Upload
lenhan
View
249
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH KESIAPAN BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR DAN
LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR MATA
PELAJARAN MEMAHAMI PRINSIP PENYELENGGARAAN
ADMINISTRASI PERKANTORAN KELAS X
JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
DI SMK TEUKU UMAR SEMARANG
SKRIPSI
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
pada Universitas Negeri Semarang
Oleh:
Devi Kumala Anggraeni
NIM 7101411254
JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian
skripsi pada:
Hari :
Tanggal :
Dosen Pembimbing
Dra. Nanik Suryani, M.Pd.
NIP. 195604211985032001
iii
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada:
Hari : Senin
Tanggal : 24 Januari 2016
Penguji I Penguji II Penguji III
Ade Rustiana Ismiyati, S.Pd., M.Pd Dra. Nanik Suryani, M.Pd.
NIP. 196801021992031002 NIP. 198009022005012002 NIP. 195604211985032001
iv
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini
benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain,
baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan dari orang lain yang terdapat
dalam skripsi ini dikutip dan dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila di
kemudian hari terbukti skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain,
maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Semarang, Oktober 2015
Devi Kumala Anggraeni
NIM 7101411254
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“Banyak kegagalan dalam hidup
ini dikarenakan orang-orang
tidak menyadari betapa dekatnya
mereka dengan keberhasilan saat
mereka menyerah”
(Thomas Alva Edison)
PERSEMBAHAN
Atas rahmat dan ridho Allah
SWT, skripsi ini saya
persembahkan kepada:
1. Untuk ibu saya, bapak saya
dan adik saya, terima kasih
atas doa dan dukungannya.
2. Almamater saya Universitas
Negeri Semarang tercinta.
vi
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat
dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Pengaruh Kesiapan Belajar, Motivasi Belajar dan Lingkungan Sekolah terhadap
Hasil Belajar Mata Pelajaran Memahami Prinsip Penyelenggaraan Administrasi
Perkantoran Siswa kelas X di SMK Teuku Umar Semarang”, dalam rangka
menyelesaikan Studi Strata Satu untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan pada
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Skripsi ini dapat terselesaikan berkat
dukungan, bantuan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M. Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang
atas kesempatan yang telah diberikan kepada penulis untuk menyelesaikan
Studi Strata Satu di Universitas Negeri Semarang.
2. Dr. Wahyono, M. M., Dekan Fakultas Ekonomi yang telah mengesahkan
skripsi ini.
3. Ade Rustiana, Ketua Jurusan Ekonomi dan sebagai Dosen Penguji I yang telah
memberikan kemudahan administrasi dalam perijinan pelaksanaan penelitian
dan yang telah memberikan masukan dan arahan dalam kesempurnaan skripsi
ini.
4. Dra. Nanik Suryani, M.Pd., Dosen Pembimbing I yang telah membimbing dan
memberikan arahan dalam penyusunan skripsi ini.
vii
5. Ismiyati, S.Pd., M.Pd, Dosen Penguji II yang dengan bijak memberi
pengarahan dan masukan dalam skripsi ini.
6. Seluruh Dosen beserta staf Pendidikan Ekonomi yang telah memberikan
kemudahan administrasi dalam perijinan pelaksanaan penelitian.
7. Dra. Sulasih, Kepala SMK Teuku Umar Semarang yang telah memberikan ijin
untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut.
8. Bapak, Ibu Guru, dan siswa di SMK Teuku Umar Semarang yang telah
memberikan bantuan dalam pelaksanaan penelitian.
9. Teman seperjuangan mahasiswa Pendidikan Administrasi Perkantoran
angkatan 2011 yang senantiasa memberi dukungan dan membantu
pelaksanaan penelitian.
10. Sahabat-sahabat SMA yang senantiasa memberi semangat, dukungan dan
bantuan dalam penyelesaian skripsi ini.
Semoga Allah SWT melimpahkan balasan atas segala kebaikan yang telah
diberikan. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
Terimakasih.
Semarang, Oktober 2015
Penulis
viii
SARI
Anggraeni, Devi Kumala. 2015. “Pengaruh Kesiapan Belajar, Motivasi Belajar
dan Lingkungan Sekolah terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Memahami
Prinsip Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran Siswa Kelas X Jurusan
Administrasi Perkantoran di SMK Teuku Umar Semarang”. Skripsi, Jurusan
Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang.
Pembimbing: Dra. Nanik Suryani, M. Pd.
Kata Kunci: Kesiapan Belajar, Motivasi Belajar, Lingkungan Sekolah, dan
Hasil Belajar.
Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor, faktor intern yaitu
faktor yang berasal dari dalam diri siswa, dan faktor ekstern adalah faktor yang
berasal dari luar siswa.Berdasarkan hasil observasi menunjukkan bahwa hasil
belajar mata pelajaran memahami prinsip penyelenggaraan administrasi
perkantoran siswa kelas X jurusan Administrasi Perkantoran di SMK Teuku Umar
Semarang tergolong masih rendah. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk
mengetahui pengaruh kesiapan belajar, motivasi belajar dan lingkungan sekolah
terhadap hasil belajar mata pelajaran memahami prinsip penyelenggaraan
administrasi perkantoran siswa kelas X jurusan administrasi perkantoran di SMK
Teuku Umar Semarang.
Populasi dalam penelitian ini berjumlah 67 siswa yang terdiri dari seluruh
siswa kelas X jurusan Administrasi Perkantoran di SMK Teuku Umar Semarang
yang sekaligus dipakai sebagai sampel karena jumlah responden kurang dari 100.
Variabel yang diteliti yaitu kesiapan belajar, motivasi belajar dan lingkungan
sekolah sebagai variabel bebas, dan hasil belajar sebagai variabel terikat. Metode
pengumpulan data menggunakan angket dan dokumentasi. Analisis data
menggunakan analisis regresi berganda dan analisis deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara
kesiapan belajar, motivasi belajar dan lingkungan sekolah terhadap hasil belajar
mata pelajaran memahami prinsip penyelenggaraan administrasi perkantoran
siswa kelas X di SMK Teuku Umar Semarang secara simultan maupun parsial
yang dibuktikan dari hasil uji simultan (F) yang diperoleh signifikansi < 0,05 dan
secara parsial diperoleh signifikansi < 0,05. Besarnya pengaruh secara simultan
sebesar 64,3% selebihnya 35,7% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti
dalam penelitian ini. Secara parsial kesiapan belajar sebesar 22,47%, motivasi
belajar sebesar 9,12% dan lingkungan sekolah sebesar 6,55%.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang
positif dan signifikan antara kesiapan belajar, motivasi belajar dan lingkungan
sekolah terhadap hasil belajar belajar mata pelajaran memahami prinsip
penyelenggaraan administrasi perkantoran siswa kelas X di SMK Teuku Umar
Semarang baik secara simultan maupun parsial. Saran yang dikaitkan dengan hasil
penelitian yaitu siswa yakin dengan kemampuannya sendiri dan fasilitas sekolah
seperti alat mengetik harus dimanfaatkan secara maksimal untuk keperluan siswa.
ix
ABSTRACT
Anggraeni, Devi Kumala. 2015. "The Effect of Learning Readiness, Learning
Motivation, and School Environment againsts The Results of The Study Subjects,
to Understand The Principles of Organizing The Administration of Office Grade
X Office Administration Department in SMK Teuku Umar Semarang".Final
Project. Economics Education Department, Economics Faculty, Semarang State
University. Advisor: Dra. Nanik Suryani, M.Pd.
Keywords: Learning Readiness, Learning Motivation, School Environment,
Result of The Study Subjects.
Student learning result was highly influenced by many factors, the
internal factor was factor that came from the student him/herself and the external
factor was factor that came from outside of the student. The result of the initial
observation indicated that the results of the study subjects, to understand the
principles of organizing the administration of office grade X Office
Administration Department in SMK Teuku Umar Semarang was still low. The
purpose of this research was to find out the influence of learning readiness,
learning motivation and school environment to learning result of student. The population of this research in total are 67 students. They comprise the
entire grade Office Administration major in X in SMK Teuku Umar Semarang
who at one time be used as a sample because the number of respondents is less
than 100. The variables examined, named the learning readiness, learning
motivation and the school environment as a free variable, and the results of the
study as a bound variable. To collect the data, the researcher applied question
form and documentation. Data analysis using multiple regression analysis and
descriptive analysis.
The results showed that the existence of significant influence between the
learning readiness, learning motivation and school environment againsts the
results of the study subjects, to understand the principles of organizing the
administration of Office grade X Office Administration Department in SMK
Teuku Umar Semarang simultaneously as well as partial proof of simultaneous
test results (F) gained significance < 0,05 and partially obtained significance <
0.05. The magnitude of the simultaneous influence of 64,3% rest by 35.7 per cent
of affected by other factors not examined in this study. The result are 22.47% for
learning readiness, 9,12% for learning motivation and for the school environment
is 6,55%.
Based on the results above, it can be concluded that there is a positive and
significant influence between the learning readiness, learning motivation and the
school environment against the results of studying the subjects that is understand
the principle of organizing the administration of Office grade X in SMK Teuku
Umar Semarang either simultaneously or partial. The advice associated with the
results of study is that students are confident with their own abilities and the
school facilities such as the tool must be utilized to the maximum for students.
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................. ii
PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................. iii
PERNYATAAN ........................................................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................. v
PRAKATA ................................................................................................... vi
SARI……. .................................................................................................... viii
ABSTRACT ................................................................................................. ix
DAFTAR ISI ................................................................................................ x
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 10
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................... 11
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................. 12
BAB II LANDASAN TEORI .................................................................... 13
2.1 Tinjauan tentang Hasil Belajar ................................................................ 13
2.1.1 Pengertian Belajar ......................................................................... 13
2.1.2 Tujuan Belajar ............................................................................... 14
xi
2.1.3 Prinsip-Prinsip Belajar .................................................................. 15
2.1.4 Unsur-Unsur Belajar ..................................................................... 15
2.1.5 Hasil Belajar .................................................................................. 16
2.1.6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar ................................. 17
2.2 Tinjauan tentang Kesiapan Belajar Siswa ................................................ 23
2.2.1 Pengertian Kesiapan Belajar ......................................................... 23
2.2.2 Prinsip-Prinsip Kesiapan Belajar .................................................. 23
2.2.3 Faktor-Faktor Kesiapan Belajar .................................................... 24
2.2.4 Indikator Kesiapan Belajar ........................................................... 25
2.3 Tinjauan tentang Motivasi Belajar ........................................................... 25
2.3.1 Pengertian Motivasi ...................................................................... 25
2.3.2 Fungsi Motivasi dalam Belajar .................................................... 26
2.3.3 Macam-Macam Motivasi .............................................................. 26
2.3.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar ................. 27
2.3.5 Faktor-Faktor yang Dapat Menurunkan Motivasi Belajar ............ 27
2.3.6 Penerapan Motivasi dalam Pendidikan dan Pembelajaran ........... 29
2.3.7 Ciri-Ciri Motivasi .......................................................................... 30
2.3.8 Indikator Motivasi Belajar ............................................................ 30
2.4 Tinjauan tentang Lingkungan Sekolah ................................................... 30
2.4.1 Pengertian Lingkungan Sekolah ................................................... 30
2.4.2 Faktor-Faktor Lingkungan Sekolah .............................................. 32
2.4.3 Indikator Lingkungan Sekolah ..................................................... 34
2.5 Penelitian Terdahulu ............................................................................... 34
xii
2.6 Kerangka Berfikir dan Pengembangan Hipotesis ................................... 36
2.6.1 Kerangka Berpikir ......................................................................... 36
2.6.2 Hipotesis Penelitian ...................................................................... 39
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................... 40
3.1 Jenis dan Desain Penelitian ..................................................................... 40
3.2 Populasi ................................................................................................... 41
3.3 Variabel Penelitian .................................................................................. 42
3.1.1 Variabel Bebas (X) ....................................................................... 42
3.1.2 Variabel Terikat (Y) ...................................................................... 43
3.4 Metode Pengumpulan Data ..................................................................... 43
3.4.1 Metode Angket (Kuesioner).......................................................... 43
3.4.2 Metode Dokumentasi .................................................................... 44
3.4.3 Metode Wawancara....................................................................... 44
3.5 Uji Coba Instrumen ................................................................................. 45
3.5.1 Validitas ........................................................................................ 45
3.5.2 Reliabilitas .................................................................................... 48
3.6 Metode Analisis Data .............................................................................. 50
3.6.1 Analisis Deskriptif Persentase ...................................................... 50
3.6.2 Uji Asumsi Klasik ......................................................................... 52
3.6.2.1 Uji Normalitas .................................................................. 53
3.6.2.2 Uji Multikolinieritas ......................................................... 53
3.6.2.3 Uji Heteroskedastisitas ..................................................... 54
3.6.3 Analisis Regresi Linier Berganda ................................................ 54
xiii
3.6.4 Uji Hipotesis ................................................................................. 55
3.6.4.1 Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ..................................... 55
3.6.4.2 Uji Signifikansi Parsial (Uji t) .......................................... 56
3.6.4.3 Koefisien Determinasi ...................................................... 57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................... 58
4.1 Hasil Penelitian ....................................................................................... 58
4.1.1 Analisis Deskripif Persentase ....................................................... 58
4.1.2 Analisis Regresi Berganda ............................................................ 79
4.1.3 Uji Hipotesis ................................................................................. 81
4.1.4 Uji Asumsi Klasik ......................................................................... 87
4.2 Pembahasan ............................................................................................. 91
BAB V PENUTUP ...................................................................................... 98
5.1 Simpulan ................................................................................................. 98
5.2 Saran ........................................................................................................ 99
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 100
LAMPIRAN............................................................................................................ 102
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Jumlah Ketuntasan Belajar Siswa Kelas X AP Tahun Pelajaran
2014/2015 .................................................................................... 4
Tabel 1.2 Data Peran Kesiapan Belajar Siswa Kelas X AP SMK Teuku Umar
Semarang Tahun Ajaran 2014/2015............................................ 5
Tabel 1.3 Data Peran Motivasi Belajar Siswa Kelas X AP SMK Teuku Umar
Semarang Tahun Ajaran 2014/2015............................................ 7
Tabel 1.4 Data Peran Lingkungan Sekolah Siswa Kelas X AP SMK Teuku
Umar Semarang Tahun Ajaran 2014/2015 ................................. 9
Tabel 3.1 Data Populasi Kelas X Jurusan Administrasi Perkantoran SMK
Teuku Umar Semarang .............................................................. 41
Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Kesiapan Belajar ............ 46
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Motivasi Belajar ............. 47
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Motivasi Belajar ............. 48
Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen .................................................... 49
Tabel 3.6 Interval Persentase Variabel Kesiapan Belajar, Motivasi Belajar,
& Lingkungan Sekolah .............................................................. 52
Tabel 4.1 Interval Persentase dan Kriteria Variabel Independen .................. 59
Tabel 4.2 Kriteria Hasil Belajar .................................................................... 59
Tabel 4.3 Deskriptif Variabel Kesiapan Belajar ........................................... 60
Tabel 4.4 Deskriptif Indikator Kondisi Fisik ................................................ 61
Tabel 4.5 Deskriptif Indikator Kondisi Mental ............................................. 62
xv
Tabel 4.6 Deskriptif Indikator Kondisi Emosional ....................................... 63
Tabel 4.7 Deskriptif Indikator Kebutuhan .................................................... 63
Tabel 4.8 Deskriptif Indikator Motif dan Tujuan.......................................... 64
Tabel 4.9 Deskriptif Indikator Keterampilan ................................................ 65
Tabel 4.10 Deskriptif Indikator Pengetahuan dan Pengertian yang lain
yang telah dipelajari .................................................................... 65
Tabel 4.11 Deskriptif Variabel Motivasi Belajar .......................................... 66
Tabel 4.12 Deskriptif Indikator Tekun Menghadapi Tugas .......................... 67
Tabel 4.13 Deskriptif Indikator Ulet Menghadapi Kesulitan ........................ 68
Tabel 4.14 Deskriptif Indikator Menunjukkan Minat Terhadap Mata
Pelajaran ...................................................................................... 69
Tabel 4.15 Deskriptif Indikator Dapat Mempertahankan Pendapatnya ........ 70
Tabel 4.16 Deskriptif Indikator Sedang Mencari dan Memecahkan Soal .... 71
Tabel 4.17 Deskriptif Variabel Lingkungan Sekolah ................................... 72
Tabel 4.18 Deskriptif Indikator Metode Mengajar ....................................... 73
Tabel 4.19 Deskriptif Indikator Kurikulum .................................................. 74
Tabel 4.20 Deskriptif Indikator Relasi Guru Dengan Siswa ......................... 75
Tabel 4.21 Deskriptif Indikator Relasi Siswa Dengan Siswa ....................... 76
Tabel 4.22 Deskriptif Indikator Disiplin Sekolah ......................................... 77
Tabel 4.23 Deskriptif Indikator Fasilitas Sekolah......................................... 78
Tabel 4.24 Deskriptif Variabel Hasil Belajar ................................................ 79
Tabel 4.25 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ...................................... 80
Tabel 4.26 Hasil Uji Simultan (Uji F) Variabel X1, X2 dan X3 terhadap Y .. 82
xvi
Tabel 4.27 Hasil Uji Coba Parsial (Uji t) Variabel X1, X2, X3 terhadap Y ... 83
Tabel 4.28 Hasil Uji Koefisien Determinasi Simultan (R2) .......................... 85
Tabel 4.29 Hasil Koefisien Determinasi Parsial (r2) ..................................... 86
Tabel 4.30 Hasil Uji Normalitas Kolmogrov Smirnov ................................. 88
Tabel 4.31 Hasil Uji Multikolinier ................................................................ 89
Tabel 4.32 Hasil Uji Heterokedastisitas Metode Glejser .............................. 91
xvii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir .................................................................... 38
Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Grafik P-Plot .......................................... 87
Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas Grafik Scatterplot .................... 90
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Surat Observasi .......................................................................... 103
Lampiran 2 Nilai Mid Semester Kelas X AP 1 ............................................. 104
Lampiran 3 Nilai Mid Semester Kelas X AP 2 ............................................. 105
Lampiran 4 Hasil Pengamatan Awal............................................................. 106
Lampiran 5 Hasil Wawancara Observasi Awal Guru dan Siswa .................. 108
Lampiran 6 Daftar Pertanyaan Observasi Awal............................................ 112
Lampiran 7 Tabulasi Observasi Awal ........................................................... 117
Lampiran 8 Hasil Perhitungan Observasi Awal ............................................ 120
Lampiran 9 Surat Ijin Penelitian .................................................................. 122
Lampiran 10 Kisi-Kisi Uji Coba Instrumen Penelitian dan Angket Uji Coba 123
Lampiran 11 Tabulasi Hasil Uji Validitas Variabel Kesiapan Belajar ......... 131
Lampiran 12 Tabulasi Hasil Uji Coba Instrumen Variabel Motivasi Belajar 133
Lampiran 13 Tabulasi Hasil Uji Coba Instrumen Variabel Lingkungan
Sekolah .................................................................................... 134
Lampiran 14 Hasil Uji Validitas Variabel Kesiapan Belajar (X1) ................ 135
Lampiran 15 Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Belajar (X2) ................. 137
Lampiran 16 Hasil Uji Validitas Variabel Lingkungan Sekolah (X3) ......... 139
Lampiran 17 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kesiapan Belajar, Motivasi
Belajar dan Lingkugan Sekolah ............................................. 141
Lampiran 18 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian dan Angket Penelitian ............ 142
Lampiran 19 Tabulasi Data Penelitian Variabel Kesiapan Belajar ............... 149
xix
Lampiran 20 Tabulasi Data Penelitian Variabel Motivasi Belajar ............... 152
Lampiran 21 Tabulasi Data Penelitian Variabel Lingkungan Sekolah ......... 155
Lampiran 22 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ....................... 158
Lampiran 23 Deskriptif Persentase Variabel Kesiapan Belajar, Motivasi
Belajar dan Lingkungan Sekolah ........................................... 159
Lampiran 24 Deskriptif Persentase Per Indikator Variabel Kesiapan Belajar 161
Lampiran 25 Deskriptif Persentase Per Indikator Variabel Motivasi Belajar 164
Lampiran 26 Deskriptif Persentase Per Indikator Variabel Lingkungan
Sekolah .................................................................................... 167
Lampiran 27 Tabel Persiapan Analisis Regresi Linier ................................. 170
Lampiran 28 Hasil Analisis Regresi ............................................................. 172
Lampiran 29 Uji Asumsi Klasik ................................................................... 174
Lampiran 30 Nama Responden ..................................................................... 177
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan sangat penting, setiap orang berhak memperoleh pendidikan,
sesuai yang tertuang di dalam UUD 1945 pasal 31 (1) yang menyebutkan bahwa:
“setiap warga negara berhak mendapat pendidikan”, maka dari itu usaha
pemerintah untuk memajukan pendidikan di Indonesia yaitu dengan adanya
sekolah gratis. Program ini membantu anak–anak yang ingin bersekolah tetapi
tidak mempunyai biaya. Anak–anak harus terus belajar dan sekolah supaya
mendapat pengetahuan dan karena mereka adalah generasi penerus bangsa.
Sekolah dari sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas,
sekolah menengah kejuruan itu semua merupakan proses yang umumnya dilalui
anak dalam jenjang pendidikan, sesuai dengan tingkatan atau umur mereka.
Anak–anak yang nantinya setelah lulus ingin bekerja atau tidak meneruskan
belajar ke perguruan tinggi, umumnya mereka memilih sekolah menengah
kejuruan (SMK). Jumlah sekolah kejuruan di Indonesia ini banyak mulai dari
yang negeri maupun swasta. Setiap sekolah kejuruan membekali siswa siswi
mereka dalam hal keterampilan, sehingga setelah lulus dapat memenuhi
kebutuhan dunia kerja, bagi mereka yang tidak melanjutkan di perguruan tinggi.
Pengertian belajar secara psikologis dalam Slameto (2010:2), belajar
merupakan suatu proses perubahan yaitu proses perubahan tingkah laku sebagai
hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Perubahan–perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku.
2
Pengertian belajar dapat didefinisikan sebagai berikut: “Belajar ialah suatu
proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri
dalam interaksi dengan lingkungannya”. Belajar itu merupakan proses kontinyu,
maka harus tahap demi tahap menurut perkembangannya. Belajar dalam Rifa’i
dan Catharina (2011:82) merupakan proses penting bagi perubahan perilaku setiap
orang dan belajar itu mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan
oleh seseorang. Belajar memegang peranan penting didalam perkembangan,
kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian, dan bahkan presepsi seseorang.
Dalam proses belajar mengajar akan menghasilkan hasil belajar. Hasil
belajar dalam Rifa’i dan Catharina (2011:85) merupakan perubahan perilaku yang
diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar. Perolehan aspek-
aspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh
peserta didik, oleh karena itu, apabila peserta didik mempelajari pengetahuan
tentang konsep, maka perubahan perilaku yang diperoleh adalah berupa
penguasaan konsep. Perubahan perilaku yang harus dicapai oleh peserta didik
setelah melaksanakan kegiatan belajar dirumuskan dalam tujuan peserta didik.
Tujuan peserta didik merupakan deskripsi tentang perubahan perilaku yang
diinginkan atau deskripsi produk yang menunjukan bahwa belajar telah terjadi.
Hasil belajar disekolah dilihat dari tuntas atau tidaknya seorang siswa dalam
pelajaran yang ditempuhnya. Hasil belajar dapat memberikan manfaat bagi guru
maupun siswa, bagi guru dapat digunakan untuk mengetahui informasi
kemampuan belajar siswa dan pencapaian prestasi siswa dalam belajar, bagi siswa
3
mereka dapat mengetahui sejauh mana kemampuan mereka pada satu mata
pelajaran tertentu, sehingga dapat membantu siswa dalam membuat perencanaan
studi lanjutan. Hasil belajar di sekolah bisa dilihat dari nilai ulangan harian dan
nilai ulangan tengah semester (UTS), nilai yang diberikan berupa angka, dari
angka tersebut dapat dilihat seorang siswa sudah mencapai Kriteria Batas Minimal
(KKM) atau belum, jika sudah memenuhi atau melebihi KKM itu menandakan
seorang siswa sudah baik nilainya, jika belum maka seorang siswa harus
memperbaiki dalam studi lanjutannya. Kriteria Ketuntasan Minimal tiap–tiap
sekolah berbeda. Kriteria Ketuntasan Minimal di SMK Teuku Umar Semarang
yaitu sebesar 75, dalam nilai Ulangan Tengah Semester (UTS) siswa–siswi kelas
X AP 1 dan X AP 2 pada pelajaran Memahami Prinsip Penyelenggaraan
Administrasi Perkantoran. Hasil belajar seharusnya siswa mendapat hasil yang
bagus, tapi kenyataannya di kelas X jurusn AP di SMK Teuku umar ini hasil
belajar sebagian besar siswa tidak tuntas, ini dibuktikkan dari hasil pengamatan
observasi awal pada tanggal 11 Februari 2015 yang menyatakan hasil belajar
siswa kurang maksimal karena ada beberapa siswa yang terlihat gugup saat
menghadapi ulangan tengah semester, jam mengerjakkan ulangan tengah semester
pada saat jam siang, siswa pada mengantuk dan sudah tidak bersemangat
mengerjakkan. Berikut ini tabel data nilai UTS/ Mid Semester siswa kelas X AP 1
dan X AP 2 yang didapat dari guru AP.
