23
1 3 A. Pembangunan Krib di Pantai Sanur Pantai Sanur sepanjang ± 4 km dari kampung Sanur di sebelah Utara sampai Mertasari di sebelah Selatan terletak dibagian Selatan pulau Bali, menghadap ke Timur ke Selat Badung. Pantai Sanur merupakan pantai berkarang dengan pasir pantai yang berwarna putih yang indah yang bersumber dari pecahan karang. Pengembangan pantai Sanur dengan memanfaatkan keindahan pantai untuk kepentingan pariwisata telah dilakukan sejak tahun 1960, antara lain dengan dibuatnya hotel-hotel dan cottage-cottage untuk mengakomodasi para wisatawan. Salah satu hotel yang dibuat pada saat itu adalah Hotel Bali Beach. Saat ini (tahun 2004) hampir seluruh pantai Sanur telah dipenuhi dengan hotel-hotel maupun fasilitas-fasilitas untuk kepentingan kepariwisataan. Permasalahan yang dihadapi pantai Sanur sejak tahun 1965 adalah erosi pantai. Berdasarkan hasil penelitian para ahli (Stig Angelin, 1973; Tsuchiya, 1976), erosi pantai disebabkan oleh pengambilan karang oleh penduduk untuk keperluan pembuatan kapur antara tahun 1960 – 1970. Antara tahun 1965 – 1970, usaha penanggulangan secara sederhana oleh penduduk dan para pengelola kawasan dilakukan dengan pembuatan bangunan pengamanan pantai dari keranjang babi diisi batu antara lain untuk pembuatan revetmen dan krib tegak lurus pantai. Namun 1

Pembangunan Krib Di Pantai Sanur

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pembangunan Krib Di Pantai Sanur

A. Pembangunan Krib di Pantai Sanur

Pantai Sanur sepanjang ± 4 km dari kampung Sanur di sebelah Utara

sampai Mertasari di sebelah Selatan terletak dibagian Selatan pulau Bali,

menghadap ke Timur ke Selat Badung. Pantai Sanur merupakan pantai berkarang

dengan pasir pantai yang berwarna putih yang indah yang bersumber dari pecahan

karang. Pengembangan pantai Sanur dengan memanfaatkan keindahan pantai

untuk kepentingan pariwisata telah dilakukan sejak tahun 1960, antara lain dengan

dibuatnya hotel-hotel dan cottage-cottage untuk mengakomodasi para wisatawan.

Salah satu hotel yang dibuat pada saat itu adalah Hotel Bali Beach. Saat ini (tahun

2004) hampir seluruh pantai Sanur telah dipenuhi dengan hotel-hotel maupun

fasilitas-fasilitas untuk kepentingan kepariwisataan.

Permasalahan yang dihadapi pantai Sanur sejak tahun 1965 adalah

erosi pantai. Berdasarkan hasil penelitian para ahli (Stig Angelin, 1973; Tsuchiya,

1976), erosi pantai disebabkan oleh pengambilan karang oleh penduduk untuk

keperluan pembuatan kapur antara tahun 1960 – 1970.

Antara tahun 1965 – 1970, usaha penanggulangan secara sederhana

oleh penduduk dan para pengelola kawasan dilakukan dengan pembuatan

bangunan pengamanan pantai dari keranjang babi diisi batu antara lain untuk

pembuatan revetmen dan krib tegak lurus pantai. Namun keranjang babi dari

bambu tidak tahan lama, karena mudah lapuk. Selanjutnya krib-krib diganti

dengan krib dari susunan pipa beton diisi siklop.

Gambar 1 Krib dan revetmen dari keranjang babi diisi batu

1

1

Page 2: Pembangunan Krib Di Pantai Sanur

Gambar 2 Krib tegak lurus pantai dari susunan pipa beton diisi siklop

Karena erosi yang sudah mengancam pondasi hotel Bali Beach, maka

atas permintaan pengelola hotel, pada tahun 1965 Lembaga Penyelidikan Masalah

Air (sekarang Puslitbang Sumber Daya Air) telah menyarankan untuk membuat

krib tegak lurus pantai yang sekaligus untuk tempat landing helikopter. Krib

tersebut yang sekarang dikenal dengan Pier Bali Beach dibuat tahun 1968. Akibat

dibuatnya Pier  tersebut, telah terjadi pengendapan di sebelah Selatan krib,

sementara erosi pantai di sebelah Utara Pier termasuk di dalamnya Musium Le

Mayeur makin bertambah parah.

