86
PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE CYCLE) UNTUK MENGOPTIMALKAN JARINGAN WIRELESS PADA SMAN 6 LUWU ADELINA PATANDUNG 1604411177 FAKULTAS TEKNIK KOMPUTER UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO 2020

PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE …

  • Upload
    others

  • View
    27

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE …

i

PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT

LIFE CYCLE) UNTUK MENGOPTIMALKAN JARINGAN

WIRELESS PADA SMAN 6 LUWU

ADELINA PATANDUNG

1604411177

FAKULTAS TEKNIK KOMPUTER

UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO

2020

Page 2: PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE …

ii

PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE

CYCLE) UNTUK MENGOPTIMALKAN JARINGAN WIRELESS

PADA SMAN 6 LUWU

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana

Pada Program Studi Informatika Fakultas Teknik Komputer

Universitas Cokroaminoto Palopo

ADELINA PATANDUNG

1604411177

PROGRAM STUDI INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK KOMPUTER

UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO

2020

Page 3: PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE …

iii

Page 4: PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE …

iv

Page 5: PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE …

v

Page 6: PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE …

vi

ABSTRAK

Adelina patandung. 2020. Penerapan Metode NDLC (Network Development

Life Cycle) untuk Mengoptimalkan Jaringan Wireless pada SMA Negeri 6 Luwu

(dibimbing oleh Syafriadi dan Darmawati).

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan jaringan

menggunakan mikrotik, NMAP dan Speed Test pada SMA Negeri 6 Luwu.

Perangkat tersebut digunakan untuk menganalisis jaringan guna untuk

mengoptimalkan jaringan wireless dengan Metode Perancangan yang digunakan

adalah Network Development Life Cycle (NDLC) yang merupakan suatu

pendekatan proses dalam komunikasi data yang menggambarkan siklus yang awal

dan akhirnya dalam membangun sebuah jaringan komputer. Metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif yang dilakukan untuk mencari

informasi faktual dan mengidentifikasi masalah-masalah yang ada pada SMA

Negeri 6 Luwu, dengan langkah awal yaitu observasi dan wawancara dengan

mengajukan pertanyaan langsung dengan pihak yang bersangkutan dengan tujuan

mencari data yang real atau kejadian-kejadian nyata yang berada dilokasi

penelitian dan kemudian dirangkum agar dapat menentukan kebutuhan yang

diinginkan.

Kata kunci: Wireless, Network Development Life Cycle (NDLC), NMAP.

Page 7: PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE …

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

atas berkat dan rahmat yang dilimpahkan-Nya sehinggah penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya. Skripsi ini merupakan salah satu

syarat untuk memperoleh gelar Strata Satu (S-1) pada Universitas Cokroaminoto

Palopo (UNCP) Jurusan Teknik Informatika. Maka untuk memenuhi persyaratan

tersebut, penulis mencoba untuk menerapkan ilmu yang telah penulis dapat

selama dibangku kuliah kedalam bentuk karya tulis yang berjudul “Penerapan

Metode NDLC (Network Development Live Cycle) untuk Mengoptimalkan

Jaringan Wireless pada SMA Negeri 6 Luwu”.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih

banyak kekurangan, dan penulis berharap adanya kritik dan saran yang bersifat

membangun dari semua pihak yang nantinya digunakan untuk menyempurnakan

skripsi ini.

Penulis juga telah banyak memperoleh bantuan, arahan dan dorongan dari

berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

rasa terima kasih kepada:

1. Prof. Drs., Hanafie Mahtika., M.S selaku Rektor Universitas Cokroaminoto

Palopo.

2. Rusmala, S.Kom., M.Kom selaku Dekan Fakultas Teknik Komputer

Universitas Cokroaminoto Palopo

3. Nirsal, S.Kom., M.Kom, selaku Wakil Dekan Fakultas Teknik Komputer

Universitas Cokroaminoto Palopo.

4. Syafriadi, S.Kom., M.Kom, selaku pembimbing I yang telah banyak memberi

dorongan serta bimbingan kepada penulis selama penyusunan skripsi.

5. Darmawati, S.Pd., M.Pd, selaku pembimbing II yang telah banyak memberi

dorongan serta bimbingan kepada penulis selama penyusunan skripsi.

6. Seluruh Dosen dan Staf Universitas Cokroaminoto Palopo, yang telah banyak

memberikan dorongan dan inspirasi untuk menjadi mahasiswa yang tekun

dalam mengikuti perkuliahan.

Page 8: PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE …

viii

7. Orang tua dan saudara tercinta atas dukungannya baik moril maupun materil

serta perhatian yang sangat berarti bagi penulis.

8. Rekan-rekanku yang tidak dapat disebutkan satu persatu di lingkungan

kampus UNCP maupun diluar kampus, yang telah banyak membantu penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu dan penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita

semua dan menjadi bahan masukan dalam dunia pendidikan khususnya ilmu

komputer.

Palopo, Desember 2020

Adelina patandung

Page 9: PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE …

ix

RIWAYAT HIDUP

Adelina patandung, penulis lahir pada tanggal 29 April

1998, anak pertama dari empat bersaudara, buah hati dari

pasangan Yotan Kala’ tiku dan Milka. Penulis

menempuh pendidikan dasar di SDN 50 Pantilang tahun

2004 dan tamat tahun 2010. Kemudian pada tahun yang

sama penulis melanjutkan pendidikan ke sekolah

menengah pertama di SMP Negeri 1 Bastem dan tamat

pada tahun 2013. Selanjutnya penulis melanjutkan

pendidikan di SMK Negeri 1 Walenrang dan selesai pada tahun 2016. Pada tahun

yang sama penulis kembali melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi dan

terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Cokroaminoto Palopo dan memilih

Fakultas Teknik Komputer Program Studi Teknik Informatika. Pada akhir

studinya, penulis menyelesaikan skripsi dengan judul “Penerapan Metode NDLC

(Network Development Life Cycle) untuk Mengoptimalkan Jaringan Wireless pada

SMA Negeri 6 Luwu”.

Page 10: PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE …

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL ............................................................................... i

HALAMAN JUDUL .................................................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii

KETERANGAN HASIL SIMILARITY ..................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ...................................................... v

ABSTRAK ................................................................................................. vi

KATA PENGANTAR ................................................................................ vii

RIWAYAT HIDUP .................................................................................... viii

DAFTAR ISI .............................................................................................. ix

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. x

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 4

1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................... 4

1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori ................................................................................... 5

2.2 Hasil Penelitian yang Relevan ........................................................ 33

2.3 Kerangka Pikir ............................................................................... 34

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian ............................................................................... 36

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................... 39

3.3 Batasan Penelitian .......................................................................... 39

3.4 Tahapan Penelitian ......................................................................... 40

1. Pengumpulan Data ...................................................................... 40

2. Analisis Data ............................................................................... 41

3.Analisis Penelitian ........................................................................ 41

4. Rumus Pengukuran ...................................................................... 43

Page 11: PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE …

xi

5. Penarikan Kesimpulan ................................................................. 44

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil penelitian .............................................................................. 45

4.2 Pembahasan Penelitian ................................................................... 64

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan .................................................................................... 66

5.2 Saran .............................................................................................. 66

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 67

LAMPIRAN ............................................................................................... 69

Page 12: PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE …

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar.1 Jaringan PAN ............................................................................. 7

Gambar 2. Jaringan LAN ............................................................................ 8

Gambar 3. Jaringan MAN ........................................................................... 9

Gambar 4. Jaringan WAN ........................................................................... 9

Gambar 5. Jaringan Wireless ....................................................................... 10

Gambar 6. Host Terminal ........................................................................... 10

Gambar 7. Client Server ............................................................................. 11

Gambar 8. Peer to peer ............................................................................... 11

Gambar 9. Topologi Bus............................................................................. 12

Gambar 10. Topologi Star .......................................................................... 13

Gambar 11. Topologi Ring ......................................................................... 13

Gambar 11. Topologi Mesh ........................................................................ 14

Gambar 11. Topologi Hybrid ...................................................................... 14

Gambar 11. Topologi Tree .......................................................................... 15

Gambar 15. Ethernet Card .......................................................................... 16

Gambar 16. Hub ......................................................................................... 16

Gambar 17. Switch ..................................................................................... 17

Gambar 18. Repeater .................................................................................. 17

Gambar 19. Router ..................................................................................... 19

Gambar 20. Access Point ............................................................................ 20

Gambar 20. Modem .................................................................................... 21

Gambar 22. Kabel UTP .............................................................................. 27

Gambar 23. Kabel Fiber Optic .................................................................... 28

Gambar 24. Mikrotik .................................................................................. 29

Gambar 25. Kerangka Pikir ........................................................................ 35

Gambar 26. Analisis Sistem Berjalan .......................................................... 42

Gambar 27. Analisis Sistem yang diusulkan ............................................... 43

Gambar 28. Tampilan Interface Associated Devices .................................... 46

Gambar 29.Hasil uji kecepatan bandwith dengan SpeedTest ........................ 47

Gambar 30. Tampilan Winbox .................................................................... 48

Page 13: PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE …

xiii

Gambar 31.Tampilan Interface Winbox ...................................................... 48

Gambar 32. Konfigurasi DHCP Client ........................................................ 49

Gambar 33. Konfigurasi DNS ..................................................................... 49

Gambar 34. Pembuatan user ruang kepala sekolah ...................................... 50

Gambar 35. Pembuatan user ruang guru ..................................................... 51

Gambar 36. pembuatan user ruang tata usaha ............................................. 51

Gambar 37. Hasil Konfigurasi User Profil .................................................. 52

Gambar 38. Pembuatan hospot User Ruang Kepala Sekolah ....................... 52

Gambar 39. Pembuatan hotspot Ruang Guru .............................................. 53

Gambar 40. Pembuatan hotspot User Ruang Tata Usaha ............................. 53

Gambar 41. Hasil konfigurasi user .............................................................. 54

Gambar 42. Pembuatan Server Profile ........................................................ 54

Gambar 43. Tampilan DHCP Server ........................................................... 55

Gambar 44. Pembagian Bandwith Ruang Kepala Sekolah .......................... 55

Gambar 45. Pembagian Bandwith Ruang Guru ........................................... 56

Gambar 46. Pembagian Bandwith Ruang Tata Usaha ................................. 56

Gambar 47. Pengujian Idm Ruang Kepala Sekolah ..................................... 57

Gambar 48. Pengujian Idm Ruang Guru ..................................................... 58

Gambar 49. Pengujian Idm Ruang Tata Usaha ............................................ 59

Gambar 50. Pengujian SpeedTest Ruang Kepala sekolah ............................ 60

Gambar 51. Pengujian SpeedTest Ruang Guru ........................................... 61

Gambar 52. Pengujian SpeedTest Ruang Tata Usaha .................................. 62

Gambar 53. Tampilan Utama Nmap ........................................................... 62

Gambar 54. Hasil Scan jaringan menggunakan Nmap ................................. 63

Page 14: PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE …

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel Indikator pembanding ....................................................................... 63

Page 15: PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE …

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat telah membuat

banyak perubahan bagi kehidupan manusia dewasa ini. Hal ini ditandai dengan

perkembangan teknologi berbagai perangkat keras maupun lunak yang telah

membawa dampak yang cukup besar dalam hal penyajian informasi. Penyajian

informasi menjadi lebih cepat, lebih tepat dan lebih akurat tanpa dibatasi oleh

ruang dan waktu. Jaringan komputer bukanlah sesuatu yang baru saat ini hampir

disetiap perusahaan, perguruan tinggi, sekolah, perkantoran, cafe-cafe dan intansi-

instansi lainnya terdapat jaringan komputer untuk memperlancar arus informasi

tersebut.

Istilah Industri 4.0 lahirdari ide revolusi industry ke empat. European

Parliamentary Research Service dalam Davies (2015) menyampaikan bahwa

revolusi industry terjadi empat kali. Angka empat pada istilah Industri 4.0

merujuk pada revolusi yang keempat. Industri 4.0 merupakan fenomena yang unik

jika dibandingkan dengan tiga revolusi industri yang mendahuluinya. Industri 4.0

diumumkan secara apriori karena peristiwa nyatanya belum terjadi dan masih

dalam bentuk gagasan (Drath dan Horch, 2014). Istilah Industri 4.0 sendiri secara

resmi lahir di Jerman tepatnya saat diadakan Hannover Fair pada tahun 2011

(Kagermann dkk, 2011). Negara Jerman memiliki kepentingan yang besar terkait

hal ini karena Industri 4.0 menjadi bagian dari kebijakan rencana

pembangunannya yang disebut High-Tech Strategy 2020. Kebijakan tersebut

bertujuan untuk mempertahankan Jerman agar selalu menjadi yang terdepan

dalam dunia manufaktur (Heng, 2013). Beberapa negara lain juga turut serta

dalam mewujudkan konsep Industri 4.0 namun menggunakan istilah yang berbeda

seperti Smart Factories, Industrial Internet of Things, Smart Industry, atau

Advanced Manufacturing. Meski memiliki penyebutan istilah yang berbeda,

semuanya memiliki tujuan yang sama yaitu untuk meningkatkan daya saing

industri tiap Negara dalam menghadapi pasar global yang sangat dinamis. Kondisi

tersebut diakibatkan oleh pesatnya perkembangan pemanfaatan teknologi digital

di berbagai bidang. Industri 4.0 diprediksi memiliki potensi manfaat yang besar.

Page 16: PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE …

2

Industri 4.0 adalah mengenai perbaikan kecepatan fleksibilitas produksi,

peningkatan layanan kepada pelanggan dan peningkatan pendapatan.

Terwujudnya potensi manfaat tersebut akan member dampak positif terhadap

perekonomian suatu negara. Industri 4.0 memang menawarkan banyak manfaat,

namun juga memiliki tantangan yang harus dihadapi. Drath dan Horch (2014)

berpendapat bahwa tantangan yang dihadapi oleh suatu Negara ketika menerapkan

Industri 4.0 adalah munculnya resistansi terhadap perubahan demografi dan aspek

sosial, ketidak stabilan kondisi politik, keterbatasan sumber daya, risiko bencana

alam dan tuntutan penerapan teknologi yang ramah lingkungan. Menurut Jian Qin

dkk (2016), terdapat kesenjangan yang cukup lebar dari sisi teknologi antara

kondisi dunia industry saat ini dengan kondisi yang diharapkan dari Industri 4.0.

