79
SKRIPSI PENGARUH KEAHLIAN AUDIT DAN INDEPENDENSI TERHADAP PENDAPAT AUDIT ATAS KELANGSUNGAN USAHA OLEH: CHANDRA WIJANARKO [104082002716] JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2008 M/1429 H

Penagruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20495/1/CHANDRA... · Student Executive Board UIN Jakarta 2002 —

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Penagruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20495/1/CHANDRA... · Student Executive Board UIN Jakarta 2002 —

SKRIPSI

PENGARUH KEAHLIAN AUDIT DAN INDEPENDENSI

TERHADAP PENDAPAT AUDIT ATAS

KELANGSUNGAN USAHA

OLEH:

CHANDRA WIJANARKO

[104082002716]

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2008 M/1429 H

Page 2: Penagruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20495/1/CHANDRA... · Student Executive Board UIN Jakarta 2002 —

PENGARUH KEAHLIAN AUDIT DAN INDEPENDENSI

TERHADAP PENDAPAT AUDIT ATAS

KELANGSUNGAN USAHA

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial

Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

Chandra Wijanarko

NIM :104082002716

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Wiwik Utami, Ak., M.Si Yessi Fitri, SE., Ak., M.Si

NIP. 131 664 643 NIP. 150. 377. 440

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2008

Page 3: Penagruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20495/1/CHANDRA... · Student Executive Board UIN Jakarta 2002 —

Hari Kamis, Tanggal 12 Bulan Juni Tahun Dua Ribu Delapan telah dilakukan Ujian

Komprehensif atas nama Chandra Wijanarko, NIM: 104082002716, dengan judul skripsi

“PENGARUH KEAHLIAN AUDIT DAN INDEPENDENSI TERHADAP PENDAPAT

AUDIT ATAS KELANGSUNGAN USAHA”. Memperhatikan penampilan mahasiswa

tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 12 Juni 2008

Tim Penguji Ujian Komprehensif

Prof. Dr. Abdul Hamid, MS. Hepi Prayudiawan, SE., Ak., MM

Ketua Sekretaris

Rini, SE., Ak., M.Si.

Penguji Ahli

Page 4: Penagruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20495/1/CHANDRA... · Student Executive Board UIN Jakarta 2002 —

Hari Jumat, Tanggal 28 Bulan November Tahun Dua Ribu Delapan telah dilakukan

Ujian Skripsi atas nama Chandra Wijanarko, NIM: 104082002716, dengan judul Skripsi

“PENGARUH KEAHLIAN AUDIT DAN INDEPENDENSI TERHADAP PENDAPAT

AUDIT ATAS KELANGSUNGAN USAHA”. Memperhatikan penampilan mahasiswa

tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 28 November 2008

Tim Penguji Ujian Skripsi

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Yahya Hamja, MM. Yessi Fitri, SE., Ak., M.Si

Penguji Ahli

Rini, SE., Ak., M.Si.

Page 5: Penagruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20495/1/CHANDRA... · Student Executive Board UIN Jakarta 2002 —

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

PERSONAL DATA Name : Chandra Wijanarko

Nick Name : Chandra, Chan2

Place, Date of Birth : Jakarta, 15th April 1985

Religion : Moslem

Nationality : Indonesian

Address : Jl. Kelurahan No.38 Rt 004/ Rw 010, Pondok Labu

Cilandak, Jakarta Selatan12450

Phone : 021 – 7667510

Mobile : 0856 1826507, 021 96356653

Email : [email protected],

[email protected]

EDUCATION

FORMAL 2004 — 2008 : State Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta,

Faculty of Economics and Social Sciences, Majoring

Accounting (Auditing)

2003 — 2004 : University of Indonesia, Faculty of Cultural Sciences,

Majoring Netherlands Literature

2000 — 2003 : 34 Senior High School, South Jakarta

1997 — 2000 : 85 Junior High School, South Jakarta

1991 — 1997 : 01 Elementary School of Pondok Labu, South Jakarta

INFORMAL 2001 — 2004 : LBPP –LIA Fatmawati, Advanced

ORGANIZATIONAL EXPERIENCE 2006 — 2007 : Coordinator of Public Relation Division, Accounting

Student Executive Board UIN Jakarta

2005 — 2006 : Coordinator of Sport and Art Division, Accounting

Student Executive Board UIN Jakarta

2002 — 2003 : Coordinator of Sport and Art Division, ROHIS (Rohani

Islam) 34 Jakarta

1998 — Present : Member of Sunda Kelapa Indonesian Boy Scouts Club

Page 6: Penagruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20495/1/CHANDRA... · Student Executive Board UIN Jakarta 2002 —

ABSTRACT

Audit skills and independence are the characteristics that auditors must have.

The objective of this research are to analyze the influences of auditors’ audit skills and

independence towards audit opinion about going concern.

This research use convenience sampling method using auditors in DKI Jakarta

as population. Research design which is used is quasi-experiment. Experimental design

is used and the purpose is to find out auditors’ opinion about a company’s going

concern, by every conditions and evidences. Treatments are given by different

questionnairs to the respondents that have been chosen randomly. 77 respondents are

participated in this research. Questionnairs that used are adopted of Mayangsari (2003)

and Suartana (2007). Two Ways ANOVA (Analysis of Variance) and normality data tests

are used to analyse data.

The result of this research shows that: (1) audit skills aren’t influenced audit

opinion issue, (2) independence influence audit opinion issue, (3) since there is no

interaction between skills and independence, skills and independence aren’t influences

audit opinion issue. This research can’t be easily generalized in the real condition, since

the manipulation of skills and independence are not the same with the real situation.

However, auditors must increase their skills and independence to fulfill their job

professionalism necessity.

Key words: audit skills, independence, audit opinion, going concern.

Page 7: Penagruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20495/1/CHANDRA... · Student Executive Board UIN Jakarta 2002 —

ABSTRAK

Keahlian audit dan independensi adalah karakteristik yang harus dimiliki oleh

auditor. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari keahlian audit dan

independensi yang dimiliki auditor terhadap pendapat audit atas kelangsungan usaha.

Penelitian ini menggunakan metode convenience sampling dengan populasi

akuntan publik di DKI Jakarta. Rancangan riset yang digunakan adalah eksperimen

semu. Rancangan eksperimen digunakan dengan tujuan mengetahui pendapat auditor

tentang kelangsungan usaha sebuah perusahaan dengan berbagai macam kondisi dan

bukti yang terjadi. Treatment diberikan dengan cara memberikan kuisioner yang berbeda

kepada responden yang telah dipilih secara acak. Sebanyak 77 responden berpartisipasi

dalam penelitian ini. Kuisioner yang digunakan mengacu pada Mayangsari (2003) dan Suartana (2007). Analisis data dilakukan dengan menggunakan Two Ways ANOVA

(Analysis of Variance) dan uji normalitas data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) keahlian audit tidak berpengaruh

terhadap pemberian pendapat audit, (2) independensi berpengaruh terhadap pemberian pendapat audit, (3) tidak ada interaksi antara keahlian dan independensi, sehingga

keahlian dan independensi tidak mempengaruhi pemberian pendapat audit. Hasil penelitian ini belum tentu dapat digeneralisasi pada kondisi sesungguhnya, karena

manipulasi keahlian dan independensi mungkin tidak sama dengan keadaan sebenarnya yang dihadapi auditor di lapangan. Namun, auditor tetap harus meningkatkan keahlian

dan independensi untuk memenuhi tuntutan profesionalisme pekerjaannya.

Kata kunci: keahlian audit, independensi, pendapat audit, kelanjutan usaha.

Page 8: Penagruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20495/1/CHANDRA... · Student Executive Board UIN Jakarta 2002 —

KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahiim,

Alhamdulillahirrobbil’alamin.

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT., karena atas izin, berkah,

rahmat dan pertolongannya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta

Salam tak lupa penulis panjatkan kepada junjungan Rasulullah Muhammad SAW.

beserta para sahabatnya yang telah membawa umatnya dari zaman kegelapan menuju

zaman yang terang benderang.

Pada kesempatan ini, perkenankan penulis menyampaikan terima kasih yang

sebesar-besarnya atas dukungan dan bantuan dari berbagai pihak kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu, ucapan terima kasih dan doa penulis berikan

kepada:

1. Keluarga penulis, khususnya Bapak &Ibu tercinta, yang selalu mendoakan dan

memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga doa, cucuran keringat,

pengorbanan dan seluruh materi yang diberikan tidak akan sia-sia, sehingga anakmu

bisa menjadi sukses dan bisa membahagiakanmu kelak.

2. Kepada adik-adik penulis (Devi&Lucky), thanks for being my best sister&brother.

Kita harus membahagiakan & membanggakan orang tua kita, ya... Makasih Pi, udah

dikoreksi abstraknya...

3. Ibu Dr. Wiwik Utami, Ak., M.Si, selaku dosen Pembimbing I yang selalu sabar

membimbing, memberikan solusi untuk setiap permasalahan yang muncul dan

meluangkan waktunya demi terselesaikannya penelitian ini.

4. Ibu Yessi Fitri, SE., Ak., M.Si, selaku dosen Pembimbing II yang telah meluangkan

waktunya dan memberikan motivasi, arahan, bimbingan dan membantu memecahkan

masalah selama penulis menyelesaikan penelitian ini.

5. Bapak Drs. Abdul Hamid Cebba, Ak., MBA dan Bapak Amilin, SE., Ak., M.Si,

selaku Kajur dan Sekjur Akuntansi.

6. Dosen-dosen jurusan Akuntansi; Pak Hepi, Bu Rini, Pak Afif, Bu Rahma, Bu Hari,

Pak Fuat (my idol) dll. Terima kasih atas ilmu yang diberikan, semoga ALLAH

membalas amal Bapak&Ibu semua.

7. Special thanks to ”ade’Qu” tersayang, Dewi Ayudyah Ningrum ”Mbem”, atas

motivasi, inspirasi, semangat dan kasih sayang yang telah diberikan kepada penulis.

Terima kasih atas waktu-waktu yang telah dilalui bersama, baik suka maupun duka,

yang sangat berkesan, penuh arti dan mendewasakan diriku. Semoga kebersamaan

kita akan berakhir dengan kebahagiaan&sesuai dengan harapan kita yang diridhoi

Page 9: Penagruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20495/1/CHANDRA... · Student Executive Board UIN Jakarta 2002 —

ALLAH ya... Dan semoga ALLAH selalu menjaga kita hingga saatnya nanti...

Maafin aQ ya, dE’... LuV uUu, Beyb... ^_^

8. Kawan-kawan di Akuntansi D 2004. Makasih atas kebersamaannya, saya senang

bisa kenal dan bersahabat dengan kalian semua, khususnya Bagus, Ahmed, Rods,

Sugin, Anca, Hendri, Uking, Juned, Nofan, Wirdil, Anton dan (Alm.) Andri (semoga

ALLAH selalu menjagamu disana, sobat).

9. Kawan-kawan di kelas Auditing 2004. Waktu yang cukup singkat namun cukup

berkesan. Terima kasih mau berbagi ilmu dan bikin pengetahuan saya nambah.

10. Untuk Taufik (h@te), Denok, Putri, Nicca, Endah, k’Wulan, Lidya, Baha dll yang

telah membantu mendistribusikan kuesioner dan mengolah data.

11. BEMJ Akuntansi, tahun 2005-2006 dan 2006-2007. Makasih atas kebersamaannya

dan ilmunya, sehingga saya ga bosen cuma kuliah aja...

12. Kakak-kakak saya, k’Vera dan k’Tia, yang mengajarkan saya untuk menjadi lebih

dewasa.

13. Staf perpustakaan FEIS, Pak Juhro dan Pak Ali, terima kasih atas bantuannya. Maaf

kalo kadang-kadang saya telat balikin buku...

14. Seluruh staf akademik, keuangan dan bagian umum FEIS & khususnya Ibu Dewi di

jurusan Akuntansi, terima kasih atas bantuan dan kontribusinya.

15. Tim futsal Baliview; Doni, Rama, Parwis, Aris, Opung, Lutfi dll. Makasih udah bikin

badan jadi lebih sehat. Tetap kompak selalu, kawan...

16. Kawan-kawan Akuntansi angkatan 2004 yang tidak bisa disebutkan satu-persatu.

Terima kasih telah menjadi teman kuliah yang baik dan berkesan.

17. My Best Friend, ”Belalang TempurKu”, yang selalu setia menemani saat pergi

pulang kuliah atau kemanapun hati ini menentukan. Tak pernah mengeluh saat panas

ataupun hujan. Thanks ya, Bro...

18. Dan semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung membantu dalam

menyelesaikan skripsi yang tidak dapat penulis sebutkan seluruhnya.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak

kekurangan dan keterbatasan. Harapan penulis, semoga segores tinta yang terdapat

dalam karya kecil ini dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi semua pihak yang

membacanya.

Jakarta, 6 November 2008

Wassalam,

Penulis,

Chandra Wijanarko

Page 10: Penagruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20495/1/CHANDRA... · Student Executive Board UIN Jakarta 2002 —

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF .................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI .................................................. iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ......................................................................... iv

ABSTRACT ...................................................................................................... v

ABSTRAK ........................................................................................................ vi

KATA PENGANTAR ...................................................................................... vii

DAFTAR ISI .................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ……………………………………… 1

B. Perumusan Masalah …………………………………………… 5

C. Tujuan Penelitian ……………………………………………… 6

D. Manfaat Penelitian …………………………………………….. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Keahlian Audit ………………………………………………… 8

B. Independensi …………………………………………………... 12

C. Pendapat Audit Atas Kelangsungan Usaha ……………………. 18

D. Keahlian Audit, Independensi dan Pendapat Audit …………… 20

E. Penelitian Terdahulu …………………………………………... 23

F. Hipotesis ………………………………………………………. 26

G. Model Penelitian ………………………………………………. 27

BAB III METODE PENELITIAN

Page 11: Penagruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20495/1/CHANDRA... · Student Executive Board UIN Jakarta 2002 —

A. Ruang Lingkup Penelitian……………………………………… 28

1. Populasi…………………………………………………….. 28

2. Sampel……………………………………………………… 28

B. Metode Penentuan Sampel…………………………………….. 28

C. Metode Pengumpulan Data…………………………………….. 29

D. Definisi Operasional Variabel dan Pengukurannya……………. 30

E. Instrumen Penelitian …………………………………………... 32

1. Manipulasi Independensi .......……………………………... 33

2. Manipulasi Keahlian Audit ................................................... 34

F. Teknik Analisis………………………………………………… 34

Analysis of Variance (ANOVA) ........................................... 34

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian……………………………. 38

1. Tempat dan Waktu Penelitian……………………………… 38

2. Response Rate........................................................................ 39

3. Profil Responden…………………………………………… 41

B. Analysis of Variance (ANOVA) ................................................. 50

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ...………………………………………………….. 55

B. Implikasi .....…………………………………………………… 55

DAFTAR PUSTAKA ...…………………………………………………….. 57

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 12: Penagruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20495/1/CHANDRA... · Student Executive Board UIN Jakarta 2002 —

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Penelitian Terkait ........................................................................... 25

Tabel 3.1. Operasional Variabel Penelitian .................................................... 31

Tabel 4.1. Daftar Nama-Nama KAP yang Menjadi Responden ..................... 39

Tabel 4.2. Data Distribusi Kuesioner Penelitian ............................................. 40

Tabel 4.3. Demografi Responden untuk Kuesioner Berwarna Merah ............. 42

Tabel 4.4. Demografi Responden untuk Kuesioner Berwarna Biru ................ 46

Tabel 4.5. Pengukuran Data ............................................................................. 50

Tabel 4.6. Uji Levene’s Test ............................................................................ 50

Tabel 4.7. Hasil Tests of Between-Subjects Effects ......................................... 51

Page 13: Penagruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20495/1/CHANDRA... · Student Executive Board UIN Jakarta 2002 —

DAFTAR GAMBAR

Hal.

Gambar 2.1. Model Penelitian ........................................................................ 27

Gambar 4.1. Persentase Pengembalian Kuesioner Warna Merah ................... 41

Gambar 4.2. Persentase Pengembalian Kuesioner Warna Biru ...................... 41

Gambar 4.3. Persentase Jenis Kelamin Responden Kuesioner Merah ............ 43

Gambar 4.4. Persentase Usia Responden Kuesioner Merah ........................... 43

Gambar 4.5. Persentase Jabatan Responden Kuesioner Merah ...................... 44

Gambar 4.6. Persentase Pengalaman Kerja Responden Kuesioner Merah ..... 44

Gambar 4.7. Persentase Pendidikan Terakhir Responden Kuesioner Merah .. 45

Gambar 4.8. Persentase Keahlian Khusus Lain Responden Kuesioner Merah 45

Gambar 4.9. Persentase Jenis Kelamin Responden Kuesioner Biru ............... 47

Gambar 4.10. Persentase Usia Responden Kuesioner Biru ............................ 47

Gambar 4.11. Persentase Jabatan Responden Kuesioner Biru ....................... 48

Gambar 4.12. Persentase Pengalaman Kerja Responden Kuesioner Biru ...... 48

Gambar 4.13. Persentase Pendidikan Terakhir Responden Kuesioner Biru ... 49

Gambar 4.14. Persentase Keahlian Khusus Lain Responden Kuesioner Biru 49

Page 14: Penagruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20495/1/CHANDRA... · Student Executive Board UIN Jakarta 2002 —

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keberadaan entitas bisnis merupakan ciri dari sebuah lingkungan ekonomi, yang

dalam jangka panjang bertujuan untuk mempertahankan kelangsungan hidup usahanya

melalui asumsi going concern. Sebuah perusahaan didirikan tentunya diharapkan agar

bisa bertahan untuk jangka waktu yang lama dan panjang, tidak untuk waktu sesaat saja.

