Penatalaksanaan Sesak Pada Anak

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/13/2019 Penatalaksanaan Sesak Pada Anak

    1/20

    PENATALAKSANAAN SESAK PADA ANAK

    Pendahuluan

    Kesulitan bernapas adalah masalah yang sering terjadi pada anak. Penyebabnya bervariasi,

    mulai dari penyakit ringan, yang dapat sembuh sendiri sampai penyakit berat yang dapat

    mengancam jiwa.

    Anamnesis

    Perhatikan terutama pada hal berikut:

      Batuk dan kesulitan bernapas  Lama dalam hari  Pola: malam/dini hari?  Faktor pencetus  Paroksismal dengan whoops atau muntah atau sianosis sentral  Kontak dengan pasien TB (atau batuk kronik) dalam keluarga  Gejala lain (demam, pilek, wheezing, dll)  Riwayat tersedak atau gejala yang tiba-tiba  Riwayat infeksi HIV  Riwayat imunisasi: BCG, DPT, campak, Hib  Riwayat atopi (asma, eksem, rinitis, dll) pada pasien atau keluargaPemeriksaan fisis

    Umum

    • Sianosis sentral 

    • Merintih/grunting, pernapasan cuping hidung, wheezing, stridor

    • Kepala terangguk-angguk (gerakan kepala yang sesuai dengan inspirasi

    menunjukkan adanya distres pernapasan berat)

    • Peningkatan tekanan vena jugularis 

    • Telapak tangan sangat pucat. 

    Dada

    • Frekuensi pernapasan (hitung napas selama 1 menit ketika anak tenang) 

    Napas cepat:

    -  Umur < 2 bulan : > 60 kali-  Umur 2 – 11 bulan : > 50 kali-  Umur 1 – 5 tahun : > 40 kali-  Umur > 5 tahun : > 30 kali

    • Tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam (chest-indrawing)*

    • Denyut apeks bergeser/trakea terdorong dari garis tengah 

    • Auskultasi – crackles (ronki) atau suara napas bronkial

    • Irama derap pada auskultasi jantung 

    • Tanda efusi pleura (redup) atau pneumotoraks (hipersonor) pada perkusi. 

    *Catatan: tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam (chest-indrawing) terjadi ketikadinding dada bagian bawah tertarik saat anak menarik napas. Bila hanya jaringan

  • 8/13/2019 Penatalaksanaan Sesak Pada Anak

    2/20

    lunak antar iga atau di atas klavikula yang tertarik pada saat anak bernapas, hal ini tidak

    menunjukkan tarikan dinding dada bagian bawah.

     Abdomen

    • Masa abdominal: cair, padat 

    • Pembesaran hati dan limpa 

    Pemeriksaan Penunjang

      Pulse-oximetry : untuk mengetahui saat pemberian atau menghentikan terapi oksigen.  Foto thorax : dilakukan pada anak dengan pneumonia berat yang tidak memberi respons

    terhadap pengobatan atau dengan komplikasi, atau berhubungan dengan HIV.

    Diagnosis Banding Anak umur 2 bulan-5 tahun yang datang dengan

    Batuk dan atau Kesulitan Bernapas

    Diagnosis Gejala

    Diagnosis Gejala yang ditemukanPneumonia  Demam

    - Batuk dengan napas cepat

    - Crackles (ronki) pada auskultasi

    - Kepala terangguk-angguk

    - Pernapasan cuping hidung

    - Tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam

    - Merintih (grunting)

    - Sianosis

    Bronkiolitis  - Episode pertama wheezing pada anak umur < 2 tahun- Hiperinflasi dinding dada

    - Ekspirasi memanjang

    - Gejala pada pneumonia juga dapat dijumpai

    - Kurang/tidak ada respons dengan bronkodilator

    Asma  - Riwayat wheezing berulang 

    Gagal jantung  - Peningkatan tekanan vena jugularis

    - Denyut apeks bergeser ke kiri

    - Irama derap

    - Bising jantung- Crackles /ronki di daerah basal paru

    - Pembesaran hati

    Penyakit jantung

    bawaan 

    - Sulit makan atau menyusu

    - Sianosis

    - Bising jantung

    - Pembesaran hati

    Efusi/empiema  - Bila masif terdapat tanda pendorongan organ intra toraks

    - Pekak pada perkusi.

