Upload
dita-arum-kusumaningsih
View
13
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
5/20/2018 Pekerjaan_Kefarmasian[1]
1/22
PEKERJAANKEFARMASIAN
PP No 51 Tahun 2009
Jakarta 8 Maret 2014
Oleh : F.A. Tofiana
FAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS PANCASILA
5/20/2018 Pekerjaan_Kefarmasian[1]
2/22
TERMINOLOGI
KE (FARMASI) AN
PEKERJAAN TENAGA SEDIAAN PELAYANAN FASILITAS FASILITASPELAYANAN
Adalah pembuatan
termasuk
pengendalian
mutu Sediaan
Farmasi,
pengamanan,
pengadaan,penyimpanan dan
pendistribusi atau
penyaluranan
obat, pengelolaan
obat, pelayanan
obat atas resep
dokter, pelayanan
informasi obat,
serta
pengembangan
obat, bahan obat
dan obat
tradisional
adalah
tenaga yang
melakukan
Pekerjaan
Kefarmasian
, yang terdiri
atas
Apoteker
dan Tenaga
Teknis
Kefarmasian
.
adalah obat,
bahan obat,
obat
tradisional
dan
kosmetika.
adalah suatu
pelayanan
langsung dan
bertanggung
jawab kepada
pasienyang berkaitan
dengan Sediaan
Farmasi dengan
maksud
mencapai hasil
yang pasti
untukmeningkatkan
mutu
kehidupan
pasien.
adalah
sarana yang
digunakan
untuk
melakukan
Pekerjaan
Kefarmasian
.
adalah sarana
yang digunakan
untuk
menyelenggarak
an
pelayanankefarmasian,
yaitu apotek,
instalasi
farmasi rumah
sakit,
puskesmas,
klinik, tokoobat,
atau praktek
bersama.
5/20/2018 Pekerjaan_Kefarmasian[1]
3/22
Pekerjaan Kefarmasian
dilakukan berdasarkan pada :
NILAI ILMIAH
KEADILAN
KEMANUSIAAN
KESEIMBANGAN
PERLINDUNGAN
& KESELAMATAN
harus didasarkan pada ilmu pengetahuan dan teknologiyang diperoleh dalam pendidikan termasuk pendidikan
berkelanjutan maupun pengalaman serta etika profesi.
harus mampu memberikan pelayanan yang
adil dan merata kepada setiap orang dengan
biaya yang terjangkau serta pelayanan yangbermutu.
harus memberikan perlakuan yang sama
dengan tidak membedakan suku, bangsa,
agama, status sosial dan ras.
harus tetap menjaga keserasian serta ,
keselarasan antara kepentingan individu dan
masyarakat.
tidak hanya memberikan pelayanan kesehatan
semata, tetapi harus mampu memberikan
peningkatan derajat kesehatan pasien.
5/20/2018 Pekerjaan_Kefarmasian[1]
4/22
PEKERJAAN KEFARMASIAN
TUJUAN
PELAKSANAAN
1. Perlindungan
pasien danmasyarakat
2. Meningkatkan
mutu
penyelenggar
aan
3. Memberikan
kepastianhukum paien,
masyarakat n
tenaga
kefarmasian
Pengadaan Sedi Fa
Produksi Sedi Fa
Distribusi Sedi Fa
Pelayanan Sedi Fa*)
Dilakukan pada fasilitas : produksi, distribusi
dan pelayanan sed fa
- Apt sbg PJ, dibantu Apt Pendamping dan /atau TTK
- Fasilitas produksi : (1) ind fa obat, (2) ind bb obat,
3) ind ot, (4) pa kos
-Apt sbg P.Jawab di ind fa obat (1) pemastian
mutu, (2) produksi dan (3) pengawasan mutu
-Apt sbg P.Jawab di ind ot dan pabrik kosmetika
minimal 1 (satu) Apt
-memproduksi sed fa harus memenuhi Cara
Pembuatan yang Baik
-Fasilitas distribusi sed fa berupa obat P. Jawab : Apt
-Memenuhi ketentuan Cara Distribusi yang Baik
(1) Apotek, (2) Instalasi frs, (3) puskesmas, (4) klinik,
(5) toko obat dan (6) praktek bersama
Apoteker dapat dibantu oleh Apoteker pendamping dan/ atau Tenaga Teknis Kefarmasian.
5/20/2018 Pekerjaan_Kefarmasian[1]
5/22
PERGESERAN ORIENTASI
PELAYANAN SEDIAAN FARMASI*)
PENGELOLAAN OBAT SEBAGAI PHARMACEUTICAL CARE
PEMBERIAN INFORMASIMONITORING
PENGGUNAAN OBAT
PENGELOLAAN OBAT SEBAGAI KOMODITI
PROFIT ORIENTED only
5/20/2018 Pekerjaan_Kefarmasian[1]
6/22
TENAGA
KEFARMASIAN
APO
TEKER
TENAGA
TEKNIS
KEFARMA
SIAN
adalah sarjana farmasi
yang telah lulus sebagai
Apoteker dan telah
mengucapkan sumpah
jabatan Apoteker.
adalah tenaga yang
membantu Apoteker dalam
menjalani Pekerjaan Kefarmasian.