4
Tabel 1.1
Jumlah Ketuntasan Belajar Siswa Kelas X AP
Tahun Pelajaran 2014/2015
Kelas KKM
Nilai Siswa
Jumlah Dibawah
KKM
Persen Diatas
KKM
Persen
X AP 1 75 18 54,55 % 15 45,45% 33
X AP 2 75 27 79,41% 7 20,59% 34
Sumber : Data Kelas X AP SMK Teuku Umar Semarang
Tabel 1.1 diatas menunjukkan bahwa hasil belajar kelas X AP masih
belum optimal. Dapat dilihat kelas X AP 1 yang belum tuntas ada 18 siswa atau
54,55 %, yang sudah tuntas ada 15 siswa atau 45,45%, sedangkan untuk kelas X
AP 2 yang belum tuntas ada 27 siswa atau 79,41%, yang sudah tuntas ada 7 siswa
atau 20,59%, presentase yang belum tuntas dengan yang sudah tuntas lebih besar
yang belum tuntas.
Faktor–faktor yang memberikan kontribusi terhadap hasil belajar dalam
Slameto (2010:54) adalah kondisi internal dan eksternal. Faktor internal seperti
faktor jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor kelelahan, sedangkan faktor
eksternal meliputi, faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat. Untuk
dugaan sementara pencapaian hasil belajar belum optimal pada mata pelajaran
Memahami Prinsip Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran siswa kelas X AP
karena dipengaruhi oleh faktor kesiapan belajar, motivasi belajar dan lingkungan
sekolah.
Berdasarkan observasi awal yang dilakukan pada tanggal 11 Februari 2015,
saat akan dimulai pelajaran ada beberapa siswa yang masih mengobrol dengan
teman sebangku, jika tidak ditegur tidak diam, untuk buku panduan satu meja ada
satu buku panduan, kesiapan belajar siswa kurang, selain itu hasil wawancara
5
dengan guru AP Bu Rumdihastuti S.Pd. pada tanggal 14 Februari 2015 untuk
mengetahui kesiapan awal siswa, menurut beliau siswa susah digerakkan untuk
belajar, ketika akan diadakan ulangan, sudah diberi tahu, tapi tetap saja tidak
belajar, selain itu untuk buku panduan sudah baik karena disediakan oleh perpus.
Kesiapan dalam Slameto (2010:113) adalah keseluruhan kondisi seseorang yang
membuatnya siap untuk memberi respon/jawaban di dalam cara tertentu terhadap
suatu situasi. Penyesuaian kondisi pada suatu saat akan berpengaruh pada atau
kecenderungan untuk memberi respon. Kesiapan belajar yang baik akan
berpengaruh baik juga terhadap hasil belajar.
Kesiapan belajar yang seharusnya, siswa saat akan dimulai pelajaran sudah
siap tidak ada yang mengobrol, tapi kenyataannya ada beberapa siswa yang masih
mengobrol ketika akan dimulai pelajaran, lalu seharusnya saat guru menerangkan
siswa mendengarkan dan memperhatikan tapi kenyataannya tidak. Ini dibuktikan
dengan hasil pengamatan observasi awal yang sudah diterangkan diawal dan hasil
angket observasi awal yang dibagikan kepada 31 siswa untuk melihat gambaran
awal tentang peran kesiapan belajar, yaitu sebagai berikut :
Tabel 1.2
Data Peran Kesiapan Belajar Siswa Kelas X AP SMK Teuku Umar
Semarang Tahun Ajaran 2014/2015
No Interval Frekuensi Persentase Kriteria
1 21 – 24 5 siswa 16,13% Sangat Siap
2 17 – 20 8 siswa 25,81% Siap
3 13 – 16 8 siswa 25,81% Cukup
4 9 -12 9 siswa 29,03% Kurang Siap
5 5 – 8 1 siswa 3,22% Tidak Siap
Jumlah 31 100%
Sumber : Data Kelas X AP SMK Teuku Umar Semarang
6
Tabel 1.2 menunjukkan bahwa kondisi kesiapan belajar siswa dalam
keadaan kurang siap. Hal ini dapat dilihat melalui penyebaran angket kepada 31
siswa. Hasilnya menunjukkan paling banyak ada 9 siswa termasuk dalam kreteria
kurang siap. Dengan melihat kondisi di atas, maka kesiapan belajar siswa perlu
dikaji dalam penelitian ini.
Jurnal yang dapat mendukung penelitian ini adalah jurnal dari Antara I
Nyoman Runia dengan judul “Pengaruh Kesiapan Dan Transfer Belajar Terhadap
Hasil Belajar Ekonomi Di SMA Negeri 1 Ubud” menunjukkan bahwa ada
pengaruh antara kesiapan belajar terhadap hasil belajar secara signifikan yang
terlihat dari nilai signifikansi 0,009<0,05.
Motivasi dalam Sardiman (2012:75) dapat dikatakan sebagai keseluruhan
daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang
menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan
belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.
Hasil pengamatan, saat guru menjelaskan materi ada beberapa siswa yang tidak
memperhatikan, mengobrol dengan teman sebangku, saat diberi tugas ada
beberapa siswa tidak mengerjakan dengan sungguh–sungguh, ada pula siswa yang
mengerjakan tugas dengan mencontek milik teman tidak mengerjakan sendiri,
ketika pengumpulan tugaspun ada beberapa siswa yang mengumpulkan tidak
sesuai dengan kesepakatan atau mengumpulkan lebih dari batas waktu
pengumpulan tugas. Selain itu hasil wawancara dengan guru AP saat siswa diberi
kesempatan untuk bertanya, siswa yang bertanya tidak banyak, hanya beberapa.
7
Motivasi belajar yang seharusnya, siswa tepat waktu saat mengumpulkan
tugas, tapi kenyataannya tidak, saat pengumpulan tugas ada beberapa siswa yang
tidak tepat waktu mengumpulkan. Ini dibuktikan dengan hasil pengamatan
observasi awal yang sudah diterangkan diawal dan hasil angket observasi awal
yang dibagikan kepada 31 siswa untuk melihat gambaran awal tentang peran
kesiapan belajar, yaitu sebagai berikut :
Tabel 1.3
Data Peran Motivasi Belajar Siswa Kelas X AP SMK Teuku Umar
Semarang Tahun Ajaran 2014/2015
No Interval Frekuensi Persentase Kriteria
1 21 – 24 7 siswa 22,58% Sangat Tinggi
2 17 – 20 10 siswa 32,26% Tinggi
3 13 – 16 13 siswa 41,94% Cukup
4 9 -12 - 0,00% Kurang
Tinggi
5 5 – 8 1 siswa 3,22% Tidak Tinggi
Jumlah 31 100%
Sumber : Data Kelas X AP SMK Teuku Umar Semarang
Tabel 1.3 menunjukkan bahwa kondisi motivasi belajar siswa dalam
keadaan cukup. Hal ini dapat dilihat melalui penyebaran angket kepada 31 siswa.
Hasilnya menunjukkan paling banyak ada 13 siswa termasuk dalam kreteria
cukup. Dengan melihat kondisi di atas, maka motivasi belajar siswa perlu dikaji
dalam penelitian ini.
Jurnal yang dapat mendukung penelitian ini adalah jurnal dari Kurniawan
Rizal dengan judul “Pengaruh Lingkungan Sekolah, Motivasi Belajar Dan
Fasilitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Peralatan
8
Kantor Kelas X Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Kudus Tahun Pelajaran
2012/2013” menunjukkan bahwa besarnya pengaruh motivasi belajar terhadap
hasil belajar sebesar 11,95%. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sardiman
(2012:75) yang mengungkapkan bahwa hasil belajar akan optimal kalau ada
motivasi yang tepat, sedangkan pendapat Rifa’i dan Catharina (2011:160)
pentingnya motivasi dalam belajar yaitu sebagai berikut:
“Motivasi adalah penting, bahkan tanpa kesepakatan tertentu mengenai
definisi konsep tersebut. Apabila terdapat dua anak yang memiliki
kemampuan sama dan memberikan peluang dan kondisi yang sama untuk
mencapai tujuan, kinerja dan hasil yang dicapai oleh anakyang termotivasi
akan lebih baik dibandingkan dengan anak yang tidak termotivasi. Secara
sederhana dapat dikatakan bahwa apabila anak tidak memiliki motivasi
belajar, maka tidak akan terjadi kegiatan belajar pada diri anak tersebut.
Walaupun begitu, hal itu kadang–kadang menjadi masalah, karena
motivasi bukanlah suatu kondisi. Apabila motivasi peserta didik anak itu
rendah, umumnya diasumsikan bahwa prestasi peserta didik anak yang
bersangkutan rendah”.
Faktor lain yang diduga mempengaruhi hasil belajar dilihat dari faktor
eksternnya adalah lingkungan sekolah, pengamatan awal terlihat hubungan siswa
dengan guru baik, ketika berpapasan dengan guru siswa menyapa, hubungan
dengan teman sekelas juga baik, tetapi ada beberapa siswa yang memakai seragam
tidak rapi, saat akan dimulai pelajaran ada beberapa siswa yang masih belum
diam, saat masuk sekolah ada beberapa siswa yang terlambat masuk kelas, ada
beberapa siswa yang tidak menaati peraturan sekolah, seperti saat guru tidak di
kelas, siswa keluar kelas membeli makanan di kantin, perbuatan itu dalam aturan
sekolah tidak memperbolehkan. Hasil wawancara dengan tiga siswa, mereka ada
yang tepat waktu sampai sekolah dan ada juga yang terlambat. Faktor sekolah
yang mempengaruhi belajar dalam Slameto (2010:64) mencakup metode
9
mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin
sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode
belajar dan tugas rumah. Lingkungan sekolah yang seharusnya, siswa datang
kesekolah tepat waktu, tapi kenyataannya tidak, ada beberapa siswa yang
terlambat masuk sekolah, lalu seharusnya ketika guru tidak dikelas siswa tetap
dikelas, tapi kenyataannya ketika guru tidak dikelas mereka pergi ke kantin. Ini
dibuktikan dengan hasil pengamatan observasi awal yang sudah diterangkan
diawal dan hasil angket observasi awal untuk melihat gambaran awal tentang
peran kesiapan belajar, yaitu sebagai berikut :
Tabel 1.4
Data Peran Lingkungan Sekolah Siswa Kelas X AP SMK Teuku Umar
Semarang Tahun Ajaran 2014/2015
No Interval Frekuensi Persentase Kriteria
1 21 – 24 6 siswa 19,36% Sangat Baik
2 17 – 20 9 siswa 29,03% Baik
3 13 – 16 15 siswa 48,39% Cukup
4 9 -12 - 0,00% Kurang Baik
5 5 – 8 1 siswa 3,22% Tidak Baik
Jumlah 31 100%
Sumber : Data Kelas X AP SMK Teuku Umar Semarang
Tabel 1.4 menunjukkan bahwa kondisi lingkungan sekolah siswa dalam
keadaan cukup. Hal ini dapat dilihat melalui penyebaran angket kepada 31 siswa.
Hasilnya menunjukkan paling banyak ada 15 siswa termasuk dalam kreteria
cukup. Dengan melihat kondisi di atas, maka lingkungan sekolah siswa perlu
dikaji dalam penelitian ini, didukung penelitian Rizal Kurniawan (2014)
menunjukkan bahwa besarnya pengaruh lingkungan sekolah terhadap hasil belajar
10
sebesar 30,7 %. Lingkungan sekolah yang baik atau mendukung kegiatan belajar,
akan mempengaruhi hasil belajar yang baik.
Berdasarkan uraian di atas serta dengan melihat kesenjangan antara teori
dan fakta yang terjadi di SMK Teuku Umar Semarang, peneliti tertarik
mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Kesiapan Belajar, Motivasi
Belajar dan Lingkungan Sekolah Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran
Memahami Prinsip Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran Siswa Kelas
X Jurusan Administrasi Perkantoran Di SMK Teuku Umar Semarang”
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan diatas, maka dapat
rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana gambaran umum tentang kesiapan belajar, motivasi belajar dan
lingkungan sekolah secara simultan terhadap hasil belajar Mata Pelajaran
Memahami Prinsip Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran Siswa Kelas
X Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK Teuku Umar Semarang ?
2. Adakah pengaruh kesiapan belajar, motivasi belajar dan lingkungan sekolah
secara simultan terhadap hasil belajar Mata Pelajaran Memahami Prinsip
Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran Siswa Kelas X Jurusan
Administrasi Perkantoran di SMK Teuku Umar Semarang ?
3. Adakah pengaruh kesiapan belajar terhadap hasil belajar Mata Pelajaran
Memahami Prinsip Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran Siswa Kelas
X Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK Teuku Umar Semarang ?
11
4. Adakah pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar Mata Pelajaran
Memahami Prinsip Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran Siswa Kelas
X Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK Teuku Umar Semarang ?
5. Adakah pengaruh lingkungan sekolah terhadap hasil belajar Mata Pelajaran
Memahami Prinsip Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran Siswa Kelas
X Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK Teuku Umar Semarang ?
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui gambaran umum tentang kesiapan belajar, motivasi
belajar, dan lingkungan sekolah secara simultan terhadap hasil belajar Mata
Pelajaran Memahami Prinsip Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran
Siswa Kelas X Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK Teuku Umar
Semarang.
2. Untuk mengetahui pengaruh kesiapan belajar, motivasi belajar, dan
lingkungan sekolah secara simultan terhadap hasil belajar Mata Pelajaran
Memahami Prinsip Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran Siswa Kelas
X Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK Teuku Umar Semarang.
3. Untuk mengetahui pengaruh kesiapan belajar terhadap hasil belajar Mata
Pelajaran Memahami Prinsip Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran
Siswa Kelas X Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK Teuku Umar
Semarang.
4. Untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar Mata
Pelajaran Memahami Prinsip Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran
12
Siswa Kelas X Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK Teuku Umar
Semarang.
5. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan sekolah terhadap hasil belajar Mata
Pelajaran Memahami Prinsip Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran
Siswa Kelas X Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK Teuku Umar
Semarang.
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis (manfaat bagi ilmu pengetahuan)
Manfaat teoritis dalam penelitian ini yaitu dapat menambah khasanah ilmu
pengetahuan atau mengembangkan wawasan baru dalam pembelajaran
administrasi perkantoran.
1.4.2 Manfaat Praktis
a). Bagi guru sebagai informasi agar lebih dapat meningkatkan
pengawasan dan proses belajar mengajar.
b). Bagi siswa dapat digunakan sebagai tolak ukur hasil prestasi dalam
belajar sehingga siswa dapat melihat hasil yang telah diraihnya dan
untuk dapat lebih meningkatkan prestasi belajar yang lebih baik.
c). Bagi peneliti dapat menambah ilmu pengetahuan sebagai hasil
pengamatan langsung serta dapat memahami penerapan disiplin ilmu
yang diperoleh selama studi di perguruan tinggi.
13
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Tentang Hasil Belajar
2.1.1 Pengertian Belajar
Menurut pengertian secara psikologis, belajar meruapakan suatu proses
perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan
lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan–perubahan
tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku. Pengertian belajar dapat
didefinisikan sebagai berikut :
“Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya” (Slameto,
2010:2).
Menurut Sardiman (2012:20-21) belajar senantiasa merupakan perubahan
tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan, misalnya dengan
membaca, mengamati, mendengarkan, meniru, dan lain sebagainya. Juga belajar
itu akan lebih baik, lalu si subjek belajar itu mengalami atau melakukannya, jadi
tidak bersifat verbalistik. Dalam pengertian luas, belajar dapat diartikan sebagai
kegiatan psiko-fisik menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya, kemudian dalam
arti sempit, belajar dimaksudkan sebagai usaha penguasaan materi ilmu
pengetahuan yang merupakan sebagian kegaiatan menuju terbentuknya
kepribadian seutuhnya. Relevan dengan ini, ada pengertian bahwa belajar adalah
penambahan pengetahuan.
14
Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku setiap orang dan
belajar itu mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan oleh
seseorang. Belajar memegang peranan penting didalam perkembangan, kebiasaan,
sikap, keyakinan, tujuan,kepribadian, dan bahkan persepsi orang, oleh karena itu
dengan menguasai konsep dasar tentang belajar, seseorang mampu memahami
bahwa aktivitas belajar itu memegang peranan penting dalam proses psikologi.
2.1.2 Tujuan Belajar
Menurut Sardiman (2012:25-29) tujuan belajar ada tiga jenis, yaitu :
1. Untuk mendapatkan pengetahuan
Hal ini ditandai dengan kemampuan berpikir. Pemilikan pengetahuan
dan kemampuan berpikir sebagai yang tidak dapat dipisahkan. Jenis
interaksi atau cara yang digunakan untuk kepentingan pada umumnya
dengan model presentasi, pemberian tugas-tugas bacaan. Cara demikian,
siswa akan diberikan pengetahuan sehingga menambah pengetahuannya dan
sekaligus akan mencarinya sendiri untuk mengembangkan cara berpikir
dalam rangka memperkaya pengetahuannya.
2. Penanaman konsep dan keterampilan
Penanaman konsep atau merumuskan konsep, juga memerlukan suatu
ketrampilan, keterampilan sifat jasmani maupun rohani. Keterampilan
jasmani adalah keterampilan-keterampilan yang dapat dilihat, diamati,
sehingga akan menitikberatkan pada keterampilan gerak/penampilan dari
anggota tubuh seseorang yang sedang belajar, termasuk dalam hal ini
masalah-masalah teknik dan pengulangan, sedangkan keterampilan rohani
lebih rumit, karena tidak selalu berurusan dengan masalah–masalah
keterampilan yang dapat dilihat bagaimana ujung pangkalnya, tetapi lebih
abstrak, menyangkut persoalan-persoalan penghayatan dan keterampilan
berpikir serta kreatifitas untuk menyelesaikan dan merumuskan suatu
masalah, jadi semata–mata bukan soal pengulangan, tetapi mencari jawab
yang cepat dan tepat.
Keterampilan memang dapat dididik, yaitu dengan banyak melatih
kemampuan. Interaksi yang mengarah pada pencapaian keterampilan itu
akan menuruti kaidah-kaidah dan bukan semata–mata hanya menghafal atau
meniru.
3. Pembentukan sikap
Pembentukan sikap mental dan perilaku anak didik, tidak akan
terlepas dari soal penanaman nilai-nilai,oleh karena itu guru tidak sekedar
15
pengajar tapi betul-betul sebagai pendidik yang akan memindahkan nilai-
nilai itu kepada anak didiknya. Dilandasi nilai–nilai itu, anak didikan
tumbuh kesadaran dan kemauannya, untuk mempraktikkan segala sesuatu
yang sudah dipelajari. Cara berinteraksi atau metode-metode yang
digunakan misalnya dengan diskusi.
2.1.3 Prinsip–Prinsip Belajar
Prinsip–prinsip belajar menurut Slameto (2010:27-28), yaitu :
a. Berdasarkan prasyarat yang diperlukan untuk belajar
1. Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif,
meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan
instruksional.
2. Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi yang
kuat pada siswa untuk mencapai tujuan instruksional.
3. Belajar perlu lingkungan yang menantang di mana anak dapat
mengembangkan kemampuannya bereksplorasi dan belajar dengan
efektif.
4. Belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya.
b. Sesuai hakikat belajar
1. Belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap menurut
perkembangannya.
2. Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi dan discovery.
3. Belajar adalah proses kontinguitas (hubungan antara pengertian yang
satu dengan pengertian yang lain) sehingga mendapatkan pengertian
yang diharapkan stimulus yang diberikan menimbulkan respon yang
diharapkan.
c. Sesuai materi/bahan yang harus dipelajari
1. Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur,
penyajian yang sederhana, sehingga siswa mudah menangkap
pengertiannya.
2. Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai
dengan tujuan instruksional yang harus dicapainya.
d. Syarat keberhasilan belajar
1. Belajar memerlukan sarana yanng cukup, sehingga siswa dapat belajar
dengan tenang.
2. Repetisi, dalam proses belajar perlu ulangan berkali–kali agar
pengertian/keterampilan/sikap itu mendalam pada siswa.
2.1.4 Unsur–Unsur Belajar
Unsur–unsur belajar menurut Rifai dan Catharina (2011:84-85), yaitu:
1. Peserta didik. Istilah peserta didik dapat diartikan sebagai peserta didik,
warga belajar, dan peserta pelatihan yang sedang melakukan kegiatan
16
belajar. Peserta didik memiliki organ penginderaan yang digunakan untuk
menangkap rangsangan, otak yang digunakan untuk mentrasformasikan
hasil penginderaan ke dalam memori yang kompleks, dan syaraf atau otot
yang digunakan untuk menampilkan kinerja yang menunjukkan apa yang
telah dipelajari.
2. Rangsangan (stimulus). Peristiwa yang merangsang penginderaan peserta
didik disebut stimulus. Banyak stimulus yang berada di lingkungan
seseorang. Suara, sinar, warna, panas, dingin, tanaman, gedung, dan orang
adalah stimulus yang selalu berada di lingkungan seseorang, agar peserta
didik mampu belajar optimal, ia harus memfokuskan pada stimulus tertentu
yang diminati.
3. Memori. Memori yang ada pada peserta didik berisi pelbagai kemampuan
yang berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dihasilkan dari
kegiatan belajar sebelumnya.
4. Respon. Tindakan yang dihasilkan dari aktualisasi memori disebut respon.
Peserta didik yang sedang mengamati stimulus akan mendorong memori
memberikan respon terhadap stimulus tersebut. Respon dalam peserta didik
diamati pada akhir proses belajar yang disebut dengan perubahan perilaku
atau perubahan kinerja.
Keempat unsur belajar tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
Kegiatan belajar akan terjadi pada diri peserta didik apabila terdapat interaksi
antara stimulus dengan isi memori, sehingga perilakunya berubah dari waktu
sebelum dan setelah adanya stimulus tersebut, apabila terjadi perubahan perilaku,
maka perubahan perilaku itu menjadi indikator bahwa peserta didik telah
melakukan kegiatan belajar.
2.1.5 Hasil Belajar
Kemampuan masing–masing siswa berbeda–beda. Hasil belajar yang
dicapai juga berbeda–beda. Menurut Tu’u (2004:5) hasil belajar merupakan
sesuatu yang dicapai seseorang ketika mengerjakan tugas atau kegiatan belajar
yang dinyatakan dalam bentuk symbol, angka, huruf, atau kalimat dan dapat
dicerminkan hasil yang telah dicapai oleh sikap siswa dalam periode tertentu.
Menurut Rifa’i dan Catharina (2011:85) hasil belajar merupakan perubahan
17
perilaku yang diperoleh siswa setelah mengalami kegiatan belajar. Perolehan
aspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh siswa,
oleh karena itu apabila peserta didik mempelajari pengetahuan tentang konsep,
maka perilaku yang diperoleh adalah berupa pengusaan konsep, sedangkan
menurut Sudjana (2009:22) hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang
dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Jadi hasil belajar
merupakan hasil yang dicapai siswa ketika mengerjakan tugas atau kegiatan
belajar dalam bentuk simbol, angka atau huruf.
2.1.6 Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Belajar
Menurut Slameto (2010:54-72) faktor–faktor yang mempengaruhi belajar
banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu faktor
intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu
yang sedang belajar. Faktor intern ada 3 faktor yaitu:
1. Faktor Jasmaniah
a. Faktor Kesehatan
Kesehatan seseorang sangat berpengaruh terhadap belajarnya.
Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan seseorang
terganggu, selain itu juga ia akan cepat lelah, kurang bersemangat,
mudah pusing, ngantuk jika badannya lemah, kurang darah ataupun
ada gangguan-gangguan/kelainan-kelainan fungsi alat indera serta
tubuhnya. Seseorang agar dapat belajar dengan baik harus
mengusahakan kesehatan badannya tetap terjamin dengan cara selalu
menindahkan ketentuan-ketentuan tentang bekerja, belajar, istirahat,
tidur, makan, olahraga, rekreasi dan ibadah.
b. Cacat Tubuh
Keadaan cacat tubuh mempengaruhi belajar. Siswa yang cacat
belajarnya juga terganggu. Jika hal ini terjadi, hendaklah ia belajar
pada lembaga pendidikan khusus atau diusahakan alat bantu agar
dapat menghindari atau mengurangi pengaruh kecacatannya tadi.
