Upload
reyginajenny
View
249
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
bm2 p1
Citation preview
Korea Menggigil, Korea Menghangat
November 18th 2014
Pemicu 1Biomedik 2
Kelompok 20
Ketua: Agustina Gempita Padama (405130202)
Sekretaris : Reygina Yenny Mitrania (405140195)
Penulis : Farrand Ivan Dali (405140177)
Anggota :
Tutor : dr. Kane
1. Zevania Hersahputra N. D. (405130118)2. Raymond Melvin Winata (405140017)3. Chairani (405140025)4. Maria Fransisca (405140048)5. Rofiko (405140051)6. Novia Dwi Anggraini (405140140)7. Feni Mareta (405140154)8. Evan Agung Pratama (405140201)9. Fauziah Rizky Ayu (405140222)
Kompetensi Blok
Area 4 : Pengelolaan informasi Mengetahui dan memahami pengaturan suhu
tubuh manusia
Mata Kuliah penunjang modul
Pengaturan suhu tubuh
Korea Menggigil Korea Menghangat
Seorang perempuan berusia 24 tahun, dengan berat badan 50 kg, dan tinggi badan 160 cm, dari jakarta sekarang sedang berada di Korea Selatan pada saat musim dingin untuk tugas kantor. Saat berjalan kaki untuk melihat-lihat taman-taman di kota seoul, ia menggigil kedinginan. Setelah selesai berjalan-jalan, ia kembali ke kamar hotelnya dimana pemanas ruangan telah dinyalakan dan tubuhnya tidak menggigil lagi. Pada malam harinya, ia merasa tubuhnya agak panas, mukanya kemerahan, dan badannya berkeringat, setelah itu ia minum air putih yang banyak
Learning Objective
1. Mahasiswa mampu mengetahui suhu tubuh normal , cara pengukuran , serta lokasi pengukuran
2. Mahasiswa mampu mengetahui pengaturan suhu tubuh
3. Mahasiswa mampu mengetahui kebutuhan energi dan metabolisme
4. Mahasiswa mampu mengetahui pengaruh suhu lingkungan terhadap suhu tubuh
5. Mahasiswa mampu mengetahui pengaturan osmolaritas tubuh
Mahasiswa mampu mengetahui suhu tubuh normal , cara pengukuran , serta lokasi
pengukuran
Learning Objective 1
Tabel Perbedaan derajat suhu normal pada berbagai kelompok usia
Usia Suhu (oC)
3 bulan 37,5
6 bulan 37,7
1 tahun 37,7
3 tahun 37,2
5 tahun 37,0
7 tahun 36,8
9 tahun 36,7
11 tahun 36,7
13 tahun 36,6
Dewasa 36,4
> 70 tahun 36,0
Temperature Classification
Hypothermia <35.0 °C
Normal 36.7–37.2 °C
Fever >37.5 or 38.3 °C
Hyperthermia >38.3 or 40.0 °C
Hyperpyrexia >40.0 or 41.5 °C
• Suhu Tubuh normal pada manusia berkisar antara 36,7 - 37,2˚C
Terjadi kejang = 41˚C
Batas atas kehidupan = 43.3˚C
• Tempat mengukur suhu tubuh :
Aksila
Rektal
Oral
Telinga (Meatus auditorius eksternus)
Rectal T 0.5oC > oral T 0. 5oC > axillary T
Mulut (Oral)
Termometer diletakkan di dibawah lidah sublingual arteri.
Biasanya hasil pengukuran 0,5 – 0,8 °C dibawah suhu inti
Kontra indikasi pengukuran suhu tubuh:
Pasien tidak kooperatif
Bayi / toddler
Tidak sadar
Dalam keadaan menggigil
Pasien biasa bernafas dengan mulut
Pasien tidak dapat menutup mulut
Pasien sedang menjalani oral surgery
Untuk menjamin keakuratan:
Pengukuran dilakukan 30 menit setelah pasien:
Mengunyah permen/permen karet
Merokok
Makan dan minum (panas maupun dingin)
Anus (Rektal)
Memiliki selisih 0.1 °C dengan suhu inti
Kontra indikasi:
Diare
Pasien menjalani pembedahan rektal
Clotting disorder (feses berdarah)
Hemorrhoids (pembesaran vena di anus)
Axilla (ketiak)
Hasil pengukuran 0.6 °C lebih rendah dibanding suhu oral
Paling sering dilakukan (karena mudah dan nyaman)
Kontra indikasi:
Pasien kurus
Inflamasi lokal pada axilla
Konstriksi pembuluh darah perifer
Aural (Telinga)
Riset menunjukkan suhu ditelinga pada membran timpani paling mendekati suhu inti tubuh
Kesimpulan ini didasari oleh dua fakta anatomi:
1. Membran tympani hanya berjarak 3,8 cm dari hipotalamus
2. Darah pada arteri karotis internadan eksterna, adalah pembuluh darah yang menyuplai hipotalamus dan membran tympani
1. Termometer Air Raksa
Macam2 termometer :
Cara Penggunaan:
1. Bersihkan thermometer dengan kain halus yang telah dibasahi dengan air
dingin atau cairan antiseptic lainnya sebelum digunakan.
