Upload
vandieu
View
246
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
MODUL PERKULIAHAN
SALESMANSHIP
STRUKTUR ORGANISASI DAN KARIR DALAM BIDANG PENJUALAN
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
ProgramManajemen 03 84046 Christina Ariadne Sekar Sari, S.E., M.M
Abstract KompetensiMembahas struktur organisasi dalam bagian penjualan, yang meliputi bagaimana mengorganisir angkatan penjualan, keputusan-keputusan yang perlu diambil dalam mengorganisir angkatan penjualan, prinsip-prinsip organisasi, organisasi penjualan menurut orientasinya, serta karir dalam bagian penjualan.
Mampu menjelaskan struktur organisasi dan karir yang ada pada bagian penjualan.
Pendahuluan Merancang struktur organisasi yang tepat sangat penting dalam mencapai tujuan
organisasi, khususnya tujuan di bagian penjualan. Oleh karena itu keputusan dalam
menentukan elemen-elemen disain organisasi yang meliputi spesialisasi pekerjaan,
departementasilasi, rantai komando, rentang kendali, sentralisasi dan desentralisasi, serta
formalisasi pekerjaan. Organisasi penjualan dipersiapkan untuk mengendalikan dan
mendorong kegiatan penjualan pada tenaga penjualan lapangan di samping juga untuk
mengkoordinasikan seluruh usaha penjualannya.
Selanjutnya setelah membahas bagaimana merancang struktur organisasi yang efektif
adalah pembahasan tentang bagaimana menentukan pengembangan karir di dalam
perusahaan, yang meliputi jejang karir pekerjaan seorang sales executive, ciri khusus karier
pekerjaan sales executive, dan tiga golongan salesmanship,
Keputusan-keputusan dalam Mengorganisir Penjualan Jika rencana penjualan telah disusun, maka tahap selanjutnya adalah mengorganisir
angkatan penjualan untuk mencapai tujuan perusahaan. Keputusan-keputusan yang perlu
diambil menyangkut :
Bagaimana personalia penjualan bekerja secara bersama-sama.
Bagaimana mereka harus dikelompokkan untuk mencapai tingkat efisiensi dan
efektivitas yang tinggi.
Penentuan garis wewenang dan bidang tanggung jawab untuk mengkoordinasikan
semua kegiatan penjualan dengan baik.
Prinsip-prinsip Organisasi Penjualan Terdapat beberapa prinsip penting pada saat menyusun organisasi penjualan. Prinsip-
prinsip tersebut adalah (Swastha, 2000 : 111) : (1) hirarki wewenang, (2) kesatuan perintah,
(3) garis versus staf, (4) rentangan pengawasan dan, (5) sentralisasi versus desentralisasi.
1. Hirarki wewenang
Setiap organisasi dibentuk untuk menampung aktivitas yang dijalankan setiap orang.
Organisasi merupakan sekumpulan tugas yang diberikan kepada orang-orang yang
bekerja secara bersama untuk mencapai tujuan perusahaan. Pada umumnya organisasi
2016 2 Salesmanship
Pusat Bahan Ajar dan eLearningChristina Ariadne Sekar Sari, S.E., M.M http://www.mercubuana.ac.id
penjualan mencakup hirarki wewenang yang bermula dari eksekutif pemasaran senior
ke manajer penjualan dan sampai pada personalia penjualan lapangan, seperti terlihat
pada gambar 3.1 tentang hirarki wewenang bagian penjualan Tujuan dari hirarki
tersebut adalah mendorong efisiensi dengan mendelegasikan pekerjaan dan
mempromosikan spesialisasi tenaga kerja. Koordinasi jenjang-jenjang yang berbeda
dalam hirarki tersebut dimasukkan dengan pemberian deskripsi jabatan yang membatasi
wewenang dan tanggung jawab untuk masing-masing jabatan.
Gambar 3.1. Hirarki Wewenang (Swastha, 2000 : 112)
Untuk memenuhi tanggung jawab agar tujuan dari rencana penjualan dapat tercapai,
manajer nasional perlu memiliki wewenang untuk mempekerjakan, memberhentikan dan
memberi penghargaan para manajer penjualan distrik dan tenaga-tenaga penjualan.
Wewenang tersebut memberi manajer hak untuk mengambil tindakan yang diperlukan.
Hirarki organisasi yang ideal menunjukkan adanya keseimbangan antara wewenang dan
tanggung jawab. Seperti terlihat pada gambar 3.1, tenaga penjualan lapangan
bertanggung jawab kepada manajer penjualan distrik; manajer penjualan distrik
bertanggung jawab kepada manajer penjualan nasional; dan manajer penjualan nasional
bertanggung jawab kepada manajer pemasaran.