  • 8/13/2019 Penatalaksanaan Sesak Pada Anak

    3/20

    Pneumonia 

    Pneumonia adalah infeksi akut parenkim paru yang meliputi alveolus dan jaringan

    interstitial. Berbagai mikroorganisme dapat menyebabkan pneumonia, antara lain virus ,

     jamur, dan bakteri S. pneumonia merupakan penyebab tersering pneumonia bacterial pada

    semua kelompok umur. Virus lebih sering ditemukan pada anak usia kurang dari 5 tahun.

    Respiratory syntical virus (RSV) merupakan virus trsering pada anak kurang 3 tahun. Pada

    usia yang lebih muda lebih sering adenovirus, parainfluenza virus, dan influenza virus. 

    Mycoplasma pneumonia dan Chlamydia pneumonia lebih sering ditemukan pada anak-anak

    usia lebih dari 10 tahun.

    EpidemiologiPenelitian di Bandung menunjukkan bahwa Streptococcus pneumonia  dan Staphylococcus

    epidemidis  merupakan bakteri yang paling sering ditemukan pada apusan tenggorokan

    pasien pneumonia umur 2-59 bulan.

    Faktor risiko

      Defek anatomi bawaan  Deficit imunologi  Polusi  GER (gastroesophageal reflux)  Aspirasi  Gizi buruk  Berat badan lahir rendah  Tidak mendapatkan ASI  Imunisasi yang tidak lengkap  Saudara serumah yang menderita batuk  Kamar tidur yang terlalu padat penghuninya

    Anamnesis

      Batuk yang pada awalnya kering kemudian produktif dengan dahak purulen bahkanbisa berdarah

      Sesak napas 

    Demam  Sulit makan/minum

  • 8/13/2019 Penatalaksanaan Sesak Pada Anak

    4/20

      Tampak lemah  Serangan pertama atau berulang untuk membedakan kondisi imunokompromais,

    kelainan anatomi bronkus, atau asma

    Pemeriksaan fisik

      Penilaian keadaan umum anak, frekuensi napas, dan nadi harus dilakukan saat awalpemeriksaan sebelum pemeriksaan lain yang dapat menyebabkan anak gelisah atau

    rewel.

      Penilaian keadaan umum antara lain meliputi kesadaran dan kemampuanmakan/minum.

      Gejala distress pernapasan seperti takipnea, retraksi subkostal, batuk, krepitasi danpenurunan suara paru.

      Demam dan sianosis  Anak di bawah 5 tahun mungkin tidak menunjukkan gejala pneumonia yang klasik.

    Pada anak yang demam dan sakit akut, terdapat gejala nyeri yang diproyeksikan ke

    abdomen. Pada bayi muda, terdapat gejala pernapasan tak teratur dan hipopnea.

    Pemeriksaan penunjang

    Pemeriksaan Radiologi

      Pemeriksaan foto thorax tidak direkomendasikan secara rutin pada anak denganinfeksi saluran napas bawah akut ringan tanpa komplikasi

      Pemeriksaan foto dada direkomendasikan pada penderita pneumonia yang dirawatinap atau bila tanda klinis yang ada membingungkan

      Pemeriksaan foto dada follow up hanya dilakukan bila didapatkan adanya kolapslobus, kecurigaan terjadinya komplikasi, pneumonia berat, gejala yang menetap atau

    memburuk atau tidak berespons terhadap antibiotic

      Pemeriksaan foto dada tidak dapat mengidentifikasi agen penyebab

    Pemeriksaan laboratorium

      Pemeriksaan jumlah lekosit dan hitung jenis leukosit perlu dilakukan untukmembantu pemberian antibiotic.

      Pemeriksaan kultur dan pewarnaan gram sputum dengan kualitas yang baikdirekomendasikan dalam tatalaksana anak dengan pneumonia berat.

  • 8/13/2019 Penatalaksanaan Sesak Pada Anak

    5/20

      Kultur darah tidak direkomendasikan secara rutinpada pasien rawat inap dengankondisi berat dan pada setiap anak yang dicurigai menderita pneumonia bacterial

      Pada anak kurang dari 18 bulan, dilakukan pemeriksaan untuk mendeteksi antigenvirus jika fasilitas tersedia.

