Upload
abdiel-sniper-rafael-ginting
View
231
Download
13
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Pendekatan Social Demand Pada Perencanaan Pendidikan
Citation preview
Pendekatan Social demand pada perencanaan pendidikan
Oleh:Abdiel Ginting : 8146122001Junika Hotmaida Sinaga : 8146122022Kennedy M.A. Tambunan : 8146122023
PendahuluanApa itu Perencanaan Pendidikan? Menurut Coombs ( 1982 ), perencanaan
pendidikan adalah suatu penerapan yang rasional dari analisis sistematis proses perkembangan pendidikan dengan tujuan agar pendidikan itu lebih efektif dan efisien serta sesuai dengan kebutuhan dan tujuan para peserta didik dan masyarakatnya.
Pendekatan Perencanaan pendidikan
Pendekatan kebutuhan
sosial (social demand
approach),
Pendekatan keefektifan biaya (cost
effectiveness approach).
Pendekatan untung rugi (cost and benefit
approach),
Pendekatan ketenagakerjaan (manpower
approach),
Pendekatan dalam perencananan pendidikaan yang didasarkan atas
tuntutan atau kebutuhan sosial akan pendidikan.
Pendekatan social demand
Cont…..
Menurut Vembrianto (1985:46) “Pendekatan kebutuhan sosial atau social demand adalah suatu pendekatan dalam perencanaan pendidikan yang didasarkan atas tuntutan atau kebutuhan sosial akan pendidikan”.
Dalam pendekatan ini program
pendidikan memang dibuat atas dasar
permintaan yang ada di dalam masyarakat
dan cenderung memperhatikan
tuntutan sosial akan pendidikan.
Pendekatan ini memakai asumsi bahwa layanan pendidikan merupakan kewajiban
pemerintah suatu negara kepada rakyatnya, oleh karena itu misi sosial dalam
pelayanannya sangat menonjol, terutama untuk jenjang pendidikan dasar.
Cont….fokus atau tujuan yang hendak dicapai dalam pendekatan kebutuhan sosial ini lebih menekankan pada tercapainya pemenuhan kebutuhan atau tuntutan seluruh individu terhadap layanan pendidikan dasar, pemberian layanan pembelajaran untuk membebaskan populasi usia sekolah dari tuna aksara (buta huruf), dan pemberian layanan pendidikan untuk membebaskan rakyat dari rasa ketakutan dari penjajahan, kebodohan dan kemiskinan. Oleh karena itu, pendekatan kebutuhan sosial ini biasanya dilaksanakan pada negara yang baru merdeka dengan kondisi masyarakat yang masih terbelakang kondisi pendidikan dan sosial ekonominya.
Dengan melihat karakteristik tuntutan ini dapat ditarik kesimpulan bahwa pendekatan ini lebih menekankan pemerataan kesempatan atau kuantitatif, dibandingkan aspek kualitatif. Contoh dari penerapan pendekatan ini adalah “ Wajib Belajar Sekolah Dasar “.
Tujuan pendekatan ini adalah untuk memenuhi tuntutan atau permintaan seluruh individu terhadap pendidikan pada tempat dan waktu tertentu dalam situasi perekonomian politik dan kebudayan yang ada pada waktu itu.
Perencanaan pendidikan dengan pendekatan kebutuhan sosial harus memperkirakan kebutuhan pada masa yang akan datang dengan menganalisa:
Pertumbuhan penduduk.Partisipasi dalam pendidikan ( yakni dengan
menghitung persentase penduduk yang bersekolah).
Arus murid dari kelas satu ke kelas yang lebih tinggi dan dari satu tingkat ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi ( misalnya dari SD ke SLTP ke SMA dan keperguruan tinggi).
Pilihan atau keinginan masyarakat dari individu tentang jenis-jenis pendidikan.
Kelebihan Pendekatan ini…
pendekatan ini lebih cocok untuk diterapkan pada masyarakat atau negara yang baru merdeka dengan kondisi kebutuhan sosial, khususnya layanan pendidikan masih sangat rendah atau masih banyak yang buta huruf. Selain itu pendekatan ini akan lebih cepat dalam memberikan pemerataan layanan pendidikan dasar yang dibutuhkan pada warga masyarakat, karena keterbelakangan di bidang pendidikan akibat penjajahan, sehingga layanan pendidikan yang diberikan langsung bersentuhan dengan kebutuhan sosial yang mendasar yang dirasakan oleh masyarakat.
Menurut Arifin (2010), ada beberapa kelebihan dan kekurangan
penggunaan pendekatan ini dalam perencanaan pendidikan.
Pendekatan ini akan lebih cepat dalam memberikan pemerataan layanan pendidikan dasar yang
dibutuhkan pada warga masyarakat, karana
keterbelakangan dibidang pendidikan akibat penjajahan,
ssehingga layanan pendidikan yang diberikan langsung bersentuhan dengan kebutuhan sosial yang mendasar yang dirasakan oleh
masyarakat.
Pendekatan ini lebih cocok untuk diterapkan pada masyarakat atau
Negara yang baru merdeka dengan kondisi kebutuhan sosial,
khususnya layanan pendidikan masih sangat rendah atau masih sangat banyak yang buta huruf.
Sisi Positif Social
Demand
Sedangkan sisi kelemahan pendekatan
kebutuhan sosial,ini antara lain:
Pendekatan ini cenderung hanya untuk menjawab persoalan yang dibutuhkan masyarakat pada saat itu, yaitu pemenuhan kebutuhan atau tuntutan layanan pendidikan dasar sebesar-besarnya, sehingga mengabaikan pertimbangan efisiensi pembiayaan pendidikan
Pendekatan ini lebih menekankan pada kuantitas sehingga kurang memperhatikan kualitas dan efektifitas pendidikan, oleh karena itu pendekatan ini terkesan lebih boros.
Pendekatan ini mengabaikan ciri-ciri dan pola kebutuhan man power yang diperlukan di sektor kehidupan ekonomi, dengan demikian hasil atau outputpendidikan cenderung kurang bisa memenuhi tuntutan kebutuhan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi terkini
Pendekatan ini lebih menekankan pada aspek pemerataan pendidikan (dimensi kuantitatif) dan kurang mementingkan aspek kualitatif. Disamping itu pendekatan ini kurang memberikan jawaban yang komprehensif dalam upaya pencapaian tujuan pendidikan, karena lebih menekankan pada aspek pemenuhan kebutuhan sosial, sementara aspek atau bidang kehidupan yang lain kurang diperhatikan.
TERIMA KASIH