pedoman_teknik2128

Embed Size (px)

Citation preview

  • 5/11/2018 pedoman_teknik2128

    1/40

    PEDOMAN TEKNIK

    PEDOMANPELAKSANAAN CAMPURAN BERASPAL DINGIN

    UNTUK PEMELIHARAAN

    No.023/T/BM/1999Lampiran No.1 Keputusan Direktur Jcnderal Bina MargaNo. 76/KPTS/Db/1999 Tanggal 20 Descmber 1999

    m DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM~ Diterbitkan oleh PT. Mediatama Saptakarya (PT. Medisa)YAYASAN BADAN PENERBIT PEKERJAAN UMUM

  • 5/11/2018 pedoman_teknik2128

    2/40

  • 5/11/2018 pedoman_teknik2128

    3/40

    DEPARTEMEN I'EKERJAAN UMUMDIREKTORAT JENDERAL BINA MARGAALA MAT : JALAN PATTIMURA NO. 20 TELP. 7221950 - 7203165 - 7222806 FAX 7393938_K_E_B_A_Y_O_R_A_N_B~A~R~U~-~JA~K~A~R~T~A~S~EL~A~T~A~N~~K~O~D~E~P~O~S~12~1~1~O ___

    KEPUTUSAN DlltEKTURJENDEItAL B1NA MARGANOMOR: ~/KPTS/Db/1999

    TENTANGPENGESAIIAN LIMA BELAS PEDOMAN TEKNIK DlREKTORA T JENDERAL

    BlNAMARGA

    DIREKTUR JENDERAL BINA MARGA,Menimbang:a. bahwa dalam rangka menunjang pembangunan nasional di bidang kebinamargaan dan

    kebijaksanaan pemerintah untuk meningkatkan pendayagunaan sumber daya manusia dansumber daya alam, diperlukan pedoman-pedoman teknik bidang jalan;

    b. bahwa pedoman teknik yang tennaktub dalam Lampiran Keputusan ini telah disusunberdasarkan konsensus pihak-pihak yang terkait, dengan memperhatikan syarat-syaratkesehatan dan keselamatan umum serta mcmperkirakan perkembangan ilmu pengetahuandan tcknologi untuk mempcrolch manfaat sebesar-besarnya bagi' kcpcntingan umumsehingga dapat disahkan scbagai Pedoman Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga;

    c. bahwa untuk maksud tersebut, perlu diterbitkan Kcputusan Dircktur Jenderal Bina Marga.Mengingat :1. Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1974, tentang Pokok-Pokok Organisasi Departemen;2. Keputusan Presiden Nomor 18 Tahun 1984, tentang Susunan Organisasi Departemen;3. Keputusan Presiden Nomor 2781M Tahun 1997, tentang Pengangkatan Direktur Jenderal

    8inaMarga;4. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 211/KPTS/1984 tentang Susunan Organisasidan Tata Kerja Departemen Pekerjaan Urnum;5. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor !!!IKPTS/1995 tentang Panitia Tetap danPanitia Kerja serta Tata Kerja Standardisasi Bidang Pekerjaan Umum;6. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 28IKPTS/1995 tentang Pembentukan PanitiaKerja Standardisasi Naskah Rancangan SNl/Pcdoman Teknik Bidang PengairanlJalanlPermukirnan;

    Membaca:Surat Ketua Panitia Kerja Standardisasi Bidang Jalan Nomor UM 01 01-Bt.2oo51768 tanggal 20Desember 1999 tentang Laporan Panja Standardisasi Bidang Jalan.

    Mcmutuskan . 1 2 .

  • 5/11/2018 pedoman_teknik2128

    4/40

    Mcnctlll,l,all :KEI'UTUSAN DlltEKTUIlJENDEIlAf..IUNA MAltGATENTANG rENGESAIIAN LIMADELAS 1't;DOMAN TEI{NII{ I)IIU~J{"'OItA'" JENDKItAL DINAMAIlGA

    Kcsatu

    Kcdua

    KCClllpal

    Kctiga

    Mcngcsilhkan lima bclas I'cdoman Tcknik Dircktorat Jcmlcral Uina Marga,scbagainlilna rercanunu dalam Lampiran Kcpulusall illi yang mcrupakan bagianyang tak lcrpisahklln diU'ikctciapan illi.l'cdoman Tcknik tcrscbut pada di~IUIll kcsillU bcrlaku bagi unsur aparaturpemcrintah bidang kcbinalllargaan clan dapal digunakan dalam pcrjanjian kcrjaantar pihak-pihak yang bcrsangkulall'dcngan bidang konstruksi,

