Upload
nonovnova
View
332
Download
18
Embed Size (px)
Citation preview
Kompetensi yang diharapkanMahasiswa MampuMemahami prinsip psikopatologi perkembanganMembedakan tingkahlaku patologis dan yang non
patologis mengidentifikasi gejala gangguan menurut
klasifikasi diagnostiknya.Mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi
terjadinya gangguan (faktor risiko, protektif dll)Menjelaskan etiologi, perkembangan gangguan
Metode Pembelajaran Ceramah Tanya jawab Menjawab kuis tertulis Menulis makalah Presentasi makalah Poster makalah
Jadwal KuliahNo Tanggal TOPIK
1 3/9 PengantarPendekatan dalam Psikopatologi Anak
2 10/9 Mental Retardation (1)Learning Disorder (2)
3 17/9 Communication Disorder (3)
4 24/9 PDD: Autisme (4)
5 31/9 Asperger, Rett’s Disorder (5)
6 7/10 ADHD (6), ODD (7)
7 14/10 CD (8)
8 UTS
Jadwal KuliahNo Tanggal TOPIK
9 5/11 Pica, Rumination (9) Enuresis, Encopresis (10)
10 12/11 Sleep Disorder (11)
11 19/11 Phobia (12)
12 26/11 Generalized Anxiety Disorder, Separation Anxiety Disorder (13)
13 3/11 PTSD (14), Somatoform (15)
14 10/11 Reactive Attachment Disorder (16)
15 UAS
Aturan KuliahToleransi keterlambatan 15 menitTidak ada kuis susulanUTS atau UAS susulan hanya diperbolehkan
berdasarkan ijin Ka Prodi S1
Bahan RujukanHaugaard, J.J. (2008). Child Psychopathology.
NY: McGraw-HillMash, E. J. & Wolfe, D.A. (2005). Abnormal
Child psychology. 3rd edition. Thomson-Wadsworth.
Wenar, C, & Kerig, P. (year). Developmental Psychopathology. From Infancy through Adolescence. McGraw-Hill.
Bobot PenilaianEvaluasi :
a. makalah dan presentasi : 20%
b. kuis : 10%
c. UTS : 35%
d. UAS : 35%
Tentukan 2 orang koordinator kelas : pastikan kesiapan kelas, peralatan, komunikasi dengan pengajar, komunikasi pengajar-mahasiswa
Buat kelompok kerja : untuk buat makalah dan presentasi
Pengertian PsikopatologiAsal kata Psikopatologi
Psyche artinya soul dan mindPathos artinya suffering, disease, condition
Apakah Normal Itu?1. Mengikuti pengertian dalam ilmu statistik: apa
yang terjadi pada rata-rata orang dalam kelompok2. Tidak mengganggu fungsi sehari-hari. Jika
mengganggu fungsi sehari-hari patologis3. Mengikuti standar ideal
Ketiga hal tersebut sangat berkaitan dengan budaya.
Penggunaan istilah “normal” atau “tidak normal” seringkali judgemental, oleh karena itu lebih baik menggunakan istilah psikopatologi
Child PsychopathologyThe field concerned with the scientific study of
children’s psychological and behavior disorder
Gangguan pada anak (dan remaja) dikaitkan dengan perkembangan normal:Karakteristik tingkah laku patologis: klasifikasi
mengikuti DSM IV TR (atau klasifikasi menurut International Classification of Diseases 10 terjemahan di Indonesia: Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa)
Ruang lingkup Developmental Psychopathology : Haugard (hal 13), Wenar (hal 17), Mash&Wolfe (hal 5)
Gangguan Psikopatologi Tingkah laku disebut patologis jika:a. Menunjukan tanda-tanda distressb. Menyebabkan ketidakmampuan /
disabilities, misalnya gangguan atau kelemahan dalam salah satu fungsi: fisik, kognitif, emosi dan tingkah laku
c. Meningkatkan resiko menderita sakit yang lebih berat atau kematian atau kehilangan kebebasannya.
