Upload
others
View
0
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH HARGA, SISTEM PEMBELIAN TIKET ONLINE DAN
KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
TIKET KERETA API ARGO PARAHYANGAN BEKASI – BANDUNG DI
STASIUN BEKASI DI STASIUN BEKASI
Penulis (Faisal Reza Wahyudi), Penulis (Suryanti., S.E., MM)
Prodi Manajemen Universitas Pelita Bangsa
Email : [email protected]
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh masing-masing variabel harga
(X1), sistem pembelian tiket online (X2), kualitas pelayanan (X3) keputusan
pembelian (Y). Objek yang menjadi penelitian ini adalah penumpang kereta api
argo parahiyangan Bekasi- Bandung. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif.
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif
dengan mengumpulkan data primer melalui metode survei dengan penyebaran
kuisioner secara online dan terbuka. Data yang diperoleh kemudian dilakukan
analisis dengan menggunakan program SPSS 23 dan uji pengaruh yang digunakan
menggunakan uji regresi linier berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga, sistem pembelian tiket online dan
kualitas pelayanan berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap keputusan
pembelian tiket kereta api argo parahyangan di Stasiun Bekasi
Kata kunci : Harga, Sistem Pembelian Tiket Online, Kualitas Pelayanan,
Keputusan Pembelian
PENDAHULUAN
Mobilitas masyarakat yang semakin
tinggi dan minimnya waktu untuk
melakukan kegiatan diluar pekerjaan
menjadi problem untuk orang-orang
yang sangat sibuk. Banyak orang
sibuk dengan gadget untuk mencari
informasi, bersosial media, bahkan
memenuhi kebutuhan hidup dan
membeli kebutuhan hidup sehari –
hari bisa dilakukan semuanya melalui
smartphone.
Perubahan lain yang dirasakan saat
ini adalah banyak orang yang
menjadikan hobinya sebagai
pekerjaan seperti travelling. Banyak
masyarakat yang melakukan
travelling atau perjalananan wisata
menggunakan paket tour ataupun
backpacker. Melakukan travelling
seperti sudah menjadi kebutuhan
premier masyarakat untuk
melepaskan penat dan stress selama
bekerja maka untuk merencakanya
maka diperlukan bantuan alat
transportasi.
Manusia memulai aktivitas maupun
kegiatan yang menjadi rutinitas.
Didalam melakukan segala
aktivitasnya manusia membutuhkan
bantuan alat transportasi. Aktivitas
atau kegiatan manusia bergerak dari
tempat satu ketempat yang lain
disebut juga dengan kegiatan
tranportasi. Alat transportasi menjadi
alat penolong bagi manusia
melakukan aktivitasn karena
membantu untuk berpindah-pindah
dari tempat satu ketempat yang lain.
Manusia tidak bisa melakukan
kegiatan jika tidak ada alat
tranportasi. Berbeda dengan zaman
dahulu dimana sangat sulit untuk
mendapatkan bahkan menggunakan
alat tranportasi karena hidup dengan
berpimdah-pindah dan ditambah
akses jalan yang masih sulit untuk
dilalui. Saat ini, semakin hari semakin
banyak pula kemudahan untuk
memudahkan masyarakat, khususnya
dibidang tranportasi.
Tranportasi modern dirasa mampu
memnghilangkan hambatan jarak
(distance) dan hambatan waktu
(time). Kemajuan dan perkembangan
tranportasi modern mendorong
peningkatan kebutuhan manusia
dalam melakukan perjalanan
kejumlah yang lebih besar dan lebih
sering. Di Indonesia alat transportasi
dibagi menjadi tiga jenis yaitu,
transportasi darat, laut, dan udara.
Salah satu jenis transportasi darat
adalah kereta api.
PT Kereta Api Indonesia (Persero),
Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
yang bergerak dalam
penyelenggaraan pelayanan
transportasi darat khusunya kereta api
dalam rangka memperlancar arus
perpindahan orang atau barang secara
masal. Sebagai salah satu alat
tranportasi umum, kereta api cukup
diminati oleh masyarakat Indonesia
salah satunya kereta api memiliki
jalur khusus sehingga tidak
mengalami kemacetan dan waktu
keberangkatan dan kedatangan yang
sudah pasti, meskipun dalam
beberapa keadaan kereta api akan
mengalami keterlambatan.
