20
PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAPAT DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2013-2016 Oustari Gustina Affifah, Asri Eka Ratih, Asmaul Husna Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi [email protected] ABSTRACT Affifah Gustina Oustari, 2018: The Influence of Managerial Ownership, Ownership, Institutional, Debt Policy and Company Size on Dividend Policy in Manufacturing Companies Listed on the Indonesia Stock Exchange for the 2013-2016. Lecturers: Asri Eka Ratih, SE, M.Si. and Asmaul Husna, SE, Ak, MM., CA The research aims to examine the influence on Earnings Management in manufacturing company listed on the Indonesia Stock Exchange period 2013-2016. The variables used are i Managerial Ownership, Ownership, Institutional, Debt Policy and Company Size on Dividend Policy. This research used population of manufacturing that listed in Indonesia Stock Exchanges in period 2013-2016. Samples were selected by using purposive sampling method, with this method can obtain only 14 companies from 138 companies listed. Data analysis used methods which include normality test, heteroscedasticity test, multicollonierity test, autocorrelation test, partial test (t-test), simultan test (f-test) and multiple linear regression test. The results showed that that managerial ownership, and company size have a significant effect on dividend policy. Whereas institutional ownership and debt policy, has no influence on dividend policy. Keywords: Managerial Ownership, Institutional Ownership, Debt Policy, Company Size and dividend polic.

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKANrepository.umrah.ac.id/1828/1/OUSTARI GUSTINA AFIFFAH-140462201810... · manajerial merupakan pemegang saham dari pihak manajemen perusahaan

  • Upload
    dotuyen

  • View
    221

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKANrepository.umrah.ac.id/1828/1/OUSTARI GUSTINA AFIFFAH-140462201810... · manajerial merupakan pemegang saham dari pihak manajemen perusahaan

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN

TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKT UR YANG TERDAPAT DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2013- 2016

Oustari Gustina Affifah, Asri Eka Ratih, Asmaul Husna

Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi

[email protected]

ABSTRACT

Affifah Gustina Oustari, 2018: The Influence of Managerial Ownership, Ownership, Institutional, Debt Policy and Company Size on Dividend Policy in Manufacturing Companies Listed on the Indonesia Stock Exchange for the 2013-2016. Lecturers: Asri Eka Ratih, SE, M.Si. and Asmaul Husna, SE, Ak, MM., CA

The research aims to examine the influence on Earnings Management in manufacturing company listed on the Indonesia Stock Exchange period 2013-2016. The variables used are i Managerial Ownership, Ownership, Institutional, Debt Policy and Company Size on Dividend Policy. This research used population of manufacturing that listed in Indonesia Stock Exchanges in period 2013-2016. Samples were selected by using purposive sampling method, with this method can obtain only 14 companies from 138 companies listed. Data analysis used methods which include normality test, heteroscedasticity test, multicollonierity test, autocorrelation test, partial test (t-test), simultan test (f-test) and multiple linear regression test. The results showed that that managerial ownership, and company size have a significant effect on dividend policy. Whereas institutional ownership and debt policy, has no influence on dividend policy.

Keywords: Managerial Ownership, Institutional Ownership, Debt Policy, Company Size and dividend polic.

Page 2: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKANrepository.umrah.ac.id/1828/1/OUSTARI GUSTINA AFIFFAH-140462201810... · manajerial merupakan pemegang saham dari pihak manajemen perusahaan

2

PENDAHULUAN

Persaingan di dalam dunia usaha pada era globalisasi mengalami kemajuan yang pesat, sehingga akan muncul persaingan dalam dunia bisnis yang semakin ketat. Kondisi tersebut menyebabkan banyak perusahaan harus pandai untuk menerapkan tekni-teknik khusus agar maju dan tetap baik sehingga kelangsungan hidup suatu perusahaan tetap bertahan dan mengalami peningkatan nilai perusahaan. Menurut Sulistyowati et al (2010), peningkatan nilai perusahaan tersebut dapat dicapai jika perusahaan mampu beroperasi dengan mencapai keuntungan yang ditargetkan. Melalui keuntungan yang diperoleh tersebut perusahaan akan mampu memberikan dividen kepada pemegang saham, meningkatkan pertumbuhan perusahaan dan mempertahankan kelangsungan hidupnya. Selain laba, tingkat kelangsungan hidup suatu perusahaan dipengaruhi adanya sumber dana penanaman modal dari investor.

Kebijakan dividen merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan keputusan pendanaan perusahaan. Kebijakan dividen (dividend policy) merupakan keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan pada akhir tahun akan dibagi kepada pemegang saham dalam bentuk dividen atau akan ditahan untuk menambah modal guna pembiayaan investasi di masa yang akan datang.

