Upload
others
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH AKUNTABILITAS DAN INDEPENDENSI TERHADAP
KUALITAS AUDIT DENGAN ETIKA AUDITOR
SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI
(Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Semarang dan Surakarta)
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Disusun Oleh:
DONNA ARIESTIYANTO
B 200 130 419
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018
i
HALAMAN PERSETUJUAN
PENGARUH AKUNTABILITAS DAN INDEPENDENSI TERHADAP
KUALITAS AUDIT DENGAN ETIKA AUDITOR SEBAGAI
VARIABEL PEMODERASI
(Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Semarang dan Surakarta)
PUBLIKASI ILMIAH
oleh:
DONNA ARIESTIYANTO
B 200 130 419
Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:
Dosen Pembimbing
(Dr. Noer Sasongko, S.E., M.Si., AK., CA)
ii
HALAMAN PENGESAHAN
PENGARUH AKUNTABILITAS DAN INDEPENDENSI TERHADAP
KUALITAS AUDIT DENGAN ETIKA AUDITOR SEBAGAI
VARIABEL PEMODERASI
(Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Semarang dan Surakarta)
Oleh:
DONNA ARIESTIYANTO
B 200 130 419
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
pada hari Kamis ,5 April 2018
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Dewan Penguji:
1. Dr. Noer Sasongko, S.E., M.Si., AK., CA ( )
(Ketua Dewan Penguji)
2. Dr. Fatchan Achyani, S.E., M.Si. ( )
(Anggota I Dewan Penguji)
3. Drs. Agus Endro Suwarno, M.Si ( )
(Anggota II Dewan Penguji)
Dekan,
Dr. Syamsudin, M.M.
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis
diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas,
maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.
Surakarta,5 April 2018
Penulis
DONNA ARIESTIYANTO
B 200 130 419
1
PENGARUH AKUNTABILITAS DAN INDEPENDENSI TERHADAP KUALITAS
AUDIT DENGAN ETIKA AUDITOR SEBAGAI
VARIABEL PEMODERASI
(Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Semarang dan Surakarta)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji akuntabilitas dan independensi terhadap kualitas
auditor dengan etika auditor sebagai variabel pemoderasi. Auditor yang memiliki
akuntabilitas tinggi akan bertanggung jawab penuh terhadap pekerjaannya, sehingga
kualitas audit yang dihasilkan pun akan semakin baik. Semakin tinggi tingkat independensi
yang di terapkan auditor maka semakin baik juga kualitas audit yang dihasilkan oleh
auditor. Mengingat betapa pentingnya menjaga kualitas audit agar tercipta kepercayaan
bagi publik terhadap keakuratan dan validitas atas laporan keuangan yang telah diterbitkan
oleh auditor, sudah seharusnya bagi para akuntan publik menjaga dan meningkatkan
kualitas auditnya. Responden dalam penelitian ini adalah para auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik di Semarang dan Surakarta. Metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian adalah purposive sampling, dengan metode pengolahan data menggunakan analisis regresi berganda dan analisis regresi moderate. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Etika auditor memoderasi interaksi antara akuntabilitas terhadap kualitas auditor karena general dari teori H1 terbukti ,maka etika auditor dianggap sebagai Variabe Moderasi Semu(Quasi Moderated). namun etika auditor tidak memoderasi interaksi antara independensi terhadap kualitas auditor, karena general dari teori H2 tidak terbukti maka etika auditor dianggap sebagai Variabel Moderasi Potensial (Homologister Moderated). Kata kunci: akuntabilitas, independensi, etika auditor, kualitas auditor
ABSTRACT
This study aims to test the accountability and independence of the auditor quality with auditor
ethics as a moderating variable. Auditors who have high accountability will be fully responsible
for their work, so the quality of audits produced will be better. The higher the level of
independence that the auditor implements, the better the audit quality generated by the auditor.
Given the importance of maintaining the quality of the audit in order to create public confidence in
the accuracy and validity of the audited financial statements, it is appropriate for public
accountants to maintain and improve the quality of their audits. Respondents in this study are the auditors who work at Public Accounting Firm in Semarang and Surakarta. The method of determining the sample used in the research is purposive sampling, with the method of data processing using multiple regression analysis and moderate regression analysis. The result of the research shows that the auditor ethics moderate the interaction between accountability to auditor quality because general from H1 theory is proven, then the auditor ethics is considered as Moduasi Moderasi (Quasi Moderated). but the auditor's ethics does not moderate the interaction between independence to the quality of the auditor, since the general of H2 theory is not proven then the auditor's ethics is regarded as the Potential Moderation Variable (Homologister Moderated).
.
Keywords: Accountability, Independence, Auditor's Ethics, Auditor Quality
2
1. PENDAHULUAN
Audit merupakan suatu proses untuk mengurangi ketidakseimbangan informasi
antara manajer dan pemegang saham (Agusti dan Pertiwi, 2013). Kualitas audit
merupakan kemungkinan dimana auditor ketika mengaudit laporan keuangan klien
menemukan suatu kesalahan atau pelanggaran yang terjadi pada sistem akuntansi klien
dan dilaporan dalam bentuk laporan keuangan auditan, dimana dalam melakukan tugas
tersebut auditor mengacu pada standar auditing dan kode etik akuntan publik yang
relevan (Agusti dan Pertiwi, 2013).
