139
29 PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN KARYAWAN PADA UNIVERSITAS TERBUKA (UT) ETTY SUSANTY SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012

PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

29  

PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN

KERJA DAN KOMITMEN KARYAWAN PADA UNIVERSITAS TERBUKA (UT)

ETTY SUSANTY

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2012

Page 2: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul “Pengaruh Iklim

Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja dan Komitmen Karyawan Pada Universitas

Terbuka (UT)” adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan

belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber

informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak

diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam

Daftar Pustaka dari bagian akhir tesis ini.

Bogor, Februari 2012

Etty Susanty

NRP H251090021

Page 3: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

ABSTRACT

ETTY SUSANTY. The Effects of Organizational Climate on Job Satisfaction and Employee’s Commitment in Indonesia Open University (UT). Under direction of AJI HERMAWAN, and SUKISWO DIRDJOSUPARTO.

This research aims to analyze the influence of organizational climate on job satisfaction and employee’s commitment at the Indonesia Open University. The methode used was survey. The data were collected using questionnaires distributed to 269 employees at UT using stratified random sampling. Structural Equation Model (SEM) was used to test hypotheses using SmartPLS software. The result shows that organizational climate does not have a significant effect on job satisfaction. However, organizational climate has a significant effect on employee’s commitment.

Keywords: organizational climate, job satisfaction, employee’s commitment, SEM, SmartPLS

Page 4: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

RINGKASAN

ETTY SUSANTY. Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja dan Komitmen Karyawan Pada Universitas Terbuka (UT). Dibimbing oleh AJI HERMAWAN, dan SUKISWO DIRDJOSUPARTO.

Perguruan tinggi merupakan lembaga pendidikan tinggi yang menghasilkan lulusan yang ahli dalam bidangnya. Kualitas pendidikan di perguruan tinggi tidak akan tercapai apabila tidak didukung oleh Sumber Daya Manusia (SDM). Universitas Terbuka (UT) adalah Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang menerapkan sistem belajar jarak jauh dan terbuka. Pembelajaran tidak dilakukan secara tatap muka, melainkan menggunakan media, baik media cetak (modul) maupun non cetak sehingga dosen di UT tidak terlihat aktif di kelas seperti perguruan tinggi tatap muka. Demi kelancaran aktivitas pembelajaran jarak jauh, UT telah banyak memperbaiki iklim organisasinya. Iklim organisasi yang telah banyak diperbaiki oleh UT adalah kondisi lingkungan fisik terkait dengan kenyaman karyawannya untuk bekerja. Hampir semua gedung di UT direnovasi menjadi perkantoran modern. Iklim organisasi non fisik juga diperbaiki terutama pada pelaksanaan sistem manajemen yang terdiri dari struktur organisasi, standar kerja, prosedur kerja, serta sistem imbalan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh iklim organisasi terhadap kepuasan kerja dan komitmen karyawan UT.

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah Iklim organisasi berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Kerja, Iklim organiasasi berpengaruh signifikan terhadap Komitmen Karyawan dan Kepuasan Kerja berpengaruh signifikan terhadap Komitmen Karyawan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus-Oktober 2011 dan berlokasi di UT. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan UT Pusat yang berjumlah adalah 879 orang. Teknik penarikan sampel dilakukan dengan menggunakan probabilitas stratified random sampling. Ukuran sampel dengan mengunakan Tabel Krecjie yang melakukan perhitungan berdasarkan kesalahan 5%. Sampel yang diperoleh sebanyak 269 orang. Analisis data menggunakan analisis deskriptif dan Structural Equation Modelling (SEM) dengan Partial Least Square (PLS). Analisis deskriftif menggunakan Anova yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat iklim organisasi, kepuasan dan komitmen karyawan berdasarkan karakteristik responden. Analisa SEM PLS digunakan untuk menganalisa pengaruh iklim organisasi terhadap kepuasan dan komitmen karyawan.

Survey yang dilakukan berdasarkan karakteristik responden yang meliputi jenis kelamin, usia, status perkawinan, pendidikan terakhir, masa kerja, golongan dan status karyawan. Hasil analisis deskriptif dengan Anova dan rataan skor menunjukkan bahwa bahwa tidak ada perbedaan tingkat iklim organisasi, kepuasan dan komitmen berdasarkan jenis kelamin, usia dan status perkawinan. Sedangkan berdasarkan pendidikan, golongan, masa kerja, dan status karyawan terdapat perbedaan tingkat iklim organiasi, kepuasan dan komitmen. Berdasarkan karakteristik masa kerja menunjukkan bahwa masa kerja 10-19 tahun memiliki rataan skor tertinggi untuk komitmen karyawan yaitu sebesar 3,697. Berdasarkan golongan menunjukkan bahwa kelompok karyawan golongan 1 memiliki rataan

Page 5: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

skor tertinggi untuk kepuasan yakni sebesar 3,994 sedangkan kelompok karyawan dengan golongan 2 memiliki rataan skor tertinggi untuk komitmen yaitu sebesar 3,710. Berdasarkan status karyawan menunjukkan bahwa kelompok staf akademik/dosen memiliki rataan skor tertinggi untuk komitmen yakni sebesar 3,679.

Berdasarkan analisis SEM PLS untuk evaluasi outer-model menunjukkan bahwa keseluruhan indikator pada setiap kontruk first order telah memenuhi convergent validity dengan nilai loading >0,50. Hasil Discriminat validity menunjukkan nilai korelasi indikator terhadap konstruk first order pada semua konstruk first order dinyatakan valid. Sedangkan nilai composite reliability (ρc ) menunjukkan semua kontruk first order memiliki nilai ρc diatas 0,6. Hasil evaluasi inner model antara konstruk Second Order dengan Konstruk First Order menunjukkan bahwa kontruk First Order standar merefleksikan interelasi terbesar dalam menggambarkan iklim organisasi dengan nilai loading factor sebesar 0,8318. Tanggung jawab merupakan konstruk first order yang paling rendah dalam menggambarkan iklim organisasi dengan nilai loading sebesar 0,5772. Komitmen normatif merefleksikan interelasi terbesar dalam menggambarkan komitmen karyawan, dengan nilai loading factor sebesar 0,8167. Pada hasil analisis path coefficient menunjukkan bahwa promosi memiliki koefisien parameter yang tertinggi dalam mempengaruhi kepuasan kerja yaitu sebesar 0,2992. Pembayaran dan lingkungan kerja merupakan konstruk yang berpengaruh kecil terhadap kepuasan kerja.

Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa iklim organisasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karena nilai koefisien parameter cukup rendah, yaitu sebesar 0,0024. Hasil pengujian hipotesis satu ditolak karena pada hasil analisis juga diperoleh thitung = 0,9278 lebih kecil dari ttabel 1.96. Peningkatan iklim organisasi di UT tidak diikuti peningkatan tingkat kepuasan kerja karyawan. Dimana model kepuasan kerja pada penelitian ini berbentuk formatif sehingga first order kontruk dipandang sebagai variabel yang juga mempengaruhi kepuasan. Jadi bukan hanya iklim organisasi yang mempengaruhi kepuasan tetapi kelima konstruk first order seperti pembayaran, promosi, prestasi, kemampuan atasan dan lingkungan kerja juga mempengaruhi kepuasan kerja. Dari keenam variabel laten yang berpengaruh kuat terhadap kepuasan kerja justru promosi dengan nilai koefisien parameter sebesar 0,2992. Sedangkan iklim organisasi berpengaruh terhadap komitmen karyawan. Pada analisis path coefficient, menunjukkan bahwa koefisien parameter antara variabel iklim organisasi dengan variabel komitmen karyawan sebesar 0,5905. Hal ini berarti iklim organisasi yang semakin baik mampu meningkatkan komitmen karyawan UT. Pengujian hipotesis ke dua diterima karena pada hasil analisis diperoleh bahwa thitung = 4,8185 lebih besar dibanding ttabel 1.96. Komitmen karyawan tidak dipengaruhi oleh tingkat kepuasan kerja, dimana koefisien parameter sebesar 0,1024. Hasil pengujian hipotesis ketiga ditolak karena pada hasil analisis diperoleh bahwa thitung = 0,81 lebih kecil dibanding ttabel 1.96. Hal ini menunjukkan bahwa kepuasan kerja karyawan pada UT tidak berpengaruh secara signifikan terhadap komitmen karyawan.

Kata kunci: iklim organisasi, kepuasan kerja, komitmen karyawan, Universitas Terbuka (UT), analisis PLS

Page 6: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

© Hak Cipta milik IPB, tahun 2012 Hak Cipta dilindungi UNdang-Undang

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

Page 7: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN KARYAWAN PADA

UNIVERSITAS TERBUKA (UT)

ETTY SUSANTY

Tesis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Magister Sains pada Program Studi Ilmu Manajemen

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2012

Page 8: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

Penguji Luar Komisi pada Ujian Tesis: Dr. Ir. Muhammad Syamsun, M.Sc.

Page 9: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari
Page 10: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas

rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan tesis dengan

judul “Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja dan Komitmen

Karyawan Pada Universitas Terbuka (UT).” ini dengan baik. Tesis merupakan

syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar

Magister Sains (MSi) dari Program Studi Ilmu Manajemen, Sekolah Pascasarjana,

Institut Pertanian Bogor.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih disertai

penghargaan kepada:

1. Komisi Pembimbing Dr. Ir. Aji Hermawan, MM dan Dr. Sukiswo

Dirdjosuparto selaku dosen pembimbing yang telah memberi bimbingan,

arahan, saran, sekaligus perhatian yang berharga kepada penulis selama

menyusun dan menyelesaikan studi ini.

2. Dr. Ir. Muhammad Syamsun, M.Sc. selaku penguji Tesis, atas saran dan

kritik yang bermanfaat demi kesempurnaan tesis ini.

3. Staf dosen dan staf akademik Departemen Ekonomi dan Manajemen atas

ilmu yang bermanfaat , arahan, dan pelayanan yang baik selama penulis

melakukan studi di IPB.

4. Teman satu angkatan di Ilmu Manajemen IPB, Mia, Indah, Ami, Eny, Putri

Andika, Ana, Putri Mulya, Nuning, Dewi, Puspa, Yuldhas, Ginting, Ikhwan,

Ridwan, Erfin, Nofie, Rahma, dan Ismail atas kebersamaannya selama

kuliah dan segala bantuan selama penulis studi hingga menyelesaikan tesis

ini.

5. Suamiku Syamsul Bachri dan anaku Tisya Aulia Putri atas perhatian,

motivasi dan kesabarannya untuk menemani penulis dalam suka dan duka.

Dalam penyusunan tesis ini, penulis sadar bahwa masih jauh dari

kesempurnaan. Untuk itu, masukan dan kritik yang membangun dari berbagai

pihak sangat diharapkan bagi penulis dalam memperkaya khasanah keilmuan.

Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat. Amin, terima kasih.

Bogor, Februari 2012

Etty Susanty

Page 11: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Palembang pada tanggal 24 Mei 1975 dari ayah M.

Syadid Djakfar (Alm) dan Ibu Kencana Tuti. Penulis merupakan putri pertama

dari lima bersaudara.

Penulis menyelesaikan pendidikan TK, SD, SLTP, SMA di Palembang.

Pada tahun 1994 penulis diterima sebagai mahasiswi Fakultas Ekonomi

Universitas Sriwijaya (Unsri), Palembang. Penulis menyelesaikan jenjang

pendidikan Strata-1 pada tahun 1998 di Unsri. Pada tahun 2009, penulis

melanjutkan pendidikan Strata-2 di Sekolah Pascasarjana IPB pada Program Studi

Ilmu Manajemen, Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen.

Bogor, Februari 2012

Etty Susanty NRP: H251090021

Page 12: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………… iii

DAFTAR TABEL…………………………………………………………………. v

DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………………... vii

DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………………. ix

PENDAHULUAN ………………………………………………………………… 1

Latar Belakang ………………………………………………………………. 1

Perumusan Masalah ………………………………………………………… 5

Tujuan Penelitian ……………………………………………………………. 6

Manfaat Penelitian ……………………………………………………….….. 6

TINJAUAN PUSTAKA …………………………………………………………... 7

Iklim Organisasi ……………………………………………………………... 7

Kepuasan Kerja ……………………………………………………………… 12

Komitmen Organisasi ……………………………………………………….. 19

Hubungan Iklim Organisasi, Kepuasan Kerja dan Komitmen………………. 21

METODE PENELITIAN …………………………………………………………. 29

Kerangka Pemikiran ………………………………………………………… 29

Perumusan Hipotesis …………………………………………………….…. 33

Waktu dan Lokasi Penelitian ……………………………………………….. 35

Data dan Sumber Data ………………………………………………………. 35

Metode Pengumpulan Data …………………………………………………. 35

Penentuan Jumlah Sampel dan Metode Penarikan Sampel………………….. 36

Metode Analisis …………………………………………………………….. 39

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN…………………………………… 49

Gambaran Umum Universitas Terbuka (UT) ………………………………... 49

Status dan Struktur Organisasi UT ………………………………………….. 50

Profil SDM UT……………………………………………………………….. 52

Pengelolaan SDM UT ……………………………………………………….. 53

HASIL DAN PEMBAHASAN……………………………………………………. 57

Hasil Analisis ……………………………………………………………….. 57

Page 13: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

Analisis Indikasi Awal …………………………………………………….... 58

Karakteristik Responden…………………………………………………….. 62

Hasil Analisis Partial Least Square (PLS) …………………………………. 69

Pembahasan Hasil Penelitian………………………………………………... 80

Implikasi Manajerial………………………………………………………... 89

SIMPULAN DAN SARAN……………………………………………………….. 93

Simpulan…………………………………………………………………….. 93

Saran…………………………………………………………………………. 93

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………….. 95

LAMPIRAN ………………………………………………………………………. 99

Page 14: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

DAFTAR TABEL

Halaman

1 Dimensi dan indikator iklim organisasi …………………………………….…. 9

2 Dua puluh dimensi MSQ……………………………………………………….. 18

3 Perbandingan budaya dan iklim organisasi ……………………………………. 26

4 Variabel dan indikator penelitian……………………………………………… 31

5 Makna skor variabel iklim organisasi …………………………………………. 34

6 Makna skor variabel kepuasan kerja…………………………………………… 34

7 Makna skor variabel komitmen organisasi ……………………………………. 35

8 Jenis dan sumber data ……………………………………………………….… 35

9 Skor skala likert ……………………………………………………………….. 36

10 Populasi dan sampel staf akademik UT pusat berdasarkan golongan………….. 39

11 Populasi dan sampel staf administrasi UT pusat berdasarkan golongan……….. 39

12 Perbedaan SEM LISREL dengan SEM PLS…………………………………... 41

13 Second order, first order konstruk dan indikator-indikatornya………………… 46

14 SDM dengan status karyawan dan lokasi…………………………………….… 53

15 Jumlah karyawan UT berdasarkan jenis kelamin pada tahun 2011……………. 53

16 Sasaran 11 RENSTRA UT tentang SDM UT………………………………….. 54

17 Tahapan pencapaian sasaran SDM UT 2010-2013…………………………….. 55

18 Hasil uji reliabilitas ……………………………………………………………. 58

19 Respon dari pernyataan positif untuk variabel iklim organisasi………………. 59

20 Respon dari pernyataan negatif untuk variabel iklim organisasi………………. 59

21 Respon dari pernyataan positif untuk variabel kepuasan…………………….... 61

22 Respon dari pernyataan positif untuk variabel komitmen……………………... 62

23 Respon dari pernyataan negatif untuk variabel komitmen……………………... 62

24 Jumlah responden karyawan UT berdasarkan jenis kelamin…………………... 63

25 Hubungan jenis kelamin dengan tingkat iklim organisasi responden karyawan

UT……………………………………………………………………………….

63

26 Hubungan jenis kelamin dengan tingkat kepuasan responden karyawan

UT……………………………………………………………………………….

64

Page 15: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

27 Hubungan jenis kelamin dengan tingkat komitmen responden karyawan

UT……………………………………………………………………………….

65

28 Jumlah responden menurut usia………………………………………………... 65

29 Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan formal………….…… 66

30 Karakteristik responden berdasarkan masa kerja………………………….…… 67

31 Karakteristik responden berdasarkan golongan………………………………... 67

32 Karakteristik responden berdasarkan status karyawan………………………… 69

33 Indikator-indikator yang harus didrop……………………………………….… 72

34 Nilai tertinggi interelasi refleksi indikator dengan konstruk first order………… 73

35 Gambaran ikhtisar ……………………………………………………………... 76

36 R Square iklim Organisasi, kepuasan kerja dan komitmen……………………. 79

Page 16: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1 Kerangka pemikiran…………………………………….…………………….. 32

2 Langkah-Langkah PLS .………………………………………………………. 42

3 Model Struktural Penelitian………………………….………………………... 45

4 Bagan Struktur Organisasi UT ……………………………………………….. 51

5 Model pengaruh iklim organisasi terhadap kepuasan kerja dan komitmen

karyawan……………………………………………………………………….

71

6 Model pengaruh iklim organisasi terhadap kepuasan kerja dan komitmen

karyawan, setelah indikator X4.1, X5.1, Y2.1.1 dan Y2.1.2 didrop…………

74

Page 17: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1 Lembar kuesioner…………………………………….……………………... 99

2 Hasil validitas……………………………………………………………….. 104

3 Distribusi frekuensi…………………………………………………………. 106

4 Rekapitulasi karakteristik responden …………………………………….… 117

5 Analisis Varian (Anova) iklim organisasi, kepuasan kerja dan komitmen

karyawan berdasarkan karakteristik responden…………………………….

118

6 Analisis deskriptif tingkat iklim organisasi, tingkat kepuasan kerja dan

tingkat komitmen karyawan berdasarkan karakteristik responden…….……

121

7 Nilai loading pada variabel iklim organisasi dan komitmen karyawan..…... 122

8 Nilai korelasi indikator terhadap konstruk first order……………………… 123

9 Path analysis………………………………………………………………... 126

Page 18: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan adalah salah satu sarana untuk menjawab berbagai tantangan

yang berkaitan dengan perkembangan informasi, globalisasi, serta pasar bebas

yang terjadi pada saat ini. Pasal 3 Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional mengemukakan bahwa pendidikan nasional berfungsi

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang

bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

jawab. Pendidikan merupakan sesuatu yang berlangsung secara berkelanjutan

sejak seseorang masih berada dalam lingkungan keluarga. Pendidikan formal

dimulai ketika seorang anak memasuki sekolah dasar sampai dengan perguruan

tinggi. Perguruan tinggi merupakan lembaga pendidikan tinggi yang

menghasilkan lulusan-lulusan yang ahli dalam berbagai kebutuhan masyarakat,

bangsa, dan negara.

Pada saat ini semakin banyak penduduk Indonesia yang mengikuti

pendidikan tinggi untuk memperoleh pendidikan yang lebih baik sehingga dapat

meningkatkan harkat kehidupannya. Seiring dengan banyaknya permintaan akan

pendidikan tinggi yang berkualitas maka masyarakat juga tentunya akan menuntut

kualitas dari perguruan tinggi. Kualitas pendidikan di perguruan tinggi tidak akan

tercapai apabila tidak ditunjang oleh Sumber Daya Manusia (SDM)nya. Staf

akademik (dosen) dan staf administrasi merupakan SDM yang penting di

perguruan tinggi. Dosen harus berkualitas dan memiliki komitmen yang tinggi

pada perguruan tingginya. Sedangkan staf administrasi yang merupakan SDM

penunjang utama untuk urusan administrasi serta memberikan pelayanan kepada

mahasiswa pada perguruan tinggi juga harus memiliki komitmen yang tinggi.

Page 19: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

Masalah utama yang dihadapi kebanyakan perguruan tinggi khususnya

universitas negeri adalah banyak dosen yang melakukan kegiatan di luar kampus

demi mencukupi kebutuhan finansialnya. Bukan saja dosen tapi juga staf

administrasi yang seharusnya melayani mahasiswa setiap waktu dan harus ada di

tempat kerja apabila diperlukan oleh mahasiswa justru tidak berada di tempatnya.

Selain itu dari segi kedisiplinan kehadiran dimana masih ada karyawan yang

datang dan pulang tidak tepat waktu. Masalah tersebut disebabkan oleh banyak

faktor, bukan hanya faktor finansial namun juga bagaimana iklim organisasi

(organizational climate) di tempat mereka bekerja. Brown dan Leigh (1996)

mengatakan bahwa iklim organisasi menjadi sangat penting karena kebutuhan

organisasi memastikan bahwa individu yang berada didalam organisasi memiliki

nilai tambah dan tetap ingin berada didalam organisasi dan ingin terus

melimpahkan karyanya pada pekerjaan mereka untuk kepentingan organisasi.

Selain itu mereka juga mengemukakan bahwa organisasi yang dapat menciptakan

lingkungan dimana karyawannya merasa ramah dapat mencapai potensi yang

penuh dalam melihat kunci dari keunggulan bersaing. Oleh karena itu iklim

organisasi dapat dilihat sebagai variabel kunci kesuksesan organisasi. Watkin dan

Hubbard (2003) mengatakan bahwa kinerja organisasi yang tinggi karena

memiliki iklim yang diukur dengan karakteristik khusus, dan menunjukkan

bahwa iklim organisasi dapat langsung melaporkan sampai 30% perbedaan

diantara ukuran kinerja bisnis. Mereka juga berpendapat bahwa iklim dapat

membuat kinerja organisasi berbeda karena ini menunjukkan indikasi penuh

semangat lingkungan pekerjaan karyawan. Bagaimanapun kinerja organisasi lebih

jelas dilihat dari semangat karyawan atau kehadiran didalam organisasi dan

karakteristik kepemimpinan. Stringer (2002) mengemukakan bahwa kinerja tinggi

bergantung pada komitmen tinggi, dimana iklim organisasi yang menekankan

pada kebanggaan karyawan, loyalitas personal, dan pencapaian tujuan

menciptakan lem yang diperlukan untuk kontinuitas dan kesuksesan. Tujuan

perusahaan dapat tercapai apabila karyawan memiliki komitmen untuk

menjalankan strategi pencapaian tujuan. Komitmen karyawan tercipta

dikarenakan adanya rasa puas karyawan terhadap pekerjaannya maupun

lingkungan kerja. Agar kepuasan kerja karyawan selalu konsisten maka

Page 20: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

perusahaan harus selalu memperhatikan lingkungan dimana karyawan

melaksanakan tugasnya dan lingkungan kerja yang kondusif sangat berpengaruh

terhadap kepuasan karyawan.

Menurut pendapat-pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa iklim

organisasi yang kondusif sangat penting untuk mencapai kesuksesan organisasi.

Dengan iklim yang kondusif akan menimbulkan kepuasan kerja dan komitmen

yang tinggi pada setiap individu yang bekerja didalam organisasi tersebut. Iklim

organisasi setiap organisasi dengan organisasi yang lain tentunya berbeda-beda.

Iklim organisasi yang berbeda-beda tersebut dapat mempengaruhi perilaku SDM

yang berada didalam organisasi. Perilaku SDM di dalam organisasi bermacam-

macam seperti motivasi kerja, keterlibatan kerja, komitmen kerja, disiplin kerja,

kepuasan kerja, stres kerja, sikap kerja, moril karyawan serta perilaku konflik.

Dimensi iklim organisasi yang mempengaruhi perilaku SDM didalam organisasi

secara umum dibagi menjadi 2 yakni fisik dan non fisik. Adapun dimensi fisik

seperti keadaan lingkungan fisik tempat kerja dan dimensi non fisik terdiri dari

keadaan lingkungan sosial, pelaksanaan sistem manajemen, produk, konsumen,

klien dan nasabah yang dilayani, kondisi fisik dan kejiwaan anggota organisasi

dan budaya organisasi.

Universitas Terbuka (UT) adalah Perguruan Tinggi Negeri Ke-45 di

Indonesia yang diresmikan pada tanggal 4 Sepetember 1984, berdasarkan

Keputusan Presiden RI No. 41 Tahun 1984. UT menerapkan sistem belajar jarak

jauh dan terbuka. Istilah jarak jauh berarti pembelajaran tidak dilakukan secara

tatap muka, melainkan menggunakan media, baik media cetak (modul) maupun

non cetak (audio/video, komputer/internet, siaran radio dan televisi). Dengan tidak

adanya aktivitas tatap muka maka dosen UT tidak terlihat aktif di kelas seperti

universitas tatap muka lainnya. Ini merupakan salah satu keunikan UT. Walaupun

demikian kehadiran dosen di kantor harus seratus persen. Dosen UT harus

mencurahkan perhatian dan waktunya untuk menjalankan berbagai kegiatan

sehubungan dengan aktivitas pembelajaran jarak jauh. Demikian juga staf

administrasi UT yang harus memberikan layanan kepada mahasiswa jarak jauh

setiap saat.

Page 21: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

Demi kelancaran aktivitas pembelajaran jarak jauh, UT telah banyak

memperbaiki iklim organisasinya. Adapun dimensi fisik iklim organisasi yang

telah banyak diperbaiki oleh UT adalah kondisi lingkungan fisik kerja

(psychological working conditions). Hal ini terkait dengan kenyaman bagi

karyawannya untuk bekerja pada lingkungan yang nyaman. Hampir semua

gedung di UT direnovasi menjadi perkantoran modern. Semua karyawan telah

memiliki ruang kerja masing-masing seperti yang dipersyaratkan oleh sarana dan

prasarana. Dari segi peralatan kerja, UT telah memberikan masing-masing satu

komputer untuk satu karyawannya di tempat kerjanya masing-masing.

Bukan saja dimensi iklim organisasi fisik yang diperbaiki tetapi dimensi

iklim organisasi non fisik juga diperbaiki terutama pada pelaksanaan sistem

manajemennya yang terdiri dari struktur organisasi, standar kerja, prosedur kerja,

serta sistem imbalan. Dari segi struktur organisasi, UT telah merevisi struktur

organiasi yang lama yakni SK Mendiknas No. 168/0/1995 yang tidak akomodasi

lagi pada beberapa aktivitas inti UT. Beberapa tahun UT memperjuangkan untuk

merevisi struktur organisasinya karena sistem operasional UT dan karakteristik

yang berbeda dengan perguruan tinggi tatap muka. Pada tahun 2004, struktur

organisasi UT baru berubah dengan SK Mendiknas No. 123/0/2004. Dengan

struktur baru UT berarti posisi karyawan pun jelas dan didefinisikan sesuai

dengan kebutuhan institusi pembelajaran jarak jauh dan terbuka. Dari segi standar

organisasi, UT telah banyak membuat standar-standar untuk meningkatkan kinerja

organisasi maupun kinerja karyawannya. Dimulai dengan memperbaiki

manajemen mutu UT melalui ISO 9001:2000 dengan membuat standar-standar

yang jelas untuk melaksanakan pekerjaan yang dijabarkan kedalam prosedur-

prosedur. Dimana prosedur-prosedur tersebut berisi aktivitas pekerjaan yang

dilakukan oleh seluruh karyawan menurut bidang pekerjaan masing-masing

karyawan. Dari prosedur tersebut dibuat lagi petunjuk kerja bagi masing-masing

karyawan sehingga karyawan memiliki petunjuk yang jelas untuk melaksanakan

pekerjaannya yang pada akhirnya berdampak pada kinerja mereka masing-masing.

Dari segi tanggung jawab dimana karyawan diharapkan dapat mandiri

menyelesaikan pekerjaannya. Selain struktur organisasi yang baru UT juga

membuat SK Rektor No. 112/J31/2005 tentang Tugas Pokok dan Fungsi

Page 22: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

(Tupoksi) bagi unit kerja di UT. Dengan adanya Tupoksi tersebut karyawan harus

memiliki tugas dan tanggung jawab pokok pada unit di mana mereka bekerja dan

dalam menyelesaikan pekerjaannya masing-masing. Terakhir dari segi sistem

imbalan atau pengakuan bagi karyawannya, UT secara terus menerus berusaha

memperbaiki sistem imbalannya. Selain karyawan menerima gaji PNS, UT juga

memberikan gaji yang berdasarkan hasil penilaian kinerja karyawan. Selain itu

juga bagi karyawan yang menunjukkan prestasi yang baik setiap tahun dipilih

dosen dan karyawan yang berprestasi. UT juga memberikan tunjangan-tunjangan

bagi karyawannya. Banyak usaha yang dilakukan oleh UT terkait dengan faktor

motivasi dan faktor pemeliharaan karyawannya sehingga karyawan merasa puas

bekerja di UT. Telah banyak yang diperbaiki oleh UT untuk menciptakan iklim

organisasi yang kondusif. Dengan karakteristik unik UT yang berbeda dengan

perguruan tinggi negeri lainnya maka penelitian ini penting untuk melihat apakah

dengan kondisi iklim organisasi UT yang dijelaskan diatas berdampak pada

kepuasan kerja karyawan UT dan komitmen karyawannya terhadap organisasi.

1.2 Perumusan Masalah

SDM merupakan salah satu aset paling penting dalam mencapai tujuan

organisasi. Tujuan organisasi akan tercapai apabila karyawan memiliki komitmen

yang kuat terhadap organisasinya. Komitmen tentunya akan tumbuh apabila

karyawan merasa puas terhadap pekerjaannya maupun lingkungan kerja.

Kepuasan kerja karyawan tinggi apabila organisasi selalu memperhatikan

lingkungan dimana karyawan melaksanakan tugasnya. Lingkungan kerja yang

kondusif sangat berpengaruh terhadap kepuasan karyawan dan komitmen

karyawan. Tingkat kepuasan dan komitmen dipengaruhi oleh karakteristik

individu masing-masing karyawan yang berada di dalam organisasi.

UT telah banyak memberikan kenyamanan bagi karyawannya demi

terciptanya iklim organisasi yang kondusif bagi karyawannya. Baik dari segi

fasilitas fisik maupun non fisik. Terkait dengan variabel kepuasan dan komitmen

serta kondisi iklim yang ada di UT maka timbul pertanyaan penelitian sebagai

berikut;

1. Apakah kondisi iklim organisasi UT berpengaruh terhadap kepuasan kerja

dan komitmen kerja karyawan?

Page 23: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

2. Apakah kepuasan kerja berpengaruh terhadap komitmen kerja karyawan

UT?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Menganalisis pengaruh iklim organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan

di UT.

2. Menganalisis pengaruh iklim organisasi terhadap komitmen karyawan di

UT.

3. Menganalisis pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen karyawan di

UT.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini bermanfaat untuk memberi masukan bagi para pimpinan

UT untuk memperbaiki atau mengubah iklim organisasi.

 

Page 24: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Iklim Organisasi

Pertama kali istilah iklim organisasi (organizational climate)

diperkenalkan oleh Kurt Lewin pada tahun 1930-an. Beliau menggunakan istilah

iklim psikologi (psychological climate). Kemudian istilah iklim organisasi dipakai

oleh Tagiuri dan Litwin (1968) yang mengemukakan sejumlah istilah untuk

melukiskan perilaku dalam hubungan dengan latar atau tempat (setting) dimana

perilaku muncul : lingkungan (environment), lingkungan pergaulan (milieu),

budaya (culture), suasana (atmosphere), situasi (situation), pola lapangan (field

setting), pola perilaku (behavior setting), dan kondisi (conditions) .

Ada beberapa teori iklim organisasi yang dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Teori Steers

Steers (1977) mengemukakan hubungan antara sebagian faktor penentu iklim,

hasil individu dengan efektivitas organisasi dimana faktor penentu iklim

organisasi adalah kebijakan dan praktek manajemen, sturktur organisasi, teknologi

dan lingkungan luar.