2. Faktor Psikologis
Ada tujuh faktor yang tergolong dalam faktor psikologis yang
memepengaruhi belajar. Faktor–faktor itu adalah :
18
a. Intelegensi
Inteligensi itu adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu
kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi
yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui/menggunakan
konsep-konsep yang abstrak secara efektif mengetahui relasi dan
mempelajarinya cepat. Inteligensi besar pengaruhnya terhadap
kemajuan belajar.
b. Perhatian
Perhatian adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itu pun
semata–mata tertuju kepada suatu obyek (benda/hal) atau sekumpulan
objek. Hasil belajar agar menjadi baik, maka siswa harus mempunyai
perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya, jika bahan pelajaran
tidak menjadi perhatian siswa, maka timbulah kebosanan, sehingga ia
tidak lagi suka belajar. Siswa agar dapat belajar dengan baik,
usahakan bahan pelajaran selalu menarik perhatian dengan cara
mengusahakan pelajaran itu sesuai denga hobi atau bakatnya.
c. Minat
Minat adalah sebagai berikut : “Interest is persisting tendency to
pay attention to and enjoy some activity or content” artinya minat
adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan
mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang,
diperhatikan terus–menerus yang disertai dengan rasa senang. Minat
besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang
dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar
dengan sebaik–baiknya, karena tidak ada daya tarik siswa. Bahan
pelajaran yang menarik minat siswa, lebih mudah dipelajari dan
disimpan, karena minat menambah kegiatan belajar. Jika terdapat
siswa yang kurang berminat terhadap belajar, dapatlah diusahakan
agar ia mempunyai minat yang lebih besar denngan cara menjelaskan
hal–hal yang berhubungan dengan cita–cita serta kaitannya dengan
bahan pelajaran yang dipelajari itu.
d. Bakat
Bakat atau aptitude adalah : “the capacity to learn”, dengan
perkataan lain bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan
itu baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah
belajar atau berlatih. Orang yang berbakat mengetik, misalnya akan
lebih cepat dapat mengetik dengan lancar dibandingkan dengan orang
lain yang kurang/tidak berbakat di bidang itu. Dari uraian di atas
jelaslah bahwa bakat itu mempengaruhi belajar. Jika bahan pelajaran
yang dipelajari siswa sesuai dengan bakatnya, maka hasil belajarnya
lebih baik karena ia senang belajar dan pastilah selanjutnya ia lebih
giat lagi dalam belajarnya itu. Penting untuk mengetahui bakat siswa
19
dan menempatkan siswa belajar di sekolah yang sesuai dengan
bakatnya.
e. Motif
Pengertian motif sebagai berikut : Motive is an effective-conative
factor which operates in determining the direction of an individual's
behavior to words an end or goal, consioustly apprehended or
unconsioustly. Jadi motif erat sekali hubungannya dengan tujuan yang
akan dicapai. Di dalam menentukan tujuan itu dapat disadari atau
tidak, akan tetapi untuk mencapai tujuan itu perlu berbuat, sedangkan
yang menjadi penyebab berbuat adalah motif itu sendiri sebagai daya
penggerak/pendorongnya.
f. Kematangan
Kematangan adalah suatu tingkat/fase dalam pertumbuhan
seseorang, di mana alat–alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan
kecakapan baru. Kematangan belum berarti anak dapat melaksanakan
kegiatan secara terus menerus, untuk itu diperlukan latihan-latihan dan
pelajaran. Dengan kata lain anak yang sudah siap (matang) belum
dapat melaksanakan kecakapannya sebelum belajar. Belajarnya akan
lebih berhasil jika anak sudah siap (matang). Jadi kemajuan baru
untuk memiliki kecakapan itu tergantung dari kematangan dan belajar.
g. Kesiapan
Kesiapan atau readiness adalah : preparedness to respond or react.
Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi response atau bereaksi.
Kesediaan itu timbul dari dalam diri seseorang. Kesiapan ini perlu
diperhatikan dalam proses belajar, karena jika siswa belajar dan
padanya sudah ada kesiapan, maka hasil belajarnya akan lebih baik.
3. Faktor kelelahan
Kelelahan pada seseorang walaupun sulit untuk dipisahkan tetapi dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani
(bersifat psikis). Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan
timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh. Kelelahan rohani dapat dilihat
dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehiungga minat dan dorongan untuk
menghasilkan sesuatu hilang. Kelelahan rohani dapat terjadi terus menerus
memikirkan masalah yang dianggap berat tanpa istirahat, menghadapi hal–hal
yang selalu sama/konstan tanpa ada variasi, dan mengerjakan sesuatu karena
terpaksa dan tidak sesuai dengan bakat, minat dan perhatiannya. Kelelahan
mempengaruhi belajar. Siswa agar dapat belajar dengan baik haruslah
menghindari jangan sampai terjadi kelelahan dalam belajarnya, sehingga perilaku
diusahakan kondisi yang bebas dari kelelahan.
Faktor ekstern adalah faktor yang ada diluar individu (Slameto, 2010:60-
64). Faktor ekstern ada 3 faktor, yaitu :
20
1. Faktor Keluarga
a. Cara Orang Tua Mendidik
Cara orang tua mendidik anaknya besar pengaruhnya terhadap
belajar anaknya. Hal ini jelas dan dipertegas dengan pertanyaannya
yang menyatakan bahwa: Keluarga adalah lembaga pendidikan
pertama dan utama. Keluarga adalah lembaga pendidikan yang
pertama dan utama, keluarga yang sehat besar artinya untuk
pendidikan dalam ukuran kecil, tetapi bersifat menentukan untuk
pendidikan dalam ukuran besar yaitu pendidikan bangsa, negara dan
dunia.
b. Relasi Anggota Keluarga
Demi kelancaran belajar serta keberhasilan anak, perlu diusahakan
relasi yang baik di dalam keluarga anak tersebut. Hubungan yang baik
adalah hubungan yang penuh pengertian dan kasih sayang, disertai
dengan bimbingan dan bila perlu hukuman-hukuman untuk
mensukseskan belajar anak sendiri
c. Suasana Rumah
Anak agar dapat belajar dengan baik perlulah diciptakan suasana
rumah yang tenang dan tentram. Di dalam suasana rumah yang tenang
dan tenteram selain anak kerasan/betah tinggal di rumah, anak juga
dapat belajar dengan baik.
d. Keadaan Ekonomi Keluarga
Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak.
Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya,
misal makan, pakaian, perlindungan kesehatan dan lain–lain, juga
membutuhkan fasilitas belajar seperti ruang belajar, meja, kursi,
penerangan, alat tulis menulis, buku–buku dan lain–lain.
e. Pengertian Orang Tua
Anak belajar perlu dorongan dan pengertian orang tua, bila anak
sedang belajar jangan diganggu dengan tugas-tugas di rumah.
Kadang–kadang anak mengalami lemah semangat, orangtua wajib,
memberi pengertian dan mendorongnya, membantu sedapat mungkin
kesulitan yang dialami anak di sekolah. Orang tua jika perlu
menghubungi guru anaknya, untuk mengetahui perkembangannya.
f. Latar Belakang Kebudayaan
Tingkat pendidikan atau kebiasaan di dalam keluarga
mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Perlu kepada anak
ditanamkan kebiasaan–kebiasaan yang baik, agar mendorong
semangat anak untuk belajar.
21
2. Faktor Sekolah
Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar mencakup :
a. Metode Mengajar
Metode mengajar adalah suatu cara/jalan yang harus dilalui di
dalam mengajar. Metode mengajar itu mempengaruhi belajar. Metode
belajar guru yang kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang
tidak baik pula. Metode mengajar guru yang kurang baik itu dapat
terjadi misalnya karena guru kurang persiapan dan kurang menguasai
bahan pelajaran sehingga guru tersebut menyajikannya tidak jelas atau
sikap guru terhadap siswa dan atau terhadap mata pelajaran itu sendiri
tidak baik, sehingga siswa kurang senang terhadap pelajaran atau
gurunya, akibatnya siswa malas untuk belajar.
b. Kurikulum
Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang diberikan
kepada siswa. Kegitan itu sebagian besar adalah menyajikan bahan
pelajaran agar siswa menerima, menguasai dan mengambangkan
bahan pelajaran itu. Jelaslah bahan pelajaran itu mempengaruhi
belajar siswa. Kurikulum yang kurang baik berpengaruh tidak baik
terhadap belajar.
c. Relasi Guru dengan Siswa
Proses belajar mengajar terjadi antara guru dengan siswa. Proses
tersebut juga dipengaruhi oleh relasi yang ada dalam proses itu
sendiri. Jadi cara belajar siswa juga dipengaruhi oleh relasinya dengan
gurunya.
d. Relasi Siswa dengan Siswa
Siswa yang mempunyai sifat-sifat atau tingkah laku yang kurang
menyenangkan teman lain, mempunyai rasa rendah diri atau sedang
mengalami tekanan–tekanan batin, akan diasingkan dari kelompok.
Akibatnya makin parah masalahnya dan akan mengganggu belajarnya.
Menciptakan relasi yang baik antar siswa adalah perlu, agar dapat
memberikan pengaruh yang positif terhadap belajar.
e. Disiplin Sekolah
Kedisiplinan sekolah erat hubungannya dengan kerajinan siswa
dalam sekolah dan juga dalam belajar. Kedisiplinan sekolah
mencakup kedisiplinan guru dalam mengajar dengan melaksanakan
tata tertib, kedisiplinan karyawan dalam pekerjaan administrasi dan
kebersihan/keteraturan kelas, gedung sekolah dan lain–lain. Dengan
demikian agar siswa belajar lebih maju, siswa harus disiplin di dalam
belajar baik dalam sekolah, dirumah dan di perpustakaan, agar siswa
disiplin haruslah guru beserta staf yang lain disiplin.
f. Metode belajar
Banyak siswa melaksanakan cara belajar yang salah. Dalam hal ini
perlu pembinaan dari guru. Cara belajar yang tepat akan efektif pula
22
hasil belajar siswa itu. Siswa perlu belajar setiap hari, dengan
pembagian waktu yang baik, memilih cara belajar yang tepat dan
cukup istirahat akan meningkatkan hasil belajar.
3. Faktor Masyarakat
Masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga berpengaruh terhadap
belajar siswa. Pengaruh itu terjadi karena keberadaannya siswa dalam
masyarakat. Kegiatan siswa dalam masyarakat dibagi menjadi :
a. Kegiatan Siswa Dalam Masyarakat
Kegiatan siswa dalam masyarakat dapat menguntungkan terhadap
perkembangan pribadinya, tetapi jika siswa ambil bagian dalam
kegiatan masyarakat yang terlalu banyak, belajarnya akan terganggu.
Kegiatan siswa dalam masyarakat perlu dibatasi supaya jangan sampai
menganggu belajarnya.
b. Mass Media
Mass media termasuk didalamnya yaitu bioskop, radio, TV, surat
kabar, majalah, buku-buku, komik–komik dan lain–lain. Semuanya
ada dan beredar dalam masyarakat. Mass media yang baik memberi
pengaruh yang baik terhadap siswa dan juga terhadap belajarnya,
sebaliknya mass media yang jelek juga berpengaruh jelek terhadap
siswa, maka perlu kiranya siswa mendapatkan bimbingan dan kontrol
yang cukup bijaksana dari pihak orang tua dan pendidik, baik di
dalam keluarga, sekolah dan masyarakat.
c. Teman Bergaul
Teman bergaul yang baik akan berpengaruh baik terhadap diri
siswa, begitu juga sebaliknya, teman bergaul yang jelek pasti
mempengaruhi yang bersifat buruk juga. Siswa agar dapat belajar
dengan baik, maka perlu diusahakan agar siswa memiliki teman
bergaul yang baik–baik dan pembinaan pergaulan yang baik serta
pengawasan dari orang tua dan pendidik harus cukup bijaksana.
d. Bentuk Kehidupan Masyarakat
Kehidupan masyarakat di sekitar siswa juga berpengaruh terhadap
belajar siswa. Masyarakat yang terdiri dari orang–orang yang
mempunyai kebiasaan tidak baik akan berpengaruh jelek kepada siswa
yang berada disitu. Siswa tertarik untuk ikut berbuat seperti yang
dilakukan orang–orang sekitarnya, akibatnya belajar terganggu dan
siswa kehilangan semangat belajar karena perhatiannya semula
terpusat kepada pelajaran berpindah ke perbuatan–perbuatan yang
selalu dilakukan orang–orang di sekitarnya yang tidak baik tadi,
maupun sebaliknya., maka dari itu perlu untuk mengusahakan
lingkungan yang baik agar dapat memberi pengaruh yang positif
terhadap siswa sehingga dapat belajar dengan.
23
2.2 Tinjauan Tentang Kesiapan Belajar Siswa
2.2.1 Pengertian Kesiapan Belajar
Menurut Slameto (2010:113-114) kesiapan adalah keseluruhan kondisi
seseorang yang membuatnya siap untuk memberi respon/jawaban di dalam cara
tertentu terhadap suatu situasi. Menurut Thorndike dalam Slameto (2010:114)
kesiapan adalah prasyarat untuk belajar berikutnya. Kesiapan individu sebagai
seorang peserta didik dalam belajar akan menentukan kualitas proses dan prestasi
belajar peserta didik. Menurut Soejanto (1991:5) kesiapan diri peserta didik
sangat penting untuk meraih keberhasilan dalam kegiatan belajar. Keberhasilan
peserta didik melakukan kesiapan sebelum mengikuti pelajaran dapat menentukan
kesuksesan peserta didik dalam belajar, sehingga akan mempengaruhi prestasi
belajar peserta didik. Berhasil tidaknya suatu pembelajaran tergantung kepada
bagaimana proses belajar yang dialami oleh peserta didik.
Berdasarkan penjelasan diatas maka kesiapan belajar adalah kondisi siswa
cenderung siap memberi respons sebagai prasyarat untuk belajar yang berikutnya,
jadi apabila siswa sebelum pelajaran sudah siap dalam arti sudah siap untuk
menerima pelajaran dan sebelumnya siswa tersebut sudah belajar, maka siswa
tersebut akan bertambah mengerti tentang materi yang diajarkan.
2.2.2 Prinsip–Prinsip Kesiapan Belajar
Menurut Slameto (2010:115) prinsip–prinsip kesiapan ada 4, yaitu sebagai
berikut :
1. Semua aspek perkembangan berinteraksi (saling pengaruh mempengaruhi).
2. Kematangan jasmani dan rohani adalah perlu untuk memperoleh manfaat dari
pengalaman.
24
3. Pengalaman–pengalaman mempunyai pengaruh yang positif terhadap
kesiapan.
4. Kesiapan dasar untuk kegiatan tertentu terbentuk dalam periode tertentu
selama masa pembentuk dalam masa perkembangan.
2.2.3 Faktor-Faktor Kesiapan Belajar
Menurut Slameto (2010:113) kondisi kesiapan mencakup 3 aspek, yaitu:
1. Kondisi fisik, mental, emosional
Kondisi fisik yang dimaksud misal lelah, keadaan dan alat indera dan
lain-lain, dan permanen (cacat tubuh). Kondisi mental menyangkut
kecerdasan siswa, misalnya, kecakapan seseorang dalam memberi pendapat,
berbicara dalam forum diskusi, dan rasa percaya diri terhadap kemampuan.
Kondisi emosional adalah kemampuan siswa untuk mengatur emosinya
dalam menghadapi masalah, misalnya saat kenyataan yang terjadi tidak sesuai
dengan harapan, hasrat kesungguhan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar.
Kondisi emosional juga mempengaruhi kesiapan untuk berbuat sesuatu, hal
ini karena ada hubungannya dengan motif.
2. Kebutuhan–kebutuhan, motif, dan tujuan
Kebutuhan adalah rasa membutuhkan terhadap materi yang diajarkan.
Hubungan antara kebutuhan, motif, tujuan dan kesiapan adalah sebagai
berikut:
a. Kebutuhan ada yang disadari dan ada yang tidak disadari.
b. Kebutuhan yang tidak disadari akan mengakibatkan tidak adanya
dorongan untuk berusaha.
c. Kebutuhan mendorong usaha, dengan kata lain timbul motif.
Motif tersebut diarahkan ke pencapaian tujuan.
3. Keterampilan, pengetahuan dan pengertian yang lain yang telah dipelajari
Keterampilan dan pengetahuan adalah kemahiran, kemampuan,dan
pemahaman yang dimiliki siswa terhadap materi yang hendak diajarkan
termasuk materi-materi lain yang berhubungan dengan materi yang akan
diajarkan. Kebutuhan yang disadari akan mendorong usaha atau akan
membuat seseorang selalu siap untuk berbuat. Kebutuhan akan sangat
menentukan kesiapan belajar. Siswa yang sepenuhnya belum menguasai
materi permulaan, maka ia akan belum siap untuk belajar materi berikutnya,
sehingga harus ada prasyarat didalam belajar.
25
2.2.4 Indikator Kesiapan Belajar
Berdasarkan faktor–faktor yang mempengaruhi kesiapan belajar dalam
Slameto (2010:113), penelitian ini yang digunakan sebagai indikator kesiapan
belajar yaitu :
1. Kondisi fisik, mental dan emosional
2. Kebutuhan–kebutuhan, motif dan tujuan
3. Keterampilan, pengetahuan, dan pengertian yang lain yang telah dipelajari
2.3 Tinjauan Tentang Motivasi Belajar Siswa
2.3.1 Pengertian Motivasi
Menurut Mc. Donald dalam Sardiman (2012:73), motivasi adalah perubahan
energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan
didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Motivasi dapat juga
dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi–kondisi tertentu,
sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka,
maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu.
Menurut Hamalik (2014:158) motivasi adalah perubahan energi dalam diri
(pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk
mencapai tujuan. Mulyasa (2009:195) berpendapat bahwa “motivasi adalah
tenaga pendorong atau penarik yang menyebabkan adanya perilaku seseorang
kearah suatu tujuan tertentu”. Dorongan ini berada pada diri seseorang yang
menggerakkan atau melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan dalam
dirinya.
26
Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya
penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang
menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada
kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat
tercapai. Siswa yang memiliki motivasi kuat, akan mempunyai banyak energi
untuk melakukan kegiatan belajar. Jadi kesimpulannya motivasi adalah dorongan
yang menyebabkan seseorang mencapai tujuan tertentu. Hasil belajar akan
optimal kalau ada motivasi yang tepat (Sardiman, 2012:75).
2.3.2 Fungsi Motivasi Dalam Belajar
Ada 3 fungsi motivasi menurut Sardiman (2012:85), yaitu:
1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang
melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari
setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
2. Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai.
3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan–perbuatan apa yang
harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan
perbuatan–perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Seseorang
siswa yang akan menghadapi ujian dengan harapan dapat lulus, tentu akan
melakukan kegiatan belajar dan tidak akan menghabiskan waktunya untuk
bermain kartu atau membaca komik, sebab tidak serasi dengan tujuan.
2.3.3 Macam–Macam Motivasi
Macam-macam motivasi menurut Biggs dan Telfer (dalam Subini 2011:93)
dibedakan menjadi empat kelompok:
1. Motivasi Instrumental
Motivasi instrumental terjadi jika seseorang yang belajar karena
menginginkan hadiah atau bahkan menghindari hukuman. Misalnya, mau
berangkat sekolah karena mendapat uang saku atau jika tidak berangkat maka
dimarahi orangtua dan sebagainya.
2. Motivasi Sosial
Motivasi sosial merupakan motivasi belajar seseorang yang melibatkan
orang lain seperti dalam pengerjaan tugas, misalnya orang yang mempunyai
motivasi sosial tinggi peranannya dalam mengerjakan tugas kelompok sangat
menonjol.
27
3. Motivasi Berprestasi
Motivasi berprestasi merupakan motivasi seseorang karena ingin meraih
prestasi atau keberhasilan yang sudah ditetapkan sendiri, misalnya agar lulus
ujian dengan nilai minimal 8 maka harus rajin belajar dan sebagainya.
4. Motivasi Intrinsik
Motivasi yang diperoleh karena keingininnya sendiri, misalnya seseorang
yang bercita-cita menjadi pilot maka tujuannya fokus pada keingininannya
menjadi seorang pilot.
2.3.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Rifa‟i dan Catharina (2011:162) berpendapat bahwa ada enam faktor yang
mempengaruhi motivasi belajar, antara lain:
1. Sikap
Sikap merupakan kombinasi dari konsep, informasi dan emosi yang
dihasilkan di dalam predisposisi untuk merespon orang, kelompok, gagasan,
peristiwa atau objek tertentu secara menyenangkan atau tidak menyenangkan.
2. Kebutuhan
Kebutuhan merupakan kondisi yang dialami oleh individu sebagai suatu
kekuatan internal yang memandu peserta didik untuk mencapai tujuan.
3. Rangsangan
Rangsangan merupakan perubahan di dalam persepsi atau pengalaman
dengan lingkungan yang membuat seseorang bersifat aktif.
4. Afeksi
Konsep afeksi berkaitan dengan pengalaman emosional, kecemasan,
kepedulian dan pemilikan dari individu atau kelompok pada waktu belajar.
5. Kompetensi
Manusia pada dasarnya memiliki keinginan untuk memperoleh
kompetensi dari lingkungannya. Teori kompetensi mengasumsikan bahwa
peserta didik secara alamiah berusaha keras untuk berinteraksi dengan
lingkungannya secara efektif. Peserta didik secara intrinsik termotivasi untuk
menguasai lingkungan dan mengerjakan tugas-tugas secara berhasil agar
menjadi puas.
6. Penguatan
Prinsip penguatan (reinforcement) adalah salah satu hukum psikologi
paling fundamental. Penguatan merupakan peristiwa yang mempertahankan
atau meningkatkan kemungkinan respon.
2.3.5 Faktor-Faktor yang Dapat Menurunkan Motivasi Belajar
Beberapa faktor yang dapat menurunkan motivasi belajar seseorang
menurut Subini (2011:94-100) yaitu:
28
1. Ketidaknyaman
Fisik merupakan aspek fisiologis atau penampakan yang penting untuk
meningkatkan motivasi belajar. Seorang siswa biasanya selalu
memperhatikan penampilan fisiknya, jika fisiknya tidak membuat ia nyaman,
motivasi belajarnya pun akan menurun.
2. Materi yang terlalu sulit atau mudah
Motivasi belajar seseorang juga dipengaruhi oleh sulit tidaknya suatu
materi, meskipun tingkat kesulitan masing-masing juga tidak sama. Ada yang
menganggap pelajaran tertentu seperti kalkulus, fisika, kimia termasuk materi
yang sulit, tetapi ada juga yang menganggap bahwa itu bukanlah pelajaran
yang harus dipusingkan. Orang yang menganggap mata pelajaran tertentu
sulit akan sangat berpengaruih pada motivasi belajarnya.
3. Frustasi
Frustasi pada seseorang akan mempengaruhi konsentrasi dan motivasinya
dalam menyimak pelajaran yang ada. Seseorang yang mengalami frustasi
lebih banyak tenggelam dalam masalahnya daripada menyerap pelajaran yang
diberikan. Motivasi untuk terus belajar akan menurun sejalan dengan rasa
frustasinya, oleh karena itu hendaknya tidakmencampuradukkan semua
masalah yang ada karena setiap orang mempunyai problema masing-masing
yang harus dicari jalan keluarnya. Semakin menumpuk masalah maka
semangat untuk belajar akan semakin menurun.
4. Persaingan yang tidak sehat
Persaingan yang tidak sehat juga dapat mengganggu motivasi belajar
seseorang. Sementara setiap siswa mempunyai kemampuan yang berbeda-
beda. Terkadang dalam ujian ada anak yang berbuat curang dengan
mencontek pekerjaan teman. Seseorang yang rela belajar mati-matian dan
meraih hasil yang sempurna tentu akan kecewa jika mendapati temannya
yang tidak pernah belajar memperoleh nilai sama. Apabila hal ini dibiarkan
terus-menerus, motivasi belajar akan hilang seiring dengan menjamurnya cara
memperoleh hasil yang tidak jujur seperti mencontek buku atau mengutip
pekerjaan teman.
5. Presentasi yang membosankan
Proses kegiatan belajar mengajar tidak pernah terlepas dari cara guru
menyampaikan pelajaran. Bagaimana gaya seorang guru dalam
menyampaikan materi akan sangat mempengaruhi konsentrasi dan motivasi
seseorang dalam menangkap informasi.
6. Kehilangan harga diri
Harga diri dalam dunia pendidikan juga layak diperhatikan karena akan
sangat berpengaruh dalam menentukan sikap selanjutnya dalam mengikuti
pelajaran. Jangan sampai seorang guru mempermalukan anak di hadapan
kawan-kawan lainnya, seperti membuka aib saat dikelas, jika seorang guru
mempermalukan siswa di depan kelas atau di hadapan kawan-kawannya,
29
niscaya selama proses pelajaran itu ia tidak akan respek lagi, baik terhadap
gurunya maupun materi pelajarannya.
7. Menguji yang belum diajarkan
Tidak semua anak mau mengulang pelajaran yang sudah diajarkan ketika
sampai dirumah, oleh karena itu anak yang tidak suka akan protes saat
ulangan mendadak, apalagi jika bahannya belum pernah diberikan. Mereka
lebih banyak melakukan protes daripada mengerjakan apa yang
diperintahkan. Apabila hal ini terjadi, kemungkinan besar konsentrasi anak
akan menurun. Hal ini disebabkan karena berpikir hasil ulangannya pasti akan
jelek.
2.3.6 Penerapan Motivasi dalam Pendidikan dan Pembelajaran
Jamaris (2013:89-91) berpendapat motivasi merupakan faktor yang penting
dalam proses pendidikan dan pembelajaran, oleh karena itu perlu menentukan
model penerapan motivasi yang dapat meyakinkan bahwa peserta didik memiliki
kesempatan untuk mencapai kesuksesan dalam mencapai tujuan pendidikan dan
pembelajaran tersebut. Hal ini perlu menjadi bahan pertimbangan adalah
menghindarkan peserta didik dari stres yang tidak dibutuhkan, memberi
kesempatan pada mereka untuk berkreativitas dan meningkatkan diri. Model
motivasi yang dapat diterapkan dalam mendorong kemajuan siswa adalah sebagai
berikut:
1. Sebelum proses pendidikan dan pembelajaran: Asesmen kebutuhan siswa dan
kemauan untuk berprestasi.
Sebelum proses pendidikan/pembelajaran dilakukan, pendidik perlu
mengajukan beberapa pertanyaan untuk mengetahui motivasi siswa terhadap
proses pendidikan/pembelajaranyang akan dijalani.