Akuntan saat ini telah menjadi salah satu profesi di bidang bisnis. Perusahaan
harus semakin kritis dalam memilih Kantor Akuntan Publik untuk mengaudit laporan
keuangan. Selain digunakan oleh perusahaan, hasil dari audit juga dapat digunakan
oleh pihak luar perusahaan seperti calon investor, investor, kreditur, Bapepam, dan
pihak lain yang terkait untuk menilai perusahaan dan mengambil keputusan-keputusan
yang strategik berhubungan dengan perusahaan tersebut. Para pengguna laporan audit
mengharapkan bahwa laporan keuangan yang telah diaudit dapat dipercaya
kebenarannya dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku diIndonesia.
Mengingat betapa pentingnya menjaga kualitas audit agar tercipta kepercayaan bagi
publik terhadap keakuratan dan validitas atas laporan keuangan yang telah diterbitkan
oleh auditor, sudah seharusnya bagi para akuntan publik menjaga dan meningkatkan
kualitas auditnya. Pada saat ini publik semakin mempertanyakan kualitas audit yang
dihasilkan oleh para auditor seiring dengan banyaknya kasus yang terjadi.
Seorang auditor, dalam melaksanakan tugasnya diharuskan berpedoman pada
standart audit yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Selain itu seorang
auditor juga harus mematuhi kode etik profesi yang mengatur tanggung jawab profesi,
kompetensi dan kehati-hatian pofesional, kerahasiaan, perilaku profesional serta
standart teknis bagi seorang auditor dalam menjalankan profesinya (Purnamasari,
2013). Auditor memainkan peran sosial yang sangat penting berhubungan dengan tugas
dan tanggung jawab yang diemban oleh auditor. Tugas seorang auditor adalah
memeriksa dan memberikan opini terhadap kewajaran laporan keuangan suatu entitas
usaha berdasarkan standar auditing SPAP (IAPI) yang telah di tetapkan oleh Ikatan
Akuntan Indonesia (IAI). Faktor yang mempengaruhi kualitas auditor menurut
Adiguna, dkk (2014) antara lain akuntabilitas, keahlian, independensi, kepatuhan
3
terhadap kode etik, kecermatan profesional dan visi, misi, tujuan, kewenangan dan
tanggung jawab terhadap kualitas hasil pemeriksaan.
Berkualitas atau tidaknya seorang auditor akan mempengaruhi kesimpulan
akhir dari auditor dan secara tidak langsung akan mempengaruhi tepat atau tidaknya
keputusan yang akan diambil oleh pihak luar perusahaan. Sehingga auditor dituntut
rasa tanggungjawab (akuntabilitas) setiap melaksanakan pekerjaannya dan memiliki
sikap professional. Penelitian ini merupakan penelitian gabungan dari penelitian yang
dilakukan oleh Darayasha dan Wisadha (2016) dan Wiratama dan Budiartha (2015).
Penelitian ini memiliki variabel meliputi akuntabilitas, independensi, etika auditor dan
kualitas audit. Penelitian ini mengadopsi kerangka kontijensi untuk mengevaluasi
hubungan antara akuntabilitas, independensi, dan kualiatas audit. Pendekatan kontijensi
ini dilakukan dengan cara ditetapkan variabel etika auditor sebagai variabel moderasi
yang mungkin akan mempengaruhi secara kuat atau lemah hubungan antara
akuntabilitas, independensi dan kualitas audit. Serta dalam penelitian ini menggunakan
subyek yang berbeda yaitu Kantor Akuntan Publik di Kota Semarang dan Surakarta.
Alasan ditambahkannya variabel akuntabilitas karena prinsip-prinsip etika auditor
selain kompetensi dan independensi, auditor harus memiliki jiwa bertanggungjawab
(akuntabilitas) terhadap profesinya.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik mengambil judul Pengaruh
Akuntabilitas Auditor dan Independensi Terhadap Kualitas Auditor Dengan
Etika Auditor Sebagai Variabel Moderasi (Studi Empiris pada Kantor Akuntan
Publik Semarang dan Surakarta).
2. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini digolongkan penelitian kuantitatif. Jenis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yakni dengan menggunakan
kuesioner. Kuesioner dalam penelitian ini ditujukan pada responden (auditor) dari
Kantor Akuntan Publik di kota Semarang dan Surakarta. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Semarang
dan Surakarta. Penelitian ini mengambil sampel auditor-auditor pada Kantor Akuntan
Publik (KAP) di Semarang dan Surakarta dengan teknik pengambilan sampel adalah
purposive sampling. Adapun jenis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data
primer. Data primer diperoleh dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah
4
terstruktur. Sumber data dalam penelitian ini adalah skor masing-masing indikator
variabel yang diperoleh dari pengisian kuesioner yang telah dibagikan kepada auditor
independen yang bekerja di KAP Semarang dan Surakarta sebagai responden. Variabel
dependen adalah Kualitas Audit, sedangkan variabel independen adalah Akuntabilitas
dan Independensi. Variabel moderasi dalam penelitian ini adalah Etika Audit. Uji
kualitas data dengan menggunakan validitas dan uji reliabilitas. Uji validitas dilakukan
dengan tujuan untuk mengetahui kesahihan kuasioner. Uji validitas menggunakan
rumus korelasi product moment pearson melalui aplikasi SPSS 20. Dalam penelitian
ini pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan Pearson correlation yaitu
dengan cara menghitung korelasi antar nilai yang diperoleh dari pertanyaan-
pertanyaan, apabila Sig.(2-tailed) yang didapat memiliki nilai dibawah 0,05 berarti data
yangdiperoleh adalah valid. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan teknik
conbroach’s alpha. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable jika memberikan
nilai Cronbach Alpha > 0,60 (Nunnaly, 1967 dalam Ghozali, 2009:47).
