6
Pendistribusian file-file Video Audio yang bersifat On- Demand maupun Live yang dilakukan oleh Server Media menggunakan protocol yang berbeda-beda. Protokol pendistribusian ini disesuaikan dengan codec dari video dan audio yang diproduksi dan dikembangkan oleh perusahaan maupun komunitas pengembang. Secara garis besar Dua protokol yang mendukung berjalannya video streaming yaitu : 1. Transport Protocol yang menyediakan konektivitas secara end-to-end di jaringan untuk aplikasi streaming. Transport protocol terbagi menjadi User Datagram Protocol (UDP) dan Transmission Control Protocol (TCP). 2. Session Control Protocol yang mendefinisikan pesan dan prosedur untuk mengatur pengiriman data dari multimedia selama session terbentuk. Yang termasuk Session control protocol adalah Real-Time Protocol (RTP), Real- Time Streaming Protocol (RTSP), dan Real-Time Control Protocol (RTCP). Pada Layer Transport protokol utama yang digunakan untuk bertukar data adalah TCP dan UDP. TCP menggunakan komunikasi dua arah di mana biasanya terdapat acknowledgement sebagai balasan indikasi bahwa suatu informasi telah sampai atau diterima, sehingga TCP lebih memberikan jaminan bahwa pengantaran packet akan lebih reliable jika dibandingkan dengan UDP yang tidak memiliki fitur acknowledgement tersebut dan lebih bersifat komunikasi satu arah.

Pendistribusian File

Embed Size (px)

DESCRIPTION

file

Citation preview

Page 1: Pendistribusian File

Pendistribusian file-file Video Audio yang bersifat On-Demand maupun Live yang dilakukan oleh Server Media menggunakan protocol yang berbeda-beda. Protokol pendistribusian ini disesuaikan dengan codec dari video dan audio yang diproduksi dan dikembangkan oleh perusahaan maupun komunitas pengembang. Secara garis besar Dua protokol yang mendukung berjalannya video streaming yaitu :

1. Transport Protocol yang menyediakan konektivitas secara end-to-end di jaringan untuk aplikasi streaming. Transport protocol terbagi menjadi User Datagram Protocol (UDP) dan Transmission Control Protocol (TCP).

2. Session Control Protocol yang mendefinisikan pesan dan prosedur untuk mengatur pengiriman data dari multimedia selama session terbentuk. Yang termasuk Session control protocol adalah Real-Time Protocol (RTP), Real- Time Streaming Protocol (RTSP), dan Real-Time Control Protocol (RTCP).

Pada Layer Transport protokol utama yang digunakan untuk bertukar data adalah TCP dan UDP. TCP menggunakan komunikasi dua arah di mana biasanya terdapat acknowledgement sebagai balasan indikasi bahwa suatu informasi telah sampai atau diterima, sehingga TCP lebih memberikan jaminan bahwa pengantaran packet akan lebih reliable jika dibandingkan dengan UDP yang tidak memiliki fitur acknowledgement tersebut dan lebih bersifat komunikasi satu arah.

Salah satu penggunaan TCP adalah autentikasi password dan user commands seperti pause dan fast-forward. Kelemahan dari sifat TCP adalah memiliki respon yang kurang dalam kondisi jaringan yang sering berubah dan membuat overhead keseluruhan yang lebih besar. Namun pada beberapa kasus tertentu seperti di mana jaringan menggunakan firewall yang memblok UDP, penggunaan TCP lebih menguntungkan. Sementara itu, UDP bersifat memiliki overhead keseluruhan lebih kecil sehingga packet-packet yang diantarkan bisa lebih cepat sampai. Karena data video dan audio mengkonsumsi badwidth lebih besar maka default dari media streaming biasanya menggunakan UDP, terlebih jika streaming bersifat live.

Pada Layer Application protokol yang umum digunakan adalah RTSP, RTP ataupun RTCP. Beberapa server streaming juga ada yang menyediakan fitur protokol lain seperti HTTP dan MMS. Real-Time Streaming Protocol (RTSP) merupakan sebuah standar

Page 2: Pendistribusian File

protokol dalam mendukung presentasi multimedia, terutama jika broadcasting bersifat global dan berskala besar. RTSP menggunakan TCP untuk message kontrol pada player dan UDP untuk pengiriman data video dan audio. RTP merupakan Real-Time Transport Protocol di mana biasanya bekerja berdampingan dengan protokol RTSP untuk mendukung fitur real-time pada multimedia. Sedangkan Real-Time Control Protocol (RTCP) lebih bersifat untuk monitoring dan kontrol terhadap RTP sessions. Selain protokol-protokol di atas ada juga protokol lain yang digunakan bergantung pada player yang digunakan pada sisi client. Misal penggunaan protokol RealNetworks Data Transport (RDT) sebagai format packet saat Helix Streaming Server berkomunikasi secara RTSP dengan Real Player. Microsoft Media Services (MMS) yang digunakan untuk melayani presentasi multimedia dengan menggunakan Windows Media Player .

