61 10 Melawi 13 8 4 12 52 29 14 43
61 11 Kayong Utara 11 7 3 10 44 25 12 37
61 12 Kubu Raya 16 9 4 13 64 36 18 54
61 71 Pontianak 17 10 5 15 68 38 19 57
61 72 Singkawang 13 8 4 12 52 29 14 43
Kalimantan Barat 201 118 56 174 804 450 221 671
62 1 Kotawaringin Barat 14 8 4 12 56 31 15 46
62 2 Kotawaringin Timur 15 9 4 13 60 33 16 49
62 3 Kapuas 15 9 4 13 60 33 16 49
62 4 Barito Selatan 12 7 3 10 48 27 13 40
62 5 Barito Utara 12 7 3 10 48 27 13 40
62 6 Sukamara 10 6 3 9 40 22 11 33
62 7 Lamandau 11 7 3 10 44 25 12 37
62 8 Seruyan 12 7 3 10 48 27 13 40
62 9 Katingan 13 8 4 12 52 29 14 43
62 10 Pulang Pisau 12 7 3 10 48 27 13 40
62 11 Gunung Mas 11 7 3 10 44 25 12 37
62 12 Barito Timur 11 7 3 10 44 25 12 37
62 13 Murung Raya 11 7 3 10 44 25 12 37
Pedoman Kepala BPS Provinsi, Kepala Bidang Statistik Sosial, dan Kepala BPS Kab/Kota 62
Prov Kabupaten/Kota
SAKERNAS FEBRUARI 2019 SAKERNAS AGUSTUS 2019
Sampel Blok
Sensus
Jumlah Petugas Sampel
Blok Sensus
Jumlah Petugas
PCL (+ cad 10%)
PML (+ cad 10%)
Total PCL (+
cad 10%)
PML (+ cad 10%)
Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
62 71 Palangkaraya 14 8 4 12 56 31 15 46
Kalimantan Tengah 173 104 47 151 692 387 187 574
63 1 Tanah Laut 15 9 4 13 60 33 16 49
63 2 Kota Baru 15 9 4 13 60 33 16 49
63 3 Banjar 17 10 5 15 68 38 19 57
63 4 Barito Kuala 15 9 4 13 60 33 16 49
63 5 Tapin 13 8 4 12 52 29 14 43
63 6 Hulu Sungai Selatan 14 8 4 12 56 31 15 46
63 7 Hulu Sungai Tengah 15 9 4 13 60 33 16 49
63 8 Hulu Sungai Utara 13 8 4 12 52 29 14 43
63 9 Tabalong 14 8 4 12 56 31 15 46
63 10 Tanah Bumbu 15 9 4 13 60 33 16 49
63 11 Balangan 12 7 3 10 48 27 13 40
63 71 Banjarmasin 17 10 5 15 68 38 19 57
63 72 Banjar Baru 13 8 4 12 52 29 14 43
Kalimantan Selatan 188 112 53 165 752 417 203 620
64 1 Paser 13 8 4 12 52 29 14 43
64 2 Kutai Barat 12 7 3 10 48 27 13 40
64 3 Kutai Kartanegara 16 9 4 13 64 36 18 54
64 4 Kutai Timur 14 8 4 12 56 31 15 46
64 5 Berau 12 7 3 10 48 27 13 40
64 9 Penajam Paser Utara 12 7 3 10 48 27 13 40
64 11 Mahakam Hulu 5 3 1 4 20 11 5 16
64 71 Balikpapan 16 9 4 13 64 36 18 54
64 72 Samarinda 18 10 5 15 72 40 20 60
64 74 Bontang 13 8 4 12 52 29 14 43
Pedoman Kepala BPS Provinsi, Kepala Bidang Statistik Sosial, dan Kepala BPS Kab/Kota 63
Prov Kabupaten/Kota
SAKERNAS FEBRUARI 2019 SAKERNAS AGUSTUS 2019
Sampel Blok
Sensus
Jumlah Petugas Sampel
Blok Sensus
Jumlah Petugas
PCL (+ cad 10%)
PML (+ cad 10%)
Total PCL (+
cad 10%)
PML (+ cad 10%)
Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Kalimantan Timur 131 76 35 111 524 293 143 436