Menggunakan kereta api saat ini
semakin nyaman apabila
dibandingkan dengan beberapa tahun
yang lalu diamana didalam stasiun
masih banyak melihat pedagang
asongan yang menjual makanan,
minuman, hingga pakaian. Hal
tersebut mengurangi kenyamanan
penumpang selama perjalanan
sehingga dikeluarkan kebijakan yang
melarang siapa saja untuk memasuki
stasiun kecuali penumpang dan
petugas.
Tabel 1
Tahun Jumlah Penumpang
Tahun Jumlah
Penumpang
2018 431.661
2019 233.534
2020 215.654
2021 156.719
Faktor lain juga yang menjadi alasan
masyrakat dalam menggunakan jasa
kereta api adalah harga. Harga
menjadi pertimbagan oleh
masyarakat sebelum melakukan
tranksasi jual beli ataupun transaksi
lainya. Sebagai konsumen
menganggap harga bukan menjadi
persoalan utama karena berapa saja
harga yang harus dibayarkan akan
tetap membeli barang atau jasa.
Tetapi ada juga konsumen yang
terlebih dahulu mempertimbangkan
harga sebelum memutuskan untuk
membeli barang atau menggunakan
jasa.
Harga tiket kereta api cukup beragam
karena kereta api terbagi menjadi
beberapa kelas, yaitu kelas eksekutif,
kelas bisnis, maupun kelas ekoomi.
Perbedaan harga tiket, waktu tempuh
serta kualitas pelayanan yang akan
didapat juga akan menjadi
pertimbangan bagi para calon
penumpang sebelum memutuskan
menggunakan jasa kereta api atau jasa
tranportasi lain. Harga tiket pesawat
yang lumayan mahal menjadi
pertimbangan masyarakat untuk
menggumakan transportasi kereta api,
terutama dalam lingkup perjalan antar
kota ataupun antar provinsi di Pulau
Jawa. Walapun begitu adapun moda
transportasi yang memiliki harga
yang lebih murah dibandingkan
kereta api yaitu bis. Untuk trasportasi
jurusan Bekasi – Bandung selain
lereta api para penumpang juga
memiliki opsi lain yaitu memakai bis,
akan tetapi dari segi ketepatan waktu,
kenyamanan dan keamanan kereta api
unggul dari moda transportasi bis.
Perkembangan teknologi juga
membuat manusia akan kebutuhan
jasa mengalami peningkatan.
Kebutuhan alat transportasi muncul
seiring dengan semakin banyaknya
kebutuhan manusia yang harus
dipenuhi. Kereta api sebagai salah
satu alat transportasi juga berperan
didalamnya. PT KAI (Persero)
sebagai perusahaan kereta api harus
mampu mengatasi kebutuhan
konsumen bahkan sebelum konsumen
membutuhkanya. kebutuhan alat
tranportasi tidak hanya diperuntukan
untuk membantu manusia memenuhu
kebutuhanya tetapi juga dibutuhkan
rasa aman pada saat menggunakan
alat transportasi tersebut. Setiap alat
transportasi memiliki tingkat
pemenuhan kebutuhan yang berbeda
– beda. Untuk kereta api dipilih
karena bebas dari kemacetan dan juga
waktu tiba yang sudah dipastikan.
Kebutuhan alat transportasi akan
berbeda pada setiap indvidu.
Alat tranportasi sehari-hari yang
digunankan oleh masyarakat
dibedakan menjadi alat transportasi
pribadi dan tranportasi umum. Alat
tranportasi pribadi contohnya sepeda,
sepada motor, mobil. Sedangkan
untuk alat tranportasi umum
contohnya angkutan, bis, kereta api
dan adapula yang terbaru seperti ojek
online. Kemunculan dan
perkembangan ojek online tidak
terlepas dari semakin majunya
teknologi. Perkembangan teknologi
tersebut juga turut memunculkan
banyaknya aplikasi-aplikasi terbaru
salah satunya yang dikeluarkan oleh
PT. KAI (Persero) yaitu KAI Access.
Aplikasi KAI Access diharapkan
memberikan kemudahan bagi calon
penumpang yang akan memesan tiket
kereta api. Berikut tampilan KAI
Access.