2. Teori Miles

Sergiovanni (1983) mengemukakan bahwa terdapat sepuluh indikator untuk

megetahui sehat atau kurang sehatnya iklim organisasi, yaitu: tujuan (goal focus),

komunikasi (communication adequacy), optimalisasi kekuasaan (optimal power

equalization), pemanfaatan sumber daya (resource utilization), kohesifitas

(cohesiveness), moril (moral), inovatif (innovativeness), otonomi (autonomy),

adaptasi (adaptation), pemecahan masalah (problem solving adequacy)

3. Teori Likert

Likert (1967) mengembangkan sebuah instrumen yang memuaskan pada

kondisi-kondisi perilaku dan gaya-gaya manajemen yang digunakan. Karakteristik

yang dicakup oleh skala Likert adalah perilaku pemimpin, motivasi, komunikasi,

proses pengaruh interaksi, pengambilan keputusan, penentuan tujuan, dan kontrol

Page 25: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

4. Teori Litwin dan Stringer

Litwin dan Stringer (1968) menggunakan teori tiga kebutuhan (berprestasi,

berafiliasi, dan berkuasa) dari McClelland sebagai tipe utama motivasi, ditemukan

bahwa ketiga kebutuhan tersebut dipengaruhi oleh iklim organisasi. Juga terdapat

sembilan dimensi iklim organisasi, yaitu struktur, tanggung jawab, imbalan,

resiko, keramahan, kehangatan hati, dukungan, standar, konflik, dan identifikasi.

Dari beberapa teori yang telah dikemukakan di atas, para ahli memiliki

konsep iklim organisasi yang berbeda-beda. Namun teori yang berbeda tersebut

memiliki karakteristik yang menggambarkan iklim organisasi dan berbeda dari

konsep yang lain. Adapun karakteristik tersebut seperti dibawah ini:

1. Iklim secara umum dapat berubah-ubah setiap waktu.

2. Iklim merupakan persepsi dan bagian anggota organisasi, yang dapat

menghasilkan mufakat antara individu-individu.

3. Terdiri dari pengaruh global anggota organisasi melalui interaksi dengan yang

lain dan kebijakan organisasi, struktur dan proses.

4. Persepsi iklim menggambarkan peristiwa lingkungan dan kondisi daripada

evaluasi mereka.

5. Iklim dapat secara potensial mempengaruhi tingkah laku individu.

Iklim organisasi secara objektif eksis, terjadi di setiap organisasi, dan

mempengaruhi perilaku anggota organisasi, tetapi hanya dapat diukur secara tidak

langsung melalui persepsi anggota organisasi. Ini berarti peneliti yang

menginginkan informasi mengenai iklim suatu organisasi perlu menjaringnya

menggunakan kuesioner, wawancara dan observasi dari anggota organisasi.

Dimensi dan indikator iklim organisasi harus dikembangkan guna mengukur iklim

organisasi. Dimensi iklim organisasi adalah unsur, faktor, sifat atau karakteristik

variabel iklim organisasi. Dimensi iklim organisasi terdiri atas beragam jenis dan

berbeda pada setiap organisasi. Altman (2000) mengemukakan bahwa studi yang

dilakukan oleh pakar iklim organisasi menunjukkan paling tidak 460 jenis

lingkungan kerja dengan iklim organisasinya sendiri-sendiri. Tabel 1

menunjukkan dimensi dan indikator iklim organisasi secara umum.

Page 26: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

Tabel 1. Dimensi dan indikator iklim organisasi

Dimensi Indikator

Keadaan lingkungan fisik tempat kerja • Tempat kerja • Mebel • Alat produksi dan sebagainya

Keadaan lingkungan sosial • Hubungan atasan dan bawahan • Hubungan antar teman sekerja • Sistem komunikasi • Sistem kepemimpinan • Kebersamaan • Kerjasama dalam melaksanakan tugas • Penghargaan terhadap kreativitas dan

inovasi karyawan • Saling mempercayai • Humor

Pelaksanaan Sistem Manajemen • Visi, misi, dan strategi organisasi • Karakteristik organisasi • Struktur organisasi • Sistem birokrasi organisasi • Distribusi kekuasaan • Delegasi kekuasaan • Proses pengambilan keputusan • Alokasi sumber-sumber daya • Standar kerja • Prosedur kerja • Karakteristik pekerjaan • Karakteristik peran • Sistem imbalan • Pengembangan karir • Manajemen konflik • Iklim etis

Produk • Proses produksi • Jenis barang dan prosedur layanan

konsumen • Jenis jasa dan prosedur penyajiannya

Konsumen, Klien dan nasabah yang dilayani

• Jenis konsumen • Perilaku konsumen • Hubungan anggota organisasi dengan

konsumen • Sistem layanan

Kondisi fisik dan kejiwaan anggota organisasi

• Keenergetikan • Kesehatan • Komitmen • Moral • Kebersamaan • Etos kerja • Semangat kerja

Page 27: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

Tabel 1. (Lanjutan)

Sumber : Wirawan (2007)

Dimensi iklim organisasi menurut Litwin dan Stringer (1968) ada 6

(enam) dimensi yang diperlukan yakni ;

1. Struktur. Struktur merefleksikan perasaan bahwa karyawan diorganisasi

dengan baik dan mempunyai definisi yang jelas mengenai peran dan

tanggung jawab mereka. Meliputi posisi karyawan dalam perusahaan.

2. Standar-standar. Mengukur perasaan tekanan untuk memperbaiki kinerja dan

derajat kebanggaan yang dimiliki karyawan dalam melakukan pekerjaannya

dengan baik. Meliputi kondisi kerja yang dialami karyawan dalam

perusahaan.

3. Tanggung jawab. Merefleksikan perasaan karyawan bahwa mereka menjadi

“pimpinan diri sendiri” dan tidak pernah meminta pendapat mengenai

keputusannya dari orang lain. Meliputi kemandirian dalam menyelesaikan

pekerjaan.

4. Pengakuan. Perasaan karyawan diberi imbalan yang layak setelah

menyelesaikan pekerjaannya dengan baik. Meliputi imbalan atau upah yang

terima karyawan setelah menyelesaikan pekerjaan.

5. Dukungan. Merefleksikan perasaan karyawan mengenai kepercayaan dan

saling mendukung yang berlaku dikelompok kerja. Meliputi hubungan

dengan rekan kerja yang lain.

6. Komitmen. Merefleksikan perasaan kebanggaan dan komitmen sebagai

anggota organisasi. Meliputi pemahaman karyawan mengenai tujuan yang

ingin dicapai oleh perusahaan.

Dimensi Indikator

Budaya organisasi • Pelaksanaan nilai-nilai • Pelaksanaan norma • Kepercayaan dan filsafat • Pelaksanaan kode etik • Pelaksanaan seremoni • Sejarah organisasi

Page 28: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

Dimensi iklim organisasi menurut Koys et al. (1991) adalah sebagai berikut :

1. Otonomi (outonomy). Persepsi mengenai penentuan sendiri prosedur kerja,

tujuan, dan prioritas

2. Kebersamaan (cohesion). Perasaaan kebersamaan diantara altar organisasi,

termasuk kemauan anggota organisasi untuk menyediakan bahan-bahan

bantuan.

3. Kepercayaan (trust). Persepsi kebersamaan untuk berkomunikasi secara

terbuka dengan anggota organisasi level atas mengenai isu sensitif dan

personal dengan harapan bahwa integritas komunikasi seperti itu tidak

dilanggar.

4. Tekanan (pressure). Persepsi mengenai tuntutan waktu untuk menyelesaikan

tugas dan standar kinerja.

5. Dukungan (support). Persepsi toleransi perilaku organisasi oleh atasannya,

termasuk membiarkan anggota belajar dari kesalahannya tanpa ketakutan dan

hukuman.

6. Pengakuan (recognition). Persepsi bahwa kontribusi anggota organisasi

kepada organisasi diakui dan dihargai.

7. Kewajaran (fairness). Persepsi bahwa praktik organisasi adil, wajar, dan tidak

sewenang-wenang atau berubah-ubah.

8. Inovasi (Innovation). Persepsi bahwa perubahan dan kreatifitas didukung,

termasuk pengambilan resiko mengenai bidang-bidang baru dimana anggota

organisasi tidak atau sedikt mempunyai pengalaman sebelumnya.

Berbeda dengan iklim organisasi yang dikemukan oleh Ekvall (1986);

1. Tantangan (challenge). Keterlibatan dan komitmen terhadap organisasi.

2. Kemerdekaaan (freedom). Sampai seberapa tinggi karyawan diberi

kebebasan

3. Dukungan untuk ide-ide (support for ideas). Sikap manajemen dan karyawan

terhadap ide baru.

4. Kepercayaan (trust). Keamanan emosional dan kepercayaan hubungan antar

anggota dalam organisasi.

5. Semangat (liveliness). Dinamika dalam organisasi.

Page 29: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

6. Keintiman/humor (playfulness/humor). Kemudahan yang ada dalam

organisasi.

7. Debat (debate). Sampai seberapa tinggi perbedaan pendapat serta ide-ide dan

pengalaman ada dalam organisasi.

8. Konflik (conflics). Adanya tensi personal dan emosional.

9. Pengambilan risiko (risk taking). Kemauan untuk menoleransi insekuriti

dalam organisasi.

10. Ide dan waktu (Idea and time). Waktu yang digunakan untuk

mengembangkan ide-ide baru.

2.2 Kepuasan Kerja

Karyawan adalah kekayaan utama bagi setiap perusahaan. Mereka menjadi

perencana, pelaksana, dan pengendali yang selalu berperan aktif dalam

mewujudkan tujuan perusahaan. Karyawan menjadi pelaku yang menunjang

tercapainya tujuan, mempunyai pikiran, perasaan, dan keinginan yang dapat

mempengaruhi sikap-sikapnya terhadap pekerjaannya. Sikap ini akan menentukan

prestasi kerja, dedikasi, dan kecintaan terhadap pekerjaan yang dibebankan

kepadanya. Sikap-sikap positif harus dibina, sedangkan sikap-sikap negatif

hendaknya dihindari. Sikap-sikap karyawan dikenal dengan kepuasan kerja, stres

dan frustasi yang ditimbulkan oleh pekerjaan, peralatan, lingkungan, kebutuhan

dan sebagainya. Kepuasan kerja karyawan harus diciptakan sebaik-baiknya

supaya moral kerja, dedikasi, kecintaan, dan kedisiplinan karyawan meningkat.

Oleh karena itu kepuasan kerja karyawan sangat penting dan merupakan kunci

pendorong moral, kedisiplinan, prestasi kerja karyawan dalam mendukung

terwujudnya tujuan perusahaan.

Robbin (2001) mengatakan bahwa kepuasan kerja adalah sikap umum

terhadap pekerjaan seseorang, yang menunjukkan perbedaan antara jumlah

penghargaan yang diterima pekerja dan jumlah yang mereka yakini seharusnya

mereka terima.Pandangan senada dikemukakan oleh Gibson et al. (2000) yang

menyatakan kepuasan kerja sebagai sikap yang dimiliki pekerja tentang pekerjaan

mereka. Kepuasan kerja merupakan variabel tergantung utama karena dua alasan

yaitu ; (1) menunjukkan hubungan dengan faktor kinerja; dan (2) merupakan

preferensi nilai yang dipegang banyak peneliti perilaku organisasi. Teori kepuasan

Page 30: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

kerja mencoba mengungkapkan apa yang membuat sebagian orang lebih puas

terhadap pekerjaannya daripada beberapa lainnya.

Menurut Hasibuan (2009) kepuasan kerja karyawan dipengaruhi oleh faktor-

faktor sebagai berikut;

1. Balas jasa yang adil dan layak.

2. Penempatan yang tepat sesuai dengan keahlian.

3. Berat ringannya pekerjaan.

4. Suasana dan lingkungan kerja.

5. Peralatan yang menunjang pelaksanaan pekerjaan.

6. Sikap pimpinan dalam kepemimpinannya.

7. Sikap pekerjaan monoton atau tidak.

Ada 2 teori kepuasan kerja yakni ;

1. Two-Factor Theory

Teori dua faktor merupakan teori kepuasan kerja yang menganjurkan

bahwa satisfaction (kepuasan) dan disatisfaction (ketidakpuasan)

merupakan bagian dari kelompok variabel yang berbeda, yaitu motivators

dan hygiene factors. Pada teori ini, ketidakpuasan dihubungkan dengan

kondisi disekitar pekerjaan (seperti kondisi kerja, pengupahan, keamanan,

kualitas pengawasan dan hubungan dengan orang lain), dan bukannya

hanya dengan pekerjaan itu sendiri. Faktor ini dinamakan sebagai hygiene

factors. Sebaliknya kepuasan ditarik dari faktor yang terkait dengan

pekerjaan itu sendiri atau hasil langsung daripadanya, seperti sifat

pekerjaan, prestasi dalam pekerjaan, peluang promosi dan kesempatan

untuk mengembangkan diri dan pengakuan. Faktor ini berkaitan dengan

tingkat kepuasan kerja tinggi, dinamakan motivators.

2. Value Theory

Menurut konsep ini kepuasan kerja terjadi pada tingkatan dimana hasil

pekerjaan diterima individu seperti diharapkan. Semakin banyak orang

menerima hasil, akan semakin puas. Sebaliknya semakin sedikit mereka

menerima hasil, akan kurang puas. Value Theory memfokuskan pada hasil

manapun yang menilai orang tanpa memerhatikan siapa mereka. Kunci

menuju kepuasan dalam pendekatan ini adalah perbedaan antara aspek

Page 31: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

pekerjaan yang dimiliki dan diinginkan seseorang. Semakin besar

perbedaan, semakin rendah kepuasan orang.

Dalam bukunya Gitosudarmo dan Sudita (2000) menuliskan teori Dua

Faktor Herzberg yang berkaitan dengan kepuasan kerja yang sering dipakai pada

masa ini adalah “Teori Dua Faktor (Motivator Hygene Theory)”. Herzberg

mengemukakan bahwa pekerja dalam melaksanakan pekerjaannya dipengaruhi

oleh dua faktor utama yang merupakan kebutuhan, yaitu:

1. Faktor motivasi yang menyangkut kebutuhan psikologis yang berhubungan

dengan penghargaan terhadap individu yang secara langsung berkaitan

denganpekerjaannya (elemen pekerjaan itu sendiri) dan merupakan sumber

kepuasan kerja.

Faktor-faktor tersebut mencakup :

a.) Pekerjaan itu sendiri (The work itself) Menyangkut karakteristik dari

pekerjaan, yaitu apakah pekerjaan tersebut menantang, menarik ataukah justru

membosankan.

b.) Prestasi kerja (Achievement)

Adanya kesempatan untuk menunjukkan prestasi yang lebih baik dari

sebelumnya, yang diperoleh melalui usaha dan kemampuan.

c.) Promosi (Promotion)

Tersedianya kesempatan untuk berkembang dalam pekerjaan dan jabatan.

d.) Pengakuan (Recognition)

Adalah adanya penghargaan dan pengakuan atas prestasi kerja melalui umpan

balik yang diterima.

e.) Tanggung Jawab (Reponsibility)

Tanggung jawab disini adalah kewajiban menjalankan fungsi jabatan dan tugas

yang sesuai dengan kemampuannya serta pengarahan yang diterima.

2. Faktor-faktor pemeliharaan (maintenance factors) atau dikenal juga dengan

hygene factors atau dissatisfier. Merupakan faktor-faktor yang berhubungan

ketidakpuasan kerja dan merupakan suatu faktor ekstrinsik, yang berkaitan

dengan keadaan pekerjaan.

Page 32: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

Faktor-faktor ini mencakup:

a.) Rekan Kerja (co worker)

yang dimaksud adalah apakah dalam bekerja rekan-rekan dapat diajak

bekerjasama, memiliki kompetensi, bersahabat, dan saling tolongmenolong.

b.) Gaya penyeliaan (quality and technical support)

Gaya penyeliaan yang dimaksud disini adalah kualitas dan bentuk pengawasan,

pengarahan dan pembimbingan yang diterima dari atasan.

c.) Hubungan antar karyawan (Relations with others)

Adanya kerja sama antar bawahan dan atasan dalm hal tolong menolong dan

saling memberikan dorongan.

d.) Kondisi lingkungan fisik kerja (psychological working conditions)

Meliputi kondisi lingkungan baik tempat bekerja, seperti penerangan,

tempratur, kualitas udara, serta peralatan kerja.

e.) Kebijaksanaan perusahaan (Company policies)

Termasuk di dalamnya mengenai administrasi, dan prosedur kerja yang

diterapkan perusahaan, peraturan-peraturan kebijaksanaan perusahaan, dan

tindakan yang diambil perusahaan untuk kepentingan karyawan.

f.) Gaji (Salary pay)

Yang dimaksud adalah imbalan jasa berupa uang yang dibawa oleh karyawan

sesuai dengan jenis dan beban pekerjaan yang dilaksanakan.

g.) Keamanan kerja (Job security)

Berupa kejelasan dari pekerjaan yang dipegang, kelangsungan pekerjaan,

jaminan hari tua, tunjangan-tunjangan, tingkat kepangkatan, serta kedudukan

dalam organisasi.

Menurut Kreitner (2001) terdapat lima faktor yang dapat mempengaruhi

timbulnya kepuasan kerja yaitu ;

1. Need fulfillment (pemenuhan kebutuhan)

Model ini dimaksukan bahwa kepuasan ditentukan oleh tingkatan

karakteristik pekerjaan memberikan kesempatan pada individu untuk

memenuhi kebutuhannya.

Page 33: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

2. Discrepancies (perbedaan)

Model ini menyatakan bahwa kepuasan merupakan suatu hasil memenuhi

harapan. Pemenuhan harapan mencerminkan perbedaan antara apa yang

diharapkan dan apa yang diperoleh individu dari pekerjaan. Apabila

harapan lebih besar daripada apa yang diterima, orang akan tidak puas.

Sebaliknya diperkirakan individu akan puas apabila mereka menerima

manfaat atas harapan.

3. Value attainment (pencapaian hasil)

Gagasan Value attainment adalah bahwa kepuasan merupakan harapan

hasil dari persepsi pekerjaan memberikan pemenuhan nilai kerja individual

yang penting.

4. Equity (keadilan)

Model ini dimaksud bahwa kepuasan merupakan fungsi dari seberapa adil

individu diperlakukan di tempat keja. Kepuasan merupakan hasil dari

persepsi orang bahwa perbandingan hasil kerja dan inputnya relatif lebih

menguntungkan dibandingkan dengan perbandingan antara keluaran dan

masukan pekerjaan lainnya.

5. Dispositional/genetic component (komponen genetik)

Beberapa rekan kerja atau teman tampak puas terhadap variasi lingkungan

kerja, sedangkan lainnya kelihatan tidak puas. Model ini didasarkan pada

keyakinan bahwa kepuasan kerja sebagian merupakan fungsi sifat pribadi

dan faktor genetik. Model ini menyiratkan perbedaan individu hanya

mempuyai arti penting untuk menjelaskan kepuasan kerja seperti halnya

karakteristik lingkungan pekerjaan.

Kepuasan kerja pada penelitian ini diukur menggunakan teori Weiss et al.

(1967) yang dituangkan dalam Minessotta Satisfaction Quetionnaire (MSQ).

Pertimbangan untuk menggunakan MSQ karena MSQ didesain untuk mengukur

kepuasan karyawan sehubungan dengan pekerjaannya serta mengukur berbagai

aspek pekerjaan. Adapun keuntungan MSQ karena mudah digunakan, mudah

dimengerti, valid dan reliabel, dapat dipakai setiap organisasi, dapat dipakai

manajer, supervisor, dan karyawan.

Page 34: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

Menurut Luthan (2006) terdapat empat cara yang dapat dipakai untuk

mengukur kepuasan kerja, yaitu :

1. Rating Scale

Pendekatan yang sering digunakan untuk mengukur kepuasan kerja dengan

menggunakan Rating Scale antara lain: (1) Minnessota Satisfaction Questionare,

(2) Job Descriptive Index, dan (3) Porter Need Satisfaction Questionare.

Minnesota Satisfaction Questionare (MSQ) adalah suatu instrumen atau alat

pengukur kepuasan kerja yang dirancang demikian rupa yang di dalamnya

memuat secara rinci unsur-unsur yang terkategorikan dalam unsur kepuasan dan

unsur ketidakpuasan. Skala MSQ mengukur berbagai aspek pekerjaan yang

dirasakan sangat memuaskan, memuaskan, tidak dapat memutuskan, tidak

memuaskan dan sangat tidak memuaskan. Karyawan diminta memilih satu

alternatif jawaban yang sesuai dengan kondisi pekerjaannya. Job descriptive index

adalah suatu instrumen pengukur kepuasan kerja yang dikembangkan oleh

Kendall dan Hulin (1964). Dengan instrumen ini dapat diketahui secara luas

bagaimana sikap karyawan terhadap komponen-komponen dari pekerjaan itu.

Variabel yang diukur adalah pekerjaan itu sendiri, gaji, kesempatan promosi,

supervisi dan mitra kerja. Porter Need Satisfaction Questionare adalah suatu

instrumen pengukur kepuasan kerja yang digunakan untuk mengukur kepuasan

kerja para manajer. Pertanyaan yang diajukan lebih memfokuskan diri pada

permasalahan tertentu dan tantangan yang dihadapi oleh para manajer.

1. Critical Incidents

Critical Incidents dikembangakan oleh Frederick Herzberg (1993). Dia

menggunakan teknik ini dalam penelitiannya tentang teori motivasi dua

faktor. Dalam penelitiannya tersebut dia mengajukan pertanyaan kepada para

karyawan tentang faktor-faktor apa yang saja yang membuat mereka puas dan

tidak puas.

2. Interview

Untuk mengukur kepuasan kerja dengan menggunakan wawancara yang

dilakukan terhadap para karyawan secara individu. Dengan metode ini dapat

diketahui secara mendalam mengenai bagaimana sikap karyawan terhadap

berbagai aspek pekrjaan.

Page 35: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

3. Action Tendencies

Action Tendencies dimaksudkan sebagai suatu kecenderungan seseorang

untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Kepuasan kerja karyawan

dapat dilihat berdasarkan action tendencies.

Ada 3 bentuk MSQ yang disediakan yakni dua bentuk panjang (versi 1977

dan versi 1967) dan sebuah bentuk pendek. MSQ menyediakan informasi yang

lebih spesifik pada aspek pekerjaan yang menjadi sebuah penghargaan individu

lebih dari ukuran umum kepuasan. Instrumen versi 1967 berbentuk panjang

memiliki 100 item pertanyaan. 100 pertanyaan mewakili 20 dimensi dengan 5

pertanyaan setiap dimensi. Adapun dimensi yang diukur seperti pada Tabel 2.

Tabel 2. Dua puluh dimensi MSQ

Dimension Description

ability utilization the chance to use one’s abilities achievement feelings of accomplishment activity being able to stay busy on the job advancement the opportunity to advance authority the chance to direct others company satisfaction with company policies compensation pay for the work done co-workers relationships with co-workers creativity the chance to try own work methods independence the opportunity to work alone

moral values not having violate conscience at work recognition praise received from work done responsibility freedom to use own judgment

security steady employment of the job social service the chance to do things for others social status the opportunity to be “somebody” supervision (HR) way the boss handles employees supervision (technical) competence of supervisor

variety the chance to do different things occasionally working conditions all facets of the work environment

Sumber : Manual MSQ

Sedangkan versi 1977 terdiri dari 20 item pertanyaan dengan skala likert 1-

5. Dua puluh item pertanyaan diambil dari 100 item pertanyaan versi bentuk

panjang yang mewakili setiap dimensi. Kepuasan kerja berhubungan langsung

dengan kinerja, sikap, motivasi dan produktivitas. Nilai dari MSQ secara akurat

Page 36: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

mengukur kepuasan kerja, dan mengidentifikasi area khusus (20 dimensi diatas)

yang berpengaruh kuat terhadap kinerja dan perilaku manusia di tempat kerja.

2.3 Komitmen Organisasi

Komitmen organisasi (organizational commitment) sangat penting karena

organisasi membutuhkan karyawan yang memiliki komitmen organisasi yang

tinggi agar organisasi dapat terus bertahan serta meningkatkan jasa dan produk

yang dihasilkannya. Karyawan yang memiliki komitmen terhadap organisasinya

maka berdampak pada komitmen terhadap tugas-tugasnya. Perusahaan harus

berusaha agar karyawan yang berada di dalam organisasinya tetap komitmen

terhadap organisasi. Komitmen karyawan ditentukan oleh dan dapat diukur

melalui empat hal yakni kepuasan karyawan, motivasi karyawan, loyalitas

karyawan dan rasa bangga karyawan terhadap/bekerja di perusahaan. Komitmen

organisasi merupakan salah satu tingkah laku dalam organisasi yang banyak

diteliti, baik sebagai variabel terikat, variabel bebas maupun variabel mediator.

Menurut Greenberg dan Baron (1993) mengemukakan bahwa karyawan yang

memiliki komitmen yang tinggi adalah karyawan yang lebih stabil dan lebih

produktif sehingga pada akhirnya lebih menguntungkan bagi perusahaan.

Mowday et al. (1982) mendefinisikan komitmen organisasi sebagai “ kekuatan

relatif dari identifikasi karyawan pada dan keterlibatan didalam sebuah organisasi

khusus.” Definisi ini menunjukkan bahwa komitmen organisasi bukan hanya

loyalitas pasif namun melibatkan hubungan aktif dan keinginan karyawan untuk

memberikan kontribusi yang berarti pada organisasi.

Allen dan Meyer (1990) mengemukan tipologi terakhir dari komitmen

organisasi. Ada tiga komitmen yang dikemukan yakni komitmen afektif (affective

commitment), komitmen kontinuans (continuance commitment), dan komitmen

normatif (normative commitment).

Adapun definisi dan penjelasan dari setiap komponen komitmen organisasi

organisasi adalah sebagai berikut.

1. Komitmen afektif berkaitan dengan keterikatan emosional karyawan,

identifikasi karyawan pada, dan keterlibatan karyawan pada organisasi. Disini

karyawan dituntut memiliki komitmen afektif yang kuat akan terus bekerja

dalam organisasi karena mereka ingin melakukan hal tersebut.

Page 37: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

2. Komitmen kontinuans berkaitan dengan keinginan untuk tetap bekerja atau

justru meninggalkan organisasi. Karyawan yang bekerja berdasarkan

komitmen kontinuans ini bertahan dalam organisasi karena mereka butuh

melakukan hal tersebut karena tidak ada pilihan lagi.

3. Komitmen normatif berkaitan dengan perasaan wajib untuk tetap dalam

organisasi. Karyawan yang memiliki komitmen normatif yang tinggi merasa

bahwa mereka wajib bertahan dalam organisasi.

Allen dan Meyer (1990) juga membagi faktor penyebab (anteseden)

komitmen organisasi berdasarkan ketiga komponen komitmen organisasi, yaitu;

1. Anteseden komitmen afektif terdiri dari karakteristik pribadi, karakteristik

pribadi, karakteristik jabatan, pengalaman kerja, serta karakteristik struktural.

Karakteristik struktural meliputi besarnya organisasi, kehadiran serikat kerja,

luasnya kontrol, dan sentralisasi otoritas. Dari empat faktor penyebab

tersebut, anteseden yang paling berpengaruh adalah pengalaman kerja,

terutama pengalaman atas kebutuhan psikologis untuk merasa aman dalam

organisasi dan kompeten dalam menjalankan peran kerja.

2. Anteseden komitmen kontinuans terdiri dari besarnya dan/atau jumlah

investasi atau taruhan sampingan individu, dan persepsi atas kurangnya

alternatif pekerjaan lain. Karyawan yang merasa telah berkorban ataupun

mengeluarkan investasi yang besar terhadap organisasi akan merasa rugi jika

meninggalkan organisasi. Begitupun karyawan yang merasa tidak memiliki

pekerjaan lain yang lebih menarik akan merasa rugi jika meninggalkan

organisasi karena belum tentu memperoleh sesuatu yang lebih baik dari apa

yang diperoleh selama ini.

3. Anteseden komitmen normatif terdiri dari pengalaman individu sebelum

masuk dalam organisasi serta pengalaman sosialisasi selama berada didalam

organisasi. Komitmen normatif karyawan dapat tinggi jika sebelum masuk

kedalam organisasi, orang tua karyawan yang juga bekerja dalam organisasi

tersebut menekankan pentingnya kesetiaan pada organisasi. Agar komitmen

normatif karyawan tinggi maka organisasi harus menanamkan kepercayaan

pada karyawan bahwa organisasi mengharapkan loyalitas.

Page 38: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

Dari uraian anteseden penelitian Allen dan Meyer (1990) dapat disimpulkan

bahwa anteseden komitmen organisasi terdiri dari karakteristik personal,

karakteristik pekerjaan, karakteristik organisasi, serta pengalaman karyawan

terhadap organisasi. Dalam mengukur komitmen organisasi harus merefleksikan

ketiga komponen komitmen tersebut diatas. Salah satu pengukuran yang terkenal

dan merefleksikan ketiga komponen tersebut adalah Organizational Commitment

Questionnare (OCQ) yang dibuat oleh Allen dan Meyer (1990). Alat ukur ini

telah direvisi beberapa kali dan revisi terakhir dilakukan Meyer dan Allen pada

tahun 1997. Alat ini terdiri dari 18 item pertanyaan, dimana setiap komponen

diwakili oleh 6 item. Skala komitmen organisasi ini memiliki skor 1-5.

2.4 Hubungan Iklim Organisasi, Kepuasan Kerja dan Komitmen

Ada sejumlah studi yang meneliti hubungan antara iklim organisasi dan

kepuasan kerja, serta komitmen organisasi. Penelitian pada perusahaan bisnis

dilakukan oleh Castro dan Martin (2010) yang menguji hubungan iklim organisasi

dan kepuasan kerja pada organisasi informasi dan teknologi di Afrika Selatan.

Dengan menggunakan metode stepwise regression menunjukkan bahwa 9 dari 12

dimensi iklim organisasi menunjukkan hubungan positif yang kuat terhadap

variabel kepuasan kerja. Pearson product moment correlation menunjukkan

bahwa ada 11 dimensi yang mempengaruhi individu secara langsung dan tidak

langsung. Dimensi yang mempengaruhi individu secara langsung adalah

pengembangan individu, interpersonal yang dimiliki, karyawan yang baik dan

pekerjaan yang menarik dan menantang. Sedangkan dimensi yang tidak

mempengaruhi secara langsung pada individu adalah kepemimpinan manajer yang

dekat, perbedaan dan transformasi, image, upah, lingkungan pisik kerja serta

pengakuan dan penghargaan. Bhaesajsanguan (2010) juga menguji hubungan

antara iklim organisasi, kepuasan kerja dan komitmen organisasi dengan cara

meneliti perilaku teknisi Thai pada sektor swasta telekomunikasi Thai. Data

dianalisis dengan SEM Lisrel menunjukkan bahwa tingkah laku teknisi tergantung

pada iklim organisasinya sehingga berhubungan positif terhadap kepuasan kerja

teknisi serta memperlihatkan juga bahwa iklim organisasi mempunyai hubungan

positif dengan komitmen organisasi melalui kepuasan kerja. Dengan

menggunakan T-test dan ANOVA menunjukkan bahwa profil demografi tidak

Page 39: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

signifikan terhadap iklim organisasi. Adapun variabel profil demografi yang

dipakai adalah gender, umur, status perkawinan, tingkat pendidikan, departemen,

gaji, posisi, masa kerja. Chen (2005) dalam disertasinya yang berjudul “Factors

Affecting Job Satisfaction of Public Sector Employees in Taiwan” dimana

penelitian membandingkan berbagai macam faktor demografi dari karyawan

pemerintahan publik di Taiwan yang dikaitkan dengan tingkat kepuasan kerja dan

motivasi. Penelitian ini menggunakan Minnesota Satisfaction Quesionnaires

(MSQ) short form untuk mengukur kepuasan kerja. Hasil penelitian yang

mendukung hipotesa adalah umur, masa jabatan pada pekerjaan, posisi pekerjaan

merupakan hal yang membedakan tingkat kepuasan kerja. Sedangkan untuk

dugaan bahwa gender juga akan berpengaruh kuat pada tingkat kepuasan tidak

mendukung hipotesa, justru menunjukkan bahwa perbedaan gender tidak memiliki

pengaruh yang kuat.