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Menguji autokorelasi dalam
suatu model bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara variabel
pengganggu pada periode tertentu dengan variabel sebelumnya (Darayasa, Wisadha,
2016). Uji statistik yang digunakan untuk menguji normalitas residual dalam penelitian
ini adalah uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S), kriteria pengujian
K-S dengan menggunakan uji dua arah (two tailed test), yaitu: Ho: Data residual
berdistribusi normal, jika nilai Asymp. Sig lebih dari 0,05, Ho: Data residual tidak
berdistribusi normal, jika nilai Asymp. Sig kurang dari 0,05.
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang bebas dari
multikolinieritas adalah memiliki tolerance variabel bebas yang lebih dari 10% atau 0,1
atau sama dengan nilai Variance Inflation Factor (VIF) kurang dari 10 (Darayasa,
Wisadha, 2016). Pengujian heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan uji
Glejser. Jika nilai probabilitas signifikan di atas tingkat kepercayaan 5% atau 0,05
maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung adanya
heteroskedastisitas. Uji F menggunakan level of significant 5%, dengan
membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut tabel, apabila nilai F
hitung lebih besar dari nilai F tabel, maka model regresi dapat digunakan untuk
5
memprediksi. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2
yang
kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi
variable dependen amat terbatas.
Uji t ada 2 cara yaitu dengan melihat tingkat signifikan dan dengan
membandingkan antara nilai thitung dengan nilai ttabel. Untuk mengetahui ada tidaknya
pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel
dependen digunakan tingkat signifikan sebesar ⍺ = 0,05. Sedangkan, untuk
membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut tabel digunakan ketentuan
apabila nilai statistik thitung lebih tinggi dibandingkan nilai ttabel, maka menerima
hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara
individual mempengaruhi variabel dependen.
Langkah-langkah menguji hipotesa dengan distribusi t: Merumuskan Hipotesa.
Menentukan level of significance = α. Derajad keyakinan yang digunakan sebesar α =
1%, 5%, 10%, dengan: Dimana: df = degree of freedom/ derajad
kebebasan; n = Jumlah sampel; k = banyaknya koefisien regresi + konstanta.
Menentukan daerah keputusan, yaitu daerah dimana hipotesa nol diterima atau tidak.
Untuk mengetahui kebenaran hipotesis digunakan kriteria sebagai berikut: H0 diterima
apabila –t (α / 2; n – k) ≤ t hitung ≤ t (α / 2; n – k), artinya tidak ada pengaruh antara
variabel bebas terhadap variabel terikat; H0 ditolak apabila t hitung > t (α / 2; n– k)
atau –t hitung < -t (α / 2; n – k), artinya ada pengaruh antara variabel bebas terhadap
variabel terikat.
Gambar 1 Uji Hipotesis Dua Pihak
Jika hasil pengujian statistik menunjukan H0 ditolak, berarti variabel-variabel
independen secara individual mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Kualitas
Auditor. Tetapi apabila H0 diterima, berarti variabel-variabel independen tersebut tidak
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Kualitas Auditor. Analisis data
menggunakan alat analisis regresi moderating (Moderating Regression Analysis)
dengan persamaan sebagai berikut: KA = α + β1AK + β2ID + β3EA + β4AK*EA +
df = n – k
6
β5ID*EA + e; Dimana: KA = Kualitas Audit, α = konstanta, β = koefisien regresi, AK=
Akuntabilitas, ID = Independensi, EA = etika auditor, e = error.
3. HASIL ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Tabel 1 Data Sampel Penelitian
No Nama KAP Kuesioner
yang
disebar
Kuesioner
yang
kembali
Jumlah
kuesioner
yang terpakai
Wilayah Surakarta
44
1 KAP Dr. Payamta, CPA 6 6
2 KAP Wartono dan Rekan 6 5
Wilayah Semarang
1 KAP Bayudi, Yohana, Suzy dan Ari 6 5
2 KAP Tribowo Yulianti 6 5
3 KAP Sodikin dan Harijanto 6 6
4 KAP Ahmad, Rasyid, Hisbulan, Jery 6 6
5 KAP Beni, Tony, Frans dan Daniel 6 6
6 KAP Riza, Adi, Syahril dan Rekan 6 5
Total 48 44
Berdasarkan tabel 1 pada tahap pengembalian kuesioner peneliti menyebar
kuesioner pada 2 KAP di Surakarta dan 6 KAP di Semarang masing-masing KAP
penulis memberikan kuesioner sebanyak 6 eksemplar jadi 6 x 8 = 48 kuesioner
yang disebar, sedangkan terdapat beberapa kuesioner yang tidak kembali yaitu
sebanyak 4 eksemplar, dengan demikian sampel yang digunakan yaitu sebanyak 44
eksemplar (responden).
Tabel 2 Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin Jumlah Prosentase
Laki-laki 23 52,3%
Perempuan 21 47,7%
Total 44 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2018.
Berdasarkan tabel 2 rata-rata yang mendominasi adalah jenis kelamin laki-
laki yaitu sebanyak 23 orang dengan prosentase 52,3% dan jenis kelamin
perempuan sebanyak 21 orang dengan prosentase 47,7%.