Sistem pembelian dan pemesenan
tiket kereta api saat ini semakin
banyak memberikan kemudahan.
Pembelian dan reservasi tiket
beberapa tahun lalu harus dilakukan
secara langsung melalu loket tetapi
saat ini pemesanan bisa dilakukan
hanya menggukan smartphone ataupu
computer yang terhubung dengan
internet. Saat ini tidak semua
masyarakat mampu untuk mengakse
internet karena berbagai factor. Salah
satunya belum terhubung jaringan
internet secara merata dan juga belum
memiliki alat untuk mengakses
internet.
Selain adanya kemudahan dalam
pembelian tiket dan kenyamanan di
gerbong kereta. PT KAI (Persero)
perusahaan yang memegang kendali
utama usaha kereta api di Indonesia,
perusaaan ini juga terus meningkat
kualitas pelayanan. Menurut Kotler,
pelayanan merupakan sebuah
kegiatan yang ditawarkan satu pihak
ke pihak yang lainya akan tetapi
barang yang ditawarkan tidak akan
tgerwujud dan juga tidak memliki ha
katas milik. Kunci utana PT KAI
(persero) didalam meningkatkan
kualitas pelayanan adalah dengan
terus menerus meningkatkan
kenyamanan bagi seluruh konsumen
kereta api. Petugas yang ramah, baik,
dan tanggap dalam melakukan
tugasnya akan membuat konsumen
merasa senang karena kebutuhan dan
kesulitan yang dialami akan dapat
terselesaikan. semakin baik kualitas
pelayanan yang diberikan oleh
perusahaan maka konsumen akan
merasa puas sehingga akan muncul
peluang jika konsumen akan
melakukan keputusan pembelian
secara berulang.
Stasiun Bekasi yang merupakan
stasiun yang memiliki mobilitas
tinggi dan padat juga menjadi alasan
dilakukan penelitian untuk
mengetahui mengapa jumlah
pengguna jasa kereta api di stasiun
Bekasi untuk beberapa tahun ini
cenderung mengalami penurunan
karena dimasa pandemi saat ini
pemerintah membatasi kegiatan
masyarakat atau mobilitas
masyarakat untuk berpergian baik
dari ataupun menuju Bekasi demi
memutus tali penyebaran COVID19.
Akan tetapi pihak KAI juga
memberikan pelayanan terbaik saat
pandemi saat ini dengan cara
melakukan penerapan 3M yaitu
mencuci tangan, menggunakan
masker, dan mejaga jarak dan pihak
KAI juga mengetatkan peraturan bagi
para penumpang kereta untuk selalu
membawa hasil rapid tes negatif
covid 19. Pihak KAI juga melakukan
pembatasan penumpang disetiap
gerbongnya dan hanya menggunakan
2 kursi untuk 1 penumpang.
Berdasarkan latar belakang tersebut
maka peneliti akan melakukan
penelitian denga judul “Pengaruh
Harga, Sistem Pembelian Tiket
Online, Dan Kualitas Pelayanan
Terhadap Keputusan Pembelian
Tiket Kereta Api Argo
Parahyangan Di Stasiun Bekasi
(Studi Kasus Penumpang Kereta
Api Argo Parahyangan Bekasi -
Bandung)”
TINJAUAN PUSTAKA DAN
HIPOTESIS
Pengertian Keputusan Pembelian
Keputusan Pembelian, menurut
Kotler dan Amstrong (2013 : 20)
adalah tahap dalam proses
pengambilan keputusan pembeli
dimana konsumen benar - benar
membeli. Pemasar harus
mengetahui siapa saja yang
berperan dalam keputusan
pembelian serta peran apa yang
dimainkan oleh masing - masing
orang tersebut.
Keputusan Konsumen, menurut
Swasta dan Irawan (2008) dalam
Sinambow (2015), adalah motif
atau dorongan yang timbul
terhadap sesuatu dimana pembeli
melakukan pembelian disebabkan
adannya kebutuhan dan keinginan.
