118
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED LEARNING (BBL) PADA MATERI GEREJA DAN DUNIA KELAS XI BAHASA, MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI DI SMA PANGUDI LUHUR SANTO YOSEF SURAKARTA S K R I P S I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Keagamaan Katolik Disusun oleh : Sevilla Bela Pertiwi 171124031 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEAGAMAAN KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2021 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

i

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

BLENDED BASED LEARNING (BBL)

PADA MATERI GEREJA DAN DUNIA KELAS XI

BAHASA, MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI

DI SMA PANGUDI LUHUR SANTO YOSEF

SURAKARTA

S K R I P S I

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Keagamaan Katolik

Disusun oleh :

Sevilla Bela Pertiwi

171124031

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEAGAMAAN KATOLIK

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2021

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

ii

S K R I P S I

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

BLENDED BASED LEARNING (BBL)

PADA MATERI GEREJA DAN DUNIA KELAS XI BAHASA,

MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN

BUDI PEKERTI

DI SMA PANGUDI LUHUR SANTO YOSEF SURAKARTA

Oleh :

Sevilla Bela Pertiwi

171124031

Telah disetujui oleh:

Pembimbing

Yoseph Kristianto, SFK., M.Pd. tanggal 23 Juni 2021

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

iii

S K R I P S I

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

BLENDED BASED LEARNING (BBL)

PADA MATERI GEREJA DAN DUNIA KELAS XI BAHASA,

MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

DAN BUDI PEKERTI

DI SMA PANGUDI LUHUR SANTO YOSEF SURAKARTA

Dipersiapkan dan ditulis oleh

Sevilla Bela Pertiwi

NIM: 171124031

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji

pada 9 Juli 2021

dan dinyatakan memenuhi syarat.

SUSUNAN PANITIA PENGUJI

Nama Tanda tangan

Ketua : Dr. Bernardus Agus Rukiyanto, SJ

Sekretariat : Franciscus Xaverius Dapiyanta, SFK., M.Pd.

Anggota : 1. Yoseph Kristianto, SFK., M.Pd.

2. P. Banyu Dewa HS. S.Ag., M.Si.

3. YH. Bintang Nusantara SFK, M.Hum.

Yogyakarta, 9 Juli 2021

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma

Dekan,

Dr. Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan kepada :

Tuhan yang Maha Esa.

Keluargaku tercinta.

Keluarga besar Prodi Pendikkat.

Keluarga besar SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Surakarta.

Teman-teman yang selalu menemani dalam penulisan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

v

MOTTO

“Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah

teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu,

dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu”

(1 Timotius 4:12)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 9 Juli 2021

Penulis,

Sevilla Bela Pertiwi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

vii

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, mahasiswa Universitas Sanata Dharma

:

Nama : Sevilla Bela Pertiwi

NIM : 171124031

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, penulis memberikan kepada

Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah penulis yang berjudul

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED LEARNING

(BBL) PADA MATERI GEREJA DAN DUNIA KELAS XI BAHASA,

MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI

PEKERTI DI SMA PANGUDI LUHUR SANTO YOSEF SURAKARTA

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada).

Dengan demikian penulis memberikan kepada Perpustakaan Universitas

Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis

tanpa perlu ijin maupun memberikan royalti kepada penulis, selama tetap

mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 9 Juli 2021

Yang menyatakan

Sevilla Bela Pertiwi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

viii

ABSTRAK

Judul skripsi “PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED

LEARNING (BBL) PADA MATERI GEREJA DAN DUNIA KELAS XI

BAHASA, MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN

BUDI PEKERTI DI SMA PANGUDI LUHUR SANTO YOSEF SURAKARTA”

dipilih karena adanya pembelajaran yang dilakukan secara daring sebagai akibat

dari pandemi COVID-19. Model pembelajaran Blended Based Learning

digunakan oleh SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Surakarta karena model

pembelajaran ini dapat menjadi alternatif untuk tetap melaksanakan pembelajaran

di masa pandemi ini. Mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

dengan materi Gereja dan Dunia digunakan sebagai bahan penulisan skripsi ini.

Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian di SMA Pangudi Luhur Santo

Yosef Surakarta. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif

sehingga hasil yang diperoleh dijabarkan ke dalam paragraf. Untuk memperoleh

data hasil penelitian tersebut penulis melakukan observasi, studi dokumen,

dokumentasi, dan wawancara. Adapun hasil dari penelitian ini adalah: bahwa

penerapan model pembelajaran Blended Based Learning pada mata pelajaran

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti dengan materi Gereja dan Dunia

berjalan dengan baik sehingga siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran. Materi

Gereja dan Dunia pun dapat lebih dipahami siswa karena siswa menemukan

sendiri permasalahan yang terdapat pada Gereja dan Dunia. Siswa merasa bahwa

dengan adanya pembelajaran daring melalui model pembelajaran Blended Based

Learning, siswa tidak merasa terbebani saat kegiatan belajar berlangsung.

Kata kunci : Blended Based Learning, daring, Pendidikan Agama Katolik, materi

Gereja dan Dunia, pandemi COVID-19

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

ix

ABSTRACT

The title of the thesis "APPLICATION OFLEARNING MODEL BLENDED

BASED LEARNING (BBL) ON CHURCH AND WORLD MATERIALS CLASS XI

LANGUAGE, CATHOLIC RELIGIOUS EDUCATION LESSONS AND

CHARACTERISTICS IN SMA PANGUDI LUHUR SANTO YOSEF SURAKARTA"

choosen as a result of online learning as a result of the COVID pandemic -19.

Thelearning model is Blended Based Learning used by SMA Pangudi Luhur Santo

Yosef Surakarta because this learning model can be an alternative for continuing

to carry out learning during this pandemic. The subjects of Catholic Religious

Education and Character with the material of the Church and the World were

used as material for writing this thesis. Therefore, the authors conducted research

at Pangudi Luhur Santo Yosef High School Surakarta. This research uses

descriptive qualitative research so that the results obtained are translated into

paragraphs. To obtain data from the research, the authors conducted

observations, document studies, documentation, and interviews. The results of this

study are: that the application of thelearning model Blended Based Learning in

the subjects of Catholic Religious Education and Morals with the Church and the

World material goes well so that students can achieve learning objectives. The

material for the Church and the World can be better understood by students

because students find out for themselves the problems that exist in the Church and

the World. Students feel that with online learning through the learning model

Blended Based Learning, students do not feel burdened when learning activities

take place

Keywords: Blended Based Learning, online, Catholic Religious Education,

Church and World materials, COVID-19 pandemic

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus karena rahmat-Nya penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul PENERAPAN MODEL

PEMBELAJARAN BLENDED BASED LEARNING (BBL) PADA MATERI

GEREJA DAN DUNIA KELAS XI BAHASA, MATA PELAJARAN

PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI DI SMA

PANGUDI LUHUR SANTO YOSEF SURAKARTA.

Skripsi ini disusun oleh penulis melalui keterlibatan dalam pembelajaran

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti dengan materi Gereja dan Dunia

pada kelas XI Bahasa. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini mengalami

banyak kekurangan namun karena adanya dorongan serta bimbingan dari berbagai

pihak maka kekurangan penulisan dapat terminimalisir.

Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis telah banyak mendapat bantuan

serta dukungan, baik secara moril maupun materiil. Penulis menyadari bahwa

dukungan serta doa sangat membantu penulis dalam kelancaran penyelesaian

penulisan. Maka dari itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan

terima kasih kepada :

1. Dr. Bernardus Agus Rukiyanto, SJ selaku ketua program studi PENDIKKAT

yang telah rela memberikan waktunya untuk melayani penulis dengan tulus

dalam menempuh masa perkuliahan di kampus PENDIKKAT

2. Yoseph Kristianto SFK, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Skripsi, yang telah

dengan setia dan tulus hati memberikan waktu, tenaga, kritikan, masukan serta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

xi

membimbing penulis dengan penuh kesabaran sehingga penulis dengan

semangat mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

3. P. Banyu Dewa HS. S.Ag., M.Si. selaku dosen pembimbing akademik

sekaligus sebagai penguji kedua yang dengan kesabarannya mendampingi

perkembangan penulis sebagai mahasiswa PENDIKKAT dari semester satu

hingga semester delapan ini dan memberi kesanggupan untuk menjadi penguji

kedua dalam ujian skripsi penulis.

4. YH. Bintang Nusantara SFK, M.Hum. selaku dosen penguji ketiga yang

dengan kerelaan hati bersedia menjadi dosen penguji ujian dan juga dengan

penuh kasih mendukung penulis dalam menyelesaikan perkuliahan di kampus

PENDIKKAT.

5. Keluarga besar Program Studi PENDIKKAT-JIP, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Sanata Dharma yang telah membimbing serta

mencerdaskan hati dan juga pikiran sehingga dapat terselesaikannya skripsi ini.

6. Keluarga besar SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Surakarta yang telah bersedia

menerima dan membantu kelancaran proses penulisan ini untuk menjadi

responden dalam penulisan skripsi.

7. Papa, Mama, Mbak Vina, Mbak Tuta, dan seluruh keluarga besar Banu

Atmosukarto yang dengan cinta dan ketulusannya selalu memberi dukungan

berupa moral, materiil, dorongan semangat serta selalu membawa nama penulis

dalam doa sehingga penulis dalam menyelesaikan masa studi dengan baik dan

lancar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

xii

8. Teman-teman satu perjuangan, baik yang ada di Soloraya maupun di

Yogyakarta yang selalu setia menemani dan membantu penulis dikala susah

dan senang.

9. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu, yang selama masa

perkuliahan penulis berlangsung selalu mendukung dan menemani sehingga

penulisan skripsi ini dapat selesai.

Penulis menyadari keterbatasan dalam pengetahuan serta pengalaman

sehingga penulisan skripsi ini masih kurang sempurna. Oleh karena itu, penulis

mengharapkan adanya kritikan dan saran yang membangun bagi penulis sehingga

skripsi ini dapat digunakan untuk yang membutuhkan. Akhir kata, semoga skripsi

ini dapat memberikan manfaat bagi semua yang membaca dan berkepentingan.

Yogyakarta, 9 Juli 2021

Penulis

Sevilla Bela Pertiwi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING .................................................. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ iv

HALAMAN MOTTO ......................................................................................... v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................ vi

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ...................................................... vii

ABSTRAK .......................................................................................................... viii

ABSTRACT .......................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ........................................................................................ x

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xvi

DAFTAR SINGKATAN ....................................................................................xvii

BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ......................................................................... 5

C. Batasan Masalah ............................................................................... 6

D. Rumusan Masalah ............................................................................ 6

E. Tujuan Penulisan .............................................................................. 6

F. Manfaat Penulisan ............................................................................ 6

G. Metode Penulisan ............................................................................. 7

H. Sistematika Penulisan ....................................................................... 8

BAB II. KAJIAN PUSTAKA ............................................................................. 12

A. Pendidikan Agama Katolik di Sekolah ............................................ 12

1. Hakikat Pendidikan Agama Katolik di Sekolah ......................... 12

2. Tujuan Pendidikan Agama Katolik di Sekolah .......................... 13

3. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Katolik di Sekolah ............ 13

4. Pendekatan Pembelajaran Agama Katolik ................................. 14

B. Materi Ajar Gereja dan Dunia .......................................................... 14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

xiv

C. Penerapan Model Pembelajaran ....................................................... 15

1. Penerapan .................................................................................... 15

2. Model Pembelajaran .................................................................... 16

a. Pengertian dan Kekhasan Blended Based Learning .............. 18

b. Kelebihan dan Kekurangan Blended Based Learning............ 24

1) Kelebihan Blended Based Learning ................................. 24

2) Kekurangan Blended Based Learning ............................. 24

c. Definisi Daring ....................................................................... 24

d. Seting Blended Based Learning .............................................. 27

e. Aktivitas Blended Based Learning ......................................... 30

D. Penelitian yang Relevan ................................................................... 31

BAB III. METODE PENELITIAN..................................................................... 34

A. Jenis Penelitian ................................................................................. 34

B. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................... 35

C. Sumber Data ..................................................................................... 36

D. Fokus Penelitian ............................................................................... 38

E. Tujuan Penelitan ............................................................................... 38

F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 38

1. Metode Observasi ........................................................................ 39

2. Metode Wawancara ..................................................................... 42

G. Teknik Analisis Data ........................................................................ 48

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... 50

A. Profil SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Surakarta ......................... 50

1. Sejarah SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Surakarta ................. 50

2. Visi, Misi, Motto SMA Pangudi Luhur Santo Yosef

Surakarta ..................................................................................... 51

3. Tujuan SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Surakarta .................. 51

4. Strategi SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Surakarta ................. 52

B. Pelaksanaan Penelitian ..................................................................... 53

C. Rangkuman Hasil Wawancara dan Pembahasan ............................. 55

1. Aspek Pemahaman ...................................................................... 55

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

xv

2. Aspek Pelaksanaan ...................................................................... 60

3. Aspek Harapan ............................................................................ 66

4. Aspek Hasil Belajar..................................................................... 68

D. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................... 70

E. Refleksi Kateketis ............................................................................ 75

BAB V. PENUTUP ............................................................................................. 78

A. Kesimpulan ...................................................................................... 78

B. Saran ................................................................................................. 80

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 82

LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 : Surat Perizinan Penelitian ............................................ (1)

LAMPIRAN 2 : Lembar Kuesioner Guru ............................................... (2)

LAMPIRAN 3 : Laporan Hasil Observasi dan Wawancara.................... (3)

LAMPIRAN 4 : Laporan Pembelajaran dengan Microsoft

Teams 365 .................................................................... (7)

LAMPIRAN 5 : Transkrip Wawancara Guru dan Siswa ........................ (8)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Paradigma Pengajaran......................................................................... 17

Tabel 2 : Seting Belajar ...................................................................................... 30

Tabel 3 : Observasi Kelas ................................................................................. 41

Tabel 4 : Panduan Wawancara untuk Guru ....................................................... 43

Tabel 5 : Panduan Wawancara untuk Siswa ...................................................... 45

Tabel 6 : Kisi-kisi Kuesioner ............................................................................. 46

Tabel 7 : Kuesioner untuk Guru ......................................................................... 47

Tabel 8 : Agenda Pelaksanaan Penelitian .......................................................... 53

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

xvii

DAFTAR SINGKATAN

BBL : Blended Based Learning

CT : Catechesi Tradendae

COVID-19 : Corona Virus Diseas 2019

Daring : dalam jaringan

Luring : luar jaringan

IBB : Ilmu Bahasa dan Budaya

IPTEK : Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

No : nomor

R : Responden

St : Santo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Saat ini dunia sedang dihadapkan dengan masalah berat yaitu adanya

wabah virus COVID-19. Wabah ini mempengaruhi seluruh aspek kehidupan dan

juga pada berbagai bidang, tak terkecuali pada bidang pendidikan (sumber :

https://nasional.kontan.co.id/news/pandemi-covid-19-akan-mempengaruhi-

pengelolaan-pendidikan-dan-sekolah). Saat ini kementerian pendidikan Indonesia

sedang berusaha agar belajar mengajar tetap berlangsung namun tanpa harus

bertemu secara langsung antara guru dengan siswa. Banyak sekolah-sekolah dari

tingkat dasar hingga menengah atas mulai memanfaatkan berbagai macam

teknologi sebagai daya dukung pelaksanaan belajar mengajar.

Pendidikan memang sejatinya dapat ditemukan di mana saja dan tidak

hanya berhenti pada pertemuan tatap muka di sekolah. Hal ini juga mendasari

pengambilan keputusan pemerintah untuk mewajibkan kegiatan belajar dilakukan

di rumah (sumber : Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 4

tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat

penyebaran COVID-19). Walau begitu, tugas guru pun juga tidak terhenti begitu

saja. Tugas guru sebagai pendamping dalam belajar siswa pun juga masih harus

terus berlanjut. Hanya saja saat pelaksanaan pembelajaran secara daring ini

dilaksanakan, tugas guru bertambah yaitu memiliki otoritas dari pelaku belajar

yang disalurkan menggunakan teknologi. Dalam pelaksanaannya, masing-masing

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

2

sekolah menentukan sendiri aplikasi yang akan digunakan sebagai pertemuan

daring agar relasi antara pendidik dengan peserta didik juga tidak terhenti.

Selain pemilihan aplikasi yang berbeda, sekolah-sekolah kini juga

menetapkan berbagai model pembelajaran yang bertujuan untuk mempermudah

siswa dalam mengikuti pembelajaran selama belajar dari rumah ini. Kini seluruh

sekolah mengalami model pembelajaran jarak jauh (PJJ), terdapat berbagai

metode yang dapat digunakan agar pembelajaran jarak jauh yaitu dengan

pemanfaatan teknologi dapat disesuaikan dengan usia para siswa sehingga semua

dapat mengakses dan menggunakan teknologi tersebut (sumber : merdeka. Com

pada 7 November 2020). Secara garis besar, pemberian materi secara luring

maupun daring tidak jauh berbeda, yaitu dari segi cara penyajian materi. Luring

memiliki arti yaitu terputus dari jaringan komputer atau bisa diistilahkan sebagai

pertemuan secara tatap muka, televisi, dan dokumen. Sedangkan daring memiliki

arti yaitu terhubung melalui jaringan komputer, internet, dan sejenisnya, sehingga

dari pengertian tersebut sudah nampak bahwa antara daring dan luring memiliki

perbedaan.

Salah satu contoh model pemanfaatan teknologi saat pembelajaran jarak

jauh ini adalah Blended Based Learning (BBL). Pada model pembelajaran ini

siswa diajak untuk berpikir kritis dan tidak hanya berfokus pada guru yang

mengajar. Kondisi seperti ini memang memaksa semua kalangan termasuk siswa

untuk bisa berpikir lebih kreatif dan mandiri. Siswa diajak untuk tidak hanya

berhenti pada buku dan guru namun bisa memperkaya hal yang telah dijelaskan

guru dengan penemuan-penemuannya sendiri. Model pembelajaran Blended

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

3

Based Learning (BBL) disesuaikan dengan minat dari masing-masing siswa

sehingga siswa semakin bersemangat untuk mengikuti pembelajaran jarak jau. Hal

ini karena disesuaikan dengan fokus yang disukai oleh siswa. Model ini berfokus

pada hasil yang diciptakan oleh siswa secara mandiri maupun kelompok dan guru

hanya sebagai fasilitator apabila siswa membutuhkan bantuan dan bimbingan,

selebihnya siswa yang mencari tahu hal-hal yang berkenaan dengan materi yang

bersangkutan.

Model ini dapat dikatakan sebagai model yang baru khususnya di SMA

Pangudi Luhur Santo Yosef Surakarta. Hal ini dikarenakan sebelum pandemi ini

terjadi, sekolah tersebut masih menggunakan model belajar contextual teaching

learning (CTL). Penggunaan model pembelajaran teersebut lebih menekankan

pada pengalaman hidup sehari-hari lalu dikaitkan dengan materi pelajaran yang

diberikan oleh guru. Maka dengan adanya pergantian model pembelajaran

kemungkinan yang muncul yaitu perihal kesiapan sekolah maupun siswa dengan

penerapan model Blended Based Learning secara daring.

Penerapan model belajar ini memiliki konsekuensi bagi guru maupun

siswa. Masing-masing memiliki konsekuensi yang berbeda, saat pembelajaran

dilaksanakan secara daring maka guru pun harus mempersiapkan materi-materi

yang kapasitasnya lebih ringan sehingga mudah diakses oleh siswa. Guru juga

harus lebih kreatif dalam memberikan materi sehingga bahasa lisan dapat

tersampaikan dengan baik secara tertulis, di sisi lain guru juga harus mulai

membiasakan diri membuat konten-konten ilmiah agar siswa lebih tertarik dalam

pembelajaran. Selain itu, siswa pun juga harus bisa menyesuaikan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

4

membiasakan diri untuk menerima pembelajaran secara daring. Kegiatan yang

biasanya dilakukan di kelas secara luring harus tetap dilakukan saat mereka

mengikuti pembelajaran dengan sistem daring. Kegiatan yang dimaksud adalah

mencatat materi, mengerjakan tugas, aktif dalam pembelajaran seperti tanya

jawab, diskusi, dialog dan lain-lain.

Model Pembelajaran Blended Based Learning juga sekaligus sebagai salah

satu teknik yang digunakan oleh sekolah terkait agar mampu mengolah materi

yang didapatkan selama pembelajaran secara lisan lalu dapat mempraktekkan

secara langsung melalui sosial media maupun sarana lainnya. Guru memiliki

peranan untuk dapat mendidik siswanya agar siswa memahami materi Gereja dan

Dunia dengan baik serta dapat menerapkan pula pada mata pelajaran selain

pelajaran Pendidikan Agama Katolik. Sedangkan peran siswa adalah sebagai anak

didik yang mau dan mampu untuk di didik dengan baik sesuai dengan bimbingan

guru mata pelajaran serta menindak lanjuti materi yang diterimanya dengan

melaksanakannya dalam kegiatannya termasuk pada materi mata pelajaran selain

pelajaran Pendidikan Agama Katolik.

Pemanfaatan model Blended Based Learning (BBL) ini berfokus pada

perkembangan minat belajar siswa sehingga sekolah maupun guru tidak bisa

memaksakan hasil dari belajar siswa tersebut. Guru memberikan pengarahan

tentang hal-hal yang berkaitan dengan hasil yang akan diciptakan oleh siswa.