Tabel 3 Umur Responden
Umur Jumlah Prosentase
20 – 24 tahun 10 22,7%
24 – 28 tahun 28 63,6%
> 28 tahun 6 13,6%
Total 44 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2018.
7
Berdasarkan tabel 3 yang mendominasi umur 24-28 tahun yaitu sebanyak
28 orang dengan prosentase 63,6%, kemudian umur 20-24 tahun sebanyak 10 orang
dengan prosentase 22,7% dan umur lebih dari 28 tahun sebanyak 6 orang dengan
prosentase 13,6%.
Tabel 4 Pendidikan Responden
Pendidikan Jumlah Prosentase
Strata 1 43 97,7%
Strata 2 1 2,3%
Total 44 100%
Sumber: Data primer diolah, 2018.
Berdasarkan tabel 4 yang mendominasi adalah pendidikan Strata I yaitu
sebanyak 43 orang dengan prosentase 97,7% dan Strata II sebnayak 1 orang dengan
prosentase 2,3%.
Tabel 5 Statistik Deskriptif
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
AK 44 12.00 20.00 16.0000 1.80439
ID 44 61.00 97.00 82.0227 8.10538
EA 44 16.00 38.00 28.0682 5.31517
KA 44 60.00 99.00 80.9773 8.75105
Valid N (listwise) 44
Sumber : Data diolah, 2018
Berdasarkan tabel 5 jumlah responden (N) ada 44, dari 44 responden ini
variabel akuntabilitas memiliki nilai maksimum sebesar 20,00, nilai minimum
sebesar 12,00, nilai rata-rata (mean) sebesar 16,0000 dan nilai standar devisiasi
sebesar 1,80439. Hal ini berarti dapat dikatakan bahwa auditor mempunyai tingkat
akuntabilitas yang tinggi.
Variabel independensi memiliki nilai maksimum sebesar 97,00, nilai
minimum sebesar 61,00, nilai rata-rata (mean) sebesar 82,0227 dan nilai standar
devisiasi sebesar 8,10538. Hal ini berarti dapat dikatakan bahwa auditor
mempunyai tingkat independensi yang tinggi.
Variabel Etika Auditor memiliki nilai maksimum sebesar 38,00, nilai
minimum sebesar 16,00, nilai mean sebesar 28,0682 dan nilai standar devisiasi
5,31517. Hal ini dibuktikan dapat dikatakan bahwa auditor mempunyai tingkat
etika auditor yang rendah.
8
Variabel Kualitas Audit memiliki nilai maksimum sebesar 99,00, nilai
minimum sebesar 60,00, nilai rata-rata (mean) sebesar 80,9773 dan nilai standar
devisiasi sebesar 8,75105. Hal ini dapat dikatakan bahwa auditor mempunyai
kualitas audit yang tinggi.
3.1 Hasil Uji Kualitas Data
Tabel 6 Uji Validitas Akuntabilitas
Nomor pertanyaan Rhitung Rtabel Keterangan
1. 0,798 0,297 Valid
2. 0,779 0,297 Valid
3. 0,727 0,297 Valid
4. 0,679 0,297 Valid
Sumber : Data primer diolah, 2018
Berdasarkan tabel 6, maka dapat dikemukakan bahwa hasil uji r-hitung pada
setiap item pertanyaan lebih besar daripada r-tabel. Sehingga semua item
pertanyaan dalam kuesioner variabel akuntabilitas adalah valid.
Tabel 7 Uji Validitas Independensi
Nomor pertanyaan Rhitung Rtabel Keterangan
1. 0,500 0,297 Valid
2. 0,526 0,297 Valid
3. 0,727 0,297 Valid
4. 0,628 0,297 Valid
5. 0,631 0,297 Valid
6. 0,753 0,297 Valid
7. 0,606 0,297 Valid
8. 0,600 0,297 Valid
9. 0,452 0,297 Valid
10. 0,426 0,297 Valid
11 0,429 0,297 Valid
12. 0,395 0,297 Valid
13. 0,540 0,297 Valid
14. 0,617 0,297 Valid
15. 0,377 0,297 Valid
16. 0,642 0,297 Valid
17. 0,429 0,297 Valid
18. 0,735 0,297 Valid
19. 0,790 0,297 Valid
20. 0,728 0,297 Valid
21. 0,377 0,297 Valid
22. 0,765 0,297 Valid
Sumber : Data primer diolah, 2018
9
Berdasarkan Tabel 7, maka dapat dikemukakan bahwa hasil uji r-hitung
pada setiap item pertanyaan lebih besar daripada r-tabel. Dengan demikian, semua
item pertanyaan yang digunakan dalam kuesioner variabel independensi adalah
valid.
Tabel 8 Uji Validitas Etika Auditor
Nomor pertanyaan Rhitung Rtabel Keterangan
1. 0,798 0,297 Valid
2. 0,624 0,297 Valid
3. 0,725 0,297 Valid
4. 0,690 0,297 Valid
5. 0,494 0,297 Valid
6. 0,501 0,297 Valid
7. 0,604 0,297 Valid
8. 0,336 0,297 Valid
9. 0,343 0,297 Valid
Sumber : Data primer diolah, 2018
Berdasarkan Tabel 8, maka dapat dikemukakan bahwa hasil uji r-hitung
pada setiap item pertanyaan lebih besar daripada r-tabel. Dengan demikian, semua
item pertanyaan yang digunakan dalam kuesioner variabel etika auditor adalah
valid.