2. Pegang thermometer dengan bagian yang berisi cairan mercury berada pada
posisi dibawah 35˚C.
3. Bila posisi mercury berada diatas 35˚C, hentakan thermometer beberapa kali
hingga mercury berada di bawah 35˚C.
Untuk Pengukuran Dari Mulut:
• Letakkan thermometer dengan bagian yang berisi cairan mercury dibawah lidah
pasien dan tutup mulut selama 3 (tiga) menit.
• Angkat thermometer dan liat skala petunjuk.
• suhu normal tubuh adalah 37˚C.
Untuk Pengukuran Dari Ketiak:
• Letakkan thermometer dengan bagian yang berisi cairan mercury pada bagian
atas ketiak dalam-dalam selama 3 (tiga) menit.
• Angkat thermometer dan liat skala petunjuk.
• suhu normal tubuh adalah 36,5˚C.
2.
Digital termometer
Termometer digital memberikan bacaan tercepat dan paling dapat diandalkan.
dapat dibeli di supermarket dan apotek, dan dapat digunakan untuk mengambil suhu seseorang melalui mulut, di dubur, atau di bawah ketiak.
Termometer digital yang cepat dan nyaman, tetapi membutuhkan baterai.
Cara Menggunakan Termometer Digital :
• Tekan tombol on/off, akan muncul angka pada layar
• Lepaskan tombol, akan muncul L⁰C pada layar
• Bersihkan thermometer menggunakan kapas yang diberi alcohol
• Letakkan thermometer pada bagian tubuh yang akan diukur suhunya
Penggunaan Termometer dibawah lidah :
• Tempatkan dibawah lidah
• Tahan dengan bibir terkatup dan tidak digigit.
• Termometer diambil sampai terdengar bunyi.
Penggunaan thermometer melalui rectal :
• Posisi tubuh miring, kaki atas ditekuk kearah perut. Pasien
yang masih bayi posisi tengkurap atau telentang.
• Olesi thermometer dengan vaselin sebelum dipakai.
• Anus dibuka dengan menaikkan pantat atas dengan tangan kiri,
untuk anak-anak renggangkan kedua pantat dengan jari.
• Pasien menarik nafas, kemudian masukkan thermometer perlahan
kedalam anus sedalam 3,5 cm untuk pasien dewasa dan 1,2-2,5 cm
untuk pasien anak.
• Pegang thermometer selama dua sampai tiga menit untuk pasien dewasa
dan lima menit untuk pasien anak.
• Keluarkan thermometer dengan hati-hati.
Penggunaan thermometer melalui ketiak :
• Masukkan thermometer ketengah ketiak.
• Tahan selama lima sampai sepuluh menit
• Ambil thermometer.
3. Termometer timpani
Termometer telinga elektronik
Termometer telinga mengukur suhu di dalam saluran telinga.
Cepat dan mudah di gunakan
lebih mahal
tidak dapat digunakan pada anak-anak muda dari usia 3 bulan.
Termometer strip plastik cepat dan mudah
tidak dapat diandalkan untuk mengambil pengukuran yang tepat.
hanya dapat memberitahu jika anak mengalami demam, tapi tidak suhu yang tepat.
Pacifier termometer Termometer dot yang
nyaman
tetapi tidak dapat diandalkan dan tidak boleh digunakan pada bayi berusia kurang dari 3 bulan
Glass Mercury Thermometers
Kaca termometer raksa yang pernah umum digunakan
tapi sekarang mereka tidak dianjurkan karena kemungkinan paparan racun merkuri lingkungan.
- Termometer arteri temporalis : memanfaatkan scanner inframerah untuk mengukur suhu tubuh melalui arteri temporalis pada dahi.
Sum
ber :
http
://ww
w.m
edke
s.com
/2014
/09/je
nis-te
rmom
ete
r-dan
-cara
-menggu
naka
nn
ya.h
tm
l
Mahasiswa mampu mengetahui pengaturan suhu
tubuh
Learning objective 2
SUHU TUBUH
BERDASARKAN DISTRIBUSI SUHU :
Suhu inti (core temperature) = suhu yang terdapat pada jaringan dalam, seperti kranial, toraks, rongga abdomen, dan rongga pelvis. Suhu ini relatif konstan (sekitar 37°C).