Kelangsungan hidup usaha selalu dihubungkan dengan kemampuan manajemen dalam

mengelola perusahaan agar terus dapat bertahan hidup. Ketika kondisi ekonomi

merupakan sesuatu yang tidak pasti, para investor tentu mengharapkan auditor

memberikan early warning akan kegagalan keuangan perusahaan (Chen dan Church,

1996 dalam Praptitorini dan Januarti, 2007). Oleh karena itu, evaluasi mengenai going

concern perusahaan merupakan pekerjaan krusial bagi seorang auditor (Suartana, 2007).

Seorang auditor harus mampu menilai kemampuan perusahaan untuk bertahan

hidup melalui investigasi yang komprehensif tentang kejadian-kejadian dan kondisi-

kondisi yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Auditor

akan berhadapan dengan bukti-bukti yang kompleks dan bisa saja satu dengan yang

lainnya saling berhubungan atau bahkan bertentangan. Bukti-bukti tersebut akan sangat

menentukan opini audit atas laporan keuangan yang diperiksa. Opini audit tersebut

menjadi salah satu pertimbangan yang penting bagi investor dalam mengambil

keputusan berinvestasi (Praptitorini dan Januarti, 2007). Sebelum melakukan investasi,

investor tentunya ingin mengetahui kondisi keuangan perusahaan terutama yang

menyangkut kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Oleh karena itulah, keberadaan

auditor sangat diandalkan.

Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) seksi 341 menyebutkan bahwa

pertimbangan auditor atas kemampuan perusahaan untuk mempertahankan

Page 15: Penagruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20495/1/CHANDRA... · Student Executive Board UIN Jakarta 2002 —

kelangsungan hidupnya, tergantung dari kesangsian dalam diri auditor itu sendiri

terhadap kemampuan perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam

periode waktu tidak lebih dari satu tahun sejak tanggal laporan keuangan auditan.

Auditor harus mengungkapkan secara eksplisit apakah klien dapat mempertahankan

kelangsungan hidupnya atau tidak. Masalah timbul ketika banyak terjadi kesalahan

opini (audit failures) yang dibuat auditor menyangkut going concern perusahaan

(Mayangsari, 2003).

Kondisi tersebut dapat terjadi karena pemberian pendapat tentang sesuatu yang

bersifat prediktif sangat kompleks dan bukan hal yang mudah. Ada beberapa faktor yang

dapat mempengaruhi auditor dalam memberikan pendapat terhadap kelangsungan hidup

sebuah perusahaan, diantaranya kompetensi dan independensi yang dimiliki auditor

(Barnes dan Huan, 1991 dalam Mayangsari, 2003). Sedangkan menurut Ashton (1991)

dalam Mayangsari (2003), faktor pengalaman dan pengetahuan merupakan faktor

penting yang berkaitan dengan pemberian pendapat audit dan kemampuan prediksi

auditor. Selain itu, integritas dan kompetensi juga merupakan faktor yang mendukung

kemampuan auditor untuk mendeteksi kecurangan (Pincus, 1990 dalam Mayangsari,

2003).

Berdasarkan beberapa keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa keahlian dan

independensi yang dimiliki auditor sangat mempengaruhi kinerja auditor dalam

memberikan pendapat audit dan kualitas audit secara keseluruhan. Dua faktor tersebut

merupakan faktor utama yang harus dipenuhi seorang auditor dalam melakukan tugas

audit berkaitan dengan kualifikasi dan mutu pekerjaan auditor sesuai dengan Standar

Audit yang Berlaku Umum (Boynton et. al., 2003).

Komponen keahlian terdiri dari beberapa macam. Menurut Murtanto dan Gudono

(1999), keahlian audit dipengaruhi oleh lima karakteristik, yaitu komponen pengetahuan,

ciri-ciri psikologis, kemampuan berpikir, strategi penentuan keputusan dan analisis

tugas.

Page 16: Penagruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20495/1/CHANDRA... · Student Executive Board UIN Jakarta 2002 —

Selain keahlian, faktor lain yang sangat penting dalam memberikan pendapat

audit adalah independensi auditor. Menurut Knapp (1985) dalam Mayangsari (2003),

kemampuan auditor untuk tetap bersikap independen akan mempengaruhi pemberian

pendapat audit, meskipun ada tekanan dan intervensi dari pihak manajemen. Faktor

independensi ini merupakan salah satu faktor yang sangat sensitif terhadap profesi

akuntan publik karena banyak kasus manipulasi bisnis yang melibatkan profesi akuntan

publik. Hal tersebut membuat kepercayaan publik terhadap profesi akuntan publik

menjadi luntur. Beberapa faktor yang mempengaruhi independensi auditor, yaitu

pemberian jasa konsultasi kepada klien, persaingan antar kantor akuntan publik, ukuran

kantor akuntan publik, dan lama hubungan audit (Shockley, 1981 dalam Ariesanti,

2001).

Menurut Mayangsari (2003), antara keahlian atau kompetensi dan independensi

merupakan dua karakteristik yang saling bergantung dan terkait. Auditor diasumsikan

memiliki independensi baik secara mental maupun fisik untuk melaksanakan tugas audit

serta memiliki keahlian dan pengalaman yang cukup agar dapat memberikan pendapat

secara obyektif. Schandl (1978) dalam Mayangsari (2003) juga menyatakan bahwa

keindependenan auditor berhubungan dengan obyektivitas dan kompetensi. Kedua faktor

tersebut mungkin akan mempengaruhi opini auditor terhadap kelangsungan hidup

perusahaan.

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Mayangsari (2003) dan

didukung oleh beberapa penelitian lainnya. Penelitian Mayangsari (2003) menguji

pengaruh keahlian audit dan independensi terhadap pendapat audit dengan menggunakan

kuasieksperimen. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa keahlian dan

independensi yang dimiliki auditor akan mempengaruhi kemampuan untuk memprediksi

kelangsungan hidup perusahaan. Auditor yang ahli dan independen cenderung

memberikan pendapat yang lebih tepat dibandingkan auditor yang tidak memiliki dua

karakter tersebut atau hanya memiliki salah satu diantaranya. Pada penelitian-penelitian

Page 17: Penagruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20495/1/CHANDRA... · Student Executive Board UIN Jakarta 2002 —

lain disebutkan beberapa faktor yang mempengaruhi prediksi tentang going concern

perusahaan. Penelitian Rahayu (2007) menyebutkan opini audit sebelumnya dan reputasi

auditor akan mempengaruhi prediksi tentang going concern perusahaan. Penelitian

Setyarno dkk (2006) juga menyebutkan bahwa opini audit tahun sebelumnya

berpengaruh terhadap opini audit going concern.

Penelitian ini ingin menguji kembali hasil penelitian dari Mayangsari (2003).

Penelitian ini bermaksud menunjukkan keterkaitan antara keahlian dan independensi

sebagai dua karakter auditor yang tidak terpisahkan dalam memprediksi kelangsungan

hidup sebuah perusahaan. Pendapat kelangsungan hidup perusahaan sengaja dipilih oleh

peneliti karena banyaknya kesalahan opini yang dibuat oleh auditor menyangkut hal ini.

Selain itu, peneliti ingin mengetahui apakah keahlian audit dan independensi

mempunyai pengaruh terhadap auditor dalam memberikan pendapat audit. Perbedaan

penelitian ini dengan penelitian Mayangsari (2003) adalah penelitian ini hanya

menggunakan auditor sebagai sampel dan tidak menggunakan sampel mahasiswa. Selain

itu, instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, yang diadopsi dari penelitian

Mayangsari (2003) dan Suartana (2007), akan disederhanakan untuk memudahkan

responden untuk mengisinya.

B. Perumusan Masalah

Pemberian pendapat tentang sesuatu yang bersifat prediktif sangat kompleks dan

bukan hal yang mudah, misalnya memprediksi kelangsungan hidup sebuah peruahaan.

Beberapa faktor yang sangat penting yaitu keahlian dan independensi yang dimiliki

auditor. Dua karakter ini saling bergantung dan terkait. Auditor yang tidak kompeten

akan cenderung bergantung pada bukti-bukti yang disediakan oleh pihak manajemen

atau pendapat orang lain. Sehingga mereka tidak dapat memberikan pendapat secara

obyektif dan menjadikan mereka tidak independen.

Page 18: Penagruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20495/1/CHANDRA... · Student Executive Board UIN Jakarta 2002 —

Berdasarkan uraian tersebut, dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian

ini sebagai berikut:

1. Apakah keahlian audit yang dimiliki auditor akan mempengaruhi pendapat audit atas

kelangsungan usaha?

2. Apakah independensi yang dimiliki auditor akan mempengaruhi pendapat audit atas

kelangsungan usaha?

3. Apakah keahlian audit dan independensi yang dimiliki auditor akan mempengaruhi

pendapat audit atas kelangsungan usaha?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dalam

penelitian ini adalah:

1. Menguji pengaruh dari keahlian audit yang dimiliki auditor terhadap pendapat audit

atas kelangsungan usaha.

2. Menguji pengaruh dari independensi yang dimiliki auditor terhadap pendapat audit

atas kelangsungan usaha.

3. Menguji pengaruh dari keahlian audit dan independensi yang dimiliki auditor

terhadap pendapat audit atas kelangsungan usaha.

D. Manfaat Penelitian

1. Memberikan pengetahuan tentang faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pendapat

audit atas kelangsungan usaha.

2. Menjadi masukan untuk profesi akuntan publik untuk lebih meningkatkan keahlian

dan independensi.

3. Sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya yang ingin mengkaji lebih dalam

mengenai permasalahan ini.

Page 19: Penagruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20495/1/CHANDRA... · Student Executive Board UIN Jakarta 2002 —

4. Sebagai bentuk implementasi ilmu pengetahuan yang diperoleh di lingkungan

perkuliahan yang berupa teori-teori dengan kenyataan yang terjadi di lapangan,

sehingga teori yang diperoleh dapat digunakan pada kondisi yang sesungguhnya.

Page 20: Penagruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20495/1/CHANDRA... · Student Executive Board UIN Jakarta 2002 —

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Keahlian Audit

Keahlian dan kemahiran profesional merupakan standar umum yang harus

dimiliki oleh seorang auditor dalam melakukan pekerjaan auditnya (Boynton et. al.,

2003). Auditor diharapkan memiliki kesungguhan dan kecermatan dalam melaksanakan

audit serta menerbitkan laporan atas temuan. Dalam memenuhi standar ini, seorang

auditor yang berpengalaman harus secara kritis melakukan review atas pekerjaan yang

dikerjakan dan pertimbangan yang digunakan oleh personil kurang berpengalaman yang

turut ambil bagian dalam audit. Standar penggunaan keahlian ini mengharuskan seorang

auditor berlaku jujur dan tidak ceroboh dalam melakukan audit.

Secara umum, belum terdapat kesepakatan mengenai definisi keahlian di antara

peneliti. Ahli (experts) didefinisikan sebagai seseorang yang memiliki tingkat

keterampilan tertentu atau pengetahuan yang tinggi dalam subyek tertentu yang

diperoleh dari pelatihan atau pengalaman (Murtanto dan Gudono, 1999). Troter (1986)

dalam Murtanto dan Gudono (1999), mendefinisikan ahli adalah orang yang dengan

keterampilannya mengerjakan pekerjaan dengan mudah, cepat, intuitif, dan sangat jarang

atau tidak pernah membuat kesalahan, sedangkan Hayes-Roth, dkk (1983) dalam

Murtanto dan Gudono (1999), mendefinisikan keahlian sebagai keberadaan dari

pengetahuan tentang suatu lingkungan tertentu, pemahaman terhadap masalah yang

timbul dalam lingkungan tersebut dan keterampilan untuk memecahkan permasalahan

tersebut.

Dalam beberapa studi auditing, masih belum terdapat definisi yang jelas

mengenai pengertian keahlian. Konsep keahlian harus dioperasionalkan dengan melihat

beberapa variabel atau ukuran lain, seperti lamanya pengalaman kerja di bidang tertentu

(Murtanto dan Gudono, 1999). Definisi keahlian dalam bidang audit pun sering diukur

Page 21: Penagruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20495/1/CHANDRA... · Student Executive Board UIN Jakarta 2002 —

dengan pengalaman. Namun menurut Ashton (1991) dalam Mayangsari (2003), ukuran

keahlian tidak cukup hanya pengalaman tetapi diperlukan pertimbangan-pertimbangan

lain dalam pembuatan suatu keputusan yang baik karena pada dasarnya manusia

memiliki sejumlah unsur lain selain pengalaman. Bedard (1989) dalam Mayangsari

(2003) menggunakan kombinasi variabel yang berkaitan dengan pengalaman praktis dan

pendidikan ke dalam suatu ukuran dari keahlian dengan menggunakan pendekatan

analisis faktor, kemudian mengatakan bahwa orang yang ahli dalam bidang audit adalah

seseorang yang memiliki pengetahuan dan keahlian prosedural yang luas, yang

ditunjukkan dalam pengalaman audit.

Mohammadi dan Wright (1987) dalam Mayangsari (2003) menunjukkan bahwa

staf yang berpengalaman akan memberikan pendapat yang berbeda dengan staf junior

untuk tugas-tugas yang sifatnya tidak terstruktur. Karakteristik tugas yang tidak

terstruktur adalah tugas tersebut unik, tidak ada petunjuk pasti untuk dijadikan acuan,

lebih cenderung berupa prediksi dan banyak membutuhkan intuisi dalam membuat

keputusan. Karakteristik tugas terstruktur adalah tugas tersebut rutin, biasa terjadi dan

tidak memberikan pendapat. Pengaruh pengalaman akan meningkat seiring dengan

meningkatnya kompleksitas tugas. Seperti hasil penelitian yang dilakukan Libby dan

Frederick (1990) dalam Sularso dan Na’im (1999) yang mengatakan bahwa pengalaman

pemeriksaan dapat meningkatkan pengetahuan pemeriksa tentang sebab dan konsekuensi

kekeliruan dalam suatu siklus transaksi.

Dalam perkembangan berikutnya, variabel keahlian diukur dengan memasukkan

unsur kinerja, seperti kemampuan (ability), pengetahuan (knowledge) dan pengalaman

(experience) (Libby, 1995 dalam Murtanto dan Gudono, 1999). Secara praktik, definisi

keahlian sering ditunjukkan dengan pengakuan resmi (official recognition) seperti

kecerdasan partner dan penerimaan konsensus (consensus acclamation), seperti

pengakuan terhadap seorang spesialis pada industri tertentu, tanpa adanya suatu daftar

resmi dari atribut-atribut keahlian. Seorang yang ahli dalam bidang tertentu akan

Page 22: Penagruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20495/1/CHANDRA... · Student Executive Board UIN Jakarta 2002 —

mendapat pengakuan dari orang lain, tanpa adanya ketentuan yang baku. Dalam hal ini,

Shanteau (1987) dalam Murtanto dan Gudono (1999) memberikan definisi operasional

seorang yang ahli sebagai orang yang telah diakui dalam profesinya yang memiliki

keterampilan dan kemampuan yang penting untuk menilai pada derajat yang tinggi.

Dari beberapa penelitian tersebut, dapat ditunjukkan adanya konsistensi bahwa

dari beberapa faktor yang mempengaruhi keahlian audit ternyata faktor pengetahuan

kognitif merupakan faktor yang sangat penting bagi auditor. Faktor lain yang juga

penting adalah psikologi dan strategi dalam pengambilan keputusan. Sedangkan faktor-

faktor seperti kemampuan kognitif dalam berpikir dan analisis tugas bukan merupakan

faktor yang penting. Hasil penelitian Murtanto dan Gudono (1999) menunjukkan

komponen keahlian auditor di Indonesia terdiri atas:

1. Komponen pengetahuan, yang merupakan komponen penting dalam suatu keahlian.

Komponen ini meliputi pengetahuan terhadap fakta-fakta, prosedur-prosedur dan

pengalaman. Pengalaman sering digunakan sebagai pengganti dari pengetahuan,

sebab pengalaman akan memberikan hasil dalam menghimpun dan memberi

kemajuan bagi pengetahuan.

2. Ciri-ciri psikologis, seperti kemampuan berkomunikasi, kreativitas, kemampuan

bekerja sama dengan lain, dan kepercayaan kepada keahlian merupakan komponen

ciri-ciri psikologis.