Kepemilikan manajerial adalah Kepemilikan manajerial merupakan pemisahan kepemilikan antara pihak outsider dengan pihak insider. Jika dalam suatu perusahaan memiliki banyak pemilik saham, maka kelompok besar individu tersebut sudah jelas tidak dapatberpartisipasi dengan aktif dalam manajemen perusahaan sehari-hari. Karenanya, mereka memilih dewan komisaris, yang memilih dan mengawasi manajemen perusahaan.Struktur ini berarti bahwa pemilik berbeda dengan manajer perusahaan. Hal ini memberikan stabilitas bagi perusahaan yang tidak dimiliki oleh perusahaan dengan pemilik merangkap manajer (Cholifah & Priyadi, 2014), dalam jurnanya menyatakan berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen sebaliknya menurut (Dewi, 2008), hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh negatif terhadap kebijakan dividen,Perusahaan besar akan meningkatkan kebijakan dividen dari pada perusahaan kecil.

Kedua kepemilikan institusional memiliki arti penting dalam memonitor manajemen karena dengan adanya kepemilikan oleh institusional akan mendorong peningkatan pengawasan yang lebih optimal. Monitoring tersebut tentunya akan menjamin kemakmuran untuk pemegang saham, pengaruh kepemilikan institusional sebagai agen pengawas ditekan melalui investasi mereka yang cukup besar dalam pasar modal.hasil dari jurnal ( Cholifah & Priyadi, 2014), menyatakan bahwa kepemilikan instutional mempengaruhi variable kebijakan dividen sebaliknya Dalam jurnalnya (Sugiarto, 2015), kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen sejalan dengan (Dewi, 2008).

Page 3: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKANrepository.umrah.ac.id/1828/1/OUSTARI GUSTINA AFIFFAH-140462201810... · manajerial merupakan pemegang saham dari pihak manajemen perusahaan

3

Ketiga kebijakan hutang merupakan kebijakan pendanaan perusahaan yang bersumber dari eksternal. Kebijakan hutang menggambarkan hutang jangka panjang yang dimiliki oleh perusahaan untuk membiayai operasional perusahaan. Penentuan kebijakan hutang berkaitan dengan struktur modal karena hutang merupakan salah satu komposisi dalam struktur modal. Kebijakan hutang memiliki pengaruh secara negative dan signifikan terhadap kebijakan dividen (Thalib & Taroreh,2015) dan (Sugiarto,2015).

Keempat ukuran perusahaan yang memiliki ukuran yang besar biasanya juga beroperasi pada tingkat hutang yang sangat tinggi. Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap kebijakan deviden (Hidayat, 2013) dan sebaliknya (Sari, 2011), menyatakan bahwa ukuran perusahaan baik secara simultan maupun secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap dividen.

Berdasarkan latar belakang yang elah diuraikan diatas maka penelititertarik untuk membuat sebuah penelitian yang berjudul “Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan Hutang, dan Ukuran Perusahaan Mempengaruhi Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2016”.

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Teori Keagenan

Jensen dan Meckling (1976) , mengemukakan teori keagenan (agency theory) yang menjelaskan hubungan yang timbul karena adanya kontrak antara pemegang saham (prinsipal) yang mendelegasikan tanggung jawab pengelolaan perusahaan kepada manajemen (agen). Asumsi yang digunakan dalam agency theory adalah bahwa masing- masing individu (prinsipal dan agen) termotivasi untuk memperoleh kepuasan dirinya sendiri, sehingga dapat menyebabkan konflik antara prinsipal dan agen. Teori keagenan menjelaskan kepentingan manajemen dan kepentingan pemegang saham sering kali bertentangan sehingga dapat terjadi konflik di antaranya (Tarjo dan Jogiyanto, 2003). Hal tersebut sering terjadi karena manajer cenderung berusahan mengutamakan kepentingan pribadi. Sedangkan pemegang saham tidak menyukai kepentingan pribadi manajer karena hal tersebut akan menambah kos bagi perusahaan dan akan menurunkan keuntungan yang akan diterima oleh pemegang saham. Pecking Order Theory Teori ini dikenalkan pertama kali oleh Donaldson (1961), Penamaan pecking order theory dilakukan oleh Myers (1984), dalam (Sugiarto, 2015), Pecking ordertheory tidak mengindikasikan target struktur modal, namun lebih menjelaskan urutan-urutan pendanaan. Menurut teori ini, manajer keuangan tidak memperhitungkan tingkat hutang yang optimal. Kebutuhan dana ditentukan oleh

Page 4: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKANrepository.umrah.ac.id/1828/1/OUSTARI GUSTINA AFIFFAH-140462201810... · manajerial merupakan pemegang saham dari pihak manajemen perusahaan