Crespell (2007) dalam disertasinya tentang iklim organisasi yang berjudul

“Organizational Climate, Innovativeness, and Firm Performance: Insearch of a

conceptual Framework” bahwa iklim organisasi memiliki hubungan positif dan

signifikan terhadap inovasi dan kinerja perusahaan. Inovasi adalah elemen inti

dari strategi perusahaan dan iklim organisasi membantu perkembangan untuk

mempengaruhi inovasi yang positif dari inovasi dan kinerja dari perusahaan. Iklim

organisasi untuk inovasi dikarakteristikkan oleh otonomi pada tingkat yang tinggi

dan dorongan, tim yang kohesi, terbuka untuk perubahan dan pengambilan resiko,

pekerjaan yang menarik, dan tersedia sumber yang cukup. Lindberk (2004) dalam

disertasinya “ A Study of The Relationship Between Leadership Styles and

Organizational Climate and The Impact of Organizational Climate on Businness

Results” dimana ada dua hal yang diuji yakni pertama menguji hubungan antara

gaya kepemimpinan dan iklim organisasi. Kedua menguji iklim organisasi dengan

hasil bisnis. Penelitian ini dilakukan untuk pimpinan pada level utama pada

perusahaan asuransi. Analisis dilakukan dengan menggunakan korelasi dan regresi

berganda dimana dapat ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan antara gaya

kepemimpinan dan beberapa dimensi iklim organisasi. Khususnya gaya

kepemimpinan yang berfokus pada hubungan yang berhubungan dengan dimensi

iklim organisasi. Semua dimensi iklim organisasi berhubungan dengan gaya

Page 40: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

kepemimpinan kecuali komitmen. Tidak ada perbedaan gaya kepemimpinan dan

iklim organisasi berdasarkan gender, tahun menjabat, atau sejumlah laporan.

Dari 4 (empat) penelitian dilakukan pada perusahaan bisnis diatas terhadap

variabel iklim organisasi, kepuasan dan komitmen dapat disimpulkan bahwa;

1. Dengan metode stepwise regression dan SEM Lisrel hasil penelitian

menunjukkan bahwa iklim organisasi memiliki hubungan yang kuat terhadap

kepuasan kerja serta komitmen organisasi. Semua dimensi iklim organisasi

berhubungan dengan gaya kepemimpinan kecuali komitmen.

2. Profil demografi tidak signifikan terhadap iklim organisasi.

3. Secara umum bahwa profil demografi menunjukkan pengaruh yang kuat

terhadap kepuasan kerja.

Penelitian pada perusahaan non bisnis khususnya pada pendidikan tinggi

mengenai ketiga variabel ini dilakukan Seniati (2006) yang meneliti pengaruh

masa kerja, trait kepribadian, kepuasan kerja dan iklim psikologi terhadap

komitmen dosen pada Universitas Indonesia. Dengan menggunakan SIMPLIS

atau Simple Lisrel diperoleh hasil (1) model teoritik yang terdiri dari masa kerja,

trait kepribadian, kepuasan kerja, dan iklim psikologis sesuai (fit) untuk

menjelaskan komitmen dosen pada universitas (2) Masa kerja berpengaruh

langsung yang positif dan bermakna terhadap komitmen dosen pada universitas

(3) Ada pengaruh yang positif dan bermakna dari kepuasan kerja terhadap

komitmen dosen pada universitas. Arabaci (2010) yang menguji persepsi staf

akademik dan administrasi tentang iklim organisasi pada Fakultas Pendidikan

Universitas Firat menunjukkan hasil bahwa staf akademik lebih memiliki persepsi

yang positif terhadap iklim organisasinya dibandingkan dengan staf administrasi.

Penemuan lain yang didapat dari penelitian ini bahwa wanita dan staf senior

memiliki persepsi positif terhadap iklim organisasi dibandingkan dengan pria dan

staf junior. Adenike (2011) juga meneliti iklim organisasi sebagai prediksi

kepuasan kerja dari staf akademik Universitas Swasta Nigeria. Hasil dianalisis

dengan SEM Amos 18.0 menunjukkan bahwa variabel iklim organisasi dan

kepuasan kerja mempunyai hubungan positif yang signifikan. Penelitian Gul

(2008) yang mengukur 5 dimensi iklim organisasi yakni rule and discipline,

democracy, social and culture factors, organizational image dan organizational

Page 41: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

goals pada Fakultas Teknologi Pendidikan Universitas Kocaeli, Turki

menunjukkan bahwa 5 dimensi terdapat perbedaan signifikan antara akademisi

yang berada pada jabatan manajemen dan yang bukan pada jabatan manajemen.

Dari empat penelitian pada perguruan tinggi diatas dapat disimpulkan

bahwa;

1. Pada penelitian di perguruan tinggi variabel iklim organisasi dan kepuasan

kerja juga menunjukkan hubungan positif yang signifikan.

2. Masa kerja berpengaruh langsung positif artinya semakin lama karyawan

bekerja maka semakin tinggi komitmen pada perguruan tinggi.

3. Staf akademik lebih memiliki persepsi yang positif terhadap iklim

organisasinya dibandingkan dengan staf administrasi.

4. Pada perguruan tinggi wanita dan staf senior memiliki persepsi positif

terhadap iklim organisasi dibandingkan dengan pria dan staf junior.

5. Ada perbedaan signifikan antara akademisi yang berada pada jabatan

manajemen dan yang bukan pada jabatan manajemen mengenai iklim

organisasi.

Jurnal dari Natarajan (2011) yang berjudul” Relationship of

Organizational Commitment with Job Satisfaction” ditemukan bahwa komitmen

afektif merupakan prediktor yang kuat untuk menghitung varians intrinsik,

ekstrinsik dan total kepuasan kerja. Lebih lanjut komitmen dihitung untuk

beberapa varians pada kasus ekstrinsik dan total kepuasan. Oleh karena

disimpulkan bahwa karyawan ditunjukkan tingkat komitmen normatif yang tinggi

akan memiliki kepuasan kerja intrinsik dan komitmen continuance yang tinggi

ditunjukkan oleh ekstrinsik dan total kepuasan kerja. Reichers (1985) pada

jurnalnya yang berjudul “A Review and Reconceptualition of Organizational

Commitment” mengemukakan bahwa pengalaman karyawan menimbulkan

perbedaan komitmen yang merupakan tujuan dan nilai grup. Disertasi Nayak

(2002) yang berjudul Job Satisfaction and Organizational Commitment as

Factors of Turnover Intention of IRS Procurement Employees, penelitian ini

bertujuan menilai kepuasan kerja karyawan serta menilai 4 item dari komitmen

affectiv. Penelitian menguji kepuasan kerja dan komitmen organisasi sebagai

faktor tujuan pengantian karyawan IRS Procurement. Pengaruh dari ras, gender

Page 42: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

dan umur dalam kepuasan dan komitmen diuji dalam penelitian ini. Hasil

penelitian ditemukan bahwa tujuan pengantian karyawan IRS Procurement tidak

berhubungan signifikan terhadap kepuasan kerja dan komitmen karyawan. Begitu

juga karyawan pria dan wanita di organisasi IRS Procurement tidak mengalami

perbedaan tingkat signifikan kepuasan kerja dan komitmen. Lebih lanjut,

dibuktikan bahwa bangsa kulit putih dan bukan bangsa kulit putih di organisasi

IRS Procurement tidak mengalami perbedaan tingkat signifikan kepuasan kerja

dan komitmen.

Penelitian mengenai kepuasan dan komitmen diatas dapat disimpulkan

bahwa;

1. Komitmen afektif merupakan prediktor yang kuat untuk menghitung total

kepuasan kerja. Sedangkan pengalaman karyawan menimbulkan perbedaan

komitmen setiap karyawan.

2. Kepuasan kerja dan komitmen karyawan tidak berhubungan signifikan

terhadap pergantian karyawan.

Pada tesis Sunarsih (2010) menemukan bahwa adanya hubungan budaya

organisasi dan kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap

komitmen organisasi staf administrasi UT. Temuan ini menunjukkan bahwa

semakin adaptif budaya organisasi dan semakin baik kepuasan kerja, maka

semakin tinggi komitmen organisasi. Konsep budaya dan iklim organisasi

mempunyai pengertian yang berbeda walaupun keduanya saling berhubungan.

Budaya organisasi berakar pada nilai-nilai, norma, kepercayaan, dan asumsi

organisasi. Budaya organisasi dapat berkembang dan berubah namun relatif tetap.

Mengubah budaya organisasi memerlukan sumber daya yang besar dan waktu

yang lama. Budaya organisasi secara langsung dapat mempengaruhi perilaku

anggota organisasi.

Iklim organisasi melukiskan lingkungan internal organisasi dan berakar

pada budaya organisasi. Jika budaya organisasi relatif tetap dalam jangka panjang,

iklim organisasi bersifat relatif sementara dan dapat berubah dengan cepat.

Umumnya iklim organisasi dengan mudah dapat dikontrol oleh pemimpin atau

manajer. Iklim organisasi merupakan persepsi anggota organisasi mengenai

dimensi-dimensi iklim organisasi. Iklim organisasi mempengaruhi perilaku

Page 43: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

anggota organisasi yang kemudian mempengaruhi kinerja mereka serta kinerja

organisasi. Jika penerapan budaya organisasi dapat mempengaruhi perilaku

organisasi secara positif, maka pengaruh iklim organisasi terhadap perilaku

organisasi dapat bersifat positif dan dapat bersifat negatif.

Denison (1996) mengemukan telaah pendapat para pakar mengenai kedua

konsep diatas. Berdasarkan telaah literatur, dia mengemukakan perbedaan antara

budaya organisasi dan iklim organisasi antara kedua konsep tersebut. Adapun

perbandingan antara budaya dan iklim organisasi menurut Denison (1996)

terdapat pada Tabel 3 di bawah ini.

Tabel 3. Perbandingan budaya dan iklim organisasi

No. Perbedaan Budaya Organisasi Iklim Organisasi

1. Epitemologi Kontekstual dan ideografis Komparatif dan nomotetik

2. Sudut pandang Emik (sudut pandang anggota organisasi)

Etik (sudut pandang peneliti)

3. Metodologi Observasi lapangan kualitatif Data survei kuantitatif 4. Level analisa Berdasarkan nilai-nilai dan

asumsi Manifetasi level permukaan organisasi

5. Orientasi waktu Evolusi historis Jepretan ahistorikal 6. Fondasi teoritis Konstruksi, teori kritis Teori lapangan Lewinian 7. Bidang ilmu dasar Sosiologi dan antropologi Psikologi

Sumber: Denison (1996)

Pada awalnya, penelitian budaya organisasi hanya menggunakan metode

kualitatif atau naturalistis. Dimana penelitian budaya organisasi merupakan

penelitian mengenai proses sejarah tumbuhnya nilai-nilai, asumsi, dan

kepercayaan organisasi. Akan tetapi perkembangan selanjutnya penelitian budaya

organisasi menggunakan metode kuantitatif, yaitu memfoto keadaan budaya

organisasi dalam waktu tertentu. Sebaliknya, penelitian iklim organisasi yang

pada awalnya hanya menggunakan metode kuantitatif yaitu memotret persepsi

anggota organisasi mengenai lingkungannya namun para peneliti iklim organisasi

kemudian juga menggunakan metode kualitatif. Jadi sekarang telah terjadi

pergeseran penggunaan metodologi dalam meneliti kedua konsep diatas.

Stringer (2002) menyatakan bahwa budaya dan iklim organisasi

merupakan dua hal yang berbeda. Budaya menekankan diri pada asumsi-asumsi

tidak diucapkan yang mendasari organisasi, sedangkan iklim organisasi berfokus

pada persepsi-persepsi yang masuk akal atau dapat dinilai, terutama yang

Page 44: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

memunculkan motivasi, sehingga mempunyai pengaruh langsung terhadap kinerja

anggota organisasi. Menurut Stringer (2002) budaya organisasi mempunyai

banyak variabel sehingga terlalu besar untuk dikelola secara normal.

Konsekuensinya adalah perilaku dari budaya organisasi lebih nyata daripada

budaya organisasi sendiri. Mengubah budaya organisasi lebih sulit daripada

mengubah perilaku anggota organisasinya. Iklim organisasi lebih mudah diakses

dan diukur ketika mengubah perilaku di tempat kerja. Oleh karena itu, untuk

mengubah budaya organisasi dapat dimulai dengan mengubah iklim organisasi.

Berdasarkan telaah literatur diatas dapat menjawab pertanyaan mengapa dalam

penelitian ini, iklim organisasi yang menjadi variabel utama penelitian bukan

budaya organisasi. Salah satu hal yang dipertimbangkan adalah budaya organisasi

memiliki banyak dimensi dan adanya keterbatasan peneliti menguasai dimensi

tersebut sedangkan iklim organisasi memiliki dimensi yang lebih sedikit dan

mudah diukur.

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 45: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3. 1 Kerangka Pemikiran

Berdasarkan kajian pustaka yang telah diuraikan di atas maka dipilih 3 (tiga)

variabel dalam penelitian ini.

1. Variabel iklim organisasi

Variabel ini dipilih karena merupakan variabel kualitas lingkungan internal

organisasi yang secara relatif terus berlangsung, dialami oleh anggota

organisasi, mempengaruhi perilaku mereka dan dapat dilukiskan dalam

pengertian satu set karakteristik atau sifat organisasi.

2. Variabel kepuasan kerja

Variabel ini sangat menarik untuk diteliti karena dengan tercapainya

kepuasan kerja akan tercipta suatu kondisi yang saling menguntungkan bagi

perusahaan, sebab karyawan akan menyukai pekerjaannya dan berperilaku

baik sesuai tuntutan kerjanya, sedangkan bagi karyawan sendiri kebutuhannya

terpenuhi. Dengan demikian bahwa kepuasan kerja adalah suatu kondisi

mental seseorang mengenai suka atau tidak suka terhadap pekerjaannya yang

dipengaruhi oleh persepsi dan harapannya terhadap pekerjannya dan dengan

demikian akan mempengaruhi perilaku kerjanya.

3. Variabel komitmen organisasi

Variabel ini merupakan salah satu tingkah laku dalam organisasi yang banyak

dibicarakan dan diteliti, baik sebagai variabel terikat, variabel bebas, maupun

variabel mediator. Hal ini antara lain dikarenakan organisasi membutuhkan

karyawan yang memiliki komitmen organisasi yang tinggi agar organisasi dapat

terus bertahan serta meningkatkan jasa dan produk yang dihasilkannya.

Konsep yang dipakai untuk menjelaskan ketiga variabel diatas adalah;

1. Konsep variabel iklim organisasi.

Konsep variabel iklim organisasi dalam penelitian ini menggunakan konsep

teori Litwin dan Stringer (1968). Konsep ini dipilih karena Stringer (2002)

berpendapat bahwa karakteristik atau dimensi iklim organisasi mempengaruhi

motivasi anggota organisasi untuk berperilaku tertentu. Oleh karena itu, iklim

Page 46: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

organisasi dapat dilukiskan dan diukur dalam pengertian dimensi tersebut.

Stringer mengatakan bahwa untuk mengukur iklim organisasi terdapat enam

dimensi yang diperlukan yakni struktur, standar, tanggungjawab, pengakuan,

dukungan dan komitmen. Dengan mengukur keenam dimensi dari iklim

organisasi suatu perusahaan, dapat digambarkan profil iklim organisasi

perusahaan tersebut. Jadi teori Litwin dan Stringer (1968) hanya dengan enam

dimensi iklim organisasi dapat diukur dibandingan dengan teori lain yang

memiliki banyak dimensi. Kuesioner yang dipakai adalah OCQ (Organizational

Climate Quesionnaire) dari Litwin dan Stringer. Instrumen ini terdiri dari 6

dimensi. Masing-masing dimensi memiliki 4 item pertanyaan dengan skala likert

1-5. Adapun kuesioner yang telah diadopsi dan dimodifikasi terdapat pada

Lampiran 1.

2. Konsep variabel kepuasan kerja

Konsep variabel kepuasan kerja yang dipakai dalam penelitian ini adalah

menggunakan teori Weiss et al. (1967) yang dituangkan dalam MSQ.

Pertimbangan menggunakan MSQ karena MSQ didesain untuk mengukur

kepuasan karyawan sehubungan dengan pekerjaannya serta mengukur berbagai

aspek pekerjaan. Adapun keuntungan MSQ karena mudah digunakan, mudah

dimengerti, valid dan reliabel, dapat dipakai setiap organisasi, dapat dipakai

manajer, supervisor, dan karyawan. Ada 3 bentuk MSQ yang disediakan yakni

dua bentuk panjang (versi 1977 dan versi 1967) dan sebuah bentuk pendek. MSQ

menyediakan informasi yang lebih spesifik pada aspek pekerjaan yang menjadi

sebuah penghargaan individu lebih dari ukuran umum kepuasan. Instrumen ini

terdiri dari versi 1967 bentuk panjang memiliki 100 item pertanyaan. 100

pertanyaan mewakili 20 dimensi dengan 5 pertanyaan setiap dimensi. Dalam

penelitian ini hanya mengambil 5 dimensi saja untuk mengukur kepuasan kerja

karena keterbatasan peneliti dalam menguasai 20 dimensi serta berdampak pada

banyaknya pertanyaan yang akan ditanyakan kepada responden. Adapun 5

dimensi tersebut adalah pembayaran, promosi, prestasi, kemampuan atasan dan

lingkungan kerja.

Page 47: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

3. Konsep variabel komitmen organisasi

Konsep variabel komitmen organisasi yang dipakai dalam penelitian ini

adalah konsep dari Allen dan Meyer (1990). Konsep ini dipakai kerana

merupakan tipologi terakhir dari teori komitmen organisasi. Ada tiga komitmen

yang dikemukan yakni komitmen afektif (affective commitment), komitmen

kontinuans (continuance commitment), dan komitmen normatif (normative

commitment). Dalam mengukur komitmen organisasi harus merefleksikan ketiga

komponen komitmen tersebut diatas. Salah satu pengukuran yang terkenal dan

merefleksikan ketiga komponen tersebut adalah Organizational Commitment

Questionnare (OCQ) yang dibuat oleh Allen dan Meyer. Alat ini terdiri dari 18

item pertanyaan, dimana setiap komponen diwakili oleh 6 item. Skala komitmen

organisasi ini memiliki skor 1-5.

Secara ringkas rencana variabel, konsep teori, kuesioner serta indikator

yang dipakai seperti pada Tabel 4 di bawah ini.

Tabel 4. Variabel dan indikator penelitian

Variabel Teori /kuesioner yang dipakai Dimensi

Iklim Organisasi Organization Climate Quationer (OCQ) by Litwin &Stringer (1968)

1. Struktur 2. Standar 3. Tanggung jawab 4. Pengakuan 5. Dukungan 6. Komitmen

Kepuasan Kerja Minnesota Satisfaction Quetionare (MSQ) by Weiss et al (1967) short form

1. Pembayaran 2. Promosi 3. Prestasi 4. Kemampuan Atasan 5. Lingkungan Kerja

Komitmen Organisasi

Organization Commitment Questionnaire (OCQ) by Meyer & Allen 1997

1. Afektif 2. Kontinuans/berkelanjutan 3. Normatif

Alasan hubungan variabel digambarkan seperti Gambar 1 di bawah ini

karena iklim organisasi yang menjadi variabel utama dalam penelitian ini dapat

mempengaruhi perilaku karyawan. Perilaku karyawan di dalam organisasi

bermacam-macam seperti motivasi kerja, keterlibatan kerja, komitmen, disiplin

kerja, kepuasan kerja, stres kerja, sikap kerja, moril karyawan serta perilaku

konflik. Kepuasan dan komitmen merupakan salah satu perilaku karyawan yang

Page 48: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

mudah diukur karena banyak kuesioner yang telah teruji dalam pengukuran kedua

variabel ini. Hal ini merupakan salah satu pertimbangan memilih kedua variabel

yang dapat dipengaruhi oleh variabel iklim organisasi. Berdasarkan uraian diatas

mengapa ketiga variabel diatas dipakai dan bagaimana hubungan ketiga variabel

tersebut serta konsep siapa yang dipakai maka kerangka pemikiran penelitian ini

seperti di bawah ini.

Gambar 1 Kerangka pemikiran

Dari gambar kerangka pemikiran diatas dapat dijelaskan bahwa untuk

mewujudkan SDM yang berkualitas didalam organisasi tentunya diperlukan suatu

Iklim Organisasi -Struktur - Pengakuan -Strandar -Dukungan

-Tanggungjwb - Komitmen

Kepuasan Kerja -Pembayaran -Promosi-Prestasasi Lingkungan Kerja- Kemampuan

Atasan

Komitmen Karyawan -Afektif

-Kontinuans -Normatif

Deskriptif SEM dengan PLS

Mengetahui tingkat iklim organisasi, kepuasan kerja dan komitmen

karyawan berdasarkan karakteristik (usia, jenis kelamin, gol. dll)

Analisis pengaruh iklim organisasi terhadap kepuasan kerja dan komitmen karyawan

UT

Masukan Bagi Pimpinan UT

Page 49: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

iklim organisasi yang mendukung aktivitas SDM. Iklim organisasi yang tercipta

tentunya harus memiliki dampak terhadap kepuasan karyawan yang bekerja. Salah

satu faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan adalah suasana dan

lingkungan pekerjaan serta peralatan yang menunjang pelaksanaan pekerjaan.

Faktor kepuasan tersebut merupakan dimensi dari iklim organisasi yang harus

diperhatikan oleh pimpinan. Kepuasan karyawan juga menjadi salah satu ukuran

komitmen karyawan selain motivasi, loyalitas dan rasa bangga karyawan. Jadi

dengan iklim organisasi merupakan variabel yang paling kritis karena iklim

organisasi merupakan cara yang sangat baik untuk menilai sampai seberapa jauh

mutu kepemimpinan seseorang dalam mengelola atau mengoptimalkan SDM yang

dipimpinnya. Selain itu juga iklim akan sangat menentukan kemampuan karyawan

(kompetensi) dalam menghasilkan kinerjanya dan sampai seberapa jauh dapat

memenuhi kebutuhan tugasnya. Dari gambar diatas hanya tiga variabel yang

menjadi lingkup penelitian yakni iklim organisasi, kepuasan kerja dan komitmen

karyawan. Dari hasil penelitian ketiga variabel ini diharapkan dapat memberikan

masukan kepada pimpinan UT tentang iklim organisasi UT serta menjawab

apakah iklim organisasi yang selama ini diberikan oleh UT berdampak pada

kepuasan karyawan dan komitmen karyawan terhadap UT.

3.2 Perumusan Hipotesa

Adapun hipotesa dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

H1 : Iklim organisasi berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan

Kerja

H2 : Iklim organiasasi berpengaruh signifikan terhadap Komitmen

Karyawan

H3 : Kepuasan Kerja berpengaruh signifikan terhadap Komitmen

Karyawan

Page 50: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

Makna skor tiap variabel

Makna variabel Iklim Organisasi dikatakan tinggi dan rendah dijelaskan pada

Tabel 5 di bawah ini;

Tabel 5. Makna skor variabel iklim organisasi

Indikator Tinggi Rendah

Struktur Jika anggota organisasi merasa pekerjaan mereka didefinisikan secara jelas dan baik.

Jika anggota organisasi merasa tidak ada kejelasan mengenai siapa yang melakukan tugas dan mempunyai kewenangan mengambil keputusan.

Standar Jika anggota organisasi selalu berupaya mencari jalan untuk meningkatkan kinerja.

Merefleksikan harapan yang lebih rendah untuk kinerja.

Tanggung Jawab Jika anggota organisasi merasa didorong untuk memecahkan problemnya sendiri.

Pengambilan resioko dan percobaan terhadap pendekatan baru tidak diharapkan.

Pengakuan Artinya keseimbangan antara imbalan dan kritik.

Penyelesaian pekerjaan dengan baik diberi imbalan secara tidak konsisten.

Dukungan Jika anggota organisasi merasa bahwa mereka bagian tim yang berfungsi dengan baik dan merasa memperoleh bantuan dari atasannya.

Anggota organisasi merasa terisolasi atau tersisihkan sendiri.

Komitmen Komitmen kuat artinya berasosiasi dengan loyalitas personal.

Karyawan merasa apatis terhadap organisasi dan tuajuannya.

Sumber: Litwin dan Stringer (1968) Makna variabel kepuasan dikatakan tinggi dan rendah dijelaskan pada Tabel 6 di

bawah ini;

Tabel 6. Makna skor variabel kepuasan kerja

Kepuasan Tinggi Rendah

Menurut Teori nilai

Jika karyawan semakin banyak menerima hasil

Jika karyawan semakin sedikit menerima hasil

Menurut Teori 2 Faktor Karyawan semakin termotivator.

Karyawan tidak termotivator

Sumber: Teori Kepuasan Kerja

Page 51: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

Makna variabel komitmen dikatakan tinggi dan rendah dijelaskan pada Tabel 7.

Tabel 7. Makna skor variabel komitmen organisasi

Tinggi Rendah

Komitmen Dessler, (1994), berpendapat bahwa Komitmen yang tinggi dicirikan dengan 3 hal, yaitu : 1. Kepercayaan dan penerimaan yang kuat

terhadap tujuan dan nilai-nilai organisasi.

2. Kemauan yang kuat untuk bekerja demi organisasi.

3. Keinginan yang kuat untuk tetap menjadi anggota organisasi.

Sebaliknya

Sumber: Dessler 1994

3.3 Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus-Oktober 2011 dan

berlokasi di Universitas Terbuka (UT) yang beralamat di Jl. Pondok Cabe Raya

Tangerang Banten. Pemilihan tempat penelitian dilakukan secara sengaja, karena

UT merupakan Kantor Pusat dari 37 Unit Program Belajar Jarak Jauh (UPBJJ-

UT) yang tersebar di seluruh Indonesia.

3.4 Data dan Sumber Data

Adapun data dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini tampak

pada Tabel 8.

Tabel 8. Jenis dan sumber data

No. Jenis Data Sumber Data

1. Primer Staf akademik dan administrasi UT

2. Sekunder literatur, buku, jurnal, tesis, disertasi serta data kepegawaian dan

SDM UT.

3.5 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan teknik survei dengan menggunakan

kuesioner. Bentuk kuesioner adalah kuesioner tertutup. Instrumen penelitian

menggunakan skala likert dari 1-5, pengukuran yang digunakan dengan

memberikan bobot tertentu pada setiap jawaban pernyataan. Dalam penelitian ini

Page 52: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

penskoran atas kuesioner skala likert yang digunakan dalam penelitian ini

merujuk pada lima alternatif jawaban, sesuai Tabel 9.

Tabel 9. Skor skala likert

Pilihan Pernyataan Nilai

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Tidak Setuju (TS) 2 Netral (N) 3 Setuju (S) 4 Sangat Setuju (SS) 5

Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi

seseorang atau sekelompok orang tentang kejadian sosial. Cara penilaian terhadap

hasil jawaban kuesioner dengan skala likert dilakukan dengan rumus :

Setelah memperoleh rataan skor dari masing-masing pertanyaan, kemudian

dihitung skor rataan akhir dengan rumus :

Keterangan :

= Skor rataan pernyataan

= frekuensi yang memiliki pernyataan ke – i

n = jumlah responden

= skor rataan akhir

3.6 Penentuan Jumlah Sampel dan Metode Penarikan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan UT Pusat yang

berjumlah 323 orang staf akademik dan 556 orang staf administrasi. Sehingga

total populasi adalah 879 orang staf. Teknik penarikan sampel dilakukan dengan

menggunakan probabilitas stratified random sampling. Pengambilan sampel

metode ini dilakukan secara stratified, artinya dibentuk strata, tingkatan, atau

kelompok. Dengan kata lain populasi dibagi terlebih dahulu menjadi tingkatan

Page 53: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

atau kelompok yang berbeda. Selanjutnya sampel ditarik secara random dari

setiap kelompok, sehingga bisa meliputi setiap strata yang berbeda untuk

mewakili populasi secara keseluruhan. Pada Tabel 10 dan 11 populasi

dikelompokkan berdasarkan golongan. Penentuan jumlah sampel setiap golongan

dengan cara proporsi, yaitu;

Keterangan:

Jumlah sampel per kelompok karyawan berdasarkan golongan

= Total sampel

Jumlah populasi karyawan UT

Jumlah populasi karyawan UT setiap kelompok

Dalam penelitian ini menggunakan Partial Least Square (PLS) dimana

besarnya ukuran sampel untuk metode analisis SEM dengan PLS adalah 30 - 100,

tergantung pada jumlah indikator yang digunakan dalam seluruh variabel laten

yang dikalikan 5-10. Penelitian ini rencananya akan menggunakan 14 indikator,

oleh karena itu total sampel yang diperlukan adalah sebesar 112 orang dengan

perhitungan sebagai berikut :

n = jumlah variabel manifest x 8

n = 14 x 8

n = 112

Jadi total sampel yang dibutuhkan dengan mengunakan PLS hanya

sebanyak 112 orang. Namun dalam penelitian ini menggunakan perhitungan

statistik dengan ukuran sampel berdasarkan Tabel Krecjie yang melakukan

perhitungan berdasarkan atas kesalahan 5% sehingga sampel yang diperoleh

mempunyai kepercayaan 95% terhadap populasi. Adapun perhitungan sampel

menggunakan Tabel Krecjie dalah sebagai berikut;

Jumlah seluruh pegawai UT 879 orang terdiri atas golongan I=15 orang,

golongan II=167 orang, golongan III= 599 orang dan golongan IV=98 orang.

Dengan jumlah populasi=879 dan kesalahan 5%, maka jumlah sampel=269

(berdasarkan Tabel Krecjie). Populasi disini berstrata maka sampel juga berstrata

Page 54: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

menurut golongan. Dengan demikian masing-masing sampel untuk tiap golongan

harus proposional sesuai dengan populasi.

Jadi jumlah sampel untuk:

Golongan I=

Golongan II =

Golongan III=

 

Karena golongan III terdiri dari Akademik dan Administrasi maka jumlah sampel

183 dibagi lagi sebagai berikut;

Sampel untuk Akdemik

Sampel untuk Administrasi

Golongan IV=

 

Karena golongan IV terdiri dari Akademik dan Administrasi maka jumlah sampel

183 dibagi lagi sebagai berikut;

Sampel untuk Akdemik

 

Sampel untuk Administrasi

 

Berdasarkan penentuan sampel diatas maka diperoleh jumlah sampel per

kelompok karyawan berdasarkan golongan. Terlihat pada Tabel 10 dan Tabel 11

di bawah ini. Jadi total sampel yang diperlukan dengan populasi 879 dengan

kesalahan 5% adalah sebanyak 269 orang.

Page 55: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

Tabel 10. Populasi dan sampel staf akademik UT pusat berdasarkan golongan

No. Golongan Populasi (orang) Sampel (orang)

1. III 247 75

2. IV 76 23

Jumlah 323 98

Sumber: Data Kepegawaian UT Per 28 Juli 2011

Tabel 11. Populasi dan sampel staf administrasi UT pusat berdasarkan golongan

No. Golongan Populasi (orang) Sampel (orang)

I 15 5

1. II 167 51

2. III 352 108

3. IV 22 7

Jumlah 556 171

Sumber: Data Kepegawaian UT Per 28 Juli 2011

Dalam penelitian ini menggunakan analisis metode Partial Least Square

(PLS) namun untuk penentuan sampel menggunakan perhitungan statistik dengan

Tabel Krecjie dengan kesalahan 5% sehingga sampel yang diperoleh mempunyai

kepercayaan 95% terhadap populasi. Adapun sampel yang dipakai sebanyak 269

orang.