65 1 Malinau 10 6 3 9 40 22 11 33
65 2 Bulungan 11 7 3 10 44 25 12 37
65 3 Tana Tidung 6 4 2 6 24 14 7 21
65 4 Nunukan 12 7 3 10 48 27 13 40
65 71 Tarakan 13 8 4 12 52 29 14 43
Kalimantan Utara 52 32 15 47 208 117 57 174
71 1 Bolaang Mongondow 14 8 4 12 56 31 15 46
71 2 Minahasa 15 9 4 13 60 33 16 49
71 3 Kepulauan Sangihe 13 8 4 12 52 29 14 43
71 4 Kepulauan Talaud 11 7 3 10 44 25 12 37
71 5 Minahasa Selatan 13 8 4 12 52 29 14 43
71 6 Minahasa Utara 13 8 4 12 52 29 14 43
71 7 Bolaang Mongondow Utara
11 7 3 10 44 25 12 37
71 8 Siau Tagulandang Biaro 11 7 3 10 44 25 12 37
71 9 Minahasa Tenggara 11 7 3 10 44 25 12 37
71 10 Bolaang Mongondow Selatan
10 6 3 9 40 22 11 33
71 11 Bolaang Mongondow Timur
10 6 3 9 40 22 11 33
71 71 Manado 16 9 4 13 64 36 18 54
71 72 Bitung 13 8 4 12 52 29 14 43
71 73 Tomohon 12 7 3 10 48 27 13 40
71 74 Kotamobagu 12 7 3 10 48 27 13 40
Sulawesi Utara 185 112 52 164 740 414 201 615
72 1 Banggai Kepulauan 11 7 3 10 44 25 12 37
72 2 Banggai 15 9 4 13 60 33 16 49
Pedoman Kepala BPS Provinsi, Kepala Bidang Statistik Sosial, dan Kepala BPS Kab/Kota 64
Prov Kabupaten/Kota
SAKERNAS FEBRUARI 2019 SAKERNAS AGUSTUS 2019
Sampel Blok
Sensus
Jumlah Petugas Sampel
Blok Sensus
Jumlah Petugas
PCL (+ cad 10%)
PML (+ cad 10%)
Total PCL (+
cad 10%)
PML (+ cad 10%)
Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
72 3 Morowali 10 6 3 9 40 22 11 33
72 4 Poso 13 8 4 12 52 29 14 43
72 5 Donggala 14 8 4 12 56 31 15 46
72 6 Toli-Toli 13 8 4 12 52 29 14 43
72 7 Buol 11 7 3 10 44 25 12 37
72 8 Parigi Moutong 16 9 4 13 64 36 18 54
72 9 Tojo Una-Una 11 7 3 10 44 25 12 37
72 10 Sigi 14 8 4 12 56 31 15 46
72 11 Banggai Laut 5 3 1 4 20 11 5 16
72 12 Morowali Utara 9 5 2 7 36 20 10 30
72 71 Palu 13 8 4 12 52 29 14 43
Sulawesi Tengah 155 93 43 136 620 346 168 514
73 1 Selayar 12 7 3 10 48 27 13 40
73 2 Bulukumba 15 9 4 13 60 33 16 49
73 3 Bantaeng 13 8 4 12 52 29 14 43
73 4 Jeneponto 15 9 4 13 60 33 16 49
73 5 Takalar 14 8 4 12 56 31 15 46
73 6 Gowa 17 10 5 15 68 38 19 57
73 7 Sinjai 13 8 4 12 52 29 14 43
73 8 Maros 15 9 4 13 60 33 16 49
73 9 Pangkajene Dan Kepulauan
15 9 4 13 60 33 16 49
73 10 Barru 13 8 4 12 52 29 14 43
73 11 Bone 18 10 5 15 72 40 20 60
73 12 Soppeng 14 8 4 12 56 31 15 46
73 13 Wajo 15 9 4 13 60 33 16 49
Pedoman Kepala BPS Provinsi, Kepala Bidang Statistik Sosial, dan Kepala BPS Kab/Kota 65
Prov Kabupaten/Kota
SAKERNAS FEBRUARI 2019 SAKERNAS AGUSTUS 2019
Sampel Blok
Sensus
Jumlah Petugas Sampel
Blok Sensus
Jumlah Petugas
PCL (+ cad 10%)
PML (+ cad 10%)