    Mcnugaskan kcpada Direktur Uiml Tcknik, Dircktoral Jcndcral Uina Margauntuk :a. IIlcnycbarluilskiin Pcdoman Tcknik Dircklorat Jcndcral Uina Marga;b. mcmbcrikan bimbingan tcknik kcpada unsur I)Clllcrinlah dan unsurlIlilsyarakal yang bcrgcrak dalam bidang kcbinalllargaall;c. IlIcnghimplin lIlasukan scbagai akibnt dari pcncrapall Pcdoman Tcknik iniuntuk pcnycmpllrnaannya di kcmudian hari.

    Kcpullisall ini bcrlaku scjak lill1ggill ditctilpkilll dcngan kctcntuan bahwa, jikatcrdilpal kcsalahan dahuu pcnclapilll ini, scgnla scsuatunya akan dipcrbaikiscbagailllana Illcslinya.

    'J'cmbuSIlIi Kcputusan ini disalllpaikan kcpada Yth. :I. Kcpala Uadan l'cncliliilll dan I'cngclllbilllgan I'U. sclaku Kctua I'illlilia Tctap Stillldiudisasi.2. Dircktur Dina Tcknik Dircklorat JcmJcrill Binil Milrgil. sclaku Kcluil I'ilnitia KcrjaStalldardisasi Uidang Jalan.3. Kcpala Pusat Penclilian dim l'cngcmbangiln Jalan, sclakll Sckrclilris l'ilililiil KcrjaSlandilrdisasi Didang Jalan.

  • 5/11/2018 pedoman_teknik2128

    5/40

    " : n i l " i":111KcpUIUS.1II Dircktur Jcndcral Dina M

  • 5/11/2018 pedoman_teknik2128

    6/40

  • 5/11/2018 pedoman_teknik2128

    7/40

    DAFTARISI

    HalamanKeputusan Direktur Jenderal Bina Marga No. 76/KPTS/Db/1999 tanggal20Desember 1999DATARISIDAFTAR TABELDAFTAR GAMBARBABI

    BABII

    BAB III

    PENDAHULUAN1.1 Maksud dan Tujuan1.2 Ruang Lingkup1.3 PengertianCAMPURAN BERASPAL DINGIN2.1 Umum2.2 Proporsi Agregat dan Aspal2.3 Aspal Cair

    2.3.1 Persiapan2.3.2 Pembuatan MC250,MC-800, MC-3000

    2.4 Aspal Emulsi2.4.1 Jenis - Jenis Aspal Emulsi2.4.2 Penyimpanan dan Penanganan Aspal

    Emulsi2.5 Campuran Beraspal Dingin dengan Aspal Cair

    atau Aspal Emulsi2.5.1 Campuran dengan Aspal Ernulsi2.5.2 Aspal Emulsi sebagai Aspal

    PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALANDENGAN CAMPURAN BERASPAL DINGIN3.1 Peralatan3.2 Bahan y,mg disiapkan3.3 Prosedur Pelaksanaan

    IIIIV

    1112

    6779

    11111111

    Peooltlal1 T e k H i k No. 023IT/BM/I999

  • 5/11/2018 pedoman_teknik2128

    8/40

    LAM PI RAN A DAFfAR ISTILAH 20LAMPIRAN BLAMPIRAN B-1LAM PI RAN B-2

    LAIN-LAINASPALCAIRASPAL EMULSI

    2125

    LAMPIRAN C DAFfAR NAMA DAN LEMBAGA

    Pe( )ommt TekHik No . 02yTIBM/1999II

  • 5/11/2018 pedoman_teknik2128

    9/40

    DAFTAR TABEL

    Halaman

    Tabel Bl-2

    Aspal untuk Campuran Beraspal DinginKriteria dan Campuran Beraspal DinginKomposisi Tipikal Campuran Aspal Cair dalamPersentase BeratSpesifikasi Aspal Mantap Sedang (AASHTO M 140 -88)Spesifiaksi Aspal Emulsi Katonik (AASHTO M 208-87)