Penelitian yang dilakukan oleh Bala singham (2016) juga menunjukkan adanya

factor keengganan perusahaan dalam menerapkan Industri 4.0 karena kuatir

terhadap ketidak pastian manfaatnya. Berdasar beberapa penjelasan tersebut maka

sesuai dengan yang disampaikan oleh Zhou dkk (2015), secara umum ada lima

tantangan besar yang akan dihadapi yaitu aspek pengetahuan, teknologi, ekonomi,

social, dan politik. Guna menjawab tantangan tersebut, diperlukan usaha yang

besar, terencana dan strategis baik dari sisi regulator (pemerintah), kalangan

akademis maupun praktisi. Kagermann dkk (2013) menyampaikan diperlukan

keterlibatan akademisi dalam bentuk penelitian dan pengembangan untuk

mewujudkan Industri 4.0. Menurut Jian Qin dkk (2016) roadmap pengembangan

teknologi untuk mewujudkan Industri 4.0 masih belum terarah. Hal ini terjadi

karena Industri 4.0 masih berupa gagasan yang wujud nyata dari keseluruhan

aspeknya belum jelas sehingga dapat memunculkan berbagai kemungkinan arah

pengembangan.

Dalam penelitian ini akan dilakukan perbaikan dijaringan wireless LAN

pada SMA Negeri 6 Luwu. Dengan melakukan tata letak ulang access point dan

melakukan pengujian jaringan guna mengetahui performance dari jaringan.

Penggunaan WLAN sebagai rancangan infrastruktur jaringan bertujuan agar dapat

mempermudah staf dan guru dalam mengakses jaringan. Dalam membangun

jaringan WLAN digunakan metode NDLC agar dapat mengoptimalkan fungsi

Page 17: PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE …

3

jaringan dan memaksimalkan fungsi perangkat-perangkat yang nantinya akan

digunakan.

Jaringan Komputer Sebuah jaringan biasanya terdiri dari dua atau lebih

komputer yang saling berhubungan diantara satu dengan yang lainnya, dan saling

berbagi sumber daya misalnya CDROM, Printer, Pertukaran File, atau

memungkinkan untuk saling berkomunikasi secara elektronik. Komputer yang

terhubung tersebut dimungkinkan berhubungan dengan media kabel, saluran

telepon, gelombang radio, satelit atau infrared (Haryanto, Riadi2015).

Mikrotik router OS adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang dapat

menjadikan komputer biasa sebagai router network yang handal, mencakup

berbagai fitur untuk IP network dan jaringan wireless. Mikrotik dapat digunakan

dalam bentuk perangkat keras dan perangkat lunak yang dapat diinstal kedalam

PC.

SMA Negeri 6 Luwu adalah salah satu instansi pendidikan di Sulawesi

selatan yang sudah bias mengakses internet menggunakan jaringan wireless yang

dimana komputer server diletakkan pada ruangan kepala sekolah dan komputer

client diletakkan pada ruangan guru dan ruangan tata usaha. Pada saat hendak

melakukan beberapa pekerjaan yang berhubungan dengan koneksi jaringan

internet, pengguna sering mengalami kendala lambat loading sehingga

menghambat beberapa pekerjaan. Maka dari itu akan diterapkan metode NDLC

(Network Development Life Cycle) untuk mengoptimalkan jaringan wireless yang

lebih efektif, serta diperlukan hardware mikrotik router dan software Nmap dan

Speed Test. Speed Test digunakan untuk menguji kecepatan akses jaringan.

Dengan cara ini dapat diketahui apakah konfigurasi optimalisasi kecepatan pada

perangkat keras yang dilakukan sebelumnya sudah berjalan dengan baik atau

tidak. Untuk sistem keamanan dan manajemen bandwidth pada jaringan internet

SMA Negeri 6 LUWU menggunakan mikrotik router dengan bantuan software

nmap.

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka penulis terdorong untuk

melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Metode NDLC (Network

Development Live Cycle) untuk Mengoptimalkan Jaringan Wireless pada SMA

Negeri 6 Luwu”, guna membantu permasalahan yang ada di SMA Negeri 6 Luwu.

Page 18: PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE …

4

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan permasalahan pada penelitian ini adalah bagaimana

menerapkan metode NDLC (Network Development Live Cycle) untuk

mengoptimalkan jaringan wireless pada SMAN 6 Luwu?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan

hasil penerapan metode NDLC (Network Development Live Cycle) untuk

mengoptimalkan jaringan wireless pada SMAN 6 Luwu.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini:

1. Bagi Penulis

Dapat menambah ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki

penulis tentang penerapan metode NDLC (Network Development Live Cycle)

untuk mengoptimalkan jaringan wireless.

2. Bagi Lokasi Penelitian

Sebagai masukan untuk mengimplementasikan penerapan metode NDLC

(Network Development Live Cycle) dari analisis yang dilakukan guna

mengoptimalkan jaringan wireless yang dimiliki.

3. Bagi Universitas

Diharapkan dari hasil penelitian akan memberikan suatu hasil referensi

yang berguna dalam perkembangan dunia akademik khususnya dalam penelitian

yang akan datang. Dapat pula memberikan sumbangan pemikiran bagi

perkembangan teknologi informasi dalam dunia ilmu pengetahuan.

Page 19: PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE …

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

Kajian teori berisi topik-topik yang akan dibahas dalam penulisan skripsi

ini. Penulis akan menjelaskan materi-materi yang akan berhubungan dengan judul

penelitian yang telah diajukan.

1. Jaringan Komputer

Jaringan Komputer menurut Haryanto, Riadi (2015) Sebuah jaringan

biasanya terdiri dari dua atau lebih komputer yang saling berhubungan diantara

satu dengan yang lainnya, dan saling berbagi sumber daya misalnya CDROM,

Printer, Pertukaran File, atau memungkinkan untuk saling berkomunikasi secara

elektronik. Komputer yang terhubung tersebut dimungkinkan berhubungan

dengan media kabel, saluran telepon, gelombang radio, satelit atau infrared.

Jaringan komputer memungkinkan terjadinya komunikasi antar pengguna,

baik untuk teleconference maupun untuk mengirim pesan atau informasi yang

penting lainnya. Dengan menggunakan jaringan komputer, dua orang atau lebih

yang jaraknya sangat jauh akan lebih mudah bekerja sama. Jaringan komputer

akan memberikan layanan yang berbeda kepada perorangan di rumah-rumah

dibandingkan dengan layanan yang diberikan pada perusahaan.

Terdapat 3 hal pokok yang menjadi daya tarik jaringan computer pada

perorangan (Haryanto, Riadi 2015) yaitu:

a. Aksesinformasi yang berada di tempat lain (seperti akses berita terkini, info e-

government, e-commerce atau e-business, dan sebagainya).

b. Komunikasi person to person (seperti e-mail, chatting, video conference dan

sebagainya).

c. Hiburan interaktif (seperti nonton acara tv on-line, radio streaming, download

film atau lagu, dan lain-lain).

Madcoms (2015:2) menyatakan bahwa jaringan komputer adalah sebuah

sistem yang terdiri atas beberapa unit komputer yang didesain sedemikian rupa

sebagaimana tujuan utamanya yakni untuk dapat berbagi sumber daya (CPU,

printer, scanner, plotter, harddisk, dan lain-lain), berkomunikasi (pesan instan,

surel), dan dapat mengakses informasi (situs web). Menurut pembagiannya,

Page 20: PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE …

6

jaringan komputer dapat dibedakan menjadi dua jenis, yakni jaringan terdistribusi

dan jaringan tersentral.

Jaringan terdistribusi adalah jaringan komputer yang cara kerjanya

dilakukan oleh semua perangakat komputer di dalamnya. Ini berarti tidak ada

perbedan antara Server dengan Client. Sedangkan jaringan tersentral adalah

jaringan komputer yang cara kerjanya berbeda baik itu Sever maupun Client.

Pemusatan jaringan computer tersentralisasi adalah pada komputer server.

2. Kecepatan Jaringan (Bandwidth)

Bandwidth merupakan nilai hitung atau perhitungan konsumsi transfer

data telekomunikasi yang dihitung dalam satuan bit per detik (bps) yang terjadi

antara komputer server dan komputer client dalam waktu tertentu dalam sebuah

jaringan komputer.

Bandwidth di alokasikan ke komputer yang ada di dalam jaringan dan

akan mempengaruhi kecepatan transfer data pada jaringan tersebut, sehingga

semakin besar bandwidth jaringan maka semakin cepat pula kecepatan transfer

data yang dapat dilakukan oleh client maupun server. Pada sebuah jaringan,

bandwidth terbagi menjadi 2 jenis, yaitu:

a. Bandwidth Digital, adalah jumlah atau volume suatu data (dalam satuan bit

per detik/bps) yang dapat dikirim melalui suatu saluran komunikasi tanpa

adanya distorsi.

b. Bandwidth Analog, merupakan perbedaan anatara frekuensi terendah dan

frekuensi tertinggi dalam sebuah rentang frekuensi yang diukur dalam satuan

Hz (Hertz) untuk menentukan banyaknya informasi yang dapat ditransmisikan

dalam suatu saat.

3. Analisis

Analisis menurut Riadi 2011:75 (dalam Abbas, 2018) merupakan

sekumpulan kegiatan, aktivitas atau proses yang saling berkaitan untuk

memecahkan masalah atau memecahkan komponen menjadi lebih detail dan

digabungkan kembali laluditarik kesimpulan. Analisis merupakan suatu kegiatan

berfikir untuk menguraikan suatu keseluruhan menjadi komponen sehingga dapat

menegenal tanda-tanda dari setiap komponen, hubungan satu sama lain dan fungsi

Page 21: PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE …

7

masing-masing dalam sautu keseluruhan yang terpadu. Analisis juga dapat

diartikan sebagai proses untuk mengurai, membedakan memilih sesuatu untuk

digolongkan atau dikelompokkan menurut kriteria tertentu kemudian diteliti dan

ditafsirkan maknanya. Proses analisis adalah proses untuk menentukan kebutuhan

yang diperlukan untuk membangun jaringan komputer, diitem gateway sekaligus

sebagai pemfilter beberapa aplikasi. Analisis dilakukan untuk membuat suatu

bentuk rancangan jaringan komputer yang akan digunakan dalam penelitian.

Islamiyah (2015) analisis sistem di defenisikan sebagai penguraian dari

suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan

maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan,

hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan

perbaikan-perbaikannya.

4. Klasifikasi Jaringan

a. Berdasarkan Jangkauan Area atau Lokasi

Berdasarkan jangkauan area atau lokasi, jaringan dibedakan menjadi

beberapa jenis Madcoms (2015:3-5) yaitu:

1) Personal Area Network (PAN)

Saat anda menghubungkan komputer atau perangkat lain seperti

handphone, PDA, keyboard, mouse, headset wireless, kamera dan peralatan lain

yang jaraknya cukup dekat sekitar 4-6 meter, maka Anda telah membentuk suatu

sistem jaringan pribadi atau Personal Area Network. Dalam hal ini yang paling

penting adalah Anda sendiri yang mengendalikan (authoritas) pada semua

peralatan tersebut. Selain dihubungkan langsung ke komputer lewat port USB

atau FireWere, PAN juga sering dibentuk dengan teknologi wireless atau nirkabel

seperti bluetooth, Infrared atau WIFI.

Gambar 1. Jaringan PAN

Sumber: HadiAhmaddul

Page 22: PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE …

8

2) Local Area Network (LAN)

LAN adalah jenis jaringan yang dibatasi oleh area yang relatif kecil.

Jaringan jenis ini biasanya menghubungkan antar-komputer satu dengan lainnya

atau bisa juga node satu dengan node lainnya. Daerah jangkauan LAN tidaklah

terlalu jauh, misal dalam suatu ruangan atau saru area dengan radius antara 100 m

sampai 2.000 m, tergantung dari jenis kabel yang digunakan. Penerapan jaringan

jenis ini biasanya dibangun untuk perkantoran skala kecil atau Usaha Kecil

Menengah (UKM). Jika diterapkan pada perusahaan besar maka penggunaannya

hanya akan diletakkan dalam ruang lingkup kecil, seperti per ruangan atau

perkantor.

Gambar 2. Jaringan LAN

Sumber: Hadi Ahmaddul

3) Metropolitan Area Network (MAN)

Pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan

biasanya memakai teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup

kantor-kantor perusahaan yang berdekatan dan dapat dimanfaatkan untuk

keperluan pribadi swasta atau umum. MAN biasanya mampu menunjang data dan

suara, dan bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel. MAN hanya

memiliki sebuah atau dua buah kabel dan tidak mempunyai elemen switching,

yang berfungsi untuk mengatur paket melalui beberapa output kabel. Adanya

elemen switching membuat rancangan menjadi lebih sederhana. Di dalam jaringan

MAN hanya memiliki satu atau dua buah kabel yang fungsinya untuk mengatur

paket melalui abel output.

Page 23: PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE …

9

Gambar 3. Jaringan MAN

Sumber: HadiAhmaddul

4) Wide Area Network (WAN)

WAN adalah sebuah jaringan yang memiliki jarak yang sangat luas,

karena radiusnya mencakup sebuah negara dan benua. Pada sebagian besar WAN,

komponen yang dipakai dalam berkomunikasi biasanya terdiri dari dua

komponen, yaitu kabel transmisi dan elemen switching. Kabel transmisi berfungsi

untuk memindahkan bit-bit dari satu komputer ke komputer lainnya, sedangkan

elemen switching disini adalah sebuah komputer khusus yang digunakan untuk

menghubungkan dua buah kabel transmisi atau lebih. Saat data yang dikirmkan

sampai ke kabel penerima, elemen switching harus memilih kabel pengirim untuk

meneruskan pesan-pesan tersebut.