Sesuai dengan namanya, blended diambil dari bahasa inggris yang artinya

memadukan hal ini berarti memiliki arti bahwa model pembelajaran ini

memadukan proses pembelajaran secara luring dengan daring.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

5

Perpaduan tersebut diharapkan mampu menjadi alternatif proses belajar

siswa kelas XI Bahasa di SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Surakarta terlebih

pada masa pandemi seperti sekarang ini sehingga kekurangan di pembelajaran

luring bisa diperbaiki dengan kelebihan pembelajaran daring dan begitu pula

sebaliknya. Pengimplementasian model pembelajaran Blended Based Learning ini

khususnya pada mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik cukup beragam, guru

mengajak siswanya untuk bisa menciptakan hasil belajarnya dengan membuat

karya yang dapat diwujudkan dengan berbagai kreasi yaitu video, puisi, komik,

nyanyian dan masih banyak lagi. Guru juga memberikan pilihan bagi siswa untuk

dapat menentukan kegiatan tersebut dilakukan secara pribadi maupun kelompok

sehingga siswa tidak merasa tertekan dalam mengalami model pembelajaran ini.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka

penulis megindentifikasi masalah sebagai berikut :

1. Masih banyak ditemukan di lapangan praksis pembelajaran yang bersifat

Teacher Center (berpusat pada guru).

2. Sistem pendidikan yang berubah karena dampak dari adanya pandemi COVID-

19.

3. Model pembelajaran luring beralih ke pembelajaran secara daring

4. Guru dan siswa baru pertama kali mengalami model pembelajaran BBL ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

6

5. Model pembelajaran Blended Based Learning (BBL) baru pertama kali

diadakan sehingga peneliti ingin mengetahui cara belajar siswa dengan model

belajar yang baru ini.

C. Batasan Masalah

Agar tujuan penulisan lebih terfokus, maka batasan permasalahan dalam

penelitian ini adalah: penerapan model Blended Based Learning (BBL) pada

materi Gereja dan Dunia kelas XI Bahasa SMA Pangudi Luhur Santo Yosef

Surakarta.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka

rumusan masalahnya adalah bagaimana penerapan model Blended Based

Learning (BBL) pada materi Gereja dan dunia kelas XI Bahasa SMA Pangudi

Luhur Santo Yosef Surakarta ?

E. Tujuan Penulisan

Berdasarkan batasan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka

penulisan ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model belajar siswa XI

Bahasa dengan menggunakan model Blended Based Learning (BBL) di SMA

Pangudi Luhur Santo Yosef Surakarta khususnya pada materi Gereja dan Dunia,

mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik.

F. Manfaat Penulisan

Berdasarkan tujuan penulisan yang telah dikemukakan di atas, maka

harapannya penulisan ini bermanfaat bagi banyak pihak yang berkaitan, yaitu :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

7

1. Bagi penulis, penulisan ini dapat menambah pengetahuan khususnya di bidang

teknologi pendidikan serta dapat menambah wawasan dengan mengikuti

praktek penulisan ini.

2. Bagi peserta didik, penulisan ini dapat dijadikan sebagai pedoman untuk

meningkatkan minat belajar agar lebih aktif dan kreatif sesuai dengan

ketertarikan yang dimilikinya.

3. Bagi pendidik, penulisan ini dapat digunakan sebagai cara baru untuk melihat

bakat dan minat masing-masing peserta didik.

4. Bagi sekolah, penulisan ini dapat digunakan sebagi bahan evaluasi terhadap

keterlibatan peserta didik maupun peranan pendidik terkait dengan proses

pembelajaran sehingga secara bersama mampu meningkatkan minat belajar

siswa.

G. Metode Penulisan

Dalam penulisan ini, subjek penulisan yang digunakan adalah siswa kelas

XI Bahasa di SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Surakarta. Metode yang

digunakan dalam penulisan ini deskripsi analisis yaitu dengan menuliskan

landasan kajian pustaka yang disertai dengan analisis hal yang sedang dibahas

dalam penulisan ini. Metode ini didukung dengan menggunakan penelitian

kualitatif. Data diperoleh dengan melakukan observasi pada saat dilakukan

pembelajaran daring lalu dilanjutkan dengan wawancara, kemudian juga

menyertakan dokumentasi saat penelitian berlangsung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

8

H. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan proposal skripsi ini dibuat untuk mempermudah

dalam penyusunan Skripsi. Untuk itu perlu ditentukan sistematika penulisan yang

baik dan benar. Sistematika penulisan dibagi dalam beberapa bab, yaitu :

Pada Bab 1 membahas tentang latar belakang penulis menuliskan tentang

penerapan model pembelajaran Blended Based Learning yang dilaksanakan

ditengah adanya pandemi COVID-19 yang melanda di Indonesia. Berdasarkan

latar belakang tersebut, penulis mengidentifikasikan masalah ke dalam beberapa

bagian. Pengidentifikasian masalah tersebut terkait antara guru, siswa, dan

pemahaman terhadap model pembelajaran yang dibahas. Agar penulisan tidak

keluar dari konteks bahasan maka batasan masalah juga telah ditentukan oleh

penulis. Manfaat penulisan ini pun juga telah dipaparkan pada Bab I, khususnya

bagi sekolah, siswa, guru, dan penulis. Dalam penyusunan penulisan ini terdapat

metode yang dipilih agar data yang dibutuhkan penulis dapat terpenuhi.

Pada Bab II, penulis memaparkan teori dari beberapa ahli yang berkaitan

dengan judul penulisan. Pemaparan tersebut menyangkut definisi dari Pendidikan

Agama Katolik beserta dengan hakikat, tujuan, hingga ruang lingkupnya. Pada

bagian tersebut dijelaskan hal-hal yang diharapkan untuk perkembangan siswa.

berdasarkan pengertian-pengertian tersebut juga disesuaikan dengan arah dan

tujuan pelaksanaan mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik di SMA Pangudi

Luhur Santo Yosef Surakarta.

Selanjutnya, penulis juga memaparkan hasil temuan dari ahli yang

mengungkapkan tentang definisi beserta dengan contoh penerapan dari adanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

9

model pembelajaran. Salah satu yang dikutip adalah pendapat dari Syaiful Sagala

pada bukunya pada tahun 2004 di halaman 176. Dari pendapat tersebut serta

pendapat ahli lainnya maka penulis dapat memberi kesimpulan arti dari model

pembelajaran. Dari berbagai macam model pembelajaran yang dipaparkan,

penulis hanya mengambil satu model pembelajaran yang dibahas secara detail

yaitu Blended Based Learning karena disesuaikan dengan judul penulisan. Pada

bagian penjelasan tersebut memiliki ruang yang paling banyak untuk penulisan

Bab II. Penulis menyebutkan dari hal-hal yang harus diperhatikan saat

pelaksanaan model hingga aktivitas Blended Based Learning pada saat diterapkan

di kelas.

Bagian Bab II ini juga menjelaskan arti dan hal-hal yang terkandung dalam

materi Gereja dan Dunia sebagai satu-satunya materi yang digunakan untuk bahan

penulisan. Penulis juga mengaitkan teori yang terdapat dalam materi tersebut

dengan yang terjadi di SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Surakarta. Hal itu

dilakukan untuk melihat kedalaman materi yang diajarkan pada sekolah tersebut

terutama pada saat dilaksanakannya model pembelajaran Blended Based Learning

di sekolah tersebut.

Sebagai bahan acuan penulisan tugas akhir ini, penulis juga melihat dari

beberapa contoh penelitian yang telah dilakukan oleh penulis lain yang sesuai

dengan penulisan ini. Penulis menjadikan penulisan tersebut untuk memprediksi

hasil yang akan didapat pada saat penelitian dilakukan dan dirumuskan. Terdapat

tiga hasil penulisan yang digunakan sebagai referensi penulis diantaranya yaitu

milik Nurin Fitriana, Ramdan Afrian, dan Ricardina Fatima Natalia Halle.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

10

Pada Bab III, penulis memaparkan metode penulisan yang digunakan

dalam pelaksanaan penelitian. Sebelum masuk pada penjelasan, penulis

memaparkan hal-hal yang akan dituliskan pada Bab III tersebut. Penulis

mengawali dengan penjelasan jenis penelitian yang akan dilakukan mulai dari

definisi hingga jenis penelitian yang dipilih penulis. Penulis memaparkan bahwa

jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif yang

dipandang penulis sangat sesuai dengan tema yang dibahas dalam penulisan

tersebut.

Setelah itu, bagian ini juga menjelaskan tempat dan waktu penelitian ini

dilaksanakan. Untuk penjelasan waktu pelaksanaan, penulis memperkirakan

penelitian tersebut dari rentang waktu bulan Februari hingga April 2021. Hal-hal

yang telah ada dalam penulisan ini didapatkan dari sumber-sumber data yang telah

dipilih penulis dalam penulisan ini, diantaranya adalah dokumen sekolah, siswa

kelas XI Bahasa, guru mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik, foto dan lain

lain. Setelah mendapatkan data-data tersebut maka data dikumpulkan dengan

menggunaan teknik yang telah ditentukan penulis diantaranya adalah melalui

observasi, wawancara, studi dokumen dan dokumentasi. Penulis merasa bahwa

ketiga hal tersebut dapat membantu penulis untuk dapat mengumpulkan seluruh

data untuk penunjang penulisan.

Selanjutnya hasil dari keseluruhan proses penelitian dituliskan dalam Bab

IV. Pada bagian ini membahas tentang hasil penelitian dan pembahasannya.

Sebelum menjelaskan pada hasil wawancara, penulis mengawali dengan

memaparkan temuan pada teknik studi dokumen. Penulis memaparkan sejarah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

11

sekolah, visi dan misi, motto, tujuan sekolah, dan strategi sekolah. Penulis juga

menyertakan waktu pelaksanaan penelitian dari penyerahan surat izin penelitian

hingga penelitian selesai dilakukan.

Sebagai bentuk temuan dalam penulisan, penulis merangkum hasil

wawancara yang dilakukan pada guru mata pelajaran serta siswa yang terkait

dalam penulisan ini. Hasil wawancara tersebut dirangkum sekaligus dijelaskan

oleh penulis guna memudahkan pembaca dalam memahami rangkuman

wawancara tersebut. Penulis juga mmberikan pembahasan hasil penelitian yang

telah disinkronkan dengan teori yang terdapat dalam Bab II.

Sebagai salah satu ciri khas dari program studi PENDIKKAT, maka

penulis juga menuliskan refleksi kateketis yang berisi tentang hal-hal terkait

dengan penelitian lalu dihubungkan dengan kedalaman isi hati penulis. Pada

bagian ini, penulis juga mengaitkan antara materi yang dibahas dalam penulisan

ini dengan keadaan yang dialami di sekitar lingkungan penulis.

Bagian terakhir dalam penulisan ini atau pada Bab V, dipaparkan

kesimpulan dan saran. Kesimpulan yang diberikan terkait keseluruhan proses

penelitian lalu dikaitkan dengan kajian teori yang dibahas pada bagian

sebelumnya. Sebagai bentuk dari sumbangsih penulis terhadap subjek penelitian,

maka penulis memberikan saran bagi sekolah, guru, serta siswa yang terkait dalam

penelitian ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

12

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pendidikan Agama Katolik di Sekolah

Guru merupakan salah satu elemen pokok yang menjadikan

Pendidikan Agama Katolik di sekolah dapat berjalan dengan baik. Guru

memiliki peran sebagai pendamping untuk memberikan rasa keamanan dan

kenyamanan serta menjadi pengarah bagi siswa. Hal ini sejalan dengan konteks

Pendidikan Agama Katolik, seperti yang dituliskan oleh FX. Heryatno Wono

Wulung, SJ dalam bukunya Pokok-Pokok Pendidikan Agama Katolik di

Sekolah (2008:40), yaitu :

“PAK membicarakan dua pendekatan yaitu sosialisasi dan edukasi.

Sosialisasi merupakan proses dimana kita menjadi diri kita sendiri

sebagaiamana adanya jalan kita berinteraksi dengan orang-orang lain, dengan

tatanan yang diikuti, serta dengan pola tingkah laku yang diharapkan oleh

lingkungan sosial kita. Sedang edukasi yang dimaksud sebagai proses di mana

kita dengan sadar dan sengaja mendidik diri dan peserta didik agar kita

bersama mengalami perkembangan hidup bahkan sampai mencapai

kepenuhan.”

1. Hakikat Pendidikan Agama Katolik di Sekolah

Dalam Buku Guru Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Kelas

XI (2017 : 2) diuraikan tentang hakikat Pendidikan Agama Katolik, yakni:

“Usaha yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam

rangka mengembangkan kemampuan pada peserta didik untuk memperteguh

iman dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agam

Katolik, dengan tetap memperhatikan penghormatan terhadap agama lain

dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat untuk

mewujudkan persatuan nasional. Secara lebih tegas dapat dikatakan bahwa

pendidikan Agama Katolik di sekolah merupakan salah satu usaha untuk

memampukan peserta didik berinteraksi, berkomunikasi, memahami,

menggumuli dan menghayati iman. Dengan kemampuan berinteraksi antara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

13

pemahaman iman, pergumulan iman dan penghayatan iman itu diharapkan

iman peserta didik semakin diperteguh.”

2. Tujuan Pendidikan Agama Katolik di Sekolah

Dalam Buku Guru Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Kelas

XI (2017 : 2) dipaparkan tentang tujuan Pendidikan Agama Katolik, yaitu :

“Membangun hidup beriman Kristiani berarti membangun kesetiaan

pada Injil Yesus Kristus, yang memiliki keprihatinan tunggal, yakni Kerajaan

Allah. Kerajaan Allah merupakan situasi dan peristiwa penyelamatan: situasi

dan perjuangan untuk perdamaian dan keadilan, kebahagiaan dan

kesejahteraan, persaudaraan dan kesetiaan, kelestarian lingkungan hidup, yang

dirindukan oleh setiap orang dari pelbagai agama dan kepercayaan.”

3. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Katolik di Sekolah

Ruang lingkup Pendidikan Agama Katolik di Sekolah berdasarkan

Buku Guru Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Kelas XI (2017 : 2)

dijelaskan bahwa :

“Dalam Pendidikan Agama Katolik mencakup empat aspek yang

memiliki keterkaitan satu dengan yang lain. Keempat aspek yang dibahas

secara lebih mendalam sesuai tingkat kemampuan pemahaman peserta didik

adalah sebagai berikut :

a. Pribadi peserta didik Ruang lingkup ini membahas tentang pemahaman

diri sebagai pria dan wanita yang memiliki kemampuan dan keterbatasan,

kelebihan dan kekurangan dalam berelasi dengan sesama serta lingkungan

sekitarnya.

b. Yesus Kristus Ruang lingkup ini membahas tentang bagaimana

meneladani pribadi Yesus Kristus yang mewartakan Allah Bapa dan

Kerajaan Allah, seperti yang terungkap dalam Kitab Suci Perjanjian Lama

dan Perjanjian Baru.

c. Gereja Ruang lingkup ini membahas tentang makna Gereja, bagaimana

mewujudkan kehidupan menggereja dalam realitas hidup sehari-hari.

d. Masyarakat Ruang lingkup ini membahas secara mendalam tentang hidup

bersama dalam masyarakat sesuai iman sabda Tuhan, ajaran Yesus dan

ajaran Gereja.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

14

4. Pendekatan Pembelajaran Agama Katolik

Pendekatan pembelajaran menurut Buku Guru Pendidikan Agama

Katolik dan Budi Pekerti Kelas XI (2017 : 3) dapat diartikan :

“Sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses

pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses

yang sifatnya masih sangat umum. Di dalamnya mewadahi, menginspirasi,

menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoritis

tertentu. Dalam Pendidikan Agama Katolik, pendekatan pembelajaran lebih

ditekankan pada pendekatan yang di dalamnya terkandung tiga proses, yaitu

proses pemahaman, pergumulan yang diteguhkan dalam terang Kitab

Suci/ajaran Gereja dan pembaharuan hidup yang terwujud dalam penghayatan

iman sehari-hari.”

B. Materi Ajar Gereja dan Dunia

Pada materi Gereja dan Dunia pada mata pelajaran Pendidikan Agama

Katolik dan Budi Pekerti kelas XI, siswa diajak untuk melihat dunia lebih luas

dari kaca mata Gereja. Siswa diajak untuk mampu lebih memahami hal-hal yang

terjadi saat ini pada Gereja dan Dunia. Materi Gereja dan Dunia ini dipilih karena

teori yang ada di dalamnya sangat kontekstual dengan yang sedang dialami siswa

saat ini. Hal ini sehingga memudahkan siswa dalam menangkap materi

pembelajaran yang dilakukan secara daring.

Sebelum adanya pembelajaran daring ini, guru mengajak siswa untuk

mengeksplorasi lingkungan area sekolah serta mengamati setiap peristiwa yang

dialami oleh masyarakat sekitar. Siswa mampu melihat sendiri permasalahan-

permasalahan yang terjadi di sekitarnya. Setelah siswa mengamati peristiwa

tesebut, lalu mereka diajak untuk bersama-sama merefleksikan peristiwa tersebut

dalam forum besar yang meliputi teman-teman satu kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

15

Pada materi Gereja dan Dunia ini membahas tentang perang, kemiskinan,

ketidak adilan sosial, perusakan lingkungan, perkembangan IPTEK, serta

hubungan Gereja dan Dunia. Materi ini dipilih peneliti dalam penelitian ini karena

dirasa lebih relevan terhadap keprihatinan yang sedang dialami Gereja dan Dunia

saat ini.

Pada materi Gereja dan Dunia ini, siswa diharapkan dapat memahami dan

menghayati hubungan Gereja dengan dunia dan dengan semangat kristiani, serta

turut dalam membangun dunia yang lebih baik dan bermanfaat seturut kehendak

Allah. Kegiatan pembelajaran pada tema V Gereja dan Dunia ini adalah :

a. Permasalahan yang dihadapi dunia

b. Hubungan Gereja dan dunia

c. Ajaran Sosial Gereja (ASG)

C. Penerapan Model Pembelajaran

1. Penerapan

Menurut KBBI, pengertian penerapan adalah perbuatan menerapkan,

sedangkan menurut beberapa ahli yaitu Usman (2002), penerapan (implementasi)

adalah bermuara pada aktivitas, aksi, tindakan, atau adanya mekanisme suatu

sistem. Implementasi bukan sekedar aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang

terencana dan untuk mencapai tujuan kegiatan. Sedangkan menurut J.S Badudu

dan Sutan Mohammad Zain (1996 : 1487 ) penerapan adalah hal, cara atau hasil.

Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kata

penerapan merupakan sebuah tindakan yang dilakukan secara individu maupun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

16

kelompok dan bukan hanya sekedar aktifitas, namun juga meliputi kegiatan yang

terencana dan dilakukan secara sungguh-sungguh sehingga tercapai pada tujuan

dan membuahkan hasil.

2. Model Pembelajaran

Terdapat pengertian model pembelaran menurut beberapa ahli, menurut

Dahlan (Dasripin, 2008 : 17) pengertian model pembelajaran adalah rencana atau

pola yang digunakan dalam menyusun kurikulum, mengatur materi pengajaran

dan memberi petunjuk pada pengajar di kelas dalam setting pengajaran atau

setting lainnya. Menurut Ibadullah Malawi dan Ani Kadarwati, model

pembelajaran adalah suatu kerangka konseptual yang melukiskan prosedur secara

sistematis dan mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan

belajar tertntu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran

dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran

(2017 : 96).

Menurut Syaiful Sagala (2004:176) diutarakan bahwa:

Pengertian model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang

menggambarkan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan

pengalaman belajar peserta didik untuk mencapai tujuan belajar

tertentu dan berfungsi sebagai pedoman dalam merencanakan dan

melaksanakan aktivitas belajar mengajar.

Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian model pembelajaran

adalah pola atau tatanan cara yang digunakan oleh tenaga pendidik secara

konseptual yang dilaksanakan berdasarkan kurikulum yang berlaku yang

bertujuan untuk merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

17

Tujuan pembelajaran menurut Richards dan Rogers dalam Dr. Wachyu

Sundayana (2014:21)yaitu :

1. Mengaktifkan dan mengembangkan empat ketrampilan berbahasa

2. Memperoleh ketrampilan dan starategi belajar yang dapat diterapkan

dalam kesempatan pengembangan/pembelajaran bahasa di kemudian

hari

3. Mengembangkan ketrampilan akademik umum yang dapat diterapkan

pada jenjang pendidikan berikutnya

4. Memperluas pemahaman pembelajar terhadap orang-orang yang

berbicara bahasa yang dipelajari.

Menurut Bonsting dalam Ahmad Sanusi (2014) dikaji pergeseran dari

pengajaran dan pengujian menjadi pembelajaran berkelanjutan dan perbaikan

berkelanjutan, seperti yang disajikan berikut ini :

Tabel 1: Paradigma Pengajaran

Paradigma Lama Pengajaran dan

Pengujian

Paradigma Baru Pembelajaran

Berkelanjutan dan Perbaikan

Berkelanjutan

Keberhasilan secara artifisial

dibatasi hanya milik segelintir

“pemenang”. Siswa lainnya dibuat

untuk memandang dirinya dan

karya-karyanya hanya sebagai

kelompok pertengahan dan

kelompok bawah.

Tujuan sekolah dan masyarakat

adalah mengembangkan

kemampuan tanpa batas,

melakukan perbaikan

berkelanjutan, dan meraih

keberhasilan.

Berbasis kompetisi Berbasis kooperasi

Pembelajaran bersifat linear, yang

bagian-bagiannya disajikan secara

berurutan melalui komunikasi satu

arah.

Pembelajaran seperti spiral

dengan berbagai cabang dan

bagiannya, dengan energi yang

diarahkan menuju perbaikan

berkelanjutan.

Berorientasi pada produk. Fokus

tunggalnya adalah hasil tanpa

mengakui watak janga pendeknya.