TTK terdiri atas:(1) Sarjana Farmasi,
(2) Ahli Madya Farmasi,
(3) Analis Farmasi, dan
(4) Tenaga Menengah Farmasi/
Asisten Apoteker.
5/20/2018 Pekerjaan_Kefarmasian[1]
7/22
SEORANG APOTEKER PADA FASILITAS
PELAYANAN KEFARMASIAN DAPAT :
mengangkat seorang Apoteker pendamping yang memiliki SIPA;
mengganti obat merek dagang dengan obat generik yang sama
komponen aktifnya atau obat merek dagang lain atas persetujuan
dokter dan/atau pasien; dan
menyerahkan obat keras, narkotika dan psikotropika kepada
masyarakat atas Resep dari dokter sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
mendirikan Apotek dengan modal sendiri dan/atau modal dari
pemilik modal baik perorangan maupun perusahaan. Dalam hal
Apoteker yang mendirikan Apotek bekerja sama dengan pemilik
modal maka pekerjaan kefarmasian harus tetap dilakukan
sepenuhnya oleh Apoteker yang bersangkutan.
5/20/2018 Pekerjaan_Kefarmasian[1]
8/22
APOTEKER vs PEKERJAAN KEFARMASIAN
UJIAN PROFESI APOTEKER
LULUS, MENGUCAPKAN SUMPAH,SERTIFIKAT KOMPETENSI
PERMOHONAN STRA
PERMOHONAN SURAT IZIN SESUAITEMPAT BEKERJA, SIPA ATAU SIK
5/20/2018 Pekerjaan_Kefarmasian[1]
9/22
APOTEKER LULUSAN LUAR NEGERI
Apoteker lulusan luar negeri yang akan menjalankanPekerjaan Kefarmasian di Indonesia harus memiliki STRA
setelah melakukan adaptasi pendidikan. (pendidikan
Apoteker di Indonesia yang terakreditasi).
STRA Khusus dapat diberikan kepada Apoteker warga negara asinglulusan luar negeri dengan syarat:
1. atas permohonan dari instansi pemerintah atau swasta;
2. mendapat persetujuan Menteri; dan
3. Pekerjaan Kefarmasian dilakukan kurang dari 1 (satu) tahun.
Kewajiban perpanjangan registrasi bagi Apoteker
lulusan luar negeri yang akan melakukan Pekerjaan
Kefarmasian di Indonesia mengikuti
ketentuanperpanjangan registrasi bagi Apoteker .
5/20/2018 Pekerjaan_Kefarmasian[1]
10/22
STRA
SURAT TANDA REGISTRASI APOTEKER
Persyaratan:
a. memiliki ijazah Apoteker;
b. memiliki sertifikat kompetensi profesi;
c. mempunyai surat pernyataan telah mengucapkan sumpah/ janji Apoteker;
d. mempunyai surat keterangan sehat fisik dan mental dari dokter yang
memiliki surat izin praktik; dan
e. membuat pernyataan akan mematuhi dan melaksanakan
ketentuan etika profesi.
STRA DITERBITKAN OLEH MENTERI KESEHATAN
STRA berlaku selama 5 (lima) tahun, dapat Diperpanjangjangka waktu 5
(lima) tahun , Apabila MS
5/20/2018 Pekerjaan_Kefarmasian[1]
11/22
SURAT IZIN KERJA
Tenaga Kefarmasian yang melaksanakan Pekerjaan Kefarmasian di
Indonesia wajib memiliki surat izin sesuai tempat Tenaga
Kefarmasian bekerja.
SIPAbagi Apoteker yang melakukan Pekerjaan Kefarmasian di
Apotek, puskesmas atau instalasi farmasi rumah sakit;
SIPAbagi Apoteker yang melakukan Pekerjaan Kefarmasian
sebagai Apoteker pendamping;
SIKbagi Apoteker yang melakukan Pekerjaan Kefarmasian difasilitas kefarmasian diluar Apotek dan instalasi farmasi rumah
sakit; atau
SIKbagi Tenaga Teknis Kefarmasian yang melakukan Pekerjaan
Kefarmasian pada Fasilitas Kefarmasian.
5/20/2018 Pekerjaan_Kefarmasian[1]
12/22
Apotekerhanyadapat melaksanakan praktik di 1
(satu) Apotik, atau puskesmas atau instalasi
farmasi rumah sakit.
Apoteker Pendamping hanya dapat melaksanakan
praktik paling banyak di 3 (tiga) Apotek, atau
puskesmas atau instalasi farmasi rumah sakit.
