Upload
others
View
23
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT BAZNAS DALAM
BIDANG PENDIDIKAN (Studi Kasus Pengelolaan SMP
Cendekia BAZNAS Cirangkong Cemplang-Bogor)
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh:
NUR JAMILAH
NIM: 11150530000075
KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF
PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA
1441 H/ 2020 M
PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT BAZNAS DALAM
BIDANG PENDIDIKAN (STUDI KASUS PENGELOLAAN
SMP CENDEKIA BAZNAS CIRANGKONG CEMPLANG-
BOGOR)
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh:
Nur Jamilah
NIM: 11150530000075
Di bawah Bimbingan:
Drs. H. Hasanudin, MA
NIP. 19660605 199403 1 005
KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF
PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA
1441 H/ 2020 M
i
ABSTRAK
Nur Jamilah, NIM: 11150530000075, “Pendayagunaan Dana
Zakat BAZNAS Dalam Bidang Pendidikan (Studi Kasus
Pengelolaan SMP Cendekia BAZNAS Cirangkong
Cemplang-Bogor)”. Dibawah bimbingan Bapak Drs.
Hasanudin, MA.
Pendidikan asset penting bagi kemajuan sebuah bangsa,
oleh karena itu BAZNAS ikut memberikan kontribusi kepada
negara untuk mensejahterakan masyarakat melalui
mendistribusikan dan mendayagunakan zakat dalam bidang
pendidikan yaitu melalui SMP Cendekia BAZNAS yang
memiliki manfaat dalam pengentasan putusnya sekolah dan
pengembangan potensi siswa untuk memiliki ilmu pengetahuan
dan skill wirausaha.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
bagaimana pendayagunaan dana zakat terhadap SMP Cendekia
BAZNAS dan kebutuhan apa saja yang terpenuhi oleh dana zakat
yang menjadi pendukung untuk pemberdayaan mustahik. Pada
penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan pendekatan
kualitatif deskriptif yang diawali dari pemilihan masalah
dilanjutkan dengan wawancara secara langsung dengan membuat
catatan atau perekaman pada saat wawancara, dokumentasi
kemudian ditarik kesimpulan. Data-data yang didapatkan dari
SMP Cendekia BAZNAS kemudian diolah secara sistematis baik
berupa arsip, lisan maupun tulisan.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
pendayagunaan dana zakat pada SMP Cendekia BAZNAS
bersifat hibah fokus penditribusian pada yatim dan dhuafa
dikarenakan hanya bisa mencukupi sebagian kebutuhannya dan
belum dapat memenuhi kebutuhan lainnya. Pola penyaluran
pendayagunaan zakat pada SMP Cendekia BAZNAS bersifat
konsumtif kreatif yaitu untuk biaya operasional sekolah. Adapun
kebutuhan SMP Cendekia BAZNAS yang terpenuhi adalah
sandang, pangan, papan, buku pelajaran, biaya pendidikan, biaya
ektrakulikuler, biaya wirausaha, gaji guru dan biaya renovasi
bangunan.
Kata Kunci: Pendayagunaan, Dana Zakat, SMP Cendekia
BAZNAS
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT karena berkat rahmat dan
hidayah serta inayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan
skripsi ini. dapat diselesaikan. Shalawat dan salam semoga selalu
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa
kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang
saat ini. Semoga kita diberi syafaatnya pada hari akhir kelak.
Peneliti sepenuhnya menyadari bahwa skripsi ini masih
banyak kekurangan baik segi isi ataupun dari teknik penulisan.
Untuk itu, kritik dan saran yang membangun merupakan masukan
bagi peneliti agar bisa memperbaiki kembali sehingga bisa
menghasilkan karya ilmiah yang lebih baik lagi.
Berkat keridhoan Allah SWT, akhirnya skripsi ini
terselesaikan. Penulis menyampaikan terimakasih kepada pihak
yang telah menerima bantuan, motivasi dan arahan-arahan
terhadap penelitian untuk dapat menyelesaikan skripsi ini.
Dengan segala kerendahan hati peneliti menyampaikan ucapan
terimakasih kepada:
1. Ibu Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Lubis, Lc, MA
selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Suparto M.Ed, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Dr. Siti Napsiyah, S.Ag,
BSW, MSW Wakil Dekan I Bidang Akademik,
Shihabuddin Nor selaku Wakil Dekan II, Drs. Cecep
Castrawijaya, MA selaku Wakil Dekan III Bidang
iii
Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi.
3. Bapak Drs. Sugiharto, MA selaku Ketua Program Studi
Manajemen Dakwah dan Bapak Amirudin, M.Si selaku
Sekretaris Program Studi Manajemen Dakwah.
4. Ibu Dra. Hj. Jundah Sulaiman, MA selaku Dosen
Penasehat Akademik yang telah membimbing dan
mengarahkan penulis selama menjadi mahasiswi.
5. Bapak Drs. Hasanudin, MA selaku Dosen Pembimbing
Skripsi yang telah bersedia membimbing dari awal hingga
akhir penyelesaian skripsi ini.
6. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Manajemen
Dakwah yang telah memberikan pengajaran dan
pembelajaran teori maupun pengalaman hidup yang luar
biasa.
7. Perpustakaan Umum dan Perpustakaan Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, terimakasih telah membantu saya dalam
memberikan refrensi buku, jurnal maupun skripsi.
8. Bapak Eko Wawan selaku Kepala Sekolah SMP Cendekia
BAZNAS yang telah mengizinkan penulis neliti di SMP
Cendekia BAZNAS juga bersedia penulis wawancarai.
9. Bapak Heri Mulyadi selaku Div. Pendistribusian spv.
Pendidikan yang telah bersedia penulis wawancarai.
10. Pengurus SMP Cendekia BAZNAS serta seluruh jajaran
yang terlibat dalam penulisan dan penyelesaian skripsi.
iv
11. Teman-teman santri SMP Cendekia BAZNAS Sdri.
Wasikoh dan Sdra. Sabil Akmal Muzakki yang telah
bersedia penulis wawancarai untuk kepentingan
penelitian.
12. Ayahanda dan ibunda yang senantiasa dengan ikhlas dan
sabar yang tiada hentinya mendoakan serta memberikan
restunya sehingga penulis dapat menyelesaikan masa
kuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
13. Abang dan adikku tercinta Muhammad Fadhli dan Nur
Halimah serta seluruh keluarga yang telah memberikan
semangat, doa restunya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
14. Terimakasih untuk sahabat-sahabat Manajemen Dakwah
2015 khususnya konsentrasi ziswaf yang telah memberi
banyak dukungan. Terimakasih juga telah memberikan
semangat dan menjadi teman seperjuangan dikala suka
maupun duka untuk menyelesaikan S1 ini khusunya
Waliyda, Thia, Eva, Mita, Yayang, Maryam, Mushollia,
Naqi kalian luar biasa.
Demikianlah skripsi ini peneliti persembahkan, semoga
skripsi ini bermanfaat bagi peneliti khusunya dan yang
membaca pada umumnya.
Jakarta, 24 Desember 2019
Nur Jamilah
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................ i
KATA PENGANTAR .............................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................ v
DAFTAR TABEL ................................................................. viii
DAFTAR BAGAN .................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR ............................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN ........................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................. 1
B. Batasan Masalah dan Rumusan Masalah ......................... 4
1. Batasan Masalah ......................................................... 4
2. Rumusan Masalah ....................................................... 5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................ 5
1. Tujuan Penelitian ........................................................ 5
2. Manfaat Penelitian ...................................................... 5
D. Metodologi Penelitian ...................................................... 6
1. Metode Penelitian ....................................................... 6
2. Lokasi dan Waktu ....................................................... 7
3. Subyek dan Obyek Penelitian ..................................... 7
4. Sumber Data ................................................................ 7
5. Teknik Pengumpulan Data .......................................... 8
6. Teknik Analisis Data ................................................. 10
E. Tinjauan Pustaka ............................................................ 11
F. Sistematika Penulisan .................................................... 13
vi
BAB II LANDASAN TEORI TENTANG
PENDAYAGUNAAN ZAKAT DAN DANA ZAKAT
A. Pendayagunaan Zakat ..................................................... 15
1. Pengertian Pendayagunaan ....................................... 15
2. Tahap-tahap Pendayagunaan ..................................... 18
3. Pola Pendayagunaan Zakat ....................................... 19
4. Bentuk Program Pendayagunaan .............................. 21
B. Dana Zakat ..................................................................... 23
1. Sumber Dana Zakat ................................................... 23
2. Pendistribusian Dana Zakat ...................................... 28
3. Penerima Dana Zakat (Mustahik) ............................. 29
BAB III GAMBARAN UMUM BADAN AMIL ZAKAT
NASIONAL (BAZNAS) DAN SMP CENDEKIA BAZNAS
A. Profil BAZNAS ............................................................. 33
B. Program BAZNAS .......................................................... 34
C. Sejarah Singkat SMP Cendekia BAZNAS .................... 42
D. Visi Misi SMP Cendekia BAZNAS .............................. 44
E. Sarana Prasarana SMP Cendekia BAZNAS .................. 45
BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
A. Jumlah Siswa dan siswi SMP Cendekia BAZNAS ....... 48
B. Kriteria Program ............................................................. 49
C. Prosedur Pendaftaran SMP Cendekia BAZNAS ........... 49
D. Pola Rekruitmen Siswa SMP Cendekia BAZNAS ........ 50
E. Kegiatan Siswa SMP Cendekia BAZNAS .................... 51
F. Program SMP Cendekia BAZNAS ............................... 53
BAB V PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK
PENGELOLAAN SMP CENDEKIA BAZNAS
CIRANGKONG CEMPLANG BOGOR
A. Pendayagunaan Dana Zakat Untuk Mengelola SMP
Cendekia BAZNAS ....................................................... 61
vii
B. Kebutuhan Siswa dan SMP Cendekia BAZNAS yang
Terpenuhi dari Dana Zakat ............................................ 70
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................... 80
B. Saran ............................................................................... 81
DAFTAR PUSTAKA ............................................................ 82
LAMPIRAN-LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 : Tinjauan Pustaka 1 ................................................. 11
Tabel 1.2 : Tinjauan Pustaka 2 .................................................. 12
Tabel 4.1: Jadwal Kegiatan Siswa ........................................... 51
Tabel 5.1: Nama Siswa dan Siswi SMP Cendekia BAZNAS
Tahun Pelajaran 2019/2020....................................................... 74
Tabel 5.2: Laporan Penyaluran SCB ........................................ 78
Tabel 5.3: Rincian kebutuhan SMP Cendekia BAZNAS ......... 78
ix
DAFTAR BAGAN
Bagan 4.1: Jumlah siswa SMP Cendekia BAZNAS ................. 48
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 : Peta Sebaran Siswa Penerima Manfaat SMP
Cendekia BAZNAS 2019 ......................................................... 43
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Transkip Wawancara
Lampiran 2 : Surat Bimbingan Skripsi
Lampiran 3 : Surat Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 4 : Surat Keterangan Penelitian
Lampiran 5 : Foto-foto Penulis dengan
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan usaha membina dan
mengembangkan aspek-aspek rohaniah dan jasmaniah secara
bertahap. Proses yang dilakukan dalam usaha kependidikan
adalah proses yang terarah dan bertujuan mengarahkan anak
didik kepada titik optimal kemampuannya. Sedangkan tujuan
yang hendak dicapai adalah terbentuknya kepribadian yang
bulat dan utuh sebagai manusia individual, sosial dan hamba
Tuhan yang mengabdikan diri kepada-Nya.1 Pendidikan
sebuah proses transformasi masyarakat dari kebodohan
menuju kecerdasan. Pendidikan adalah proses perubahan
masyarakat dari ketidakmampuan menjadi keahlian.
Pendidikan juga merupakan sarana mengubah kemalasan
menjadi kesadaran oleh karena itu pendidikan menjadi
pondasi penting dalam perubahan masyarakat menuju
kesejahteraan. Sehingga pendidikan harus mendapatkan
prioritas yang tinggi dalam pembangunan.2 Dalam undang-
undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional pasal 5 mengatakan bahwa setiap warga negara
mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan
1 Khairon Rasyadi, Pendidikan Profetik, (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2004), Cet ke 1, h. 135 2 Muhamad Zaenudin, Pendayagunaan Zakat Lembaga Amil Zakat
Portal Infaq Untuk Pendidikan Anak Pemulung Di Bantar Gebang Bekasi,
2010, h. 5
2
yang bermutu. Pemerintah berkewajiban memberikan
layanan pendidikan dan membiayai pelaksanaan program
pendidikan bagi peserta didik SD dan SMP. Namun sampai
saat ini pemerintah masih dihadapkan beberapa
permasalahan yaitu rendahnya kualitas pendidikan,
minimnya tenaga pendidik yang berkompeten dan kurangnya
pemerataan kesempatan pendidikan serta terbatasnya biaya
untuk pendidikan. Dapat disimpulkan bahwa pendidikan
merupakan kunci untuk menyiapkan sumber daya manusia
(SDM) yang berkualitas, kompetitif serta memiliki
keunggulan koperatif, sehingga mampu merebut pangsa
pasar tenaga kerja dunia dan pada akhirnya kesejahteraan
yang menjadi cita-cita luhur bangsa akan tercapai. Oleh
karena itu, pendidikan yang berkualitas hendaknya menjadi
sebuah keharusan bagi setiap anak bangsa termasuk mereka
yang kurang mampu.3
Faktor ketidakmampuan dalam membiayai sekolah
menjadi salah satu faktor tingginya angka putus sekolah di
Indonesia. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan mencatat
pada tahun 2018 jumlah anak putus sekolah sebanyak 32.127
siswa.4 Tidak meratanya pendidikan juga mengakibatkan
kualitas masyarakat Indonesia tertinggal dibandingkan
dengan negara lain. Dengan pendidikan diharapkan mampu
3Aan Nashrullah, Pengelolaan Dana Filantropi untuk Pemberdayaan
Pendidikan Anak Dhuafa (Studi Kasus pada BMH Cabang Malang, Jawa
Timur). Vol. 12, No. 1, (Juni 2015): h. 2-3. 4 http://statistik.data.kemdikbud.go.id/index.php/page/sd diakses pada
tanggal 09 November 2019 pukul 12:15
3
menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan
berwawasan serta membentuk peradaban manusia yang
bermartabat dan baik. Namun masalah yang masih dihadapi
masyarakat mengenai tingkat kehidupan sosial yang masih
rendah jauh dari garis kecukupan, sehingga mengakibatkan
banyak keluarga yang tidak mampu membayar biaya sekolah
anak.
Salah satu cara untuk mempermudah akses
pendidikan bagi peserta didik dari kalangan ekonomi
menengah ke bawah atau tidak mampu adalah dengan
pendayagunaan zakat. Pendayagunaan dana zakat selama ini
lebih cenderung dialokasikan pada program ekonomi,
program sosial, program kesehatan, dan program dakwah
masih sedikit yang digunakan untuk program pendidikan
karena melihat kenyataan di negara kita ini, sekian banyak
anak yang lahir dari kalangan keluarga mampu maupun tidak
mampu diharapkan dapat mengenyam pendidikan tinggi.
Dan yang disayangkan ketika seorang siswa mempunyai
potensi akademik tetapi tidak bisa mengembangkan
potensinya karena terkendala masalah biaya pendidikan.
Adanya pendayagunaan dana zakat diharapkan mampu
meminimalisir permasalahan pendidikan tersebut.
Dengan adanya masalah pendidikan ini, BAZNAS
memiliki tujuan untuk memberdayakan dana zakat kepada
masyarakat melalui program pendidikan. Salah satu program
pemberdayaan yang dilakukan oleh BAZNAS yaitu SMP
Cendekia BAZNAS. SMP Cendekia BAZNAS adalah salah
4
satu bentuk realisasi dari program pendidikan yang dimiliki
oleh BAZNAS, SCB adalah sekolah bebas biaya dan
berasrama bagi dhuafa untuk putra dan putri Indonesia, yang
berada di bawah pengelolaan Badan Amil Zakat Nasional
(BAZNAS). SCB memiliki motto membangun karakter dan
mengoptimalkan potensi. Setiap siswa menempuh
pendidikan formal (kurikulum dinas pendidikan), pembinaan
karakter islam, qur'an hadist serta pengembangan potensi
sesuai minat dan bakat.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis
tertarik melakukan penelitian dalam sebuah skripsi dengan
judul “Pendayagunaan Dana Zakat BAZNAS Dalam
Bidang Pendidikan (Study Kasus Pengelolaan SMP
Cendekia BAZNAS Cirangkong, Cemplang-Bogor)”.
B. Batasan Masalah dan Rumusan Masalah
1. Batasan Masalah
Dari latar belakang masalah diatas penulis
memberikan batasan masalah agar pembahasan pada
pelaksanaan penelitian skripsi ini lebih terarah dan tetap
pada ruang lingkupnya. Batasan pembahasan dalam
penelitian ini yaitu: Pendayagunaan dana zakat untuk
mengelola SMP Cendekia BAZNAS yang berdampak
pada pengentasan kemiskinan untuk meningkatkan angka
partisipasi sekolah khususnya bagi yatim dan dhuafa.
5
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah
yang telah dipaparkan, penulis merumuskan permasalahan
sebagai berikut:
a. Bagaimana pendayagunaan dana zakat untuk SMP
Cendekia BAZNAS?
b. Apa saja kebutuhan yang terpenuhi dari dana zakat
BAZNAS untuk SMP Cendekia BAZNAS?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian yang berjudul Pendayagunaan
Dana Zakat BAZNAS Dalam Bidang Pendidikan (Study
kasus pengelolaan SMP Cendekia BAZNAS Cirangkong,
Cemplang-Bogor) yaitu mampu memecahkan masalah
yang telah ditelaah sebelumnya. Adapun jawaban dari
pemecahan masalah yang ingin dicapai adalah:
a. Agar mengetahui bagaimana pendayagunaan dana
zakat untuk SMP Cendekia BAZNAS.
b. Agar mengetahui apa saja kebutuhan yang terpenuhi
oleh dana zakat untuk SMP Cendekia BAZNAS
2. Manfaat Penelitian
Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari
penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Manfaat Akademis
Dari penelitian ini diharapkan mampu memberikan
tambahan wawasan dan sumber bacaan serta informasi
6
mengenai pendayagunaan dana zakat BAZNAS untuk
mengelola SMP Cendekia BAZNAS.
b. Manfaat Bagi Lembaga
Dari penelitian ini diharapkan mampu memberikan
saran dan masukan baik serta bermanfaat kepada
lembaga sehingga dapat diterapkan dalam
meningkatkan jumlah penerimaan dana zakat untuk
mendayagunakan dana zakat secara konsumtif kreatif
dengan membuat program-program yang dapat
memenuhi kebutuhan mustahik secara maksimal.
D. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode deskriptif kualitiatif, yaitu kegiatan penelitian
untuk mengangkat fakta, keadaan, variable dan fenomena-
fenomena yang terjadi saat sekarang (ketika penelitian
berlangsung) dan menyajikan apa adanya,
mengembangkan teori-teori yang ada serta melakukan
pengamatan langsung dilapangan mengenai obyek yang
akan diteliti.5 Penelitian kualitatif adalah prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-
kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang
dapat diamati yang diarahkan pada latar dan individu
5 M. Subhana, Dasar-dasar Peneltian Ilmiah, (Bandung: CV. Pustaka
Setia, 2001), Cet. Ke-1. h.26.
7
secara holistic (utuh).6 Data tersebut berasal dari naskah,
wawancara, catatan lapangan, video tape, dokumen
pribadi, catatan, dan dokumen resmi lainnya.
2. Lokasi dan Waktu
Lokasi: Penelitian ini dilakukan di SMP Cendekia
BAZNAS Jl. Cirangkong No.14, Cemplang,
Cibungbulang, Bogor, Jawa Barat 16630
Waktu: Adapun penelitian ini dilaksanakan pada
tanggal 17 September 2019.
3. Subyek dan Obyek penelitian
Adapun yang menjadi subyek dalam penelitian ini
adalah SMP Cendekia BAZNAS dan orang-orang yang
dapat memberikan informasi dan data, yaitu Div
Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS, kepala
sekolah SMP Cendekia BAZNAS, Bagian hubungan
masyarakat (Humas) SMP Cendekia BAZNAS dan
siswa/i SMP Cendekia BAZNAS. Sedangkan yang
menjadi obyeknya adalah pendayagunaan dana zakat
untuk SMP Cendekia BAZNAS.
4. Sumber Data
Sumber data yang digunakan pada penelitian ini
terdiri dari dua jenis, yaitu:
a. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh secara
langsung dari objek penelitian perorangan, kelompok
6 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik,
(Jakarta: Bumi Aksara, 2013), Cet. Ke-1, h.82.
8
dan organisasi.7 Data primer bisa diperoleh secara
langsung oleh pengumpul data dari objek risetnya.8
Dalam hal ini data yang diperoleh dari hasil wawancara
dengan informasi dari pihak yang terkait mengenai
pendayagunaan dana zakat untuk mengelola SMP
Cendekia BAZNAS.
b. Data Sekunder
Data sekunder yaitu memperoleh data dalam
bentuk yang sudah jadi (tersedia) melalui publikasi dan
informasi yang dikeluarkan diberbagai organisasi atau
perusahaan, termasuk majalah, jurnal, khusus pasar
modal, perbankan dan keuangan.9 Dalam hal ini
sekunder yang diperoleh adalah catatan-catatan,
dokumen-dokumen yang berkaitan, media cetak,
internet, arsip BAZNAS dan sumber-sumber lain dari
SMP Cendekia Baznas yang berkaitan dengan
penulisan skripsi ini.
5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yaitu dengan cara
penelitian lapangan atau survey, sedangkan alat yang
digunakan untuk mengumpulkan data adalah:
7 Rosadi Ruslan, Metode Penelitian Public Relation dan Komunikasi,
(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003), h.29. 8 H. M. Sonny Sumarsono, Metode Riset Sumber Daya Manusia,
(Yogyakarta: Graha Ilham, 2004), h. 69. 9 Rosadi Ruslan, Metode Penelitian Public Relation dan Komunikasi,
h.30.
9
a. Wawancara
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan
untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab
sambal bertatap muka.10
Hal ini bertujuan untuk
memberikan keleluasaan pada narasumber dalam
menjawab pertanyaan yang diberikan akan tetapi
terarah pada masalah yang akan dibahas. Dalam
penelitian kualitatif yang digunakan adalah teknik
wawancara yang mendalam, dimana seorang responden
atau kelompok responden mengkomunikasikan bahan-
bahan dan mendorong untuk didiskusikan secara
bebas.11
b. Observasi
Observasi adalah suatu kegiatan pengumpulan data
yang dilakukan melalui pengamat dan mencatat
fenomena yang muncul dan mempertimbangan
hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut.12
Dengan melakukan pengamatan pada Badan Amil
Zakat Nasional dan SMP Cendekia BAZNAS,
dimaksudkan dengan harapan akan memperoleh suatu
kelengkapan data yang berkaitan dengan
10
Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2005),
Cet-6, h.193. 11
Elvinaro Ardianto, Metodologi Penelitian Untuk Public Relation,
(Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2010), cet Ke-1, h. 61. 12
E. Kristi Poerwandari, Pendekatan Kualitatif Dalam Penelitian
Psikologi, (Jakarta: Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan
Pendidikan Psikologi, LPSP3 UI, 1983), h. 62.
10
pendayagunaan dana zakat untuk mengelola SMP
Cendekia BAZNAS.
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah pengambilan data yang
diperoleh melalui dokumen-dokumen.13
Dokumentasi
yaitu penelusuran berbagai macam dokumen seperti
buku, majalah, koran, notulen rapat, peraturan-
peraturan, dan sumber informasi lain yang dilakukan
peneliti.14
Dengan cara meneliti dokumen dan arsip
yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti SMP
Cendekia BAZNAS dimaksudkan untuk kelengkapan
data.
6. Teknik Analisis Data
Dalam menganalisis data, penulis menggunakan
metode analisi deskriptif kualitatif terhadap
pendayagunaan dana zakat untuk SMP Cendekia
BAZNAS, yaitu suatu teknik analisi data dimana penulis
terlebih dahulu memaparkan semua data yang diperoleh
dari hasil pengamatan secara sistematis kemudian
diklarifikasikan untuk dianalisis sesuai dengan perumusan
masalah dan tujuan penelitian, untuk selanjutnya disajikan
dalam bentuk laporan ilmiah.
13
Husaini Husman, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2000), h. 73. 14
B. Sandjaja dan Albertus Heriyanto, Panduan Penelitian, (Jakarta:
Prestasi Pustaka, 2010), Cet-6, h.146.
11
E. Tinjauan Pustaka
Sebelum penelitian lebih lanjut, dalam penyusunan
skripsi ini penulis tidak melakukan tinjauan pustaka terhadap
tesis, disetasi ataupun jurnal akan tetapi melakukan tinjauan
pustaka terhadap beberapa skripsi yang memiliki kemiripan
dalam pembahasannya. Hal ini penulis lakukan untuk
menghindari bentuk penjiplakan atau plagiarism.
Adapun penelitian terdahulu yang menjadi rujukan
penulis adalah:
Tabel 1.1: Tinjauan Pustaka 1
Nama Peneliti Nourmalinda
Judul
Penelitian
“Pendayagunaan Dana Zakat untuk
Program Bantuan Biaya Tunggakan
Sekolah Di Badan Amil Zakat Infaq dan
Shadaqah (BAZIS) Porvinsi DKI Jakarta”
Program Studi Manajemen Dakwah
Tahun 2015
Keterangan
dan Isi
Penelitian
Membahas tentang bagaimana
pendayagunaan dana zakat BAZIS DKI
Jakarta untuk membiayai tunggakan
sekolah.
Perbedaan Objek penelitian ini adalah BAZIS DKI
Jakarta dan penyaluran dana zakat ini
diserahkan untuk gharim
Persamaan Sama-sama ingin mengetahui
pendayagunaan dana zakat
12
Tabel 1.2: Tinjauan Pustaka 2
Nama Peneliti Eneng Herawati
Judul
Penelitian
“Pendayagunaan Dana Zakat untuk
Porgram Taman Anak Sholeh (TAS)
Lembaga Amil Zakat Insan Mulia
(LAZIM) Jakarta”
Program Studi Manajemen Dakwah
Tahun 2013
Keterangan
dan Isi
Penelitian
Membahas tentang bagaimana
mendayagunakan dana zakat melalui
program Taman Anak Sholeh (TAS).
Perbedaan Objek penelitian pada skripsi ini adalah
Lembaga Amil Zakat Insan Mulia
(LAZIM) Jakarta.
Persamaan Subyek penelitian ini adalah
pendayagunaan dana zakat.
Ada peluang bagi yang ingin menulis tentang
pendayagunaan berfokus kepada pendidikan karena baru 2
sekolah yang didirikan dari dana zakat dan masih banyak
peluang untuk menghasilkan lebih besar lagi melalui
mendayagunakan dana zakat oleh karena itu materi yang
penulis bahas adalah tentang “Pendayagunaan Dana Zakat
BAZNAS Dalam Bidang Pendidikan (Study kasus
pengelolaan SMP Cendekia BAZNAS Cirangkong,
Cemplang-Bogor)”. Penelitian ini lebih terfokus kepada
13
pendayagunaan dana zakat, kebutuhan apa saja yang
terpenuhi dari dana zakat untuk SMP Cendekia BAZNAS.
F. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan penulis dalam pembahasan
masalah yang diteliti, maka penulis membagi pembahasan
dalam enam bab, setiap bab terdiri dari sub bab. Bab-bab
tersebut secara keseluruhan saling berkaitan satu sama lain,
yang diawali dengan pendahuluan dan diakhiri dengan
penutup yang berisi kesimpulan dan saran-saran.
Bab I Pendahuluan, Dalam bab ini penulis
menerangkan secara garis besar mengenai pembahasan yang
berisi tentang latar belakang masalah, pembatasan dan
perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode
penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data,
tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan.
Bab II Landasan Teori tentang Pendayagunaan
dan Dana Zakat, Dalam bab ini penulis menjelaskan kajian
teoritas mengenai Pendayagunaan Zakat dan dana zakat.
Bab III Gambaran Umum Badan Amil Zakat
Nasional (BAZNAS) dan SMP Cendekia BAZNAS, Pada
bab ini penulis menguraikan mengenai profil Badan Amil
Zakat Nasional (BAZNAS), program BAZNAS, profil SMP
Cendekia BAZNAS, visi misi, sarana dan prasarana SMP
Cendekia BAZNAS.
Bab IV Data Dan Temuan Penelitian, Pada bab ini
berisikan data dan temuan penelitian.
14
Bab V “Pendayagunaan Dana Zakat untuk
Pengelolaan SMP Cendekia Baznas Cirangkong,
Cemplang-Bogor”, Dalam bab ini berisi tentang hasil yang
peneliti peroleh dari SMP Cendekia BAZNAS.
BAB VI Kesimpulan dan Saran, Bab ini mencakup
kesimpulan dari keseluruhan pembahasan yang telah
diuraikan pada bab-bab sebelumnya serta saran-saran yang
dapat penulis sampaikan dalam skripsi ini.
15
BAB II
LANDASAN TEORI TENTANG PENDAYAGUNAAN
ZAKAT DAN DANA ZAKAT
A. Pendayagunaan Zakat
1. Pengertian Pendayagunaan
Pendayagunaan berasal dari kata “daya” yang artinya
kemampuan untuk melakukan sesuatu atau menjalankan
tugas dengan baik.1 Sedangkan kata “guna” yang berarti
faedah atau manfaat. Adapun pengertian pendayagunaan
sendiri menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah:
a. Pengusahaan agar mampu mendatangkan hasil dan
manfaat.
b. Pengusahaan (tenaga dan sebagainya) agar mampu
menjalankan tugas dengan baik.2
Maka dapat disimpulkan bahwa pendayagunaan adalah
bagaimana cara atau usaha dalam mendatangkan hasil dan
manfaat yang lebih besar serta lebih baik. Menciptakan
tujuan dari pendayagunaan hasil zakat secara baik, tepat
dan terarah sesuai tujuan zakat itu diisyaratkan.
Jatuh bangunnya lembaga zakat terletak pada
kreativitas divisi pendayagunaan, yaitu bagaimana amil
(lembaga zakat) mendistribusikan zakat dengan inovasi-
inovasi yang baru dan bisa memenuhi tujuan
1 Dendy Sugono, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Gramedia
Pustaka, 2005), h. 300 2 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, (Jakarta: DEPDIKBUD), h. 189
16
pendistribusian zakat kepada mustahiq. Pendayagunaan
program pemberdayaan mustahiq merupakan inti dari
zakat. Ada beberapa kegiatan yang dapat dikembangkan
oleh bidang pendayagunaan. Namun yang terjadi di
Indonesia beberapa lembaga zakat sudah memiliki
keseragaman kegiatan.
Adapun beberapa kegiatan pendayagunaan tersebut
adalah:
a) Pengembangan ekonomi
Dalam melakukan pengembangan ekonomi ada
beberapa kegiatan yang dapat dijalankan oleh lembaga
zakat diantaranya:3
1) Penyaluran modal.
2) Pembentukan lembaga keuangan.
3) Pembangunan industri.
4) Penciptaan lapangan kerja.
5) Peningkatan usaha.
6) Pelatihan.
7) Pembentukan organisai.
Beberapa kegiatan pengembangan ekonomi seperti
yang disebutkan di atas telah banyak dipraktekan di
Indonesia. Jika pendistribusian dana disalurkan untuk
kegiatan pengembangan ekonomi seperti itu usaha
merubah mustahiq menjadi muzakki memiliki peluang
yang lebih besar.
3 Sudewo, Eri, Manajemen Zakat Tinggalkan 15 Tradisi Terapkan 4
Prinsip Dasar, h.227-235
17
b) Pembinaan Sumber Daya Manusia
Pembinaan SDM adalah suatu kegiatan yang
dilakukan oleh lembaga zakat untuk membina
mustahiq. Program yang paling mudah dilakukan
adalah pemberian beasiswa kepada anak-anak dari
keluarga mustahiq.
Menurut Sudewo ada beberapa program
pendidikan yang bisa dikembangkan untuk membantu
anak-anak mustahiq diantaranya:4
1) Beasiswa
2) Diklat dan kursus keterampilan
3) Sekolah
c) Layanan sosial
Layanan sosial adalah layanan yang diberikan
kepada kalangan mustahiq dalam memenuhi kebutuhan
mereka. Beberapa kegiatan santunan sosial diantaranya
seperti: biaya kesehatan, santunan anak yatim, bantuan
bencana alam. Layanan sosial merupakan program
insidentil lembaga, karena dana zakat tersebut
diberikan kepada mustahiq ketika ada kebutuhan yang
sangat mendesak.
4 Sudewo, Eri, Manajemen Zakat Tinggalkan 15 Tradisi Terapkan 4
Prinsip Dasar, h.231
18
2. Tahap-tahap Pendayagunaan
Pendayagunaan dapat dilakukan dengan beberapa
tahap diantaranya:5
a. Penyaluran murni
Pada tahap penyaluran murni, umumnya setiap
dana yang ada digunakan untuk kegiatan penyaluran
hibah konsumtif, santunan atau kegiatan karitatif
langsung. Biasanya pada saat dibagikan dana langsung
habis sesuai dengan penyampaian bantuan yang
dilakukan, pada tahap penyaluran murni orientasi
kegiatan adalah sampainya dana kepada mustahik.
Artinya, pada tahap penyaluran ini, yang dipentingkan
adalah harus sampainya ZIS kepada orang-orang yang
benar-benar termasuk mustahik.
b. Semi pendayagunaan
Pada tahap ini, dana yang ada selain digunakan
untuk hibah konsumtif, santunan dan kegiatan karitatif
juga digunakan untuk kegiatan-kegiatan
pengembangan sumber daya manusia (SDM). Pada
tahap ini, saat dibagikan dana juga langsung habis.
Sedangkan orientasi pada tahap semi pendayagunaan
ini selain sampainya dana ke mustahik juga adalah
orientasi manfaat dana (program) bagi mustahik.
5 Didin Hafidhuddin dan Ahmad Juwaini, Membangun Peradaban
Zakat, (Jakarta: Institut Manajemen Zakat, 2007), h. 69
19
c. Pendayagunaan
Pada tahap pendayagunaan, dana yang ada
digunakan untuk kegiatan hibah, baik untuk kegiatan
karitas langsung maupun tidak langsung,
pengembangan SDM dan ekonomi. Karena melakukan
kegiatan ekonomi produktif, maka pada umumnya dana
yang dibagikan tidak langsung habis, baik karena terus
berputar diantara para mustahik, maupun karena dana
tersebut mengalir mengikuti kegiatan ekonomi
produktif. Sedangkan orientasi dari tahap
pendayagunaan adalah perubahan mustahik. Oleh
karena itu, pada konteks ini yang perlu diperhatikan
adalah sejauh mana perubahan mustahik setelah
mendapatkan bantuan atau mengikuti program dari
lembaga zakat.
3. Pola Pendayagunaan Zakat
Pendayagunaan zakat adalah bentuk pemanfaatan
dana zakat secara maksimum tanpa mengurangi nilai dan
kegunaannya, sehingga berdaya guna untuk mencapai
kemaslahatan umat.6
Adapun pola-pola pendayagunaan zakat terdapat dua
cara, sebagai berikut:7
6 Kementrian Agama RI, Pedoman Zakat Seri Sembilan, (Jakarta:
Bagian Proyek Peningkatan Zakat dan Wakaf 2002), h. 95 7 Lili Bariadi, Muhamad Zen, M. Hudri, Zakat dan Wirausaha,
(Jakarta: CED 2005), Cet ke 1, h. 34
20
a. Pola tradisional (Konsumtif)
Pola tradisional yaitu penyaluran bantuan dana
zakat diberikan langsung kepada mustahik. Dengan
pola ini penyaluran kepada mustahik tidak disertai
target, adanya kemandirian kondisi sosial maupun
kemandirian ekonomi (pemberdayaan). Hal ini
dilakukan karena mustahik yang bersangkutan tidak
mungkin lagi bisa mandiri seperti para orang tua
(jompo), orang cacat dll. Penghimpunan dan
pendayagunaan zakat diperuntukkan mustahik secara
langsung untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Sesuai dengan penjelasan undang-undang, mustahik
delapan asnaf ialah fakir, miskin, amil, muallaf, riqab,
gharim, sabilillah dan ibnu sabil yang didalam
aplikasinya dapat meliputi orang-orang yang paling
tidak berdaya secara ekonomi, seperti anak yatim,
orang jompo, penyadang cacat, orang yang menuntut
ilmu, pondok pesantren, anak terlantar, orang yang
terlilit hutang dan sebagainya.8
b. Pola kontemporer (Produktif)
Pola produktif adalah pola penyaluran dana zakat
kepada mustahik yang ada dipinjamkan oleh amil
untuk kepentingan aktifitas suatu usaha atau bisnis.
