22
PENGARUH AKUNTABILITAS DAN INDEPENDENSI TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN ETIKA AUDITOR SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Semarang dan Surakarta) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Disusun Oleh: DONNA ARIESTIYANTO B 200 130 419 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018

PENGARUH AKUNTABILITAS DAN INDEPENDENSI TERHADAP …eprints.ums.ac.id/61954/14/NASKAH PUBLIKASI-252 donna.pdf · 2018-04-12 · menemukan suatu kesalahan atau pelanggaran yang terjadi

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH AKUNTABILITAS DAN INDEPENDENSI TERHADAP …eprints.ums.ac.id/61954/14/NASKAH PUBLIKASI-252 donna.pdf · 2018-04-12 · menemukan suatu kesalahan atau pelanggaran yang terjadi

PENGARUH AKUNTABILITAS DAN INDEPENDENSI TERHADAP

KUALITAS AUDIT DENGAN ETIKA AUDITOR

SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

(Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Semarang dan Surakarta)

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Disusun Oleh:

DONNA ARIESTIYANTO

B 200 130 419

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2018

Page 2: PENGARUH AKUNTABILITAS DAN INDEPENDENSI TERHADAP …eprints.ums.ac.id/61954/14/NASKAH PUBLIKASI-252 donna.pdf · 2018-04-12 · menemukan suatu kesalahan atau pelanggaran yang terjadi

i

HALAMAN PERSETUJUAN

PENGARUH AKUNTABILITAS DAN INDEPENDENSI TERHADAP

KUALITAS AUDIT DENGAN ETIKA AUDITOR SEBAGAI

VARIABEL PEMODERASI

(Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Semarang dan Surakarta)

PUBLIKASI ILMIAH

oleh:

DONNA ARIESTIYANTO

B 200 130 419

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:

Dosen Pembimbing

(Dr. Noer Sasongko, S.E., M.Si., AK., CA)

Page 3: PENGARUH AKUNTABILITAS DAN INDEPENDENSI TERHADAP …eprints.ums.ac.id/61954/14/NASKAH PUBLIKASI-252 donna.pdf · 2018-04-12 · menemukan suatu kesalahan atau pelanggaran yang terjadi

ii

HALAMAN PENGESAHAN

PENGARUH AKUNTABILITAS DAN INDEPENDENSI TERHADAP

KUALITAS AUDIT DENGAN ETIKA AUDITOR SEBAGAI

VARIABEL PEMODERASI

(Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Semarang dan Surakarta)

Oleh:

DONNA ARIESTIYANTO

B 200 130 419

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

pada hari Kamis ,5 April 2018

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji:

1. Dr. Noer Sasongko, S.E., M.Si., AK., CA ( )

(Ketua Dewan Penguji)

2. Dr. Fatchan Achyani, S.E., M.Si. ( )

(Anggota I Dewan Penguji)

3. Drs. Agus Endro Suwarno, M.Si ( )

(Anggota II Dewan Penguji)

Dekan,

Dr. Syamsudin, M.M.

Page 4: PENGARUH AKUNTABILITAS DAN INDEPENDENSI TERHADAP …eprints.ums.ac.id/61954/14/NASKAH PUBLIKASI-252 donna.pdf · 2018-04-12 · menemukan suatu kesalahan atau pelanggaran yang terjadi

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak

terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu

perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau

pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis

diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas,

maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta,5 April 2018

Penulis

DONNA ARIESTIYANTO

B 200 130 419

Page 5: PENGARUH AKUNTABILITAS DAN INDEPENDENSI TERHADAP …eprints.ums.ac.id/61954/14/NASKAH PUBLIKASI-252 donna.pdf · 2018-04-12 · menemukan suatu kesalahan atau pelanggaran yang terjadi

1

PENGARUH AKUNTABILITAS DAN INDEPENDENSI TERHADAP KUALITAS

AUDIT DENGAN ETIKA AUDITOR SEBAGAI

VARIABEL PEMODERASI

(Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Semarang dan Surakarta)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji akuntabilitas dan independensi terhadap kualitas

auditor dengan etika auditor sebagai variabel pemoderasi. Auditor yang memiliki

akuntabilitas tinggi akan bertanggung jawab penuh terhadap pekerjaannya, sehingga

kualitas audit yang dihasilkan pun akan semakin baik. Semakin tinggi tingkat independensi

yang di terapkan auditor maka semakin baik juga kualitas audit yang dihasilkan oleh

auditor. Mengingat betapa pentingnya menjaga kualitas audit agar tercipta kepercayaan

bagi publik terhadap keakuratan dan validitas atas laporan keuangan yang telah diterbitkan

oleh auditor, sudah seharusnya bagi para akuntan publik menjaga dan meningkatkan

kualitas auditnya. Responden dalam penelitian ini adalah para auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik di Semarang dan Surakarta. Metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian adalah purposive sampling, dengan metode pengolahan data menggunakan analisis regresi berganda dan analisis regresi moderate. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Etika auditor memoderasi interaksi antara akuntabilitas terhadap kualitas auditor karena general dari teori H1 terbukti ,maka etika auditor dianggap sebagai Variabe Moderasi Semu(Quasi Moderated). namun etika auditor tidak memoderasi interaksi antara independensi terhadap kualitas auditor, karena general dari teori H2 tidak terbukti maka etika auditor dianggap sebagai Variabel Moderasi Potensial (Homologister Moderated). Kata kunci: akuntabilitas, independensi, etika auditor, kualitas auditor

ABSTRACT

This study aims to test the accountability and independence of the auditor quality with auditor

ethics as a moderating variable. Auditors who have high accountability will be fully responsible

for their work, so the quality of audits produced will be better. The higher the level of

independence that the auditor implements, the better the audit quality generated by the auditor.

Given the importance of maintaining the quality of the audit in order to create public confidence in

the accuracy and validity of the audited financial statements, it is appropriate for public

accountants to maintain and improve the quality of their audits. Respondents in this study are the auditors who work at Public Accounting Firm in Semarang and Surakarta. The method of determining the sample used in the research is purposive sampling, with the method of data processing using multiple regression analysis and moderate regression analysis. The result of the research shows that the auditor ethics moderate the interaction between accountability to auditor quality because general from H1 theory is proven, then the auditor ethics is considered as Moduasi Moderasi (Quasi Moderated). but the auditor's ethics does not moderate the interaction between independence to the quality of the auditor, since the general of H2 theory is not proven then the auditor's ethics is regarded as the Potential Moderation Variable (Homologister Moderated).