Tabel 9 Uji Validitas Kualitas audit
Item pertanyaan Rhitung Rtabel Keterangan
1. 0,465 0,297 Valid
2. 0,618 0,297 Valid
3. 0,523 0,297 Valid
4. 0,742 0,297 Valid
5. 0736 0,297 Valid
6. 0,599 0,297 Valid
7. 0,771 0,297 Valid
8. 0,829 0,297 Valid
9. 0,832 0,297 Valid
10. 0,613 0,297 Valid
11. 0,494 0,297 Valid
12. 0,562 0,297 Valid
13. 0,623 0,297 Valid
14. 0596 0,297 Valid
15. 0,717 0,297 Valid
16. 0,837 0,297 Valid
17. 0,832 0,297 Valid
18. 0,804 0,297 Valid
19. 0,735 0,297 Valid
20. 0,812 0,297 Valid
Sumber : Data primer diolah, 2018
10
Berdasarkan Tabel 9, maka dapat dikemukakan bahwa hasil uji r-hitung
pada setiap item pertanyaan lebih besar daripada r-tabel. Dengan demikian, semua
item pertanyaan yang digunakan dalam kuesioner variabel kualitas audit adalah
valid.
Tabel 10 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan
AK
ID
EA
KA
0,730
0,902
0,727
0,935
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Sumber : Data primer diolah, 2018
Berdasarkan tabel 10 bahwa nilai Alpha lebih dari 0,6. Oleh karena itu
dapat ditentukan bahwa semua instrumen penelitian ini adalah reliabel.
Tabel 11 Hasil Pengujian Normalitas Data
Variabel Zhitung Sign Kesimpulan
Unstandardized Residual 0,567 0,905 Data terdistribusi normal
Sumber : Data primer diolah, 2018
Berdasarkan tabel 11 diketahui bahwa nilai probabilitas > 0,05, maka data
tersebut berdistribusi normal.
Tabel 12 Hasil Uji Multikolinieritas
Variabel Independen Tolerance VIF Kesimpulan
AK
ID
EA
0,624
0,598
0,934
1,604
1,671
1,071
Terjadi multikolinearitas
Terjadi multikolinearitas
Terjadi multikolinearitas
Sumber: data primer diolah, 2018
Dari tabel 12 terjadi masalah multikolinearitas, hal ini ditunjukkan dengan
nilai Tolerance Value lebih kecil dari 0,1 dan nilai VIF lebih besar dari 10. Masalah
utama dalam menafsirkan variabel regresi adalah korelasi antara variabel
independen. Situasi ideal untuk peneliti akan memiliki sejumlah variabel
independen yang sangat berkorelasi dengan variabel dependen, tetapi dengan
sedikit korelasi antara mereka sendiri namun dalam kebanyakan situasi, khususnya
situasi yang melibatkan data respon.
11
Tabel 13 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Variabel Sig Keterangan
AK
ID
EA
AK_EA
ID_EA
0,966
0,657
0,594
0,786
0,917
Tidak terjadi heteroskedastisitas
Tidak terjadi heteroskedastisitas
Tidak terjadi heteroskedastisitas
Tidak terjadi heteroskedastisitas
Tidak terjadi heteroskedastisitas
Sumber: Data primer diolah, 2018
Berdasarkan tabel 13 besarnya nilai thitung lebih besar dari 0,05 (), sehingga
tidak ditemukan masalah heteroskedastisitas.
Tabel 14 Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Varibel Koefisien Regresi thitung Sig
Konstanta 59,825 0,799 0,429
AK -9,277 -2,615 0,013
ID 1,942 2,127 0,040
EA -0,784 -0,283 0,779
AK_EA 0,362 2,827 0,007
ID_EA -0,057 -1,602 0,118
KA = 59,825 - 9,277AK + 1,942ID - 0,784EA + 0,362AK*EA - 0,057ID*EA
Untuk menginterpretasi hasil dari analisis tersebut, dapat diterangkan:
Konstanta sebesar 59,825 dengan parameter positif menunjukkan bahwa
apabila akuntabilitas, independensi, etika auditor, AK_EA dan ID_EA meningkat
sebesar satu-satuan maka kualitas audit akan meningkat. Koefisien regresi
akuntabilitas menunjukkan koefisien yang negatif sebesar -9,277 dengan demikian
dapat diketahui bahwa akuntabilitas dapat menurunkan kualitas audit.Koefisien
regresi independensi menunjukkan koefisien yang positif sebesar 1,942 dengan
demikian dapat diketahui bahwa independensi dapat meningkatkan kualitas audit.
Koefisien regresi etika auditor menunjukkan koefisien yang negatif sebesar -0,784
dengan demikian dapat diketahui bahwa etika auditor dapat menurunkan kualitas
audit.
Koefisien regresi AK_EA menunjukkan koefisien yang positif sebesar
0,362 dengan demikian dapat diketahui bahwa AK_EA dapat meningkatkan
kualitas audit. Koefisien regresi ID*EA menunjukkan koefisien yang negatif
sebesar -0,057 dengan demikian dapat diketahui bahwa ID*EA dapat menurunkan
kualitas audit.