(Mash & Wolfe, hal. 5)
DEVELOPMENTAL PSYCHOPATHOLOGY
Examples of Microparadigms
Biomedical
CognitiveSociological Family System
Behavioral Psychodynamic1. Genetics2. Infectious3. Neurological4. Biochemical5. Neurotransmitters
1. Reinforcement2. Modeling3. Operant4. Respondent5. Drive reduction
1. Piagetian2. Information
processing3. Social Cognition
1. Child’s problems as symptoms of family stress
2. Family causes of anorexia
1. Anomie theory of delinquency
2. Lower-class culture theory
1. Psychosexual development
2. Personality structure3. Unconscious
determinants4. Oedipal theory
Pandangan kontekstual (Ecological)-BrofenbrennerMicrosystemExosystemsMesosystemMacrosystem (Value di masyarakat)Cronosystem : Homosexualitas (dulu masuk
DSM sekarang tidak), penggolongan mental retardation (dulu: moron, imbicile, debil, idiot; sekarang termnya beda)
Prinsip Dasar Dalam Memandang Psikopatologia. Developmetal Pathway: Equifinality – Multifinality
Developmental pathways (jalur perkembangan): rangkaian saat-saat atau titik-titik di sepanjang masa kehidupan ketika suatu psikopatologi berkembang atau terjadi di masa/tahap perkembangan mana dan bagaimana anak berkembang menjadi anak yang memiliki psikopatologi tertentu.Equifinality : berbagai jalur perkembangan yang berbeda bermuara pada suatu psikopatologi yang sama. Faktor yang berbeda berdampak sama.Multifinality: suatu faktor risiko dapat memberi dampak berbeda, tergantung pada konteks kehidupan, kompetensi dan kemampuan anak. Pengalaman yang sama berdampak berbeda
Prinsip Dasar Dalam Memandang Psikopatologib. Multideterminism : Psikopatologi disebabkan faktor etiologi yang
majemuk c. Continuous –Discountinous: dalam kaitan dengan
terjadinya kondisi patologis lain. continous : AD/HD ODD CD discontinous : AD/HD di usia 4 bukan prediktor utk
CDd. Continuum : ringan-parahe. Dapat ada bersama dengan kondisi patologi lain
(comorbidity)
Istilah penting psikopatologi perkembangan
1. Faktor risiko: kondisi atau situasi yang meningkatkan kemungkinan terjadinya atau berkembangnya suatu psikopatologi. Tidak ada hubungan kausal yang linier, sederhana.
2. Vulnerabilities factors (kerentanan): faktor pada diri anak yang meningkatkan kemungkinan berkembangnya psikopatologi pada anak tersebut.
Istilah penting psikopatologi perkembangan
3. Potentiating factors (faktor penguat): faktor yang memperparah dampak suatu risiko.
mis: Hubungan yang tidak akrab dengan tetangga memperparah dampak situasi lingkungan yang tidak aman.
Istilah penting psikopatologi perkembangan
4. Protective factors (faktor pelindung): faktor yang mempertahankan atau meningkatkan perkembangan psikologis yang sehat.
5. Protective mechanism: mekanisme yang membuat suatu faktor memiliki kekuatan sebagai faktor pelindung
Konteks Risiko Vulnerability
Potentiating
Faktor
protektif
Mekanisme protektif
biologis Kelainan genetik
Prenatal, masalah neurologis, gizi
Temperamen sulit (difficult)
Temperamen mudah (easy)
meliputi
semua
konteks
individual Inteligensi rendah
Self esteem rendah
Self control lemah
Gender
Planning ability
Sociability lemah
Inteligensi, kom-petensi, daya tarik fisik- kepribadian
minimalkan:
Dampak risiko
Reaksi berantai neg.
keluarga Insecure atachment
Konflik ortu, violence, Abuse, neglect, batas tak jelas
Hub ortu-anak
Tak ada kepedulian atau kehangatan
Positive, stable care, model kompeten, pengawasan ortu, hargai anak
Self efficacy
Coping skills
Beri kesempatan
sosial Teman antisosial Keterampilan sosial rendah
teman sebaya ok
Model dewasa ok
kultural Kemiskinan, racism, prejudice, community violence
Karakteristik pribadi tak sesuai budaya
Nilai budaya positif
Identitas etnik pos.
Toleransi perbedaan
Hubungan konteks – risiko – faktor - mekanisme
Model/pendekatan teoritis untuk menjelaskan psikopatologi
Lihat skema ruang lingkup developmental psychopathology :
PsikoanalitikBehavioristikFamily system Cognitive Goodness of fit
Mash & Wolfe (hal 6)Dalam menetapkan perilaku anak tergolong patologis atau tidak, harus mempertimbangkan:
a. Ada tidaknya impairment in functioning gangguan dalam menjalankan fungsinya sehari-hari. Bisa dalam arti merugikan atau mengganggu dirinya sendiri atau orang lain, atau menyebabkan hendaya dalam fungsi tertentu misal hendaya dalam fungsi kognitif, emosi dsb.
b. Ekosistem anak tersebut tinggal.
Penting :Saat membicarakan psikopatologi, kita tidak membicarakan tentang orangnya (anaknya). Kita membicarakan mengenai tingkah lakunya.
Kita tidak menggolongkan orang, tapi tingkah lakunya.
Mempelajari perilaku patologis pada anak tidak semudah mempelajari perilaku patologis pada orang dewasa. Kenapa? Pada anak-anak kita tidak bisa hanya
mengandalkan pada tanda-tanda dari gangguan dari DSM IV harus memperhitungkan usia anak, tahapan perkembangan anak.
Harus melihat sejauh mana kompetensi anak untuk beradaptasi dengan lingkungannya.