2. Kesatuan perintah (Kesatuan Komando)
Prinsip kesatuan perintah menyarankan bahwa masing-masing individu dalam
organisasi penjualan hanya bertanggung jawab kepada satu atasan saja. Jika bawahan
melaporkan kepada lebih dari satu manajer, maka akan terjadi ketidakjelasan
menyangkut kegiatan-kegiatan apa yang harus dilakukan bawahan dan prioritas
manakah yang harus diberikan pada kegiatan tersebut. Situasi ini cenderung
menimbulkan ketidakefektifan dalam pelaksanaan tugas, dan juga dapat mimicu konflik.
2016 3 Salesmanship
Pusat Bahan Ajar dan eLearningChristina Ariadne Sekar Sari, S.E., M.M http://www.mercubuana.ac.id
Namun, ada satu jenis struktur organisasi yang terbukti dapat diterapkan dengan baik
meskipun jelas melanggar prinsip kesatuan perintah, yang disebut struktur organisasi
matrik. Dalam struktur matrik, wiraniaga memberikan laporan melalui dua jalur perintah.
3. Garis versus staf
Organisasi penjualan yang telah dibahas sebelumnya dikenal sebagai organisasi garis.
Dengan struktur organisasi garis, wewenang mengalir dari eksekutif kepala ke bawahan
pertama, dari bawahan pertama ke bawahan kedua dan terus ke bawah menurut garis
yang ada, seperti terlihat pada gambar 3.2 tentang posisi staf dalam sebuah organisasi
penjualan.
Gambar 3.2. Posisi Staf Dalam Sebuah Organisasi Penjualan (Swastha, 2000 : 114)
Organisasi garis tidak mempunyai spesialis atau penasehat untuk memberi saran
kepada manajer. Jadi manajer penjualan bertanggung jawab mengarahkan sekelompok
bawahan untuk mencapai tujuan penjualan. Eksekutif staf hanya bertindak sebagai
penasehat bagi eksekutif garis dan tidak mempunyai tanggung jawab khusus di bidang
penjualan. Eksekutif staf adalah para spesialis di bidang tertentu dan umumnya
dijumpai dalam jenjang organisasi penjualan yang besar dari sebuah perusahaan. Pada
gambar 3.2. terdapat empat posisi staf yang memberikan laporan kepada manajer
penjualan nasional.
Posisi analisis penjualan tidak terlalu spesifik dan orang yang memegang jabatan ini
diharapkan dapat menganalisis trend dan hubungan-hubungan dalam data penjualan
yang ada. Manajer personalia membantu mengkoordinasi upaya penempatan tenaga
kerja pada jenjang penjualan distrik dan penjualan regional, yang sering mewawancarai
para calon pada lembaga-lembaga pendidikan dan mengusulkan calon tersebut kepada
manajer penjualan garis.
2016 4 Salesmanship
Pusat Bahan Ajar dan eLearningChristina Ariadne Sekar Sari, S.E., M.M http://www.mercubuana.ac.id
Manajer penjualan juga mempunyai peranan dalam organisasi penjualan. Di
beberapa perusahaan pelatihan penjualan dilaksanakan pada jenjang distrik dan
manajer pelatihan mempersiapkan materi instruksionalnya serta pergi ke distrik-distrik
untuk memberikan penataran. Selain itu, dapat juga pelatihan dipusatkan di satu tempat
yang tetap dan dikoordinasikan oleh manajer pelatihan.
Direktur hubungan perdagangan membantu pembentukan penyalur-penyalur baru
serta tugas-tugas yang berkaitan dengan distributor. Jika bagian staf membutuhkan
beberapa orang, maka staf senior dapat menguji dan menentukannya menurut
wewenang garis. Peranan utama dari staf di bagian penjualan ini adalah mendorong
para eksekutif penjualan untuk mengelola organisasi penjualan secara lebih baik. Para
spesialis yang duduk sebagai staf dapat menangani masalah-masalah kecil sehingga
manajer penjualan mempunyai waktu lebih banyak untuk menangani persoalan strategis
dan taktis. Sering juga posisi staf diisi dengan orang-orang dari organisasi penjualan
garis. Ini memberikan keuntungan bagi mereka untuk dipromosikan ke posisi eksekutif.
4. Rentangan pengawasan / Rentang kendali
Rentangan pengawasan menunjukkan jumlah bawahan yang dapat diperintah secara
efektif oleh setiap manajer. Jumlah idealnya bergantung pada berbagai faktor, tetapi
pada umumnya dapat digunakan pedoman yaitu semain sedikit pada jenjang
manajemen yang semakin ke atas. Dalam organisasi penjualan, jika jumlah atasan
meningkat maka jumlah bawahan juga cenderung meningkat, seperti pada gambar 3.3
tentang rentangan dan jenjang pengawasan (Swastha, 2000 : 116).
2016 5 Salesmanship
Pusat Bahan Ajar dan eLearningChristina Ariadne Sekar Sari, S.E., M.M http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 3.3. Rentangan dan Jenjang Pengawasan (Swastha, 2000 : 116).