2. Selama proses pendidikan dan pembelajaran berlangsung
Motivasi yang dilakukan selama proses pendidikan atau pembelajaran
bertujuan untuk menjaga kestabilan semangat dan emosi siswa dalam
mengikuti proses tersebut. Berbagai tindakan yang dapat dilakukan
diantaranya menstimulasi keinginan siswa, memelihara iklim emosi yang
positif selama proses pembelajaran berlangsung, selama proses belajar
berlangsung stres pada siswa perlu diminimalisir, apabila motivasi internal
siswa lemah maka pendidik dapat melakukan motivasi eksternal dengan jalan
memberi tugas.
3. Akhir proses pendidikan/pembelajaran
Akhir proses pembelajaran, motivasi siswa sangat dipengaruhi oleh
pencapaian hasil belajar yang diperolehnya, oleh sebab itu di akhir proses
belajar siswa perlu memperoleh informasi mengenai faktor-faktor yang perlu
mendapatkan perhatiannya dalam upaya meningkatkan pencapaian hasil
belajarnya.
30
2.3.7 Ciri – Ciri Motivasi
Menurut Sardiman (2012:83) motivasi yang ada pada diri setiap orang itu
memiliki ciri–ciri sebagai berikut :
a. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang
lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai).
b. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak memerlukan
dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas dengan
prestasi yang telah dicapainya).
c. Menunjukkan minat terhadap bermacam macam masalah untuk orang dewasa
(misalnya maslah pembangunan agama, politik, ekonomi, keadilan,
pemberantasan korupsi, penentangan terhadap setiap tindak kriminal, amoral,
dan sebagainya).
d. Cepat bosan pada tugas–tugas yang rutin (hal–hal yang bersifat mekanis,
berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif)
e. Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu)
f. Senang mencari dan memecahkan masalah soal–soal.
2.3.8 Indikator Motivasi Belajar
Berdasarkan ciri–ciri yang telah dijelaskan diatas sesuai dengan apa yang
dijelaskan Sardiman (2012:83), maka indikator motivasi belajar adalah sebagai
berikut :
1. Tekun menghadapi tugas
2. Ulet menghadapi kesulitan
3. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah
4. Dapat mempertahankan pendapatnya
5. Senang mencari dan memecahkan soal–soal
2.4 Tinjauan Tentang Lingkungan Sekolah
2.4.1 Pengertian Lingkungan Sekolah
Lingkungan berperan penting dalam perkembangan perilaku manusia
khususnya lingkungan sekolah, sebab dari lingkungan sekolah, siswa diharapkan
31
dapat merubah perilakunya sesuai yang diharapkan. Sekolah dengan lingkungan
yang menunjang bagi kesuksesan pendidikan maka sekolah itu secara langsung
dan tidak langsung memberikan dampak positif terhadap perubahan perilaku
siswa. Selain memberikan perubahan perilaku, lingkungan sekolah yang baik akan
meningkatkan motivasi belajar siswa (Djamarah, 2010:95). Menurut Hamalik
(2003:195) lingkungan adalah sesuatu yang ada dialam sekitar yang memiliki
makna dan/atau pengaruh tertentu kepada individu. Menurut Tu’u (2004:1)
“lingkungan sekolah dipahami sebagi lembaga pendidikan formal, dimana di
tempat inilah kegiatan belajar mengajar berlangsung, ilmu pengetahuan diajarkan
dan dikembangkan kepada anak didik”. Dalam Supardi (2003:2) “lingkungan
sekolah adalah semua benda hidup dan mati serta seluruh kondisi yang ada
didalam ruang yang kita tempati”, sedangkan menurut Sutomo (2011:57)
“lingkungan sekolah merupakan lingkungan kedua bagi anak dan merupakan
lingkungan pendidkan formal yang membantu orang tua dalam mengemban
tanggung jawab pendidikan”.
Yusuf Syamsu (2009:54) berpendapat bahwa :
“Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang secara sistematis
melaksanakan program bimbingan, pengajaran, dan latihan dalam rangka
membantu siswa agar mampu mengambangkan potensinya, baik yang
menyangkut aspek moral, spiritual, intelektual, emosional maupun sosial”
Menurut gerakan disiplin nasional dalam Tu’u, (2004:11-18) “lingkungan
sekolah diartikan sebagai lingkungan dimana para siswa dibiasakan dengan nilai-
nilai tata tertib sekolah dan nilai-nilai kegiatan pembelajaran berbagai bidang
studi yang dapat meresap ke dalam kesadaran hati nuraninya”. Di sekolah
diadakan kegiatan pendidikan, pembelajaran dan latihan. Di sekolah nilai-nilai
32
etik, moral, mental, spiritual, perilaku, disiplin, ilmu pengetahuan dan
keterampilan, oleh karena itu sekolah menjadi wahana yang sangat dominan bagi
pengaruh dan pembentukan sikap, perilaku dan prestasi seorang siswa. Jadi dapat
diartikan lingkungan sekolah adalah jumlah benda hidup dan mati serta seluruh
kondisi yang ada di dalam lembaga pendidikan formal yang secara sistematis
melaksanakan program pendidikan yang membantu siswa untuk dapat
mengembangkan potensi yang mereka miliki.
2.4.2 Faktor–Faktor Lingkungan Sekolah
Menurut Slameto (2010:64-69) faktor sekolah yang mempengaruhi belajar
mencakup :
1. Metode Mengajar
Metode mengajar adalah suatu cara/jalan yang harus dilalui di dalam
mengajar. Metode mengajar itu mempengaruhi belajar. Metode belajar guru
yang kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula.
Metode mengajar guru yang kurang baik itu dapat terjadi misalnya karena
guru kurang persiapan dan kurang menguasai bahan pelajaran sehingga guru
tersebut menyajikannya tidak jelas atau sikap guru terhadap siswa dan atau
terhadap mata pelajaran itu sendiri tidak baik, sehiingga siswa kurang senang
terhadap pelajaran atau gurunya, akibatnya siswa malas untuk belajar.
2. Kurikulum
Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang diberikan kepada
siswa. Kegiatan itu sebagian besar adalah menyajikan bahan pelajaran agar
siswa menerima, menguasai dan mengambangkan bahan pelajaran itu.
Jelaslah bahan pelajaran itu mempengaruhi belajar siswa. Kurikulum yang
kurang baik berpengaruh tidak baik terhadap belajar.
3. Relasi Guru dengan Siswa
Proses belajar mengajar terjadi antara guru dengan siswa. Proses tersebut
juga dipengaruhi oleh relasi yang ada dalam proses itu sendiri. Jadi cara
belajar siswa juga dipengaruhi oleh relasinya dengan gurunya.
4. Relasi Siswa dengan Siswa
Siswa yang mempunyai sifat-sifat atau tingkah laku yang kurang
menyenangkan teman lain, mempunyai rasa rendah diri atau sedang
mengalami tekanan–tekanan batin, akan diasingkan dari kelompok, akibatnya
makin parah masalahnya dan akan mengganggu belajarnya. Menciptakan
33
relasi yang baik antar siswa adalah perlu, agar dapat memberikan pengaruh
yang positif terhadap belajar.
5. Disiplin Sekolah
Mengatakan kedisiplinan sekolah erat hubungannya dengan kerajinan
siswa dalam sekolah dan juga dalam belajar. Kedisiplinan sekolah mencakup
kedisiplinan guru dalam mengajar dengan melaksanakan tata tertib,
kedisiplinan karyawan dalam pekerjaan administrasi dan
kebersihan/keteraturan kelas, gedung sekolah dan lain–lain, dengan demikian
agar siswa belajar lebih maju, siswa harus disiplin di dalam belajar baik
dalam sekolah, dirumah dan di perpustakaan. Siswa agar disiplin haruslah
guru beserta staf yang lain disiplin pula.
6. Alat Pelajaran
Alat pelajaran yang baik dan lengkap adalah perlu agar guru dapat
mengajar dengan baik sehingga siswa dapat menerima pelajaran dengan baik
sehingga siswa dapat menerima pelajaran dengan baik serta dapat belajar
dengan baik pula.
7. Waktu Sekolah
Waktu sekolah ialah waktu terjadinya proses belajar mengajar di sekolah,
waktu itu dapat pagi hari, siang hari, sore/malam hari. Waktu sekolah juga
mempengaruhi belajar siswa. Jadi memilih waktu sekolah yang tepat akan
memberi pengaruh yang positif terhadap belajar.
8. Standar Pelajaran di Atas Ukuran
Guru berpendirian untuk mempertahankan wibawanya, perlu memberi
pelajaran di ata ukuran standar, akibatnya siswa merasa kurang mampu dan
takut kepada guru, bila banyak siswa yang tidak berhasil dalam mempelajari
mata pelajarannya, guru semacam itu merasa senang, tetapi berdasarkan teori
belajar, yang mengingat perkembangan psikis dan kepribadian siswa yang
berbeda-beda, hal tersebut tidak boleh terjadi.
9. Keadaan Gedung
Jumlah siswa yang banyak serta variasi karakteristik mereka masing–
masing menuntut keadaan gedung dewasa ini harus memadai di dalam setiap
kelas.
10. Metode belajar
Banyak siswa melaksanakan cara belajar yang salah. Dalam hal ini perlu
pembinaan dari guru. Dengan cara belajar yang tepat akan efektif pula hasil
belajar siswa itu. Siswa perlu belajar setiap hari, dengan pembagian waktu
yang baik, memilih cara belajar yang tepat dan cukup istirahat akan
meningkatkan hasil belajar.
11. Tugas Rumah
Waktu belajar terutama adalah di sekolah, di samping untuk belajar
waktu di rumah biarlah digunakan untuk kegiatan–kegiatan lain, maka
diharapkan guru jangan terlalu banyak memberi tugas yang harus dikerjakan
di rumah.
34
Sekolah ketika berhasil menciptakan suasana kondusif bagi pembelajaran,
hubungan dan komunikasi per orang disekolah berjalan dengan baik, metode
pembelajaran aktif interaktif, sarana penunjang cukup memadai, siswa tertib
disiplin, maka kondisi tersebut mendorong siswa saling berkompetisi dalam
pelajaran sehingga diharapkan dapat membuat hasil belajar siswa akan tinggi
(Tu’u, 2004:81).
2.4.3 Indikator Lingkungan Sekolah
Berdasarkan faktor–faktor yang mempengaruhi lingkungan sekolah menurut
Slameto (2010:64-69), dalam penelitian ini indikator lingkungan sekolah yaitu :
1. Metode Mengajar
2. Kurikulum
3. Relasi Guru Dengan Siswa
4. Relasi Siswa Dengan Siswa
5. Disiplin Sekolah
6. Fasilitas Sekolah
2.5 Penelitian Terdahulu
Untuk mendukung kerangka berfikir yang akan disusun, maka peneliti
menyajikan jurnal-jurnal hasil penelitian sebelumnya yang relevan sebagai
referensi dan sebagai penguat dalam melaksanakan penelitian. Jurnal tersebut
yaitu sebagai berikut :
35
No
Nama
Peneliti
Judul Hasil Penelitian
1. Rizal
Kurniawan
(2014)
Pengaruh Lingkungan
Sekolah, Motivasi Belajar
Dan Fasilitas Belajar
Terhadap Hasil Belajar
Siswa Pada Mata Pelajaran
Peralatan Kantor Kelas X
Administrasi Perkantoran
SMK Negeri 1 KUDUS
Tahun Pelajaran
2012/2013
Pengambilan sampel
menggunakan metode
penetapan sampel
propotional random sampling
secara acak dengan undian.
Pengumpulan data
menggunakan angket,
dokumentasi dan observasi.
2. I Nyoman
Runia
Antara, dkk
(2014)
Pengaruh Kesiapan Dan
Transfer Belajar Terhadap
Hasil Belajar Ekonomi Di
SMA Negeri 1 UBUD
Penelitian ini termasuk dalam
penelitian deskriptif dan
kausal.
Pengambilan sampel
dilakukan dengan metode
proportional stratified
random sampling.
Metode pengumpulan data
dengan angket.
3. Destian
Nutrisiana
(2013)
Pengaruh Motivasi
Belajar, Cara Belajar, Dan
Kemampuan Sosial
Ekonomi Orang Tua
Terhadap Hasil Belajar
Mata Pelajaran Ekonomi
Siswa Kelas XI IPS MA
Al-Asror Semarang Tahun
Ajaran 2012/2013
Metode pengumpulan data
menggunakan kuisioner,
angket dan dokumentasi.
Teori menggunakan teori
dari Uno (2013) dan Wandi
(2013).
36
2.6 Kerangka Berpikir dan Pengembangan Hipotesis
2.6.1 Kerangka Berpikir
Dalam kegiatan belajar, hasil belajar merupakan hasil usaha belajar. Ada
beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa menurut Slameto
(2010:54-72). Faktor yang mempengaruhi belajar ada dua faktor yaitu faktor yang
berasal dari dalam diri individu sendiri atau faktor intern dan faktor dari luar diri
individu itu sendiri atau faktor ekstern. Faktor intern meliputi : kesehatan,
kecerdasan, bakat, cacat tubuh, perhatian, minat, kesiapan, motivasi, dan
kematangan. Faktor ektern meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan
masyarakat. Beberapa faktor intern dan faktor estern tersebut, kesiapan, motivasi
dan lingkungan sekolah diduga sebagai faktor yang mempengaruhi hasil belajar
dalam penelitian ini.
Menurut Slameto (2010:113) kesiapan belajar adalah keseluruhan kondisi
seseorang yang membuatnya siap untuk memberi respons/jawaban di dalam cara
tertentu terhadap situasi. Antara (2014) menyatakan bahwa ada pengaruh yang
signifikan anatara kesiapan belajar dengan hasil belajar siswa.
Selain kesiapan belajar, faktor lainnya yaitu motivasi belajar. Sardiman
(2012:75) menyebutkan bahwa dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan
sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan
kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan darikegiatan belajar dan yang
memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh
subjek belajar itu dapat tercapai. Peranan motivasi yang khas adalah dalam hal
penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar. Seorang siswa
37
yang memiliki intelegensi cukup tinggi, boleh jadi gagal karena kekurangan
motivasi. Hasil belajar akan optimal kalau ada motivasi yang tepat. Pernyataan ini
didukung dengan jurnal penelitin Nutrisiana (2013), yang hasilnya menyatakan
bahwa variabel motivasi belajar mayoritas dalam kategori sedang, yakni sebesar
32%.
Selain dua faktor diatas, lingkungan sekolah diduga juga memberikan
pengaruh terhadap hasil belajar. Lingkungan sekolah adalah faktor ekstern yang
menpengaruhi hasil belajar siswa. Lingkungan yang kondusif dan nyaman akan
menciptakan kegiatan belajar mengajar yang menyenangkan. Kegiatan belajar dan
pengajaran dengan metode yang bervariasi yang diberikan kepada siswa, siswa
akan menerima materi dengan baik karena tidak membosankan. Hubungan guru
dengan siswa yang baik, hubungan antar siswa dalam kelas yang baik, adanya
persaingan yang sehat antar siswa dalam kelas, memakai seragam rapi, tepat
waktu masuk kelas, kelas bersih nyaman untuk melaksanakan kegiatan belajar,
keadaan gedung yang memadai, jika semua baik, maka hasil belajar akan baik
juga. Seperti dalam jurnal penelitian Kurniawan (2014) hasilnya ada pengaruh
antara lingkungan sekolah terhadap hasil belajar sebesar 30,7%.
Berdasarkan uraian di atas, penulis berasumsi bahwa dengan kesiapan,
motivasi dan lingkungan sekolah dapat mempengaruhi hasil belajar. Adapun
kerangka berpikir dapat digambarkan melalui bagan sebagai berikut :
38
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir
Kesiapan Belajar :
1. Kodisi fisik, mental dan
emosional
2. Kebutuhan–kebutuhan,
motif dan tujuan
3. Ketrampilan, pengetahuan,
dan pengaertian yang lain
yang telah dipelajari
(Slameto, 2010: 113)
Motivasi Belajar :
1. Tekun menghadapi tugas
2. Ulet menghadapi kesulitan
3. Menunjukkan minat
terhadap bermacam-macam
masalah
4. Dapat mempertahankan
pendapatnya
5. Senang mencari dan
memecahkan soal-soal
(Sardiman, 2012:83)
Hasil Belajar Siswa :
Nilai Ulangan Tengah
Semester
(Permendiknas No. 20
Tahun 2007 Tentang
Standar Penilaian
Pendidikan)
Lingkungan Sekolah :
1.Metode Mengajar
2. Kurikulum
3. Relasi guru dengan siswa
4. Relasi siswa denngan siswa
5. Disiplin sekolah
6. Fasilitas sekolah
(Slameto, 2010:64-69)
39
2.6.2 Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan
penelitian, sampai terbukti melalui data terkumpul yang harus diuji secara empiris
dengan alat uji yang ada (Arikunto, 2013:71).
Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
H1 : Ada pengaruh kesiapan belajar, motivasi belajar dan lingkungan sekolah
secara simultan terhadap hasil belajar Mata Pelajaran Memahami Prinsip
Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran Siswa Kelas X Jurusan
Administrasi Perkantoran di SMK Teuku Umar Semarang.
H2 : Ada pengaruh kesiapan belajar terhadap hasil belajar Mata Pelajaran
Memahami Prinsip Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran Siswa
Kelas X Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK Teuku Umar
Semarang.
H3 : Ada pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar Mata Pelajaran
Memahami Prinsi Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran Siswa
Kelas X Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK Teuku Umar
Semarang.
H4 : Ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap hasil belajar Mata Pelajaran
Memahami Prinsip Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran Siswa
Kelas X Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK Teuku Umar
Semarang.
40
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Desain Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian kuantitatif. Penelitian
kuantitatif di sebut sebagai motode positivistik karena berlandaskan pada filsafat
positivisme (Sugiyono, 2013:7). Penelitian kuantitatif banyak menggunakan
angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut,
serta penampilan dari hasil penelitian pun diwujudkan dalam angka (Arikunto,
2013:27). Penelitian ini juga merupakan penelitian kausal komparatif, karena
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemungkinan adanya hubungan sebab
akibat dengan cara tertentu berdasar atas pengamatan terhadap akibat yang ada,
kemudian mencari kembali faktor yang diduga menjadi penyebabnya, melalui
pengumpulan data (Arikunto, 2013:121).
Penelitian ini juga termasuk penelitian populasi, karena subjeknya
meliputi semua yang terdapat di dalam populasi (Arikunto, 2013:173). Data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh langsung dari
siswa kelas X jurusan Administrasi Perkantoran di SMK Teuku Umar Semarang.
Data diperoleh dari kuesioner yang telah diisi oleh siswa yang menjadi responden
dalam penelitian ini. Penganalisian datanya menggunakan perhitungan statistik
dengan program SPSS for windows release versi 16.0.
41
3.2 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas :obyek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013:80).
Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kesiapan belajar, motivasi belajar
dan lingkungan sekolah terhadap hasil belajar, peneliti menganalisis berdasarkan
persepsi siswa sehingga populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas
X Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK Teuku UmarSemarang yang
berjumlah 67 siswa yang sekaligus dipakai sebagai sampel dalam penelitian ini.
Hal ini dilakukan karena jumlah siswa kelas X Jurusan Administrasi Perkantoran
di SMK Teuku Umar Semarang kurang dari 100. Menurut Arikunto (2013:134)
apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitian
ini merupakan penelitian popuasi.
Tabel 3.1 Data Populasi
Kelas X Jurusan Administrasi Perkantoran
SMK Teuku Umar Semarang
No Kelas Jumlah Siswa
1 X AP 1 33 siswa
2 X AP 2 34 siswa
Jumlah 67 siswa
Sumber : Data dokumentasi SMK Teuku Umar Semarang
42
3.3 Variabel Penelitian
3.3.1 Variabel Bebas (X)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat) (Sugiyono,
2012:39). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kesiapan belajar (X1),
motivasi belajar (X2) dan lingkungan sekolah (X3).
1. Kesiapan Belajar (X1)
Kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap
untuk memberi respon/jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi
(Slameto, 2010:113-114).
2. Motivasi Belajar (X2)
Motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai
dengan munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya
tujuan. Motivasi dapat juga dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan
kondisi–kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu,
dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan
perasaan tidak suka itu (Mc. Donald dalam Sardiman, 2012:73).
3. Lingkungan Sekolah (X3)
Menurut gerakan disiplin nasional dalam Tu’u, (2004:11) “lingkungan
sekolah diartikan sebagai lingkungan dimana para siswa dibiasakan dengan nilai-
nilai tata tertib sekolah dan nilai-nilai kegiatan pembelajaran berbagai bidang
studi yang dapat meresap ke dalam kesadaran hati nuraninya”.
43
3.3.2 Variabel Terikat (Y)
Varibel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,
karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2013:39). Dalam penelitian ini yang
menjadi variabel terikat adalah hasil belajar. Menurut Tu’u (2004:5) hasil belajar
merupakan sesuatu yang dicapai seseorang ketika mengerjakan tugas atau
kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk symbol, angka, huruf, atau kalimat
dan dapat dicerminkan hasil yang telah dicapai oleh sikap siswa dalam periode
tertentu.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah usaha dalam memperoleh data dengan
metode yang telah ditentukan oleh peneliti. Untuk memperoleh data yang obyektif
dan dapat dipertanggungjawabkan dan sesuai dengan pokok permasalahan untuk
mengungkap data tentang kesiapan belajar, motivasi belajar dan lingkungan
sekolah terhadap hasil belajar, maka peneliti menggunakan metode pengumpulan
data sebagai berikut :
3.4.1 Metode Angket (Kuesioner)
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya
(Sugiyono, 2013:142). Metode kuisioner dilakukan dengan membagikan/
menyebarkan angket kepada responden. Berdasarkan pengertian tersebut dapat
diketahui bahwa angket (kuesioner) adalah suatu cara pengumpulan informasi
dengan menyampaikan suatu daftar pertanyaan atau pernyataan tentang hal-hal
yang diteliti.
44
Adapun jenis kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket
tertutup yang berisi seperangkat pernyataan tertulis, yaitu angket yang
memungkinkan responden hanya memilih alternatif jawaban yang disediakan.
Bentuk angket yang digunakan adalah check list. Pengukuran pada variabel yang
dijelaskan dengan memberikan skor pada jawaban angket yang telah diisi oleh
responden sebagai berikut :
Jawaban Sangat Setuju diberi skor 4
Jawaban Setuju diberi skor 3
Jawaban Kurang Setuju diberi skor 2
Jawaban Tidak Setuju diberi skor 1
Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data dari responden untuk
mengetahui jawaban terhadap pernyataan yang diberikan oleh peneliti agar dapat
diperoleh data mengenai besarnya kesiapan belajar, motivasi belajar, lingkungan
sekolah kelas X Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK Teuku Umar
Semarang.
3.4.2 Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan hanya sebatas untuk
memperoleh nilai mid semester mata pelajaran Memahami Penyelenggaraan
Administrasi Perkantoran siswa kelas X Jurusan Administrasi Perkantoran di
SMK Teuku Umar Semarang.
3.4.3 Metode Wawancara
Wawancara digunkan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti
ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus
45
diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang
lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil (Sugiyono, 2013:194).
Wawancara dilakukan peneliti untuk menilai kondisi awal hasil belajar siswa,
serta variabel-variabel yang diduga mempengaruhi hasil belajar siswa kelas X
Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK Teuku Umar Semarang.
3.5 Uji Coba Instrumen
Uji coba instrumen dilakukan setelah soal disusun, kemudian diuji cobakan
untuk dianalisis tingkat reliabilitas dan validitas angket. Uji coba dilakukan untuk
mengetahui angket tersebut valid dan reliabel atau tidak. Uji coba instrumen
dilakukan dengan menyebarkan angket kepada 30 siswa kelas X Perkantoran
SMK Teuku Umar Semarang.
3.5.1 Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner, apakah butir-butir yang ada mampu menggambarkan dan menjelaskan
variabel yang diteliti. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut yang dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung (correlated item-
total correlations) dengan nilai r tabel. Apabila nilai r hitung > r tabel dan bernilai
positif maka pertanyaan tersebut dikatakan valid (Ghozali, 2011:49).
Pengujian instrumen dalam penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 30
siswa (Sugiyono, 2013:177). Adapun nilai r tabel pada df = (n-2) atau 30-2 = 28
dengan tingkat probabilitas kesalahan 5% atau 0.05 yaitu 0,3610. Adapun kaidah
yang berlaku menurut Ghozali (2011:53) adalah :
46
a. Jika r-hitung > r-tabel (0,3610), maka butir pertanyaan valid.
b. Jika r-hitung r-tabel (0,3610), maka butir pertanyaan tidak valid.