12
Tabel 15 Hasil Uji F
Fhitung Ftabel p-value Keterangan
5,192 2,61 0,001 Ho ditolak
Sumber: Data primer diolah, 2018
Dari tabel 15 diketahui bahwa Fhitung > Ftabel yaitu 5,192 > 2,61 dan nilai
signifikansi = 0,001 < = 0,05. Hal ini berarti Ho ditolak, sehingga variabel
akuntabilitas, independensi, etika auditor, AK*EA dan ID*EA berpengaruh secara
bersama-sama terhadap kualitas audit.
Tabel 16 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .637a
.406 .328 7.17526
Hasil perhitungan untuk nilai R2 diperoleh dalam analisis regresi berganda
angka koefisien determinasi dengan adjusted-R2 Model 1 sebesar 0,328. Hal ini
berarti bahwa 32,8% variasi variabel kualitas audit dapat dijelaskan oleh variabel
akuntabilitas, independensi, etika auditor, AK*EA dan ID*EA, sedangkan sisanya
yaitu 67,2% dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar model yang diteliti.
Tabel 17 Hasil Uji t
Variabel thitung ttabel Sig. Keterangan
AK
ID
AK_EA
ID_EA
-2,615
2,127
2.827
-1,602
2,021 0,013
0,040
0.007
0,118
H1 diterima
H2 diterima
H3 diterima
H4 ditolak
Sumber: Data primer diolah, 2018
Variabel akuntabilitas diketahui nilai thitung (-2,615) lebih besar daripada
ttabel (-2,021) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,013 < = 0,05. Oleh karena
itu, H1 diterima, artinya akuntabilitas mempunyai pengaruh terhadap kualitas
audit. Variabel independensi diketahui nilai thitung (2,127) lebih besar daripada ttabel
(2,021) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,040 < = 0,05. Oleh karena itu,
H2 diterima, artinya independensi mempunyai pengaruh terhadap kualitas audit.
Variabel etika auditor diketahui nilai thitung (-0,283) lebih kecil daripada ttabel (-
2,021) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,779 < = 0,05. Oleh karena itu,
H3 diterima, artinya AK*EA mempunyai pengaruh terhadap kualitas audit.
Variabel ID*EA diketahui nilai thitung (-1,602) lebih kecil daripada ttabel (-2,021)
atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,118 > = 0,05. Oleh karena itu, H4
ditolak, artinya ID*EA tidak mempunyai pengaruh terhadap kualitas audit
13
3.2 Pembahasan
Variabel akuntabilitas diketahui nilai thitung (-2,615) lebih besar daripada
ttabel (-2,021) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,013 < = 0,05. Oleh karena
itu, H1 diterima, artinya akuntabilitas mempunyai pengaruh terhadap kualitas audit.
Gambar 2 Hubungan antara AK terhadap KA
Hasil ini menunjukkan bahwa semakin tinggi akuntabilitas seorang auditor maka
semakin tinggi pula kualitas audit yang dihasilkan, sehingga seorang auditor
dituntut untuk mempertanggungjawabkan kepada masyarakat atas hasil kegiatan
audit yang telah dikerjakannya, mengusahakan yang terbaik saat memeriksa
laporan keuangan, serta menyelesaikan dengan baik tentunya rasa tanggungjawab
yang tinggi hingga kegiatan audit selesai.
Variabel independensi diketahui nilai thitung (2,127) lebih besar daripada ttabel
(2,021) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,040 < = 0,05. Oleh karena itu,
H2 diterima, artinya independensi mempunyai pengaruh terhadap kualitas audit.
Gambar 3 Hubungan antara ID terhadap KA
Hasil ini menunjukkan bahwa semakin tinggi independensi seorang auditor maka
semakin baik kualitas audit yang dihasilkan, dengan sikap independen yang
dimiliki auditor maka auditor akan sangat kecil terpengaruh oleh klien. Dengan
demikian, proses audit akan dilakukan dengan transparan sehingga mampu
meningkatkan kualitas audit yang dihasilkan.
Variabel AK*EA diketahui nilai thitung (2,827) lebih besar daripada ttabel
(2,042) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,007 < = 0,05. Oleh karena itu,
H4 diterima, artinya AK*EA mempunyai pengaruh terhadap kualitas audit.
Gambar 4 Hubungan antara AK*EA terhadap KA
Akuntabilitas Kualitas Austor
Berpengaruh
Berpengaruh Independensi Kualitas Auditor
Akuntabilitas Kualitas Audit Berpengaruh
Etika Auditor
Tidak
Berpengaruh Berpengaruh
14
Hasil ini menunjukkan bahwa salah satu indikator pengukuran tingkat akuntabilitas
adalah seberapa besar motivasi mereka untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut dan
motivasi dalam diri seseorang akan mendorong keinginan setiap individu untuk
melakukan kegiatan-kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan apabila auditor
memiliki etika yang tinggi maka tujuan tersebut tidak hanya untuk kepentingan
pribadi, melainkan untuk kepentingan para pengguna informasi, sehingga hasil
audit benar-benar berkualitas. Dengan demikian etika auditor dalam memoderasi
hubungan antara akuntabilitas dengan kualitas berpengaruh signifikan terhadap
kualitas audit. Variabel etika auditor dianggap sebagai variabel Moderasi Semu (
Quasi Moderator).
Variabel ID*EA diketahui nilai thitung (-1,602) lebih kecil daripada ttabel (-
2,021) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,118 > = 0,05. Oleh karena itu,
H5 ditolak, artinya ID*EA tidak mempunyai pengaruh terhadap kualitas audit.