Pola penyaluran secara produktif (pemberdayaan)
adalah penyaluran zakat atau dana lainnya yang disertai
target merubah keadaan penerima (lebih dikhususkan
8 Lili Bariadi, Muhamad Zen, M. Hudri, Zakat dan Wirausaha, h. 34
21
kepada mustahik atau golongan fakir miskin) dari
kondisi kategori mustahik menjadi kategori muzakki.
Dalam sistem pengelolaan zakat di Indonesia dikenal
penyaluran zakat untuk bantuan dana produktif, yang
diperuntukkan bagi mustahik yang memiliki wirausaha.
Pengelolaan zakat untuk pemberdayaan akan mudah
dijalankan jika model penghimpunan dana zakat
dihimpun dan dikelola melalui lembaga pengelolaan
zakat.9
4. Bentuk Program Pendayagunaan
Lembaga pengelolaan zakat di tuntut merancang
program secara terencana dan terukur. Parameter
keberhasilan yang digunakan lebih menitik beratkan pada
efek pemberdayaan masyarakat. Selain perencanaan
program yang baik, lembaga-lembaga pengelolaan zakat
perlu melakukan skala prioritas tentu saja pada program-
program yang berefek luas dan berjangka panjang.
Dalam pendayagunaan dapat dikelompokkan ke
dalam program kelembagaan, bentuk program
pendayagunaan terbagi tiga jenis program yaitu:10
a. Karitas yaitu program bantuan hibah atau
pendayagunaan dana zakat yang manfaatnya diterima
secara langsung oleh mustahik. Termasuk ke dalam
program ini adalah bantuan makanan, pengobatan,
9 Lili Bariadi, Muhamad Zen, M. Hudri, Zakat dan Wirausaha, h. 35
10 Didin Hafiduddin, Membangun Peradaban Zakat, Cet 1, h. 76
22
tempat tinggal, biaya sekolah, biaya transportasi, dan
bantuan dakwah.
b. Pengembangan insani yaitu program yang ditujukan
dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya
manusia (mustahik). Contohnya adalah pemberian
beasiswa, pembiayaan sekolah, pelatihan ketrampilan
kerja dan pelatihan wirausaha. Pendistribusian zakat
untuk sekolahan, secara umum, termasuk persoalan
kontemporer. Pada zaman Rasulullah saw tidak ada
sekolah semacam dan sejenisnya yang menerima zakat.
Tidak ada riwayat yang menyebutkan lembaga
pendidikan sebagai penerima zakat. Hanya saja, tidak
semua persoalan yang tidak ada pada masa Rasulullah
saw tidak ada hukumnya. Para ulama kontemporer
berbeda pendapat tentang penyaluran dana zakat untuk
lembaga pendidikan. Latar belakang ini menjadi dasar
zakat untuk pendidikan yaitu untuk fii sabilillah. Fii
sabilillah artinya jihad adalah orang berjuang di jalan
Allah dalam pengertian luas fisabilillah memiliki
berbagai bidang baik ibadah, agama, pendidikan,
maupun ilmu pengetahuan. Berikut dasar hukum zakat
untuk pendidikan adalah QS. At-taubah ayat: 60
ة ؤلمف م ل وا ا ه ي ل ع ني ل م ا ع ل وا ني اك س م ل وا ء را ق ف ل ل ت ا ق د صم ل ا ا نم إوف م ه وب ل ل ق ي ب سم ل ا ن ب وا ه لم ل ا ل ي ب س وف ني رم ا غ ل وا ب ا رق ل ا
ه لم ل ا ن م ة ض ري م ف ي ك ح م ي ل ع لمه ل وا
23
Artinya: Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk
orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus
zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk
(memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk
jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam
perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah,
dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (QS. At-
taubah ayat: 60)
c. Pengembangan ekonomi yaitu program yang ditujukan
dalam rangka meningkatkan penghasilan dan
kemandirian ekonomi mustahik. Contohnya adalah
fasilitas wirausaha baru, bantuan modal usaha,
pendamping usaha, penguatan jaringan kerja,
kepemilikan asset modal oleh mustahik.
B. Dana Zakat
1. Sumber Dana Zakat
Adapun harta yang wajib dikeluarkan zakatnya
berdasarkan jenis harta yang dimiliki adalah:11
a. Emas, perak dan uang
Zakat emas dan perak merupakan logam galian
yang berharga dan merupakan karunia Allah SWT. ia
merupakan hasil bumi yang banyak menfaatnya kepada
manusia sehingga dijadkan pula sebagai nilai tukar
uang bagi segala sesuatu. Sementara syariat
mengibaratkan emas dan perak sebagai sesuatu
kekayaan alam yang hidup dan berkembang. Syariat
11
Gustian Djuanda dkk, Pelaporan Zakat Pengurangan Zakat
Penghasilan, (Jakarta: PT Raja Gravindo Persada, 2006), h. 18-20
24
juga telah mewajibkan kedua-duanya boleh digunakan
dalam bentuk uang atau kepingan, bekas bejana, cedera
mata, ukiran atau perhiasan. Zakat diwajibkan kepada
pihak yang memiliki emas dan perak apabila sampai
nishab dan telah cukup haul (setahun).12
Dasar hukum
wajib zakat bagi harta kekayaan yang berupa emas,
perak, dan uang adalah al-qur‟an surat At- Taubah: 34
b. Hasil Bumi (Pertanian)
Yang dimaksud dengan pertanian disini adalah
bahan-bahan yang digunakan sebagai makanan pokok
dan tidak busuk jika disimpan, misalnya dari tumbuh-
tumbuhan, yaitu jagung, bras, dan gandum. sedangkan
dari jenis buah-buahan misalnya kurma dan anggur.
Sistem pengairan dan perkebunan objek zakat
mendapat perhatian lebih dalam kajian zakat karena
kedua hal tersebut berkaitan dengan hasil presentase
wajib zakatnya.13
Perintah mengeluarkan hasil bumi:
al-baqarah ayat: 26714
.
c. Hewan ternak
Hewan ternak termasuk bagian dari harta yang
wajib dikeluarkan zakatnya. namun demikian tidak
semua hewan ternak dizakati. Para ulama‟ sepakat
bahwa hewan ternak yang termasuk bagian dari sumber
12
Fakhruddin, M.Hi, Fiqh dan Manajemen Zakat di Indonesia,
(Yogyakarta: UIN Malang Press, 2008), Cet ke- 1, h. 124 13
M Arif Mufraini, Akuntansi dan Manajemen Zakat, (Jakarta:
Kencana, 2012), Cet ke-3, h. 102 14
Fakhruddin, M.Hi, Fiqh dan Manajemen Zakat di Indonesia, h. 92
25
zakat dan wajib dikeluarkan zakatnya ada tiga jenis,
yaitu, unta, sapid an domba15
Ketiga jenis hewan ternak tersebut wajib
dikeluarkan zakatnya dengan syarat-syarat sebagai
berikut:
1) Hewan tersebut dipelihara
2) Memenuhi ketentuan jumlah nishabnya
3) Memenuhi masa satu tahun (haul) dalam tangan
pemiliknya
4) Hewan ternak (unta, sapi dan domba) tersebut
jinak bukan liar.16
Adapun syarat wajib zakat bagi pemilik hewan
ternak tersebut adalah:
1) Beragama islam
2) Merupakan milik sempurna
3) Cukup sampai nishab
4) Dimiliki sampai satu tahun lamanya
5) Tidak dipekerjakan, artinya sapi atau kerbau yang
digunakan untuk membajak sawah atau untuk
menarik gerobak tidak wajib dikeluarkan
zakatnya.17
15
Fakhruddin, M.Hi, Fiqh dan Manajemen Zakat di Indonesia, 2008,
(Yogyakarta: UIN Malang Press, 2008), Cet ke-1, h. 100 16
Wahbah al-Zuhaili, al-fiqh al-islamy wa Adillatuh, jilid III h. 1915-
1916 17
Hasanuddin AF, Ensiklopedi tematis Dunia Islam, (Jakarta: PT
Ichtiar Baru Van Hoeve), h. 47
26
d. Hasil barang dagangan
Harta perdagangan adalah semua harta yang bias
dipindah untuk diperjual belikan dan bias
mendatangkan keuntungan. Dasar wajibnya zakat
barang dagangan terdapat dalam al- quran surat al-
baqarah ayat 267, setiap tutup buku setelah berdagang
selama setahun lamanya, uang yang ada dan semua
barang dikeluarkan zakatnya sebanyak dua setengah
persen, nishabnya sama dengan nilai harga emas 96
gram. Sekarang zakat perdangan itu diperluas pada
perusahaan atau badan usaha lainnya.18
Nash Al Quran diatas bersifat umum, yang berarti
zakat atas semua harta yang dikumpulkan dengan cara
bekerja yang halal, termasuk jual beli. Mayoritas ulama
menyatakan bahwa yang dimaksud dengan ayat
tersebut adalah zakat perdagangan, sebab Allah swt
memerintahkan para hambanya yang mukim untuk
berinfaq dari hasil usaha yang baik-baik dan dari apa-
apa yang Allah keluarkan dari dalam bumi, baik biji-
bijian, buah buahan maupun barang mineral. dan
sebesar-besarnya infaq yang Allah fardhukan adalah
zakat barang perdagangan dan itulah yang dimaksud
dengan apa-apa yang diusahakan manusia.19
18
Mohammad Daud Ali, Sistem Ekonomi Islam Zakat dan Wakaf,
(Jakarta: UI Press, 1988), h. 45 19
Fakhruddin, M.Hi, Fiqh dan Manajemen Zakat di Indonesia,
(Yogyakarta: UIN Malang Press, 2008), Cet ke-1, h. 110
27
e. Hasil tambang
Hasil tambang adalah benda-benda yang terdapat
dalam perut bumi dan memiliki sifat ekonomis seperti
emas, perak, timah, tembaga, marmer, giok, minyak
bumi, batu bara, dan lain sebagainya. Adapun
kekayaan dari lautan seperti mutiara, marjan dan lain-
lain. Hasil tambang yang wajib dizakati adalah emas
dan perak saja. Dasar hukumnya dari Al Quran surat 9
ayat 35. Kewajiban untuk menunaikan zakat barang
tambang adalah setiap sekali barang itu selesai
dibersihkan atau diolah. Nisab barang tambang sama
dengan emas dan perak kadarnya pun sama dua
setengah persen.
f. Rikaz
Rikaz adalah harta yang terpendam pada zaman
dahulu atau lebih dikenal dengan nama harta karun.
Termasuk pula dalam rikaz yaitu harta yang tidak
ditemukan dan tidak ada yang mengakui sebagai
pemiliknya. Kewajiban menunaikan barang temuan
adalah setiap kali orang menemukan barang tersebut
dan nisab barang temuan sama dengan nisab emas dan
perak kadarnya pun dua setengah persen.
g. Hasil investasi
Investasi adalah penanaman modal atau uang
dalam proses produksi (dengan pembelian gedung-
gedung, permesinan, bahan cadangan, penyelenggaraan
ongkos, serta perkembangannya). Dengan demikian
28
cadangan modal diperbesar sejauh tidak perlu ada
modal barang yang harus diganti. Pada saat ini
penenaman modal dilaksanakan dalam berbagai bidang
usaha seperti: perhotelan, perumahan, wisma, pabrik,
transportasi, pertokoan dan lain-lain.20
h. Zakat profesi
Zakat profesi adalah zakat yang diambil dari
penghasilan atau pendapatan yang diusahakan melalui
keahlian yang dilakukan secara sendiri seperti: dokter,
arsitek, ahli hokum, desainer, pelukis dan da‟I
(muballiq) maupun secara bersama-sama seperti:
pegawai pada suatu instansi pemerintahan, BUMN,
karyawan pada BUMN yang dapat gaji pada waktu
tetap.21
2. Pendistribusian Dana Zakat
Dana zakat yang telah terkumpul didistribusikan
dalam empat bentuk, yakni:22
a) Konsumtif tradisional, yakni zakat yang langsung
diberikan secara langsung kepada mustahiq, seperti
beras dan jagung.
20
M. Ali Hasan, Zakat dan Infaq: Salah Satu Solusi Mengatasi
Problema Sosial di Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2012), Cet ke-2, h. 70 21
Amiruddin Inoed, Anatomi Fiqih Zakat Potret dan Pemahaman
Badan Amil Zakat Sumatera Selatan, h. 50 22
Didin hafidhuddin, dkk, The power of zakat: studi perbandingan
pengelolaan zakat asia tenggara, ( Jakarta: UIN malang Press, 2008), Cet ke-
1, h. 13
29
b) Konsumtif kreatif, yakni zakat yang dirupakan dalam
bentuk lain, dengan harapan dapat bermanfaat lebih
baik, semisal beasiswa, peralatan sekolah, dan pakaian
anak-anak yatim.
c) Produktif Tradisional, yaitu zakat yang diberikan
dalam bentuk barang-barang yang bisa berkembang
biak atau alat utama kerja, seperti kambing, sapi, alat
cukur dan mesin jahit.
d) Produktif Kreatif, yaitu zakat yang diberikan dalam
bentuk modal kerja sehingga penerimanya dapat
mengembangkan usahanya setahap lebih maju.
3. Penerima Dana Zakat (Mustahik)
Delapan golongan mustahik yang berhak
mendapatkan bagian dari zakat sebagai berikut:
a. Al-fuqara‟ (Orang fakir)
Al-fuqara‟ adalah kelompok pertama yang
menerima bagian zakat. al-fuqara adalah bentuk jamak
dari kata al-faqir. Al- faqir ialah orang yang tidak
memiliki harta benda dan pekerjaan yang mampu
mencukupi kebutuhannya sehari-hari atau mempunyai
pekerjaan namun penghasilannya sangat kecil,
sehingga tidak cukup untuk memenuhi sebagian dari
kebutuhannya.23
Misalnya dia memerlukan sepuluh
dirham perhari, akan tetapi hanya ada empat, tiga atau
23
Lili Bariadi, Muhamad Zen, M. Hudri, Zakat dan Wirausaha,
(Jakarta: CED, 2015) Cet ke-1, h. 12
30
dua dirham. Sedangkan menurut pemuka tafsir tabari
yang dikutip oleh Yusuf Qardhawi dalam kitabnya
yang dinamakan faqir ialah orang yang dalam
kebutuhan tapi dapat menjaga dirinya dengan tidak
meminta-minta.24
b. Al-masakin (Orang miskin)
Al-masakin adalah bentuk jamak dari kata al-
miskin. Orang miskin ialah orang yang memiliki
pekerjaan, tetapi penghasilannya tidak dapat dipakai
untuk memenuhi hajat hidupnya. Seperti orang yang
memerlukan sepuluh, tetapi dia hanya mendapatkan
delapan sehingga masih belum dianggap baik dari segi
makanan, pakaian, maupun tempat tinggal.
c. Al-„amil (Panitia zakat)
Panitia zakat adalah orang-orang yang bekerja
memungut zakat. Panitia ini disyaratkan harus
memiliki sifat kejujuran dan menguasai hukum zakat.25
Konsep amil zakat dilihat dari kajian fiqih memiliki
pengertian sebagai orang atau lembaga yang mendapat
tugas untuk mengambil dan menerima zakat dari para
muzakki.26
Adapun zakat yang diberikan kepada
seorang amil adalah sebagai upah atas kerja yang
dilakukannya.
24
Yusuf Qardhawi, Hukum Zakat, (Jakarta: Lentera Antar Nusa,
2007) Cet ke-2, h. 5 25
DR. Wahbah Al- Zuhayly, Zakat Kajian Berbagai Mazhab,
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya), h. 282 26
Mufrani arif, Akuntansi dan Manajemen, (Jakarta: Kencana, 2008),
h. 194-195
31
d. Muallaf yang dibujuk hatinya
Muallaf yang dibujuk hatinya ialah orang yang
baru beberapa masuk agama islam atau orang yang
sedang diharapkan masuk agama islam. Golongan ini
dilihat dari imannya yang belum kokoh benar dan
justru itu masih memerlukan berbagai penyantunan
yang menggembirakan. Bila diberi zakat orang tersebut
bisa diharapkan keimanannya akan semakin mantap.
Dengan dana zakat diharapkan orang seperti ini
memiliki keteguhan keimanan dan keyakinannya.27
e. Riqab (Budak)
Riqab artinya hamba sahaya. Bagian ini diberikan
untuk memerdekakan budak, atau dalam rangka
membantu memerdekakannya. Sejalan dengan
perkembangan zaman, budak dalam arti harfiah seperti
masa pra islam mungkin sudah tidak ada lagi, akan
tetapi perbudakan dalam bentuk lain masih banyak.
Misalnya masyarakat islam yang tertindas baik oleh
penjajah atau dominasi golongan lain.28
f. Gharim (Orang yang terbebani hutang)
Gharim ialah orang berhutang bukan untuk
keperluan maksiat,29
melainkan karena dua sebab, yaitu
berhutang untuk kepentingan diri sendiri dan berhutang
untuk kemaslahatan umat, seperti: pembangunan
27
Lili Bariadi, dkk, Zakat dan Wirausaha, h. 13 28
Lili Bariadi, dkk, Zakat dan Wirausaha, h. 14 29
Lili Bariadi, dkk, Zakat dan Wirausaha, h. 14
32
masjid, sekolah, klinik, dan sebagainya, demikian
pendapat Imam Malik, Syafi‟I dan Ahmad.30
g. Fisabilillah (Orang yang berada dijalan Allah)
Kata fisabilillah memiliki arti luas pengertiannya
bias berubah sesuai waktu dan kebiasaan. Fisabilillah
memiliki berbagai bidang dalam perjuangan dana mal
ibadah, baik agama, pendidikan, ilmu pengetahuan,
budaya, kesenian, termasuk mendirikan rumah sakit,
pengiriman da‟i. Untuk kepentingan keagamaan
istilahnya adalah jihad. jihad itu tidak hanya dengan
pedang, namun bias dengan lisan, pemikiran,
pendidikan, dengan pena, buku, social, ekonomi,
politik dan pertahanan kemanan. Jadi segala usaha
yang berhubungan dengan kejayaan islam itu disebut
dengan fisabilillah.31
h. Ibnu Sabil (Orang yang berpergian)
Ibnu sabil dapat diartikan sebagai musafir. Musafir
yaitu orang yang melintas dari satu daerah ke daerah
lain atau berpergian jauh kehabisan bekal dan pada
saat itu ia sangat membutuhkan keperluan belanja bagi
keperluan hidupnya dan niat dalam perjalanan bukan
untuk maksud maksiat.32
30
M. Ali Hasan, Zakat dan Infaq, Salah Satu Solusi Mengatasi
Problema Sosial di Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2008) Cet ke- 2, h. 100 31
Sjecul Hadi Poernomo, Pemerintahan RI sebagai Pengelola Zakat,
h. 36 32
Yusuf Qardhawi, Hukum Zakat, h. 654
33
BAB III
GAMBARAN UMUM BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL
(BAZNAS) DAN SMP CENDEKIA BAZNAS
A. Profil BAZNAS
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) merupakan
badan resmi dan satu-satunya yang dibentuk oleh pemerintah
berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 8 Tahun 2001 yang
memiliki tugas dan fungsi menghimpun dan menyalurkan
zakat, infaq, dan sedekah (ZIS) pada tingkat nasional.