Total PCL (+
cad 10%)
PML (+ cad 10%)
Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
73 14 Sidenreng Rappang 15 9 4 13 60 33 16 49
73 15 Pinrang 15 9 4 13 60 33 16 49
73 16 Enrekang 13 8 4 12 52 29 14 43
73 17 Luwu 15 9 4 13 60 33 16 49
73 18 Tana Toraja 13 8 4 12 52 29 14 43
73 22 Luwu Utara 14 8 4 12 56 31 15 46
73 25 Luwu Timur 14 8 4 12 56 31 15 46
73 26 Toraja Utara 13 8 4 12 52 29 14 43
73 71 Makassar 21 12 6 18 84 47 23 70
73 72 Pare-Pare 12 7 3 10 48 27 13 40
73 73 Palopo 12 7 3 10 48 27 13 40
Sulawesi Selatan 346 205 97 302 1384 768 373 1141
74 1 Buton 4 3 1 4 17 10 5 15
74 2 Muna 10 6 3 9 39 22 11 33
74 3 Konawe 12 7 3 10 48 27 13 40
74 4 Kolaka 13 8 4 12 52 29 14 43
74 5 Konawe Selatan 13 8 4 12 52 29 14 43
74 6 Bombana 11 7 3 10 44 25 12 37
74 7 Wakatobi 11 7 3 10 44 25 12 37
74 8 Kolaka Utara 11 7 3 10 44 25 12 37
74 9 Buton Utara 10 6 3 9 40 22 11 33
74 10 Konawe Utara 10 6 3 9 40 22 11 33
74 11 Kolaka Timur 9 5 2 7 36 20 10 30
74 12 Konawe Kepulauan 5 3 1 4 20 11 5 16
74 13 Muna Barat 3 2 1 3 13 8 4 12
74 14 Buton Tengah 5 3 1 4 18 10 5 15
Pedoman Kepala BPS Provinsi, Kepala Bidang Statistik Sosial, dan Kepala BPS Kab/Kota 66
Prov Kabupaten/Kota
SAKERNAS FEBRUARI 2019 SAKERNAS AGUSTUS 2019
Sampel Blok
Sensus
Jumlah Petugas Sampel
Blok Sensus
Jumlah Petugas
PCL (+ cad 10%)
PML (+ cad 10%)
Total PCL (+
cad 10%)
PML (+ cad 10%)
Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
74 15 Buton Selatan 3 2 1 3 13 8 4 12
74 71 Kendari 13 8 4 12 52 29 14 43
74 72 Bau-Bau 11 7 3 10 44 25 12 37
Sulawesi Tenggara 154 95 43 138 616 347 169 516
75 1 Boalemo 12 7 3 10 48 27 13 40
75 2 Gorontalo 15 9 4 13 60 33 16 49
75 3 Pohuwato 12 7 3 10 48 27 13 40
75 4 Bone Bolango 13 8 4 12 52 29 14 43
75 5 Gorontalo Utara 11 7 3 10 44 25 12 37
75 71 Gorontalo 13 8 4 12 52 29 14 43
Gorontalo 76 46 21 67 304 170 82 252
76 1 Majene 11 7 3 10 44 25 12 37
76 2 Polewali Mandar 16 9 4 13 64 36 18 54
76 3 Mamasa 12 7 3 10 48 27 13 40
76 4 Mamuju 15 9 4 13 60 33 16 49
76 5 Mamuju Utara 12 7 3 10 48 27 13 40
76 6 Mamuju Tengah 8 5 2 7 32 18 9 27
Sulawesi Barat 74 44 19 63 296 166 81 247
81 1 Maluku Tenggara Barat 11 7 3 10 44 25 12 37
81 2 Maluku Tenggara 11 7 3 10 44 25 12 37
81 3 Maluku Tengah 15 9 4 13 60 33 16 49
81 4 Buru 11 7 3 10 44 25 12 37
81 5 Kepulauan Aru 11 7 3 10 44 25 12 37
81 6 Seram Bagian Barat 12 7 3 10 48 27 13 40
81 7 Seram Bagian Timur 11 7 3 10 44 25 12 37
81 8 Maluku Barat Daya 10 6 3 9 40 22 11 33
Pedoman Kepala BPS Provinsi, Kepala Bidang Statistik Sosial, dan Kepala BPS Kab/Kota 67