Berikut akan disajikan tabel mengenai pengujian validitas dari variabel
kesiapan belajar siswa.
a. Variabel Kesiapan Belajar Siswa (X1)
Variabel kesiapan belajar terdiri atas 22 butir pernyataan, adapun hasilnya
dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.2
Hasil Uji Validitas Instrumen
Variabel Kesiapan Belajar (X1)
Indikator No. Item r hitung r tabel Keterangan
Kondisi
Fisik 1 -0,019 0,361 Tidak Valid
2 0,368 0,361 Valid
3 0,373 0,361 Valid
4 0,497 0,361 Valid
5 0,150 0,361 Tidak Valid
Kondisi
Mental
6 0,376 0,361 Valid
7 0,614 0,361 Valid
8 0,747 0,361 Valid
Kondisi
Emosional
9 0,566 0,361 Valid
10 0,310 0,361 Tidak Valid
11 0,547 0,361 Valid
Kebutuhan 12 0,418 0,361 Valid
13 0,464 0,361 Valid
14 0,600 0,361 Valid
Motif dan
Tujuan
15 0,575 0,361 Valid
16 0,516 0,361 Valid
17 0,594 0,361 Valid
Keterampilan 18 0,377 0,361 Valid
19 0,374 0,361 Valid
Pengetahuan
dan
Pengertian
lain
dipelajari
20 0,511 0,361 Valid
21 0,560 0,361 Valid
22 0,492 0,361 Valid
Sumber: Data penelitian yang sudah diolah, 2015
47
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa ada 3 item yaitu item 1, item 5
dan item 10 tidak valid karena rhitung < rtabel, maka harus dibuang dari instrumen
karena pernyataan lain sudah mewakili, selain item 1, item 5 dan item 10, semua
item valid karena r hitung > rtabel.
b. Variabel motivasi belajar
Variabel motivasi belajar terdiri atas 15 butir pernyataan, adapun hasilnya
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.3
Hasil Uji Validitas Instrumen
Variabel Motivasi Belajar (X2)
Indikator No. Item r hitung r tabel Keterangan
Tekun
Menghadapi
Tugas
23 0,498 0,361 Valid
24 0,469 0,361 Valid
25 0,568 0,361 Valid
Ulet Menghadapi
Kesulitan
26 0,598 0,361 Valid
27 0,567 0,361 Valid
28 0,562 0,361 Valid
Menunjukkan
Minat Terhadap
Mata Pelajaran
29 0,311 0,361 Tidak
Valid
30 0,574 0,361 Valid
31 0,468 0,361 Valid
Dapat
Mempertahankan
Pendapatnya
32 0,496 0,361 Valid
33 0,471 0,361 Valid
34 0,478 0,361 Valid
Senang Mencari
dan
Memecahkan
Soal
35 0,591 0,361 Valid
36 0,563 0,361 Valid
37 0,457 0,361 Valid
Sumber: Data penelitian yang sudah diolah, 2015
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa ada 1 item yaitu item 29 tidak
valid karena rhitung < rtabel, maka harus dibuang dari instrumen karena pernyataan
lain sudah bisa mewakili, selain item 29, semua item valid karena r hitung > rtabel.
48
c. Variabel Lingkungan Sekolah
Variabel lingkungan sekolah terdiri atas 15 butir pernyataan, adapun hasilnya
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.4
Hasil Uji Validitas Instrumen
Variabel Lingkungan Sekolah (X3)
Indikator No.
Item r hitung r tabel Keterangan
Metode
Mengajar 38 0,073 0,361 Tidak Valid
39 0,479 0,361 Valid
40 0,566 0,361 Valid
Kurikulum 41 0,495 0,361 Valid
42 0,424 0,361 Valid
Relasi
Guru
dengan
Siswa
43 0,389 0,361 Valid
44 0,652 0,361 Valid
45 0,663 0,361 Valid
Relasi
Siswa
dengan
Siswa
46 0,528 0,361 Valid
47 0,620 0,361 Valid
48 0,649 0,361 Valid
Disiplin
Sekolah
49 0,648 0,361 Valid
50 0,509 0,361 Valid
Fasilitas
Sekolah
51 0,528 0,361 Valid
52 0,406 0,361 Valid
Sumber: Data penelitian yang sudah diolah,2015
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa ada 1 item yaitu item 38 tidak
valid karena rhitung < rtabel, maka harus dibuang dari instrumen karena pernyataan
lain sudah bisa mewakili, selain item 38, semua item valid karena r hitung > rtabel.
3.5.2 Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk menguji apakah instrumen yang digunakan
reliabel. Reliabel apabila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda
(Sugiyono, 2013:172). Salah satu cara untuk menguji ini adalah dengan melihat
49
nilai Cronbach Alpha yang terbentuk. Adapun kaidah untuk menentukan apakah
instrumen reliabel atau tidak menurut Sarjono dan Winda (2013:45) adalah
sebagai berikut:
a. Jika angka reliabilitas Cronbach Alpha melebihi angka 0,6 maka
instrumen tersebut reliabel, kuesioner dapat dipercaya dan dapat
digunakan.
b. Jika angka reliabilitas Cronbach Alpha kurang dari angka 0,6 maka
instrumen tersebut tidak reliabel, kuesioner tidak dapat dipercaya dan
tidak dapat digunakan.
Uji reliabilitas memberikan hasil SPSS dengan nilai cronbach Alpha pada
masing-masing variabel sebagai berikut:
Tabel 3.5
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
No. Variabel Nilai Cronbach Alpha
1. Kesiapan belajar 0.863
2. Motivasi belajar 0.867
3. Lingkungan sekolah 0.860
Sumber : Pengolahan Data 2015
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa masing-masing variabel
penelitian mempunyai nilai Cronbach Alpha diatas 0,60. Sehingga dapat
dikatakan butir pernyataan tersebut reliabel dan dapat dijadikan sebagai instrumen
penelitian. Hai ini sesuai dengan syarat reliabel jika memberikan nilai Cronbach
Alpha lebih dari 0,60.
50
3.6 Metode Analisis Data
Metode analisis data adalah suatu metode yang digunakan untuk mengolah
hasil penelitian guna memperoleh suatu kesimpulan. Dalam penelitian ini metode
analisis data yang digunakan
3.6.1 Analisis Deskriptif Persentase
Analisis deskriftif persentase digunakan untuk mendiskripsikan persentase
masing-masing dari variabel bebas yaitu motivasi belajar (X1), motivasi belajar
(X2) dan lingkungan sekolah (X3), serta variabel terikat yaitu hasil belajar (Y).
Pengkajian variabel tersebut dengan statistik deskriptif yaitu statistik yang
digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendiskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud
membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono,
2013:208).
Rumus:
Keterangan:
n : Nilai yang diperoleh
N : Nilai total
% : Tingkat keberhasilan yang dicapai
Menurut Ali (2013:201) langkah-langkah yang dilakukan dalam
pelaksanaan analisis deskriptif persentase adalah sebagai berikut:
% = 𝑛
𝑁 𝑥 100%
51
a. Mengumpulkan angket yang telah diisi responden dengan memeriksa
kelengkapannya.
b. Mengubah skor kualitatif menjadi skor kuantitatif
1) Jawaban sangat setuju diberi skor 4
2) Jawaban setuju diberi skor 3
3) Jawaban kurang sertuju diberi skor 2
4) Jawaban tidak setuju diberi skor
c. Membuat tabulasi data.
d. Memasukkan dalam rumus deskriptif persentase.
e. Membuat tabel rujukan dengan cara sebagai berikut
1) Menetapkan persentase tertinggi
Persentase tertinggi = (4/4) x 100%
= 100%
2) Menetapkan persentase terendah
Persentase terendah = (1/4) x 100%
= 25%
Persentase tertinggi : skor maksimal x 100%
Skor ideal
Persentase tertinggi : skor maksimal x 100%
Skor ideal
52
3) Menetapkan kelas interval persentase
4) Menetapkan kelas interval persentase
Subjek penelitian ini dikriteriakan dengan tujuan untuk menempatkan
individu ke dalam kelolpok-kelompok yang terpisah secara berjenjang berdasar
atribut yang diukur. Kriteria dalam penelitian ini dibuat berbeda berdasarkan
standar yang terdapat pada masing-masing variabel.
Hasil perhitungan deskriptif persentase diperoleh kelas interval persentase
sebagai berikut:
Tabel 3.6
Interval Persentase Variabel Kesiapan Belajar,
Motivasi Belajar, dan Lingkungan Sekolah
Interval
Persentase
Kriteria
Kesiapan
Belajar
Kriteria
Motivasi
Belajar
Kriteria Lingkungan
Sekolah
82%-100% Sangat Siap Sangat Tinggi Sangat Baik
63%-81% Siap Tinggi Baik
44%-62% Kurang Siap Kurang Tinggi Kurang Baik
25%-43% Tidak Siap Tidak Tinggi Tidak Baik
Sumber : Data yang sudah diolah, 2015
3.6.2 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik bertujuan mengetahui apakah model regresi yang
digunakan daalm menganalisis penelitian ini memberikan hasil yang Best linier
Unbias and Estimate (BLUE) atau dapat dikatakan dapat memenuhi asumsi klasik
atau tidak.Uji asumsi klasik meliputi :
Rentang persentase= Persentase tertinggi – persentase terendah
Interval Persentase = Rentang persentase
Skor ideal
53
3.6.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi variabel kesiapan kerja, disiplin belajar, lingkungan keluarga dan
pengalaman praktik kerja industri memiliki distribusi yang normal. Model
regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati
normal. Pengujian normalitas didapat dari grafik normal probability plot.
Apabila variabel berdistribusi normal, maka penyebaran plot akan berada
disepanjang garis 45 .
Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat
penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau melihat
histogram dari residualnya. Sehingga “ jika data menyebar disekitar garis
diagonal dan mengikuti atau grafik histogramnya menunjukkan pola
distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas”
(Ghozali, 2011:163). Uji normalitas juga dapat menggunkan uji statistik
Kolmogorov–Smirnov (K-S) dengan bantuan SPSS for windows release
versi 16.0. Jika didapatkan hasil nilai signifikansinya > 0,05 maka data
tersebut berdistribusi normal.
3.6.2.2 Uji Multikolonieritas
Salah satu asumsi klasik adalah tidak terjadinya multikolonieritas
diantara variabel-variabel bebas yang berada dalam satu model. Apabila hal
ini terjadi berarti antara variabel bebas itu sendiri saling berkorelasi
sehingga dalam hal ini sulit diketahui variabel bebas mana yang
mempengaruhi variabel terikat. Untuk mendeteksi adanya multikol dapat
54
dilihat dari nilai tolerance dan lawannya Variance Inflation Factor (VIF)
dengan bantuan SPSS for windows release versi 16.0. Jika nilai tolerance ≥
0,10 dan nilai VIF ≤ 10 maka model regresi tersebut tidak terjadi
multikolonieritas (Ghozali, 2011:174).
3.6.2.3 Heteroskedastisitas
Uji heteroskodastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain (Ghozali, 2011:139). Model regresi yang baik adalah
yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Pengujian terhadap heteroskedastisitas
dapat dilakukan melalui pengamatan terhadap pola scatter plot yang
dihasilkan melalui SPSS for windows release versi 16.0. Apabila pola
scatter plot membentuk pola tertentu maka model regresi memiliki gejala
heteroskedastisitas. Munculnya gejala heteroskedastisitas meenunjukkan
bahwa penaksir dalam model regresi tidak efisien dalam sampel besar
maupun kecil.
3.6.3 Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui ada tidaknya
pengaruh kesiapan belajar, motivasi belajar, dan lingkungan sekolah. Sedangkan
untuk alat analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda
dengan bantuan SPSS for windows release versi 16.0. Analisis regresi berganda
menggunakan rumus :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
55
Keterangan :
Y = variabel depanden (hasil belajar)
a = konstanta
b1 = koefisien regresi X1
b2 = koefisien regresi X2
b3 = koefisien regresi X3
X1 = variabel independen (kesiapan belajar)
X2 = variabel independen (motivasi belajar)
X3 = variabel independen (lingkungan sekolah)
e = eror
3.6.4 Uji Hipotesis
3.6.4.1 Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Uji pengaruh simultan digunakan untuk mengetahui apakah
variabel independen secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi
variabel dependen (Ghozali, 2011:177). Uji signifikansi simultan dujikan
untuk hipotesis “ada pengaruh positif dan signifikan secara bersama-sama
antara kesiapan belajar, motivasi belajar dan lingkungan sekolah terhadap
hasil belajar mata pelajaran Memahami Prinsip Penyelenggaraan
Administrasi Perkantoran Siswa Kelas X Jurusan Administrasi
Perkantoran di SMK Teuku Umar Semarang. Uji signifikansi simultan
56
melalui alat bantu program SPSS for windows release versi 16.0. Cara
yang digunakan untuk uji f yaitu dengan melihat probabilitas signifikansi
dari nilai f pada tingkat signifikansi sebesar 5%. Dasar keputusan untuk
menerima atau menolak hipotesis apabila:
a. Probabilitas > taraf signifikan (5%), maka Ho diterima dan Ha
ditolak, yang artinya X1, X2 dan X3 secara simultan tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap Y.
b. Probabilitas < taraf signifikan (5%), maka Ho ditolak dan Ha
diterima, yang artinya X1, X2 dan X3 secara simultan berpengaruh
secara signifikan terhadap Y.
3.6.4.2 Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
Uji parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing
variabel independen terhadap variabel dependen (Ghozali, 2011:178). Uji
signifikansi parsial melalui alat bantu program SPSS for windows release
versi 16.0. Cara yang digunakan untuk uji f yaitu dengan melihat
probabilitas signifikansi dari nilai f pada tingkat signifikansi sebesar 5%.
Dasar keputusan untuk menerima atau menolak hipotesis apabila:
1. Probabilitas > taraf signifikan (5%), maka Ho diterima dan Ha
ditolak, yang artinya X1, X2 dan X3 secara parsial tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap Y.
2. Probabilitas < taraf signifikan (5%), maka Ho ditolak dan Ha
diterima, yang artinya X1, X2 dan X3 secara parsial tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap Y.
57
3.6.4.3 Koefisien Determinasi
1. Koefisien Determinasi Simultan (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Nilai koefisien determinasi adalah nol dan satu. Nilai R2 yang kecil
berarti kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variasi variabel
terikat sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel
bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variabel terikat (Ghozali, 2011:83). Cara mengetahui
besarnya kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat, mak
perlu dicari koefisien determinasi secara keseluruhan. Perhitungan
dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS. Dalam penelitian ini,
nilai yang dijadikan acuan adalah nilai dari adjusted R2.
2. Koefisien Determinasi Parsial (r2)
Menurut Sugiarto (1992:89), “koefisien korelasi parsial mengukur
bagaimana Y berhubungan dengan masing-masing peubah bebas.
Nilai yang diperoleh akan berbeda dengannilai koefisien korelasi
sederhana antara Y dengan masing-masing peubah bebas.
58
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Analisis Deskriptif Persentase
Menurut Ghozali (2011:19) analisis deskriptif digunakan untuk
memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata
(mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan
skewness (kemencengan distribusi). Metode analisis deskriptif persentase
digunakan untuk mendeskripsikan persentase masing-masing variabel bebas.
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
% = n/N x 100%
Keterangan :
N = Jumlah total skor ideal
n = Jumlah skor jawaban responden
% = persentase tigkat keberhasilan yang dicapai.
Membuat tabel rujukan dengan cara
1. Presentase maksimal =
100%
=
100%
= 100%
2. Presentase minimal =
100%
=
100
= 25%
59
3. Rentang Presentase = Presentase tertinggi – Presentase terendah
= 100% 25%
= 75%
4. Skala interval = 4
5. Interval kelas presentase = Rentang Presentase Skala interval
= 75 4
= 18,75 % dibulatkan menjadi 19%
Tabel 4.1
Interval Persentase dan Kriteria Variabel Independen
Interval Kriteria
Kesiapan Belajar Motivasi Belajar Lingkungan
Sekolah
82% – 100% Sangat Siap Sangat Tinggi Sangat Baik
63% – 81% Siap Tinggi Baik
44% – 62% Kurang Siap Kurang Tinggi Kurang Baik
25% – 43% Tidak Siap Tidak Tinggi Tidak Baik
Tabel 4.2
Kriteria Hasil Belajar
Interval Kriteria
>75 Tuntas
<75 Tidak Tuntas
Metode analisis deskriptif persentase digunakan untuk mendeskripsikan
persentase masing-masing variabel yaitu variabel independen yang meliputi
variabel kesiapan belajar (X1), motivasi belajar (X2), lingkungan sekolah (X3),
dan satu variabel dependen hasil belajar (Y) pada mata pelajaran memahami
prinsip penyelenggaraan administrasi perkantoran siswa kelas X jurusan
administrasi perkantoran di SMK Teuku Umar Semarang, dengan melihat skor
dari jawaban-jawaban responden.
60
1. Analisis Deskriptif Kesiapan Belajar
Pada variabel kesiapan belajar penilaian dilakukan dengan tujuh indikator
yang meliputi kondisi fisik, kondisi mental, kondisi emosional, kebutuhan, motif
dan tujuan, keterampilan pengetahuan dan pengertian yang lain yang telah
dipelajari. Berikut adalah tabel hasil deskriptif variabel kesiapan belajar pada tabel
4.3 dibawah ini:
Tabel 4.3
Deskriptif Variabel Kesiapan Belajar
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2015
Berdasarkan pada Tabel 4.3 tentang variabel kesiapan belajar menunjukan
di SMK Teuku Umar Semarang terdapat 18 siswa (26,9%) memiliki kesiapan
belajar yang sangat siap, 16 siswa (23,9%) memiliki kesiapan belajar dalam
kategori yang siap, 33 siswa (49,3%) memiliki kesiapan belajar dalam kategori
kurang siap dan tidak ada siswa yang memiliki kesiapan belajar dalam kategori
tidak siap.
Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa siswa kelas X
Administrasi Perkantoran SMK Teuku Umar mempunyai kesiapan belajar dalam
kategori kurang baik. Hal ini pun terlihat dari rata-rata jawaban angket siswa
sebesar (49,3%) atau 38 siswa yang termasuk dalam kategori kurang siap. Secara
No Interval F % Kategori
1 82% – 100% 18 26,9% Sangat Siap
2 63% – 81% 16 23,9% Siap
3 44% – 62% 33 49,3% Kurang Siap
4 25% – 43% 0 0,0% Tidak Siap
Jumlah 67 100%
61
lebih rinci analisis deskriptif presentase tentang variabel kesiapan belajar mata
pelajaran memahami prinsip penyelenggaraan administrasi perkantoran siswa
kelas X jurusan administrasi perkantoran di SMK Teuku Umar Semarang dilihat
dari setiap indikator sebagai berikut:
1. Kondisi Fisik
Berikut ini adalalah deskriptif presentase penilaian siswa mengenai kondisi
fisik:
Tabel 4.4
Deskriptif Indikator Kondisi Fisik
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2015
Pada tabel 4.4 diatas dapat diketahui hasil analisis deskriptif persentase
indikator kondisi fisik termasuk dalam kriteria sangat baik, dilihat dari distribusi
rata-rata paling tinggi menyatakan sangat baik ada 38 siswa atau sebesar 56,7%,
kemudian kategori baik ada 23 siswa atau sebesar 34,3%, kategori kurang baik
ada 6 siswa atau sebesar 9,0% dan tidak ada siswa yang termasuk dalam kategori
tidak baik. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi fisik siswa dijaga dengan baik
oleh siswa supaya tidak mengganggu sekolah.
No Interval F % Kategori Rata-Rata
1 82% – 100% 38 56,7% Sangat Baik
56,7% 2 63% – 81% 23 34,3% Baik
3 44% – 62% 6 9,0% Kurang Baik
4 25% – 43% 0 0,0% Tidak Baik
Jumlah 67 100% Sangat Baik
62
2. Kondisi Mental
Berikut ini adalalah deskriptif presentase penilaian siswa mengenai kondisi
mental:
Tabel 4.5
Deskriptif Indikator Kondisi Mental
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2015
Pada tabel 4.5 diatas dapat diketahui hasil analisis deskriptif persentase
indikator kondisi mental termasuk dalam kriteria sangat baik, dilihat dari
distribusi rata–rata paling tinggi menyatakan sangat baik ada 37 siswa atau
sebesar 55,2%, kemudian kategori baik ada 26 siswa atau sebesar 38,8%, kategori
kurang baik ada 4 siswa atau sebesar 6,0% dan tidak ada siswa yang termasuk
dalam kategori tidak baik. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi mental siswa
dijaga dengan baik oleh siswa.
3. Kondisi Emosional
Berikut ini adalalah deskriptif presentase penilaian siswa mengenai kondisi
emosional:
No Interval F % Kategori Rata-Rata
1 82% – 100% 37 55,2% Sangat Baik
55,2% 2 63% – 81% 26 38,8% Baik
3 44% – 62% 4 6,0% Kurang Baik
4 25% – 43% 0 0,0% Tidak Baik
Jumlah 67 100% Sangat Baik
63
Tabel 4.6
Deskriptif Indikator Kondisi Emosional
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2015
Pada tabel 4.6 diatas dapat diketahui hasil analisis deskriptif persentase
indikator kondisi emosional termasuk dalam kriteria sangat baik, dilihat dari
distribusi rata–rata paling tinggi menyatakan sangat baik ada 37 siswa atau
sebesar 55,2%, kemudian kategori baik ada 28 siswa atau sebesar 41,8%, kategori
kurang baik ada 2 siswa atau sebesar 3,0% dan tidak ada siswa yang termasuk
dalam kategori tidak baik. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi emosional siswa
dijaga dengan baik oleh siswa.
4. Kebutuhan
Berikut ini adalalah deskriptif presentase penilaian siswa mengenai
kebutuhan:
Tabel 4.7
Deskriptif Indikator Kebutuhan
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2015
No Interval F % Kategori Rata-Rata
1 82% – 100% 37 55,2% Sangat Baik
55,2% 2 63% – 81% 28 41,8% Baik
3 44% – 62% 2 3,0% Kurang Baik
4 25% – 43% 0 0,0% Tidak Baik
Jumlah 67 100% Sangat Baik
No Interval F % Kategori Rata-Rata
1 82% – 100% 35 52,2% Sangat Baik
52,2% 2 63% – 81% 29 43,3% Baik
3 44% – 62% 3 4,5% Kurang Baik
4 25% – 43% 0 0,0% Tidak Baik
Jumlah 67 100% Sangat Baik
64
Pada tabel 4.7 diatas dapat diketahui hasil analisis deskriptif persentase
indikator kebutuhan termasuk dalam kriteria sangat baik, dilihat dari distribusi
rata-rata paling tinggi menyatakan sangat baik ada 35 siswa atau sebesar 52,2%,
kemudian kategori baik ada 29 siswa atau sebesar 43,3%, kategori kurang baik
ada 3 siswa atau sebesar 4,5% dan tidak ada siswa yang termasuk dalam kategori
tidak baik. Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan siswa sudah terpenuhi dengan
sangat baik.
5. Motif dan Tujuan
Berikut ini adalah deskriptif presentase penilaian siswa mengenai motif dan
tujuan:
Tabel 4.8
Deskriptif Indikator Motif dan Tujuan
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2015
Pada tabel 4.8 diatas dapat diketahui hasil analisis deskriptif persentase
indikator motif dan tujuan termasuk dalam kriteria sangat baik, dilihat dari
distribusi rata–rata paling tinggi menyatakan sangat baik ada 32 siswa atau
sebesar 47,8%, kemudian kategori baik ada 24 siswa atau sebesar 35,8%, kategori
kurang baik ada 10 siswa atau sebesar 14,9% dan kategori tidak baik ada 1 siswa
atau sebesar 1,5%. Hal ini menunjukkan bahwa motif dan tujuan siswa sudah
tercapai.
No Interval F % Kategori Rata-Rata
1 82% – 100% 32 47,8% Sangat Baik
47,8% 2 63% – 81% 24 35,8% Baik
3 44% – 62% 10 14,9% Kurang Baik
4 25% – 43% 1 1,5% Tidak Baik
Jumlah 67 100% Sangat Baik
65
6. Keterampilan
Berikut ini adalah deskriptif presentase penilaian siswa mengenai
keterampilan:
Tabel 4.9
Deskriptif Indikator Keterampilan
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2015
Pada tabel 4.9 diatas dapat diketahui hasil analisis deskriptif persentase
indikator keterampilan termasuk dalam kriteria baik, dilihat dari distribusi rata–
rata paling tinggi menyatakan baik ada 31 siswa atau sebesar 46,3%, kemudian
kategori sangat baik ada 30 siswa atau sebesar 44,8%, kategori kurang baik ada 6
siswa atau sebesar 8,9% dan tidak ada siswa yang masuk dalam kategori tidak
baik. Hal ini menunjukkan bahwa keterampilan siswa sudah baik.
7. Pengetahuan dan Pengertian yang Lain yang Telah Dipelajari
Berikut ini adalah deskriptif presentase penilaian siswa mengenai
pengetahuan dan pengertian yang lain yang telah dipelajari:
Tabel 4.10
Deskriptif Indikator Pengetahuan dan
Pengertian yang lain yang telah dipelajari
No Interval F % Kategori Rata-Rata
1 82% – 100% 30 44,8% Sangat Baik
46,3% 2 63% – 81% 31 46,3% Baik
3 44% – 62% 6 8,9% Kurang Baik
4 25% – 43% 0 0,0% Tidak Baik
Jumlah 67 100% Baik
No Interval F % Kategori Rata-Rata
1 82% – 100% 32 47,8% Sangat Baik
47,8% 2 63% – 81% 26 38,8% Baik
3 44% – 62% 8 11,9% Kurang Baik
4 25% – 43% 1 1,5% Tidak Baik
Jumlah 67 100% Sangat Baik
66
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2015
Pada tabel 4.10 diatas dapat diketahui hasil analisis deskriptif persentase
indikator pengetahuan dan pengertian yang lain yang telah dipelajari termasuk
dalam kriteria sangat baik, dilihat dari distribusi rata–rata paling tinggi
menyatakan sangat baik ada 32 siswa atau sebesar 47,8%, kemudian kategori baik
ada 26 siswa atau sebesar 38,8%, kategori kurang baik ada 8 siswa atau sebesar
11,9% dan kategori tidak baik ada siswa 1 siswa atau sebesar 1,5%. Hal ini
menunjukkan bahwa pengetahuan dan pengertian yang lain yang telah dipelajari
siswa sudah sangat baik.