Kelas dan peringkat menjadi bagian

sangat penting.

Berorientasi pada proses. Tujuan

adalah hal yang penting, namun

proses mencapai tujuan juga tak

kalah pentingnya. Asesmen

dipakai untuk tujuan melakukan

diagnosis dan preskriptif.

Hidup termasuk sekolah, hanya

bermakna bila kita bisa mencapai

tujuan. Proses dipandang hanya

Hidup merupakan sebuah

perjalanan dan memiliki nilai

intrinsik bila dilakoni dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

18

memiliki sedikit nilai intrinsik atau

bahkan tidak penting sama sekali,

dan harus dibuat seringkas mungkin

sehingga tujuan bisa tercapai

secepat mungkin.

semangat untuk hidup itu sendiri,

cinta-kasih, dan belajar. Hal yang

paling penting adalah

mengembangkan “hasrat untuk

terus belajar”.

Sistem dan prosesnya tidaklah

terlalu penting, sejauh tujuan bisa

dicapai.

Integritas dan kesehatan sistem,

proses-proses yang berlangsung

didalamnya, dan orang-orang

yang terlibat harus dijaga. Kalau

tidak, sistem bisa-bisa bekerja

tidak optimal dan bahkan bisa saja

gagal.

Bekerja adalah menjalankan tugas,

bukan untuk memberi kesenangan

dan martabat bagi para pekerja.

Pekerjaan harus menantang,

menyenangkan, dan bermakna.

Para pekerja hendaklah meraih

martabat dan kegembiraan dalam

proses menjalankan pekerjaannya

dan menghasilkan produk.

Sekolah merupakan tempat

berlangsungnya pengajaran pada

siswa. Siswa belajar pasif dan guru

mengajar aktif.

Sekolah merupakan komunitas

pembelajaran yang sesungguhnya

dengan administrator, guru dan

siswa yang belajar untuk menjadi

yang terbaik dan menjadi lebih

baik dalam pekerjaan yang

dilakukan secara bersama,

sehingga setiap orang bisa secara

optimal mencapai

keberhasilannya.

Para guru terisolasi satu sama lain

dalam ruang dan waktu.

Para guru bekerja bersama-sama

pada jam pelajaran untuk

membangun keberhasilan bersama

dan dengan sejumlah siswa yang

berada dalam kelompok kohort.

a. Pengertian dan Kekhasan Blended Based Learning

Terdapat berbagai macam cara pembelajaran yang digunakan dalam

pelaksanaan pembelajaran jarak jauh, terlebih pada saat sedang mengalami wabah

COVID-19 seperti saat ini setiap sekolah menggunakan berbagai sarana agar

pembelajaran tetap terlaksana dengan terstruktur.

Pembelajaran dengan model perbaduan antara daring dan luring atau yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

19

biasa dikenal dengan Blended Based Learning ini berbasis pada teknologi dan

berpusat pada siswa. Terdapat beberapa pandangan tentang artian blended

learning, seperti “ Pembelajaran blended adalah suatu kombinasi dari berbagai

modus pembelajaran daring, luring dan tatap muka (in-person learning).

Pembelajaran blended menjadi lebih kukuh dan terkenal dengan semakin

tersedianya pilihan, baik pembelajaran sinkron maupun asinkron.”(Noord et.al.

2007).

Blended Based Learning ini memiliki karakteristik yaitu adanya

pengkombinasian strategi yang terbaik dari dua seting belajar tradisonal (sinkron,

di dalam kelas) dan daring (asinkron, di luar kelas), kelemahan pembelajaran

tradisional dapat disinergikan/integrasikan dengan kelebihan dari pembelajaran

daring, tujuan utamanya adalah untuk mencapai efektifitas belajar secara

optimal/maksimum.

Model pembelajaran Blended Based Learning (BBL) ini juga diartikan

sebagai pengajaran bauran/pengajaran terpadu sehingga model pembelajaran ini

juga merupakan pengkombinasian daring-luring. Adanya kedua elemen tersebut

tidak bisa serta merta disebut sebagai Blended Based Learning (BBL) sehingga

perlu diintegrasikan dengan baik serta berkesinambungan antara satu dan lainnya.

Terdapat hal-hal yang harus diperhatikan sebelum perancangan model

pembelajaran BBL, yaitu :

1. Memungkinkan interaksi positif (kontinuitas) antara guru dengan murid

2. Adanya pendampingan yang berkesinambungan yang menanyakan

dan memberikan pendampingan kepada murid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

20

3. Integrasi pertemuan daring dan luring, pengintegrasian ini harus diusahakan

adanya keterkaitan satu sama lain sehingga antara daring dengan luring

merupakan satu kesatuan (contoh : refleksi pertemuan dan diskusi lebih lanjut)

Terdapat 6 model dalam pelaksanaan model pembelajaran BBL, yaitu:

1. Face to face driver

Model ini akan melibatkan peserta didik tidak hanya sekedar tatap

muka di ruang kelas atau laboratorium, akan tetapi melibatkan mereka ke

dalam kegiatan di luar kelas dengan mengintegrasikan teknologi web

secara online

2. Rotation

Model rotasi (rotation) mengintegrasikan pembelajaran secara online

sambil bertatap muka di dalam kelas dengan pengawasan guru

3. Flex

Model flex memanfaatkan media internet dalam penyampaian

pembelajaran kepada peserta didik. Di dalam hal ini peserta dapat

membentuk kelompok diskusi

4. Online Lap

Pembelajaran yang berlangsung di dalam ruang laboraturium

computer dengan semua materi pembelajaran di sediakan secara softcopy.

Peserta didik akan berinteraksi dengan guru secara online

5. Self Blend

Pada model self blend, peserta didik akan mengikuti kursus online

sebagai pelengkap kelas konvensional. Pembelajaran yang dilakukan

tidak harus di dalam ruang kelas, akan tetapi bisa di luar kelas.

6. Online Driver

Online driver merupakan pembelajaran secara online, di mana dalam

hal ini seorang guru bisa mengupload materi pembelajaran di internet.

Peserta didik dapat mengunduh materi tersebut dari jarak jauh, sehingga

peserta didik bisa belajar mandiri di luar kelas dan dilanjutkan dengan

tatap muka berdasarkan waktu yang telah disepakati.

Pembelajaran secara daring seharusnya memiliki kualitas yang sama

dengan pembelajaran secara luring. Kesamaan yang dimaksudkan adalah pada

bagian materi yang diberikan, cara penerimaan siswa, serta pendampingan dari

guru. Adapun peta konsep model pembelajaran BBL adalah sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

21

Pendekatan yang dilakukan dapat memanfaatkan berbagai macam media

da teknologi. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa BBL adalah pembelajaran

yang mengkombinasikan antara tatap muka (pembelajaran secara konvesional, di

mana antar peserta didik dan pendidik saling berinteraksi secara langsung,

masing-masing dapat bertukar informasi mengenai bahan-bahan pengajaran),

belajar mandiri (belajar dengan berbagai modul yang telah disediakan) serta

belajar mandiri secara online. Penerapan model pembelajaran BBL ini tidak

berlangsung begitu saja, beberapa hal yang menjadi pertimbangan yaitu

karakteristik tujuan pembelajaran yang ingin kita capai, aktivitas pembelajaran

yang relevan serta memilih dan menentukan aktivitas mana yang relevan dengan

konvesional dan aktivitas mana yang relevan untuk online learning.

Adapun karakteristik dari model pembelajaran BBL adalah :

1. Pembelajaran yang menggabungkan berbagai cara penyampaian,

model pendidikan, gaya pembelajaran, serta berbagai media berbasis

teknologi yang beragam.

2. Sebagai sebuah kombinasi pendidikan langsung (face to face), belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

22

mandiri, dan belajar mandiri via online.

3. Pembelajaran yang didukung oleh kombinasi efektif dari cara

penyampaian, cara mengajar, dan gaya pembelajaran.

4. Pendidik dan orangtua peserta didik memiliki peran yang sama

penting, pendidik sebagi fasilitator, dan orangtua sebagai pendukung.

Hasil dari model pembelajaran BBL bagi siswa adalah :

1. Teacher ied instructions (F2F sessions interactive)

2. Printed instructions (study material), dengan tujuan agar siswa dapat

mengulang lagi materi yang diberikan

3. Web based assessments (feedback reflections customers)

4. Digital visual e-learning (sebagai bentuk kreativitas)

Strategi yang dapat digunakan pada model pembelajaran BBL sebagai

berikut :

Langkah kerja yang diterapkan dalam pelaksanaan model pembelajaran

BBL berbasis siswa Go Blog

Tatap Muka

Apersepsi

(Pemberian masalah)

KBM

(Penekanan konsep)

Belajar Mandiri

Pemberian tugas

(Pribadi/kelompok)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

23

BBL adalah :

1. Menyiapkan platform

2. Pembelajaran secara virtual (tatap muka)

3. Pemberian tugas di luar jam pembelajaran dan dikumpulkan di platform

tersebut.

Struktur model pembelajaran BBL sebagai berikut :

Pelaksanaan yang terjadi lapangan, model pembelajaran Blended Based

Learning ini belum sepenuhnya diterapkan oleh guru maupun siswa. Hal yang

tidak dilaksanakan yaitu tidak adanya pembelajaran yang dilakukan secara luring.

Seperti yang telah diuraikan di atas, model pembelajaran ini sempurnanya

dilakukan dengan dua cara yaitu daring dan luring. Namun justru SMA Pangudi

Luhur Santo Yosef Surakarta hanya melaksanakan pembelajaran secara daring

saja. Hal ini dilakukan karena saat ini sedang terjadi pandemi yang membuat

pemerintah memberlakukan peraturan adanya pembelajaran secara daring.

Pembelajaran secara luring hanya dilaksanakan oleh beberapa siswa

diluar pengawasan oleh guru maupun sekolah. Hal ini karena tatap muka secara

Repetitions

Possible

Classroom Teaching

Distance Learning

Final Assesment

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

24

langsung tidak dianjurkan oleh pihak sekolah. Model ini membawa siswa untuk

bisa berpikir kreatif serta sekaligus bisa bekerja sama dengan teman satu

kelompoknya.

b. Kelebihan dan kekurangan Blended Based Learning

Menurut Neumeier (2005) terdapat kelebihan dan kekurangan dalam

pelaksanaan model pembelajaran Blended Based Learning :

1) Kelebihan Blended Based Learning

a) Pembelajaran terjadi secara mandiri dan konvesional yang keduanya

memiliki kelebihan yang dapat saling melengkapi.

b) Pembelajaran lebih efektif dan efiesien.

c) Meningkatkan aksesilibitas karena dengan adanya Blended Based Learning

maka peserta didik dapat semakin mudah dalam mengakses mata

pembelajaran.

d) Media penunjang pembelajaran yang digunakan beragam.

2) Kekurangan Blended Based Learning

a) Fasiltas belajar yang dimiliki siswa kurang merata khususnya komputer dan

intermet, sehingga dapat menghambat proses pembelajaran saat ini yang

mengutamakan pembelajaran secara virtual.

b) Minimnya pengetahuan pendidik terhadap penggunaan tekonologi sebagai

sarana utama dalam mengajar secara daring.

c. Definisi Daring

Dalam penerapan model pembelajaran Blended Based Learning, terdapat

berbagai macam kombinasi dalam penggunaannya, yang digunakan dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

25

penelitian ini adalah pembelajaran secara daring. Pembelajaran secara daring ini

juga biasa disebut sebagai e-learning memiliki arti bahwa penggunaan berbagai

teknologi elektronik untuk menyampaikan pembelajaran. Lebih tepatnya, bukan

hanya sekedar untuk menyampaikan pembelajaran, tapi lebih jauh untuk

menciptakan pengalaman belajar yang optimal. Teknologi elektronik tersebut dapat

berupa komputer, internet maupun intranet serta teknologi elektronik lain seperti

audio/radio, dan video/televisi. Media yang digunakan pada tempat yang

digunakan sebagai penelitian ini menggunakan komputer/laptop dan gawai.

Sedangkan aplikasi yang digunakan adalah microsoft 365, instragram, youtube,

dan whatsapp.

Menurut Miarso (2004:76), penerapan teknologi dalam bidang industri ini

(pendidikan) di satu pihak memang membawa korban dengan digantikannya

tenaga manusia yang bersifat mekanistis dan kurang efisien, namun dipihak lain

juga meningkatkan harkat manusia, karena kegiatan yang non manusiawi

dilakukan oleh mesin. Dalam hal ini tentu saja yang dimaksudkan adalah adanya

ketidakseimbangan yang dilakukan dalam proses belajar mengajar.

Ketidakseimbangan yang terjadi karena pada pembelajaran sebelumnya selalu

tidak melalui perantara teknologi.

Walau begitu, dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis teknologi ini,

guru tetap memiliki peranan utuh untuk mendidik siswanya sebagaimana

mestinya hanya saja melalui perantara teknologi. Harapannya adanya teknologi ini

tidak mengurangi kapasitas guru dalam mendampingi siswanya dalam belajar.

Pengertian teknologi dalam pendidikan diuraikan oleh Maswan &

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

26

Khoirul, (2017:100) sebagai berikut:

Pada bagian ini, teknologi dalam pendidikan yang dimaksudkan

adalah pembelajaran daring yang memiliki pengertian sebagai

penggunaan teknologi sebagai produk untuk membantu

penyelenggaraan kegiatan pendidikan, termasuk misalnya

penggunaan mobil, pesawat pendingin, pengeras suara, dan lain-lain

peralatan atau perangkat keras untuk keperluan terselenggaranya

kegiatan pendidikan.

Menurut Maswan & Khoirul (2017:103), program yang ditawarkan

sebagai kontribusi penjaminan mutu pendidikan, adalah :

1. Proses pembelajaran dalam pendidikan, dilakukan dengan pendekatan

integratif (terpadu), artinya proses pendidikan di lembaga persekolahan

dipadukan dengan proses pendidikan di luar sekolah dengan berbagai pelatihan

di lingkungan dunia usaha.

2. Proses pembelajaran dalam pendidikan, dilakukan dengan cara melibatkan

berbagai macam sumber belajar dan sarana pembelajaran yang optimal,

sekaligus memperluas pelayanan belajar baik dalam sekolah maupun di luar

sekolah.

3. Proses pembelajaran dalam pendidikan, disiapkan tenaga ahli dan cerdas

dengan dibekali perangkat keilmuan kependidikan, artinya tenaga

kependidikan dituntut menguasai materi dan terampil dalam penerapan

penggunaan metode, teknik, dan strategi yang sesuai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

27

d. Seting Blended Based Learning

Mengacu pada definisi pembelajaran secara blended maka

dirumuskan seting ini bertujuan untuk mengatur sistem pembelajaran agar tepat

sasaran.

Terdapat pandangan dari ahli tentang seting belajar ini, yaitu situasi

dan kondisi dimana suatu peristiwa belajar bisa terjadi. Menurut Uwes Anis

Chaeruman (2018:10) seting belajar dapat dirumuskan dengan kuadaran berikut :

Seting belajar di atas, secara lebih rinci dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Sinkron Langsung (SL); adalah pembelajaran yang terjadi dalam

situasi dimana antara yang belajar dan yang membelajarkan berada

pada lokasi/ruang dan waktu yang sama. Dalam hal ini, sama dengan

tatap muka. Aktivitas pembelajaran belajar dalam SL sama dengan

aktivitas pembelajaran tatap muka, antara lain seperti ceramah, diskusi,

praktik lapangan, dan lain-lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

28

2. Sinkron Maya (SM); adalah pembelajaran yang terjadi dalam situasi

dimana antara yang belajar dan yang membelajarkan berada pada

waktu yang sama, tetapi tempat berbeda-beda satu sama lain. Aktivitas

belajar dalam SM dapat terjadi melalui teknologi sinkron seperti video

conference, audio-conference atau web- based seminar (webinar).

3. Asinkron Mandiri (AM); adalah pembelajaran yang terjadi dalam

situasi belajar mandiri secara daring. Peserta belajar dapat belajar kapan

saja, di mana saja, sesuai dengan kondisi dan kecepatan belajarnya

masing-masing. Aktivitas belajar dalam AM diantaranya adalah

membaca, mendengarkan, menonton, mempraktekkan,

mensimulasikan dan latihan dengan memanfaatkan obyek belajar

(materi digital) tertentu yang relevan. Aktivitas belajar lebih banyak

terjadi secara daring. Walapun tidak menutup kemungkinan terjadi

secara luring.

4. Asinkron Kolaboratif (AK). adalah pembelajaran yang terjadi dalam

situasi kolaboratif (melibatkan lebih dari satu orang), antara peserta

belajar dengan peserta belajar lainnya atau orang lain sebagai

narasumber. Aktivitas belajar AK diantaranya difasilitasi dengan forum

diskusi, miling list, penugasan, dan lain-lain

Dalam pelaksanaannya, SMA Pangudi Luhur Santo Yosef lebih fokus

terhadap percampuran model belajar yang diterapkan pada siswanya. Model yang

difokuskan salah satunya adalah model pembelajaran Cooperative Learning (CL).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

29

Menurut Slavin dalam Isjoni (1985:12), Cooperative Learning adalah suatu model

pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil

secara kolaboratif yang anggotanya 4-6 orang dengan struktur kelompok

heterogen. Sehingga seluruh siswanya diberikan sebuah proyek bersama yang

menghasilkan sebuah produk, proses pembuatan produk itulah yang nantinya akan

dijadikan sebagai bahan pengambilan nilai oleh guru. Pembentukan kelompok

tersebut juga terbagi dalam berbagai lintas jurusan yaitu kelas jurusan IPA,

jurusan IPS, serta jurusan Bahasa.

Sedangkan unsur-unsur dalam Cooperative Learning menurut Lungdren

(2009 : 16) dalam Isjoni yaitu :

1. Para siswa harus memiliki persepsi bahwa mereka “tenggelam atau berenang

bersama”.

2. Para siswa harus memiliki tanggung jawab terhadap siswa atau peserta didik

lain dalam kelompoknya, selain tanggung jawab terhadap diri sendiri dalam

mempelajari materi yang dihadapi.

3. Para siswa harus berpandangan bahwa mereka semua memiliki tujuan yang

sama.

4. Para siswa membagi tugas dan berbagi tanggung jawab di antara para anggota

kelompok.

5. Para siswa diberikan satu evaluasi atau penghargaan yang akan ikut

berpengaruh terhadap evaluasi kelompok.

6. Para siswa berbagi kepemimpinan sementara mereka memperoleh

keterampilan bekerja sama selama belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

30

7. Setiap siswa akan diminta mempertanggung jawabkan secara individual materi

yang ditangani dalam kelompok kooperatif.

e. Aktivitas Blended Based Learning

Berdasarkan kuadran diatas, maka dirumuskan beberapa aktivitas sebagai

daya pendukung pelaksanaan model pembelajaran blended (bauran) ini, yaitu

sebagai berikut :

Tabel 2 : Seting Belajar

Seting Belajar

Sinkron Asinkron

Sinkron Langsung

(SL)

Sinkron Maya

(SM)

Asinkron Mandiri

(AM)

Asinkron Kolaboratif

(AK)

Aktivitas Pembelajaran

Ceramah

Diskusi

Praktek

Workshop

Seminar

Praktek lab

Proyek individu/

kelompok dll.

Kelas virtual

Konferen si audio

Konferen si video

Web- based

seminar (webinar

)

Membaca

(reading)

Menonton

(video,

webcast)

Mendengar

(audio,

audiocast)

Studi online

Simulasi/praktek

Latihan

Role play

Tes

Publikasi/jurnal

(wiki, blog, dll)

Partisipasi dalam

diskusi melalui forum

diskusi daring.

Mengerjakan tugas

individu/kelompok

melalui penugasan

daring.

Publikasi individu atau

kelompok

(melalui wiki, blog,

dll).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

31

D. Penelitian yang Relevan

1. Fitriana, Nurin (2012) Penerapan Pembelajaran Kimia Dengan Model Blended

Learning Mata Kuliah Pemisahan Kimia Materi Kromatografi Pada

Mahasiswa Jurusan Kimia di Universitas Negeri Malang. Program

Pascasarjana, Program Studi Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri

Malang.

Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif. Subyek

penelitian adalah mahasiswa semester 5 sebanyak 46 mahasiswa program studi

pendidikan kimia, Universitas Negeri Malang semester V (lima) tahun akademik

2010-2011. Subyek penelitian dibagi dalam dua kelompok. Salah satu kelompok

sebanyak 24 mahasiswa dengan 60% aktivitas online sedangkan kelompok

lainnya sebanyak 22 mahasiswa dengan 40% aktivitas online. Data penelitian

berupa data keaktifan mahasiswa dalam pembelajaran blended learning yang

dikumpulkan dengan instrumen berupa lembar observasi diskusi kelompok. Data

kepuasan mahasiswa terhadap pembelajaran blended learning dikumpulkan

dengan instrumen berupa angket. Data hasil belajar dikumpulkan dengan tes hasil

belajar. Validitas tes sebesar 0,83 dan reliabilitas tes uraian dengan

rumus Cronbach's Alpha sebesar 0,89. Analisis data tentang keakifan dan

kepuasan belajar dianalisis secara deskriptif. Data untuk mengetahui hasil belajar

dianalisis dengan statistik uji -t.

Dengan demikian maka hasil penelitian menunjukkan bahwa: mahasiswa

berinteraksi secara aktif dalam pembelajaran dengan model blended learning.

Sebagian besar mahasiswa merasa puas terhadap pembelajaran model blended

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

32

learning karena blended learning tergolong model pembelajaran yang terlibat

aktif dalam kegiatan atau pembelajaran, Hasil belajar kelas blended learning

dengan 60% aktivitas online adalah lebih tinggi dibandingkan kelas dengan 40%

aktivitas online.