Suhu permukaan (surface temperature), yaitu suhu yang terdapat pada kulit, jaringan sub kutan, dan lemak. Suhu ini dapat berfluktuasi sebesar 30°C sampai 40°C (mengikuti temperatur lingkungan)
Pembentukan panas (heat production) dalam tubuh manusia bergantung pada tingkat metabolisme yang terjadi dalam jaringan tubuh tersebut. Hal ini dipengaruhi oleh:1. BMR, terutama terkait dengan sekresi hormon tiroid.
2. Aktivitas otot, terjadi penggunaan energi menjadi kerja dan menghasilkan panas.
3. Termogenesis menggigil (shivering thermogenesis); aktivitas otot yang merupakan upaya tubuh untuk mempertahankan suhu tubuh selama terpapar dingin.
Hipotalamus berfungsi sebagai termostat tubuh, terdapat 2 pusat regulasi suhu :
◦ Regio posterior : diaktifkan oleh dingin dan kemudian memicu pembentukan panas
◦ Regio anterior : diaktifkan oleh panas dan kemudian memicu pengeluaran panas
Termoreseptor membantunya dgn mem-berikan informasi terus-menerus tentang suhu inti dan kulit
◦ Termoreseptor sentral : memantau suhu inti
◦ Termoreseptor perifer : memantau suhu kulit
PROSES RANGSANGAN PANAS
Stimulus Reseptor Perifer Naiknya Suhu Darah Reseptor Sentral Muscle Relax Vasodilatasi Mengeluarkan Panas (keringat/panting) Heatloss Berhenti ketika tercapai setpoint
PROSES RANGSANGAN DINGIN
Stimulus Reseptor Perifer Turunnya Suhu Darah Reseptor Sentral Vasokonstriksi Aktivasi Otot (mengigil) /lapar Metabolisme meningkat Heat Production meningkat Berhenti ketika setpoint tercapai
Hipothalamus
Regio anterior → hilangnya panas (diaktifkan oleh panas)
- Mengurangi produksi panas
- Meningkatkan produksi panas
- Vasodilatasi kulit
- Berkeringat
Hipothalamus
Regio posterior → produksi dan menyimpan panas (diaktifkan oleh dingin)
- Meningkatkan produksi panas
- Mengurangi pengeluaran panas
- Vasokontriksi kulit
- Menggigil
Mahasiswa mampu mengetahui kebutuhan energi dan metabolisme
Learning objective 3
KEBUTUHAN ENERGI
Energi merupakan salah satu hasil metabolisme karbohidrat, protein danlemak.
Energi berfungsi sebagai zat tenaga untuk metabolisme, pertumbuhan, pengaturan suhu dan kegiatan fisik.
Kelebihan energi disimpan dalam bentuk glikogen sebagai cadangan energi jangka pendek dan dalam bentuk lemaksebagai cadangan jangka panjang
Sebagian besar energi makanan akhirnya diubah menjadi panas
Pangan sumber energi adalah pangan sumber lemak, karbohidrat dan protein
Chapter 17 Energy Balance and Temperature RegulationHuman Physiology by Lauralee Sherwood ©2007 Brooks/Cole-Thomson Learning
Energy Conversion
Keseimbangan energi input-output
Energi input
Energi yang terkandung dalam makanan
Output energi
Aktivitas eksternal
- Energi yang dikeluarkan ketika otot rangka bekerja untuk memindahkan objek eksternal atau menggerakkan tubuh dalam kaitannya dengan lingkungan.
Aktivitas internal
- Semua bentuk pengeluaran energi biologis yang tidak menyelesaikan pekerjaan mekanik di luar tubuh
Aktivitas otot skeletal digunakan untuk tujuan selain kerja eksternal (kontraksi pemeliharaan postural, menggigil)
Semua kegiatan energi pengeluaran yang berlangsung terus-menerus hanya untuk mempertahankan hidup
Aktivitas otot skeletal digunakan untuk tujuan selain kerja
eksternal (kontraksi pemeliharaan postural, menggigil)
Semua kegiatan energi pengeluaran yang berlangsung
terus-menerus hanya untuk mempertahankan hidup
Bahan Makanan sbg Sumber Energi
4 jenis nutrien utama, yaitu:
