36
NUTRISI PADA SISTEM RESPIRATORY Oleh : Mahdiah, DCN, M.Kes.

Penatalaksanaan Diet Pada Penyakit Paruobstruktifmenahun (Ppom)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

jsakhfk

Citation preview

Page 1: Penatalaksanaan Diet Pada Penyakit Paruobstruktifmenahun (Ppom)

NUTRISI PADA SISTEM RESPIRATORY

Oleh : Mahdiah, DCN, M.Kes.

Page 3: Penatalaksanaan Diet Pada Penyakit Paruobstruktifmenahun (Ppom)

• NUTRISI PADA Sebuah penelitian di University of Southampton, Inggris, menyebutkan bahwa diet yang kaya akan buah-buahan dan sayuran berpotensi menjadi pelindung terhadap perkembangan penyakit paru-paru obstruktif kronik. Peserta penelitian tersebut adalah 266 perokok yang mengisap sekitar 20 batang rokok/hari selama 10 tahun. Fakta yang ditemukan adalah, satu sendok makan sayuran per hari, atau satu potongan buah per hari, dapat membantu mengurangi risiko perkembangan penyakit tersebut.STEM RESPIRATORY

Page 4: Penatalaksanaan Diet Pada Penyakit Paruobstruktifmenahun (Ppom)

Beta-karotene• Dapat ditemukan pada wortel, kentang, cabe

hijau, dan lain-lain, antioksidan yang terkandung dalam bahan makanan ini akan dikonvert menjadi vitamin A, oleh tubuh. Beta karotine berfungsi untuk menjaga kesehatan mata, fungsi sistem imun, dan untuk kesehatan kulit.

• Studi yang dilakukan pada tahun2004 beta-karoten justru meningkatkan resiko kanker paru-paru pada perokok.

Page 5: Penatalaksanaan Diet Pada Penyakit Paruobstruktifmenahun (Ppom)

• Para peneliti di Universitas Auckland Selandia Baru menemukan bahwa orang-orang dengan tingkat vitamin D yang lebih tinggi di dalam sistem tubuh mereka memperlihatkan fungsi paru-paru yang lebih baik dibandingkan dengan orang yang tingkat vitaminnya rendah

• Selain dari sinar matahari pagi, vitamin D dapat juga ditemukan di dalam makanan tertentu seperti hidangan yang berlapis lemak dan ikan gemuk seperti ikan salmon dan tenggiri yang mengandung cukup banyak suplemen yang dibutuhkan tubuh.

• "Walaupun terdapat hubungan tertentu antara fungsi paru-paru dan vitamin D, belum diketahui dengan jelas fungsi vitamin D sebagai suplemen atau jumlah makan yang sebenarnya akan meningkatkan fungsi paru-paru pada pasien yang menderita penyakit saluran pernafasan kronis,” demikian menurut Dr. Peter Black, yang memimpin suatu penelitian.

Page 6: Penatalaksanaan Diet Pada Penyakit Paruobstruktifmenahun (Ppom)

• Penelitian di University of Southampton, Inggris, menyebutkan bahwa diet yang kaya akan buah-buahan dan sayuran berpotensi menjadi pelindung terhadap perkembangan penyakit paru-paru obstruktif kronik. Peserta penelitian tersebut adalah 266 perokok yang mengisap sekitar 20 batang rokok/hari selama 10 tahun. Fakta yang ditemukan adalah, satu sendok makan sayuran per hari, atau satu potongan buah per hari, dapat membantu mengurangi risiko perkembangan penyakit tersebut.

Page 7: Penatalaksanaan Diet Pada Penyakit Paruobstruktifmenahun (Ppom)

Vitamin E.• berperan dalam menjaga kesehatan berbagai jaringan di

dalam tubuh, mulai dari jaringan kulit, mata, sel darah merah hingga hati. Selain itu, vitamin ini juga dapat melindungi paru-paru manusia dari polusi udara. Nilai kesehatan ini terkait dengan kerja vitamin E di dalam tubuh sebagai senyawa antioksidan alami.