2. Afrian, Ramdan (2014) Pengaruh Pembelajaran Blended Learning terhadap

Hasil Belajar Siswa SMA. Tesis. Pendidikan Geografi, Pascasarjana

Universitas Negeri Malang.

Penelitian dilakukan pada pokok bahasan hidrologi. Penelitian ini

merupakan penelitian eksperimen semu (quasi experiment) dengan desain

penelitian Nonequivalent Pretest Postest Control Group Design. Instrumen

pengukuran hasil belajar siswa menggunakan tes essay. Hasil pengukuran berupa

data yang selanjutnya dianalisis menggunakan t-test dengan bantuan program

SPSS 16.0 for Windows. Berdasarkan hasil posttest yang dilakukan menunjukkan

bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen (70,20) memiliki hasil yang lebih baik

daripada kelas kontrol (65.00). Rata-rata gain score kelas eksperimen adalah 42.20

dan rata-rata gain score untuk kelas kontrol menunjukkan angka 36,85.

Hasil analisis data dengan menggunakan uji independent sample t test

menunjukkan bahwa peng-gunaan pembelajaran Blended Learning diperoleh nilai

probability (p-value) lebih kecil dari 0,05 (sig<0,05) yaitu sig 0,042, sehingga

dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Blended Learning berpengaruh terhadap

hasil belajar geografi SMA. Saran yang dapat diberikan kepada guru dan peneliti

lanjut yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

33

1) Bagi para guru, dalam penerapan pembelajaran Blended Learning

sebagai alternatif pembelajaran dalam pembelajaran geografi untuk

meningkatkan hasil belajar siswa disarankan untuk mengembangkan

pembelajaran Blended Learning menggunakan program yang menyediakan

evaluasi seperti moodle, menyimak diskusi dengan baik agar kesalahan

konsep siswa dapat tertangkap dan diperbaiki.

2) Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk melakukan penelitian lebih

lanjut tentang pengaruh pembelajaran Blended Learning terhadap variabel

lain, lokasi, jenjang pendidikan atau materi lain, dan menggunakan

penelitian ini sebagai acuan, landasan atau bahan literatur untuk penelitian

selanjutnya.

3. Halle, Ricardina Fatima Natalia. (2019) Penerapan Model Blended Based

Learning Berbasis WhatsApp Untuk Meningkatkan Kemandirian Belajar,

Berpikir Kritis, Dan Hasil Belajar Siswa Kelas X MIPA SMAK Kesuma

Mataram Tahun Pelajaran 2018/2019 Pada Materi Usaha dan Energi. Skripsi.

Pendidikan Fisika. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Kemandirian belajar siswa saat menggunakan pembelajaran Blended

Based Learning berbasis WhatsApp pada materi Usaha dan Energi mencapai

presentase 53,57% untuk penggunaan WhatsApp. Peningkatan kemandirian

belajar siswa kelas X MIPA 2 meningkat dari rata-rata 38,25 menjadi 44,07 dari

skor maksimum 60.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

34

BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam dua bab sebelumnya telah diuraikan kajian teori mengenai model

pembelajaran, Blended Based Learning, daring, setting Blended Based Learning,

aktivitas Blended Based Learning, Gereja dan dunia, serta penelitian yang

relevan. Dalam bab tiga penulis akan membahas tentang rencana penelitian

penerapan model pembelajaran Blended Based Learning pada materi Gereja dan

Dunia kelas XI Bahasa di SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Surakarta dengan

menguraikan jenis penelitian, subjek dan objek penelitian, waktu dan tempat

penelitian, teknik dan alat pengumpulan data, teknik analisis data, responden, dan

kerangka tentatif.

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif,

yaitu data yang dikumpulkan berbentuk nonparametrik, tanpa statistik, tidak

empiris, subjektif, induktif, penjelajahan,alamiah dan bukan angka-angka.

Penelitian ini terkait dengan data sehingga lebih menggunakan narasi-narasi dan

uraian. Pada penelitian kualitatif ini memungkinkan peneliti untuk mendapatkan

hal-hal yang tersirat berkenaan dengan sikap, kepercayaan, motivasi, serta

perilaku target populasi yang ditelitinya.

Dapat dikatakan bahwa penelitian ini merupakan penelitian yang berusaha

untuk mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa yang terjadi pada saat sekarang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

35

atau masalah aktual. Metode penelitian ini dilakukan dalam rangka sebagai usaha

menjawab pertanyaan “mengapa” sehingga diperlukan suatu temuan.

Adapun tujuan dari penelitian kualitatif deskriptif ini untuk melihat secara

lebih mendalam tentang fakta yang terjadi pada saat adanya pembelajaran jarak

jauh di era kebiasaan baru ini dengan menggunakan model pembelajaran Blended

Based Learning yang di gunakan pada siswa-siswi di SMA Pangudi Luhur Santo

Yosef Surakarta, khususnya pada siswa kelas XI Bahasa.

Menurut Sugiyono (2014 : 364) dalam penelitian kualitatif tidak

menggunakan populasi, karena penelitian kualitatif berangkat dari kasus tertentu

yang ada pada situasi sosial tertentu dan hasil kajiannya tidak akan diberlakukan

ke populasi, tetapi di transferkan ke tempat lain pada situasi sosial yang memiliki

kesamaan dengan situasi sosial pada kasus yang dipelajari. Situasi yang terjadi

pada kelas XI Bahasa saat ini yaitu mengalami pergantian pelaksanaan

pembelajaran dari luring menjadi daring, serta sekaligus perubahan dari satu

model pembelajaran menjadi model pembelajaran campuran.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi yang lebih jelas

mengenai model pembelajaran Blended Based Learning sehingga dapat dijadikan

sebagai data untuk bahan evaluasi. Penelitian ini membutuhkan observasi secara

lebih akurat, maka peneliti menetapkan lokasi penelitian yang akan digunakan

penulis sebagai tempat melakukan penelitian. Dalam hal ini, lokasi penelitian

yaitu di SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Surakarta yang terletak di Jalan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

36

Klengkeng No.1, Jalan Adi Sucipto, Kerten, Kecamatan Laweyan, Kota

Surakarta, Jawa Tengah. Penelitian ini dilakukan pada pertengahan bulan Februari

2021 hingga April 2021.

C. Sumber Data

Sumber data seperti yang telah tertulis dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia, dapat diartikan sebagai kenyataan yang ada yang berfungsi sebagai

bahan sumber untuk menyusun suatu pendapat, keterangan yang benar, dan

keterangan atau bahan yang dipakai untuk penalaran dari penyelidikan. Sehingga

yang dimaksudkan dengan sumber data yaitu, subyek penelitian dimana data

menempel. Oleh karen itu, sumber data ini dapat bersifat benda, gerak,

manusia,tempat, dan sebagainya.

Sedangkan menurut Lofland yang telah dikutip oleh Lexy. J. Moleong

(2013 : 186) dalam bukunya yaitu Metodologi Penelitian Kualitatif

mengemukakan bahwa sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-

kata dan tindakan, seelebihnya berupa data tambahan seperti dokumen dan lain-

lain. Berkaitan dengan hal itu maka dalam penelitian ini, datanya dibagi ke dalam

kata-kata dan tindakan, sumber data tertulis, serta foto atau dokumen pendukung

lainnya.

Dalam penelitian ini, sumber data yang diperoleh dari hasil wawancara

dengan para informan yang telah ditentukan sehubungan dengan topik bahasan

yaitu penerapan model pembelajaran Blended Based Learning pada materi Gereja

dan Dunia di SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Surakarta. Sedangkan adapun data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

37

sekunder yang digunakan dalam penelitian ini berupa daftar nama siswa kelas XI

Bahasa, data kurikulum, hasil produk siswa, serta data pendukung lainnya

(silabus, RPP, panduan pelaksanaan BBL).

Menurut Sanafiah Faisal dalam Metode Penelitian Manajemen (2014:370),

menyatakan bahwa sampel sebagai sumber data atau sebagai informan sebaiknya

yang memenuhi kriteria sebagai berikut :

1. Mereka yang menguasai atau memahami sesuatu melalui proses enkulturasi,

sehingga sesuatu itu bukan sekedar diketahui, tetapi juga dihayatinya.

2. Mereka yang tergolong masih sedang berkecimpung atau terlibat pada kegiatan

yang tengah diteliti.

3. Mereka yang mempunyai waktu yang memadai untuk dimintai informasi .

4. Mereka yang tidak cenderung menyampaikan informasi hasil “kemasannya”

sendiri.

5. Mereka yang pada mulanya tergolong “cukup asing” dengan peneliti sehingga

lebih menggairahkan untuk dijadikan semacam guru atau narasumber.

Selain itu, kelas XI Bahasa dipilih untuk menjadi informan dalam

penelitian ini dikarenakan mereka yang mengalami sendiri ketidak adilan yang

dialami dalam sekolah. Ketidak adilan yang muncul berupa pembedaan golongan

serta adanya stigma masyarakat kebanyakan tentang kelas bahasa yang masih

dianggap sebagai kelas buangan. (Sumber : Heri Andreas, guru Mata Pelajaran

Pendidikan Agama dan Budi Pekerti). Sehingga sumber data yang akan digunakan

peneliti dalam penelitian ini adalah sebagian siswa kelas XI Bahasa yang dinilai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

38

aktif dalam pelaksanaan mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik serta mampu

menjadi informan yang baik bagi peneliti.

D. Fokus Penelitian

Penelitian ini difokuskan pada penerapan model pembelajaran berbasis

Blended Based Learning pada materi Gereja dan Dunia kelas XI Bahasa di SMA

Pangudi Luhur Santo Yosef Surakarta, yang meliputi hal-hal tentang penerapan

model pembelajaran BBL, materi Gereja dan Dunia, cara penyampaian materi,

hasil produk siswa, serta kelancaran pelaksanaan pembelajaran ini dengan sistem

pembelajaran daring.

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang hendak dicapai pada penelitian ini antara lain

untuk mengetahui penerapan model pembelajaran Blended Based Learning pada

saat mengalami pandemi COVID-19, mengetahui pemahaman guru dan siswa

tentang model pembelajaran yang sedang dilaksanakan, membangun semangat

siswa untuk tetap bisa secara aktif mengikuti pembelajaran khususnya pada mata

pelajaran Pendidikan Agama Katolik

F. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data menurut Riduwan (2010: 51) teknik atau cara-cara

yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Tenik

pengumpulan data ini merupakan cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti

untuk mengumpulkan data dan hasilnya dapat diperlihat penggunaannya.

Dalam hal ini, maka pengumpulan data pada penelitian ini, peneliti secara

langsung terjun pada objek penelitian untuk mendapatkan data yang valid dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

39

dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya, maka peneliti menggunakan

berbagai metode sebagai berikut :

1. Metode Observasi

Kegiatan yang dilakukan dalam observasi ini yaitu berupa pengamatan

dan pencatatan yang sistematis terhadap hal-hal yang diteliti. Hasil dari proses

tersebut dilaporkan dengan laporan yang sistematis dan sesuai kaidah yang

berlaku. Sehingga dapat dikatakan pula bahwa metode observasi adalah aktivitas

untuk mengetahui sesuatu dari fenomena-fenomena. Aktivitas tersebut didasarkan

pada pengetahuan dan gagasan yang bertujuan untuk mendapatkan informasi dari

fenomena yang diteliti. Informasi yang didapat harus bersifat objektif, nyata, dan

dapat dipertanggungjawabkan.

Dalam observasi secara langsung ini, peneliti berperan sebagai pengamat

penuh yang melakukan pengamatan tentang segala fenomena maupun gejala yang

terjadi pada objek penelitian,selain itu peneliti juga berperan sebagai peserta atau

partisipan yang ikut serta dalam proses pembelajaran jarak jauh menggunakan

Microsoft Team 365 dengan mengikuti pembelajaran Pendidikan Agama Katolik

pada materi Gereja dan Dunia di kelas XI Bahasa SMA Pangudi Luhur Santo

Yosef Surakarta.

Observasi ini dilakukan peneliti agar kegiatan penelitian ini

dapatmendapatkan hasil yang maksimal sehingga dapat dijadikan bahan evaluasi

bagi sekolah serta dapat dijadikan bahan pembelajaran bagi peneliti. Observasi ini

juga digunakan untuk mengetahui interaksi dalam proses pembelajaran jarak jauh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

40

dengan menggunakan model pembelajaran blended based learning pada siswa

kelas XI Bahasa SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Surakarta.

Kisi-kisi observasi dibuat agar proses berjalan secara terarah dengan

menentukan beberapa aspek, sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

41

Tabel 3: Observasi Kelas

No. Aspek yang Diamati Deskripsi Hasil Pengamatan

A. Perangkat Pembelajaran

1. Kurikulum Tingkat Satuan

Pembelajaran (KTSP)/ Kurikulum

2013

2. Silabus

3. Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP)

B. Proses Pembelajaran

1. Membuka pelajaran

2. Penyajian materi

3. Metode pembelajaran

4. Penggunaan bahasa

5. Penggunaan waktu

6. Cara memotivasi siswa

7. Teknik bertanya

8. Teknis penguasaan siswa secara

daring

9. Pengambilan nilai

10. Menutup evaluasi

C. Perilaku Siswa

1. Perilaku siswa saat pelajaran

dimulai

2. Respon yang diberikan siswa

3. Kehadiran siswa saat kelas

daring

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

42

2. Metode Wawancara

Wawancara adalah percakapan yang dilakukan oleh dua belah pihak,

dimana satu pihak berperan sebagai informan dan satu pihak lagi berperan sebagai

pewawancara. Kedua belah pihak tersebut memiliki peran yang berbeda namun

bersifat saling berketerkaitan, informan atau pihak yang memberi informasi ini

tugasnya sebagai pihak yang dapat memberikan informasi sesuai dengan yang

diketahui atau pengalamannya terhadap objek penelitian. Sedangkan

pewawancara memiliki tugas yaitu sebagai penanya terhadap hal-hal yang

berkaitan dengan penelitian tersebut.

Dalam hal ini, peneliti menggunakan wawancara bebas terpimpin, dalam

wawancara bebas terpimpin, pewawancara mengombinasikan wawancara bebas

dengan wawancara terpimpin, yang dalam pelaksanaannya pewawancara sudah

membawa pedoman tentang apa-apa yang akan ditanyakan secara garis besar.

Pewawancara harus mampu menciptakan hubungan yang baik dengan informan,

dalam hal ini yang menjadi informan ialah wakil kepala bagian kurikulum, guru

agama Katolik kelas XI Bahasa, siswa kelas XI Bahasa, serta pihak-pihak lain

yang berhubungan dengan penelitian ini. Penciptaan hubungan yang baik ini

bertujuan agar informan dapat lebih santai dalam memberikan informasi kepada

pewawancara sehingga infromasi dapat disampaikan dengan baik dan memenuhi

hal yang dibutuhkan oleh pewawancara. Selain itu adanya wawancara bebas

terpimpin ini bertujuan agar proses wawancara lebih bersifat fleksibel namun

tetap terarah sesuai dengan panduan pertanyaan yang telah ditentukan oleh

peneliti. Adanya daftar pertanyaan ini dimaksudkan agar saat wawancara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

43

berlangsung, pembicaraan tetap fokus terhadap hal yang sedang diteliti dan

menghindari pembicaraan yang melebar.

Metode wawancara peneliti gunakan sebagai bahan untuk penggalian data

yang berhubungan dengan penerapan model pembelajaran berbasis Blended Based

Learning pada materi pelajaran Gereja dan dunia di kelas XI Bahasa SMA

Pangudi Luhur Santo Yosef Surakarta.

Untuk mengetahui penerapan model pembelajaran Blended Based

Learning pada materi Gereja dan dunia kelas XI Bahasa di SMA Pangudi Luhur

Santo Yosef Surakarta, penulis membuat kisi-kisi wawancara dengan menentukan

beberapa aspek sebagai berikut :

Tabel 4: Panduan Wawancara untuk Guru

Fokus

Penelitian Aspek Pertanyaan Jumlah

Penarapan

Model

Pembelajara

n Blended

Based

Learning

pada Materi

Gereja dan

Dunia

Pemahaman a. Sebelum adanya pandemi COVID-

19 ini, model Pembelajaran apa

yang digunakan dalam

pembelajaran ?

b. Apakah yang anda ketahui tentang

model pembelajaran Blended

Based Learning ?

2

Pelaksanaan a. Bagaimana pelaksanaan model

pembelajaran Blended Based

Learning berlangsung ?

b. Bagaimana penerapan model

pembelajaran Blended Based

Learning pada materi Gereja dan

Dunia ?

c. Menurut Anda apakah model

pembelajaran Blended Based

Learning dapat mencapai tujuan

pembelajaran?

d. Menurut pengamatan Anda,

perubahan apa yang dialami oleh

4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

44

siswa setelah mengalami

pergantian model pembelajaran

dari Cooperative Learning menjadi

Blended Based Learning ?

Harapan Apa harapan Anda setelah

menerapkan model pembelajaran

Blended Based Learning ?

1

Hasil Bagaimana hasil belajar siswa setelah

mengalami model pembelajaran

Blended Based Learning ?

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

45

Tabel 5: Panduan Wawancara untuk Siswa

Fokus

Penelitian Aspek Pertanyaan Jumlah

Penarapan

Model

Pembelajar

an Blended

Based

Learning

pada

Materi

Gereja dan

Dunia

Pemahaman a. Sebelum adanya pandemi COVID-19

ini, model Pembelajaran apa yang

digunakan dalam pembelajaran?

b. Apakah yang anda ketahui tentang

model pembelajaran Blended Based

Learning ?

2

Pelaksanaan a. Bagaimana pelaksanaan model

pembelajaran Blended Based Learning

berlangsung ?

b. Bagaimana penerapan model

pembelajaran Blended Based Learning

pada materi Gereja dan Dunia ?

c. Menurut Anda apakah model

pembelajaran Blended Based Learning

dapat mencapai tujuan pembelajaran?

d. Bagaimana perubahan yang Anda

alami setelah perubahan model

pembelajaran Cooperative Learning

menjadi Blended Based Learning ?

4

Harapan Apa harapan Anda setelah

diterapkannya model pembelajaran

Blended Based Learning ini ?

1

Hasil Bagaimana hasil belajar Anda saat

mengalami model pembelajaran

Blended Based Learning ?

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

46

Tabel 6: Kisi-kisi Kuesioner

Fokus Aspek Konteks Pernyataan Nomor

Penerapan

model

pembelajaran

Blended

Based

Learning pada

materi Gereja

dan Dunia di

kelas XI

Bahasa SMA

Pangudi

Luhur Santo

Yosef

Surakarta

Pemahaman Pemahaman guru tentang model

pembelajaran Blended Based

Learning

1, 2

Penerapan Penerapan tentang model

pembelajaran Blended Based

Learning pada materi Gereja dan

Dunia

3, 4

Harapan Harapan guru tentang penerapan

model pembelajaran Blended Based

Learning

5,6

Niat Niat dari guru agar model

pembelajaran Blended Based

Learning dapat berjalan dengan

baik

7,8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

47

KUESIONER PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED LEARNING

PADA MATERI GEREJA DAN DUNIA KELAS XI BAHASA, MATA

PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI

DI SMA PANGUDI LUHUR SANTO YOSEF SURAKARTA

Nama :

Guru :

Pendidikan :

Keterangan : SS : Sangat Setuju

S : Setuju

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

Tabel 7: Kuesioner untuk Guru

No

.

Pernyataan SS S TS STS

1. Saya memahami berbagai model

pembelajaran

2. Saya memahami model

pembelajaran yang saya gunakan

3. Saya menggunakan model

pembelajaran Blended Based

Learning pada materi Gereja dan

Dunia

4. Saya menggunakan model

pembelajaran selain Blended

Based Learning pada materi

Gereja dan Dunia

5. Saya menginginkan agar Blended

Based Learning tetap diterapkan

meskipun pembelajaran tatap

muka sudah diterapkan secara

langsung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

48

G. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian berlangsung bersamaan dengan proses

pengumpulan data, karena dari data yang berhasil dikumpulkan tersebut maka

dapat diteliti serta di analisis lebih lanjut sesuai dengan kebutuhan penelitian.

Terdapat beberapa tahap dalam melakukan proses analisis data ini, diantaranya

adalah tahap model air, yaitu adanya reduksi data, penyajian data, dan verifikasi.

Adanya analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan alasan untuk

mengupayakan jalan bekerja dengan data, mengorganisir data, memilah-milah lalu

menjadikan satuan yang dapat dikelola, mensistensikannya, mencari dan

menemukan pola, menentukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan

memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.

Menurut Lexy J. Moleong (2013 : 186), proses analisis data kualitatif

dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu

6. Saya mengharapkan pelaksanaan

model pembelajaran Blended

Based Learningbisa sepenuhnya

dilakukan

7. Saya berniat untuk

menyempurnakan model

pembelajaran Blended Based

Learning ini agar lebih efektif

dalam mengajar Pendidikan

Agama Katolik khususnya pada

materi Gereja dan Dunia

8. Saya akan terus menggunakan

model pembelajaran Blended

Based Learning ini karena

memberi kemungkinan proses

pembelajaran secara bervariasi

dan kombinasi, baik secara luring

maupun daring.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

49

wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen

pribadi, dokumen resmi, gambar foto dan sebagainya. Setelah ditelaah, langkah

selanjutnya adalah reduksi data, penyusunan satuan, kategorisasi dan yang

terakhir adalah penafsiran data.