Prov Kabupaten/Kota
SAKERNAS FEBRUARI 2019 SAKERNAS AGUSTUS 2019
Sampel Blok
Sensus
Jumlah Petugas Sampel
Blok Sensus
Jumlah Petugas
PCL (+ cad 10%)
PML (+ cad 10%)
Total PCL (+
cad 10%)
PML (+ cad 10%)
Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
81 9 Buru Selatan 9 5 2 7 36 20 10 30
81 71 Ambon 14 8 4 12 56 31 15 46
81 72 Tual 9 5 2 7 36 20 10 30
Maluku 124 75 33 108 496 278 135 413
82 1 Halmahera Barat 10 6 3 9 40 22 11 33
82 2 Halmahera Tengah 8 5 2 7 32 18 9 27
82 3 Kepulauan Sula 11 7 3 10 44 25 12 37
82 4 Halmahera Selatan 12 7 3 10 48 27 13 40
82 5 Halmahera Utara 12 7 3 10 48 27 13 40
82 6 Halmahera Timur 10 6 3 9 40 22 11 33
82 7 Pulau Morotai 9 5 2 7 36 20 10 30
82 8 Pulau Taliabu 8 5 2 7 32 18 9 27
82 71 Ternate 13 8 4 12 52 29 14 43
82 72 Tidore Kepulauan 11 7 3 10 44 25 12 37
Maluku Utara 104 63 28 91 416 233 114 347
91 1 Fakfak 9 5 2 7 36 20 10 30
91 2 Kaimana 8 5 2 7 32 18 9 27
91 3 Teluk Wondama 7 4 2 6 28 16 8 24
91 4 Teluk Bintuni 10 6 3 9 40 22 11 33
91 5 Manokwari 11 7 3 10 44 25 12 37
91 6 Sorong Selatan 6 4 2 6 24 14 7 21
91 7 Sorong 10 6 3 9 40 22 11 33
91 8 Raja Ampat 7 4 2 6 28 16 8 24
91 9 Tambrauw 5 3 1 4 20 11 5 16
91 10 Maybrat 6 4 2 6 24 14 7 21
91 11 Manokwari Selatan 6 4 2 6 24 14 7 21
Pedoman Kepala BPS Provinsi, Kepala Bidang Statistik Sosial, dan Kepala BPS Kab/Kota 68
Prov Kabupaten/Kota
SAKERNAS FEBRUARI 2019 SAKERNAS AGUSTUS 2019
Sampel Blok
Sensus
Jumlah Petugas Sampel
Blok Sensus
Jumlah Petugas
PCL (+ cad 10%)
PML (+ cad 10%)
Total PCL (+
cad 10%)
PML (+ cad 10%)
Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
91 12 Pegunungan Arfak 6 4 2 6 24 14 7 21
91 71 Sorong 12 7 3 10 48 27 13 40
Papua Barat 103 63 29 92 412 233 115 348
94 1 Merauke 11 7 3 10 44 25 12 37
94 2 Jayawijaya 12 7 3 10 48 27 13 40
94 3 Jayapura 10 6 3 9 40 22 11 33
94 4 Nabire 10 6 3 9 40 22 11 33
94 8 Kepulauan Yapen 10 6 3 9 40 22 11 33
94 9 Biak Numfor 11 7 3 10 44 25 12 37
94 10 Paniai 11 7 3 10 44 25 12 37
94 11 Puncak Jaya 10 6 3 9 40 22 11 33
94 12 Mimika 12 7 3 10 48 27 13 40
94 13 Boven Digoel 9 5 2 7 36 20 10 30
94 14 Mappi 10 6 3 9 40 22 11 33
94 15 Asmat 10 6 3 9 40 22 11 33
94 16 Yahukimo 12 7 3 10 48 27 13 40
94 17 Pegunungan Bintang 10 6 3 9 40 22 11 33
94 18 Tolikara 11 7 3 10 44 25 12 37
94 19 Sarmi 6 4 2 6 24 14 7 21
94 20 Keerom 9 5 2 7 36 20 10 30
94 26 Waropen 5 3 1 4 20 11 5 16
94 27 Supiori 5 3 1 4 20 11 5 16
94 28 Mamberamo Raya 5 3 1 4 20 11 5 16
94 29 Nduga 10 6 3 9 40 22 11 33