• Vitamin E banyak ditemukan pada ikan, ayam, kuning telur, ragi, dan minyak tumbuh-tumbuhan. Walaupun hanya dibutuhkan dalam jumlah sedikit, kekurangan vitamin E dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang fatal bagi tubuh, antara lain kemandulan baik bagi pria maupun wanita. Selain itu, saraf dan otot akan mengalami gangguan yang berkepanjangan.[

Page 8: Penatalaksanaan Diet Pada Penyakit Paruobstruktifmenahun (Ppom)

Vitamin D• Dengan lebih banyak mengonsumsi Vitamin D,

akan membuat kita lebih mudah untuk bernafas.

• Dari penemuan yang telah dipublikasikan seperti dilaporkan oleh Reuters, tampaknya akan menjadi kabar gembira untuk para perokok, penderita asma dan orang-orang yang mempunyai masalah kesehatan yang berhubungan dengan saluran pernapasan

Page 9: Penatalaksanaan Diet Pada Penyakit Paruobstruktifmenahun (Ppom)

• Para peneliti di Universitas Auckland Selandia Baru menemukan bahwa orang-orang dengan tingkat vitamin D yang lebih tinggi di dalam sistem tubuh mereka memperlihatkan fungsi paru-paru yang lebih baik dibandingkan dengan orang yang tingkat vitaminnya rendah

• Selain dari sinar matahari pagi, vitamin D dapat juga ditemukan di dalam makanan tertentu seperti hidangan yang berlapis lemak dan ikan gemuk seperti ikan salmon dan tenggiri yang mengandung cukup banyak suplemen yang dibutuhkan tubuh."Walaupun terdapat hubungan tertentu antara fungsi paru-paru dan vitamin D, belum diketahui dengan jelas fungsi vitamin D sebagai suplemen atau jumlah makan yang sebenarnya akan meningkatkan fungsi paru-paru pada pasien yang menderita penyakit saluran pernafasan kronis,” demikian menurut Dr. Peter Black, yang memimpin suatu penelitian.

Page 10: Penatalaksanaan Diet Pada Penyakit Paruobstruktifmenahun (Ppom)

Kasus :Seorang anak laki-laki umur 6 tahun merupakan anak ketiga dari seorang buruh pabrik, BB 10,6 kg, TB 99 cm, menurut ibunya sejak 6 bulan yang lalu sering terserang demam, tidak dibawa ke dokter tapi hanya diberi obat penurun panas.Imunisasi yang diberikan sudah lengkap kecuali BCG. Anak initinggal dirumah kontrakan yang salah satu anak pemilikrumah tersebut menderita TBC.Dua minggu yang lalu anak tersebut panas tinggi, dibawa kedokter dan disarankan untuk dirawat di RS.

Ayahnya berpenghasilan Rp 500.000 per bulan, keadaanrumah berada di pemukiman kumuh dekat tempat sampahyang tidak mempunyai ventilasi dan jendela jarang dibuka.

Page 11: Penatalaksanaan Diet Pada Penyakit Paruobstruktifmenahun (Ppom)

Hasil pemeriksaan klinis dan fisik :Kaku kuduk, sianosis, muntah-muntah, perutkejang, sesak nafas, batuk dan pilek.

Hasil pemeriksaan laboratorium :HB 10 gr/ dl, albumin 3,5 mg %, globulin 3,5 mg %, total protein 7,5 mg %, alkali phospat 11,6 unit, cholesterol 322 mg %, creatinin 0,62 mg %.

Page 12: Penatalaksanaan Diet Pada Penyakit Paruobstruktifmenahun (Ppom)

Hasil foto thorax :• Spondilitis tuberkulosa.• Terapi medika mentosa :• Stretomicin, INH, ripadus, etibi, prednisone.

Hasil anamnesa gizi sebelum dirawat :• Kalori : 1134 kal• Protein : 42,3 gr• Lemak : 31 gr• Karbohidrat : 121 gr

Nafsu makan sudah membaik

Page 13: Penatalaksanaan Diet Pada Penyakit Paruobstruktifmenahun (Ppom)

FORMULIR STUDI KASUSIdentitas Pasien • Nama/Inisial : An. X• Jenis Kelamin : Laki - laki• Umur : 6 tahun• Anak ke : ketiga

Page 14: Penatalaksanaan Diet Pada Penyakit Paruobstruktifmenahun (Ppom)

I. ASSESMENTRiwayat Nutrisi1. Kuantitatif • Kalori : 1134 kal• Protein : 42,3 gr• Lemak : 31 gr• Karbohidrat : 121 gr2. Kualitatif• Tidak ada

Page 15: Penatalaksanaan Diet Pada Penyakit Paruobstruktifmenahun (Ppom)

II.2 Data Antropometri• BB = 10,6 kg• TB = 99 cm• Berat Badan Ideal (BBI) / Ideal Body Weight (IBW)• = (umur dalam th x 2) + 8• = (6 x 2) + 8• = 20 kg

Nilai Z-skor :• BB/ U 12=10,6 - 20,723,6 - 20,7"> = -3,5 → Gizi Buruk (underweight)• TB/ U 12=99 - 116,1 121,0 -116,1 "> = -3,5 → Gizi Buruk

(underweight)• BB/ TB 12 =10,6 - 15,517,0 - 15,5"> = -3,2 → Gizi Buruk

(underweight)

Page 16: Penatalaksanaan Diet Pada Penyakit Paruobstruktifmenahun (Ppom)

Kesimpulan : - Berdasarkan perhitungan BBI, pasien

termasuk kategori berat badan kurang karena BBI 20 kg dan berat badan pasien 10,6 kg.

- Berdasarkan Nilai Z-skor termasuk KEP status gizi buruk

Page 17: Penatalaksanaan Diet Pada Penyakit Paruobstruktifmenahun (Ppom)

II.3 Data Fisik• Kaku kuduk, sianosis, muntah-muntah, perut

kejang, sesak nafas, batuk dan pilek.• Pemeriksaan Penunjang (Rontgen, PA) :• Hasil foto thorax : Spondilitis tuberkulosa.

Kesimpulan : Berdasarkan pemeriksaan rontgen An.X menderita TBC.

Page 18: Penatalaksanaan Diet Pada Penyakit Paruobstruktifmenahun (Ppom)

II.4 Data Klinis• Tensi : Tidak ada• Suhu : Tidak ada• Nadi : Tidak ada• Kesimpulan : Tidak ada

Page 19: Penatalaksanaan Diet Pada Penyakit Paruobstruktifmenahun (Ppom)

II.5 Data LaboratoriumJenis pemeriksaan Hasil Nilai Normal Keterangan

Hb 10 g/dl 13 – 16 g/dl Rendah

Albumin 3,5 g/ dl 4 – 5,2 g/ dl Rendah

Globulin 3,5 g/ dl 1,3 – 2,7 g/ dl Tinggi

Total protein 7,5 g/ dl 6 – 7,8 g/ dl Normal

Alkali phospat 11,6 unit 80 – 306 unit Rendah

322 mg/dl <> Tinggi

Kesimpulan : Berdasarkan data diatas menunjukkan anemia, hipoalbuminemia, hiperkolesterolemia.

Page 20: Penatalaksanaan Diet Pada Penyakit Paruobstruktifmenahun (Ppom)

II.6 Data PersonalKeluhan • muntah-muntah, sesak nafas• Riwayat Penyakit Dahulu • 6 bln yang lalu sering terserang demam tidak dibawa ke dokter tapi hanya diberi obat

penurun panas.• Dua minggu yang lalu anak tersebut panas tinggi, dibawa ke dokter dan disarankan untuk

dirawat di RS.

Riwayat Penyakit Keluarga • Tidak ada

Riwayat Sosial Ekonomi • Ayahnya bekerja sebagai buruh pabrik berpenghasilan Rp 350.000 perbulan, tinggal di

rumah kontrakan.

Lingkungan • Di pemukiman kumuh dekat tempat sampah yang tidak mempunyai ventilasi dan jendela

jarang dibuka. Anak ini tinggal dirumah kontrakan yang salah satu anak pemilik rumah menderita TBC.

Page 21: Penatalaksanaan Diet Pada Penyakit Paruobstruktifmenahun (Ppom)

II DIAGNOSIS • Diagnosis Penyakit Berdasarkan pemeriksaan yang telah

dilakukan pasien didiagnosis mengalami TBC dan KEP.

Page 22: Penatalaksanaan Diet Pada Penyakit Paruobstruktifmenahun (Ppom)

II.2 Diagnosis GiziDomain Intake

Problem Etiologi Symptom

NI – 1.1Hypermetabolisme

Infeksi kuman Mycobcterium tuberculosis

DemamKondisi dengan diagnosis TBC

NI – 1.4Kekurangan intake energi

Kekurangan masupan makanan/ zat gizi

Penurunan BBBB aktual 10,6 kg → BBI 20 kg

NI – 2.1Kekurangan intake makanan dan minuman oral

Kurangnya kemampuan memenuhi bahan makanan karena keterbatasan prekonomian

Intake energi tidak mencukupi/ kurang intake protein kualitas tinggi dari makanan dibandingkan dengan standart kebutuhan

Keterbatasan masalah ekonomi sehingga terbatasnya ketersediaan makanan

Kondisi dengan diagnosis TBCNI – 5.2Malnutrisi protein energi yang nyata

Kekurangan dlm mendapatkan makanan karena keterbatasan prekonomian

Albumin 3,5 g/ dl → 4 – 5,2 g/ dlMalnutrisi tanpa komplikasi: kurus.

Penampakan kurus

Page 23: Penatalaksanaan Diet Pada Penyakit Paruobstruktifmenahun (Ppom)

Domain Klinis

Problem Etiologi Symptom

NC – 2.2Perubahan nilai laboratorium terkait zat gizi khusus

Ganguan fungsi organ lain akibat perubahan biokimia

Hb rendah (10 g/dl) → anemiaAlbumin rendah (3,5 g/ dl) →

hipoalbuminemiaKolesterol (322 mg/dl) à

hiperkolesterolemia

NC – 3.1Berat badan kurang

Pola makan salahIntake energy kurangKeterbatasan mendapatkan

makanan

IMT 27,72 kg/m2 → IMT 25-29,9 kg/m2 (Obesitas I)

BB actual 82 kg → BB actual > BBI 64,8 kg

Page 24: Penatalaksanaan Diet Pada Penyakit Paruobstruktifmenahun (Ppom)

Domain PerilakuProblem Etiologi Symptom

NB – 1.4Kurangnya kemampuan memonitor diri sendiri

Kurangnya pengetahuan mengenai masalah-masalah gizi

Asupan makan kurang dari kebutuhan

Page 25: Penatalaksanaan Diet Pada Penyakit Paruobstruktifmenahun (Ppom)

III INTERVENSI

Tujuan• Memberikan makanan adekuat untuk meningkatkan berat

badan normal.• Memberikan makanan tinggi energi dan protein secara

bertahap sesuai dengan kemampuan pasien untuk mencapai keadaan gizi optimal.

• Menurunkan asupan kolestrol dari makanan. • Memperbaiki kerusakan jaringan atau luka pada paru.• Meningkatkan kadar Hb.• Menetralkan neuritis.• Mencegah dehidrasi.

Page 26: Penatalaksanaan Diet Pada Penyakit Paruobstruktifmenahun (Ppom)

III.2 Prinsip/ Syarat Diet• Energi cukup sesuai kebutuhan Energi 150

kkal/kg BB/ hr.• Protein cukup diberikan protein 4 g/ kg BB/ hr. • Lemak rendah diberikan 20 % dari kebutuhan

energi total yaitu sebesar 35,3 gram.• Karhohidrat cukup diberikan 275,7 gram.• Vitamin dan mineral cukup.• Cairan cukup 150 ml/ kg BB.

Page 27: Penatalaksanaan Diet Pada Penyakit Paruobstruktifmenahun (Ppom)

III.3 Perhitungan Kebutuhan Gizi• Energi 150 kkal/kg BB/ hr = 150 x 10.6 = 1590 kkal R ange kebutuhan energi : 1510,5 – 1669,5 kkal• Protein 4 g/ kg BB/ hr = 4 x 10.6 = 42.4 gr Range kebutuhan protein 40,3 – 44,5 gram• Lemak 20 % x 1590 = 318 kkal : 9 = 35,3 gram Range kebutuhan lemak : 33,5 – 37,1 gram• Karbohidrat

1590 - (169,6 + 317,7) = 275,7 gram 4

Range kebutuhan KH : 261,9 – 289,5 gram• Cairan 150 ml/ kg BB = 150 x 1590 ml

Page 28: Penatalaksanaan Diet Pada Penyakit Paruobstruktifmenahun (Ppom)

III.5 Makanan Yang Boleh/Tidak Boleh Diberikan Makanan Yang Boleh Diberikan• Sumber KH : beras dibubur/ ditim; kentang direbus; macaroni direbus; roti

dipanggang; krekers; tepung-tepungan dibuat bubur/ pudding.• Sumber protein hewani : daging empuk, ayam, ikan direbus, ditumis,

diungkep, dipanggang; telur direbus, ditim, diceplok air, didadar, dicampur dalam makanan dan minuman.

• Sumber protein nabati : tempe, tahu ditim, direbus, ditumis, pindakas.• Lemak : margarine dan mentega; minyak dalam jumlah terbatas untuk

menumis, mengoles dan setup.• Sayuran : sayuran rendah serat dan sedang seperti: kacang panjang, buncis

muda, bayam, labu siam, tomat masak, wortel direbus, dikukus, ditumis.• Buah-buahan : semua sari buah; buah segar yang matang (tanpa kulit dan

biji) dan tidak banyak menimbulkan gas seperti: papaya, pisang, jeruk, avokad, nenas.

• Bumbu : garam, salam, laos, kunyit, kunci dalam jumlah terbatas.• Minuman teh encer.

Page 29: Penatalaksanaan Diet Pada Penyakit Paruobstruktifmenahun (Ppom)

Makanan Yang Tidak Boleh Diberikan• Sumber KH : beras ketan, beras tumbuk/ merah, roti

whole wheat, jagung, ubi, singkong, talas, tarcis, dodol dan kue-kue lainyang manis dan gurih.

• Sumber protein hewani : daging berserat kasar (liat) serta daging, ikan, ayam yang diawet, digoreng; daging babi; telur ceplok/ digoreng.

• Sumber protein nabati : kacang merah serta kacang-kacangan kering seperti kacang tanah, kacang hijau, kacang kedelai, dan kacang tolo.

• Lemak : minyak untuk menggoreng, lemak hewani, kelapa dan santan.

• a dan alcohol.

Page 30: Penatalaksanaan Diet Pada Penyakit Paruobstruktifmenahun (Ppom)

• Sayuran : sayuran berserat tinggi seperti daun singkong, daun katuk, daun papaya, daun dan buah melinjo, oyong, pare serta semua sayuran yang dimakan mentah.

• Buah-buahan : buah-buahan yang dimakan dengan kulit, seperti apel, jambu biji dan pir serta jeruk yang dimakan dengan kulit ari; buah yang menimbulkan gas seperti, nanas, kedondong, durian, nangka.