Lahirnya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang
Pengelolaan Zakat semakin mengukuhkan peran BAZNAS
sebagai lembaga yang berwenang melakukan pengelolaan
zakat secara nasional. Dalam UU tersebut, BAZNAS
dinyatakan sebagai lembaga pemerintah nonstruktural yang
bersifat mandiri dan bertanggung jawab kepada Presiden
melalui Menteri Agama.
Dengan demikian, BAZNAS bersama Pemerintah
bertanggung jawab untuk mengawal pengelolaan zakat yang
berasaskan: syariat Islam, amanah, kemanfaatan, keadilan,
kepastian hukum, terintegrasi dan akuntabilitas.1
1 http://baznas.go.id/profil tgl. 26/04/19 pukul: 11.13
34
B. Program BAZNAS
Program BAZNAS dilihat dari dua segi yakni secara
umum dan khusus, jika dilihat secara umum terbagi ke dalam
enam bidang, diantaranya:
1. Pemberdayaan ekonomi
2. Pendidikan
3. Kesehatan
4. Kemanusiaan
5. Advokasi dan dakwah
6. Zakat community development
Sedangkan jika dilihat dari program BAZNAS secara khusus
adalah sebagai berikut:
1. BAZNAS Tanggap Bencana (BTB) adalah unit kerja
dari bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS
yang bertugas mengurangi dampak bencana yang
mengakibatkan kemiskinan dan menekan risiko
keterparahan kemiskinan akibat bencana. BTB bertujuan
meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang
Pengurangan Risiko Bencana (PRB) melalui edukasi;
menangani korban bencana melalui tahapan Rescue,
Relief, Recovery, Recontruction; serta menumbuhkan
jiwa kerelawanan di masyarakat, menguatkan kapasitas
dan membangun jaringan Relawan. Untuk mencapai
tujuan tersebut, BTB melakukan tiga program.
Pertama, Penanganan Korban Bencana melalui kegiatan
Rescue (upaya penyelamatan secara cepat dan tepat untuk
35
mengurangi jumlah); Relief (bantuan kebutuhan dasar
untuk mengembalikan kemandirian korban); Recovery
(mengembalikan keadaan sebelum terjadi bencana); dan
Recontruction (pembangunan kembali sarana prasarana
yang rusak akibat bencana menjadi lebih baik)
Kedua, Penanganan Risiko Bencana (PRB) melalui
kegiatan Edukasi di sekolah, masyarakat, komunitas,
tentang simulasi evakuasi, pembuatan renkon,
penggunaan alat keselamatan diri, penggunaan alat-alat
evakuasi dan pembuatan meme kampanye PRB; Sekolah
Aman Bencana; BTB Goes to School; dan PRB berbasis
komunitas.
Ketiga, Kerelawanan melalui kegiatan rekrutmen relawan
darurat dan rekrutmen relawan terencana; Pelatihan
kepada rekrutmen relawan terencana; pelatihan kepada
rekrutmen terencana untuk dapat memberikan responn
cepat terhadap bencana di lokasi sekitar tempat tinggal
mereka dan memiliki garis koordinasi dengan BTB
(Kab/Kota, Provinsi, Pusat); Pembinaan berupa
pembekalan dan pengorganisasian lanjutan bagi relawan
BTB untuk dapat mendiri dengan tetap berkoordinasi
dengan BAZNAS (Kab/Kota, Provinsi, Pusat); Jaringan
antara penggiat PB dan relawan PB, baik skala nasional
dan regional.2
2 http://baznas.go.id/btb tgl 26/04/19 pukul 12.51
36
2. Layanan Pendidikan BAZNAS adalah layanan yang
dibentuk berdasarkan keputusan Ketua BAZNAS No. 12
Tahun 2018 tertanggal 21 Februari 2018. Layanan dalam
bidang pendidikan ini merupakan layanan yang
berkoordinasi dengan Divisi Pendayagunaan dan
Pendistribusian BAZNAS. Penyaluran bantuan
pendidikan BAZNAS memiliki dua pola yaitu disalurkan
langsung (uang dan lain sebagainya) dan bermitra dengan
lembaga lain (pemberdayaan).
Didalam layanan pendidikan BAZNAS ada beberapa
program diantaranya:
1) Sekolah Cendekia BAZNAS (SCB) adalah Sekolah
bebas biaya dan berasrama bagi dhuafa untuk putra-
putri Indonesia. Sekolah Cendekia BAZNAS terdiri
dari SMP Cendekia BAZNAS dan Sekolah Tahfidz
BAZNAS. SMP Cendekia BAZNAS merupakan
beasiswa pendidikan tingkat SMP selama 3 tahun.
Setiap angkatan memiliki jumlah penerima manfaat
sebanyak 64 orang (32 putra dan 32 putri). Sedangkan
Sekolah Tahfidz BAZNAS merupakan beasiswa
selama 2 tahun untuk lulusan SMA/sederajat. Pada
program ini siswa Tahfidz BAZNAS memiliki target
menghafal 30 juz dalam 2 tahun. Sekolah Tahfidz
BAZNAS dibuka setiap 2 tahun sekali.3
3 http://baznas.go.id/scb tg; 26/04/19 pukul 12.56
37
2) Beasiswa Cendekia BAZNAS merupakan beasiswa
yang diberikan BAZNAS kepada mereka yang benar-
benar membutuhkan. Penyaluran beasiswa BAZNAS
terbagi ke dalam dua pola yaitu disalurkan secara
langsung dan bermitra dengan lembaga lain.
BAZNAS menyalurkan secara langsung dengan
memberikan bantuan pendidikan berupa uang tunai
kepada golongan yang berhak menerima bantuan
tersebut dengan ketentuan yang berlaku. Selain itu,
BAZNAS juga memberikan bantuan secara langsung
berupa barang yakni Al-qur’an yang diberikan kepada
difabel.
3. Layanan Aktif BAZNAS Bahwa dalam rangka
meningkatkan manfaat zakat dengan mengakomodir
kebutuhan mustahik secara prima, perlu mendayagunakan
zakat di bidang sosial dan ekonomi. Oleh karenanya,
Badan Amil Zakat Nasional melalui program Layanan
Aktif BAZNAS (LAB) sebagai program khusus divisi
Pendistribusian dan Pendayagunaan Zakat (DPP), hadir
untuk bisa menyalurkan dana zakat sesuai ketentuan
tersebut. Layanan Aktif BAZNAS (LAB) adalah program
layanan darurat sosial untuk mustahik dengan model
penanganan tepat sasaran, tepat waktu (cepat) dan tepat
penanganan.
Untuk melayani mustahik yang diketegorikan dalam
keadaan darurat, Layanan Aktif BAZNAS (LAB)
membagi ke dalam beberapa unit, yaitu melalui Unit
38
Layanan, Unit Respon dan ATM Beras. Terkhusus unit
layanan dan unit respon melayani jenis layanan bantuan
akses tempat tinggal (biaya kontrakan dan atau renovasi
rumah), bantuan akses pengobatan dan atau kesehatan,
bantuan akses pendidikan, bantuan akses konsumsi (biaya
hidup, pakaian, dan atau ATM Beras), bantuan akses
transportasi, dan bantuan hutang untuk pemenuhan biaya
hidup dasar.4
4. Rumah Sehat BAZNAS hanya untuk masyarakat miskin
secara GRATIS dengan sistem kepesertaan (1
membership untuk semua anggota Keluarga). Model
pelayanan RUMAH SEHAT BAZNAS diberikan dalam
bentuk:
1) Pelayanan Dalam Ruang
2) Pelayanan Luar Ruang (Unit Kesehatan Keliling)5
5. Zakat Community Development (ZCD) adalah program
pemberdayaan BAZNAS melalui komunitas dan desa
dengan mengintegrasikan aspek dakwah, ekonomi,
pendidikan, kesehatan, dan kemanusiaan secara
komprehensif yang sumber pendanaannya dari zakat,
infak, sedekah dan dana sosial keagamaan lainnya.
Tujuan
1) Membangun masyarakat yang berakhlaqul karimah.
2) Menguatkan kelembagaan masyarakat yang tangguh
dan mandiri.
4 http://baznas.go.id/lab 26/04/19 pukul 12.49
5 http://baznas.go.id/rsb tgl 26/04/19 pukul 12.53
39
3) Meningkatkan angka partisipasi wajib belajar.
4) Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang
kesehatan dan derajat kesehatan dengan membangun
pola hidup yang sehat dan bersih.
5) Meningkatkan pendapatan dengan membangun sistem
mata pencaharian masyarakat yang berkelanjutan.
6) Strategi Zakat Community Development dalam
melaksanakan tugas dan fungsi program.
7) Penguatan Fasilitator Program dan Membangun Kader
Lokal.
8) Berbasis Sumberdaya Lokal.
9) Berbasis Komunitas.
10) Berbasis Teknologi Tepat Guna.
11) Membangun Kelembagaan Lokal (institusi
keuangan mikro syariah, institusi kesehatan, institusi
pendidikan, dan institusi dakwah).
12) Menguatkan kapasitas masyarakat dalam
pengurangan resiko bencana berbasis komunitas
dengan membangun Desa Siaga Bencana.6
6. Microfinance BAZNAS adalah lembaga bantuan
pembiayaan produktif kepada mustahik dengan prinsip
non for profit dalam rangka pengembangan usaha.
Permodalan merupakan faktor utama yang diperlukan
untuk mengembangkan suatu unit usaha. Kurangnya
permodalan pada usaha kecil menengah dikarenakan
karakteristik usaha yang tertutup, mengandalkan modal
6 http://baznas.go.id/Zakatcds 26/04/19 pukul: 12.22
40
dari si pemilik yang jumlahnya sangat terbatas, sedangkan
modal pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya
sulit diperoleh karena persyaratan secara administratif dan
teknis yang diminta oleh bank tidak dapat dipenuhi.
Tujuan utama adalah memberikan akses layanan
pembiayaan produktif kepada mustahik dalam rangka
mengembangkan usahanya.
Kriteria usaha yang dapat dibiayai:
1) Sudah berjalan selama satu tahun terakhir dengan
konsep usaha yang jelas.
2) Membuat Surat Keterangan Usaha minimal dari
Kelurahan.
3) Memiliki catatan pembukuan kegiatan usaha yang
dapat menilai asset.
4) Memiliki rekening bank
Status Pendanaan
Hibah bersyarat, para nasabah wajib mengangsur cicilan
sebesar 10 % dari nilai total pendanaan tiap bulan selama
sepuluh bulan. Dana tersebut nantinya akan menjadi
tambahan modal bagi para nasabah tanpa mengajukan
kembali kepada Bank Mustahik.7
7. Mualaf Center BAZNAS (MCB) adalah program yang
bertugas melakukan pembinaan dan pendampingan
kepada mualaf sesuai tuntutan syariat Islam agar menjadi
muslim dan muslimah Kaffah.
7 http://baznas.go.id/bmf tgl 26/04/19 pukul 12.26
41
8. Kurban Berdayakan Desa8
BAZNAS mengajak masyarakat untuk melaksanakan
Kurban Berdayakan Desa, yakni aktivitas kurban yang
memindahkan perputaran ekonomi dan manfaatnya dari
kota kepada masyarakat desa. Dengan membeli,
menyembelih dan mendistribusikan daging kurban di
desa, dapat menjadi sumber devisa bagi masyarakat
khususnya di pedesaan melalui pemberdayaan peternak
desa. Perputaran roda ekonomi di pedesaan akan mampu
membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat yang
lebih baik. Peningkatan gizi dan ekonomi akan sangat
dirasakan oleh para penerima manfaat di desa.
Banyak manfaat yang dapat kita ambil dari kurban
berdayakan desa ini diantaranya: Memberdayakan
peternak kecil di desa mulai dari pembenihan hingga
penjualan hewan kurban, Mendorong tata niaga ternak di
desa, Meningkatkan gizi penerima manfaat yang jarang
atau tidak pernah makan daging, Meningkatkan industri
turunan dari peternakan (kulit, benih, pakan ternak, dll),
Meningkatkan perekonomian desa melalui distribusi uang
dari kota ke desa, Gotong royong masyarakat desa dalam
pendistribusian daging hewan kurban.
BAZNAS menyerap hewan kurban yang telah
dipersiapkan oleh peternak kecil di desa-desa dengan
harga yang terbaik. Sehingga meningkatkan
perekonomian para peternak kecil di desa. Kurban Anda
8 https://baznas.go.id/id/tentang-kurban tgl 09/8/18 pukul 16:55
42
akan dibeli, dipotong, dan didistribusikan ke 108 desa di
20 provinsi di Indonesia. Berkurban dari, oleh, dan untuk
desa.
Berikut target penerima manfaat kurban
1. Daerah miskin dan tertinggal
2. Daerah pedalaman
3. Belum pernah atau jarang mengkonsumsi daging
4. Daerah program pemberdayaan peternakan BAZNAS
5. Komunitas adat terpencil
6. Mualaf
C. Sejarah Singkat SMP Cendekia BAZNAS
Sekolah Cendekia BAZNAS (SCB) merupakan
program layanan pendidikan BAZNAS yang terdiri dari SMP
Cendekia BAZNAS dan Sekolah Tahfidz BAZNAS. Sekolah
Cendekia BAZNAS didirikan atas kerjasama dari tiga pihak
yaitu Yayasan Siti Hajar Sudja’I sebagai pemberi tanah
wakaf, Qatar Charity yang memberikan hibah pembangunan
gedung serta BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)
sebagai pengelola dan menjamin operasional harian melalui
dana zakat, infaq dan sedekah. SCB berlokasi di Ahbaabullah
Center, Kampung Cirangkong, Desa Cemplang, Kecamatan
Cibungbulang, Kabupaten Bogor.9
9 https://www.cendekiabaznas.sch.id diakses pada tanggal 22
September 2019 pukul 19:30 WIB
43
SMP Cendekia BAZNAS merupakan beasiswa
pendidikan tingkat SMP selama 3 tahun. Setiap angkatan
memiliki jumlah penerima manfaat sebanyak 64 orang (32
putra dan 32 putri). SMP Cendekia BAZNAS yaitu lembaga
program pendidikan BAZNAS setingkat sekolah menengah
pertama yang berkonsep asrama, bebas biaya untuk anak
yatim-dhuafa yang lolos seleksi dari 18 provinsi di
Indonesia.10
Berikut peta sebaran siswa penerima manfaat
SMP Cendekia BAZNAS tahun 2019:
Gambar 3.1: Peta Sebaran Siswa Penerima Manfaat SMP
Cendekia BAZNAS 2019
Sumber: Arsip SMP Cendekia BAZNAS
10
Wawancara pribadi dengan Kepala Sekolah SMP Cendekia
BAZNAS Bapak Eko Wawan pada tanggal 17 September 2019.
44
Setiap siswa menempuh pendidikan formal
(kurikulum dinas pendidikan), dan juga mempunyai standar
kompetensi SCB yaitu hafal 5 juz Al-Qur’an dan hafal 50
hadits pilihan, lulus Ujian Nasional (UN), Aktif
berkomunikasi dalam Bahasa Inggris dan Arab, Budaya
hidup bersih dan sehat, menguasai keterampilan dasar
komputer dan desain grafis, mahir Home Making Class.11
D. Visi Misi SMP Cendekia BAZNAS12
Visi adalah rangkaian kalimat yang menyatakan cita-
cita atau impian sebuah organisasi atau perusahaan yang
ingin dicapai di masa depan.
Misi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan
tujuan atau alasan eksistensi organisasi yang memuat apa
yang disediakan oleh perusahaan kepada masyarakat, baik
berupa produk ataupun jasa.13
Adapun Visi dan Misi SMP Cendekia BAZNAS
sebagai berikut:
1. Visi:
“Menjadi model sekolah islam yang mengoptimalkan potensi
dan membangun karakter
11
Wawancara pribadi dengan Kepala Sekolah SMP Cendekia
BAZNAS Bapak Eko Wawan pada tanggal 17 September 2019. 12
https://www.cendekiabaznas.sch.id/visidanmisi/ diakses pada
tanggal 22 September 2019 pukul 20:00 WIB. 13
Dermawan Wibisono, Manajemen Kinerja, Konsep, desain dan teknik
Meningkatkan Daya Saing Perusahaan, (Jakarta: Erlangga, 2006, h. 46-47.
45
2. Misi:
a. Mengembangkan sekolah model
b. Mengembangkan potensi peserta didik secara optimal
c. Mengembangkan pendidikan dan pengajaran bermutu
berdasarkan nilai-nilai islami
d. Menumbuhkan budaya yang bersumber dari nilai-
nilai zakat bagi seluruh pemangku kepentingan dan
mendorong mereka bermental zakat
E. Sarana Prasarana SMP Cendekia BAZNAS
1. Ruang Kelas
Suatu ruangan dalam bangunan sekolah yang
berfungsi sebagai tempat untuk kegiatan tatap muka
dalam proses kegiatan belajar mengajar. Ruang kelas di
SMP Cendekia BAZNAS terpisah antara putra dan putri.
2. Asrama
Tempat tinggal bagi siswa untuk dapat bertempat
tinggal selama menjadi siswa SMP Cendekia BAZNAS
dan asrama pun terpisah antara putra dan putri, mereka
dibimbing dan di awasi oleh Ibu dan bapak asrama. Di
dalam asrama terdapat kamar, dikamar tersedia kasur dan
lemari. Setiap kamar menampung 13/14 orang.
3. Lab IPA mini
Sarana penunjang siswa dalam study IPA dan tempat
proses belajar mengajar melalui metode praktikum untuk
menguasai suatu keahlian.
4. Perpustakaan
46
Perpustakaan disediakan untuk menunjang referensi
dan bahan bacaan siswa. Jenis bukunya buku pengetahuan
umum, islam, kewirausahaan dll.
5. Masjid
Terletak di depan selain untuk sarana ibadah shalat
berjama’ah sehari-hari juga difungsikan untuk pengajian,
menghafal Al-Qur’an dan Muraja’ah Al-qur’an.
6. Ruang training
Ruang ini sering difungsikan untuk training motivasi,
rapat, seminar dan kegiatan umum lainnya.