Gambar 4. Jaringan WAN

Sumber: HadiAhmaddul

Page 24: PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE …

10

5) Jaringan Tanpa Kabel

Jaringan tanpa kabel (wireless) atau jaringan nirkabel menurut Madcoms

(2015:5) merupakan suatu jalan keluar terhadap komunikasi yang tidak bisa

dilakukan dengan jaringan yang menggunakan kabel. Pada saat ini jaringan

nirkabel atau wirelesssudah banyak digunakan dengan memanfaatkan jasa satelit

dan bahkan mampu memberikan kecepatan akses yang lebih cepat bila

dibandingkan dengan jaringan yang menggunakan kabel.

Gambar 5. Jaringan Wireless

Sumber: dosenit.com

b. Berdasarkan Cara Pemrosesan Data dan Pengaksesannya

Berdasarkan cara pemrosesan data dan pengaksesan jaringan didefenisikan

oleh Wiharsono Kurniawan (2007:23-25) yaitu:

1) Host-Terminal

Seperti halnya jaringan tipe client-server, tipe jaringan ini terdiri dari satu

atau lebih dari satu komputer server dengan kemampuan memproses data yang

relatif besar. Pada jaringan ini komputer server dihubungkan menggunakan kabel

serial atau kabel RS-323 dari keluaran terminal input-output ke beberapa dumb

terminal pada komputer server.

Gambar 6. Host Terminal

Sumber : dosenit.co

Page 25: PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE …

11

2) Client-Server

Tipe jaringan ini terdiri dari sejumlah komputer dengan memakai satu atau

beberapa komputer yang dijadikan server dan dihubungkan dengan sejumlah

komputer client. Jadi pada jaringan ini bisa terdapat satu atau lebih dari satu

server untuk mengendalikan beberapa komputer client.

Pada jaringan ini komputer server hanya bertugas memberikan service-

service seperti database server, file server dan lain sebagainya. Sementara

komputer client pada jaringan ini hanya memakai service-service yang diberikan

oleh server. File-file yang berhubungan dengan data pribadi server tidak bisa

diakses oleh client, kecuali client tersebut mendapatkanhak akses dari server.

Gambar 7. Client Server

Sumber : dosenit.com

3) Peer To Peer

Pada tipe jaringan ini pertukaran data hanya dapat kita lakukan antar dua

komputer atau beberapa komputer dalam satu area kerja. Jaringan ini bisa kita

buat dengan menghubungkan dua komputer melalui kabel jaringan tipe crossover

(khusus untuk dua komputer), atau menggunakan kabel straight yang terhubung

dengan hub atau switch (untuk komputer atau area).

Dalam hirarki jaringan, komputer yang terhubung dalam tipe jaringan ini

memiliki kedudukan yang sama antara satu dengan yang lain. Artinya, setiap

komputer di dalam jaringan dapat bertindak sebagai server maupun client. Jadi

jaringan tidak terpaku pada satu komputer saja yang bertindak sebagai server.

Gambar 8. Peer to peer

Sumber: dosenit.com

Page 26: PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE …

12

5. Topologi jaringan

Madcoms (2015:8-14) menyatakan bahwa topologi jaringan merupakan

gambaran pola hubungan antara komponen-komponen jaringan, yang meliputi

komputer server, komputer client/workstation, hub/switch, pengkabelan dan

komponen jaringan yang lain. Terdapat beberapa topologi jaringan yang dapat

disesuaikan dengan kondisi lapangan.

a. Topologi Jaringan Bus

Topologi BUS adalah topologi yang umum dalam LAN. Topologi ini

menghubungkan komputer secara berantai (daisy-chain) menggunakan perantara

kabel tunggal jenis koaksial. Ujung-ujung kabel koaksial harus ditutup dengan

tahanan (terminator resistor) untuk menghindari pantulan yang dapat

menimbulkan gangguan dan menyebabkan kerusakan jaringan. Konektor yang

digunakan untuk menghubungkan kabel dan dan komputer adalah konektor BNC.

Pada setiap network adapter (LAN Card) dipasang konektor BNC tipe T

bercabang. Kabel koaksial dihubungkan satu dengan yang lainnya dengan

konektor BNC. Topologi ini mudah dipasang dan murah, tetapi bila terjadi

kerusakan terhadap salah satu komputer, komputer lainnya kemungkinan akan

terganggu. Kecepatan yang bisa dicapai hanya sampai dengan 10 Mbps.

Gambar 9. Topologi Bus

Sumber: Syafrizal Melwin

b. Topologi Jaringan Star

Terminal pusat dalam topologi STAR bertindak sebagai pengatur dan

pengendali semua komunikasi data. Semua kontrol dalam topologi STAR

dipusatkan pada satu titik yang dinamakan primary station dan terminal lain

sebagai secondary station. Satu titik yang dimaksudkan dalam hal ini adalah suatu

Page 27: PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE …

13

perangkat jaringan yang dinamakan HUB/SWITCH. Hub/switch berfungsi untu

menerima sinyal-sinyal dari komputer dan meneruskannya ke semua komputer

yang berhubungan dengan hub/switch tersebut. Jaringan dengan topologi ini lebih

mahal dan lebih sulit untuk pemasangannya. Kabel yang digunakan adalah kabel

UTP kategori 5,5e, atau kategori 6.

Gambar 10. Topologi Star

Sumber: Syafrizal Melwin

c. Topologi Jaringan Ring

Topologi RING hampir sama dengan topologi BUS, perbedaannya adalah

ujung dari topologi ini dihubungkan dengan ujung yang lain hingga menyerupai

lingkaran. Topologi Ring diperkenalkan oleh IBM untuk mendukung protokol

token ring yang diciptakan IBM.

Gambar 11. Topologi Ring

Sumber: Syafrizal Melwin

d. Topologi Jaringan Mesh

Pada topologi-topologi diatas redundansinya masih kurang, sehingga perlu

adanya topologi yang punya redundandsi yang banyak sehingga tidak mungkin

Page 28: PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE …

14

jaringan itu down, walaupun ada node yang rusak. Walaupun ada redundansi yang

tidak ekonomis, tapi topologi Mesh ini kadang diperlukan jika kita ingin topologi

yang benar-benar handal sekali, sehingga tidak ada yang bisa menyebabkan gagal

karena jika ada satu node yang rusak, maka akan langsung digantikan oleh node

yang lain.

Gambar 12. Topologi Mesh

Sumber: Syafrizal Melwin

e. Topologi Jaringan Hybrid

Topologi jaringan hybrid adalah topologi jaringan komputer yang

kompleks, dibangun di atas dari dua atau lebih topologi jaringan. Jaringan hybrid

bisa saja gabungan antara topologi jaringan Star-Bus, Star-Ring, dan jaringan

Mesh dengan hubungan antara berbagai komputer pada jaringan. Jaringan Mesh

idealnya memungkinkan setiap komputer memiliki koneksi langsung ke masing-

masing komputer lain.

Gambar 13. Topologi Hybrid

Sumber: Syafrizal Melwin

Page 29: PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE …

15

f. Topologi Jaringan Tree

Topologi Tree atau sering disebut sebagai topologi pohon adalah topologi

jaringan komputer yang secara hirarki merupakan kombinasi dari topologi Star

dan Bus. Jadi, untuk memahami topologi Tree, maka Anda harus memahami

mengenai topologi Star dan Bus. Topologi Tree biasanya digunakan untuk

interkoneksi antar sentral dengan hirarki yang berbeda. Untuk hirarki yang lebih

rendah digambarkan pada lokasi yang rendah dan semakin ke atas mempunyai

hirarki semakin tinggi. Topologi Tree merupakan topologi yang terbaik untuk

jaringan komputer yang memiliki skala yang besar apabila dibandingkan dengan

topologi komputer lainnya seperti Ring dan Star.

Gambar 14.Topologi Tree

Sumber: Syafrizal Melwin)

6. Perangkat Jaringan

Perangkat keras jaringan komputer menurut Madcoms (2015:24) adalah

perangkat yang digunakan untuk menghubungkan komputer ke komputer lainnya

dalam jaringan untuk tujuan berbagi data, berbagi informasi serta berbagi

periperal dalam jaringan.

Adapun perangkat keras jaringan menurut Madcoms (2015:23) adalah:

a. Ethernet Card

Ethernet Card merupakan perangkat yang dipasang pada sebuah PC yang

berfungsi untuk dapat berkomunikasi dengan komputer lain melalui jaringan LAN

(Local Area Network). Setiap ethernet card memiliki MAC Address (Medium

Page 30: PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE …

16

Access Control) yang bersifat unik, yang berarti tidak ada dua Ethernet Card yang

memiliki MAC Address yang sama.

Gambar 15. Ethernet Card

Sumber: Salamadian

b. Hub

Hub merupakan perangkat jaringan yang bekerja di OSI Layer 1 (Physical

Layer). Hub berfungsi sebagai penerima sinyal dari sebuah komputer, kemudian

mentransmisikan ke komputer lain. Dengan kata lain, hub bekerja sebagai

penyambung, concentrator, dan sebagai penguat sinyal pada kabel UTP

(Unshielded Twisted Pair).

Hub tidak mengenal MAC Address/Physical Address, sehingga tidak

dapat memilah data yang harus ditransmisikan, sehingga collision pada sebuah

jaringan tidak dapat dihindari. Collision (tabrakan data) merupakan suatu kondisi

apabila terdapat dua device yang mengirim data pada saat bersamaan yang akan

berakibat hilangnya data.

Sebuah hub dapat berfungsi sebagai Hub Aktif ataupun sebagai Hub Pasif.

Hub Aktif dapat difungsikan sebagai penguat sinyal sebelum sinyal tersebut

dikirim kembali ke komputer lain. Sedangkan Hub Pasif hanya berfungsi sebagai

pembagi atau pemisah sinyal yang ditransmisikan pada sebuah jaringan. Pada

sebuah Hub terdapat beberapa port yang digunakan memasang konektor RJ45

yang sudah terpasang pada kabel UTP. Pada saat Anda membeli Hub sesuaikan

jumlah port dengan jumlah komputer yang terhubung dengan jaringan.

Gambar 16.Hub TP-Link UH720

Sumber: Salamadian

Page 31: PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE …

17

c. Switch

Switch merupakan perangkat jaringan yang bekerja pada OSI Layer 2

(Data Link Layer). Switch berfungsi hampir sama seperti Hub. Switch mengenal

MAC Address yang digunakan untuk memilah data mana yang harus

ditransmisikan. Switch menampung daftar MAC Address yang dihubungkan

dengan port-port yang digunakan untuk menentukan kemana harus mengirim

paket, sehingga akan mengurangi traffic pada jaringan.

Switch menggunakan transmisi Full Duplex di mana memiliki jalur antara

Receive dan Transmit data yang terpisah. Walaupun collision masih mungkin

dapat terjadi, tetapi sudah diminimalisir.

Gambar 17.SwitchD-link dgs-108 8-port

Sumber: Salamadian

d. Repeater

Semakin besar sebuah jaringan komputer akan memerlukan jarak

jangkauan yang lebih besar dibandingkan jarak standar yang bisa didukung oleh

kabel. Oleh sebab itu dibutuhkan adanya Repeater.

Repeater berfungsi untuk memperpanjang atau memperkuat jangkauan

maksimum kabel jaringan. Repeater akan mengambil sinyal yang diterimanya dari

komputer lalu meregenerasi sinyal tersebut sehingga integritas sinyal tetap terjaga

walaupun jarak yang ditempuh cukup jauh.

Repeater tidak memiliki kemampuan untuk mengarahkan traffic di

jaringan atau menentukan rute yang ditempuh oleh data. Repeater hanya befungsi

untuk memperpanjang atau memperkuat sinyal saja dalam jaringan komputer.

Gambar 18. Repeater Metrox Veos

Sumber: Salamadian

Page 32: PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE …

18

e. Bridge

Bridge merupakan perangkat jaringan yang berguna untuk menjaga

bandwidth yang ada di jaringan. Perangkat ini hampir sama dengan repeater,

tetapi Bridge mampu menghubungkan antar jaringan yang menggunakan

transmisi berbeda. Misalnya, jaringan Ethernet baseband dengan ethernet

broadband. Bridge juga dapat menghubungkan jaringan yang menggunakan tipe

kabel yang berbeda ataupun topologi yang berbeda. Bridge dapat mengetahui

alamat setiap komputer pada setiap jaringan.

Ketika ukuran jaringan mulai membesar, lalu lintas data yang mengaliri

jaringan bisa lebih besar dari bandwidth yang disediakan pada media jaringan.

Untuk menanggulangi hal ini, slah satu cara yang bisa dipakai adalah dengan

memecah-mecah jaringan ke segmen-segmen yang lebih kecil. Segmen-segmen

tersebut kemudian dihubungkan ke bridge.

Bridge merupakan komponen yang lebih canggih dibandingkan Hub dan

Repeater, dan di dalamnya terdapat software untuk membantu pekerjaannya.

Bridge dapat membaca MAC Address yang ada di tiap segmen jaringan, Bridge

dapat menjaga lalu lintas data yang tidaklokalkesegmenlainnya.

f. Router

Router merupakan perangkat yang lebih canggih dibandingkan dengan

Bridge dan Switch. Sebuah router terdiri atas hardware dan software (memiliki

sistem operasi sendiri) untuk mengatur rute data dari asal sumber ke tujuan.

Router memiliki sistem operasi yang canggih yang memungkinkan kita untuk

mengkonfigurasi port-port koneksinya. Anda dapat melakukan paket data dari

berbagai protocol jaringan yang berbeda, seperti TCP/IP, IPX/SPX dan Apple

Talk.

Router juga membagi LAN ke dalam segmen-segmen yang sudah

memiliki traffic data yang besar dan jenuh. Router juga dapat menghubungkan

jaringan-jaringan teknologi WAN yang berlainan. Kadang router juga memiliki

fungsi sebagai Hub, Access Point sekaligus Repeater.

Segmen-segmen di jaringan yang dibuat oleh router dinamakan subnet.