3.7 Metode Analisis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan metode Partial Least

Square (PLS). PLS merupakan metode alternatif analisis dengan Structural

Equation Modelling (SEM) yang berbasis variance Secara teknis SEM dibagi

dalam 2 (dua) kelompok yaitu SEM berbasis kovarian yang diwakili oleh LISREL

dan SEM variance atau sering disebut Component Based SEM yang

mempergunakan software SmartPLS dan PLS Graph. Perbedaan utama antara

Covariance Based SEM dan Component Based SEM dengan PLS (yang

selanjutnya akan disebut sebagai Variance based dengan PLS) adalah pada

Page 56: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

Covariance Based SEM model yang dianalisis harus dikembangkan berdasarkan

pada teori yang kuat dan bertujuan untuk mengkonfirmasi model dengan data

empirisnya. Sedangkan Variance based dengan PLS lebih menitikberatkan pada

model prediksi sehingga dukungan teori yang kuat tidak begitu menjadi hal

terpenting. Covariance Based SEM lebih bertujuan memberikan pernyataan

tentang hubungan kausalitas atau memberikan deskripsi mekanisme hubungan

kausalitas (sebab-akibat). Sedangkan Component Based SEM dengan PLS

bertujuan mencari hubungan linear prediktif antar variabel.

Ghozali (2008) mengemukakan bahwa masalah yang muncul dalam

penggunaan Covariance Based SEM antara lain : (1) terjadinya improper solution

karena adanya nilai variance yang negatif (Heywood case), (2) factor

indeterminacy yang mengakibatkan program tidak memberikan hasil analisis

karena model unidentified, dan (3) Non-covergence algorithm. Jika hal ini terjadi

maka tujuan penelitian diturunkan, tidak lagi mencari hubungan kausalitas antara

variabel menjadi hubungan linear prediktif optimal. Pada Tabel 12 menunjukkan

perbedaan SEM Lisrel dengan SEM PLS. Selain itu juga pendekatan PLS adalah

distribution free (tidak mengasumsikan data berdistribusi tertentu, dapat berupa

nominal, kategori, ordinal, interval dan rasio). PLS merupakan metode analisis

powerfull karena tidak didasarkan banyak asumsi, jumlah sampel kecil dan residul

distribusi. Walaupun PLS juga dapat digunakan untuk mengonfirmasi teori, tetapi

juga untuk menjelaskan ada tidaknya hubungan antara variabel laten. Jadi dapat

disimpulkan bahwa dengan menggunakan Component Based SEM (PLS) lebih

unggul pertama, bila terjadi masalah improper solution, factor indeterminacy,

Non-covergence algorithm maka kita tidak perlu menurunkan tujuan penelitian

dari hubungan kausalitas antara variabel menjadi hubungan linear prediktif

optimal. Kedua, besarnya sample yang dipakai minimal direkomendasikan

berkisar dari 30 sampai 100 sampel. Ketiga, distribution free artinya dapat berupa

nominal, kategori, ordinal, interval dan rasio. Berdasarkan keunggulan tersebut

maka penelitian ini menggunakan Component Based SEM dengan PLS sebagai

alat pengolahan dan analisis data. Pertimbangan lain mengapa menggunakan

Component Based SEM dengan PLS sebagai alat pengolahan dan analisis data

dalam penelitian ini adalah sudah terlalu banyak penelitian-penelitian

Page 57: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

menggunakan Covariance Based SEM yang kemungkinan bisa terjadi masalah

seperti improper solution, factor indeterminacy, Non-covergence algorithm.

Tabel 12. Perbedaan SEM LISREL dengan SEM PLS

No Kriteria PLS LISREL

1 Tujuan Berorientasi prediksi Berorientasi pendugaan parameter

2 Pendekatan Berbasis varian (Ragam) Berbasis Covarian (peragam) 3 Hubungan antara

peubah laten dan manifest/Indikator

Formatif atau reflektif Reflektif

4 Peubah Laten Setiap peubah laten merupakan kombinasi linear dari peubah manifest/indikator

Peubah laten diduga oleh seluruh peubah manifest/indikator

5 Kompleksitas model

Sampai kompleksitas besar 100 laten atau 1000 manifest

Sampai kompleksitas sedang (kurang dari 100 laten)

6 Ukuran contoh Rekomendasi sekitar 30 – 100

Rekomendasi sekitar 200 - 800

7 Persyaratan teori Fleksibel, bebas sebaran Asumsi kuat, sebaran normal 8 Perlakuan missing

data Algoritma NIPALS Model kemungkinan

maksimum 9 Identifikasi Dalam model rekursif

selalu teridentifikasi Bergantung kepada model idealnya, lebih dari 4 manifest per laten untuk over determinasi, 3 untuk identifikasi yang sesuai

10. Implikasi Optimal untuk ketepatan prediksi

Optimal untuk ketepatan parameter

Sumber : Ghozali (2008) 

Ada beberapa langkah-langkah apabila menggunakan metode PLS ini

yakni seperti Gambar 2 di bawah ini:

Page 58: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

Gambar 2 Langkah-langkah PLS

1. Merancang model struktural atau inner model. Inner model merupakan model

yang menspesifikasi hubungan antar variabel laten atau bisa juga dikatakan inner

model menggambarkan hubungan antar variabel laten berdasarkan substantive

theory.

2. Merancang model pengukuran atau outer model. Outer model merupakan

model yang menspesifikasi hubungan antara variabel laten dengan indikato-

indikatornya atau bisa dikatakan bahwa outer model mendefinisikan bagaimana

setiap indikator berhubungan dengan variabel latennya.

3. Mengkontruksi diagram jalur dari tiap variabelnya.

4. Mengkonversi diagram jalur ke persamaan.

5. Pendugaan parameter yakni:

a. Weight estimate yang digunakan untuk menghitung data variabel laten

b. Estimasi jalur (path estimate) yang menghubungkan antar variabel laten

(koefisien jalur) dan antara variabel laten dengan indikatornya (loading)

Page 59: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

c. Berkaitan dengan means dan lokasi parameter (nilai konstanta regresi) untuk

indikator dan variabel laten.

d. Metode estimasi PLS: OLS dengan teknik iterasi

e. Interaction variable

Pengukuran untuk variabel moderator, dengan teknik : menstandarkan skor

indikator dari variabel laten yang dimoderasi dan yang memoderasi,

kemudian membuat variabel laten interaksi dengan cara mengalikan nilai

standar indikator yang dimoderasi dengan yang memoderasi.

f. goodness of fit yakni:

1) Outer model refleksif :

a) Convergent validity

Nilai loading 0.5 sampai 0.6 dianggap cukup, untuk jumlah

indikator dari variabel laten berkisar antara 3 sampai 7.

b) Discriminant validity

Nilai AVE yang direkomendasikan adalah lebih besar dari 0.50.

Rumus yang dipakai adalah sebagai berikut:

c) Composite realibility

Nilai batas yang diterima untuk tingkat reliabilitas komposit (ρc)

adalah ≥ 0.6, walaupun bukan merupakan standar absolut. Rumus

ρc adalah sebagai berikut:

2) Outer model formatif :

Outer model formatif dapat dievaluasi berdasarkan pada substantive

contentnya yaitu dengan melihat signifikansi dari weight.

Sedangkan goodness of fit untuk inner model diukur menggunakan Q-Square

predictive relevance

2

2A V Ev a r ( )

i

i ii

λλ ε

=+∑

∑ ∑

2

2

( )( ) v a r ( )ii

ic

ρλ ε

=+∑

∑ ∑

Page 60: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

Rumus Q-Square:

Q2 = 1 – ( 1 – R12) ( 1 – R2

2 ) ... ( 1- Rp2 )

Dimana R12 , R2

2 ... Rp2 adalah R-square variabel endogen dalam model

Interpretasi Q2 sama dg koefisien determinasi total pada analisis jalur (mirip

dengan R2 pada regresi)

g. Pengujian hipotesis yakni:

1. Hipotesis statistik untuk outer model:

H0 : λi = 0 lawan

H1 : λi ≠ 0

2. Hipotesis statistik untuk inner model: variabel laten eksogen terhadap

endogen:

H0 : γi = 0 lawan

H1 : γi ≠ 0

3. Hipotesis statistik untuk inner model: variabel laten endogen terhadap

endogen:

H0 : βi = 0 lawan

H1 : βi ≠ 0

4. Statistik uji: t-test; p-value ≤ 0,05 (alpha 5 %); signifikan

5. Outter model signifikan: indikator bersifat valid

6. Inner model signifikan: terdapat pengaruh signifikan

7. PLS tidak mengasumsikan data berdistribusi normal: menggunakan

teknik resampling dengan metode Bootstrap

Dari langkah-langkah diatas maka dalam penelitian ini dimulai dari tahap pertama

yakni melakukan langkah 1 sampai 3.

Page 61: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

89  

Gambar 3 Model Struktural Penelitian

Page 62: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

57  

Pada gambar 3 diatas, gambar dibuat sederhana namun variabel laten dalam

penelitian ini merupakan konstruk dengan multidimensi. Dalam penelitian ini

dimana variabel dapat diukur dengan melihat dimensi. Dimensi tersebut

merupakan fisrt order konstruk sedangkan iklim organisasi, kepuasan kerja dan

komitmen organisasi merupakan second order konstruk. Adapun Tabel 13

menunjukkan bahwa kontruk penelitian ini adalah kontruk dengan multidimensi.

Tabel 13. Second Order, First Order Konstruk dan indikator-indikatornya.

Konstruk Second Order Konstruk First Order Item Pertanyaan

Iklim organisasi Struktur (X1) X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 Standar (X2) X2.1 X2.2 X2.3 Tanggung jawab (X3) X3.1 X3.2 X3.3 Pengakuan (X4) X4.1 X4.2 X4.3 Dukungan (X5) X5.1 X5.2 X5.3 X5.4 Komitmen (X6) X6.1 X6.2 X6.3 X6.4

Kepuasan Kerja Pembayaran (Y1.1) Y1.1.1 Y1.1.2 Promosi (Y1.2) Y1.2.1 Y1.2.2 Prestasi (Y1.3) Y1.3.1 Y1.3.2 Kemampuan Atasan (Y1.4) Y1.4.1 Y1.4.2 Lingkungan Kerja (Y1.5) Y1.5.1 Y1.5.2

Page 63: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

Tabel 13. (Lanjutan)

Konstruk Second Order Konstruk First Order Item Pertanyaan

Komitmen Karyawan

Afektif (Y2.1) Y2.1.1 Y2.1.2 Y2.1.3 Y2.1.4 Kontinuans (Y2.2) Y2.2.1 Y2.2.2 Y2.2.3 Y2.2.4 Normatif (Y2.3) Y2.3.1 Y2.3.2 Y2.3.3 Y2.3.4

Selanjuntnya mengkonversi diagram jalur ke persamaan. Berdasarkan gambar

model struktural diatas maka diperoleh persamaan sebagai berikut;

1. Outer model

Hubungan antara konstruk laten first order dengan Indikator

X1.1 = λX1.1 ξStruktur + εX1.1 s/d X1.4 = λX1.4 ξStruktur + εX1.4 X2.1 = λX2.1 ξStandar + εX2.1 s/d X2.3 = λX1.3 ξStandar + εX2.3 X3.1 = λX3.1 ξTanggungjawab + εX3.1 s/d X3.3 = λX3.3 ξTanggungjawab + εX3.3 X4.1 = λX4.1 ξPengakuan + εX4.1 s/d X4.3 = λX4.3 ξPengakuan + εX4.3 X5.1 = λX5.1 ξDukungan + εX5.1 s/d X5.4 = λX5.4 ξDukungan + εX5.4 X6.1 = λX6.1 ξKomitmen + εX6.1 s/d X6.4 = λX6.4 ξKomitmen + εX6.4 Y1.1.1 = λY.1.1.1 ξPembayaran + εY1.1.1 s/d Y1.1.2 = λY.1.1.2 ξPembayaran + εY1.1.2 Y1.2.1 = λY.1.2.1 ξPromosi + εY1.2.1 s/d Y1.2.2 = λY.1.2.2 ξPromosi + εY1.2.2 Y1.3.1 = λY.1.3.1 ξPrestasi + εY1.3.1 s/d Y1.3.2 = λY.1.3.2 ξPrestasi + εY1.3.2 Y1.4.1 = λY.1.4.1 ξKemampuan + εY1.4.1 s/d Y1.4.2 = λY.1.4.2 ξKemampuan + εY1.4.2 Y1.5.1 = λY.1.5.1 ξLingkungan + εY1.5.1 s/d Y1.5.2 = λY.1.5.2 ξLingkungan + εY1.5.2 Y2.1.1 = λY.2.1.1 ξAfektif + εY1.2.1 s/d Y2.1.4 = λY.2.1.5 ξAfektif + εY2.1..4 Y2.2.1 = λY.2.2.1 ξContinue + εY2.2.1 s/d Y2.2.4 = λY.2.2.4 ξContinue + εY2.2.4 Y2.3.1 = λY.2.3.1 ξNormative + εY2.3.1 s/d Y2.3.4 = λY.2.3.4 ξNormative + εY2.3.4

Page 64: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

1. Inner model :

a. Hubungan antara konstruk laten first order dengan konstruk laten second

order

Struktur = γStruktur ξIklim Organisasi + δ1 Standar = γStandar ξIklim Organisasi+ δ2 Tanggungjawab = γTanggungjawab ξIklim Organisasi+ δ3 Pengakuan = γPengakuan ξIklim Organisasi+ δ4 Dukungan = γDukungan ξIklim Organisasi + δ5 Komitmen = γKomitmen ξ Iklim Organisasi + δ6 Afektif = γAfektif ξKomitmen + δ12 Continue = γContinue ξKomitmen + δ13 Normative = γNormative ξKomitmen + δ14 Kepuasan Kerja (η1) = γPembayaran ξPembayaran + γPromosi ξPromosi + γPrestasi

ξPrestasi + γKemampuan ξKemampuan + γLingkungan ξLingkungan

+ δ7 + δ8 + δ9 + δ10 + δ11

b. Hubungan antar konstruk laten second order η1 = γIKLIM ORGANISASI 1 ξIKLIM ORGANISASI + ζ1 η2 = β1η1 + ζ2 η2 = γIKLIM ORGANISASI 2 ξIKLIM ORGANISASI + ζ2 η2 = β1η1 + γ IKLIM ORGANISASI 2 ξIKLIM ORGANISASI + ζ2

Keterangan ξ = Ksi, konstruk latent first order dan second order berupa konstruk

eksogen ηi = Eta, konstruk laten second order dimana i = 1 dan 2 λ = Lamnda (kecil), loading faktor konstruk latent berupa konstruk

laten first order, β1 = Beta (kecil), koefisien pengaruh kepuasan (variabel endogen 1)

terhadap komitmen karyawan (variabel endogen 2) γi = Gamma (kecil), koefisien parameter antara konstruk laten second

order ke konstruk laten first order dan koefisien parameter antar konstruk laten second order

ζ i = Zeta (kecil), galat model pada konstruk laten second order endogen dimana i = 1 dan 2

δ = Delta (kecil), galat model pada konstruk laten first order ε = Error, galat pengukuran (indikator) pada konstruk laten first order 

Page 65: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

BAB IV

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Universitas Terbuka (UT)

Universitas Terbuka (UT) adalah Perguruan Tinggi Negeri Ke-45 di

Indonesia yang diresmikan pada tanggal 4 Sepetember 1984, berdasarkan

Keputusan Presiden RI No. 41 Tahun 1984. UT menerapkan sistem belajar jarak

jauh dan terbuka. Istilah jarak jauh berarti pembelajaran tidak dilakukan secara

tatap muka, melainkan menggunakan media, baik media cetak (modul) maupun

non cetak (audio/video, komputer/internet, siaran radio dan televisi). Makna

terbuka adalah tidak ada pembatasan usia, tahun ijazah, masa belajar, waktu

registrasi, frekuensi mengikuti ujian, dan sebagainya. Batasan yang ada hanyalah

bahwa, setiap mahasiswa UT harus sudah menamatkan jenjang pendidikan

menengah atas (SMA atau sederajat).

Mahasiswa UT diharapkan dapat belajar secara mandiri. Cara belajar

mandiri menghendaki mahasiswa untuk belajar atas prakarsa atau inisiatif sendiri.

Belajar mandiri dapat dilakukan secara sendiri ataupun berkelompok tutorial. UT

menyediakan bahan ajar yang dibuat khusus untuk dapat dipelajari secara mandiri.

Dalam penyelenggaraan pendidikan, UT bekerja sama dengan semua perguruan

tinggi negeri/swasta serta instansi yang relevan yang ada di Indonesia. Pada setiap

propinsi atau kota yang terdapat perguruan tinggi negeri, tersedia unit layanan UT

yang disebut Unit Program Belajar Jarak Jauh-Universitas Terbuka (UPBJJ-UT).

Perguruan tinggi negeri setempat berperan sebagai pembina UPBJJ-UT serta

membantu dalam penulisan bahan ajar, tutorial, praktikum, dan ujian.

Untuk memberikan layanan pendidikan secara formal kepada mahasiswa

yang tersebar di seluruh penjuru tanah air dan di luar negeri, UT bekerja sama

dengan instansi lain seperti PT Pos Indonesia, Bank Rakyat Indonesia (BRI),

Televisi Republik Indonesia (TVRI), Radio Republik Indonesia (RRI), Radio

Siaran Pemerintah Daerah, Radio Siaran Swasta Niaga, Pemerintah Propinsi dan

Kabupaten/Kota, Atase Pendidikan KBRI, serta Perpustakaan Nasional RI dan

Perpustakaan Daerah. UT juga bekerjasama dengan instansi-instansi yang ingin

Page 66: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

meningkatkan kualitas sumber daya karyawannya, baik instansi pemerintah,

BUMN maupun swasta. Mereka dapat mengikuti program yang ada di UT atau

memesan program studi baru yang sesuai dengan kebutuhan instansinya. UT

selama ini telah mendapat kepercayaan dari pemerintah untuk meningkatkan

kualitas guru SD melalui program yang dikenal sebagai Program Guru SD

(PGSD). Selain itu UT juga telah mendapat kepercayaan untuk meningkatkan

kualitas SDM dari Tentara Nasional Indonesia (TNI), Bank Rakyat Indonesia

(BRI), PT Bank BNI (Bank Negara Indonesia), PT Garuda Indonesia, PT Merpati

Nusantara, Departemen Pertanian, Sekretariat Wakil Presiden dan beberapa

instansi lainnya.

4.2 Status dan Struktur Organisasi UT

Struktur organisasi UT yang saat ini berlaku disusun berdasarkan

berdasarkan PP 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi. Menurut PP tersebut,

struktur organisasi UT disamakan dengan struktur organisasi PT tatap muka

sehingga banyak fungsi operasionalisasi PTTJJ yang tidak terwadahi. Oleh sebab

itu, pada tahun 2002 UT mengajukan perubahan struktur oganisasi yang

mengakomodasi kepentingan fungsi-fungsi PTTJJ dan telah ditetapkan oleh

Mendiknas pada tahun 2004 melalui SK Nomor123/0/2004 tentang Organisasi

dan Tata Kerja UT. Dalam perkembangannya, struktur ini disempurnakan lagi

agar sesuai dengan perubahan dan kebutuhan UT. Struktur lengkap UT yang

berlaku saat ini, baik yang dibentuk dengan SK Mendiknas maupun tambahannya

melalui SK Rektor Nomor 112/J31/2005 tanggal 10 Maret 2005 tentang Tugas

Pokok dan Fungsi Unit Kerja di Lingkungan UT adalah seperti Gambar 4.

Page 67: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

Gambar 4 Bagan Struktur Organisasi UT

Keterangan Bagan: BAUK : Biro Administrasi Umum dan Keuangan BAAPM : Biro Administrasi Akademik, Perencanaan, dan Monitoring LPPM : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat LPBAUSI : Lembaga Pengembangan Bahan Ajar, Ujian, dan Sistem Informasi PPs : Program Pascasarjana*) PPSDM : Pusat Pengembangan Sumber daya Manusia*) Puslata : Pusat Layanan Pustaka Pusmintas : Pusat Jaminan Kualitas PK : Pusat Keilmuan PPM : Pusat Pengabdian kepada Masyarakat PAU-PPI : Pusat Antar Universitas–Pengembangan dan Peningkatan Instruksional Puslitgasis : Pusat Penelitian Kelembagaan dan Pengembangan Sistem Pusjian : Pusat Pengujian Puskom : Pusat Komputer PPBAC : Pusat Produksi Bahan Ajar Cetak Puslaba : Pusat Layanan Bahan Ajar PPBANC : Pusat Produksi Bahan Ajar Non Cetak UPBJJ : Unit Program Belajar Jarak Jauh *) Unit ini dibentuk dengan SK Rektor

Page 68: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

4. 3 Profil SDM UT

SDM adalah salah satu aspek kritis yang dapat menentukan kelangsungan

hidup sebuah organisasi. Manajemen SDM di UT dibawah dua unit yang bernama

unit kepegawaian dan pusat SDM. Unit kepegawaian bertanggung jawab terhadap

proses rekruitmen, penempatan, rotasi, penghargaan pegawai, kesejahteraan

pegawai dan tunjangan dan pensiun. Sementara itu pusat SDM bertanggung jawab

terhadap manajemen pengembangan pegawai termasuk studi lanjut dan program

pelatihan. SDM UT terdiri dari staf akademik dan staf administrasi serta staf

pendukung. Staf akademik atau dosen, didefinisikan didalam Undang-Undang No.

14/2005 tentang guru dan dosen adalah guru profesional dan ilmuan yang

mempunyai tanggung jawab utama untuk pengembangan, menyebarkan, dan

mengubah ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian

dan pelayanan masyarakat.

Staf akademik di UT terdiri dari dosen tetap atau tidak tetap. Dosen tetap

adalah staf akademik yang mempunyai status karyawan UT. Sebaliknya dosen

tidak tetap adalah staf dosen atau praktisi yang berasal dari institusi lain yang

terlibat sebagai penulis modul, penulis bahan ujian, mengoreksi ujian dan

mengajar. Pada umumnya, SDM UT dapat dikatagorikan kedalam dua tipe

karyawan manajemen inti dan karyawan outsoursing. Karyawan manajemen inti

terdiri dari staf tetap dan statusnya sebagai karyawan pemerintah. Jumlah

karyawan manajemen inti sekitar 1888 ( lihat Tabel 14 ). Sementara itu, karyawan

outsoursing adalah karyawan tidak penuh waktu. Mereka terdiri dari beberapa tipe

profesi yang dibutuhkan oleh UT, seperti penulis modul, pengajar, pengawas ujian

mahasiswa, memfasilitas praktikum, penulis bahan ujian. Jumlah karyawan

outsoursing sekitar 11.000, terdiri dari 9.000 tutor dan pengawas ujian mahasiswa.

Tugas utama dosen UT meliputi manajemen pengembangan dari multi

media pengajaran, pengembangan soal ujian, penelitian dan pengabdian

masyarakat. Sementara itu, staf administrasi yang bertanggung jawab untuk

mendukung aktivitas staf akademik di UT. Termasuk staf administrasi umum, staf

ITC, staf perpustakaan, staf laboratorium, dan staf fungsional (kamerawan,

direktor film, lighting men, programer multimedia, soundmen, layout artistic dan

Page 69: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

petugas arsip). Profil SDM UT dapat dipandang dari beberapa dimensi seperti

lokasi, tingkat pendidikan, dan status pegawai. Jumlah total staf UT 1.856 terdiri

dari 776 staf akademik dan 1.080 staf administrasi. Rincian staf dengan status

pegawai dan berdasarkan jenis kelamin di tunjukkan pada Tabel 14 dan Tabel 15.

Tabel 14. SDM dengan status karyawan dan lokasi

Lokasi Staf Akademik Staf Administrasi Total

Kantor Pusat 323 556 879

Kantor Cabang 453 556 1009

Total 776 1080 1888

Sumber : Kepegawaian UT 28 Juli 2011

Tabel 15. Jumlah karyawan UT berdasarkan jenis kelamin pada tahun 2011

Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)

Pria 1153 61,07

Wanita 735 38,93

Total Karyawan 1888 100 Sumber: Kepegawaian UT 28 Juli 2011

4.4 Pengelolaan SDM UT

Untuk menyelenggarakan berbagai program pendidikan tinggi berkualitas

melalui sistem pendidikan terbuka dan jarak jauh yang berkualitas dan mudah

diakses, UT perlu memanfaatkan berbagai macam instrumen dan peralatan

termasuk TIK dalam bidang akademik dan manajemen. Untuk itu UT harus

didukung oleh SDM yang berkualitas dan kompeten, serta memiliki etika dan

norma kerja yang sesuai dengan UT sebagai PTTJJ berkualitas dunia. Sebagai

PTTJJ, UT perlu mendorong SDM agar selalu belajar melalui proses belajar

secara mandiri baik pada tingkat individu, kelompok, maupun organisasi sehingga

setiap SDM menjadi sangat mahir dalam pekerjaannya masing-masing.

Kondisi SDM UT saat ini dari sisi jumlah sudah mencukupi, namun dari sisi

kompetensi dan komposisi masih perlu ditingkatkan dan direformulasi baik di

UT-Pusat maupun di UPBJJ-UT, agar mampu bekerja sesuai dengan sasaran yang

ingin dicapai dan nilai-nilai yang ditetapkan UT. Pengembangan kompetensi dan

komposisi SDM UT diarahkan pada terpenuhinya kebutuhan UT akan SDM

Page 70: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

dalam bidang akademik, manajemen termasuk operasional, pengembangan dan

produksi bahan ajar, dan pelayanan. Dosen perlu dikelompokkan berdasarkan

bidang studi masing-masing. Kelompok bidang studi ini merupakan basis

pengembangan Tridharma Perguruan Tinggi. Komposisi SDM kelompok bidang

studi ini perlu diatur agar tercapai komposisi yang seimbang antara Guru Besar,

Lektor Kepala, Lektor, dan Asisten Ahli dalam setiap program studi.

Di samping itu, UT harus mengembangkan sistem perencanaan, rekrutmen,

pengembangan, rotasi dan mutasi, sistem informasi SDM, remunerasi, penilaian

kinerja, penanganan hukum, pemensiunan, dan pemutusan hubungan kerja dengan

berbasis TIK. Adapun sasaran 11 didalam RENSTRA UT 2010-2021 untuk SDM

UT tampak pada Tabel 16 di bawah ini.

Tabel 16. Sasaran 11 RENSTRA UT tentang SDM UT

Komponen Sasaran 2013 Sasaran 2021

1. Komposisi SDM

UT memiliki SDM dalam jumlah, kualifikasi, dan komposisi yang memadai dalam berbagai bidang keahlian akademik maupun administratif yang sesuai dengan kebutuhan dan kompetensinya.

UT secara terus menerus Mengembangkan SDM agar tercapai jumlah, kualifikasi, dan komposisi yang memadai dalam berbagai bidang keahlian akademik maupun administratif yang sesuai dengan kebutuhan dan kompetensinya.

2.Sistem manajemen SDM

UT telah menerapkan sistem pengelolaan SDM yang efektif dengan berbasis TIK.

UT telah memiliki sistem pengelolaan SDM yang integratif berbasis TIK.

Adapun Tahapan pencapaian sasaran 2010-2013 SDM UT seperti yang

ditunjukkan oleh Tabel 17.

Page 71: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

Tabel 17. Tahapan Pencapaian Sasaran SDM UT 2010-2013

Akhir tahun 2010

Akhir tahun 2011 Akhir tahun 2012 Akhir tahun 2013

Komposisi

SDM

UT telah: a) Memiliki

50% dosen berkualifikasi akademik minimal sesuai dengan dipersyaratkan oleh UU Guru dan Dosen; dan

b) Memiliki 5% dosen berkualifikasi akademik doktor

UT telah: a) Memiliki

53% dosen berkualifikasi akademik minimal sesuai dengan dipersyaratkan oleh UU Guru dan Dosen; dan

b) Memiliki 7% dosen berkualifikasi akademik doktor.

UT telah: a) Memiliki 60%

dosen berkualifikasi akademik minimal sesuai dengan dipersyaratkan oleh UU Guru dan Dosen; dan

b) Memiliki 7% dosen berkualifikasi akademik doktor.

UT telah: a) Memiliki 90%

dosen berkualifikasi akademik minimal sesuai dengan dipersyaratkan oleh UU Guru dan Dosen; dan

b) Memiliki 15% dosen berkualifikasi akademik doktor.

c) Menempatkan seluruh pegawai berdasarkan kebutuhan organisasi UT dan keterampilan serta kompetensi SDM

Pengelolaan

SDM

Mengembangkan desain sistem pengelolaan SDM yang terarah dan terukur

Menerapkan sistem pengelolaan SDM yang efektif berbasis TIK.

Menerapkan sistem pengelolaan SDM yang efektif berbasis TIK.

Memiliki sistem audit SDM.

 

Page 72: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Analisis

5.1.1 Uji Validitas

Pengujian terhadap kuesioner dilakukan dengan uji validitas yang

bertujuan untuk menilai kemampuan suatu instrumen (kuesioner) dapat

mengukur apa yang ingin diukur. Pengujian dilakukan terhadap 30 orang

responden karyawan UT. Suatu instrumen dikatakan valid apabila instrumen

tersebut mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat memperoleh data serta

variabel yang diteliti secara tepat. Hasil uji validitas yang telah dilakukan terhadap

43 pertanyaan adalah lebih besar dari rTabel pada selang kepercayaan 95% yaitu

0,361 (rtabel pada n = 30 dan α = 0.05). Hal ini menunjukkan bahwa semua

pertanyaan adalah signifikan dan dapat dinyatakan valid. Dengan hasil validitas

dinyatakan valid artinya responden mengerti maksud dari setiap pertanyaan yang

diajukan peneliti dalam kuesioner penelitian ini. Hasil validasi dapat dilihat pada

Lampiran 2.

5.1.2 Uji Realibilitas

Uji reliabilitas adalah suatu uji yang digunakan untuk mengetahui apakah

kuesioner memberikan ukuran yang konstan atau tidak. Uji realibilitas dilakukan

dengan teknik α cronbach. Dalam teknik ini instrumen diuji cobakan pada

sekelompok responden dan hasil diolah dengan bantuan software SPSS versi

17.00 for windows. Metode Alpha sangat cocok digunakan pada skor berbentuk

skala 1 – 5. Uji signifikansi dilakukan pada taraf signifikansi 0.05, artinya

instrumen dapat dikatakan reliabel bila nilai alpha lebih besar dari r kritis product

moment atau lebih besar dari 0.60. Dari hasil uji reliabilitas untuk ketiga variabel

diperoleh Cronbach’s Alpha diatas 0,80. Nilai tersebut juga berarti bahwa

instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sangat reliable. Nilai hasil

reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 18.

Page 73: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

Tabel 18. Hasil uji reliabilitas

Variabel Laten Cronbach's Alpha Keterangan

Iklim Organisasi 0,899 reliabel

Kepuasan Kerja 0,888 reliabel

Komitmen 0,852 reliabel

Sumber : pengolahan data primer – SPSS 17.00, 2011

5.2 Analisis Indikasi Awal

Setiap jawaban responden ditabulasikan dan dibuat distribusi frekuensinya

(Lampiran 3 ). Untuk menganalisis hasil penelitian dapat dilihat pada hasil respon

distribusi frekuensi. Pernyataan dalam kuesioner untuk variabel iklim organisasi

ada 2 (dua) jenis yakni pernyataan positif dan negatif. Hasil respon pernyataan

positif dari tabel distribusi frekuensi dikelompokkan menjadi 3 (tiga) kelompok.