.

Keywords: Accountability, Independence, Auditor's Ethics, Auditor Quality

Page 6: PENGARUH AKUNTABILITAS DAN INDEPENDENSI TERHADAP …eprints.ums.ac.id/61954/14/NASKAH PUBLIKASI-252 donna.pdf · 2018-04-12 · menemukan suatu kesalahan atau pelanggaran yang terjadi

2

1. PENDAHULUAN

Audit merupakan suatu proses untuk mengurangi ketidakseimbangan informasi

antara manajer dan pemegang saham (Agusti dan Pertiwi, 2013). Kualitas audit

merupakan kemungkinan dimana auditor ketika mengaudit laporan keuangan klien

menemukan suatu kesalahan atau pelanggaran yang terjadi pada sistem akuntansi klien

dan dilaporan dalam bentuk laporan keuangan auditan, dimana dalam melakukan tugas

tersebut auditor mengacu pada standar auditing dan kode etik akuntan publik yang

relevan (Agusti dan Pertiwi, 2013).

Akuntan saat ini telah menjadi salah satu profesi di bidang bisnis. Perusahaan

harus semakin kritis dalam memilih Kantor Akuntan Publik untuk mengaudit laporan

keuangan. Selain digunakan oleh perusahaan, hasil dari audit juga dapat digunakan

oleh pihak luar perusahaan seperti calon investor, investor, kreditur, Bapepam, dan

pihak lain yang terkait untuk menilai perusahaan dan mengambil keputusan-keputusan

yang strategik berhubungan dengan perusahaan tersebut. Para pengguna laporan audit

mengharapkan bahwa laporan keuangan yang telah diaudit dapat dipercaya

kebenarannya dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku diIndonesia.

Mengingat betapa pentingnya menjaga kualitas audit agar tercipta kepercayaan bagi

publik terhadap keakuratan dan validitas atas laporan keuangan yang telah diterbitkan

oleh auditor, sudah seharusnya bagi para akuntan publik menjaga dan meningkatkan

kualitas auditnya. Pada saat ini publik semakin mempertanyakan kualitas audit yang

dihasilkan oleh para auditor seiring dengan banyaknya kasus yang terjadi.

Seorang auditor, dalam melaksanakan tugasnya diharuskan berpedoman pada

standart audit yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Selain itu seorang

auditor juga harus mematuhi kode etik profesi yang mengatur tanggung jawab profesi,

kompetensi dan kehati-hatian pofesional, kerahasiaan, perilaku profesional serta

standart teknis bagi seorang auditor dalam menjalankan profesinya (Purnamasari,

2013). Auditor memainkan peran sosial yang sangat penting berhubungan dengan tugas

dan tanggung jawab yang diemban oleh auditor. Tugas seorang auditor adalah

memeriksa dan memberikan opini terhadap kewajaran laporan keuangan suatu entitas

usaha berdasarkan standar auditing SPAP (IAPI) yang telah di tetapkan oleh Ikatan

Akuntan Indonesia (IAI). Faktor yang mempengaruhi kualitas auditor menurut

Adiguna, dkk (2014) antara lain akuntabilitas, keahlian, independensi, kepatuhan

Page 7: PENGARUH AKUNTABILITAS DAN INDEPENDENSI TERHADAP …eprints.ums.ac.id/61954/14/NASKAH PUBLIKASI-252 donna.pdf · 2018-04-12 · menemukan suatu kesalahan atau pelanggaran yang terjadi

3

terhadap kode etik, kecermatan profesional dan visi, misi, tujuan, kewenangan dan

tanggung jawab terhadap kualitas hasil pemeriksaan.

Berkualitas atau tidaknya seorang auditor akan mempengaruhi kesimpulan

akhir dari auditor dan secara tidak langsung akan mempengaruhi tepat atau tidaknya

keputusan yang akan diambil oleh pihak luar perusahaan. Sehingga auditor dituntut

rasa tanggungjawab (akuntabilitas) setiap melaksanakan pekerjaannya dan memiliki

sikap professional. Penelitian ini merupakan penelitian gabungan dari penelitian yang

dilakukan oleh Darayasha dan Wisadha (2016) dan Wiratama dan Budiartha (2015).

Penelitian ini memiliki variabel meliputi akuntabilitas, independensi, etika auditor dan

kualitas audit. Penelitian ini mengadopsi kerangka kontijensi untuk mengevaluasi

hubungan antara akuntabilitas, independensi, dan kualiatas audit. Pendekatan kontijensi

ini dilakukan dengan cara ditetapkan variabel etika auditor sebagai variabel moderasi

yang mungkin akan mempengaruhi secara kuat atau lemah hubungan antara

akuntabilitas, independensi dan kualitas audit. Serta dalam penelitian ini menggunakan

subyek yang berbeda yaitu Kantor Akuntan Publik di Kota Semarang dan Surakarta.

Alasan ditambahkannya variabel akuntabilitas karena prinsip-prinsip etika auditor

selain kompetensi dan independensi, auditor harus memiliki jiwa bertanggungjawab

(akuntabilitas) terhadap profesinya.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik mengambil judul Pengaruh

Akuntabilitas Auditor dan Independensi Terhadap Kualitas Auditor Dengan

Etika Auditor Sebagai Variabel Moderasi (Studi Empiris pada Kantor Akuntan

Publik Semarang dan Surakarta).

2. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini digolongkan penelitian kuantitatif. Jenis data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yakni dengan menggunakan

kuesioner. Kuesioner dalam penelitian ini ditujukan pada responden (auditor) dari

Kantor Akuntan Publik di kota Semarang dan Surakarta. Populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Semarang

dan Surakarta. Penelitian ini mengambil sampel auditor-auditor pada Kantor Akuntan

Publik (KAP) di Semarang dan Surakarta dengan teknik pengambilan sampel adalah

purposive sampling. Adapun jenis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data

primer. Data primer diperoleh dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah

Page 8: PENGARUH AKUNTABILITAS DAN INDEPENDENSI TERHADAP …eprints.ums.ac.id/61954/14/NASKAH PUBLIKASI-252 donna.pdf · 2018-04-12 · menemukan suatu kesalahan atau pelanggaran yang terjadi

4

terstruktur. Sumber data dalam penelitian ini adalah skor masing-masing indikator

variabel yang diperoleh dari pengisian kuesioner yang telah dibagikan kepada auditor

independen yang bekerja di KAP Semarang dan Surakarta sebagai responden. Variabel

dependen adalah Kualitas Audit, sedangkan variabel independen adalah Akuntabilitas

dan Independensi. Variabel moderasi dalam penelitian ini adalah Etika Audit. Uji

kualitas data dengan menggunakan validitas dan uji reliabilitas. Uji validitas dilakukan

dengan tujuan untuk mengetahui kesahihan kuasioner. Uji validitas menggunakan

rumus korelasi product moment pearson melalui aplikasi SPSS 20. Dalam penelitian

ini pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan Pearson correlation yaitu

dengan cara menghitung korelasi antar nilai yang diperoleh dari pertanyaan-

pertanyaan, apabila Sig.(2-tailed) yang didapat memiliki nilai dibawah 0,05 berarti data

yangdiperoleh adalah valid. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan teknik

conbroach’s alpha. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable jika memberikan

nilai Cronbach Alpha > 0,60 (Nunnaly, 1967 dalam Ghozali, 2009:47).

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel

pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Menguji autokorelasi dalam

suatu model bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara variabel

pengganggu pada periode tertentu dengan variabel sebelumnya (Darayasa, Wisadha,

2016). Uji statistik yang digunakan untuk menguji normalitas residual dalam penelitian

ini adalah uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S), kriteria pengujian

K-S dengan menggunakan uji dua arah (two tailed test), yaitu: Ho: Data residual

berdistribusi normal, jika nilai Asymp. Sig lebih dari 0,05, Ho: Data residual tidak

berdistribusi normal, jika nilai Asymp. Sig kurang dari 0,05.

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang bebas dari

multikolinieritas adalah memiliki tolerance variabel bebas yang lebih dari 10% atau 0,1

atau sama dengan nilai Variance Inflation Factor (VIF) kurang dari 10 (Darayasa,

Wisadha, 2016). Pengujian heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan uji

Glejser. Jika nilai probabilitas signifikan di atas tingkat kepercayaan 5% atau 0,05

maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung adanya

heteroskedastisitas. Uji F menggunakan level of significant 5%, dengan

membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut tabel, apabila nilai F

hitung lebih besar dari nilai F tabel, maka model regresi dapat digunakan untuk

Page 9: PENGARUH AKUNTABILITAS DAN INDEPENDENSI TERHADAP …eprints.ums.ac.id/61954/14/NASKAH PUBLIKASI-252 donna.pdf · 2018-04-12 · menemukan suatu kesalahan atau pelanggaran yang terjadi

5

memprediksi. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2

yang

kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi

variable dependen amat terbatas.

Uji t ada 2 cara yaitu dengan melihat tingkat signifikan dan dengan

membandingkan antara nilai thitung dengan nilai ttabel. Untuk mengetahui ada tidaknya

pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel

dependen digunakan tingkat signifikan sebesar ⍺ = 0,05. Sedangkan, untuk

membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut tabel digunakan ketentuan

apabila nilai statistik thitung lebih tinggi dibandingkan nilai ttabel, maka menerima

hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara

individual mempengaruhi variabel dependen.

Langkah-langkah menguji hipotesa dengan distribusi t: Merumuskan Hipotesa.

Menentukan level of significance = α. Derajad keyakinan yang digunakan sebesar α =

1%, 5%, 10%, dengan: Dimana: df = degree of freedom/ derajad

kebebasan; n = Jumlah sampel; k = banyaknya koefisien regresi + konstanta.

Menentukan daerah keputusan, yaitu daerah dimana hipotesa nol diterima atau tidak.

Untuk mengetahui kebenaran hipotesis digunakan kriteria sebagai berikut: H0 diterima

apabila –t (α / 2; n – k) ≤ t hitung ≤ t (α / 2; n – k), artinya tidak ada pengaruh antara

variabel bebas terhadap variabel terikat; H0 ditolak apabila t hitung > t (α / 2; n– k)

atau –t hitung < -t (α / 2; n – k), artinya ada pengaruh antara variabel bebas terhadap

variabel terikat.

Gambar 1 Uji Hipotesis Dua Pihak

Jika hasil pengujian statistik menunjukan H0 ditolak, berarti variabel-variabel

independen secara individual mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Kualitas

Auditor. Tetapi apabila H0 diterima, berarti variabel-variabel independen tersebut tidak

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Kualitas Auditor. Analisis data

menggunakan alat analisis regresi moderating (Moderating Regression Analysis)

dengan persamaan sebagai berikut: KA = α + β1AK + β2ID + β3EA + β4AK*EA +

df = n – k

Page 10: PENGARUH AKUNTABILITAS DAN INDEPENDENSI TERHADAP …eprints.ums.ac.id/61954/14/NASKAH PUBLIKASI-252 donna.pdf · 2018-04-12 · menemukan suatu kesalahan atau pelanggaran yang terjadi

6

β5ID*EA + e; Dimana: KA = Kualitas Audit, α = konstanta, β = koefisien regresi, AK=

Akuntabilitas, ID = Independensi, EA = etika auditor, e = error.

3. HASIL ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Tabel 1 Data Sampel Penelitian

No Nama KAP Kuesioner

yang

disebar

Kuesioner

yang

kembali

Jumlah

kuesioner

yang terpakai

Wilayah Surakarta

44

1 KAP Dr. Payamta, CPA 6 6

2 KAP Wartono dan Rekan 6 5

Wilayah Semarang

1 KAP Bayudi, Yohana, Suzy dan Ari 6 5

2 KAP Tribowo Yulianti 6 5

3 KAP Sodikin dan Harijanto 6 6

4 KAP Ahmad, Rasyid, Hisbulan, Jery 6 6

5 KAP Beni, Tony, Frans dan Daniel 6 6

6 KAP Riza, Adi, Syahril dan Rekan 6 5

Total 48 44

Berdasarkan tabel 1 pada tahap pengembalian kuesioner peneliti menyebar

kuesioner pada 2 KAP di Surakarta dan 6 KAP di Semarang masing-masing KAP

penulis memberikan kuesioner sebanyak 6 eksemplar jadi 6 x 8 = 48 kuesioner

yang disebar, sedangkan terdapat beberapa kuesioner yang tidak kembali yaitu

sebanyak 4 eksemplar, dengan demikian sampel yang digunakan yaitu sebanyak 44

eksemplar (responden).