2. Analisis Deskriptif Motivasi Belajar
Hasil analisis deskriptif mengenai variabel motivasi belajar berdasarkan
jawaban angket masing-masing siswa dapat disajikan pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.11
Deskriptif Variabel Motivasi Belajar
No Interval F % Kategori
1 82% – 100% 16 23,9% Sangat Tinggi
2 63% – 81% 23 34,3% Tinggi
3 44% – 62% 28 41,8% Kurang Tinggi
4 25% – 43% 0 0,0% Tidak Tinggi
Jumlah 67 100%
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2015
Berdasarkan pada Tabel 4.11 tentang variabel motivasi belajar
menunjukan di SMK Teuku Umar Semarang terdapat 16 siswa (23,9%) memiliki
motivasi belajar yang sangat tinggi, 23 siswa (34,3%) memiliki motivasi belajar
dalam kategori yang tinggi, 28 siswa (41,8%) memiliki kesiapan belajar dalam
67
kategori kurang tinggi, dan tidak ada siswa memiliki motivasi belajar dalam
kategori tidak tinggi.
Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa siswa kelas X
Administrasi Perkantoran SMK Teuku Umar mempunyai motivasi belajar dalam
kategori kurang baik. Hal ini pun terlihat dari rata-rata jawaban angket siswa
sebesar (41,8%) atau 28 siswa yang termasuk dalam kategori kurang tinggi.
Secara lebih rinci analisis deskriptif presentase tentang variabel motivasi belajar
mata pelajaran memahami prinsip penyelenggaraan administrasi perkantoran
siswa kelas X jurusan administrasi perkantoran di SMK Teuku Umar Semarang
dilihat dari setiap indikator sebagai berikut:
1. Tekun Menghadapi Tugas
Hasil analisis deskriptif mengenai indikator motivasi belajar yaitu tekun
menghadapi tugas dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.12
Deskriptif Indikator Tekun Menghadapi Tugas
No Interval F % Kategori Rata-Rata
1 82% – 100% 32 47,8% Sangat Baik
47,8% 2 63% – 81% 14 20,8% Baik
3 44% – 62% 20 29,9% Kurang Baik
4 25% – 43% 1 1,5% Tidak Baik
Jumlah 67 100% Sangat Baik
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2015
Pada tabel 4.12 diatas dapat diketahui hasil analisis deskriptif persentase
indikator tekun menghadapi tugas termasuk dalam kriteria sangat baik, dilihat dari
distribusi rata–rata paling tinggi menyatakan sangat baik ada 32 siswa atau
68
sebesar 47,8%, kemudian kategori baik ada 14 siswa atau sebesar 20,8%, kategori
kurang baik ada 20 siswa atau sebesar 29,9% dan kategori tidak baik ada 1 siswa
atau sebesar 1,5%. Hal ini menunjukkan bahwa tekun menghadapi tugas siswa
sudah sangat baik.
2. Ulet Menghadapi Kesulitan
Hasil analisis deskriptif mengenai indikator motivasi belajar yaitu ulet
menghadapi kesulitan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.13
Deskriptif Indikator Ulet Menghadapi Kesulitan
No Interval F % Kategori Rata-Rata
1 82% – 100% 24 35,8% Sangat Baik
38,8% 2 63% – 81% 17 25,4% Baik
3 44% – 62% 26 38,8% Kurang Baik
4 25% – 43% 0 0,0% Tidak Baik
Jumlah 67 100% Kurang Baik
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2015
Pada tabel 4.13 diatas dapat diketahui hasil analisis deskriptif persentase
indikator ulet menghadapi kesulitan termasuk dalam kriteria kurang baik, dilihat
dari distribusi rata–rata paling tinggi menyatakan kurang baik ada 26 siswa atau
sebesar 38,8%, kemudian kategori sangat baik ada 24 siswa atau sebesar 35,8%,
kategori baik ada 17 siswa atau sebesar 25,4% dan tidak ada siswa yang termasuk
dalam kategori tidak baik. Hal ini menunjukkan bahwa ulet menghadapi kesulitan
siswa kurang baik.
69
3. Menunjukkan Minat Terhadap Mata Pelajaran
Hasil analisis deskriptif mengenai indikator motivasi belajar yaitu
menunjukkan minat terhadap mata pelajaran dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut:
Tabel 4.14
Deskriptif Indikator Menunjukkan Minat
Terhadap Mata Pelajaran
No Interval F % Kategori Rata-Rata
1 82% – 100% 22 32,8% Sangat Baik
52,2% 2 63% – 81% 10 15,0% Baik
3 44% – 62% 35 52,2% Kurang Baik
4 25% – 43% 0 0,0% Tidak Baik
Jumlah 67 100% Kurang Baik
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2015
Pada tabel 4.14 diatas dapat diketahui hasil analisis deskriptif persentase
indikator menunjukkan minat terhadap mata pelajaran termasuk dalam kriteria
kurang baik, dilihat dari distribusi rata–rata paling tinggi menyatakan kurang baik
ada 35 siswa atau sebesar 52,2%, kemudian kategori sangat baik ada 22 siswa
atau sebesar 32,8%, kategori baik ada 10 siswa atau sebesar 15,0% dan tidak ada
siswa yang termasuk dalam kategori tidak baik. Hal ini menunjukkan bahwa
menunjukkan minat terhadap mata pelajaran siswa kurang baik.
4. Dapat Mempertahankan Pendapatnya
Hasil analisis deskriptif mengenai indikator motivasi belajar yaitu dapat
mempertahankan pendapatnya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
70
Tabel 4.15
Deskriptif Indikator Dapat Mempertahankan Pendapatnya
No Interval F % Kategori Rata-Rata
1 82% – 100% 24 35,8% Sangat Baik
37,3% 2 63% – 81% 18 26,9% Baik
3 44% – 62% 25 37,3% Kurang Baik
4 25% – 43% 0 0,0% Tidak Baik
Jumlah 67 100% Kurang Baik
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2015
Pada tabel 4.15 diatas dapat diketahui hasil analisis deskriptif persentase
indikator dapat mempertahankan pendapatnya termasuk dalam kriteria kurang
baik, dilihat dari distribusi rata–rata paling tinggi menyatakan kurang baik ada 25
siswa atau sebesar 37,3%, kemudian kategori sangat baik ada 24 siswa atau
sebesar 35,8%, kategori baik ada 18 siswa atau sebesar 26,9% dan tidak ada siswa
yang termasuk dalam kategori tidak baik. Hal ini menunjukkan bahwa saat
kegiatan diskusi atau kegiatan pembelajaran yang lain yang menuntut siswa
mengeluarkan pendapatnya, menunjukkan siswa kurang berpartisipasi, karena
termasuk dalam kategori kurang baik.
5. Senang Mencari dan Memecahkan Soal
Hasil analisis deskriptif mengenai indikator motivasi belajar yaitu sedang
mencari dan memecahkan soal dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
71
Tabel 4.16
Deskriptif Indikator Senang Mencari dan Memecahkan Soal
No Interval F % Kategori Rata-Rata
1 82% – 100% 8 26,9% Sangat Baik
35,8%
2 63% – 81% 24 35,8% Baik
3 44% – 62% 22 32,8% Kurang Baik
4 25% – 43% 3 4,5% Tidak Baik
Jumlah 67 100% Baik
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2015
Pada tabel 4.16 diatas dapat diketahui hasil analisis deskriptif persentase
indikator senang mencari dan memecahkan soal termasuk dalam kriteria baik,
dilihat dari distribusi rata–rata paling tinggi menyatakan baik ada 24 siswa atau
sebesar 35,8%, kemudian kategori sangat baik ada 8 siswa atau sebesar 26,9%,
kategori kurang baik ada 22 siswa atau sebesar 32,8% dan ada 3 atau sebesar
4,5% siswa masuk dalam kategori tidak baik. Hal ini menunjukkan bahwa siswa
senang mencari dan memecahkan soal ketika pelajaran kosong atau ketika
dirumah mempelajari kembali materi yang dipelajari disekolah.
3. Analisis Deskriptif Lingkungan Sekolah
Hasil analisis deskriptif mengenai variabel lingkungan sekolah berdasarkan
jawaban angket masing-masing siswa dapat disajikan pada tabel sebagai berikut:
72
Tabel 4.17
Deskriptif Variabel Lingkungan Sekolah
No Interval F % Kategori
1 82% – 100% 9 13,4% Sangat Baik
2 63% – 81% 27 40,3% Baik
3 44% – 62% 31 46,3% Kurang Baik
4 25% – 43% 0 0,0% Tidak Baik
Jumlah 67 100%
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2015
Berdasarkan pada Tabel 4.17 tentang variabel lingkungan sekolah menunjukan
di SMK Teuku Umar Semarang terdapat 9 siswa (13,4%) memiliki lingkungan
sekolah yang sangat baik, 27 siswa (40,3%) memiliki lingkungan sekolah dalam
kategori yang baik, 31 siswa (46,3%) memiliki lingkungan sekolah dalam kategori
kurang baik, dan tidak ada siswa memiliki lingkungan sekolah dalam kategori
tidak baik.
Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa siswa kelas X
Administrasi Perkantoran SMK Teuku Umar mempunyai lingkungan sekolah
dalam kategori kurang baik. Hal ini pun terlihat dari rata-rata jawaban angket
siswa sebesar (46,3%) atau 31 siswa yang termasuk dalam kategori kurang baik.
Secara lebih rinci analisis deskriptif presentase tentang variabel lingkungan
sekolah mata pelajaran memahami prinsip penyelenggaraan administrasi
perkantoran siswa kelas X jurusan administrasi perkantoran di SMK Teuku Umar
Semarang dilihat dari setiap indikator sebagai berikut:
1. Metode Mengajar
Berikut ini adalalah deskripsi presentase penilaian siswa mengenai metode
mengajar, sebagai berikut:
73
Tabel 4.18
Deskriptif Indikator Metode Mengajar
No Interval F % Kategori Rata-Rata
1 82% – 100% 47 70,2% Sangat Baik
70,1% 2 63% – 81% 10 14,9% Baik
3 44% – 62% 10 14,9% Kurang Baik
4 25% – 43% 0 0,0% Tidak Baik
Jumlah 67 100% Baik
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2015
Pada tabel 4.18 diatas dapat diketahui hasil analisis deskriptif persentase
indikator metode mengajar termasuk dalam kriteria sangat baik, dilihat dari
distribusi rata–rata paling tinggi menyatakan sangat baik ada 47 siswa atau
sebesar 70,2%, kemudian kategori baik ada 10 siswa atau sebesar 14,9%, kategori
kurang baik ada 10 siswa atau sebesar 14,9% dan tidak ada siswa yang termasuk
dalam kategori tidak baik. Hal ini menunjukkan bahwa metode mengajar guru
sudah sangat baik.
2. Kurikulum
Berikut ini adalalah deskripsi presentase penilaian siswa mengenai
kurikulum, sebagai berikut :
74
Tabel 4.19
Deskriptif Indikator Kurikulum
No Interval F % Kategori Rata-Rata
1 82% – 100% 30 44,8% Sangat Baik
44,8% 2 63% – 81% 15 22,4% Baik
3 44% – 62% 22 32,8% Kurang Baik
4 25% – 43% 0 0,0% Tidak Baik
Jumlah 67 100% Sangat Baik
Pada tabel 4.19 diatas dapat diketahui hasil analisis deskriptif persentase
indikator kurikulum termasuk dalam kriteria sangat baik, dilihat dari distribusi
rata-rata paling tinggi menyatakan sangat baik ada 30 siswa atau sebesar 44,8%,
kemudian kategori baik ada 15 siswa atau sebesar 22,4%, kategori kurang baik
ada 22 siswa atau sebesar 32,8% dan tidak ada siswa yang termasuk dalam
kategori tidak baik. Hal ini menunjukkan bahwa metode mengajar guru sudah
sangat baik.
3. Relasi Guru dengan Siswa
Berikut ini adalalah deskripsi presentase penilaian siswa mengenai relasi guru
dengan siswa, sebagai berikut :
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2015
75
Tabel 4.20
Deskriptif Indikator Relasi Guru dengan Siswa
No Interval F % Kategori Rata-Rata
1 82% – 100% 29 43,3% Sangat Baik
43,3% 2 63% – 81% 15 22,4% Baik
3 44% – 62% 23 34,3% Kurang Baik
4 25% – 43% 0 0,0% Tidak Baik
Jumlah 67 100% Sangat Baik
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2015
Pada tabel 4.20 diatas dapat diketahui hasil analisis deskriptif persentase
indikator relasi guru dengan siswa termasuk dalam kriteria sangat baik, dilihat
dari distribusi rata–rata paling tinggi menyatakan sangat baik ada 29 siswa atau
sebesar 43,3%, kemudian kategori baik ada 15 siswa atau sebesar 22,4%, kategori
kurang baik ada 23 siswa atau sebesar 34,3% dan tidak ada siswa yang termasuk
dalam kategori tidak baik. Hal ini menunjukkan bahwa relasi guru dengan siswa
sudah sangat baik.
4. Relasi Siswa dengan Siswa
Berikut ini adalalah deskripsi presentase penilaian siswa mengenai relasi
siswa dengan siswa, sebagai berikut :
76
Tabel 4.21
Deskriptif Indikator Relasi Siswa dengan Siswa
No Interval F % Kategori Rata-Rata
1 82% – 100% 20 29,9% Sangat Baik
35,8% 2 63% – 81% 24 35,8% Baik
3 44% – 62% 23 34,3% Kurang Baik
4 25% – 43% 0 0,0% Tidak Baik
Jumlah 67 100% Baik
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2015
Pada tabel 4.21 diatas dapat diketahui hasil analisis deskriptif persentase
indikator relasi siswa dengan siswa termasuk dalam kriteria baik, dilihat dari
distribusi rata–rata paling tinggi menyatakan baik ada 24 siswa atau sebesar
35,8%, kemudian kategori sangat baik ada 24 siswa atau sebesar 35,8%, kategori
kurang baik ada 23 siswa atau sebesar 34,3% dan tidak ada siswa yang termasuk
dalam kategori tidak baik. Hal ini menunjukkan bahwa relasi siswa dengan siswa
sudah baik.
5. Disiplin Sekolah
Berikut ini adalalah deskripsi presentase penilaian siswa mengenai disiplin
sekolah, sebagai berikut :
77
Tabel 4.22
Deskriptif Indikator Disiplin Sekolah
No Interval F % Kategori Rata-Rata
1 82% – 100% 14 20,9% Sangat Baik
41,8% 2 63% – 81% 25 37,3% Baik
3 44% – 62% 28 41,8% Kurang Baik
4 25% – 43% 0 0,0% Tidak Baik
Jumlah 67 100% Kurang Baik
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2015
Pada tabel 4.22 diatas dapat diketahui hasil analisis deskriptif persentase
indikator disiplin sekolah termasuk dalam kriteria kurang baik, dilihat dari
distribusi rata–rata paling tinggi menyatakan kurang baik ada 28 siswa atau
sebesar 41,8%, kemudian kategori sangat baik ada 14 siswa atau sebesar 20,9%,
kategori baik ada 25 siswa atau sebesar 37,3% dan tidak ada siswa yang termasuk
dalam kategori tidak baik. Hal ini menunjukkan bahwa disiplin kurang baik.
6. Fasilitas Sekolah
Berikut ini adalalah deskripsi presentase penilaian siswa mengenai fasilitas
sekolah, sebagai berikut :
78
Tabel 4.23
Deskriptif Indikator Fasilitas Sekolah
No Interval F % Kategori Rata-Rata
1 82% – 100% 21 31,3% Sangat Baik
34,3% 2 63% – 81% 22 32,8% Baik
3 44% – 62% 23 34,3% Kurang Baik
4 25% – 43% 1 1,5% Tidak Baik
Jumlah 67 100% Kurang Baik
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2015
Pada tabel 4.23 diatas dapat diketahui hasil analisis deskriptif persentase
indikator fasilitas sekolah termasuk dalam kriteria kurang baik, dilihat dari
distribusi rata–rata paling tinggi menyatakan kurang baik ada 23 siswa atau
sebesar 34,3%, kemudian kategori sangat baik ada 21 siswa atau sebesar 31,3%,
kategori baik ada 22 siswa atau sebesar 32,8% dan kategori tidak baik ada 1 siswa
atau 1,5%. Hal ini menunjukkan bahwa fasilitas sekolah kurang baik.
4. Analisis Deskriptif Presentase Hasil Belajar
Hasil belajar dalam penelitian ini adalah nilai mid semester gasal kelas X
jurusan Administrasi Perkantoran SMK Teuku Umar Semarang. Berikut adalah
hasil perhitungan analisis deskriptif presentase, disajikan pada tabel dibawah ini:
79
Tabel 4.24
Deskriptif Variabel Hasil Belajar
Interval
Nilai F % Kategori Rata-rata
Nilai .> 75 22 32,8% Tuntas
67,2% Tidak Tutas Nilai <75 45 67,2% Tidak Tuntas
Sumber: Data Penelitian 2015
Berdasarkan tabel 4.24 diatas, dapat diketahui bahwa hasil analisis deskriptif
untuk variabel hasil belajar menunjukan bahwa sebanyak 22 siswa atau (32,8%)
dinyatakan tuntas dan 45 siswa atau (67,2%) dinyatakan tidak tuntas. Jadi dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar kelas X jurusan Administrasi Perkantoran pada
mata pelajaran memahami prinsip penyelenggaraan administrasi perkantoran
SMK Teuku Umar dalam katagori tidak tuntas.
4.1.2 Analisis Regresi Berganda
Analisis ini digunakan untuk menguji variabel bebas secara bersama-sama
terhadap variabel terikat. Analisis ini digunakan untuk menguji hipotesis keempat
yaitu, kesiapan belajar, motivasi belajar dan lingkungan sekolah secara bersama-
sama terhadap hasil belajar kelas X jurusan administrasi perkantoran SMK Teuku
Umar Semarang.
Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui bentuk pengaruh
kesiapan belajar, motivasi belajar dan lingkungan sekolah secara bersama-sama
terhadap hasil belajar kelas X jurusan administrasi perkantoran SMK Teuku Umar
Semarang serta untuk mengetahui besarnya koefisien determinasi baik secara
80
simultan maupun secara parsial. Hasil analisis berganda dengan menggunakan
bantuan program SPSS for windows release 16 adalah sebagai berikut:
Tabel 4.25
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -30.382 11.931 -2.547 .013
KesiapanBelajar .720 .169 .503 4.269 .000
MotivasiBelajar .638 .253 .277 2.515 .014
LingkunganSekolah .525 .250 .171 2.104 .039
a. Dependent Variable: HasilBelajar
Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian 2015
Berdasarkan tabel analisis regresi linier berganda diperoleh persamaan
regresi berganda sebagai berikut:
Y = -30,382 + 0,720 X1+ 0,638 X2+ 0,525 X3 + e
Persamaan regresi berganda di atas mempunyai makna sebagai berikut:
1. Konstanta sebesar -30,382 (negatif)
Menurut Rietvield dan Sunaryanto (1994) nilai konstanta yang negatif tidak
menjadi masalah sepanjang variabel bebas tidak sama dengan 0. Jika variabel
kesiapan belajar (X1), motivasi belajar (X2) dan lingkungan sekolah (X3)
81
nilainya adalah 0, maka hasil belajar (Y) nilainya adalah sebesar -30,382.
Artinya, apabila kesiapan belajar, motivasi belajar dan lingkungan sekolah
tidak ada maka hasil belajar siswa kelas X jurusan administrasi perkantoran
SMK Teuku Umar Semarang akan mengalami kenaikan sebesar -30,382.
2. Kesiapan Belajar (X1) sebesar 0,720
Artinya, jika variabel kesiapan belajar mengalami peningkatan sebesar 1
point sedangkan variabel lain nilainya tetap, maka akan menyebabkan
kenaikan hasil belajar siswa kelas X jurusan administrasi perkantoran SMK
Teuku Umar sebesar 0,720.
3. Motivasi Belajar (X2) sebesar 0,638
Artinya, jika variabel motivasi belajar mengalami peningkatan sebesar 1
point sedangkan variabel lain nilainya tetap, maka akan menyebabkan
kenaikan hasil belajar siswa kelas X jurusan administrasi perkantoran SMK
Teuku Umar Semarang sebesar 0,638.
4. Lingkungan Sekolah (X3) sebesar 0,525
Artinya, jika variabel lingkungan sekolah mengalami peningkatan sebesar 1
point sedangkan variabel lain nilainya tetap, maka akan menyebabkan
kenaikan hasil belajar siswa kelas X jurusan administrasi perkantoran SMK
Teuku Umar Semarang sebesar 0,525.
4.1.3 Uji Hipotesis
1. Uji Simultan (Uji F)
Uji F dimaksudkan untuk mengetahui adanya pengaruh kesiapan belajar,
motivasi belajar dan lingkungan sekolah terhadap hasil belajar siswa kelas X
82
jurusan administrasi perkantoran SMK Teuku Umar Semarang secara simultan.
Uji F dilakukan dengan melihat nilai signifikansi, apabila sig < 0,05 atau Fhitung >
Ftabel maka Ha diterima, sedangkan apabila sig > 0,05 atau Fhitung < Ftabel maka Ha
ditolak. Berikut hasil uji simultan menggunakan bantuan program SPSS for
windows release 16:
Tabel 4.26
Hasil Uji Simultan (Uji F) Variabel X1, X2 dan X3 terhadap Y
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 10026.049 3 3342.016 40.659 .000a
Residual 5178.369 63 82.196
Total 15204.418 66
a. Predictors: (Constant), LingkunganSekolah, MotivasiBelajar, KesiapanBelajar
b. Dependent Variable: HasilBelajar
Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian 2015
Tabel 4.26 di atas menunjukkan bahwa nilai signifikansi sebesar 0,00 < 0,05
nilai Fhitung sebesar 40,659. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian
ini ada pengaruh secara bersama-sama atau simultan antara kesiapan belajar,
motivasi belajar dan lingkungan sekolah terhadap hasil belajar siswa kelas X
jurusan administrasi perkantoran SMK Teuku Umar Semarang.
83
2. Uji Parsial (Uji t)
Uji t dimaksudkan untuk mengetahui adanya pengaruh kesiapan belajar,
motivasi belajar dan lingkungan sekolah hasil belajar siswa kelas X jurusan
administrasi perkantoran SMK Teuku Umar Semarang secara parsial. Uji t
dilakukan dengan melihat nilai signifikansi, apabila sig < 0,05 atau thitung > ttabel
maka Ha diterima, sedangkan apabila sig > 0,05 atau thitung < ttabel maka Ha ditolak.
Berikut hasil uji parsial menggunakan bantuan program SPSS for windows release
16:
Tabel 4.27
Hasil Uji Parsial (Uji t) Variabel X1, X2 dan X3 terhadap Y
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -30.382 11.931 -2.547 .013
KesiapanBelajar .720 .169 .503 4.269 .000
MotivasiBelajar .638 .253 .277 2.515 .014
LingkunganSekolah .525 .250 .171 2.104 .039
a. Dependent Variable: HasilBelajar
Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian 2015
Tabel di atas menunjukkan nilai signifikansi variabel kesiapan belajar sebesar
0,000 < 0,05. Sedangkan thitung kesiapan belajar sebesar 4,269, dengan demikian
Ha diterima dan H0 ditolak. Sehingga dapat dikatakan bahwa dalam penelitian ini
84
ada pengaruh kesiapan belajar terhadap hasil belajar siswa kelas X jurusan
administrasi perkantoran SMK Teuku Umar Semarang.
Hasil uji variabel motivasi belajar menunjukkan nilai signifikansi sebesar
0,014 < 0,05. Sedangkan thitung motivasi belajar sebesar 2,515, dengan demikian
Ha diterima dan H0 ditolak. Sehingga dapat dikatakan bahwa dalam penelitian ini
ada pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa kelas X jurusan
administrasi perkantoran SMK Teuku Umar Semarang.
Hasil uji variabel lingkungan sekolah juga menunjukkan nilai signifikansi
sebesar 0,039 < 0,05. Sedangkan thitung lingkungan sekolah sebesar 2,104, dengan
demikian Ha diterima dan H0 ditolak. Sehingga dapat dikatakan bahwa dalam
penelitian ini ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap terhadap hasil belajar
siswa kelas X jurusan administrasi perkantoran SMK Teuku Umar Semarang.
3. Koefisien Determinasi Simultan (R2)
Koefisien determinasi simultan (R2) digunakan untuk mengetahui seberapa
besar persentase (%) pengaruh kesiapan belajar (X1), motivasi belajar (X2) dan
lingkungan sekolah (X3) terhadap hasil belajar (Y) secara simultan. Hasil
pengujian koefisiensi determinasi simultan (R2) dengan bantuan program SPSS
for windows release 16 dapat dilihat pada tabel berikut:
85
Tabel 4.28
Hasil Uji Koefisien Determinasi Simultan (R2)
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 .812a .659 .643 9.066
a. Predictors: (Constant), LingkunganSekolah, MotivasiBelajar, KesiapanBelajar
b. Dependent Variable: HasilBelajar
Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian 2015
Tabel di atas menunjukkan besarnya nilai Adjusted R2 adalah 0,643. Nilai
Adjusted R2 dikalikan 100% untuk mengetahui besarnya nilai R
2 yaitu 64,3%
sedangkan untuk mengetahui faktor lain diluar R2 dengan cara 100% dikurangi
nilai R2 64,3% hasilnya 35,7%. Hal ini berarti hasil belajar siswa kelas X jurusan
administrasi perkantoran SMK Teuku Umar Semarang dipengaruhi oleh kesiapan
belajar, motivasi belajar dan lingkungan sekolah sebesar 64,3%. Sedangkan
sisanya sebesar 35,7% dijelaskan oleh variabel lain di luar model regresi dalam
penelitian ini.
4. Koefisien Determinasi Parsial (r2)
Koefisiensi determinasi parsial (r2) digunakan untuk mengetahui seberapa
besar persentase (%) pengaruh masing-masing variabel kesiapan belajar (X1),
motivasi belajar (X2) dan lingkungan sekolah (X3) terhadap hasil belajar (Y)
secara parsial. Hasil pengujian koefisiensi determinasi parsial (r2) dengan bantuan
program SPSS for windows release 16 dapat dilihat pada tabel berikut:
86
Tabel 4.29
Hasil Uji Koefisien Determinasi Parsial (r2)
Coefficientsa
Model
Correlations Collinearity Statistics
Zero-order Partial Part Tolerance VIF
1 KesiapanBelajar .779 .474 .314 .389 2.570
MotivasiBelajar .689 .302 .185 .445 2.248
LingkunganSekolah .444 .256 .155 .815 1.227
a. Dependent Variable: HasilBelajar
Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian 2015
Berdasarkan tabel pada kolom partial dapat diketahui besarnya koefisien
determinasi parsial (r2) untuk variabel kesiapan belajar (X1) adalah sebesar
0,224676 (0,4742). Nilai tersebut dikalikan 100% untuk mengetahui besarnya nilai
koefisien determinasi parsial (r2) yaitu 22,468%. Hal ini berarti variabel kesiapan
belajar (X1) mampu menjelaskan variabel hasil belajar (Y) hanya sebesar
22,468%, sedangkan sisanya sebesar 77,532% dijelaskan oleh variabel lain.
Koefisien determinasi parsial (r2) untuk variabel motivasi belajar (X2) adalah
sebesar 0,091204 (0,3022). Nilai tersebut dikalikan 100% untuk mengetahui
besarnya nilai koefisien determinasi parsial (r2) yaitu 9,12%. Hal ini berarti
variabel motivasi belajar (X2) mampu menjelaskan variabel hasil belajar (Y)
sebesar 9,12%, sedangkan sisanya sebesar 90,88% dijelaskan oleh variabel lain.
Koefisien determinasi parsial (r2) untuk variabel lingkungan sekolah (X3)
adalah sebesar 0,065536 (0,2562). Nilai tersebut dikalikan 100% untuk
mengetahui besarnya nilai koefisien determinasi parsial (r2) yaitu 6,55%. Hal ini
87
berarti variabel lingkungan sekolah (X3) mampu menjelaskan variabel hasil
belajar (Y) sebesar 6,55%, sedangkan sisanya sebesar 93,45% dijelaskan oleh
variabel lain.
4.1.4 Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi
normal atau tidak. Pengujian normalitas dapat dilihat dari grafik probability p-plot
sebagai berikut:
Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian 2015
Gambar 4.1
Hasil Uji Normalitas Grafik P-Plot
Pada grafik P-Plot terlihat titik-titik distribusi terletak di sekitar garis lurus
diagonal, sehingga dapat disimpulkan bahwa penyebaran kesiapan kerja
memenuhi asumsi normalitas. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada analisis
Kolmogorof Smirnov (KS) sebagai berikut:
88
Tabel 4.30
Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 67
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 8.85777296
Most Extreme Differences Absolute .111
Positive .086
Negative -.111
Kolmogorov-Smirnov Z .907
Asymp. Sig. (2-tailed) .383
a. Test distribution is Normal.
Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian 2015
Tabel menunjukkan hasil uji normalitas data yang diperoleh melalui uji
Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,907 dan signifikansinya 0,383>0,05, maka dapat
disimpulkan bahwa data terdistribusi normal.
2. Uji Multikolinieritas
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel
independen. Indikasi model yang bebas dari multikolinieritas yaitu memiliki nilai
tolerance mendekati 1, serta nilai VIF disekitar angka 1 serta tidak lebih dari 10.
Berikut hasil pengolahan menggunakan bantuan program SPSS for windows
release 16:
89
Tabel 4.31
Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model
Correlations Collinearity Statistics
Zero-order Partial Part Tolerance VIF
1 KesiapanBelajar .779 .474 .314 .389 2.570
MotivasiBelajar .689 .302 .185 .445 2.248
LingkunganSekolah .444 .256 .155 .815 1.227
a. Dependent Variable: HasilBelajar
Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian 2015
Tabel di atas menunjukkan setiap variabel bebas mempunyai nilai tolerance
> 0,1 yaitu 0,389 untuk variabel kesiapan belajar, 0,445untuk variabel motivasi
belajar dan 0,815 untuk variabel lingkungan sekolah. Sedangkan nilai VIF < 10
yaitu 2,570 untuk variabel kesiapan belajar, 2,248 untuk variabel motivasi belajar
dan 1,227 untuk lingkungan sekolah sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada
multikolinieritas dalam model regresi.
3. Uji Heteroskedastisitas
Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas.
Pengujian heteroskedastisitas dapat dilihat dari grafik scatterplot, apabila terlihat
titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah titik
nol pada sumbu vertikal (Y), berarti model regresi tersebut tidak mengindikasikan
heteroskedastisitas. Sedangkan apabila titik-titiknya membentuk suatu pola
tertentu yang teratur berarti mengindikasikan heteroskedastisitas. Berikut hasil
pengolahan menggunakan program SPSS for windows release 16:
90
Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian 2015
Gambar 4.2
Hasil Uji Heteroskedastisitas Grafik Scatterplot
Grafik scatterplot di atas menunjukkan bahwa titik-titik tersebar tidak teratur
berada di atas maupun di bawah angka 0 sumbu vertikal (Y) dan tidak membentuk
pola yang teratur, hal ini berarti model regresi tidak mengandung
heteroskedastisitas. Selain melalui grafik scatterplot, pengujian
heteroskedastisitas juga dilakukan melalui uji Glejser. Berikut hasil pengolahan
menggunakan bantuan program SPSS for windows release 16:
91
Tabel 4.32
Hasil Uji Heteroskedastisitas Metode Glejser
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .799 6.005 .133 .895
Kesiapan Belajar -.192 .085 -.437 -2.263 .057
Motivasi Belajar .194 .128 .275 1.522 .133
Lingkungan Sekolah .212 .126 .225 1.688 .096
a. Dependent Variable: RES2
Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian 2015
Hasil output SPSS menunjukkan bahwa tidak ada satupun variabel
independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi nilai absolute residual
(AbsRes). Hal ini terlihat dari nilai signifikansi variabel kesiapan belajar sebesar
0,057>0,05, nilai signifikansi variabel motivasi belajar sebesar 0,133>0,05 serta
nilai signifikansi variabel lingkungan sekolah sebesar 0,096>0,05. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas model regresi.
4.2 Pembahasan
Hasil analisis regresi berganda diketahui bahwa nilai koefisien regresi
variabel kesiapan belajar (X1) adalah 0,720. Nilai koefisien tersebut bertanda
positif, sehingga dapat disimpulkan H2 yang menyatakan bahwa ada pengaruh
positif dan signifikan secara parsial kesiapan belajar terhadap hasil belajar mata
pelajaran memahami prinsip penyelenggaraan administrasi perkantoran siswa
kelas X jurusan AP di SMK Teuku Umar diterima. Besarnya pengaruhnya
kesiapan belajar terhadap hasil belajar dilihat berdasarkan hasil uji hipotesis
92
koefisien determinasi parsial yaitu sebesar 22,468 (r2). Sesuai dengan hasil
penelitian, dapat disimpulkan bahwa semakin baik kesiapan belajar maka akan
semakin baik hasil belajar siswa dan sebaliknya. Hasil penelitian ini sejalan
dengan penelitian terdahulu yang dilakukan Antara dalam judul “Pengaruh
Kesiapan dan Transfer Belajar Terhadap Hasil Belajar Ekonomi di SMA Negeri 1
Ubud” yang menyimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara kesiapan
belajar terhadap hasil belajar.
Berhasilnya seseorang dalam mencapai hasil belajar jika didukung dengan
kesiapan belajar yang tinggi. Hal ini sesuai dengan pendapat Slameto (2010:59)
kesiapan atau readiness adalah kesediaan untuk memberi respon atau
berinteraksi. Kondisi siswa yang siap menerima pelajaran dari guru, akan
berusaha merespon atas pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh guru. Untuk
dapat memberi jawaban yang benar tentunya siswa harus mempunyai
pengetahuan dengan cara membaca dan mempelajarai materi yang akan
diajarkan oleh guru. Dalam mempelajari materi tentunya siswa harus
mempunyai buku pelajaran dapat berupa buku paket dari sekolah maupun buku
diktat lain yang masih relevan digunakan sebagai acuan untuk belajar. Kesiapan
itu timbul dari dalam diri seseorang dan juga bahwa kesiapan ini perlu
diperhatikan dalam proses belajar, karena jika siswa belajar dan siswa tersebut
sudah memiliki kesiapan, maka hasil belajarnya akan lebih baik. Tanpa adanya
kesiapan belajar dalam diri seseorang, hasil belajar kurang maksimal.
Hasil analisis regresi berganda diketahui bahwa nilai koefisien regresi
variabel motivasi belajar (X2) adalah 0,638. Nilai koefisien tersebut bertanda
93
positif, sehingga dapat disimpulkan H3 yang menyatakan bahwa ada pengaruh
positif dan signifikan secara parsial motivasi belajar terhadap hasil belajar mata
pelajaran memahami prinsip penyelenggaraan administrasi perkantoran siswa
kelas X jurusan AP di SMK Teuku Umar diterima. Besarnya pengaruhnya
motivasi belajar terhadap hasil belajar dilihat berdasarkan hasil uji hipotesis
koefisien determinasi parsial yaitu sebesar 9,12 (r2). Sesuai dengan hasil
penelitian, dapat disimpulkan bahwa semakin baik motivasi belajar maka akan
semakin baik hasil belajar siswa dan sebaliknya. Hasil penelitian ini sejalan
dengan penelitian terdahulu yang dilakukan Nutrisiana dalam judul “Pengaruh
Motivasi Belajar, Cara Belajar, dan Kemampuan Sosial Ekonomi Orang Tua
terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas XI IPS
MA Al-Asror Semarang Tahun Ajaran 2012/2013” yang menyimpulkan bahwa
ada pengaruh secara parsial motivasi belajar terhadap hasil belajar sebesar
11,95%. Hal ini sesuai dengan pendapat Sardiman (2012:75) bahwa siswa yang
memiliki motivasi yang kuat, akan mempunyai banyak energi untuk melakukan
kegiatan belajar. Siswa yang termotivasi akan melakukan serangkaian usaha untuk
bisa mencapai tujuan yaitu hasil belajar yang baik.
Hasil analisis regresi berganda diketahui bahwa nilai koefisien regresi
variabel lingkungan sekolah (X3) adalah 0,525. Nilai koefisien tersebut bertanda
positif, sehingga dapat disimpulkan H4 yang menyatakan bahwa ada pengaruh
positif dan signifikan secara parsial lingkungan sekolah terhadap hasil belajar
mata pelajaran memahami prinsip penyelenggaraan administrasi perkantoran
siswa kelas X jurusan AP di SMK Teuku Umar diterima. Besarnya pengaruhnya
94
motivasi belajar terhadap hasil belajar dilihat berdasarkan hasil uji hipotesis
koefisien determinasi parsial yaitu sebesar 6,55 (r2). Sesuai dengan hasil
penelitian, dapat disimpulkan bahwa semakin baik motivasi belajar maka akan
semakin baik hasil belajar siswa dan sebaliknya. Hasil penelitian ini sejalan
dengan penelitian terdahulu yang dilakukan Kurniawan dalam judul “Pengaruh
Lingkungan Sekolah, Motivasi Belajar dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Peralatan Kantor Kelas X Administrasi
Perkantoran SMK 1 Kudus Tahun Ajaran 2012/2013” yang menyimpulkan bahwa
ada pengaruh secara parsial lingkungan sekolah terhadap hasil belajar sebesar
30,7%. Hal ini sesuai dengan pendapat Yusuf (2009:54) bahwa sekolah
merupakan lembaga pendidikan formal untuk melaksanakan program bimbingan ,
pembelajaran, dan latihan untuk membantu mengembangkan potensi siswa. Di
sekolah diajarkan nilai-nilai etika, moral, mental, spiritual, perilaku, disiplin, ilmu
pengetahuan dan keterampilan, oleh karena itu sekolah menjadi wahana yang
dominan mempengaruhi, membentuk sikap, perilaku dan prestasi siswa, salah
satunya dilihat dari hasil belajar siswa.
Dari hasil uji secara simultan (Uji F), menunjukkan adanya pengaruh yang
positif dan signifikan secara bersama-sama atau simultan antara kesiapan belajar,
motivasi belajar dan lingkungan sekolah terhadap hasil belajar siswa kelas X
jurusan AP di SMK Teuku Umar.
Berdasarkan deskripsi data penelitian, variabel kesiapan belajar siswa
kelas X jurusan AP di SMK Teuku Umar menunjukkan sebesar 49,3% yang
berada dalam kategori baik. Kondisi ini menandakan bahwa kesipan belajar sudah
95
mendukung hasil belajar pada siswa. Kondisi fisik siswa sudah baik, siswa sehat
dan tidak ada siswa yang mengalami gangguan pada indera pendengaran dan
penglihatan, kondisi mental siswa selalu siap menerima materi dalam proses
pembelajaran, siswa dapat berbicara dengan lancar, berani dan tidak merasa takut
untuk mengungkapkan pendapatnya didepan kelas, kondisi emosional siswa sudah
baik, siswa mempersiapkan diri dengan baik ketika akan diadakan ulangan dan
ketika hasil yang didapat dibawah nilai KKM siswa berusaha memperbaiki dan
belajar lebih giat. Kebutuhan siswa dalam belajar, masih ada beberapa siswa yang
belajar karena disuruh orang tua. Motif dan tujuan siswa dalam belajar, masih ada
beberapa siswa yang tidak mempersiapkan buku panduan ketika pelajaran akan
dimulai, karena belum ada tujuan mendapatkan hasil yang baik dalam diri siswa.
Keterampilan siswa sudah baik dalam praktek menggunakan telepon.
Pengetahuan, siswa biasanya sebagian besar siswa menghafalkan dan mempelajari
kembali materi minggu lalu sebelum jam pelajaran dimulai. Tetapi, masih
beberapa siswa yang kurang memahami materi yang disampaikan oleh guru
dengan baik.
Indikator terendah dalam variabel kesiapan belajar yaitu indikator
keterampilan yang termasuk dalam kategori baik. Hal tersebut ditunjukkan dengan
keterampilan siswa mempraktekkan menggunakan telepon sudah baik, namun saat
praktek menggunakan telepon siswa praktek lebih dari 10 menit, sedangkan
jumlah siswa ada 33 siswa untuk kelas X AP 1 dan 34 siswa untuk kelas X AP 2,
ini tidak efisien karena membutuhkan waktu lama.
96
Berdasarkan data penelitian, variabel motivasi belajar siswa kelas X
jurusan AP di SMK Teuku Umar menunjukkan sebesar 41,8% yang berada pada
kategori baik. Kondisi ini menandakan bahwa motivasi belajar sudah mendukung
hasil belajar pada siswa. Siswa dalam hal tekun menghadapi tugas sudah baik,
siswa dalam mengumpulkan tugas tepat waktu, tetapi ada beberapa yang
mengumpulkan tidak tepat waktu. Ulet menghadapi tugas pada siswa, siswa
sering bertanya pada guru apabila ada materi yang kurang jelas. Menunjukkan
minat terhadap mata pelajaransudah baik, siswa sering berpartisipasi aktif pada
saat proses pembelajaran. Dapat mempertahankan pendapatnya sudah baik, siswa
yakin dengan kemampuan yang ada dalam diri siswa. Senang mencari dan
memecahkan soal siswa kurang baik, beberapa siswa terpacu pada buku panduan
yang dimiliki.
Indikator terendah dalam variabel motivasi belajar yaitu indikator senang
mencari dan memecahkan soal yang termasuk kategori baik. Hal tersebut
ditunjukkan dengan siswa senang mencari dan memecahkan soal seperti siswa
senang mengerjakkan latihan soal dari buku panduan, namun dalam menghadapi
soal yang sulit siswa mudah menyerah dan kurang kreatif dengan tidak mencari
sumber belajar lain, misalnya dari internet atau dari buku karangan lain.
Berdasarkan data penelitian, variabel lingkungan sekolah siswa kelas X
jurusan AP di SMK Teuku Umar menunjukkan sebesar 46,3% yang berada pada
kategori kurang baik. Kondisi ini menandakan bahwa lingkungan belajar sudah
mendukung hasil belajar pada siswa. Metode mengajar guru sudah menggunakan
variasi, tidak hanya dengan metode ceramah. Kurikulum pada siswa, siswa
97
mengerti dengan apa yang diajarkan guru. Relasi guru dengan siswa sudah
baik,siswa ketika berpapasan dengan guru menyapa. Relasi siswa dengan siswa
sudah baik, tidak ada siswa dalam satu kelas yang mementingkan diri sendiri,
semua siswa saling membantu dalam hal kebaikan. Disiplin sekolah sudah bagus,
siswa datang sebelum bel berbunyi, tetapi masih ada beberapa siswa yang
terlambat, selain itu ada beberapa siswa yang tidak memakai seragam dengan rapi.
Fasilitas sekolah belum memadai, banyak alat praktek yang rusak.
Indikator terendah dalam variabel lingkungan sekolah yaitu fasilitas
sekolah yang termasuk dalam kategori kurang baik. Hal tersebut ditunjukkan
dengan alat praktik mengetik dalam ruang mengetik yang tersedia kurang
menunjang kegiatan belajar mengajar, dari 20 laptop yang digunakan untuk
praktik 10 laptop mati tidak bisa digunakan, sedangkan jumlah siswa banyak,
untuk kelas X AP 1 ada 33 siswa dan untuk kelas X AP 2 ada 34 siswa karena
keterbatasan alat, maka 1 laptop digunakan untuk praktik 2 siswa dan satu kelas
dibagi menjadi 2 kelompok belajar.
98
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai pengaruh
kesiapan belajar, motivasi belajar dan lingkungan sekolah terhadap hasil belajar
mata pelajaran memahami prinsip penyelenggaraan administrasi perkantoran
siswa kelas X di SMK Teuku Umar Semarang, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut.
1. Ada pengaruh positif dan signifikan secara simultan antara kesiapan belajar,
motivasi belajar dan lingkungan sekolah terhadap hasil belajar mata pelajaran
memahami prinsip penyelenggaraan administrasi perkantoran siswa kelas X
di SMK Teuku Umar Semarang sebesar 64,3%. Hal ini menunjukan bahwa
semakin baik kesiapan belajar, semakin baik motivasi belajar dan semakin
baik lingkungan sekolah, maka hasil belajar akan semakin baik.
2. Ada pengaruh positif dan signifikan secara parsial variabel kesiapan belajar
terhadap terhadap hasil belajar mata pelajaran memahami prinsip
penyelenggaraan administrasi perkantoran siswa kelas X di SMK Teuku
Umar Semarang sebesar 22,468%. Hal ini menunjukan bahwa semakin baik
kesiapan belajar, maka hasil belajar akan semakin baik.
3. Ada pengaruh positif dan signifikan secara parsial variabel motivasi belajar
terhadap terhadap hasil belajar mata pelajaran memahami prinsip
penyelenggaraan administrasi perkantoran siswa kelas X di SMK Teuku
99
Umar Semarang sebesar 9,12%. Hal ini menunjukan bahwa semakin baik
motivasi belajar, maka hasil belajar akan semakin baik.
4. Ada pengaruh positif dan signifikan secara parsial variabel lingkungan
sekolah terhadap hasil belajar mata pelajaran memahami prinsip
penyelenggaraan administrasi perkantoran siswa kelas X di SMK Teuku
Umar Semarang sebesar 6,55%. Hal ini menunjukan bahwa semakin baik
lingkungan sekolah, maka hasil belajar akan semakin baik.
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
adalah sebagai berikut:
1. Hasil penelitian menunjukkan di antara lima indikator dari variabel motivasi
belajar, yang menunjukkan angka palingrendah adalah indikator senang
mencari dan memecahkan soal. Disarankan siswa mencari sumber belajar lain
seperti dari internet atau buku panduanlain.
2. Hasil penelitian menunjukkan diantara enam indikator dari variabel
lingkungan sekolah , yang menunjukkan angka paling rendah adalah indikator
fasilitassekolah. Disarankan fasilitassekolah sepereti alat mengetik harus
dijaga supaya tidak mudah rusak dan dimanfaatkan secaramaksimal untuk
keperluan siswa.
100
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Mohamad. 2013. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung:
Angkasa.
Antara, I Nyoman Runia. Pengaruh Kesiapan dan Transfer Belajar Terhadap
Hasil Belajar Ekonomi di SMA Negeri 1 Ubud. Skripsi. Singaraja: Jurusan
Pendidikan Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha.
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta : Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang : Badan Penerbit UNDIP.
Hamalik, Oemar. 2003. Psikologi Belajar & Mengajar. Bandung : Sinar Baru
Algensindo.
Hamalik, Oemar. 2014. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Jamaris, Martini. 2013. Orientasi Baru dalam Psikologi Pendidikan. Bogor:
Ghalia Indonesia.
Kurniawan, Rizal. Pengaruh Lingkungan Sekolah, Motivasi Belajar Dan Fasilitas
Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Peralatan
Kantor Kelas X Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Kudus Tahun
Pelajaran 2012/2013. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi UNNES.
Mulyasa E. 2009. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara.
Nutrisiana, Destian. Pengaruh Motivasi Belajar, Cara Belajar, dan Kemampuan
Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran
Ekonomi Siswa Kelas XI IPS MA Al-Asror Semarang Tahun Ajaran
2012/2013. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi UNNES.
Permendiknas. 2007. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tentang
Standar Penilaian. Jakarta.
Rietveld, Piet dan Tri Sunaryanto. 1994. Masalah Pokok dalam Regresi
Berganda. Yogyakarta: Andi Offset.
101
Rifa’i, Achmad dan Catharina Tri Anni. 2011. Psikologi Pendidikan.
Semarang: UNNES Press.
Sardiman. 2012. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali
Pers.
Sarjono, Haryadi dan Winda Julianita. 2013. SPSS vs LISREL Sebuah Pengantar,
Aplikasi untuk Riset. Jakarta: Salemba Empat.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Soejanto, Agoes. 1991. Bimbingan Kearah Belajar yang Sukses. Jakarta: Rineka
Cipta.
Subini, Nini. 2011. Rahasia Gaya Belajar Orang Besar. Jakarta: Javalitera.
Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Sugiarto. 1992. Tahap Awal+Aplikasi Analisis Regresi. Yogyakarta: Andi Offset.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kulitatif dan R&D. Bandung: CV. ALFABETA.
Supardi. 2003. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sutomo. 2011. Manajemen Sekolah. Semarang: UPT MKK UNNES.
Tu’u, Tulus. 2004. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta:
Grasindo.
Yusuf, Syamsu. 2009. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
102
LAMPIRAN
103
Lampiran 1
Surat Ijin Observasi
104
Lampiran 2
Nilai Mid Semester Kelas X AP 1
105
Lampiran 3
Nilai Mid Semester Kelas X AP 2
106
Lampiran 4
Hasil Pengamatan Awal di SMK Teuku Umar Semarang
Tempat : Di SMK Teuku Umar Semarang
Hari dan Tanggal : - Rabu, 11 Februari 2015 08:15- Selesei
- Sabtu, 14 Februari 2015 09:10-Selesei
1. Dalam pengamatan siswa keadaan fisiknya sehat semua, keadaan fisiknya
tidak ada yang cacat.
2. Saat akan dimulai pelajaran ada beberapa siswa yang masih mengobrol
dengan teman sebangku, jika tidak ditegur oleh guru tidak diam
3. Untuk buku panduan satu buku untuk satu meja.
4. Saat guru menjelaskan materi pelajaran ada beberapa siswa yang tidak
memperhatikan guru, mengobrol dengan teman sebangku.
5. Ada beberapa siswa yang mengerjakkan soal dengan mencontoh
temannya tidak mengerjakkan sendiri.
6. Saat pengumpulan tugas ada beberapa siswa yang tidak tepat waktu
mengumpulkan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
7. Hubungan guru dengan siswa saat kegiatan mata pelajaran baik, ada
hubungan timbal balik antara guru dan siswa.
8. Saat berpapasan dengan guru, siswa ada yang menyapa dan ada juga yang
tidak menyapa.
107
9. Saat praktek menggunakan telepon, ada beberapa siswa yang praktek
menggunakan telepon lebih dari waktu yang ditentukan, ini membuat tidak
efisien, karena waktu yang terbatas dan jumlah siswa yang banyak.
10. Hubungan siswa dengan siswa yang lain dalam kelas baik, semuanya satu
kelas berteman baik.
11. Ada beberapa siswa memakai seragam tidak rapi.
12. Saat pelajaran dikelas, soal-soal yang ada dibuku panduan sudah mereka
kerjakkan dengan baik.
13. Saat praktek banyak alat praktek (laptop) yang tidak bisa digunakan, dari
20 laptop yang bisa digunakan untuk praktek hanya 10 laptop.
14. Jam mengerjakan ulangan mata pelajaran memahami prinsip-prinsip
administrasi perkantoran pada saat jam siang, siswa pada mengantuk dan
sudah tidak bersemangat mengerjakan, keadaan itu menyebabkan tidak
maksimal mengerjakan ulangan, sehingga hasil yang didapat juga tidak
maksimal.