Usaha penanggulangan selanjutnya antara tahun 1970 – 1980 adalah

usaha yang bersifat darurat dengan pembuatan krib-krib dari susunan pipa beton,

termasuk krib sejajar pantai di depan Werdhapura Cottege pada tahun 1987

sebagai model skala 1 : 1. Dengan pembuatan krib tersebut pantai Werdhapura

terlihat stabil, namun dari pendapat para pengunjung ke pantai, krib tersebut justru

mengganggu pemandangan ke laut. Pada tahun 1990 erosi pantai sebelah pantai

utara Pier Bali Beach depan Hotel Alit Sanur telah dilakukan dengan pembuatan

revetmen tipe rubble mound dengan armor dari batu karang gunung seperti

terlihat pada gambar berikut.

2

2

Page 3: Pembangunan Krib Di Pantai Sanur

Gambar 3 Pier Hotel Bali Beach Sanur

Gambar 4 Revetmen di depan Hotel Alit Sanur

Dari hasil studi JICA tahun 1988, telah disarankan untuk

menanggulangi erosi pantai-pantai di sebelah Selatan Bali (Sanur, Nusa Dua dan

Kuta) secara menyeluruh dan pada tahun 1995 telah dibuat detail desainnya

3

3

Page 4: Pembangunan Krib Di Pantai Sanur

termasuk Tanah Lot yang implementasi pelaksanaannya (kecuali pantai Kuta yang

sampai saat ini belum dilakukan) dilakukan pada tahun 2001 – 2004.

Di pantai Sanur telah dibuat :

7 (tujuh) buah krib berbentuk L (GN1, GN2, GN3, GN7, GN16, GN32 dan GA

2).

3 (tiga) buah krib berbentuk T (G3, G4, GN4).

3 (tiga) buah krib tegak lurus pantai (G35, G39, dan GA1).

1 buah krib sejajar pantai di Werdhapura.

G5, adalah Pier Bali Beach yang merupakan krib lama.

Selain krib-krib tersebut untuk memajukan garis pantai telah

dilakukan pengisian pasir di pantai sebanyak 261.700 m3 pada lokasi antara G3 -

G4, antara G4 - G5, antara GN1 - GN16 dan antara GN 32 – GA1. Pada gambar 1

disajikan gambar situasi pantai Sanur dengan krib-krib dan pengisian pasirnya.

Pada gambar 2 disajikan denah krib L dan potongan melintang B – B. Pada foto 6

sampai foto 8 menyajikan kondisi krib didepan pantai Shindu, kondisi pantai di

Le Mayeur dan kondisi pantai antara GN-1 dan G-5.

Gambar 5 Krib berbentuk L di depan pantai Shindu

4

4

Page 5: Pembangunan Krib Di Pantai Sanur

Gambar 6 Kondisi pantai antara GN-1 sampai G-5, membentuk lengkungan yang cukup indah

5

5

Page 6: Pembangunan Krib Di Pantai Sanur

Gambar 7 Gambar Situasi Pantai Sanur

6

6

Page 7: Pembangunan Krib Di Pantai Sanur

Gambar 8 Potongan Melintang Krib

7

7

Page 8: Pembangunan Krib Di Pantai Sanur

B. Tipe-Tipe Krib

1. Krib Tegak Lurus Pantai

Krib tegak lurus pantai adalah konstruksi pengaman pantai pada

erosi yang disebabkan oleh terganggunya keseimbangan angkutan pasir sejajar

pantai (longshore sand drfit). Krib tegak lurus pantai berfungsi menahan atau

mengurangi besarnya angkutan pasir sejajar pantai. Oleh karena itu,

maka struktur ini hanya cocok untuk pengamanan pada pantai yang berpasir.