Tabel 2 Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin Jumlah Prosentase

Laki-laki 23 52,3%

Perempuan 21 47,7%

Total 44 100%

Sumber: Data Primer Diolah, 2018.

Berdasarkan tabel 2 rata-rata yang mendominasi adalah jenis kelamin laki-

laki yaitu sebanyak 23 orang dengan prosentase 52,3% dan jenis kelamin

perempuan sebanyak 21 orang dengan prosentase 47,7%.

Tabel 3 Umur Responden

Umur Jumlah Prosentase

20 – 24 tahun 10 22,7%

24 – 28 tahun 28 63,6%

> 28 tahun 6 13,6%

Total 44 100%

Sumber: Data Primer Diolah, 2018.

Page 11: PENGARUH AKUNTABILITAS DAN INDEPENDENSI TERHADAP …eprints.ums.ac.id/61954/14/NASKAH PUBLIKASI-252 donna.pdf · 2018-04-12 · menemukan suatu kesalahan atau pelanggaran yang terjadi

7

Berdasarkan tabel 3 yang mendominasi umur 24-28 tahun yaitu sebanyak

28 orang dengan prosentase 63,6%, kemudian umur 20-24 tahun sebanyak 10 orang

dengan prosentase 22,7% dan umur lebih dari 28 tahun sebanyak 6 orang dengan

prosentase 13,6%.

Tabel 4 Pendidikan Responden

Pendidikan Jumlah Prosentase

Strata 1 43 97,7%

Strata 2 1 2,3%

Total 44 100%

Sumber: Data primer diolah, 2018.

Berdasarkan tabel 4 yang mendominasi adalah pendidikan Strata I yaitu

sebanyak 43 orang dengan prosentase 97,7% dan Strata II sebnayak 1 orang dengan

prosentase 2,3%.

Tabel 5 Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

AK 44 12.00 20.00 16.0000 1.80439

ID 44 61.00 97.00 82.0227 8.10538

EA 44 16.00 38.00 28.0682 5.31517

KA 44 60.00 99.00 80.9773 8.75105

Valid N (listwise) 44

Sumber : Data diolah, 2018

Berdasarkan tabel 5 jumlah responden (N) ada 44, dari 44 responden ini

variabel akuntabilitas memiliki nilai maksimum sebesar 20,00, nilai minimum

sebesar 12,00, nilai rata-rata (mean) sebesar 16,0000 dan nilai standar devisiasi

sebesar 1,80439. Hal ini berarti dapat dikatakan bahwa auditor mempunyai tingkat

akuntabilitas yang tinggi.

Variabel independensi memiliki nilai maksimum sebesar 97,00, nilai

minimum sebesar 61,00, nilai rata-rata (mean) sebesar 82,0227 dan nilai standar

devisiasi sebesar 8,10538. Hal ini berarti dapat dikatakan bahwa auditor

mempunyai tingkat independensi yang tinggi.

Variabel Etika Auditor memiliki nilai maksimum sebesar 38,00, nilai

minimum sebesar 16,00, nilai mean sebesar 28,0682 dan nilai standar devisiasi

5,31517. Hal ini dibuktikan dapat dikatakan bahwa auditor mempunyai tingkat

etika auditor yang rendah.

Page 12: PENGARUH AKUNTABILITAS DAN INDEPENDENSI TERHADAP …eprints.ums.ac.id/61954/14/NASKAH PUBLIKASI-252 donna.pdf · 2018-04-12 · menemukan suatu kesalahan atau pelanggaran yang terjadi

8

Variabel Kualitas Audit memiliki nilai maksimum sebesar 99,00, nilai

minimum sebesar 60,00, nilai rata-rata (mean) sebesar 80,9773 dan nilai standar

devisiasi sebesar 8,75105. Hal ini dapat dikatakan bahwa auditor mempunyai

kualitas audit yang tinggi.

3.1 Hasil Uji Kualitas Data

Tabel 6 Uji Validitas Akuntabilitas

Nomor pertanyaan Rhitung Rtabel Keterangan

1. 0,798 0,297 Valid

2. 0,779 0,297 Valid

3. 0,727 0,297 Valid

4. 0,679 0,297 Valid

Sumber : Data primer diolah, 2018

Berdasarkan tabel 6, maka dapat dikemukakan bahwa hasil uji r-hitung pada

setiap item pertanyaan lebih besar daripada r-tabel. Sehingga semua item

pertanyaan dalam kuesioner variabel akuntabilitas adalah valid.

Tabel 7 Uji Validitas Independensi

Nomor pertanyaan Rhitung Rtabel Keterangan

1. 0,500 0,297 Valid

2. 0,526 0,297 Valid

3. 0,727 0,297 Valid

4. 0,628 0,297 Valid

5. 0,631 0,297 Valid

6. 0,753 0,297 Valid

7. 0,606 0,297 Valid

8. 0,600 0,297 Valid

9. 0,452 0,297 Valid

10. 0,426 0,297 Valid

11 0,429 0,297 Valid

12. 0,395 0,297 Valid

13. 0,540 0,297 Valid

14. 0,617 0,297 Valid

15. 0,377 0,297 Valid

16. 0,642 0,297 Valid

17. 0,429 0,297 Valid

18. 0,735 0,297 Valid

19. 0,790 0,297 Valid

20. 0,728 0,297 Valid

21. 0,377 0,297 Valid

22. 0,765 0,297 Valid

Sumber : Data primer diolah, 2018

Page 13: PENGARUH AKUNTABILITAS DAN INDEPENDENSI TERHADAP …eprints.ums.ac.id/61954/14/NASKAH PUBLIKASI-252 donna.pdf · 2018-04-12 · menemukan suatu kesalahan atau pelanggaran yang terjadi

9

Berdasarkan Tabel 7, maka dapat dikemukakan bahwa hasil uji r-hitung

pada setiap item pertanyaan lebih besar daripada r-tabel. Dengan demikian, semua

item pertanyaan yang digunakan dalam kuesioner variabel independensi adalah

valid.