Dimana SS artinya “Sangat Setuju dan S artinya”Setuju. Kelompok pertama,

respon SS ditambah S bila lebih 90% dikelompokkan sangat positif (SS+S>90%).

Kelompok kedua, respon SS ditambah S diantara 80-90% dikelompokkan positif

(SS+S Antara 80-90%) dan kelompok ketiga, respon SS ditambah S kurang dari

80% dikelompokkan menjadi yang sedang(SS+S <80%). Begitu juga hasil respon

pernyataan negatif dikelompokkan menjadi 3 (tiga) kelompok. Dimana STS

artinya “Sangat Tidak Setuju” dan TS artinya”Tidak Setuju”. Kelompok pertama,

respon STS ditambah TS bila lebih 90% dikelompokkan sangat positif

(STS+TS>90%). Kelompok kedua, respon STS ditambah TS diantara 80-90%

dikelompokkan positif (STS+TS Antara 80-90%) dan kelompok ketiga, respon

STS ditambah TS kurang dari 80% dikelompokkan menjadi yang sedang(STS+TS

<80%). Adapun analisis respon terhadap iklim organisasi, kepuasan kerja dan

komitmen kerja dibahas sebagai berikut:

5.2.1 Respon TerhadapVariabel Iklim Organisasi

Untuk variabel iklim organisasi terdiri dari pernyataan positif dan negatif.

Dari 21 pernyataan yang menanyakan tentang iklim organisasi terdapat 15

pernyataan positif dan 6 pernyataan negatif. Adapun hasil repon dari pernyataan

Page 74: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

positif dan negatif terhadap variabel iklim organisasi terlihat pada Tabel 19 dan

20.

Tabel 19. Respon dari pernyataan positif untuk variabel iklim organisasi

KELOMPOK RESPON PERSENTASE 1. SANGAT POSITIF (SS+S> 90%)

X.1.1 Saya merasa peran dan tanggung jawab saya di UT jelas 91,5 2. POSITIF (SS+S Antara 80-90%)

X1.4 Saya merasa pekerjaan di UT terorganisir dan terencana dengan baik.

81,4

X2.3 Saya merasa didorong terus menerus untuk memperbaiki kinerja individu dan kelompok

81,1

X3.2 Atasan menekankan pada karyawan untuk menyelesaikan pekerjaannya.

84,7

X5.2 Saya mendapatkan bantuan dari atasan dan teman sekerja jika melaksanakan tugas yang sulit.

81,0

X5.4 Saya merasa bahwa anggota tim di UT bekerja dengan baik. 83,3 X6.1 Saya merasa karyawan di UT mempunyai komitmen tinggi

terhadap tujuan organisasi. 80,7

X6.2 Karyawan merasa bangga menjadi karyawan UT. 86,6 3. YANG SEDANG (SS+S <80%)

X2.1 Saya merasa UT menentukan standar kinerja tinggi. 73,2 X2.2 Saya merasa bangga mengenai standar kinerja di UT. 77,7 X3.1 Semua pekerjaan saya di UT harus di cek oleh atasan. 68,4 X3.3 Saya tidak akan maju bila melakukan pekerjaan secara

individu 62,4

X4.2 Di UT sistem promosi membantu karyawan terbaik untuk memperoleh jabatan yang tinggi.

69,2

X4.3 Di UT karyawan diberi imbalan apabila kinerja mereka terbaik

51,7

X5.1 Saya tidak mendapatkan simpati jika melakukan kesalahan 49,8 Sumber : Tabel Distribusi Frekuensi Yang diolah, 2011 (SS=Sangat Setuju, S=Setuju) Tabel 20. Respon dari pernyataan negatif untuk variabel iklim organisasi

KELOMPOK RESPON PERSENTASE 1. SANGAT POSITIF (STS+TS> 90%)

X1.3 Saya tidak tahu siapa atasan saya 92,9 2. POSITIF (STS+TS Antara 80-90%)

X1.2 Saya merasa tidak jelas siapa yang berwenang mengambil keputusan di unit saya.

82,9

X6.4 Saya merasa karyawan tidak setia terhadap UT. 83,2 3. YANG SEDANG (STS+TS <80%)

X4.1 Saya merasa pemberian imbalan tidak mencukupi untuk penyelesaian pekerjaan dengan baik.

19,7

X5.3 Saya merasa Karyawan di UT tidak saling mempercayai. 68,8 X6.3 Saya merasa karyawan acuh terhadap apa yang terjadi UT 72,9

Sumber : Tabel Distribusi Frekuensi Yang diolah, 2011 (STS=Sangat Tidak Setuju, TS=Tidak Setuju)

Page 75: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

Hasil penelitian memberikan indikasi bahwa secara umum iklim

organisasi adalah positif, dari respon terhadap kontruk first order berupa struktur,

standar organisasi, dukungan dan komitmen menunjukkan bahwa karyawan

merasa jelas peran dan tanggungjawabnya, pengarahan dari atasan dirasakan

efektif, bantuan dari atasan dan teman sekerja. Teamwork di UT berjalan baik,

karyawan juga memiliki komitmen yang tinggi terhadap tujuan organisasi serta

bangga menjadi karyawan UT. Namun ada hal-hal yang memerlukan perhatian

manajemen terutama terhadap kontruk first order berupa tanggung jawab dan

pengakuan yang menunjukkan bahwa support dari manajemen dan imbalan

kinerja. Ada indikasi yang menonjol pada pengakuan (X4.1 dan X4.3) bahwa

imbalan untuk pekerjaan masih memerlukan peninjauan dan perbaikan (Tabel 19

dan 20). Indikasi positif yang paling menonjol adalah bahwa karyawan merasa

bahwa peran dan tanggung jawabnya di UT jelas. Disisi lain indikasi negatif yang

paling menonjol adalah imbalan yang masih belum mencukupi untuk kinerja yang

baik.

5.2.2 Respon Terhadap Variabel Kepuasan Kerja

Sedangkan untuk variabel kepuasan kerja hanya terdapat 10 pernyataan

positif. Adapun Tabel 21 menunjukkan respon dari setiap pernyataan untuk

variabel kepuasan kerja. Berdasarkan Tabel 21, karyawan merasa puas dengan

kemampuan atasan dan prestasi kerja . Karyawan puas dengan kemampuan

pimpinan dalam membuat keputusan, pimpinan bersikap tegas kepada

karyawannya. Sedangkan untuk prestasi terkait dengan peluang dan promosi bagi

karyawan. Disisi lain sejalan dengan indikasi sebelumnya, hasil tabulasi respon

terhadap kepuasan memberikan indikasi bahwa karyawan masih belum puas atas

pembayaran. Indikasi belum puas terhadap pembayaran nampak menonjol pada

pernyataan Y1.1.1 dan Y1.1.2 yakni kepuasan tergahap gaji dan remunerasi

dalam hal ini terkait dengan tunjangan kinerja yang diberikan UT. Hal ini

membawa implikasi manajerial untuk mengkaji lebih lanjut dan melakukan

tindakan perbaikan.

Page 76: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

Tabel 21. Respon dari pernyataan positif untuk variabel Kepuasan

KELOMPOK RESPON PERSENTASE 1. SANGAT POSITIF (SS+S> 90%)

Y1.4.1 Saya puas dengan kemampuan pimpinan dalam membuat keputusan.

90,3

2. POSITIF (SS+S Antara 80-90%)Y1.2.2 Saya puas dengan peluang yang sama dalam

menempuh karir ke jenjang yang lebih tinggi. 81,7

Y1.4.2 Saya puas pimpinan bersikap tegas pada pegawai. 82,1 3. YANG SEDANG (SS+S <80%)

Y1.1.1 Saya puas dengan pembayaran gaji untuk pekerjaan yang saya lakukan.

59,9

Y1.2.1 Saya puas dengan kesempatan promosi yang diberikan lembaga kepada saya

79,6

Y1.1.2 Saya puas atas remunerasi yang diberikan UT kepada saya.

55

Y1.3.1 Saya puas atas penghargaan yang diberikan berdasarkan prestasi kerja.

71,7

Y1.3.2 Saya puas pimpinan memberikan pujian kepada pegawai yang berprestasi.

71,8

Y1.5.1 Saya puas dengan lingkungan kerja di lembaga ini. 62,1 Y1.5.2 Saya puas dengan keakraban hubungan sesama rekan

kerja. 70,6

Sumber : Tabel Distribusi Frekuensi Yang diolah, 2011 (SS=Sangat Setuju, S=Setuju)

5.2.3 Respon Terhadap Variabel Komitmen Kerja

Sama seperti varibel iklim organisasi, untuk variabel komitmen kerja

terdapat 2 (dua) jenis pernyataan yakni pernyataan positif dan negatif.

Berdasarkan Tabel 22 dan 23 Komitmen kerja pada umumnya positif, bahwa

karyawan merasa menerima banyak manfaat dari UT, merasa senang berkarir di

UT, ada rasa memiliki UT, memiliki hubungan emosional, merasa merupakan

bagian keluarga dari UT. Secara umum komitmen positif dan diantaranya yang

paling positif adalah merasa menerima banyak manfaat dari UT dan merasa

memiliki UT. Ada respon yang perlu diklarifikasi yaitu bahwa merasa tidak

berkewajiban untuk tetap dengan atasan sekarang. Setelah mewawancarai

beberapa karyawan maksud pernyataan ini bahwa bila mereka tiba-tiba

dipindahkan ke unit lain di UT maka mereka harus meninggalkan atasannya

sekarang jadi karyawan tidak wajib terus bersama dengan atasan mereka.

Page 77: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

Tabel 22. Respon dari pernyataan positif untuk variabel komitmen

KELOMPOK RESPON PERSENTASE 1. SANGAT POSITIF (SS+S> 90%)

Y2.3.4 Saya menerima banyak manfaat dari UT 96,3 2. POSITIF (SS+S Antara 80-90%)

Y2.1.3 Saya merasa senang menghabiskan karir saya di UT. 83,3 3. YANG SEDANG (SS+S <80%)

Y2.1.1 Saya sulit meninggalkan UT meskipun saya menginginkannya

43,8

Y2.1.4 Saya merasa masalah UT adalah masalah saya. 72,9 Y2.2.3 Saya akan merasa bersalah jika meninggalkan UT

sekarang 63,9

Y2.3.1 Kesetiaan saya patut diterima UT. 79,0 Y2.3.2 Saya tidak akan meninggalkan UT sekarang karena

saya memiliki kewajiban dengan orang yang berada di UT.

64,0

Y2.3.3 UT mempunyai hubungan individu yang berarti buat saya.

78,4

Sumber : Tabel Distribusi Frekuensi Yang diolah, 2011 (SS=Sangat Setuju, S=Setuju)  

Tabel 23. Respon dari pernyataan negatif untuk variabel komitmen

KELOMPOK RESPON PERSENTASE 1. SANGAT POSITIF (STS+TS> 90%)

Y2.2.4 Saya tidak merasa ”memiliki” UT. 90,7 2. POSITIF (STS+TS Antara 80-90%)

Y2.2.2 Saya tidak merasa “ secara emosional terikat” dengan UT

86,6

Y2.2.4 Saya tidak merasa seperti” bagian keluarga” di lembaga ini.

87,7

3. YANG SEDANG (STS+TS <80%) Y2.1.2 Saya tidak berkewajiban untuk tetap dengan atasan

saya sekarang 35,7

Sumber : Tabel Distribusi Frekuensi Yang diolah, 2011 (STS=Sangat Tidak Setuju, TS=Tidak Setuju)

5.3 Karakteristik Responden

Data deskriptif penelitian disajikan agar dapat dilihat profil dari data

penelitian dan hubungan yang ada antar variabel yang digunakan dalam

penelitian. Data deskriptif yang menggambarkan karakteristik responden perlu

diperhatikan sebagai informasi tambahan untuk memahami hasil-hasil penelitian.

Responden dalam penelitian ini karyawan UT pusat sejumlah 269 karyawan.

Sebanyak 269 karyawan yang berpartisipasi dalam penelitian ini selanjutnya

dapat diperinci berdasarkan jenis kelamin, usia, status perkawinan, pendidikan

Page 78: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

terakhir, golongan, dan masa kerja dan status pegawai di UT. Ke ketujuh aspek

demografi tersebut mempunyai peran penting dalam menilai iklim organisasi,

kepuasan dan komitmen karyawan UT. Rekapitulasi karakteristik responden dapat

dilihat pada Lampiran 4.

5.3.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Pada Tabel 24 menunjukkan bahwa responden penelitian ini sebagian besar

berjenis kelamin pria sebanyak 169 orang (62,82%) dan responden wanita

sebanyak 100 orang (37,18%). Berdasarkan data kepegawaian UT per 28 Juli

2011 sebagian besar karyawan UT adalah pria (lihat Tabel 15) sehingga

responden yang diambil lebih banyak responden pria daripada responden wanita.

Tabel 24. Jumlah responden karyawan UT berdasarkan jenis kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)

Laki-laki 169 62,82

Wanita 100 37,18

Jumlah 269 100

Sumber : data primer yang diolah, 2011 Pada Tabel 25 menunjukkan hubungan antara jenis kelamin dengan

tingkat iklim organisasi dimana sebagian besar responden memiliki tingkat iklim

organisasi sedang sebanyak 192 orang (71,38%). Dari 192 orang yang memiliki

tingkat iklim organisasi sedang terdiri dari laki-laki sebanyak 124 dan wanita

sebanyak 68 orang. Jika dilihat secara keseluruhan responden sebanyak 260

responden memiliki tingkat iklim organisasi yang sedang sampai tinggi.

Sedangkan tingkat iklim organisasi rendah hanya 9 responden (3,34%) saja.

Tabel 25. Hubungan jenis kelamin dengan tingkat iklim organisasi responden karyawan UT

Tingkat Iklim Organisasi

Jenis Kelamin Total

laki-laki wanita

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

rendah (1 – 3) 5 2,95 4 4 9 3,34

sedang ( > 3 – 4) 124 73,38 68 68 192 71,38

tinggi ( > 4 – 5) 40 23,67 28 28 68 25,28

sumber : data primer yang diolah, 2011

Page 79: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

Berdasarkan hasil pengujian One Way Anova bahwa tidak ada perbedaan

tingkat iklim organisasi laki-laki dengan tingkat iklim organiasi wanita dimana

diuji pada taraf signifikansi 0,05 dengan hasil yang diperoleh sebesar sig. 0.557.

(Lampiran 5). Jadi dengan signifikan diatas 0,05 berarti tidak ada perbedaan

antara tingkat iklim organisasi laki-laki dan wanita. Sedangkan hasil pengolahan

dengan Descriptives (Lampiran 6) terlihat bahwa rata-rata (Mean) tingkat iklim

organisasi tidak berbeda antara wanita dengan pria, yaitu rataan wanita sebesar

3,587 dan laki-laki sebesar 3,623.

Sama seperti tingkat iklim organisasi diatas, sebagian besar responden

memiliki tingkat kepuasan sedang sebanyak 73,61% dan 16,36% memiliki tingkat

kepuasan tinggi (lihat Tabel 26). Pada Tabel 26 menunjukkan hubungan jenis

kelamin dengan tingkat kepuasan responden karyawan UT dimana persentase

responden laki-laki dengan wanita yang memiliki kepuasan sedang maupun

tinggi, yakni sebesar 91,72% untuk laki-laki dan 87% untuk wanita. Untuk hasil

pengujian dengan One Way Anova bahwa tidak ada perbedaan tingkat kepuasan

laki-laki dengan wanita yang diuji pada taraf signifikansi 0,05 adalah sebesar

0.737. Angka tersebut diatas 0,05 berarti tidak ada perbedaan tingkat kepuasan

(Lampiran 5). Hasil pengolahan Descriptives (Lampiran 6) terlihat bahwa rata-

rata (Mean) tingkat iklim organisasi tidak berbeda antara wanita dengan laki-laki,

yaitu rataan wanita sebesar 3,542 dan pria sebesar 3,515.

Tabel 26. Hubungan jenis kelamin dengan tingkat kepuasan responden karyawan UT

Tingkat Kepuasan Jenis Kelamin Total

laki-laki wanita Jumlah % Jumlah % Jumlah %

rendah (1 – 3) 14 8,28 13 13 27 10,04sedang ( > 3 – 4) 130 76,93 68 68 198 73,61tinggi ( > 4 – 5) 25 14,79 19 19 44 16,36

sumber : data primer yang diolah, 2011

Begitu juga dengan tingkat komitmen responden karyawan UT dimana

sebanyak 76,58% memiliki tingkat komitmen sedang dan 23,05% memiliki

tingkat komitmen tinggi (lihat Tabel 27). Pada Tabel 27 persentase responden pria

dengan wanita yang memiliki komitmen sedang maupun tinggi, yakni 99,4%

untuk laki-laki dan 100% untuk wanita . Berdasarkan hasil pengujian One Way

Anova bahwa tidak ada perbedaan tingkat kepuasan pria dengan tingkat

Page 80: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

kepuasan wanita dimana dilihat dari α=0,05 dengan tingkat signifikansinya

sebesar 0,374 diatas 0,05 (Lampiran 5). Hasil pengolahan Descriptives (Lampiran

6) terlihat bahwa rata-rata (Mean) tingkat iklim organisasi tidak berbeda antara

wanita dengan pria, yaitu rataan wanita sebesar 3,600 dan Laki-laki sebesar

3,544.

Tabel 27. Hubungan jenis kelamin dengan tingkat komitmen responden karyawan UT

Tingkat Komitmen Jenis Kelamin Total

Laki-Laki wanita Jumlah % Jumlah % Jumlah %

rendah (1 – 3) 1 0,59 0 0 1 0,37sedang ( > 3 – 4) 131 77,51 75 75 206 76,58tinggi ( >4 – 5) 37 21,89 25 25 62 23,05

sumber : data primer yang diolah, 2011

5.3.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Selain karakteristik berdasarkan jenis kelamin kita dapat juga melihat

karakteristik berdasarkan usia responden. Jumlah responden dalam penelitian ini

berdasarkan usia tampak pada Tabel 28. Bila kita lihat dari segi usia responden

maka diperoleh hasil pengujian One Way Anova bahwa tidak ada perbedaan

tingkat iklim organisasi, kepuasan dan komitmen dengan melihat tingkat

signifikan masing-masing sebesar 0,983, 0,123 dan 0,650 diatas 0,05 (Lampiran

5). Hasil pengolahan Descriptives (Lampiran 6) terlihat bahwa rata-rata (Mean)

tingkat iklim organisasi , kepuasan dan komitmen masing-masing sebesar 3,611,

3,905 dan 3,548 (untuk usia <30 Tahun), 3,618, 3,603dan 3,520 (untuk usia 30-

39 Tahun) dan 3,606, 3,481 dan 3,583 (untuk usia ≥40 Tahun).

Tabel 28. Jumlah responden menurut usia

Usia Karyawan Jumlah Persentase (%)

<30 Tahun 6 2,24

30-39 Tahun 76 28,25

≥40 Tahun 187 69,51

Jumlah 269 100,00

Sumber : data primer yang diolah, 2011

Page 81: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

5.3.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Berdasarkan tingkat pendidikan, responden dikelompokkan menjadi 5

kelompok, yaitu : SD sampai SLTP, SMA, Diploma, Sarjana dan Pascasarjana.

Sebagian besar responden memiliki latar belakang pendidikan Pascasarjana, yaitu

sebesar 41,6% (lihat Tabel 29).

Hubungan tingkat pendidikan terhadap iklim organisasi, kepuasan dan

komitmen maka dilakukan uji Anova (Lampiran 5), bahwa didapatkan hasil

bahwa semua nilai signifikan sebesar 0,983 (untuk iklim organisasi), 0,123 (untuk

kepuasan dan 0,650 (untuk komitmen). Jadi semua nilai signifikan diatas 0,05

berarti karakteristik tingkat pendidikan tidak memberikan pengaruh yang nyata

berbeda terhadap iklim organisasi, kepuasan kerja dan komitmen karyawan.

Tabel 29. Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan formal.

Tingkat Pendidikan Frekuensi Persentase (%)

SD- SLTP 8 2,9

SLTA 68 25,2

Diploma 25 9,3

Sarjana 56 21

Pascasarjana 112 41,6

Jumlah 269 100,00

Sumber : data primer yang diolah, 2011

5.3.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Bekerja

Masa kerja erat dihubungkan dengan pengalaman, kepercayaan diri yang

tinggi dan pemahaman job description yang lebih baik. Lamanya masa kerja pada

umumnya berkaitan dengan tingkat loyalitas yang dimiliki oleh seorang

karyawan. Data mengenai responden menurut masa kerja dapat dilihat pada Tabel

30. Pada Tabel 30 menunjukkan bahwa sebagian besar dari responden telah

memiliki masa kerja di atas 20 tahun yaitu sebanyak 135 orang (50,2%).

Page 82: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

Tabel 30. Karakteristik responden berdasarkan masa kerja

Masa kerja (Tahun) Frekuensi Persentase (%)

<10 Tahun 66 24,53

10-19Tahun 68 25,27

≥20 Tahun 135 50,2

Jumlah 269 100,00

Sumber : data primer yang dioleh, 2011

Hubungan antara masa kerja terhadap iklim organisasi, kepuasan dan

komitmen pada hasil uji Anova (Lampiran 5) menunjukkan bahwa iklim

organisasi dan komitmen memiliki nilai signifikan sebesar 0,035 dan 0,034. Nilai

tersebut dibawah 0,05 yang berarti ada perbedaan karakteristik responden

berdasarkan masa kerja terhadap iklim organisasi dan komitmen. Sedangkan

untuk kepuasan tidak terdapat perbedaan apabila dilihat dari masa kerja karyawan.

Hal ini diperlihatkan dengan nilai signifikan diatas 0,05 yakni sebesar 0,101. Pada

tabel description (Lampiran 6) menunjukkan kelompok karyawan dengan masa

kerja 10-19 tahun memiliki rataan skor tertinggi baik terhadap iklim organisasi

maupun komitmen karyawan yaitu sebesar 3,735 dan 3,697.

5.3.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Golongan

Karakteristik responden berdasarkan golongan dibagi menjadi 4 yakni

golongan 1, 2, 3, dan 4. Responden dengan golongan 3 yang paling banyak yakni

184 orang (68,40%). Golongan yang paling sedikit adalah golongan 1 hanya

1,86% (lihat Tabel 31).

Tabel 31. Karakteristik responden berdasarkan golongan

Golongan Frekuensi Persentase (%)

I 5 1,86

II 51 18,96

III 184 68,40

IV 29 10,78

Jumlah 269 100,00

Page 83: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

Hubungan antara golongan terhadap iklim organisasi, kepuasan dan

komitmen dari hasil uji Anova (Lampiran 5) menunjukkan bahwa kepuasan dan

komitmen memiliki nilai signifikan sebesar 0,017 dan 0,041. Nilai tersebut

dibawah 0,05 yang berarti ada perbedaan karakteristik responden berdasarkan

golongan terhadap kepuasan dan komitmen. Sedangkan untuk iklim organisasi

tidak terdapat perbedaan apabila dilihat dari karakteristik golongan karyawan. Hal

ini diperlihatkan dengan nilai signifikan diatas 0,05 yakni sebesar 0,158. Pada

tabel description (Lampiran 6) menunjukkan kelompok karyawan dengan

golongan 1 memiliki rataan skor tertinggi terhadap kepuasan yakni sebesar 3,994

sedangkan kelompok karyawan dengan golongan 2 memiliki rataan skor tertinggi

terhadap komitmen yaitu sebesar 3,710.

5.3.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Karyawan

Di UT, karyawan terdiri dari 2 (dua) status yakni staf akademik (dosen) dan

staf administrasi. Jumlah responden staf administrasi paling banyak dibanding

dengan staf akademik/dosen. Sebanyak 171 (63,56%) untuk staf adminitrasi dan

98 (36,44%) untuk staf akademik/dosen (lihat Tabel 32). Dengan status karyawan

tersebut maka penting untuk melihat tingkat iklim organisasi, kepuasan dan

komitmen berdasarkan status karyawan. Hubungan antara status karyawan

terhadap iklim organisasi, kepuasan dan komitmen dari hasil uji Anova

(Lampiran 5) menunjukkan bahwa hanya komitmen saja yang memiliki nilai

signifikan sebesar 0,004. Nilai tersebut dibawah 0,05 yang berarti ada perbedaan

karakteristik responden berdasarkan status karyawan terhadap komitmen.

Sedangkan untuk iklim organisasi dan kepuasan tidak terdapat perbedaan apabila

dilihat dari karakteristik status karyawan. Hal ini diperlihatkan dengan nilai

signifikan diatas 0,05 yakni sebesar 0,739 dan 0,453. Pada tabel description

(Lampiran 6) menunjukkan kelompok staf akademik/dosen memiliki rataan skor

tertinggi terhadap komitmen yakni sebesar 3,679 sedangkan kelompok staf

administrasi memiliki rataan skor terendah terhadap komitmen yaitu hanya

sebesar 3,499. Jadi dapat disimpulkan tingkat iklim organisasi dan kepuasan staf

akademik/dosen dan staf administrasi tidak ada perbedaan namun tingkat

komitmen staf akademik/dosen berbeda dengan staf administrasi dimana staf

akademik/dosen memiliki tingkat komitmen yang tinggi.Tingkat komitmen yang

Page 84: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

tinggi pada staf akademik/dosen karena staf akademik/dosen memiliki tanggung

jawab moral pada Perguruan Tinggi. Dimana dosen adalah pendidik profesional

dan ilmuwan dengan tugas utama menstransformasikan, mengembangkan,dan

menyebarluaskan ilmu pengetahuan, tegnologi, dan seni melalui pendidikan,

penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat (UU RI No.14 Tahun 2005

Tentang Guru dan Dosen). Terkait tanggung jawab moral dosen maka dosen

dituntut untuk memiliki komitmen yang tinggi, baik dalam melakukan

pendidikan, pengabdian kepada masyarakat terutama dalam penelitian, mulai dari

merencanakan, melaksanakan, dan mempublikasikan hasil penelitiannya, maupun

dalam menulis karya ilmiah.

Tabel 32. Karakteristik responden berdasarkan status karyawan

Status Pegawai Frekuensi Persentase (%)

Edukatif/Dosen 98 36,44

Administrasi 171 63,56

Jumlah 269 100

Sumber : data primer yang diolah, 2011

5.4. Hasil Analisis Partial Least Square (PLS) : Pengaruh Iklim Organisasi

terhadap Kepuasan Kerja dan Komitmen Karyawan

Metode analisis yang dilakukan untuk mengetahui bentuk dan besar

pengaruh variabel laten independen (eksogen) yaitu iklim organisasi terhadap

variabel laten dependen (endogen) yaitu kepuasan kerja dan komitmen karyawan

adalah menggunakan Partial Least Square (PLS) yang diolah dengan SmartPLS

2.0. Adapun hasil analisis model penelitian dapat dilihat dalam Gambar 5

Konstruk yang digunakan dalam penelitian merupakan konstruk dengan

multidimensi. Konstruk terdiri dari dua jenjang konstruk yaitu konstruk first order

dan konstruk second order. Konstruk first order merupakan variabel penegas dari

konstruk second order. Sedangkan second order merupakan variabel utama dalam

pengamatan. Pada penelitian ini kontruk second order meliputi iklim organisasi,

kepuasan kerja dan komitmen karyawan yang akan dipertegas oleh beberapa

kontruk first order. Sedangkan konstruk first order dipertegas dengan beberapa

indikator. Setelah model dibentuk dengan menggunakan SmartPLS, dilakukan

Page 85: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

pengujian kelayakan model. Pengujian kelayakan model dilakukan terhadap outer

model dan inner model. Evaluasi outer model dilakukan untuk mengevaluasi

hubungan indikator dengan konstruk first order. Sedangkan evaluasi inner model

dilakukan untuk mengevaluasi hubungan konstruk first order terhadap konstruk

second order dan mengevaluasi hubungan antar konstruk second order.

Page 86: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

Gambar 5. Model Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja dan Komitmen Karyawan (sumber : hasil data primer yang diolah smartPLS, 2011)

Page 87: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

5.4.1 Evaluasi Outer Model Pada Konstruk Laten First Order dengan Indikator

Evaluasi outer-model dilakukan terhadap konstruk first order yang direfleksikan

oleh indikator-indikatornya. Pada penelitian ini hubungan antara konstruk first order

dengan indikator bersifat reflektif. Terdapat 14 konstruk first order dengan 43 indikator.

Jika koefisien atau faktor loading dari masing-masing indikator pada model kurang dari

0.7 maka harus didrop (Ghozaly,2008). Namun untuk penelitian awal, pengukuran nilai

faktor loading 0.5 – 0.6 masih dianggap cukup. Pada penelitian ini, indikator yang

memiliki nilai faktor loading yang lebih rendah dari 0.5 akan didrop. Indikator yang

memiliki nilai faktor loading di bawah 0.5 dapat dapat dilihat pada Tabel 33 maka perlu

dilakukan analisis PLS kembali dan menghasilkan Gambar 6.

Tabel 33. Indikator-indikator yang harus didrop

Konstruk Second Order

Konstruk First Order

Indikator

Iklim Organisasi Pengakuan X4.1 Pemberian imbalan tidak mencukupi untuk penyelesaian pekerjaan dengan baik

Dukungan X5.1 Tidak mendapat simpati jika melakukan kesalahan

Komitmen Karyawan Afektif Y2.1.1 Sulit meninggalkan UT meskipun

menginginkannya Y2.1.2 Tidak berkewajiban untuk tetap dengan

atasan sekarang

Evaluasi outer model refektif dilakukan berdasarkan 3 (tiga) kriteria yaitu

convergent validity, discriminat validity, dan composite reliability. Penjelasan evaluasi

outer model, sebagai berikut :

Convergent validity

Reliabilitas indikator dicerminkan dari nilai loading yang merefleksikan

kekuatan interelasi antara konstruk first order terhadap indikatornya. Nilai loading

facktor untuk semua indikator di atas 0.5 menunjukkan indikator-indikator yang

merefleksikan konstruk first order (Lampiran 7). Pada Tabel 34 menunjukkan kekuatan

indikator merefleksikan interelasi yang terbesar dalam menggambarkan konstruk first

order.

Page 88: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

Tabel 34. Nilai tertinggi interelasi refleksi indikator dengan konstruk first order Konstruk

First Order Nilai Interelasi

reflektif tertinggi

Indikator

Struktur 0,629 X.1.1 Peran dan tanggung jawab di UT jelas 0,643 X.1.2 jelas siapa yang berwenang mengambil

keputusan 0,526 X1.3 Tahu siapa atasan 0,651 X1.4 Pekerjaan di UT terorganisir dan terencana

dengan baik Standar 0,755 X2.1 UT menentukan standar kinerja tinggi 0,780 X2.2 Kebanggaan standar kinerja di UT 0,738 X2.3 Didorong terus menerus memperbaiki kinerja

individu dan kelompok Tanggung Jawab 0,682 X3.1 Pekerjaan harus di cek oleh atasan 0,647 X3.2 Atasan menekankan untuk menyelesaikan

pekerjaan 0,693 X.3.3 Tidak akan maju jika menlakukan pekerjaan

secara individu Pengakuan 0,765 X4.2 Sistem promosi membantu karyawan terbaik

untuk memperoleh jabatan tinggi 0,738 X4.3 Diberi imbalan apabila kinerja mereka terbaik Dukungan 0,510 X.5.2 Mendapat bantuan dari atasan dan teman sekerja

jika melaksanakan tugas yang sulit 0,513 X5.3 Kepercayaan antar karyawan 0,721 X5.4 Anggota Tim bekerja dengan baik Komitmen 0,710 X.6.1 Karyawan memiliki komitmen yang tinggi

terhadap tujuan organisasi 0,703 X.6.2 Bangga menjadi karyawan UT 0,633 X6.3 Karyawan acuh terhadap apa yang terjadi di UT 0,638 X6.4 Kesetiaan terhadap UT Afektif 0,648 Y2.1.3 Senang menghabiskan karir di UT 0,755 Y2.1.4 Masalah UT adalah masalah karyawan Kontinuans 0,726 Y2.2.1 Merasa memiliki UT 0,769 Y2.2.2 Terikat secara emosional terhadap UT 0,544 Y2.2.3 Merasa bersalah jika meninggalkan UT 0,673 Y2.2.4 Merasa bagian keluarga UT Normatif 0,597 Y2.3.1 Kesetiaan patut diterima UT 0,753 Y2.3.2 Kewajiban dengan orang yang ada di UT 0,757 Y2.3.3 UT memiliki hubungan yang individual buat

karyawannya 0,607 Y2.3.4 Menerima manfaat dari UT

Page 89: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

Gambar 6. Model Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja dan Komitmen Karyawan, Setelah Indikator X4.1, X5.1, Y2.1.1 dan Y2.1.2 Didrop (sumber : hasil data primer yang dioleh smartPLS, 2011)

Page 90: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

99  

Discriminat validity

Discriminat validity menunjukkan nilai korelasi indikator dengan konstruk first

order. Sebagai contoh, jika indikator-indikator struktur memang menggambarkan

refleksi dari konstruk first order struktur, maka nilai korelasi indikator-indikator

tersebut haruslah lebih besar dibandingkan korelasi indikator-indikator tersebut terhadap

konstruk first order lainnya. Hal tersebut membuktikan bahwa model pada konstruk

first order struktur untuk iklim organisasi pada penelitian ini dinyatakan valid.