Pada bagian A dari gambar 3.3 memperlihatkan sebuah perusahaan kecil dengan satu
manajer penjualan yang membawahi tenaga penjualan atau wiraniaga. Jika perusahaan
semakin berkembang dan jumlah wiraniaga meningkat, maka manajer penjualan tidak
akan dapat lagi memberikan pengawasan secara memadai. Salah satu
penyelesaiannya adalah dengan menambah deretan manajer kedua untuk mengurangi
rentangan pengawasan (bagian B). Tambahan manajer penjualan distrik dapat
memperkecil rentangan pengawasan bagi manajer penjualan nasional (menjadi tiga dan
para manajer distrik sekarang masing-masing hanya membawahi empat wiraniaga).
Dalam situasi dimana para wiraniaga kurang berpengalaman, lebih baik diterapkan
rentangan pengawasan yang sempit, keadaan ini dapat dilihat pada bagian C. Dalam
hal ini para manajer regional yang menduduki jenjang pengawasan ketiga, telah
ditambahkan untuk mengawasi pekerjaan dari kelompok yang diperbesar mencakup
enam manajer distrik. Manajer penjualan nasional membawahi dua orang, manajer
penjualan regional masing-masing membawahi tiga manajer penjualan distrik dan empat
wiraniaga bertanggung jawab kepada setiap manajer distrik.
Namun timbul masalah apabila rentang pengawasan menjadi semakin sempit yaitu :
(1) kurang efisiennya proses komunikasi, dan (2) biaya operasi yang tinggi. Karena
tugas manajer penjualan mencakup pengawasan biaya penjualan, maka ia harus
mencari dan mempertimbangkan manfaat dari penambahan jenjang manajemen
sebelum jumlah atasan ditingkatkan. Akan tetapi, karena manfaatnya tidak selalu cocok,
banyak organisasi penjualan yang dibentuk dengan rentangan pengawasan yang luas
dan sedikit jenjang supervisinya. Dalam hal ini pengawasan biaya dapat lebih baik
meskipun peluang promosi bagi wiraniaga sangat terbatas. Jadi, rentangan
pengawasan yang luas cenderung menimbulkan perputaran wiraniaga yang ingin
mendapatkan peluang promosi di tempat lain.
5. Sentralisasi lawan desentralisasi
Pengawasan terhadap angkatan penjualan dapat dilakukan oleh kantor pusat atau dapat
pula melalui kantor penjualan yang didesentralisir. Sentralisasi artinya, penarikan,
pemilihan, pelatihan, pengkompensasian, pemotivasian dan penilaian wiraniaga
semuanya ditangani dari kantor pusat. Sedangkan dalam organisasi desentralisasi
penuh, kegiatan-kegiatan tersebut diawasi atau dikendalikan oleh para manajer
penjualan. Derajat sentralisasi atau desentralisasi dalam perusahaan bergantung pada
beberapa faktor berikut ini :
Besarnya (ukuran) perusahaan
2016 6 Salesmanship
Pusat Bahan Ajar dan eLearningChristina Ariadne Sekar Sari, S.E., M.M http://www.mercubuana.ac.id
Bagi perusahaan kecil yang hanya mempunyai beberapa wiraniaga akan lebih efisien
jika beroperasi dengan satu kantor pusat. Namun, jika perusahaan semakin
berkembang maka muncul tekanan yang kuat untuk menggerakkan angkatan penjualan
mendekati konsumen. Ini disebabkan oleh adanya sistem kantor cabang yang
umumnya mendorong para wiraniaga agar lebih responsive terhadap kebutuhan
konsumen. Umumnya, manajer penjualan distrik lebih menyukai desentralisasi karena
lebih bebas dan dapat menarik personalisa serta menentukan harga yang
memaksimumkan prestasi kerja dari kantor penjualannya. Wewenang tambahan ini
memungkinkan mereka untuk memperlihatkan keahlian manajerial dan inisiatifnya, yang
sebaliknya akan mengarah ke peningkatan penghasilan mereka serta promosi ke posisi
eksekutif yang lebih tinggi.
Kebutuhan perusahaan dan siklus bisnis
Dapat menentukan disain organisasi penjualan. Jika perekonomian sedang dalam
keadaan resesi, umumnya lebih disukai adanya pengendalian biaya dan sentralisasi
pengambilan keputusan. Akan tetapi, dalam keadaan ekspansi, perusahaan lebih
menyukai untuk mendesentralisasi wewenang penjualan dan mengintensifkan kegiatan
penjualannya.
Penggunaan komputer yang semakin meluas untuk menangani dan memproses
data penjualan
Komputer telah dapat meningkatkan kecepatan dan menekan biaya pengumpulan
informasi penjualan. Sebaliknya, adanya informasi penjualan yang lebih baik telah
mendorong pengambilan keputusan yang lebih terpusat.
Meningkatnya biaya perjalanan
Semakin meningkatnya biaya perjalanan juga menyebabkan semakin mahalnya
melakukan kontak dengan konsumen secara tatap muka dan mendorong pemasaran
melalui telepon. Karena wiraniaga yang melakukan hubungan telepon biasanya berada
di kantor pusat untuk tujuan pengawasan, maka administrasi penjualan mereka juga
terpusat.
Organisasi Penjualan Menurut Orientasinya Dalam organisasi penjualan seperti pada gambar 3.4, dua posisi staf telah dimasukkan
untuk membantu manajer penjualan umum (general manager) dengan penarikan, latihan
dan analisis laporan penjualan.
2016 7 Salesmanship
Pusat Bahan Ajar dan eLearningChristina Ariadne Sekar Sari, S.E., M.M http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 3.4. Organisasi Penjualan Dengan Menggunakan Orientasi Daerah, Pembeli, dan
Produk (Swastha, 2000 : 120).
Tenaga penjualan lapangan dapat diorganisir menurut (1) daerah geografis, (2) pembeli,
dan (3) produk (Swastha, 2000 : 119) :
Daerah Geografis
Jika diorganisir menurut wilayah geografis, maka wiraniaga menjual semua barang kepada
semua pembeli yang ada di daerah mereka masing-masing. Masing-masing wiraniaga
sudah mempunyai daerah penjualan sendiri yang dikelompokkan ke dalam beberapa distrik
dan region, dipimpin oleh manajer penjualan (seperti ditunjukkan pada gambar 3.4 region 1).
Jenis Pembeliannya
Jika orientasi yang dipakai adalah pembeli, maka wiraniaga menjual semua barangnya
kepada kelompok-kelompok pembeli yang dipilih. Disini, pembeli dapat dibedakan ke
dalam:
2016 8 Salesmanship
Pusat Bahan Ajar dan eLearningChristina Ariadne Sekar Sari, S.E., M.M http://www.mercubuana.ac.id
- Kelompok pembeli rumah tangga dan pembeli individual (konsumen akhir)
- Kelompok pembeli industri
- Kelompok pembeli yang menjual lagi (penjual lain)
- Kelompok pembeli lembaga pemerintahan (seperti ditunjukkan pada gambar 3.4
region 2)
Jenis Produksinya
Jika perusahaan mempunyai lini produk (product line) yang luas serta jenis-jenis penjualan
yang berbeda diperlukan untuk masing-masing jenis produk (product item), maka
perusahaan dapat menggunakan wiraniaga khusus yang menangani berbagai kelompok
barang (seperti ditunjukkan pada gambar 3.4 region 3).
Spesialisasi Fungsional
Selain diorganisir menurut geografis, pembeli, dan produk, tenaga penjual juga dapat
diorganisir menurut spesialisasi fungsinya. Spesialisasi fungsional memfokuskan pada
aktivitas atau fungsi yang dilakukan oleh orang-orang yang melakukan kontak dengan
pelanggan. Heterogen dan kompleksitas dari produk dan pasar, kadang kala membutuhkan
keahlian dan pengetahuan yang beragam, terutama pada situasi dimana semakin
banyaknya organisasi global besar yang bermunculan. Oleh karena itu, dalam situasi
tertentu, untuk mencapai efisiensi dan efektivitas, tenaga penjual dispesialisasi dalam fungsi
atau aktivitas khusus.
Perhatikan beberapa tipe spesialisasi berdasarkan fungsi tenaga penjual berikut ini :
- New customer specialists
Tenaga penjual ini dipekerjakan untuk memperoleh pelanggan baru. Jenis tenaga
penjual dengan keahlian khusus dibutuhkan untuk keberhasilan mendapatkan
prospek, yang mana keahlian tersebut berbeda dengan keahlian untuk melayani
pelanggan yang sudah ada saat ini.
- Retention specialists
Sekitar 80%-90% dari penghasilan tahunan perusahaan adalah berasal dari
pelanggan yang sudah ada. Mempertahankan pelanggan untuk meningkatkan
penghasilan, sangat penting untuk meningkatkan keuntungan.
- End-user specialists
Perusahaan yang menjual melalui distributor menghadapi tantangan untuk
menciptakan permintaan dari pengguna akhir (end-users).
- Sales engineers
Pada perusahaan yang berteknologi tinggi, muncul peran baru yang disebut sales
engineer, yang bertanggung jawab untuk mengembangkan aplikasi untuk produk
dalam bisnis pelanggan yang sudah ada.
- Service consultants
2016 9 Salesmanship
Pusat Bahan Ajar dan eLearningChristina Ariadne Sekar Sari, S.E., M.M http://www.mercubuana.ac.id
Tidak umum bagi tenaga penjual untuk menghabiskan waktu 15-30% dari waktunya
dalam aktivitas pelayanan yang berkaitan seperti : menemukan status order,
menjawa pertanyaan tentang pengiriman, membicarakan keputusan billing, dan
sebagainya. Untuk meningkatkan waktu penjualan, aktivitas penjualan ini ditugaskan
kepada seorang spesialis. Seorang service consultant dapat mendukung tiga atau
empat sales representatives dan menangani isu-isu pelanggan yang tidak dapat
ditangani sendiri oleh tenaga penjual, namun pelayanan ini penting untuk
menciptakan nilai bagi pelanggan (customer value).
Gambar 3.5. menunjukkan contoh struktur organisasi penjualan berdasarkan spesialisasi
fungsional (functional specialization).
Gambar 3.5. Struktur organisasi penjualan berdasarkan spesialisasi fungsional (Cron &
Decarlo, 2010 : 160).
Tidak ada yang terbaik dari keempat bentuk struktur organisasi penjualan (geografi,
pembeli, dan produk, dan spesialisasi fungsional) untuk mengorganisir tenaga penjual,
semuanya harus disesuaikan dengan situasi yang ada. Setiap bentuk struktur organisasi
penjualan memiliki kelebihan (advantages) dan kekurangan (disadvantage) masing-masing,
seperti terlihat pada tabel 3.1. berikut ini.
2016 10 Salesmanship
Pusat Bahan Ajar dan eLearningChristina Ariadne Sekar Sari, S.E., M.M http://www.mercubuana.ac.id
Tabel 3.1. Perbandingan Struktur Organisasi Penjualan
Organizational Structure Advantages Disadvantages
General
(Geographic)
Low cost
No geographic overlap
No customer overlap
Limited product line
knowledge
Limited customer
knowledge
Lack of management
control over product or
customer emphasis
Product Product knowledge
Control over product
emphasis
Low geographic efficiency
Customer duplication
Geographic duplication
Customer Deeper customer
knowledge
Control over customer
emphasis
High cost
Less product knowledge
More geographic
duplication
Difficult coordination with
product managers
Functional Effectiveness in performing
selling activities.
Coordination
Geographic duplication
Customer duplication
Sumber : Cron & Decarlo (2010 : 161)
Jenjang Karier Pekerjaan Seorang Sales Executive Sales executive merupakan pekerjaan yang menjanjikan, terutama bagi para executive
muda dan pemula yang berbakat dan ingin maju. Pekerjaan sales executive menjanjikan
jenjang karier pekerjaan dan jumlah penghasilan yang cukup menarik. Disamping sales
executive untuk bidang usaha bisnis yang berbeda, mereka juga disebut Sales Engineer,
Marketing Executive, Account Executive, Account Officer, Detailman, dan lain-lain.
Peranan sales executive dalam menunjang keberhasilan operasi perusahaan sangat nyata
yaitu :
2016 11 Salesmanship
Pusat Bahan Ajar dan eLearningChristina Ariadne Sekar Sari, S.E., M.M http://www.mercubuana.ac.id
Mereka merupakan ujung tombak mata rantai kegiatan distribusi barang dan jasa yang
dihasilkan jutaan produsen skala kecil, menengah, dan besar di setiap negara di seluruh
dunia. Tanpa keberhasilan menjual produk secara menguntungkan dalam jumlah yang
substantial, tidak ada perusahaan yang dapat bertahan lama.
Dalam setiap proses menyajikan produk siap pakai ke hadapan calon pembeli terjadi
transakti penjualan berbagai jenis produk. Mulai dari tahap penjualan bahan baku dan
bahan pembantu kepada para produsen barang jadi. Selanjutnya penjualan barang jadi
dari produsen kepada distributor kepada pembeli akhir. Dalam setiap lapis transaksi
penjualan produk itu puluhan bahkan ratusan ribu Sales Executive ikut mengambil
peranan secara aktif. Contoh : proses menyajikan mobil sedan siap pakai ke hadapan
para pembeli dapat dipergunakan sebagai contoh yang mengena. Sebelum mobil
dipajang di show room, pada setiap tahap penjualan berderet-deret Sales Executive ikut
aktif menjual produk kepada sederet pembeli sasaran. Kegiatan puluhan bahkan
ratusan ribu orang Sales Executive tersebut diataslah yang memungkinkan ratusan juta
konsumen di setiap negara dapat dengan mudah membeli berbagai macam barang atau
jasa yang mereka butuhkan setiap saat memerlukannya.
Ciri Khusus Karier Pekerjaan Sales Executive Jenjang karier pekerjaan dan balas jasa
Pekerjaan Sales Executive (baik pria dan wanita) menjanjikan karier pekerjaan yang
terhormat. Bagi mereka yang berbakat, jujur, tekun, dan ulet pekerjaan Sales Executive
menjanjikan penghasilan dengan jumlah yang menggiurkan. Jenjang karier pekerjaan di
bagian penjualan kebanyakan perusahaan yang dikelola secara professional dapat
dimulai dari Sales Executive, kemudian meningkat ke jenjang Sales Supervisor, Area
Sales Manager, Kepala Cabang, Manajer Regional, sampai ke jenjang Manajer
Penjualan.
Komponen balas jasa finansial
Komponen balas jasa finansial Sales Executive di kebanyakan perusahaan terdiri dari
komponen tetap, yaitu gaji dan jaminan sosial sebangsanya. Bonus itu sendiri terdiri
dari berbagai macam dari uang, barang. Sampai liburan keluar negeri atas tanggungan
perusahaan bagi Sales Executive dan keluarganya.