1. Makronutrien (karbohidrat, protein, lipid) menyuplai energi bagi tubuh
2. Vitamin membantu penggunaan makronutrien dan mempertahankan jaringan tubuh.
3. Mineral mempertahankan homeostasis, dan
4. Air sbg pelarut dalam tubuh, dan sbg alat transport untuk mendistribusikan nutrien ke jaringan.
Metabolisme:
keseluruhan reaksi yang terjadi di dalam sel, meliputi proses penguraian & sintesis molekul kimia yang menghasilkan & membutuhkan panas (enegi) serta dikatalisis oleh enzim
Metabolisme meliputi:1) jalur sintesis (anabolisme/endorgenik) menggabungkan molekul-molekul kecil menjadi
makromolekul yang lebih kompleks; memerlukan energi yang disuplai dari hidrolisis ATP
2) jalur degradatif (katabolisme/eksorgenik) memecah molekul kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana; melepaskan energi yang dibutuhkan untuk mensintesis ATP.
ATP adalah suatu senyawa perantara yang mempunyai kemampuan istimewa untuk masuk ke dalam berbagai reaksi berpasangan – reaksi dengan tujuan untuk membebaskan energi dan reaksi yang berhubungan dengan berbagai mekanisme fisiologis untuk menyediakan energi selama kerjanya.
Laju Metabolik Basal (Basal Metabolic
Rate/BMR)Laju Metabolik Basal (Basal
Metabolic Rate/BMR) ialah energi yang dibutuhkan untuk mempertahankan fungsi fisiologis normal pada saat istirahat.
BMR = kcal/ m2/jam (kilokalori energi yang digunakan per meter persegi permukaan tubuh per jam)
Fungsi fisiologis normal BMR meliputi:
1) lingkungan kimia internal tubuh, yaitu gradient konsentrasi ion antara intrasel dan ekstrasel2) aktivitas elektrokimia sistem saraf3) aktivitas elektromekanik sistem sirkulasi4) pengaturan suhu
Faktor-faktor yg mempengaruhi BMR :
Makanan
Hormon Tiroid
MakananMakanan kaya protein akan lebih meningkatkan BMR daripada makanan kaya lipid atau kaya karbohidrat.
Status hormon tiroid Hormon tiroid meningkatkan konsumsi oksigen, sintesis protein, dan degradasi yang merupakan aktivitas termogenesis. Peningkatan BMR merupakan hal yang klasik pada hipertiroid, dan menurun pada penurunan kadar tiroid
Aktivitas saraf simpatis.Pemberian agonis simpatis juga meningkatkan BMR. Sistem saraf simpatis secara langsung melalui nervus vagus ke hati mengaktivasi pembentukan glukosa dari glikogen. Sehingga aktivitas saraf simpatis meningkatkan BMR.
LatihanLatihan membutuhkan kalori ekstra dari makanan. Jika asupan makanan lebih banyak mengandung energi, maka berat badan akan meningkat. Jika penggunaan energi lebih banyak dari yg tersedia dlm makanan, maka tubuh akan memakai simpanan lemak yang ada dan mungkin akan menurunkan berat badan.
Umur & faktor lain
BMR seorang anak umumnya lebih tinggi daripada orang dewasa, krn anak memerlukan lebih banyak energi selama masa pertumbuhan.
Wanita hamil & menyusui juga memiliki BMR yang
lebih tinggi.
Demam meningkatkan BMR.
Orang yg berotot memiliki BMR lebih tinggi daripada
orang yg gemuk
Mahasiswa mampu mengetahui pengaruh
suhu lingkungan terhadap suhu tubuh
Learning objective 4
Faktor yang mempengaruhi suhu tubuh
1. Kecepatan metabolisme basal
2. Rangsangan saraf simpatis
3. Hormon pertumbuhan
4. Hormon tiroid
5. Hormon kelamin
6. Demam ( peradangan )
7. Status gizi
8. Aktivitas
9. Gangguan organ
10. Lingkungan
Perpindahan Kalor
Konduksi
Konveksi
Radiasi
Evaporasi
Radiasi
Emisi/buangan panas akibat rambatan pada ruang dari permukaan benda bersuhu tinggi (dipancarkan) dalam bentuk gelombang elektromagnetik
Tubuh memancarkan dan menyerap panas dari lingkungan
Konduksi
Perpindahan panas antara benda-benda yang memiliki perbedaan suhu dan berkontak fisik satu sama lain.