3. Kemampuan berpikir, merupakan kemampuan untuk mengakumulasi dan mengolah

informasi. Beberapa karakterisitik yang dapat dimasukkan sebagai unsur

kemampuan berpikir misalnya kemampuan beradaptasi pada situasi yang baru dan

ambiguis, perhatian terhadap fakta-fakta yang relevan dan kemampuan untuk

mengabaikan fakta yang tidak relevan merupakan suatu kemampuan yang efektif

untuk menghindari tekanan-tekanan.

Page 23: Penagruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20495/1/CHANDRA... · Student Executive Board UIN Jakarta 2002 —

4. Strategi penentuan keputusan, baik formal maupun informal akan membantu dalam

membuat keputusan yang sistematis dan membantu keahlian di dalam mengatasi

keterbatasan manusia.

5. Analisis tugas, banyak dipengaruhi oleh pengalaman-pengalaman audit dan analisis

tugas ini akan mempunyai pengaruh terhadap penentuan keputusan. Kompleksitas

tugas akan mempengaruhi pilihan terhadap bantuan keputusan oleh auditor yang

telah tinggi pengalamannya dan digunakan untuk mengembangkan kerangka umum

dari lingkungan tugas dalam audit.

Keahlian juga dapat dilihat dari jenis informasi yang digunakan. Seorang yang

ahli cenderung menggunakan informasi yang sifatnya kebalikan dari kondisi

sesungguhnya (atypical) (Mayangsari, 2003). Alba dan Hutchinson (1987) dalam

Mayangsari (2003), menyatakan bahwa peningkatan keakuratan pengambilan keputusan

karena menggunakan informasi yang atypical hanya sesuai dengan orang-orang yang

ahli. Kondisi ini disebabkan, mereka lebih sensitif dengan ketidakharmonisan informasi

dibandingkan seseorang yang kurang ahli. Fiske et. al. (1983) dalam Mayangsari (2003),

juga menyebutkan hal yang sama, dengan menambahkan keterangan bahwa seorang ahli

mempunyai kapasitas yang lebih besar untuk menampung segala macam informasi yang

relevan dibandingkan dengan orang yang kurang ahli.

Berdasarkan keterangan-keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa keahlian

audit dapat diukur atas dasar lamanya pengalaman kerja, jenjang jabatan serta jenis

informasi yang digunakan. Peneliti menggunakan variabel lamanya pengalaman kerja

dan jenjang jabatan untuk mengukur keahlian audit.

B. Independensi

Profesi auditor merupakan profesi yang unik dan berbeda dari profesi lainnya.

Auditor disewa untuk memeriksa laporan keuangan oleh klien akan tetapi auditor tidak

bertanggung jawab langsung terhadap klien, melainkan kepada pihak ketiga seperti

Page 24: Penagruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20495/1/CHANDRA... · Student Executive Board UIN Jakarta 2002 —

investor atau kreditor. Sehingga auditor tidak boleh hanya mementingkan kepentingan

kliennya. Auditor harus bersikap independen agar hasil pengujian laporan keuangan

yang dilakukannya dapat dipercaya dan bermanfaat bagi semua pihak.

Nilai auditing sangat bergantung pada persepsi publik akan independensi yang

dimiliki oleh auditor. Independensi dalam audit berarti mengambil sudut pandang yang

tidak bias dalam melakukan ujian audit, mengevaluasi hasilnya, dan membuat laporan

audit (Arens et. al., 2003:124). Jika seorang auditor adalah penasihat bisnis untuk

kliennya atau mempunyai hubungan khusus, maka auditor tersebut tidak bisa dianggap

independen. Independensi dianggap sebagai karakteristik auditor yang paling kritis.

Definisi lain mengenai independensi adalah:

Independensi merupakan suatu standar auditing yang penting, karena opini

akuntan independen bertujuan untuk menambah kredibilitas laporan

keuangan yang disajikan oleh manajemen. Jika akuntan tersebut tidak

independen terhadap kliennya, maka opininya tidak akan memberikan

tambahan apapun (Mautz dan Sharaf, 1993:246 dalam Ariesanti, 2001).

Independensi merupakan sikap dan pikiran seseorang yang dicirikan oleh

pendekatan integritas dan obyektivitas tugas profesionalnya. Dalam Kode Etik Akuntan

tahun 1994 (Mayangsari, 2003), disebutkan bahwa independensi adalah sikap yang

diharapkan dari seorang akuntan publik untuk tidak mempunyai kepentingan pribadi

dalam pelaksanaan tugasnya, yang bertentangan dengan prinsip integritas dan

obyektivitas. Seorang akuntan juga harus menghindari situasi yang bisa menimbulkan

kesan dari pihak ketiga bahwa ada pertentangan kepentingan sehingga integritas dan

obyektivitas tidak dapat dipertahankan. Integritas dan obyektivitas merupakan suatu hal

yang abstrak sehingga tidak dapat diukur secara pasti, tetapi keduanya merupakan hal

yang mendasar bagi profesi akuntan publik. Kell et. al. (1989) dalam Mayangsari

(2003), menjelaskan bahwa integritas berarti jujur dan dapat dipercaya, sedangkan

obyektivitas berhubungan dengan kemampuan akuntan publik untuk mempunyai sikap

adil dan tidak memihak dalam segala hal yang berkaitan dengan tugas profesionalnya.

Page 25: Penagruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20495/1/CHANDRA... · Student Executive Board UIN Jakarta 2002 —

Berdasarkan keterangan-keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa

independensi, merupakan suatu sikap seseorang untuk bertindak secara obyektif dengan

integritas yang tinggi. Integritas berhubungan dengan kejujuran intelektual seorang

akuntan, sedangkan obyektivitas secara konsisten berhubungan dengan sikap netral

dalam melaksanakan tugas pemeriksaan dan menyiapkan laporan auditan (Mayangsari,

2003). Oleh karena itu, dalam menjalankan tugas auditnya, seorang auditor tidak hanya

dituntut untuk memiliki keahlian saja, tetapi juga harus bersikap independen. Meskipun

seorang auditor mempunyai keahlian tinggi namun tidak independen, maka publik akan

meragukan hasil audit dan kemampuannya.

Mempertahankan sikap dan perilaku yang independen bagi auditor dalam

memenuhi tanggung jawab mereka adalah penting tetapi yang juga penting adalah jika

pemakai laporan auditan memiliki kepercayaan atas independensi yang dimiliki auditor.

Independensi dapat diidentifikasikan menjadi dua, yaitu independensi dalam fakta

(independence in fact) dan independensi dalam penampilan (independence in

appearance) (Arens et. al., 2003:124). Setiap auditor harus memiliki kedua sikap

independensi tersebut, karena saling berhubungan erat dan berkaitan satu sama lain.

Independensi dalam fakta hadir saat auditor benar-benar mempertahankan perilaku yang

tidak bias di sepanjang penugasan audit, sedangkan independensi dalam penampilan

adalah hasil dari interpretasi lainnya dari independensi ini. Jika auditor independen

secara fakta tetapi pemakai laporan auditan yakin auditor tersebut mempunyai hubungan

khusus dengan klien, maka sebagian besar nilai dari fungsi audit telah hilang.

Independensi dalam kenyataan atau bisa disebut dengan independensi sikap

mental berarti adanya kejujuran di dalam diri akuntan dalam mempertimbangkan fakta-

fakta dan adanya pertimbangan obyektif tidak memihak di dalam diri akuntan dalam

merumuskan dan menyatakan pendapatnya. Independensi dalam penampilan berarti

adanya kesan masyarakat bahwa akuntan publik bertindak independen sehingga akuntan

publik harus menghindari keadaan-keadaan atau faktor-faktor yang dapat mengakibatkan

Page 26: Penagruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20495/1/CHANDRA... · Student Executive Board UIN Jakarta 2002 —

masyarakat meragukan kebebasannya. Jadi, independensi dalam penampilan

berhubungan dengan persepsi masyarakat terhadap independensi akuntan publik

(Wulandari, 2007).

Independensi sikap mental sulit diketahui oleh masyarakat, oleh karena itu

masyarakat cenderung untuk menilai independensi penampilan akuntan publik daripada

independensi sikap mental. Rusaknya independensi penampilan suatu kantor akuntan

publik tidak hanya merusak kepercayaan masyarakat terhadap kantor akuntan yang

bersangkutan tetapi juga merusak kepercayaan terhadap profesi akuntan publik secara

keseluruhan (Wulandari, 2007).

Mulyadi (1986) dalam Wulandari (2007), menjelaskan bahwa independensi

mempunyai tiga aspek, yaitu:

1. Independensi dalam diri akuntan yang berupa kejujuran di dalam

mempertimbangkan fakta-fakta yang dijumpainya di dalam pemeriksaannya.

2. Independensi dipandang dari sudut pihak lain yang mengetahui informasi yang

bersangkutan dengan diri akuntan.

3. Independensi dipandang dari sudut keahliannya, seseorang dapat mempertimbangkan

fakta mengenai pemeriksaan fakta tersebut.

Penelitian mengenai independensi telah cukup banyak dilakukan, baik di dalam

negeri maupun di luar negeri. Shockley (1981) dalam Ariesanti (2001), melakukan

penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi independensi akuntan publik.

Faktor yang diteliti adalah pemberian jasa konsultasi kepada klien, persaingan antar

kantor akuntan publik, ukuran kantor akuntan publik, dan lama hubungan audit. Hasil

penelitian tersebut menunjukkan bahwa pemberian jasa konsultasi kepada klien,

persaingan antar kantor akuntan publik, dan ukuran kantor akuntan publik dapat

meningkatkan risiko rusaknya independensi akuntan publik. Sedangkan faktor lama

ikatan hubungan dengan klien tidak berpengaruh secara signifikan.

Page 27: Penagruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20495/1/CHANDRA... · Student Executive Board UIN Jakarta 2002 —

Supriyono (1988) dalam Ariesanti (2001) telah melakukan penelitian dengan

tujuan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi independensi auditor di Indonesia.

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa ikatan kepentingan keuangan dan

hubungan usaha dengan klien, persaingan yang tajam antar kantor akuntan publik,

besarnya fee audit, lamanya penugasan audit, ukuran kantor akuntan publik, dan

pemberian jasa lain selain jasa audit dapat merusak independensi auditor.

Deis dan Groux (1992) dalam Alim et. al. (2007) mengatakan bahwa pada

konflik kekuatan, klien dapat menekan untuk melawan standar profesionalnya dan

dalam ukuran yang besar, kondisi keuangan klien yang sehat dapat digunakan sebagai

alat untuk menekan auditor dengan cara akan melakukan auditor. Hal ini dapat membuat

auditor tidak akan dapat bertahan dari tekanan klien tersebut, sehingga menyebabkan

independensi mereka melemah. Kondisi ini akan sangat menyudutkan posisi auditor

sehingga ada kemungkinan bahwa auditor akan melakukan apa yang diinginkan klien,

termasuk dalam pemberian opini. Posisi tersebut sangat dilematis bagi auditor karena

mereka ditekan untuk memenuhi keinginan klien, sedangkan di sisi lain tindakan

tersebut dapat melanggar standar profesi sebagai acuan kerja mereka.

Berdasarkan penelitian-penelitian tersebut, nampak bahwa pemberian opini

auditor merupakan suatu faktor yang dapat mempengaruhi pemilihan kantor akuntan dan

menyebabkan klien berganti kantor akuntan, karena klien cenderung mengharapkan

pemberian opini yang baik dari kantor akuntan publik yang dipilihnya. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa pemberian pendapat oleh auditor dapat tidak obyektif jika auditor

tidak independen (Mayangsari, 2003).

Namun, ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa profesi akuntan

publik tidak sensitif terhadap masalah independensi. Seperti yang diungkapkan oleh

Joyce&Biddle (1981) dan Margheim (1986) dalam Mayangsari (2003), yang

menunjukkan bahwa auditor tidak begitu membedakan antara penjelasan dari pihak

manajemen dan pihak ketiga yang lebih independen.

Page 28: Penagruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20495/1/CHANDRA... · Student Executive Board UIN Jakarta 2002 —

Beberapa hasil penelitian yang tidak konsisten dan berbeda ini menarik untuk

diteliti kembali, terutama mengenai auditor yang ada di Indonesia. Pengujian kembali

suatu hasil penelitian yang saling bertentangan dengan kondisi yang lebih spesifik juga

didukung oleh pernyataan Otley et. al. (1994) dalam Sularso (1999), yang mengatakan

bahwa replikasi dengan kondisi yang berbeda akan dapat menempatkan keyakinan pada

suatu hasil penelitian sebelumnya pada tingkat yang lebih baik. Dalam penelitian ini,

peneliti menggunakan faktor ukuran kantor akuntan publik, lama hubungan audit,

besarnya fee audit, persaingan antar kantor akuntan publik, dan tekanan dari klien

sebagai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi independensi auditor.

C. Pendapat Audit Atas Kelangsungan Usaha

Dalam melakukan penugasan umum, auditor ditugaskan untuk memberikan

pendapat atas laporan keuangan entitas yang diperiksanya. Pendapat atau opini audit

merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dalam laporan audit. Laporan audit

merupakan bagian terpenting dalam suatu proses audit karena laporan tersebut

menginformasikan pemakai informasi tentang apa yang dilakukan auditor dan apa

kesimpulan yang diperolehnya. Pendapat audit diberikan auditor melalui beberapa tahap

audit sehingga auditor dapat memberikan kesimpulan atas opini yang harus diberikan

atas laporan keuangan yang diauditnya. Dengan demikian, auditor dalam memberikan

pendapatnya telah didasarkan pada keyakinan profesionalnya.

Going concern adalah kelangsungan hidup suatu entitas (Setyarno et. al., 2006).

Dengan adanya going concern maka suatu entitas dianggap akan mampu

mempertahankan kegiatan usahanya dalam jangka panjang, tidak akan dilikuidasi dalam

jangka waktu pendek. Laporan audit dengan modifikasi mengenai going concern

merupakan suatu indikasi bahwa dalam penilaian auditor terdapat risiko auditee tidak

dapat bertahan dalam kegiatan usahanya. Merupakan tanggung jawab manajemen untuk

menentukan kelayakan dari persiapan laporan keuangan menggunakan dasar going

Page 29: Penagruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20495/1/CHANDRA... · Student Executive Board UIN Jakarta 2002 —

concern dan tanggung jawab auditor untuk meyakinkan dirinya bahwa penggunaan

dasar going concern oleh entitas adalah layak dan diungkapkan secara memadai dalam

laporan keuangan (Setiawan, 2006 dalam Praptitorini dan Januarti, 2007). Menurut

Altman dan McGough (1974) dalam Praptitorini dan Januarti (2007), masalah going

concern terbagi dua, yaitu masalah keuangan yang meliputi kekurangan (defisiensi)

likuiditas, defisiensi ekuitas, penunggakan hutang, kesulitan memperoleh dana, serta

masalah operasi yang meliputi kerugian operasi yang terus-menerus, prospek

pendapatan yang meragukan, kemampuan operasi terancam, dan pengendalian yang

lemah atas operasi. Auditor harus mempertimbangkan hasil dari operasi, kondisi

ekonomi yang mempengaruhi perusahaan, kemampuan membayar hutang, dan

kebutuhan likuiditas di masa yang akan datang untuk menentukan pendapatnya

mengenai going concern entitas (Setyarno et. al., 2006).

Chen dan Church (1992) dalam Setyarno et. al. (2006), menyatakan bahwa

perusahaan yang bermasalah setidaknya memenuhi salah satu dari kriteria berikut: (1)

ekuitas yang negatif, (2) arus kas yang negatif, (3) laba operasi yang negatif, (4) modal

kerja yang negatif, (5) laba bersih yang negatif, atau (6) laba ditahan yang negatif.

D. Keahlian Audit, Independensi dan Pendapat Audit

Berdasarkan hasil-hasil penelitian sebelumnya mengenai hubungan antara faktor

keahlian audit dan independensi dengan pendapat audit, menunjukkan adanya hubungan

yang saling bergantung antara keahlian audit dan independensi terhadap pemberian

pendapat audit. Artinya, auditor, baik itu kompeten maupun tidak kompeten akan

cenderung memberikan pendapat yang salah karena adanya faktor lain yang komersial,

seperti kerugian jika klien berpindah ke kantor akuntan lain atau auditor menghadapi

tekanan pada saat melakukan proses pemeriksaan (Mutchler, 1985 dalam Mayangsari,

2003).

Page 30: Penagruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20495/1/CHANDRA... · Student Executive Board UIN Jakarta 2002 —

Barnes & Huan (1991) dalam Mayangsari (2003), juga mengatakan bahwa

kesalahan opini auditor dipengaruhi oleh faktor kompetensi dan independensi. Penelitian

mereka menyebutkan bahwa kompetensi dan independensi adalah sikap yang tidak

saling mempengaruhi. Dalam penelitian tersebut, independensi diartikan sebagai

ketergantungan auditor terhadap informasi kualitatif. Pertama kali, auditor diberikan

informasi kuantitatif yang berupa laporan keuangan dan sejumlah rasio keuangan yang

dibutuhkan. Kemudian auditor diminta menganalisa kelangsungan hidup perusahaan

tersebut dan memberikan pendapatnya. Pada tahap kedua, auditor diberikan sejumlah

informasi kualitatif dan diminta memberikan pendapat terhadap kelangsungan hidup

perusahaan tersebut. Hasilnya menunjukkan bahwa auditor mengubah pendapatnya

setelah menerima informasi kualitatif. Perubahan tersebut cenderung pada opini yang

benar dibandingkan opini sebelumnya.