Pada Lampiran 8, menunjukkan nilai korelasi indikator terhadap konstruk first

order. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa model pada semua konstruk first

order dalam penelitian ini dinyatakan valid. Hal ini dibuktikan dengan nilai korelasi

antara indikator dengan masing-masing konstruk first order-nya lebih besar

dibandingkan nilai korelasi dengan konstruk first order lain.

Composite Reliability

Nilai reliabilitas komposit pada outer model digunakan untuk mengukur

kestabilan dan konsistensi internal indikator. Suatu outer model dinyatakan memiliki

kestabilan dan konsistensi internal indikator, konstruk first model harus memiliki nilai

reliabiltas komposit di atas 0.6 (ρc > 0,6). Berdasarkan hasil analisis PLS menunjukkan

bahwa nilai ρc pada semua outer model diatas 0.6 (lihat Tabel 35). Hal ini

menunjukkan bahwa outer model pada penelitian memiliki kestabilan dan konsistensi

internal indikator yang baik.

Page 91: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

Tabel 35. Gambaran ikhtisar

Konstruk First Order AVE

Composite Reliability

R Square

Cronbachs Alpha Communality Redundancy

Struktur 0,3774 0,7066 0,5739 0,6577 0,9639 0,0153 Standar 0,5745 0,8019 0,6918 0,7919 0,984 0,025

Tanggung Jawab 0,4545 0,7141 0,3332 0,5746 0,9646 0,0111

Pengakuan 0,6505 0,7881 0,442 0,6502 0,9808 0,022 Dukungan 0,3687 0,631 0,598 0,4191 0,9501 0,0154 Komitmen 0,4516 0,7665 0,6766 0,7445 0,9622 0,0212

Pembayaran 0,6272 0,7709 0 0,7726 0,9744 0 Promosi 0,7089 0,8296 0 0,7745 0,9868 0 Prestasi 0,6232 0,7679 0 0,6883 0,9817 0

Kemampuan Atasan 0,7185 0,8362 0 0,8424 0,9909 0

Lingkungan Kerja 0,5306 0,6922 0 0,6115 0,9716 0

Afektif 0,5553 0,7135 0,6114 0,5899 0,9795 0,0235 Kontinuans 0,4668 0,775 0,6485 0,7601 0,963 0,0209 Normatif 0,4661 0,7753 0,667 0,746 0,9652 0,0214

Sumber : pengolahan data primer – Algoritma smartPLS, 2011

5.4.2 Evaluasi Model Struktur atau Inner Model

Penelitian ini memiliki 2 (dua) konstruk endogen yaitu konstruk kepuasan kerja

dan komitmen karyawan. Konstruk eksogen pada penelitian ini adalah iklim organisasi.

Konstruk endogen kepuasan kerja dipengaruhi oleh iklim organisasi dan komitmen

karyawan dipengaruhi oleh iklim organisasi dan kepuasan kerja.

Pengujian inner model dilakukan dengan dua tahap yaitu evaluasi model antara

konstruk first order dengan konstruk second order dan evaluasi model antar konstruk

second order. Evaluasi inner model antar konstruk second order adalah untuk

mengevaluasi pengaruh antar konstruk dan pengujian hipotesis. Model struktural ini

dievaluasi dengan menggunakan R-square untuk konstruk endogen dan

membandingkan thitung dengan ttabel pada tingkat kepercayaan 95% adalah 1,96.

Sedangkan evaluasi inner model antara konstruk first order dengan konstruk second

order bertujuan untuk melihat seberapa besar tingkat reflektif dan signifikan pengaruh

konstruk first order dalam menggambarkan konstruk second order.

Page 92: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

5.4.2.1. Evaluasi Inner Model Antara Konstruk Second Order dengan Konstruk

First Order

Hubungan dalam inner model pada penelitian ini bersifat dua macam, yaitu (1)

konstruk second order direfleksikan melalui beberapa konstruk first order dan (2)

konstruk second order dipengaruhi oleh konstruk first order, bersifat formatif. Pada

konstruk iklim organisasi dan komitmen karyawan direflesiksikan oleh konstruk first

ordernya, sedangkan konstruk kepuasan kerja dipengaruhi (formatif) oleh konstruk first

ordernya. Berikut penjelasan mengenai evaluasi inner model antara konstruk first order

terhadap konstruk second order :

a. Konstruk Second Order Iklim Organisasi

Konstruk second order iklim organisasi direfleksikan melalui 6 (enam)

konstruk first order, terdiri dari : standar yang merefleksikan interelasi terbesar

dalam menggambarkan iklim organisasi dengan nilai loading factor sebesar

0,8318, diikuti oleh komitmen (0,8226), dukungan (0,7733), struktur (0,7576),

pengakuan (0,6648), dan tanggung jawab merupakan konstruk first order yang

paling rendah dalam merefleksikan interelasi dalam menggambarkan iklim

organisasi dengan nilai loading sebesar 0,5772 (Lampiran 9).

Pada path analisis (Lampiran 9), menunjukkan bahwa T statistik atau Ttabel

seluruh konstruk first order terhadap iklim organisasi di atas 1,96 (Thitung pada

selang kepercayaan 95%). Hal ini berarti, bahwa ke-6 (enam) indikator tersebut

merupakan refleksi dari iklim organisasi.

b. Konstruk Second Order Komitmen Karyawan

Konstruk second order komitmen karyawan direfleksikan melalui 3 (tiga)

konstruk first order, terdiri dari : komitmen normatif yang merefleksikan interelasi

terbesar dalam menggambarkan komitmen karywan, dengan nilai loading factor

sebesar 0,8167, diikuti oleh komitmen kontinuans (0,8053), dan komitmen afektif

dengan nilai loading factor sebesar 0,7819 (Lampiran 9).

Pada path analisis (Lampiran 9), menunjukkan bahwa T statistik atau Ttabel

seluruh konstruk first order terhadap komitmen karyawan di atas 1,96 (Thitung pada

selang kepercayaan 95%). Hal ini berarti, bahwa komitmen afektif, kontinuans dan

Page 93: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

normatif merupakan indikator yang mampu merefleksikan interelasi dalam

menggambarkan tingkat komitmen karyawan.

c. Konstruk Second Order Kepuasan Kerja

Konstruk second order kepuasan kerja terdiri dari 5 (lima) konstruk first

order, yaitu pembayaran, promosi, prestasi, kemampuan atasan dan lingkungan

kerja. Kelima konstruk tersebut bersifat formatif terhadap konstruk second

ordernya. Pada hasil analisis path coefficient menunjukkan bahwa promosi

memiliki koefisien parameter yang tertinggi dalam mempengaruhi kepuasan kerja

yaitu sebesar 0,2992, diikuti oleh kemampuan atasan dan prestasi. Pembayaran dan

lingkungan kerja merupakan konstruk yang berpengaruh kecil terhadap kepuasan

kerja (Lampiran 9). Berdasarkan analisis path coefficient, nenunjukkan bahwa

kelima konstruk first order di atas, memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

perubahan kepuasan kerja karyawan. Hal ini dibuktikan dengan nilai Thitung yang

lebih besar dari Ttabel 1,96.

5.4.2.2. Evaluasi Inner Model Antar Konstruk Second Order

Evalusi inner model antar konstruk second order melalui dua cara yaitu :

mengevaluasi R-square untuk konstruk endogen dan membandingkan Thitung dengan

Ttabel. Telah diesebutkan diatas bahwa pada penelitian ini, yang termasuk ke dalam

konstruk endogen adalah kepuasan kerja dan komitmen karyawan.

Pada model Gambar 6. menunjukkan bahwa kepuasan kerja tidak saja dipengaruhi

oleh iklim organisasi namun juga dipengaruhi oleh pembayaran, promosi, prestasi,

kemampuan atasan dan lingkungan kerja. R-square pada konstruk kepuasan kerja

sebesar 0.999 (lihat Tabel 36), yang berarti iklim organisasi, pembayaran, promosi,

prestasi, kemampuan atasan dan lingkungan kerja secara bersamaan memberikan

kontribusi sebesar 99,9% terhadap perubahan tingkat kepuasan kerja karyawan. Hal ini

berarti, dari kelima konstruk tersebut saling ketergantungan dalam menciptakan

kepuasan kerja.

Komitmen karyawan dipengaruhi secara positif oleh iklim organisasi dan

kepuasan kerja. R-Square pada komitmen karyawan sebesar 0,4479, yang berarti bahwa

kontribusi iklim organisasi dan kepuasan kerja terhadap perubahan tingkat komitmen

karyawan sebesar 44,79% dan sisanya sebesar 55,21% dipengaruhi oleh faktor lain.

Page 94: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

Hasil R-Square sebesar 0.67, 0.33 dan 0.19 untuk konstruk laten endogen dalam model

struktural, masing-masing mengindikasikan bahwa model “baik”, ”moderat”, dan

“lemah”. (Ghozali ,2008) Berdasarkan teori tersebut dan nilai R-Square pada konstruk

laten menunjukkan bahwa kategori model yang diterangkan dalam penelitian ini

termasuk ke dalam model yang moderat dan baik.

Tabel 36. R square iklim organisasi, kepuasan kerja dan komitmen

Konstruk

Second

Order AVE

Composite

Reliability

R

Square

Cronbachs

Alpha Communality Redundancy

Iklim

Organisasi 0,2427 0,8627 0 0,8727 0,9008 0

Kepuasan

Kerja 0,4096 0,8719 0,9999 0,8878 0,951 0,0001

Komitmen

Karyawan 0,2669 0,8037 0,4479 0,8037 0,9248 0,0085

Sumber : pengolahan data primer – Algoritma smartPLS, 2011

Pengujian hipotesis dilakukan dengan melihat analisis bootstraping pada path

coefficients, yaitu dengan membandingkan nilai thitung dengan ttabel. Jika nilai T hitung

lebih besar dibandingkan dengan T tabel sebesar 1,96 maka perumusan hipotesis

diterima.

Hipotesis 1 : Iklim organisasi berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Kerja

Pada Lampiran 9, menunjukkan bahwa iklim organisasi tidak berpengaruh

signifikan terhadap kepuasan kerja, dimana nilai koefisien parameter cukup rendah,

yaitu sebesar 0,0024. Hal ini diperkuat dengan hasil pengujian hipotesis satu yang

ditolak karena pada hasil analisis diperoleh bahwa thitung = 0,9278 lebih kecil dari ttabel

1,96. Peningkatan iklim organisasi di UT tidak diikuti peningkatan tingkat kepuasan

kerja karyawan yang berarti. Pada gambar 6, menunjukkan bahwa kepuasan kerja

dipengaruhi oleh 5 konstruk first order, hal ini berarti kepuasan kerja lebih dipengaruhi

oleh kelima konstruk first order seperti pembayaran, promosi, prestasi, kemampuan

atasan dan lingkungan kerja Berdasarkan hal tersebut, maka hipotesis 1 yang telah

dirumuskan ditolak.

Page 95: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

Hipotesis 2 : Iklim organiasasi berpengaruh signifikan terhadap Komitmen

Karyawan

Iklim organisasi berpengaruh terhadap komitmen karyawan. Pada analisis path

coefficient, menunjukkan bahwa koefisien parameter antara variabel iklim organisasi

dengan variabel komitmen karyawan sebesar 0,5905. Hal ini berarti iklim organisasi

yang semakin baik mampu meningkatkan komitmen karyawan dalam perusahaan.

Pengujian hipotesis ke dua diterima karena pada hasil analisis diperoleh bahwa thitung =

4,8185 lebih besar dibanding ttabel 1,96 (Lampiran 9). Hal ini menunjukkan bahwa iklim

organisasi di UT berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat komitmen karyawan.

Hipotesis 3 : Kepuasan Kerja berpengaruh signifikan terhadap Komitmen

Karyawan

Komitmen karyawan tidak dipengaruhi oleh tingkat kepuasan kerja, dimana

koefisien parameter sebesar 0,1024. Hasil pengujian hipotesis ketiga ditolak karena

pada hasil analisis diperoleh bahwa thitung = 0,81 lebih kecil dibanding ttabel 1,96

(Lampiran 9). Hal ini menunjukkan bahwa kepuasan kerja karyawan pada UT tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap komitmen karyawan.

5.5 Pembahasan Hasil Penelitian

Setelah dilakukan ujicoba terhadap 30 responden (diluar responden 269) ,

sebanyak 43 pertanyaan dalam kuesioner penelitian ini telah dilakukan uji validitas dan

reliabilitasnya. Hasil uji validitas dinyatakan valid yang artinya responden mengerti

maksud dari setiap pertanyaan yang diajukan dalam penelitian ini. Hasil uji reliabilitas

juga menunjukkan bahwa instrumen yang digunakan dalam penelitian ini sangat

reliable.

Hasil pembahasan dari segi karakteristik jenis kelamin responden ditemukan hasil

sebagai berikut; pertama, hasil analisis berdasarkan karakteristik jenis kelamin sebagian

besar responden memiliki tingkat iklim oraganisasi yang sedang yakni sebanyak 192

responden (71,38%), tingkat organisasi yang tinggi hanya 68 responden (25,28%) dan 9

responden (3,34%) tingkat iklim organisasi yang rendah. Hasil ini menunjukkan bahwa

tingkat iklim organisasi di UT masih dalam kelompok sedang. Hasil pengujian One Way

Anova dan hasil pengolahan dengan Descriptives bahwa tidak ada perbedaan tingkat

iklim organisasi laki-laki dengan wanita. Hasil penelitian ini mendukung penelitian

Page 96: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

Bhaesajsanguan (2010) tentang iklim organisasi, kepuasan dan komitmen dengan

menggunakan T-test dan Anova menunjukkan bahwa profil demografi tidak signifikan

terhadap iklim organisasi. Adapun profil demografi yang dipakai adalah gender, umur,

status perkawinan, tingkat pendidikan, departemen, gaji, posisi, masa kerja.

Kedua, hasil analisis berdasarkan karakteristik jenis kelamin responden laki-laki

maupun wanita dikaitkan dengan tingkat kepuasan tidak jauh berbeda dengan tingkat

iklim organisasi dimana sebagian besar responden memiliki kepuasan sedang maupun

tinggi, yakni sebesar 91,72% untuk laki-laki dan 87% untuk wanita. Untuk hasil

pengujian One Way Anova dan hasil pengolahan dengan Descriptives juga tidak ada

perbedaan antara tingkat kepuasan laki-laki dengan wanita. Hasil ini sama dengan hasil

penelitian disertasi Chen (2005) dimana perbedaan gender tidak berpengaruh kuat pada

tingkat kepuasan. Justru usia, masa kerja, dan posisi pekerjaan merupakan karakteristik

responden yang membedakan tingkat kepuasan.

Ketiga, hasil analisis berdasarkan karakteristik jenis kelamin responden laki-laki

maupun wanita sebagian besar responden memiliki tingkat komitmen sedang maupun

tinggi yakni 99,4% untuk laki-laki dan 100% untuk wanita. Begitu pula dengan hasil

pengujian One Way Anova dan hasil pengolahan dengan Descriptives bahwa tidak ada

perbedaan tingkat komitmen laki-laki dengan wanita. Penelitian ini tidak hanya

menganalisis berdasarkan jenis kelamin saja tetapi juga menganalisis karakteristik

responden berdasarkan usia, pendidikan, masa kerja, golongan dan status karyawan.

Dapat disimpulkan bahwa berdasarkan karakteristik usia dan pendidikan tidak ada

perbedaan tingkat iklim organiasi, kepuasan dan komitmen. Namun berdasarkan masa

kerja, golongan dan status karyawan terdapat perbedaan tingkat iklim organiasi,

kepuasan dan komitmen. Berdasarkan karakteristik masa kerja, bahwa tingkat

komitmen memiliki perbedaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masa kerja 10-

19 tahun memiliki rataan skor tertinggi untuk komitmen karyawan yaitu sebesar 3,697

dibandingkan dengan masa kerja <10 tahun dan ≥20 tahun. Hasil penelitian di UT

menunjukkan adanya indikasi bahwa karyawan dengan masa kerja kurang dari 10 tahun

mungkin masih berpikir dan punya keinginan untuk pindah sedangkan untuk karyawan

yang masa kerjanya ≥20 tidak berfikir pindah karena semangat mengejar karir tidak

sekuat dulu apalagi status karyawannya PNS. Hasil Penelitian ini mendukung penelitian

Mathieu dan Zajac (1990) yang menemukan bahwa adanya korelasi positif yang rendah

Page 97: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

antara masa kerja dengan komitmen yang artinya masa kerja tidak berpengaruh terhadap

komitmen. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Seniati (2006) di Universitas

Indonesia (UI) yang mengatakan bahwa masa kerja berpengaruh langsung positif

artinya semakin lama karyawan bekerja semakin tinggi komitmennya. Di UT masa kerja

yang lama (≥20 tahun) tidak menjamin komitmen akan tinggi justru masa kerja 10-19

memiliki komitmen yang paling tinggi. Masa kerja juga erat dihubungkan dengan

pengalaman, kepercayaan diri yang tinggi dan pemahaman job description yang lebih

baik. Sehubungan dengan pengalaman maka hasil penelitian ini sesuai dengan hasil

penelitian Reichers (1985) yang mengemukakan bahwa pengalaman karyawan

menimbulkan perbedaan komitmen yang merupakan tujuan dan nilai grup. Dimana hasil

analisis berdasarkan karakteristik masa kerja yang membedakan antara masa kerja <10

tahun, 10-19 tahun dan ≥20 tahun adalah masing-masing memiliki rataan skor berbeda-

beda yakni 3,492, 3,697 dan 3,533 (Lampiran 6).

Berdasarkan karakteristik golongan, kepuasan dan komitmen memiliki perbedaan.

Hasil penelitian di UT, kelompok karyawan dengan golongan 1 memiliki rataan skor

tertinggi terhadap kepuasan yakni sebesar 3,994 sedangkan kelompok karyawan dengan

golongan 2 memiliki rataan skor tertinggi terhadap komitmen yaitu sebesar 3,710.

Justru tingkat kepuasan dan komitmen yang tinggi berada pada golongan yang terendah.

Hal ini dilatarbelakangi dengan status karyawan UT golongan rendah yang dulu

sebagian besar merupakan karyawan honor. Dimana dulunya mereka hanya bekerja

sebagai honorer di UT namum beberapa tahun terakhir ini secara bertahap UT

mengangkat karyawan honorer menjadi PNS. Menurut Herzberg yang merupakan

sumber kepuasan salah satunya adanya promosi yang artinya tersedianya kesempatan

untuk berkembang dalam pekerjaan dan jabatan. Jadi para karyawan golongan yang

terendah merasa puas karena mereka mendapat kesempatan berkembang dalam

pekerjaan yakni dari karyawan honor menjadi PNS sehingga mereka merasa sangat

puas dan memiliki komitmen yang kuat. Hal ini juga didukung dengan penelitian Angle

dan Perry (1981) yang mengatakan bahwa semakin tinggi pendidikan dan golongan

seseorang maka semakin tinggi pula harapannya sehingga tidak mungkin dipenuhi oleh

organisasi akibatnya semakin rendah komitmen karyawan pada organisasi. Mathieu dan

Zajac (1990) juga menemukan bahwa tingkat pendidikan dan golongan berkorelasi

negatif kecil dengan komitmen organisasi.

Page 98: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

Berdasarkan karakteristik status karyawan, ada perbedaan karakteristik responden

berdasarkan status karyawan terhadap komitmen. Sedangkan untuk iklim organisasi dan

kepuasan tidak terdapat perbedaan. Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian

Arabaci (2010) yang mengemukakan bahwa staf akdemik/dosen lebih memiliki persepsi

positif terhadap iklim organisasinya dibandingkan dengan staf akademik. Di UT, baik

staf akademik/dosen maupun staf administrasi tidak ada perbedaan pada rataan skor

yakni 3,622 untuk staf akademik/dosen dan 3,602 untuk staf administrasi terhadap iklim

organisasi. Hasil penelitian ini bertolak belakang disebabkan perbedaan dari

karakteristik responden dan perbedaan budaya. Tingkat komitmen memiliki perbedaan

yakni kelompok staf akademik/dosen memiliki rataan skor tertinggi terhadap komitmen

yakni sebesar 3,679 sedangkan kelompok staf administrasi memiliki rataan skor

terendah terhadap komitmen yaitu hanya sebesar 3,499. Jadi dapat disimpulkan tingkat

iklim organisasi dan kepuasan staf akademik/dosen dan staf administrasi di UT tidak

ada perbedaan namun tingkat komitmen staf akademik/dosen berbeda dengan staf

administrasi dimana staf akademik/dosen di UT memiliki tingkat komitmen yang tinggi.

Dari hasil PLS untuk variabel iklim organisasi secara umum menunjukkan bahwa

kontruk first order standar, struktur, komitmen dan dukungan merefleksikan interelasi

yang besar dalam menggambarkan iklim organisasi. Menurut Litwin dan Stringer

(1968) bahwa standar yang tinggi memiliki makna dimana anggota organisasi selalu

berupaya mencari jalan untuk meningkatkan kinerja. Hasil nilai loading standar yang

tinggi pada penelitian ini berarti karyawan UT selalu berupaya mencari jalan untuk

meningkatkan kinerjanya. Sebagaimana telah dijelaskan pada latarbelakang penelitian

ini bahwa dari segi standar, UT telah berusaha membuat standar-standar untuk

meningkatkan kinerja organisasi dan kinerja karyawannya. Dimulai dengan

memperbaiki manajemen mutu UT melalui ISO 9001:2000 dengan membuat standar-

standar yang jelas untuk melaksanakan pekerjaan yang dijabarkan kedalam prosedur-

prosedur. Dimana prosedur-prosedur tersebut berisi aktivitas pekerjaan yang dilakukan

oleh seluruh karyawan menurut bidang pekerjaan masing-masing karyawan. Dari

prosedur tersebut dibuat lagi petunjuk kerja bagi masing-masing karyawan sehingga

karyawan memiliki petunjuk yang jelas untuk melaksanakan pekerjaannya yang pada

akhirnya berdampak pada kinerja mereka masing-masing. Untuk struktur organisasi di

UT telah didefinisikan secara baik dan jelas. Dimana bahwa peran dan

Page 99: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

tanggungjawabnya karyawan di UT jelas dan mereka tahu siapa atasannya. Sedangkan

komitmen yang kuat artinya berasosiasi dengan loyalitas personal karyawannya.

Dimana karyawan memiliki komitmen yang tinggi terhadap tujuan organisasi. Selain

itu karyawan juga merasa bangga sebagai karyawan UT, peduli dan setia terhadap UT.

Dukungan di UT juga baik dimana teamwork berjalan berjalan dengan baik dimana

karyawan mendapat dukungan dari atasan dan teman sekerja.

Namun tanggungjawab dan pengakuan perlu mendapat perhatian manajemen.

Tanggungjawab disini adalah kemandirian karyawan dalam memecahkan masalah

dalam pekerjaannya. Hasil indikasi awal menunjukkan bahwa semua pekerjaan harus

di cek atasan, atasan menekankan pada karyawan untuk menyelesaikan pekerjaanya

dan karyawan tidak akan maju bila melakukan pekerjaannya sendiri. Hal ini memberi

makna bahwa karyawan belum sepenuhnya mandiri dalam melakukan pekerjaannya.

Dari segi pengakuan dimana pada indikasi awal juga telah dijelaskan bahwa imbalan

untuk pekerjaan masih memerlukan peninjauan dan perbaikan. Karyawan merasa

pemberian imbalan tidak mencukupi untuk penyelesaian pekerjaan dengan baik.

Menurut Litwin dan Stringer (1968) makna dari nilai pengakuan yang rendah adalah

anggota organisasi merasa penyelesaian pekerjaan dengan baik diberi imbalan secara

tidak konsisten. Selama ini UT telah membuat sistem penilaian kinerja karyawannya

yang bertujuan untuk meminimalkan subyektivitas terhadap penilaian karyawannya.

Menurut Suhendi (2010) bahwa di dalam proses penilaian kinerja terdapat berbagai

teknik penilaian yang dapat digunakan, baik objektif maupun subjektif. Penilaian

objektif merupakan dasar penilaian pada data yang masuk secara otentik, baik

menyangkut perilaku kerja, kepribadian, produktifitas kerja dan sebagainya. Adapun

penilaian subjektif sangat bergantung pada judgment pihak penilai, sehingga sering

terjadi penyimpangan dalam penilaian kinerja. Penyimpangan inilah yang sering

menyebabkan ketidakpuasan karyawan terhadap sistem penilaian kerja yang

dilaksanakan oleh perusahaan. Dengan adanya sistem penilaian kinerja tersebut

ternyata tidak menjamin bagi karyawannya puas terhadap penilaian terhadap

penyelesaian pekerjaannya. Masih ada karyawan yang merasa telah menyelesaikan

pekerjaan dengan sebaik mungkin namun kurang mendapatkan pengakuan yang baik.

Dari hasil PLS untuk variabel kepuasan secara umum menunjukkan bahwa

kontruk first order promosi, kemampuan atasan dan prestasi merefleksikan interelasi

Page 100: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

yang besar dalam menggambarkan kepuasan. Karyawan UT merasa bahwa promosi

yang selama ini telah memberikan kesempatan mereka untuk berkembang dalam

pekerjaan dan jabatannya. Hal ini sejalan dengan sistem promosi yang dilakukan oleh

UT. Dimana UT selama ini melakukan program Baperjakat bagi karyawannya yang

akan di promosikan untuk jabatannya. Dimana karyawan yang memiliki bakat dan

kemampuan diseleksi sebelum menjabat di UT. Dengan indikasi ini karyawan telah

puas dengan program promosi yang dilakukan oleh UT selama ini.Selain itu juga

didukung oleh analisis deskritif berdasarkan karakteristik golongan menunjukkan

bahwa karyawan UT dengan golongan yang terendah merasa puas terhadap promosi

karena mereka mendapat kesempatan berkembang dalam pekerjaan yakni dari

karyawan honor menjadi PNS. Menurut Herzberg (1993) yang merupakan sumber

kepuasan salah satunya adanya promosi yang artinya tersedianya kesempatan untuk

berkembang dalam pekerjaan dan jabatan. Kemampuan atasan juga telah dirasakan

karyawan cukup baik terutama terkait dengan kemampuan pimpinan membuat

keputusan dan bersikap tegas pada karyawannya. Hal ini sejalan dengan pendapat

Hasibuan (2009) yang mengatakan bahwa kepuasan kerja karyawan dipengaruhi salah

satu faktor adalah sikap pimpinan dalam kepemimpinannya. Untuk prestasi dimana

karyawan merasa UT telah memberikan kesempatan pada mereka untuk menunjukkan

prestasi yang lebih baik dari sebelumnya yang diperoleh melalui usaha dan kemampuan

mereka. Selama ini UT mendukung dengan memberikan penghargaan bagi karyawan

berprestasi setiap satu tahun sekali. Penghargaan diberikan kepada dosen maupun

karyawan administrasi yang berpretsasi. Seleksi yang dilakukan cukup ketat dan

kesempatan diberikan kepada seluruh karyawan yang memiliki prestasi pada bidang

masing-masing.

Ada 2 (dua) hal yang perlu mendapat perhatian dari manajemen yakni

pembayaran dan lingkungan kerja. Hasil ini sejalan dengan indikasi sebelumnya dimana

gaji dan remunerasi dirasakan belum dirasakan puas oleh karyawannya. Untuk

lingkungan kerja secara fisik di UT telah nyaman dan baik terutama tempat bekerja

karyawan seperti gedung yang modern, penerangan, temptarur, kualitas udara yang baik

serta peralatan kerja yang dirasakan nyaman buat karyawan. Namun yang dirasakan

nyaman oleh karyawan bukan hanya pada lingkungan fisik kerja namun hubungan antar

Page 101: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

karyawan yakni kerjasama antar bawahan dan atasan dalam hal tolong menolong dan

saling memberikan dorongan.

Menurut Allen dan Meyer (1990) bahwa komitmen organisasi harus

merefleksikan ketiga komponen afektif, kontinuans dan normatif. Hasil di UT secara

umum ketiga komponen tersebut merupakan indikator yang mampu merefleksikan

interelasi dalam menggambarkan tingkat komitmen karyawan UT. Hasil penelitian Ali

(1996) karyawan yang bekerja di perusahaan BUMN memiliki komitmen afektif,

komitmen kontinuans, dan komitmen normatif yang secara bermakna lebih tinggi

daripada karyawan yang bekerja di organisasi swasta. Hal ini didukung dengan respon

karyawan yang menunjukkan bahwa karyawan merasa menerima banyak manfaat dari

UT, merasa, senang berkarir di UT, ada rasa memiliki UT, memiliki hubungan

emosional, merasa merupakan bagian keluarga dari UT. Komitmen yang tinggi menurut

Dessler (1994) dicirikan dengan 3 hal yakni kepercayaan dan penerimaan yang kuat

terhadap tujuan dan nilai-nilai organisasi, kemauan yang kuat untuk bekerja demi

organisasi, dan keinginan yang kuat untuk tetap menjadi anggota organisasi. Komitmen

yang tinggi ini sangat diperlukan oleh UT agar bisa bertahan. Hasil PLS menunjukkan

bahwa komitmen normatif yang merefleksikan interelasi yang paling baik

mengambarkan komitmen karyawan dimana karyawan merasa mendapat manfaat dari

UT, memiliki keterikatan terhadap UT dan setia pada UT. Menurut Allen dan Meyer

(1990) faktor penyebab komitmen normatif adalah pengalaman individu sebelum masuk

dalam organisasi serta pengalaman sosialisasi selama berada didalam organisasi.

Komitmen normatif karyawan dapat tinggi jika sebelum masuk ke dalam organisasi,

orang tua karyawan yang juga bekerja dalam organisasi tersebut menekankan kesetiaan

pada organisasi. Sejalan dengan komitmen normatif yang tinggi di UT dan disesuaikan

dengan kenyataan yang ada dimana karyawan UT masih banyak yang memiliki

hubungan keluarga dimana orang tua mereka sebelumnya bekerja di UT atau kakak

maupun suami/istri yang berkerja di UT. Dengan kenyataan ini maka tidak sulit

tumbuhnya loyalitas terhadap UT.

Hasil PLS dengan mengevaluasi inner model yang bertujuan untuk mengetahui

pengaruh antar variabel laten dalam penelitian ini. Diperoleh hasil dari pengukuran

inner model bahwa iklim organisasi tidak berpengaruh terhadap kepuasan kerja.