Tabel 8 Uji Validitas Etika Auditor

Nomor pertanyaan Rhitung Rtabel Keterangan

1. 0,798 0,297 Valid

2. 0,624 0,297 Valid

3. 0,725 0,297 Valid

4. 0,690 0,297 Valid

5. 0,494 0,297 Valid

6. 0,501 0,297 Valid

7. 0,604 0,297 Valid

8. 0,336 0,297 Valid

9. 0,343 0,297 Valid

Sumber : Data primer diolah, 2018

Berdasarkan Tabel 8, maka dapat dikemukakan bahwa hasil uji r-hitung

pada setiap item pertanyaan lebih besar daripada r-tabel. Dengan demikian, semua

item pertanyaan yang digunakan dalam kuesioner variabel etika auditor adalah

valid.

Tabel 9 Uji Validitas Kualitas audit

Item pertanyaan Rhitung Rtabel Keterangan

1. 0,465 0,297 Valid

2. 0,618 0,297 Valid

3. 0,523 0,297 Valid

4. 0,742 0,297 Valid

5. 0736 0,297 Valid

6. 0,599 0,297 Valid

7. 0,771 0,297 Valid

8. 0,829 0,297 Valid

9. 0,832 0,297 Valid

10. 0,613 0,297 Valid

11. 0,494 0,297 Valid

12. 0,562 0,297 Valid

13. 0,623 0,297 Valid

14. 0596 0,297 Valid

15. 0,717 0,297 Valid

16. 0,837 0,297 Valid

17. 0,832 0,297 Valid

18. 0,804 0,297 Valid

19. 0,735 0,297 Valid

20. 0,812 0,297 Valid

Sumber : Data primer diolah, 2018

Page 14: PENGARUH AKUNTABILITAS DAN INDEPENDENSI TERHADAP …eprints.ums.ac.id/61954/14/NASKAH PUBLIKASI-252 donna.pdf · 2018-04-12 · menemukan suatu kesalahan atau pelanggaran yang terjadi

10

Berdasarkan Tabel 9, maka dapat dikemukakan bahwa hasil uji r-hitung

pada setiap item pertanyaan lebih besar daripada r-tabel. Dengan demikian, semua

item pertanyaan yang digunakan dalam kuesioner variabel kualitas audit adalah

valid.

Tabel 10 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan

AK

ID

EA

KA

0,730

0,902

0,727

0,935

Reliabel

Reliabel

Reliabel

Reliabel

Sumber : Data primer diolah, 2018

Berdasarkan tabel 10 bahwa nilai Alpha lebih dari 0,6. Oleh karena itu

dapat ditentukan bahwa semua instrumen penelitian ini adalah reliabel.

Tabel 11 Hasil Pengujian Normalitas Data

Variabel Zhitung Sign Kesimpulan

Unstandardized Residual 0,567 0,905 Data terdistribusi normal

Sumber : Data primer diolah, 2018

Berdasarkan tabel 11 diketahui bahwa nilai probabilitas > 0,05, maka data

tersebut berdistribusi normal.

Tabel 12 Hasil Uji Multikolinieritas

Variabel Independen Tolerance VIF Kesimpulan

AK

ID

EA

0,624

0,598

0,934

1,604

1,671

1,071

Terjadi multikolinearitas

Terjadi multikolinearitas

Terjadi multikolinearitas

Sumber: data primer diolah, 2018

Dari tabel 12 terjadi masalah multikolinearitas, hal ini ditunjukkan dengan

nilai Tolerance Value lebih kecil dari 0,1 dan nilai VIF lebih besar dari 10. Masalah

utama dalam menafsirkan variabel regresi adalah korelasi antara variabel

independen. Situasi ideal untuk peneliti akan memiliki sejumlah variabel

independen yang sangat berkorelasi dengan variabel dependen, tetapi dengan

sedikit korelasi antara mereka sendiri namun dalam kebanyakan situasi, khususnya

situasi yang melibatkan data respon.

Page 15: PENGARUH AKUNTABILITAS DAN INDEPENDENSI TERHADAP …eprints.ums.ac.id/61954/14/NASKAH PUBLIKASI-252 donna.pdf · 2018-04-12 · menemukan suatu kesalahan atau pelanggaran yang terjadi

11

Tabel 13 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Variabel Sig Keterangan

AK

ID

EA

AK_EA

ID_EA

0,966

0,657

0,594

0,786

0,917

Tidak terjadi heteroskedastisitas

Tidak terjadi heteroskedastisitas

Tidak terjadi heteroskedastisitas

Tidak terjadi heteroskedastisitas

Tidak terjadi heteroskedastisitas

Sumber: Data primer diolah, 2018

Berdasarkan tabel 13 besarnya nilai thitung lebih besar dari 0,05 (), sehingga

tidak ditemukan masalah heteroskedastisitas.

Tabel 14 Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Varibel Koefisien Regresi thitung Sig

Konstanta 59,825 0,799 0,429

AK -9,277 -2,615 0,013

ID 1,942 2,127 0,040

EA -0,784 -0,283 0,779

AK_EA 0,362 2,827 0,007

ID_EA -0,057 -1,602 0,118

KA = 59,825 - 9,277AK + 1,942ID - 0,784EA + 0,362AK*EA - 0,057ID*EA

Untuk menginterpretasi hasil dari analisis tersebut, dapat diterangkan:

Konstanta sebesar 59,825 dengan parameter positif menunjukkan bahwa

apabila akuntabilitas, independensi, etika auditor, AK_EA dan ID_EA meningkat

sebesar satu-satuan maka kualitas audit akan meningkat. Koefisien regresi

akuntabilitas menunjukkan koefisien yang negatif sebesar -9,277 dengan demikian

dapat diketahui bahwa akuntabilitas dapat menurunkan kualitas audit.Koefisien

regresi independensi menunjukkan koefisien yang positif sebesar 1,942 dengan

demikian dapat diketahui bahwa independensi dapat meningkatkan kualitas audit.

Koefisien regresi etika auditor menunjukkan koefisien yang negatif sebesar -0,784

dengan demikian dapat diketahui bahwa etika auditor dapat menurunkan kualitas

audit.

