2
Penatalaksanaan Bidang Bedah Mulut Obat-Obatan Kortikosteroid adalah obat-obatan yang memiliki efek menurunkan imunitas tubuh. Gigi sisa akar merupakan port de entry dari mikrorganisme baik pathogen , selain itu gigi yang tinggal sisa akar suatu sumber infeksi karena telah turunnya kondisi imunitas tubuh selama penggunaan kortikosteroid. Hal pertama yang harus dilakukan Dokter Gigi adalah memeriksa kondisi kesehatan pasien dengan autoimunitas, karena bila melakukan ektraksi gigi akan berakibat fatal jika kondisi kesehatan pasien belum normal. Apabila kondisi pasien sudah normal, maka haruslah segera dilakukan ekstraksi dengan mempertimbangkan bahwa luka yang terlalu besar akan berakibat susah sembuh. Penatalaksaan Bidang Prostodonsia Pada bidang ini. Setelah pasien selesai dilakukan ektraksi. Disarankan untuk segera dibuatkan gigi tiruan jembatan yang removable untuk memudahkan pengontrolan plak ataupun pembersihan. Karena dikhawatirkan gigi tiruan jembatan fixed akan menjadi sumber infeksi bagi pasien yang sedang terapi kortikosteroid. Namun untuk pemilihan bahan crown pada penderita lichen planus harus memperhatikan apakah aka nada respon alergi atau tidak. Seperti bahan logam dan porselen yang bias berdampak alergi pada pasien lichen planus. Kemudian implant dengan bahan titanium juga dikhawatirkan mengakibatkan alergi tipe I atau IV. Penatalaksanaan Bidang Konservasi Gigi Setelah sumber infeksi dihilangkan, selayaknya dilakukan penutupan port de entri penyakt melalui tidakan penumpatan pada gigi yang mengalami karies

Penatalaksanaan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Penatalaksanaan

Penatalaksanaan Bidang Bedah Mulut

Obat-Obatan Kortikosteroid adalah obat-obatan yang memiliki efek menurunkan imunitas tubuh. Gigi sisa akar merupakan port de entry dari mikrorganisme baik pathogen , selain itu gigi yang tinggal sisa akar suatu sumber infeksi karena telah turunnya kondisi imunitas tubuh selama penggunaan kortikosteroid. Hal pertama yang harus dilakukan Dokter Gigi adalah memeriksa kondisi kesehatan pasien dengan autoimunitas, karena bila melakukan ektraksi gigi akan berakibat fatal jika kondisi kesehatan pasien belum normal. Apabila kondisi pasien sudah normal, maka haruslah segera dilakukan ekstraksi dengan mempertimbangkan bahwa luka yang terlalu besar akan berakibat susah sembuh.

Penatalaksaan Bidang Prostodonsia

Pada bidang ini. Setelah pasien selesai dilakukan ektraksi. Disarankan untuk segera dibuatkan gigi tiruan jembatan yang removable untuk memudahkan pengontrolan plak ataupun pembersihan. Karena dikhawatirkan gigi tiruan jembatan fixed akan menjadi sumber infeksi bagi pasien yang sedang terapi kortikosteroid. Namun untuk pemilihan bahan crown pada penderita lichen planus harus memperhatikan apakah aka nada respon alergi atau tidak. Seperti bahan logam dan porselen yang bias berdampak alergi pada pasien lichen planus. Kemudian implant dengan bahan titanium juga dikhawatirkan mengakibatkan alergi tipe I atau IV.

Penatalaksanaan Bidang Konservasi Gigi

Setelah sumber infeksi dihilangkan, selayaknya dilakukan penutupan port de entri penyakt melalui tidakan penumpatan pada gigi yang mengalami karies media. Namun dokter gigi harus tetap memperhatikan bahwa bahan tambal amalgam bias memperburuk kondisi rongga mulut pasien Oral Lichen Planus. Selain itu restorasi dengan bahan resin juga sangat rentan menimbulkan alergi pada pasien. Sebaiknya digunakan restorasi dari bahan Semen Ionomer Fosfat, karena mengandung fluor yang dapat membasmi bakteri dan sekaligus dapat meremineralisasi gigi.

Penatalaksanaan Bidang Periodonsia

Pada bidang ini dokter diharapkan memperhatikan bagaiman kondisi pasien. Mempertimbangkan tindakan sebaik mungkin tapi meminimalkan tindakan bedah. Lebih baik dilakukan Scalling ataupun root planning secara hati hati dan memperhitungkan lebar luka agar mengurangi resiko yang bias memperparah penyakit.

Page 2: Penatalaksanaan

Penatalaksanaan Bidang Oral Medicine

Pada bidang ini, ada beberapa hal yang menjadi fokus, pertama dokter gigi harus memberikan instruksi pasien untuk meningkatkan oral higyene. Kemudian untuk menanggulangi xerostomia dokter hendaknya pula memebrikan saran pada pasien untuk melakukan stimulasi agar meningkatkan pengeluaran saliva seperti dengan mengunyah permen karet xilitol.