Bahan konstruksi yang umum digunakan adalah susunan batu kosong,

pasangan batu, tiang pancang beton atau baja dan blok-blok beton. Dengan

dipasangnya krib, maka gerakan sedimen sejajar pantai akan tertahan di bagian

udik (updrfit) dari krib dan sebaliknya akan terjadi erosi di bagian hilir (down-

drfit) krib.

Tergantung dari keperluannya, maka krib dapat dibuat panjang,

pendek, tinggi atau rendah. Makin tinggi dan makin panjang krib, maka makin

tinggi kapasitas menahannya. Sebaliknya untuk krib yang rendah dan pendek,

maka kapasitas menahannya akan berkurang. Namun demikian, ada suatu harga

batas optimum, dimana bila krib dibuat lebih tinggi dan lebih panjang tidak akan

menambah kapasitasnya. Sebaliknya, bila krib dibuat lebih rendah dan pendek

dari harga batas minimum, maka krib tidak akan berfungsi sama sekali.

Pada sistim krib yang berfungsi mengurangi besarnya angkutan pasir

sejajar pantai, asih memungkinkan adanya angkutan pasir sejajar pantai melapaui

setiap krib. Pantai yang stabil pada kondisi ini dikenal dengan pantai stabil

dinamis. Dimensi krb (panjang dan jarak antara krib), sedemikian rupa sehingga

besarnya angkutan pasir yang melimpas sitem krib sesuai dengan angkutan pasir

supplay yang ada. Pada sistim krib yang tidak memungkinkan adanya pasir yang

keluar atau masuk ke pantai antara 2 krib yang berurutan dikenal dengan pantai

stabil statis. Pantai tersebut dikenal juga dengan sebutan pocket beach.

Krib tegak lurus pantai dipergunakan pada pantai yang mengalami

kerusakan dengan kondisi pasir yang cukup lebar terhadap sarana atau prasarana

yang dilindungi. Dengan adanya pemasangan krib, akan terjadi erosi di

bagian downdrift. Jarak minimum antara garis pantai terhadap prasarana dan

8

8

Page 9: Pembangunan Krib Di Pantai Sanur

sarana yang dilindungi sama dengan jarak antara garis pantai yang tererosi

(bagian downdrfit) ditambah dengan jarak rayapannya. Apabila tida dikehendaki

adanya erosi dibagian down-drift setiap krib atau diinginkan garis pantai lebih

maju dari kondisi awal maka pembuatan sistem krib tegak lurus pantai, harus

disertai dengan pengisian pasir. Pada Gambar a dan b disajikan berturut-turut krib

tegak lurus pantai pada kondisi pantai yang dekat  dan krib tegak lurus masih

jyang auh dari fasilitas yang dilindungi. Pada gambar c disajikan kondisi pantai

stabil dinamis dengan sistem krib.

Gambar 9 Krib tegak lurus pantai pada kondisi pantai yang dekat dengan fasilitas pantai yang

dilindungi

Gambar 10 Krib tegak lurus pantai pada kondisi garis pantai yang masih jauh dari fasilitas yang

dilindungi

9

9

Page 10: Pembangunan Krib Di Pantai Sanur

Gambar 11. Krib tegak lurus pantai pada kondisi garis pantai stabil dinamis

2. Krib Berbentuk T

Krib berbentuk T merupakan kombinasi antara krib sejajar pantai

dan krib tegak lurus pantai. Penentuan panjang krib bagian tegak lurus dan bagian

yang sejajar pantai disesuaikan dengan penentuan dimensi untuk krib tegak lurus

pantai maupun sejajar pantai. Pada gambar 16 disajikan denah sistem krib

berbentuk T.