Tahapan reduksi data sampai kepada tahapan kategorisasi data menurut

hemat penulis merupakan satu kesatuan proses yang bisa dihimpun dalam reduksi

data. Oleh karena itu, proses analisis data dilakukan melalui tahapan; reduksi data,

penyajian atau display data dan kesimpulan atau Verifikasi sebagai berikut :

1. Reduksi Data

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang

yang tidak perlu.

2. Penyajian data

Menurut Miles dan Hubermen yang dikutip oleh Muhammad Idrus bahwa:

Penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang

memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan.

3. Kesimpulan atau verifikasi

Kesimpulan atau verifikasi adalah tahap akhir dalam proses analisa data.

Pada bagian ini peneliti mengutarakan kesimpulan dari data-data yang telah

diperoleh. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mencari makna data yang

dikumpulkan dengan mencari hubungan, persamaan, atau perbedaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

50

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil SMA Pangudi Luhur St. Yosef Surakarta

1. Sejarah SMA Pangudi Luhur St. Yosef Surakarta

` Berdasarkan sumber website sekolah http://styosef.pangudiluhur.org/

dapat diperoleh informasi tentang profil SMA St. Yosef Surakarta. SMA St.

Yosef merupakan hasil pemisahan dari SMU Kanisius Surakarta. Pemisahan ini

terjadi pada tahun 1951. Kala itu yang menjadi Direktrisnya adalah Ibu dr. B.G.

Smith. Pemisahan ini secara resmi diakui Pemerintah pada tanggal 1 Juli 1952,

dengan SK no 15380/SUBs. Walaupun demikian Direktur resmi tetap menjadi

satu dengan induknya. Adapun hal-hal penting yang harus dicatat adalah :

Tanggal beridirinya adalah 17 Juli 1951 dan bertempat di gedung bekas HCS, dua

lantai, lantai 1 digunkan untuk SMP Kanisius II. Sekaramg seluruh bangunan ini

digunakan oleh SMP Bintang Laut (Pangudi Luhur Surakarta.

Alamat sampai tahun 1965m : di Jl. Slamet Riyadi 74 Surakarta, tepatnya sebelah

Barat simpang empat Nonongan.

Pada waktu didirikan SMU PL St. Yosef bernama SMA Katolik. Lalu

berganti nama menjadi SMA Kanisius Bagian Putera. Jadi nama yang sekarang

adalah nama yang ketiga. Sesuai dengan pnertiban Administrasi Pemerintah, maka

semua sekolah harus mencatatkan diri di Kanwil, supaya dengan demikian

instansi tersebut dapat memberikan sertifikat kepada sekolah-sekolah itu. SMU St.

Yosef pada tanggal 1 April 1978 menerima sertifikat dengan nomor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

51

056/XII/4.A/78. Dan dulu pernah pula menerima SK Subsidi dengan no Piagam

151.

Pada tahun 1970 dan tahun 1971 SMU St. Yosef menjadi ketua Rayon

untuk jurusan Sosial Budaya bagi SMU seluruh Kotamadya, kecuali SMU negeri

I, III, IV, V. Mulai tahun 1972 berlaku ujian sekolah, bahan, biaya, serta

pelaksanaannya seluruhnya menjadi tanggungan sekolah. Blanko ijazah yang

diterima dari kantor Perwakilan P&K Jateng diisi sendiri oleh sekolah. Untuk

perkembangan pendidikan saat ini SMU PL St. Yosef menyelenggarakan EBTA /

EBTANAS sesuai dengan Instruksi Pemerintah.

2. Visi, Misi, dan Motto SMA Pangudi Luhur St. Yosef Surakarta:

Menjadi tempat untuk membangun manusia muda yang smart penuh kasih dan

peduli.

Dengan menyediakan lingkungan pendidikan swasta yang kompetitif,

kreatif,kondusif,menyenangkan dan empatik.

DIPANSER HATI : Disiplin, Pandai, Remangat dan Rendahati.

3. Tujuan SMA Pangudi Luhur St. Yosef Surakarta:

a. Membentuk pribadi yang unggul dalam bidang akademis dan ketrampilan

b. Mewujudkan peserta didik yang berkarakter dan berdaya cipta

c. Mewujudkan peserta didik yang beriman akan Allah adalah kasih

d. Menciptakan iklim sharred mission, kerjasama dalam sekolah yang ditandai

persaudaraan sejati dan komunikasi iman yang dewasa

e. Menumbuhkan kepakaan peserta didik dan solidaritas terhadap sesama atau

masyarakat yang kecil, lemah, miskin, tersingkir dan difabel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

52

4. Strategi SMA Pangudi luhur St. Yosef Surakarta:

a. Pendidikan dalam bentuk pengajaran terstruktur dengan kerangka acuan

kurikulum yang berlaku secara nasional dengan penekanan pada belajar

mandiri. Pendekatan semacam ini menuntut kreatifitas dan aktivitas siswa

secara penuh. Tugas terstruktur, praktikum, studi lapangan, dan kompetisi

merupakan bentuk pola interaksi pembelajaran yang selalu diusahakan

untuk membangun semangat eksploratif dan inovatif.

b. Pendampingan perkembangan kepribadian secara seimbang yang ditempuh

melalui kegiatan bimbingan dan konseling atau kegiatan kerohanian serta

kegiatan ektrakurikuler merupakan pengembangan kepribadian secara

menyeluruh. Pola kemitraan antara guru dengan siswa dalam proses

kegiatan menjadi wahana yang memungkinkan siswa berkembang secara

optimal.

c. Pengembangan komunikasi secara terbuka dengan siapa saja yang

berkehendak baik dengan mendasarkan pada asas kebenaran, keadilan,

kejujuran dan cinta kasih.

d. Membangun jaringan kerjasama dengan SMP pelanggan sebagai bentuk

pelayanan pendidikan yang berkesinambungan, dan kerjasama dengan

Perguruan Tinggi sebagai bentuk tanggungjawab sekolah untuk mengantar

mereka membuat pilihan yang matang bagi pendidikan lanjut selepas SMA.

e. Membangun komunikasi terbuka dan efektif dengan alumni dan komite

sekolah demi kemajuan dan perkembangan sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

53

B. Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan ini dilaksanakan di SMA Pangudi Luhur Santo Yosef

Surakarta. Subyek penelitian ini adalah sebagian besar siswa dari Kelas XI

Bahasa yang masih aktif mengikuti pembelajaran secara daring. Kelas XI

Bahasa atau dengan sebutan yaitu XI IBB (Ilmu Budaya dan Bahasa) sebagai

kelas penelitian berjumlah 11 peserta didik. Dalam penelitian ini, peneliti

mengikuti pembelajaran dengan materi Gereja dan Dunia sebanyak 4 (empat)

kali pertemuan secara daring.

Saat ini dikarenakan pembelajaran dilakukan secara daring, maka proses

itu pun juga harus terpaksa tidak dilakukan. Pengamatan hanya dilakukan pada

lingkungan masing-masing rumah siswa lalu menuangkannya dalam produk

mereka. Hal ini sekaligus membuat siswa menjadi tidak dapat saling memperkaya

dan saling memberi peneguhan. Hal ini disebabkan karena tidak adanya sharing

pengalaman antar siswa satu kelas sehingga mereka tidak saling mengetahui hal-

hal apa saja yang mereka temukan dalam lingkungan tempat tinggal teman satu

kelasnya.

Tabel 8: Agenda Pelaksanaan Penelitian

Tanggal Waktu Kegiatan

Senin, 15 Februari

2021

08.00 – 09.00 Penyerahan surat izin penelitian

Rabu, 17 Februari

2021

07.00 – 09.00 Perizinan ke sekolah untuk

bergabung dalam kelas daring

09.00 – 09.30 Penjelasan kegiatan belajar

mengajar daring

Jumat, 19 Februari

2021

08.00 – 09.00 Pembuatan akun Microsoft team

365

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

54

09. 00 - 09.30 Persiapan mengajar + mengajar

Rabu, 24 Februari

2021

08.00 – 09.00 Persiapan keperluan untuk

KBM daring

Jumat, 26 Februari

2021

09.00 – 09.30 Persiapan mengajar + mengajar

Rabu, 3 Maret

2021

08.00 – 09.00 Persiapan keperluan untuk

KBM daring

Jumat, 5 Maret

2021

09.00 – 09.30 Persiapan mengajar + mengajar

Rabu, 10 Maret

2021

08.00 – 09.00 Persiapan keperluan untuk

KBM daring

Jumat, 12 Maret

2021

09.00 – 09.30 Persiapan mengajar + mengajar

Selasa, 16 Maret

2021

07.00 – 08. 00 Sidang Akademik

Rabu, 17 Maret

2021

08.00 – 09.00 Persiapan keperluan untuk

KBM daring

Jumat, 19 Maret

2021

09.00 – 09.30 Persiapan mengajar + mengajar

Selasa, 23 Maret

2021

07.00 – 08. 00 Sidang Akademik

Rabu, 24 Maret

2021

08.00 – 09.00 Persiapan keperluan untuk

KBM daring

Jumat, 26 Maret

2021

09.00 – 09.30 Persiapan mengajar + mengajar

Selasa, 30 Maret

2021

07.00 – 08. 00 Sidang Akademik

Penelitian dimulai pada tanggal 15 Februari 2021 yaitu dengan melakuan

observasi. Observasi dilakukan dengan tujuan agar peneliti mengetahui langkah-

langkah yang akan dilakukan pada saat penelitian bersama dengaan guru mata

pelajaran. Selain itu pada saat observasi dilakukan, peneliti juga juga berdiskusi

dengan guru mata pelajaran tentang perubahan model pembelajaran yang terjadi

di SMA Santo Yosef Surakarta. Pada saat observasi dilakukan, kegiatan

pembelajaran sedang tidak berlangsung karena jadwal pelajaran untuk mata

pelajaran Pendidikan Agama Katolik adalah setiap hari Jumat pukul 08.25 –

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

55

09.00. Materi Gereja dan Dunia dimulai pada tanggal 19 Februari 2021 dan

diakhiri pada tanggal 12 Maret 2021.

Penutupan kegiatan setiap materi dengan menghasilkan sebuah produk

bersama yang dilakukan secara berkelompok. Setiap kelompok beranggotakan 4

(empat) hingga 5 (lima) siswa. Anggota dari setiap kelompok tersebut berasal dari

berbagai jurusan. Masing-masing kelompok bebas menetukan produk yang akan

dibuat, pihak sekolah sudah memberikan pilihan sebelumnya yaitu podcast,

cerpen (cerita pendek), makalah, vlog, iklan. Masing-masing produk memiliki

guru pendamping guna mendampingi siswa dalam menciptakan produk yang

sesuai dengan ketentuan guru mata pelajaran.

Dalam produk tersebut harus mencakup mata pelajaran yang dibaurkan

(blending). Mata pelajaran peserta didik kelas XI Bahasa yang dibaurkan adalah

Pendidikan Agama Katolik, Bahasa Inggris, Biologi, PKWU (Prakarya dan

Kewirausahaan), Geografi, Bahasa Jerman, Fisika, Kimia, Bahasa Jawa,

Antropologi, PJOK (Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan), Sejarah.

C. Rangkuman Hasil Wawancara dan Pembahasan

Berdasarkan wawancara yang dilakukan kepada guru dan siswa Mata

Pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Kelas XI, maka dapat

dirangkum dapat hasil berdasarkan aspek-aspek sebagai berikut:

1. Aspek Pemahaman

a. Model pembelajaran apa yang digunakan dalam pembelajaran sebelum

adanya pandemi COVID-19 ?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

56

Selama ini model pembelajaran yang digunakan adalah model

pembelajaran tatap muka. Siswa kelas XI Bahasa mengalami masa peralihan dari

pembelajaran tatap muka secara langsung menjadi pembelajaran secara daring.

Siswa merasa bahwa selama ini diajarkan dengan menggunakan model

pembelajaran konvesional dan siswa tidak begitu memahami secara jelas model

pembalajaran yang diberikan oleh guru mata pelajaran. Selama ini siswa

mengalami pembelajaran seperti biasa tanpa mengetahui model pembelajaran

yang digunakan oleh guru mata pelajaran. Siswa hanya mengetahui tentang

materi yang diberikan oleh guru mata pelajaran sehingga siswa menerima masing-

masing materi dari setiap guru yang berbeda dan dengan cara mengajar yang

berbeda.

Siswa merasa bahwa hasil yang mereka dapatkan pada setiap mata

pelajaran tidak stabil atau mendapat rata-rata nilai yang sama. Hal itu terjadi

karena adannya beberapa faktor penyebab, salah satu faktornya yaitu karena

model pembelajaran yang digunakan masing-masing guru berbeda sehingga ada

yang mudah diterima oleh siswa dan juga ada yang membutuhkan waktu lebih

lama unutuk dapat diterima oleh siswa.

Sedangkan menurut salah satu guru mata pelajaran di sekolah tersebut,

pembelajaran yang dilakukan sebelumnya yaitu tatap muka secara langsung

dengan menggunakan macam-macam model pembelajaran. Model pembelajaran

yang paling sering digunakan adalah praxis kateketik. Model pembelajaran

tersebut memang bukanlah model pembelajaran yang umum digunakan untuk

mengajar siswa SMA. Menurutnya, model pembelajaran yang digunakannya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

57

adalah yang paling relevan untuk diterapkan dalam mengajar pelajaran Pendidikan

Agama Katolik dan Budi Pekerti. Model ini bertujuan mengajak siswa agar

mudah menerapkan materi yang diberikan dalam kehidupan dalam bermasyarakat

maupun dalam hidup menggereja. Selain itu, model pembelajaran ini dipilih dan

dilakukan agar praktek keagamaan yang berupa pewartaan iman tersebut dapat

diwujudkan oleh siswa.

Model pembelajaran ini tetap berpegang dan berinti pada teori dan materi

namun penekanan yang diberikan adalah berupa praktek keagamaan. Model lain

yang digunakan yaitu berupa bedah kasus, diskusi, dan contextual learning.

Dengan adanya macam-macam model pembelajaran tersebut, akan menghasilkan

sebuah praktek yang dilakukan secara bersama oleh siswa.

Hal ini menunjukkan bahwa sebelum adanya pandemi COVID-19 ini,

siswa tidak terlalu memahami model pembelajaran yang dipraktekkan oleh guru

mata pelajaran karena tidak ada penjelasan sebelum memulai materi. Selain itu,

siswa tidak menerima cara penyampaian materi yang sama dari masing-masing

guru mata pelajaran dikarenakan masing-masing guru mata pelajaran

menggunakan cara ajar masing-masing.

Siswa selama ini menangkap bahwa pembelajaran tatap muka justru

sebagai salah satu model pembelajaran. Sedangkan yang dimaksudkan model

pembelajaran ialah seluruh rangkaian penyajian materi ajar yang meliputi segala

aspek sebelum sedang dan sesudah pembelajaran yang dilakukan guru serta segala

fasilitas yang terkait yang digunakan secara langsung atau tidak langsung dalam

proses belajar mengajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

58

b. Apakah yang anda ketahui tentang model pembelajaran Blended Based

Learning ?

Model pembelajaran Blended Based Learning adalah penggabungan atau

kolaborasi antar mata pelajaran dengan mengusung satu tema lalu diaplikasikan

menjadi sebuah produk. Bisa juga dikatakan sebagai pencampuran pada setiap

materi mata pelajaran menjadi satu yang menghasilkan sebuah produk. Kurikulum

pembelajarannya pun dilaksanakan tidak tatap muka secara langsung. Adapun

contoh produk yang dihasilkan yaitu berupa podcast, iklan, vlog,makalah dan film

pendek, cerita pendek. Dari berbagai pilihan tersebut, rata-rata siswa di kelas XI

Bahasa memilih podcast.

Saat ini SMA Pangudi Luhur Santo yosef mengalami perubahan

penyebutan model pembelajaran. Pada awalnya, sekolah ini menyebut model

pembelajaran ini sebagai Blended Based Learning namun setelah itu terdapat

pergantian menjadi Colaborative Learning. Kedua model pembelajaran tersebut

tidak terdapat pembedaan yang berarti karena memiliki sistem pembelajaran yang

sama. Model pembelajaran ini adalah suatu bentuk pencampuran beberapa mata

pelajaran. Walau begitu, tidak semua mata pelajaran tergabung dalam model

pembelajaran ini.

Mata pelajaran yang terlibat untuk menjalankan model pembelajaran ini

adalah Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti, Pendidikan

Kewarganegaraan, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Antropologi, Matematika,

dan Prakarya dan Kewirausahaan. Pencampuran mata pelajaran ini dirasa akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

59

lebih mengembangkan minat belajar siswa. Siswa juga diajak untuk bisa berpikir

lebih kreatif dengan adanya pencampuran mata pelajaran tersebut.

Penggabungan mata pelajaran ini sebenarnya tidak semata-mata hanya

mencampurkan mata pelajaran yang satu dengan lainnya saja namun

penekanannya lebih pada pengembangan kreativitas serta kemandirian siswa agar

dapat berpikir secara kritis. Secara teoritis memang model pembelajaran ini tidak

berjalan sesuai dengan semestinya karena seharusnya terdapat penggabungan

pertemuan tatap muka dalam melakukan kegiatan belajar dan mengajar. Pada

prinsipnya, pelaksanaan model pembelajaran ini tetap membaurkan mata pelajaran

namun karena terhalang oleh adanya pandemi maka mengakibatkan tidak adanya

pertemuan antara siswa dengan guru maupun antara siswa dengan siswa lainnya.

Pembauran mata pelajaran ini juga memiliki arti sebagai pencampuran dua

model pembelajaran yaitu Project Based Learning dan Colaborative Learning,

keduanya saling berkaitan dan menghasilkan sebuah produk. Produk itulah yang

dijadikan sebagai salah satu sumber nilai yang akan diperoleh oleh siswa. Hal ini

juga dilakukan dalam rangka mengembangkan soft skill dan hard skill siswa.

Sehingga sekakigus juga dalam rangka membantu siswa untuk dapat

mengembangkan kemampuan diri berdasarkan materi pembelajaran dan

diwujudkan dalam produk yang dipilih oleh siswa yang bersangkutan.

Menurut pengalaman siswa saat memilih produk iklan, siswa merasa

bekerja sendiri sehingga muncul rasa terbebani dalam diri pribadi siswa. Lain hal

juga dirasakan oleh siswa saat siswa tersebut mencoba mengajak siswa lainnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

60

untuk produktif. Namun justru yang didapatkannya justru tidak adanya tanggapan

dari teman lain dalam satu kelompok. Hal inilah yang membuat siswa merasa

cukup tidak mengerti dengan sistem model pembelajaran ini. Menurutnya model

pembelajran ini seharusnya justru membuat semua siswa menjadi lebih aktif

namun yang dialami justru terdapat sebagian siswa yang tidak memanfaatkan ini

dengan baik.

2. Aspek Pelaksanaan

a. Pelaksanaan model pembelajaran Blended Based Learning berlangsung

Pelaksanaan model pembelajara ini menggabungkan mata pelajaran

pilihan yang telah ditentukan oleh tim BBL sehingga tidak semua mata pelajaran

bisa di kolaborasikan dalam satuan model pembelajaran. Produk yang dihasilkan

akan dipertanggung jawabkan dengan adanya SA (Sidang Akademik) sehingga

tidak perlu ada tambahan ujian lagi. Pelaksanaannya dilakukan secara online serta

PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) menggunakan Microsoft Team 365.

Pelaksanaannya adalah guru memberikan materi dengan diawali

menjelaskan kompetensi dasar sesuai dengan pertemuan hari itu lalu memberi

gambaran tentang hal yang akan dibahas selama pertemuan. Setiap kali pertemuan

virtual berlangsung maka guru mata pelajaran akan menanyakan tentang produk

yang dibuat siswa. Setelah itu, guru akan memberi arahan tentang produk sesuai

dengan pilihan masing-masing siswa. Pengarahan produk ini adalah hal yang

penting karena memuat tentang hal-hal yang harus di masukan dalam produk

tersebut. Dalam produk tersebut juga harus ada kaitannya dengan semua mata

pelajaran yang masuk dalam mata pelajaran kolaborasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

61

Dalam penerapan model belajar ini, sedari awal SMA Santo Yosef

langsung menggunakan aplikasi Microsoft Team. Dalam pertemuan virtual

tersebut, guru mata pelajaran tidak mengajar secara penuh sesuai jam mata

pelajaran. Pertemuan virtual tersebut digunakan untuk mendampingi siswa dalam

pengerjaan produk dan juga sekaligus sebagai salah satu praktek pelaksanaan

model pembelajaran Blended Based Learning ini.

Normalnya model pembelajaran Blended Based Learning memang

terdapat kolaborasi pembelajaran secara daring dan luring namun karena kondisi

yang belum memungkinkan, maka kebijakan dari pihak sekolah hanya

membimbing siswa melalui via daring. Selain menggunakan aplikasi Microsoft

Team 365, pendampingan kepada siswa juga dapat melalui aplikasi WhatsApp.

Pemanfaatan apikasi WhatsApp ini bersifat lebih personal dan seringkali

digunakan untuk mengingatkan siswa untuk melakukan proses produk mereka

masing-masing.

b. Bagaimana penerapan model pembelajaran Blended Based Learning pada

materi Gereja dan Dunia ?

Penerapan model ini terdapat penggabungan dengan produk (hasil

keluaaran) dengan pilihan produk terbanyak dari siswa yaitu podcast. Podcast

memiliki peminat yang paling banyak diantara pilihan produk lainnya karena

dirasa lebih mudah menyampaikan materi secara lisan. Sebagian besar siswa dari

kelas XI Bahasa memilih podcast karena mereka menyadari kemampuan mereka

untuk berbahasa dengan baik sehingga apabila disampaikan dengan podcast maka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

62

akan lebih mudah diterima oleh pendengar.