4

kebutuhan investasi. Jika ada kesempatan berinvestasi, maka perusahaan akan mencari dana untuk mendanai kebutuhan investasi tersebut. Teori pecking order yang dibangun berdasarkan beberapa asumsi menekankan pada pentingnya financial slack yang cukup di perusahaan guna mendanai proyek-proyek bagus dengan dana internal. Utang diperoleh dari pinjaman kreditur, sedang eksternal equity di peroleh karena perusahaan menerbitkan saham baru. Pecking order theory dikembangkan oleh Stewart Myres dan rekan penulisnya. Teori ini menjelaskan bahwa perusahaan lebih menyukai pendanaan internal (retained earnings dan depresiasi) dibandingkan pendanaan eksternal seperti utang atau penerbitan saham. Namun, jika perusahaan harus memperoleh pendanaan eksternal, perusahaan akan memilih sekuritas yang paling aman (Sari, 2011). Kebijakan Dividen Sutrisno (2009:266) dalam (Sugiarto, 2015), menjelaskan bahwa kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang diperoleh perusahan selama satu periode akan dibagi semua atau sebagian untuk dividen dan sebagian lagi tidak dibagi dalam bentuk laba ditahan. Apabila perusahaan memutuskan untuk membagi laba yang diperoleh sebagai dividen berarti akan mengurangi jumlah laba yang ditahan yang akhirnya juga akan mengurangi sumber dana intern yang akan digunakan untuk mengembangkan perusahaan. Sedangkan apabila perusahaan tidak membagikan labanya sebagai dividen akan memperbesar sumber dana intern perusahaan dan akan meningkatkan kemampuan perusahaan untuk mengembangkan perusahaan di masa yang akan datang. Menurut Martono dan Harjito (2010: 255) dalam (Cholifah & Priyadi, 2014), faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen suatu perusahaan adalah sebagai berikut: 1. Kebutuhan dana bagi perusahaan Apabila perusahaan memiliki kebutuhan dana

yang besar maka semakin kecil kemampuan untuk membayar dividen. Perusahaan lebih memilih investasi yang menguntungkan yaitu menahan laba kemudian selisih laba dengan laba ditahan digunakan untuk membayar dividen.

2. Likuiditas perusahaan Likuiditas perusahaan merupakan salah satu pertimbangan utama dalam kebijakan dividen. Karena dividen merupakan arus kas keluar, maka semakin besar jumlah kas yang tersedia dan likuiditas perusahaan, semakin besar pula kemampuan perusahaan untuk membayar dividen. Apabila manajemen ingin memelihara likuiditas dalam mengantisipasi ketidakpastian dan agar mempunyai fleksibilitas keuangan, kemungkinan perusahaan tidak akan membagikan dividen dalam jumlah yang besar.

3. Kemampuan untuk meminjam Jika perusahaan memerlukan pendanaan melalui hutang dan mempunyai kemampuan yang tinggi untuk mendapatkan pinjaman, hal ini merupakan fleksibilitas keuangan yang tinggi sehingga kemampuan untuk membyar dividen juga tinggi.

Page 5: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKANrepository.umrah.ac.id/1828/1/OUSTARI GUSTINA AFIFFAH-140462201810... · manajerial merupakan pemegang saham dari pihak manajemen perusahaan

5

Kepemilikan Manajerial Kepemilikan Manajerial (managerial ownership) adalah tingkat kepemilikan saham pihak manajemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan, misalnya direktur dan dewan komisaris (Wahidahwati 2002). Kepemilikan manajerial merupakan pemegang saham dari pihak manajemen perusahaan yang aktif ikut dalam mengambil keputusan perusahaan.kepemilikan manajerial dapat diukur dengan MOWN (Kepemilikan manajerial diukur dengan indikator jumlah persentase kepemilikan saham biasa yang dimiliki oleh manajerial (direktur dan komisaris) dimana persentase tersebut diperoleh dari banyaknya jumlah saham dimiliki oleh manajerial pertotal saham (Haruman. 2008). H1: Kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur periode 2013-2016

Kepemilikan Institusional Kepemilikan institusional adalah kepemilikan saham suatu perusahaan oleh institusi atau lembaga seperti perusahaan asuransi, bank, perusahaan investasi, dan kepemilikan institusi lainnya. Kepemilikan institusional dapat mendorong peningkatan pengawasan yang lebih optimal sehingga keberadaanya memiliki arti penting bagi peminitor manajemen (Fransiska, 2014). Variabel ini merupakan persentase saham yang dimiliki oleh pihak luar atau disebut Institusional Ownership. Semakin tinggi tingkat kepemilikan saham oleh pihak institusional akan menimbulkan usaha pengawasan yang lebih besar oleh pihak institusional sehingga dapat mengurangi masalah keagenan. Oleh karena itu, perusahaan cenderung membayar dividen yang rendah karena kemungkinan adanya masalah keagenan relatif kecil, sehingga semakin tinggi institusional ownership maka menurunkan dividend payout ratio (Sari, 2011). H2: Kepemilikan institusional berpengaruh terhadap kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur periode 2013-2016

Kebijakan Hutang

Hutang adalah semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang belum terpenuhi, dimana hutang ini merupakan sumber dana atau modal perusahaan yang berasal dari kreditur (Munawir, 2004) dalam (Rifai, 2015), kebijakan utang merupakan bagian dari perimbangan jumlah utang jangka pendek, utang jangka panjang, saham preferen dan saham biasa dan perusahaan akan berusaha mencapai tingkat struktur modal yang optimal (Yuli, 2008). Kebijakan hutang pada dasarnya menjadi kebijakan yang digunakan untuk menentukan nilai perusahaan. Kebijakan hutang perusahaan merupakan tindakan manajemen perusahaan dalam rangka mendanai operasional perusahaan dengan menggunakan modal yang berasal dari hutang (Hj, Husna, Ak, & Fatahurrazak, 2018). Kebijakan hutang diukur dengan debt to equity ratio. Debt to equity ratio adalah total utang (baik hutang jangka