Pembagian jaringan menjadi subnet ini berdasarkan skema pengalaman yang

digunakan jaringan, misalnya memakai IP (Internet Ptotocol) Address. Lalu lintas

Page 33: PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE …

19

data yang ditujukan disubnet akan dibuat tetap di subnet tersebut sehingga tidak

membuat lalu lintas data di jaringan menjadi penuh. Proses routing ini akan

menghemat bandwidth jaringan. Router yang ada di pasaran menjadi tiga, yaitu:

1. Router PC: komputer dengan sistem operasi yang memiliki fasilitas untuk

membagi dan men-sharing IP-Address. Perangkat jaringan (PC) yang

terhubung ke komputer tersebut akan dapat menikmati IP Address atau

koneksi Internet yang disebarkan oleh sistem operasi tersebut. Contoh sistem

operasi yang dapat digunakan untuk Router ada sistem operasi yang berbasis

client-server, seperti Windows NT, Windows NT 4.0, Windows 2000 Server,

Windows 2003 Server, Mikrotik (berbasis Linx), dan lain-lain.

2. Router Aplikasi: aplikasi yang dapat diinstall pada sistem operasi tersebut

akan memiliki kemampuan seperti Router. Contoh dari aplikasi ini adalah

Winroute, WinGate, SpyGate dan WinProxy.

3. Router Hardware: hardware yang memiliki kemampuan seperti router

sehingga dari hardware tersebut dapat memancarkan atau membagi IP

Address dan men-sharing IP Address. Contoh dari hardware ini adalah router

buatan pabrik, seperti Cisco, Planet dan Mikrotik.

Gambar 19. Router D-link L7-N-R200-N300

Sumber: Salamadian

g. Access Point

Apabila anda mengetahui bahwa router memilki fungsi yang sama seperti

access point, lalu apa keunggulan dari access point? Access point memiliki

keunggulan, yaitu harganya yang lebih murah dibandingkan dengan router, serta

pengaplikasiannya yang jauh lebih sederhana. Acces point hanya digunakan untuk

memancarkan sinyal wireless yang diterima dari router ataupun broadband untuk

Page 34: PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE …

20

membuat suatu jaringan WLAN atau wireless area network. Fungsi ini jauh lebih

sederhana apabila dibandingkan dengan router, yang memiliki fungsi yang sangat

kompleks dan banyak.

Gambar 20. Access Point TP-Link WR845N

Sumber: Salamadian

h. Modem

Modem (Modulator Demodulator) alat ini memungkinkan PC, mini

komputer, atau mainframe untuk menerima dan mengirimkan paket data dalam

bentuk digital melalui saluran telepon. digunakan untuk menghubungkan PC

dengan internet. Cara menghubungkan PC dengan internet ada beberapa macam,

yaitu dengan menggunakan line telepon, kabel modem, satelit, ADSL

(Assymmetric Digital Subscriber Line), dan lain sebagainya. Terdapat dua macam

model yang dapat kita gunakan yaitu modeminternal dan modem eksternal.

Modem internal berupa sebuah kartu yang dapat kita pasangkan pada salah satu

slot komputer dan menggunakan power supply dari PC. Sementara modem

eksternal biasanya terletak di dalam case tersendiri di dalam power supply

terpisah, dan pada umumnya memiliki adaptor. Modem eksternal tersambung

pada komputer menggunakan kabel serial yang terkoneksi pada port serial di

bagian belakang PC.

Page 35: PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE …

21

Gambar 21. Modem TP-Link WR740N

Sumber: Salamadian

7. NDLC (Network Development Life Cycle)

Network Development Life Cycle (NDLC) menurut Sandy Kosasi

(2011:126-130) merupakan suatu metode yang digunakan dalam mengembangkan

atau merancang jaringan infrastruktur yang memungkinkan terjadinya pemantauan

jaringan untuk mengetahui statistik dan kinerja jaringan. Hasil analisis kinerja

tersebut dijadikan sebagai pertimbangan dalam perancangan desain jaringan, baik

desain jaringan yang bersifat fisik atau jaringan logis. Dalam proses

pengembangan sistem informasi, NDLC merupakan salah satu komponen dari

sejumlah komponen lainnya. Dengan demikian NDLC hanya dapat dilaksanakan

apabila proses sebelumnya sudah selesai dikerjakan seperti melakukan

perencanaan strategi bisnis, siklus hidup pengembangan aplikasi, dan analisis

pendistribusian data.

Keberhasilan penerapan NDLC secara efektif dalam mendistribusikan

segala informasi secara tepat dan akurat akan sangat menentukan pencapaian

tujuan strategi bisnis perusahaan saat ini dan diwaktu mendatang. Melalui model

NDLC dapat menjadikan sebuah perusahaan memiliki serangkaian arsitektur

teknologi informasi jaringan yang efisien dan efektif dalam proses

penggembangan sistem informasi perusahaan. Kinerja perusahaan dapat menjadi

lebih produktif dengan spesifikasi informasi yang terukur, standarisasi dokumen,

meniadakan keterlambatan penyajian informasi, meminumkan resiko dan

kegagalan distribusi informasi dan menjadikan perusahaan lebih profitable.

Tahapan-tahapan dalam Network Development Life Cycle, yaitu :

Page 36: PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE …

22

1. Analysis : Tahap awal ini dilakukan analisa kebutuhan, analisa permasalahan

yang muncul, analisa keinginan user, dan analisa topologi / jaringan yang

sudah ada saat ini. Metode yang biasa digunakan pada tahap ini diantaranya ;

1) Wawancara, dilakukan dengan pihak terkait melibatkan dari struktur

manajemen atas sampai ke level bawah / operator agar mendapatkan data yang

konkrit dan lengkap. pada kasus di Computer Engineering biasanya juga

melakukan brainstorming juga dari pihak vendor untuk solusi yang ditawarkan

dari vendor tersebut karena setiap mempunyai karakteristik yang berbeda

2) Survey langsung kelapangan, pada tahap analisis juga biasanya dilakukan

survey langsung kelapangan untuk mendapatkan hasil sesungguhnya dan

gambaran seutuhnya sebelum masuk ke tahap design, survey biasa dilengkapi

dengan alat ukur seperti GPS dan alat lain sesuai kebutuhan untuk mengetahui

detail yang dilakukan.

3) Membaca manual atau blueprint dokumentasi, pada analysis awal ini juga

dilakukan dengan mencari informasi dari manual-manual atau blueprint

dokumentasi yang mungkin pernah dibuat sebelumnya. Sudah menjadi

keharusan dalam setiap pengembangan suatu sistem dokumentasi menjadi

pendukung akhir dari pengembangan tersebut, begitu juga pada project

network, dokumentasi menjadi syarat mutlak setelah sistem selesai dibangun.

4) Menelaah setiap data yang didapat dari data-data sebelumnya, maka perlu

dilakukan analisa data tersebut untuk masuk ke tahap berikutnya. Adapun

yang bias menjadi pedoman dalam mencari data pada tahap analysis ini

adalah:

a. User / people : jumlah user, kegiatan yang sering dilakukan, peta politik

yang ada, level teknis user.

b. Media H/W & S/W : peralatan yang ada, status jaringan, ketersedian data

yang dapat diakses dari peralatan, aplikasi s/w yang digunakan

c. Data : jumlah pelanggan, jumlah inventaris sistem, sistem keamanan

yang sudah ada dalam mengamankan data.

d. Network : konfigurasi jaringan, volume trafik jaringan, protocol,

monitoring network yang ada saat ini, harapan dan rencana pengembangan

kedepan.

Page 37: PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE …

23

e. Perencanaan fisik : masalah listrik, tata letak, ruang khusus, sistem

keamanan yang ada, dan kemungkinan akan pengembangan kedepan.

2. Design : Dari data-data yang didapatkan sebelumnya, tahap Design ini akan

membuat gambar design topology jaringan interkoneksi yang akan dibangun,

diharapkan dengan gambar ini akan memberikan gambaran seutuhnya dari

kebutuhan yang ada. Design bias berupa design struktur topology, design

akses data, design tata layout perkabelan, dan sebagainya yang akan

memberikan gambaran jelas tentang project yang akan dibangun. Biasanya

hasil dari design berupa; Gambar-gambar topology (server farm, firewall,

datacenter, storages, lastmiles, perkabelan, titik akses dan sebagainya)

Gambar-gambar detailed estimasi kebutuhan yang ada

3. Simulation Prototype : beberapa networker’s akan membuat dalam bentuk

simulasi dengan bantuan Tools khusus di bidang network seperti BOSON,

PACKET TRACERT, NETSIM, dan sebagainya, hal ini dimaksudkan untuk

melihat kinerja awal dari network yang akan

dibangun dan sebagai bahan presentasi dan sharing dengan team work lainnya.

Namun karena keterbatasan perangkat lunak simulasi ini, banyak para

networker’s yang hanya menggunakan alat Bantu tools VISIO untuk

membangun topology yang akan didesign.

4. Implementation : di tahapan ini akan memakan waktu lebih lama dari

tahapan sebelumnya. Dalam implementasi networker’s akan menerapkan

semua yang telah direncanakan dan di design sebelumnya. Implementasi

merupakan tahapan yang sangat menentukan dari berhasil / gagalnya project

yang akan dibangun dan ditahap inilah Team Work akan diuji dilapangan

untuk menyelesaikan masalah teknis dan non teknis. Ada beberapa Masalah-

masalah yang sering muncul pada tahapan ini, diantaranya :

1) Jadwal yang tidak tepat karena faktor-faktor penghambat,

2) Masalah dana / anggaran dan perubahan kebijakan

3) Team work yang tidak solid

Page 38: PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE …

24

4) Peralatan pendukung dari vendor makanya dibutuhkan manajemen project dan

manajemen resiko untuk menimalkan sekecil mungkin hambatan-hambatan

yang ada.

5. Monitoring : setelah implementasi tahapan monitoring merupakan tahapan

yang penting, agar jaringan komputer dan komunikasi dapat berjalan sesuai

dengan keinginan dan tujuan awal dari user pada tahap awal analisis, maka

perlu dilakukan kegiatan monitoring. Monitoring bisa berupa melakukan

pengamatan pada :

1) Infrastruktur hardware : dengan mengamati kondisi reliability / kehandalan

system yang telah dibangun (reliability = performance + availability +

security), Memperhatikan jalannya packet data di jaringan ( pewaktuan,

latency, peektime, troughput).

2) Metode yang digunakan untuk mengamati ”kesehatan” jaringan dan

komunikasi secara umum secara terpusat atau tersebar

Pendekatan yang paling sering dilakukan adalah pendekatan Network

Management, dengan pendekatan ini banyak perangkat baik yang lokal dan

tersebar dapat di monitor secara utuh.

6. Management, di manajemen atau pengaturan, salah satu yang menjadi

perhatian khusus adalah masalah Policy, kebijakan perlu dibuat untuk

membuat / mengatur agar sistem yang telah dibangun dan berjalan dengan

baik dapat berlangsung lama dan unsur Reliability terjaga. Policy akan sangat

tergantung dengan kebijakan level management dan strategi bisnis perusahaan

tersebut. IT sebisa mungkin harus dapat mendukung atau alignment dengan

strategi bisnis perusahaan.

7. Wireless Fidelity

Wireless (nirkabel) adalah teknologi yang menghubungkan dua piranti

untuk bertukar data tanpa media kabel. Adapun wireless fidelity (wifi), yaitu

perangkat standar yang digunakan untuk komunikasi jaringan lokal tanpa kabel

(Wireless Local Area Network/WLAN) yang didasari pada spesifikasi IEEE

802.1.1. Beberapa istilah yang digunakan dalam jaringan wireless adalah:

Page 39: PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE …

25

a. Wireless Local Area Network (Wireless LAN), yaitu jaringan tanpa kabel

yang memanfaatkan gelombang radio sebagai media komunikasi antara

perangkat. Frekuensi yang digunakan adalah 2,4 GHz (802.11b, 802.11g,

802.11n) atau 5 GHz (802.11a). Standarisasi Wireless LAN dibedakan

menjadi beberapa jenis, yaitu 802.11a, 802.11b, 802.11g, dan 802.11n.

b. Wireless Fidelity (Wifi) adalah produk/perangkat yang mengikuti spesifikasi

802.11. Pengguna lebih mengenal wireless card/adapter dibanding 802.11

card/adapter. Awalnya Wifi ditujukan untuk penggunaan perangkat nirkabel

dan jaringan area lokal (LAN), namun saat ini lebih banyak digunakan untuk

mengakses Internet.

c. Hotspot, adalah bentuk pemanfaatan teknologi Wireless LAN pada lokasi

publik. Konsep ini pertama kali dikemukakan pada tahun 1993 oleh Bret

Stewart pada konferensi Networld dan Interop di san Fransisco.

d. Access point, merupakan titik akses nirkabel (Wireless Access Point) yang

memungkinkan piranti nirkabel terhubung ke jaringan dengan Wifi, Bluetooth,

atau standar lain.

e. Captive Portal, adalah halaman web untuk menginput username dan password

pengguna hotspot. Saat client browsing ke internet, akan diarahkan (redirect)

ke captive portal terlebih dahulu untuk mengisi username dan password. Bila

cocok dengan database pada radius server, sistem akan membuka koneksi

pada client sehingga terhubung dengan jaringan internet.

f. Channel. Merupakan jalur-jalur pemisah pada jaringan. Peralatan 802.11a,

bekerja pada frekuensi 5,15-5,875 GHz, dan peralatan 802.11b serta 802.11g

bekerja pada frekuensi 2,4-2,497 GHz. Jadi, 802.11a menggunakan pita

frekuensi lebih besar daripada 802.11b atau 802.11g. Semakin lebar pita

frekuensi maka semakin banyak channel yang tersedia.

g. Service Set Identifier (SSID), merupakan identifikasi/nama jaringan wireless.

Setiap wireless harus menggunakan SSID tertentu. Peralatan wireless

dianggap satu jaringan jika tergabung pada SSID yang sama. Agar dapat

berkomunikasi, setiap peralatan wireless harustergabungpada SSID dan

channel yang sama.

Page 40: PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE …

26

8. Internet

Novianto (2011), Keberadaan internet di indonesia sebagai media

konvergensi, resminya diakui pemerintah sejak bangsa Indonesia resmi bergabung

dengan WSIS bentukan UNESCO. Dengan begitu, Indonesia langsung aktif

mengikuti aktifitas pertemuan WSIS pertama di SWIS pada tahun 2003 dan kedua

di Tunisia pada tahun 2005. Dengan aktifitas dua pertemuan tadi, bangsa

Indonesia tampak langsung berupaya mengejar ketertinggalannya dengan negara-

negara yang lebih maju dalam bidang internet seperti negara-negara di Eropa dan

Amerika.