Penerapan model pembelajaran ini dalam materi Gereja dan Dunia pun

juga dirasa oleh sebagian besar siswa kelas XI Bahasa lebih mudah dipahami. Hal

ini karena pada materi ini lebih mengutamakan aksi siswa ditengah masyarakat.

Siswa bisa langsung mempaktekkan materi yang mereka terima dalam lingkungan

rumah mereka sehingga dampak dari penerapan model Blended Based Learning

pada materi Gereja dan Dunia ini sangat dirasakan siswa.

Pada saat pertemuan virtual dilakukan, maka guru langsung menjelaskan

tentang permasalahan-permasalahan yang terjadi di Gereja mapun dunia. Lalu

guru menanyakan kepada siswa tentang hal-hal yang perlu dilakukan sebagai

siswa sebagai salah satu wujud pencegahan adanya perpecahan di Gereja maupun

dunia. Penjelasan ini hanya sebagai pengantar siswa agar memiliki gambaran

tentang materi tersebut namun siswa lebih dituntun agar dapat menemukan sendiri

permasalahan yang ditemukan di Gereja dan dunia serta didampingi agar siswa

dapat menemukan cara agar hal-hal tersebut dapat diminimalisir.

Walau begitu terdapat juga siswa yang merasa bahwa model pembelajaran

Blended Based Learning ini tidak mudah diterapkan dalam materi Gereja dan

Dunia. Namun hal ini lebih mengacu pada kurangnya kesadaran teman satu

kelompok dalam pembuatan produk. Saat memilih produk podcast ini sebenarnya

besar harapan siswa tersebut untuk dapat menghasilkan nilai yang lebih baik lagi

namun akibat kurangnya kesadaran dalam diri siswa maka membuat siswa lain

justru merasa dirugikan.

Keikutsertaan mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

63

dalam program model pembelajaran ini justru sangat berdampak positif bagi

siswa, guru maupun mata pelajaran lain. Hal ini dirasakan oleh pihak-pihak

tersebut karena mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik ini justru bisa

menjawab tantangan zaman serta menjawab persoalan-persoalan yang terjadi di

setiap mata pelajaran. Dengan adanya model pembelajaran ini pula, maka siswa

juga didampingi untuk dapat melihat dunia secara lebih luas karena saat ini dunia

sedang berada dalam sebuah lingkup yang menegangkan. Maka materi ini dinilai

sebagai materi yang sangat kontekstual dengan kondisi saat ini dan dengan adanya

model pembelajaran ini maka siswa pun dapat ikut mengambil peran didalamnya.

c. Menurut Anda apakah model pembelajaran Blended Based Learning dapat

mencapai tujuan pembelajaran?

Menurut siswa model pembelajaran Blended Based Learning ini bisa

mencapai pembelajaran, asalkan dari siswa sendiri memiliki niat tersendiri untuk

berubah dan maju kedepan. Contoh yang dialami oleh siswa adalah ketika ada

siswa lain yang suka membaca buku dan belajar, walaupun dilakukan secara

daring namun tetap masih semangat untuk belajar serta mencapai pada tujuan.

Lalu hal tersebut ternyata membuat siswa lain menjadi semangat dalam belajar

meskipun dilakukan secara daring. Siswa mengalami sendiri pengaruh baik ketika

menggunakan model belajar ini, saah satunya adalah siswa dapat menemukan cara

belajar yang sesuai dengan minat dan kemampuannya.

Hal serupa juga dialami oleh siswa lainnya, menurutnya sebuah cara

pembelajaran harus memiliki evaluasi dan juga memiliki sebuah cara agar lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

64

bisa baik lagi dari sebelumnya. Sehingga sebagai siswa, mereka sangat

memerlukan Blended Based Learning ini karena dirasa lebih sesuai dengan

ketertarikan yang diingini siswa. Seperti hal nya ketika salah seorang siswa

menyukai cerpen dan juga sekaligus menyukai podcast sehingga siswa tersebut

dapat bercerita serta menuangkan ide-ide nya dalam mata pelajaran ini. Dengan

begitu siswa justru dapat mengalami pembelajaran dengan santai dan tidak merasa

terbebani karena belajar sesuai dengan minatnya. Hal ini pun juga berdampak

pada ketertarikannya dalam belajar sehingga siswa dapat mencapai pada tujuan

pembelajaran.

Secara keseluruhan, maka pelaksanaan model pembelajaran Blended

Based Learning ini dirasa sudah mencapai tujuan pembelajaran. Terkhusus pada

mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti, pelaksanaan model

pembelajaran ini dirasa sangat membantu dalam pencapaian tujuan pembelajaran.

Hal ini dilihat dari siswa yang bisa langsung menjawab dan menemukan sendiri

permasalahan yang ditemukan saat mengalami mata pelajaran Pendidikan Agama

Katolik dan Budi Pekerti ini.

Penggunaan model pembelajaran Blended Based Learning ini juga bisa

langsung dipertanggung jawabkan oleh siswa yang dilihat dari produk yang siswa

hasilkan. Saat sebelum menggunakan model pembelajran ini, siswa hanya semata-

mata mempertanggung jawabkan hasil belajarnya melalui ujian atau ulangan

harian sehingga kemampuan siswa seakan hanya terbatas pada kemampuan siswa

menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru mata pelajaran. Sedangkan saat

ini ketika telah menggunakan model pembelajaran Blended Based Learning maka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

65

guru bisa menilai kemampuan siswa memahami materi dari segi ketrampilan

siswa masing-masing. Hal inilah dasar dapat dikatakannya bahwa model

pembelajaran ini telah mencapai tujuan pembelajaran yaitu saat siswa dapat

memperoleh hasil terbaiknya dalam belajar dan diwujudkan dalam hal yang sesuai

dengan minat dan ketertarikannya.

d. Bagaimana perubahan yang Anda alami setelah perubahan model pembelajaran

Cooperative Learning menjadi Blended Based Learning ?

Perubahan yang di alami siswa saat menerapkan model pembelajaran ini

adalah kinerja otak yang dirasa dapat bekerja dua kali lipat. Hal ini dikarenakan

siswa yang harus menggabungkan banyak materi dari banyak mata pelajaran

untuk dijadikan satu produk. Selain itu dengan pelaksanaan model pembelajaran

ini juga sekaligus membuat siswa belajar untuk bekerja dalam kelompok karena

sebelumnya lebih dominan belajar secara mandiri.

Bekerja dalam kelompok juga menjadi salah satu keuntungan dari

penggunaan model pembelajaran ini karena dapat melatih siswa agar dapat

mengorganisasi dalam tim serta mengembangkan kemampuan dalam komunikasi.

Walau begitu ada salah seorang siswa yang justru merasa kesusahan saat

dilaksanakannya perubahan model pembelajaran ini ketika disatukan dengan

anggota yang belum dikenal karena kelompok dibagi secara acak dari kelas IPA,

IPS, dan Bahasa. Menurut siswa tersebut, apabila dalam satu kelompok ada yang

belum dikenal maka tidak mudah dalam mengkoordinasikan pembagian tugas.

Hal tersebut yang di alami oleh siswa. Misalnya saat siswa tersebut berusaha

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

66

untuk mengirim pesan dalam group WhatsApp untuk mengajak anggota baik laki-

laki maupun perempuan untuk mengerjakan produk lalu tidak ada satu pun yang

menjawab.

Ketika sudah mendekati hari terakhir pengumpulan tugas lalu barulah

muncul kesadaran dari siswa lain untuk mengerjakan produk. Hal itulah yang

dirasa menyusahkan siswa lainnya. Di samping itu, siswa tersebut sebenarnya

telah memiliki semangat yang tinggi untuk menyelesaikan tanggung jawabnya

sebagai pelajar dalam kelompok. Namun yang mengalami kejadian tersebut hanya

satu atau dua orang saja sedangkan siswa lainnya lebih condong pada merasakan

keuntungan saat melaksanakan model pembelajaran ini.

Siswa lainnya lebih banyak mengalami keuntungan, diantaranya adalah

siswa yang telah menemukan gaya belajarnya yang sesuai. Lalu juga sekaligus

bisa mendapat hal baru dan merasakan tantangan yang baru yaitu ketika

pembelajaran dari yang biasanya hanya berupa pemberian materi-materi yang bisa

dibaca atau hafalan dan kini menjadi pembelajaran yang mengutamakan praktek.

Selain itu, siswa juga mengalami perubahan yaitu mereka menjadi lebih

bertanggung jawab dengan produk yang telah mereka pilih.

3. Aspek Harapan

a. Apa harapan Anda setelah diterapkannya model pembelajaran Blended Based

Learning ini ?

Harapan dari siswa yang merasa tidak terlalu diuntungkan dengan model

pembelajaran ini yaitu tidak semakin bertambahnya orang-orang yang sok bijak

(ingin terlihat bijaksana) tetapi justru pengetahuannya yang sedikit. Siswa tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

67

berpendapat demikian karena menurut pengalamannya, siswa lain yang satu

kelompok dengannya tersebut telah merasa diri bahwa dirinya sudah sangat baik

sehingga dengan mudahnya mereka meremehkan tugas tersebut. Contoh lain yang

diberikan adalah ketika ada salah seorang teman kelasnya yang mengidolakan

orang yang tidak bersekolah namun bisa sukses hasil dari kontrovesi. Hal tersebut

justru dijadikan panutan oleh teman siswa tersebut padahal menurutnya tidak

semua orang memiliki keberuntungan yang sama dengan orang yang diidolakan

tersebut. Ia pun juga sangat mengharapkan untuk segera dilaksanaannya sekolah

secara luring.

Hal lain justru dirasakan oleh siswa lainnya yaitu mereka bisa semakin

meningkatkan nilai-nilai di semua mata pelajaran karena mereka merasa bahwa

model pembelajaran Blended Based Learning ini memudahkan siswa untuk

memahami materi. Selain itu model pembelajaran ini pun diharapkan dapat

meningkatkan semangat dalam diri siswa untuk menempuh setiap mata

pembelajan. Besar harapan siswa agar seluruh mata pelajaran yang belum

bergabung dalam program ini pun dapat dikolaborasikan juga sehingga setiap

tema yang diberikan kepada siswa lebih dengan mudah dikenali sehingga siswa

tidak asing dengan setiap tema dalam setiap mata pelajaran sehingga siswa tidak

kesulitan dalam mengalami pembelajaran.

Tidak hanya dari siswanya saja, guru mata pelajaran terkait yaitu

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti pun juga mengharapkan bahwa ada

atau tidaknya pandemi di Indonesia, model pembelajaran ini tetap dilaksanakan

secara lebih mendalam dan serius. Karena menurutnya, saat ini pelaksanaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

68

model pembelajaran Blended Based Learning di SMA Pangudi Luhur Santo

Yosef Surakarta belum dilaksanakan secara serius. Hal ini dikarenakan tidak

diperbolehkannya pertemuan secara langsung berskala besar oleh pemerintah.

Model pembelajaran ini pun diharapkan menjadi alternatif bagi siswa dan

guru agar dapat bekerja sama mewujudkan siswa yang dapat belajar melalui

penemuannya sendiri. Terlebih dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik

dan Budi Pekerti khususnya pada materi Gereja dan Dunia ini lebih mengarah

pada praktek keagamaan atau pengalaman siswa dalam menghadapi Gereja dan

dunia masa kini. Model pembelajaran ini telah dirasa dapat banyak membantu

memperlancar pembelajaran sehingga harapannya tetap terus dilangsungkan

walau sudah tidak terdampak adanya pandemi.

4. Aspek Hasil Belajar

a. Bagaimana hasil belajar Anda saat mengalami model pembelajaran Blended

Based Learning ?

Sejauh ini, hasil belajar yang dialami oleh siswa ketika menggunakan

model pembelajaran ini pada mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi

Pekerti khususnya pada materi Gereja dan Dunia ini dapat dikatakan lebih baik

dari sebelumnya. Bahkan dikatakan pula bahwa perbaikan nilai ini bukan hanya

terjadi pada satu mata pelajaran saja namun juga pada mata pelajaran yang lain.

Siswa merasakan dampak baiknya dari perubahan model pembelajaran ini.

Meskipun dilakukan secar daring namun nyatanya siswa tetap dapat mengikuti

pembelajaran dengan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

69

Hasil yang didapatkan oleh sebagian besar siswa sudah baik dari

sebelumnya, hal ini dikarenakan siswa yang dapat menikmati proses belajar

sehingga tidak merasa terbebani setiap kali pembelajaran berlangsung. Walau

begitu tetap ada satu siswa yang merasa bahwa hasil yang didapatkan masih

kurang karena siswa tersebut pun masih dalam fase penyesuaian diri. Siswa

tersebut sebenarnya merasa terbantu dengan adanya model pembelajaran ini hanya

saja ia mengalami satu kesulitan dalam berkomunikasi dengan anggota lainnya

sehingga penyesuaian diri sangat diperlukan.

Sedangkan hasil belajar siswa lainnya pun kebanyakan dapat dikatakan

tidak terlalu bagus namun juga tidak terlalu buruk, sehingga berada di tengah-

tengah karena sempat mengalami kesulitan. Kesulitan sempat terjadi di awal

pelaksanaan model pembelajaran ini dan seiring berjalannya waktu siswa bisa

menyesuaikan diri karena sudah melaksanakan model pembelajaran tersebut.

Adapun kesulitan yang sempat dialami siswa disebabkan karena adanya aspek

tertentu yang belum dipahami siswa dan adanya banyak godaan dari dirinya siswa

sendiri seperti menghabiskan waktu untuk bermain sosial media yang tidak ada

kaitannya dengan pembelajaran.

Menurut guru mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti,

hasil yang diperoleh siswa dengan adanya model pembelajaran ini kini cukup

memuaskan. Dikatakan demikian karena siswa yang memperoleh nilai

memuaskan sudah lebih dari 50%. Menurutnya, hasil belajar siswa saat ini

mengalami peningkatan dikarenakan siswa yang dapat belajar sendiri dari

pengalamannya. Ditambah lagi siswa yang dapat bekerja sama dengan siswa lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

70

dari jurusan yang berbeda sehingga hasil yang didapatkan adalah hasil pemikiran

dari berbagai jurusan.

Tanpa disadari model pembelajaran Blended Based Learning ini tidak

hanya mempengaruhi hasil belajar siswa di bidang akademik saja namun juga

sekaligus berpengaruh di bidang non akademik. Hal ini dirasakan langsung oleh

siswa, salah satu contohnya adalah saat siswa mampu menuangkan ide nya dalam

produk tersebut berupa cerpen (cerita pendek). Siswa tersebut mengatakan bahwa

ketertarikannya dalam membuat cerpen kini meningkat dan sudah terolah

sehingga ia kini membuat cerpen di luar produk mata pelajarannya.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Pada bagian ini penulis membahas dan mendeskripsikan penerapan model

pembelajaran Blended Based Learning pada materi Gereja dan Dunia kelas XI

Bahasa, mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti di SMA

Pangudi Luhur Santo Yosef Surakarta. Penulis menggunakan aplikasi Whatsapp

sebagai media untuk melakukan wawancara pada siswa kelas XI Bahasa yang

dilakukan secara berkala yang dimulai pada tanggal 20 April dan diakhiri pada

tanggal 29 April 2021.

Dari hasil tersebut, responden merasa terbantu dengan adanya pelaksanaan

model pembelajaran Blended Based Learning. Sebagian besar siswa mengatakan

bahwa hasil yang didapat setelah penerapan model pembelajaran ini cukup

memuaskan. Hasil yang diperoleh tidak semata-mata pada mata pelajaran saja

namun juga diluar mata pelajaran.

Sebagaimana yang dikemukakan oleh penulis pada bagian awal penulisan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

71

ini dalam pengertian penerapan menurut J.S Badudu dan Sutan Mohammad Zain

(1996 : 1487) yaitu hal, cara atau hasil maka para siswa di kelas XI Bahasa telah

melakukan penerapan ini karena siswa melakukan kegiatan lalu mendapatkan

hasil dari kegiatan tersebut. Hasil yang didapatkan dari kegiatan tersebut dapat

berupa nilai pada mata pelajaran maupun berupa peningkatan soft skills pada

masing-masig siswa. Hasil yang didapat pada masing-masing siswa tentu tidak

semuanya sama karena produk yang dijadikan sebagai hasil belajar siswa tersebut

beragam seperti yang telah dikemukakan penulis di awal.

Penerapan model pembelajaran Blended Based Learning ini dirasa sangat

membantu siswa dalam menemukan minat nya untuk belajar. Hal ini dikarenakan

siswa bebas untuk memilih jenis produk yang akan dihasilkan dalam rangka untuk

penilaian. Seperti yang dikemukakan sebelumnya yaitu pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran Blended Based Learning menggabungkan

berbagai cara penyampaian, model pendidikan, gaya pembelajaran, serta berbagai

media berbasis teknologi yang beragam. Hal serupa juga dilakukan oleh guru

mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti ini. Guru tersebut

mengajar siswa dengan berbagai cara yang dapat membangun semangat belajar

siswa pada saat pembelajaran daring ini berlangsung. Tidak hanya cara mengajar

nya saja, berbagai metode pengajaran juga dilakukan agar siswa dapat lebih

dengan mudah mengimplementasikan materi yang didapatkan di kelas daring

dengan kenyataan yang terjadi di lapangan (lingkungan rumah siswa).

Penerapan model pembelajaran Blended Based Learning yang dilakukan

di SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Surakarta ini sejalan dengan karakteristik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

72

Blended Based Learning yang karena menerapkan adanya kontinuitas antara guru

dengan siswa. Adanya proses keberlanjutan ini sesuai dengan yang terjadi di

sekolah tersebut karena dalam pembuatan satu produk, siswa dimbimbing tidak

hanya satu kali namun hingga empat kali pertemuan. Pertemuan ini dilaksanakan

setiap hari Selasa dan ditutup dengan presentasi produk oleh siswa dengan

bimbingan guru pembimbing produk. Adanya kontinuitas dalam pelaksanaan

model pembelajaran ini juga salah satu upaya dari sekolah agar tetap bertanggung

jawab atas pendampingan pendidikan siswa saat pembelajaran secara daring. Guru

menyadari bahwa siswa saat ini sangat membutuhkan pendampingan dari guru

terlebih dalam menciptakan sebuah produk yang terdiri dari berbagai mata

pelajaran yang dibaurkan (blended).

Dalam wawancara, responden 1 (R1) mengatakan bahwa keberhasilan

pelaksanaan model pembelajaran ini juga tergantung dari siswa lainnya yang

tergabung dalam satu kelompok. Hal ini disebabkan pelaksanaan model

pembelajaran Blended Based Learning memiliki beberapa aspek dalam aktivitas

nya yaitu sinkron maya berupa kelas virtual dan sinkron langsung berupa diskusi.

Responden tersebut mengalami hal yang dirasa justru menyulitkannya karena

aspek dalam aktivitas Blended Based Learning tidak berjalan dengan baik karena

teman satu kelompok yang tidak bekerja sama dengan baik untuk menyelesaikan

tugas.

Penerapan model pembelajaran Blended Based Learning pada materi

Gereja dan Dunia ini dirasa telah mencapai pada tujuan yang telah dirumuskan di

awal. Menurut guru mata pelajaran terkait, praktek katekis yang juga diterapkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

73

dalam pemberian materi ini juga membantu melancarkan keberhasilan pengajaran.

Siswa mampu untuk menemukan sendiri jawaban atas permasalahan yang menjadi

pokok bahasan dalam materi. Sama seperti yang telah dikemukakan oleh Uwes

Anis Chaeruman (2018:10) dalam kuadaran seting belajar Blended Based

Learning yaitu pada bagian asinkron mandiri bahwa peserta belajar dapat belajar

kapan saja, di mana saja, sesuai dengan kondisi dan kecepatan belajarnya masing-

masing. Aktivitas belajar dalam AM diantaranya adalah membaca, mendengarkan,

menonton, mempraktekkan, mensimulasikan dan latihan dengan memanfaatkan

obyek belajar (materi digital) tertentu yang relevan.

Responden 2 (R2) mengungkapkan bahwa pelaksanaan model

pembelajaran ini sangat disukai nya karena banyak membantu proses

pembelajarannya. Pembelajaran dirasa lebih hidup dan lebih variatif sehingga

mampu berpikir seacra lebih luas dan terbuka. Hal yang sama juga dikemukakan

oleh responden 3 (R3), responden 4 (R4), dan responden 5 (R5). Mereka

mengatakan bahwa pelaksanaan model pembelajaran ini sesuai dengan harapan

mereka untuk belajar. Selama bertahun-tahun mereka belajar dengan sistem tanya

jawab dan sedikit diskusi dengan sesama siswa akhirnya menurutnya justru

menjadikannya menjadi tidak kreatif dan tidak menemukan hal-hal baru.

Responden juga merasa bahwa adanya kecocokan yang terjadi ketika mata

pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti khususnya pada materi

Gereja dan Dunia ini diterapkan dengan model pembelajaran Blended Based

Learning.

Pada masa pandemi seperti ini pembelajaran secara daring menjadi cara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

74

utama agar pembelajaran tetap berlangsung. Ini justru menjadi tantangan yang

tidak mudah bagi guru maupun siswa. Bagi guru, tantangan yang dialami lebih

kepada pemberian materi yang sekiranya mudah diterima oleh siswa sehingga

pembelajaran yang aktif tetap dapat dilakukan dengan lancar walaupun secara

daring. Sedangkan bagi siswa, pembelajaran daring ini juga memiliki tantangan

tersendiri yaitu perlunya meningkatkan konsetrasi lebih tinggi dari biasanya agar

penjelasan yang disampaikan melalui daring dapat tertangkap dengan baik.