Gambar 12 Sketsa sistem krib berbentuk T

10

10

Page 11: Pembangunan Krib Di Pantai Sanur

3. Krib Sejajar Pantai

Krib sejajar pantai adalah konstruksi pengaman pantai yang

ditepatkan sejajar atau kira-kira sejajar dengan jarak tertentu dari garis pantai;

berfungsi menahan atau mengurangi besarnya angkutan pasir sejajar pantai

maupun tegak lurus pantai dan membentuk perairan tenang di belakang krib. Krib

ini akan mereduksi energi gelobang dan merubah arah gelombang. Dengan

terreduksinya energi gelombang, maka tereduksi pula kapasitas angkutan

pasirnya. Penurunan kapasitas angkutan pasir sejajar pantai akan menyebabkan

terjadinya sedimentasi di belakang krib. Apabila sedimentasi menyatu dengan krib

disebuttombolo, sementara apabila sedimentasi tidak menyatu dengan krib

disebut salien. Pada gambar 15 disajikan perubahan garis pantai dengan adanya

krib sejajar pantai.

Gambar 13 Perubahan garis pantai akibat adanya krib sejajar pantai

11

11

Page 12: Pembangunan Krib Di Pantai Sanur

C.

12

12

Page 13: Pembangunan Krib Di Pantai Sanur

C. Modifikasi Krib

Kemiringan pantai yang landai dan komposisi material dasar yang terdiri

dari pasir halos sampai kasar mencirikan bahwa selain longshore trnsport, an-shore

transport juga berperan. Suatu modifikasi untuk mengantisipasi keadaan ini

adalah dengan membuat krib tersebut bercabang (fishtailed).Keuntungan dari

modifikasi ini adalah panjang krib dapat diperpendek sehingga dalam

pembangunannya tidak perlu bekerja pada air yang terlalu dalam karenanya

pelaksanaan menjadi lebih mudah. Sedangkan kerugian adalah lebih banyaknya

bahan yang digunakan untuk kepala krib. Keuntungan lain dari modifikasi ini adalah

mengurani erosi pantai pada sisi down drift dari krib. Sebab dengan bentuk ini, akan timbul

difraksi gelombang yang mengurangi gradien transport sejajar pantai. pada sisi down drift

dari krib. Sebab dengan bentuk ini, akan timbuldifraksi gelombang yang

mengurangi gradien transport sejajar pantai.

D. Perencanaan Bangunan Krib

Sebelum dilakukan perencanaan teknis perlu dilakukan survey untuk mendapat

data-data terkait perencanaan bangunan krib, meliputi :

a. Survey topografi dan bathimetri

b. Survey geologi regional

c. Penyelidikan tanah

d. Survey angina

e. Survey gelombang

f. Survey arus laut

g. Survey pasang surut

h. Survey sumber material

Selain itu perlu juga dilakukan peninjauan kondisi erosi pantai. Tinjauan ini harus

memperhatikan kondisi erosi pantai, penyebab erosi pantai, dan geomorfologi pantai. Setelah

dilaksanakan survey dan tinjauan tersebut barulah dimulai perencanaan teknis pembangunan

krib.

13

13

Page 14: Pembangunan Krib Di Pantai Sanur

1. Kriteria Perencanaan

Kriteria perencanaan krib harus sesuai dengan batasan-batasan

yang telah ditetapkan pada peraturan. Contoh kriteria perencanaan adalah

sebagai berikut. Struktur krib dibuat memanjang, mulai dari garis pantai

pada elevasi HWL ke laut samapi batas LWL. Elevasi puncak pada pangkal krib

adalah HWL + 0,25 m. Ukuran batu lapis lindung ditentukan berdasarkan tinggi

gelombang rencana, sesuai formula Hudson dengan koefisien stabilisasi > 4.

Lapis lindung sekunder mempunyai berat sekurang-kurangnya 1/15 kali

berat batuan lapis lindung utama. Ujung krib dilengkapi dengan pelindung

kaki untuk mencegah tergerusnya bagian depan krib karena rip current

yang timbul gelombang Ih3.