Internet dalam era informasi telah menempatkan dirinya sebagai salah satu

pusat informasi yang dapat diakses dari berbagai tempat tanpa dibatasi oleh ruang

dan waktu. Internet disebut sebagai pusat informasi bebas hambatan karena dapat

menghubungkan satu situs informasi ke situs informasi lainnya dalam waktu yang

singkat.Internet menjadi sumber informasi yang mempunyai banyak manfaat

dibandingkan dengan sumber informasi lainnya. Saat ini sudah semakin banyak

kantor lembaga pemerintah yang memiliki koneksi kedalam jaringan internet.

9. IP Address

Agar unik setiap komputer yang terkoneksi ke Internet diberi alamat yang

berbeda. Alamat ini supaya seragam seluruh dunia maka pemberian alamat IP

Address diseluruh dunia diberikan oleh badan internasional Internet Assigned

Number Authority (IANA), dimana IANA hanya memberikan IP Address

Network ID nya saja sedangkan Host ID diatur oleh pemilik IP tersebut.

IP Address adalah deretan angka biner antara 32 bit sampai 128 bit yang

dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan

internet. Panjang dari angka ini adalah 32 bit (untuk Ipv4 atau IP versi 4), dan 128

bit (untuk Ipv6 atau IP versi 6) yang menunjukkan alamat dari komputer tersebut

pada jaringan internet berbasis TCP/IP. Alamat jaringan digunakan oleh router

untuk mencari jaringan tempat sebuah komputer lokal berada, sementara alamat

komputer lokal digunakan untuk mengenali sebuah komputer pada jaringan lokal.

IP Address dibagi menjadi 2 bagian yaitu Network ID dan Host ID,

Network ID yang akan menentukan alamat dalam jaringan (network address)

Page 41: PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE …

27

sedangkan Host ID menentukan alamat dari peralatan jaringan yang sifatnya unik

untuk membedakan antara satu mesin dengan mesin lainnya.

10. Teknologi Kabel

Kabel komputer Menurut Madcoms (2015:29) merupakan perangkat yang

digunakan sebagai jalur yang menghubungkan antara perangkat satu dengan

perangkat yang lain. Terdapat beberapa jenis kabel yang digunakan dalam

jaringan komputer, diantaranya:

a. Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) merupakan kabel yang sering dipakai

dalam membuat sebuah jaringan komputer. Kabel UTP digunakan sebagai

media penghubung antar komputer dan peralatan jaringan yang lain (Hub atau

Switch).

1) Kabel UTP kategori 5. Merupakan kabel UTP yang didesain untuk

komunikasi data dengan kecepatan hingga 100 megabit per detik (100Mbps).

Kabel UTP kategori 5 menggunakan kawat tembaga dalam konfigurasi empat

pasang kawat yang disiplin (twisted pair). Kabel UTP kategori 5 dapat

mendukung jaringan Ethernet (10BaseT).

2) Kabel UTP kategori 5e. Merupakan kabel UTP yang memiliki frekuensi dan

kecepatan sama dengan kabel UTP kategori 5. Kabel UTP kategori 5e disebut

juga Enhanced Category 5, karena kabel ini merupakan versi perbaikan dari

kabel UTP kategori 5, yang menawarkan kemampuan yang lebih baik

dibandingkan dengan kabel UTP kategori 5.

3) Kabel UTP kategori 6. Merupakan kabel UTP yang memiliki frekuensi dan

kecepatan up to 250 Mbps. Kabel UTP kategori 6 digunakan untuk jaringan

Gigabit Ethernet.

Gambar 22. Kabel UTP

Sumber: dosenit.com

Page 42: PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE …

28

b. Kabel Fiber Optic

Kabel Fiber Optic merupakan kabel jaringan yang dapat mentransmisi

cahaya. Dibandingkan dengan jenis kabel lainnya, kabel Fiber Optic lebih mahal

harganya. Kabel Fiber Optic memiliki jangkauan yang lebih jauh sampai dengan

ratusan kilometer. Kabel Fiber Optic lebih tahan terhadap interferensi

elektromagnetik dan dapat mengirim data pada kecepatan yang lebih tinggi dari

jenis kabel lainnya. Kabel Fiber Optic tidak membawa sinyal elektrik, seperti

kabel lainnya yang menggunakan kabel tembaga. Kabel Fiber Optic terdiri dari

dua jenis, yang dikenal sebagai Single Mode dan Multi Mode. Kabel Single Mode

dapat menjangkau jarak yang lebih jauh dan hanya mengirim satu sinyal pada satu

waktu. Kabel Multi Mode mengirim sinyal yang berbeda pada saat yang

bersamaan, serta mengirim data pada saat yang bersamaan pula. Kabel Single

Mode dapat menjangkau ratusan kilometer sedangkan kabel Multi Mode biasanya

hanya mencapai 500 meter atau kurang.

Gambar 23. Kabel Fiber Optic

Sumber: dosenit.com

11. Mikrotik

MikrotikmenurutWahanaKomputer(2014:1) adalah router yang dibangun

dari sistem operasi Linux, hanya saja sudah dimodifikasi sedemikian rupa

sehingga fungsinya spesifik ke arah routing dan fungsi jaringan. Alat ini dapat

digunakan untuk routing statik, routing dinamik, hotspot, firewall, VPN, DHCP

Page 43: PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE …

29

server, DNS cache, web proxy, dan lain-lain. Cara konfigurasi routerboard sangat

gampang, lebih gampang daripada router lain semisal Cisco atau Juniper.

Produk dari Mikrotik sendiri terdiri dari berbagai versi. Mulai router

indoor, wireless router indoor/outdoor, embedded 2,4 GHz atau 5,x GHz, antena

indoor/outdoor, dan lain-lain. Mikrotik router dipasarkan dengan berbagai level

lisensi. Maksudnya, untuk setiap jenis level kemampuannya tidak sama. Makin

tinggi level, makin banyak kemampuannya. Ini harus diketahui saat Anda

membeli lisensi Mikrotik, dan pastikan lisensi yang Anda beli telah memenuhi

kebutuhan.

Gambar 24.Mikrotik

Sumber: mikrotik.id

a. Akses Sistem Operasi Mikrotik

Menurut Wahana Komputer (2014:42-44) Akses Mikrotik merupakan

tindakan yang dilakukan untuk masuk ke dalam sistem operasi Mikrotik Router,

sehingga Anda dapat mengonfigurasinya. Ada beberapa cara yang dapat

dilakukan untuk melakukan akses masuk kedalam sistem oprasi Mikrotik Router.

Akses sistem operasi mikrotik pada pembahasan ini akan dilakukan

menggunakan metode virtualisasi. Oleh karena itu, Anda buka software

VirtualBox yang telah diisi oleh software sistem operasi Mikrotik Router.

Selanjutnya, pilih mesin mikrotik yang akan diaktifkan dan klik start. Tunggu

hingga proses pengaktifan mesin virtual sistem operasi Mikrotik Router selesai.

Sistem operasi Mikrotik Router dapat diakses dengan menggunakan

beberapa cara berikut ini:

1) Menggunakan Web Browser (Webfig)

Page 44: PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE …

30

Webfig merupakan software yang telah terinstall di dalam mikrotik yang

digunakan untuk membantu melakukan konfigurasi mikrotik. Webfig bekerja

dengan berbasis web.

2) Menggunakan Winbox

Winbox merupakan software komputer bawaan dari sistem operasi

Mikrotik Router yang dapat membantu Anda untuk melakukan konfigurasi

mikrotik. Winbox dapat Anda unduh ketika mengakses mikrotik melalui Webfig

sebelum login. Winbox banyak disukai karena memiliki kemudahan tampilan

grafis bila dibandingkan dengan telnet atau web browser.

b. Jenis-jenis Mikrotik

Berdasarkan fungsi dan bentuknya, mikrotik dibedakan menjadi 2 jenis,

yaitu:

a. Mikrotik router OS yang berbentuk perangkat lunak (software) yang dapat di

download di www.mikrotik.com dan dapat diinstall pada komputer PC.

b. Built-in Hardware mikrotik yang berbentuk perangkat keras (hardware), yang

dikemas dalam board router yang di dalamnya sudah terinstall mikrotik router

OS.

12. Nmap (Network Mapper)

Menurut Pribadi (2013:5) Nmap adalah sebuah aplikasi atau tool yang

berfungsi untuk melakukan port scanning. Nmap dibuat oleh Gordon Lyon, atau

lebih dikenal dengan nama Fyodor Vaskovich. Aplikasi ini digunakan untuk

mengaudit jaringan yang ada. Dengan menggunakan tool ini, kita dapat melihat

host yang aktif, port yang terbuka, sistem operasi yang digunakan, dan feature-

feature scanning lainnya. Pada awalnya Nmap hanya bisa berjalan di sistem

operasi Linux, namun dalam perkembangannya sekarang ini, hampir semua

sistem operasi bisa menjalankan Nmap.

Nmap merupakan sebuah alat (software) yang berbasis open source untuk

melakukan eksplorasi jaringan dan audit keamanan jaringan. Nmap ini dirancang

untuk memindai jaringan dengan skala besar secara cepat. Meskipun begitu Nmap

Page 45: PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE …

31

juga tetap berjalan baik pada single host. Nmap menggunakan paket IP Raw

dengan cara baru untuk menentukan host apa saja yang mereka tawarkan, sistem

operasi apa yang digunakan, apa jenis paket filter atau firewall yang sedang

digunakan dan puluhan karakteristik lainnya. Selain untuk audit keamanan

jaringan, nmap juga dapat digunakan untuk inventori jaringan dan pemantauan

host.

Sedangkan Towijodjojo, R. (2013:120) menjelaskan NMAP digunakan

untuk mengetahui port-port apa saja yang terbuka dari router mikrotik, aplikasi

NMAP sangat bermanfaat untuk keamanan jaringan atau network security. Nmap

merupakan alat bantu yang sangat berguna dalam melakukan scanning Nmap.

Terdapat banyak teknik scanning NMAP beberapa diantaranya:

a. TCP SYN Scan (-sS)

Teknik ini merupakan teknik scanning pada NMAP yang populer. Teknik

ini dapat membedakan status port open, closed dan filtered. Cara kerjanya adalah

dengan mengirimkan sebuah paket SYN, kemudian menunggu jawaban dari

sistem target. Bila mendapat jawaban paket SYN/ACK berarti port tersebut open,

bila tidak mendapat jawaban seteleh beberapa ssat, maka port ditandai filtered.

b. TCP Connect Scan (-sT)

Sacnning ini digunakan bila kita tidak meiliki privilige (admin/root).

Scanning ini menggunakan fungsi sistem call connect pada OS.

c. UDP-Scan s

Metode ini digunakan untuk mengidentifikasi port UDP. Layanan yang

menggunakan UDP.

d. FIN Scan (-sF), Xmas Tree Scan (-sX) dan Null Scan (-sN)

Teknik ini sering disebut dengan teknik stealth. Banyak digunakan pada

jaringan yang dilindungi firewall.

e. Ping Scan

Teknik ini merupakan teknik scanning yang paling cepat. Teknik ini tidak

melakukan port secanning, umumnya digunakan untuk menemukan host yang

hidup pada suatu jaringan.

f. Version Detection (-sV)

Page 46: PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE …

32

Teknik ini dapat digunakan untuk mengetahui versi dari aplikasi yang

digunakan pada komputer.

g. Scan IP Protocol

Teknik ini dapat menemukan protokol IP pada komputer target, misalnya

ICMP, TCP, dan UDP.

h. Scan ACK

Teknik ini dapat digunakan untuk menemukan aplikasi yang menggunakan

remote call procedure pada target.

i. RPC Scan (-sR)

Teknik ini digunakan untuk menemukan aplikasi yang menggunakan

remote call procedure pada target.

j. Idlescan (-sI)

Teknik ii digunakan apabila kita tidak memiliki akses langsung ke

komputer target. Biasanya karena target dilindungi firewall.

13. SpeedTest

Speed Test didefenisikan oleh Sulastri (2016) bahwa speed test adalah

salah satu media pengukur kecepatan internet yang sangat populer dan banyak

dijadikan referensi oleh netter diseluruh dunia, cara kerjanya adalah dengan

metode ping. Speed test juga bekerja sama dengan server ISP ataupun webhosting

diseluruh dunia untuk menjadi host atau parameter dari layanan ini. Speed test

dilakukan untuk mengetahui apakah kecepatan internet yang digunakan dirumah,

diakntor atau dimanapun saat menggunakan akses internet berlangganan sudah

sesuai dengan kecepatan yang ditawarkan oleh provider kepada pengguna.

Speed test menyediakan pengujian kecepatan koneksi internet yang

disediakan oleh perusahaan Kalispel, Montana, Amerika serikat, Ookla. Situs ini

dapat diakses melalui perangkat apapun asalkan mendukung adobe flash player.

Dapat disimpulkan bahwa Speed test.net adalah salah satu cara test

kecepatan internet yang sedang digunakan.

Page 47: PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE …

33

2.2 Hasil Penelitian Yang Relevan

1. Sri Wahyuni Jamal (2018) dengan judul “Analisis Kemampuan Jaringan

menggunakan Aplikasi Nmap dan Kali Linux pada Hotel Agro Wisata

Palopo”. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan jaringan

menggunakan NMAP, KALI LINUX dan speed test pada Hotel Agro Wisata.

Perangkat lunak tersebut digunakan untuk menganalisis jaringan untuk

mengetahui sistem keamanan dan kecepatan jaringan. Analisis ini berfokus

pada dua jaringan, yaitu jaringan LAN dan wireless.

2. Evi Yanti Abbas (2018) dengan judul “Analisis Optimalisasi Jaringan

Menggunakan Mikrotik Router pada Kantor Bappeda Kabupaten Luwu”.

Mengoptimalkan jaringan wireless yang ada dengan menggunakan mikrotik

router. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan jaringan pada kantor

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kbupaten Luwu yang masih kurang

maksimal dalam pembagian bandwidth dan memanajemen keamanan jaringan.

Optimalisasi dilakukan dengan memanfaatkan fitur dari Mikrotik router yaitu

mulai dari penambahan sistem keamanan beupa pemblokiran situs dan

pengaturan hak akses pengguna, manajemen bandwidth, manajemen hotspot.