94 30 Lanny Jaya 12 7 3 10 48 27 13 40
94 31 Mamberamo Tengah 7 4 2 6 28 16 8 24
Pedoman Kepala BPS Provinsi, Kepala Bidang Statistik Sosial, dan Kepala BPS Kab/Kota 69
Prov Kabupaten/Kota
SAKERNAS FEBRUARI 2019 SAKERNAS AGUSTUS 2019
Sampel Blok
Sensus
Jumlah Petugas Sampel
Blok Sensus
Jumlah Petugas
PCL (+ cad 10%)
PML (+ cad 10%)
Total PCL (+
cad 10%)
PML (+ cad 10%)
Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
94 32 Yalimo 9 5 2 7 36 20 10 30
94 33 Puncak 10 6 3 9 40 22 11 33
94 34 Dogiyai 10 6 3 9 40 22 11 33
94 35 Intan Jaya 7 4 2 6 28 16 8 24
94 36 Deiyai 9 5 2 7 36 20 10 30
94 71 Jayapura 13 8 4 12 52 29 14 43
Papua 276 165 75 240 1104 616 302 918
Indonesia 7.500 4.399 2.060 6.459 30.000 16.706 8.190 24.896
Pedoman Kepala BPS Provinsi, Kepala Bidang Statistik Sosial, dan Kepala BPS Kab/Kota 70
Lampiran 3 Jadwal Pelatihan Petugas Sakernas 2019 (Tentatif)
HARI, TANGGAL
JAM SESI
KEGIATAN/MATERI PENANGGUNG
JAWAB/ PEMBICARA
(1) (2) (3) (4) (5)
Hari I 14.00 - 00.00 Check in Panitia
Hari II
08.00 - 09.00 1 Pembukaan
dan Pengarahan Pimpinan Pimpinan BPS
Kab/Kota
09.00 - 10.00 2 Penjelasan Umum Sakernas 2019, Pendahuluan, Organisasi lapangan
Innas
10.00 - 10.15 REHAT
10.15 - 12.15 3 Penjelasan Singkat Metodologi Sakernas
2019 Innas
12.15 - 13.30 REHAT
13.30 - 15.30 4 Pemutakhiran rumah tangga dan penarikan
sampel Innas
15.30 - 16.00 REHAT
16.00 - 18.00 5 Daftar SAK19.AK Blok I – IV, VA Innas
Hari III
08.00 - 10.00 7 Daftar SAK19.AK Blok VB - VC Innas
10.00 - 10.15 REHAT
10.15 - 11.30 8 Penjelasan KBLI dan KBJI Innas
11.30 - 13.30 ISHOMA
13.30 - 15.30 9 Daftar SAK19.AK Blok VD Innas
15.30 - 16.00
REHAT
16.00 - 18.00 10 Daftar SAK19.AK Blok VE - VG Innas
Hari IV
08.00 - 10.00 12 Role Playing/Try Out Innas
10.00 - 10.15 REHAT
10.15 - 11.15 13 Pembahasan hasil Role Playing/
Try Out Innas
11.15 – 12.30 14 Pendalaman
12.30 - 13.30 ISHOMA
13.30 - 15.30 15 Materi Pengawasan/Pemeriksaan Sakernas
2019 Innas
15.30 - 16.00 REHAT
16.00 - 18.00 16 Evaluasi, pengarahan pimpinan, dan
Penutupan Pimpinan BPS
Kab/Kota
Hari V - 12.00 Check Out Panitia
Pedoman Kepala BPS Provinsi, Kepala Bidang Statistik Sosial, dan Kepala BPS Kab/Kota 71
Lampiran 4 Daftar SAK19.DSBS
Pedoman Kepala BPS Provinsi, Kepala Bidang Statistik Sosial, dan Kepala BPS Kab/Kota 72
Lampiran 5 Daftar SAK19.P
Pedoman Kepala BPS Provinsi, Kepala Bidang Statistik Sosial, dan Kepala BPS Kab/Kota 76
Lampiran 6 Daftar SAK19.DSRT
Pedoman Kepala BPS Provinsi, Kepala Bidang Statistik Sosial, dan Kepala BPS Kab/Kota 78
Lampiran 7 Daftar SAK19.AK