3
Komplikasi Tetanus -Pada saluran pernapasan : Oleh karena spasme otot-otot pernapasan dan spasme otot laring dan seringnya kejang menyebabkan terjadinya asfiksia. Karena akumulasi sekresi saliva serta sukar menelan air liur dan makanan dan minuman sehingga sering terjadi pneumonia aspirasi, atelektasis akibat obstruksi oleh secret. Pneumothoraks dan mediastinal emfisema biasanya terjadi akibat dilakukannya trakeostomi. -Pada kardiovaskular : Komplikasi berupa aktivitas simpatis meningkat antara lain berupa takikardia, hipertensi, vasokonstriksi perifer dan rangsangan miokardium. -Pada tulang dan otot : Pada otot karena spasme yang berkepanjangan bisa terjadi perdarahan dalam otot. Pada tulang dapat terjadi fraktur columna vertebralis akibat kejang yang terus menerus terutama pada anak dan orang dewasa, beberapa peneliti melaporkan juga dapat miositis ossifikans sirkumskripta. Komplikasi yang lain : -Laserasi lidah akibat kejang -Dekubitus karena penderita berbaring satu posisi saja -Panas yang tinggi karena infeksi sekunder atau toksin yang menyebar luas dan mengganggu pusat oengatur suhu.

Peer

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pr

Citation preview

Page 1: Peer

Komplikasi Tetanus

-Pada saluran pernapasan :Oleh karena spasme otot-otot pernapasan dan spasme otot laring dan seringnya kejang menyebabkan terjadinya asfiksia. Karena akumulasi sekresi saliva serta sukar menelan air liur dan makanan dan minuman sehingga sering terjadi pneumonia aspirasi, atelektasis akibat obstruksi oleh secret. Pneumothoraks dan mediastinal emfisema biasanya terjadi akibat dilakukannya trakeostomi.

-Pada kardiovaskular :Komplikasi berupa aktivitas simpatis meningkat antara lain berupa takikardia, hipertensi, vasokonstriksi perifer dan rangsangan miokardium.

-Pada tulang dan otot :Pada otot karena spasme yang berkepanjangan bisa terjadi perdarahan dalam otot. Pada tulang dapat terjadi fraktur columna vertebralis akibat kejang yang terus menerus terutama pada anak dan orang dewasa, beberapa peneliti melaporkan juga dapat miositis ossifikans sirkumskripta.

Komplikasi yang lain :

-Laserasi lidah akibat kejang-Dekubitus karena penderita berbaring satu posisi saja-Panas yang tinggi karena infeksi sekunder atau toksin yang menyebar luas dan mengganggu pusat oengatur suhu.

Page 2: Peer

Penyebab Tetanus

Tetanus oleh Bakteri yang dikenal dengan nama Clostridium tetani, hidup dan berkembang pada tanah, debu, kotoran hewan, Luka yang terkontaminasi adalah mata rantai di mana bakteri tetanus berkembang biak. Luka tusuk seperti yang disebabkan oleh paku, pecahan, atau gigitan serangga adalah kasus klasik penyebab tetanus yang banyak menginfeksi. Bakteri juga dapat tertular melalui luka bakar, luka injeksi, dll.

Tetanus juga bisa menjadi bahaya untuk kedua ibu dan anak yang baru lahir (melahirkan dan melalui tunggul tali pusar yang cara pemotonganya kurang bersih).

Lesi kulit kronik (ulkus, abses, gangren), -penyalahguna narkotika parenteral, -post operasi (4% kasus) dengan onset 7 hari post operasi. -Diabetes mellitus (12% kasus), 69% nya akibat cedera akut, dan 25% nya dengan ulkus diabetik. -Usia lanjut juga merupakan faktor resiko tetanus karena imunitas tetanus menurun seiring bertambahnya umur.

Faktor risiko tetanus neonatorum:-Ibu yang tidak tervaksinasi, kelahiran dirumah, pemotongan tali pusat yang tidak higienis.-Riwayat tetanus neonatorum pada seorang anak menjadi faktor resiko tetanus neonatorum pada anak berikunya (eMedicine).

Antibiotik :

Diberikan parenteral Peniciline 1,2juta unit / hari selama 10 hari, IM. Sedangkan tetanus pada anak dapat diberikan Peniciline dosis 50.000 Unit / KgBB/ 12 jam secafa IM diberikan selama 7-10 hari. Bila tersedia Peniciline intravena, dapat digunakan dengan dosis 200.000 unit /kgBB/ 24 jam, dibagi 6 dosis selama 10 hari.

Bila penderita alergi penisilin.Tertasiklin : 30-50 mg/kgbb/hari dalam 4 dosisEritromisin : 50 mg/kgbb/hari dalam 4 dosis, selama 10 hari.Metronidazole loading dose 15 mg/KgBB/jam selanjutnya 7,5 mg/KgBB tiap 6 jam

Page 3: Peer