    34Tabel 1Tabel 2Tabel B1-1 2223

    Tabel B226

    Peromal1 T e k n i k No. 02yT/BM/I999iii

  • 5/11/2018 pedoman_teknik2128

    10/40

    Gambar 1Gambar 2Gambar 3Gambar 4Garnbar 5Garnbar 6Garnbar 7Gambar 8Gambar 9

    Gambar 10Gambar 11Gambar 12Gambar 13Gambar 14Gambar 15Gambar 16Gambar 17Gambar 18

    DAFfAR GAM BAR

    Peralatan y,mg digunakan dalam perstapanCampuran Beraspal DinginPeralatan yang digunakan dalarn persmp,mCarnpuran Beraspal DinginPeralatan yang digunakan dalam perslapanCarnpuran Beraspal DinginPemberian Tanda Dengan Kapur Tulis atau CatPada Lokasi KerusakanPernbentukan Tanda Persegi Empat SejajarSumbu jalanPenggalian Dengan Alat Manual (Belincong)Penggalian Dan Pernotongan Dengan AlatMekanisPengarnbilan Dan Pernbuangan Hasil GalianDengan Alat ManualPengarnbilan Dan Pembuangan Hasil GalianDengan Alat MekanikPernbersihan Lubang Dari Debu Dan AgregatHalus Dengan Sikat Atau SapuPernberian Lapis Perekat Atau Resap PengikatDengan Alat Manual (Kuas)Pemberian Lapis Perekat Atau Resap PengikatDengan Alat MekanisPengisian Dengan Campuran Beraspal DinginMcratakan Dan Mernbersihkan Bahan YangBerlebihan Sebelurn DipadatkanPemadatan Dengan Alat Manual (Timbris)Pernadatan Dengan Alat MekanisPerneriksaan Keraraan Dangan Mistar PeCHaPanjang 2 MeterPembukaau Terhadap Lalu Lintas

    Halarnan131415

    161616161717

    171718181818191919

    IVP c i) ( l)H t ll 1 Tekl 1i k No . o2.J!T/BM/I999

  • 5/11/2018 pedoman_teknik2128

    11/40

    BAB IPENDAHULUAN

    1.1 Maksud dan TujuanPedoman Pelaksanaan Carnpuran Beraspal Dingin untuk Pemeliharaanjalan dirnaksudkan sebagai pegangan dan petunjuk bagi para perencma,pengawas dan pelaksana pemeliharaan jalan.Tujuan adalah untuk mencegah terjadinya kerusakan strukrural ataukerusakan y,mg lebih berat, diharapkan dana untuk perbaikan konstruksidapat dihemat.

    1.2 Ruang LingkupRuang lingkup pedoman ini mencakup campuran as pal dingin danprosedur pelaksanaan pemeliharaan jalan, berisi petunjuk-petunjukpraktis bagi para praktisi dan teknisi di lapangan yang mencakuppekerjaan Campuran beraspal diuji untuk pekerjaan lingkllp pekerjaanpemeliharaan jalan llmumnya terdiri aras pemeliharaan jalan.Pekerjaan-pekerjaan sebagai berikut :

    a. Pembersihan dan perbaikan kecil saluran drainase.b. Perbaikan, perataan, dan pembentukan bahu jalan.c. Pernbersihan dan perbaikan kecil bangunan peJengkap jaland. Perbaikan kecil pad a pennukaan jalan, seperti : penambalan

    lubang, pembenrukan kembali permukaan akibar penurunan,dan penutllpan retak.

    Komposisi tipikal aspal cairoKeuntungan penggunaan campuran beraspal dingin dibanding dengancampuran beraspal panas adalah:

    Dapat disimpan selama waktu tertentu (ridak cepat mengeras). Penggunaannya praktis unruk pekerjaan tambal suI am. Dapat dilaksanakan dengan peralaran yang relatif sederhana. Ramah lingkungan, karena agregat tidak perlu dipanaskan

    sehingga emisi debu rendah tidak menirnbulkan asap.