Peningkatan iklim organisasi di UT tidak diikuti peningkatan tingkat kepuasan kerja

Page 102: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

karyawan yang berarti. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Castro dan

Martin (2010) yang menguji hubungan iklim organisasi dan kepuasan. Dengan

menggunakan metode Stepwise Regression menunjukkan bahwa hanya 9 dari 12

dimensi iklim organisasi yang menunjukkan hubungan positif yang kuat terhadap

variabel kepuasan kerja. Kepuasan kerja karyawan di UT lebih dipengaruhi oleh

konstruk first order yakni yaitu pembayaran, promosi, prestasi, kemampuan atasan dan

lingkungan kerja. Sebagian besar karyawan lebih berasumsi bahwa kepuasan kerja

mereka dibentuk oleh 5 (lima) faktor kepuasan kerja. Penelitian ini sesuai dengan

pendapat Hasibuan (2009) yang berpengaruh terhadap kepuasan termasukdidalamnya

peralatan penunjang kerja adalah seperti balas jasa yang adil dan layak, penempatan

sesuai keahlian, beban pekerjaan, sikap pimpinan dan kepemimpinan, serta jenis

pekerjaan. Sejalan juga dengan teori oleh Luthans (2006) bahwa variabel yang positif

terhadap kepuasan kerja yaitu tipe pekerjaan itu sendiri, gaji dan bayaran, kesempatan

dapat promosi, atasan mereka dan rekan kerja dapat terpenuhi.

Selanjutnya hasil hipotesa iklim organisasi di UT berpengaruh positif terhadap

komitmen karyawan. Hal ini berarti iklim organisasi yang semakin baik mampu

meningkatkan komitmen karyawan dalam perusahaan. Penelitian ini mendukung

penelitian Edowati (1992) pada karyawan bank pemerintah dan bank asing di Jakarta

menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara iklim organisasi dengan

komitmen organisasi pada karyawan yang bekerja di bank asing, tetapi tidak pada

karyawan di bank pemerintah. Iklim organisasi adalah kualitas lingkungan di dalam

suatu organisasi yang secara relatif bertahan dan dapat dialami oleh karyawan serta

mampu mempengaruhi tingkah laku karyawan. Dimensi-dimensi dalam iklim organisasi

terdiri dari struktur, tanggung jawab, penghargaan, resiko, kehangatan, standar kerja,

konflik, dan identitas. Kepuasan karyawan UT tidak berpengaruh terhadap Komitmen.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Seniati (2006) yang meneliti

kepuasan kerja dan komitmen dosen di UI menunjukkan hasil ada pengaruh yang positif

dan bermakna dari kepuasan kerja terhadap komitmen dosen di UI.

Sedangkan penelitian Nayak (2002) mengatakan bahwa kepuasan kerja dan

komitmen tidak berhubungan signifikan terhadap pergantian karyawan. Banyak ahli

terdahulu dalam penelitiaanya telah menyatakan bahwa apabila seseorang merasa telah

terpenuhi semua kebutuhan dan keinginannya oleh organisasi maka secara otomatis

Page 103: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

dengan penuh kesadaran mereka akan meningkatkan komitmen yang ada dalam dirinya.

Hasil penelitian tersebut selama ini dilakukan pada perguruan tinggi tatap muka. Namun

hasil penelitian di UT yang merupakan perguruan tinggi jarak jauh menunjukkan bahwa

komitmen karyawan tinggi namun tidak dipengaruhi oleh kepuasan. Jadi hasil penelitian

di UT justru kepuasan hanya sedikit berdampak pada komitmen karyawannya. Ada

variabel lain yang paling berpengaruh selain kepuasan kerja karyawan. Banyak hasil

penelitian yang menunjukkan bahwa variabel pengalaman kerja memberikan kontribusi

yang paling besar terhadap komitmen organisasi. Pengalaman kerja meliputi

keterandalan organisasi (Buchanan, 1974; Hrebeniak, 1974; Steers, 1977), perasaan

dipentingkan (Buchanan, 1974; Steers, 1977), realisasi harapan (Grusky, 1966; Steers,

1977), sikap rekan kerja yang positif terhadap organisasi (Buchanan, 1974; Steers,

1977), persepsi terhadap gaji, serta norma kelompok yang berkaitan dengan kerja keras

(Buchanan, 1974). Terkait dengan hasil penelitian ini maka salah satu dimensi kepuasan

yang diteliti adalah lingkungan kerja terkait dengan sikap dan hubungan dengan rekan

kerja dan pembayaran dimana paling rendah mempengaruhi kepuasan. Hal ini yang

menyebabkan mengapa kepuasan kerja tidak berpengaruh terhadap komitmen karena

sikap rekan kerja dan gaji yang seharusnya kuat mempengaruhi komitmen organisasi

tapi hasil menunjukkan bahwa pengaruhnya tidak kuat.

5.6. Implikasi Manajerial

Secara umum iklim organisasi di UT positif terhadap struktur, standar,

tanggungjawab, pengakuan, dukungan dan komitmen. Berdasarkan temuan penelitian,

UT mempunyai iklim yang lebih tinggi dalam standar, struktur, dukungan dan

komitmen. Standar-standar UT yang telah dibuat bertujuan untuk meningkatkan kinerja

karyawan maupun kinerja UT telah dijalankan dengan baik. Standar yang tinggi di UT

memiliki arti bahwa setiap karyawan selalu berupaya mencari jalan untuk meningkatkan

kinerjanya. Manajemen UT diharapkan terus memperbaiki dan meningkatkan kualitas

standar agar tetap dijalankan oleh karyawan maupun organisasinya. Struktur yang ada di

UT juga sudah akomodatif terhadap kegiatan-kegiatan pembelajaran jarak jauh. Struktur

yang tinggi menunjukkan bahwa pekerjaan karyawan di UT telah didefinisikan secara

baik artinya karyawan merasa jelas apa yang menjadi peran dan fungsi didalam

organisasi. Sehubungan dengan struktur maka UT harus terus menerus memperbaiki

strukturnya sesuai dengan perubahan-perubahan yang terjadi di dalam organisasi.

Page 104: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

Dukungan yang tinggi mengambarkan iklim organisasi di UT dimana antara karyawan

dan atasan saling percaya dan mendukung didalam menjalankan pekerjaan. Begitu juga

dengan komitmen yang tinggi di UT dalam menggambarkan iklim organisasi.

Komitmen yang tinggi artinya karyawan bangga terhadap organisasinya dan setia

terhadap pencapaian tujuan organisasi.

Apabila UT ingin memperbaiki iklim organisasinya agar menjadi iklim organisasi

yang lebih baik dan tinggi maka UT harus lebih memprioritaskan iklim organisasi yang

terkait dalam hal tanggung jawab dan pengakuan. Tanggung jawab yang dimaksud

adalah kemandirian karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan. Rasa tanggung jawab

harus tumbuh didalam organisasi sehingga setiap anggota benar-benar memiliki

tanggung jawab yang besar terhadap pelaksanaan tugas, hasil dari pekerjaan dan mutu

output. Manajemen yang baik harus dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab pada

diri anggota organisasi dengan memberikan kepercayaan dan memberikan kesempatan

ataupun diajak bersama-sama untuk memikirkan hal-hal yang berkenaan dengan

pekerjaan seperti misalnya bersama-sama bertanggung jawab terhadap mutu output atau

produk. Apabila dalam suatu organisasi semua pengambilan keputusan dilakukan oleh

satu orang yang berada di puncak pimpinan, iklim yang demikian adalah iklim

organisasi dengan tanggung jawab rendah karena pada dasarnya bawahan tidak pernah

diberikan kesempatan memiliki tanggung jawab. Manajemen seharusnya mendukung

karyawan agar lebih mandiri terhadap pekerjaannya. Walaupun atasan harus mengecek

pekerjaan bawahannya namun tidak semua pekerjaan bawahan harus di cek. Selain itu

atasan tidak harus menekankan agar karyawan menyelesaikan pekerjaan tapi atasan

harus memberikan kemandirian karyawan menyelesaikan pekerjaan sesuai target waktu

yang ditentukan. Tanggung jawab tinggi dapat mendorong inisiatif karyawan dalam

mengerjakan pekerjaannya.

Pengakuan juga masih rendah dalam menggambarkan iklim organisasi UT.

Pengakuan rendah berarti penyelesaian pekerjaan dengan baik diberi imbalan secara

tidak konsisten. Imbalan merupakan dimensi iklim organisasi yang besar pengaruhnya

dalam upaya menciptakan iklim organisasi yang baik. Pemberian imbalan perlu

dikaitkan dengan kinerja sehingga anggota organisasi merasa diperlakukan adil dan

merasa dihargai hasil kerjanya. Apabila dalam suatu organisasi semua orang merasa

walaupun mereka berprestasi dengan baik namun tidak mendapat penghargaan atau

Page 105: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

imbalan yang sesuai, akan tetapi apabila melakukan kesalahan kecil dihukum berat,

iklim organisasi yang demikian adalah iklim dengan pengakuan yang rendah.

Pengakuan perlu mendapat perhatian manajemen UT karena iklim organisasi yang baik

selalu memperhatihan keseimbangan antara imbalan dan kritik.

Standar, dukungan dan komitmen yang tinggi menurut Stinger (2002) dibentuk

oleh kekuatan sejarah. Berdasarkan pendapat itu maka temuan iklim organisasi di UT

banyak dibentuk oleh kekuatan sejarah. Semakin tua umur suatu organisasi semakin

kuat pengaruh kekuatan sejarah. Pengaruh tersebut dalam bentuk tradisi dan ingatan

yang membentuk harapan anggota organisasi dan mempunyai pengaruh terhadap iklim

organisasinya. Walaupun iklim organisasi di UT banyak terbentuk oleh kekuatan

sejarah namun manajemen UT harus tetap mempertahankan dan memperbaiki iklim

organisasinya. Menurut Stinger (2002) struktur, standar, tanggung jawab, pengakuan,

dukungan dan komitmen dari iklim organisasi suatu organisasi dapat menggambarkan

profil iklim organisasi perusahaan tersebut. Profil iklim organisasi UT dapat dibedakan

dengan iklim organisasi lain. Profil iklim organisasi UT dimana tinggi pada standar,

struktur, dukungan, komitmen namun rendah pada pengakuan dan tanggung jawab.

Page 106: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

6.1 Simpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. UT memiliki iklim yang tinggi pada standar, struktur, dukungan dan

komitmen namun rendah pada tanggung jawab dan pengakuan. Iklim

organisasi di UT dibentuk oleh kekuatan sejarah karena standar, dukungan

dan komitmen yang paling tinggi dalam membentuk iklim organisasi.

2. Iklim organisasi UT berpengaruh langsung terhadap komitmen organisasi

akan tetapi tidak berpengaruh terhadap kepuasan kerja.

3. Kepuasan kerja karyawan UT tidak berpengaruh terhadap komitmen

karyawan.

6.2. Saran

Berdasarkan temuan penelitian diatas, maka dapat dikemukan saran-saran

sebagai berikut:

1. Iklim organisasi UT dapat ditingkatkan agar berdampak pada kepuasan kerja

dan komitmen karyawan UT.

2. UT perlu memprioritaskan iklim organisasi yang terkait dengan tanggung

jawab. Alternatif yang dapat dilakukan pimpinan UT yakni dengan cara: 

a. Pimpinan harus dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab pada setiap

diri karyawan dengan memberikan kepercayaan dan memberikan

kesempatan ataupun diajak bersama-sama untuk memikirkan hal-hal

yang berkenaan dengan pekerjaan, misalnya bersama-sama bertanggung

jawab terhadap mutu output atau produk.  

b. Pimpinan juga harus memberikan kemandirian bagi karyawan untuk

menyelesaikan pekerjaan sesuai target waktu yang ditentukan. 

 

Page 107: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

3. UT perlu juga memprioritas iklim organisasi yang terkait dengan pengakuan

yakni dengan cara: 

a. Memperhatikan keluhan-keluhan karyawan dan mencari solusi akibat

munculnya keluhan terkait dengan imbalan sehingga produktivitas

karyawan dapat ditingkatkan demi tercapainya tujuan UT.  

b. Pemberian imbalan perlu dikaitkan dengan kinerja sehingga anggota

organisasi merasa diperlakukan adil dan merasa dihargai hasil kerjanya.  

Page 108: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

DAFTAR PUSTAKA

Angle HL, Perry JL. 1981. An Empirical Assessment of Organizational Commitment and Organizational Effectiveness. Administrative Science Quarterly.27: 1-14.

Allen NJ, Meyer JP. 1990. The Measurement and Antecedents of Affective, Continuance, and normative Commitment to Organization. Journal of Accupational Psychology. 63: 1-8.

Arabaci IB. 2010. Academic and Administration Personnel’s Perseptions of Organizational Climate (Sampel of Educational Faculty of Firat University). Procedia Social and Behavioral Science Journal. 2: 4445-4450.

Adenike A. 2011. Organizational Climate as A Predictor of Employee Job Satisfaction: Evidence from Covenant University. Business Intelligent Journal. 4:151-165.

Ali N, Liche S. 1996. Hubungan antara Persepsi Karyawan dan Diskrepansi Harapan-Persepsi Karyawan Terhadap Pengelolaan Sumber Daya Manusia dalam Organisasi dengan Komitmen Karyawan Pada Organisasi. [Tesis]. Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia. http://staff.ui.ac.id/internal/131998622/Material/Arisan86KomitmenOrganisasi [1 April 2011].

Altmann, Rob. 2000. Forecasting Your Organizational Climate. Journal of Property Management. 4:62-65.

Buchanan B.1974. Building Organizational Commitment: The Socialization of Managers in Work Organizations. Administrative Science Quarterly, 19: 533-546.

Bhaesajsanguan S. 2010. The Relationships among Organizational Climate, Job Satisfaction and Organizational Commitment in the Thai Telecommunication Industry. E-Leader Singapore Journal. 10: 1-15.

Brown SP, Leigh TW. 1996. A New Look at Psyshological Climate and Its Relationship to Job Involvement, Effort and Performance. Journal of Applied Psychology. 81:358-368.

Chen K. 2005. Factors Affecting Job Satisfaction of Public Sector Employees in Taiwan. [Dissertation]. Taiwan: Nova Southeastern University.

Castro ML, Martin N. 2010. The Relationship Between Organisational Climate and Employee Satisfaction in A South Africa Information and Technology Organisation. SA Journal of Industrial Psychology. 36:1-9.

Crespell P. 2007. Organizational Climate, Innovativeness, and Firm Performance: Insearch of a conceptual Framework. [Dissertation]. Corvallis: Oregon State University

Denison, Daniel R. 1996. What is the Difference between Organizational Culture and Organizational Climate? A Native’s of View on Decade or Paradigm Wars. Academic of Management Review.21: 619-654.

Dessler G. 1994. Human Resource Management. Tenth Edition. Upper Saddle River. New York: Prentice Hall.

Page 109: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

Edowati D. 1992. Iklim organisasi, nilai individu, dan komitmen terhadap organisasi: Suatu studi perbandingan pada bank pemerintah dan bank swasta asing di Jakarta. [Skripsi]. Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

Ekvall G. 1996. Organizational Climate for Creativity and Innovation. European Journal of Work and Organizational Psychology 5:105-123.

Greenberg J, Baron RA. 1993. Behavior in Organizations : Understanding an Managing the Human Side of Work . Fifth Edition. Upper Saddle River. New York: Prentice Hall.

Gul H. 2008. Organizational Climate and Academic Staff’s Perseption on Climate Factor. Humanity and Social Sciences Journal. 3:37-48

Gibson J, Ivancenvich M, Donely JH. 2000. Organization: Structure, Processes, Behaviour. Dalas: Business Publication.Inc.

Ghozali I. 2008. Structural Equation Modeling Metode Alternatif dengan Partial Least Square. Ed. 2. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gitosudarmo I, Sudita IN. 2000. Perilaku Keorganisasian. Jilid 1. Yogyakarta. BPFE

Grusky, D. 1966. Career Mobility and Organizational Commitment. Administrative Science Quartely. 10: 488-503.

Hrebeniak LG. 1974. Effects of Job Level and Participation on Employee Attitudes and Perception of Influence. Academy of Management Journal.17: 649-662.

Hasibuan M. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT. Bumi Aksara

Herzberg F, Mausner B, Syniderman B.1993. The Motivation to Work. New Jersey: Jhon Wiley and Sons,Inc.

Koys, Daniel J, DeCottis,Thomas A. 1991. Inductive Measures of Psychological Climate. Human Realtions 44: 265-285.

Kreitner R. 2001. Organizational Behavior. New Jersey: Prentice Hall.

Kendall LM, Hulin C L, Miller AM.1964. Convergent and discriminant validity for areas and rating methods of job satisfaction. Journal of Applied Psychology. 48: 313-319.

Lindbeck. 2004. A Study of The Relationship Between Leadership Styles and Organizational Climate and The Impact of Organizational Climate on Businness Results. [Dissertation]. Califonia: Pepperdine University.

Luthans, Fred. 2006. Perilaku Organisasi. Ed.10.Yogyakarta: Andi Offset.

Likert, Rensis. 1967. The Human Organization. New York: McGraw Hill.

Litwin GH, Stringer RA Jr. 1968. Motivation and organizational climate. Boston: Harvard University Press.

Mowday RT, Porter LW, Steers RM. 1982. Emplyee Organization Linkages : The Psychology of Commitment, Absenteeism, and Turnover. New York. Academic Press.

Page 110: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

Mathieu JE, Zajac DM. 1990. A review and meta-analysis of the antecedents, correlates, and consequences of organizational commitment. Psychological Bulletin. 108:171-188.

Nayak L. 2002. Job Satisfaction and Organizational Commitment as Factors of Turnover Intention of IRS Procurement Employees. [Dissertation]. Walden University.

Natarajan NK. 2011. Relationship of Organizational Commitment with Job Satisfaction. Indian Journal of Commerce & Management Studies.2: 118-122.

Robbins S. 2001. Organisational Behavior (terjemahan). Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer

Reichers AE. 1985. A Review and Reconceptualization of Organizational Commitmen. The Academic of Management Review. 10: 465-478

Steers, R.M. 1977. Antecedents and Outcomes of Organizational Commitment. Administrative Science Quarterly. 22: 46-56.

Seniati L. 2006. Pengaruh Masa Kerja, Trait Kepribadian, Kepuasan Kerja, dan Iklim Psikologis Terhadap Komitmen Dosen pada Universitas Indonesia. Makara Sosial Humaniora Journal. 10: 88-97.

Sunarsih N. 2010. Pengaruh Budaya Organisasi dan Kepuasan Kerja terhadap Komitmen Organisasi Staf Administrasi Universitas Terbuka [Tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor

Sergiovanni. 1983. Educational Governance and Administration. Englewood Cliff. New Jersey: Prentice Hall.

Suhendi, Anggara. 2010. Perilaku Organisasi. Bandung : Pustaka Setia.

Stinger R. 2002. Leadership an Organization Climate. New Jersey: Prentice Hall.

Tagiuri R, Litwin G. 1968. Organizational Climate: Expectation of a concept. Boston: Hardvard University Press.

Universitas Terbuka. 2010. Rencana Strategi Universitas Terbuka 2010-2021. Jakarta: Universitas Terbuka.

Universitas Terbuka. 2009. 25 Years Making Higher Education Open for All Indonesians 1st Impression. Jakarta : Universitas Terbuka.

Weiss DJ, Rane VD, George WE, Lioyd HL. 1967. Manual for Minnesota Satisfaction Questionnaire. University of Minnesota.

Watkin C, Hubbard B. 2003. Leadership Motivation and the Drivers of Share Price: The Busuness case for Meansuring Organizational Climate. Leaderships and Organization Development Journal. 24:380-386.

Wirawan. 2007. Budaya dan Iklim Organisasi Teori Aplikasi dan Penelitian.Ed.1. Jakarta: Salemba Empat.

Lampiran 1. Lembar kuesioner

Page 111: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

KUESIONER PENELITIAN

Responden Yang Terhormat,

Saya adalah mahasiswa Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Fakultas

Ekonomi dan Manajemen (FEM). Saya sedang melakukan penelitian mengenai “

Analisis Pengaruh Iklim Organisasi terhadap Kepuasan Kerja dan Komitmen Karyawan

Pada Universitas Terbuka”. Penelitian ini dilakukan dalam rangka menyusun tesis

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains (M.Si).

Saya berharap Bapak/Ibu bersedia meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner

ini dengan jujur dan apa adanya. Perlu diperhatikan, bahwa dalam mengisi kuesioner

ini, tidak ada jawaban yang benar atau salah. Apapun jawaban Bapak/Ibu, akan menjadi

data berharga bagi kelancaran penelitian ini. Identitas dan jawaban Bapak/Ibu akan saya

jamin kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian ini.

Atas bantuan dan waktu Bapak/Ibu mengisi kuesioner ini, saya ucapkan banyak

terima kasih.

Hormat saya,

Etty Susanty H251090021

Page 112: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

Lampiran 1. (Lanjutan)

PETUNJUK PENGISIAN

• Pada pertanyaan pilihan, beri tanda checklist (V) pada jawaban yang paling sesuai.

• Pada kolom titik-titik, isilah dengan jawaban yang paling sesuai

• Mohon setiap pertanyaan diisi dengan lengkap

I. Karakteristik Responden

No. Identitas

Responden Jawaban

1. Jenis Kelamin Pria Wanita

2. Usia ……….Tahun

3. Status Menikah Belum Menikah

4. Pendidikan

Terakhir

SD SLTP SLTA

Diploma Sarjana Pasca Sarjana

5. Golongan ………………………………………………………………….

6. Masa Kerja …….. Tahun

II. Petunjuk Pengisian Kuesioner

Kuesioner berikut memuat sejumlah pertanyaan mengenai iklim

organisasi, kepuasan kerja dan komitmen karyawan. Silakan anda beri tanda

checklist (V) pada salah satu kotak yang sesuai dengan seberapa besar tingkat

persetujuan/ketidaksetujuan anda dibawah ini.

Jawaban Keterangan STS/STP Sangat Tidak Setuju/Sangat Tidak Puas

TS/TP Tidak Setuju/Tidak Puas N Netral

S/P Setuju/Puas SS/SP Sangat Setuju/Sangat Puas

Page 113: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

Lampiran 1. (Lanjutan)

A. Iklim Organisasi

Pertanyaan dibawah ini merupakan persepsi karyawan tentang iklim organisasi di UT.

No. Pernyataan STS TS N S SS

STRUKTUR 1. Saya merasa peran dan tanggungjawab saya di

UT jelas.

2. Saya merasa tidak jelas siapa yang mempunyai kewenangan formal untuk mengambil keputusan di unit tempat saya bekerja.

3. Saya tidak mengetahui siapa atasan saya di UT.

4. Saya merasa pekerjaan di UT terorganisir dan terencana dengan baik.

STANDAR 1. Saya merasa UT menentukan standar kinerja

tinggi

2. Saya merasa bangga mengenai standar kinerja di UT.

3. Saya merasa ditekan secara terus menerus untuk memperbaiki kinerja individu dan kelompok di UT.

TANGGUNG JAWAB 1. Semua pekerjaan saya di UT harus di cek oleh

atasan.

2. UT menekankan bahwa karyawan harus menyelesaikan pekerjaannya sendiri.

3. Di UT saya tidak akan maju bila melakukan pekerjaan sendiri

PENGAKUAN 1. Saya merasa di UT untuk imbalan dan

pengakuan tidak mencukupi untuk penyelesaian pekerjaan dengan baik.

2. Di UT sistem promosi membantu karyawan terbaik untuk memperoleh jabatan yang tinggi

3. Di UT karyawan diberi imbalan apabila kinerja mereka terbaik.

DUKUNGAN 1. Saya tidak mendapatkan simpati jika

melakukan kesalahan.

Page 114: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

Lampiran 1. (Lanjutan)

No. Pernyataan STS TS N S SS 2. Saya mendapatkan bantuan dari atasan dan

teman sekerja jika melaksanakan tugas yang sulit.

3. Saya merasa Karyawan di UT tidak saling mempercayai.

4. Saya merasa bahwa anggota tim di UT baik. KOMITMEN

1. Saya merasa karyawan di UT mempunyai komitmen tinggi terhadap tujuan organisasi.

2. Karyawan merasa bangga menjadi anggota organisasi ini.

3. Saya merasa karyawan acuh terhadap apa yang terjadi UT.

4. Saya merasa karyawan tidak loyal terhadap UT.

A. Kepuasan Kerja

No. Pernyataan STP TP N P SP

PEMBAYARAN

1. Saya puas dengan pembayaran gaji untuk pekerjaan yang saya lakukan.

2. Saya puas atas remunerasi yang diberikan UT kepada saya.

PROMOSI 3. Saya puas dengan kesempatan promosi yang

diberikan lembaga kepada saya

4. Saya puas dengan peluang yang sama dalam menempuh karir ke jenjang yang lebih tinggi.

PRESTASI 5. Saya puas atas penghargaan yang diberikan

berdasarkan prestasi kerja.

6. Saya puas pimpinan memberikan pujian kepada pegawai yang berprestasi.

KEMAMPUAN ATASAN 7. Saya puas dengan kemampuan pimpinan

dalam membuat keputusan.

8. Saya puas pimpinan bersikap tegas pada pegawai.

Page 115: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

Lampiran 1. (Lanjutan)

No. Pernyataan STS TS N S SS LINGKUNGAN KERJA

9. Saya puas dengan lingkungan kerja di lembaga ini.

10. Saya puas dengan keakraban hubungan sesama rekan kerja.

B. Komitmen Karyawan

No. Pertanyaan STS TS N S SS AFEKTIF

1. Saya sulit meninggalkan UT meskipun saya menginginkannya.

2. Saya tidak merasa berkewajiban untuk tetap dengan atasan saya sekarang.

3. Saya merasa senang menghabiskan karir saya di UT.

4. Saya merasa masalah UT adalah masalah saya. KONTINUANS

1. Saya tidak merasa ”memiliki” UT. 2. Saya tidak merasa “ secara emosional terikat”

dengan UT

3. Saya akan merasa bersalah jika meninggalkan UT sekarang.

4. Saya tidak merasa seperti” bagian keluarga” di lembaga ini.

NORMATIF 1. Kesetiaan saya patut diterima UT. 2. Saya tidak akan meninggalkan UT sekarang

karena saya memiliki kewajiban dengan orang yang berada di UT.

3. UT mempunyai hubungan individu yang berarti buat saya.

4. Saya menerima banyak manfaat dari UT

Page 116: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

Lampiran 2. Hasil validitas

Pertanyaan

per Indikator

Pearson Correlati

(rhitung)

r tabel Keterangan

Iklim Organisasi

Struktur Pertanyaan 1 0,580 0,361 Valid

Pertanyaan 2 0,512 0,361 Valid

Pertanyaan 3 0,652 0,361 Valid

Pertanyaan 4 0,638 0,361 Valid

Standar Pertanyaan 5 0,486 0,361 Valid

Pertanyaan 6 0,625 0,361 Valid

Pertanyaan 7 0,620 0,361 Valid

Tanggung

Jawab

Pertanyaan 8 0,566 0,361 Valid

Pertanyaan 9 0,710 0,361 Valid

Pertanyaan 10 0,567 0,361 Valid

Pengakuan Pertanyaan 11 0,656 0,361 Valid

Pertanyaan 12 0,690 0,361 Valid

Pertanyaan 13 0,403 0,361 Valid

Dukungan Pertanyaan 14 0,366 0,361 Valid

Pertanyaan 15 0,469 0,361 Valid

Pertanyaan 16 0,471 0,361 Valid

Pertanyaan 17 0,731 0,361 Valid

Komitmen Pertanyaan 18 0,718 0,361 Valid

Pertanyaan 19 0,634 0,361 Valid

Pertanyaan 20 0,656 0,361 Valid

Pertanyaan 21 0,717 0,361 Valid

Kepuasan Kerja

Pembayaran Pertanyaan 22 0,604 0,361 Valid

Pertanyaan 23 0,604 0,361 Valid

Promosi Pertanyaan 24 0,795 0,361 Valid

Pertanyaan 25 0,656 0,361 Valid

Prestasi Pertanyaan 26 0,789 0,361 Valid

Pertanyaan 27 0,634 0,361 Valid

Kemampuan Pertanyaan 28 0,860 0,361 Valid

Page 117: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

Lampiran 2. (Lanjutan)

Pertanyaan

per Indikator

Pearson Correlati

(rhitung)

r tabel Keterangan

Pertanyaan 29 0,837 0,361 Valid

Lingkungan Pertanyaan 30 0,841 0,361 Valid

Pertanyaan 31 0,491 0,361 Valid

Komitmen Kerja

Afektif Pertanyaan 32 0.647 0,361 Valid

Pertanyaan 33 0,607 0,361 Valid

Pertanyaan 34 0,504 0,361 Valid

Pertanyaan 35 0,641 0,361 Valid

Kontinuans Pertanyaan 36 0,788 0,361 Valid

Pertanyaan 37 0,667 0,361 Valid

Pertanyaan 38 0,423 0,361 Valid

Pertanyaan 39 0,776 0,361 Valid

Normatif Pertanyaan 40 0,573 0,361 Valid

Pertanyaan 41 0,593 0,361 Valid

Pertanyaan 42 0,768 0,361 Valid

Pertanyaan 43 0,602 0,361 Valid

Sumber : pengolahan data primer – SPSS 17.00, 2011

Page 118: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

Lampiran 3. Distribusi frekuensi

X1.1 Saya merasa peran dan tanggung jawab saya di UT jelas.

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 2.00 7 2.6 2.6 2.6 3.00 16 5.9 5.9 8.6 4.00 175 65.1 65.1 73.6 5.00 71 26.4 26.4 100.0 Total 269 100.0 100.0

X1.2

Saya merasa tidak jelas siapa yang berwenang mengambil keputusan di unit saya.

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1.00 72 26.8 26.8 26.8 2.00 151 56.1 56.1 82.9 3.00 22 8.2 8.2 91.1 4.00 21 7.8 7.8 98.9 5.00 3 1.1 1.1 100.0 Total 269 100.0 100.0

X1.3

Saya tidak tahu siapa atasan saya.

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid 1.00 149 55.4 55.4 55.4

2.00 101 37.5 37.5 92.9 3.00 5 1.9 1.9 94.8 4.00 10 3.7 3.7 98.5 5.00 4 1.5 1.5 100.0 Total 269 100.0 100.0

X.1.4 Saya merasa pekerjaan di UT terorganisir dan terencana dengan baik.

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1.00 2 .7 .7 .7 2.00 12 4.5 4.5 5.2 3.00 36 13.4 13.4 18.6 4.00 163 60.6 60.6 79.2 5.00 56 20.8 20.8 100.0 Total 269 100.0 100.0

Page 119: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

Lampiran 3.(Lanjutan)

X2.1 Saya merasa UT menentukan standar kinerja tinggi.

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1.00 1 .4 .4 .4 2.00 25 9.3 9.3 9.7 3.00 46 17.1 17.1 26.8 4.00 154 57.2 57.2 84.0 5.00 43 16.0 16.0 100.0 Total 269 100.0 100.0

X2.2

Saya merasa bangga mengenai standar kinerja di UT.

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid 1.00 1 .4 .4 .4

2.00 12 4.5 4.5 4.8 3.00 47 17.5 17.5 22.3 4.00 173 64.3 64.3 86.6 5.00 36 13.4 13.4 100.0 Total 269 100.0 100.0

X2.3

Saya merasa didorong terus menerus untuk memperbaiki kinerja individu dan kelompok

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1.00 3 1.1 1.1 1.1 2.00 7 2.6 2.6 3.7 3.00 41 15.2 15.2 19.0 4.00 164 61.0 61.0 79.9 5.00 54 20.1 20.1 100.0 Total 269 100.0 100.0

X3.1

Semua pekerjaan saya di UT harus di cek oleh atasan.