2. Dimensi Reneana

Berdasarkan pada kriteria perencanaan, setelah dilakukan ana-

lisis, perhitungan dan justifikasi dari data yang terkumpul, didapatkan dimensi =

krib yang memenuhi. Dari kriteria yang telah disebutkan didapat dimensi

sebagai berikut :

Elevasi puncak pangkal krib = + 2,50 m

Kemiringan lereng krib 1 : 1,5

Kemiringan memanjang puncak krib 1 : 200

Dari dimensi tersebut ada 2 alternatif bentuk krib yang dapat

dibangun. Alternatif 1 (krib lurus) panjang krib ditetapkan 150 m dari garis

pantai. Alternatif 2 (fishtailed) panjang krib ditetapkan 50 m dibagian

pangkal dan masing-masing cabang adalah 60 m untuk arah updrift dan 40

m untuk arah downdrift. Jarak antara krib adalah 300 m. Diameter inti sekitar

325 m, panjang selubung disesuaiakan dengan masing-masing cabang. Berat

batuan lapis lindung tepresentatif = 250 kg, diletakkan dapat dipasang secara acak

maupun disusun.

3. Material

Material atau bahan-bahan yang digunakan untuk membangun krib juga

14

14

Page 15: Pembangunan Krib Di Pantai Sanur

merupakan perencanaan yang bersifat teknis. Dalam contoh di atas dapat dijabarkan

perencanaan materialnya sebagai berikut. Sebagai bahan inti krib digunakan pasir

pantai di tempat lokasi studi, di sekitar muara Aek Sirahr. Agar inti tersebut tidak

terburai, digunakan selubung yang terbuat dari serat sintetis. dikenal sebagai textile.

Penggunaan selubung ini mempunyai keuntungan karena tidak membutuhkan

pengendalian mutu bahan inti krib secara ketat. Dengan adanya selubung tersebut,

konstruksi mempunyai massa yang besar sehingga lebih stabil, tetapi masih bersifat

fleksibel. Sebagai lapisan penutup digunakan batu bongkah yang dapat diperoleh di

sekitar lokasi studi.

Fungsi utama serat sintetis adalah sebagai separator/filter untuk

mencegah hanyutnya butiran bahan inti krib, tetapi harus tembus air agar tidak

terjadi gradien tekanan yangtinggi, karena hal ini dapat mengakibatkan uplift pada

stuktur. Selain berfungsi filter, penggunaan serat sintetis memiliki beberapa

keunggulan dibanding dengan filter granuler biasa, seperti : lebih tipisnya lapisan

filter, kuat tank yang tinggi, relatif murah dan pemasangannya yang lebih mudah

Walaupun bahan textile yang digunakan memiliki ketahanan terhadap sinar UV,

jadi dapat terekspose di sinar matahari, tetapi masih dibutuhkan. lapis lindung

untuk melindunginya dari sebab-sebab kerusakan mekanis.

E. Dampak dari Segi Pengadaan Bangunan Pantai

1. Penyelamatan Pantai dari Abrasi

Laju abrasi pantai Sanur dapat tertahan setelah dibangunnya krib-krib

penahan gelombang, sangat membantu menyelamatkan bibir-bibir pantai yang

nyaris hilang. Akan tetapi masi dapat dilihat di beberapa pantai yang masih

terkena abrasi dengan skala rendah dan dapat diatasi dengan perawatan

pengembangan krib sperti tampak pada gambar berikut.

15

15

Page 16: Pembangunan Krib Di Pantai Sanur

Gambar 14 Perawatan Pengembangan Krib

Dampak positif dari pembangunan krib di sepanjang pantai dapat

dilihat dan dirasakan oleh semua pihak, tetapi segala perubahan yang tidak alami

akan memberikan reaksi yang tidak baik dan tidak dapat dilihat oleh kasat mata.

Pembangunan krib menyebabkan matinya padang lamun yang tumbuh di

sekitaran krib, ini dapat disebabkan karena terjadinya sedimentasi yeng berlebihan

dan juga perputaran arus yang kuat selain itu menjadi tempat rawan kecelakaan

karena arus tarik balik sekitar krib sangat kencang hingga menyebabkan

kecelakaan.

16

16

Page 17: Pembangunan Krib Di Pantai Sanur

Gambar 15 Pesisir Sanur Sebelum Pembangunan Krib

(Sumber: Google Picture)

Gambar 16 Kondisi Pantai Setelah Pembangunan Krib

(Foto Hasil Penelitian 22 Desember 2010)

17

17