    P e O O l t l l l J 1 T e k y . i k N o . 02.3IT/l\M/I999

  • 5/11/2018 pedoman_teknik2128

    12/40

    1.3 Pengertian1. Campuran Aspal Dingin adalah suatu campuran anrara agregar

    dengan aspal cairo2. Aspal Cair adalah aspal keras yang di campur bahan pe!arut

    minyak tanah, solar, atau prenium.3. Aspal Emulsi adalah aspal yang terdispersi dalam arr dengan

    adanya bahan-bahan pengemulsi (emulsifier).

    4. Kationik adalah Electro positif.5. Aniomik adalah Elektro negatif.

    Pe~(lmal1 T e k r , i k No. 02VT/HM/I9992

  • 5/11/2018 pedoman_teknik2128

    13/40

    BAB IICAMPURAN BERASPAL DINGIN

    2.1 UmumAspal ernulsi yang dapat digunakan adalah jenis anionik atau kationik. OiIndonesia yang biasa digunakan adalah jenis kationik (CSS atau eMS).Aspal cair yang umum dipakai adalah jenis MC ( M ed illm C lI /h ac k).Campuran ini dapar digunakan untuk lapis permukaan, lapis pondasi, danpondasi bawah perkerasan jalan.Pedoman in i khusus mernbahas pengguna,m c

  • 5/11/2018 pedoman_teknik2128

    14/40

    Tabel 2. Kriteria dan Campuran Beraspal DinginSifat Campuran Kelas CampuranE/l0 E/20 C/lO C/20

    Ukuran Nominal Butiran 9,5 19 9,5 19(Mm)[enis Gradasi Rapat Rapat Agak Agak

    Rapat RapntTebal Nominal Lapisan (mm) 20 40 20 40Persentase Agregat TcrhadapTotal Berat Agregat yangLolos Saringan

    Ukuran Saringanmm Inci25 1 " 100 10019,0 3/4 " 100 80 - 100 100 95 - 100-12,? '/2 " 75 - 100 65 - 80 - -9,5 3/8 " 60 - 85 53 -70 85 - 100 60 -754,75 No.4 35 - 55 30 - 50 - -2,36 No.8 20 - 35 18 - 34 15 - 25 15 - 250,60 No.30 10 - 22 8 -20 - -0,075 No.200 2-8 2-8 3 - 6 3-5

    Rescp Campuran- Kadar Total Aspal Residll 4,8 4') 5,8 5,3-(% dari Berat Totalcampuran)

    Campuran Rencana- Barns Kadar Aspal Residu 3,9- 6,2 3,3 - 5,5 5,5 - 6,0 5,0 - 5,5(% dari Berat TotalCampurarl}_

    Jenis Aspal yang mernenuhi CMS-2, CMC-2; MC-250, MC-250CMS-2h CMS-2h MC- 80n MC- 800CSS-l; CSS-l; MC-3000 MC-3000CSS-l CSS-lh

    P C O O I l U l I 1 T e k r r i k N o . 02J1T/BM/19994

  • 5/11/2018 pedoman_teknik2128

    15/40

    Catatan:Kadar Total Residu Kadar Aspal Residu Efektif + % Aspal

    Residu y,U1gterabsorbsi oleh agregat.100 x Kadar Total Aspal Residu

    Kadar Aspal Cair (100 - % minyak tanah pada aspal cair)lO x Kadar Aspal Sisa

    (10 - o f t ) air dalam emulsi)Kadar Aspal Emulsi

    Percobaan hams dilakukan untuk menentukan Kadar Total AspalResidu dan Kadar Aspal Residu Efektif.

    2.3 Aspal CairAspal cair yang urnum digunakan untuk pembuatan campuran beraspaldingin adalah jenis MC-3000, MC-800, atau MC-2S0.Penggunaan aspal cair Mantap Sedang (MC) mernpunyai keunrungan,yairu dapat disiapkan di lapangan dengan menggunakan peralatan yangrelatif sederhana,

    2.3.1 Persiapana. Bahan

    Aspal keras penetrasi (,0/70 atau 80/100. Minyak mnah. Kornposisi tipikal yang dirunjukkan pad a Tabel 2.

    b. Peralatan Ketel aspal. Alar pemanas. Corong dengan pipa yang lentur dan ujungnya terbuat darilogam (sesuai gambar 7 b terlarnpir). Pengaduk dari kayu (7a). Termometer logam.