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid 1.00 3 1.1 1.1 1.1

2.00 27 10.0 10.0 11.2 3.00 55 20.4 20.4 31.6 4.00 147 54.6 54.6 86.2 5.00 37 13.8 13.8 100.0 Total 269 100.0 100.0

Page 120: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

Lampiran 3.(Lanjutan)

X3.2 Atasan menekankan pada karyawan untuk menyelesaikan pekerjaannya.

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1.00 2 .7 .7 .7 2.00 16 5.9 5.9 6.7 3.00 23 8.6 8.6 15.2 4.00 173 64.3 64.3 79.6 5.00 55 20.4 20.4 100.0 Total 269 100.0 100.0

X3.3

Saya tidak akan maju bila melakukan pekerjaan secara individu.

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid 1.00 8 3.0 3.0 3.0

2.00 57 21.2 21.2 24.2 3.00 36 13.4 13.4 37.5 4.00 120 44.6 44.6 82.2 5.00 48 17.8 17.8 100.0 Total 269 100.0 100.0

X4.1 Saya merasa pemberian imbalan tidak mencukupi untuk penyelesaian

pekerjaan dengan baik

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid 1.00 10 3.7 3.7 3.7

2.00 43 16.0 16.0 19.7 3.00 58 21.6 21.6 41.3 4.00 133 49.4 49.4 90.7 5.00 25 9.3 9.3 100.0 Total 269 100.0 100.0

X4.2

Di UT sistem promosi membantu karyawan terbaik untuk memperoleh jabatan yang tinggi.

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1.00 4 1.5 1.5 1.5 2.00 23 8.6 8.6 10.0 3.00 56 20.8 20.8 30.9 4.00 143 53.2 53.2 84.0 5.00 43 16.0 16.0 100.0 Total 269 100.0 100.0

Page 121: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

Lampiran 3.(Lanjutan)

X4.3 Di UT karyawan diberi imbalan apabila kinerja mereka terbaik.

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1.00 5 1.9 1.9 1.9 2.00 37 13.8 13.8 15.6 3.00 88 32.7 32.7 48.3 4.00 106 39.4 39.4 87.7 5.00 33 12.3 12.3 100.0 Total 269 100.0 100.0

X5.1 Saya tidak mendapatkan simpati jika melakukan kesalahan.

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1.00 4 1.5 1.5 1.5 2.00 57 21.2 21.2 22.7 3.00 74 27.5 27.5 50.2 4.00 113 42.0 42.0 92.2 5.00 21 7.8 7.8 100.0 Total 269 100.0 100.0

X5.2

Saya mendapatkan bantuan dari atasan dan teman sekerja jika melaksanakan tugas yang sulit.

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1.00 2 .7 .7 .7 2.00 7 2.6 2.6 3.3 3.00 42 15.6 15.6 19.0 4.00 186 69.1 69.1 88.1 5.00 32 11.9 11.9 100.0 Total 269 100.0 100.0

X5.3 Saya merasa Karyawan di UT tidak saling mempercayai.

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1.00 47 17.5 17.5 17.5 2.00 138 51.3 51.3 68.8 3.00 54 20.1 20.1 88.8 4.00 25 9.3 9.3 98.1 5.00 5 1.9 1.9 100.0 Total 269 100.0 100.0

Page 122: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

Lampiran 3.(Lanjutan)

X5.4 Saya merasa bahwa anggota tim di UT bekerja dengan baik.

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1.00 2 .7 .7 .7 2.00 7 2.6 2.6 3.3 3.00 36 13.4 13.4 16.7 4.00 182 67.7 67.7 84.4 5.00 42 15.6 15.6 100.0 Total 269 100.0 100.0

X6.1

Saya merasa karyawan di UT mempunyai komitmen tinggi terhadap tujuan organisasi.

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid 2.00 8 3.0 3.0 3.0

3.00 44 16.4 16.4 19.3 4.00 166 61.7 61.7 81.0 5.00 51 19.0 19.0 100.0 Total 269 100.0 100.0

X6.2 Karyawan merasa bangga menjadi karyawan UT.

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 2.00 3 1.1 1.1 1.1 3.00 33 12.3 12.3 13.4 4.00 170 63.2 63.2 76.6 5.00 63 23.4 23.4 100.0 Total 269 100.0 100.0

X6.3

Saya merasa karyawan acuh terhadap apa yang terjadi UT.

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid 1.00 39 14.5 14.5 14.5

2.00 157 58.4 58.4 72.9 3.00 46 17.1 17.1 90.0 4.00 24 8.9 8.9 98.9 5.00 3 1.1 1.1 100.0 Total 269 100.0 100.0

Page 123: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

Lampiran 3.(Lanjutan)

X6.4 Saya merasa karyawan tidak setia terhadap UT.

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1.00 66 24.5 24.5 24.5 2.00 158 58.7 58.7 83.3 3.00 39 14.5 14.5 97.8 4.00 5 1.9 1.9 99.6 5.00 1 .4 .4 100.0 Total 269 100.0 100.0

Y1.1.1

Saya puas dengan pembayaran gaji untuk pekerjaan yang saya lakukan.

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid 1.00 5 1.9 1.9 1.9

2.00 28 10.4 10.4 12.3 3.00 75 27.9 27.9 40.1 4.00 138 51.3 51.3 91.4 5.00 23 8.6 8.6 100.0 Total 269 100.0 100.0

Y1.1.2 Saya puas atas remunerasi yang diberikan UT kepada Saya

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1.00 7 2.6 2.6 2.6 2.00 38 14.1 14.1 16.7 3.00 76 28.3 28.3 45.0 4.00 126 46.8 46.8 91.8 5.00 22 8.2 8.2 100.0 Total 269 100.0 100.0

Y1.2.1 Saya puas dengan kesempatan promosi yang diberikan lembaga kepada saya

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid

2.00 12 4.5 4.5 4.5 3.00 43 16.0 16.0 20.4 4.00 177 65.8 65.8 86.2 5.00 37 13.8 13.8 100.0 Total 269 100.0 100.0

Page 124: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

Lampiran 3.(Lanjutan)

Y1.2.2 Saya puas dengan peluang yang sama dalam menempuh karir ke jenjang yang

lebih tinggi.

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid 1.00 1 .4 .4 .4

2.00 16 5.9 5.9 6.3 3.00 32 11.9 11.9 18.2 4.00 186 69.1 69.1 87.4 5.00 34 12.6 12.6 100.0 Total 269 100.0 100.0

Y1.2.2

Saya puas atas penghargaan yang diberikan berdasarkan prestasi kerja.

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid 1.00 5 1.9 1.9 1.9

2.00 22 8.2 8.2 10.0 3.00 49 18.2 18.2 28.3 4.00 165 61.3 61.3 89.6 5.00 28 10.4 10.4 100.0 Total 269 100.0 100.0

Y1.3.2 Saya puas pimpinan memberikan pujian kepada pegawai yang berprestasi.

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1.00 1 .4 .4 .4 2.00 18 6.7 6.7 7.1 3.00 57 21.2 21.2 28.3 4.00 163 60.6 60.6 88.8 5.00 30 11.2 11.2 100.0 Total 269 100.0 100.0

Y1.4.1

Saya puas dengan kemampuan pimpinan dalam membuat keputusan.

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid 2.00 6 2.2 2.2 2.2

3.00 20 7.4 7.4 9.7 4.00 186 69.1 69.1 78.8 5.00 57 21.2 21.2 100.0 Total 269 100.0 100.0

Page 125: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

Lampiran 3.(Lanjutan)

Y1.4.2 Saya puas pimpinan bersikap tegas pada pegawai.

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 2.00 10 3.7 3.7 3.7 3.00 38 14.1 14.1 17.8 4.00 187 69.5 69.5 87.4 5.00 34 12.6 12.6 100.0 Total 269 100.0 100.0

Y1.5.1

Saya puas dengan lingkungan kerja di lembaga ini.

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid 1.00 2 .7 .7 .7

2.00 16 5.9 5.9 6.7 3.00 61 22.7 22.7 29.4 4.00 163 60.6 60.6 90.0 5.00 27 10.0 10.0 100.0

Total 269 100.0 100.0

Y1.5.2 Saya puas dengan keakraban hubungan sesama rekan kerja.

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1.00 3 1.1 1.1 1.1 2.00 25 9.3 9.3 10.4 3.00 74 27.5 27.5 37.9 4.00 144 53.5 53.5 91.4 5.00 23 8.6 8.6 100.0

Total 269 100.0 100.0

Y2.1.1 Saya sulit meninggalkan UT meskipun saya menginginkannya.

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1.00 12 4.5 4.5 4.5 2.00 62 23.0 23.0 27.5 3.00 77 28.6 28.6 56.1 4.00 94 34.9 34.9 91.1 5.00 24 8.9 8.9 100.0 Total 269 100.0 100.0

Page 126: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

Lampiran 3.(Lanjutan)

Y2.1.2 Saya tidak berkewajiban untuk tetap dengan atasan saya sekarang.

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1.00 17 6.3 6.3 6.3 2.00 79 29.4 29.4 35.7 3.00 75 27.9 27.9 63.6 4.00 85 31.6 31.6 95.2 5.00 13 4.8 4.8 100.0 Total 269 100.0 100.0

Y2.1.3

Saya merasa senang menghabiskan karir saya di UT.

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid 1.00 2 .7 .7 .7

2.00 2 .7 .7 1.5 3.00 41 15.2 15.2 16.7 4.00 185 68.8 68.8 85.5 5.00 39 14.5 14.5 100.0 Total 269 100.0 100.0

Y2.1.4

Saya merasa masalah UT adalah masalah saya.

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid 1.00 3 1.1 1.1 1.1

2.00 15 5.6 5.6 6.7 3.00 55 20.4 20.4 27.1 4.00 166 61.7 61.7 88.8 5.00 30 11.2 11.2 100.0 Total 269 100.0 100.0

Y2.2.1 Saya tidak merasa ”memiliki” UT.

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1.00 85 31.6 31.6 31.6 2.00 159 59.1 59.1 90.7 3.00 13 4.8 4.8 95.5 4.00 9 3.3 3.3 98.9 5.00 3 1.1 1.1 100.0 Total 269 100.0 100.0

Page 127: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

Lampiran 3.(Lanjutan)

Y2.2.2 Saya tidak merasa “ secara emosional terikat” dengan UT

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1.00 70 26.0 26.0 26.0 2.00 163 60.6 60.6 86.6 3.00 28 10.4 10.4 97.0 4.00 6 2.2 2.2 99.3 5.00 2 .7 .7 100.0 Total 269 100.0 100.0

Y2.2.3 Saya akan merasa bersalah jika meninggalkan UT sekarang.

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1.00 3 1.1 1.1 1.1 2.00 26 9.7 9.7 10.8 3.00 68 25.3 25.3 36.1 4.00 134 49.8 49.8 85.9 5.00 38 14.1 14.1 100.0 Total 269 100.0 100.0

Y2.2.4

Saya tidak merasa seperti” bagian keluarga” di lembaga ini.

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid 1.00 53 19.7 19.7 19.7

2.00 183 68.0 68.0 87.7 3.00 24 8.9 8.9 96.7 4.00 5 1.9 1.9 98.5 5.00 4 1.5 1.5 100.0 Total 269 100.0 100.0

Y2.3.1 Kesetiaan saya patut diterima UT.

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 2.00 4 1.5 1.5 1.5 3.00 50 18.6 18.6 20.1 4.00 154 57.2 57.2 77.3 5.00 61 22.7 22.7 100.0 Total 269 100.0 100.0

Page 128: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

Lampiran 3.(Lanjutan)

Y2.3.2 Saya tidak akan meninggalkan UT sekarang karena saya memiliki kewajiban

dengan orang yang berada di UT.

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid 1.00 3 1.1 1.1 1.1

2.00 26 9.7 9.7 10.8 3.00 66 24.5 24.5 35.3 4.00 118 43.9 43.9 79.2 5.00 56 20.8 20.8 100.0 Total 269 100.0 100.0

Y2.3.3 UT mempunyai hubungan individu yang berarti buat saya.

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1.00 2 .7 .7 .7 2.00 10 3.7 3.7 4.5 3.00 46 17.1 17.1 21.6 4.00 154 57.2 57.2 78.8 5.00 57 21.2 21.2 100.0 Total 269 100.0 100.0

Y2.3.4 Saya menerima banyak manfaat dari UT

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 2.00 2 .7 .7 .7 3.00 8 3.0 3.0 3.7 4.00 153 56.9 56.9 60.6 5.00 106 39.4 39.4 100.0 Total 269 100.0 100.0

Page 129: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

Lampiran 4. Rekapitulasi karakteristik responden

Karakteristik Responden Frekuensi Persentase (%)

Jenis Kelamin

Laki-laki 169 62,82

Wanita 100 37,18

Jumlah 269 100,00

Usia

<30 Tahun 6 2,24

30-39 Tahun 76 28,25

≥40 Tahun 187 69,51

Jumlah 269 100,00

Status

Perkawinan

Menikah 232 86,24

Belum Menikah 37 13,76

Jumlah 269 100,00

Pendidikan

terakhir

SD- SLTP 8 2,9

SLTA 68 25,2

Diploma 25 9,3

Sarjana 56 21

Pascasarjana 112 41,6

Jumlah 269 100,00

Golongan I 5 1,86

II 51 18,96

III 184 68,40

IV 29 10,78

Jumlah 269 100,00

Masa Kerja <10 Tahun 66 24,53

10-19Tahun 68 25,27

≥20 Tahun 135 50,2

Jumlah 269 100,00

Status Pegawai Akademik/Dosen 98 36,44

Administrasi 171 63,56

Jumlah 269 100,00

Sumber : data primer yang diolah, 2011

Page 130: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

Lampiran 5.Analisis Varian (Anova) iklim organisasi, kepuasan kerja dan komitmen karyawan berdasarkan karakteristik responden

Karakteristik Responden Sum of Squares df

Mean

Square

Fhitung Sig.

1. Jenis Kelamin

Iklim Organisasi

Between Groups

.083 1 .083 .346 .557

Within Groups 63.876 267 .239 Total 63.959 268

Kepuasan Kerja

Between Groups

.046 1 .046 .113 .737

Within Groups 108.185 267 .405 Total 108.231 268

Komitmen Karyawan

Between Groups

.199 1 .199 .793 .374

Within Groups 66.837 267 .250 Total 67.035 268

2. Usia Iklim Organisasi

Between Groups

.008 2 .004 .017 .983

Within Groups 63.951 266 .240 Total 63.959 268

Kepuasan Kerja

Between Groups

1.693 2 .846 2.113 .123

Within Groups 106.538 266 .401 Total 108.231 268

Komitmen Karyawan

Between Groups

.217 2 .109 .432 .650

Within Groups 66.818 266 .251 Total 67.035 268

3. Status Perkawinan

Iklim Organisasi

Between Groups

.071 1 .071 .297 .586

Within Groups 63.888 267 .239 Total 63.959 268

Kepuasan Kerja

Between Groups

.271 1 .271 .669 .414

Within Groups 107.960 267 .404 Total 108.231 268

Komitmen Karyawan

Between Groups

.379 1 .379 1.517 .219

Within Groups 66.656 267 .250 Total 67.035 268

Page 131: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

Lampiran 5. (Lanjutan)

Karakteristik Responden Sum of Squares df

Mean

Square

Fhitung Sig.

4. Pendidikan Terakhir

Iklim Organisasi

Between Groups

.576 4 .144 .600 .663

Within Groups 63.383 264 .240 Total 63.959 268

Kepuasan Kerja

Between Groups

4.075 4 1.019

2.582 .038

Within Groups 104.156 264 .395 Total 108.231 268

Komitmen Karyawan

Between Groups

.982 4 .245 .981 .418

Within Groups 66.053 264 .250 Total 67.035 268

5. Golongan Iklim Organisasi

Between Groups

1.240 3 .413 1.746 .158

Within Groups 62.719 265 .237 Total 63.959 268

Kepuasan Kerja

Between Groups

4.080 3 1.360

3.460 .017

Within Groups 104.151 265 .393 Total 108.231 268

Komitmen Karyawan

Between Groups

2.058 3 .686 2.797 .041

Within Groups 64.977 265 .245 Total 67.035 268

6. Masa Kerja

Iklim Organisasi

Between Groups

1.592 2 .796 3.396 .035

Within Groups 62.366 266 .234 Total 63.959 268

Kepuasan Kerja

Between Groups

1.848 2 .924 2.311 .101

Within Groups 106.383 266 .400 Total 108.231 268

Komitmen Karyawan

Between Groups

1.679 2 .839 3.417 .034

Within Groups 65.356 266 .246 Total 67.035 268

Page 132: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

Lampiran 5. (Lanjutan)

Karakteristik Responden Sum of Squares df

Mean

Square

Fhitung Sig.

7.Status Pegawai

Iklim Organisasi

Between Groups

.027 1 .027 .112 .739

Within Groups 63.932 267 .239 Total 63.959 268

Kepuasan Kerja

Between Groups

.229 1 .229 .565 .453

Within Groups 108.002 267 .405 Total 108.231 268

Komitmen Karyawan

Between Groups

2.008 1 2.008

8.244 .004

Within Groups 65.027 267 .244 Total 67.035 268

Sumber : pengolahan data primer – SPSS 17.00, 2011

Page 133: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

Lampiran 6.Analisis deskritif tingkat iklim organisasi, tingkat kepuasan kerja dan

tingkat komitmen karyawan berdasarkan karakteristik responden

Karakteristik

Responden

Pengelompokan

Karakteristik

Responden

Rataan Skor

Iklim Organisasi Kepuasan

Kerja

Komitmen

Karyawan

1. Jenis Kelamin Pria 3,6232453317 3,5152866331 3,5441475521

Wanita 3,5869238239 3,5422639929 3,6003628174

2.Usia <30Tahun 3,6115978462 3,9056702825 3,5480217273

30-39 Tahun 3,6183765183 3,6034191575 3,5205500094

≥40 Tahun 3,6061745507 3,4813687841 3,5836753314

3.Status

Perkawinan Menikah 3,6162334784 3,5126498823 3,5800293354

Belum Menikah 3,5690453101 3,6047315566 3,4710922227

4.Pendidikan

terakhir SD-SLTP 3,6310378295 3,8661601913 3,7535492610

SLTA 3,6637044272 3,6985603132 3,5653935833

Diploma 3,4932764687 3,4583302250 3,4124854489

Sarjana 3,6231058400 3,4611017390 3,5468525979

Pascasarjana 3,5947750090 3,4428437898 3,5945194517

5.Golongan Gol1 3,6855699110 3,9946873994 3,3646562848

Gol2 3,7094083389 3,7325095626 3,7105228388

Gol3 3,5636626758 3,4626257847 3,5141261479

Gol4 3,7137667679 3,4777679733 3,6668296770

6.Masa Kerja <10 Tahun 3,5289098216 3,5412768656 3,4920796563

10-19 Tahun 3,7359508510 3,6537591569 3,6977015803

≥20Tahun 3,5856899064 3,4528144037 3,5338981724

7.Status Pegawai Akademik/Dosen 3,6229031133 3,4867987051 3,6791690704

Administrasi 3,6022008091 3,5473892818 3,4996412231

Sumber : pengolahan data primer – SPSS 17.00, 2011

Page 134: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

Lampiran 7. Nilai loading pada variabel iklim organisasi dan komitmen karyawan

No Second Order Fist Order Indikator Nilai

Loading Keterangan

1 Iklim Organisasi

Struktur X.1.1 0,629 Memenuhi convergent validity X.1.2 0,643 Memenuhi convergent validity X1.3 0,526 Memenuhi convergent validity X1.4 0,651 Memenuhi convergent validity Standar X2.1 0,755 Memenuhi convergent validity X2.2 0,780 Memenuhi convergent validity X2.3 0,738 Memenuhi convergent validity Tanggungjawab X3.1 0,682 Memenuhi convergent validity X3.2 0,647 Memenuhi convergent validity X.3.3 0,693 Memenuhi convergent validity X4.2 0,765 Memenuhi convergent validity X4.3 0,738 Memenuhi convergent validity X.5.2 0,510 Memenuhi convergent validity X5.3 0,513 Memenuhi convergent validity X5.4 0,721 Memenuhi convergent validity Komitmen X.6.1 0,710 Memenuhi convergent validity X.6.2 0,703 Memenuhi convergent validity X6.3 0,633 Memenuhi convergent validity X6.4 0,638 Memenuhi convergent validity

2 Komitmen Karyawan

Afektif Y2.1.3 0,648 Memenuhi convergent validity Y2.1.4 0,755 Memenuhi convergent validity Kontinuans Y2.2.1 0,726 Memenuhi convergent validity Y2.2.2 0,769 Memenuhi convergent validity Y2.2.3 0,544 Memenuhi convergent validity Y2.2.4 0,673 Memenuhi convergent validity Normatif Y2.3.1 0,597 Memenuhi convergent validity Y2.3.2 0,753 Memenuhi convergent validity Y2.3.3 0,757 Memenuhi convergent validity Y2.3.4 0,607 Memenuhi convergent validity

sumber : hasil data primer yang dioleh smartPLS, 2011

Page 135: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

Lampiran 8. Nilai korelasi indikator terhadap konstruk first order

INDIKATOR

STRUKTUR

STANDAR

TANGGUNG JAWAB

PENGAKUAN

DUKUNGAN

KOMITMEN

PEMBAYARAN

PROMOSI

PRESTASI

KEMAMPUAN ATASAN

LINGKUNGAN KERJA AFEKTIF

KONTINUANS NORMATIF

x1.1 0,62970,311 0,1811 0,2143 0,3287 0,2781 0,2397 0,3477 0,3379 0,2676 0,3068 0,2868 0,3262 0,281

x1.2 0,64180,2113 0,1413 0,1262 0,3485 0,3325 0,1749 0,2132 0,1757 0,2085 0,245 0,2664 0,3681 0,2069

x1.3 0,52520,1846 0,1453 0,1651 0,2597 0,2329 0,1878 0,1583 0,0913 0,0875 0,2433 0,1722 0,3749 0,1695

x1.4 0,65220,5479 0,2564 0,353 0,3885 0,4324 0,3546 0,3543 0,3707 0,4101 0,4068 0,2919 0,167 0,3266

x2.1 0,3799 0,7544 0,2253 0,3875 0,3602 0,3733 0,2263 0,3656 0,3542 0,3215 0,4004 0,3873 0,2142 0,3277

x2.2 0,4779 0,7804 0,3165 0,3631 0,4756 0,4639 0,4012 0,4167 0,41 0,406 0,4415 0,4688 0,2471 0,3614

x2.3 0,394 0,7385 0,3569 0,4251 0,4595 0,4478 0,3601 0,4082 0,4084 0,3723 0,427 0,3129 0,1914 0,3127

x3.1 0,1872 0,2767 0,6812 0,2712 0,1871 0,222 0,1953 0,188 0,1225 0,2882 0,2785 0,2391 0,1512 0,314

x3.2 0,2207 0,2851 0,6467 0,1969 0,3179 0,2777 0,2286 0,24 0,2012 0,2754 0,286 0,342 0,2996 0,3093

x3.3 0,2104 0,2417 0,6937 0,2627 0,208 0,2228 0,2373 0,1869 0,18 0,3114 0,2274 0,2325 0,2501 0,3115

x4.2 0,3413 0,4342 0,3233 0,8316 0,3494 0,3617 0,4152 0,4197 0,3665 0,3677 0,3456 0,2598 0,2415 0,2868

x4.3 0,2553 0,3982 0,2548 0,7807 0,3007 0,3624 0,2734 0,2778 0,3502 0,296 0,3236 0,1943 0,1447 0,2701

x5.2 0,3046 0,2726 0,2227 0,2489 0,5191 0,2432 0,2844 0,2081 0,1796 0,168 0,3041 0,2023 0,1434 0,1947

x5.3 0,2692 0,2636 0,1549 0,2252 0,5486 0,2966 0,1533 0,2143 0,1666 0,1792 0,2577 0,2058 0,2974 0,1652

Page 136: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

Lampiran 8. (Lanjutan)

INDIKATOR

STRUKTUR

STANDAR

TANGGUNG JAWAB

PENGAKUAN

DUKUNGAN

KOMITMEN

PEMBAYARAN

PROMOSI

PRESTASI

KEMAMPUAN ATASAN

LINGKUNGAN KERJA

AFEKTIF

KONTINUANS

NORMATIF

x5.4 0,4096 0,4691 0,2629 0,2684 0,7319 0,5398 0,3057 0,3158 0,3187 0,3589 0,4219 0,3608 0,2401 0,3337

x6.1 0,4506 0,543 0,2885 0,4377 0,4948 0,7115 0,4042 0,3707 0,4205 0,3965 0,407 0,3213 0,2752 0,2734

x6.2 0,342 0,4306 0,3073 0,2995 0,4626 0,7042 0,3267 0,2651 0,3277 0,3809 0,3583 0,3786 0,3081 0,3361

x6.3 0,3169 0,2307 0,1461 0,2231 0,336 0,6313 0,2418 0,2176 0,1721 0,2324 0,2697 0,188 0,2991 0,1958

x6.4 0,3131 0,2442 0,1901 0,1911 0,3532 0,6368 0,1767 0,1915 0,1608 0,2078 0,2386 0,2574 0,3489 0,1687

y1.1.1 0,323 0,3355 0,2496 0,359 0,34 0,3938 0,7951 0,427 0,3696 0,4028 0,3313 0,3134 0,1997 0,257

y1.1.2 0,3234 0,3607 0,2689 0,3242 0,315 0,313 0,7888 0,4672 0,4284 0,3861 0,3708 0,3313 0,2258 0,242

y1.2.1 0,422 0,4507 0,2326 0,4072 0,3282 0,3348 0,5272 0,846 0,5846 0,5112 0,4505 0,4039 0,2427 0,3254

y1.2.2 0,3419 0,4328 0,2851 0,3238 0,3712 0,3433 0,4195 0,8379 0,5536 0,4445 0,3577 0,4505 0,3047 0,3276

y1.3.1 0,3245 0,4379 0,2019 0,3161 0,3406 0,3147 0,3915 0,6071 0,7907 0,4728 0,2804 0,3743 0,201 0,2024

y1.3.2 0,3487 0,3789 0,1937 0,3857 0,261 0,3591 0,4055 0,4607 0,7882 0,5434 0,3749 0,2626 0,1282 0,2075

y1.4.1 0,389 0,3999 0,3544 0,349 0,3904 0,4085 0,4622 0,5004 0,588 0,8628 0,4902 0,381 0,1628 0,3566

y1.4.2 0,3402 0,4259 0,3805 0,3522 0,3014 0,3882 0,379 0,4638 0,4998 0,8322 0,4919 0,3641 0,1695 0,3511

Page 137: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

Lampiran 8. (Lanjutan)

INDIKATOR

STRUKTUR

STANDAR

TANGGUNG JAWAB

PENGAKUAN

DUKUNGAN

KOMITMEN

PEMBAYARAN

PROMOSI

PRESTASI

KEMAMPUAN ATASAN

LINGKUNGAN KERJA

AFEKTIF

KONTINUANS

NORMATIF

y1.5.1 0,3735 0,4481 0,2766 0,3416 0,3981 0,3746 0,3693 0,421 0,3818 0,4818 0,7802 0,3308 0,2198 0,2793

y1.5.2 0,3701 0,3596 0,3065 0,2543 0,4164 0,3349 0,2665 0,2624 0,1978 0,3473 0,6727 0,3966 0,2249 0,3182

y2.1.3 0,3766 0,433 0,3186 0,229 0,379 0,3778 0,3942 0,4042 0,3856 0,3825 0,3853 0,7046 0,3538 0,36

y2.1.4 0,2615 0,3424 0,289 0,196 0,2828 0,2804 0,2247 0,3545 0,2272 0,2804 0,3447 0,7837 0,4108 0,411

y2.2.1 0,2908 0,1099 0,2185 0,1042 0,23 0,301 0,1648 0,2153 0,0928 0,088 0,1433 0,3564 0,7281 0,2096

y2.2.2 0,3232 0,1842 0,2386 0,117 0,2498 0,2941 0,1915 0,2283 0,1153 0,0902 0,2017 0,409 0,7702 0,2357

y2.2.3 0,2851 0,3033 0,2949 0,2865 0,2346 0,2941 0,2434 0,2684 0,2195 0,2627 0,3409 0,3558 0,5395 0,3808

y2.2.4 0,3833 0,1817 0,1935 0,1513 0,2934 0,3362 0,126 0,1611 0,14 0,0898 0,1269 0,2662 0,673 0,2572

y2.3.1 0,216 0,2498 0,2499 0,2115 0,2396 0,2047 0,1106 0,2176 0,1416 0,2115 0,2644 0,2971 0,3089 0,5976

y2.3.2 0,2717 0,3121 0,2709 0,2616 0,2513 0,2447 0,2527 0,2972 0,2398 0,3045 0,255 0,3324 0,1843 0,752

y2.3.3 0,2847 0,2626 0,3358 0,1831 0,2339 0,2125 0,1958 0,2358 0,1123 0,2652 0,2688 0,4013 0,2657 0,7565

y2.3.4 0,3555 0,3775 0,3977 0,2879 0,3603 0,3524 0,2932 0,3052 0,2173 0,3526 0,3063 0,374 0,3299 0,608

Sumber : hasil data primer yang dioleh smartPLS, 2011

Page 138: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

Lampiran 9. Path analysis

Original

Sample (O)

Sample

Mean (M)

Standard

Deviation

(STDEV)

Standard

Error

(STERR)

T Statistics

(|O/STERR|)

IKLIM ORG -> KEPUASAN 0,0024 0,0034 0,0025 0,0025 0,9278

IKLIM ORG -> KOMITMEN 0,5905 0,5961 0,1226 0,1226 4,8185

KEPUASAN -> KOMITMEN 0,1024 0,1074 0,1264 0,1264 0,81

IKLIM ORG ->

STRUKTUR 0,7576 0,77 0,0502 0,0502 15,0877

IKLIM ORG ->

STANDAR 0,8318 0,8309 0,0376 0,0376 22,1477

IKLIM ORG ->

TANGGUNG

JAWAB 0,5772 0,5858 0,0897 0,0897 6,4381

IKLIM ORG ->

PENGAKUAN 0,6648 0,6542 0,0753 0,0753 8,8259

IKLIM ORG ->

DUKUNGAN 0,7733 0,7778 0,0438 0,0438 17,6505

IKLIM ORG ->

KOMITMEN 0,8226 0,822 0,0445 0,0445 18,4911

PEMBAYARAN ->

KEPUASAN 0,2282 0,23 0,0441 0,0441 5,1809

PROMOSI ->

KEPUASAN 0,2992 0,3016 0,0359 0,0359 8,3275

PRESTASI ->

KEPUASAN 0,2358 0,2314 0,0356 0,0356 6,6319

KEMAMPUAN

ATASAN ->

KEPUASAN 0,2903 0,2832 0,0377 0,0377 7,6975

Page 139: PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN … · karyawan, dengan nilai loading ... syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains (MSi) dari

 

Lampiran 9. (Lanjutan)

Original

Sample (O)

Sample

Mean (M)

Standard

Deviation

(STDEV)

Standard

Error

(STERR)

T Statistics

(|O/STERR|)

LINGKUNGAN

KERJA ->

KEPUASAN 0,1932 0,196 0,0386 0,0386 5,0045

KOMITMEN ->

AFEKTIF 0,7819 0,7881 0,0478 0,0478 16,351

KOMITMEN ->

KONTINUANS 0,8053 0,8119 0,0609 0,0609 13,2308

KOMITMEN ->

NORMATIF 0,8167 0,8112 0,062 0,062 13,1681

Sumber : hasil data primer yang dioleh smartPLS, 2011