Indikator Keputusan Pembelian
Ada beberapa indikator dalam
pengambilan keputusan pembelian
(Kotler, 2004: 291), yaitu:
a. Kemantapan pada sebuah
produk, yaitu kemantapan
keyakinan pelanggan dalam
memilih suatu produk yang produk
yang akan dibeli nya.
b. Kebiasaan dalam membeli
produk, yaitu kebiasaan
konsumen untuk membeli produk
yang sama, karena produk tersebut
telah sesuai dengan apa yang
diharapkannya.
c. Memberikan rekomendasi
kepada orang lain, yaitu kesedian
konsumen untuk
merekomendasikan produk yang
telah dirasakannya kepada teman
atau keluarga , baik dari segi
pelayanan yang memuaskan
,ataupun manfaat yang di dapat
dari pembelian produk tersebut.
d. Melakukan pembelian ulang,
yaitu kesedian konsumen untuk
datang dan membeli kembali
produk yang telah mereka beli
dan rasakan kualitas nya.
Pengertian Harga
Menurut Kotler dan Amstrong
(2015), mereka mendefinisikan harga
sebagai sejumlah uang yang harus
dibayarkan oleh konsumen untuk
mendapatkan produk atau jasa.
Secara historis, harga menjadi
pertimbangan utama yang
mempengaruhi pilihan pembeli.
Setyaningrum (2015) menyebutkan di
dalam bukunya bahwa penetapan
harga merupakan bagian yang sangat
penting dan kompleks dalam
manajemen pemasaran. Di satu
pihak, menetapkan harga merupakan
sebuah elemen strategis yang juga
sangat kritis, menjadi penting di
dalam bauran pemasaran karena
menjelaskan persepsi mengenai
kualitas.
Indikator Harga
Menurut Kotler dan Armstrong
(2008:278) yang diterjemahkan oleh
Sabran ada empat indikator yang
mencirikan harga yaitu:
1. Keterjangkauan harga
Harga yang diberikan oleh
perusahaan terhadap produk mereka
dapat dijangkau oleh para
konsumennya. Harga yang sesuai dan
terjangkau tentunya akan menjadi
pertimbangan konsumen untuk
membeli produk mereka.
2. Kesesuaian harga
Dengan kualitas produk Harga yang
diberikan oleh perusahan terhadap
produknya sesuai dengan kualitas
produk yang mereka hasilkan,
misalnya jika harganya tinggi maka
kualitas produk yang diberikan pun
memiliki kualitas yang tinggi
sehingga konsumen pun merasa tidak
keberatan jika membeli produk
tersebut.
3. Daya saing harga
Dalam pasar, perusahaan sebaiknya
juga memperhatikan bahwa harga
yang diberikan memiiki daya saing
yang tinggi terhadap para
kompetitornya. Jika harga yang
diberikan terlampau tinggi di atas
harga para kompetitor maka produk
tersebut tidak memiliki daya saing
yang baik.
4. Kesesuaian harga
Dengan manfaat. Manfaat produk
yang dimiliki harus sesuai dengan
harga yang diberikan oleh perusahaan
terhadap produk mereka. Ada
baiknya jika harga yang tinggi
memiliki manfaat produk yang tinggi
pula.
Peranan Harga
a) Peranan dan alokasi harga
Fungsi harga yang dapat membantu
konsumen untuk mendapatkan
manfaat tertinggi yang diharapkan
berdasarkan cara membelinya.
Dengan begitu, adanya harga akan
membantu pelanggan untuk dapat
memutuskan cara mengalokasikan
pembeliannya pada berbagai jenis
barang dan jasa. Pelanggan akan
membandingkan harga dari beberapa
alternatif yang tersedia, kemudian
akan dapat mengambil keputusan dan
mengalokasikan dana sesuai apa yang
diinginkan.
b) Peranan Informasi dari Harga
Fungsi harga dalam memperkenalkan
produk kepada pelanggan tentang
faktor-faktor yang terdapat di
dalamnya, seperti kualitas. Hal ini
mempunyai manfaat utama dalam
situasi dimana pembeli mengalami
kesulitan dalam menilai faktor
produksi atau manfaat secara objektif.
Untuk persepsi yang sering muncul
adalah bahwa harga yang tinggi
mencerminkan kualitas yang tinggi.
Dari beberapa definisi di atas dapat
disimpulkan bahwa harga adalah
sejumlah uang yang harus dibayarkan
oleh pelanggan untuk mendapatkan
produk berupa barang atau jasa
tersebut.
Sistem Pembelian Tiket Online
Layanan online reservation ticket
merupakan salah satu layanan
berbasis web yang juga merupakan
salah satu contoh E-commerce.