      Jika ada efusi pleura, dilakukan pungsi cairan pleura dan dilakukan pemeriksaanmikroskopis, kultur serta deteksi antigen bakteri (jika fasilitas tersedia) untuk

    penegakan diagnosis serta menentukan mulainya pemberian antibiotic.

      Pemeriksaan C-reactive protein (CRP), LED dan pemeriksaan fase akut lain dapatmembedakan infeksi viral dan bacterial dan tidak direkomendasikan sebagai

    pemeriksaan rutin

      Pemeriksaan uji tuberculin selalu dipertimbangkan pada anak dengan riwayat kontakdengan penderita TBC dewasa.

    Klasifikasi pneumonia bedasarkan WHO

      Bayi kurang dari 2 bulan-  Pneumonia berat : napas cepat dan retraksi yang berat-  Pneumonia sangat berat : tidak mau menetek/minum, kejang, letargis,

    demam atau hipotermia, bradipnea atau pernapasan irregular

      Anak umur 2 bulan- 5 tahun-  Pneumonia ringan : napas cepat-  Pneumonia berat : retraksi-  Pneumonia sangat berat : tidak dapat minum/makan, kejang, letargis,

    malnutrisi

    Penatalaksanaan

    Kriteria Rawat Inap

    Bayi :

    -  Saturasi oksigen ≤ 92% sianosis -  Frekuensi napas >60 kali/ menit-  Distress pernapasan, apneu intermitten, atau grunting-  Tidak mau minum/menetek-  Keluarga tidak bias merawat dirumahAnak :-  Saturasi oksigen

  • 8/13/2019 Penatalaksanaan Sesak Pada Anak

    6/20

    -  Frekuensi napas >50 kali/menit-  Distress pernapasan-  Grunting-  Terdapat tanda dehidrasi-  Keluarga tidak bisa merawat dirumahTatalaksana umum

    Pasien dengan saturasi oksigen ≤92% pada saat bernapas dengan udara kamar harus

    diberikan terapi oksigen dengan kanul, nasal, headbox atau sungkup untuk

    mempertahankan saturasi oksigen >92%

    -  Pada pneumonia berat atau asupan oral kurang, diberikan cairan intravena dandilakukan balans cairan ketat

    -  Fisioterapi dada tidak bermanfaat dan tidak direkomendasikan untuk anak denganpneumonia

    -  Antipiretik dan analgetik dapat diberikan untuk menjaga kenyamanan pasien danmengontrol batuk

    -  Nebulisasi dengan ß2 agonis dan/atau NaCl dapat diberikan untuk memperbaikimucocilliary clearance.

    -  Pasien yang mendapatkan terapi oksigen harus diobservasi setidaknya setiap 4 jamsekali termasuk pemeriksaan saturasi oksigen.

    Antibiotic untuk community acquired pneumonia :

    -  Neonates sampai bayi 2 bulan : Ampisilin + gentamisin-  >2 bulan : lini pertama ampisilin, bila dalam 3 hari tidak ada perbaikan dapat

    ditambahkan kloramfenikol. Lini kedua : seftriakson.

    -  Bila gejala klinis membaik antibiotic iv dapat digantikan dengan preparat oral denganantibiotic golongan yang sama dengan antibiotic iv sebelumnya.

    Nutrisi

    -  Pada anak dengan pernapasan berat, pemberian makanan per oral harus dihindari.Makanan dapat lewat NGT atau IV.

    -  Perlu dilakukan pemantauan balans cairan ketat agar anak tidak mengalamioverhidrasi karena pada pneumonia berat terjadi peningkatan sekresi hormone

    antidiuretik.

  • 8/13/2019 Penatalaksanaan Sesak Pada Anak

    7/20

    Kriteria pulang

      Gejala dan tanda pneumonia menghilang  Asupan per oral adekuat  Pemberian antibiotic diteruskan dirumah  Keluarga mengerti dan setuju untuk pemberian terapi dan rencana control  Kondisi dirumah memungkinkan untuk perawatan lanjut dirumah.

    Antibiotik Dosis Frekuensi Keterangan

    Penisilin G 50.000 unit/kg/kali.

    Dosis tunggal maks.