Gambar 5 Hubungan antara ID*EA terhadap KA
Hasil ini menunjukkan bahwa ketika auditor dan manajemen tidak mencapai kata
sepakat dalam aspek kinerja, maka kondisi ini dapat mendorong manajemen untuk
memaksa auditor melakukan tindakan yang melawan standar, termasuk dalam
pemberian opini. Kondisi ini akan sangat menyudutkan auditor sehingga ada
kemungkinan bahwa auditor akan melakukan apa yang diinginkan oleh pihak
manajemen. Dengan demikian etika auditor dalam memoderasi hubungan antara
independensi dengan kualitas audit tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas
audit. Variable etika auditor dianggap sebagai variabel Moderasi Potensial
(Homologister Moderator).
Penelitian ini menguji variable independen (Akuntabilitas dan
Independensi) terhadap variabel dependen (Kualitas Audit). Adanya ketidak
konsistenan hasil penelitian antar variabel independen terhadap variabel dependen,
Kualitas Audit
Etika Auditor
Independensi Berpengaruh
Tidak
Berpengaruh
Tidak Berpengaruh
15
maka timbul faktor kontijensi. Adanya faktor kontijensi maka peneliti
menambahkan variabel moderasi pada penelitian ini yaitu Etika auditor.
4. PENUTUP
Berdasarkan pada hasil analisis data dan pembahasan sebelumnya, maka
kesimpulan dari penelitian adalah sebagai berikut: Akuntabilitas mempunyai pengaruh
terhadap kualitas audit, Independensi mempunyai pengaruh terhadap kualitas audit,
Etika auditor tidak mempunyai pengaruh terhadap kualitas audit, Etika Auditor
memoderasi pengaruh Akuntabilitas terhadap Kualitas Audit, sehingga Etika Auditor
dianggap sebagai variabel Moderasi Semu (Quasi Moderator), Etika Auditor tidaak
memoderasi pengaruh Independensi terhadap Kualitas Audit, sehingga Etika Auditor
dianggap sebagai variabel Moderasi Potensial (Homologister Moderator), Hasil
analisis F test diketahui bahwa Fhitung > Ftabel yaitu 5,192 > 2,61 dan nilai signifikansi =
0,000 < = 0,05. Hal ini berarti Ho ditolak, sehingga variabel akuntabilitas,
independensi, etika auditor, Etika Auditor memoderasi Akuntabilitas dan Etika Auditor
memoderasi Independensi berpengaruh secara bersama-sama terhadap kualitas audit.
Keterbatasan yang penulis hadapi dalam penelitian ini antara lain: pengumpulan
data menggunakan kuesioner, sehingga peneliti tidak dapat mengontrol responden
dalam menjawab instrument penelitian. Akibatnya terdapat kuesioner yang jawabannya
diluar ketentuan, serta terbatas pada variabel yang diteliti yaitu akuntabilitas,
independensi terhadap kualitas audit dan etika auditor sebagai variabel pemoderasi.
Sedangkan beberapa saran yang dapat peneliti sampaikan antara lain: Bagi
kantor KAP sebaiknya terus memperhatikan terhadap kode etik profesionalnya
sehingga hasil pemberian opini yang diberikan pun sesuai dengan kenyataan yang ada.
Diharapkan bagi kantor KAP untuk dapat menjaga dan mempertahankan
kompetensi, independensi dan meningkatkan etika dalam memberikan jasa audit,
sehingga kualitas proses audit dapat dipertahankan.
Bagi penelitian mendatang sebaiknya menambah variabel selain akuntabilitas,
independensi terhadap kualitas audit dan etika auditor sebagai variabel pemoderasi.
16
DAFTAR PUSTAKA
Adiguna, M., Satria, A dan Suprayitno, G. 2015. Faktor-faktor yang Memepengaruhi
Kualitas Hasil Pemeriksaan (Studi Empiris pada Inspektorat Kabupaten Bogor).
Jurnal Aplikasi Manajemen (JAM). Volume 13. No. 1.
Agustin, R dan Pertiwi, NP. 2013. Pengaruh Kompetensi, Independensi dan
Profesionalisme terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada Kantor Akuntan
Publik Se- Sumatera). Jurnal Ekonomi. Volume 21 No. 3.
Alim, M.N., Hapsari., T dan Puwanti. L. 2007. Pengaruh Kompetensi dan Independensi
terhadap Kualitas Audit dengan Etika Auditor sebagai variable moderasi.
Simposium Nasional Akuntansi X. 26-28 Juli. Makassar.
Ardini, L. 2010. Pengaruh Kompetensi, Independensi, Akuntabilitas dan Motivasi
Terhadap Kualitas Audit. Majalah Ekonomi. Tahun XX, No. 3 Desember.
Arthur, WH. 1988. Auditing: Norma dan Prosedur. Edisi Kesembilan, Jilid 1 Hal. 78.
Badjuri, A. 2012. Analysis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Hasil Pemeriksaan
Audit Sektor Publik (Studi Empiris pada BPKP Perwakilan Jawa Tengah).
Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan. Volume 1. No. 2. ISSN 1979-
4878.