7. Lapangan Olah raga
Lapangan terletak samping SCB dimanfaatkan untuk
upacara bendera, latihan pramuka, acara gema Sekolah
Cendekia BAZNAS dan acara lainnya.
8. UKS
Layanan kesehatan ini diadakan atas kerjasama
Rumah Sehat BAZNAS Jakarta dan Sekolah Cendekia
BAZNAS yang berlokasi di komplek SCB. Program ini
tidak hanya ditujukan kepada siswa/I saja namun juga
masyarakat sekitar yang sedang sakit dan membutuhkan
pengobatan. Layanan kesehatan ini membantu masyarakat
sekitar SCB mendapatkan akses kesehatan tanpa dipungut
biaya apapun.
9. Lab computer
Tempat riset ilmiah, eksperimen, pengukuran ataupun
pelatihan ilmiah yang berhubungan dengan ilmu komputer
dan teknologi untuk proses pembelajaran memiliki
47
beberapa computer. Adanya digital class diharapkan guru
sudah mempunyai sumber pembelajaran yang selalu bisa
diakses. Selain itu, digital class akan mengurangi kertas
dalam proses pembelajaran. Digital class merupakan salah
satu media pembelajaran yang aplikatif
10. Home making class
Home making class terdapat ruang untuk program
asrama untuk melatih kemampuan dasar santri SCB.
Keterampilan dasar ini diharapkan santri menjadi mandiri
dalam kesehariannya selama di asrama SCB.
Keterampilan dasar ini meliputi:
a. Barbershop (mencukur) dengan kekhasan literasi.
Santri seblum mencukur harus menyelesaikan tugas
baca buku dan baca Al-qur’an. Melatih kemampuan
mencukur.
b. Cooking melatih kemampuan dasar santri untuk
memasak.
c. Tata busana melatih kemampuan dasar menjahit.
d. Sol dan separasi sepatu dan sandal, melatih
kemampuan dasar sol sepatu dan sandal.
e. Crafting dan sablon, melatih kemampuan
menghasilkan karya sederhana dari santri.
f. Pertukangan, melatih kemampuan pertukangan dan
kelistrikan.
48
BAB IV
DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
A. Jumlah siswa dan siswi SMP Cendekia BAZNAS
SMP Cendekia BAZNAS tahun angkatan 2019 ini
menerima 64 siswa yang terdiri atas 32 putra dan 32 putri
akan tetapi di tahun 2017 hanya menerima 60 siswa.1 Jumlah
keseluruhan siswa dan siswi SMP Cendekia BAZNAS sejak
berdirinya sekolah dari tahun 2017 hingga saat ini sebanyak
188 siswa.
Bagan 4.1: Jumlah siswa SMP Cendekia BAZNAS
ANGKATAN 1: 60 SISWA
ANGKATAN 2: 64 SISWA
ANGKATAN 3: 64 SISWA
Sumber: Arsip SMP Cendekia BAZNAS
1 Wawancara dengan Kepala Sekolah SMP Cendekia BAZNAS
Bapak Eko Wawan Pada Tanggal 17 September 2019
JUMLAH
SISWA SMP
188
IKHWAN AKHWAT
94 94
5 PROVINSI
13 PROVINSI
18 PROVINSI
49
B. Kriteria Program
Adapun persyaratan untuk menjadi siswa SMP
Cendekia BAZNAS adalah sebagai berikut:2
1. Beragama islam
2. Berasal dari keluarga dhuafa
3. Lulus SD/ sederajat usia maksimal 14 tahun
4. Berbadan sehat dan tidak memiliki penyakit menular
5. Tidak memiliki anggota keluarga yang sedang atau pernah
mendapatkan beasiswa di Sekolah Cendekia BAZNAS
6. Bersedia mengikuti seluruh tahapan seleksi sesuai dengan
ketentuan yang berlaku
7. Tidak mengundurkan diri saat lolos seleksi
C. Prosedur Pendaftaran SMP Cendekia BAZNAS
Berikut prosedur pendaftaran SMP Cendekia
BAZNAS yaitu:3
1. Mengisi formulir pendaftaran secara online pada link
bit.ly/formpsbscb
2. Melampirkan foto copy rapor kelas IV-V yang telah
dilegalisasi
3. Melampirkan foto copy SKTM (Surat Keterangan Tidak
Mampu)
4. Melampirkan foto copy sertifikat prestasi
5. Melampirkan foto copy (KK) kartu keluarga
2 https://www.cendekiabaznas.sch.id/ diakses pada tanggal 08
November 2019 pukul 09:59 WIB 3 https://www.cendekiabaznas.sch.id/ diakses pada tanggal 08
November 2019 pukul 09:59 WIB
50
6. Menyerahkan berkas pada saat survey factual
D. Pola Rekruitmen Siswa SMP Cendekia BAZNAS
Apabila penerima manfaat atau siswa dalam
persyaratan yang telah disebutkan sesuai dengan kriteria
maka siswa harus mengikuti 4 tahap tes seleksi SMP
Cendekia BAZNAS, yaitu:4
1. Administrasi (pemberkasan)
Seleksi surat-surat yang dimiliki siswa untuk
mendaftar ke SMP Cendekia BAZNAS menentukan
apakah sudah sesuai dengan persyaratan SMP Cendekia
BAZNAS, antara lain: formulir pendaftaran, ijazah,
fotocopy rapot, SKTM, sertifikat prestasi, pas foto dan
fotokopi KK (kartu Keluarga).
2. Tes akademik
Dalam tes akademik ini siswa harus mengikuti tes
dengan mata pelajaran yang diujikan yakni IPA,
Matematika, Bahasa Indonesia, dan Pendidikan Agama
Islam
3. Survey faktual
Tes selanjutnya siswa akan di survey langsung oleh
tim survey ke tempat tinggal siswa agar mengetahui
keberadaan perekonomian dan tempat tinggal siswa.
Siswa yang lulus survey faktual adalah yang benar-benar
berhak mendapatkannya (Dhuafa).
4 Wawancara dengan Kepala Sekolah SMP Cendekia BAZNAS
Bapak Eko Wawan Pada Tanggal 17 September 2019
51
4. Psikotes & baca tulis Al-Qur’an
Setelah lulus survey faktual siswa diharuskan
mengikuti psikotes dan baca tulis Al-Qur’an. Tujuannya
agar para penyelenggara tahu sejauh mana siwa
mengetahui tentang psikotes dan baca tulis Al-qur’an.
E. Kegiatan Siswa SMP Cendekia BAZNAS
SMP Cendekia BAZNAS menerapkan sistem
pesantren maka setiap siswa 24 jam beraktifitas di
lingkungan asrama saja seperti pesantren pada umumnya,
setiap siswa diwajibkan puasa Sunnah senin kamis dan siswa
memiliki izin keluar asrama setiap seminggu sekali yaitu
pada hari minggu.5 Adapun aktifitas para siswa sebagai
berikut:
Tabel 4.1: Jadwal Kegiatan Siswa
WAKTU KEGIATAN
03.30-04.30 Bangun Pagi, Shalat Tahajjud
04.30-05.00 Shalat Shubuh Berjama’ah
05.00-06.00 Hafalan Quran dan Hadits
06.00-06.15 Muhadatsah Pagi (Belajar Bahasa Arab
dan Inggris)
06.15-07.00 Bersih-bersih dan Sarapan Pagi
07.00-07.30 Upacara Bendera atau Apel Pagi
5 Wawancara dengan Kepala Sekolah SMP Cendekia BAZNAS
Bapak Eko Wawan Pada Tanggal 17 September 2019
52
07.30-09.30 Masuk Kelas (Kegiatan Belajar
Mengajar)
09.30-10.00 Istirahat Pertama
10.00-11.30 Masuk Kelas (Kegiatan Belajar
Mengajar)
11.30-13.15 Istirahat kedua (Shalat Dhuhur
Berjama’ah dan Makan Siang)
15.00 Keluar Kelas (Berakhirnya Kegiatan
Belajar Mengajar)
15.00-16.00 Shalat Ashar Berjama’ah
16.00-17.30 Ekstrakulikuler
17.30-18.30 Shalat Maghrib Berjama’ah dan Makan
Malam
18.30-19.30 Hafalan Al-Qur’an dan Hadits dan
Muraja’ah
19.30-20.00 Shalat Isya Berjama’ah
20.00-21.00 Belajar Malam
21.00-22.00 Apel Malam Bersama Ibu Asrama dan
Persiapan Tidur
22.00-03.30 Istirahat Malam
Sumber: saudari Wasikoh Siswi Kelas IX SMP Cendekia
BAZNAS
53
F. Program SMP Cendekia BAZNAS
1. Kurikulum6
a. Integrated learning
Program ini merupakan integrase beberapa mata
pelajaran dalam sebuah tema. Adanya integrase ini
diharapkan siswa lebih mudah memahami manfaat
pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari. Integrasi
diwujudkan dalam sebuah tema yang diambil dari
lingkungan sekitar. Hal ini akan memudahkan guru
dalam melakukan pendekatan pembelajaran. Integrated
learning diharapkan menjadi role model pembelajaran
di Sekolah Menengah Pertama (SMP).
b. SIPS (Sistem Informasi Perkembangan Siswa)
Program ini merupakan suatu system pelaporan
perkembangan siswa selama mengikuti pendidikan di
Sekolah Cendekia BAZNAS. Adanya SIPS diharapkan
memudahkan para orang tua atau BAZNAS daerah
dalam mengakses perkembangan anaknya atau siswa
yang berasal dari daerahnya.
c. Digital Class
Program ini merupakan aplikasi dari penggunaan
teknologi dalam proses pembelajaran. Adanya digital
class diharapkan guru sudah mempunyai sumber
pembelajaran yang selalu bisa diakses. Selain itu,
6 Wawancara dengan Kepala Sekolah SMP Cendekia BAZNAS
Bapak Eko Wawan Pada Tanggal 17 September 2019
54
digital class akan mengurangi kertas dalam proses
pembelajaran. Digital class merupakan salah satu
media pembelajaran yang aplikatif.
d. Olimpiade Sains
Program ini merupakan salah satu output dari hasil
pembelajaran yang telah dilakukan. Adanya olimpiade
sains akan mengukur kemampuan siswa dalam
menyerap materi yang telah diajarkan suatu
perlombaan. Selain itu, adanya olimpiade sains akan
meningkatkan minat para siswa terhadap mata
pelajaran sains. Mata pelajaran dalam lingkup sains
yaitu matematika, IPA dan IPS.
2. Kesiswaan dan Kewirausahaan7
a. Diklat bela negara
Sebagai bentuk kepedulian SCB terhadap rasa
cinta tanah air, siswa SCB mengadakan pelatihan bela
negara bagi siswa VII setiap akhir semester. Tidak
hanya pelatihan fisik dan ideologisme bernegara saja,
siswa SCB juga dilatih membiasakan diri untuk tertib
dari aspek waktu, kerapihan, kebersihan hingga cara
makan dan minum yang baik.
b. English camp
Siswa SCB mengisi liburan semester dengan
berbagai aktivitas, salah satunya English camp. Tujuan
7 Wawancara dengan Kepala Sekolah SMP Cendekia BAZNAS
Bapak Eko Wawan Pada Tanggal 17 September 2019
55
dari diadakannya kegiatan ini untuk membentuk
keberanian dan kepercayaan diri siswa dalam
berbicara Bahasa inggris. English camp diikuti seluruh
siswa/I kelas VII SCB dan berlokasi di sekolah
cendekia BAZNAS. Selain pengayaan kosakata dan
percakapan, kegiatan ini juga mendatangkan native
speaker yang berasal dari berbagai negara.
c. Ektrakulikuler
Salah satu tagline SCB yaitu mengoptimalkan
potensi siswa, SCB serius dalam menggarap siswa
yang memiliki passion dan potensi dengan bidang
tertentu. Tidak hanya akademik siswa juga dibekali
keterampilan yang beragam mulai dari panahan, silat,
futsal, voli, berenang, petanque dll.
d. Agroeduekowisata
Merupakan kegiatan belajar dan bermain untuk
anak dhuafa tingkat SD. Siswa yang dating tidak
dipungut biaya untuk dapat belajar tentang
pengetahuan umum, tentang pertanian, perternakan,
perikanan dan wirausaha seperti menanam kangkung,
berternak kelinci, dan membuat es krim. Program ini
bertujuan untuk meningkatkan ketertarikan anak dalam
bidang pertanian dan wirausaha sejak usia SD.
e. Forum wirausaha muda
Merupakan kegiatan yang diinisiasi oleh Sekolah
Cendekia BAZNAS untuk membentuk wadah
wirausaha di kalangan pelajar. Kegiatan ini menyasar
56
pada siswa SMP hingga mahasiswa yang memiliki
passion di bidang kewirausahaan.
f. LDK (Osis dan Pramuka)
Latihan dasar kepemimpinan merupakan program
inkubasi kepemimpinan untuk para siswa yang
tergabung dalam organisasi OSIS maupun
ekstrakulikuler. Hal ini bertujuan menumbuhkan jiwa
pemimpin dalam diri siswa dan dapat
mengaplikasikannya di dalam organisasi masing-
masing.
g. Internship program
Merupakan salah satu program untuk kelas VIII,
program ini bertujuan untuk pembelajaran secara
langsung tentang dunia usaha. Program ini bekerjasama
dengan usaha-usaha yang sedang berkembang di bogor,
depok, Jakarta dan sekitarnya. Siswa melakukan
magang diberbagai bidang usaha mulai dari
peternakan, produsen kue, cairan pembersih, pertanian,
café hingga jasa pemasaran online.8
3. Social school responsibility9
a. Fun farming
Program ini berorientasi pada kepekaan siswa
terhadap sosial ekonomi di sekitarnya. Siswa belajar
8 Wawancara dengan Siswi SMP Cendekia BAZNAS Saudari
Wasiqoh Pada Tanggal 17 September 2019 9 Wawancara dengan Kepala Sekolah SMP Cendekia BAZNAS
Bapak Eko Wawan Pada Tanggal 17 September 2019
57
bertanam dan memasarkannya kepada masyarakat
sekitar dengan harga yang lebih miring. Selain belajar
siswa juga di ajarkan berbagi dan menolong sesama,
b. SCB mengajar
Salah satu program eksternal dimana siswa SCB
diajarkan dalam berbagi ilmu dan wawasan kepada
siswa SD di sekitar. Program ini bertujuan
meningkatkan kepedulian dan kepekaan siswa terhadap
lingkungan di sekitarnya, khususnya di bidang
pendidikan.
c. Zakuma boardgame
Zakuma (Zakat Untuk Ummat) merupakan
boardgame edukasi yang bertujuan membumikan nilai-
nilai zakat kepada masyarakat luas khususnya anak-
anak. Boardgame ini dapat di mainkan oleh berbagai
kalangan dan semua kategori umur. Boardgame ini
sudah di presentasikan di berbagai event nasional dan
inernasional.
d. Training eksternal
Training eksternal menyasar masyarakat sekitar
SCB dan guru di wilayah bogor untuk meningkatkan
wawasan dan hardskill. Materi yang dipilih bersifat
aplikatif dengan harapan dapat di aplikasikan setelah
mengikuti training. Training yang sudah dilaksanakan
seperti pencegahan LGBT pada siswa, optimalisasi
media social, pengemasan produk UMKM, media
pembelajaran inovatif dll.
58
e. Layanan kesehatan
Layanan kesehatan ini diadakan atas kerjasama
Rumah Sehat BAZNAS Jakarta dan Sekolah Cendekia
BAZNAS yang berlokasi di komplek SCB. Program ini
tidak hanya ditujukan kepada siswa/I saja namun juga
masyarakat sekitar yang sedang sakit dan
membutuhkan pengobatan. Layanan kesehatan ini
membantu masyarakat sekitar SCB mendapatkan akses
kesehatan tanpa dipungut biaya apapun.
f. Gerakan memakmurkan masjid
Merupakan salah satu wujud kepedulian siswa
kepada lingkungan sekitar, SCB mengadakan gerakan
memakmurkan masjid dalam bentuk kerja bakti
membersihkan masjid dan khataman Al-qur’an yang
dilakukan secara priodik dan kontinyu. Program ini
mendapatkan apresiasi yang cukup baik dari warga
hingga tergugah untuk terlibat bersama dalam
mendukung program ini.10
g. Gema sekolah cendekia BAZNAS
Merupakan program tahunan SCB dalam bentuk
event lomba, bazar dan jalan sehat yang mengajak
siswa sekolah hingga masyarakat untuk berpartisipasi.
Tujuan diadakannya kegiatan ini adalah mensyiarkan
zakat untuk pendidikan, menjalin silaturahmi dengan
10 Wawancara dengan Siswa SMP Cendekia BAZNAS Saudara Sabil
Akmal Muzakki Pada Tanggal 17 September 2019
59
sekolah SD/SMP di bogor dan mengenalkan Sekolah
Cendekia BAZNAS ke wilayah bogor dan sekitarnya.
4. Asrama11
a. Home making class
Merupakan program asrama untuk melatih
kemampuan dasar santri SCB. Keterampilan dasar ini
diharapkan santri menjadi mandiri dalam
kesehariannya selama di asrama SCB. Keterampilan
dasar ini meliputi:
1) Barbershop (mencukur) dengan kekhasan literasi.
Santri seblum mencukur harus menyelesaikan tugas
baca buku dan baca Al-qur’an. Melatih kemampuan
mencukur.
2) Cooking melatih kemampuan dasar santri untuk
memasak.
3) Tata busana melatih kemampuan dasar menjahit.
4) Sol dan separasi sepatu dan sandal, melatih
kemampuan dasar sol sepatu dan sandal.
5) Crafting dan sablon, melatih kemampuan
menghasilkan karya sederhana dari santri.
6) Pertukangan, melatih kemampuan pertukangan dan
kelistrikan.
11
Wawancara dengan Kepala Sekolah SMP Cendekia BAZNAS
Bapak Eko Wawan Pada Tanggal 17 September 2019
60
b. Muhadhoroh
Program asrama untuk melatih public speaking
dan mental santri ketika berhadapan dengan
masyarakat umum. Diharapkan santri juga menjadi da’I
yang bias menjadi konektor kebaikan ketika pulang ke
daerah masing-masing. Selain itu juga untuk melatih
dan meningkatkan potensi seni lainnya sehingga siap
berkontribusi dan bersinergi dengan masyarakat.
c. Tahsin dan tahfidz
Program ini merupakan kegiatan rutin harian santri
dengan tujuan untuk menanamkan nilai kecintaan dan
mengamalkan nilai-nilai dari Al-qur’an dan hadits.