Menurut Miarso (2004:76), penerapan teknologi dalam bidang industri ini

(pendidikan) di satu pihak memang membawa korban dengan digantikannya

tenaga manusia yang bersifat mekanistis dan kurang efisien, namun dipihak lain

juga meningkatkan harkat manusia, karena kegiatan yang non manusiawi

dilakukan oleh mesin. Hal tersebut juga dialami oleh guru mata pelajaran terkait

karena adanya ketidakseimbangan yang dilakukan dalam proses belajar mengajar,

ketidakseimbangan yang terjadi karena pada pembelajaran sebelumnya selalu

tidak melalui perantara teknologi. Walau begitu, peran guru tetap menjadi yang

utama dan sangat penting. Guru memegang kendali terhadap pendampingan siswa

dalam proses belajar meskipun dilakukan secara daring. Hal ini yang pada

akhirnya nanti juga menentukan kesuksesan penerapan model pembelajaran ini

pada mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti khususnya

materi Gereja dan Dunia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

75

E. Refleksi Kateketis

Menurut Paus Paulus Yohanes II dalam Catechesi Tradendae (CT art 20)

yaitu berkat bantuan Allah mengembangkan iman yang baru mulai tumbuh, dan

dari hari ke hari mengembangkan menuju kepenuhannya serta makin

memantapkan peri hidup Kristen umat beriman, muda maupun tua. Pada

pelaksanaan model pembelajaran Blended Based Learning khususnya mata

pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti pada materi Gereja dan

Dunia juga mengajarkan bahwa siswa pun juga bagian dari umat yang layak

menerima bantuan Allah melalui berkat. Siswa adalah bagian penting dari lingkup

persekolahan, dalam diri mereka terdapat iman yang sedang tumbuh dengan

dampingan guru maupun orang tua.

Setiap siswa memiliki bagian yang sama untuk menerima berkat lewat

bantuan warga sekolah. Salah satu wujud dari penyaluran berkat tersebut adalah

dengan adanya mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti.

Pelaksanaan model pembelajaran Blended Based Learning adalah salah satu cara

yang dipandang untuk dapat mempermudah menyaluran berkat Allah tersebut.

Penerapan model ini lebih mengarah kepada praxis katekese sehingga siwa belajar

sendiri melalui pengalaman yang di alami. Lewat pengalaman tersebut siswa

sekaligus diajak untuk mampu melihat Gereja dan Dunia masa kini. Siswa

dituntun untuk dapat memberikan dampak baik pada kedua hal tersebut. Kegiatan

ini adalah salah satu bentuk pelaksanaan upaya pertumbuhan iman anak yang

terjadi di lingkup persekolahan walaupun karena faktor pandemi ini tidak dapat

dilakukan di lingkungan sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

76

Pada materi Gereja dan Dunia terdapat beberapa keprihatinan yang saat ini

tidak jarang ditemui di Indonesia. Permasalahan-permasalahan tersebut antara lain

kemiskinan, perusakan linkungan, ketidak adilan sosial, serta perkembangan

IPTEK. Keprihatinan tersebut bahkan sudah tertulis dalam alkitab, seperti yang

tertulis pada Roma 12:2 yaitu “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini,

tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan

manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang

sempurna.” Pada kutipan ayat tersebut jelas mengatakan bahwa alkitab pun

memandang bahwa dunia ini adalah tempat yang berbahaya.

Hal inilah yang justru diajarkan pada siwa kelas XI Bahasa di SMA

Pangudi Luhur Santo Yosef Surakarta melalui penerapan model pembelajaran

Blended Based Learning pada materi Gereja dan Dunia. Siswa diajak untuk

bersama-sama mengupayakan adanya keselamatan dalam dunia ini. Siswa secara

langsung turut ambil bagian untuk menjadi penolong bagi sesamanya di lingkup

sekitar rumah tinggal mereka. Melalui kegiatan ini pula, pertumbuhan iman siswa

juga diolah agar mereka semakin mampu menyadari berkat Allah yang hadir

dalam dirinya.

Sedangkan adanya dari kegiatan ini juga menyadarkan penulis bahwa

adanya kondisi ini harus sebisa mungkin tetap dihadapi dengan bijaksana. Penulis

juga belajar dari pengalaman siswa yang pada saat wawancara telah berakhir

menyempatkan diri untuk bercerita. Beberapa dari siswa bercerita kepada penulis

tentang keresahannya sebagai pelajar yang harus belajar dari rumah sedangkan

keadaan di rumahnya tidak mendukung untuk belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

77

Dalam motto penulisan skripsi ini juga sekaligus menjadi penyemangat

bagi penulis dalam melakukan setiap kegiatan termasuk dalam rangkaian

penyusunan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa penulis adalah kaum muda yang

harus mampu membuat dorongan yang positif, baik kepada diri sendiri maupun

kepada sesama. Terlebih pada saat yang kurang baik ini, dengan kerendahan hati

penulis harus menyadari keadaan sekitar, baik yang ada di lingkup Gereja maupun

lingkup masyarakat seperti yang sedang dibahas penulis pada penulisan ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

78

BAB V

PENUTUP

Pada bagian penutup penulis memaparkan kesimpulan dan saran tentang

penerapan model pembelajaran Blended Based Learning pada materi Gereja dan

Dunia kelas XI Bahasa, mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi

Pekerti di SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Surakarta. Bagian ini memuat inti

dari seluruh proses dalam penyusunan skripsi, sedangkan bagian saran memuat

beberapa hal yang dapat digunakan untuk penyempurnaan penerapan model

pembelajaran Blended Based Learning di SMA Pangudi Luhur Santo Yosef

Surakarta.

A. Kesimpulan

Pada masa seperti saat ini, pembelajaran secara daring memang menjadi

satu-satunya cara yang paling diandalkan agar proses pembelajaran tetap dapat

terlaksanakan. Penggunaan macam-macam model pembelajaran agar siswa

menikmati pembelajaran juga telah dilakukan di berbagai sekolah. Model

pembelajaran Blended Based Learning adalah contoh model pembelajaran yang

digunakan oleh SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Surakarta untuk diterapkan

dalam beberapa mata pelajaran pilihan. Pelaksanaan model pembelajaran ini

dirasa mampu untuk menjawab persoalan dalam bidang pendidikan apabila

sedang terdampak hal-hal diluar dugaan khususnya pandemi COVID-19.

Penerapan model pembelajaran Blended Based Learning pada mata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

79

pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti khususnya materi Gereja

dan Dunia di kelas XI Bahasa berjalan dengan baik dan lancar. Adanya praktek

pada setiap materi pembelajaran, membantu siswa untuk dapat semakin mudah

dalam memahami materi. Adanya kontinuitas sebagai salah satu aspek

pelaksanaan model pembelajaran ini juga dinilai sangat berpengaruh dalam proses

pembelajaran. Siswa yang semakin aktif dalam pembelajaran juga dinilai sebagai

salah satu dampak positif dari penerapan model pembelajaran ini.

Pada mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti ini,

siswa lebih mudah dalam memahami materi karena siswa belajar dari hal yang

telah dilakukannya lewat pendampingan guru mata pelajaran. Adanya komunikasi

yang baik antar siswa juga menjadi kunci utama yang telah berhasil dilakukan

oleh para siswa untuk bersama-sama mencapai keberhasilan dalam tujuan

pembelajaran. Kerja sama yang baik antar siswa tersebut juga dirasa mampu

membuat siswa lainnya yang pasif dalam kelas menjadi lebih aktif dan bahkan

dapat memberi sumbangsih yang besar berupa ide/gagasan dalam pembuatan

produk bersama. Hal ini juga tidak terlepas dari peran guru yang memberi

pendampingan kepada siswa, baik saat pemberian materi maupun pada saat proses

pembuatan produk. Dengan demikian maka penerapan model pembelajaran

Blended Based Learning pada materi Gereja dan Dunia, mata pelajaran

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti kelas XI Bahasa di SMA Pangudi

Luhur Santo Yosef Surakarta dapat mencapai tujuan pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

80

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas penulis menyampaikan beberapa saran

terkait penerapan model pembelajaran Blended Based Learning pada materi

Gereja dan Dunia kelas XI Bahasa, mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik di

SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Surakarta.

1. Bagi Sekolah

a. Sekolah dapat mengontrol kembali terhadap pelaksanaan program model

pembelajaran Blended Based Learning di SMA Pangudi Luhur Santo Yosef

Surakarta dan memastikan bahwa seluruh guru mata pelajaran yang

tergabung dalam program ini sudah melaksanakan dengan baik.

b. Sekolah menyelenggarakan worshop perencanaan pembelajaran Blended

Based Learning

2. Bagi Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

a. Guru dapat menerapkan model pembelajaran Blended Based Learning

dengan maksimal pada seluruh materi yang diajarkan.

b. Guru dapat memberikan pendampingan kepada peserta didik secara

personal terlebih kepada siswa yang dianggap lemah dalam mata pelajaran

terkait.

3. Bagi Siswa Kelas XI Bahasa

a. Siswa dapat meningkatkan komunikasi terhadap siswa lainnya sehingga

tidak mengalami keberatan apabila satu kelompok dengan siswa dari kelas

lain.

b. Siswa dapat lebih komunikatif dengan guru sehingga setiap materi dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

81

produk yang akan dibuat menjadi lebih baik.

c. Siswa dapat meningkatkan tanggung jawabnya sebagai pelajar dalam

bentuk rajin mengikuti kelas daring dan mengumpulkan tugas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

82

DAFTAR PUSAKA

Aunurrahman. (2016). Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.

Dwiyogo, Wasis D. (2018). Pembelajaran Berbasis Learning. Depok: Rajawali

Pers

Ferdinand, Augusty. (2014). Metode Penelitian Manajemen: pedoman penelitian

untuk penulisan skripsi tesis dan disertasi ilmu manajemen. Semarang :

Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ilmiah, Dapur. (2014). Analisis Data Kualitatif. Di unduh dari

http://dapurilmiah.blogspot.com/2014/06/analisis-data-kualitatif.html

pada 27 Januari 2021.

https://thabaart.blogspot.com/2017/11/pengertian-dan-ragam-model-

pembelajaran.html#:~:text=Menurut%20Dahlan%20(Dasripin%2C%202

008%3A,setting%20pengajaran%20ataupun%20setting%20lainnya

diunduh pada 10 Maret 2021

https://www.researchgate.net/profile/Uwes-

Chaeruman/publication/332554513_Lampiran_Disertasi_1_PANDUAN_

MEMILIH_DAN_MENENTUKAN_SETING_BELAJAR_DALAM_M

ERANCANG_PEMBELAJARAN_BLENDED/links/5cbd518c299bf120

9776674b/Lampiran-Disertasi-1-PANDUAN-MEMILIH-DAN-

MENENTUKAN-SETING-BELAJAR-DALAM-MERANCANG-

PEMBELAJARAN-BLENDED.pdf diunduh pada 23 Maret 2021

Isjoni, H. (2014). Cooperative Learning. Bandung : Alfabeta.

Jogja, LPMP. (2014). Peta Konsep Model Blended Learning. Diunduh dari

https://www.google.com/search?q=peta+konsep+model+blended+learnin

g&safe=strict&rlz=1C1RLNS_enID735ID735&sxsrf=ALeKk00_Ng98Y

8OiJMOk84F3hxNkrNPjcg:1613625143228&source=lnms&tbm=isch&s

a=X&ved=2ahUKEwiLo9mL1vLuAhU0lEsFHcifDQcQ_AUoAXoECA

QQAw&biw=1366&bih=657#imgrc=hf8jltf0hm328M pada 18 Februari

2021.

Kotan, Daniel Boli & Purwono, T.A. (2017). Pendidikan Agama Katolik dan Budi

Pekerti Diutus Sebagai Murid Yesus Buku Guru Kelas XI SMA.

Yogyakarta : PT Kanisius.

Lexy, J. Moleong. Metode Penelitian Kualitatif. 2013. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Malawi, Ibadullah dan Ani Kadarwati. (2017). Pembelajaran Tematik (Konsep

dan Aplikasi). Magetan : CV. AE Grafika.

Mulyana, Deddy. (2018). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

83

Muslimin, Khoirul dan Maswan. (2017). Teknologi Pendidikan. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Sanusi, Achmad. (2014). Strategi Pendidikan. Bandung : Nuansa Cendekia.

Sudjana, Nana. ( 1989). Penelitian dan Penilaian. Bandung : Sinar Baru.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Manajemen. Bandung Alfabeta.

Suharsimi, Arikunto. (2006) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: Rineka Cipta.

Sundayana, Wachyu. (2014). Pembelajaran Berbasis Tema. Bandung : Erlangga.

Sutrisno, Hadi. (2007). Metodologi Research. Yogyakarta: Yayasan Penerbitan

Fakultas Psikologi UGM.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Kamus Besar

Bahasa Indonesia, Edisi II. Jakarta: Balai Pustaka, 199.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

(1)

LAMPIRAN

Lampiran 1

Surat Perizinan Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

(2)

Lampiran 2

Lembar Kuesioner Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

(3)

Lampiran 3

Observasi dan Wawancara menggunakan WhatsApp Message dan voice notes

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

(4)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

(5)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

(6)

Lampiran 4

Pembelajaran menggunakan Microsoft Teams 365

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

(7)

Lampiran 5

Transkrip wawancara siswa dan guru

a. Sebelum adanya pandemi COVID-19 ini, model Pembelajaran apa yang

digunakan dalam pembelajaran?

Selama ini model pembelajaran yang digunakan adalah model

pembelajaran tatap muka. Siswa kelas XI Bahasa mengalami masa peralihan

dari pembelajaran tatap muka secara langsung menjadi pembelajaran secara

daring. Siswa merasa bahwa selama ini diajarkan dengan menggunakan model

pembelajaran konvesional dan siswa tidak begitu memahami secara jelas

model pembalajaran yang diberikan oleh guru mata pelajaran. Selama ini siswa

mengalami pembelajaran seperti biasa tanpa mengetahui model pembelajaran

yang digunakan oleh guru mata pelajaran. Siswa hanya mengetahui tentang

materi yang diberikan oleh guru mata pelajaran sehingga siswa menerima

masing-masing materi dari setiap guru yang berbeda dan dengan cara mengajar

yang berbeda.

Siswa merasa bahwa hasil yang mereka dapatkan pada setiap mata

pelajaran tidak stabil atau mendapat rata-rata nilai yang sama. Hal itu terjadi

karena adannya beberapa faktor penyebab, salah satu faktornya yaitu karena

model pembelajaran yang digunakan masing-masing guru berbeda sehingga

ada yang mudah diterima oleh siswa dan juga ada yang membutuhkan waktu

lebih lama unutuk dapat diterima oleh siswa.

Sedangkan menurut salah satu guru mata pelajaran di sekolah tersebut,

pembelajaran yang dilakukan sebelumnya yaitu tatap muka secara langsung

dengan menggunakan macam-macam model pembelajaran. Model

pembelajaran yang paling sering digunakan adalah praxis kateketik. Model

pembelajaran tersebut memang bukanlah model pembelajaran yang umum

digunakan untuk mengajar siswa SMA. Menurutnya, model pembelajaran yang

digunakannya adalah yang paling relevan untuk diterapkan dalam mengajar

pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti. Model ini bertujuan

mengajak siswa agar mudah menerapkan materi yang diberikan dalam

kehidupan dalam bermasyarakat maupun dalam hidup menggereja. Selain itu,

model pembelajaran ini dipilih dan dilakukan agar praktek keagamaan yang

berupa pewartaan iman tersebut dapat diwujudkan oleh siswa.

Model pembelajaran ini tetap berpegang dan berinti pada teori dan

materi namun penekanan yang diberikan adalah berupa praktek keagamaan.

Model lain yang digunakan yaitu berupa bedah kasus, diskusi, dan contextual

learning. Dengan adanya macam-macam model pembelajaran tersebut, akan

menghasilkan sebuah praktek yang dilakukan secara bersama oleh siswa.

Hal ini menunjukkan bahwa sebelum adanya pandemi COVID-19 ini,

siswa tidak terlalu memahami model pembelajaran yang dipraktekkan oleh

guru mata pelajaran karena tidak ada penjelasan sebelum memulai materi.

Selain itu, siswa tidak menerima cara penyampaian materi yang sama dari

masing-masing guru mata pelajaran dikarenakan masing-masing guru mata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

(8)

pelajaran menggunakan cara ajar masing-masing.

Siswa selama ini menangkap bahwa pembelajaran tatap muka justru

sebagai salah satu model pembelajaran. Sedangkan yang dimaksudkan model

pembelajaran ialah seluruh rangkaian penyajian materi ajar yang meliputi

segala aspek sebelum sedang dan sesudah pembelajaran yang dilakukan guru

serta segala fasilitas yang terkait yang digunakan secara langsung atau tidak

langsung dalam proses belajar mengajar.

Jawaban :

Pak Heri/Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi

Pekerti Kelas XI Bahasa

Tidak ada model pembelajaran secara resmi hanya saja menggunakan

model pembelajaran yang cocok untuk diterapkan dalam pelajaran agama

Katolik. Model pembelajaran yang digunakan praxis kateketis walu dalam

metode resmi tidak ada karena lebih realistis untuk langsung diterapkan dalam

hidup sehari-hari. Pewartaannya tetap ada dan nilai-nilai yang terkandung juga

masih ada. Model pembelajaran ini pun juga menekankan pada praktek

keagamaan namun tekananannya lebih pada praktek. Sehingga metode yang

digunakan bisa menggunakan bedah kasus, diskusi, lalu bagaimana anak-anak

bisa menjawab dengan real kenyataan-kenyataan yang dihadapi siswa. Ada

banyak yang saya gunakan yaitu menggunakan model terbaru ini, apabila saat

tatap muka maka akan membosankan bila hanya menggunakan satu metode saja

sehingga dibuat sevariatif mungkin. Sehingga bisa saja setiap tema

menggunakan metode yang berbeda.

Hogi Christian Hutomo/XI IBB/18 tahun

Sejauh yang saya ketahui, model pembelajaran yang digunakan adalah model

TTM yaitu pembelajaran tatap muka secara langsung. Hal itu sempat saya

alami saat berada di kelas X di SMA Santo Yosef ini.

Bernadetha Tia Avrilla/XI IBB/ 16 tahun

Menggunaan model pembelajaran konvesional atau tatap muka seperti biasa

namun lebih jelasnya menggunakan model apa saya tidak terlalu memahami

Bernadetta Amaranggana Ivana S./ XI IBB/ 16 tahun

Nah sebelum adanya pandemi ini, model pembelajaran yang kita gunakan

adalah pembelajaran langsung atau bisa disebut tatap muka.

Jayawardani Januari Christie/ XI IBB/ 16 tahun

Sebelum adanya pandemi ini model pembelajaran yang digunakan adalah

secara offline school atau pembelajaran secara langsung di sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

(9)

Christian Kevin Trisnaldi/ XI IBB/ 17 tahun

Sebelum adanya pandemi ini model pembelajarannya menggunakan tatap

muka, tetapi lebih jelasnya lagi seperti apa saya tidak terlalu memahami.

Namun yang jelas pembelajarannya tidak dilakukan secara daring.

b. Apakah yang anda ketahui tentang model pembelajaran Blended Based

Learning ?

Model pembelajaran bbl adalah penggabungan atau kolaborasi antar mata

pelajaran dengan mengusung satu tema lalu diaplikasikan menjadi sebuah produk.

Bisa juga dikatakan sebagai pencampuran pada setiap materi mata pelajaran

menjadi satu yang menghasilkan sebuah produk. Kurikulum pembelajarannya pun

dilaksanakan tidak tatap muka secara langsung. Adapun contoh produk yang

dihasilkan yaitu berupa podcast, iklan, vlog,makalah dan film pendek, cerita

pendek. Dari berbagai pilihan tersebut, rata-rata siswa di kelas XI Bahasa memilih

podcast.

Saat ini SMA Pangudi Luhur Santo yosef mengalami perubahan

penyebutan model pembelajaran. Pada awalnya, sekolah ini menyebut model

pembelajaran ini sebagai Blended Based Learning namun setelah itu terdapat

pergantian menjadi Colaborative Learning. Kedua model pembelajaran tersebut

tidak terdapat pembedaan yang berarti karena memiliki sistem pembelajaran yang

sama. Model pembelajaran ini adalah suatu bentuk pencampuran beberapa mata

pelajaran. Walau begitu, tidak semua mata pelajaran tergabung dalam model

pembelajaran ini.

Mata pelajaran yang terlibat untuk menjalankan model pembelajaran ini

adalah Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti, Pendidikan

Kewarganegaraan, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Antropologi, Matematika,

dan Prakarya dan Kewirausahaan. Pencampuran mata pelajaran ini dirasa akan

lebih mengembangkan minat belajar siswa. Siswa juga diajak untuk bisa berpikir

lebih kreatif dengan adanya pencampuran mata pelajaran tersebut.

Penggabungan mata pelajaran ini sebenarnya tidak semata-mata hanya

mencampurkan mata pelajaran yang satu dengan lainnya saja namun

penekanannya lebih pada pengembangan kreativitas serta kemandirian siswa agar

dapat berpikir secara kritis. Secara teoritis memang model pembelajaran ini tidak

berjalan sesuai dengan semestinya karena seharusnya terdapat penggabungan

pertemuan tatap muka dalam melakukan kegiatan belajar dan mengajar. Pada

prinsipnya, pelaksanaan model pembelajaran ini tetap membaurkan mata pelajaran

namun karena terhalang oleh adanya pandemi maka mengakibatkan tidak adanya

pertemuan antara siswa dengan guru maupun antara siswa dengan siswa lainnya.