    4.000.000 unit

    Tiap 4 jam S. pneumonia

    Ampisilin 100mg/kg/hari Tiap 6 jam

    Kloramfenikol 100mg/kg/hari Tiap 6 jam

    Ceftriaxone 50mg/kg/kali

    Dosis tunggal maks. 2gr

    1 kali/ hari S. pneumonia, H. influenza

    Cefuroxime 50mg/kg/kali

    Dosis tunggal maks. 2gr

    Tiap 8 jam S. pneumonia, H. influenza

    Clindamycin 10mg/kg/ kali

    Dosis tunggal maks. 1.2gr

    Tiap 6 jam Group A Streptococcus,

    S.aureus, S.pneumoniae 

    (alternative untuk anak alergi

    beta lactam, lebih jarang

    menimbulkan flebitis pada IV)

    Eritromisin 10mg/kg/kali

    Dosis tunggal maks. 1 gr

    Tiap 6 jam S. pneumonia, Chlamydia

     pneumonia, Mycoplasma pneumonia

    Table 1 : Pilihan antibiotic intravena untuk Pneumonia

    Bronkopneumonia

    Dasar diagnosis:

    a.  Anamnesis

  • 8/13/2019 Penatalaksanaan Sesak Pada Anak

    8/20

    Gejala yang timbul mendadak biasanya didahului dengan infeksi saluran napas akut

    bagian atas. Gejalanya antara lain :

      Batuk  Demam tinggi terus menerus  Gelisah  Rewel  Sesak  Kebiruan (sianosis) disekitar mulut  Menggigil  Kejang  Nyeri dada  Biasanya anak suka berbaring pada sisi yang terkena

    b.  Pemeriksaan fisik  Suhu ≥39◦C   Dispnea : inspiratory effort ditandai dengan takipnea  Retraksi dinding dada  Grunting  Napas cuping hidung  Sianosis  Gerakan dinding thoraks berkurang pada daerah yang terkena  Perkusi normal atau redup  Fremitus menurun  Suara napas menurun  Pada auskultasi terdengar suara napas melemah atau ronki basah halus nyaring

    di lapangan paru yang terkena.

    c.  Pemeriksaan penunjang  Pemeriksaan darah tepi dapat terjadi trombositopenia, leukositosis dengan

    shift to the left

      Foto thorax :-  Ditemukan infiltrate alveolar diseluruh lapangan paru-  Konsolidasi pada satu atau lebih lobus pada pneumonia lobaris-  Penebalan pleura pada pleuritis-  Komplikasi seperti atelektasis, pneumomediastinum,

    pneumothoraks, abses, pneumotokel atau perikarditis

      Bila diperlukan dapat dilakukan pemeriksaan analisa gas darahPenatalaksanaan

    i.  Pemberian oksigen 1-2 liter/menit (nasal)ii.  Pemberian kalori dan cairan yang cukup

  • 8/13/2019 Penatalaksanaan Sesak Pada Anak

    9/20

    iii.  Jika sekresi lender berlebihan dapat diberikan inhalasi dengan ß2 agonis untukmemperbaiki transport mukosiliar

    iv.  Koreksi asam basa dan elektrolitv.  Pemberian antibiotic sesuai hasil biakan atau secara empiris.

    Bronkiolitis

    Bronkiolitis adalah infeksi saluran respiratorik bawah yang disebabkan virus, biasanya lebih

    berat pada bayi muda, terjadi epidemik setiap tahun dan ditandai dengan obstruksi saluran

    pernapasan dan wheezing. Penyebab yang paling sering adalah Respiratory syncytial virus.

    Infeksi bakteri sekunder bisa terjadi dan biasa terjadi pada keadaan tertentu.

    Penatalaksanaan bronkiolitis, yang disertai dengan napas cepat atau tanda lain distres

    pernapasan, sama dengan pneumonia. Episode wheezing bisa terjadi beberapa bulan

    setelah serangan bronkiolitis, namun akhirnya akan berhenti.

    Diagnosis

    Pemeriksaan fisik

      Wheezing, yang tidak membaik dengan tiga dosis bronkodilator kerja cepat  Ekspirasi memanjang/expiratory effort  Hiperinflasi dinding dada, dengan hipersonor pada perkusi  Tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam  Crackles atau ronki pada auskultasi dada  Sulit makan, menyusu atau minum.Pemeriksaan penunjang

      Pemeriksaan darah tepi tidak khas  Pemeriksaan foto dada A/P dan lateral dapat terlihat gambaran hiperinflasi paru

    (emfisema) dengan diameter AP membesar pada foto lateral serta terlihat bercak

    konsolidasi yang tersebar.

      Analisa gas darah menunjukkan hiperkarbia sebagai tanda air trapping, asidosismetabolic atau respiratorik.

  • 8/13/2019 Penatalaksanaan Sesak Pada Anak

    10/20

    Penatalaksanaan

    Antibiotik

      Apabila terdapat napas cepat saja, pasien dapat rawat jalan dan diberikankotrimoksazol (4 mg TMP/kgBB/kali) 2 kali sehari, atau amoksisilin (25

    mg/kgBB/kali), 2 kali sehari, selama 3 hari.

      Apabila terdapat tanda distres pernapasan tanpa sianosis tetapi anak masih bisaminum, rawat anak di rumah sakit dan beri ampisilin/amoksisilin (25-50 mg/

    kgBB/kali IV atau IM setiap 6 jam), yang harus dipantau dalam 24 jam selama 72 jam

    pertama. Bila anak memberi respons yang baik makamterapi dilanjutkan di rumah

    atau di rumah sakit dengan amoksisilin oral (25 mg/kgBB/kali, dua kali sehari) untuk

    3 hari berikutnya. Bila keadaan klinis memburuk sebelum 48 jam, atau terdapat

    keadaan yang berat (tidak dapat menyusu atau minum/makan, atau memuntahkan

    semuanya, kejang, letargis atau tidak sadar, sianosis, distres pernapasan berat) maka

    ditambahkan kloramfenikol (25 mg/kgBB/kali IM atau IV setiap 8 jam) sampai

    keadaan membaik, dilanjutkan per oral 4 kali sehari sampai total 10 hari.

      Bila pasien datang dalam keadaan klinis berat (pneumonia berat) segera berikanoksigen dan pengobatan kombinasi ampilisin-kloramfenikol atau ampisilin-gentamisin.

      Sebagai alternatif, beri seftriakson (80-100 mg/kgBB/kali IM atau IV sekali sehari).Oksigen

      Beri oksigen pada semua anak dengan wheezing dan distres pernapasan berat.Metode yang direkomendasikan untuk pemberian oksigen adalah dengan nasal

     prongs atau kateter nasal. Bisa juga menggunakan kateter nasofaringeal. Pemberian

    oksigen terbaik untuk bayi muda adalah menggunakan nasal prongs.

      Teruskan terapi oksigen sampai tanda hipoksia menghilang. Perawat harusmemeriksa sedikitnya tiap 3 jam bahwa kateter atau prongs berada dalam posisi

    yang benar dan tidak tersumbat oleh mukus dan semua sambungan terpasang aman.

    Perawatan penunjang

      Jika anak demam (≥ 390 C) yang tampak menyebabkan distres, berikan parasetamol.

  • 8/13/2019 Penatalaksanaan Sesak Pada Anak

    11/20

      Pastikan anak yang dirawat di rumah sakit mendapatkan cairan rumatan harian secaratepat sesuai umur tetapi hindarkan kelebihan cairan/overhidrasi . Anjurkan pemberian

    ASI dan cairan oral.

      Bujuk anak untuk makan sesegera mungkin setelah anak sudah bisa makanPemantauan

    Anak yang dirawat di rumah sakit seharusnya diperiksa oleh seorang perawat sedikitnya

    setiap 3 jam dan oleh seorang dokter minimal 1x/hari. Pemantauan terapi oksigen.

    Perhatikan khususnya tanda gagal napas, misalnya: hipoksia yang memberat dan distres

    pernapasan mengarah pada keletihan.

    Komplikasi

    Jika anak gagal memberikan respons terhadap terapi oksigen atau keadaan anak memburuk

    secara tiba-tiba, lakukan pemeriksaan foto dada untuk melihat kemungkinan pneumotoraks.

    Tension pneumothorax yang diikuti dengan distres pernapasan dan pergeseran jantung,

    membutuhkan penanganan segera dengan menempatkan jarum di daerah yang terkena

    agar udara bisa keluar (perlu diikuti dengan insersi kateter dada dengan katup di bawah air

    untuk menjamin kelangsungan keluarnya udara sampai kebocoran udara menutup secara

    spontan dan paru mengembang).