Page 6: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKANrepository.umrah.ac.id/1828/1/OUSTARI GUSTINA AFIFFAH-140462201810... · manajerial merupakan pemegang saham dari pihak manajemen perusahaan

6

pendek maupun jangka panjang) dibagi dengan total aktiva (baik aktiva lancar atau aktiva tetap). H3: Kebijakan hutang berpengaruh terhadap kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur periode 2013-2016 Ukuran Perusahaan Definisi ukuran perusahaan adalah besar kecilnya perusahaan dilihat dari besarnya nilai ekuitas, nilai penjualan, atau nilai aktiva. Semakin besar total aktiva, penjualan dan kapitalisasi pasar, semakin besar pula ukuran perusahaan itu. Semakin besar aktiva, semakin banyak modal yang ditanam, semakin banyak penjualan, semakin banyak perputaran uang, dan semakin besar kapitalisasi pasar, semakin besar pula dikenal oleh masyarakat (Sudarmadji & Sularto,2007) sedangkan menurut Rizki (2012), ukuran perusahaan menunjukan skala besar kecilnya suatu perusahaan yang ditunjukan oleh total aktiva, jumlah penjualan dan rata-rata total aktiva yang dimiliki perusahaan. Perusahaan yang berukuran besar memiliki basis pemegang kepentingan yang lebih luas, sehingga berbagai kebijakan perusahaan besar akan berdampak lebih besar terhadap kepentingan publik dibandingkan dengan perusahaan kecil. Bagi investor kebijakan perusahaan akan berimplikasi terhadap prospek cash flow dimasa yang akan datang. H4: Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur periode 2013-2016.

Kerangka Pemikiran

H1

H2

H3

H4

H5

Kepemilikan Manajerial (MOWN)

X1 Kebijakan Deviden

(DPR) Y

Kepemilikan Instituional (INST)

X2

Kebijakan Hutang (DER)

X3

Ukuran perusahaan (SIZE)

X4

Page 7: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKANrepository.umrah.ac.id/1828/1/OUSTARI GUSTINA AFIFFAH-140462201810... · manajerial merupakan pemegang saham dari pihak manajemen perusahaan

7

METODE PENELITIAN

Operasional Varibel Penelitian

Variabel Dependen

Variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang dijelaskan oleh variabel independen atau variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kebijakan deviden yang diproksikan dengan dengan rumus DPR, atau dividen per lembar saham DPR menurut Weston dan Brigham (1998) adalah:

����������� ��� =������� ��� ������

������� ��� ������

Variabel Independen

Kepemilikan Manajerial Kepemilikan manajerial adalah jumlah kepemilikan saham oleh pihak

manajemen dari seluruh modal saham perusahaan yang dikelola (Gideon, 2005). Kepemilikan manajerial dihitung dengan menggunakan persentase saham yang dimiliki oleh pihak manajemen perusahaan yang secara aktif ikut serta dalam pengambilan keputusan perusahaan (komisaris dan direksi). Kepemilikan manajerial dirumuskan dengan sebagai berikut (Masdupi, 2005).

���������� ��������� =������ ����� ����������

������ ����� ������

Kepemilikan institusional

Kepemilikan institusional yang diproksikan dengan variabel institusional ownership (INST) dapat diperoleh dari jumlah saham yang dimiliki oleh institusi dibagi dengan jumlah saham yang beredar. Pengukuran variabel kepemilikan institusional menggunakan prosentase saham yang diperoleh dari jumlah saham institusional. Dalam penelitian ini kepemilikan institusional dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

!"�# =$%&'() *()(& +(,- ./&/'/0/ /,*1/1%*/

������ ����� ��� �������

Kebijakan hutang Kebijakan hutangyang diproksikan dengan variabel debt to assets ratio (DAR)

dalam penelitian ini adalah mengukur seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh hutang.Untuk melakukan perhitungan pada rasio ini, dapat digunakan formulasi Rumus DAR menurut Weston dan Brigham (1998) adalah:

Page 8: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKANrepository.umrah.ac.id/1828/1/OUSTARI GUSTINA AFIFFAH-140462201810... · manajerial merupakan pemegang saham dari pihak manajemen perusahaan

8

���� # �2��� ��� =341(' 5%1(,-

#��� �6�����

Ukuran Perusahaan Menurut (Hidayat, 2013) menyatakan bahwa ukuran perusahaan adalah besar

atau kecilnya perusahaan yang dapat dilihat dari total aktiva perusahaandiukur melalui rasio. Ukuran perusahaan diproksikan ke dalam rumus:

�!7� = 341(' 8**91 Populasi dan sampel

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang berturut-turut dari periode 2013 hingga 2016 yang berjumlah 138 perusahaan. Teknik pengambilan data pada penelitian ini adalah metode purposive sampling dan mendapatkan hasil sejumlah 14 perusahaan yang memenuhi krieria, dan menggunakan beberapa kriteria untuk menentukan sampel data, di antaranya adalah: 1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia berturut-turut

periode 2013 hingga 2016. 2. Perusahaan manufaktur yang mempublikasikan laporan keuangan auditan

berturut-turut periode 2013 hingga 2016. 3. Perusahaan manufaktur yang menggunakan mata uang rupiah dalam pelaporanya

berturut-turut periode 2013 hingga 2016. 4. Perusahaan manufaktur yang membagikan deviden berturut-turut periode 2013

hingga 2016. 5. Perusahaan manufaktur yang memiliki kepemilikan manajerial berturut-turut

periode 2013 hingga 2016. 6. Perusahaan manufaktur yang memperoleh laba berturut-turut periode 2013 hingga

2016.

Metode Analisis Data

Uji Statistik Deskriptif Menurut Ghozali (2013), statistik deskriptif memberikan gambaran atau

deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standard deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemencengan distribusi). Dalam penelitian ini, statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui nilai minimum, maksimum, mean dan standar deviasi dari masing-masing variabel. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui apakah model regresi yang digunakan memenuhi syarat atau tidak. Pengukuran asumsi klasik yang digunakan

Page 9: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKANrepository.umrah.ac.id/1828/1/OUSTARI GUSTINA AFIFFAH-140462201810... · manajerial merupakan pemegang saham dari pihak manajemen perusahaan
Page 10: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKANrepository.umrah.ac.id/1828/1/OUSTARI GUSTINA AFIFFAH-140462201810... · manajerial merupakan pemegang saham dari pihak manajemen perusahaan
Page 11: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKANrepository.umrah.ac.id/1828/1/OUSTARI GUSTINA AFIFFAH-140462201810... · manajerial merupakan pemegang saham dari pihak manajemen perusahaan
Page 12: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKANrepository.umrah.ac.id/1828/1/OUSTARI GUSTINA AFIFFAH-140462201810... · manajerial merupakan pemegang saham dari pihak manajemen perusahaan

12

Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 4.6 dapat diketahui bahwa nilai Durbin Watson adalah 1,843 sedangkan du = 1,7246 sehingga disimpulkan 1,7246< 1,843 < 4-1,7246 (2,2754) yang berarti bahwa model regresi bebas dari autokolerasi. Hasil Regresi Linear Berganda Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients B Std. Error Beta

(Constant) -4,182 1,888 LN_UP ,120 ,061 ,396 LN_KM ,074 ,033 ,335 LN_KINTS ,045 ,098 ,079 LN_DER ,069 ,201 ,068

a. Dependent Variable: LN_DPR Sumber : Data Olahan Penulis, 2018

LN DPR = -4.182 + 0,074 LN KM + 0,045 LN KINTS + 0,069 LN DER+ 0,120 LN

UP + e

Dari persamaan model regresi linier tersebut dapat diinterpretasikan sebagai

berikut : 1. Konstanta (a)

Nilai konstanta (a) sebesar -4,182 menunjukan bahwa apabila nilai variabel independen yaitu kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, kebijakan hutang, ukuran perusahaan dianggap konstan, maka nilai kebijakan dividen sebesar -4,182.

2. Koefisien β1 untuk variable kepemilikan manajerial. Besarnya nilai koefisien regresi β1 sebesar 0,074. Nilai β1yang positif menunjukan adanya hubungan yang berlawanan arah antara variabel kebijakan dividen dengan variabel kepemilikan manajerial yang artinya jika nilai variabel kepemilikan manajerial naik sebesar 1 satuan maka nilai kebijakan dividen akan turun sebesar 0,074 satuan. Dengan asumsi variabel bebas lainya tetap.

3. Koefisein β2 untuk variabel kepemilikan institusional Besarnya nilai koefisien regresi (β2) sebesar 0,045. Nilai β2 yang positif menunjukkan adanya hubungan yang berlawanan arah antara variabel kebijakan dividen dengan variabel kepemilikan institusional yang artinya jika nilai variabel

Page 13: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKANrepository.umrah.ac.id/1828/1/OUSTARI GUSTINA AFIFFAH-140462201810... · manajerial merupakan pemegang saham dari pihak manajemen perusahaan

13

kepemilikan institusional naik sebesar 1 satuan maka nilai kebijakan dividen akan turun sebesar 0,045 satuan. Dengan asumsi variabel bebas lainnya tetap.

4. Koefisein β3 untukvariabel kebijakan hutang Besarnya nilai koefisien regresi (β3) sebesar0,069. Nilai β2 yang positif menunjukkan adanya hubungan yang berlawanan arah antara variabel kebijakan dividen dengan variabel kebijakan hutang yang artinya jika nilai variabel kebijakan hutang naik sebesar 1 satuan maka nilai kebijakan dividen akan turun sebesar 0,069 satuan. Dengan asumsi variabel bebas lainnya tetap.

5. Koefisein β4 untuk variabel ukuran perusahaan. Besarnya nilai koefisien regresi (β4) sebesar 0,120. Nilai β2 yang positif menunjukkan adanya hubungan yang berlawanan arah antara variabel kebijakan dividen dengan variabel ukuran perusahaan yang artinya jika nilai variabel ukuran perusahaan naik sebesar 1 satuan maka kebijakan dividen akan turun sebesar 0,120 satuan. Dengan asumsi variabel bebas lainnya tetap.