Untuk melakukan pengukuran kecepatan jaringan, peneliti menggunakan

aplikasi speedtest. Speedtest adalah aplikasi mengukur kecepatan jaringan,

yaitu kecepatan upload dan download. Hasil yang diperoleh menunjukkan

kecepatan rata-rata pada jaringan LAN yaitu upload 1.01 mbps dan download

1.06 mbps dan kecepatan rata-rata pada jaringan wireless yaitu upload 0.55

mbps dan download 0,85 mbps.

3. Arni Tappali (2018) “Analisis Jaringan Komputer Menggunakan Aplikasi

NMAP dan Kali Linux pada SD Negeri 13 Tappong Kota Palopo”. Tujuan

yang ingn dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan hasil

analisis jaringan komputer pada SD Negeri 13 Tappong Kota Palopo. Adapun

batasan masalah dalam penulisan ini yaitu penulis hanya sebatas menganalisis

jaringan wireless yang ada pada sekolah tersebut. Hasil penelitian adalah

dengan menggunakan bantuan tools nmap dapat melihat port-port yang

terbuka, dan sistem operasi kali linux digunakan untuk melakukan penyusupan

Page 48: PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE …

34

ke dalam jaringan melalui celah keamanan yang terbuka pada sistem jaringan

dan speedtest sebagai media ukur kecepatan akses jaringan internet.

2.3 Kerangka Pikir

Penemuan berbagai macam teknologi yang mendukung informasi ini

menyebabkan perkembangan teknologi informasi yang demikian pesat, di mana

setiap informasi yang ada di dunia inibisa kita dapatkan dalam waktu yang relatif

singkat. Kemampuan yang meningkat dalam bidang teknologi, peralatan yang

murah, lebih kuat serta mudah dibawa, dan disertai perkembangan aplikasi

komputer, ketiga hal ini telah menyebabkan perkembangan informasi yang

semakin cepat. Salah satu bentuk pengembangan jaringan komputer adalah

internet, kemudahan sarana komunikasi dan informasi yang diberikan internet

menjadikan internet sebagai sarana unggulan di setiap lembaga.

Sekolah Menengah Atas Negeri Enam Luwu saat ini sudah memanfaatkan

perkembangan sarana komunikasi dan informasi yang semakin pesat dan menjadi

peran penting terhadap sekolah tersebut dalam melakukan beberapa pekerjaan

yang berhubungan dengan internetserta mendapatkan informasi. Namun, belum

diterapkannya sistem keamanan jaringan dan optimalisasi pada jaringan di

sekolah tersebut.

Semakin berkembangnya sarana komunikasi dan informasi maka

dibutuhkan internet dalam melakukan komunikasi atau pengiriman data,

kecepatan akses merupakan faktor penting dalam koneksi jaringan internet. Salah

satu permasalahan yang ada pada Sekolah Menengah Atas Negeri Enam Luwu

adalah pembagian bandwidth yang tidak merata mengakibatkan jaringan kurang

maksimal dalam mengakses internet. Dengan adanya mikrotik memberikan solusi

dalam mengoptimalkan jaringan komputer dimana pada mikrotik dilakukan

managemen bandwidth dan keamanan jaringan komputer.

Untuk memperjelas masalah yang akan disajikan, maka berikut akan

ditunjukkan kerangka pikir sebagai berikut ini:

Page 49: PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE …

35

Gambar 25. Kerangka Pikir

Permasalahan yang terjadi pada SMA Negeri 6 Luwu saat ini, jaringan

internet yang ada belum teratur hal ini dapat dilihat dari kendala-kendala yang

sering dikeluhkan yaitu kecepatan akses yang lambat dan keamanan jaringan

yang kurang terjamin sehingga dapat saja digunakan oleh pihak-pihak yang

tidak memiliki hak akses atas jaringan tersebut.

Dengan adanya analisis jaringan wireless diharapkan jaringan pada SMA

Negeri 6 Luwu akan menjadi lebih baik, dan memiliki akses jaringan yang

merata serta adanya software yang berguna untuk menganalisis jaringan.

Untuk menangani permasalahan yang ada pada SMA Negeri 6 Luwu maka

penulis menawarkan analisis penerapan metode NDLC (Network

Development Life Cycle) untuk mengoptimalkan jaringan wireless.

SMA Negeri 6 Luwu merupakan salah satu sekolah menengah atas yang telah

memiliki akses jaringan internet menggunakan jaringan wireless.

Page 50: PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE …

36

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Kriyantono (2005) menyatakan bahwa, “Riset kualitatif bertujuan untuk

menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data

sedalam-dalamnya”. Penelitian kualitatif menekankan pada kedalaman data yang

didapatkan oleh peneliti. Semakin dalam dan detail data yang didapatkan, maka

semakin baik kualitas dari penelitian kualitatif ini. Penelitian kualitatif adalah

penelitian yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Landasan

teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di

lapangan.

Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif dengan metode

NDLC dilakukan untuk mencari informasi faktual dan mengidentifikasi masalah-

masalah yang ada pada SMA Negeri 6 Luwu, dengan Tahapan-tahapan sebagai

berikut :

1. Analysis : Tahap awal ini dilakukan analisa kebutuhan, analisa permasalahan

yang muncul, analisa keinginan user, dan analisa topologi / jaringan yang

sudah ada saat ini. Metode yang biasa digunakan pada tahap ini diantaranya ;

1) Wawancara, dilakukan dengan pihak terkait melibatkan dari struktur

manajemen atas sampai ke level bawah / operator agar mendapatkan data yang

konkrit dan lengkap. pada kasus di Computer Engineering biasanya juga

melakukan brainstorming juga dari pihak vendor untuk solusi yang ditawarkan

dari vendor tersebut karena setiap mempunyai karakteristik yang berbeda

2) Survey langsung kelapangan, pada tahap analisis juga biasanya dilakukan

survey langsung kelapangan untuk mendapatkan hasil sesungguhnya dan

gambaran seutuhnya sebelum masuk ke tahap design, survey biasa dilengkapi

dengan alat ukur seperti GPS dan alat lain sesuai kebutuhan untuk mengetahui

detail yang dilakukan.

3) Membaca manual atau blueprint dokumentasi, pada analysis awal ini juga

dilakukan dengan mencari informasi dari manual-manual atau blueprint

dokumentasi yang mungkin pernah dibuat sebelumnya. Sudah menjadi

Page 51: PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE …

37

keharusan dalam setiap pengembangan suatu sistem dokumentasi menjadi

pendukung akhir dari pengembangan tersebut, begitu juga pada project

network, dokumentasi menjadi syarat mutlak setelah sistem selesai dibangun.

4) Menelaah setiap data yang didapat dari data-data sebelumnya, maka perlu

dilakukan analisa data tersebut untuk masuk ke tahap berikutnya. Adapun

yang bias menjadi pedoman dalam mencari data pada tahap analysis ini

adalah:

a. User / people : jumlah user, kegiatan yang sering dilakukan, peta politik

yang ada, level teknis user.

b. Media H/W & S/W : peralatan yang ada, status jaringan, ketersedian data

yang dapat diakses dari peralatan, aplikasi s/w yang digunakan

c. Data : jumlah pelanggan, jumlah inventaris sistem, sistem keamanan

yang sudah ada dalam mengamankan data.

d. Network : konfigurasi jaringan, volume trafik jaringan, protocol, monitoring

network yang ada saat ini, harapan dan rencana pengembangan kedepan.

e. Perencanaan fisik : masalah listrik, tata letak, ruang khusus, sistem

keamanan yang ada, dan kemungkinan akan pengembangan kedepan.

2. Design : Dari data-data yang didapatkan sebelumnya, tahap Design ini akan

membuat gambar design topology jaringan interkoneksi yang akan dibangun,

diharapkan dengan gambar ini akan memberikan gambaran seutuhnya dari

kebutuhan yang ada. Design bias berupa design struktur topology, design

akses data, design tata layout perkabelan, dan sebagainya yang akan

memberikan gambaran jelas tentang project yang akan dibangun. Biasanya

hasil dari design berupa; Gambar-gambar topology (server farm, firewall,

datacenter, storages, lastmiles, perkabelan, titik akses dan sebagainya)

Gambar-gambar detailed estimasi kebutuhan yang ada

3. Simulation Prototype : beberapa networker’s akan membuat dalam bentuk

simulasi dengan bantuan Tools khusus di bidang network seperti BOSON,

PACKET TRACERT, NETSIM, dan sebagainya, hal ini dimaksudkan untuk

melihat kinerja awal dari network yang akan dibangun dan sebagai bahan

presentasi dan sharing dengan team work lainnya. Namun karena keterbatasan

Page 52: PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE …

38

perangkat lunak simulasi ini, banyak para networker’s yang hanya

menggunakan alat Bantu tools VISIO untuk membangun topology yang akan

didesign.

4. Implementation : di tahapan ini akan memakan waktu lebih lama dari

tahapan sebelumnya. Dalam implementasi networker’s akan menerapkan

semua yang telah direncanakan dan di design sebelumnya. Implementasi

merupakan tahapan yang sangat menentukan dari berhasil / gagalnya project

yang akan dibangun dan ditahap inilah Team Work akan diuji dilapangan

untuk menyelesaikan masalah teknis dan non teknis. Ada beberapa Masalah-

masalah yang sering muncul pada tahapan ini, diantaranya :

1) Jadwal yang tidak tepat karena faktor-faktor penghambat

2) Masalah dana / anggaran dan perubahan kebijakan

3) Team work yang tidak solid

4) Peralatan pendukung dari vendor makanya dibutuhkan manajemen project dan

manajemen resiko untuk menimalkan sekecil mungkin hambatan-hambatan

yang ada.

5. Monitoring : setelah implementasi tahapan monitoring merupakan tahapan

yang penting, agar jaringan komputer dan komunikasi dapat berjalan sesuai

dengan keinginan dan tujuan awal dari user pada tahap awal analisis, maka

perlu dilakukan kegiatan monitoring. Monitoring bisa berupa melakukan

pengamatan pada :

1) Infrastruktur hardware : dengan mengamati kondisi reliability / kehandalan

system yang telah dibangun (reliability = performance + availability +

security), Memperhatikan jalannya packet data di jaringan ( pewaktuan,

latency, peektime, troughput).

2) Metode yang digunakan untuk mengamati ”kesehatan” jaringan dan

komunikasi secara umum secara terpusat atau tersebar. Pendekatan yang

paling sering dilakukan adalah pendekatan Network Management, dengan

pendekatan ini banyak perangkat baik yang lokal dan tersebar dapat di

monitor secara utuh.

Page 53: PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE …

39

6. Management, di manajemen atau pengaturan, salah satu yang menjadi

perhatian khusus adalah masalah Policy, kebijakan perlu dibuat untuk

membuat / mengatur agar sistem yang telah dibangun dan berjalan dengan

baik dapat berlangsung lama dan unsur Reliability terjaga. Policy akan sangat

tergantung dengan kebijakan level management dan strategi bisnis perusahaan

tersebut. IT sebisa mungkin harus dapat mendukung atau alignment dengan

strategi bisnis perusahaan.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

a. Tempat Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di SMA Negeri 6 Luwu, yang berada di Jln.

Capkar Rantai Damai Kecematan Walenrang Kab.Luwu Provinsi Sulawesi

Selatan.

b. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dimulai pada bulan Juli 2020 sampai dengan Agustus

2020. Kegiatan dimulai dengan observasi awal kemudian setelah itu pengumpulan

data dan pembuatan laporan.

3.3 Batasan Penelitian

Batasan penelitian merupakan ruang lingkup masalah atau membatasi

ruang lingkup permasalahan yang terlalu luas sehingga penelitian bisa lebih fokus

untuk dilakukan. Adapun batasan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Analisis jaringan komputer dilakukan pada SMA Negeri 6 Luwu.

2. Pengamatan atau peneltian hanya dilakukan pada SMA Negeri 6 Luwu.

3. Menganalisis jaringan internet dengan menggunakan software NMAP

(Network Mapper).

4. Menguji kecepatan akses jaringan wireless dengan speed test dan IDM

(Internet Download Manager).

5. Mengoptimalisasikan jaringan dari segi keamanan dan fungsi jaringan pada

SMA Negeri 6 Luwu menggunakan mikrotik router.

Page 54: PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE …

40

3.3 Tahapan Penelitian

1. Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data dalam kegiatan penelitian diperlukan cara-cara

atau teknik pengumpulan data tertentu, sehingga proses penelitian dapat berjalan

lancar. Metode pengumpulan data yang digunakan untuk mengumpulkan data

dalam penelitian kualitatif observasi, wawancara, dan studi pustaka, atas dasar

konsep tersebut, maka ketiga teknik pengumpulan data tersebut digunakan dalam

penelitian ini.

a. Metode Observasi (Pengamatan)

Kondisi yang ada pada SMA Negeri 6 Luwu yaitu sudah bisa mengakses

internet yang dipasang pada ruangan Tata usaha, ruangan kepala sekolah dan

ruangan guru dengan menggunakan jaringan Wirelessdan perangkat jaringan yaitu

Hub. Pada saat hendak melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan koneksi

jaringan internet pengguna sering mengalami kendala dalam konektifitas jaringan

sehingga menghambat beberapa pekerjaan.

b. Metode Interview (wawancara)

Wawancara dilakukan kepada narasumber yaitu kepala sekolah dan guru

TIK dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mendukung

permasalahan yang ada disekolah tersebut. Penulis melakukan wawancara yang

bersifat informal dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang sederhana namun

berkaitan dengan permasalahan yang ada.

Adapun beberapa pertanyaan yang diajukan yaitu:

1) Jaringan apa yang digunakan pada SMA Negeri 6 Luwu?

2) Berapa kecepatan akses jaringan yang digunakan pada SMA Negeri 6 Luwu?

3) Masalah apa yang terjadi pada jaringan wireless di SMA Negeri 6 Luwu?

4) Apakah pada SMA Negeri 6 Luwu sudah menggunakan metode NDLC untuk

mengoptimalkan jaringan wireless?

5) Berapa unit pc yang digunakan pada SMA Negeri 6 Luwu?