    Asma

    Asma adalah keadaan inflamasi kronik dengan penyempitan saluran pernapasan yang

    reversibel. Diagnosis asma secara kliniks praktis adanya gejala batuk atau mengi berulang

    terutama pada malam hari (nocturnal), reversible (dapat sembuh secara spontan atau

    dengan pengobatan) dan biasanya terdapat atopi pada pasien dan atau keluarganya.

    Pengelompokan asma tergantung pada darejat penyakitnya (aspek kronik) dan darejat

    serangannya (aspek akut). Berdasarkan darejat penyakitnya, asma dibagi menjadi :

      Asma episodic jarang  Asma episodic sering  Asma persisten

    Berdasarkan darejat serangannya :  Serangan asma ringan

  • 8/13/2019 Penatalaksanaan Sesak Pada Anak

    12/20

      Serangan asma sedang  Serangan asma berat.

    Parameter klinis,

    kebutuhan obat dan

    faal paru

    Asma episodic

     jarang

    Asma episodic sering Asma persisten

    Frekuensi serangan 1 kali/ bulan Sering

    Lama serangan 1minggu Hampir sepanjang tahun,

    tidak ada remisi

    Intensitas serangan Biasanya ringan Biasanya sedang Biasanya berat

    Diantara serangan Tanpa gejala Sering ada gejala Gejala siang dan malam

    Tidur dan aktivitas Tidak terganggu Sering terganggu Sangat terganggu

    Pemeriksaan fisik

    diluar serangan

    Normal (tidak

    ditemukan kelainan)

    Mungkin terganggu

    (ditemukan kelainan)

    Tidak pernah normal

    Obat pengendali

    (anti inflamasi)

    Tidak perlu Perlu , non- steroid Perlu, steroid

    Uji faal paru (diluar

    serangan)

    PEF/FEV1 > 80% PEF/FEV1 60-80% PEF/FEV1 15% Variabilitas > 30% Variabilitas >50%

    Table 2 : Pembagian darejat penyakit asma pada anak

    Parameter klinis, faalparu, laboratorium Ringan Sedang Berat Ancaman henti

    napas

    Aktivitas Berjalan

    Bayi : menangis

    keras

    Berbicara

    Bayi : tangis

    pendek dan lemah

    Sulit makan

    Istirahat

    Bayi berhenti

    makan

    Bicara Kalimat Penggal kalimat Kata-kata

  • 8/13/2019 Penatalaksanaan Sesak Pada Anak

    13/20

    Posisi Bisa berbaring Lebih suka duduk Duduk bertopang

    tangan

    Kesadaran Mungkin teragitasi Biasanya teragitasi Biasanya teragitasi Kebingungan

    Sianosis Tidak ada Tidak ada Ada Nyata

    Mengi Sedang, sering

    pada akhir

    ekspirasi

    Nyaring, sepanjang

    ekspirasi + inspirasi

    Sangat nyaring,

    terdengar tanpa

    stetoskop

    Sulit/tidak

    terdengar

    Sesak napas Minimal Sedang Berat

    Obat bantu napas Biasanya tidak Biasanya ya Ya Gerakan paradox

    torakoabdominal

    Retraksi Dangkal, retraksi

    interkostal

    Sedang ditambah

    retraksi

    suprasternal

    Dalam, ditambah

    napas cuping

    hidung

    Dangkal / hilang

    Laju napas Meningkat Meningkat Meningkat Menurun

    Pedoman nilai baku laju napas pada anak sadar :

    Usia laju napas normal

  • 8/13/2019 Penatalaksanaan Sesak Pada Anak

    14/20

    -pascabronkodilator >80% 60-80%

  • 8/13/2019 Penatalaksanaan Sesak Pada Anak

    15/20

    Penatalaksanaan

      Anak dengan episode pertama wheezing tanpa distress pernapasan, bisa dirawat dirumah hanya dengan terapi penunjang. Tidak perlu diberi bronkodilator.