    Pe~ ( ll tl il n T ckn ik No. 0231T/BM/I999 5

  • 5/11/2018 pedoman_teknik2128

    16/40

    c. PekerjaPekerja dilengkapi dengan pakaian pengmnan (topi, sepatu bot,sarung tangan, masker).

    2.3.2 Pembuatan Aspal CairAspal keras genetrasi 60 atau 80 dipanaskan dalam kete1 aspal sampaikira-kira 140 C, lalu petmUlasan dihentikan. Setelah suhu turun menjadi90C, masukkan pipa besi yang dilengkapi dengan corong (lihar Gambar7 b) ke dalam aspal yang masih panas.Tuangkan minyak tanah me1alui corong sedikit demi sedikit sambildiaduk sehingga min yak tanah tercampur sernua secara merata,Pindahkan aspal cair ke dalam drum lalu ditntup rapat.

    2.4 Aspal Emulsi2.4.1 Jenis-jenis Aspal Emulsi

    Ada :2 jenis aspal ernulsi untuk konstruksi jalan, yain!: Aspal emulsi jenis kationik adalah aspal emulsi yang bermuatan

    positif (CRS, CMS, dan CSS). Aspal emulsi jenis anionik adalah aspal ernulsi yang bermuatan

    negarif (RS, MS, dan SS).Kedua jenis aspal rersebut berupa butiran aspal yang terdispersi di dalamair dan dikelilingi oleh rnuatan listrik. Aspal emulsi anionik hanya daparmelekat pad a agregat yang bersifat basa. Aspal ernulsi kationik lebihbanyak digunakan, sebab sifatnya lebih mudah melekat pad a ab'l'egat yangbersifat basa mallpun asarn.

    2.4.2 Penyimpanan dan Penangallan Aspal EmulsiUntuk mencegah pcngendapan aspal secara dini selama penyllnpanan,perlu diperharikan hal-hal scbagai berikut:a. J

  • 5/11/2018 pedoman_teknik2128

    17/40

    c. Aspal emulsi yang relah dikeluarkan dari drum tidak bolehdirn .isukkan kem bali, karena sifa t aspal ernu lsi dapar berub.ih akibarpenanganan dan kontaminasi.

    d. Jang'an menambahkan air ke dalarn aspal emulsi jenis Mantap CepatQlS) .

    2.5 Pembuatan Campuran Beraspal Dingin2.5.1 Campuran dengan Aspal Cair Jenis MC2.5.1.1 Persiapan

    a. AgregatAgregat y,Ulg akan digunakan harus bersih dari berbagai materialyang tidak diinginkan, sebaiknya digunakan produksi dari mesinpemecah baru agar keseragaman ukuran agreg

  • 5/11/2018 pedoman_teknik2128

    18/40

    h. Aspal Cair Jenis MC (Medium Curi11g)Kadar MC yang akan digunakan tergantung ukuran nominalmaksimum agregat yimg digunakan (lihat Tabel 2).Sebagai contoh:Akan ditarnbal lubang dengan kedalarnan 40 nun atau lebih (tebalpadat tidak boleh lebih dari 2 kali tebal nominal), maka digunakanagregat dengan ukuran nominal maksirnum 19 mm (pada kolomC/20). Kadar aspal residu yiUlg diperlukan 5,3%. Bila as pal MC800 dengan kadar kerosin 15% (lihat campuran 1), maka kadaraspal MC-800 dalam campur,m adalah :

    100 x 5,3 % = 6,24%100 - 15c. Peralatan yang dipakai

    Alat pengaduk betou (beton molen) dengan kapasitas 200liter.

    Alat takar, Gerobak dorong. Sekop. Alar pemanas aspal,

    d. PekerjaPekerja yang dilengkapi dengan pakaian peng

  • 5/11/2018 pedoman_teknik2128

    19/40

    Semen tara pengadukan berlangsung rerus selarna kurang lebih 2menit, campuran beraspal dingin diamati untuk meyakinkan bahwaagregat dan aspal telah terselimuti secara sempurna. Setelah itucampuran dibawa ke tempat penyimpanan menggunakan gerobakdorong, untuk menunggu masa pemantapan 3 hari, sebelumdigunakan. Campuran beraspal tersebut dapat disimpan selama 3sampai 4 minggu. Penyimpanan harus di tempat terlindung dancampur,Ul diturup dengan terpal atau bahan y,Ulg sejenis. Tinggitimbunan c

  • 5/11/2018 pedoman_teknik2128

    20/40

    e PekerjaPekerja dilengkapi pakaian yang aman (topi, separu bot, sanll1gtang,l11,masker).