Koefisien regresi AK_EA menunjukkan koefisien yang positif sebesar

0,362 dengan demikian dapat diketahui bahwa AK_EA dapat meningkatkan

kualitas audit. Koefisien regresi ID*EA menunjukkan koefisien yang negatif

sebesar -0,057 dengan demikian dapat diketahui bahwa ID*EA dapat menurunkan

kualitas audit.

Page 16: PENGARUH AKUNTABILITAS DAN INDEPENDENSI TERHADAP …eprints.ums.ac.id/61954/14/NASKAH PUBLIKASI-252 donna.pdf · 2018-04-12 · menemukan suatu kesalahan atau pelanggaran yang terjadi

12

Tabel 15 Hasil Uji F

Fhitung Ftabel p-value Keterangan

5,192 2,61 0,001 Ho ditolak

Sumber: Data primer diolah, 2018

Dari tabel 15 diketahui bahwa Fhitung > Ftabel yaitu 5,192 > 2,61 dan nilai

signifikansi = 0,001 < = 0,05. Hal ini berarti Ho ditolak, sehingga variabel

akuntabilitas, independensi, etika auditor, AK*EA dan ID*EA berpengaruh secara

bersama-sama terhadap kualitas audit.

Tabel 16 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .637a

.406 .328 7.17526

Hasil perhitungan untuk nilai R2 diperoleh dalam analisis regresi berganda

angka koefisien determinasi dengan adjusted-R2 Model 1 sebesar 0,328. Hal ini

berarti bahwa 32,8% variasi variabel kualitas audit dapat dijelaskan oleh variabel

akuntabilitas, independensi, etika auditor, AK*EA dan ID*EA, sedangkan sisanya

yaitu 67,2% dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar model yang diteliti.

Tabel 17 Hasil Uji t

Variabel thitung ttabel Sig. Keterangan

AK

ID

AK_EA

ID_EA

-2,615

2,127

2.827

-1,602

2,021 0,013

0,040

0.007

0,118

H1 diterima

H2 diterima

H3 diterima

H4 ditolak

Sumber: Data primer diolah, 2018

Variabel akuntabilitas diketahui nilai thitung (-2,615) lebih besar daripada

ttabel (-2,021) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,013 < = 0,05. Oleh karena

itu, H1 diterima, artinya akuntabilitas mempunyai pengaruh terhadap kualitas

audit. Variabel independensi diketahui nilai thitung (2,127) lebih besar daripada ttabel

(2,021) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,040 < = 0,05. Oleh karena itu,

H2 diterima, artinya independensi mempunyai pengaruh terhadap kualitas audit.

Variabel etika auditor diketahui nilai thitung (-0,283) lebih kecil daripada ttabel (-

2,021) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,779 < = 0,05. Oleh karena itu,

H3 diterima, artinya AK*EA mempunyai pengaruh terhadap kualitas audit.

Variabel ID*EA diketahui nilai thitung (-1,602) lebih kecil daripada ttabel (-2,021)

atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,118 > = 0,05. Oleh karena itu, H4

ditolak, artinya ID*EA tidak mempunyai pengaruh terhadap kualitas audit

Page 17: PENGARUH AKUNTABILITAS DAN INDEPENDENSI TERHADAP …eprints.ums.ac.id/61954/14/NASKAH PUBLIKASI-252 donna.pdf · 2018-04-12 · menemukan suatu kesalahan atau pelanggaran yang terjadi

13

3.2 Pembahasan

Variabel akuntabilitas diketahui nilai thitung (-2,615) lebih besar daripada

ttabel (-2,021) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,013 < = 0,05. Oleh karena

itu, H1 diterima, artinya akuntabilitas mempunyai pengaruh terhadap kualitas audit.

Gambar 2 Hubungan antara AK terhadap KA

Hasil ini menunjukkan bahwa semakin tinggi akuntabilitas seorang auditor maka

semakin tinggi pula kualitas audit yang dihasilkan, sehingga seorang auditor

dituntut untuk mempertanggungjawabkan kepada masyarakat atas hasil kegiatan

audit yang telah dikerjakannya, mengusahakan yang terbaik saat memeriksa

laporan keuangan, serta menyelesaikan dengan baik tentunya rasa tanggungjawab

yang tinggi hingga kegiatan audit selesai.

Variabel independensi diketahui nilai thitung (2,127) lebih besar daripada ttabel

(2,021) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,040 < = 0,05. Oleh karena itu,

H2 diterima, artinya independensi mempunyai pengaruh terhadap kualitas audit.

Gambar 3 Hubungan antara ID terhadap KA

Hasil ini menunjukkan bahwa semakin tinggi independensi seorang auditor maka

semakin baik kualitas audit yang dihasilkan, dengan sikap independen yang

dimiliki auditor maka auditor akan sangat kecil terpengaruh oleh klien. Dengan

demikian, proses audit akan dilakukan dengan transparan sehingga mampu

meningkatkan kualitas audit yang dihasilkan.

Variabel AK*EA diketahui nilai thitung (2,827) lebih besar daripada ttabel

(2,042) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,007 < = 0,05. Oleh karena itu,

H4 diterima, artinya AK*EA mempunyai pengaruh terhadap kualitas audit.

Gambar 4 Hubungan antara AK*EA terhadap KA

Akuntabilitas Kualitas Austor

Berpengaruh

Berpengaruh Independensi Kualitas Auditor

Akuntabilitas Kualitas Audit Berpengaruh

Etika Auditor

Tidak

Berpengaruh Berpengaruh

Page 18: PENGARUH AKUNTABILITAS DAN INDEPENDENSI TERHADAP …eprints.ums.ac.id/61954/14/NASKAH PUBLIKASI-252 donna.pdf · 2018-04-12 · menemukan suatu kesalahan atau pelanggaran yang terjadi

14

Hasil ini menunjukkan bahwa salah satu indikator pengukuran tingkat akuntabilitas

adalah seberapa besar motivasi mereka untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut dan

motivasi dalam diri seseorang akan mendorong keinginan setiap individu untuk

melakukan kegiatan-kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan apabila auditor

memiliki etika yang tinggi maka tujuan tersebut tidak hanya untuk kepentingan

pribadi, melainkan untuk kepentingan para pengguna informasi, sehingga hasil

audit benar-benar berkualitas. Dengan demikian etika auditor dalam memoderasi

hubungan antara akuntabilitas dengan kualitas berpengaruh signifikan terhadap

kualitas audit. Variabel etika auditor dianggap sebagai variabel Moderasi Semu (

Quasi Moderator).