Jumlah komisi atau bonus penjualan
Jumlah komisi atau bonus penjualan yang dapat diterima setiap orang sales executive
biasanya ditentukan sebesar persentase tertentu dari jumlah produk yang dapat mereka
2016 12 Salesmanship
Pusat Bahan Ajar dan eLearningChristina Ariadne Sekar Sari, S.E., M.M http://www.mercubuana.ac.id
jual setiap masa tertentu, setiap seri produk tertentu atau setiap daerah pemasaran
tertentu. Oleh karena itu Sales Executive mumpuni dan menjual produk yang kompetitif
jumlah komisi penjualan yang mereka terima setiap bulannya cukup besar.
Ciri khusus pekerjaan
Salah satu ciri khusus pekerjaan Sales Executive berkaitan dengan pola kerja. Sales
Executive termasuk pekerja lapangan. Sebagian besar waktu kerjanya dihabiskan di
lapangan mengunjungi calon pembeli atau prospek untuk menawarkan barang atau jasa.
Bercorak liat (tough)
Setiap hari mereka harus berjuang dengan Sales Executives perusahaan lain dan waktu.
Hari-hari kerjanya diikat oleh target penjualan harian, mingguan atau bulanan yang telah
ditentukan bersama dengan atasan mereka. Kadang-kadang target penjualan itu
ditentukan secara sepihak oleh pihak atasan.
Tiga Golongan Salesmanship Ada tiga bidang usaha yang berbeda di mana para Sales Executive bekerja dalam
dunia bisnis modern (Sutojo, 2003 : 27) yaitu : (1) Industrial Salesmanship, (2) Merchant Salesmanship, (3) Consumer Salesmanship. Pada dasarnya, di bidang usaha manapun
seorang Sales Executive ditempatkan, tugas mereka adalah sama, yaitu menjual barang
atau jasa perusahaannya. Mereka harus mengetahui manfaat yang dibutuhkan atau
diinginkan calon pembeli, mengenali apa motivasi pembelian konsumen yang dominan dan
membantu calon pembeli menyelesaikan seluruh tahap pengambilan keputusan membeli
secepat mungkin. Mereka berpacu dengan waktu dan bersaing dengan para Sales
Executives perusahaan saingan.
Industrial Salesmanship
Sales Executive yang ditugaskan dalam bidang industrial salesmanship menjual produk
mereka kepada perusahaan industri dan komersial. Seperti diuraikan dalam bab satu
produk yang mereka jual dikategorikan sebagai produk industrial. Oleh para pembelinya
produk tersebut diproses kembali menjadi produk baru atau dipergunakan sebagai sarana
produksi atau sarana operasi. Contoh produk industrial yang dijual Industrial Sales
Executive antara lain :
- Bahan baku, contoh tembakau, kopi, gula, beras, gandum, bawang putih dan
cengkeh.
- Bahan setengah jadi seperti bahan baku plastik, plywood, serat tekstil, aluminium
ingots, pig iron, dan baja lembaran.
2016 13 Salesmanship
Pusat Bahan Ajar dan eLearningChristina Ariadne Sekar Sari, S.E., M.M http://www.mercubuana.ac.id
- Suku cadang mesin seperti bearings, gears, valves, filters.
- Peralatan terpasang (installed equipments) seperti conveyors, belt, cranes, heating
and cooling system, industrial computers, machine tools.
- Mesin dan peralatan pabrik beserta teknologinya.
- Peralatan kantor seperti personal computer, printer, pesawat telepon dan telefax,
mesin tik, calculator, meja dan kursi kantor.
Sales executives yang bekerja dalam bidang industri dapat dibedakan lagi menjadi tiga
golongan yaitu :
(1) General Industrial Sales Executives.
General Industrial Sales Executives bekerja pada produsen manufaktur, pedagang
besar, perusahaan pialang atau agen produsen. Tergantung dari jenis produk yang
ditanganinya mereka menjual produk langsung kepada perusahaan pemakai (seperti
halnya mesin dan peralatan pabrik), pedagang komisioner, pedagang besar atau
grosir. Juga tergantung dari jenis produk yang dijual (misalnya satu set lengkap
mesin dan peralatan pabrik baru) jumlah pembeli sasaran yang dikunjungi General
Industrial Sales Executives relatif sedikit. Walaupun demikian jumlah nilai tiap
satuan produk yang dijual biasanya besar. Alasan yang mendominir keputusan
membeli adalah motivasi pembelian rasional. Proses pengambilan keputusan
pembelian dapat memakan waktu bulanan bahkan tahunan. Sales executive yang
bersangkutan dituntut memiliki kesabaran dan dituntut mempunyai ambisi tinggi
untuk berhasil, berpikir dewasa, cepat tanggap, cerdas, dan berdikari.