Molekul-molekul bergetar molekul hangat bergerak cepat bersentuhan dg molekul lain molekul dingin terpicu molekul dingin bergerak jadi molekul hangat
Konveksi
Pemindahan panas melalui arus udara
Dipengaruhi oleh konduksi dengan udara di sekeliling
Udara dingin mengalir mendekati tubuh konduksi dg kulit pertukaran panas udara hangat menjauhi tubuh
Proses di atas adalah arus konveksi
Bila tidak ada arus konveksi suhu lingkungan udara sekitar tubuh = suhu kulit
5.4 Evaporasi
Penguapan akibat panas yang dihasilkan, digunakan untuk mengubah air dari bentuk cairan gas
Bertujuan untuk melepas panas dan (-) produksi panas
Terjadi pada kulit & sistem pernafasan (pasif)
Panas dihantarkan ke kulit
gl.sudorifera mengeksresikan keringat
Source: health. imgarde.com
Mahasiswa mampu mengetahui pengaturan
osmolaritas tubuh
Learning objective 5
Pengaturan Osmolaritas Tubuh
Peningkatan osmolaritas cairan ekstrasel (natrium plasma) menyebabkan sel osmoreseptor, yang terletak di hipotalamus anterior dekat nucleus supraoptik, mengkerut.
Pengerutan sel osmoreseptor merangsang pengiriman sinyal saraf ke sel saraf tambahan di nucleus supraoptik, yang kemudian meneruskan sinyal ini menyusuri kelenjar hipofise ke hipofisis posterior.
Potensial aksi yang disalurkan ke hipofisis posterior akan merangsang pelepasan ADH yang disimpan dalam granula sekretorik (atau vesikel) di ujung saraf.
ADH memasuki aliran darah dan di transpor ke ginjal, tempat ADH meningkatkan permeabilitas air di bagian akhir tubulus distal, tubulus koligentes kortikalis, dan duktus
koligentes medula.
Peningkatan permeabilitas air di segmen nefron distal menyebabkan peningkatan reabsorpsi
air dan ekskresi sejumlah kecil urin yang pekat.
Cairan Tubuh
- Cairan intraseluler- Cairan ekstraseluler:Plasma darah
Cairan interstisiilLimfe
- Cairan transel:Cairan otakCairan sendiCairan mata
Water Turnover
Keseimbangan antara water intake dan water loss
Water intake :MinumMakanOksidasi jaringan
Water loss :
Ginjal
Kulit
Keringat
Paru
feses
Akibat kekurangan cairan tubuh :
Dehidrasi
Dehidrasi adalah dimana tubuh kita mulai kekurangan cairan karena kurangnya asupan air ke dalam tubuh total
Macam-macam dehidrasi : Dehidarasi hipertonik : air < natrium Dehidrasi isotonik : air = natrium Dehidrasi hipotonik : air > natrium
Pusat Rasa Haus
- Di hipotalamus bagian lateral terdapat area yang disebut pusat rasa haus. Ketika osmolalitas meningkat, maka akan menyebabkan kekeringan mulut yang meningkatkan rasa haus
- Ketika osmolalitas menurun, maka akan menyebabkan distensi lambung yang menurunkan rasa haus
Macam-macam Rasa Haus
Osmotic thirst : Rasa haus yang disebabkan kehilangan H2O, makan makanan yang asin atau manis sehingga menyebabkan dehidrasi hipertonik
Hypovolemic thirst : Rasa haus yang disebabkan rendahnya volume extraceluler, misalnya pendarahan pada saat menstruasi yang menyebabkan pengurangan volume darah sehingga menyebabkan dehidrasi isotonik
Kesimpulan
Dalam pemicu ini, mahasiswa telah mendapat pengetahuan tentang suhu tubuh normal , cara
pengukuran , serta lokasi pengukuran. Lalu, mahasiswa juga dapat mengetahui pengaturan
suhu tubuh kebutuhan energi, metabolisme, pengaruh suhu lingkungan terhadap suhu tubuh, serta mengetahui pengaturan osmolaritas tubuh
Daftar Pustaka Dr, J. F. Gabriel , 1996. Fisika kedokteran . Jakarta . EGC
Guyton, Arthur. Hall, John. Buku Ajar : Fisiologi kedokteran . 2011
Sherwood. Fisiologi Manusia : Dari Sel ke Sistem. 2011
Harrison: Prinsip-prinsip Ilmu Penyakit Dalam: (Harrison's Principles of Internal Medicine); Volume 1
[Internet]; 2013 juli 24. Available from : http://posyandu.org/cara-menggunakan-termometer.html
[Internet]; 2013 juli 24. Available from: http://www.medkes.com/2014/09/jenis-termometer-dan-cara-menggunakannya.html
[Internet]; 2013 juli 24. Available from : http://id.scribd.com/doc/146606873/Pengaturan-Osmolaritas-Cairan-Ekstrasel-Dan-Konsentrasi-Natrium