6) Perangkat-perangkat jaringan yang digunakan pada SMA Negeri 6 Luwu?

7) Metode pemeliharaan perangkat keras jaringan seperti apa yang digunakan

pada SMA Negeri 6 Luwu?

Page 55: PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE …

41

c. Studi Pustaka

Pada metode ini Penulis mengumpulkan beberapa literatur berupa buku

cetak, buku perpustakaan, dan mencari referensi dari jurnal dan skripsi serta

segala kepustakaan lainnya yang dianggap penting untuk keperluan yang

mendukung dalam penulisan proposal ini.

2. Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data

yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lain,

sehingga mudah dipahami dan dilakukan dengan mengorganisasikan data,

menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa dan menyusun ke dalam pola.

Teknik analisis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a. Mengumpulkan semua data-data atau variabel untuk memperoleh informasi

yang berkaitan dengan penelitian.

b. Memilih deskripsi yang tepat sesuai dengan sumber-sumber yang tersedia.

c. Setelah menemukan data dan informasi dari sumber-sumber yang relevan,

kemudian peneliti merangkum dan menyusun bahan pustaka sesuai dengan

kebutuhan data yang berhubungan dengan masalah yang diteliti yaitu

melakukan analisis optimalisasi jaringan dengan menggunakan NMAP untuk

melakukan scanning port yang terbuka dan host yang sedang aktif kemudian

mampu mengaudit keamanan sistem keamanan jaringan secara akurat,

seberapa aman jaringan yang ada pada sekolah tersebut serta melakukan test

speed pada jaringan sebelum kita melakukan analisis akhir pada sistemnya.

3. Analisis Penelitian

Analisis sistem merupakan tahap yang bertujuan untuk memahami sistem

jaringan, agar dapat menegtahui kekurangan sistem jaringan dan dapat

menentukan kebutuhan sistem jaringan dengan menganalisis prosedur sistem

jaringan yang sedang berjalan, oleh karena itu sistem jaringan yang sedang

berjalan dapat dievaluasi sehingga dapat dibuat suatu usulan untuk sistem

jaringan yang baru dari hasil evaluasi tersebut. Adapun langkah-langkah untuk

Page 56: PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE …

42

menganalisis dan mengoptimalkan jaringan komputer pada SMA Negeri 6 Luwu

adalah sebagai berikut:

a. Analisis Sistem yang Berjalan

Saat ini SMA Negeri 6 Luwu memiliki layanan internet dengan sistem

jaringan wireless namun masih sering mengalami kendala dalam konektifitas

jaringan sehingga menghambat beberapa pekerjaan yang mengharuskan

menggunakan internet.

Ruang Guru

Ruang Tata Usaha

HP7HP6

HP4

HP2

HP3

Access Point

Server

Ruang Kepala Sekolah

Switch

Ru

an

g In

stala

si

192.168.1.1

192.168.1.4192.168.1.3

192.168.1.2

192.168.1.6

192.168.1.5

Gambar 26. Analisis Sistem Berjalan

b. Analisis Sistem yang Diusulkan

Dari analisis sistem yang berjalanpada SMA Negeri 6 Luwu,

penulismengusulkanuntukmenganalisisdanmengoptimalkanjaringankomputerden

gantambahanmikrotik router. Dengan adanya sistem yang diusulkan dapat

memberikan solusi terhadap kendala-kendala yang ada pada tempat penelitian

dalam mengoptimalkan serta mengamankan sistem jaringan komputer.

Page 57: PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE …

43

Ruang Guru

Ruang Tata Usaha

HP7HP6

HP4

HP2

HP3

Access Point

Server

Mikrotik

Ruang Kepala Sekolah

Switch

Gambar 27. Analisis Sistem yang diusulkan

Pada gambar sistem yang diusulkan penulis melakukan analisis dan

optimalisasi jaringan komputer dengan mikrotik router, yang bertujuan untuk

memanajemen bandwidth, mengamankan sistem jaringan,mencegah hacker

masuk ke dalam jaringan dan mengetahui besarnya bandwidth yang digunakan

jaringan dan seberapa efektifnya bandwidth tersebut bisa dimanfaatkan.

Kemudian melakukan uji speed test yang bertujuan untuk mengetahui berapa

kecepatan rata-rata jaringan pada sekolah tersebut setelah melakukan analisis

menggunakan aplikasi.

4. Rumus Pengukuran

Proses pengukuran kecepatan diperlukan untuk mengukur kecepatan

internet, download dan upload. Secara umum kecepatan diukur dari berapa

Page 58: PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE …

44

banyak bandwidth yang dimiliki, dimana pengaturan secara umum kecepatan

download selalu lebih tinggi dari pada kecepatan upload.

Berikut adalah rumus untuk mengukur kecepatan akses internet, download

dan upload sebagai berikut:

a. Menghitung Kecepatan Download

Kecepatan download = kecepatan nilai rata-rata

Skor ideal

Keterangan:

Kecepatan nilai rata-rata = kecepatan rata-rata download

Skor ideal = kecepatan tertinggi*jumlah komputer*frekuensi data diambil

b. Menghitung kecepatan upload

Kecepatan upload = kecepatan nilai rata-rata

Skor ideal

Keterangan:

Kecepatan nilai rata-rata = kecepatan rata-rata upload

Skor ideal = kecepatan tertinggi*jumlah komputer*frekuensi data diambil

(sumber: Nurlina, 2016)

5. Penarikan Kesimpulan

Tahap ini bertujuan untuk menarik kesimpulan hasil Optimalisasi Jaringan

Wireless menggunakanMikrotik router dengan softwareNmap pada SMA Negeri 6

Luwu.

Page 59: PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE …

45

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Hasil penelitian merupakan tahap dimana penerapan metode ndlc

(Network Development Life Cycle) yang sudah peneliti analisis dapat dipaparkan.

Hasil dari penerapan metode ndlc ini dapat diketahui dalam proses berbagi data

baik itu mengirim ataupun menerima data.

Berdasarkan hasil penelitian penerapan metode ndlc (network development

Life cycle) untuk mengoptimalkan jaringan Wireless pada sman 6 luwu telah

memiliki jaringan komputer dengan menggunakan sistem jaringan wired dan

wireless untuk mengakses internet. Untuk menerapkan metode ndlc di atas

digunakan Mikrotik.

1. Hasil Observasi dan wawancara

Penelitian ini telah dilaksanakan sesuai dengan waktu dan tempat yang

telah ditentukan. Sebelum penelitian dilaksanakan peneliti terlebih dahulu

bertemu dengan kepala sekolah SMA Negeri 6 Luwu untuk meminta izin

melakukan penelitian, observasi sekaligus wawancara dengan kepala

Laboratorium Komputer SMA Negeri 6 Luwu. proses observasi dan wawancara

dilakukan dengan dialog secara langsung dan tanya jawab dengan kepala

Laboratorium. Pertanyaan yang diajukan dalam wawancara mencakup tentang

sistem keamanan jaringan wi-fi yang ada di SMA Negeri 6 Luwu untuk

mendapatkan informasi serta data mengenai keamanan jaringan wireless yang ada

di SMA Negeri 6 Luwu. Hasil dari observasi dan wawancara terdapat kelemahan

pada sistem keamanan jaringan yaitu dengan ditemukannya port-port yang

terbuka serta belum bisa menerapkan firewall filter yang dimiliki mikrotik untuk

membatasi akses situs-situs yang tidak di izinkan untuk diakses oleh siswa.

2. Analisis Data

Hasil dari melakukan analisis terhadap jaringan wireless yang ada di SMA

Negeri 6 Luwu yaitu penulis dapat melihat dari sebelum dan setelah melakukan

penelitian salah satu hal yang menjadi pembeda yaitu kecepatan dan pengguna

Page 60: PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE …

46

jaringan yang ada di SMA Negeri 6 Luwu belum menerapkan management

bandwidth, user dan penggunaan hotspot untuk koneksi jaringan internet.

Dari analisa mensimulasikan 1 ISP (Internet Service Provider) yang

dihubungkan pada modem ISP yang diteruskan untuk masuk ke jaringan lokal,

dan disambungkan pada wireless router, yang kemudian dishare pada client

dengan jaringan nirkabel. Topologi yang digunakan pada SMA Negeri 6 Luwu

menggunakan topologi star, dimana wireless router menjadi sentral penghubung

koneksi jaringan nirkabel. Ip address yang digunakan ip address kelas C.

Dari hasil analisa pada SMA Negeri 6 Luwu terdapat beberapa

permasalahan pokok :

1. Tidak ada pembagian username dan password untuk melakukan koneksi ke

internet.

2. Tidak adanya pembagian bandwith terhadap client yang ada.

3. Tidak adanya pembagian hak akses terhadap client guru dan client siswa

dalam hal mengakses internet.

4. Tidak dibatasinya pengguna dalam mengakses internet karena hanya

menggunakan password saja untuk melakukan koneksi internet, yang dapat

digunakan oleh orang yang sama dengan perangkat yang berbeda.

Gambar 28. Tampilan Interface Associated Devices

Pada gambar diatas dapat dilihat banyak pengguna internet yang

melakukan koneksi di modem tersebut. Hal ini dapat menyebabkan banyak

perangkat yang tersambung yang dimiliki oleh satu orang dikarenakan user dan

password yang sama untuk melakukan koneksi di jaringan yang sama.

Page 61: PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE …

47

Gambar 29.Hasil uji kecepatan bandwith dengan SpeedTest

Pada gambar diatas akan ditampilkan hasil pengujian kecepatan jaringan

dengan menampilkan kecepatan ping,kecepatan download dan kecepatan upload

jaringan tersebut besar vendor dan jaringan itu sebelum dilakukan penggunaan

mikrotik untuk optmalisasi jaringan.

3. Desain

Salah satu cara yang harus dicoba untuk menanggulangi masalah yang ada

dan untuk mengoptimalkan jaringan wireless yang ada di SMA Negeri 6

Luwuterhadap hak akses situs-situs yang tidak diperkenankan untuk siswa demi

kepentingan belajar dan situs-situs yang diakses untuk staff pengajar yang

didapatkan dari fasilitas sekolah menurut pandangan saya harus disetting

menggunakan Router Mikrotik. Yang akan berfungsi untuk membagi range ip

address yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan untuk mengakses interner

demi kepentingan sekolah dan fasilitas pada jaringan internet SMA Negeri 6

Luwu yang digunakan.

4. Implementasi

Tahapan selanjutnya yaitu implementasi atau penerapan rancangan

topologi dan rancangan sistem pada lingkungan nyata. Proses dilakukan dalam

penerapan metode ndlc ini pada sman 6 luwu sebagai berikut.

Page 62: PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE …

48

a. Konfigurasi Mikrotik

1) Tampilan Login Winbox

Tampilan utama winbox saat pertama kali dibuka.

Gambar 30. Tampilan Winbox

b) Tampilan Interface Winbox

Tampilan interface winbox merupakan tampilan hasil konfigurasi antara

mikrotik dan winbox.

Gambar 31.Tampilan Interface Winbox

c) Konfigurasi DHCP Client

Pemberian ip address DHCP Client agar bisa terkoneksi ke server. Setelah

memberikan alamat klik tombol Apply kemudian klik OK.

Page 63: PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE …

49

Gambar 32. Konfigurasi DHCP Client

d) Konfigurasi DNS

Pemberian ip address DNS agar bisa terkoneksi ke server. Setelah

memberikan alamat klik tombol Apply kemudian klik OK.

Gambar 33. Konfigurasi DNS

Page 64: PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE …

50

e) Konfigurasi hotspot setup

Konfigurasi hotspot setup merupakan konfigurasi untuk membuat jaringan

dimasing masing ruangan. Konfigurasi hotspot setup dengan memilih menu ip

kemudian pilih hotspot. Pada bagian user profil buat nama user kepala sekolah

dengan pengguna hanya 2 user kemudian klik apply lalu ok seperti pada gambar

berikut:

Gambar 34. Pembuatan user ruang kepala sekolah

Selanjutnya klik tanda tambah kemudian pilih general dan pada bagian

nama isi ruang guru dengan shared user 20 kemduian klik apply lalu ok seperti

pada gambar berikut:

Page 65: PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE …

51

Gambar 35. Pembuatan user ruang guru

Selanjutnya klik tanda tambah kemudian pilih general dan pada bagian

nama isi ruang tata usaha dengan shared user 20 kemduian klik apply lalu ok

seperti pada gambar berikut::

Gambar 36. pembuatan user ruang tata usaha

Page 66: PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE …

52

Selanjutnya akan muncul hasil konfigurasi pembuatan user profil seperti

pada gambar berikut :

Gambar 37. Hasil Konfigurasi User Profil

Selanjutnya konfigurasi hotspot user dengan memilih menu ip kemudian

pilih hotspot. Pada bagian hotspot pilih user dan buat user ruang kepala sekolah

seperti pada gambar berikut:

Gambar 38. Pembuatan hospot User Ruang Kepala Sekolah

Selanjutnya pembuatan hotspot user ruang guru dengan mengklik tanda

tambah kemudian pada bagian nama isi rung guru kemudian klik apply lalu ok

seperti pada gambar berikut:

Page 67: PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE …

53

Gambar 39. Pembuatan hotspot Ruang Guru

Selanjutnya klik tanda tambah kemudian pada bagian nama isi dengan

ruang tata ustaha kemudian klik apply lalu ok seperti pada gambar berikut:

Gambar 40. Pembuatan User Ruang Tata Usaha

Page 68: PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE …

54

Hasil konfigurasi pembuatan user dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 41. Hasil konfigurasi user

Selanjutnya pembuatan server profile dengan memilih server profile.

Kemudian klik tanda tambah kemudian pada bagian nama isi hotspot1 dan pada

bagian dns name isi sman6luwu.com kemudian klik apply lalu ok seperti pada

gambar berikut ini.

Gambar 42. Pembuatan Server Profile

Page 69: PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE …

55

Selanjutnya Konfigurasi DHCP Server merupakan konfigurasi agar bisa

mengolah DHCP Client. Konfigurasi DHCP server dengan memilih dhcp kemudia

klik tanda tambah kemudian pilih ether 3 lalu klik next seperti pada gambar

berikut:

Gambar 43. Tampilan DHCP Server

b. Optimalisasi Jaringan

Optimalisasi jaringan disini untuk menyamaratakan bandwith pengguna

agar tidak ada lagi perebutan bandwith pada saat pengaksesan jaringan.