    2.5.2.2 Proses PencampuranPencampuran dilakukan dengan Cam seperti berikut:1. Periksa gradasi agregat kasar, agregat halus, dan abu batu dengan

    melakukan anal isis saringan.Atur proporsinya sesuai dengan gradasi campuran yangdiinginkan (lihat Tabel 2). Agregat tidak boleh terlalu basahsecara berlebihan dan jUg

  • 5/11/2018 pedoman_teknik2128

    21/40

    BAB IIIPELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DENGAN CAMPURAN

    BERASPAL DINGIN

    3.1 PeralatanPeralatan meliputi antara lain: Alar pernadat y,mg sesuai dengan ukuran tambalan, Truk pengangkut campuran. A lar pelabur aspal . Peniup debu (kornpresor). Sekop, sikat, balok kayu, gerobak dorong. Pernecah aspal (aJphalt breaker).Lihat Gambar 1, Gambar 2, dan Gambar 3.

    3.2 Bahan yang Disiapkana. Bahan lapis pengikat dan resap pengikat yang sesuai dengan jerus

    lapisan dan dasar g;llian.b. Campuran Beraspal Dingin yang telah disiapkan.

    3.3 Prosedur PelaksanaanPelaksanaan Perneliharaan Jalan dilaksanakan sebagai berikur:a. Tandai bagian terluar luasan yang akan dibongkar melipuri paling

    sedikit 10 em bagian perkerasan yang man tap dari pinggiran luasauyang rusak (Lihat Gambar 4 dan Gambnr 5).

    h. Gali arau bongkar lapisan beraspal pad a bagian-bagian yang retakarau rusak. Bentuk g;llian (bongkaran) sejajar sumbu jalan hingg;llapisan yang rnasih man tap (Lihat Gambar () dan Gambar 7).

    c. Bersihkan lubang dari debu dan agregat lepas (Lihar Gambar 8 sidGambar 10).d. Laburkan lapis perekar arau lapis resap pengikat pada bagian dasar

    dan sisi galian lubang yang relah dibenruk dan biarkan sampaimengering (lihat Garnbar 11 dan Gamhar 12).

    P c i lO lH a l1 T c k _ n i k N o . 02)!T/BM11999 II

  • 5/11/2018 pedoman_teknik2128

    22/40

    f. Isilah lubang dengan campuran beraspal dingin yang telah disiapkan,dengan tebal gembur sekitar 1,3 x kedalaman lubang kemudianratakan (lihar Garnbar 13 dan Gambar 14).

    g. Padarkan dengan alar Pernadat Getar ukuran kecil atau dengan alatsejenis sesuai dengan kondisi luhang. Gilas beberapa lintasan sampaibahan penarnhalan tidak bergerak lagi (padar). Pada saar pemadatandianjurkan agar roda pcnggilas dibasahi dcngan sedikit air (lihatGambar 15 dan Gambar 16).

    h. Periksa kerataan permukaan rnenggunakan mistar perata panjang 2meter. Bib terdapat bagian yang tidak sernpurna harus segeradiperbaiki dengan menarnbah atau mengurangi bahan (LihatGambar 17).

    1. Serelah semua pckerjaan di atas selesai, jalan dapat dibuka untuk lalulintas (Lihat Gambar 18).

    Catatan:1. Selarna pelaksanaan, maka lubang g,lli,U1tidak boleh tcrgen

  • 5/11/2018 pedoman_teknik2128

    23/40

    n{nuliII 1 'F , , ' , .I }(.~l l.,b

    -r=:....: . ' ,' I f - ,

    Gambar 1 . Perala tan yang digunakan dalam persiapanCampuran Beraspal Dingin

    P e O O H U H 1 T e { z n i k N o . 02.J!T/l\M/I999

  • 5/11/2018 pedoman_teknik2128

    24/40

    2.a. Beton molen

    2.b. Pan mixer

    2.c. Gerobak dorong

    2.d. Sekop

    Gambar 2. Perala tan yang digunakan dalam persiapanCampuran Beraspal Dingin

    P e O O l IW J 1 Tck:Mik N o . o23iT/HM1!999

  • 5/11/2018 pedoman_teknik2128

    25/40

    3.a. Alat pemadat mekanlk 3.b. Alat pemadat wanual

    3.d.