Menurut pengalaman siswa saat memilih produk iklan, siswa merasa

bekerja sendiri sehingga muncul rasa terbebani dalam diri pribadi siswa. Lain hal

juga dirasakan oleh siswa saat siswa tersebut mencoba mengajak siswa lainnya

untuk produktif. Namun justru yang didapatkannya justru tidak adanya tanggapan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

(10)

dari teman lain dalam satu kelompok. Hal inilah yang membuat siswa merasa

cukup tidak mengerti dengan sistem model pembelajaran ini. Menurutnya model

pembelajran ini seharusnya justru membuat semua siswa menjadi lebih aktif

namun yang dialami justru terdapat sebagian siswa yang tidak memanfaatkan ini

dengan baik.

Jawaban :

Pak Heri/Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

Kelas XI Bahasa

Secara lebih mudah, model pembelajaran ini adalah penggabungan dua program

yaitu project (PBL) dan BBL itu sendiri. Hanya saja dalam prakteknya yang

digunakan di sekolah ini adalah collaborative learning. Sehingga ada 2 kegiatan

besar siswa yaitu menghasilkan produk dan juga menggabungkan beberapa mata

pelajaran.

Hogi Christian Hutomo/XI IBB/18 tahun

Pencampuran setiap materi mata pelajaran menjadi satu lalu menghasilkan produk

serta kurikulum pembelajarannya serta dilaksanakan secara tidak tatap muka

secara langsung. Contohnya yang saya ketahui yaitu podcast, iklan, lalu vlog, film

pendek. Dari berbagai pilihan tersebut, saya memilih podcast karena sebelumnya

saya memilih produknya berupa iklan. Pengalaman saat memilih produk iklan,

saya merasa bekerja sendiri sehingga menyusahkan saya. Lain hal juga saya

rasakan saat mengajak teman-teman untuk produktif. Saya mengetahui bahwa

setiap orang memiliki kesibukan masing-masing namun seharusnya meluangkan

waktu untuk belajar bersama.

Bernadetta Amaranggana Ivana S./ XI IBB/ 16 tahun

Sejauh yang saya tahu, model pembelajaran ini mengarah kepada pencampuran

cara belajar baik itu kelompok maupun individu dan secara daring maupun luring.

Bernadetha Tia Avrilla/XI-BB/ 16 tahun

Menggunakan model pembelajaran kolaboratif learning, ada beberapa mata

pelajaran yang digabung mnejjadi satu (3 mata pelajaran) kemudian dari

pencampuran terssebut akan menghasilkan satu buah produk sebagai bentuk

keluaran yang dihasilkan siswa.

Jayawardani Januari Christie/ XI IBB/ 16 tahun

Yang saya ketahui tentang model pembelajaran Blended Based Learning adalah

penggabungan beberapa mata pelajaran untuk dibuat dalam satu produk. Lalu

didalamnya terdapat unsur-unsur tersebut.

Christian Kevin Trisnaldi/ XI IBB/ 17 tahun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

(11)

Menurut saya model pembelajaran Blended Based Learning itu campuran cara

belajar dan mata pelajaran. Jadi pembelajaran itu sifatnya tidak seperti

pembelajaran biasanya tetapi serba dipadukan.

c. Bagaimana pelaksanaan model pembelajaran Blended Based Learning

berlangsung ?

Jawaban :

Pak Heri/Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

Kelas XI Bahasa

Pelaksanaannya demikian, untuk kelas XI terdapat 8 mata pelajaran yang

digabungkan. Untuk produknya terdapat berbagai jenis yang bisa dipilih anak-

anak sesuai potensi masing-masing. Dengan adanya BBL ini juga melatih

karakter-karakter siswa yang sebelumnya belum muncul dan saat model

pembelajaran ini dilaksanakan bisa terlihat. Sebetulnya, apabila sudah

diberlangsungkan pembelajaran tatap muka maka akan lebih memudahkan,

karena siswa dapat melakukan komunikasi dengan lebih baik dan menghasilkan

komunikasi dua arah. Saat ini dengan terpaksa pelaksanaannya harus

menggunakan bantuan aplikasi sehingga bisa dikatakan pelaksanaannya tidak

berjalan sesuai seharusnya.

Bernadetta Amaranggana Ivana S./ XI IBB/ 16 tahun

Dengan adanya model pembelajaran ini, saya rasa dapat menguntungkan para

murid karena mengerjakan satu produk tetapi sudah merangkup banyak mapel.

Pelaksanaan yang diterapkan dalam model pembelajaran ini dilakukan secara

daring/online.

Bernadetha Tia Avrilla/XI IBB/16 tahun

Pelaksanaan model pembelajaran bbl ini menggabungkan mata pelajaran pilihan

yang telah ditentukan oleh tim BBL sehingga tidak semua mata pelajaran bisa di

kolaborasikan dalam sat model pembelajaran.produk yang dihasilkan akan

dipertanggung jawabkan dnegan adanya SA sehingga tidak perlu ada tambahan

ujian lagi.

Hogi Christian Hutomo/XI IBB/18 tahun

Pelaksanaannya dilakukan secara online serta PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh)

menggunakan Microsoft Team. Aplikasi ini kurang lebih sudah saya gunakan

salama satu tahun.

Jayawardani Januari Christie/ XI IBB/ 16 tahun

Pelaksanaan model pembelajaran BBL ini yaitu guru memberikan materi atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

(12)

kompetensi dasar dan pada saat jam pembelajaran, guru akan menanyakan

produk yang akan kita dibuat. Setelah itu guru akan mendampingi kami secara

berkelompok-kelompok agar kami bisa menyelesaikan produk kami dengan baik.

Kami dalam satu kelompok mulai merencanakan agar produk yang akan kami

buat ini dapat membuat mata pelajaran yang tergabung dalam program ini.

Christian Kevin Trisnaldi/ XI IBB/ 17 tahun

Pelaksanaan model ini dengan pemberian materi sesuai kompetensi dasar. Kalau

dengan pengalaman saya, pelaksanaan ini sifatnya lebih teratur dan tertata

sehingga guru memberikan materi dengan jelas sesuai mata pelajaran yang

diampu lalu kami melaksanakannya bersama dengan kelompok.

d. Bagaimana penerapan model pembelajaran Blended Based Learning pada

materi Gereja dan Dunia ?

Jawaban :

Pak Heri/Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

Kelas XI Bahasa

Bagi saya sangat masuk sekali karena seperti yang sudah saya jelaskan diatas,

saya menggunakan praxis kateketis sehingga agama harus kontekstual dan

menjawab tantangan zaman. Dengan kata lain juga, mata pelajaran Agama ini

sungguh bisa digunakan dalam kehidupan karena manusia dilingkupi oleh

problematika. Sehingga harapannya mata pelajaran agama dapat membantu

menyelesaikan permasalahan tersebut. Dengan adanya BBL ini, anak diajak

untuk kontekstual dan diwujudkan lewat produk yang dipilih siswa. Mata

pelajaran agama ini khususnya pada materi Gereja dan Dunia bagi saya salah

satu hal yang penting untuk dapat menjawab tantangan zaman. Terlebih saat ini

jenis-jenis produk yang dihasilkan siswa memang sedan digandrungi kebanyakan

orang.

Bernadetta Amaranggana Ivana S./ XI IBB/ 16 tahun

Penerapan materi gereja dan dunia didalam sistem pembelajaran ini adalah

tentang menyeimbangkan antara teori dan juga praktek.

Hogi Christian Hutomo/XI IBB/18 tahun

Penerapan model ini ada penggabungan dengan produk (hasil keluaaran) yang

saya pilih yaitu podcast dan saya berharap semoga hasil saya lebih baik karena

kemarin sempat mengalami kesulitan untuk menerapkan materi ini ke dalam

bahan podcast saya. Saat ini saya juga sedang mengalami kesulitan akibat tim

yang kurang mendukung. Sebenarnya script sudah selesaidibuat dan sudah

dikoreksi oleh guru mata pelajaran tetapi belum sampai pada pembuatan podcast

tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

(13)

Bernadetha Tia Avrilla/XI IBB/16 tahun

Waktu itu saya menggunakan materi yang ada pada mata pelajaran antropologi

(materi penerapan kebudayaan masayarakat) sehingga saya lebih mudah

mengaitkan materi yang memiliki korelasi sehingga penerapan dalam bbl ini

saya gabungkan dan saya buat sebuaj cerpen. Saya menjelaskan pada cerpen

tersebut tenang hal-hal yang berkaitan dengan tema besar nya yaitu tentang hidup

ditengah masyarakat. Dengan contoh yang lebih konkrit serta lebih implementasi

pada kehidupan sjehari-hari.

Jayawardani Januari Christie/ XI IBB/ 16 tahun

Penerapan model ini pada mata pelajaran Agama yaitu, kita membahas tentang

hal-hal yang sedang terjadi di dunia dan Gereja saat ini. Lalu kita juga membahas

bersama agar kami bisa mencegah agar permasalahan yang terjadi tidak semakin

merebak dan kami dibimbing agar kami dapat menemukan cara agar dalam

Gereja maupun dunia mengalami situasi damai.

Christian Kevin Trisnaldi/ XI IBB/ 17 tahun

Saat diterapkan ke materi Gereja dan Dunia, jujur saja saya lebih mudah

memahmi dibandingkan dengan saat belum menggunakan BBL. Pengalaman

saya kemarin saat melaksanakan ini, saya belajar tidak dari buku saja tetapi

langsung saya temukan di lingkungan saya dan bisa saya rumuskan sendiri dan

saya sempurnakan dengan bimbingan Pak Heri.

e. Menurut Anda apakah model pembelajaran Blended Based Learning

dapat mencapai tujuan pembelajaran?

Jawaban :

Pak Heri/Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

Kelas XI Bahasa

Menurut saya pribadi, ini lebih kepada tekanannya. Bagi saya, pelajaran agama itu

sungguh harus kontekstual dan menjawab situasi yang nyata. Sehingga patokan

yang saya gunakan itu lebih kepada apakah sudah sampai pada maksud

pembelajaran ini atau belum. Sehingga menurut saya, ini sangat mencapai tujuan

pembelajaran dan sangat menjawab tantangan zaman. Karena pada hal ini siswa

diajak untuk menggali dan mencoba pada level yang lebih tinggi atau

komprehensif. Hal ini saya lihat ketika pada bagian akhir, siswa dapat

mempertangung jawabkan hasil belajarnya melalui penjelasan produk dengan

baik. Adanya BBL ini telah membiasakan anak bahwa segala sesuatu tidak hanya

ada satu penglihatan saja melainkan bisa melalui beberapa penglihatan sudut

pandang. Kebiasaan inilah yang menjadikan model ini bisa sungguh berhasil

karena membawa anak untuk bisa berubah menjadi lebih baik.

Bernadetta Amaranggana Ivana S./ XI IBB/ 16 tahun

Menurut saya, metode pembelajaran ini dapat mencapai tujuan pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

(14)

Hogi Christian Hutomo/XI IBB/18 tahun

Menurut saya bisa mencapai pembelajaran, asalkan dari siswa sendiri memiliki

niat tersendiri untuk berubah dan maju kedepan. Contoh yang saya saksikan

adalah ketika ada teman yang suka membaca buku dan belajar, walaupun

dilakukan secara daring namun tetap masih semangat untuk belajar serta

mencapai pada tujuan. Lalu untuk pengalaman saya sendiri, ketika

menggunakan model pembelajaran ini, saya menemukan cara belajar yang

sesuai.

Bernadetha Tia Avrilla/XI IBB/16 tahun

Iya, menurut saya sebuah cara pembelajaran harus memiliki evalusi dan juga

memiliki sebuah cara agar lebih bisa aik lagi dari sebelumnya. Sehingga

sebagasi siswa sangat memerlukan BBL ini karena lebih sesuai dengan

ketertarikan yang saya mau. Seperti mislanya saya syka cerpen dan suka podcast

karena saya suka bercerita maka saya bisa menuangkan ide-ide saya dalam mata

pelajaran ini.sehingga saya bisa mencapai pada tujuan pembelajaran dan

melakukannya dengan sangat enjoy.

Jayawardani Januari Christie/ XI IBB/ 16 tahun

Menurut saya, iya hal ini sangat membantu. Bagi saya BBL ini membuat kita

tidak hanya mengerti secara teoritis namun juga lebih megerti materi tersebut

hingga merasuk kedalam diri sehingga kami bisa mempraktekkan di tengah

situasi yang terjadidi Gereja maupun dunia.

Christian Kevin Trisnaldi/ XI IBB/ 17 tahun

Menurut saya ini sangat membantu, dan ternyata dengan cara ini saya bisa lebih

mudah berkomunikasi dengan teman saya dalam satu kelompok. Ya walaupun

baru bisa secara daring tetapi saya merasa dimudahkan dan tentunya tujuan

pembelajaran juga bisa tercapai.

f. Bagaimana perubahan yang Anda alami setelah perubahan model

pembelajaran Cooperative Learning menjadi Blended Based Learning ?

Jawaban :

Pak Heri/Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

Kelas XI Bahasa

Jika dilihat secara langsung jelas tidak bisa karena sekarang masih pembelajaran

secara daring. Apabila saat tatap muka langsung maka akan lebih mudah karena

progress siswa akan lebih nampak. Saat ini yang bisa digunakan hanyalah

indikator, indikator saya dengan memantau grup WA. Siswa lebih mudah dan

aktif dalam menyampaikan responnya dan mau memberi sumbangsih dalam

bentuk jawaban atas permasalahan yang saya contohkan. Terlebih saat ini siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

(15)

juga lebih berani dalam memberi complain saat guru tidak mengajar sesuai

semestinya. Menurut saya ini sangat baik karena siswa mengetahui akar

permasalahan dan mau menyelesaikan permasalahan itu agar pembelajaran dapat

berjalan dengan lancar.

Bernadetta Amaranggana Ivana S./ XI IBB/ 16 tahun

perubahan yg saya alami saat menerapkan metode pembelajaran ini adalah, otak

saya bekerja dua kali lipat karena harus menggabungkan banyak materi dari

banyak mapel untik dijadikan satu produk. Yg kedua, belajar bekerja dalam

kelompok, karena sebelumnya lbh dominan belajar mandiri.

Hogi Christian Hutomo/XI IBB/18 tahun

Saya merasa kesusahan saat adanya perubahan model pembelajaran ini karena

ketika disatukan dengan anggota yang belum dikenal. Bagi saya, apabila dalam

satu kelompok ada yang belum dikenal maka tidak mudah dalam

mengkoordinasikan pembagian tugas. Hal tersebut saya alami, misalnya saat saya

beusaha chatt dalam group WhatsApp untuk mengajak anggota baik laki-laki

maupun perempuan mengerjakan produk lalu tidak ada satu pun yang menjawab.

Namun ketika sudah H-1 (satu hari sebelum tanggal pengumpulan) lalu barulah

muncul kesadaran untuk mengajak mengerjakan. Maka hal tersebut juga

menyusahkan saya sebagai siswa yang bisa dikatakan cukup ambisius dalam

mengikuti pembelajaran daring ini.

Bernadetha Tia Avrilla/XI IBB/16 tahun

Yang saya alami tidka hanya dari gaya belajar saja namun juga bisa mendapat hal

baru serta merasakan tantangan yang baru dari yg biasanya hanya ebrupa

pembelajaran biasa, materi-materi yg bisa dibaca, dan ananti akan dinilai dlaam

ujian . namun kali ini banyakmkali perubahan yang saya alm slaah staunya dlam

menyikapi tugas terlebih bagaimana cara bekerja sama bersma kelompok karena

kebetulan saya kaliini bekerja bersama dengan kelompok.

Jayawardani Januari Christie/ XI IBB/ 16 tahun

Perubahan yang saya alami yaitu saya tidak terpaku secara teoritis sehingga saya

bisa lebih imajinatif dan mengembangkan sendiri hal-hal yang saya dapatkan dari

guru mata pelajaran. Saya bisa memadukan pembelajaran ini dengan media sosial,

dan saya juga sangat menyukai hal itu.

Christian Kevin Trisnaldi/ XI IBB/ 17 tahun

Perubahan yang saya alami bisa dikatakan cukup baik dan meningkat.

Sebelumnya saya tidak bisa bekerja dalam kelompok dengan baik, saya juga

menyadari kalau kemampuan dalam menyampaikan pendapat saya kurang baik.

Tetapi semenjak mengalami pergantian model ini saya jadi lebih mudah

berkomunikasi dengan orang lain, termasuk ke guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

(16)

g. Apa harapan Anda setelah diterapkannya model pembelajaran Blended

Based Learning ini ?

Jawaban :

Pak Heri/Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

Kelas XI Bahasa

Harapan saya tentu dengan adanya pandemi atau tidak, penerapan model

pembelajaran ini tetap lanjut saja. Rencananya tahun 2021 akhir nanti, kurikulum

akan diubah dari K13 akan diganti ke pembuatan project dan arahnya tetap ke

kolaborasi. Saya sangat berharap agar BBL ini terus berlanjut karena untuk mata

pelajaran Pendidikan Agama Katolik itu sendiri, model pembelajaran ini sangat

tepat sehingga siswa bisa langsung terjun ke lapangan walaupun untuk saat ini

pendampingan guru hanya dilakukan secara virtual.

Bernadetta Amaranggana Ivana S./ XI IBB/ 16 tahun

Semoga tujuan dari metode ini dapat tercapai dan membantu atau meringankan

beban murid serta guru.

Hogi Christian Hutomo/XI IBB/18 tahun

Harapan saya semoga tidak semakin bertambahnya orang-orang yang sok bijak

(ingin terlihat bijaksana) tetapi justru pengetahuannya yang sedikit. Contoh yang

paling nyata adalah ketika ada salah satu teman kelas yang mengidolakan orang

yang tidak bersekolah namun bisa sukses hasil dari kontrovesi. Hal tersebut justru

dijadikan panutan oleh teman saya, tentu harapan saya segera dilaksanakan

sekolah secara luring. Sekolah daring ini bagi saya cukup menyulitkan siswa serta

guru. Kesusahan yang saya alami sebagai siswa adalah tidak ada yang mengontrol

saya dirumah saat pembelajaran serta tingkat fokus saya yang rendah sehingga

mudah tergoda untuk melakukan kegiatan lain diluar pembelajaran.

Bernadetha Tia Avrilla/XI IBB/16 tahun

Yang saya harapkan saya bisa semakin meningkatkan nilai-nilai saya dan bisa

meninkatan pembelajan saya pada beberrapa mapel yang saya lemah dalam nilai.

Harapannya mapel-mapel lainnya bisa dikolaborasikan juga, dan tema yang

diberikan tidak asing agar tidak kesusuahan dalam mengalami pembeljarannya.

Jayawardani Januari Christie/ XI IBB/ 16 tahun

Harapan saya setelah diterapkannya model pembelajaran ini yaitu semoga guru-

guru bisa semakin mengerti terhadap perubahan dunia yang ada terlebih dalam

kemajuan teknologi. Saya juga berharap semoga guru-guru dapat mengurangi

beban tugas dan lebih kreatif dalam memberikan pembelajaran pada setiap mata

pelajaran.

Christian Kevin Trisnaldi/ XI IBB/ 17 tahun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

(17)

Harapan saya semoga saya bisa lebih baik lagi karena guru-guru juga

mendampingi kami dengan baik. Semoga saat sudah selesai pandemi nya tetap

menggunakan model BBL ini sehingga bisa dilaksanakan dengan lancar.

h. Bagaimana hasil belajar Anda saat mengalami model pembelajaran

Blended Based Learning ?

Jawaban :

Bernadetta Amaranggana Ivana S./ XI IBB/ 16 tahun

Sejauh ini, hasil belajar saya ketika menggunakan metode ini bisa dibilang masih

kurang karena saya pun masih dalam fase penyesuaian diri. Tetapi saya merasa

lebih banyak terbantu dengan adanya metode ini

Hogi Christian Hutomo/XI IBB/18 tahun

Hasil belajar saya bisa dikatakan tidak terlalu bagus namun juga tidak terlalu

buruk, sehingga berada di tengah-tengah karena sempat mengalami kesulitan. Hal

ini disebabkan karena adanya aspek tertentu dan adanya banyak godaan yang saya

alami, seperti menghabiskan waktu untuk bermain sosial media. Niat saya

sebenarnya membuka handphone untuk mengakses materi dari WPS, Microsoft

Power Point, dan sebagainya. Namun justru yang saya lakukan menggunakan

handphone untuk keperluan lain.

Bernadetha Tia Avrilla/XI IBB/16 tahun

Puji Tuhan hasil belajar saya hingga sekarang stabil dan ada beberapa yang

meingkat karena saya semkain enjoy dan tdika terbbani karena tdika ada ujian

maupun tugas. Sehinga saya tidak merasa tebebani dan bisa fokus terhadap mapel

yang dikolbarasikan tersebut sehingga bisa lebih baik dalam mapel akademik

maupun non akademik.

Jayawardani Januari Christie/ XI IBB/ 16 tahun

Hasil belajar saya yaitu menjadi lebih baik serta lebih bisa berkembang secara

sosial. Selain itu tingkat imajinasi saya juga lebih terolah dengan baik dan

menghasilkan diri saya seperti yang sekarang ini yaitu menjadi pribadi yang lebih

baik.

Christian Kevin Trisnaldi/ XI IBB/ 17 tahun

Saya bersyukur karena hasil belajar saya menjadi lebih baik dari sebelumnya. Ya

walaupun tidak langsung meningkat tinggi tetapi tetap ada peningkatan. Saya juga

merasa bahwa dengan hasil saya saat ini juga tidak memerlukan belajar yang berat

karena saya tidak terbebani saat belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED BASED …

(18)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI