Upload
lyhuong
View
223
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA UNIT
USAHA SYARIAH
(Studi Pada Unit Usaha Syariah Bank DKI, Unit Usaha Syariah Bank CIMB
dan Unit Usaha Syariah Bank BTN)
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar
Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy.)
Oleh:
ANANDA PRATAMA S.R
(109046100059)
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1435 H/2014 M
PENGARUH I NTE LLE C TUAL CAPI TAZ TERIIADAP KINERJA
PERBANKAN SYARIAH(Studi Pada Unit Usaha Syariah Bank DKI, Unit Usaha Syariah Bank CIMB
dan Unit Usaha Syariah Bank BTN)
SkripsiDiajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum
Untuk memenuhi persyaratan memperolehGelar sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
Oleh:
ANANDA PRATAMA S.R
NIM: 109046100059
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH
PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM (MUAMALAT)
F'AKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF' HIDAYATULLAH
JAKARTA
t435Ht20l4l/I
Di Bawah Bimbingan :
t:?Dwi Nurtaini lhsan, SE, MM
PENGESAHAN PANITIA UJIANSkripsi yang berjudul "Pengaruh Intellectual Capital Terdahap Kinerja Unitusaha Syariah (studi pada unit usaha syariah Bank DK[, unit usaha syariahBank BTN dan unit usaha syariah Bank clMB)", telah diujikan dalam sidangmunaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta padatanggal 0B Mei 2014. Skripsi ini telah diterirna sebagai salah satu syarat untuktnemperoieh gelar Sarjana Program Strata I (sl) pada program studi Muamalat(Ekonotrii Istanr).
2014
Syariah dan Hukum (FSH),
Panitia Ujian Munaqasyah
Ketua : Dr. Euis Amalia. M.Ae\.:rn r^-!4_^r\rr. I > t t U tU i t >'/6vJ.a-AAL
: Mu'nrin Rau{. MANIP. 1 97 004161997 03 1004
Pembimbing I : Drvi Nur,aini Ihsan. SE. MM
Penc'rr ii f_ -_ b'-J- - : Fa!rrrr Mrrhrrnrrad Ahnrrrli. \ l.Si.NIP. I 97 412132003 121002
: Rr. Tini Anqqraeni. ST.. M.Si.
)ftuSekretaris
. Muslimin. M.A.i96808121 999031014
Pengu.ii II
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa :
1. Skripsi ini merupakan karya/asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah
satu persyaratan untuk memenuhi gelar starata satu (S1) di Universitas Islam
Negn (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negri OnD Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negri (UnD Syarif Hidayatullah
Jakarta.
lll
Jakarta,20 April2014
Ananda Pratama S.R
109046100059
iv
ABSTRAK
Ananda Pratama S.R, NIM 109046100059. Pengaruh Intellectual Capital
terhadap Kinerja Unit Usaha Syariah (studi pada Unit Usaha Syariah Bank BTN,
Unit Usaha Syariah Bank DKI dan Unit Usaha Syariah Bank CIMB). Program Studi
Muamalat, Konsentrasi Perbankan Syariah, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas
Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta, tahun 2014.
Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh modal intelektual terhadap
kinerja Unit Usaha Syariah. Modal intelektual pada penelitian ini diukur dengan
menggunakan VAICTM
, sedangkan kinerja perusahaan diukur dengan menggunakan
ukuran profitabilitas, profitabilitas dalam penelitian ini diukur dengan ROA (Return
On Aset). Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan purposice sampling.
Sampel pada penelitian ini adalah 3 Unit Usaha Syariah periode Kuartal I 2009
sampai Kuartal III 2013. Penelitian ini menggunakan data sekunder, data yang
digunakan pada penelitian ini berupa laporan keuangan Triwulan Unit Usaha Syariah
yang dipublikasikan di Bank Indonesia. Penelitian ini menggunakan analisis regresi
linier sederhana, dengan pengolahan data menggunakan SPSS versi 16.0.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Intellectual capital berpengaruh
positif terhadap Return On Asset (ROA). UUS Bank BTN sig. sebesar 0,012 dan R2
sebesar 32%. UUS Bank DKI sig. sebesar 0,084 dan R2 sebesar 16,5%. UUS Bank
CIMB sig. sebesar 0,000 dan R2 sebesar 73,3% .
Kata kunci : Intellectual Capital, Value Added Intellectual Coefficient (VAICTM
),
ROA
Pembimbing : Dwi Nur’aini Ihsan, SE, MM
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam
penulis sampaikan kepada Nabi besar Muhammad SAW serta kepada keluarga dan
para sahabat-Nya, semoga kelak kita termasuk kedalam umat yang mendapatkan
syafaat dari beliau di hari akhir kelak.
Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) Program Studi Muamalat
Konsentrasi Perbankan Syariah Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Pada dasarnya dalam penulisan skripsi ini penulis mendapat banyak kesulitan. Akan
tetapi dengan adanya bantuan dan partisipasi dari berbagai pihak Alhamdulillah
penulisan skripsi ini akhirnya dapat terselesaikan. Penulis menyadari bahwa tanpa
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, sangatlah sulit bagi penulis untuk
menyelesaikan skripsi ini.
Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada berbagai pihak yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini antara lain kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM selaku dekan
Fakultas Syariah dan Hukum yang saya hormati yang telah memimpin
Fakultas Syariah dan Hukum.
vi
2. Ibu Dr. Euis Amalia, M.Ag dan Bapak Mu’min Rouf, MA selaku ketua dan
sekretaris Program Studi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang selalu memberikan arahan dan bimbingan kepada
seluruh mahasiswa prodi Muamalat.
3. Ibu Dwi Nur’aini Ihsan, SE, MM selaku dosen pembimbing yang telah
menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran, yang telah memberikan banyak
ilmu, serta menjadi figur yang sangat memotivasi tak hanya dalam
penyusunan skripsi ini, tetapi juga selama kegiatan perkuliahan.
4. Kedua orang tua saya Joko Purnomo dan Eriyanti Purwaningsih yang telah
memberikan dukungan baik doa, materi, moral dan kesabarannya menunggu
terselesaikannya skripsi ini serta adik-adik saya Aninda Aghnia Isnaini dan
Alvionita Rizki Aulia. Semoga Allah selalu memberikan rahmat dan kasih
sayangnya kepada kalian.
5. keluarga besar perpustakaan utama dan akademik fakultas yang telah
direpotkan selama pembuatan skripsi ini.
6. Teman-teman seperjuangan PS B 2009 Dani Azijaya, M. Kharizwan, Sabila
Rosadi, Agus Priyadi, M. Riski fithrianto, Nabhansyah, Hanief Abdan
Hubban, Romi Agung Rizal, M. Irfansyah, Adam Maulana, M. Zaky Mubarak
dan teman PS B lainnya yang selalu berjuang bersama dalam susah maupun
senang.
7. Teman-teman lainnya Tika Astuti, Meity Aksary, Anggit wicaksono,
Ainurrudha, yang telah menjadi tempat untuk menyegarkan pikiran dan
vii
membantu penulis dalam memberikan masukan-masukan sehingga skripsi ini
dapat terselesaikan.
8. Keluarga besar Saung Merdesa, Chris Kurniawan, Hafezh Muchlis, Devid
Rusli yang selalu ada saat penulis membutuhkan penyegaran pikiran.
9. Seluruh pihak yang telah membantu penulis menjalankan perkuliahan dan
penyusunan skripsi ini namun tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari akan keterbatasan ilmu pengetahuan yang dimiliki. Oleh
karena itu maka diharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan pada
masa yang akan datang.
Akhir kata, penulis mendoakan agar Allah SWT membalas segala dukungan
dan kebaikan kalian selama yang telah membantu penyelesaian skripsi ini. Semoga
karya tulis ini dapat memberikan manfaat bagi pembacanya dan bermanfaat bagi
perkembangan ilmu pengetahuan.
Jakarta, 20 April 2014
Penulis
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... ii
LEMBAR PERNYATAAN ............................................................................. iii
ABSTRAK ........................................................................................................ iv
KATA PENGANTAR ...................................................................................... v
DAFTAR ISI ..................................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................. 8
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah ....................................... 8
1. Pembatasan Masalah ........................................................... 8
2. Perumusan Masalah ............................................................ 9
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................. 9
E. Teknik Penulisan ...................................................................... 10
F. Kerangka Pemikiran ................................................................. 10
G. Sistematika Penulisan ............................................................... 13
BAB II LANDASAN TEORI
A. Resource Based Theory ........................................................... 15
ix
B. Intellectual Capital ................................................................... 17
1. Pengertian Intellectual Capital ......................................... 17
2. Value Added Intellectual Capital (VAICTM
) ...................... 23
3. Prinsip-prinsip Efisiensi Intellectual Capital ..................... 26
C. Pengertian Bank Syariah ......................................................... 29
D. Kinerja Keuangan .................................................................... 31
E. Profitabilitas ............................................................................. 32
F. Review StudiTerdahulu ............................................................ 33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Definisi Operasional Variabel Penelitian ................................. 36
1. Variabel Independen ........................................................... 36
2. Variabel Dependen .............................................................. 40
B. Populasi dan Sampel ................................................................ 41
C. Jenis dan Sumber Data ............................................................. 42
D. Metode Pengumpulan Data ...................................................... 42
E. Metode Analisis ........................................................................ 43
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Sampel…………………………………. ... 48
B. Hasil Return On Asset (ROA) Keseluruhan Unit Usaha
Syariah………………………………………………….. ........ 48
C. Hasil Return On Equity (ROE) Keseluruhan Unit Usaha
Syariah………………………………………………….. ........ 50
x
D. Hasil Value Added Intellectual Capital Keseluruhan Unit Usaha
Syariah ...................................................................................... 52
E. Statistik Deskriptif .................................................................... 61
F. Analisis Hasil Regresi Unit Usaha Syariah Bank BTN ........... 64
1. Koefisien Determinasi (R2) Return On Asset (ROA) ........ 64
2. Uji Statistik t (Uji t) Return On Asset (ROA)..................... 65
3. Koefisien Determinasi (R2) Return On Equity (ROE) ....... 66
4. Uji Statistik t (Uji t) Return On Equity (ROE) ................... 68
G. Analisis Hasil Regresi Unit Usaha Syariah Bank DKI ............ 69
1. Koefisien Determinasi (R2) Return On Asset (ROA) ......... 69
2. Uji Statistik t (Uji t) Return On Asset (ROA)..................... 70
3. Koefisien Determinasi (R2) Return On Equity (ROE) ....... 71
4. Uji Statistik t (Uji t) Return On Equity (ROE) ................... 72
H. Analisis Hasil Regresi Unit Usaha Syariah Bank CIMB ......... 67
1. Koefisien Determinasi (R2) Return On Asset (ROA) ........ 73
2. Uji Statistik t (Uji t) Return On Asset (ROA)..................... 74
3. Koefisien Determinasi (R2) Return On Equity (ROE) ....... 76
4. Uji Statistik t (Uji t) Return On Equity (ROE) ................... 77
I. Uji One Way Anova .................................................................. 78
J. Pembahasan .............................................................................. 80
xi
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................... 81
B. Saran ......................................................................................... 83
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 85
LAMPIRAN
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran ................................................................... 12
Gambar 4.1 Nilai VAIC 3 (Tiga) Unit Usaha Syariah Kuartal I 2009 – Kuartal
III 2013 ....................................................................................... 58
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kategori Nilai VAIC .................................................................. ….…….. 40
Tabel 4.1 Perkembangan Return On Asset (ROA) Kuartal I 2009- Kuartal
III 2013 ....................................................................................... ………… 48
Tabel 4.2 Perkembangan Return On Equity (ROE) Kuartal I 2009- Kuartal
III 2013 ....................................................................................... ………… 50
Tabel 4.3 Nilai VAIC Unit Usaha Syariah Kuartal I 2009-Kuartal IV 2009...……... 52
Tabel 4.4 Nilai VAIC Unit Usaha Syariah Kuartal I 2010-Kuartal IV 2010...……... 53
Tabel 4.5 Nilai VAIC Unit Usaha Syariah Kuartal I 2011-Kuartal IV 2011...……... 54
Tabel 4.6 Nilai VAIC Unit Usaha Syariah Kuartal I 2012-Kuartal IV 2012...……... 55
Tabel 4.7 Nilai VAIC Unit Usaha Syariah Kuartal I 2013-Kuartal III 2013...……... 56
Tabel 4.8 Perkembangan Nilai VAIC Unit Usaha Syariah Kuartal i 2009 –
Kuartal III 2013 .......................................................................... ...…….… 57
Tabel 4.9 Statistik Deskriptif ...................................................................... ...…….… 61
Tabel 4.10 Uji Kolmogorov-Smirnov .......................................................... ...…….… 63
Tabel 4.11 Hasil Uji Koefisien Determinasi ROA UUS Bank BTN ........... ...…….… 64
Tabel 4.12 Hasil Uji Statistik t (Uji t) ROA UUS Bank BTN ..................... ...…….… 65
Tabel 4.13 Hasil Uji Koefisien Determinasi ROE UUS Bank BTN ............ ...…….… 66
Tabel 4.14 Hasil Uji Statistik t (Uji t) ROE UUS Bank BTN ...................... ...…….… 68
Tabel 4.15 Hasil Uji Koefisien Determinasi ROA UUS Bank DKI ............ ...…….… 69
Tabel 4.16 Hasil Uji Statistik t (Uji t) ROA UUS Bank DKI ...................... ...…….… 70
xiv
Tabel 4.17 Hasil Uji Koefisien Determinasi ROE UUS Bank DKI ............. ...…….… 71
Tabel 4.18 Hasil Uji Statistik t (Uji t) ROE UUS Bank DKI ....................... ...…….… 72
Tabel 4.19 Hasil Uji Koefisien Determinasi ROA UUS Bank CIMB ......... ...…….… 73
Tabel 4.20 Hasil Uji Statistik t (Uji t) ROA UUS Bank CIMB ................... ...…….… 74
Tabel 4.21 Hasil Uji Koefisien Determinasi ROE UUS Bank CIMB .......... ...…….… 76
Tabel 4.22 Hasil Uji Statistik t (Uji t) ROE UUS Bank CIMB .................... ...…….… 77
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Lembaga perbankan merupakan salah satu instrument penting dalam
meningkatkan dan memajukan perekonomian suatu negara karena lembaga
perbankan mempunyai fungsi sebagai intermediasi antara pemilik dana dengan
pengguna dana. Fungsi bank sebagai lembaga intermediasi tidak dapat berjalan
dengan baik tanpa adanya dana dari masyarakat atau dana pihak ketiga (DPK)
yang dihimpun oleh bank, dimana sebagian akan menjadi cadangan dana oleh
bank dan sebagian akan dialokasikan sebagai pendanaan pinjaman dan juga
investasi bagi bank untuk mendapatkan profit.
Dengan ditetapkannya UU No. 7 tahun 1992 tentang perbankan yang
menerapkan sistem bagi hasil yang diperjelas dengan Peraturan Pemerintah No.
72 Tahun 1992 tentang bank berdasarkan prinsip bagi hasil, dengan adanya
peraturan ini maka industri perbankan di Indonesia dibagi menjadi dua kelompok
besar yaitu bank dengan prinsip bagi hasil (Bank Syariah) dan bank dengan
prinsip bunga (Bank Konvensional). Kinerja perbankan syariah yang relatif baik
selama krisis ekonomi tahun 1997 menjadikan kepercayaan yang semakin besar,
sehingga pemerintah dan otoritas moneter berupaya membantu perkembangannya
melalui peluncuran dual banking system dengan terbitnya UU No. 10 Tahun
2
19981. Kemudian dengan lahirnya undang-undang No.21 tahun 2008 semakin
memperjelas landasan operasi bagi bank syariah, dengan adanya berbagai regulasi
dan kebijakan pengembangan perbankan syariah maka dapat dilihat bahwa terjadi
peningkatan pada industri perbankan syariah.
Selain regulasi dan kebijakan yang telah dibuat untuk mendukung
perkembangan industri perbankan syariah, ada faktor lain yang membuat
perbankan syariah terus berkembang dan salah satu faktor yang membuat
perbankan syariah berkembang adalah krisis ekonomi global. Krisis global
merupakan titik balik bagi bank syariah untuk berkembang dan dapat dikenal oleh
masyarakat luas, bank-bank syariah telah membuktikan bahwa mereka tahan
terhadap krisis yang terjadi dan bank syariah juga telah ikut membantu
memulihkan keadaan ekonomi global. Setiap tahun perbankan syariah di
Indonesia selalu mengalami peningkatan. Dalam statistik Bank Indonesia (BI)
tercatat sampai september 2013 terdapat 11 Bank Umum Syariah dengan 1.937
kantor, 23 Unit Usaha Syariah dengan 558 kantor, dan 160 Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah dengan 413 kantor.2 Dengan jumlah kantor cabang yang semakin
banyak, fasilitas perbankan yang terus ditingkatkan serta kinerja bank yang
diperbaiki secara terus-menerus akan menambah kepercayaan masyarakat
terhadap perbankan syariah serta mendorong mereka untuk menempatkan
dananya di bank syariah.
1 Permadi Gandapradja, Dasar dan Prinsip pengawasan Bank, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama. 2004) hal. 171 2 Statistik Perbankan Syariah, diakses pada tanggal 10 november 2013 dari
http://www.bi.go.id/web/id/Statistik/Statistik+Perbankan/Statistik+Perbankan+Syariah/
3
Dengan melihat perkembangan industri perbankan syariah yang semakin
meningkat hal ini dilihat sebagai suatu peluang baik bagi bank konvensional
untuk ikut serta dalam industri perbankan syariah. Berdasarkan peraturan bank
indonesia bagi bank konvensional yang ingin melakukan kegiatan usaha
berdasarkan prinsip syariah wajib membuka unit usaha syariah (UUS) terlebih
dahulu. Dengan keiukutsertaan bank konvensional dalam industri syariah dapat
mendorong bisnis sektor perbankan menjadi lebih kompetitif dan meningkatkan
efisiensi serta kesehatan bank. Masuknya UUS dalam industri perbankan syariah
membuat persaingan dan kompetisi semakin ketat, UUS yang merupakan pemain
baru harus berjuang untuk dapat terus berkembang.
Seiring dengan semakin ketatnya persaingan antar perusahaan perbankan
maka pada akhirnya menuntut perbankan untuk mengubah cara mereka
menjalankan bisnisnya. Agar dapat terus bertahan, perbankan harus dengan cepat
mengubah strateginya dari bisnis yang didasarkan pada tenaga kerja (labor-based
business) menuju knowledge based business (bisnis berdasarkan pengetahuan),
sehingga karakteristik utama perusahaannya menjadi perusahaan berbasis ilmu
pengetahuan. Perkembangan ekonomi baru dikendalikan oleh informasi dan
pengetahuan, hal ini membawa sebuah peningkatan perhatian intellectual capital
sebagai alat untuk menentukan nilai perusahaan3.
3 Damar Asih Dwi Rachmawati,”Pengaruh Intellectual capital terhadap Return On Asset
Perbankan”, Nominal I (2012)
4
Persaingan yang semakin tajam ini harus didukung dengan manajemen
yang baik untuk bisa bertahan di industri perbankan. Kemampuan bersaing tidak
hanya terletak pada kepemilikan aset berwujud, tetapi lebih pada inovasi, sistem
informasi, pengelolaan organisasi dan sumber daya manusia yang dimiliki. Oleh
karena itu, hal-hal tersebut telah menyebabkan pergeseran paradigma dalam
dimensi kehidupan manusia, yaitu dari paradigma lama yang menitikberatkan
pada kekayaan fisik (physical capital) menjadi paradigma baru yang
memfokuskan pada nilai kekayaan intelektual (intellectual capital). Saat ini
banyak perusahaan berinvestasi dalam pelatihan karyawan, penelitian dan
pengembangan (Research and Development/ R&D), hubungan konsumen, sistem
komputerisassi dan administrasi, dan lain-lain.
Pertumbuhan kehidupan bisnis yang sangat pesat di era globalisasi saat ini
termasuk juga dalam kehidupan bisnis islami, melahirkan kebutuhan SDM
berkualitas yang mendesak untuk dipenuhi. Adanya gap antara kebutuhan dengan
ketersediaan SDM yang ada, seringkali juga menimbulkan anggapan skeptis
dalam masyarakat, bahwa kehidupan bisnis Islami baru menyentuh nama
perusahaannya saja, tetapi belum menyentuh kepada para pelaku bisnisnya. Aspek
Sumber Daya Manusia pun menjadi salah satu faktor yang penting dalam upaya
peningkatan kinerja keuangan dalam sebuah perusahaan. Keberhasilan
menciptakan nilai dari suatu produk bukan terletak pada pabrik dan bangunan tapi
5
terletak pada pikiran manusia yang berada dibelakang penciptaan nilai dari
produk tersebut4.
Pada saat ini perbankan syariah masih kekurangan akan sumber daya
manusia yang memiliki kompetensi dalam bidang ekonomi islam atau perbankan
syariah secara khusus. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya karyawan bank
syariah yang tidak memiliki latar belakang pendidikan berbasis ekonomi syariah.
Hal ini menjadi salah satu faktor yang dapat menghambat pertumbuhan
perbankan syariah dan kalah bersaing dengan perbankan konvensional karena
pengetahuan karyawan akan ekonomi syariah masih sedikit. Perubahan kondisi
ekonomi di dunia, membuat pengetahuan berbasis Sumber Daya Manusia
(Knowledge-based resources) menjadi faktor utama dalam keberlangsungan
kompetisi diantara perusahaan saat ini. Intellectual Capital atau dalam Bahasa
Indonesia biasa disebut dengan modal intelektual merupakan komponen yang
dimiliki oleh suatu perusahaan dalam mengukur nilai sumber daya manusia
didalamnya. Saat ini, banyak perusahaan yang ada negara-negara maju didunia
seperti Amerika, Inggris, Australia dan Denmark telah menggunakan dan
mengungkapkan Intellectual Capital pada Laporan keuangan mereka5.
Dalam sistem manajemen yang berbasis pengatahuan ini, ilmu
pengetahuan dan teknologi dapat digunakan untuk mengetahui bagaimana cara
menggunakan sumber daya lainnya secara efisien dan ekonomis yang nantinya
4 Rizka Apriliani, “Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan
Syariah Di Indonesia”, (Skripsi S1 Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro Semarang, 2011)h.5 5 Ibid h.4
6
dapat memberikan keunggulan dalam bersaing. Intellectual Capital memang
masih baru dan belum banyak ditanggapi oleh para pelaku bisnis. Intellectual
Capital (IC) merupakan aset yang sangat bernilai dalam dunia bisnis modern
tetapi saat ini akuntansi tradisional belum mampu untuk mengidentifikasi dan
mengukur intangible assets. Di Indonesia, fenomena IC mulai berkembang
terutama setelah munculnya PSAK No. 19 (revisi 2000) tentang aktiva tidak
berwujud. Meskipun tidak dinyatakan secara eksplisit sebagai IC, namun lebih
kurang IC telah mendapat perhatian. Menurut PSAK No. 19, aktiva tidak
berwujud adalah aktiva non-moneter yang dapat diidentifikasi dan tidak
mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan atau
menyerahkan barang atau jasa, disewakan kepada pihak lainnya, atau untuk
tujuan administratif6.
Kesulitan dalam pengukuran IC menyebabkan keberadaannya dalam
perusahaan sulit untuk diketahui dan pengukuran yang tepat terhadap IC belum
dapat ditetapkan. Pulic mengembangkan Value Added Intellecutal Coefficient
(VAICTM
) untuk mengukur IC perusahaan. Metode VAICTM
dirancang untuk
menyediakan informasi mengenai efisiensi penciptaan nilai dari aset berwujud
dan tidak berwudjud yang dimiliki sebuah perusahaan7. Komponen utama dari
VAIC™ dapat dilihat dari sumber daya perusahaan, yaitu physical capital (Value
6 Ihyaul Ulum, Imam Ghozali dan Anis Chariri “Intellecutal Capital dan Kinerja Keuangan
Perusahaan: Suatu Analisis dengan Pendekatan Partial Least Square” h.1 7 Eko Wibowo, “ Analisis Value Added Sebagai Indikator Intellectual Capital dan
konsekuensinya terhadap Kinerja Perbankan” (Skripsi S1 Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas
Diponegoro Semarang,2012) hlm. 2
7
Added Capital Employed - VACA), human capital (Value Added Human Capital -
VAHU), dan structural capital (Structural Capital Value Added - STVA). Lebih
lanjut Pulic menyatakan bahwa intellectual ability (yang kemudian disebut
dengan VAIC™) menunjukkan bagaimana kedua sumber daya tersebut (physical
capital dan intellectual potential) telah secara efisien dimanfaatkan oleh
perusahaan8.
Dengan demikian, VAIC dapat dinilai memenuhi kebutuhan dasar
ekonomi kontemporer dari sistem pengukuran yang menunjukkan nilai
sebenarnya dan kinerja suatu perusahaan. Penciptaan value added pada
perusahaan dapat memprediksi kemampuan perusahaan di masa yang akan
datang. Hal ini sangat berguna bagi stakeholder yang berada di dalam value
creation process (pemberi kerja, karyawan, manajemen, investor, pemegang
saham, dan mitra bisnis) dan dapat diterapkan pada semua tingkat aktivitas bisnis.
Terkait dengan intellectual capital, Firer dan William menyatakan industri
perbankan merupakan salah satu sektor yang memiliki intellectual capital paling
intensif. Selain itu, dari aspek intelektual, secara keseluruhan karyawan di sektor
perbankan lebih homogen dibandingkan dengan sektor ekonomi lainnya9.
Berdasarkan uraian diatas, dapat diketahui bahwa terdapat beberapa aspek
yang membantu bank untuk berkembang, salah satunya adalah Intellectual
8 Ibid
9 Dimas Nurdy Prasetya,”Analisis Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Islamicity Financial
Performance Index Bank Syariah Indonesia” (Skripsi S1 Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Semarang, 2011) hlm.5
8
Capital. Oleh karena itu peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul
“ANALISIS PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP
KINERJA UNIT USAHA SYARIAH”
B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah diperlukan untuk menerangkan masalah yang
mungkin muncul pada objek yang akan diteliti. Identifikasi masalah yang
ditemukan antara ain:
1. Bagaimana peran intellectual capital dalam mendorong kinerja perusahaan?
2. Bagaimana pengaruh intellectual capital terhadap kinerja Unit Usaha
Syariah?
3. Berapa besarnya pengaruh intellectual capital terhadap profitabilitas Unit
Usaha Syariah?
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Jika membahas tentang Intellectual capital Unit Usaha Syariah (UUS)
maka pembahasannya akan luas, maka penulis membatasi penulisan masalah
pada:
a. Periode waktu yang digunakan mulai Kuartal I 2009 sampai Kuartal III
2013.
9
b. Data-data laporan keuangan triwulan unit usaha syariah berupa neraca dan
laporan laba/rugi Kuartal I 2009 sampai Kuartal III 2013.
c. Mengukur Intellectual capital menggunakan metode VAIC
d. Kinerja Unit Usaha Syariah diukur dengan ROA dan ROE sebagai proksi
dari profitabilitas
2. Perumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah Intellectual Capital (VAICTM
) memiliki pengaruh terhadap ROA
dan ROE?
2. Berapa besar pengaruh Intellectual Capital (VAICTM
) terhadap ROA dan
ROE?
D. Tujuan dan Manfaat penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari permasalahan diatas adalah:
1. Untuk menganalisis pengaruh Intellectual Capital (VAICTM
) terhadap ROA
dan ROE
2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Intellectual Capital (VAICTM
)
terhadap ROA dan ROE
Manfaat dari penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi penulis, merupakan pembelajaran untuk menganalisis kinerja keuangan
bank dan menambah wawasan tentang Intellectual Capital
10
2. Bagi pihak bank, sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam suatu
pengambilan keputusan berdasarkan dari informasi yang diperoleh untuk
merencanakan strategi baru serta peningkatan kinerja bank.
3. Bagi pihak lain, diharapkan dapat menjadi bahan informasi dan referensi
untuk menilai kinerja intellectual capital perbankan syariah.
E. Teknik Penulisan
Pedoman penulisan penelitian ini merujuk pada Pedoman Penulisan
Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun
2012.
F. Kerangka pemikiran
Penilaian terhadap suatu kinerja dapat dilihat dari sisi keuangan dan non
keuangannya. Untuk menilai kinerja lembaga perbankan dapat dilihat dari laporan
keuangannya. Laporan keuangan dapat digunakan untuk menentukan suatu
keputusan yang akan diambil oleh seseorang.
Semakin bagus laporan keuangan maka kinerja bank akan dinilai baik dan
bank akan mendapatkan profitabilitas yang baik secara kontinuitas yang akan
membuat para pihak-pihak yang berhubungan dengan bank akan merasa puas
dengan kinerja bank.
Pada era ekonomi modern ini banyak perusahaan perbankan yang
berinvestasi dalam pelatihan karyawan, penelitian dan pengembangan (Research
11
and Development/ R&D), hubungan konsumen, sistem komputerisasi dan
administrasi, dan lain-lain. Hal ini dianggap lebih menguntungkan karena dengan
kekayaan intelektual yang dimiliki karyawan maka perbankan akan dapat lebih
bersaing dan dapat membuat strategi serta penemuan terbaru untuk
mengembangkan usahanya.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dimana
data berupa dokumentasi yang bisa didapat dari Bank Indonesia dan situs internet.
12
Bank Indonesia
Laporan Keuangan Unit Usaha Syariah
Profitabilitas
Bagan Kerangka pemikiran:
Gambar 1.1
Value Added Intellectual Capital
(VAIC)
Structural Capital
(SC)
Human Capital
(HC)
Capital Employed
(CE)
Uji Regresi Linier Sederhana
Interpretasi
Return On Asset
(ROA)
Return On Equity
(ROE)
13
G. Sistematika Penulisan
Secara garis besar skripsi ini terdiri dari 5 bab dengan beberapa sub bab.
Untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai penelitian dalam skripsi ini.
Maka akan dijelaskan sistematika penulisan masing-masing bab tersebut adalah
sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini dijelaskan secara rinci latar belakang permasalahan,
pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,
kajian pustaka, kerangka pemikiran dan sistmatika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini merupakan kajian kepustakaan yg menjadi dasar
pemikiran dalam penelitian ini. Secara rinci bab ini menjelaskan
tentang pengertian laporan keuangan, pengertian rasio keuangan,
pengertian sumber daya dan pengertian Intellectual Capital.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini akan membahas mengenai jenis penelitian yang dipakai,
objek, teknik penentuan sampel, teknik pengumpulan data dan teknik
analisis data dan hipotesis yang akan digunakan.
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini membahas analisis rasio keuangan masing-masing bank dan
menganalisa apakah berpengaruh terhadap kinerja keuangan bank
tersebut.
14
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan jawaban dari masalah penelitian meliputi
kesimpulan dari pembahasan dan saran serta rekomendasi untuk
penelitian selanjutnya
15
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Resource Based Theory
Resource-based theory dipelopori oleh Penrose yang mengemukakan
bahwa sumber daya perusahaan adalah heterogen, tidak homogen, jasa produktif
yang tersedia berasal dari sumber daya perusahaan yang memberikan karakter
unik bagi tiap-tiap perusahaan. Keberagaman sumber daya yang dimiliki oleh
perusahaan merupakan suatu keunggulan yang membuat perusahaan dapat
bersaing secara kompetitif terhadap kompetitornya apabila sumber daya tersebut
dapat digunakan secara maksimal. Sumber daya yang berharga dan langka dapat
diarahkan untuk menciptakan keunggulan bersaing sehingga sumber daya yang
dimiliki mampu bertahan lama dan tidak mudah ditiru, ditransfer atau
digantikan10
.
Menurut Nothnagel yang dikutip oleh Ulum, ada dua asumsi yang melekat
pada RBT, yaitu resource heterogeneity dan resource immobility. Resource
heterogeneity (juga disebut resource diversity) menyinggung apakah sebuah
perusahaan memiliki sumber daya atau kapabilitas yang juga dimiliki oleh
perusahaan lain yang menjadi kompetitornya, sehingga sumberdaya tersebut
10
Ihyaul ulum, “Resource-Based Theory”, artikel diakses pada 17 desember 2013 dari
http://ihyaul.staff.umm.ac.id/2013/05/resource-based-theory-rbt/
16
dianggap tidak dapat menjadi suatu keunggulan bersaing11
. Sedangkan resource
immobility menunjuk pada suatu sumber daya yang sulit didapat oleh kompetitor
karena sulit untuk mendapatkan atau jika menggunakan sumber saya tersebut
biayanya sangat mahal.
Barney menyatakan bahwa dalam perspektif RBT, sumberdaya
perusahaan meliputi seluruh aset, kapabilitas, proses organisasional, atribut-
atribut perusahaan, informasi, knowledge, dan lain-lain yang dikendalikan oleh
perusahaan yang memungkinkan perusahaan untuk memahami dan
mengimplementasikan strategi guna meningkatkan efisiensi dan efektivitas
perusahaan12
. Lebih lanjut Barney menyarankan bahwa untuk memahami
sumber dari keunggulan kompetitif berkelanjutan (sustained competitive
advantages), perlu dibangun suatu model teoritis yang bermula dari sebuah
asumsi bahwa sumberdaya perusahaan adalah heterogen dan immobile. Agar
menjadi sumberdaya potensial dalam sustained competitive advantages, maka
sumberdaya perusahaan harus memiliki empat atribut, yaitu: (a) valuable, (b)
langka (rareness), (c) tidak dapat ditiru (inimitability), dan (d) tidak ada
sumberdaya pengganti (non-substitutability).
Sumber daya perusahaan dapat dibagi menjadi tiga macam yaitu: sumber
daya yang berwujud, tidak berwujud dan sumber daya manusia. Sumber daya
berwujud misalnya aset fisik yang dimilki perusahaan sedangkan sumber daya
11
Ibid 12
Ibid
17
tidak berwujud dapat berupa merk dagang, hak paten, goodwill, dan sebagainya.
Wernerfelt menjelaskan bahwa menurut pandangan Resource Based Theory
perusahaan memperoleh keunggulan kompetitif dan kinerja keuangan yang baik
dengan cara memiliki, menguasai, dan memanfaatkan aset-aset strategis yang
penting, termasuk aset berwujud maupun aset tidak berwujud13
.
Sumber daya manusia yang memiliki kreativitas, keterampilan dan
kompetensi yang tinggi merupakan keunggulan kompetitif bagi perusahaan
apabila perusahaan dapat mengelola dan memanfaatkan potensi yang dimiliki
karyawan dengan baik. Jika hal ini dapat dikelola dan dimanfaatkan dengan baik
maka akan berdampak pada peningkatan efektifitas dan produktivitas kinerja
karyawan, dengan semakin meningkatnya produktifitas, maka kinerja perusahaan
akan meningkat dan dengan adanya pengelolaan sumberdaya yang efektif tersebut
maka pengeluaran juga akan lebih efektif dan efisien.
B. Intellectual Capital
1. Pengertian Intellectual Capital
Intellectual Capital (IC) umumnya diidentifikasikan sebagai
perbedaan antara nilai pasar perusahaan (bisnis perusahaan) dan nilai buku
dari aset perusahaan tersebut atau dari financial capitalnya. Hal ini
berdasarkan suatu observasi bahwa sejak akhir 1980-an, nilai pasar dari bisnis
13
Eko Wibowo,” Analisis Value Added Sebagai Indikator Intellectual Capital dan
konsekuensinya terhadap Kinerja Perbankan”. (Skripsi S1 Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas
Diponegoro Semarang, 2012)
18
kebanyakan dan secara khusus adalah bisnis yang berdasar pengetahuan telah
menjadi lebih besar dari nilai yang dilaporkan dalam laporan keuangan
berdasarkan perhitungan yang dilakukan oleh akuntan14
.
Ada beberapa definisi mengenai modal intelektual (intellectual
capital), diantaranya:
a. Stewart, seperti dikutip oleh Ulum mendefinisikan IC dalam artikelnya
sebagai berikut:
“the sum of everything in your company knows that gives you a
competitive edge in the market place, it is intellectual material –
knowledge, information, intellectual property, experience-that can be put
to use to create wealth”.15
(modal intelektual adalah jumlah dari semua orang diperusahaan yang
memberikan keunggulan kompetitif di pasar, yaitu materi intelektual –
pengetahuan, informasi, kekayaan intelektual, pengalaman – yang dapat
dimanfaatkan untuk menciptakan kekayaan).
b. Brooking seperti yang dikutip oleh Astuti dan Sabeni, mendefinisikan
intellectual capital sebagai berikut:
“Intellectual capital is term given to the combined intangibel assets of
market, intellectual property, human centred and infrastructure – which
enable the company to funcion”.16
14
Ihyaul Ulum, Intellectual Capital Konsep dan Kajian Empiris (Yogyakarta: Graha Ilmu,
2009) 15
Ibid h.19 16
Astuti dan Sabeni, “Hubungan Intelektual Capital dan Business Performance dengan
Diamond Spesification: Sebuah Perspectif Akuntansi”, Simposium Nasional Akuntansi VIII Solo,
(September 2005), h.696
19
(modal intelektual adalah istiah yang diberikan terhadap gabungan aktiva
tidak berwujud pada pasar, kekayaan intelektual, human centered dan
infrastruktur – yang memungkinkan perusahaan untuk berfungsi).
c. Sawarjuwono dan kadir, mendefinisikan intellectual capital sebagai
berikut:
“jumlah dari apa yang dihasilkan oleh tiga elemen utama organisasi
(human capital, structural capital, customer capital) yang berkaitan
dengan pengetahuan dan teknologi yang dapat memberikan nilai lebih
bagi perusahaan berupa keunggulan bersaing organisasi”17
Salah satu definisi IC yang banyak digunakan adalah yang ditawarkan
oleh Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) yang
menejelaskan IC sebagai nilai ekonomi dari dua kategori aset tak berwujud: (1)
organisational (structural) capital dan (2) human capital.18
Lebih tepatnya, organisational (structural) capital mengacu pada hal
seperti sistem software, jaringan distribusi, dan rantai pasokan. Human capital
meliputi sumber daya manusia di dalam organisasi (yaitu sumber daya tenaga
kerja/ karyawan) dan sumber daya eksternal yang berkaitan dengan organisasi,
seperti konsumen dan supplier.
IFAC mengklasifikasikan intellectual capital dalam tiga kategori, yaitu
(1) Organizational Capital,(2) Relational Capital, dan (3) Human Capital.
Seringkali IC didefinisikan sebagai sumber daya pengetahuan dalam bentuk
17
Sawarjuwono Tjiptohadi dan Agustine Prihatin kadir,“Intellectual Capital: Perlakuan,
Pengukuran dan Pelaporan (Sebuah Library Research)”, Jurnal Akuntansi dan keuangan, Vol.5, No.1
(2003), h.38 18
Ihyaul Ulum, Intellectual Capital Konsep dan Kajian Empiris (Yogyakarta: Graha Ilmu,
2009), h.21
20
karyawan, pelanggan, proses atau teknologi yang mana perusahaan dapat
menggunakannya dalam proses penciptaan nilai bagi perusahaan.
Menurut Sawarjuwono dan Kadir, banyak praktisi yang menyatakan
bahwa secara umum intellectual capital terdiri dari tiga elemen utaman, yaitu:19
a. Human Capital (HC),
Human Capital merupakan inti dari modal intelektual karena sumber
dari innovation dan improvement perusahaan, tetapi merupakan komponen
yang sulit untuk diukur. Human capital mencerminkan kemampuan kolektif
perusahaan untuk menghasilkan solusi berdasarkan pengetahuan yang dimiliki
oleh orang-orang yang berada dalam perusahaan. Secara sederhana Human
Capital merepresentasikan kemampuan individu suatu organisasi yang
direpresentasikan oleh karyawannya.
Human Capital merupakan kombinasi dari keturunan, pengetahuan,
pengalaman, dan sikap tentang kehidupan dan bisnis. Brinker seperti yang
dikutip oleh Aty utami memberikan beberapa karakteristik dasar yang dapat
digunakan untuk mengukur human capital, yaitu : program pelatihan,
pengalaman, kemampuan, perekrutan, mentoring, program pembelajaran, dan
kepribadian.20
19
Sawarjuwono Tjiptohadi dan Agustine Prihatin kadir,“Intellectual Capital: Perlakuan,
Pengukuran dan Pelaporan (Sebuah Library Research)”, Jurnal Akuntansi dan keuangan, Vol.5, No.1
(2003), h.38 20
Aty Utami,”Pengaruh Metode Pengukuran Intellectual Capital berbasis Pasar dan Nilai
Tambah terhadap Kinerja Pasar dan Kinerja Keuangan”, (Skripsi S1 Fakultas Ekonomi Universitas
Diponegoro Semarang,2013)
21
Beberapa ahli menyatakan bahwa peran modal manusia (human
capital) dalam modal intelektual sangat penting, karena proses penciptaan
modal pelanggan (customer capital) berada pada komponen modal manusia
dan kemudian dibantu oleh modal struktur. Modal manusialah yang
berinteraksi dengan para pelanggan, yang mengetahui apa pengetahuan,
keterampilan dan nilai yang diharapkan pelanggan21
.
b. Structural Capital (SC),
Structural Capital merupakan kemampuan organisasi atau perusahaan
dalam memenuhi proses rutinitas perusahaan untuk menghasilkan kinerja
bisnis yang optimal secara keseluruhan, meliputi: sistem operasional, proses
manufacturing, budaya organisasi, filosofi manajemen, dan semua bentuk
intellectual property yang dimiliki perusahaan. Sistem perusahaan yang
memadai dapat menjadi fasilitator dalam meningkatkan secara optimal dan
potensial intellectual individu yang berada dalam perusahaan dan membuat
nilai perusahaan lebih besar dari nilai materialnya. SC meliputi seluruh non-
human storehouse of knowledge dalam organisasi. Termasuk dalam hal ini
adalah database, organizational charts, process manuals, strategies, routines
dan segala hal yang membuat nilai perusahaan lebih besar daripada nilai
materialnya.
21
Sangkala, “Intellectual Capital Management Strategi Baru membangun daya Saing
Perusahaan”, (Jakarta: Yapensi, 2006), h.40
22
Seorang individu dapat memiliki tingkat intelektual yang tinggi, tetapi
jika organisasi memiliki sistem dan prosedur yang buruk maka modal
intelektual tidak dapat mencapai kinerja secara optimal dan potensi yang ada
tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal.
c. Relational/Customer Capital (CC).
Relational Capital didefinisikan sebagai seluruh Sumber daya yang
menghubungkan perusahaan dengan pihak eksternal seperti pelangan,
pemasok atau partner. Relational Capital memgang peranan penting dalam
pencitraan perusahaan di mata publik terutama stakeholder22
.
Relational capital merupakan hubungan harmonis / association
network yang dimiliki perusahaan dengan mitranya, baik yang berasal daru
pemasok yang berkualitas, pelanggan yang loyal, dan hubungan perusahaan
dengan pemerintah maupun dengan masyarakat sekitar. Seperti yang
diungkapkan Brinker yang dikutip Aty utami, ada beberapa kriteria untuk
pengukuran relational capital yaitu : customer profile, customer duration,
customer role, customer support, dan costumer success.23
Perusahaan harus mampu menciptakan barang dan jasa yang berbeda
dan memiliki nilai lebih dimata konsumen. Customer capital juga meliputi
kemampuan mengidentifikasi pasar yang ingin di bidik dan memprediksikan
22
Rizka Apriliani,”Pengaruh Intellectual Capital terhadap Kinerja Keuangan Perbankan
Syariah di Indonesia”, (Skripsi S1 Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang, 2011) 23
Aty Utami,”Pengaruh Metode Pengukuran Intellectual Capital berbasis Pasar dan Nilai
Tambah terhadap Kinerja Pasar dan Kinerja Keuangan”, (Skripsi S1 Fakultas Ekonomi Universitas
Diponegoro Semarang,2013
23
perusahaan dalam pasar. Hal ini dapat tercipta melalui pengetahuan karyawan
yang diproses dengan modal struktural yang akhirnya menghasilkan hubungan
yang baik dengan pihak luar24
.
Dalam penelitian ini komponen intellectual capital hanya
diklasifikasikan sebagai human capital dan structural capital. Customer
capital tidak dilakukan pengujian karena adanya keterbatasan data di dalam
laporan keuangan dan pengukuran yang digunakan.
2. Value Added Intellectual Capital (VAICTM
)
Metode VAIC dikembangkan oleh Pulic pada tahun 1997 yang didesain
untuk menyajikan informasi tentang value creation efficiency dari aset berwujud
(tangible asset) dan aset tidak berwujud (intangible asset) yang dimiliki
perusahaan. Model ini dimulai dengan kemampuan perusahaan untuk
menciptakan value added (VA). value added adalah indikator yang paling objektif
untuk menilai keberhasilan bisnis dan menunjukkan kemampuan perusahaan
dalam penciptaan nilai (value creation)25
.VA dihitung sebagai selisih antara
output dan input.
Output (OUT) merepresentasikan revenue dan mencakup seluruh produk
dan jasa yang dijual di pasar, sedangkan Input (IN) mencakup seluruh beban yang
digunakan dalam memperoleh revenue. Hal penting dalam model ini adalah
24
Ambar Widiyaningrum, “Modal Intelektual”, Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia
Departemen Akuntansi FEUI Vol. 1 (2004), h.5 25
Ihyaul Ulum, “Value Added Intellectual Coefficient (VAIC™)”, artikel diakses pada 28
November 2013 dari http://ihyaul.staff.umm.ac.id/2010/03/value-added-intellectual-coefficient-
vaic%e2%84%a2/
24
bahwa beban karyawan (labour expenses) tidak termasuk dalam IN. Karena peran
aktifnya dalam proses value creationm intellectual potential (yang
direpresentasikan dengan labour expenses) tidak dihitung sebagai biaya dan tidak
masuk dalam komponen IN. Karena itu, aspek kunci dalam model Pulic adalah
memperlakukan tenaga kerja sebagai entitas penciptaan nilai (value creation
entity)26
.
Keunggulan metode VAIC adalah karena data yang dibutuhkan relatif
mudah diperoleh dari berbagai sumber dan jenis perusahaan. data yang
dibutuhkan untuk menghitung berbagai rasio tersebut adalah angka-angka
keuangan standar yang umumnya tersedia dari laporan keuangan perusahaan.
Secara ringkas, value added (VA) dipengaruhi oleh efisiensi dari tiga jenis
input yang dimiliki perusahaan, antara lain: Human Capital (HC), Capital
Employed (CE), dan Structural Capital (SC).
a. Value Added Human Capital (VAHU)
Value Added Human Capital mengindikasikan berapa besar
kemampuan tenaga kerja untuk menghasilkan nilai bagi perusahaan dari dana
yang telah dikeluarkan untuk tenaga kerja tersebut. Hubungan antara VA dan
HC mengindikasikan kemampuan dari HC untuk menciptakan nilai di dalam
perusahaan. Semakin banyak value added dihasilkan dari setiap rupiah yang
dikeluarkan oleh perusahaan menunjukkan bahwa perusahaan telah mengelola
sumber daya manusia secara maksimal sehingga menghasilkan tenaga kerja
26
Ibid
25
berkualitas yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja keuangan
perusahaan. Konsisten dengan pandangan para penulis IC lainnya, Pulic
berargumen bahwa total salary and wage cost adalah indikator dari HC
perusahaan.
b. Value Added Capital Employed (VACA)
Value Added of Capital Employed (VACA) menggambarkan seberapa
banyak value added yang dihasilkan dari satu unit modal fisik yang
digunakan. Perusahaan akan terlihat lebih baik dalam memanfaatkan CE
(Capital Employed)-nya jika 1 unit dari CE menghasilkan return lebih besar
daripada perusahaan lain. Kemampuan perusahaan dalam mengelola CE
dengan baik merupakan bagian dari intellectual capital perusahaan tersebut.
c. Structural Capital Value Added (STVA)
Structural Capital Value Added (STVA) menunjukkan kontribusi
structural capital (SC) dalam penciptaan nilai. STVA mengukur jumlah SC
yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 rupiah dari VA dan merupakan
indikasi bagaimana keberhasilan SC dalam penciptaan nilai. Menurut Pulic
yang dikutip oleh Ulum, SC bukanlah ukuran yang independen sebagaimana
HC, SC dependen terhadap value creation. Lanjutnya menjelasakan semakin
besar kontribusi HC dalam value creation, maka akan semakin kecil
kontribusi SC dalam hal tersebut. Lebih lanjut Pulic menyatakan bahwa SC
26
adalah VA dikurangi HC, yang hal ini telah diverifikasi melalui penelitian
empiris pada sektor industri tradisional27
.
Rasio terakhir dalam menghitung kemampuan intelektual perusahaan
dengan menjumlahkan koefisien-koefisien yang telah dihitung sebelumnya.
Hasil penjumlahan tersebut diformulasikan dalam indikator baru yang unik,
yaitu VAICTM
3. Prinsip-prinsip Efisiensi Intellectual Capital
Pulic memperkenalkan prinsip-prinsip efisiensi pada bisnis yang turut
mendukung peran modal intelektual sebagai berikut:28
a. Intellectual Capital Efficiency has No Limit
Pada masa industrial, produktivitas dibatasi oleh faktor, teknik dan
sumber daya alam. Namun, pada knowledge economy, tidak ada pembatasan
pada penciptaan nilai. Pada saat produk berbasis pengetahuan diciptakan,
hambatan yang mungkin timbul adalah tanggapan dan perilaku dari
pelanggan. Oleh karenanya, peningkatan penciptaan nilai tergantung pada:
1) Definisi tujuan yang jelas dalam menciptakan nilai
2) Pengetahuan dan kapabilitas dari manajemen serta karyawan dalam
mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan
b. Value Creators are Persupposition of Efficiency
27
Ibid 28
Hasna Fatima, “Analisis Pengaruh Modal Intelektual terhadap kinerja Perusahaan di
Indonesia,” (Skripsi S1 Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia Depok, 2012),h.18
27
Saat ini, perusahaan tidak membutuhkan manajer yang hanya mampu
memahami proses organisasi, melainkan manajer yang juga mampu
memberikan nilai tambah bagi organisasi. Manajer diharapkan dapat mengatur
penciptaan nilai, tidak sekedar mengatur manusia.
c. Continuous Increase of Value Added
Untuk meningkatkan produktivitas pengetahuan dari pekerja, hal
pertama yang harus dikaji adalah penciptaan value added. Perusahaan patut
menyadari bahwa tanpa peningkatan value added keberlangsungan hidup
perusahaan akan terancam. Beragam kombinasi berdasarkan pergerakan
pendapatan dan biaya dapat dibentuk untuk meningkatkan value added.
Peningkatan value added tercermin saat pertumbuhan pendapatan melebihi
pertumbuhan biaya yang lebih rendah.
Adapun faktor yang mempengaruhi keberlanjutan pertumbuhan value
added adalah inovasi (mengetahui peningkatan pengetahuan dari produk dan
jasa) dan investasi secara berkelanjutan pada pengembangan kompetensi,
pengetahuan, dan kapabilitas karyawan.
d. Efficiency in Value Creation
Peningkatan value added harus dilakukan dengan efisien. Efisiensi
memiliki makna menciptakan nilai yang lebih banyak dengan satu nilai
moneter yang diinvestasikan pada sumber daya (financial dan intellectual
capital). Kriteria penciptaan nilai per unit monetary yang diinvestasikan pun
28
diperkenalkan sebagai dasar untuk peningkatan produktivitas dari knowledge
worker
e. Control of Value Added and Efficiency
Penciptaan produk dan jasa meliputi beragam aktivitas yang terealisasi
melalui proses. Terkadang sebuah nilai tercipta akan hilang akibat proses yang
terjadi. Dengan demikian, sangat penting untuk mengawasi kontribusi dari
setiap proses terhadap penciptaan nilai dan efisiensi, baik jangka pendek
maupun jangka panjang.
Untuk menilai efisiensi modal intelektual, sangat penting untuk
mengidentifikasi proses yang menghancurkan nilai (proses yang dibawah
rerata tingkat efisiensi perusahaan). pengawasan yang memadai melalui
peninjauan penciptaan nilai dari setiap proses harus dilakukan untuk mencari
penyebab kehancuran nilai dan mengeliminasinya jika memungkinkan.
Berikut ini adalah situasi yang merupakan tanda peringatan dari
masalah yang mungkin timbul dalam bisnis:
- Penurunan value added dibanding periode sebelumnya
- Penurunan efisiensi modal intelektual
- Efisiensi dibawah rerata lingkungan, perusahaan, dan nasional
- Peningkatan value added yang lebih rendah dari inflasi
f. Efficiency Remuneration
Peran karyawan sebagai pencipta nilai (knowledge worker) penting
ditilik agar kontribusi yang diberikan karyawan terhadap efisiensi modal
29
intelektual dadpat terus meningkat. Oleh karenanya, pengkajian remunerasi
harus dapat menjadi dasar karyawan untuk memiliki kapabilitas yang dapat
menciptakan nilai dengan efisien. Prinsip semakin banyak kontribusi
pekerjaan terhadap penciptaan nilai dan peningkatan efisiensi sangat wajar
jika dijadikan kriteria remunerasi untuk karyawan dan manajemen.
C. Pengertian Bank dan Bank Syariah
Menurut UU No. 10 Tahun 1998 definisi bank adalah badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya
kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak29
.
Pengertian lainnya dari bank dapat ditemukan pada Pedoman Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Surat Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor
792 Tahun 199030
. Pengertian Bank menurut PSAK Nomor 31 Dalam Standar
Akuntansi Keuangan adalah:
“Bank adalah suatu lembaga yang berperan sebgai perantara keuangan antara
pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana dan pihak-pihak yang memerlukan
dana, sebagai lembaga yang berfungsi memprlancar lalu lintas pembayaran”.
Sedangkan berdasarkan SK Menteri Keuangan RI Nomor 792 Tahun 1990
pengertian bank adalah:
29
Kasmir. Manajemen Perbankan. Jakarta: Rajawali Pers,2010. h.12 30
Tita Sri Rubianti, “Analisis Kinerja Keuangan Bank Pemerintah dengan Menggunakan
Metode CAMEL,” (Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Ilmu Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2010),h.28
30
“Bank merupakan suatu badan yang kegiatannya di bidang keuangan melakukan
penghimpunan dan penyaluran dana kepada masyarakat terutama guna
membiayai investasi perusahaan”.
Dari uraian diatas dapat dijelaskan bahwa bank merupakan perusahaan
yang bergerak di bidang keuangan. Jadi dapat disimpulkan bahwa kegiatan utama
bank adalah menghimpun dana masyarakat (funding), menyalurkan dana
masyarakat (lending) dan memberikan jasa bank lainnya (service)
UU No.21 Tahun 2008 yang menjelaskan tentang perbankan syariah,
menerangkan bahwa yang dimaksud dengan bank syariah adalah bank yang
menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip Syariah dan menurut
jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.
Bank Syariah di Indonesia terbagi menjadi 3 bentuk, yaitu Bank Umum
Syariah (BUS), Unit Usaha Syariah (UUS) dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
(BPRS). Dalam UU No.21 tahun 2008, yang dimaksud dengan Bank Umum
Syariah adalah Bank Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam
lalu lintas pembayaran. Unit Usaha Syariah adalah unit kerja dari kantor pusat
Bank Umum Konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor atau
unit yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, atau unit
kerja di kantor cabang dari suatu bank yang berkedudukan di luar negeri yang
melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional yang berfungsi sebagai kantor
induk dari kantor cabang pembantu syariah dan/atau unit syariah. Sedangkan yang
dimaksud dengan BPRS adalah Bank Pembiayaan Rakyat Syariah yaitu Bank
31
Syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran.
D. Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan bank secara keseluruhan merupakan gambaran prestasi
yang ingin dicapai dalam operasionalnya, baik menyangkut aspek keuangan,
pemasukan penghimpunan, dan penyaluran dana, teknologi sumber daya manusia.
Keuangan bank merupakan gambaran kondisi keuangan bank pada kondisi
tertentu baik menyangkut aspek penghimpunan danan maupun penyaluran dana
yang biasanya diukur dengan indikator kecukupan modal, likuiditas, dan
profitabilitas bank.
Kinerja merupakan hal penting yang harus dicapai oleh setiap perusahaan
dimanapun, karena kinerja merupakan cerminan dari kemampuan perusahaan
dalam mengelola dan mengalokasikan sumberdayanya. Selain itu tujuan pokok
penilaian kinerja adalah untuk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran
organisasi dan dalam mematuhi standarperilaku yang telah ditetapkan
sebelumnya, agar membuahkan tindakan dan hasil yang diharapkan. Standar
perilaku dapat berupa kebijakan manajemen dalam rencana formal yang
dituangkan dalam anggaran31
.
Kinerja keuangan memiliki fungsi yang sangat penting dalam
menggambarkan keberhasilan yang sudah tercapai oleh perbankan dan hal
31
Jumingan. Analisis laporan keuangan. Jakarta: PT. Bumi aksara, 2006
32
tersebut dapat dilihat dari rasio-rasio keuangan dengan menggunakan informasi
dari laporan laba rugi dan neraca. Kinerja keuangan juga dapat menggambarkan
tingkat kesehatan bank tersebut.
E. Profitabilitas
Profitabilitas atau kemampuan kemampuan menghsilkan laba merupakan
ukuran seberapa baik suatu sistem menurut besarnya laba yang berhasil di
ciptakan. Laba sangat penting bagi suatu perushaan agar dapat terus menjalankan
dan mengembangkan kegiatan usahanya. Laba sering dijadikan indikator oleh
para investor untuk menilai untuk menanamkan modalnya.
Untuk dapat memperoleh laba yang maksimal maka bank syariah harus
dapat mengelola dana yang tersedia secara efektif dan efisien. Profitabilitas dalam
dunia perbankan dapat dihitung dengan Return On assets (ROA) dan Return On
Equity (ROE)
1. Return On Assets (ROA)
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank
dalam mengelola aset guna memperoleh keuntungan secara keseluruhan. ROA
menggunakan laba sebagai salah satu cara untuk menilai efektifitas dalam
penggunaan aktiva perusahaan dalam menghasilkan laba.
ROA merupakan salah satu indikasi kesehatan keuangan perbankan.
Semakin besar ROA maka semakin besar pula tingkat keuntungan yang
dicapai dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset.
33
2. Return On Equity (ROE)
Rasio ini merupakan rasio yang sering digunakan oleh para pemegang
saham untuk menilai kinerja perusahaan dan untuk mengukur besarnya
tingkat pengembalian modal dari sebuah perusahaan. Semakin besar ROE
maka semakin besar pula tingkat pengembalian modal yang diperoleh para
pemegang saaham.
F. Review Studi terdahulu
No. Nama penulis/Judul
skripsi, jurnal/tahun
Substansi Perbedaan
dengan penulis
1. Danny Hariadi
Budiman. “Pengaruh
Intellectual Capital
Terhadap Kinerja dan
Nilai Pasar Perusahaan
yang Terdapat dalam
Bursa Efek Indonesia”
Skripsi S1 Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi
Perbanas Surabaya
2010.
Skripsi ini membahas
tentang pengaruh
intellectual capital terhadap
ROA, ROE, GR dan M/B.
Sampel penelitian ini
adalah 87 perusahaan yang
terdaftar di BEI periode
2006-2008. Penelitian ini
menggunakan analisis
regresi linier berganda.
Hasil penelitiannya adalah
VAIC berpengaruh
signifikan terhadap ROA
dan ROE sedangkan tidak
berpengaruh signifikan
terhadap GR dan M/B.
Hanya VACA dan VAHU
yang berpengaruh terhadap
Kinerja
Penulis meneliti
tentang pengaruh
intellectual capital
yang di proksikan
dengan VAIC
terhadap
profitabilitas yang
diukur dengan
ROA dan ROE.
Sampel penelitian
ini adalah 3 Unit
Usaha Syariah
periode 2009-
2013. Penelitian
ini menggunakan
analisis regresi
linier sederhana
2. Ghozali Maski.
“Intellectual Capital
dan Kinerja Keuangan
Perbankan (Pendekatan
Dinamis pada Panel
Jurnal ini membahas
pengaruh intellectual
capital yang diukur dengan
VAIC dan ROGIC terhadap
ROA, FROA, SR dan FSR.
Penulis meneliti
tentang pengaruh
intellectual capital
yang di proksikan
dengan VAIC
34
Data)” Jurnal
Keuangan dan
Perbankan, Vol. 17,
No.1 Januari 2013
Sampel penelitian ini
adalah 22 Bank Umum
yang terdaftar di BEI
periode januari 2005-april
2008. Penelitian ini
menggunakan analisis
regresi dinamis pada data
panel. Hasil penelitiannya
adalah VAIC berpengaruh
signifikan terhadap ROA
dan SR. Pengaruh
intellectual capital terhadap
kinerja keuangan bank pada
kurun waktu jangka pendek
lebih kecil dibandingkan
jangka panjang.
terhadap
profitabilitas yang
diukur dengan
ROA dan ROE.
Sampel penelitian
ini adalah 3 Unit
Usaha Syariah
periode 2009-
2013. Penelitian
ini menggunakan
analisis regresi
linier sederhana
3. Novia Wijaya.
“Pengaruh Intellectual
Capital terhadap
Kinerja Keuangan dan
Nilai Pasar Perusahaan
Perbankan dengan
Metode Value Added
Intellectual
Coefficient” Jurnal
Bisnis dan Akuntansi
vol. 14, No.3,
Desember 2012.
Jurnal ini membahas
tentang pengaruh VAIC
terhadap ROE, ATO, dan
MBR. Sampel penelitian ini
adalah 98 perusahaan yang
terdaftar di BEI periode
2008-2011. Penelitian ini
menggunakan analisis
regresi berganda. Hasil
penelitiannya adalah
komponen VAHU, STVA
dan DER tidak berpengaruh
signifikan terhadap ROE
sedangkan VACA, LDR
dan NPM berpengaruh
signifikan terhadap ROE.
VACA berpengaruh
terhadap ATO. VACA,
VAHU dan STVA
berpengaruh signifikan
terhadap MBR
Penulis meneliti
tentang pengaruh
intellectual capital
yang di proksikan
dengan VAIC
terhadap
profitabilitas yang
diukur dengan
ROA dan ROE.
Sampel penelitian
ini adalah 3 Unit
Usaha Syariah
periode 2009-
2013. Penelitian
ini menggunakan
analisis regresi
linier sederhana
4. Dimas Nurdy Prasetya.
“Analisis Pengaruh
Intellectual Capital
terhadap Islamicity
Financial Performance
Skripsi ini membahas
tentang pengaruh
Intellectual capital yang
diproksikan oleh VAIC
terhadap PSR (profit
Penulis meneliti
tentang pengaruh
intellectual capital
yang di proksikan
dengan VAIC
35
Index Bank Syariah di
Indonesia”. Skripsi S1
Universitas
Diponegoro Semarang
2010.
sharing ratio), ZPR (zakat
performance ratio), EDR
(equitable distribution ratio)
sebagai proksi dari
islamicity performance
index. Sampel penelitian ini
adalah BUS dan UUS yang
terdaftar di Bank Indonesia
periode 2005-2009.
Penelitian ini menggunakan
analisis partial least square
(PLS). Hasil penelitian ini
adalah VAIC berpengaruh
terhadap islamicity
performance index.
terhadap
profitabilitas yang
diukur dengan
ROA dan ROE.
Sampel penelitian
ini adalah 3 Unit
Usaha Syariah
periode 2009-
2013. Penelitian
ini menggunakan
analisis regresi
linier sederhana
5. Ihyaul Ulum.
“pengaruh intellectual
capital terhadap kinerja
keuangan perbankan di
Indonesia”. Tesis S2
Universitas
Diponegoro Semarang
2007.
Tesis ini menjelaskan
pengaruh intellectual
capital yang diproksikan
dengan VAIC terhadap
kinerja perbankan yang
diukur dengan ROA, ATO
dan GR. Sampel penelitian
ini adalah 130 perusahaan
perbankan periode 2004-
2006. Penelitian ini
menggunakan analisis
partial least square (PLS).
Hasil penelitian ini terdapat
pengaruh positif intellectual
capital terhadap kinerja
perbankan.
Penulis meneliti
tentang pengaruh
intellectual capital
yang di proksikan
dengan VAIC
terhadap
profitabilitas yang
diukur dengan
ROA dan ROE.
Sampel penelitian
ini adalah 3 Unit
Usaha Syariah
periode 2009-
2013. Penelitian
ini menggunakan
analisis regresi
linier sederhana
36
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Penelitian ini menganilisa secara empiris pengaruh intellectual capital
terhadap kinerja keuangan bank syariah. Oleh karena itu, perlu dilakukan
pengujian atas hipotesis yang telah diajukan. Pengajuan hipotesis dilakukan
menurut metode penelitian dan analisis yang dirancang sesuai dengan variabel-
variabel yang diteliti agar mendapatkan hasil akurat. Berdasarkan kerangka
pemikiran, defininsi operasional atas variabel-variabel dalam penelitian ini dalah
sebagai berikut:
1. Variabel Independen
Variable independen yaitu variabel yang menjadi penyebab terjadinya
atau terpengaruhinya variabel dependen. Variabel independen dalam
penelitian ini adalah metode Value added Intellectual Coefficient (VAICTM
)
yang dikembangkan oleh Pulic dalam pengukuran Intellectual Capital.
Metode yang ditemukan oleh Pulic ini, bertujuan untuk menyajikan informasi
tentang value creation efficiency dari aset berwujud (tangible assets) dan aset
tidak berwujud (intangible assets) yang dimiliki oleh perusahaan.
Value added Intellectual Coefficient (VAICTM
) ini merupakan
penjumlahan dari beberapa komponen Intellectual Capital, yaitu:
37
(a) Physical capital (VACA)
(b) Human capital (VAHU)
(c) Structural capital (STVA)
Adapun perhitungan VAIC adalah sebagai berikut:
(1) Menghitung VA (Value Added)
VA = OUT-IN
Output (OUT) = Total Penjualan dan Pendapatan lain
Input (IN) = Beban Penjualan dan Biaya-biaya lain ( selain
beban karyawan)
Output (OUT) adalah pendapatan dan mencakup dari seluruh
produk dan jasa yang dijual dipasar, Input (IN) mencakup seluruh beban
yang digunakan dalam memperoleh pendapatan, beban karyawan tidak
termasuk dalam IN karena tidak dianggap sebagai beban.
(2) VACA (Value Added Capital Employed)
VACA merupakan perbandingan antara value added (VA) dengan
ekuitas perusahaan (CE), rasio ini menunjukkan kontribusi yang dibuat
oleh setiap unit dari CE terhadap value added organisasi.
Value Added (VA) = Selisih antara output dan input
Capital Employed (CE) = Dana yang tersedia (ekuitas, laba
bersih)
38
Menurut Pulic, intellectual capital tidak dapat membuat nilai
sendiri tanpa dukungan modal fisik (termasuk financial capital)1. Oleh
karena itu, perlu untuk mengambil modal finansial dan fisik ke dalam
rekening dalam rangka untuk memiliki penuh wawasan tentang totalitas
VA diciptakan oleh sumber daya perusahaan. Value Added Capital
Employed (VACA) mengungkapkan berapa banyak nilai baru telah
diciptakan oleh satu unit moneter diinvestasikan dalam modal usaha.
Dengan demikian, hubungan antara VA dan CA menunjukkan
kemampuan modal yang digunakan untuk menciptakan nilai dalam suatu
perusahaan2.
(3) VAHU (Value Added Human Capital)
VAHU menunjukkan berapa banyak VA dapat dihasilkan dengan
dana yang dikeluarkan untuk tenaga kerja. Rasio ini menunjukkan
kontribusi yang dibuat oleh setiap rupiah yang diinvestasikan dalam HC
terhadap value added organisasi.
Value Added (VA) = Selisih antara output dan input
Human capital (HC) = beban karyawan/beban personalia
1 Ainurridha,”Pengaruh Intellectual Capital terhadap Profitabilitas”. (Skripsi S1 Fakultas
Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,2014), h.27 2 Eko Wibowo,” Analisis Value Added Sebagai Indikator Intellectual Capital dan
konsekuensinya terhadap Kinerja Perbankan”. (Skripsi S1 Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas
Diponegoro Semarang, 2012), h.20
39
(4) STVA (Structural Capital Value Added)
STVA mengukur jumlah modal struktural (SC) yang dibutuhkan
untuk menghasilkan 1 rupiah dari value added (VA) dan merupakan
indikasi bagaimana keberhasilan modal struktural (SC) dalam penciptaan
nilai
Value Added (VA) = Selisih antara output dan input
Struktural capital (SC) = VA – HC
(5) VAICTM
(Value Added Intellectual Coefficient)
VAICTM
mengindikasikan kemampuan intelektual organisasi yang
dapat juga dianggap sebagai BPI (Business Performance Indicator).
VAICTM
merupakan penjumlahan dari 3 komponen sebelumnya, yaitu
VACA, VAHU dan STVA.
VAICTM
= VACA + VAHU + STVA
Kamath mengelompokkan kinerja Bank berdasarkan Intellectual
Capital ke dalam 4(empat) kategori, yaitu:
40
Tabel 3.1 Kategori VAIC
Nilai VAIC Kategori
Diatas 5 Top Performers
4,01 - 5,00 Good Performers
2,50 - 4,00 Common Performers
Dibawah 2,5 Bad Performers
2. Variabel Dependen
Variabel dependen merupakan variabel yang nilainya dipengaruhi oleh
variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja
keuangan yang diproksikan oleh ROA dan ROE. Adapun perhitungan ROA
dan ROE adalah sebagai berikut:
(a) Return On Asset (ROA)
ROA merupakan rasio profitabilitas perusahaan yang mengukur
kemampuan bank dalam memperoleh laba dan efisiensi secara
keseluruhan.
41
(b) Return On Equity (ROE)
ROE merepresentasikan return pemegang saham, dan biasanya menjadi
bahan pertimbangan dalam indikator serta pertimbangan keuangan yang
penting bagi investor3.
B. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Unit Usaha Syariah yang ada
di indonesia. Menurut data statistik perbankan syariah pada bulan Oktober 2013,
jumlah populasi Unit Usaha Syariah di Indonesia ada sebanyak 23 Unit.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
purposive sampling yang merupakan teknik pengambilan sampel dengan
pertimbangan atau kriteria tertentu. Penentuan sampel berdasarkan kriteria-
kriteria sebagai berikut:
1. Unit Usaha Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia dalam periode 2009-
2013
2. Menyajikan laporan keuangan triwulan yang dipublikasikan dalam periode
tahun 2009-2013
3 Aty Utami,”Pengaruh Metode Pengukuran Intellectual Capital berbasis Pasar dan Nilai Tambah
terhadap Kinerja Pasar dan Kinerja Keuangan”, (Skripsi S1 Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang,2013) h.43
42
3. Memiliki data lengkap terkait dengan aset, ekuitas, pendapatan, beban, biaya
karyawan, laba
4. Memiliki nilai Value added yang positif
Dengan kriteria pengambilan sampel diatas maka terpilih 3 (tiga) sampel
penelitian Unit Usaha Syariah yaitu Unit Usaha Syariah Bank CIMB Niaga, Unit
Usaha Syariah Bank DKI dan Unit Usaha Syariah BTN
C. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data
sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan triwulan unit usaha
syariah di Indonesia tahun 2009 sampai 2013. Laporan keuangan tersebut
digunakan untuk menghitung kinerja Intellectual Capital pada Unit Usaha
Syariah serta menghitung rasio kinerja keuangan Unit Usaha Syariah.
D. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan metode dokumentasi. Metode ini mencakup penghimpunan
informasi dan data, melalui metode studi pustaka dan eksplorasi literature-
literatur, laporan keuangan publikasi Bank Indonesia dari tahun 2009-2013 yang
diperoleh dari web Bank Indonesia www.bi.go.id , data Statistik Perbankan
Indonesia tahun 2013 dan laporan keuangan yang dipublikasikan oleh Bank dan
unit usaha syariah yang bersangkutan.
43
E. Metode Analisis
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi
sederhana untuk menguji pengaruh antara variabel independen terhadap variabel
dependen.
Analisis yang digunakan dalam penulisan ini dilakukan secara statistik
dengan menggunakan teknik analisis:
1. Analisis deskriptif variabel
Analisis ini digunakan untuk menggambarkan jumlah sampel yang
dipakai, rata-rata dan standar deviasi dari variabel independen dan dependen.
2. Normalitas Data
Uji normalitas data ini adalah salah satu persyaratan pengujian analisis
yang digunakan oleh peneliti untuk mengetahui apakah dalam sebuah model
mempunyai distribusi normal atau tidak, jika terbukti data yang diuji
berdistribusi normal atau mendekati distribusi normal, maka selanjutnya
dengan data-data tersebut dapat dilakukan berbagai keputusan (inferensi)
dengan metode statistik parametik. Namun jika data-data tersebut tidak
berdistribusi normal, maka metode parametik tidak dapat digunakan dan
untuk inferensi digunakan dengan metode statistik non parametik. Model yang
baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal.
44
Untuk melihat normalitas data maka dilakukan Uji Kolomogorov
Smirnov.
Test ini digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel
independen bila datanya berbentuk ordinal yang tersusun pada tabel distribusi
frekuensi kumulatif dengan menggunakan klas-klas interval.
Hipotesis:
Hο : sampel data berdistribusi normal
H₁ : sampel data tidak berdistribusi normal
Pedoman pengambilan keputusan pada uji ini adalah:
Jika Sig / Probabilitas > 0,05, Distribusi adalah normal
Jika Sig / Probabilitas < 0,05, Distribusi adalah tidak normal
3. Uji koefisien determinasi
Uji ini digunakan untuk menjelaskan besarnya kontribusi atau
pengaruh variabel independen yaitu VAIC terhadap variabel dependen yaitu
ROA dan ROE. Nilai koefisien ini adalah antara nol dan satu, jika nilainya
kecil maka kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel
dependen sangat terbatas, jika nilainya mendekati satu maka variabel
independen mampu memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan
untuk memprediksi variasi variabel dependen.
Besarnya koefisien determinasi (R2) didapat dari mengkuadratkan
koefisien korelasi (R). Semakin besar R2 maka semakin besar (kuat) pula
45
hubungan antara variabel terikat dengan satu atau banyak variabel bebas4.
Angka koefisien korelasi yang dihasilkan dalam uji ini dapat berguna untuk
menunjukkan kuat lemahnya hubungan antara variabel independen dan
dependennya.
4. Uji Statistik t (Uji t)
Uji statistik-t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel
dependen5, dengan kriteria pengujian:
a. Jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima
b. Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak
Berdasarkan signifikansi:
a. Jika signifikansi > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak
b. Jika signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima
5. Uji koefisien regesi
Uji ini digunakan untuk membuat model persamaan regresi sehingga
dapat dilakukan pengujian model untuk memprediksi besarnya variabel terikat
denga menggunakan data variabel bebas yang sudah diketahui besarnya serta
untuk menguji kebenaran hipotesis.
4 Nachrowi D nachrowi dan hardius usman, Pendekatan Populer dan Praktis Ekonometrika
untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan, Jakarta: lembaga penerbit fakultas ekonomi universitas
indonesia, 2006 hal.125 5 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21 edisi 7,
(Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2013), h.97
46
Model regresi yang akan digunakan pada penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Y= α + β1X1 + ε
Y = variabel terikat
X1 = variabel bebas
α = konstanta
β = koefisien regresi.
ε = eror
6. Uji Beda Sampel
Uji ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-
rata untuk lebih dari dua kelompok sampel yang tidak berhubungan. Jika ada
perbedaan, rata-rata manakah yang lebih tinggi. Data yang digunakan
biasanya berskala interval atau rasio.
Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan signifikan antara
kelompok sampel maka digunakan uji one way anova. Sebelum melakukan
Uji Anova maka dilakukan Uji kesamaan varian dengan levene test dengan
kriteria pengujian:
- Jika signifikansi > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, maka varian
yang digunakan adalah sama
- Jika signifikansi < 0,05 maka ho ditolak dan Ha diterima, maka varian
yang digunakan adalah berbeda
47
Selanjutnya dilakukan uji anova dengan kriteria sebagai berikut:
- Jika Fhitung > Ftabel, makaHo ditolak dan Ha diterima, berarti tidak ada
perbedaan antara rata-rata sampel yang digunakan
- Jika Fhitung < Ftabel, makaHo diterima dan Ha ditolak, berarti ada
perbedaan antara rata-rata sampel yang digunakan
48
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Sampel Penelitian
Sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Unit Usaha
Syariah untuk tahun 2009-2013. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive
sampling dengan kriteria sebagai berikut: (1) mempublikasikan laporan keuangan
triwulan selama maret 2009- september 2013; (2) perusahaan tersebut memiliki
data lengkap terkait dengan aset, akuitas, pendapatan, beban, biaya karyawan,
laba; (3) memiliki nilai value added yang positif. Dari 23 Unit Usaha Syariah
yang ada, hanya 3 Unit Usaha yang memenuhi kriteria.
B. Hasil Perhitungan Return On Asset (ROA) Unit Usaha Syariah Triwulan I
2009- Triwulan III 2013
Tabel 4.1
Perkembangan ROA Unit Usaha Syariah
Tahun Kuartal Return On Assets (ROA)
UUS DKI UUS CIMB UUS BTN
2009
I 0,0140 0,0133 0,0020
II 0,0163 0,0256 0,0026
III 0,0278 0,0376 0,0052
IV 0,0477 0,0307 0,0140
2010
I 0,0077 0,0030 0,0042
II 0,0162 0,0066 0,0058
III 0,0193 0,0106 0,0068
49
IV 0,0242 0,0084 0,0104
2011
I 0,0066 0,0050 0,0043
II 0,0183 0,0070 0,0090
III 0,0188 0,0116 0,0138
IV 0,0356 0,0139 0,0152
2012
I 0,0088 0,0037 0,0069
II 0,0221 0,0110 0,0117
III -0,0105 0,0122 0,0156
IV 0,0046 0,0152 0,0183
2013
I 0,0075 0,0052 0,0054
II 0,0191 0,0092 0,0103
III 0,0277 0,0140 0,0170
Rata-rata 0,0175 0,0128 0,0094
Sumber: data diolah
Tabel diatas menunjukkan pertumbuhan nilai ROA yang dihasilkan oleh
masing-masing UUS, ROA menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam
menghasilkan pendapatan dari pengelolaan aset yang dimiliki. Dari tabel diatas
dapat dilihat bahwa rata-rata nilai ROA paling tinggi diperoleh oleh UUS Bank
DKI dengan nilai rata-rata ROA 1,75%. Hal ini berarti selama periode maret
2009-september 2013 UUS DKI dapat dikatakan berada pada kondisi keuangan
yang sehat. Tetapi pada september 2012 ROA UUS DKI mengalami penurunan
yang signifikan karena mendapat nilai -1,05%. Hal terjadi karena manajemen
tidak dapat menggunakan aset yang dimiliki secara efektif untuk menghasilkan
keuntungan.
Sedangkan hal berbeda dialami oleh UUS BTN, rata-rata nilai ROA UUS
Bank BTN adalah 0,9%. Hal ini berarti pada periode maret 2009-september 2013
50
kinerja keuangan UUS BTN berada pada posisi yang kurang baik. UUS BTN
harus mengevaluasi kinerja manajemennya dalam mengelola aset yang dimiliki
agar aset yang dimiliki bisa lebih efektif dan efisien untuk menghasilkan laba.
Pada UUS CIMB memiliki trend nilai ROA yang stabil, dibandingkan
dengan kedua UUS lainnya. Kemampuan manajemen dalam mengelola aset sudah
baik.
C. Hasil Perhitungan Return On Equity (ROE) Unit Usaha Syariah Triwulan I
2009-Triwulan III 2013
Tabel 4.2
Perkembangan ROE Unit Usaha Syariah
Tahun Kuartal Return On Equity (ROE)
UUS DKI UUS CIMB UUS BTN
2009
I 0,01496 0,01060 0,00130
II 0,01986 0,02020 0,00180
III 0,03194 0,03000 0,00470
IV 0,05585 0,03920 0,00730
2010
I 0,00877 0,00380 0,00240
II 0,00877 0,01080 0,00350
III 0,02054 0,01680 0,00440
IV 0,02450 0,01720 0,00810
2011
I 0,00938 0,00790 0,00340
II 0,02251 0,01530 0,00850
III 0,02826 0,03020 0,01370
IV 0,06262 0,04530 0,01740
2012
I 0,01645 0,01320 0,07800
II 0,04335 0,03890 0,01410
III -0,01994 0,05770 0,01860
IV 0,06130 0,08540 0,02700
2013 I 0,01080 0,03350 0,09200
51
II 0,01964 0,05440 0,01820
III 0,03287 0,08190 0,02840 Rata-rata 0,0249 0,0322 0,0186
Tabel diatas menunjukkan pertumbuhan nilai ROE masing-masing UUS
selama periode maret 2009-september 2013. ROE menunjukkan kemampuan
bank dalam menghasilkan pendapatan dari ekuitas. Rata-rata nilai ROE tertinggi
diperoleh oleh UUS Bank CIMB dengan rata-rata nilai 3,2%.
Sedangkan rata-rata nilai ROE terendah diperoleh oleh UUS BTN dengan
nilai rata-rata 1,8%. Hal ini mengindikasikan bahwa manajemen UUS masing
kurang memaksimalkan ekuitas yang ada untuk menghasilkan laba.
Rata-rata nilai ROE yang diperoleh masing-masing UUS masih tergolong
dalam peringkat kurang sehat, hal ini menunjukkan bahwa tingkat pengembalian
kepada para pemegang saham masih terbilang rendah, nilai ROE tertinggi hanya
9% yang diperoleh oleh UUS BTN, hasil ini masih berada dibawah standar yang
ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu 12%. Jika UUS tidak meningkatkan kualitas
manajemennya maka para investor akan menarik modalnya.
52
D. Hasil Perhitungan Value added Intellectual Capital (VAIC) Unit Usaha
Syariah Triwulan I 2009- Triwulan III 2013
Berikut ini adalah tabel yang menggambarkan nilai VAIC Unit Usaha
Syariah sampel pertahun.
Tabel 4.3
Nilai VAIC UUS tahun 2009
Tahun VAIC
UUS DKI UUS CIMB UUS BTN
Kuartal I 5,36426 10,57899 2,23866
Kuartal II 4,00350 10,61680 5,03478
Kuartal III 4,13138 9,16842 5,69467
Kuartal IV 4,74306 8,07037 5,65150
Rata-rata 4,560549 9,608642
4,65490
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2009 UUS CIMB
mendapatkan nilai VAIC tertinggi jika dibandingkan dengan UUS yang lainnya
dengan nilai rata-rata sebesar 9,6 dan masuk dalam kategori Top performers. Hal
ini menggambarkan bahwa UUS CIMB sangat efisien dalam menggunakan
sumber daya berwujud seperti aset fisik dan aset tidak berwujud seperti
kemampuan karyawan dalam melayani nasabah serta memberikan inovasi
terhadap pelayanan dan produk yang ditawarkan sehingga dapat untuk
menciptakan nilai bagi perusahaan berupa keuntungan selain itu. sedangkan UUS
DKI dan UUS BTN masing-masing mendapatkan nilai rata-rata VAIC tahun 2009
53
adalah 4,56 dan 4,65. Nilai ini membuat UUS tersebut masuk dalam kategori
Good performers.
Tabel 4.4
Nilai VAIC UUS tahun 2010
Tahun VAIC
UUS DKI UUS CIMB UUS BTN
Kuartal I 3,51419
2,61865
3,54026
Kuartal II 3,32501
2,34792
3,41212
Kuartal III 2,95213
2,33211
3,02095
Kuartal IV 2,80749
1,99843
3,43561
Rata-rata 3,149702 2,324277
3,35224
Dari tabel diatas bisa diketahui bahwa nilai VAIC semua UUS mengalami
penurunan jika dibandingan dengan nilai VAIC pada tahun 2009. Penurunan
paling tinggi terjadi pada UUS CIMB dimana pada tahun 2009 masuk kedalam
kategori Top performers dengan rata-rata nilai VAIC 9,6 dan pada tahun 2010
menjadi kategori Bad performers dengan nilai rata-rata VAIC 2,3 hal ini
disebabkan oleh terjadinya peningkatan beban tetapi tidak diimbangi dengan
bertambahnya pendapatan selain itu sumber daya manusia yang dimiliki tidak
efektif dan efisien dalam memberikan kontribusi kepada perusahaan ini dapat
dilihat dari beban personalia yang tinggi tetapi hanya menghasilkan pendapatan
yang minim. Sedangkan untuk UUS DKI dan UUS BTN juga mengalami
54
penurunan tetapi tidak signifikan, mereka hanya mengalami penurunan satu
kategori yang pada tahun 2009 berada pada kategori Good performers sedangkan
pada tahun 2010 turun menjadi kategori Common performers.
Tabel 4.5
Nilai VAIC UUS tahun 2011
Tahun VAIC
UUS DKI UUS CIMB UUS BTN
Kuartal I 3,35563
2,76715
2,08322
Kuartal II 3,63179
2,71647
9,09463
Kuartal III 3,34208
3,02558
14,40898
Kuartal IV 4,89368
3,26478
8,24363
Rata-rata 3,805796 2,943496
8,45762
Pada tahun 2011 nilai VAIC UUS CIMB mengalami kenaikan tetapi tidak
terlalu signifikan, dengan kenaikan ini UUS CIMB naik satu kategori dari
kategori Bad performers menjadi Common performers dengan nilai rata-rata
VAIC 2,9. UUS mulai mengevaluasi kinerja tenaga kerja yang dimilikinya, hal
ini dapat dilihat dengan nilai VAIC yang mulai membaik dibandingkan tahun
lalu, para tenaga kerja mulai memberikan kontribusi yang cukup baik. Untuk
UUS DKI hanya mengalami peningkatan sedikit jika dibandingkan dengan nilai
VAIC pada tahun 2010 dan UUS DKI tetap berada dalam kategori Common
performers bersama dengan UUS CIMB. Sedangkan peningkatan yang cukup
55
signifikan terjadi pada UUS BTN. UUS BTN yang pada tahun 2010 masuk dalam
kategori Common performers naik dua kategori menjadi Top performers dengan
nilai rata-rata VAIC 8,4, ini merupakan prestasi yang membanggakan karena
UUS BTN mampu memaksimalkan sumberdaya berwujud dan tidak berwujud
yang dimilikinya sehingga dapat menciptakan suatu nilai tambah bagi
perusahaannya. UUS BTN dapat memaksimalkan biaya yang dikelurkan untuk
menghasilkan pendapatan yang maksimal, selain itu tenaga kerja yang dimiliki
juga memberikan kontribusi yang efektif kepada perusahaan baik dalam membuat
strategi baru ataupun dalam pelayanan kepada para nasabah sehingga reputasi
UUS BTN menjadi sangat baik.
Tabel 4.6
Nilai VAIC UUS tahun 2012
Tahun VAIC
UUS DKI UUS CIMB UUS BTN
Kuartal I 5,48168
3,37400
8,63808
Kuartal II 6,71710
4,24504
7,18205
Kuartal III 1,45346
4,40395
5,86623
Kuartal IV 2,95300
4,74912
6,76510
Rata-rata 4,15131 4,193025
7,11287
Pada tahun 2012 nilai rata-rata VAIC UUS DKI dan UUS CIMB
mengalami kenaikan yang cukup bagus, dengan kenaikan nilai VAIC ini maka
56
UUS DKI dan CIMB juga mengalami kenaikan kategori dari kategori Common
performers menjadi masuk dalam kategori Good performers, tetapi kedua UUS
tersebut masih berada dibawah UUS BTN yang masih memimpin dengan masuk
dalam kategori Top performers dengan nilai rata-rata VAIC 7,1.
Tabel 4.7
Nilai VAIC UUS tahun 2013
Tahun VAIC
UUS DKI UUS CIMB UUS BTN
Kuartal I 4,47392
4,84293
4,64456
Kuartal II 5,15423
4,35951
5,58800
Kuartal III 5,43722
4,98261
8,43419
Rata-rata 5,021793 4,728347
6,22225
Pada tahun 2013 semua UUS mengalami kenaikan nilai VAIC kecuali
UUS BTN yang harus mengalami penurunan nilai VAIC, meskipun harus
mengalami penurunan UUS BTN tetap berada dalam kategori Top performers.
UUS DKI dengan nilai rata-rata VAIC sebesar 5,02 naik satu kategori menjadi
kategori Top performers bersama dengan UUS BTN sedangkan untuk UUS
CIMB masih berada dalam kategori Good performers.
Dari tabel diatas dapat diketahui perubahan nilai VAIC dari masing-
masing UUS dan nilai VAIC tertinggi diraih oleh UUS BTN pada September
2011 dengan nilai VAIC 14,4 sedangkan nilai VAIC terendah diraih oleh UUS
57
DKI pada September 2012 dengan nilai VAIC 1,45. Untuk mengetahui lebih jelas
mengenai perubahan dan perbandingan nilai VAIC antar Unit Usaha Syariah
maka dapat dilihat melalui tabel dan grafik yang menggambarkan nilai VAIC
dalam 19 triwulan secara keseluruhan. Berikut adalah tabel dan grafik yang
menggambarkan perubahan nilai VAIC dari masing-masing UUS secara
keseluruhan.
Tabel 4.8
Nilai VAIC keseluruhan
Tahun
VAIC
UUS BTN UUS DKI UUS CIMB
Maret 2009 2,23866 5,36426 10,57899
Juni 2009 5,03478 4,00350 10,61680
September 2009 5,69467 4,13138 9,16842
Desember 2009 5,65150 4,74306 8,07037
Maret 2010 3,54026 3,51419 2,61865
Juni 2010 3,41212 3,32501 2,34792
September 2010 3,02095 2,95213 2,33211
Desember 2010 3,43561 2,80749 1,99834
Maret 2011 2,08322 3,35563 2,76715
juni 2011 9,09463 3,63179 2,71647
September 2011 14,40898 3,34208 3,02558
Desember 2011 8,24363 4,89368 3,25478
Maret 2012 8,63808 5,48168 3,37400
Juni 2012 7,18205 6,71710 4,24504
September 2012 5,86623 1,45346 4,40395
Desember 2012 6,76510 2,95300 4,74912
Maret 2013 4,64456 4,47392 4,84293
Juni 2013 5,58800 5,15423 4,35951
September 2013 8,43419 5,43722 4,98261
Rata-rata 5,94617 4,09131 4,76067
58
Dari tabel diatas menggambarkan secara keseluruhan nilai rata-rata VAIC
selama periode maret 2009-september 2013. Dari periode yang tersebut nilai rata-
rata VAIC UUS Bank BTN berada pada posisi top performers, sedangkan UUS
Bank DKI dan UUS Bank CIMB berada pada posisi good performers.
Gambar 4.1
Grafik Nilai VAIC keseluruhan UUS dalam sampel
Penggunaan model Pulic (VAIC) menunjukkan bagaimana kemampuan
perusahaan dalam mengelola dan memaksimalkan kekayaan intelektualnya untuk
menciptakan nilai (value creation) bagi perusahaan. Dari grafik diatas dapat
dilihat bahwa nilai VAIC Unit Usaha Syariah setiap triwulan mengalami kenaikan
dan penurunan, hanya UUS BTN yang memiliki nilai VAIC dengan trend
59
cenderung terus naik setiap triwulan, sedangkan nilai VAIC UUS lain cenderung
stabil. Secara keseluruhan VAIC Bank BTN lebih efisien dalam menggunakan
seluruh sumber daya yang dimilikinya dalam penciptaan nilai bagi perusahaan.
Pada UUS BTN, nilai VAIC unit syariah ini pada tahun 2009 dan 2010
tidak terlalu memuaskan karena hanya mendapatkan nilai dibawah 5. Hal ini
disebabkan oleh kurang efektifnya tenaga kerja dalam mengelola aset dan modal
untuk menghasilnya pendapatan bagi perusahaan, selain itu UUS BTN kurang
memperhatikan latar belakang pendidikan serta kurangnya investasi dalam
pengembangan tenaga kerja sehingga kemampuan para tenaga kerja dalam
membuat strategi, inovasi dan kemampuan memahami tentang perbankan syariah
menjadi terbatas. Sedangkan pada tahun 2011 sampai 2013 UUS BTN selalu
mendapatkan predikat top performers, UUS BTN mulai melakukan
pengembangan terhadap kemampuan tenaga kerja karena dianggap sangat
bermanfaat bagi perusahaan, sementara itu teknologi , jaringan dan hal lainnya
yang mendukung kegiatan operasional juga ditingkatkan sehingga kinerja tenaga
kerja semakin efisien dan efektif.
Pada UUS CIMB, nilai VAIC unit usaha syariah ini pada tahun 2009
mendapatkan nilai tertinggi tetapi pada tahun 2010 mengalami penurunan nilai
VAIC yang sangat drastis, hal ini disebabkan oleh tidak efisiennya manejemen
dalam mengelola dana yang ada untuk menghasilkan input bagi perusahaan,
beban personalia yang tinggi juga tidak berbanding lurus dengan kinerja tenaga
60
kerja yang dimiliki, ada indikasi bahwa gaji dan tunjangan yang diberikan belum
memotivasi karyawan untuk bekerja secara maksimal.
Pada UUS DKI, nilai VAIC pada unit usaha syariah ini terlihat stabil dari
tahun 2009 sampai tahun 2013. Penurunan nilai VAIC paling signifikan hanya
terjadi pada september 2012 hal ini terjadi karena beban yang ditanggung pada
september 2012 sangat tinggi. Beban operasional yang tinggi belum bisa
dimanfaatkan dengan baik untuk menghasilkan pendapatan yang maksimal.
Beban operasional yang tinggi jika tidak diikuti dengan kemampuan tenaga kerja
untuk memaksimalnya hal ini akan berdampak pada keuntungan yang didapat
oleh perusahaan dan jika hal ini terjadi secara terus-menerus akan membuat para
investor memilih untuk menginvestasikan dananya di tempat lain.
Untuk dapat meningkatkan nilai VAIC maka perusahaan harus
meningkatkan sumber dayanya. Berdasarkan resource based theory, sumber daya
yang dimiliki oleh perusahaan merupakan suatu keunggulan yang membuat
perusahaan dapat bersaing secara kompetitif. Salah satu sumber daya yang dapat
memberikan keunggulan adalah modal intelektual, intelektual setiap orang
berbeda, dari keberagaman intelektual akan memberikan banyak ide, inovasi,
kreatifitas dan strategi baru yang dapat menciptakan suatu nilai yang dapat berupa
peningkatan reputasi dan keuntungan.
Selain itu dengan penggunaan modal intelektual yang baik akan membuat
penggunaan sumber daya lain lebih efisien dan lebih efektif, seperti penggunaan
teknologi, sistem operasional perusahaan dan infrasturktur lain. jika sumber daya
61
ini dapat digunakan dengan efektif maka akan memperkecil biaya yang
digunakan.
E. Analisis Statistik
1. Uji Stastistik Deskriptif
Tabel 4.9 Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
VAIC 57 1.45346 14.40890 4.9328893E0 2.53885383
ROA 57 -.01052 .04770 .0134275 .00956601
ROE 57 -.01994 .08540 .0220561 .01929250
Valid N (listwise) 57
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2014
Tabel diatas menunjukkan statistik deskriptif masing-masing
penelitian. Total modal intelektual secara keseluruhan (VAIC) yang
merupakan gabungan dari Value Added Capital Employed (VACA), Value
Added Human Capital (VAHU) dan Structural Capital Value Added (STVA)
menunjukkan nilai rata-rata VAIC sebesar 4,932. Nilai VAIC terkecil sebesar
1,453 dan nilai VAIC tertinggi adalah 14,408.
Ukuran kinerja perusahaan diukur dengan menggunakan proksi Return
on Asset (ROA). Untuk variabel ROA, hasil penelitian dengan sampel
penelitian laporan keuangan triwulan Unit Usaha Syariah (UUS) dari maret
2009- september 2013 diperoleh nilai rata-rata ROA sebesar 0,134. Nilai
ROA terkecil sebesar -0,01052 atau rugi sebesar 1,05% dari total aset
62
perusahaan dan nilai ROA terbesar adalah 0,0477 atau memperoleh laba
sebesar 4,77% dari total aset perusahaan.
Nilai rata-rata ROE sebesar 0,22 atau perusahaan sampel mampu
memperoleh laba dari total penjualan perusahaan sebesar 22%. Nilai terbesar
ROE adalah 0,854 atau memperoleh laba sebesar 85,4% dari total penjualan
dan nilai ROE terkecil sebesar 0,199 atau rugi sebesar 19,9% dari total
penjualan.
2. Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel-variabel dalam
penelitian ini mempunyai distribusi data yang normal atau tidak normal. Uji
normalitas ini untuk menentukan alat uji statistik yang dapat digunakan dalam
pengujian hipotesis, apakah menggunakan alat uji statistik parametrik atau non
parametrik. Untuk melihat data yang terdistribusi secara normal atau tidak, maka
dilakukan uji normalitas dengan metode one sample kolmogorov-smirnov dengan
ketentuan pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas:
Hipotesa:
Jika Sig > 0,05 maka Ho berdistribusi normal
Jika Sig < 0,05 maka Ho berdistribusi tidak normal
Berikut ini adalah hasil pengujian normalitas:
63
Tabel 4.10 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
ROADKI ROACIMB ROEBTN ROEDKI
N 19 19 19 19
Normal Parametersa Mean .01801 .01288 .01052 .02343
Std. Deviation .011540 .009260 .008211 .016338
Most Extreme Differences Absolute .139 .243 .195 .158
Positive .139 .243 .195 .158
Negative -.070 -.143 -.131 -.092
Kolmogorov-Smirnov Z .604 1.060 .851 .689
Asymp. Sig. (2-tailed) .859 .211 .464 .730
Sumber: Data diolah, 2014
Dari hasil pengujian normalitas diatas maka dapat dilihat bahwa variabel-
variabel yang digunakan semuanya berdistribusi normal dikarenakan nilai Sig.
dari masing-masing variabel tersebut lebih besar dari 0,05 (p>0,05).
VAICBTN VAICDKI VAICCIMB ROABTN ROECIMB
N 19 19 19 19 19
Normal Parametersa Mean 5.94617 4.09131 4.76120 .00939 .03223
Std. Deviation 2.990641E
0
1.248283
E0 2.772896 .005113 .023914
Most Extreme
Differences
Absolute .142 .117 .258 .161 .166
Positive .142 .117 .258 .161 .166
Negative -.098 -.099 -.160 -.121 -.117
Kolmogorov-Smirnov Z .620 .511 1.123 .701 .724
Asymp. Sig. (2-tailed) .837 .956 .160 .709 .670
a. Test distribution is Normal.
64
F. Analisis Regresi UUS Bank BTN
1. Uji ROA UUS Bank BTN
Tabel 4.11
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .566a .320 .280 .00433714
a. Predictors: (Constant), VAICBTN
Dari tabel diatas nilai R menunjukkan korelasi (hubungan) antara variabel
VAIC terhadap ROA. Besarnya hubungan tersebut adalah 56,6%. hubungan
tersebut dapat dikatakan sedang.
Sedangkan adjusted R square menunjukkan nilai koefisien determinasi
sebesar 28% artinya variabel Y (ROA) dapat dijelaskan atau dipengaruhi oleh
variabel X (VAIC) sebesar 28%. Dengan demikian sisanya 72% dipengaruhi oleh
variabel lainnya.
VAIC hanya dapat menjelaskan ROA sebesar 28% karena dalam
perusahaan perbankan modal intelektual belum digunakan dengan maksimal,
karena dalam perbankan masih banyak tenaga kerja yang kemampuan
intelektualnya tidak sesuai dengan posisinya dalam perbankan tersebut. Hal ini
mengakibatkan tidak adanya strategi, inovasi dan kreatifitas yang dapat
diciptakan untuk mendukung kinerja perbankan tersebut. Menurut teori sumber
65
daya, kemampuan intelektual merupakan sumber daya yang unik yang dapat
memberikan suatu karakter kepada perusahaan.
Berdasarkan hasil pengujian regresi diatas membuktikan bahwa modal
intelektual dapat memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan sehingga
dapat meningkatkan laba. Kombinasi dari kemampuan, keahlian dan pengetahuan
karyawan digunakan dengan baik sehingga proses operasional, proses organisasi
dan teknologi juga dapat digunakan dengan efektif dan efisien sehingga dapat
menghasilkan laba bagi perusahaan.
Tabel 4.12
Hasil Uji Statistik t (Uji t)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .004 .002 1.609 .126
VAICBTN .001 .000 .566 2.830 .012
a. Dependent Variable: ROABTN
Berdasarkan hasil yang diperoleh maka dapat dibuat persamaan regresi
sebagai berikut:
Y= 0,004 + 0,001x
Dimana:
Y= ROA
X= VAIC
66
Angka konstanta sebesar 0,004 menyatakan bahwa jika tidak ada VAIC
maka ROA sebesar 0,004. Sedangkan nilai koefisien regresi sebesar 0,001
menyatakan bahwa setiap kenaikan 1 nilai VAIC maka akan menaikkan nilai
ROA sebesar 0,001. Hal ini menunjukkan bahwa kenaikan VAIC berbanding
lurus dengan ROA.
Berdasarkan hasil pengujian VAIC diatas dapat diketahui bahwa variabel
VAIC memiliki nilai signifikansi sebesar 0,012 < 0,05, berdasarkan hasil uji
hipotesis menunjukkan bahwa intellectual capital berpengaruh signifikan
terhadap ROA.
2. Uji ROE UUS Bank BTN
Tabel 4.13
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .505a .255 .211 .007294
a. Predictors: (Constant), VAICBTN
Dari tabel diatas nilai R menunjukkan korelasi (hubungan) antara variabel
VAIC terhadap ROE. Besarnya hubungan tersebut adalah 50,5%. hubungan
tersebut dapat dikatakan sedang.
Sedangkan adjusted R square menunjukkan nilai koefisien determinasi
sebesar 21,1% artinya variabel Y (ROE) dapat dijelaskan atau dipengaruhi oleh
67
variabel X (VAIC) sebesar 21,1%. Dengan demikian sisanya 79,9% dipengaruhi
oleh variabel lainnya.
VAIC hanya dapat menjelaskan ROE sebesar 21,1% karena dalam
perusahaan perbankan modal intelektual belum digunakan dengan maksimal,
karena dalam perbankan masih banyak tenaga kerja yang kemampuan
intelektualnya tidak sesuai dengan posisinya dalam perbankan tersebut. Hal ini
mengakibatkan tidak adanya strategi, inovasi dan kreatifitas yang dapat
diciptakan untuk mendukung kinerja perbankan tersebut. Menurut teori sumber
daya, kemampuan intelektual merupakan sumber daya yang unik yang dapat
memberikan suatu karakter kepada perusahaan.
Berdasarkan hasil pengujian regresi diatas membuktikan bahwa modal
intelektual dapat memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan sehingga
dapat meningkatkan laba. Kombinasi dari kemampuan, keahlian dan pengetahuan
karyawan digunakan dengan baik sehingga proses operasional, proses organisasi
dan teknologi juga dapat digunakan dengan efektif dan efisien sehingga dapat
menghasilkan laba bagi perusahaan.
68
Tabel 4.14
Hasil Uji statistik t (Uji t)
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .002 .004 .598 .558
VAICBTN .001 .001 .505 2.411 .028
a. Dependent Variable: ROEBTN
Berdasarkan hasil yang diperoleh maka dapat dibuat persamaan regresi
sebagai berikut:
Y= 0,002 + 0,001x
Dimana:
Y= ROE
X= VAIC
Angka konstanta sebesar 0,002 menyatakan bahwa jika tidak ada VAIC
maka ROE sebesar 0,002. Sedangkan nilai koefisien regresi sebesar 0,001
menyatakan bahwa setiap kenaikan 1 nilai VAIC maka akan menaikkan nilai
ROE sebesar 0,001. Hal ini menunjukkan bahwa kenaikan VAIC berbanding
lurus dengan ROE.
Berdasarkan hasil pengujian VAIC diatas dapat diketahui bahwa variabel
VAIC memiliki nilai signifikansi sebesar 0,028 < 0,05, berdasarkan hasil uji
69
hipotesis menunjukkan bahwa intellectual capital berpengaruh signifikan
terhadap ROA.
G. Analisis Regresi UUS Bank DKI
1. Uji ROA UUS Bank DKI
Tabel 4.15
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .406a .165 .116 .01085106
a. Predictors: (Constant), VAICDKI
Dari tabel diatas nilai R menunjukkan korelasi (hubungan) antara variabel
VAIC terhadap ROA. Besarnya hubungan tersebut adalah 0,406 atau 40,6%.
hubungan tersebut dapat dikatakan sedang.
Sedangkan adjusted R square menunjukkan nilai koefisien determinasi
sebesar 0,116 atau 11,6% artinya variabel Y (ROA) dapat dijelaskan atau
dipengaruhi oleh variabel X (VAIC) sebesar 11,6%. Dengan demikian sisanya
88,4% dipengaruhi oleh variabel lainnya.
VAIC hanya dapat menjelaskan ROA sebesar 11,6% karena Unit Usaha
Syariah masih tergolong baru dalam dunia perbankan syariah dan pada Unit
Usaha Syariah masih banyak tenaga kerja yang kemampuan intelektualnya tidak
sesuai dengan posisinya dalam perbankan tersebut. Hal ini mengakibatkan tidak
70
adanya strategi, inovasi dan kreatifitas yang dapat diciptakan untuk mendukung
kinerja perbankan tersebut.
Tabel 4.16
Hasil Uji Statistik t (Uji t)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .003 .009 .303 .766
VAICDKI .004 .002 .406 1.832 .084
a. Dependent Variable: ROADKI
Berdasarkan hasil yang diperoleh maka dapat dibuat persamaan regresi
sebagai berikut:
Y= 0,003 + 0,004x
Dimana:
Y= ROA
X= VAIC
Angka konstanta sebesar 0,003 menyatakan bahwa jika tidak ada VAIC
maka ROA sebesar 0,003. Sedangkan nilai koefisien regresi sebesar 0,004
menyatakan bahwa setiap kenaikan 1 nilai VAIC maka akan menaikkan nilai
ROA sebesar 0,004. Hal ini menunjukkan bahwa kenaikan VAIC berbanding
lurus dengan ROA.
71
Berdasarkan hasil pengujian VAIC diatas dapat diketahui bahwa variabel
VAIC memiliki nilai signifikansi sebesar 0,084 > 0,05. berdasarkan hasil uji
hipotesis menunjukkan bahwa intellectual capital tidak berpengaruh signifikan
terhadap ROA.
2. Uji ROE UUS Bank DKI
Tabel 4.17
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .525a .276 .233 .01430574
a. Predictors: (Constant), VAICDKI
Dari tabel diatas nilai R menunjukkan korelasi (hubungan) antara variabel
VAIC terhadap ROE. Besarnya hubungan tersebut adalah 52,5%. hubungan
tersebut dapat dikatakan sedang.
Sedangkan adjusted R square menunjukkan nilai koefisien determinasi
sebesar 0,233 atau 23,3% artinya variabel Y (ROE) dapat dijelaskan atau
dipengaruhi oleh variabel X (VAIC) sebesar 23,3%. Dengan demikian sisanya
76,7% dipengaruhi oleh variabel lainnya.
72
VAIC hanya dapat menjelaskan ROE sebesar 23,3% karena Unit Usaha
Syariah masih tergolong baru dalam dunia perbankan syariah dan pada Unit
Usaha Syariah masih banyak tenaga kerja yang merupakan karyawan konversi
dari Bank konvensional sehingga pengetahuan mereka tentang perbankan syariah
masih minim. Hal ini mengakibatkan tidak adanya strategi, inovasi dan kreatifitas
yang dapat diciptakan untuk mendukung kinerja perbankan tersebut. Menurut
teori sumber daya, kemampuan intelektual merupakan sumber daya yang unik
yang dapat memberikan suatu karakter kepada perusahaan. Selain itu proses
organisasi dan sistem operasi pada Unit Usaha syariah dalam menunjang kinerja
karyawan juga minim.
Tabel 4.18
Hasil Uji Statistik t (Uji t)
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -.005 .012 -.408 .689
VAICDKI .007 .003 .525 2.545 .021
a. Dependent Variable: ROEDKI
Berdasarkan hasil yang diperoleh maka dapat dibuat persamaan regresi
sebagai berikut:
Y= -0,005 + 0,007x
Dimana:
Y= ROE
X= VAIC
73
Angka konstanta sebesar 0,005 menyatakan bahwa jika tidak ada VAIC
maka ROE sebesar -0,005. Sedangkan nilai koefisien regresi sebesar 0,007
menyatakan bahwa setiap kenaikan 1% VAIC maka akan menaikkan nilai ROE
sebesar 0,007%. Hal ini menunjukkan bahwa kenaikan VAIC berbanding lurus
dengan ROE.
Berdasarkan hasil pengujian VAIC diatas dapat diketahui bahwa variabel
VAIC memiliki nilai signifikansi sebesar 0,021 < 0,05. berdasarkan hasil uji
hipotesis menunjukkan bahwa intellectual capital berpengaruh signifikan
terhadap ROE.
H. Analisis Regresi UUS Bank CIMB
1. Uji ROA UUS Bank CIMB
Tabel 4.19
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .753a .566 .541 .00627501
a. Predictors: (Constant), VAICCIMB
Dari tabel diatas nilai R menunjukkan korelasi (hubungan) anta variabel
VAIC terhadap ROA. Besarnya hubungan tersebut adalah 0,753 atau 75,3%.
Sehingga hubungan tersebut dapat dikatakan kuat.
74
Sedangkan adjusted R square menunjukkan nilai koefisien determinasi
sebesar 0,541 atau 54,1% artinya variabel Y (ROA) dapat dijelaskan atau
dipengaruhi oleh variabel X (VAIC) sebesar 54,1%. Dengan demikian sisanya
45,9% dipengaruhi oleh variabel lainnya.
VAIC dapat menjelaskan ROA sebesar 54,1% ini berarti pada UUS
CIMB, modal intelektual digunakan dengan efektif. Modal intelektual mencakup
semua pengetahuan, struktur organisasi, struktur operasional, infrastruktur,
teknologi , kekayaan intelektual, hubungan dengan nasabah dan kemampuan
karyawan yang dapat digunakan untuk menciptakan nilai tambah bagi perusahaan
serta memberikan keunggulan kompetitif secara berkelanjutan karena modal
intelektual merupakan sumber daya yang langka, tidak dapat ditiru, dan tidak
dapat diganti oleh sumber daya. Modal intelektual yang digunakan dengan efektif
dan efisien akan memicu penggunaan sumber daya lainnya dengan efektif.
Tabel 4.20
Hasil Uji Statistik t (Uji t)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .001 .003 .313 .758
VAICCIMB .003 .001 .753 4.711 .000
a. Dependent Variable: ROACIMB
75
Berdasarkan hasil yang diperoleh maka dapat dibuat persamaan
regresi sebagai berikut:
Y= 0,001 + 0,003x
Dimana:
Y= ROA
X= VAIC
Angka konstanta sebesar 0,001 menyatakan bahwa jika tidak ada
VAIC maka ROA sebesar 0,001. Sedangkan nilai koefisien regresi sebesar
0,003 menyatakan bahwa setiap kenaikan 1% VAIC maka akan menaikkan
nilai ROA sebesar 0,003%. Hal ini menunjukkan bahwa kenaikan VAIC
berbanding lurus dengan ROA.
Berdasarkan hasil pengujian VAIC diatas dapat diketahui bahwa
variabel VAIC memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. berdasarkan
hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa intellectual capital berpengaruh
signifikan terhadap ROA. Dari variabel pembentuk VAIC, yang paling
berpengaruh secara signifikan adalah variabel VAHU. Hal ini
mengindikasikan bahwa UUS Bank CIMB lebih mengutamakan kemampuan
karyawannya dalam menghasilkan nilai tambah terhadap perusahaan.
karyawan yang memiliki pengetahuan dan keahlian yang baik akan mampu
menggunakan sumber daya lain secara efektif dan efisien, selain itu karyawan
juga dapat membangun hubungan baik dengan nasabah sehingga akan
memberikan reputasi baik bagi perusahaan. Karyawan juga dapat membuat
76
sebuah ide-ide kreatif serta strategi baru agar perusahaan dapat terus bersaing
dalam menghasilkan laba.
2. Uji ROE UUS Bank CIMB
Tabel 4.21
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .076a .006 -.053 .02453547
a. Predictors: (Constant), VAICCIMB
Dari tabel diatas nilai R menunjukkan korelasi (hubungan) anta
variabel VAIC terhadap ROA. Besarnya hubungan tersebut adalah 0,076
Sehingga hubungan tersebut dapat dikatakan sangat lemah.
Sedangkan adjusted R square menunjukkan nilai koefisien
determinasi sebesar -0,53 atau dianggap 0 (nol) ini berarti variabel artinya
variabel Y (ROA) sama sekali tidak dapat dijelaskan oleh variabel X (VAIC).
Hal ini bisa terjadi karena data yang digunakan sedikit.
77
Tabel 4.22
Hasil Uji Statistik t ( Uji t)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .029 .011 2.549 .021
VAICCIMB .001 .002 .076 .316 .756
a. Dependent Variable: ROECIMB
Berdasarkan hasil yang diperoleh maka dapat dibuat persamaan
regresi sebagai berikut:
Y= 0,029 + 0,001x
Dimana:
Y= ROE
X= VAIC
Angka konstanta sebesar 0,029 menyatakan bahwa jika tidak ada
VAIC maka ROE sebesar 0,029. Sedangkan nilai koefisien regresi sebesar
0,001 menyatakan bahwa setiap kenaikan 1% VAIC maka akan menaikkan
nilai ROE sebesar 0,001. Hal ini menunjukkan bahwa kenaikan VAIC
berbanding lurus dengan ROE.
Berdasarkan hasil pengujian VAIC diatas dapat diketahui bahwa
variabel VAIC memiliki nilai signifikansi sebesar 0,756 > 0,05. berdasarkan
78
hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa intellectual capital tidak berpengaruh
signifikan terhadap ROE.
I. Uji Beda Sampel
Tabel 4.22
Uji Levene test
Test of Homogeneity of Variances
VAIC
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.616 2 54 .208
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai signifikansi dari levene test
adalah 0,208 > 0,05. Hal ini menandakan bahwa sampel yang digunakan
memiliki variansi yang sama.
Tabel 4.23
Uji One Way Anova
ANOVA
VAIC
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 20.511 2 10.255 1.626 .206
Within Groups 340.487 54 6.305
Total 360.998 56
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa nilai signifikansi uji one
way anova adalah 2,06. Pada tabel uji F untuk jumlah observasi (19-3) = 16,
jumlah variabel (3-1) = 2. Maka diperoleh hasil untuk F tabel sebesar 3,634.
Sehingga pada model persamaan regresi nilai Ftabel > F hitung . maka Ho ditolak
79
dan Ha diterima, berarti dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan
antara rata-rata sampel yang digunakan.
J. Pembahasan
Dari hasil perhitungan SPSS, berdasarkan penelitian yang dilakukan
terhadap 3 Unit Usaha Syariah. Adapun hasil uji hipotesis masing-masing Bank
Umum Syariah sebagai berikut:
1. Unit Usaha Syariah Bank BTN menunjukkan bahwa variabel intellectual
capital yang diproksikan dengan VAIC berpengaruh signifikan terhadap
ROA. Dapat dilihat dari nilai signifikansi VAIC terhadap ROA sebesar 0,12 <
0,05. Pada Unit Usaha Syariah Bank BTN VAIC juga berpengaruh signifikan
terhadap ROE, dapat dilihat dari nilai signifikansi VAIC terhadap ROE
sebesar 0,028 < 0,005.
2. Unit Usaha Syariah Bank DKI menunjukkan bahwa variabel intellectual
capital yang diproksikan dengan VAIC tidak berpengaruh signifikan terhadap
ROA. Dapat dilihat dari nilai signifikansi VAIC terhadap ROA 0,084 > 0,05.
Pada Unit Usaha Syariah Bank DKI, VAIC berpengaruh signifikan terhadap
ROE, dapat dilihat dari nilai signifikansi VAIC terhadap ROE sebesar 0,021 <
0,005.
3. Unit Usaha Syariah Bank CIMB menunjukkan bahwa variabel intellectual
capital yang diproksikan dengan VAIC berpengaruh signifikan terhadap
ROA. Dapat dilihat nilai signifikansi VAIC terhadap ROA 0,000 < 0,05. Pada
Unit Usaha Syariah Bank BTN VAIC tidak berpengaruh signifikan terhadap
80
ROE, dapat dilihat dari nilai signifikansi VAIC terhadap ROE sebesar 0,756 >
0,005.
Hasil penelitian ini pada Unit Usaha Syariah yang diteliti menunjukkan
bahwa intellectual capital (VAIC) berpengaruh terhadap profitabilitas. Hal ini
karena intellectual capital merupakan sebuah pengetahuan yang dapat membantu
perusahaan dalam mempelajari keadaan pasar, membuat strategi baru dan
menciptakan suatu produk inovatif. Dengan mempelajari keadaan pasar maka
perusahaan dapat menentukan strategi dan produk seperti apa yang akan dapat
menarik konsumen sehingga dapat meningkatkan penjualan, penjualan yang
meningkat maka akan berdampak pada laba yang didapatkan.
Pada perusahaan yang mampu memelihara, mengembangkan,
memperbaharui dan memanfaatkan intellectual capitalnya maka akan memiliki
kemampuan untuk menciptakan nilai yang dapat meningkatkan kekayaannya.
Intellectual adalah seluruh potensi yang dimiliki perusahaan berupa karyawan
yang berkompeten, asset fisik maupun sistem organisasi dan sistem informasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Unit Usaha Syariah telah
menggunakan asset berwujud dan tidak berwujudnya secara efektif dan efisien.
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa intellectual capital pada Unit Usaha
Syariah dapat menciptakan nilai tambah terhadap perusahaan yaitu meningkatkan
profitabilitas perusahaan.
81
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Hasil analisis pada UUS Bank BTN menunjukkan bahwa intellectual capital
secara keseluruhan berpengaruh terhadap ROA dan ROE. Semakin baik nilai
dan penggunaan modal intelektual juga akan semakin meningkatkan kinerja
perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan koefisien determinasi
(adjusted R2) pada ROA sebesar 28%, angka tersebut menandakan bahwa
besarnya kontribusi pengaruh intellectual capital terhadap ROA sebesar 28%
dan berdasarkan hasil uji statistik t pada UUS bank BTN menunjukkan bahwa
intellectual capital berpengaruh signifikan terhadap ROA. Dapat dilihat dari
nilai signifikansinya yaitu sebesar 0,012. Sedangkan perhitungan koefisien
determinasi pada (adjusted R2) pada ROE sebesar 21,1%, angka tersebut
menandakan bahwa besarnya kontribusi pengaruh intellectual capital terhadap
ROE sebesar 21,1% dan berdasarkan hasil uji statistik t pada UUS bank BTN
menunjukkan bahwa intellectual capital berpengaruh signifikan terhadap
ROE. Dapat dilihat dari nilai signifikansinya yaitu sebesar 0,028
2. Hasil analisis pada UUS Bank DKI menunjukkan bahwa intellectual capital
secara keseluruhan berpengaruh terhadap ROA. Semakin baik nilai dan
penggunaan modal intelektual juga akan semakin meningkatkan kinerja
perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan koefisien determinasi
82
(adjusted R2) sebesar 11,6%, angka tersebut menandakan bahwa besarnya
kontribusi pengaruh intellectual capital terhadap profitabilitas sebesar 28%
dan berdasarkan hasil uji statistik t pada UUS Bank DKI menunjukkan bahwa
intellectual capital tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA. Dapat dilihat
dari nilai signifikansinya yaitu sebesar 0,084. Sedangkan perhitungan
koefisien determinasi pada (adjusted R2) pada ROE sebesar 23,3%, angka
tersebut menandakan bahwa besarnya kontribusi pengaruh intellectual capital
terhadap ROE sebesar 23,3% dan berdasarkan hasil uji statistik t pada UUS
bank DKI menunjukkan bahwa intellectual capital berpengaruh signifikan
terhadap ROE. Dapat dilihat dari nilai signifikansinya yaitu sebesar 0,021
3. Hasil analisis pada UUS Bank CIMB menunjukkan bahwa intellectual capital
secara keseluruhan berpengaruh terhadap ROA. Semakin baik nilai dan
penggunaan modal intelektual juga akan semakin meningkatkan kinerja
perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan koefisien determinasi
(adjusted R2) sebesar 54,1%, angka tersebut menandakan bahwa besarnya
kontribusi pengaruh intellectual capital terhadap profitabilitas sebesar 54,1%
dan berdasarkan hasil uji statistik t pada UUS Bank CIMB menunjukkan
bahwa intellectual capital berpengaruh signifikan terhadap ROA. Dapat
dilihat dari nilai signifikansinya yaitu sebesar 0,000. Sedangkan perhitungan
koefisien determinasi pada (adjusted R2) pada ROE sebesar -5,3% angka
tersebut menandakan bahwa intellectual capital tidak berpengaruh sama sekali
terhadap ROE dan berdasarkan hasil uji statistik t pada UUS Bank CIMB
83
menunjukkan bahwa intellectual capital berpengaruh signifikan terhadap
ROE. Dapat dilihat dari nilai signifikansinya yaitu sebesar 0,756
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan beberapa
keterbatasannya dapat disampaikan beberapa saran yang bisa menjadi masukan
bagi beberapa pihak, antara lain:
1. Bagi manajemen bank
Dari penelitian ini diharapkan agar manajemen perbankan dapat
memperhatikan pentingnya modal intelektual sebagai alat untuk meningkatkan
nilai perusahaan, karena modal intelektual memiliki karakteristik yang unik
dan dapat memberikan suatu keunggulan bagi perusahaan. Investasi dalam
pengembangan human capital merupakan suatu investasi yang penting karena
dapat meningkatkan produktivitas, human capital yang memiliki keahlian,
pengalaman dan pengetahuan yang tinggi dapat menguntungkan perusahaan
karena menjadi suatu modal yang potensial untuk terciptanyanya suatu nilai
bagi perusahaan.
2. Bagi nasabah bank/ masyarakat
Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan
rujukan bagi masyarakat untuk melihat kinerja unit usaha syariah agar
masyarakat dapat menentukan strategi investasi jangka pendek dan jangka
panjang, selain itu juga dapat melihat bagaimana bank mengelola modal
intelektualnya yang sebagai suatu keunggulan lainnya.