      Anak dengan distres pernapasan atau mengalami wheezing berulang, berisalbutamol dengan nebulisasi atau MDI (metered dose inhaler ). Jika salbutamol tidak

    tersedia, beri suntikan epinefrin/adrenalin subkutan. Periksa kembali anak setelah

    20 menit untuk menentukan terapi selanjutnya:

    -   Jika distres pernapasan sudah membaik dan tidak ada napas cepat, nasihatiibu untuk merawat di rumah dengan salbutamol hirup atau bila tidak

    tersedia, beri salbutamol sirup per oral atau tablet.

    -   Jika distres pernapasan menetap, pasien dirawat di rumah sakit dan beriterapi oksigen, bronkodilator kerja-cepat

    -  Jika anak mengalami sianosis sentral atau tidak bisa minum, rawat dan beriterapi oksigen, bronkodilator kerja-cepat

    -  Jika anak dirawat di rumah sakit, beri oksigen, bronkodilator kerja-cepat dandosis pertama steroid dengan segera. Respons positif (distres pernapasan

    berkurang, udara masuk terdengar lebih baik saat auskultasi) harus terlihat

    dalam waktu 20 menit. Bila tidak terjadi, beri bronkodilator kerja cepat

    dengan interval 20 menit.

    -  Jika tidak ada respons setelah 3 dosis bronkodilator kerja-cepat, beriaminofilin IV.

    Oksigen

    Berikan oksigen pada semua anak dengan asma yang terlihat sianosis atau mengalami

    kesulitan bernapas yang mengganggu berbicara, makan atau menyusu (serangan sedang-

    berat).

  • 8/13/2019 Penatalaksanaan Sesak Pada Anak

    16/20

    Efusi pleura

    Anamnesis

      Riwayat infeksi saluran napas atas, bronchitis,atau pneumonia  Awalnya mengalami perbaikan dengan antibiotic, namun kemudian mengalami

    demam dan nyeri dada

      Pleuritis, menyebabkan nyeri dada (dapat menjalar ke bahu) rasa tertekan dan sesaknapas

      Dispneu, batuk, respiratory distress, nyeri tumpul dada  Muntah, nyeri abdomen, distensi abdomen  Keganasan, lupus eritematosus sistemik, tuberculosis, trauma,operasi

    Pemeriksaan fisik

      Takipneu, cemas  Auskultasi : pleural rub  Perkusi toraks pekak, fremitus menurun  Mediastinum, trakea, dan apex jantung tergeser kearah kontralateral dari tempat

    efusi

    Pemeriksaan penunjang

      Pemeriksaan darah tepi, hitung jenis leukosit, kultur darah  Laju endap darah (LED)  Analisis cairan pleura  Glukosa, laktat dehidrogenase (LDH), protein, trigliserida, elektrolit dan pH serum.  Foto rontgen toraks AP, lateral dan lateral decubitus  USG, CT-scan

    Penatalaksanaan

      Torakosintesis untuk terapi dan diagnosis pasti. Kontraindikasi relative torakosintesisadalah diastesis perdarahan, antikoagulan sistemik, ventilasi mekanik dan penyakit

    kulit pada daerah pungsi

      Pemasangan chest tube (drainase) secepatnya jika terdapat respiratory distress, puspada torakosintesis, pada analisis cairan pleura pH

  • 8/13/2019 Penatalaksanaan Sesak Pada Anak

    17/20

      Atasi penyakit primer yang mendasari terjadinya efusi pleura. Jika efusi disebabkanoleh infeksi TB paru, maka diterapikan OAT.

      Pasien yang tidak memenuhi indikasi drainase cairan pleura, diberikan antibiotic :klindamisin 25-40mg/kg/hari(iv) diberikan 3-4 kali/hari atau 8-25mg/kg/hari

    diberikan 3 kali/hari

      Prednisone 1-2mg/kg/hari, diberikan 3-4 kali/hari dapat meningkatkan absorbs efusipleura.

      Diet rendah lemak  Biopsy pleura untuk kasus efusi pleura yang tidak diketahui penyebabnya, curiga TB

    atau keganasan.

      Konsul bedah toraks untuk pertimbangan dilakukan pleurodesis pada efusi berulangkarena keganasan dan untuk terapi lainnya.

    Gagal jantung

    Gagal jantung pada bayi dan anak adalah suatu sindrom klinis yang ditandai oleh

    ketidakmampuan miokardium memompa darah ke seluruh tubuh untuk memenuhi

    kebutuhan metabolism tubuh termasuk kebutuhan untuk pertumbuhan. Gagal jantung

    dapat disebabkan oleh penyakit jantung bawaan maupun disebabkan oleh beban volume

    (preload) atau beban tekanan (afterload) yang berlebih atau oleh insuffiensi miokard.