Variabel ID*EA diketahui nilai thitung (-1,602) lebih kecil daripada ttabel (-

2,021) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,118 > = 0,05. Oleh karena itu,

H5 ditolak, artinya ID*EA tidak mempunyai pengaruh terhadap kualitas audit.

Gambar 5 Hubungan antara ID*EA terhadap KA

Hasil ini menunjukkan bahwa ketika auditor dan manajemen tidak mencapai kata

sepakat dalam aspek kinerja, maka kondisi ini dapat mendorong manajemen untuk

memaksa auditor melakukan tindakan yang melawan standar, termasuk dalam

pemberian opini. Kondisi ini akan sangat menyudutkan auditor sehingga ada

kemungkinan bahwa auditor akan melakukan apa yang diinginkan oleh pihak

manajemen. Dengan demikian etika auditor dalam memoderasi hubungan antara

independensi dengan kualitas audit tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas

audit. Variable etika auditor dianggap sebagai variabel Moderasi Potensial

(Homologister Moderator).

Penelitian ini menguji variable independen (Akuntabilitas dan

Independensi) terhadap variabel dependen (Kualitas Audit). Adanya ketidak

konsistenan hasil penelitian antar variabel independen terhadap variabel dependen,

Kualitas Audit

Etika Auditor

Independensi Berpengaruh

Tidak

Berpengaruh

Tidak Berpengaruh

Page 19: PENGARUH AKUNTABILITAS DAN INDEPENDENSI TERHADAP …eprints.ums.ac.id/61954/14/NASKAH PUBLIKASI-252 donna.pdf · 2018-04-12 · menemukan suatu kesalahan atau pelanggaran yang terjadi

15

maka timbul faktor kontijensi. Adanya faktor kontijensi maka peneliti

menambahkan variabel moderasi pada penelitian ini yaitu Etika auditor.

4. PENUTUP

Berdasarkan pada hasil analisis data dan pembahasan sebelumnya, maka

kesimpulan dari penelitian adalah sebagai berikut: Akuntabilitas mempunyai pengaruh

terhadap kualitas audit, Independensi mempunyai pengaruh terhadap kualitas audit,

Etika auditor tidak mempunyai pengaruh terhadap kualitas audit, Etika Auditor

memoderasi pengaruh Akuntabilitas terhadap Kualitas Audit, sehingga Etika Auditor

dianggap sebagai variabel Moderasi Semu (Quasi Moderator), Etika Auditor tidaak

memoderasi pengaruh Independensi terhadap Kualitas Audit, sehingga Etika Auditor

dianggap sebagai variabel Moderasi Potensial (Homologister Moderator), Hasil

analisis F test diketahui bahwa Fhitung > Ftabel yaitu 5,192 > 2,61 dan nilai signifikansi =

0,000 < = 0,05. Hal ini berarti Ho ditolak, sehingga variabel akuntabilitas,

independensi, etika auditor, Etika Auditor memoderasi Akuntabilitas dan Etika Auditor

memoderasi Independensi berpengaruh secara bersama-sama terhadap kualitas audit.

Keterbatasan yang penulis hadapi dalam penelitian ini antara lain: pengumpulan

data menggunakan kuesioner, sehingga peneliti tidak dapat mengontrol responden

dalam menjawab instrument penelitian. Akibatnya terdapat kuesioner yang jawabannya

diluar ketentuan, serta terbatas pada variabel yang diteliti yaitu akuntabilitas,

independensi terhadap kualitas audit dan etika auditor sebagai variabel pemoderasi.

Sedangkan beberapa saran yang dapat peneliti sampaikan antara lain: Bagi

kantor KAP sebaiknya terus memperhatikan terhadap kode etik profesionalnya

sehingga hasil pemberian opini yang diberikan pun sesuai dengan kenyataan yang ada.

Diharapkan bagi kantor KAP untuk dapat menjaga dan mempertahankan

kompetensi, independensi dan meningkatkan etika dalam memberikan jasa audit,

sehingga kualitas proses audit dapat dipertahankan.

Bagi penelitian mendatang sebaiknya menambah variabel selain akuntabilitas,

independensi terhadap kualitas audit dan etika auditor sebagai variabel pemoderasi.

Page 20: PENGARUH AKUNTABILITAS DAN INDEPENDENSI TERHADAP …eprints.ums.ac.id/61954/14/NASKAH PUBLIKASI-252 donna.pdf · 2018-04-12 · menemukan suatu kesalahan atau pelanggaran yang terjadi

16

DAFTAR PUSTAKA

Adiguna, M., Satria, A dan Suprayitno, G. 2015. Faktor-faktor yang Memepengaruhi

Kualitas Hasil Pemeriksaan (Studi Empiris pada Inspektorat Kabupaten Bogor).

Jurnal Aplikasi Manajemen (JAM). Volume 13. No. 1.

Agustin, R dan Pertiwi, NP. 2013. Pengaruh Kompetensi, Independensi dan

Profesionalisme terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada Kantor Akuntan

Publik Se- Sumatera). Jurnal Ekonomi. Volume 21 No. 3.

Alim, M.N., Hapsari., T dan Puwanti. L. 2007. Pengaruh Kompetensi dan Independensi

terhadap Kualitas Audit dengan Etika Auditor sebagai variable moderasi.

Simposium Nasional Akuntansi X. 26-28 Juli. Makassar.

Ardini, L. 2010. Pengaruh Kompetensi, Independensi, Akuntabilitas dan Motivasi

Terhadap Kualitas Audit. Majalah Ekonomi. Tahun XX, No. 3 Desember.

Arthur, WH. 1988. Auditing: Norma dan Prosedur. Edisi Kesembilan, Jilid 1 Hal. 78.

Badjuri, A. 2012. Analysis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Hasil Pemeriksaan

Audit Sektor Publik (Studi Empiris pada BPKP Perwakilan Jawa Tengah).

Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan. Volume 1. No. 2. ISSN 1979-

4878.