Menurut Turban (2004), E-commerce
merupakan sebuah proses menjual,
membeli, transfer atau pertukaran
produk, pelayanan, dan informasi
melalui jaringan komputer termasuk
internet. Sedangkan menurut Kotler
(2004), E- commerce adalah proses
penjualan dan pembelian yang
didukung oleh komputer, terutama
internet. Menurut Owol (2000) dalam
Wibhawani (2012), tiket elektronik
merupakan sistem penjualan tiket
secara online dalam proses ini adalah
tiket kereta api. Melalui online
reservation ticket, pelanggan dapat
mendokumentasikan proses
penjualan dari mulai aktivitas
perjalanan tanpa harus mengeluarkan
dokumen berharga secara fisik
(Indarto, 2011).
Indikator Pembelian Tiket Online
Menurut Zeithmal dan Parasuraman,
terdapat 4 (empat) dimensi di dalam
kualitas pelayanan elektronik yang
merupakan inti dari kualitas
pelayanan elektronik, di antaranya :
1) Efisiensi (Efficiency)
Merupakan kemampuan pelanggan
untuk mengakses website, mencari
produk dan informasi yang
diinginkan terkait produk yang
diinginkan dan kemudian
meninggalkan situs yang
bersangkutan.
2) Pemenuhan Kebutuhan
(Fulfillment)
Aktual kinerja perusahaan sesuai
dengan apa yang dijanjikan melalui
website, yang mencakup akurasi janji
layanan, seperti ketersediaan stok
produk dan waktu pengiriman sesuai
dengan yang dijanjikan.
3) Ketersediaan Sistem (System
Availability)
Fungsionalitas teknik situs yang
bersangkutan dan yang berfungsi
sebagaimana mestinya.
4) Privasi (Privacy)
Merupakan jaminan dan kemampuan
perusahaan dalam menjaga keamanan
data pelanggan.
Pengertian Kualitas Pelayanan
Menurut Kotler (2012), pelayanan
merupakan sebuah kegiatan yang
ditawarkan oleh satu pihak ke pihak
lainnya akan tetapi barang yang
ditawarkan tidak berwujud dan juga
tidak memiliki hak atas milik.
Menurut Sudarso (2016:57) kualitas
pelayanan merupakan suatu elemen
penting yang menjadi pertimbangan
bagi pelanggan dalam melakukan
pembelian suatu produk.
Kualitas pelayanan juga dapat
diartikan sebagai langkah perusahaan
untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan pelanggan, serta sebagai
upaya untuk menyampaikan secara
tepat dan mengimbangi apa yang
diharapkan supaya bisa terwujud.
Melalui persepsi masing- masing
pelanggan, kualitas pelayanan akan
dapat diketahui apakah sesuai dengan
yang diharapkan atau bahkan sangat
berbanding terbalik.
Faktor-Faktor Kualitas Pelayanan
Menurut Tjiptono, terdapat
komponen dalam meningkatkan
kualitas pelayanan, yaitu :
1) Mengidentifikasi determinan
utama kualitas pelayanan
Hal yang perlu dilakukan perusahaan
yaitu dengan melakukan sebuah riset
yang fokus memperhatikan
determinasi kualitas pelayanan untuk
memperkirakan penilaian yang
diberikan pasar sasaran.
2) Mengelola harapan pelanggan
Ketika perusahaan memberikan
banyak janji kepada pelanggan maka
secara tidak langsung akan
memunculkan harapan. Untuk itu,
ketika perusahaan memberikan
harapan bagi pelanggan, sebisa
mungkin untuk mewujudkan harapan
tersebut. Perusahaan tidak perlu untuk
menjanjikan apa yang tidak dapat
diberkan tetapi memberikan lebih dari
apa yang dijanjikan.
3) Mengelola bukti
Mengelola bukti sangat perlu untuk
diperhatikan karena bertujuan untuk
semakin memperkuat persepsi
pelanggan selama dan sebelum
menerima pelayanan yang diberikan
karena kecenderungan dari pelanggan
yang lebih memperhatikan fakta-fakta
tangible.
4) Mengembangkan budaya kualitas
Mengembangkan budaya kualitas
merupakan sistem organisasi yang
menghasilkan lingkungan kondusif
untuk membentuk dan juga untuk
menyempurnakan kualitas pelayanan
secara konsisten. Budaya kualitas
terdiri dari keyakinan, tradisi, nilai,
sikap, dan lain-lain.