Kegiatan ini dilakukan setiap pagi hari dan malam
untuk meningkatkan hafalan Al-qur’an dan hadits
sesuai dengan target SCB. Tahfidz Al-qur’an target
lulus dari SCB santri bisa hafal sebanyak 5 juz. Hadits
lulus dari SCB bisa hafal sebanyak 60 hadits.
d. Green behaviour
Merupakan gerakan bersama baik siswa maupun
tenaga pendidik dan kependidikan dengan tujuan
melestarikan alam dan peduli lingkungan. Gerakan ini
dituangkan dalam bentuk memilah sampah berdasarkan
kategorinya, mengurangi penggunaan kertas, menanam
dan berkebun.
61
BAB V
PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK
PENGELOLAAN SMP CENDEKIA BAZNAS
CIRANGKONG CEMPLANG-BOGOR
A. Pendayagunaan Dana Zakat Untuk Mengelola SMP
Cendekia BAZNAS
SMP Cendekia BAZNAS yaitu lembaga program
pendidikan BAZNAS setingkat sekolah menengah pertama
yang berkonsep asrama, bebas biaya untuk anak yatim-
dhuafa yang lolos seleksi dari 18 provinsi di Indonesia.
Tujuan berdirinya SCB adalah sebagai bentuk kepedulian
BAZNAS ikut mensukseskan program pemerintah wajib
belajar sembilan tahun. BAZNAS telah membantu pelajar-
pelajar sekolah dasar (SD) yang ingin melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Adapun obyek yang
menerima dana bantuan tersebut adalah pelajar Indonesia
yang lulus sekolah dasar, yatim dan dhuafa dan mempunyai
nilai diatas rata-rata 7,0.
SMP Cendekia BAZNAS merupakan program
pendidikan formal yang beroperasi dibawah naungan Badan
Amil Zakat Nasional (BAZNAS), tidak seperti SMP pada
umumnya SMP Cendekia BAZNAS menerapkan sistem
boarding dalam pengoperasiannya sehingga para siswa tidak
hanya diberikan pengetahuan umum dan kewirausahaan yang
menjadi bekal untuk masa depan mereka, tetapi juga
memiliki pengetahuan disertai akhlak yang mulia. Dijelaskan
62
oleh kepala sekolah SMP Cendekia BAZNAS terkait sistem
pembelajaran siswa di SMP Cendekia:
“SMP Cendekia BAZNAS menerapkan sistem pesantren
siswa tidak hanya dibekali ilmu umum saja tetapi
dibekali empat kurikulum yaitu akademik, organisasi
dan kepemimpinan, kewirausahaan (Market Day,
Cendekia Enterpreneur Class), adab/islami (Hafalan 5
juz dan 50 hadits). Kita memakai kurikulum 13
targetnya anak harus lulus UN diatas standar nasional.
Saya harap dari empat kurikulum yang telah diterapkan
disini menjadi modal mereka kedepannya.1
Dalam kegiatan pendayagunaan BAZNAS memiliki
konsep pengelolaan dana zakat dalam bentuk pembinaan
sumber daya manusia (SDM) pada masyarakat dan
pemenuhan hak-hak masyarakat kecil. Seperti hak untuk
mendapatkan sekolah tingkat SMP bebas biaya, berasrama
yang baik dan layak. Dana zakat yang telah terhimpun untuk
mengelola SMP Cendekia BAZNAS yang merupakan
program pemberdayaan mustahik dalam bidang pendidikan
yang diperuntukkan bagi anak bangsa yang berekonomi
rendah.
Persyaratan dan prosedur pendaftaran untuk menjadi
siswa SMP Cendekia BAZNAS adalah sebagai berikut:2
1. Beragama islam
1 Wawancara dengan Kepala Sekolah SMP Cendekia BAZNAS
Bapak Eko Wawan Pada Tanggal 17 September 2019 2 https://www.cendekiabaznas.sch.id/ diakses pada tanggal 08
November 2019 pukul 09:59 WIB
63
2. Berasal dari keluarga dhuafa
3. Lulus SD/ sederajat usia maksimal 14 tahun
4. Berbadan sehat dan tidak memiliki penyakit menular
5. Tidak memiliki anggota keluarga yang sedang atau pernah
mendapatkan beasiswa di Sekolah Cendekia BAZNAS
6. Bersedia mengikuti seluruh tahapan seleksi sesuai dengan
ketentuan yang berlaku
7. Tidak mengundurkan diri saat lolos seleksi
SMP Cendekia mempunyai Prosedur pendaftaran SMP
Cendekia BAZNAS yaitu:3
1. Mengisi formulir pendaftaran secara online pada link
bit.ly/formpsbscb
2. Melampirkan foto copy rapor kelas IV-V yang telah
dilegalisasi
3. Melampirkan foto copy SKTM (Surat Keterangan Tidak
Mampu)
4. Melampirkan foto copy sertifikat prestasi
5. Melampirkan foto copy (KK) kartu keluarga
6. Menyerahkan berkas pada saat survey faktual
Apabila penerima manfaat atau siswa dalam
persyaratan yang telah disebutkan sesuai dengan kriteria
maka siswa harus mengikuti 4 tahap tes seleksi SMP
Cendekia BAZNAS, yaitu:4
3 https://www.cendekiabaznas.sch.id/ diakses pada tanggal 08
November 2019 pukul 09:59 WIB 4 Wawancara dengan Kepala Sekolah SMP Cendekia BAZNAS
Bapak Eko Wawan Pada Tanggal 17 September 2019
64
1. Administrasi (pemberkasan)
Seleksi surat-surat yang dimiliki siswa untuk
mendaftar ke SMP Cendekia BAZNAS menentukan
apakah sudah sesuai dengan persyaratan SMP Cendekia
BAZNAS, antara lain: formulir pendaftaran, ijazah,
fotocopy rapot, SKTM, sertifikat prestasi, pas foto dan
fotokopi KK (kartu Keluarga).
2. Tes akademik
Dalam tes akademik ini siswa harus mengikuti tes
dengan mata pelajaran yang diujikan yakni IPA,
Matematika, Bahasa Indonesia, dan Pendidikan Agama
Islam
3. Survey faktual
Tes selanjutnya siswa akan di survey langsung oleh
tim survey ke tempat tinggal siswa agar mengetahui
keberadaan perekonomian dan tempat tinggal siswa.
Siswa yang lulus survey faktual adalah yang benar-benar
berhak mendapatkannya (Dhuafa).
4. Psikotes & baca tulis Al-Qur’an
Setelah lulus survey faktual siswa diharuskan
mengikuti psikotes dan baca tulis Al-Qur’an. Tujuannya
agar para penyelenggara tahu sejauh mana siwa
mengetahui tentang psikotes dan baca tulis Al-qur’an.
Pelaksanaan pendayagunaan ZIS di SMP Cendekia
BAZNAS sampai tahun ini sudah tiga angkatan. Angkatan
pertama hanya menerima 60 siswa saja akan tetapi
65
diangkatan kedua dan ketiga SMP Cendekia BAZNAS
menerima 64 siswa jadi semakin banyak anak yatim dan
dhuafa yang sudah terbantu dengan dana ZIS.
Dana ZIS yang diberikan oleh BAZNAS untuk
mengelola SMP Cendekia BAZNAS yaitu untuk biaya
operasional sekolah, memberikan ilmu pengetahuan kepada
siswa agar memiliki pengetahuan dan skill untuk
meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas sebagai
bekal masa depan mereka.
Hal tersebut dibenarkan oleh kepala sekolah SMP
Cendekia BAZNAS bahwa:
“Dana zakat yang diberikan BAZNAS kami gunakan
untuk operasional sekolah misalnya untuk biaya sekolah,
ekstrakulikuler, gaji guru, buku pelajaran, ATK, biaya
renovasi bangunan dan kebutuhan siswa selama menjadi
siswa SCB.”5
Pada pengoperasiannya SMP Cendekia BAZNAS
bukan didukung oleh dana zakat saja tetapi infaq dan juga
sedekah. SMP Cendekia BAZNAS tidak secara langsung
menerima dana ZIS dari muzakki akan tetapi menerima dana
ZIS yang sudah disediakan oleh BAZNAS Pusat.
Upaya pemberdayaan melalui SMP Cendekia
BAZNAS adalah satu upaya yang dilakukan untuk membuat
masyarakat yatim dan dhuafa berdaya dengan program-
program yang dimiliki BAZNAS. Salah satunya melalui
5 Wawancara dengan Kepala Sekolah SMP Cendekia BAZNAS
Bapak Eko Wawan Pada Tanggal 17 September 2019
66
program pendidikan yaitu SMP Cendekia BAZNAS yang
memiliki tujuan untuk membentuk pribadi anak-anak siswa
mandiri dan mempunyai akhlak yang bagus karena siswa
dididik layaknya santri di pesantren dan dilatih untuk bertani,
berternak, berkebun dan berwirausaha. Mereka akan dibina,
dibimbing, dan diarahkan menjadi sosok pribadi muslim
yang mandiri yang siap menghadapi tantangan masa depan.
Setelah lulus dari SMP Cendekia ini BAZNAS
memberikan program lanjutan yaitu menitipkan siswa ke
SMA lain diantaranya: sulaimaniyah, taruna nusantara, SMA
krida nusantara, gontor, MAN IC yang ditanggung oleh dana
zakat baznas. Seperti halnya yang dikemukakan oleh Bapak
Heri mulyadi:
“Untuk saat ini sedang dibangun SMA BAZNAS di
daerah subang mudah-mudahan tahun besok sudah bisa
digunakan untuk saat ini blm ada SMA BAZNAS
sendiri. Tetapi program lanjut SMA kami biayai masuk
ke beberapa sekolah seperti pondok pesantren
sulaimaniyah, dan beberapa pondok pesantren lainnya.
Apabila masuk ke SMA negeri Alhamdulillah masih
gratis. Setelah lulus SMA bisa ikutan lagi untuk
melanjutkan S1 Sekolah Cendekia BAZNAS”.6
Pola penyaluran dana ZIS di SMP Cendekia
BAZNAS yaitu penyaluran secara konsumtif. Bentuk
6 Wawancara Pribadi dengan Div. Pendistribusian spv. Pendidikan
Bapak Heri Mulyadi Pada tanggal 1 Oktober 2019.
67
konsumtif yang digunakan untuk mengelola SMP Cendekia
BAZNAS yaitu keperluan operasional sekolah (Dana
Operasional Sekolah). Selain untuk keperluan operasional
sekolah dana zakat diberikan dalam bentuk pelatihan
kewirausahaan dan home making class. Dana zakat yang
diberikan kepada SMP Cendekia BAZNAS bersifat hibah
atau Cuma-Cuma tanpa ada ikatan khusus bagi penerima
manfaat atau siswa SMP Cendekia BAZNAS.
Penyaluran dana ZIS melalui SMP Cendekia
BAZNAS bersifat konsumtif kreatif tetapi pada prinsipnya
merupakan investasi produktif. Dalam konteks tersebut
bahwa pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh melalui
pendidikan bukan merupakan suatu bentuk konsumsi semata-
mata, akan tetapi merupakan suatu investasi. Distribusi zakat
untuk usaha-usaha pengembangan sumber daya manusia,
pendidikan dan pelatihan sebagaimana yang dilakukan Badan
Amil Zakat Nasional (BAZNAS) merupakan suatu langkah
strategis untuk investasi modal manusia. Berikut penjelasan
dari Bapak Heri Mulyadi selaku Div Pendistribusian spv.
pendidikan:
“Dana yang diberikan sifatnya sekali habis karena dana
tersebut untuk operasional sekolah. Kami mempunyai
program market day untuk ekstrakulikuler santri-santri
agar Santri bukan hanya dibekali ilmu wirausaha tetapi
68
praktek langsung dilapangan dan setelah mereka lulus
banyak pengalaman hidup dan mempunyai skill usaha”.7
Penyaluran dana ZIS dalam bidang pendidikan dan
pelatihan pada hakikatnya merupakan langkah tepat. Sebab
pendidikan dalam perspektif Islam memiliki peranan penting
bagi pembentukan kepribadian seseorang. Pendidikan dan
pelatihan dalam kaitan dengan investasi ekonomi
memberikan tiga arah utama yaitu: pertama, meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan sehingga dapat memasuki
lapangan kerja. Kedua, meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan bagi mereka yang tertinggal untuk kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Ketiga, menyiapkan
generasi yang akan datang agar mampu berperan aktif dalam
pembangunan, terutama pengembangan ekonomi.
Tujuan pendayagunaan dana ZIS pada SMP Cendekia
BAZNAS adalah:
1. Membantu siswa yang terancam putus sekolah
2. Menopang terselenggaranya dan suksesnya wajib belajar
sembilan tahun.
3. Mengangkat derajat dhuafa dan keluarganya dan
membantunya keluar dari kemiskinan.
Kegiatan pemberdayaan yang dilaksanakan BAZNAS
melalui SMP Cendekia BAZNAS adalah untuk mendidik
siswa yang lulus SD (Sekolah Dasar) bukan hanya dibekali
ilmu umum, agama dan kewirausahaan mereka juga dididik
7 Wawancara Pribadi dengan Div. Pendistribusian spv. Pendidikan
Bapak Heri Mulyadi Pada tanggal 1 Oktober 2019.
69
menjadi pribadi muslim yang jujur, amanah, disiplin dan
berakhlak mulia. Berikut penjelasan bapak Heri Mulyadi
selaku Div Pendistribusian spv pendidikan:
“Tujuan diadakannya SMP Cendekia ini insya Allah
untuk memuliakan mustahik dan mengangkat anak-anak
yang memiliki cita-cita bisa terwujud dan pendidikannya
naik level mudah-mudahan bisa lanjut sampai kuliah,
mengangkat derajat keluarga dengan pendidikan dan
mempunyai akhlak yang mulia”.8
Dari penjelasan tersebut penulis berpendapat bahwa
penyaluran dana zakat infaq dan sedekah dilakukan secara
efektif dan efesien serta memberikan dampak zakat yang
positif dalam mengurangi siswa yang tidak melanjutkan
sekolah ke tingkat yang lebih tinggi dan mengurangi tingkat
mustahik. Dari segi pendayagunaan belom terealisasi karena
pada dasarnya pendayagunaan bertujuan mendatangkan
manfaat atau hasil dengan memanfaatkan sumber-sumber
yang dimiliki dan SMP Cendekia BAZNAS tidak
mendapatkan hasil berupa uang tetapi menghasilkan sumber
daya manusia yang berkualitas dalam ilmu pengetahuan dan
wirausaha supaya menjadikannya muzakki.
8 Wawancara Pribadi dengan Div. Pendistribusian spv. Pendidikan
Bapak Heri Mulyadi Pada tanggal 1 Oktober 2019.
70
B. Kebutuhan Siswa dan SMP Cendekia BAZNAS yang
terpenuhi dari Dana Zakat
1. Kebutuhan menurut Intensitasnya9
a. Kebutuhan primer adalah suatu kebutuhan yang harus
di penuhi. Kebutuhan ini bukan sekedar pada keinginan
saja, akan tetapi berdasarkan pada keharusan serta
kewajiban dalam memenuhinya. Kebutuhan primer
siswa SMP Cendekia BAZNAS, BAZNAS
menyalurkan dana zakat, infaq dan sadaqah dalam
bidang pendidikan salah satunya untuk memenuhi
siswa dalam sandang, pangan maupun papan yaitu baju
seragam sekolah, makan tiga kali sehari dan asrama
yang disediakan dari dana ZIS.10
b. Kebutuhan sekunder, definisi kebutuhan sekunder
adalah jenis kebutuhan hidup manusia yang diperlukan
apabila kebutuhan primer terpenuhi, kebutuhan ini
identik dengan alat keperluan dalam penunjang
kebutuhan primer. Bukan hanya diberikan sandang,
pangan dan papan saja siswa SMP Cendekia BAZNAS
disediakan alat tulis sekolah, seragam, bangku dan
meja belajar di kelas serta siswa wajib tinggal di
asrama selama program berlangsung. Di dalam asrama
9 Sukwiaty , dkk, Ekonomi, (Jakarta:Yudistira, 2006), h.8
10 Wawancara dengan Siswa SMP Cendekia BAZNAS Saudara Sabil
Akmal Muzakki Pada Tanggal 17 September 2019
71
terdapat Kasur dan lemari untuk memenuhi kebutuhan
siswa.11
c. Kebutuhan tertsier adalah jenis kebutuhan mewah yang
dilakukan seseorang jikalau kebutuhan primer serta
sekunder telah dipenuhinya. Dalam kebutuhan tersier
ini siswa tidak disediakan kendaraan seperti sepeda,
motor dan mobil karena asrama tempat tinggal siswa
dan gedung sekolah berdekatan masih dalam satu
lingkungan yang sama. Berikut penjelasan bapak
kepala sekolah SMP Cendekia BAZNAS:
“Dana zakat yang diberikan BAZNAS kami gunakan
untuk operasional sekolah misalnya untuk biaya sekolah,
gaji guru, buku pelajaran, ATK, biaya renovasi
bangunan dan kebutuhan siswa selama menjadi siswa
SCB”.12
2. Kebutuhan menurut waktu13
a. Kebutuhan sekarang adalah kebutuhan yang harus
dipenuhi sekarang juga dan tidak dapat ditunda.
Sekolah Cendekia BAZNAS bekerja sama dengan
Rumah Sehat BAZNAS Jakarta membuka layanan
kesehatan yang berlokasi di komplek SCB. Program ini
tidak hanya ditujukan kepada siswa/I saja namun juga
masyarakat sekitar yang sedang sakit dan
11
Wawancara dengan Siswi SMP Cendekia BAZNAS Saudari
Wasiqoh Pada Tanggal 17 September 2019 12
Wawancara dengan Kepala Sekolah SMP Cendekia BAZNAS
Bapak Eko Wawan Pada Tanggal 17 September 2019 13
Sukwiaty , dkk, Ekonomi, (Jakarta:Yudistira, 2006), h.9
72
membutuhkan pengobatan. Layanan kesehatan ini
membantu masyarakat sekitar SCB mendapatkan akses
kesehatan tanpa dipungut biaya apapun.
b. Kebutuhan masa depan adalah kebutuhan yang
pemenuhannya dapat dilakukan dikemudian hari dan
dapat ditunda karena sifatnya tidak mendesak. Pada
kebutuhan masa depan ini SMP Cendekia BAZNAS
tidak memberikan tabungan berupa uang saku karena
dana yang diberikan bukan berupa uang tunai tetapi
kebutuhan siswa seperti makan, tempat tinggal dan
sekolah.
c. Kebutuhan sepanjang waktu, terakhir ini adalah jenis
kebutuhan manusia yang harus dipenuhi sepanjang ia
hidup adalah ilmu pengetahuan.