Uji Hipotesis

Uji Singnifikasi Parameter Individual (Uji Statisti k t)

Coefficientsa Model Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -4,182 1,888 -2,215 ,031 LN_UP ,120 ,061 ,396 1,966 ,055 LN_KM ,074 ,033 ,335 2,242 ,029 LN_KINTS ,045 ,098 ,079 ,455 ,651 LN_DER ,069 ,201 ,068 ,343 ,733

a. Dependent Variable: LN_DPR Sumber : Data Olahan Penulis, 2018

Berdasarkan hasil uji signifikan parameter individual (uji-t) pada tabel 7 dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Varibel kepemilikan manajerial menunjukan besarnya thitung sebesar 2,242> 1,67591 dan signifikan sebesar 0,029 < 0,05, maka H1 diterima dan H0 ditolak, yang berarti variabel kepemilikan manajerial secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen.

b. Varibel kepemilikan institusional menunjukan besarnya thitung sebesar 0,455 < 1,67591 dan signifikan sebesar 0,651 > 0,05, maka H1 ditolak dan H0

Page 14: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKANrepository.umrah.ac.id/1828/1/OUSTARI GUSTINA AFIFFAH-140462201810... · manajerial merupakan pemegang saham dari pihak manajemen perusahaan
Page 15: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKANrepository.umrah.ac.id/1828/1/OUSTARI GUSTINA AFIFFAH-140462201810... · manajerial merupakan pemegang saham dari pihak manajemen perusahaan

15

Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi pada 9 diatas dapat dilihat bahwa nilai adjusted R square sebesar 0,104 atau 10,4% maka hal ini dapat disimpulkan bahwa perputaran variabel dependen yaitu kebijakan dividen dapat dijelaskan oleh variabel independen yaitu kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, kebijakan hutang, ukuran perusahaan sedangkan sisanya 80,6% dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak dimasukan dalam penelitian ini.

Pembahasan Hasil Penelitian

Kepemilikan manajerial Berpengaruh Signifikan Terhadap Kebijakan Dividen

Berdasakan hasil penelitian ini, variable kepemilikan manajerial secara persial berpengaruh terhadap kebijakan dividen. Sedikit atau banyaknya kepemilikan yang dimiliki oleh pihak manajerial mempengaruhi juga tingkat pengembalian atau pembagian deviden, semakin besar kepemilikan yang dimiliki oleh pihak manajerial akan mengakibatkan seamikin tinggi pula pembagian deviden. Besarnya kepemilikan manajerial menggambarkan kinerja manajer juga dalam mencapai laba perusahaan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Cholifah,N ( 2014), yang mengartikan semakin tinggi kepemilikan manajerial maka semakin rendah dividen yang akan dibagikan. Tetapi apabila kepemilikan manajerial rendah, perusahaan akan membagikan dividen yang tinggi untuk memberikan kesan bagus tentang kinerja di masa depan sehingga dapat meningkatkan reputasi perusahaan di hadapan para pemegang saham.

Kepemilikan Institusional Tidak Berpengaruh Signifikan Terhadap Kebijakan Dividen

Berdasakan hasil penelitian ini, variable kepemilikan institusional secara persial tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen dikarenakan besarnya thitung sebesar 0,455 < ttabel 1,67591 dan signifikan sebesar 0,651 > 0,05. Hal tersebut disebabkan manajer harus mengetahui prioritas mana yang lebih penting yaitu kepentingan pemegang saham atau kepentingan manajer untuk meningkatkan pertumbuhan perusahaan, karena kecil kemungkinannya pemilik dari pihak luar untuk terlibat dalam urusan bisnis perusahaan sehari-hari. Kurangnya pengawasan investor institusional terhadap manajemen perusahaan yang membuat manajer perusahaan bertindak secara opportunistik yang menyebabkan perbedaan kepentingan dengan para pemegang saham sehingga setiap kebijakan perusahaan akan diarahkan untuk mempertahankan kepentingan manajerial, Manajer akan cenderung mengalokasikan laba pada laba ditahan untuk investasinya guna melakukan ekspansi usaha dari pada membayar dividen karena sumber dana internal lebih efisien dibandingkan sumber dana eksternal Ismiati, (2017).

Page 16: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKANrepository.umrah.ac.id/1828/1/OUSTARI GUSTINA AFIFFAH-140462201810... · manajerial merupakan pemegang saham dari pihak manajemen perusahaan

16

Kebijakan Hutang Tidak Berpengaruh Signifikan Terhadap Kebijakan Dividen

Berdasarkan hasil penelitian ini, variabel kebijakan hutang secara parsial tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen dikarenakan thitung sebesar 0,343 < ttabel 1,67591 dan signifikan sebesar 0,733 > 0,05,. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Putri Indah Ismiati,(2017), yang menyatakan bahwa jika perusahaan tersebut memiliki tingkat hutang yang besar maka perusahaan akan lebih berkonsentrasi pada pelunasan kewajibannya dibanding membagikan dividen agar dapat mencegah kebangkrutan karena tidak bisa memenuhi kewajibannya kepada pihak kreditur.

Ukuran Perusahaan Berpengaruh Signifikan Terhadap Kebijakan Dividen

Berdasarkan hasil penelitian ini, variabel ukuran perusahaan secara parsial berpengaruh terhadap kebijakan dividen dikarenakan thitung sebesar 1,966> ttabel 1,67591 dan signifikan sebesar 0,55 > 0,05. Menurut Agustina (2016) Semakin besar ukuran perusahaan maka omset yang dihasilkan juga akan semakin tinggi dan menyebabkan laba yang dihasilkan akan tinggi. Jika laba tinggi maka perusahaan mampu membayar dividen lebih tinggi dibandingkan perusahaan yang memiliki ukuran perusahaan yang kecil. Semakin besar ukuran perusahaan, maka cenderung membagikan dividen yang tinggi untuk menjaga nama baik perusahaan di kalangan investor potensial maupun aktual dan akan lebih banyak investor yang berinvestasi pada perusahaan tersebut dan sebaliknya.

Sebaliknya hasil penelitian yang dilakukan oleh Hasil penilitian ini sejalan dengan idawati dan sudiarta (2014), yang menyatakan bahwa tidak adanya pengaruh antara variabel ukuran perusahaan dan kebijakan dividen, disebabkan oleh keadaan perekonomian yang begitu stabil, sehingga pengolaan dana yang dilakukan oleh perusahaan dalam menjalankan usaha belum efektif.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Kepemilikan Manajerial berpengaruh terhadap kebijakan deviden Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2016

2. Kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap kebijakan deviden Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2016.

3. Kebijakan hutang tidak berpengaruh terhadap kebijakan deviden Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2016.

4. Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap kebijakan deviden Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2016.

Page 17: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKANrepository.umrah.ac.id/1828/1/OUSTARI GUSTINA AFIFFAH-140462201810... · manajerial merupakan pemegang saham dari pihak manajemen perusahaan

17

5. Untuk pengujian secara simultan, memberikan hasil bahwa Kepemilkan Manejerial Kepemilikan institusional, Kebijakan hutang, Ukuran perusahaan berpengaruhTerhadap Kebijakan deviden Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2016.

SARAN Untuk salanjutnya peneliti dapat menggunkan variable atau menambah

variabel yang belum tercantum dalam penelitian ini, seperti kinerja keuangan, kebijakan deviden, dan lain-lain. Peneliti juga menyarankan agar menggunakan aplikasi yang membantu kita dalam pengelolaan maupun pengujian data selain spss.

DAFTAR PUSTAKA Boediono, Gideon. 2005. Kualitas Laba: Studi Pengaruh Mekanisme Corporate

Governance dan Dampak Manajemen Laba dengan Menggunakan Analisis Jalur. Simposium Nasional Akuntansi (SNA) VIII Solo.

Brigham, Eugene F dan Joel F Houston. 1998. Manajemen Keuangan. Buku I Edisi

Kedelapan. Jakarta: Penerbit Erlangga. Cholifah, N., & Priyadi, M. P. (2014). Analisis Pengaruh Kebijakan Pendanaan,

Kepemilikan Manajerial, Profitabilitas dan Growth Terhadap Kebijakan Dividen. Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi, 3(4).

Dithi Amanda P. 2013. “Pengaruh Investment Opportunity Set, Kebijakan Utang dan

Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI”).Jurnal Manajemen.Vol 2, No 02.

Dewi, S. C. (2008). Pengaruh Kepemilikan Managerial , Kepemilikan Institusional,

Kebijakan Hutang, Profitabilitas Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen. Jurnal Bisnis Dan Akuntansi, 10(1), 47–58.

Fransiska, Y. (2014). Pengaruh Kepemilikan Institusional , Kepemilikan Manajerial , dan Kebijakan Dividen terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014, 20, 1–15.

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivarieti dengan program IBM SPSS 21 Update Regresi Semarang : Badan Penerbit Univesitas Diponogoro.

H., Perusahaan, U., & Kebijakan, T. (2016). Didaftar Efek Syariah dan Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014..

Handayani, D.R. dan Hadinugroho, B. “Analisis Pengaruh Kepemilikan Manajerial,

Page 18: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKANrepository.umrah.ac.id/1828/1/OUSTARI GUSTINA AFIFFAH-140462201810... · manajerial merupakan pemegang saham dari pihak manajemen perusahaan

18

Kebijakan Hutang, ROA, Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen”. Jurnal Fokus Manajerial. Vol.7, No.1, 64-71. 2009.

Haruman. 2008. “Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Keputusan Keuangan dan Nilai Perusahaan”.Simposium Nasional Akuntansi (SNA) XI.

Hidayat, M. S. (2013). Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kebijakan Dividen, Struktur Aktiva, Pertumbuhan Penjualan, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang. Jurnal Imu Manajemen, 1(1), 12–25.

Hj, P., Husna, A., Ak, S. E., & Fatahurrazak, C. A. (2018). No Title, 1–18.