• Bumbu : cabe, bawang, merica, cuka, dan sebaginya yang tajam

• Minuman kopi dan the kental; minuman yang mengandung sod

Page 31: Penatalaksanaan Diet Pada Penyakit Paruobstruktifmenahun (Ppom)

III.6 Diskripsi Terapi Diet

Masalah gizi Indikator Tujuan ImplementasiAnemiaBB yang kurang HipoalbuminemiaHiperkolesterolemiaKurangnya pengetahuan

mengenai gizi dan makanan

Hb = 10 gr/ dlBBA =10.6 kgBBA = 20 kgAlbumin 3,5 mg %Kholesterol 322 mg %Data kebiasaan makan anak

yang salah.

Mencapai kadar Hb normal 12-14g/ dl

Mencapai BB normalMencapai kadar albumin

normal 4-5,2 g/ dlMencapai kadar kolesterol

normalMemperbaiki kebiasaan

makan anak yang salah.

Memberikan makanan sumber Fe dan pendukungnya

Memberikan diet yang sesuai dengan kebutuhan

Memberikan makanan tinggi protein.

Memberikan diet yang sesuai dengan kebutuhan

Memberikan makanan rendah lemak

Memberikan edukasi tentang makanan yang seharusnya dikonsumsi oleh anak sesuai umur kepada orang tua.

Page 32: Penatalaksanaan Diet Pada Penyakit Paruobstruktifmenahun (Ppom)

• Rencana Penyuluhan Dan Konsultasi Gizi• Topik• Makanan Tinggi Energi Tinggi Protein dan Menu Seimbang• Sasaran• Pasien dan keluarga• Tujuan Penyuluhan/Konsultasi Gizi• Memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang Makanan Tinggi Energi

Tinggi Protein dan Menu Seimbang.• Memperbaiki status gizi pasien.• Memberikan contoh bahan makanan yang dianjurkan dan yang tidak

dianjurkan.• Waktu/Tempat• 30 menit/ruang ahli gizi

Page 33: Penatalaksanaan Diet Pada Penyakit Paruobstruktifmenahun (Ppom)

Metode• Penyuluhan dan konsultasi

Alat Peraga• Food model, lembar balik

Materi Penyuluhan/Konsultasi Gizi• Pemahaman dasar mengenai Makanan Tinggi Energi

Tinggi Protein dan Menu Seimbang, pola makan dan kebiasaan makan yang baik.

• Penjelasan mengenai bahan makanan yang diperbolehkan dan yang tidak diperbolehkan untuk KEP dan TBC.

Page 34: Penatalaksanaan Diet Pada Penyakit Paruobstruktifmenahun (Ppom)

IV MONITORING• Memantau intake makanan, asupan makanan

terasup berapa % sesuai kebutuhan pasien.• Memantau data antropometri, BB naik berapa

%.• Memantau hasil pemeriksaan fisik & klinis awal

dan akhir.• Memantau data pemeriksaan laboratorium

HB , albumin , globulin , total protein , alkali phospat , cholesterol , creatinin awal dan akhir.

Page 35: Penatalaksanaan Diet Pada Penyakit Paruobstruktifmenahun (Ppom)

V EVALUASI• Apakah intake makanan sesuai kebutuhan pasien?• Apakah terjadi kenaikan BB pasien?• Apakah terjadi perubahan hasil pemeriksaan fisik & klinis

awal dan akhir?• Apakah terjadi perubahan hasil pemeriksaan

laboratorium HB , albumin , globulin , total protein , alkali phospat , cholesterol , creatinin awal dan akhir?

• Setelah dilakukan penyuluhan dan konseling gizi apakah pasien memahami dan mengerti Makanan Tinggi Energi Tinggi Protein dan Menu Seimbang?

• Apakah pasien sudah memahami, mengerti melaksanakan diet yang diberikan?

Page 36: Penatalaksanaan Diet Pada Penyakit Paruobstruktifmenahun (Ppom)

Sekian