“Siswa yang bersekolah di SMP Cendekia BAZNAS
mendapatkan empat kurikulum yaitu akademik,
organisasi dan kepemimpinan, kewirausahaan (Market
Day,Cendekia Enterpreneur Class), adab/islami (Hafalan
5 juz dan 50 hadits). Kita memakai kurikulum 13
targetnya anak harus lulus UN diatas standar nasional”.14
3. Kebutuhan menurut sifatnya15
a. Kebutuhan jasmaniah adalah kebutuhan yang
berhubungan dengan jasmani atau fisik.
b. Kebutuhan rohaniah merupakan kebutuhan yang
bersifat rohani, berhubungan dengan jiwa manusia.
14 Wawancara dengan Kepala Sekolah SMP Cendekia BAZNAS
Bapak Eko Wawan Pada Tanggal 17 September 2019 15
Sukwiaty , dkk, Ekonomi, (Jakarta:Yudistira, 2006), h.9
73
Pada kebutuhan jasmaniah dan rohaniah siswa sudah
mendapatkannya karena siswa diberikan makan 3 kali sehari,
berolahraga, dan siswa diwajibkan untuk beribadah shalat
berjama’ah setiap waktu.16
4. Kebutuhan menurut subyek17
a. Kebutuhan Individual adalah kebutuhan peroragan atau
individu.
b. Kebutuhan kolektif adalah kebutuhan bersama dalam
suatu masyarakat dan dimanfaatkan untuk kepentingan
bersama. SMP Cendekia BAZNAS tidak memberikan
berupa alat bantu dengar/ melihat tetapi memberikan
fasilitas berupa layanan kesehatan, sekolah dll.
“Kebutuhan yang terpenuhi yaitu kegiatan belajar
mengajar, makan, asrama, seragam sekolah, peralatan
mandi dan nyuci, alat tulis, buku, Al-qur’an, Al-
ma’surat, sepatu, kasur, lemari dan kegiatan
Entrepreneur Cendekia club”.18
Berikut daftar nama siswa dan siswi SMP Cendekia
BAZNAS tahun 2019 yang mendapatkan fasilitas selama 3
tahun kedepan:
Tabel 5.1: Nama Siswa dan Siswi SMP Cendekia BAZNAS
Tahun Pelajaran 2019/2020
16
Wawancara dengan Siswi SMP Cendekia BAZNAS Saudari
Wasiqoh Pada Tanggal 17 September 2019 17
Sukwiaty , dkk, Ekonomi, (Jakarta:Yudistira, 2006), h.10 18
Wawancara Pribadi dengan Div. Pendistribusian spv. Pendidikan
Bapak Heri Mulyadi Pada tanggal 1 Oktober 2019.
74
NO NAMA LENGKAP ALAMAT
1 Abdul Mutholib S
Koswara
Manado, Sulawesi Utara
2 Ahmad Faiq Awwaludin
Hidayat
Indramayu, Jawa Barat
3 Ahmad Fajri Abdi Tanjung pinang, Kepulauan
Riau
4 Ahmad Farhan Bulungan, Kalimantan Utara
5 Ahmad Hotimi Sukabumi, Jawa Barat
6 Ahmad Widaad Kamali Bogor, Jawa Barat
7 Aida Nailal Husna Jakarta
8 Aisyah Raihana Izzani Minahasa, Sulawesi Utara
9 Amartha Syifaumarhamah Bekasi, Jawa Barat
10 Anggela Agustin Tanah Datar, Sumatera Barat
11 Anggi Aditia Bogor, Jawa Barat
12 Arifa Mutiara Ramadhani Bogor, Jawa Barat
13 Asma hurin Alhusna Bogor, Jawa Barat
14 Aufa Ashfia Ash Shatiela Tasikmalaya, Jawa Barat
15 Azizah Nurul Mukminah Bantul, DIY
16 Azkiya Sabila Qonita Bandung, Jawa Barat
17 Bella Amelia Putri Siak, Riau
18 Cantika Nasya Anandhita Bogor, Jawa Barat
19 Diaz Bambang Purwadi Jakarta
20 Fajar Tri Utomo Bogor, Jawa Barat
21 Farhan Agustin Tanah Datar, Sumatera Barat
22 Fatimah Azzahra Sijunjung, Sumatera Barat
75
23 Fariza Isnaini Afdalia Palu, Sulawesi Tengah
24 Fauziyah Afifah Hikmah Bogor, Jawa Barat
25 Husain Ath Thohiri Padang panjang, Sumatera
Barat
26 Insan Septian Solok, Sumatera Barat
27 Kabila Queenda Bekasi, Jawa Barat
28 Kaila Padmarini Hasby Jayapura, Papua
29 Keysa Farani Tangerang Selatan, Banten
30 Khairani Izzatul Hamdani Jakarta
31 Laras Apriliyani Bintan, Kepulauan Riau
32 M. Indra Saputra Palembang, Sumatera Selatan
33 M. Hanif Mussalam Bulungan, Kalimantan Utara
34 Mohammad Akbar Haykal
Pontoh
Manado, Sulawesi Utara
35 Muhamad Faki Kepulauan Meranti, Riau
36 Muhammad Arif Rahman Bogor, Jawa Barat
37 Muhammad Cahya Nabil Bandung, Jawa Barat
38 Muhammad Faris Ashidiq Bogor, Jawa Barat
39 Muhammad Rashad Fikri
Hidayat
Bogor, Jawa Barat
40 Muhammad Syauqi
Ashari
Manokwari, Papua Barat
41 Mutia Kiraina Tsabita Cimahi, Jawa Barat
42 Mutiara Putri Rahayu Palembang, Sumatera Selatan
43 Najmi Zahiyah Zarqa Sukabumi, Jawa Barat
44 Naurotun Nada Siak, Riau
76
45 Nazril Ahmad Fahrezi
Tinungki
Manado, Sulawesi Utara
46 Nuri Zahra Sholehah Tulang Bawang
Barat, Lampung
47 Nurul Fajriyah Jakarta
48 Prasetyo Alham Rajasa Padang, Sumatera Barat
49 Qian Santang Sayyafullah Bogor, Jawa Barat
50 Raihan Nafiq Bugis Nias, Sumatera Utara
51 Rayhan Ibadurohman Al
Ghazy
Bandung, Jawa Barat
52 Ricardo De Gucci Padangpanjang, Sumatera
Barat
53 Rizky Salim Muharam Depok, Jawa Barat
54 Rizkya Mutiara Rani Hulu Sungai Tengah,
Kalimantan Selatan
55 Rufaidah Khairani Jayapura, Papua
56 Sayyid Rafiq Aljuffar Bogor, Jawa Barat
57 Serly Sondari Padang panjang, Sumatera
Barat
58 Shafa Septriasa Yulian Bogor, Jawa Barat
59 Syaska Anandarona
Azzaniar
Manokwari, Papua Barat
60 Uwways Sulqorni Tegal, Jawa Tengah
61 Vicky Febrian Jakarta
62 Yayu Malika Septriasa Bogor, Jawa Barat
63 Zahratul Wirdi Sukabumi, Jawa Barat
77
Mutmainna
64 Zaidan Ramadhan Sukabumi, Jawa Barat
Sumber: Arsip SMP Cendekia BAZNAS
Dana ZIS yang diberikan oleh BAZNAS selain untuk
mengelola SMP Cendekia BAZNAS tetapi untuk memenuhi
kebutuhan siswa dan siswi termasuk kedalam bentuk
program pendayagunaan yaitu sebagai berikut:
a. Karitas yaitu program bantuan hibah atau
pendayagunaan dana zakat yang manfaatnya diterima
secara langsung oleh mustahik. Termasuk ke dalam
program ini adalah bantuan makanan, pengobatan,
tempat tinggal, biaya sekolah, biaya transportasi, dan
bantuan dakwah.
b. Pengembangan insani yaitu program yang ditujukan
dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya
manusia (mustahik). Contohnya adalah pemberian
beasiswa, pembiayaan sekolah, pelatihan ketrampilan
kerja dan pelatihan wirausaha.
Dana zakat yang diberikan untuk biaya pendidikan
bertambah dikarenakan dana yang dihimpun meningkat,
berikut laporan keuangan BAZNAS.
78
Tabel 5.2: Laporan Penyaluran SCB
No Tahun Penyaluran SCB
1 2017 2,678,120,000
2 2018 5,995,099,637
3 2019 6,226,363,656
Sumber: Div. Pendistribusian spv. Pendidikan Bapak
Heri Mulyadi
Penyaluran Dana untuk SCB dari tahun 2017 sampai
dengan bulan November 2019 tercatat sebanyak
Rp.11.425.370.047. Rincian kebutuhan yang terpenuhi oleh
dana zakat sebagai berikut:
Tabel 5.3: Rincian kebutuhan SMP Cendekia BAZNAS
Kebutuhan Siswa Kebutuhan SMP Cendekia BAZNAS
Makan
Al-Qur’an
Al-Ma’surat
Kasur
Gesper
Sepatu
Lemari
Peralatan mandi
dan nyuci
Alat tulis
sekolah
Baju seragam
Alat-alat kebersihan
Alat tulis kantor
Biaya ekstrakulikuler
Biaya pendidikan
Biaya ketrampilan
(wirausaha)
Gaji guru
Biaya renovasi bangunan
Buku Pelajaran
Sumber: Diolah berdasarkan hasil wawancara
79
Penulis menyimpulkan bahwa penyaluran yang
diberikan BAZNAS untuk SMP Cendekia BAZNAS sudah
terbilang sangat baik karena dana tersebut dikelola dan
digunakan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kebutuhan
siswa dan sekolah butuhkan. Setiap siswa menempuh
pendidikan formal (kurikulum dinas pendidikan), pembinaan
karakter islam, qur’an-hadist serta pengembangan potensi
sesuai minat dan bakat Setiap siswa SCB mendapatkan
fasilitias selama tiga tahun menempuh pendidikan, berupa
seragam sekolah, buku pelajaran, biaya hidup dan
pengembangan diri.
80
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pendayagunaan dana zakat pada SMP cendekia BAZNAS
Pendayagunaan dana zakat di SMP cendekia
BAZNAS bersifat konsumtif kreatif digunakan untuk
operasional sekolah dan pengembangan siswa yatim dan
dhuafa. Pendayagunaan di SMP Cendekia BAZNAS
merupakan investasi produktif karena pengetahuan dan
keterampilan yang diperoleh bukan konsumsi semata,
tetapi suatu investasi masa depan. Pendayagunaan
bertujuan mendatangkan hasil dan SMP Cendekia
BAZNAS tidak mendapatkan hasil berupa uang tetapi
menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas
dalam ilmu pengetahuan dan wirausaha agar
menjadikannya muzakki.
2. Kebutuhan yang terpenuhi dari dana zakat di SMP
Cendekia BAZNAS
Setiap siswa SMP Cendekia BAZNAS menempuh
pendidikan formal (kurikulum dinas pendidikan),
pembinaan karakter islam, qur’an-hadist serta
pengembangan potensi sesuai minat dan bakat Setiap
siswa SCB mendapatkan fasilitias selama tiga tahun
menempuh pendidikan dan mendapatkan kebutuhan
sebagai berikut: sandang, pangan, papan, dan ilmu
81
pengetahuan dan kebutuhan yang terpenuhi untuk SMP
Cendekia BAZNAS adalah alat penunjang sekolah.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, penulis
menyampaikan beberapa saran, antara lain:
1. Perlu adanya sosialisasi lebih luas kepada masyarakat
mengenai SMP Cendekia BAZNAS khususnya
masyarakat yang ingin meneruskan pendidikan ke SMP
tetapi tidak mempunyai biaya, putus sekolah dan kaum
dhuafa di seluruh pelosok nusantara agar lebih banyak lagi
yang merasakan dampak positif dari kehadiran SMP
Cendekia BAZNAS.
2. Perlu adanya tambahan kouta siswa agar semakin banyak
masyarakat Indonesia yang meneruskan pendidikannya ke
SMP Cendekia BAZNAS
3. Perlu dibuat laporan keuangan lebih terperinci agar
masyarakat dapat mengetahui seperti apa pengalokasian
dana zakat di SCB.
82
DAFTAR PUSTAKA
AF, Hasanuddin. Ensiklopedi tematis Dunia Islam, Jakarta: PT
Ichtiar Baru Van Hoeve.
Al-Zuhayly, DR. Wahbah. (1995). Zakat Kajian Berbagai
Mazhab, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Ali, Mohammad Daud. (2012). Sistem Ekonomi Islam Zakat dan
Wakaf, Jakarta: UI Press.
Ardianto, Elvinaro. (2010). Metodologi Penelitian Untuk Public
Relation, Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Bariadi, Lili. Muhamad Zen. dan M. Hudri. (2005). Zakat dan
Wirausaha, Jakarta: CED.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Jakarta: DEPDIKBUD.
Djuanda, Gustian. dkk, (2006). Pelaporan Zakat Pengurangan
Zakat Penghasilan, Jakarta: PT Raja Gravindo Persada.
Fakhruddin, M.Hi, (2008). Fiqh dan Manajemen Zakat di
Indonesia, Yogyakarta: UIN Malang Press.
Gunawan, Imam. (2013). Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan
Praktik, Jakarta: Bumi Aksara.
Hafidhuddin, Didin dan Ahmad Juwaini. (2007). Membangun
Peradaban Zakat, Jakarta: Institut Manajemen Zakat.
Hafidhuddin, Didin. dkk. (2008). The power of zakat: studi
perbandingan pengelolaan zakat asia tenggara, Jakarta:
UIN malang Press.
83
Hardjito, Didiet. (2001). Teori Organisasi dan Teknik
Pengorganisasian, Jakarta: Rajawali Pers, 2001.
Hasan, M. Ali. (2008). Zakat dan Infaq, Salah Satu Solusi
Mengatasi Problema Sosial di Indonesia, Jakarta:
Kencana.
Husman, Husaini. (2000). Metodologi Penelitian Sosial, Jakarta:
Bumi Aksara.
Inoed, Amiruddin. (2005). Anatomi Fiqih Zakat Potret dan
Pemahaman Badan Amil Zakat Sumatera Selatan,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kementrian Agama RI. (2002) Pedoman Zakat Seri Sembilan,
Jakarta: Bagian Proyek Peningkatan Zakat dan Wakaf.
Manajemen Pengelolaan Zakat, Direktorat Pemberdayaan Zakat,
Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam
Departemen Agama RI 2009.
Mufraini, M Arif. (2012). Akuntansi dan Manajemen Zakat,
Jakarta: Kencana.
Nazir, Moh. (2005). Metode Penelitian, Bogor: Ghalia Indonesia.
Nashrullah, Aan. (2015). Pengelolaan Dana Filantropi untuk
Pemberdayaan Pendidikan Anak Dhuafa (Studi Kasus
pada BMH Cabang Malang, Jawa Timur).
Poerwandari, E. Kristi. (1983). Pendekatan Kualitatif Dalam
Penelitian Psikologi, Jakarta: Lembaga Pengembangan
Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi, LPSP3 UI.
Qardhawi, Yusuf. (2007). Hukum Zakat, Jakarta: Lentera Antar
Nusa.
84
Rasyadi, Khairon. (2004). Pendidikan Profetik, Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Ruslan, Rosadi. (2003). Metode Penelitian Public Relation dan
Komunikasi, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sudewo, Eri. (2004). Manajemen Zakat Tinggalkan 15 Tradisi
Terapkan 4 Prinsip Dasar, Jakarta: IMZ.
Sukwiaty, dkk. (2006). Ekonomi, (Jakarta: Yudistira.
Subhana, M. (2001). Dasar-dasar Peneltian Ilmiah, Bandung:
CV. Pustaka Setia.
Sjecul Hadi Poernomo, Pemerintahan RI sebagai Pengelola
Zakat.
Sugono, Dendy. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta:
Gramedia Pustaka.
Sumarsono, HM. Sonny. (2004). Metode Riset Sumber Daya
Manusia, Yogyakarta: Graha Ilham.
Sandjaja, B. dan Albertus Heriyanto. (2010). Panduan Penelitian,
Jakarta: Prestasi Pustaka.
Wibisono, Dermawan. (2006). Manajemen Kinerja, Konsep,
Desain dan Teknik Meningkatkan Daya Saing
Perusahaan, Jakarta: Erlangga.
Zaenudin, Muhamad. (2010). Pendayagunaan Zakat Lembaga
Amil Zakat Portal Infaq Untuk Pendidikan Anak
Pemulung Di Bantar Gebang Bekasi.
Zen, Muhamad. Laporan Hasil Praktikum “Badan Amil Zakat
Nasional RI”.
85
(2012). Petunjuk Teknis Evaluasi dan Pelaporan LPZ, Jakarta:
Direktorat Pemberdayaan Zakat Dirjen Bimas Islam,
Kemenag RI.
86
Internet
http://baznas.go.id/profil diakses pada tanggal 26 April 2019
pukul: 11.13
https://www.cendekiabaznas.sch.id. diakses pada tanggal 22
September 2019 pukul 19.30
http://statistik.data.kemdikbud.go.id/index.php/page/sd.diakses
pada tanggal 9 November 2019 pukul 12.15
87
Wawancara
Wawancara pribadi dengan Kepala Sekolah SMP Cendekia
BAZNAS Bapak Eko Wawan pada tanggal 17 September
2019.
Wawancara pribadi dengan Div. Pendistribusian spv. Pendidikan
Bapak Heri Mulyadi pada tanggal 1 Oktober 2019.
Wawancara pribadi dengan siswa SMP Cendekia BAZNAS
Saudara Sabil Akmal Muzakki pada tanggal 17 September
2019.
Wawancara pribadi dengan siswi SMP Cendekia BAZNAS
Saudari Wasikoh pada tanggal 17 September 2019.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1
Transkip Wawancara 1
Pewawancara : Nur Jamilah
Narasumber : Bapak Eko Wawan NR, S.Pd
Hari/Tanggal : Selasa, 17 September 2019
Waktu : 09.40-10.30
Tempat Wawancara : Ruang Yayasan
Narasumber Sebagai : Kepala Sekolah SMP Cendekia
BAZNAS
P: Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
N: Wa’alaikum Salam Warahmatullahi Wabarakatuh
P: Perkenalkan nama saya Nur Jamilah mahasiswi UIN
Jakarta tujuan saya datang kesini untuk mendapatkan data
terkait skripsi saya yang berjudul “Pendayagunaan Dana
Zakat BAZNAS dalam Bidang Pendidikan (Studi kasus
pengelolaan SMP Cendekia BAZNAS Cirangkong
Cemplang-Bogor), berhubungan dengan itu saya akan
mengajukan beberapa pertanyaan kepada bapak, adapun
pertanyaan pertama, Apa itu SMP Cendekia BAZNAS?