Darayasa, I, M dan Wishada, IGS. 2016. Etika Auditor Sebagai Pemoderasi Pengaruh

Kompetensi Dan Independensi Pada Kualitas Audit Di Kota Denpasar. E-Jurnal

Akuntansi Universitas Udayana. Volume 15.1:142-170. ISSN 2302-8556

Dewi, DAC, dan Budiartha, I, Ketut, 2015. Pengaruh Kompetensi Dan Independensi

Auditor Pada Kualitas Audit Dimoderasi Oleh Tekanan Klien. E-Jurnal Akuntansi

Universitas Udayana.11.1:197-210. ISSN 2302-8556

Dwimilten, E dan Riduwan, A. 2015. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Audit.

Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi. Volume 4. No. 4.

Febriyanti, R. 2014. Pengaruh Independensi, Due Professional Care Dan Akuntabilitas

Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Kantor Akuntanpublik Di Kota

Padang Danpekanbaru). Skripsi.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi analisis multivariate dengan program IBM SPSS 19. Edisi

kelima. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Huttabarat, G. 2012. Pengaruh Time Budget Pressure dan Etika Auditor Terhadap

Kualitas Audit. Jurnal Ilmiah ESAI. Volume 6. No. 1. ISSN 1978-6034.

Indriantoro, N dan Supomo, B. 2001. Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta. BPFE.

Page 21: PENGARUH AKUNTABILITAS DAN INDEPENDENSI TERHADAP …eprints.ums.ac.id/61954/14/NASKAH PUBLIKASI-252 donna.pdf · 2018-04-12 · menemukan suatu kesalahan atau pelanggaran yang terjadi

17

Kurnia, W, Khomsiyah dan Sofie. 2014. Pengaruh Kompetensi, Independensi, Tekanan

Waktu, Dan Etika Auditor Terhadap Kualitas Audit. E-Jurnal Akuntansi Fakultas

Ekonomi Universitas Trisakti. Volume 1 No. 2. Hal.49-67. ISSN: 2339-0832.

Lestari, PDA, Werastuti, DM, dan Sujana, E. 2015. Analisis Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Kualitas Audit Bpk Ri Perwakilan Provinsi Bali. e- Jurnal S1 Ak

Universitas Pendidikan Ganesha. Volume 3 No. 1.

Nainggolan, E, P. 2016. Pengaruh Akuntabilitas, Objektivitas terhadap Kualitas Audit

dengan Etika Auditor sebagai variabel moderasi Study Kasus pada Kantor Akuntan

Publik di Kota Medan. HUMAN FALAH: Vol.3 No.1 Januari-Juni 2016.

Nandari, AWS dan Latrini, MY. 2015. Pengaruh Sikap Skeptis, Independensi, Penenrapan

Kode Etik, dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit. E-Jurnal Akuntansi

Universitas Udayana 10.1: 164-181. ISSN : 2302-8578.

Nirmala, RPA dan Cahyonowati, N. 2013. Pengaruh Independensi, Pengalaman,

Dueprofessional Care, Akuntabilitas, Kompleksitasaudit, Dan Time Budget

Pressure Terhadap Kualitasaudit (Studi Empiris Pada Auditor Kap Di Jawa

Tengah Dan Diy). Diponegoro Journal Of Accounting. Volume 2, Nomor 3, Tahun

2013, Halaman 1-13. ISSN (Online): 2337-3806.

Persson, U. 2011. Factor Affecting Audit Quality, Number of Assignments and age of the

auditor. Student Umea School of Business.

Prasetyo, DF dan Suwarno, AE. 2016. Pengaruh Independensi, Kompetensi, Integritas,

Obyetifitas dan Pengalaman Terhadap Kualitas Audit (Studi pada Kantor Akuntan

Publik di Jawa Tengah). Seminar Nasional dan The 3rd Call for Syariah Paper.

ISSN 2460-0784. Syariah Paper Accounting FEB UMS.

Pratistha, KD dan Widhiyani, NLS. 2014. Pengaruh Independensi auditor dan besaran

Fee Audit terhadap Kualitas Proses Audit. E-Jurnal Akuntansi Universitas

Udayana 6.3: 419-428. ISSN: 2302-8556.

Purnamasari, D dan Hernawati, E. 2013. Pengaruh Etika Auditor, Pengalaman,

Pengetahuan dan Perilaku Disfungsional Terhadap Kualitas Audit. Jurnal NeO-

Bis. Volume 7 No. 2.

Purwanda, E dan Harahap EA. 2015. Pengaruh Akuntabilitas dan Kompetensi terhadap

Kualitas Audit (Survey pada Kantor Akuntan Publik di Bandung). Jurnal

Akuntansi/ Volume XIX, No.03, hal: 357-369.

Samsi, N. 2012. Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Dan Kompetensi Terhadap

Kualitas Hasil Pemeriksaan Dengan Kepatuhan Etika Auditor Sebagai Variabel

Pemoderasi. Jurnal ilmu dan Riset Akuntansi. Volume 1 No. 12.

Susilawati dan Atmawinata MR, 2014. Pengaruh Profesionalisme Dan Independensi

Auditor Internal Terhadap Kualitas Audit: Studi Pada Inspektorat Propinsi Jawa

Barat. Jurnal Etikonomi Volume 13 No. 2.

Page 22: PENGARUH AKUNTABILITAS DAN INDEPENDENSI TERHADAP …eprints.ums.ac.id/61954/14/NASKAH PUBLIKASI-252 donna.pdf · 2018-04-12 · menemukan suatu kesalahan atau pelanggaran yang terjadi

18

Solimun, 2011. Analisis Variabel moderasi dan Mediasi. Program Studi Statistika FMIPA

Universitas Brawijaya. Malang.

Usman. 2016. Effect Of Experience and Accountability On The Quality Of Internal Audit.

International Journal of Scientific and Technology Research. Volume 5, Issue 3.

ISSN 2277-8616.

Wiratama, WJ dan Budiartha, K. 2015. Pengaruh Independensi, Pengalaman Kerja, Due

Professional Care Dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit. E-Jurnal Akuntansi

Universitas Udayana 10.1:91-106. ISSN: 2302-8578.

Zeyn, E. 2014. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Audit Internal Pemerintah

Daerah Melalui Independensi dan Kompetensi Auditor Internal (Survei pada

Inspektorat Pemerintah Daerah Se-Jawa Barat).

www.multiparadigma.lecture.ub.ac.id.