Darayasa, I, M dan Wishada, IGS. 2016. Etika Auditor Sebagai Pemoderasi Pengaruh
Kompetensi Dan Independensi Pada Kualitas Audit Di Kota Denpasar. E-Jurnal
Akuntansi Universitas Udayana. Volume 15.1:142-170. ISSN 2302-8556
Dewi, DAC, dan Budiartha, I, Ketut, 2015. Pengaruh Kompetensi Dan Independensi
Auditor Pada Kualitas Audit Dimoderasi Oleh Tekanan Klien. E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana.11.1:197-210. ISSN 2302-8556
Dwimilten, E dan Riduwan, A. 2015. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Audit.
Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi. Volume 4. No. 4.
Febriyanti, R. 2014. Pengaruh Independensi, Due Professional Care Dan Akuntabilitas
Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Kantor Akuntanpublik Di Kota
Padang Danpekanbaru). Skripsi.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi analisis multivariate dengan program IBM SPSS 19. Edisi
kelima. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Huttabarat, G. 2012. Pengaruh Time Budget Pressure dan Etika Auditor Terhadap
Kualitas Audit. Jurnal Ilmiah ESAI. Volume 6. No. 1. ISSN 1978-6034.
Indriantoro, N dan Supomo, B. 2001. Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta. BPFE.
17
Kurnia, W, Khomsiyah dan Sofie. 2014. Pengaruh Kompetensi, Independensi, Tekanan
Waktu, Dan Etika Auditor Terhadap Kualitas Audit. E-Jurnal Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Trisakti. Volume 1 No. 2. Hal.49-67. ISSN: 2339-0832.
Lestari, PDA, Werastuti, DM, dan Sujana, E. 2015. Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Kualitas Audit Bpk Ri Perwakilan Provinsi Bali. e- Jurnal S1 Ak
Universitas Pendidikan Ganesha. Volume 3 No. 1.
Nainggolan, E, P. 2016. Pengaruh Akuntabilitas, Objektivitas terhadap Kualitas Audit
dengan Etika Auditor sebagai variabel moderasi Study Kasus pada Kantor Akuntan
Publik di Kota Medan. HUMAN FALAH: Vol.3 No.1 Januari-Juni 2016.
Nandari, AWS dan Latrini, MY. 2015. Pengaruh Sikap Skeptis, Independensi, Penenrapan
Kode Etik, dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit. E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana 10.1: 164-181. ISSN : 2302-8578.
Nirmala, RPA dan Cahyonowati, N. 2013. Pengaruh Independensi, Pengalaman,
Dueprofessional Care, Akuntabilitas, Kompleksitasaudit, Dan Time Budget
Pressure Terhadap Kualitasaudit (Studi Empiris Pada Auditor Kap Di Jawa
Tengah Dan Diy). Diponegoro Journal Of Accounting. Volume 2, Nomor 3, Tahun
2013, Halaman 1-13. ISSN (Online): 2337-3806.
Persson, U. 2011. Factor Affecting Audit Quality, Number of Assignments and age of the
auditor. Student Umea School of Business.
Prasetyo, DF dan Suwarno, AE. 2016. Pengaruh Independensi, Kompetensi, Integritas,
Obyetifitas dan Pengalaman Terhadap Kualitas Audit (Studi pada Kantor Akuntan
Publik di Jawa Tengah). Seminar Nasional dan The 3rd Call for Syariah Paper.
ISSN 2460-0784. Syariah Paper Accounting FEB UMS.
Pratistha, KD dan Widhiyani, NLS. 2014. Pengaruh Independensi auditor dan besaran
Fee Audit terhadap Kualitas Proses Audit. E-Jurnal Akuntansi Universitas
Udayana 6.3: 419-428. ISSN: 2302-8556.
Purnamasari, D dan Hernawati, E. 2013. Pengaruh Etika Auditor, Pengalaman,
Pengetahuan dan Perilaku Disfungsional Terhadap Kualitas Audit. Jurnal NeO-
Bis. Volume 7 No. 2.
Purwanda, E dan Harahap EA. 2015. Pengaruh Akuntabilitas dan Kompetensi terhadap
Kualitas Audit (Survey pada Kantor Akuntan Publik di Bandung). Jurnal
Akuntansi/ Volume XIX, No.03, hal: 357-369.
Samsi, N. 2012. Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Dan Kompetensi Terhadap
Kualitas Hasil Pemeriksaan Dengan Kepatuhan Etika Auditor Sebagai Variabel
Pemoderasi. Jurnal ilmu dan Riset Akuntansi. Volume 1 No. 12.
Susilawati dan Atmawinata MR, 2014. Pengaruh Profesionalisme Dan Independensi
Auditor Internal Terhadap Kualitas Audit: Studi Pada Inspektorat Propinsi Jawa
Barat. Jurnal Etikonomi Volume 13 No. 2.
18
Solimun, 2011. Analisis Variabel moderasi dan Mediasi. Program Studi Statistika FMIPA
Universitas Brawijaya. Malang.
Usman. 2016. Effect Of Experience and Accountability On The Quality Of Internal Audit.
International Journal of Scientific and Technology Research. Volume 5, Issue 3.
ISSN 2277-8616.
Wiratama, WJ dan Budiartha, K. 2015. Pengaruh Independensi, Pengalaman Kerja, Due
Professional Care Dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit. E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana 10.1:91-106. ISSN: 2302-8578.
Zeyn, E. 2014. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Audit Internal Pemerintah
Daerah Melalui Independensi dan Kompetensi Auditor Internal (Survei pada
Inspektorat Pemerintah Daerah Se-Jawa Barat).
www.multiparadigma.lecture.ub.ac.id.