Indikator Kualitas Pelayanan
Menurut Zeithmal dan Parasuraman,
terdapat 4 (empat) dimensi di dalam
kualitas pelayanan elektronik yang
merupakan inti dari kualitas
pelayanan elektronik, di antaranya :
1. Efisiensi (Efficiency)
Merupakan kemampuan pelanggan
untuk mengakses website, mencari
produk dan informasi yang
diinginkan terkait produk yang
diinginkan dan kemudian
meninggalkan situs yang
bersangkutan.
2. Pemenuhan Kebutuhan
(Fulfillment)
Aktual kinerja perusahaan sesuai
dengan apa yang dijanjikan melalui
website, yang mencakup akurasi janji
layanan, seperti ketersediaan stok
produk dan waktu pengiriman sesuai
dengan yang dijanjikan.
3. Ketersediaan Sistem (System
Availability)
Fungsionalitas teknik situs yang
bersangkutan dan yang berfungsi
sebagaimana mestinya.
4. Privasi (Privacy)
Merupakan jaminan dan kemampuan
perusahaan dalam menjaga keamanan
data pelanggan
HIPOTESIS
Hipotesis Penelitian
Hipotesis 1 : Pengaruh harga
terhadap keputusan pembelian.
Hipotesis 2 : Pengaruh system
pembelian tiket online terhadap
keputusan pembelian.
Hipotesis 3 : Pengaruh kualitas
pelayanan terhadap keputusan
pembelian.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis pengaruh harga, system
pembelian tiket online, dan kualitas
pelayanan terhadap keputusan
pembelian di PT. KAI Tujuan dalam
penelitian ini untuk menganalisis
pengaruh masing-masing variabel
harga (X1), system pembelian tiket
online (X2), kualitas pelayanan (X3)
terhadap kinerja (Y). Metode pada
penelitian ini menggunakan uji
validitas, uji reabilitas, uji asumsi
klasik, analisis linear berganda dan uji
hipotesa. Populasi pada penelitian ini
adalah penumpang PT. KAI
berjumlah 100 responden, sehingga
pengambilan sampel penelitian ini
dengan metode Accidental sampling.
Kuesioner penelitian terdiri dari
kuesioner yang disebar dalam bentuk
kuesioner online yang disebar di
sosial media dalam bentuk google doc
form. Kuesioner terdiri dari tiga
bagian. Bagian pertama adalah
pertanyaan penyaring. Bagian kedua
adalah pertanyaan inti terkait variabel
penelitian dalam bentuk skala likert 1
sampai 5 yang terdiri dari 4 variabel
dan total 20 pertanyaan. Pertanyaan
skala likert membagi pilihan dari
sangat tidak setuju, tidak setuju, agak
tidak setuju, setuju dan sangat setuju.
Bagian ketiga terdiri dari data
demografi responden. Pertanyaan
demografi mengetahui gambaran
umum responden terkait umur, jenis
kelamin, dan masa kerja. Analisis
reliabilitas mengukur konsistensi
item pertaanyaan penelitian dalam
bentuk skala dan stabilitas
pengukuran dari setiap dimensi. Hasil
uji reliabilitas menunjukkan angka di
atas 0,7 pada setiap variabel
penelitian sehingga dapat dipastikan
pertanyaan penelitian reliabel.
Analisis validitas bertujuan menguji
Harga
Pembelian
Tiket
Kualitas
Pelayanan
Keputusa
nn
apakah pertanyaan penelitia
memberikan hasil yang tepat sesuai
tujuan.