    3.c. Truk pengangkut campuran

    3.f. Alat pe~ecahaspal3.g. Belincong

    3.h. Sikat3.1. Gerbak dor-onq

    3.j. Sekop 3.k. Penqki

    Gambar 3. Perala tan yang digunakan dalam persiapanCampuran Beraspal Dingin

    PeOolt lal1 Tekl1ik No. 02j1T/BM/I999

  • 5/11/2018 pedoman_teknik2128

    26/40

    Gambar4.Pemberian Tanda DenganKapur Tulis atau Cat Pada

    Lokasi Kerusakan

    Gambar6Penggalian dengan AlatManual (Belincong)

    Gambar5.Pembentukan Tanda PersegiEmpat Sejajar Sumbu Jalan

    .~.".~~

    Gambar7Penggalian dan Pemotongandengan Alat Mekanis

    Pe~(}H1an Teknik No. o2J!T/I\M/I999

  • 5/11/2018 pedoman_teknik2128

    27/40

    Gambar 8Pengambilan dan PembuanganHasil Galian dengan Alat

    Manual

    Gambar 10Pembersihan Lubang dari Debudan Agregat Lepas dengan

    Sikat atau Sapu

    Gambar9Pengambilan dan PembuanganHasil Galian dengan Alat

    Mekanik

    - . . . . . . . . _ .. ~-~Gambar 11

    Pemberian Lapis Perekat atauResap Pengikat dengan Alat

    Manual (Kuas)

    Pe~Oltl ll J1 T ek ;n ik No . o2VT/BM/199917

  • 5/11/2018 pedoman_teknik2128

    28/40

    Gambar 12Pemberian Lapis Perekat atauResap Pengikat dengan Alat

    MekanisPengisian dengan Campuran

    Beraspal Dingin

    '.t f t ~ AGambar 14Meratakan dan Membersihkan

    Bahan yang BerlebihanSebelum Dipadatkan

    Gambar 15Pemadatan dengan Alat Manual

    (Timbris)

    Pe( )OlH ll l1 Tekl 1i k No . o2j1T/11M/HJ9918

  • 5/11/2018 pedoman_teknik2128

    29/40

    --- - - - - - - - - -Gambar 16

    Pemadatan dengan AlatMekanis

    Gambar 17Pemeriksaan Kerataan denganMistar Perata Panjang 2 Meter

    . - ./

  • 5/11/2018 pedoman_teknik2128

    30/40

    LAM PI RAN ADAFT AR ISTILAH

    RCMCSCCRSCMSCSS

    r V J p i d Cltn'I{~ClltbackMeduo ClIn'f{~Cmback:SImp ClIn'f{~ClltbackCa t ion ic S IOJil S el ti t {~Ca t ion ic Med ium Se tl it ~~Ca t ion ic S low S e lt it {~

    P e i l o l 1 1 L 1 " " T e k t t i k No . 023/TIIIMI J(}

  • 5/11/2018 pedoman_teknik2128

    31/40

    LAMBIRANBLAIN-LAIN

    LAMPI RAN B-1

    ASPALCAIR

    Aspal cair dibuat dari clUnplJrc , aspal call' dapatdibedakan aras:

    RC MC SC Kekentalan, cSt30 30 30 30 - 6070 70 70 70 - 140250 250 250 250 - 5 00800 800 80U 800 - l()OO3000 3000 3000 3000 - 6000

    Catatan : Komposisi l i a p aspol cair dapar dilihar 1 ' : 1 < 1 : 1Tnbel B I-I

    Pe~(1H1t.1l1Tekl1ik No. o2yT/IlM/I99921

  • 5/11/2018 pedoman_teknik2128

    32/40

    Tabel Bl-l Komposisi Tipikal Campuran Aspal Cair dalamPersentase Berat

    Jenis Aspal Kelas KOMPOSISICair AC(%) Minyal Tanah (%)MC 30 64 36

    70 72 2825 0 80 20800 85 153000 90 10Grade AC (%) Premium (%)

    RC 30 64 3670 76 2425 0 82 18800 89 113000 91 9Grade AC (%) Solar(%)

    SC 70 60 4025 0 70 30800 84 163000 88 12

    Caratan :Tipe uspal yang digunakan adalah Pen. 60/70Persenrase kandungan AC dan pelnrur adalah rerhadap berar total aspal cairoUutuk ripe aspal AC Pen. 80/100, komposisi aspnl cair adnlah hnmpir snmadengnu AC Pen. 60/70, hauya bahan pelaruruyu dikurangi 2 '\ 1 0 - 3 ' Y ; , .Persyaratau aspal cair dapar dilihnr pnda Tabel BI-2.