    Penyebab lain: takikardia supraventrikular, blok jantung komplet, anemia berat, cor

    pulmonale akut.

    Anamnesis

     Sesak napas

      Bayi : sulit minum, bengkak pada kelopak mata/ sacrum  Anak : bengkak pada tungkai  Kronik : gangguan pertumbuhan dan perkembangan  Penurunan toleransi latihan  Keringat berlebihan didahi

    Manifestasi klinis

      Tanda gangguan miokard

  • 8/13/2019 Penatalaksanaan Sesak Pada Anak

    18/20

    -  Takikardia : laju jantung >160kali/menit pada bayi dan >100 pada anak (saatdiam). Jika laju jantung >200kali/menit perlu dicurigai takikardia

    supraventrikular

    -  Kardiomegali pada pemeriksaan fisik atau foto toraks-  Peningkatan tonus simpatis : berkeringat, gangguan pertumbuhan-  Gallop

      Tanda kongesti vena paru (gagal jantung kiri)-  Takipneu-  Sesak napas terutama saat beraktivitas-  Otopneu-  Mengi atau ronki-  Batuk

      Tanda kongesti vena sistemik (gagal jantung kanan)-  Hepatomegali : kenyal dan tepi tumpul-  Peningkatan tekanan vena jugularis-  Edema perifer

    Pemeriksaan penunjang

      Darah rutin  Foto toraks  EKG  Ekokardiografi  Elektrolit darah  Analisis gas darah

    PenatalaksanaanUmum

      Oksigen  Tirah baring, posisi setengah duduk. Sedasi kadang diperlukan : fenobarbital 2-

    3mg/kg/dosis tiap 8jam selama 1-2 hari

      Koreksi gangguan keseimbangan asam basa dan elektrolit  Restriksi garam jangan terlalu ketat, pada anak garam

  • 8/13/2019 Penatalaksanaan Sesak Pada Anak

    19/20

      Hilangkan factor pemberat seperti : atasi demam, anemia, infeksi jika ada.Medikamentosa

      Inotropiko  Digoksin

      Lakukan EKG sebelum pemberian digoksin  Jika mungkin periksa kadar kalium karena hipokalemia mempermudah

    terjadinya toksisitas digoksin

      Digitalisasi diberikan dengan cara :  Dosis awal ½ dosis digitalisasi total  8 jam kemudian ¼ dosis digitalis total, sisanya 8 jam kemudian  Dosis rumatan diberikan 12jam setelah dosis digitalisasi selesai  Pada gagal jantung ringan dapat diberikan dosis rumatan

    langsung

      Tanda- tanda toksisitas digitalis :  Pemanjangan PR interval pada EKG  Bradikardia sinus atau blok pada sinoartrial  Takikardia supraventrikular  Aritmia ventricular

    o  Dopamine  Inotropik dengan efek vasodilatasi renal dan takikardia  Dosis secara 5-10mg/kgBB/menit IV drip

    o  Dobutamin  Inotropik tanpa efek vasodilatasi renal dan takikardia  Dosis 5-8mg/kgBB/menit IV drip

      Diuretico  Furosemid

      Dosis 1-2mg/kgBB/hari, 1-2 kali per hari, oral atau IV  Dapat menimbulkan hipokalemia

    o  Spironolakton  Dosis sama dengan furosemid  Dapat diberikan bersamaan dengan furosemid

  • 8/13/2019 Penatalaksanaan Sesak Pada Anak

    20/20

      Bersifat menahan kalium  Vasodilator

    o  Kaptopril  Untuk mengurangi beban volume, kardiomiopati, insufisiensi mitral

    atau aorta berat, pirau dari kiri ke kanan yang besar

      Dosis 0.3-3mg/kgBB/hari per oral dibagi dalam 3 dosis  Bersifat retensi kalium

      Bedaho  Tergantung penyebab misalnya VSD dilakukan penutupan setelah gagal

     jantung teratasi

      Suportifo  Perbaikan penyakit penyerta atau kondisi yang memperburuk gagal jantung

    misalnya anemia, demam dan sebagainya.