PELUANG
5/20/2018 Pekerjaan_Kefarmasian[1]
13/22
a. habis masa berlakunya dan tidak diperpanjang oleh yang
bersangkutan atau tidak memenuhi persyaratan untuk
diperpanjang;
b. dicabut atas dasar ketentuan peraturan perundang-undangan;
c. permohonan yang bersangkutan;
d. yang bersangkutan meninggal dunia; atau
e. Dicabut Menteri atau pejabat kesehatan yang berwenang.
STRA STRA Khusus dan STRTTK tidak
berlaku :
5/20/2018 Pekerjaan_Kefarmasian[1]
14/22
APOTEKERFASILITAS PELAYANAN KEFARMASIAN
Harus menerapkan standar pelayanan kefarmasian *) ;
Penyerahan dan pelayanan obat berdasarkan resep dokter dilaksanakanoleh Apoteker ;
Dalam hal di daerah terpencil tidak terdapat Apoteker, Menteri dapatmenempatkan Tenaga Teknis Kefarmasian yang telah memiliki STRTTKpada sarana pelayanan kesehatan dasar yang diberi wewenang untukmeracik dan menyerahkan obat kepada pasien ;
Dalam hal di daerah terpencil yang tidak ada apotek, dokter atau doktergigi yang telah memiliki Surat Tanda Registrasi mempunyai wewenangmeracik dan menyerahkan obat kepada pasien yang dilaksanakan sesuaidengan ketentuan peraturan perundangundangan.
5/20/2018 Pekerjaan_Kefarmasian[1]
15/22
FASILITAS LAYANAN
KEFARMASIAN
KMK NO 1027 / 2004 TENTANGSTANDAR PELAYANANKEFARMASIAN DI APOTEK
APOTEK
KMK NO 1197 / 2004 TENTANGSTANDAR PELAYANAN FARMASIDI RUMAH SAKIT
RUMAHSAKIT
PEDOMAN PELAYANANFARMASI DI PUSKESMASPUSKESMAS
5/20/2018 Pekerjaan_Kefarmasian[1]
16/22
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN RI
NO 1027/MENKES/SK/IX/2004 TENTANG
STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK
TUJUAN :
a. Sebagai pedoman praktik apoteker dalam menjalankan
profesi.
b. Untuk melindungi masyarakat dari pelayanan yang
tidak profesional
c. Melindungi profesi dalam menjalankan praktik
kefarmasian
5/20/2018 Pekerjaan_Kefarmasian[1]
17/22
STANDAR PELAYANAN FARMASI
DI APOTEK
PELAYANAN RESEP
Skrining resep
Penyiapan obat
PROMOSI DANEDUKASI
Pemberdayaanmasyarakat
Penyebaran
Informasi
PELAYANANRESIDENSIAL (HOME
CARE)
CARE GIVER
MEDICATIONRECORD
5/20/2018 Pekerjaan_Kefarmasian[1]
18/22
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN RI
NO 1197/MENKES/SK/X/2004 TENTANG
STANDAR PELAYANAN FARMASI DI RUMAH SAKIT
TUJUAN :
5/20/2018 Pekerjaan_Kefarmasian[1]
19/22
PELAYANAN KEFARMASIAN DALAM
PENGGUNAAN OBAT DAN ALAT KESEHATAN DI RUMAH SAKIT
PENGKAJIAN RESEP
DISPENSING (FA KHUSUS, FACAMP, FA BERBAHAYA,
PELAPORAN DAN PEMANTAUANEFEK SAMPING OBAT
PELAYANAN INFORMASI OBAT
KONSELING
PEMANTAUAN KADAR OBATDALAM DARAH
RONDE / VISITE PASIEN
PENGKAJIAN PENGGUNAANOBAT
5/20/2018 Pekerjaan_Kefarmasian[1]
20/22
PEDOMAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI
PUSKEMAS 2006
TUJUAN :
Tujuan Umum : Terlaksananya pelayanan kefarmasian yang
bermutu di Puskesmas
Tujuan Khusus :
Sebagai acuan bagi apoteker dan asisten apoteker untukmelaksanakan pelayanan kefarmasian di Puskesmas
Sebagai pedoman bagi Dinas Kesehatan dalam pembinaan
pelayanan kefarmasian di Puskesmas
5/20/2018 Pekerjaan_Kefarmasian[1]
21/22
PELAYANAN FARMASI KLINIK
PELAYANAN RESEP
PENERIMAAN RESEP
PERACIKAN OBAT PENYERAHAN OBAT
PELAYANANINFORMASI OBAT
WAKTUPENGGUNAAN
LAMA PENGGUNAAN
CARA PENGGUNAAN
5/20/2018 Pekerjaan_Kefarmasian[1]
22/22
TERIMAKASIH