(2) Sales engineer
Pada dasarnya bentuk tugas dan suasana kerja Sales Engineer hampir sama
dengan General Industrial Sales Executives. Perbedaannya jenis produk yang
ditawarkan Sales Engineer lebih spesifik. Agar berhasil meyakinkan calon pembeli
akan manfaat produk yang ditawarkan, mereka harus memiliki pengalaman dan
pengetahuan teknis produk. Mereka memiliki latar belakang pendidik teknis spesifik
seperti pharmasi, teknik mesin, elektro, metalurgi, kimia, teknik sipil, dsb. Disamping
syarat pendidikan Sales Engineer dituntut penuh antusiasme, pandai bicara secara
efektif dan meyakinkan orang lain.
(3) Service sales executives
Syarat pendidikan teknis yang dituntut agar dapat menunaikan tugas Services Sales
Executives tidak seberat yang dituntut Sales Engineer. Namun, mereka harus
mempunyai bakat teknis mekanik yang tinggi serta mempunyai latar belakang
pendidikan dan pengalaman teknis yang cukup. Tugas utama mereka adalah
menjual barang kemudian memberikan layanan purna jual, misalnya mereparasi
2016 14 Salesmanship
Pusat Bahan Ajar dan eLearningChristina Ariadne Sekar Sari, S.E., M.M http://www.mercubuana.ac.id
produk setiap saat terjadi kerusakan. Contoh : Service Sales Executives adalah
mereka yang menjual personal computer, lemari es, freezer, mesin cuci atau air
conditioner kepada pembeli perorangan atau pembeli institusional seperti hotel,
rumah makan, pasar swalayan atau rumah sakit. Dalam hal-hal tertentu tugas
layanan purna jual dikerjakan oleh tim mekanik yang mendukung kegiatan services
sales executives. Oleh karena itu, seorang Service Sales Executives dituntut
menguasai pengetahuan tentang produk sampai rinci, membongkar pasang produk
secara baik, mereparasi produk. Mereka juga tidak hanya menjual produk kepada
calon pembeli tetapi juga meyakinkan pembeli untuk mengganti produk lama dengan
yang baru pada saat yang diperlukan, mempunyai watak jujur, bertanggung jawab,
dan ramah.
Merchant Salesmanship Merchant Sales Executives menjual produk perusahaannya kepada distributor.
Selanjutnya distributor menjual kembali kepada distributor lain atau kepada pembeli
akhir. Termasuk dalam kategori distributor tersebut adalah agen tunggal, pedagang
besar, grosir maupun pedagang eceran. Mereka tidak akan mempergunakan produk
yang mereka beli dari Merchant Sales Executives untuk keperluan sendiri, melainkan
untuk dijual kembali. Merchant Sales Executives dikelompokkan menjadi empat
kategori:
(1) Pioneer Sales Executives
Tugas pioneer sales executives adalah menjadi pionir penjualan produk. Mereka
diterjunkan ke daerah pemasaran baru yang sebelumnya belum pernah digarap
Sales Executives perusahaannya. Pioneer Sales Eecutives juga dipekerjakan oleh
perusahaan-perusahaan baru untuk membuka pasar produk yang mereka hasilkan,
baik untuk membuka daerah pemasaran baru maupun memperkenalkan produk
baru. Tugas Pioneer Sales Executives adalah meyakinkan agen tunggal, pedagang
besar, grosir dan pedagang eceran untuk membeli produk dan menjualnya kembali
secara menguntungkan.
(2) Dealer-Service Sales Executives
Tugas Dealer-Service Sales Executives adalah melanjutkan tugas Pioneer Sales
Executives. Setelah Pioneer Sales Executives berhasil mendapatkan order
pembelian produk yang pertama kali dari distributor, mereka akan menyerahkan
distributor tersebut kepada Dealer-Service Sales Executives. Selanjutnya secara
periodic Dealer-Service Sales Executives mengunjungi distributor. Tujuan kunjungan
periodic tersebut adalah mendapatkan pesanan pembelian produk secara konstan.
2016 15 Salesmanship
Pusat Bahan Ajar dan eLearningChristina Ariadne Sekar Sari, S.E., M.M http://www.mercubuana.ac.id
Contoh Dealer-Service Sales Executives adalah mereka yang bekerja pada
produsen kosmetika, produk toiletries, tas, sepatu, pakaian jadi dan sebagainya.
(3) Wholesales Sales Executives
Corak pekerjaan Wholesale Sales Executives hampir sama dengan Dealer-Services
Sales Executives. Perbedaannya adalah kalau Dealer-Service Sales Executives
hanya mewakili seorang produsen, Wholesale Sales Executives mewakili beberapa
orang produsen dan memperdagangkan berbagai macam jenis dan merek produk.
Wholesale Sales Executives dapat memperdagangkan puluhan bahkan ratusan jenis
produk dari berbagai macam merek. Oleh karena itu dalam setiap kali kunjungan
kepada para pedagang, mereka hanya membawa katalog dan daftar harga, dan
kalau dirasa perlu mereka membawa contoh produk yang diperdagangkan.