Tabel 1 Uji Reliabilitas
Variabel
N
item
Nilia
Cronbach
Alpha
Gender 10 0,876
Gaya
Kepemimpinan 10 0,856
Motivasi 6 0,860
Kinerja 10 0,833
Tabel 2 Hipotesis
PEMBAHSAN
Berdasarkan hasil pengujian
instrumen dan hasil analisa data
diatas dalam pembahasan tentang
pengaruh harga, sistem pembelian
tiket online, kualitas pelayanan
terhadap keputusan pembelian, dapat
dinyatakan sebagai berikut:
1. Pengaruh Harga Terhadap
Keputusan Pembelian Tiket
Kereta Api Argo Parahyangan
Bekasi - Bandung
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa variabel
harga (X1) berdasarkan pengujian
secara parsial diperoleh nilai t
hitung sebesar 2,287 dan nilai sig
0,024. Karena nilai t hitung 9,564
> t tabel 1,98498 dan nilai
signifikasi 0,024 < 0,05
sehingga H0 ditolak dan Ha
diterima, maka dapat
disimpulkan hipotesis pertama
menyatakan bahwa kualitas
pelayanan berpengaruh positif
dan signifikan terhadap
keputusan pembelian tiket kereta
api argo parahyangan Bekasi –
Bandung.
2. Pengaruh Sistem Pembelian Tiket
Online terhadap Keputusan
Pembelian Tiket Kereta Api Argo
Parahyangan Bekasi - Bandung
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa variabel system pembelian
tiket online (X2) berdasarkan
pengujian secara parsial diperoleh
nilai t hitung sebesar 3,523 dan nilai
sig 0,040. Karena nilai t hitung 3,523
> t tabel 1,98498 dan nilai signifikasi
0,040 < 0,05 sehingga H0 ditolak dan
Ha diterima, maka dapat disimpulkan
hipotesis kedua yang menyatakan
Kode Uraian Hipotesis T Value Kesimpulan
H1
Harga berpengaruh positif
terhadap keputusan pembelian
Pt. KAI Bekasi-Bandung 9.564 Diterima
H2
Sistem Pembelian Tiket Online
berpengaruh positif terhadap
Keputusan Pembelian Pt. KAI
Bekasi-Bandung 3.523 Diterima
H3
Kualitas Pelayanan
berpengaruh positif terhadap
Keputusan Pembelian Pt. KAI
Bekasi-Bandung 2.784 Diterima
bahwa sistem pembelian tiket online
berpengaruh positif dan signifikan
Keputusan Pembelian Tiket Kereta
Api Argo Parahyangan Bekasi -
Bandung
3. Pengaruh Kualitas Pelayanan
Terhadap Keputusan Pembelian
Tiket Kereta Api Argo
Parahyangan Bekasi - Bandung
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
variabel kualitas pelayanan (X3)
berdasarkan pengujian secara parsial
diperoleh nilai t hitung sebesar 2,784
dan nilai sig 0,001. Karena nilai t
hitung 2,784 > t tabel 1,98498 dan
nilai signifikasi 0,001 < 0,05
sehingga H0 ditolak dan Ha diterima,
maka dapat disimpulkan hipotesis
ketiga menyatakan bahwa kualitas
pelayanan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Keputusan
Pembelian Tiket Kereta Api Argo
Parahyangan Bekasi - Bandung
4. Pengaruh Harga, Sistem
Pembelian Tiket online, dan
Kualitas Pelayanan Terhadap
Keputusan Pembelian Tiket
Kereta Api Argo Parahyangan
Bekasi - Bandung
Berdasarkan hasil pengujian
diperoleh f hitung sebesar 46,263
> f tabel 2,70 dengan nilai
signifikasi 0,000. Dimana nilai
signifikasi ini kurang dari nilai
alpha sebesar 0,05 (0,000<0,05),
sehingga menunjukkan bahwa
secara bersama-sama (simultan)
Harga, Sistem Pembelian Tiket
online, dan Kualitas Pelayanan
Terhadap Keputusan Pembelian
Tiket Kereta Api Argo
Parahyangan Bekasi – Bandung.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengujian
instrumen dan hasil analisa data
diatas dalam pembahasan tentang
pengaruh kualitas pelayanan, harga,
dan promosi terhadap kepuasan
konsumen, dapat dinyatakan sebagai
berikut:
1. Hipotesis pertama menyatakan
bahwa kualitas pelayanan
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Keputusan
Pembelian Tiket Kereta Api Argo
Parahyangan Bekasi - Bandung
2. Hipotesis kedua yang
menyatakan bahwa system
pembelian tiket online
berpengaruh positif dan
signifikan Keputusan Pembelian
Tiket Kereta Api Argo
Parahyangan Bekasi - Bandung
3. Hipotesis ketiga menyatakan
bahwa kualitas pelayanan
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Keputusan
Pembelian Tiket Kereta Api Argo
Parahyangan Bekasi – Bandung
SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang
telah diperoleh dalam penelitian ini
maka berikut adalah saran dari
peneliti:
1. Diharapkan peneliti lain dapat
meneliti variabel lain yang
berpengaruh terhadap
Keputusan Pembelian
2. Diharapkan peneliti lain dapat
melakukan penelitian di objek
penelitian sejenis seperti PT.