Idawati, Ida Ayu Agung dan Gede Merta Sudiartha. 2014. Pengaruh Profitabilitas, likuiditas dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Manufaktur di BEI Tahun 2009-2011. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia.

Jensen, M. C and Meckling, W.H. (1976). Theory of the Firm : Managerial Behavior, Agency Costs and Ownership Structure . Journal of Financial Economics, Oktober, 1976, V. 3, No. 4, pp. 305-360.

Jorenza C.S dan Marjam M. 2015. “Analisis Kepemilikan Manajerial, Kebijakan Hutang Dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan Dividen Dan Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI. Jurnal EMBA. Vol.3 No.1

Kardinah.(2013). Pengaruh Kepemilikan Institusional, Kebijakan Hutang, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, dan Likuiditas Terhadap Kebijakan Dividen.Surabaya: Jurnal

Kartika, Nuringsih. 2005. “Analisis Pengaruh Kepemilikan Managerial, Kebijakan Hutang, ROA, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen: Studi 1995- 1996. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia,Juli-Desember, Vol.2, No.2, Hlm. 103- 123.

Masdupi, Erni. 2005. Analisis Dampak Struktur Kepemilikan pada Kebijakan Hutang dalam Mengontrol Konflik Keagenan. Jurnal Ekonomi & Bisnis Indonesia, Vol.20, No.1, Hal 57-69.

Pasadena, R. P.. (2013). Pengaruh Likuiditas, Leverage, Profitabilitas Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Skripsi.

Putri Indah Ismiati dan Tri Yuniat 2017. Pengaruh kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional dan kebijakan hutang terhadap kebijakn dividen. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen Volume 6, Nomor 3.

Page 19: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKANrepository.umrah.ac.id/1828/1/OUSTARI GUSTINA AFIFFAH-140462201810... · manajerial merupakan pemegang saham dari pihak manajemen perusahaan

19

Ridho Firmanda, Kharis R, dan Abrar Oemar.2015.“ Pengaruh Kepemilikan Manajerial,Kepemilikan Institusional,Kebijakan Hutang, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, dan Cash Position Terhadap Kebijakan.

Rifai, Hidayat. 2015. Pengaruh Risiko Bisnis, Pertumbuhan Perusahaan, Ukuran Perusahaan dan Struktur Aktiva Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Sektor Property and Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Universitas Negeri Yogyakarta. Skripsi.

Rizki Novianti. 2012. Kajian Kualitas Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI. Accounting Analysis Journal 1 (2) (2012). ISSN 2252-6765.

Sari, E. S. (2011). Pengaruh ukuran perusahaan, likuiditas, profitabilitas, pertumbuhan perusahaan, dan kepemilikan institusional terhadap kebijakan devidend payout ratio (DPR), 231–242.

Sudarmadji, Ardi Murdoko dan Sularto, Lana. (2007). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, dan Tipe Kepemilikan Perusahaan Terhadap Luas Voluntary Disclosure Laporan Keuangan Tahunan. Jurnal Penelitian, Fakultas Ekonomi. Universitas Gunadarma, Jakarta.

Sugiarto, Di. D. (2015). Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia ( STIESIA ) Surabaya, 4, 1–19.

Tarjo dan Jogiyanto, Hartono (2003) Analisa Free Cash Flow dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Kebijakan Utang Pada Perusahaan Publik di Indonesia. Prosiding Simposium Nasional Akuntansi VI.

Thaib, C., & Taroreh, R. (2015). Pengaruh Kebijakan Hutang Dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan Dividen (Studi Pada Perusahaan Foods and Beverages Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2010-2014). Emba, 3(4), 215–225.

Soliha, Euis dan Taswan. (2002).Pengaruh Kebijakan Hutang terhadap Nilai Perusahaan serta Beberapa Faktor yang Mempengaruhinya. Jurnal Bisnis dan Ekonomi. September.

Stice, Earl K., James D. Stice, Fred Skousen. 2013. Akuntansi Intermediate. Edisi 15. Buku 1. Salemba Empat, Jakarta.

Sulistyowati, I., Anggraini, R., dan Utaminingtyas, T. H. 2010. Pengaruh Profitabilitas, Leverage, dan Growth Terhadap Kebijakan Dividen dengan Good Corporate Governance sebagai Variabel Intervening. SNA XIII : Purwokerto.

Page 20: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKANrepository.umrah.ac.id/1828/1/OUSTARI GUSTINA AFIFFAH-140462201810... · manajerial merupakan pemegang saham dari pihak manajemen perusahaan

20

Wahidahwati, 2002, Kepemilikan Manajerial dan Agency Conflict: Analisis Persamaan Simultan Non Linier dari Kepemilikan Manajerial, Penerimaan Resiko (Risk Taking), Kebijakan Utang dan Kebijakan Dividen, SNA V, September 2002: 601-614.

Yuli Soesetio. 2008. Kepemilikan Manajerial dan Institusional, Kebijakan Dividen, Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, dan Profitabilitas Terhadap kebijakan Utang. Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol.12, No.3 September 2008,hal.384-398 terakreditasi SK. NO. 167/Dikti/Kep/2007

www.sahamok.com

www.indonesia-investments.com