(4) Detail-Sales Executives
Detail Sales Executives mempromosikan produk mereka kepada orang-orang yang
ahli dalam produk tersebut. Dalam hal promosi obat misalnya yang didatangi para
Detail Sales Executives adalah dokter, apoteker, dan pedagang obat. Mereka dapat
membaca dan mengerti resep obat yang ditulis para dokter. Oleh karena dalam
menunaikan tugasnya mereka harus berhadapan dengan orang-orang professional,
Detail Sales Executives harus dapat bercakap secara teknis, diplomatis, jujur dan
memancarkan citra perusahaan yang diwakilinya secara benar.
Consumer Salesmanship
Consumer Sales Executives memperdagangkan barang atau jasa kepada pembeli
perorangan, yang mempergunakan barang atau jasa itu untuk memenuhi kebutuhan pribadi
mereka. Motivasi pembelian mereka kombinasi antara motivasi emosional dan rasional.
Dalam banyak jenis barang mewah seperti perhiasan emas, permata dan berlian motivasi
pembelian yang mendominir pembeli lebih bersifat emosional. Consumer Sales Executives
dapat dibedakan menjadi empat kelompok yaitu :
(1) Retail (Counter) Sales Executives
Retail (Counter) Sales Executives bekerja di tingkat pedagang eceran seperti toko
pakaian, toserba, apotik, toko buku, toko cindera mata, kantor perusahaan tour &
travel, showroom mobil, toko meubel maupun bagian pelayanan nasabah kantor
bank-bank umum. Perbedaan khusus antara retail salesmanship dan salesmanship
yang lain adalah dalam retail salesmanship pembeli mendatangi produsen atau
pedagang. Sedangkan dalam salesmanship yang lain, produsen atau pedagang
(yang diwakili Sales Executives) mendatangi pembeli. Walaupun demikian, mereka
2016 16 Salesmanship
Pusat Bahan Ajar dan eLearningChristina Ariadne Sekar Sari, S.E., M.M http://www.mercubuana.ac.id
tidak boleh mengabaikan prinsip dasar salesmanship. Mereka harus pandai
menyapa calon pembeli, mendengarkan dengan sabar percakapan mereka,
menebak motivasi pembelian yang dominan serta menolong calon pembeli
menyelesaikan tahap keputusan membeli. Retail Sales Executives harus pandai
menanggapi pertanyaan atau kritikan calon pembeli terhadap produk secara
memuaskan. Mereka wajib menghimbau calon pembeli untuk berbelanja lebih
banyak.
(2) Specialty Sales Executives
Tugas Specialty Sales Executives adalah menjual barang atau jasa tertentu pada
satu kelompok konsumen akhir di rumah atau kantor mereka. Specialty Sales
Executives harus mampu bekerja ekstra keras, penuh antusiasme, energik, ambisius
dan ramah. Hal ini dibutuhkan karena mereka harus bepergian terus menerus dari
satu tempat ke tempat lain menemui beraneka ragam calon pembeli. Mereka harus
menguasai pengetahuan tentang produk yang diperdagangkan secara rinci.
Specialty Sales Executives dapat bekerja untuk produsen barang yang mereka
perdagangkan, perusahaan jasa seperti asuransi jiwa atau bank umum atau
perusahaan pemegang franchise produk misalnya majalah eksklusif luar negeri.
(3) Door-to-door Sales Executives
Kelompok Consumer Sales Executives ini mengunjungi calon pembeli dari rumah ke
rumah tanpa perjanjian sebelumnya. Jenis produk yang mereka perdagangkan
relatif tidak mahal harganya, mesin penghisap debu, mesin cuci, voucher langganan
makan di rumah makan tertentu sampai karcis pertunjukkan musik atau pertunjukan
ketoprak untuk amal.
(4) Route Sales Executives
Terutama di Amerika Utara dan Eropa banyak perusahaan mempekerjakan Route
Sales Executives. Tugas utama mereka adalah mengirimkan barang-barang
pesanan kepada para pelanggan tetap (misalnya susu segar), sekaligus menjajakan
produk lain (misalnya keju, mentega) yang diproduksi oleh produsen yang sama.
Tujuan Route Sales Executives menjajakan produk lain adalah memberikan
kesempatan kepada para pelanggan untuk berbelanja produk lain, sehingga mereka
juga mendapat kesempatan menjual produk lebih banyak.
2016 17 Salesmanship
Pusat Bahan Ajar dan eLearningChristina Ariadne Sekar Sari, S.E., M.M http://www.mercubuana.ac.id
Daftar PustakaCron, W.L. & Decarlo, T.E., 2010, Sales Management : Concept and Cases, tenth edition,
John Willey & Sons (Asia) Pte Ltd.
Sutojo, Siswanto, 2003. Salesmanship, Damar Mulia Pustaka, Jakarta.
Swastha Dh, Basu, 2000. Manajemen Penjualan, BPFE, Yogyakarta.
2016 18 Salesmanship
Pusat Bahan Ajar dan eLearningChristina Ariadne Sekar Sari, S.E., M.M http://www.mercubuana.ac.id