Teori yang menjelaskan latar belakang terjadinya perbedaan pendapat antara

auditor ahli dan independen dengan auditor yang tidak memiliki salah satu karakteristik

ataupun kedua karakteritik tersebut adalah Behavioral decision theory (Mayangsari,

2003). Bowditch dan Buono (1990) dalam Mayangsari (2003) mengatakan bahwa teori

ini berhubungan dengan perilaku seseorang dalam proses pengambilan keputusan. Teori

ini berbeda dengan classical decision theory yang menyatakan bahwa seseorang dapat

mengambil keputusan yang tepat karena semua alternatif tindakan yang dapat diambil

telah diketahui sepenuhnya. Sebaliknya, behavioral decision theory menyatakan bahwa

seseorang mempunyai keterbatasan pengetahuan dan bertindak hanya berdasarkan

persepsinya terhadap suatu situasi yang sedang dihadapi. Selain itu, setiap orang

mempunyai struktur pengetahuan yang berbeda dan kondisi ini akan mempengaruhi cara

pembuatan suatu keputusan. Konteks sosial, seperti tekanan atau pengaruh sosial

ekonomi, juga mempengaruhi seseorang dalam pengambilan keputusan. Seseorang akan

mengesampingkan pemikiran rasionalnya jika merasa bahwa keputusan tersebut

berkaitan erat dengan kepentingan pribadinya.

Page 31: Penagruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20495/1/CHANDRA... · Student Executive Board UIN Jakarta 2002 —

Berdasarkan penjelasan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa proses

pengambilan keputusan dalam bidang audit dipengaruhi oleh faktor keahlian audit dan

independensi. Keahlian audit berkaitan erat dengan struktur pengetahuan yang dimiliki

auditor dan dapat menyebabkan perbedaan pendapat audit terhadap suatu kasus tertentu.

Sedangkan independensi merupakan cerminan tekanan politik, sosial, dan ekonomi yang

dihadapi oleh seorang auditor dalam proses pengambilan keputusan dalam pemberian

opini audit (Mayangsari, 2003).

Peneliti memilih tugas pemberian pendapat terhadap kelangsungan hidup

perusahaan dalam penelitian ini dengan maksud untuk menguji kembali hipotesis

mengenai self-fulfilling prophecy effect yang mengatakan bahwa seseorang berharap

pihak lain akan bertingkah laku atau membuat keputusan sesuai dengan kehendaknya

(Mayangsari, 2003). Dengan demikian, seseorang yang menginginkan harapannya

terpenuhi, akan melakukan tindakan-tindakan yang dapat memaksa seseorang untuk

bertindak sesuai yang diharapkan.

Pemberian pendapat auditor mengenai kelangsungan hidup akan dapat

mempengaruhi kelanjutan usaha klien. Jika auditor memberikan pendapat buruk

mengenai kelangsungan hidup usaha klien, akan dapat menyebabkan terhentinya usaha

klien tersebut. Sebaliknya, jika auditor enggan kehilangan kliennya dengan berbagai

alasan ekonomis, maka auditor tidak akan memberikan pendapat buruk mengenai

kelangsungan hidup usaha klien tersebut. Akan tetapi jika ternyata pendapat yang

diberikan salah, dapat menimbulkan risiko tuntutan hukum atau rusaknya reputasi

auditor. Berdasarkan self-fulfilling prophecy effect, auditor yang takut reputasinya rusak

akan cenderung memberikan pendapat qualified pada perusahaan yang bermasalah,

sedangkan auditor yang takut kepentingan-kepentingan ekonomisnya terganggu, seperti

karirnya terhambat atau akan kehilangan klien potensial, akan cenderung memberikan

opini unqualified pada perusahaan yang bermasalah (Mayangsari, 2003).

Page 32: Penagruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20495/1/CHANDRA... · Student Executive Board UIN Jakarta 2002 —

DeAngelo (1981) dalam Setyarno et. al. (2006), menyatakan bahwa auditor

dengan skala besar memiliki insentif yang lebih untuk menghindari kritikan kerusakan

reputasi dibandingkan auditor dengan skala kecil. Auditor dengan skala besar juga lebih

cenderung untuk mengungkapkan masalah-masalah yang ada karena lebih kuat

menghadapi risiko proses pengadilan. Argumen tersebut menunjukkan bahwa auditor

dengan skala besar memiliki insentif yang lebih untuk mendeteksi dan melaporkan

masalah going concern kliennya. Auditor dengan skala besar dapat menyediakan

kualitas audit yang lebih baik dibandingkan auditor dengan skala kecil, termasuk dalam

mengungkapkan masalah going concern. Semakin besar skala auditor, akan semakin

besar kemungkinan auditor untuk menerbitkan opini audit going concern (Setyarno et.

al., 2006).

E. Penelitian Terdahulu

Mayangsari (2003) telah melakukan penelitian mengenai pengaruh keahlian

audit dan independensi terhadap pemberian pendapat audit. Hasil penelitian tersebut

menunjukkan bahwa auditor yang ahli dan independen cenderung memberikan pendapat

yang benar dibandingkan auditor yang hanya memiliki salah satu karakter atau sama

sekali tidak mempunyai karakter tersebut. Selain itu, auditor yang ahli ternyata memiliki

perbedaan perhatian terhadap jenis informasi yang digunakan sebagai dasar pemberian

pendapat audit. Auditor yang ahli lebih memperhatikan informasi yang tidak sejenis

(atypical) daripada auditor yang non ahli.

Penelitian Suartana (2007) menunjukkan bahwa self review efektif dalam

mengeliminasi efek kekinian dalam pertimbangan auditor mengenai penilaian terhadap

kelangsungan hidup satuan usaha dengan berbagai level pengalaman. Self review

dilakukan dengan cara memberikan bobot atas informasi yang diterima sebelumnya.

Sedangkan hasil penelitian Murtanto dan Gudono (1999) menunjukkan bahwa yang

menjadi faktor penentu keahlian audit tidak hanya pengetahuan dan pengalaman tetapi

Page 33: Penagruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20495/1/CHANDRA... · Student Executive Board UIN Jakarta 2002 —

terdapat faktor-faktor lain. Karakteristik lain yang juga penting meliputi kategori ciri-ciri

psikologis, kemampuan berpikir, strategi penentuan keputusan, dan analisis tugas.

Rangking kategori karakteristik dari hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa ciri-

ciri psikologis merupakan kategori yang terpenting dalam menentukan keahlian audit,

diikuti kategori karakteristik keahlian lainnya.

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Mayangsari (2003). Penelitian

ini mencoba untuk mengkonfirmasi lebih lanjut mengenai pengaruh keahlian audit dan

independensi dalam menentukan pendapat audit. Perbedaan penelitian ini dengan

penelitian Mayangsari (2003) adalah penelitian ini hanya menggunakan akuntan publik

sebagai responden dan hanya akan menguji hipotesis mengenai pengaruh keahlian audit

dan independensi terhadap pemberian pendapat audit. Selain itu, peneliti berpendapat

bahwa keahlian audit dan independensi merupakan karakteristik yang terpisah karena

keduanya berdiri sendiri, meskipun mempunyai ketergantungan.

Tabel 2.1.

Penelitian Terkait

Peneliti Tahun Variabel Hasil

Sekar

Mayangsari

2003 Independen: keahlian audit,

independensi, jenis informasi

Dependen: pendapat audit, nilai recall test

Pendapat auditor yang

ahli dan independen berbeda dengan auditor

yang hanya memiliki salah satu karakter atau

sama sekali tidak mempunyai karakter

tersebut. Auditor yang ahli memiliki perbedaan

perhatian terhadap jenis informasi yang

digunakan sebagai dasar

pemberian pendapat

audit.

I Wayan

Suartana

2007 Independen: urutan bukti,

pengalaman, self review

Dependen: kelangsungan

hidup perusahaan

Tidak terdapat interaksi

antara urutan bukti,

pengalaman dan self

review pada penilaian

kelangsungan hidup

perusahaan.

Page 34: Penagruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20495/1/CHANDRA... · Student Executive Board UIN Jakarta 2002 —

Murtanto dan

Gudono

1999 Karakteristik-karakteristik

yang menentukan keahlian

audit selain pengetahuan dan

pengalaman, terdiri dari lima

kategori: komponen

pengetahuan, ciri-ciri

psikologis, strategi

penentuan keputusan,

kemampuan berpikir, dan

analisis tugas.

Lima kategori yang

terpenting berdasarkan

rangkingnya adalah ciri-

ciri psikologis, strategi

penentuan keputusan,

komponen pengetahuan,

kemampuan berpikir,

dan analisis tugas.

Alia

Ariesanti

2001 Independen: keahlian

(pengalaman dan

pengetahuan)

Dependen: independensi

(lama ikatan dengan klien,

tekanan dari klien, dan telaah dari rekan auditor)

Dependen: kualitas audit

Menurut persepsi

auditor, hanya

pengetahuan yang

berpengaruh terhadap

kualitas audit. Lama

ikatan dengan klien dan tekanan dari klien tidak

merusak independensi auditor, sedangkan

telaah rekan sejawat berpengaruh terhadap

kualitas audit walaupun tidak signifikan.

Mirna Dyah Praptitorini

dan Indira Januarti

2007 Independen: kualitas audit, debt default, opinion

shopping Dependen: opini audit going

concern

Kualitas audit dan debt

default berpengaruh

positif terhadap opini audit going concern,

sedangkan opinion

shopping berpengaruh

negatif terhadap opini

audit going concern.

Eko Budi

Setyarno,

Indira

Januarti,

Faisal

2006 Independen: kualitas audit,

kondisi keuangan

perusahaan, opini audit

tahun sebelumnya,

pertumbuhan perusahaan

Dependen: opini audit going

concern

Kondisi keuangan

perusahan dan opini

audit tahun sebelumnya

mempengaruhi opini

audit going concern

secara signifikan,

sedangkan kualitas audit

dan pertumbuhan

perusahaan tidak

berpengaruh terhadap

opini audit going

concern.

F. Hipotesis

Berdasarkan penelitian terdahulu dan landasan teori, hipotesis yang akan

diajukan dalam penelitian ini adalah:

Ha1: Keahlian audit yang dimiliki auditor berpengaruh terhadap pendapat audit atas

kelangsungan usaha.

Page 35: Penagruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20495/1/CHANDRA... · Student Executive Board UIN Jakarta 2002 —

Ha2: Independensi yang dimiliki auditor berpengaruh terhadap pendapat audit atas

kelangsungan usaha.

Ha3: Keahlian audit dan independensi yang dimiliki auditor berpengaruh terhadap

pendapat audit atas kelangsungan usaha.

G. Model Penelitian

Gambar 2.1.

Model Penelitian

Keahlian Audit

Independensi

Pendapat Audit atas

Kelangsungan Usaha

Page 36: Penagruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20495/1/CHANDRA... · Student Executive Board UIN Jakarta 2002 —

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah profesi akuntan, yaitu akuntan publik

yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada di wilayah DKI Jakarta.

2. Sampel

Sampel (obyek) dalam penelitian ini adalah akuntan publik yang bekerja di

Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada di wilayah DKI Jakarta, baik KAP besar,

menengah atau kecil. Pihak yang menjadi responden akuntan publik pada setiap

KAP adalah yang memiliki jabatan auditor junior sampai pemilik KAP atau

managing partner. Metode sampel yang digunakan adalah non probability sampling,

yaitu convenience sampling. Alasan pemilihan metode sampel ini karena datanya

mudah diperoleh peneliti dan kebebasan untuk memilih sampel dari populasi yang

paling cepat dan mudah ditemui untuk memberikan informasi.

B. Metode Penentuan Sampel

Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode convenience

sampling, yaitu pemilihan sampel berdasarkan kemudahan. Metode ini dipilih karena

memiliki kebebasan untuk memilih sampel yang paling mudah dan cepat untuk

memberikan informasi. Elemen populasi yang dipilih sebagai subyek sampel adalah

tidak terbatas sehingga peneliti memiliki kebebasan untuk memilih sampel yang paling

cepat dan murah (Indriantoro dan Supomo, 2002) . Selain itu, alasan lain pemilihan

metode ini adalah keterbatasan waktu dan dana penelitian.

Page 37: Penagruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20495/1/CHANDRA... · Student Executive Board UIN Jakarta 2002 —

C. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, data yang diperlukan diperoleh dari berbagai sumber,

antara lain penelitian kepustakaan (library research) dan penelitian lapangan (field

research). Pada penelitian kepustakaan, data dikumpulkan dari berbagai jurnal, buku dan

literatur lainnya yang menunjang penelitian ini, khususnya mengenai landasan teori dan

permasalahan yang akan dibahas.

Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data primer (primary

data) yang dilakukan dengan metode survei. Metode survei merupakan metode

pengumpulan data primer yang diperoleh secara langsung dari sumber asli yang

menggunakan pertanyaan lisan atau tertulis. Teknik pengumpulan data dalam metode

survei yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik kuesioner, yaitu kuesioner

secara personal (Personally Administrated Questionnaires). Kuesioner telah didesain

sedemikian rupa dan telah disediakan alternatif jawaban yang mungkin dipilih sehingga

responden lebih mudah untuk mengisi kuesioner. Kuesioner diberikan secara langsung

kepada responden dengan mendatangi tempat akuntan bekerja dan diterima langsung

oleh peneliti atau dengan menitipkan melalui kawan yang bekerja di KAP atau

mempunyai kerabat yang bekerja di KAP. Hal ini diharapkan agar data yang diberikan

dapat langsung diterima dan diolah oleh peneliti. Kuesioner yang disebarkan berjumlah

+ 114 buah kuesioner yang disebarkan dan diterima mulai tanggal 1 Juli 2008 sampai 28

Agustus 2008 ( + 2 bulan).

Kuesioner tersebut berisi tentang pertanyaan dimana responden diminta untuk

memberikan pendapatnya mengenai kelanjutan usaha sebuah perusahaan dengan

berbagai macam keterangan yang ada. Kuesioner tersebut terdiri dari dua set dengan

situasi yang berbeda dan didistribusikan secara random kepada responden. Peneliti

memberikan warna yang berbeda, yaitu merah dan biru, untuk membedakan setiap set

kuesioner tersebut.

Page 38: Penagruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20495/1/CHANDRA... · Student Executive Board UIN Jakarta 2002 —

D. Definisi Operasional Variabel dan Pengukurannya

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas variabel independen

dan variabel dependen. Variabel independen adalah keahlian audit dan independensi,

sedangkan variabel dependen adalah pendapat audit atas kelangsungan usaha.

Rancangan penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu. Rancangan eksperimen

digunakan karena peneliti bertujuan untuk mengetahui kemampuan responden dalam

memprediksi kelanjutan usaha entitas. Responden diberikan sebuah kasus mengenai

kelanjutan usaha sebuah perusahaan dengan berbagai kondisi yang ada dan keterangan

bukti-bukti tambahan yang bisa memperkuat atau memperlemah kelanjutan usaha

perusahaan. Treatment diberikan dengan cara memberikan kuisioner yang berbeda

kepada responden yang telah dipilih secara acak.

Instrumen dan desain yang digunakan dalam penelitian ini diadopsi dari metode

yang digunakan oleh Mayangsari (2003) dan Suartana (2007). Pengukuran variabel-

variabel dalam penelitian ini, yaitu:

1. Variabel independen:

a. Keahlian Audit, pengukurannya adalah ”Ahli” atau ”Tidak Ahli”.

b. Independensi, pengukurannya adalah “Independen” atau “Tidak Independen”.

2. Variabel dependen: Pendapat audit atas kelangsungan hidup perusahaan

pengukurannya menggunakan skala 5 poin, yaitu:

1 = Potensi kelangsungan usaha PT ”X” sangat lemah

2 = Potensi kelangsungan usaha PT ”X” lemah

3 = Potensi kelangsungan usaha PT ”X” ragu-ragu

4 = Potensi kelangsungan usaha PT ”X” kuat

5 = Potensi kelangsungan usaha PT ”X” sangat kuat

Page 39: Penagruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20495/1/CHANDRA... · Student Executive Board UIN Jakarta 2002 —

Tabel 3.1.

Operasional Variabel Penelitian

Variabel Indikator Skala Pengukuran Pengukuran

VARIABEL

INDEPENDEN

- Keahlian Audit

- Independensi

Jenjang jabatan

dan masa kerja

Ukuran KAP,

lama hubungan

audit, besar fee

audit,

persaingan antar KAP, dan

tekanan dari klien

Skala non metrik

(skala

kategori/nominal)

Skala non metrik

(skala

kategori/nominal)

0 = Tidak Ahli

1 = Ahli

0 = Tidak

Independen

1 = Independen

VARIABEL

DEPENDEN

Pendapat Audit atas Kelangsungan

Usaha

Trend negatif, petunjuk lain,

masalah intern, dan masalah

luar yang terjadi

Skala metrik (skala interval)

Potensi kelangsungan

usaha:

1 = sangat lemah

2 = lemah

3 = ragu-ragu

4 = kuat

5 = sangat kuat

E. Instrumen Penelitian

Kasus dibuat sedemikian rupa sehingga menimbulkan pertanyaan tentang potensi

kelangsungan hidup perusahaan. Beberapa informasi sebagai bukti tambahan yang

dimasukkan dalam kasus sesuai dengan petunjuk SPAP 341 tentang indikator

perusahaan yang sedang mengalami kesulitan keuangan (typical) (Mayangsari, 2003).

Indikator tersebut dapat dikelompokkan menjadi:

a. Trend negatif, seperti kerugian operasi yang berulangkali terjadi, kekurangan modal

kerja, serta arus kas negatif.

b. Petunjuk lain, seperti kegagalan dalam memenuhi kewajiban hutang, penunggakan

pembayaran deviden dan sebagainya.

c. Masalah intern, seperti adanya pemogokan kerja dan ketergantungan yang besar

terhadap keberhasilan suatu proyek.

Page 40: Penagruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20495/1/CHANDRA... · Student Executive Board UIN Jakarta 2002 —

d. Masalah luar yang terjadi, seperti adanya gugatan pengadilan atau kemungkinan

kehilangan lisensi.

Informasi sebagai bukti tambahan tersebut yaitu, (1) sulit bagi perusahaan

memperoleh tambahan modal sebagai upaya untuk menjaga kelangsungan hidup

perusahaan, (2) pembahasan dengan pihak manajemen mengindikasikan bahwa ada

kewajiban sangat material yang harus dibayar sebagai akibat tuntutan hukum atau proses

litigasi, (3) pemasok (supplier) memberikan kredit perdagangan yang cukup

menguntungkan perusahaan, (4) produk utama perusahaan secara umum dianggap

berkualitas baik, (5) pihak manajemen menyatakan bahwa ada kemungkinan bisa

diperoleh sebuah hak paten kunci dalam waktu dekat, (6) tahun ini perusahaan

melaporkan aliran kas positif dari aktivitas operasi, (7) pihak manajemen yakin akan

kehilangan pelanggan utama perusahaan untuk tahun ini, (8) tahun ini perusahaan

melaporkan kerugian operasi yang signifikan.

1. Manipulasi Independensi

Manipulasi dilakukan dengan memberikan kondisi yang menekan sehingga

responden merasakan suatu dilema antara menggunakan sikap independen atau tidak.

Kondisi yang diberikan dibedakan antara keadaan yang independen dan tidak

independen. Pada keadaan yang tidak independen, auditor diharuskan memberikan

keputusan sebaik mungkin atas kelangsungan hidup perusahaan tersebut.

Keindependenan akan dimanipulasi dengan memberikan keterangan jika pendapat

yang diberikan salah dan merugikan klien, akan mengakibatkan risiko tuntutan

hukum bagi auditor. Namun, jika pendapat yang diberikan jelek, klien mengancam

akan berpindah ke KAP lain. Kondisi tersebut tentu akan mengakibatkan suatu

dilema bagi auditor.

Pada keadaan yang independen, auditor tidak akan mengalami tekanan

seperti yang disebutkan sebelumnya. Dengan kata lain, auditor tersebut dapat

Page 41: Penagruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20495/1/CHANDRA... · Student Executive Board UIN Jakarta 2002 —

memberikan pendapat tanpa ada tekanan apapun. Namun, auditor tetap harus teliti

dalam memberikan pendapat dengan memperhatikan bukti-bukti tambahan yang

diberikan.

2. Manipulasi Keahlian Audit

Keahlian audit diukur berdasarkan pengalaman yang dilihat dari kombinasi

jenjang jabatan dan lama masa kerjanya. Manipulasi keahlian audit dalam penelitian

ini dilakukan dengan membedakan responden berdasarkan jenjang jabatan dan masa

kerjanya. Jenjang jabatan auditor di Indonesia terdiri dari junior, senior, supervisor,

manajer, partner dan managing partner. Auditor yang dikategorikan ahli adalah yang

mempunyai jabatan auditor senior hingga managing partner, sedangkan auditor yang

tidak ahli adalah auditor junior dengan pengalaman kurang dari dua tahun.

F. Teknik Analisis

Analysis of Variance (ANOVA)

Dalam analisis dependen, para peneliti sering dihadapkan dengan analisis

data yang ingin melihat hubungan antara variabel independen (yang bersifat kategori

atau skala nonmetrik) dan variabel dependen (yang bersifat kontinyu, metrik atau

berskala interval atau rasio). Alat uji statistik yang cocok untuk masalah ini

tergantung dari jumlah kategori dari variabel independen. Dalam Ghozali (2005),

jika variabel independen berkategori dua, maka uji statistik yang digunakan adalah

uji beda t-test, sedangkan untuk variabel independen yang berkategori lebih dari dua

digunakan Analysis of Variance (ANOVA). Apabila jumlah variabel dependen lebih

dari satu digunakan Multivariate Analysis of Variance (MANOVA).

Dalam Ghozali (2005), Analysis of Variance (ANOVA) merupakan metode

untuk menguji hubungan antara satu variabel dependen (skala metrik) dengan satu

atau lebih variabel independen (skala nonmetrik atau kategorikal dengan kategori

Page 42: Penagruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20495/1/CHANDRA... · Student Executive Board UIN Jakarta 2002 —

labih dari dua). Pada kasus satu variabel dependen metrik dan dua atau tiga variabel

independen kategorikal sering disebut Two Ways ANOVA dan Three Ways ANOVA.

ANOVA digunakan untuk mengetahui pengaruh utama (main effect) dan

pengaruh interaksi (interaction effect) dari variabel independen kategorikal (sering

disebut faktor) terhadap variabel dependen metrik. Pengaruh utama atau main effect

adalah pengaruh langsung variabel independen terhadap variabel dependen,

sedangkan pengaruh interaksi adalah pengaruh bersama atau joint effect dua atau

lebih variabel independen terhadap variabel dependen (Ghozali, 2005). Pengolahan

data untuk uji ANOVA dalam penelitian ini menggunakan program SPSS 13.0.

Menurut Ghozali (2005), untuk dapat menggunakan uji statistik ANOVA

harus dipenuhi beberapa asumsi berikut ini:

a. Homogeneity of Variance

Variabel dependen harus memiliki varian yang sama dalam setiap kategori

variabel independen. Jika terdapat lebih dari satu variabel independen, maka

harus ada homogeneity of variance di dalam cell yang dibentuk oleh variabel

independen kategorikal. SPSS menamakan tes ini Levene’s test of homogeneity

of variance. Jika Levene test signifikan (probabilitas < 0,05), maka hipotesis nol

akan ditolak bahwa grup memiliki varians yang berbeda dan hal ini menyalahi

asumsi. Jadi yang dikehendaki adalah tidak dapat menolak hipotesis nol atau

hasil Levene test tidak signifikan (probabilitas > 0,05). Walaupun asumsi varians

sama ini dilanggar, Box (1954) dalam Ghozali (2005) menyatakan bahwa

ANOVA masih tetap dapat digunakan karena ANOVA robust untuk

penyimpangan yang kecil dan moderat dari homogeneity of variance.

Perhitungan kasarnya, rasio terbesar ke terkecil dari grup varians harus 3 atau

kurang dari 3.

b. Random Sampling Untuk tujuan signifikansi, maka subyek di dalam setiap grup

harus diambil secara random.

Page 43: Penagruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20495/1/CHANDRA... · Student Executive Board UIN Jakarta 2002 —

c. Multivariate Normality

Untuk tujuan signifikansi, maka variabel harus mengikuti distribusi normal

multivariate. Variabel dependen terdistribusi secara normal dalam setiap kategori

variabel independen. ANOVA masih tetap robust walaupun terdapat

penyimpangan asumsi multivariate normality.

Dalam Ghozali (2005), analysis of variance yang digunakan untuk

membandingkan nilai rata-rata tiga atau lebih sampel yang tidak berhubungan pada

dasarnya adalah menggunakan F test yaitu estimate between groups variance (atau

mean squares) dibandingkan dengan estimate within groups variance atau secara

rumus sebagai berikut:

Between groups estimated variance atau mean-squares

F =

Within groups estimated variance atau mean-squares

Total variance dalam variabel dependen dapat dipandang memiliki 2 (dua)

komponen yaitu variance yang berasal dari variabel independen dan variance yang

berasal dari faktor lainnya. Variance dari faktor lain ini sering disebut dengan error

atau residual variance. Variance yang berasal dari variabel independen disebut

dengan explained variance. Jika between group (explained) vatiance lebih besar dari

within group (residual) variance, maka nilai F ratio akan tinggi yang berarti

perbedaan antara nilai means terjadi secara acak.

Within group variance atau sum-of-squares adalah jumlah variance dari

group, sedangkan mean-squares adalah jumlah sum-of-squares dibagi dengan degree

of freedom. Degree of freedom adalah jumlah kasus dikurangi 1 (satu) pada setiap

group [(jumlah kasus group satu-1)+(jumlah kasus group 2-1) dan seterusnya],

sedangkan between group variance dapat dihitung dengan rumus di bawah ini:

Total Variance = between group + within group

(explained) Variance (error) variance

Page 44: Penagruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20495/1/CHANDRA... · Student Executive Board UIN Jakarta 2002 —

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan terhadap auditor eksternal yang bekerja di Kantor

Akuntan Publik (KAP) di wilayah DKI Jakarta. Auditor yang menjadi responden

adalah yang memiliki jabatan auditor junior, senior, supervisor, manajer, partner, dan

managing partner/pemilik KAP. Jumlah kuesioner yang disebarkan berjumlah 114

kuesioner, yang disebarkan dan diterima mulai tanggal 1 Juli 2008 sampai 28

Agustus 2008 ( + 2 bulan). Pengiriman kuesioner dilakukan dengan diantar langsung

oleh peneliti atau dititipkan melalui teman, dengan sebelumnya mengkonfirmasi

terlebih dahulu. Hal ini diharapkan agar data yang diberikan dapat langsung diterima

dan diolah oleh peneliti.

Dari sekian banyak KAP yang ada di Jakarta, peneliti hanya berhasil

mendapatkan sampel auditor yang bekerja di 19 KAP yang ada di Jakarta. Peneliti

mengkonfirmasi terlebih dahulu kesediaan KAP tersebut untuk bersedia menjadi

responden. Selain itu, peneliti juga menitipkan melalui teman, atau yang mempunyai

kerabat, yang bekerja di KAP. Beberapa KAP yang menolak untuk menjadi

responden adalah karena alasan kesibukan, tidak mau menerima kuesioner atau

alasan lainnya. Berikut ini daftar nama-nama KAP yang menjadi responden dalam

penelitian ini:

Tabel 4.1.

Daftar Nama-Nama KAP yang Menjadi Responden

No. Nama KAP

1. KAP Achyadi dan Rekan

2. KAP Hertanto, Sidik, Hadisoeryo dan Rekan

3. KAP Syarief Basir dan Rekan

Page 45: Penagruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20495/1/CHANDRA... · Student Executive Board UIN Jakarta 2002 —

4. KAP Drs. Amir Hadyi Nasution

5. KAP Drs. A. Salam Rauf dan Rekan

6. KAP Aryanto Amir Jusuf dan Mawar (Pusat)

7. KAP Drs. Mochamad Abadan

8. KAP Drs. Muhamad Zen dan Rekan (Pusat)

9. KAP Junaedi, Chaerul, Labib Subyakto dan Rekan (Pusat)

10. KAP Husni, Mucharam dan Rasidi

11. KAP Ishak, Saleh, Soewondo

12. KAP Drs. Abdul Hamid Cebba

13. KAP Jamaludin Iskak, BAP

14. KAP Drs. Soekrisno Agoes, MM dan Rekan

15. KAP Usman dan Rekan (Pusat)

16. KAP Heliantono dan Rekan

17. KAP Herman, Dody, Tanumihardja dan Rekan (Pusat)

18. KAP Nugroho dan Rekan

19. KAP Drs. Gatot Permadi Joewono

Sumber: Data yang diolah

2. Response Rate

Kuesioner penelitian yang disebarkan kepada responden terdiri dari dua set.

Peneliti membedakan tiap set-nya dengan memberikan warna yang berlainan, yaitu:

a. Merah: Kondisi tidak independen

b. Biru: Kondisi independen

Jumlah total kuesioner yang disebarkan adalah 114 kuesioner, dengan

perincian 60 kuesioner berwarna merah dan 54 kuesioner berwarna biru. Kuesioner-

kuesioner tersebut didistribusikan secara random kepada responden. Dari 114

kuesioner yang disebarkan, hanya 77 kuesioner yang kembali, dengan perincian 39

kuesioner berwarna merah dan 38 kuesioner berwarna biru, sedangkan 37 kuesioner

tidak kembali, hilang atau kosong (tidak diisi), dengan perincian 21 kuesioner

berwarna merah dan 16 kuesioner berwarna biru. Dengan demikian, tingkat response

rate pada penelitian ini adalah 67,5%. Rincian pendistribusian kuesioner dalam

penelitian ini ditunjukkan dalam tabel berikut:

Tabel 4.2.

Data Distribusi Kuesioner Penelitian

Page 46: Penagruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20495/1/CHANDRA... · Student Executive Board UIN Jakarta 2002 —

Jenis Kuisioner Jumlah

Disebarkan Kembali

Kosong/

Tidak

Kembali

Merah: Kondisi tidak independen

60 39 21

Biru: Kondisi independen 54 38 16

Jumlah 114 77 37

Persentase 100% 67,5% 32,5%

Sumber: Data yang diolah

Dari tabel di atas, terlihat bahwa kuesioner berwarna merah lebih banyak

kembali daripada kuesioner berwarna biru. Namun, persentase pengembalian

kuesioner warna merah lebih kecil daripada warna biru. Persentase pengembalian

kuesioner warna merah sebesar 65%, sedangkan warna biru sekitar 70,4%. Oleh

sebab itu, peneliti menambah jumlah kuesioner warna merah sedikit lebih banyak

daripada warna biru untuk disebarkan. Berikut ini akan diilustrasikan persentase

pengembalian kuesioner warna merah dan biru dalam bentuk pie chart:

Tdk

Kembali/

kosong

35%

Kembali

65%

Gambar 4.1.

Persentase Pengembalian Kuesioner Warna Merah

Tdk

Kembali/

kosong

30%

Kembali

70%

Page 47: Penagruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20495/1/CHANDRA... · Student Executive Board UIN Jakarta 2002 —

Gambar 4.2.

Persentase Pengembalian Kuesioner Warna Biru

3. Profil Responden

Demografi responden yang dirangkum dari kuesioner yang telah kembali

dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian. Bagian pertama adalah responden yang

mengisi kuesioner berwarna merah (kondisi tidak independen) yang dijelaskan

dalam tabel 4.3. Bagian kedua adalah responden yang mengisi kuesioner berwarna

biru (kondisi independen) yang dijelaskan dalam tabel 4.4.

Tabel 4.3.

Demografi Responden untuk Kuesioner Berwarna Merah

No Keterangan Jumlah %

1 Jenis Kelamin

a. Pria

b. Wanita

c. Tidak Mengisi

20

19

0

51

49

0

2 Usia

a. 20 – 25 tahun

b. 26 – 30 tahun

c. > 30 tahun

d. Tidak Mengisi

28

6

4

1

72

15

10

3

3 Jabatan/posisi di KAP

a. Managing Partner/Pemilik KAP b. Partner

c. Manajer

d. Supervisor

e. Senior

f. Junior

g. Tidak Mengisi

0 0

1

0

12

26

0

0 0

2

0

31

67

0

4 Lama pengalaman kerja di bidang audit

a. < 1 tahun

b. 1 tahun – 2 tahun

c. > 2 tahun

d. Tidak Mengisi

12

15

7

5

31

38

18

13

5 Pendidikan Terakhir

a. Diploma (D3)

b. Sarjana (S1)

c. Pascasarjana (S2, S3)

d. Tidak Mengisi

8

29

2

0

21

74

5

0

6 Memiliki keahlian khusus di bidang lain

Page 48: Penagruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20495/1/CHANDRA... · Student Executive Board UIN Jakarta 2002 —

a. Ya

b. Tidak

c. Tidak Mengisi

18

14

7

46

36

18

Sumber: Data yang diolah

Tabel 4.3. adalah demografi responden yang mengisi kuesioner berwarna

merah. Terlihat dari jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 39 buah, responden

pria lebih banyak dibandingkan responden wanita. Namun, perbedaannya tidak

signifikan, responden pria berjumlah 20 orang dengan persentase 51%, sedangkan

responden wanita berjumlah 19 orang dengan persentase 49%. Untuk data jenis

kelamin ini, tidak ada responden yang tidak mengisi. Persentase jenis kelamin dapat

diilustrasikan dalam bentuk pie chart sebagai berikut:

Wanita, 49%

Pria , 51%

Gambar 4.3.

Persentase Jenis Kelamin Responden Kuesioner Merah

Responden yang berusia antara 20 tahun sampai 25 tahun berjumlah 28 orang

dengan persentase 72%, sedangkan yang berusia antara 26 tahun sampai 30 tahun

berjumlah 6 orang (15%), dan yang berusia di atas 30 tahun berjumlah 4 orang

(10%). Responden yang tidak mengisi data ini sebanyak 1 orang (3%). Berikut

penjelasan dalam bentuk pie chart:

> 30 th, 10%

26 - 30 th,

15%

Tdk mengisi,

3%

20 - 25 th,

72%

Page 49: Penagruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20495/1/CHANDRA... · Student Executive Board UIN Jakarta 2002 —

Gambar 4.4.

Persentase Usia Responden Kuesioner Merah

Sebagian besar responden merupakan auditor junior yaitu 67% atau 26 orang,

sedangkan auditor senior berjumlah 12 orang (31%) dan manajer 1 orang (2%).

Tidak ada responden yang memiliki jabatan supervisor, partner dan pemilik

KAP/managing partner (0%). Selain itu, tidak ada pula responden yang tidak

mengisi. Berikut penjelasan dalam bentuk pie chart:

Manajer, 2%

Senior, 31%Junior , 67%

Gambar 4.5.

Persentase Jabatan Responden Kuesioner Merah

Pengalaman responden bekerja di bidang audit selama kurang dari 1 tahun

sebanyak 12 orang (31%), 1 tahun sampai 2 tahun sebanyak 15 orang (38%), dan

lebih dari 2 tahun sebanyak 18 orang (18%). Responden yang tidak mengisi data ini

sebanyak 5 orang (13%). Berikut penjelasan dalam bentuk pie chart:

> 2 th, 18%1 th - 2 th ,

38%

Tdk mengisi,

13%

< 1 th, 31%

Gambar 4.6.

Persentase Lama Pengalaman Kerja Responden Kuesioner Merah

Pendidikan terakhir dari responden sebagian besar sarjana yaitu sebanyak

74% atau 29 orang, sedangkan diploma sebanyak 8 orang atau 21%, dan

Page 50: Penagruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20495/1/CHANDRA... · Student Executive Board UIN Jakarta 2002 —

pascasarjana 2 orang (5%). Tidak ada responden yang tidak mengisi data ini. Berikut

penjelasan dalam bentuk pie chart:

Diploma, 21%

Pascasarjana,

5%Sarjana, 74%

Gambar 4.7.

Persentase Pendidikan Terakhir Responden Kuesioner Merah

Responden yang memiliki keahlian khusus di bidang lain yang menunjang

jabatannya sebanyak 18 orang atau 46%, sedangkan yang tidak memiliki keahlian

khusus sebanyak 14 orang atau 36%, dan yang tidak mengisi data ini 7 orang (18%).

Berikut penjelasan dalam bentuk pie chart:

Tidak , 36%

Ya, 46%

Tdk mengisi,

18%

Gambar 4.8.

Persentase Keahlian Khusus Lain Responden Kuesioner Merah

Tabel 4.4.

Demografi Responden untuk Kuesioner Berwarna Biru

No Keterangan Jumlah %

1 Jenis Kelamin

a. Pria

b. Wanita

c. Tidak Mengisi

19

19

0

50

50

0

2 Usia

a. 20 – 25 tahun

b. 26 – 30 tahun

25

10

66

26

Page 51: Penagruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20495/1/CHANDRA... · Student Executive Board UIN Jakarta 2002 —

c. > 30 tahun

d. Tidak Mengisi

3

0

8

0

3 Jabatan/posisi di KAP

a. Managing Partner/Pemilik KAP b. Partner

c. Manajer

d. Supervisor

e. Senior

f. Junior

g. Tidak Mengisi

0 0

1

3

7

27

0

0 0

2

8

18

71

0

4 Lama pengalaman kerja di bidang audit

a. < 1 tahun

b. 1 tahun – 2 tahun

c. > 2 tahun

d. Tidak Mengisi

15

12

10

1

39

32

26

3

5 Pendidikan Terakhir

a. Diploma (D3)

b. Sarjana (S1)

c. Pascasarjana (S2, S3)

d. Tidak Mengisi

1

37

0

0

3

97

0

0

6 Memiliki keahlian khusus di bidang lain

a. Ya

b. Tidak

c. Tidak Mengisi

12

23

3

32

60

8

Sumber: Data yang diolah

Tabel 4.4. adalah demografi responden yang mengisi kuesioner berwarna

biru. Terlihat dari jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 38 buah, jumlah

responden pria sama dengan responden wanita, yaitu masing-masing 19 orang atau

50%. Tidak ada responden yang tidak mengisi data ini. Berikut penjelasan dalam

bentuk pie chart:

Wanita, 50% Pria , 50%

Gambar 4.9.

Persentase Jenis Kelamin Responden Kuesioner Biru

Untuk kuesioner warna biru, responden yang berusia antara 20 tahun sampai

25 tahun berjumlah 25 orang dengan persentase 66%, sedangkan yang berusia antara

Page 52: Penagruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20495/1/CHANDRA... · Student Executive Board UIN Jakarta 2002 —

26 tahun sampai 30 tahun berjumlah 10 orang (26%), dan yang berusia di atas 30

tahun berjumlah 3 orang (8%). Tidak ada responden yang tidak mengisi data ini.

Berikut penjelasan dalam bentuk pie chart:

> 30 th, 8%

26 - 30 th,

26%

20 - 25 th,

66%

Gambar 4.10.

Persentase Usia Responden Kuesioner Biru

Sebagian besar responden kuesioner biru merupakan auditor junior yaitu 71%

atau 27 orang, sedangkan auditor senior berjumlah 9 orang (18%), supervisor 3

orang (8%) dan manajer 1 orang (3%). Tidak ada responden yang memiliki jabatan

partner dan pemilik KAP/managing partner (0%). Selain itu, tidak ada pula

responden yang tidak mengisi data ini. Berikut penjelasan dalam bentuk pie chart:

Supervisor,

8%

Senior, 18%

Manajer, 3%

Junior, 71%

Gambar 4.11.

Persentase Jabatan Responden Kuesioner Biru

Pengalaman responden kuesioner warna biru bekerja di bidang audit selama

kurang dari 1 tahun sebanyak 15 orang (39%), 1 tahun sampai 2 tahun sebanyak 12

orang (32%), dan lebih dari 2 tahun sebanyak 10 orang (26%). Responden yang tidak

mengisi data ini hanya 1 orang (3%). Berikut penjelasan dalam bentuk pie chart:

Page 53: Penagruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20495/1/CHANDRA... · Student Executive Board UIN Jakarta 2002 —

1 th - 2 th,

32%

> 2 th , 26%

< 1 th, 39%

Tdk mengisi,

3%

Gambar 4.12.

Persentase Lama Pengalaman Kerja Responden Kuesioner Biru

Pendidikan terakhir dari responden kuesioner biru hampir seluruhnya adalah

sarjana yaitu sebanyak 97% atau 37 orang, sedangkan diploma hanya 1 orang atau

3%. Tidak ada responden yang memiliki pendidikan terakhir pascasarjana, selain itu

tidak ada pula yang tidak mengisi data ini. Berikut penjelasan dalam bentuk pie

chart:

Diploma, 3%

Sarjana, 97%

Gambar 4.13.

Persentase Pendidikan Terakhir Responden Kuesioner Biru

Responden kuesioner biru yang memiliki keahlian khusus di bidang lain yang

menunjang jabatannya sebanyak 12 orang atau 32%, sedangkan yang tidak memiliki

keahlian khusus sebanyak 23 orang atau 60%, dan yang tidak mengisi data ini 3

orang (8%). Berikut penjelasan dalam bentuk pie chart:

Page 54: Penagruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20495/1/CHANDRA... · Student Executive Board UIN Jakarta 2002 —

Between-Subjects Factors

Tidak Ahli 53

Ahli 24

Tidak

Independen39

Independen 38

0

1

Keahlian

Audit

0

1

Independensi

Value Label N

Levene's Test of Equality of Error Variances a

Dependent Variable: Pendapat Audit

4.176 3 73 .009

F df1 df2 Sig.

Tests the null hypothesis that the error variance of the

dependent variable is equal across groups.

Design: Intercept+Keahlian+Independen+Keahliana.

Tidak , 60%

Ya, 32%

Tdk mengisi,

8%

Gambar 4.14.

Persentase Keahlian Khusus Lain Responden Kuesioner Biru

B. Analysis of Variance (ANOVA)

Tabel 4.5. menggambarkan pengukuran data yang dianalisis dengan

menggunakan ANOVA. Terlihat bahwa terdapat 2 (dua) variabel yang akan dianalisis,

yaitu keahlian audit dan independensi.

Tabel 4.5.

Pengukuran Data

Masing-masing variabel tersebut memiliki 2 (dua) level. Pertama, untuk variabel

keahlian audit diberi skor 0 (nol) jika ”auditor tidak ahli” dan skor 1 (satu) jika ”auditor

ahli”. Kedua, variabel independensi diberi skor 0 (nol) jika ”auditor tidak independen”

dan skor 1 (satu) jika ”auditor independen”.

Tabel 4.6.

Uji Levene’s Test

Page 55: Penagruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20495/1/CHANDRA... · Student Executive Board UIN Jakarta 2002 —

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable: Pendapat Audit

128.541a 3 42.847 2.309 .083

37525.211 1 37525.211 2022.092 .000

37.954 1 37.954 2.045 .157

89.792 1 89.792 4.839 .031

39.900 1 39.900 2.150 .147

1354.706 73 18.558

46655.000 77

1483.247 76

SourceCorrected Model

Intercept

Keahlian

Independen

Keahlian * Independen

Error

Total

Corrected Total

Type III Sum

of Squares df Mean Square F Sig.

R Squared = .087 (Adjusted R Squared = .049)a.

Tabel 4.6. menjelaskan hasil dari uji Levene’s Test, yang menunjukkan bahwa

nilai probabilitas Levene’s Test adalah 0,009 atau nilai F hitung sebesar 4,176. Maka

hipotesis nol akan ditolak bahwa grup memiliki varians yang berbeda karena nilai

Levene’s Test signifikan (probabilitas < 0,05), dan hal ini menyalahi asumsi. Walaupun

asumsi varians sama ini dilanggar, Box (1954) dalam Ghozali (2005), menyatakan

bahwa ANOVA masih tetap dapat digunakan karena ANOVA robust untuk

penyimpangan yang kecil dan moderat dari homogeneity of variance. Perhitungan

kasarnya, rasio terbesar ke terkecil dari grup varians harus 3 atau kurang dari 3.

Tabel 4.7.

Hasil Tests of Between-Subjects Effects

Tabel 4.7. menjelaskan hasil uji ANOVA, yang menunjukkan bahwa tidak

terdapat pengaruh yang signifikan antara keahlian audit terhadap pemberian pendapat

audit atas kelangsungan usaha. Hal ini terlihat dari nilai F sebesar 2,045 dan signifikan

pada p=0,157 atau lebih besar dari 0,05 (probabilitas > 0,05). Hasil ini konsisten dengan

penelitian Mayangsari (2003) yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan antara

auditor yang ahli dan tidak ahli ketika mendapatkan tekanan sosial atau ekonomis dalam

Page 56: Penagruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20495/1/CHANDRA... · Student Executive Board UIN Jakarta 2002 —

proses pemberian pendapat. Namun, jika dalam kondisi normal atau tanpa tekanan,

perbedaan dalam pemberian pendapat bisa terjadi. Menurut Ariesanti (2001), faktor

pengetahuan sebagai bagian dari keahlian akan mempengaruhi kualitas audit dan

pemberian pendapat audit.

Dengan demikian, hipotesis alternatif (Ha) tidak diterima atau tidak dapat

menolak hipotesis nol (Ho), yaitu:

H1: Keahlian audit yang dimiliki auditor tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap pendapat audit atas kelangsungan usaha.

Pada analisis selanjutnya, variabel independensi ternyata mempunyai pengaruh

yang cukup signifikan terhadap pemberian pendapat audit atas kelangsungan usaha. Hal

ini terlihat dari nilai F sebesar 4,839 dan signifikan pada p=0,031 atau lebih kecil dari

0,05 (probabilitas < 0,05). Hasil ini konsisten dengan penelitian Mayangsari (2003) yang

menyatakan bahwa faktor independensi akan menyebabkan perbedaan pendapat audit.

Auditor yang independen cenderung memberikan pendapat yang lebih tepat

dibandingkan auditor yang tidak independen. Hasil ini juga konsisten dengan penelitian

yang dilakukan Knapp (1985); Bennink dan Spoelstra (1979); Benbasat dan Dexter

(1982); Chow dan Rice (1987) dalam Mayangsari (2003), yang menyatakan bahwa

independensi merupakan faktor yang mempengaruhi opini auditor.

Hasil ini tidak konsisten dengan penelitian Joyce dan Biddle (1981) dan

Margheim (1986) dalam Mayangsari (2003), yang menyatakan bahwa profesi auditor

tidak sensitif dengan permasalahan independensi. Penelitian Ariesanti (2001) juga

menyatakan bahwa lama ikatan dengan klien dan tekanan dari klien tidak merusak

independensi auditor dan tidak mempengaruhi kualitas audit.

Dengan demikian, hipotesis alternatif (Ha) diterima atau dapat menolak hipotesis

nol (Ho), yaitu:

H2: Independensi yang dimiliki auditor berpengaruh secara signifikan terhadap

pemberian pendapat audit atas kelangsungan usaha.

Page 57: Penagruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20495/1/CHANDRA... · Student Executive Board UIN Jakarta 2002 —

Terlihat juga nilai Adjusted R Squared sebesar 0,049. Hal ini berarti variabilitas

pendapat audit atas kelangsungan usaha yang dapat dijelaskan oleh variabilitas keahlian

audit dan independensi hanya sebesar 4,9%, sedangkan sisanya sebesar 95,1% dijelaskan

oleh variabel lain di luar model, seperti pendapat audit sebelumnya, reputasi KAP,

kualitas audit, dan lain-lain.

Pada pengujian interaksi antar variabel independen dalam mempengaruhi

variabel dependen, akan diuji pengaruh langsung antara variabel keahlian audit dan

independensi terhadap pemberian pendapat audit atas kelangsungan usaha. Hasil uji F

menunjukkan nilai 2,150 dan signifikan pada p=0,147 atau lebih besar dari 0,05

(probabilitas > 0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa tidak ada interaksi antara

variabel keahlian audit dan independensi dalam mempengaruhi pemberian pendapat

audit karena p > 0,05. Hal ini berarti bahwa keahlian audit dan independensi, secara

bersama-sama, yang dimiliki auditor tidak memberikan pengaruh yang signifikan

terhadap pemberian pendapat audit atas kelangsungan usaha. Hasil ini tidak konsisten

dengan penelitian Mayangsari (2003), yang menyatakan bahwa keahlian dan

independensi akan mempengaruhi pemberian pendapat audit. Auditor yang ahli dan

independen cenderung memberikan pendapat yang lebih baik dengan prediksi yang lebih

tepat dibandingkan dengan auditor yang hanya memiliki salah satu karakter tersebut atau

tidak memiliki keduanya.

Dengan demikian, hipotesis alternatif (Ha) tidak diterima atau tidak dapat

menolak hipotesis nol (Ho), yaitu:

H3: Keahlian audit dan independensi yang dimiliki auditor tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap pendapat audit atas kelangsungan usaha.

Page 58: Penagruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20495/1/CHANDRA... · Student Executive Board UIN Jakarta 2002 —

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Tujuan penelitian ini adalah ingin menganalisis pengaruh dari keahlian audit dan

independensi yang dimiliki auditor terhadap pemberian pendapat audit atas

kelangsungan usaha. Setelah diuji dengan menggunakan Two Ways ANOVA maka

diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Keahlian audit tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pendapat audit atas

kelangsungan usaha, sehingga tidak ada perbedaan antara auditor ahli dan auditor

tidak ahli dalam pemberian pendapat audit.

2. Independensi berpengaruh secara signifikan terhadap pendapat audit atas

kelangsungan usaha, sehingga terdapat perbedaan antara auditor yang independen

dan auditor tidak independen dalam pemberian pendapat audit.

3. Keahlian audit dan independensi secara bersama-sama tidak memberikan pengaruh

yang signifikan terhadap pemberian pendapat audit atas kelangsungan usaha, karena

tidak ada interaksi antara keahlian audit dan independensi.

B. Implikasi

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa independensi merupakan faktor yang

lebih mempengaruhi pendapat audit daripada faktor keahlian. Independensi lebih

memegang peranan penting meskipun terdapat perbedaan keahlian antara auditor yang

ahli dan tidak ahli. Seorang auditor yang ahli tidak menjamin dirinya juga akan

independen. Selain itu, tidak ada interaksi antara keahlian dan independensi sehingga

tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pendapat audit atas kelangsungan usaha.

Ada beberapa faktor lain yang juga dapat mempengaruhi pendapat audit, misalnya faktor

psikologis auditor, kualitas audit yang dilakukan, pendapat audit sebelumnya, reputasi

Page 59: Penagruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20495/1/CHANDRA... · Student Executive Board UIN Jakarta 2002 —

KAP dan lain-lain. Namun, keahlian dan independensi tetap merupakan faktor penting

dan syarat mutlak yang harus dimiliki seorang auditor karena merupakan standar umum

yang harus dipenuhi dalam sebuah proses audit.

Oleh karena itu, keahlian audit dan independensi yang dimiliki oleh seorang

auditor harus terus ditingkatkan. Keahlian audit, terutama untuk penilaian kelangsungan

hidup entitas, dapat ditingkatkan dengan memberikan pelatihan-pelatihan mengenai

prosedur analitik, yaitu alat bantu yang dapat digunakan untuk membantu auditor

membuat keputusan terhadap hal ini. Independensi yang dimiliki pun harus ditingkatkan

karena hal ini merupakan permasalahan sensitif yang perlu diperhatikan oleh profesi

auditor.

Penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi organisasi Ikatan Akuntan

Indonesia (IAI) dan khususnya para auditor untuk memenuhi tuntutan profesionalisme

akuntan dalam menjalankan praktiknya sebagai organisasi profesi.

Page 60: Penagruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20495/1/CHANDRA... · Student Executive Board UIN Jakarta 2002 —

DAFTAR PUSTAKA

Alim, M. Nizarul, Trisni Hapsari dan Liliek Purwanti. 2007. Pengaruh Kompetensi dan

Independensi Terhadap Kualitas Audit dengan Etika Auditor Sebagai Variabel

Moderasi. Simposium Nasional Akuntansi (SNA) X. Makassar: 26-28 Juli.

Arens, Alvin A., Randal J. Elder dan Mark S. Beasley. 2003. Auditing dan Pelayanan

Verifikasi, Pendekatan Terpadu. Edisi Kesembilan, Jilid Satu. Jakarta: PT. Indeks

kelompok Gramedia.

Ariesanti, Alia. 2001. Pendapat Auditor Tentang Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Keahlian dan Independensi Sebagai Kualitas Audit. Tesis Pascasarjana UGM. Yogyakarta: Tidak dipublikasikan.

Boynton, William C., Raymond N. Johnson, Walter G. Kell. 2003. Modern Auditing.

Edisi Ketujuh, Jilid Satu. Jakarta: Erlangga.

Fanny, Margaretta dan Sylvia Saputra. 2005. Opini Audit Going Concern: Kajian Berdasarkan Model Prediksi Kebangkrutan, Pertumbuhan Perusahaan, dan

Reputasi Kantor Akuntan Publik (Studi Pada Emiten Bursa Efek Jakarta). Simposium Nasional Akuntansi (SNA) VIII. Solo: 15-16 September 2005.

Ghozali, Imam. 2003. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang:

Badan Penerbit Universitas Diponegoro

H. M. Jogiyanto. 2004. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-

pengalaman. Yogyakarta: BPFE UGM.

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk

Akuntansi & Manajemen. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Keraf, Gorys. 1994. Komposisi. Flores: Penerbit Nusa Indah.

Mayangsari, Sekar. 2003. Pengaruh Keahlian Audit dan Independensi Terhadap Pendapat Audit: Sebuah Kuasieksperimen. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol.

6, No. 1, Januari. Hal. 1-22.

Murtanto dan Gudono. 1999. Identifikasi Karakteristik-karakteristik Keahlian Audit: Profesi Akuntan Publik di Indonesia. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 2, No.

1, Januari. Hal. 37-52.

P.B Triton. 2006. SPSS 13.0 Terapan, Riset Statistik Parametrik. Yogyakarta: Penerbit

Andi.

Praptitorini, Mirna Dyah dan Indira Januarti. 2007. Analisis Pengaruh Kualitas, Debt

Default dan Opinion Shopping Terhadap Penerimaan Opini Going Concern.

Simposium Nasional Akuntansi (SNA) X. Makassar: 26-28 Juli.

Page 61: Penagruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20495/1/CHANDRA... · Student Executive Board UIN Jakarta 2002 —

Purnamasari, Vena. 2006. Sifat Machiavellian dan Pertimbangan Etis: Anteseden

Independensi dan Perilaku Etis Auditor. Simposium Nasional Akuntansi (SNA) IX.

Padang: 23-26 Agustus.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.

Rahayu, Puji. 2007. Assessing Going Concern Opinion: A Study Based on Financial and

Non-Financial Informations (Empirical Evidence of Indonesian Banking Firms

Listed Listed on JSX and SSX). Simposium Nasional Akuntansi (SNA) X.

Makassar: 26-28 Juli.

Santoso, Singgih. 2001. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta: PT Elex

Media Komputindo.

Sekaran, Uma. 2006. Research Methods For Business: Metodologi Penelitian untuk

Bisnis. Edisi 4. Buku 1 & 2. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Setyarno, Eko Budi, Indira Januarti dan Faisal. 2006. Pengaruh Kualitas Audit, Kondisi

Keuangan Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Perusahaan

Terhadap Opini Audit Going Concern. Simposium Nasional Akuntansi (SNA) IX.

Padang: 23-26 Agustus.

Suartana, I Wayan. 2007. Upaya Meningkatkan Kualitas Pertimbangan Audit Melalui

Self Review: Kasus Going Concern Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi

(SNA) X. Makassar: 26-28 Juli.

Sularso, Sri dan Ainun Na’im. 1999. Analisis Pengaruh Pengalaman Akuntan pada

Pengetahuan dan Penggunaan Intuisi dalam Mendeteksi Kekeliruan. Jurnal Riset

Akuntansi Indonesia, Vol. 2, No. 2, Juli. Hal. 154-172.

Trisnaningsih, Sri. 2007. Independensi Auditor dan Komitmen Organisasi Sebagai Mediasi Pengaruh Pemahaman Good Governance, Gaya Kepemimpinan dan

Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Auditor. Simposium Nasional Akuntansi

(SNA) X. Makassar: 26-28 Juli.

Wulandari, Soliyah. 2007. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Independensi

Auditor Eksternal Menurut Persepsi Bankir. Skripsi UIN Jakarta: Tidak

dipublikasikan.

Page 62: Penagruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20495/1/CHANDRA... · Student Executive Board UIN Jakarta 2002 —

KUESIONER

PENGARUH KEAHLIAN AUDIT DAN INDEPENDENSI

TERHADAP PENDAPAT AUDIT ATAS

KELANGSUNGAN USAHA

OLEH:

CHANDRA WIJANARKO

[104082002716]

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2008

Page 63: Penagruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20495/1/CHANDRA... · Student Executive Board UIN Jakarta 2002 —

Hal : Permohonan Pengisian Kuesioner

Kepada,

Yth. Bapak/Ibu Responden

Di Tempat

Dengan Hormat,

Saya adalah mahasiswa Program Strata Satu (S1) Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta yang sedang menyusun skripsi sebagai salah satu syarat

memperoleh gelar sarjana ekonomi.

Nama : Chandra Wijanarko

NIM : 104082002716

Jurusan : Akuntansi

Mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi kuesioner ini dengan lengkap sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Kuesioner ini akan dijadikan data dalam

penelitian saya. Oleh karena itu, Anda diminta untuk membaca dengan teliti dan

menjawabnya dengan lengkap. Tidak ada jawaban benar atau salah, yang terpenting

adalah memilih jawaban sesuai dengan pendapat Anda. Segala informasi yang diterima

dalam penelitian ini akan dijaga kerahasiaannya dan hanya akan dipergunakan untuk keperluan akademis.

Atas perhatian dan partisipasi Bapak/Ibu, saya ucapkan terima kasih. Mohon

maaf telah mengganggu waktu Anda.

Mengetahui, Hormat Saya,

Dosen Pembimbing, Peneliti,

Dr. Wiwik Utami, Ak., M.Si Chandra Wijanarko

Page 64: Penagruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20495/1/CHANDRA... · Student Executive Board UIN Jakarta 2002 —

Data tentang Responden (Diisi dengan lengkap)

1. Jenis Kelamin:

( ) Laki-Laki ( ) Perempuan

2. Usia: _____ tahun

3. Jabatan/posisi Anda pada Kantor Akuntan Publik saat ini:

( ) Pemilik KAP/Managing Partner ( ) Supervisor

( ) Partner ( ) Auditor Senior

( ) Manajer ( ) Auditor Junior

4. Lama pengalaman kerja di bidang audit: ______ tahun ______ bulan

5. Pendidikan terakhir:

( ) D3 ( ) S1 ( ) S2 ( ) S3

6. Apakah Anda mempunyai keahlian khusus lain yang menunjang profesi

Anda? (misalnya, bidang Teknologi Informasi, Perpajakan atau lainnya)

( ) Ya, sebutkan ______________

( ) Tidak

Petunjuk

Berikut ini akan disajikan sebuah kasus tentang perusahaan yang

mengalami penurunan kinerja sehingga kelangsungan hidup perusahaan perlu

dievaluasi. Bapak/Ibu dimohon memberikan pendapat tentang kelangsungan

hidup perusahaan berdasarkan informasi yang tersedia. Mohon ilustrasi

kasus dibaca dengan cermat. Jawaban Bapak/Ibu dijamin kerahasiaannya

dan hanya akan digunakan untuk keperluan akademis saja.

Page 65: Penagruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20495/1/CHANDRA... · Student Executive Board UIN Jakarta 2002 —

KASUS PT “X” (MERAH)

Anggap Anda bekerja sebagai auditor pada sebuah Kantor Akuntan

Publik (KAP) yang berskala menengah ke bawah. Suatu saat, Anda diminta

untuk mengaudit PT “X” untuk tahun yang berakhir 31 Desember 20X7. Klien ini

sudah menjadi pelanggan KAP Anda selama 5 tahun dan memberikan

kontribusi fee pada KAP Anda sebesar 25% (cukup besar). Kondisi

persaingan antar KAP sangat ketat. Beberapa tahun belakangan, kinerja

perusahaan ini menunjukkan hasil yang tidak diharapkan dan berpotensi

bangkrut. Dalam pertemuan dengan manajemen, auditor mendapat penjelasan

bahwa perusahaan akan mampu mengatasi permasalahan yang dihadapi.

Namun demikian, diasumsikan peluang untuk menjaga kelangsungan hidup

perusahaan (common base rate) adalah sebesar 50%. Klien mengatakan, jika

pendapat audit mengenai kelangsungan hidup perusahaan jelek, maka klien

akan berpindah ke KAP lain. Anda diminta untuk mempertimbangkan pendapat

mengenai kelangsungan hidup perusahaan untuk satu tahun ke depan. Perlu

diperhatikan bahwa kesalahan pendapat yang merugikan klien dapat

mengakibatkan risiko tuntutan hukum.

Berikut ini disajikan bukti-bukti tambahan

1.1.1.1. Sulit bagi perusahaan memperoleh tambahan modal sebagai upaya untuk Sulit bagi perusahaan memperoleh tambahan modal sebagai upaya untuk Sulit bagi perusahaan memperoleh tambahan modal sebagai upaya untuk Sulit bagi perusahaan memperoleh tambahan modal sebagai upaya untuk

menjaga kelangsungan hidup perusahaan. menjaga kelangsungan hidup perusahaan. menjaga kelangsungan hidup perusahaan. menjaga kelangsungan hidup perusahaan.

Berdasarkan informasi di atas, pendapat Anda tentang potensi kelangsungan

usaha PT “X” adalah:

(1)(1)(1)(1) (2) (2) (2) (2) (3) (3) (3) (3) (4)(4)(4)(4) (5)(5)(5)(5)

Sangat Lemah Lemah Ragu-ragu Kuat Sangat kuat

2.2.2.2. Pembahasan dengan pihak manajemen mengindikasikan bahwa ada Pembahasan dengan pihak manajemen mengindikasikan bahwa ada Pembahasan dengan pihak manajemen mengindikasikan bahwa ada Pembahasan dengan pihak manajemen mengindikasikan bahwa ada

kewajiban sangat material kewajiban sangat material kewajiban sangat material kewajiban sangat material yang harus dibayar sebagai akibat tuntutan hukum yang harus dibayar sebagai akibat tuntutan hukum yang harus dibayar sebagai akibat tuntutan hukum yang harus dibayar sebagai akibat tuntutan hukum

atau proses litigasi. atau proses litigasi. atau proses litigasi. atau proses litigasi.

Berdasarkan informasi di atas, pendapat Anda tentang potensi kelangsungan

usaha PT “X” adalah:

(1)(1)(1)(1) (2) (2) (2) (2) (3) (3) (3) (3) (4)(4)(4)(4) (5)(5)(5)(5)

Sangat Lemah Lemah Ragu-ragu Kuat Sangat kuat

Page 66: Penagruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20495/1/CHANDRA... · Student Executive Board UIN Jakarta 2002 —

3.3.3.3. Pemasok (Pemasok (Pemasok (Pemasok (suppliersuppliersuppliersupplier) memberikan kredit perdagangan yang cukup ) memberikan kredit perdagangan yang cukup ) memberikan kredit perdagangan yang cukup ) memberikan kredit perdagangan yang cukup

menguntungkan perusahaan. menguntungkan perusahaan. menguntungkan perusahaan. menguntungkan perusahaan.

Berdasarkan informasi di atas, pendapat Anda tentang potensi kelangsungan

usaha PT “X” adalah:

(1)(1)(1)(1) (2) (2) (2) (2) (3) (3) (3) (3) (4)(4)(4)(4) (5)(5)(5)(5)

Sangat Lemah Lemah Ragu-ragu Kuat Sangat kuat

4.4.4.4. Produk utama perusahaan secara umum dianggap berkualitas baik. Produk utama perusahaan secara umum dianggap berkualitas baik. Produk utama perusahaan secara umum dianggap berkualitas baik. Produk utama perusahaan secara umum dianggap berkualitas baik.

Berdasarkan informasi di atas, pendapat Anda tentang potensi kelangsungan

usaha PT “X” adalah:

(1)(1)(1)(1) (2) (2) (2) (2) (3) (3) (3) (3) (4)(4)(4)(4) (5)(5)(5)(5)

Sangat Lemah Lemah Ragu-ragu Kuat Sangat kuat

5.5.5.5. Pihak manajemen menyatakan bahwa ada kemungkinan bisa diperoleh Pihak manajemen menyatakan bahwa ada kemungkinan bisa diperoleh Pihak manajemen menyatakan bahwa ada kemungkinan bisa diperoleh Pihak manajemen menyatakan bahwa ada kemungkinan bisa diperoleh

sebuah hak paten kunci dalam waktu dekat. sebuah hak paten kunci dalam waktu dekat. sebuah hak paten kunci dalam waktu dekat. sebuah hak paten kunci dalam waktu dekat.

Berdasarkan informasi di atas, pendapat Anda tentang potensi kelangsungan

usaha PT “X” adalah:

((((1)1)1)1) (2) (2) (2) (2) (3) (3) (3) (3) (4)(4)(4)(4) (5)(5)(5)(5)

Sangat Lemah Lemah Ragu-ragu Kuat Sangat kuat

6.6.6.6. Tahun ini perusahaan melaporkan aliran kas positif dari aktivitas operasi. Tahun ini perusahaan melaporkan aliran kas positif dari aktivitas operasi. Tahun ini perusahaan melaporkan aliran kas positif dari aktivitas operasi. Tahun ini perusahaan melaporkan aliran kas positif dari aktivitas operasi.

Berdasarkan informasi di atas, pendapat Anda tentang potensi kelangsungan

usaha PT “X” adalah:

(1)(1)(1)(1) (2) (2) (2) (2) (3) (3) (3) (3) (4)(4)(4)(4) (5)(5)(5)(5)

Sangat Lemah Lemah Ragu-ragu Kuat Sangat kuat

7.7.7.7. Pihak manajemen yakin akan kehilangan pelanggan utama perusahaan untuk Pihak manajemen yakin akan kehilangan pelanggan utama perusahaan untuk Pihak manajemen yakin akan kehilangan pelanggan utama perusahaan untuk Pihak manajemen yakin akan kehilangan pelanggan utama perusahaan untuk

tahun ini. tahun ini. tahun ini. tahun ini.

Berdasarkan informasi di atas, pendapat Anda tentang potensi kelangsungan

usaha PT “X” adalah:

(1)(1)(1)(1) (2) (2) (2) (2) (3) (4) (3) (4) (3) (4) (3) (4) (5)(5)(5)(5)

Sangat Lemah Lemah Ragu-ragu Kuat Sangat kuat

8.8.8.8. Tahun ini perusahaan melaporkan kerugian operasi yang signifikan. Tahun ini perusahaan melaporkan kerugian operasi yang signifikan. Tahun ini perusahaan melaporkan kerugian operasi yang signifikan. Tahun ini perusahaan melaporkan kerugian operasi yang signifikan.

Page 67: Penagruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20495/1/CHANDRA... · Student Executive Board UIN Jakarta 2002 —

Berdasarkan informasi di atas, pendapat Anda tentang potensi kelangsungan

usaha PT “X” adalah:

(1)(1)(1)(1) (2) (2) (2) (2) (3) (4) (3) (4) (3) (4) (3) (4) (5)(5)(5)(5)

Sangat Lemah Lemah Ragu-ragu Kuat Sangat kuat

9.9.9.9. Berdasarkan informasiBerdasarkan informasiBerdasarkan informasiBerdasarkan informasi----informasi di atas, informasi di atas, informasi di atas, informasi di atas, pendapat akhir Andapendapat akhir Andapendapat akhir Andapendapat akhir Anda tentang potensi tentang potensi tentang potensi tentang potensi

kelanjutan kelanjutan kelanjutan kelanjutan usaha usaha usaha usaha PT “X” adalah: PT “X” adalah: PT “X” adalah: PT “X” adalah:

(1)(1)(1)(1) (2) (2) (2) (2) (3) (4) (3) (4) (3) (4) (3) (4) (5)(5)(5)(5)

Sangat Lemah Lemah Ragu-ragu Kuat Sangat kuat

_ Terima Kasih _

Page 68: Penagruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20495/1/CHANDRA... · Student Executive Board UIN Jakarta 2002 —

KUESIONER

PENGARUH KEAHLIAN AUDIT DAN INDEPENDENSI

TERHADAP PENDAPAT AUDIT ATAS

KELANGSUNGAN USAHA

OLEH:

CHANDRA WIJANARKO

[104082002716]

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2008

Data tentang Responden (Diisi dengan lengkap)

Page 69: Penagruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20495/1/CHANDRA... · Student Executive Board UIN Jakarta 2002 —

1. Jenis Kelamin:

( ) Laki-Laki ( ) Perempuan

2. Usia: _____ tahun

3. Jabatan/posisi Anda pada Kantor Akuntan Publik saat ini:

( ) Pemilik KAP/Managing Partner ( ) Supervisor

( ) Partner ( ) Auditor Senior

( ) Manajer ( ) Auditor Junior

4. Lama pengalaman kerja di bidang audit: ______ tahun ______ bulan

5. Pendidikan terakhir:

( ) D3 ( ) S1 ( ) S2 ( ) S3

6. Apakah Anda mempunyai keahlian khusus lain yang menunjang profesi

Anda? (misalnya, bidang Teknologi Informasi, Perpajakan atau lainnya)

( ) Ya, sebutkan ______________

( ) Tidak

Petunjuk

Berikut ini akan disajikan sebuah kasus tentang perusahaan yang

mengalami penurunan kinerja sehingga kelangsungan hidup perusahaan perlu

dievaluasi. Bapak/Ibu dimohon memberikan pendapat tentang kelangsungan

hidup perusahaan berdasarkan informasi yang tersedia. Mohon ilustrasi

kasus dibaca dengan cermat. Jawaban Bapak/Ibu dijamin kerahasiaannya

dan hanya akan digunakan untuk keperluan akademis saja.

KASUS PT “X” (BIRU)

Page 70: Penagruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20495/1/CHANDRA... · Student Executive Board UIN Jakarta 2002 —

Anggap Anda bekerja sebagai auditor pada sebuah Kantor Akuntan

Publik (KAP) yang berskala menengah ke atas. Suatu saat, Anda diminta

untuk mengaudit PT “X” untuk tahun yang berakhir 31 Desember 20X7. Klien ini

baru menjadi pelanggan KAP Anda selama 4 bulan dan memberikan

kontribusi fee pada KAP Anda sangat kecil dari total pendapatan KAP.

Kondisi persaingan antar KAP tidak terlalu ketat. Beberapa tahun

belakangan, kinerja perusahaan ini menunjukkan hasil yang tidak

diharapkan dan berpotensi bangkrut. Dalam pertemuan dengan manajemen,

auditor mendapat penjelasan bahwa perusahaan akan mampu mengatasi

permasalahan yang dihadapi. Namun demikian, diasumsikan peluang untuk

menjaga kelangsungan hidup perusahaan (common base rate) adalah sebesar

50%. Dalam kondisi ini, Anda diminta untuk mempertimbangkan pendapat

mengenai kelangsungan hidup perusahaan untuk satu tahun ke depan.

Berikut ini disajikan bukti-bukti tambahan

10.10.10.10. Sulit bagi perusahaan mempSulit bagi perusahaan mempSulit bagi perusahaan mempSulit bagi perusahaan memperoleh tambahan modal sebagai upaya untuk eroleh tambahan modal sebagai upaya untuk eroleh tambahan modal sebagai upaya untuk eroleh tambahan modal sebagai upaya untuk

menjaga kelangsungan hidup perusahaan. menjaga kelangsungan hidup perusahaan. menjaga kelangsungan hidup perusahaan. menjaga kelangsungan hidup perusahaan.

Berdasarkan informasi di atas, pendapat Anda tentang potensi kelangsungan

usaha PT “X” adalah:

(1)(1)(1)(1) (2) (2) (2) (2) (3) (3) (3) (3) (4)(4)(4)(4) (5)(5)(5)(5)

Sangat Lemah Lemah Ragu-ragu Kuat Sangat kuat

11.11.11.11. Pembahasan dengan pihak manajemen mengindikasikan bahwa ada Pembahasan dengan pihak manajemen mengindikasikan bahwa ada Pembahasan dengan pihak manajemen mengindikasikan bahwa ada Pembahasan dengan pihak manajemen mengindikasikan bahwa ada

kewajiban sangat material kewajiban sangat material kewajiban sangat material kewajiban sangat material yang harus dibayar sebagai akibat tuntutan hukum yang harus dibayar sebagai akibat tuntutan hukum yang harus dibayar sebagai akibat tuntutan hukum yang harus dibayar sebagai akibat tuntutan hukum

atau proses litigasi. atau proses litigasi. atau proses litigasi. atau proses litigasi.

Berdasarkan informasi di atas, pendapat Anda tentang potensi kelangsungan

usaha PT “X” adalah:

(1)(1)(1)(1) (2) (2) (2) (2) (3) (3) (3) (3) (4)(4)(4)(4) (5)(5)(5)(5)

Sangat Lemah Lemah Ragu-ragu Kuat Sangat kuat

12.12.12.12. Pemasok (Pemasok (Pemasok (Pemasok (suppliersuppliersuppliersupplier) memberikan kredit perdagangan yang cukup ) memberikan kredit perdagangan yang cukup ) memberikan kredit perdagangan yang cukup ) memberikan kredit perdagangan yang cukup

menguntungkan perusahaan. menguntungkan perusahaan. menguntungkan perusahaan. menguntungkan perusahaan.

Berdasarkan informasi di atas, pendapat Anda tentang potensi kelangsungan

usaha PT “X” adalah:

(1)(1)(1)(1) (2) (2) (2) (2) (3) (3) (3) (3) (4)(4)(4)(4) (5)(5)(5)(5)

Sangat Lemah Lemah Ragu-ragu Kuat Sangat kuat

Page 71: Penagruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20495/1/CHANDRA... · Student Executive Board UIN Jakarta 2002 —

13.13.13.13. Produk utama perusahaan secara umum dianggap berkualitas baik. Produk utama perusahaan secara umum dianggap berkualitas baik. Produk utama perusahaan secara umum dianggap berkualitas baik. Produk utama perusahaan secara umum dianggap berkualitas baik.

Berdasarkan informasi di atas, pendapat Anda tentang potensi kelangsungan

usaha PT “X” adalah:

(1)(1)(1)(1) (2) (2) (2) (2) (3) (3) (3) (3) (4)(4)(4)(4) (5)(5)(5)(5)

Sangat Lemah Lemah Ragu-ragu Kuat Sangat kuat

14.14.14.14. Pihak manajemen menyatakan bahwa ada kemungkinan bisa diperoleh Pihak manajemen menyatakan bahwa ada kemungkinan bisa diperoleh Pihak manajemen menyatakan bahwa ada kemungkinan bisa diperoleh Pihak manajemen menyatakan bahwa ada kemungkinan bisa diperoleh

sebuah hak paten kunci dalam waktu dekat. sebuah hak paten kunci dalam waktu dekat. sebuah hak paten kunci dalam waktu dekat. sebuah hak paten kunci dalam waktu dekat.

Berdasarkan informasi di atas, pendapat Anda tentang potensi kelangsungan

usaha PT “X” adalah:

(1)(1)(1)(1) (2) (2) (2) (2) (3) (3) (3) (3) (4)(4)(4)(4) (5)(5)(5)(5)

Sangat Lemah Lemah Ragu-ragu Kuat Sangat kuat

15.15.15.15. Tahun ini perusahaan melaporkan aliran kas positif dari aktivitas operasi. Tahun ini perusahaan melaporkan aliran kas positif dari aktivitas operasi. Tahun ini perusahaan melaporkan aliran kas positif dari aktivitas operasi. Tahun ini perusahaan melaporkan aliran kas positif dari aktivitas operasi.

Berdasarkan informasi di atas, pendapat Anda tentang potensi kelangsungan

usaha PT “X” adalah:

(1)(1)(1)(1) (2) (2) (2) (2) (3) (3) (3) (3) (4)(4)(4)(4) (5)(5)(5)(5)

Sangat Lemah Lemah Ragu-ragu Kuat Sangat kuat

16.16.16.16. Pihak manajemen yakin akan kehilangan pelanggan utama perusahaan untuk Pihak manajemen yakin akan kehilangan pelanggan utama perusahaan untuk Pihak manajemen yakin akan kehilangan pelanggan utama perusahaan untuk Pihak manajemen yakin akan kehilangan pelanggan utama perusahaan untuk

tahun ini. tahun ini. tahun ini. tahun ini.

Berdasarkan informasi di atas, pendapat Anda tentang potensi kelangsungan

usaha PT “X” adalah:

(1)(1)(1)(1) (2) (2) (2) (2) (3) (4) (3) (4) (3) (4) (3) (4) (5)(5)(5)(5)

Sangat Lemah Lemah Ragu-ragu Kuat Sangat kuat

17.17.17.17. Tahun ini perusahaan melaporkan kerugian operasi yang signifikan. Tahun ini perusahaan melaporkan kerugian operasi yang signifikan. Tahun ini perusahaan melaporkan kerugian operasi yang signifikan. Tahun ini perusahaan melaporkan kerugian operasi yang signifikan.

Berdasarkan informasi di atas, pendapat Anda tentang potensi kelangsungan

usaha PT “X” adalah:

(1)(1)(1)(1) (2) (2) (2) (2) (3) (4) (3) (4) (3) (4) (3) (4) (5)(5)(5)(5)

Sangat Lemah Lemah Ragu-ragu Kuat Sangat kuat

18.18.18.18. Berdasarkan informasiBerdasarkan informasiBerdasarkan informasiBerdasarkan informasi----informasi di atas, informasi di atas, informasi di atas, informasi di atas, pendapat akhir Andapendapat akhir Andapendapat akhir Andapendapat akhir Anda tentang potensi tentang potensi tentang potensi tentang potensi

kelanjutan kelanjutan kelanjutan kelanjutan usaha usaha usaha usaha PT “X” adalah: PT “X” adalah: PT “X” adalah: PT “X” adalah:

Page 72: Penagruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20495/1/CHANDRA... · Student Executive Board UIN Jakarta 2002 —

(1)(1)(1)(1) (2) (2) (2) (2) (3) (3) (3) (3) (4) (4) (4) (4) (5)(5)(5)(5)

Sangat Lemah Lemah Ragu-ragu Kuat Sangat kuat

_ Terima Kasih _

KUESIONER

Page 73: Penagruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20495/1/CHANDRA... · Student Executive Board UIN Jakarta 2002 —

PENGARUH KEAHLIAN AUDIT DAN INDEPENDENSI

TERHADAP PENDAPAT AUDIT ATAS

KELANGSUNGAN USAHA

OLEH:

CHANDRA WIJANARKO

[104082002716]

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2008

Page 74: Penagruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20495/1/CHANDRA... · Student Executive Board UIN Jakarta 2002 —

Jawaban Responden Kuesioner Warna Biru

Jawaban Responden Kuesioner Warna Biru

Jawaban Responden Kuesioner Warna Biru

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

Q1 2 2 2 4 1 2 2 2 3 3 1 2 1 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 1 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 Q2 3 2 2 2 1 2 2 2 3 3 1 2 1 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 3 2 2 2 2 4 3 1 3 1 2 2 Q3 1 4 4 4 4 3 3 3 3 2 2 2 3 4 3 3 3 3 2 4 4 3 4 4 3 3 3 4 2 2 4 4 3 2 4 3 3 2 Q4 1 4 4 5 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 4 4 2 4 4 4 4 2 4 2 3 4 4 4 2 4 4 4 3 Q5 2 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 4 4 3 3 3 3 2 3 3 2 4 2 3 3 4 3 Q6 3 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 2 2 2 4 4 4 2 4 4 4 3 Q7 2 2 3 3 1 3 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 1 1 3 3 2 3 2 2 2 Q8 1 3 2 3 1 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 Q9 2 2 4 4 2 2 3 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 4 3 2 4 4 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 4 1 2 2

Skor Total

17

26

29

33

19

23

23

22

24

22

16

20

18

25

23

23

20

21

20

30

29

21

30

30

22

22

21

25

18

19

24

29

29

17

29

23

25

21

Jawaban Responden Kuesioner Warna Merah

Jawaban Responden Kuesioner Warna Merah

Jawaban Responden Kuesioner Warna Merah

Page 75: Penagruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20495/1/CHANDRA... · Student Executive Board UIN Jakarta 2002 —

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

Q1 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 4 3 1 4 2 5 2 1 2 2 2 2 2 2 Q2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 4 2 1 3 2 3 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 5 2 3 4 2 5 2 2 2 1 2 2 1 2 Q3 4 4 4 3 3 3 4 2 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 2 4 3 5 2 3 3 4 2 3 4 4 4 3 3 Q4 4 4 4 3 4 3 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 Q5 4 4 4 3 4 3 4 2 5 4 2 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 2 4 5 4 3 2 4 4 4 3 3 Q6 4 4 4 3 4 3 4 2 2 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 2 5 3 5 2 4 3 4 4 3 4 4 4 2 2 Q7 3 3 2 2 3 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 5 2 5 2 3 5 2 2 3 2 2 2 2 3 Q8 2 3 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 5 1 2 3 2 1 2 1 2 Q9 2 4 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 5 3 5 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2

Skor Total

27

31

26

19

28

22

26

18

23

28

19

25

24

24

25

24

24

24

24

28

22

25

25

24

22

38

24

35

22

25

38

25

21

24

25

25

26

19

23

Page 76: Penagruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20495/1/CHANDRA... · Student Executive Board UIN Jakarta 2002 —

No. Independensi Keahlian Audit Skor Total

1 1 0 17

2 1 0 26

3 1 0 29

4 1 0 33

5 1 0 19

6 1 0 23

7 1 0 23

8 1 1 22

9 1 0 24

10 1 1 22

11 1 1 16

12 1 0 20

13 1 1 18

14 1 1 25

15 1 1 23

16 1 0 23

17 1 1 20

18 1 0 21

19 1 1 20

20 1 0 30

21 1 0 29

22 1 0 21

23 1 0 30

24 1 0 30

25 1 0 22

26 1 0 22

27 1 1 21

28 1 0 25

29 1 0 18

30 1 0 19

31 1 0 24

32 1 1 29

33 1 0 29

34 1 1 17

35 1 0 29

36 1 0 23

37 1 0 25

38 1 0 21

39 0 0 27

40 0 1 31

41 0 0 26

42 0 1 19

43 0 0 28

44 0 0 22

45 0 0 26

46 0 0 18

Page 77: Penagruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20495/1/CHANDRA... · Student Executive Board UIN Jakarta 2002 —

47 0 1 23

48 0 0 28

49 0 1 19

50 0 0 25

51 0 0 24

52 0 0 24

53 0 1 25

54 0 0 24

55 0 0 24

56 0 0 24

57 0 0 24

58 0 0 28

59 0 1 22

60 0 1 25

61 0 0 25

62 0 0 24

63 0 1 22

64 0 1 38

65 0 0 24

66 0 0 35

67 0 1 22

68 0 0 25

69 0 1 38

70 0 0 25

71 0 0 21

72 0 0 24

73 0 0 25

74 0 0 25

75 0 0 26

76 0 1 19

77 0 1 23

Page 78: Penagruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20495/1/CHANDRA... · Student Executive Board UIN Jakarta 2002 —

Univariate Analysis of Variance

Warnings

Post hoc tests are not performed for Keahlian Audit because there are fewer than

three groups.

Post hoc tests are not performed for Independensi because there are fewer than

three groups.

Between-Subjects Factors

Tidak Ahli 53

Ahli 24

Tidak

Independen39

Independen 38

0

1

Keahlian

Audit

0

1

Independensi

Value Label N

Levene's Test of Equality of Error Variancesa

Dependent Variable: Pendapat Audit

4.176 3 73 .009

F df1 df2 Sig.

Tests the null hypothesis that the error variance of the

dependent variable is equal across groups.

Design: Intercept+Keahlian+Independen+Keahlian

* Independen

a.

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable: Pendapat Audit

128.541a 3 42.847 2.309 .083

37525.211 1 37525.211 2022.092 .000

37.954 1 37.954 2.045 .157

89.792 1 89.792 4.839 .031

39.900 1 39.900 2.150 .147

1354.706 73 18.558

46655.000 77

1483.247 76

Source

Corrected Model

Intercept

Keahlian

Independen

Keahlian * Independen

Error

Total

Corrected Total

Type III Sum

of Squares df Mean Square F Sig.

R Squared = .087 (Adjusted R Squared = .049)a.

Page 79: Penagruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20495/1/CHANDRA... · Student Executive Board UIN Jakarta 2002 —