N: SMP Cendekia BAZNAS yaitu lembaga program
pendidikan BAZNAS setingkat sekolah menengah
pertama yang berkonsep asrama, bebas biaya untuk anak
yatim-dhuafa. Tahun ini kita sudah mendapatkan siswa
siswi terbaik yang lolos seleksi dari 18 provinsi di
Indonesia
P: Bagaimana sejarah singkat SMP Cendekia BAZNAS?
N: Sekolah Cendekia BAZNAS (SCB) didirikan atas
kerjasama dari tiga pihak yaitu Yayasan Siti Hajar Sudja’I
sebagai pemberi tanah wakaf, Qatar Charity yang
memberikan hibah pembangunan gedung serta BAZNAS
(Badan Amil Zakat Nasional) sebagai pengelola dan
menjamin operasional harian melalui dana zakat, infaq
dan sedekah.
P: Kenapa dinamakan SMP Cendekia BAZNAS?
N: Kita mengharapkan siswa disini sesuai dengan nama SMP
Cendekia yaitu siswa itu tidak hanya cerdas tapi
kecerdasan dia diikuti dengan adab dan sikap yang baik.
Orang cendekia itu biasanya visioner, cerdas, kreatif dan
diimbangi dengan adab yang mulia.
P: Untuk apa saja dana zakat yang diberikan BAZNAS di
SMP Cendekia?
N: Dana zakat yang diberikan BAZNAS kami gunakan untuk
operasional sekolah misalnya untuk biaya sekolah, gaji
guru, buku pelajaran, ATK, biaya renovasi bangunan dan
kebutuhan siswa selama menjadi siswa SCB.
P: Apa Visi Misi SMP Cendekia BAZNAS?
N: Visi:
“Menjadi model sekolah islam yang mengoptimalkan
potensi dan membangun karakter
Misi:
a. Mengembangkan sekolah model
b. Mengembangkan potensi peserta didik secara optimal
c. Mengembangkan pendidikan dan pengajaran bermutu
berdasarkan nilai-nilai islami
d. Menumbuhkan budaya yang bersumber dari nilai-
nilai zakat bagi seluruh pemangku kepentingan dan
mendorong mereka bermental zakat
P: Persyaratan apa saja agar bisa menjadi siswa SMP
Cendekia BAZNAS?
N: Beragama Islam, Berasal dari keluarga dhuafa, Lulus
SD/sederajat, Usia maksimal 14 tahun, Berbadan sehat
dan tidak mempunyai penyakit menular, Tidak memiliki
anggota keluarga yang sedang atau pernah mendapatkan
beasiswa di SMP cendekia BAZNAS, Bersedia mengikuti
seluruh tahapan seleksi sesuai dengan ketentuan yang
berlaku, Tidak mengundurkan diri saat lolos seleksi, dan
Rata-rata nilai rapor kelas IV-V minimal 7,0 pada mata
pelajaran: Bahasa Indonesia, IPA dan Matematika
P: Bagaimana prosedur pendaftarannya?
N: Mengisi formulir pendaftaran secara online
bit.ly/formpsbscb, Melampirkan foto copy rapor kelas IV-
V yang telah dilegalisasi, Melampirkan foto copy SKTM
(Surat Keterangan Tidak Mampu), Melampirkan foto
copy sertifikat prestasi, Melampirkan foto copy (KK)
kartu keluarga, Menyerahkan berkas pada saat survey
faktual
P: Ada berapa tes agar bisa menjadi siswa SMP Cendekia
BAZNAS?
N: Ada empat tes untuk menjadi siswa SMP Cendekia
BAZNAS yaitu
1. Administrasi (pemberkasan)
Seleksi surat-surat yang dimiliki siswa untuk
mendaftar ke SMP Cendekia BAZNAS menentukan
apakah sudah sesuai dengan persyaratan SMP Cendekia
BAZNAS, antara lain: formulir pendaftaran, ijazah,
fotocopy rapot, SKTM, sertifikat prestasi, pas foto dan
fotokopi KK (kartu Keluarga).
2. Tes akademik
Dalam tes akademik ini siswa harus mengikuti tes
dengan mata pelajaran yang diujikan yakni IPA,
Matematika, Bahasa Indonesia, dan Pendidikan Agama
Islam
3. Survey faktual
Tes selanjutnya siswa akan di survey langsung oleh
tim survey ke tempat tinggal siswa agar mengetahui
keberadaan perekonomian dan tempat tinggal siswa.
Siswa yang lulus survey factual adalah yang benar-benar
berhak mendapatkannya (Dhuafa).
4. Psikotes & baca tulis Al-Qur’an
Setelah lulus survey faktual siswa diharuskan
mengikuti psikotes dan baca tulis Al-Qur’an. Tujuannya
agar para penyelenggara tahu sejauh mana siwa
mengetahui tentang psikotes dan baca tulis Al-qur’an.
P: Berapa total jumlah keseluruhan siswa SMP Cendekia
BAZNAS?
N: Jumlah keseluruhan siswa SMP Cendekia BAZNAS
sebanyak 188 siswa. Tahun ini kita menerima 64 siswa
yang terdiri dari 32 putra dan 32 putri.
P: Berasal dari mana saja siswa SMP Cendekia BAZNAS
tahun 2019?
N: Papua, Sulawesi, Kalimantan, Sumatera, Riau, Jakarta,
Lampung, Banten dan kebanyakan dari Jawa Barat.
P: Apa saja yang dipelajari di SMP Cendekia BAZNAS ini?
N: Yang dipelajari disini sama seperti di SMP luar sana
tetapi yang membedakan kita mempunyai empat
kurikulum yaitu akademik, organisasi dan kepemimpinan,
kewirausahaan (Market Day,Cendekia Enterpreneur
Class), adab/islami (Hafalan 5 juz dan 50 hadits). Kita
memakai kurikulum 13 targetnya anak harus lulus UN
diatas standar nasional. Saya harap dari empat kurikulum
yang telah diterapkan disini menjadi modal mereka
kedepannya.
P: Sudah berapa lama SMP ini berjalan?
N: SMP ini berjalan sejak tahun 2017 jadi tahun ini kita baru
mempunyai tiga angkatan dan insya Allah tahun depan
kita baru mempunyai lulusan siswa
P: Ada tidak upaya dari SMP Cendekia membuat koperasi
atau kegiatan lainnya yang bisa menghasilkan uang, yang
nantinya dana tersebut bisa untuk mengelola SMP
Cendekia BAZNAS?
N: Tidak, Dalam hal mengasilkan uang supaya uang tersebut
bisa digunakan untuk mengelola SMP Cendekia
menggunakan hasil tersebut tidak, Cendekia mart itu
hanya untuk tempat siswa untuk berproses dalam
pendidikan kita mengharapkan dengan adanya
kewirausahaan/mengelola Cendekia mart disini untuk
bekal siswa di masa yang akan datang.
P: Setelah lulus dari SMP ini apakah ada program lanjutan
dari BAZNAS untuk melanjutkan ke Sekolah Menengah
Atas?
N: Ada dua pilihan yaitu kita titipkan anak siswa ke sekolah
lain dan membangun SMA sendiri
Bogor, 17 september 2019
Kepala Sekolah SMP Cendekia BAZNAS
Bapak Eko Wawan NR, S.Pd
Transkip Wawancara 2
Pewawancara : Nur Jamilah
Narasumber : Bapak Heri Mulyadi
Hari/Tanggal : Selasa, 1 Oktober 2019
Waktu : 10.30-11.00
Tempat Wawancara : Kantor BAZNAS lt.2
Narasumber Sebagai :Div. Pendistribusian spv.
Pendidikan
P: Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
N: Wa’alaikum Salam Warahmatullahi Wabarakatuh
P: Perkenalkan nama saya Nur Jamilah mahasiswa UIN
Jakarta tujuan saya datang kesini untuk mendapatkan data
untuk skripsi saya, berhubungan dengan itu saya akan
mengajukan beberapa pertanyaan kepada bapak, adapun
pertanyaan pertama, Untuk mengelola SMP Cendekia
BAZNAS apakah dari dana zakat saja?
N: BAZNAS pusat ini ada beberapa lembaga program salah
satunya Sekolah mengenai penyaluran dana untuk
santi/siswa menggunakan dana zakat saja alokasinya
untuk asnaf miskin, yatim dhuafa dan untuk 5 persen
opersionalnya (ATK) menggunakan dana infaq , 95 persen
untuk makan, belajar, sekolah, asrama, ekstrakulikuler dan
sebagainya menggunakan dana zakat, jadi untuk
mengelola SMP Cendekia BAZNAS menggunakan dana
zakat, infaq dan sedekah.
P: Apa tujuan diadakannya SMP Cendekia BAZNAS ini?
N: Tujuannya insya Allah untuk memuliakan mustahik dan
mengangkat anak-anak yang memiliki cita-cita ini bisa
terwujud dan pendidikannya naik level mudah-mudahan
bisa lanjut sampai kuliah, mengangkat derajat keluarga
dengan pendidikan dan mempunyai akhlak yang mulia.
P: Bagaimana alur penyerahan dana dari BAZNAS pusat ke
SMP Cendekia BAZNAS?
N: Alur penyerahan dananya dari muzakki yang membayar
zakat melalui transfer untuk alokasi dana pendidikan
kemudian masuk ke BAZNAS pusat, dari alokasi dana
pendidikan ini kami salurkan ke lembaga program salah
satunya SCB nanti di SCB dikelola oleh ketua, bendahara
atau bagian keuangannya.
P: Apa saja kebutuhan yang terpenuhi dari dana zakat?
N: Kebutuhan yang terpenuhi yaitu kegiatan belajar
mengajar, makan, asrama, seragam sekolah, peralatan
mandi dan nyuci, alat tulis, buku, Al-qur’an, Al-ma’surat,
sepatu, kasur, lemari dan kegiatan Entrepreneur Cendekia
club.
P: Setelah siswa lulus dari SMP Cendekia BAZNAS ada
tidak program untuk melanjutkan ke SMA?
N: Untuk saat ini sedang dibangun SMA BAZNAS di daerah
subang mudah-mudahan tahun besok sudah bisa
digunakan untuk saat ini blm ada SMA BAZNAS sendiri.
Tetapi program lanjut SMA kami biayai masuk ke
beberapa sekolah seperti pondok pesantren sulaimaniyah,
dan beberapa pondok pesantren lainnya. Apabila masuk
ke SMA negeri Alhamdulillah masih gratis. Setelah lulus
SMA bisa ikutan lagi untuk melanjutkan S1 Sekolah
Cendekia BAZNAS
P: Ada tidak upaya dari SMP Cendekia membuat koperasi
atau kegiatan lainnya yang bisa menghasilkan uang, yang
nantinya dana tersebut bisa membantu BAZNAS untuk
mengelola SMP Cendekia BAZNAS?
N: Tidak ada, karena dana yang diberikan sifatnya sekali
habis karena dana tersebut untuk operasional sekolah.
Kami mempunyai program market day untuk
ekstrakulikuler santri-santri agar Santri bukan hanya
dibekali ilmu wirausaha tetapi praktek langsung
dilapangan dan setelah mereka lulus banyak pengalaman
hidup dan mempunyai skill usaha
Jakarta, 1 Oktober 2019
Div. Pendistribusian spv. Pendidikan
Heri Mulyadi
Transkip Wawancara 3
Pewawancara : Nur Jamilah
Narasumber : Wasikoh
Hari/Tanggal : Selasa, 17 September 2019
Waktu : 13.03-13.33
Tempat Wawancara : Masjid
Narasumber Sebagai : Siswi Kelas IX SMP Cendekia
BAZNAS
P: Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
N: Wa’alaikum Salam Warahmatullahi Wabarakatuh
P: Perkenalkan nama saya Nur Jamilah mahasiswa UIN
Jakarta tujuan saya datang kesini untuk mendapatkan data
untuk skripsi saya, berhubungan dengan itu saya akan
mengajukan beberapa pertanyaan kepada anda, adapun
pertanyaan pertama, Apa pendapat kamu tentang SMP
Cendekia BAZNAS?
N: Menurut saya SMP Cendekia ini sangat bagus,
Diadakannya smp ini kan untuk melanjutkan siswa yang
ingin melanjutkan sekolah ke SMP yang tidak mempunyai
biaya tetapi sekarang saya sangat senang karena saya bisa
melanjutkan di SMP ini.
P: Kamu tau dari mana SMP Cendekia ini?
N: Saya tahu SMP Cendekia ini dari seorang mahasiswa UI
(Universitas Indonesia) yang sedang melaksanakan KKN
(Kuliah Kerja Nyata) di SD tempat saya sekolah dan
seorang mahasiswa itu menanyakan saya mau
melanjutkan kemana setelah lulus lalu dia memberitahu
saya bahwa ada sekolah yang bebas biaya dari BAZNAS
dan saya langsung tertarik untuk melanjutkan sekolah di
SMP Cendekia BAZNAS
P: Apa hambatan dalam mendaftar menjadi siswa disini?
N: Hambatan dalam pemberkasan tidak ada, tetapi ketika tes
kedua saya harus ke cirebon untuk melakukan psikotes
dan itu jarak tempuh dari rumah saya (Brebes) sangat
jauh.
P: Apa yang sudah kamu dapat selama menjadi siswa SMP
Cendekia BAZNAS?
N: Saya merasa skill yang paling menonjol yaitu
kewirausahaan karena disini kita diajarkan market day,
Cendekia entrepreneur class dan home making class
(Jahit, masak, crafting).
P: Apa kegiatan selama menjadi siswa SMP Cendekia
BAZNAS?
N: Kegiatan sekolah, muhadatsah, shalat lima waktu
berjamaah, menghafal Al-qur’an dan hadits, puasa Sunnah
senin kamis dll.
P: Setelah lulus mau meneruskan kemana?
N: Pondok pesantren Sulaimaniyah pesantren yang bergerak
di bawah Yayasan United Islamic Cultural Center of
Indonesia (UICCI). Organisasi ini secara resmi bekerja
sama dengan Kementerian Agama (Kemenag) RI
memberikan pendidikan gratis untuk mencetak dai-dai
dengan pengalaman pendidikan di Indonesia dan Turki.
PP Sulaimaniyah telah membuka 21 cabang di berbagai
kota di Indonesia. Mulai dari pelajar SMP, SMA, hingga
mahasiswa bisa mengenyam pendidikan di situ. maka dari
itu saya tertarik untuk melanjutkan kesana.
P: Apa harapan kamu kedepannya setelah lulus dari SMP
Cendekia?
N: Supaya saya bisa melanjutkan ke sulaimaniyah, Ingin
menjadi orang yang lebih baik lagi, membanggakan orang
tua dan ingin menjadi pengusaha.
Bogor, 17 September 2019
Siswi SMP Cendekia BAZNAS
Wasikoh
Transkip Wawancara 4
Pewawancara : Nur Jamilah
Narasumber : Sabil Akmal Muzakki
Hari/Tanggal : Selasa, 17 September 2019
Waktu : 13.45-14.00
Tempat Wawancara : Masjid
Narasumber Sebagai : Siswa Kelas IX SMP Cendekia
BAZNAS
P: Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
N: Wa’alaikum Salam Warahmatullahi Wabarakatuh
P: Perkenalkan nama saya Nur Jamilah mahasiswa UIN
Jakarta tujuan saya datang kesini untuk mendapatkan data
untuk skripsi saya, berhubungan dengan itu saya akan
mengajukan beberapa pertanyaan kepada anda, adapun
pertanyaan pertama, Apa pendapat kamu tentang SMP
Cendekia BAZNAS?
N: SMP cendekia ini luar biasa bukan hanya diberi ilmu
pengetahuan umum tetapi diberi ilmu layaknya sedang
menjadi santri di pondok pesantren karena kita diwajibkan
untuk shalat lima waktu berjama’ah, puasa senin kamis.
Disini kami dididik untuk mandiri.
P: Kamu tau dari mana SMP Cendekia ini?
N: Awalnya saya diberitahu oleh bibi saya tentang sekolah
ini karena bibi saya menjadi relawan di Lembaga zakat
juga makanya bibi saya tahu mengenai sekolah bebas
biaya ini.
P: Apa hambatan dalam mendaftar manjadi siswa disini?
N: Alhamdulillah tidak ada hambatan
P: Apa yang sudah kamu dapat selama manjadi siswa SMP
Cendekia BAZNAS?
N: Ilmu umum dan Kewirausahaan karena disini kita bukan
hanya belajar teori saja tetapi langsung terjun ke lapangan
misalnya bulan kmren kita langsung terjun ke pasar
leuwiliang.
P: Apa kegiatan selama menjadi siswa SMP Cendekia
BAZNAS?
N: Kegiatan disini kita sekolah, kegiatan di asrama, belajar
bertani, berkebun, berternak dan masih banyak kegiatan
lainnya.
P: Setelah lulus mau meneruskan kemana?
N: Saya mau meneruskan ke Madrasah Aliyah Negeri
(MAN) Insan Cendekia, MAN IC atau INCEN) adalah
Madrasah Aliyah Negeri setingkat Sekolah Menengah
Atas berasrama yang terletak di berbagai tempat di
seluruh indonesia dan dibina oleh Kementerian Agama
Republik Indonesia. Sekolah ini menerapkan prinsip
keseimbangan antara penguasan ilmu pengetahuan dan
teknologi dengan iman dan taqwa.
P: Apa harapan kamu setelah lulus dari SMP Cendekia?
N: Ingin mengamalkan dan mengasah kembali ilmu yang
sudah saya dapat disini, saya ingin menjadi seorang
pengusaha.
Bogor, 17 September 2019
Siswa SMP Cendekia BAZNAS
Sabil Akmal Muzakki
Lampiran 2: Surat Bimbingan Skripsi
Lampiran 3 Surat Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 4 Surat Keterangan Penelitian
Lampiran 5
Foto-foto Penulis dengan Narasumber
Penulis dengan Bapak Eko Wawan NR, S. Pd (Kepala Sekolah),
Lokasi: Kantor SMP Cendekia BAZNAS
Penulis dengan Bapak Heri Mulyadi (Div. Pendistribusian spv.
Pendidikan)
Lokasi Kantor BAZNAS Wisma Sirca
Penulis dengan sdri Wasikoh (Siswi Kelas IX),
Lokasi: Halaman depan SMP Cendekia BAZNAS
Penulis dengan sdr. Sabil Akmal Muzakki (Siswa Kelas IX),
Lokasi: Halaman depan SMP Cendekia BAZNAS