Optimalisasi jaringan dengan memilih ip kemudian pilih hotspot kemudian pada

bagian general isi ruang kepala sekolah kemudian pilih ether2 kamudian pada

upload isi 4M dan download 3 M kemuadian klik apply lalu ok seperti gambar

berikut.

Gambar 44. Pembagian Bandwith Ruang Kepala Sekolah

Page 70: PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE …

56

Selanjutnya pembagian bandwith ruag guru dengan mengklik tanda

tambah kemudian pada bagian nama isi ruang guru kemudian pilih target ethert2

dan pada bagian upload isi 8M dan download isi 4M setelah itu klik apply lalu ok.

seperti pada gambar beriut:

Gambar 45. Pembagian Bandwith Ruang Guru

Selanjutnya pembagian bandwith ruang tata usaha dengan mengklik tanda

tambah kemudian pada bagian nama isi ruang tata usaha kemudian pilih target

ethert2 dan pada bagian upload isi 8M dan download isi 4M setelah itu klik apply

lalu ok seperti pada gambar berikut:

Gambar 46. Pembagian Bandwith Ruang Tata Usaha

Page 71: PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE …

57

c. Menguji kecepatan menggunakan idm

a. Pengujian idm ruang kepala sekolah

Pengujian bandwith ruang kepala sebelum menggunakan metode ndlc

sekolah disini terlihat keceepatan transfer 2.776 MB/sec dan download 3.917

MB/Sec..

Pengujian idm ruang kepala sekolah sesudah menggunakan metode ndlc

yaitu Terlihat kecepatan tranfer 1.080 MB/Sec dan kecepatan Download 14.594

MB/Sec.

Gambar 47. Pengujian Idm Ruang Kepala Sekolah

Page 72: PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE …

58

b. Pengujian idm ruang guru

Pengujian idm ruang guru sebelum menggunakan metode ndlc disini

terlihat kecepatan transfer 0 Bytes/sec dan kecepatan download 14. 616 MB/sec.

Pengujian idm ruang guru sesudah menggunakan metode ndlc disini

terlihat kecepatan transfer 3.776 MB/sec dan kecepatan download 7.997 MB/sec.

Gambar 48. Pengujian Idm Ruang Guru

Page 73: PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE …

59

c. Pengujian idm ruang tata usaha

Pengujian idm ruang tata usaha sebelum menggunakan metode ndlc disini

terlihat kecepatan transfer 3.756 MB/sec dan kecepatan download 7.967 MB/sec.

Pengujian idm ruang tata usaha sesudah menggunakan metode ndlc disini

terlihat kecepatan transfer 3.756 MB/sec dan kecepatan download 7.967 MB/sec.

Gambar 49. Pengujian Idm Ruang Tata Usaha

Page 74: PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE …

60

d. Menguji kecepatan menggunakan SpeedTest

a. Pengujian speedtest ruang kepala sekolah

Pengujian speed test ruang kepala sekolah sebelum menggunakan metode

ndlc disini terlihat kecepatan upload 1.35 Mbps dan kecepatan download 1.20

Mbps.

Pengujian speed test ruang kepala sekolah sesudah menggunakan metode

ndlc disini terlihat kecepatan upload 3.35 Mbps dan kecepatan download 4.25

Mbps.

Gambar 50. Pengujian SpeedTest Ruang Kepala sekolah

Page 75: PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE …

61

b. Pengujian speedtest ruang guru

Pengujian speed test ruang guru sebelum menggunakan metode ndlc disini

terlihat kecepatan upload 1.35 Mbps dan kecepatan download 1.25 Mbps.

Pengujian speed test ruang guru sesudah menggunakan metode ndlc disini

terlihat kecepatan upload 1.35 Mbps dan kecepatan download 1.25 Mbps

Gambar 51. Pengujian SpeedTest Ruang Guru

c. Pengujian speedtest ruang tata usaha

Pengujian speed test ruang tata usaha sebelum menggunakan metode ndlc

disini terlihat kecepatan upload 1.30 Mbps dan kecepatan download 1.20 Mbps.

Page 76: PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE …

62

Pengujian speed test ruang tata usaha sesudah menggunakan metode ndlc

disini terlihat kecepatan upload 4.30 Mbps dan kecepatan download 4.10 Mbps.

Gambar 52. Pengujian SpeedTest Ruang Tata Usaha

e. Analisis keamanan menggunakan nmap

Analisis keamanan menggunakan nmap merupakan tahap untuk

menganalisis tingkat keamanan pada jaringan sman 6 luwu. Proses dilakuka

sebagai berikut:

a. Tampilan Utama

Gambar 53. Tampilan Utama Nmap

Page 77: PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE …

63

b. Nmap Scan

Pada tahap ini menunjukan proses scanning jaringan di SMPN 4 Palopo

menggunakan IP adreess 192.168.1.1 terhadap keseluruhan port yang terdeteksi

oleh Nmap pada gambar 57 di bawah ini:

Gambar 54. Hasil Scan jaringan menggunakan Nmap

5. Tabel Indikator Pembanding

1) Pengujian menggunakan software IDM (Internet Download Manager)

Indikator Sebelum Sesudah Ket.

R.Kepsek Upload 2,775 Mb

Download 3,917 Mb

Upload 1,080 Mb

Download 14,594 Mb

Optimal R.Guru Upload 0 Bytes

Download 14,616 Mb

Upload3,775 Mb

Download 7,997 Mb

Ruang TU Upload 1,149 Mb

Download 7,306 Mb

Upload 3,756 Mb

Download 7,967 Mb

Page 78: PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE …

64

2) Pengujian menggunakan software Speed Test

Indikator Sebelum Sesudah Ket.

R.Kepsek Upload 1,35Mb

Download 1,20 Mb

Upload 3,35 Mb

Download 4,2 Mb

Optimal R.Guru Upload 1,35 Mb

Download 1,25 Mb

Upload 4,30 Mb

Download 4,25 Mb

Ruang TU Upload 1,30 Mb

Download 1,20 Mb

Upload 4,30 Mb

Download 4,10 Mb

4.2 Pembahasan Penelitian

1. Optimalisasi jaringan

Optimalisasi jaringan adalah pembagian bandwith pada setiap ruangan

agar bandwith terpakai dengan sama rata dan tidak adanya perebutan bandwith

pada saat pengaksesan jaringan. Optimalisasi jaringan dengan membagi bandwith

ruang kepala sekolah kecepatan upload 4 mb dan upload 3 mb, ruang guru

kecepatan upload 8mb dan download 4 mb, dan kecepatan ruang tata usaha

dengan kecepatan upload 8 mb dan download 4mb.

2. Pengujian idm

Pengujian idm merupakan pengujian untuk mengetahui seberapa besar

kecepatan download dan transfer data pada setiap ruangan dimana kecepatan

download pada ruang kepala sekolah adalah keceepatan transfer 2.776 MB/sec

dan download 3.917 MB, kecepatan ruang guru adalah transfer 3.776 MB/sec dan

kecepatan download 7.997 MB/sec dan kecepatan ruang tata usaha transfer 3.756

MB/sec dan kecepatan download 7.967 MB/sec.

3. Analisis Nmap

Analisis Nmap merupakan analisis untuk mengetahui tingkat keamanan

jaringan yang telah dibuat. Pada analisis nmap disini digunakan untuk

menganalissi port-port yang terbuka pada jaringan yang telah dibuat diamana port

tersebut merupakan tampat masuknya para hacker untuk mencuri data-data

penting sekolah. Pada hasil scan sistem keamanan jaringan wireless menggunakan

Page 79: PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE …

65

Nmap menampilkan hasil port yang tertutup semua dan sudah tidak ada port yang

terbuka. Jadi, dari hasil penelitian analisis menggunakan nmap sudah aman dari

serangan peretas jaringan.

4. Speed Test

Speed test adalah salah satu media pengukur kecepatan internet yang

sangat populer dan banyak dijadikan referensi oleh netter diseluruh dunia, cara

kerjanya adalah dengan metode ping. Speed test juga bekerja sama dengan server

ISP ataupun webhosting diseluruh dunia untuk menjadi host atau parameter dari

layanan ini. Speed test dilakukan untuk mengetahui apakah kecepatan internet

yang digunakan dirumah, dikantorr atau dimanapun saat menggunakan akses

internet berlangganan sudah sesuai dengan kecepatan yang ditawarkan oleh

provider kepada pengguna. Speed test menyediakan pengujian kecepatan koneksi

internet yang disediakan oleh perusahaan Kalispel, Montana, Amerika serikat,

Ookla. Situs ini dapat diakses melalui perangkat apapun asalkan mendukung

adobe flash player.

Dapat disimpulkan bahwa Speed test.net adalah salah satu cara test

kecepatan internet yang sedang digunakan.

Page 80: PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE …

66

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari penelitian terhadap penerapan metode ndlc

(network development Life cycle) untuk mengoptimalkan jaringan Wireless pada

sman 6 luwu dimulai dari observasi awal penelitian sampai pada tahap proses

pengujian ini maka dapat disimpulkan bahwa penerapan metode ndlc yang ada

pada sman 6 luwu yaitu untuk mengoptimalkan jaringan pada sman 6 luwu

dengan membagi bandwith pada setiap user dan membatasi pengguna. Pembagian

bandwith dan pembatasan pengguna yang ada pada sman 6 luwu sudah lebih

bagus dan tidak lambat lagi karena tidak adanya perebutan bandwith pada saat

pengaksesan jaringan.

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat penulis sampaikan berdasarkan hasil yang

diperoleh dari penelitian ini adalah diharapkan bagi peneliti selanjutnya agar dapat

mengkaji lebih dalam lagi mengenai penelitian ini penerapan metode ndlc

(network development Life cycle) untuk mengoptimalkan jaringan Wireless pada

sman 6 luwu agar lebih efektif dalam pengelolaan system keamanan dan

manajemen bandwidth yang tepat pada setiap jaringan komputer.

Page 81: PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE …

67

DAFTAR PUSTAKA

Dirgaandi. 2015. Analisis Jaringan Wireless LAN dan Membangun Keamanan

Jaringan di UNCP. Skripsi tidak diterbitkan. Palopo: Program Studi

Informatika-UNCP.

Haryanto, Riadi. Jurnal Sarjana Teknik Informatika Volume 2 Nomor 2, Juni

2015.Pendidikan system studi informasi. Diakses pada tanggal 17. 2020.

Islamiyah. 2015. Analisis Jaringan LAN Menggunakan Mikrotik Router pada

Kantor desa walenrang. Skripsi tidak diterbitkan. Palopo: Program Studi

Informatika-UNCP

Kriyantono. 2005. Teori Penelitian Kualitatif. Graha ilmu. Yogyakarta

Madcoms. 2015.Membangun Sistem Jaringan Komputer. Andi.Yogyakarta.

Milzam.2014. Pengembangan Sistem Operasi Linux untuk Keamanan

Jaringan.Skripsi tidak diterbitkan.Palopo: Program Studi Informatika-

UNCP.

Novianto. 2011. Internet dalam Era Informasi. Andi. Yogyakarta

Prasetyo, Sutopo. J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri, Vol. 13, No. 1, Januari

2018. Pendidikan prodi teknik industri. Diakses pada tanggal 17. 2020.

Pribadi.2013. Pengenalan Dasar Tools Nmap. Andi.Yogyakarta.

Rieffa nurrochma. E-journal.com. 2016. Pendidikan Teknologi TKJ. Diakses pada

tanggal 16. 2020.

Rudi kurniawan. Jurnal Ilmiah Betrik, Vol. 07, No.01, April 2016. Analisis dan

Implementasi Desain Jaringan Hotspot Berbasis Mikrotik Menggunakan

Metode NDLC (Network Development Life Cycle) pada BPU Bagas Raya

Lubuklinggau.Diakses pada tanggal 26. 2020.

Sandy Kosasi, JIKE Vol.1, No.2, Mei 2011:125-141. Penerapan Network

Development Life Cycle untuk Pengembangan Teknologi Thin Client pada

Pendidikan KSM Pontianak. Diakses pada tanggal 08. 2020.

Sulastri.2016. Analisa Perbandingan Kecepatan Unggahan dan Unduh pada SMA

Negeri 1 Bosso dan SMA Negeri 1 Walenrang. Skripsi tidak diterbitkan.

Palopo: Program Studi Informatika-UNCP

Towidjojo, R. 2013. Mikrotik Kung fu: kitab 2. Jasakom. Jakarta.

Wahana Komputer. 2014. Mikrotik Metode Virtualisasi. Andi. Semarang.

Page 82: PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE …

68

Yanti Abbas. 2018. Analisis Optimalisasi Jaringan Menggunakan Mikrotik Router

pada Kantor Bappeda Kabupaten Luwu. Skripsi tidak diterbitkan. Palopo:

Program Studi Informatika - UNCP

Page 83: PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE …

69

LAMPIRAN

Page 84: PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE …

70

Lampiran 1. Wawancara

NO Pertanyaan Hasil Wawancara

1

Jaringan apa yang digunakan pada

SMA Negeri 6 Luwu?

Jaringan wireless

2

Berapa kecepatan akses jaringan yang

digunakan pada SMA Negeri 6 Luwu?

20 Mbps

3

Masalah apa yang terjadi pada jaringan

wireless pada SMA Negeri 6 Luwu?

Terjadinya konektifitas

lambat loading

4

Apakah pada SMA Negeri 6 Luwu sudah

menggunakan metode NDLC untuk

mengoptimalkan jaringan wireless?

Belum

5

Berapa unit pc yang digunakan pada SMA

Negeri 6 Luwu?

6 buah pc

6

Perangkat-perangkat jaringan yang digunakan

pada SMA Negeri 6 Luwu?

Switch dan access point

7

Metode pemeliharaan perangkat keras jaringan

seperti apa yang digunakan pada SMA Negeri

6 Luwu?

Membersihkan setiap

perangkat dari debu

yang menumpuk

Page 85: PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE …

71

Lampiran 2. Dokumentasi

Page 86: PENERAPAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE …

72