KAI
3. Diharapkan untuk peneliti
selanjutnya dapat menambah
jumlah responden.
4. Diharapkan hasil penelitian
ini dapat dijadikan refrensi
untuk penelitian sejenisnya,
diharapkan agar penelitian
berikutnya dapat menambah
variabel lainnya yang tidak
disertakan dalam penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Endah Sari, Vivi. 2019. Pengaruh E-
WOM, Lifestyle, Kepercayaan
Terhadap Keputusan Pembelian
Tiket Online Boking Pada Situs
Traveloka.com Di Ponorogo
(Studi Kasus Pembelian Tiket
Pesawat dan Kereta Api):
Ejournal administrasi bisnis, 7
Hal. 474-487.
Andayani, Wiwik. 2010. Analisis
Kualitas Pelayanan dan
Pengaruhnya terhadap
Kepuasaan Konsumen (Studi
pada PT. KAI DAOP 8
Surabaya). Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas
Brawijaya. Wacana Vol. 13
No.1.
Gozhali, Imam. 2011. Aplikasi
Analisis Multivariate Dengan
Program IBM SPSS
19. Semarang: Badan Penerbit
UNDIP.
Sarini Kodu (2013) ”Harga, Kualitas
Produk Dan Kualitas Pelayanan
Pengaruhnya Terhdap
Keputusan Pembelian Mobil
Toyota Avanza” terbit di
Ekuivalensi jurnal EMBA Vol.
1 No. 3 Halaman 1251-1259,
ISSN 2303-1174.
Iskandar. 2015. Metodologi
Penelitian Pendidikan dan
Sosial, Kuantitatif dan
Kualitatif. Jakarta: Gaung
Persada Group.
Febriano Clinton Poola, Lisbeth
Mananeke, Rita N Taroreh
(2018)Analisis Pelayanan,
“Analisis Pengaruh Harga,
Promosi, Lokasi, Dan Kualitas
Pelayanan Terhadap Keputusan
Pembelian Pada PT. Indomaret
Manado Unit Jl. Sea, Terbit di
Jurnal Fakultas Ekonimu dan
Bisnis, Jurusan Manajemen
Universitas Sam Ratulangi
Manado: Jurnal EMBA Vol. 6
no.4. ISSN 2303-1174 | Page
3068-3077
Bachiliun Ririn Cahyo Nugroho
(2020) Pelayanan, Harga,
Promosi, Dan Brand Image
Terhadap Keputusan Pembelian
Tiket Kereta Api Pada PT.
Kereta Api Indonesia DAOP
IV Semarang e-Proceeding of
Applied Science : Vol.6, No.2 |
Page 1155
Semuel, Henata dan Wijaya, Nadya.
(2019). Service Quality,
Perceive Value Satisfaction,
Trust, dan Loyalty Pada PT.
Kereta Api Indonesia Menurut
Penilaian Pelanggan Surabaya.
Surabaya, Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Petra.
Jurnal Manajemen Pemasaran
Vol. 4, No. 1. Hal 476-478
Sulistyaningrum, Utami. 2014.
“Pengaruh Kualitas Produk dan
Layanan terhadap Kepuasan
Konsumen di Restoran Koki
Tapannyaki Express”. Skripsi –
Universitas Negeri Yoyakarta,
14.Tjiptono, Fandy. 2004.
Pemasaran Jasa. Yogyakarta:
CV. Andi Offset.Tjiptono,
Fandy. 2008. Strategi
Pemasaran Edisi Pertama.
Yogyakarta : Andi Offset
Vivi Endah Sari (2019) Pengaruh E-
WOM, Liestyle, Kepercayaan
Terhadap Keputusan Pembelian
Tiket Online Booking Pada
Situs Traveloka.com Di
Ponorogo (Studi Kasus
Pembeliat Tiket Pesawat Dan
Kereta Api), eJournal
Administrasi Bisnis,7(4): 474-
487