    P eo om al1 T e htik N o. 02yT/IlM/I99922

  • 5/11/2018 pedoman_teknik2128

    33/40

  • 5/11/2018 pedoman_teknik2128

    34/40

    LAMPlRAN B-2ASPAL EMULSI

    Aspal emulsi adalah aspal keras yang didispersikan ke dalam air dengan bahanemulgator dan bahan lain seperti minyak tanah, kalsium klorida, asam klorida,dan lain-lain.a. Cationic Slow Setting (CSS)

    Cationic Slow Setting, merupakan emulsi y,mg bermuatan listrik positif(bersifat asam), maka pemantapannya larnbat. Jika ada tanda "h" (rnisalCSS -lh). pada bagian serinya berarti aspal residu pada emulsi tersebutmempunyai nilai penetrasi lebih rendah dari residu CSS-l.

    h. Cationic Medium Setting ( CMS)Cationic Medium Setting, rnerupakan emulsi y,mg bermuatan listrikpositif (bersifar asarn), masa pemantapannya menengah. Jika ada randa"h" (misal CMS-2h). pada bagian serinya berarti aspal residu padaemulsi tersebur mernpunyai nilai penetrasi lebih rendah dari residuCMS-2.

    c. Cationic Rapid Setting (CRS).Cationic Rapid Setting, adalah aspal ernulsi dengan masa pemantapanlebih cepat dari CMS.

    PC/)OlHtll1 Tchrik No. 02o/TIllM/I99924

  • 5/11/2018 pedoman_teknik2128

    35/40

  • 5/11/2018 pedoman_teknik2128

    36/40

    . . . . . . . . 0t.._. o~o 0-.-. . .. i i is I"- 0 0 I"-~ I t " )I t " ) "T "T 0-

    ........o 0t.._. I t " )'p0 C'l. i i is I"- 0 0 s : I t " )I t " ) 0 "T. . . . . . . .

    . . . . . . . . C'l 0: - : : : o~o . . . . . . . . 0-. . . .. i i i8 . I t " ) 0 0 I"-~ I t " )\0 "T "T 0-

    . . . . . . . . N 0t.._. O~O . . . . . . . . I t " ). . . . N. i i i8 . I t " ) 0 0 I"-~ I t " )0\0 . . . . . . . . "T 0-. . . . . . . . 0

    t.._. o~o j I t " )'p ("I' i i i8 . I t " ) 0 0 s : I t " )\0 0 "T. . . . . . . .........o 0. . . . . j I t " )'p 0 C'l

    ' i i ig 0 0 0 I"-\0 0 "T 0- I t " ). . . . . . . ."0~ E. . : . : u

    ~ 'p . . . .~J) Q)'" 3 "0 '2 ,~0" 0 ' 7 0'-" E Q)S I t " ) E Q)~c u. l be C("I Q) < ~) E~ E E 0 .;::Q) 0 u "t:l~ if) :l . . . . . I t " ) Q)

    ~'0 . . .:. - 0' 1 6 0c : : 2'c ~ ,. 0 0 u~ :l I t " ) I t " ) c~ Q) "0 N 18-"0 ~ '"0 '-" F-~~ a '" .;;; u, u, ~. . : . : - - c ~c ., ~ 0 0 "0. . : . :

    ,~

    ~ l"- I'- ~. . . . ~ . . : . l"- I"- e.,~; . : : l ~ ,Q "0

  • 5/11/2018 pedoman_teknik2128

    37/40

  • 5/11/2018 pedoman_teknik2128

    38/40

  • 5/11/2018 pedoman_teknik2128

    39/40

  • 5/11/2018 pedoman_teknik2128

    40/40