Protokol pendistribusian ini disesuaikan dengan codec dari video dan audio yang diproduksi dan dikembangkan oleh perusahaan maupun komunitas pengembang yang secara garis besar penggunaan protocol tersebut diataranya adalah :

1. RTSP ( Real Time Streaming Protocol ) , protocol ini sangat banyak digunakan oleh industri pengembang teknologi streaming media , hingga saat ini untuk player media pada Hanphone dan Smarphone telah terintegrasi dengan protocol RTSP ini . Player media pada handphone dan smartphone yang terintegrasi dengan protocol RTSP seperti pada vendor handphone dan Smarphone , baik berbasis Java J2ME , Symbian maupun Android yang telah bergabung dengan project Helix Player DNA yang merupakan produk yang dikembangkan oleh RealNetworks telah mampu memutar streaming media dengan Format RA, RV, RM, H264/AAC, H263/AMR, MPEG-4/AAC dan MPEG-4/AMR secara langsung. Protokol yang dikembangkan pertama kali oleh RealNetworks ini adalah protocol standard untuk pendistribusian streaming media. Port default yang digunakan adalah 544.

2. MMS ( Microsoft Media Server ) , adalah protocol yang digunakan untuk mendistribusikan streaming windows media yang dikembangkan oleh Microsoft . Dukungan codec yang dapat didistribusikan melalui protocol ini adalah WMA dan WMV. Namun saat ini Microsft windows media server telah dapat pula mengggunakan protocol RTSP dengan meridirect protocol HTTP yang dimiliki oleh MMS . Port default nya adalah 1935.

3. RTMP ( Real Time Message Protocol) , adalah protocol yang digunakan untuk mendistribusikan streaming berbasis Flash media yang dikembangkan oleh Adobe System , namun protocol RTMP saat ini hanya mampu diterima pada decoder/player media flah media yang bersifat embed player pada layanan web site. Dukungan codecs dapat didistribusikan adalah format FLV dan F4V yaitu FV6, MP3, H264 dan AAC.

4. HTTP ( Hyper Text Transfer Protocol ) , adalah protocol yang bersifat progressive download artinya file-file Video maupun Audio dengan segala format didownload secara utuh , namun untuk beberapa file dengan Codecs H264/AAC dengan menggunakan Flash Player proses Progresive Download tersamarkan karena file tersebut telah diputar berangsur-angsur , walaupun sebenarnya video tersebut di Download secara utuh.

http://blog.franzeast.com/sistem-protokol-jaringan-pada-teknologi-streaming.html

Page 3: Pendistribusian File

7 Layer OSI adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. OSI mempunyai sebuah kepanjangan, yaitu : Open System Inter Connection yang merupakan Kumpulan Layer-layer yang tidak salingbergantungan namun saling berkaitan satu sama lainnya, maksud dari pernyataan tersebut adalah masing-masing Layer sudah mempunyai Tugas dan Tanggung Jawab masing-masing dan Saling mengisi satu sama lain, dan sama halnya dengan sebuah kerjasama Kelompok. jika salah satu dari Layer tersebut tidak digunakan berarti tidak akan Terbentuk jaringan.

Komponen Penyusun 7 Layer OSI

7 OSI Layer memiliki 7 Layer yang Terdiri dari :

1. Physical Layer 2. DataLink Layer 3. Network Layer 4. Transport Layer 5. Session Layer 6. Presentation Layer 7. Application Layer.

Dari ke Tujuh layer tersebuat mempunyai 2 (dua) Tingkatan Layer, yaitu:

1. Lower Layer yang meliputi : Physical Layer, DataLink Layer, dan Network Layer.2. Upper Layer yang meliputi : Transport Layer, Session Layer, Presentation Layer, dan

Application Layer

Fungsi Masing-Masing Layer beserta Protokol dan Perangkatnya

Dari ke Tujuh Layer tersebut juga mempunyai Tugas dan Tanggung Jawab masing-masing, yaitu :

1. Physical Layer : Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan, topologi jaringan dan pengabelan. Adapun perangkat-perangkat yang dapat dihubungkan dengan Physical layer adalah NIC (Network Interface Card) berikut dengan Kabel - kabelnya

2. DataLink Layer : Befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yangdisebut sebagai frame. Pada Layer ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras seperti Halnya MAC Address, dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti HUB, Bridge, Repeater, dan Switch layer 2 (Switch un-manage) beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi Layer ini menjadi dua Layer anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).

3. Network Layer : Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan Router dan Switch layer-3 (Switch Manage).

Page 4: Pendistribusian File

4. Transport Layer : Berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada layer ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp paket-paket yang hilang di tengah jalan.

5. Session Layer : Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di layer ini juga dilakukan resolusi nama.

6. Presentation Layer : Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam Layer ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam Windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote Desktop Protocol (RDP)).

7. Application Layer : Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam layer  ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.

http://vengenzblog.blogspot.com/2013/03/7-layer-osi.html