84
3. Bagi penelitian berikutnya
Bagi penelitian berikutnya sebaiknya menggunakan rentang waktu yang lebih
panjang dan objek penelitan yang lebih banyak serta menambah proksi
pengukuran kinerja lainnya agar dapat terlihat bagaimana gambaran yang
lebih menyeluruh pengaruh modal intelektual terhadap kinerja perusahaan.
85
DAFTAR PUSTAKA
Ainurridha,”Pengaruh Intellectual Capital terhadap Profitabilitas”. Skripsi S1
Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta,2014
Apriliani, Rizka. “Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan
Perbankan Syariah Di Indonesia”. Skripsi S1 Fakultas Ekonomi, Universitas
Diponegoro Semarang, 2011
Gandapradja, Permadi. Dasar dan Prinsip pengawasan Bank. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama. 2004
Harahap, Sofyan Safri. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 1998
Harahap, Sofyan Safri. Teori Akuntansi Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Bumi
Aksara. 2002
Ihyaul Ulum, Imam Ghozali dan Anis Chariri “Intellecutal Capital dan Kinerja
Keuangan Perusahaan: Suatu Analisis dengan Pendekatan Partial Least
Square”
Jumingan. Analisis laporan keuangan. Jakarta: PT. Bumi aksara. 2006
Kasmir. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo. 2008
Kasmir. Manajemen Perbankan. Jakarta: Raja Grafindo. 2007
Maski, Ghozali.”Intellectual Capital dan Kinerja Keuangan Perbankan (Pendekatan
Dinamis pada Panel Data)”, Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol.17, No.1.
Januari 2013
Munawir. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberti. 2004
Partiwi Dwi Astuti dan Arifin Sabeni, “Hubungan Intellectual Capital dan Business
Performance dengan Diamond Spesification: Sebuah Perspektif Akuntansi”.
SNA VIII, (September 2005)
86
Prasetya, Dimas Nurdy.”Analisis Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Islamicity
Financial Performance Index Bank Syariah Indonesia.” Skripsi S1 Fakultas
Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang, 2011
Rochaety, Ety, dkk. metodologi penelitian bisnis dengan aplikasi spss, edisi revisi.
Jakarta: Mitra Wacana Media, 2009.
Rubianti, Tita Sri. “Analisis Kinerja Keuangan Bank Pemerintah dengan
Menggunakan Metode CAMEL,” Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Ilmu
Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010
Sirait, Alfonsus. Pengantar Akuntansi Keuangan jilid 2. Jakarta: Erlangga. 1999.
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta , 1999.
Ulum, Ihyaul. Intellectual Capital Konsep dan Kajian Empiris.Yogyakarta: Graha
Ilmu. 2009.
Ulum, Ihyaul. “Resource-Based Theory”, artikel diakses pada 17 desember 2013 dari
http://ihyaul.staff.umm.ac.id/2013/05/resource-based-theory-rbt/.
Ulum, Ihyaul. “Value Added Intellectual Coefficient (VAIC™)”, artikel diakses pada
28 November 2013 dari http://ihyaul.staff.umm.ac.id/2010/03/value-added-
intellectual-coefficient-vaic%e2%84%a2/.
Utami, Aty.”Pengaruh Metode Pengukuran Intellectual Capital berbasis Pasar dan
Nilai Tambah terhadap Kinerja Pasar dan Kinerja Keuangan”. Skripsi S1
Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang, 2013.
Wibowo, Eko. “ Analisis Value Added Sebagai Indikator Intellectual Capital dan
konsekuensinya terhadap Kinerja Perbankan.” Skripsi S1 Fakultas Ekonomika
dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang, 2012.
Widiyaningrum, Ambar, “Modal Intelektual”, Jurnal Akuntansi dan Keuangan
Indonesia Departemen Akuntansi FEUI Vol. 1. 2004
www.bi.go.id/web/id/Peraturan/Perbankan/pbi_130111.htm.
www.bi.go.id/web/id/Statistik/Statistik+Perbankan/Statistik+Perbankan+Syariah/sps_
0613.htm.
1. Output Regresi UUS Bank BTN
a. ROA UUS Bank BTN
Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered
Variables Removed Method
1 VAICBTNa . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: ROABTN
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate
1 .566a .320 .280 .004337
a. Predictors: (Constant), VAICBTN
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression .000 1 .000 8.012 .012a
Residual .000 17 .000
Total .000 18
a. Predictors: (Constant), VAICBTN
b. Dependent Variable: ROABTN
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .004 .002 1.609 .126
VAICBTN .001 .000 .566 2.830 .012
a. Dependent Variable: ROABTN
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -.013 .022 -.606 .554
VACABTN .232 .044 .963 5.211 .000
VAHUBTN -.002 .001 -.655 -1.767 .097
STVABTN .031 .033 .348 .942 .361
a. Dependent Variable: ROABTN
b. ROE UUS Bank BTN
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .505a .255 .211 .007294
a. Predictors: (Constant), VAICBTN
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .002 .004 .598 .558
VAICBTN .001 .001 .505 2.411 .028
a. Dependent Variable: ROEBTN
2. Output Regresi UUS Bank DKI
a. ROA UUS Bank DKI
Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered
Variables Removed Method
1 VAICDKIa . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: ROADKI
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate
1 .406a .165 .116 .010851
a. Predictors: (Constant), VAICDKI
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression .000 1 .000 3.358 .084a
Residual .002 17 .000
Total .002 18
a. Predictors: (Constant), VAICDKI
b. Dependent Variable: ROADKI
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .003 .009 .303 .766
VAICDKI .004 .002 .406 1.832 .084
a. Dependent Variable: ROADKI
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -.017 .008 -2.074 .056
VACADKI .431 .075 .783 5.746 .000
VAHUDKI -.004 .003 -.391 -1.430 .173
STVADKI .047 .022 .580 2.161 .047
a. Dependent Variable: ROADKI
b. ROE UUS Bank DKI
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .525a .276 .233 .01430574
a. Predictors: (Constant), VAICDKI
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -.005 .012 -.408 .689
VAICDKI .007 .003 .525 2.545 .021
a. Dependent Variable: ROEDKI
3. Output Regresi UUS Bank CIMB
a. ROA UUS Bank CIMB
Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered
Variables Removed Method
1 VAICCIMBa . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: ROACIMB
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate
1 .753a .566 .541 .006275
a. Predictors: (Constant), VAICCIMB
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression .001 1 .001 22.197 .000a
Residual .001 17 .000
Total .002 18
a. Predictors: (Constant), VAICCIMB
b. Dependent Variable: ROACIMB
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .001 .003 .313 .758
VAICCIMB .003 .001 .753 4.711 .000
a. Dependent Variable: ROACIMB
Coefficients
a
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .008 .010 .765 .456
VACACIMB .092 .056 .334 1.658 .118
VAHUCIMB .004 .001 1.130 2.692 .017
STVACIMB -.023 .025 -.395 -.925 .370
a. Dependent Variable: ROACIMB
b. ROE UUS Bank CIMB
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .076a .006 -.053 .02453547
a. Predictors: (Constant), VAICCIMB
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .029 .011 2.549 .021
VAICCIMB .001 .002 .076 .316 .756
a. Dependent Variable: ROECIMB
4. Output Uji beda Sampel
Test of Homogeneity of Variances
VAIC
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.616 2 54 .208
ANOVA
VAIC
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 20.511 2 10.255 1.626 .206
Within Groups 340.487 54 6.305
Total 360.998 56
Perhitungan VAIC (Value Added Intellectual Coefficient) Unit Usaha Syariah Kuartal I 2009 – Kuartal III 2013
VAIC (Value Added Intellectual Capital) Kuartal I 2009
No. Nama
UUS OUT IN VA CE HC SC VACA VAHU STVA VAIC
1 BTN
50.458
42.960
7.498
2.563.121
4.181
3.317
0,00293
1,79335
0,44238
2,23866
2 DKI
23.404
11.897
11.507
609.311
2.521
8.986
0,01889
4,56446
0,78092
5,36426
3 CIMB
50.926
32.600
18.326
1.568.851
1.895
16.431
0,01168
9,67071
0,89660
10,57899
VAIC (Value Added Intellectual Capital) Kuartal II 2009
No. Nama
UUS OUT IN VA CE HC SC VACA VAHU STVA VAIC
1 BTN
130.951
94.061
36.890
2.564.395
8.669
28.221
0,01439
4,25539
0,76500
5,03478
2 DKI
61.754
44.100
17.654
612.246
5.383
12.271
0,02883
3,27958
0,69508
4,00350
3 CIMB
100.071
58.108
41.963
1.583.726
4.329
37.634
0,02650
9,69346
0,89684
10,61680
VAIC (Value Added Intellectual Capital) Kuartal III 2009
No. Nama
UUS OUT IN VA CE HC SC VACA VAHU STVA VAIC
1 BTN
198.181
129.953
68.228
2.269.592
14.010
54.218
0,03006
4,86995
0,79466
5,69467
2 DKI
88.915
61.010
27.905
619.499
8.251
19.654
0,04504
3,38201
0,70432
4,13138
3 CIMB
150.731
90.533
60.198
1.598.924
7.295
52.903
0,03765
8,25195
0,87882
9,16842
VAIC (Value Added Intellectual Capital) Kuartal IV 2009
No. Nama
UUS OUT IN VA CE HC SC VACA VAHU STVA VAIC
1 BTN
279.369
186.579
92.790
4.388.728
19.183
73.607
0,02114
4,83710
0,79326
5,65150
2 DKI
126.675
80.949
45.726
633.854
11.648
34.078
0,07214
3,92565
0,74527
4,74306
3 CIMB
205.006
126.916
78.090
1.613.201
10.904
67.186
0,04841
7,16159
0,86037
8,07037
VAIC (Value Added Intellectual Capital) Kuartal I 2010
No. Nama
UUS OUT IN VA CE HC SC VACA VAHU STVA VAIC
1 BTN
76.127
60.006
16.121
4.367.343
5.591
10.530
0,00369
2,88338
0,65319
3,54026
2 DKI
33.819
24.650
9.169
616.516
3.217
5.952
0,01487
2,85017
0,64914
3,51419
3 CIMB
61.897
50.524
11.373
1.558.265
5.442
5.931
0,00730
2,08986
0,52150
2,61865
VAIC (Value Added Intellectual Capital) Kuartal II 2010
No. Nama
UUS OUT IN VA CE HC SC VACA VAHU STVA VAIC
1 BTN
158.455
126.805
31.650
4.372.323
11.441
20.209
0,00724
2,76637
0,63852
3,41212
2 DKI
57.887
40.065
17.822
621.585
6.673
11.149
0,02867
2,67076
0,62558
3,32501
3 CIMB
133.590
96.393
37.197
1.569.169
19.983
17.214
0,02370
1,86143
0,46278
2,34792
VAIC (Value Added Intellectual Capital) Kuartal III 2010
No. Nama
UUS OUT IN VA CE HC SC VACA VAHU STVA VAIC
1 BTN
246.609
203.605
43.004
4.376.407
17.743
25.261
0,00983
2,42372
0,58741
3,02095
2 DKI
80.257
56.321
23.936
623.711
10.225
13.711
0,03838
2,34093
0,57282
2,95213
3 CIMB
204.639
146.851
57.788
1.578.432
31.420
26.368
0,03661
1,83921
0,45629
2,33211
VAIC (Value Added Intellectual Capital) Kuartal IV 2010
No. Nama
UUS OUT IN VA CE HC SC VACA VAHU STVA VAIC
1 BTN
378.052
310.430
67.622
4.392.368
24.325
43.297
0,01540
2,77994
0,64028
3,43561
2 DKI
105.966
74.576
31.390
646.620
14.196
17.194
0,04854
2,21119
0,54775
2,80749
3 CIMB
289.127
215.412
73.715
1.579.158
46.557
27.158
0,04668
1,58333
0,36842
1,99843
VAIC (Value Added Intellectual Capital) Kuartal I 2011
No. Nama
UUS OUT IN VA CE HC SC VACA VAHU STVA VAIC
1 BTN
107.959
94.839
13.120
4.433.181
7.825
5.295
0,00296
1,67668
0,40358
2,08322
2 DKI
18.566
8.583
9.983
637.082
3.685
6.298
0,01567
2,70909
0,63087
3,35563
3 CIMB
84.235
60.921
23.314
1.625.003
10.568
12.746
0,01435
2,20609
0,54671
2,76715
VAIC (Value Added Intellectual Capital) Kuartal II 2011
No. Nama
UUS OUT IN VA CE HC SC VACA VAHU STVA VAIC
1 BTN
219.387
91.514
127.873
4.455.589
15.617
112.256
0,02870
8,18806
0,87787
9,09463
2 DKI
41.113
18.761
22.352
645.367
7.609
14.743
0,03463
2,93757
0,65958
3,63179
3 CIMB
168.674
122.663
46.011
1.636.895
21.372
24.639
0,02811
2,15286
0,53550
2,71647
VAIC (Value Added Intellectual Capital) Kuartal III 2011
No. Nama
UUS OUT IN VA CE HC SC VACA VAHU STVA VAIC
1 BTN
492.574
157.063
335.511
4.478.296
25.022
310.489
0,07492
13,40864
0,92542
14,40898
2 DKI
64.081
33.262
30.819
648.997
11.546
19.273
0,04749
2,66924
0,62536
3,34208
3 CIMB
282.020
198.238
83.782
1.661.000
35.011
48.771
0,05044
2,39302
0,58212
3,02558
VAIC (Value Added Intellectual Capital) Kuartal IV 2011
No. Nama
UUS OUT IN VA CE HC SC VACA VAHU STVA VAIC
1 BTN
485.906
228.171
257.735
4.494.847
35.196
222.539
0,05734
7,32285
0,86344
8,24363
2 DKI
115.141
51.914
63.227
670.680
15.625
47.602
0,09427
4,04653
0,75287
4,89368
3 CIMB
411.483
292.255
119.228
1.685.297
46.187
73.041
0,07075
2,58142
0,61262
3,26478
VAIC (Value Added Intellectual Capital) Kuartal I 2012
No. Nama
UUS OUT IN VA CE HC SC VACA VAHU STVA VAIC
1 BTN
184.969
100.778
84.191
5.218.448
10.862
73.329
0,01613
7,75097
0,87098
8,63808
2 DKI
31.574
13.004
18.570
641.544
3.979
14.591
0,02895
4,66700
0,78573
5,48168
3 CIMB
133.235
99.307
33.928
1.633.528
12.470
21.458
0,02077
2,72077
0,63246
3,37400
VAIC (Value Added Intellectual Capital) Kuartal II 2012
No. Nama
UUS OUT IN VA CE HC SC VACA VAHU STVA VAIC
1 BTN
383.501
233.668
149.833
5.251.354
23.738
126.095
0,02853
6,31195
0,84157
7,18205
2 DKI
70.215
21.334
48.881
730.347
8.396
40.485
0,06693
5,82194
0,82824
6,71710
3 CIMB
273.618
184.624
88.994
1.675.012
25.578
63.416
0,05313
3,47932
0,71259
4,24504
VAIC (Value Added Intellectual Capital) Kuartal III 2012
No. Nama
UUS OUT IN VA CE HC SC VACA VAHU STVA VAIC
1 BTN
558.900
372.499
186.401
5.274.292
37.060
149.341
0,03534
5,02971
0,80118
5,86623
2 DKI
127.003
110.457
16.546
686.041
13.371
3.175
0,02412
1,23745
0,19189
1,45346
3 CIMB
457.509
320.015
137.494
1.705.229
38.182
99.312
0,08063
3,60102
0,72230
4,40395
VAIC (Value Added Intellectual Capital) Kuartal IV 2012
No. Nama UUS OUT IN VA CE HC SC VACA VAHU STVA VAIC
1 BTN
770.450 454.405 316.045 5.318.241
53.787 262.258 0,05943 5,87586 0,82981 6,76510
2 DKI
172.198 129.799 42.399 1.138.091
18.099 24.300 0,03725 2,34262 0,57313 2,95300
3 CIMB
681.246 482.558 198.688 1.749.932
51.044 147.644 0,11354 3,89248 0,74309 4,74912
VAIC (Value Added Intellectual Capital) Kuartal I 2013
No. Nama UUS OUT IN VA CE HC SC VACA VAHU STVA VAIC
1 BTN
250.832 185.327 65.505 5.330.093
16.842 48.663 0,01229 3,88938 0,74289 4,64456
2 DKI
41.982 22.443 19.539 1.142.677
5.245 14.294 0,01710 3,72526 0,73156 4,47392
3 CIMB
248.649 175.278 73.371 1.666.210
18.134 55.237 0,04403 4,04605 0,75285 4,84293
VAIC (Value Added Intellectual Capital) Kuartal II 2013
No. Nama UUS OUT IN VA CE HC SC VACA VAHU STVA VAIC
1 BTN
492.207 338.807 153.400 5.377.663
32.165 121.235 0,02853 4,76916 0,79032 5,58800
2 DKI
84.505 34.360 50.145 1.612.208
11.520 38.625 0,03110 4,35286 0,77027 5,15423
3 CIMB
482.775 352.375 130.400 1.699.910
36.594 93.806 0,07671 3,56343 0,71937 4,35951
VAIC (Value Added Intellectual Capital) Kuartal III 2013
No. Nama UUS OUT IN VA CE HC SC VACA VAHU STVA VAIC
1 BTN
735.031 411.697 323.334 5.432.693
43.066 280.268 0,05952 7,50787 0,86681 8,43419
2 DKI
130.467 47.318 83.149 1.633.129
18.062 65.087 0,05091 4,60353 0,78278 5,43722
3 CIMB
712.906 485.095 227.811 1.744.350
55.616 172.195 0,13060 4,09614 0,75587 4,98261