15. Ada beberapa siswa terlihat gugup saat menghadapi ulangan, keadaan
tersebut membuat siswa tidak maksimal mengerjakan ulangan sehingga
hasil yang didapat juga tidak maksimal.
108
Lampiran 5
Hasil Wawancara Observasi Awal
Nama Guru : Ibu Rumdihastuti, S.Pd.
Jabatan : Guru AP
Tanggal : 14 Februari 2015
Pukul : 10.05
Tempat : Ruang Guru
Pada hasil wawancara dibawah ini informan dinotasikan dengan huruf “I” dan
peneliti dinotasikan dengan huruf “P”.
P : Bu bagaimana menurut ibu dengan nilai-nilai ulangan atau nilai mid semester
anak-anak AP kelas X semester ini ?
I : Anak-anak itu pada susah disuruh belajar mba, padahal sudah diberi tahu akan
ada ulangan, tapi tetap saja banyak siswa yang tidak belajar, nilainya ya
begitu mba, lumayan banyak yang kurang dari KKM.
P : Untuk tugas-tugas yang diberikan kepada siswa apakah siswa mengerjakan
dengan sungguh-sungguh dan mengumpulkan tepat waktu bu ?
I : Untuk tugas-tugas ada beberapa yang mengerjakkan sendiri dan ada juga
beberapa siswa yang melihat punya teman yang lain, lalu untuk pengumpulan
tugas kebanyakan tepat waktu, cuman ada beberapa yang biasanya menyusul
mba.
P : Bu menurut ibu saat pelajaran berlangsung apakah siswa-siswi aktif bertanya
tentang materi yang belum dimengerti kepada ibu atau guru AP yang lain bu
?
I : Menurut saya tidak banyak mba yang bertanya saat siswa diberi kesempatan
bertanya, yang saya tahu mereka lebih senang bertanya pada teman lain yang
mengerti atau belajar kelompok dengan yang lain.
P :Saat pelajaran berlangsung, ketika membahas materi tertentu siswa-siswi
menggunakan buku panduan atau tidak bu ?
I : Untuk buku panduan di SMK ini siswa dipinjami dari perpus mba, misalkan
pelajaran pengantar AP, saat pelajaran siswa pinjam diperpus sekalian untuk
sekelas perwakilan dua orang yang mengambil di perpus, setiap meja pasti
ada satu buku panduan mba, disini bukunya digunakan kelas X AP 1 dan X
AP 2, jadi gantian mba, kalau yang tidak ada diperpus biasanya saya suruh
mereka mencatat dari buku panduan saya mba, lalu saya terangkan materinya.
109
P : Bu saat pergantian jam dan itu jam mengajarnya ibu apakah siswa lengkap
dikelas semua atau ada beberapa siswa yang keluar ke toilet atau jajan
kekantin bu?
I : Pergantian jam itu rawan mba, pasti ada dua orang siswa yang ijin ke toilet
waktu saya masuk kelas, kalau jajan dikantin tidak ada mba siswa cuman ijin
ke toilet saja.
Hasil Wawancara Observasi Awal
Nama : Ariska Sri Mulyanti
Kelas : X AP 2
Tanggal : 14 Februari 2015
Pukul : 12.10
Tempat : Ruang Kelas X AP 2
Pada hasil wawancara dibawah ini informan dinotasikan dengan huruf “I” dan
peneliti dinotasikan dengan huruf “P”.
P : Bagaimana nilai mid semester pelajaran AP yang kamu dapatkan semester ini
dek ?
I : Nilai yang saya dapatkan memuaskan mba, karena saya belajar sesuai dengan
yang diperintahkan guru saya.
P : Untuk tugas-tugas yang diberikan oleh guru, kamu mengerjakan sendiri atau
melihat pekerjaan milik teman dek ?
I : Saya kerjakan sendiri mba, tapi kalau ada yang tidak bisa, ya saya tanya teman
lain.
P : Apakah kamu sering bertanya kepada guru ketika ada materi yang belum
kamu mengerti ?
I : Iya mba, kalau saya tidak mengerti, saya bertanya kepada guru saya.
P : Saat pelajaran apakah ada buku panduannya atau tidak dek ?
I : Ada mba, dipinjami perpus biasanya, tapi kalau yang tidak ada diperpus
biasanya disuruh mencatat.
P : Sebelum bel masuk berbunyi setiap harinya kamu sudah berada disekolah apa
belum dek ?
I : Sudah mba, biasanya saya berangkat lebih awal.
110
Hasil Wawancara Observasi Awal
Nama : Novita Kartika Indrasari
Kelas : X AP 1
Tanggal : 14 Februari 2015
Pukul : 12.25
Tempat : Ruang Kelas X AP 1
Pada hasil wawancara dibawah ini informan dinotasikan dengan huruf “I” dan
peneliti dinotasikan dengan huruf “P”.
P : Bagaimana nilai mid semester pelajaran AP yang kamu dapatkan semester ini
dek ?
I : Nilai saya tidak tuntas mba.
P : Untuk tugas-tugas yang diberikan oleh guru, kamu mengerjakan sendiri atau
melihat pekerjaan milik teman dek ?
I : Saya kerjakan sendiri, tapi dicocokkan dengan punya teman juga mba.
P : Apakah kamu sering bertanya kepada guru ketika ada materi yang belum
kamu mengerti ?
I : Tidak mba, saya lebih suka tanya teman dari pada guru.
P : Saat pelajaran apakah ada buku panduannya atau tidak dek ?
I : Ada mba, dipinjami perpus, tapi kalau yang tidak ada diperpus biasanya
disuruh mencatat.
P : Sebelum bel masuk berbunyi setiap harinya kamu sudah berada disekolah apa
belum dek ?
I : Biasanya saya telat 10 menit mba, soalnya saya naik angkot.
Hasil Wawancara Observasi Awal
Nama : Fitriani
Kelas : X AP 1
Tanggal : 14 Februari 2015
Pukul : 12.25
Tempat : Ruang Kelas X AP 1
Pada hasil wawancara dibawah ini informan dinotasikan dengan huruf “I” dan
peneliti dinotasikan dengan huruf “P”.
P : Bagaimana nilai mid semester pelajaran AP yang kamu dapatkan semester ini
dek ?
I : Nilai saya tuntas mba.
111
P : Untuk tugas-tugas yang diberikan oleh guru, kamu mengerjakan sendiri atau
melihat pekerjaan milik teman dek ?
I : Saya kerjakan sendiri mba, tapi kalau tidak bisa saya melihat punya teman.
P : Apakah kamu sering bertanya kepada guru ketika ada materi yang belum
kamu mengerti ?
I : Tidak mba, saya lebih suka tanya teman dari pada guru.
P : Saat pelajaran apakah ada buku panduannya atau tidak dek ?
I : Ada mba, pinjam di perpus, tapi kalau yang tidak ada diperpus biasanya
disuruh mencatat.
P : Sebelum bel masuk berbunyi setiap harinya kamu sudah berada disekolah apa
belum dek ?
I : Sudah mba, saya berangkat diantar bapak, jadi bisa lebih awal.
112
Lampiran 6
Daftar Pertanyaan Observasi Awal
Nama Responden : ..........................................
No Absen : ..........................................
Kelas : ..........................................
A. Petunjuk Pengisian
Isilah pertanyaan–pertanyaan dibawah ini sesuai dengan kondisi atau
keadaan anda !
B. Pertanyaan
Kesiapan Belajar
1. Bagaimana keadaan anda saat mengikuti pelajaran Pengantar Administrasi
?
a. Badan sehat, indera penglihatan dan indra pendengaran baik,saya
dapat berkonsentrasi dengan baik
b. Badan sehat, indera penglihatan dan pendengaran baik, saya sedikit
bisa konsentrasi
c. Badan kurang sehat, indera penglihatan dan pendengaran saya
lumayan baik, saya sedikit bisa berkonsentrasi
d. Badan kurang sehat, indra penglihatan dan pendengaran saya
buruk, saya tidak bisa berkonsentrasi
e. Badan tidak sehat, indra penglihatan dan pendengaran saya buruk,
saya tidak bisa berkonsentrasi
2. Saat diskusi apa yang anda lakukan ?
a. Saya selalu aktif bertanya, selalu memberi pendapat, berusaha
keras bekerjasama dan menyelesaikan tugas diskusi dengan
kemampuan maksimal menyelesaikan dengan teman kelompok
b. Saya selalu aktif bertanya dan memberi pendapat, berusaha
bekerjasama dengan teman kelompok
113
c. Saya sedikit bertanya, sedikit memberi pendapat, bekerjasama
dengan teman kelompok dan menyelesaikan dengan kemampuan
tidak maksimal
d. Saya tidak bertanya,tidak memberi pendapat, dan acuh dengan
tugas kelompok saat diskusi
e. Saya tidak peduli sama sekali dengan diskusi tugas kelompok
3. Apa yang anda lakukan ketika tidak mengerti dengan materi Pengantar
Administrasi yang baru saja diajarkan oleh guru ?
a. Saya bertanya kepada guru mapel sampai saya jelas
b. Saya bertanya kepada teman yang mengerti pelajaran Pengantar
Admistrasi sampai saya jelas
c. Saya membaca dari buku sampai saya jelas
d. Saya mencari materi di internet dan menbacanya sampai jelas
e. Saya tidak melakukan apa – apa
4. Apa yang anda lakukan ketika esok hari akan dilaksanakan ulangan Pengantar
Administrasi ?
a. Saya berusaha keras belajar sampai materi yang saya pelajari saya
mengerti dari buku panduan maupun catatan
b. Saya berusaha belajar semampu saya,belajar dari internet dan catatan
c. Saya belajar dari catatan saja
d. Saya hanya baca baca saja tidak berkonsentrasi belajar untuk ulangan
e. Saya tidak belajar sama sekali
5. Apa yang Anda lakukan ketika nilai ulangan Pengantar Administrasi anda
mendapat nilai dibawah KKM ?
a. Saya berusaha keras belajar terus menerus dan berusaha mendapat
nilai yang lebih bagus dari yang kemarin untuk ulangan – ulangan
berikutnya
b. Saya berusaha belajar, berusaha memperbaiki nilai yang jelek
kemaren dan berusaha memperbaiki nilai yang buruk kemaren dengan
mengikuti remidi
c. Saya biasa saja dengan nilai saya
114
d. Saya biasa saja dan tidak ada semangat untuk mendapatkan nilai lebih
pada ulangan selanjutnya
e. Saya tidak peduli dengan nilai ulangan saya
Motivasi Belajar
1. Apa yang anda lakukan ketika mendapat tugas dari guru ?
a. Mengerjakan dengan sungguh–sungguh dan mencari jawaban di
buku
b. Mengerjakan dengan santai dan sedikit mengarang ketika tidak tau
jawabannya
c. Mengerjakan dengan ragu–ragu dan ketika tidak tau jawabannya
mengarang
d. Mengerjakan tapi tidak sampai selesai
e. Tidak mengerjakan sama sekali
2. Apa yang anda lakukan ketika mendapat kesulitan saat mengerjakan tugas
?
a. Mencari jawaban dibuku
b. Sedikit usaha mencari jawaban
c. Bertanya kepada teman
d. Santai atau tidak terlalu dipikirkan
e. Tidak menjawab karena tidak tau jawabannya tanpa usaha terlebih
dahulu mencari jawaban
3. Apa yang anda lakukan ketika tidak mempunyai buku atau panduan dalam
mata pelajaran Pengantar Administrasi ?
a. Berusaha pinjam diperpustakaan
b. Berusaha pinjam teman kelas lain
c. Mengcopy milik teman yang punya buku
d. Mencari materi di internet
e. Tidak ada usaha sama sekali
4. Apa yang anda lakukan ketika hari besok ada Pelajaran Pengantar
Administrasi ?
115
a. Malamnya saya belajar tentang materi apa yang akan dipelajari
besok
b. Membuka–buka catatan yang diajarkan kemaren
c. Menonton TV sambil belajar
d. Belajar dkelompok dengan teman
e. Tidak belajar sama sekali
5. Apa yang anda lakukan ketika guru mapel Pengantar Administrasi
berhalangan hadir?
a. Mengerjakan latihan–latihan soal dari buku
b. Membaca–baca catatan materi kemaren
c. Mengobrol dengan teman
d. Memakai bedak dan berdandan
e. Beli jajanan dikantin
Lingkungan Sekolah
1. Bagaimanakah hubungan guru dengan siswa ?
a. Akrab, guru sering membantu ketika ada kesulitan dalam pelajaran
b. Baik, guru lumayan sering membantu ketika saya kesulitan dalam
menjawab soal
c. Biasa–biasa saja, seperti guru dan murid biasa
d. Tidak baik
e. Bermusuhan
2. Apa yang anda lakukan ketika ada teman anda yang tidak kebagian buku
pelajaran yang dipinjami perpus ?
a. Saya dengan senang hati mempersilahkan teman untuk bergabung
b. Saya memilih milih teman yang pantas bergabung dengan saya
c. Saya biasa saja
d. Saya tidak mau meminjamkan buku
e. Saya tidak peduli sama sekali
116
3. Bagaimana sikap anda ketika bertemu guru mapel Pengantar Administrasi
saat istirahat ?
a. Saya menyapa, lalu mengobrol
b. Saya menyapa dan segera pergi
c. Saya biasa saja
d. Saya pura–pura tidak tau dan segera menghindar
e. Saya tidak peduli sama sekali
4. Bagaimana hubungan anda dengan teman sekelas anda ?
a. Saya senang dengan semua teman sekelas saya
b. Saya biasa saja dengan teman sekelas saya
c. Saya memilih–milih teman yang pantas berteman dengan saya
d. Saya cuek dengan teman lain kecuali teman sebangku saya
e. Saya tidak punya teman
5. Bagaimana kondisi kelas saat pelajaran berlangsung?
a. Kelas bersih dan saya nyaman belajar dalam kelas
b. Kelas lumayan bersih, saya lumayan nyaman belajar di kelas
c. Kelas lumayan kotor, saya lumayan tidak nyaman belajar dikelas
d. Kelas kotor, saya tidak nyaman belajar dikelas
e. Kelas kotor sekali, saya sangat tidak nyaman belajar dikelas
117
Lampiran 7
Tabulasi Observasi Awal
No Nama
Kesiapan Belajar Motivasi Belajar Lingkungan Sekolah
1 2 3 4 5 Skor 1 2 3 4 5 Skor 1 2 3 4 5 Skor
1 Retno Ayu 4 5 5 4 5 23 5 5 2 2 2 16 3 3 3 4 4 17
2 Riski Juartiningsih 3 3 2 3 2 13 3 3 3 3 3 15 3 5 4 5 5 22
3 Winda Ayudhiasari 3 2 2 3 3 13 5 3 3 5 3 19 5 3 3 4 4 19
4 Yulia Nur Hidayah 4 4 4 5 4 21 5 5 3 4 3 20 4 3 4 5 4 20
5 Putri Handayani 5 4 4 3 4 20 5 5 3 2 3 18 3 5 5 4 5 22
6 Dewi Fatin 3 3 4 3 4 17 3 3 3 3 3 15 3 3 3 4 4 17
7 Lambang 4 4 4 3 5 20 3 3 3 3 4 16 4 3 5 4 4 20
8 Praharaningtyas 4 5 5 5 4 23 5 5 4 5 4 23 5 5 5 5 5 25
9 Deta Ayu 3 4 4 4 5 20 4 2 2 2 3 13 3 3 3 3 3 15
10 Noviana Safitri 3 3 2 3 4 15 5 4 2 3 3 17 4 3 3 3 4 17
11 Nova Nurul 3 3 2 3 2 13 2 4 3 4 3 16 3 3 4 4 1 15
118
12 Putri Permatasari 4 5 5 3 5 22 2 4 3 3 3 15 3 3 4 4 2 16
13 Anandya Putri 3 4 3 4 4 18 5 3 3 5 4 20 4 5 5 5 5 24
14 Umie Kholifah 2 3 2 2 3 12 5 4 4 3 3 19 5 5 4 4 3 21
15 Septito 3 4 3 3 4 17 3 3 4 3 3 16 3 3 3 3 5 17
16 Ainaya 4 5 5 4 5 23 4 5 5 3 5 22 5 5 5 5 5 25
17 Dinda Afenasa 4 3 3 3 3 16 5 4 4 4 4 21 4 3 4 4 3 18
18 Satria Bagus 2 1 2 1 1 7 2 1 1 1 2 7 1 2 1 2 1 7
19 Brilian Eka S. 3 3 3 3 4 16 5 5 5 5 1 21 5 5 5 5 5 25
20 Renia Desti H. 3 2 2 3 3 13 4 3 3 3 3 16 3 4 3 3 3 16
21 Dian Chrismawati 3 3 2 3 5 16 3 3 3 3 5 17 5 3 4 4 3 19
22 Andre Alfatah 2 2 3 3 3 13 3 3 3 3 4 16 3 3 3 3 5 17
23 Verra Injanu 1 2 3 3 3 12 3 3 3 3 4 16 4 3 3 3 3 16
24 Valeria Puspita 3 2 3 2 3 13 4 3 4 1 1 13 3 3 3 4 3 16
25 Nur Riski 3 3 4 3 4 17 3 5 4 3 3 18 5 3 3 3 3 17
26 Nova Arum 3 4 4 3 4 18 4 3 3 4 5 19 3 4 4 3 5 19
119
27 Latiffa Metta 4 4 5 5 5 23 3 3 4 3 3 16 5 3 3 3 3 17
28 Marcelina Ika 3 3 2 2 3 13 5 4 5 5 5 24 3 3 3 3 3 15
29 Sinta K.H 4 3 3 3 4 17 4 3 3 3 4 17 4 5 4 4 4 21
30 Ike Rizqi R. 4 4 3 3 4 18 5 5 5 5 4 24 4 3 3 3 3 16
31 Orellya 3 4 4 4 5 20 5 5 5 4 4 23 3 4 3 5 5 20
120
Lampiran 8
Hasil Perhitungan Observasi Awal
Kesiapan Belajar
Rentangan = Skor Tertinggi – Skor Terendah
= 23 – 7 = 16
Banyak Kelas = 1+ (3,3) log n
= 1+ (3,3) log 31
= 1+(3,3)1,4913
=1+4,9212
=5,9212 => 5 kelas
Interval = Rentang : Banyak Kelas
=16 : 5 = 3,2 =>4
Interval Kriteria Jumlah Siswa
21 – 24 Sangat Tinggi 5 siswa
17 – 20 Tinggi 8 siswa
13 – 16 Cukup 8 siswa
9 -12 Rendah 9 siswa
5 – 8 Sangat Rendah 1 siswa
Dari hasil diatas Kesiapan Belajar Siswa termasuk dalam kriteria rendah, ini dapat
dilihat dari jumlah siswa pada kriteria rendah berjumlah 9 siswa.
Motivasi Belajar
Rentangan = Skor Tertinggi – Skor Terendah
= 24 – 7 = 17
Banyak Kelas = 1+ (3,3) log n
= 1+ (3,3) log 31
= 1+(3,3)1,4913
=1+4,9212
=5,9212 => 5 kelas
Interval = Rentang : Banyak Kelas
=17 : 5 = 3,4 =>4
121
Interval Kriteria Jumlah Siswa
21 – 24 Sangat Tinggi 7 siswa
17 – 20 Tinggi 10 siswa
13 – 16 Cukup 13 siswa
9 -12 Rendah -
5 – 8 Sangat Rendah 1 siswa
Dari hasil diatas Motivasi Belajar Siswa termasuk dalam kriteria cukup, ini dapat
dilihat dari jumlah siswa pada kriteria cukup berjumlah 13 siswa.
Lingkungan Sekolah
Rentangan = Skor Tertinggi – Skor Terendah
= 25 – 7 = 18
Banyak Kelas = 1+ (3,3) log n
= 1+ (3,3) log 31
= 1+(3,3)1,4913
=1+4,9212
=5,9212 => 5 kelas
Interval = Rentang : Banyak Kelas
=18 : 5 = 3,6 =>4
Interval Kriteria Jumlah Siswa
22 – 25 Sangat Tinggi 6 siswa
18 – 21 Tinggi 9 siswa
14 – 17 Cukup 15 siswa
10 – 13 Rendah -
6 – 9 Sangat Rendah 1 siswa
Dari hasil diatas Lingkungan Sekolah Siswa termasuk dalam kriteria cukup, ini
dapat dilihat dari jumlah siswa pada kriteria cukup berjumlah 15 siswa.
122
Lampiran 9
Surat Ijin Penelitian
123
Lampiran 10
KISI-KISI ANGKET UJI COBA INSTRUMEN
PENGARUH KESIAPAN BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR DAN
LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR MATA
PELAJARAN MEMAHAMI PRINSIP PENYELENGGARAAN
ADMINISTRASI PERKANTORAN SISWA KELAS X JURUSAN
ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK TEUKU UMAR
SEMARANG
NO VARIABEL INDIKATOR
NO
BUTIR
SOAL
JUMLAH
1 Kesiapan
Belajar
1. Kondisi fisik
2. Kondisi Mental
3. Kondisi Emisional
4. Kebutuhan
5. Motif dan Tujuan
6. Keterampilan
7. Pengetahuan dan
Pengertian yang lain
yang telah dipelajari
1,2,3,4,5
6,7,8
9,10,11
12,13,14
15,16,17
18,19
20,21,22
5
3
3
3
3
2
3
2 Motivasi
Belajar
1. Tekun menghadapi tugas
2. Ulet menghadapi
kesulitan
3. Menunjukkan minat
terhadap mata pelajaran
4. Dapat mempertahankan
pendapatnya
5. Senang mencari dan
memecahkan soal - soal
23,24,25
26,27,28
29,30,31
32,33,34
35,36,37
3
3
3
3
3
3 Lingkungan
Sekolah
1. Metode mengajar
2. Kurikulum
3. Relasi guru dengan siswa
4. Relasi siswa dengan
siswa
5. Disiplin sekolah
6. Fasilitas sekolah
38,39,40
41,42
43,44,45
46,47,48
49,50
51,52
3
2
3
3
2
2
Jumlah butir soal 52
124
Angket Uji Coba Instrumen
Kepada:
Yth. Siswa/Siswi Kelas X
Di SMK Teuku Umar Semarang
Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarokatuh
Sehubungan dengan diperlukannya data dalam rangka penelitian skripsi
dengan judul “Pengaruh Kesiapan Belajar, Motivasi Belajar dan Lingkungan
Sekolah terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Memahami Prinsip
Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran Siswa Kelas X Jurusan Administrasi
Perkantoran di SMK Teuku Umar Semarang”, maka peneliti bermaksud
mengumpulkan data yang berhubungan dengan judul tersebut di atas.
Angket ini semata-mata untuk tujuan ilmiah dan tidak ada pengaruhnya
terhadap nilai mata pelajaran Saudara saat ini. Oleh karena itu, kesungguhan dan
kesediaan dalam mengisi angket ini sangat berarti bagi kelancaran penelitian saya.
Semua jawaban yang diberikan akan dijamin kerahasiaannya.
Atas kesediaan Saudara dalam mengisi angket ini, saya ucapkan terima
kasih dan semoga kebaikan Saudara mendapat imbalan dari Tuhan Yang Maha
Esa.
Wassalamu’alaikum warrahmatullahi wabarokatuh.
Hormat saya,
Peneliti
Devi Kumala Anggraeni
7101411254
125
PENGARUH KESIAPAN BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR DAN
LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR MATA
PELAJARAN MEMAHAMI PRINSIP PENYELENGGARAAN
ADMINISTRASI PERKANTORAN SISWA KELAS X JURUSAN
ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK TEUKU UMAR SEMARANG
Nama :
No Responden :
Petunjuk Pengisian Angket
1. Tulislah identitas terlebih dahulu pada kolom yang sudah disediakan.
2. Jawablah pernyataan ini dengan keadaan atau perasaan anda sebenarnya.
3. Jawablah dengan memberikan tanda centang () pada kolom yang
disediakan.
4. Pilihlah salah satu dari empat jawaban :
SS : Sangat Setuju KS : Kurang Setuju
S : Setuju TS : Tidak Setuju
5. Jika anda ingin mengganti jawaban berilah tanda (X) pada jawaban yang
telah dipilih, kemudian pilihlah jawaban yang menurut anda lebih sesuai
dengan keadaan atau perasaan anda sebenarnya.
6. Dalam pengisian, diharapkan anda tidak ragu – ragu atau terpengaruh
dengan teman – teman.
7. Tidak ada jawaban yang salah, semua jawaban benar jika anda menjawab
sesuai dengan kondisi dan perasaan anda.
8. Jawablah setiap pernyataan. Apabila sudah selesai, periksalah kembali
setiap pernyataan sehingga tidak ada jawaban yang terlewati.
9. Jawaban anda tidak akan mempengaruhi nama baik dan akan dijamin
kerahasiaannya.
DAFTAR PERNYATAAN
A. Kesiapan Belajar
No Pernyataan
Jawaban
SS S KS TS
Kondisi Fisik
1 Saya dapat beristirahat dengan cukup setiap
harinya.
2 Saya tidak mengalami gangguan pada indera
pendengaran (telinga) sehingga tidak mengganggu
126
proses belajar mengajar.
3
Saya tidak mengalami gangguan pada indera
penglihatan (mata) sehingga tidak mengganggu
proses belajar mengajar.
4
Saya dapat berbicara dengan lancar pada saat
proses pembelajaran. (Mengungkapkan pendapat
maupun saat presentasi).
5 Saya siap mendengarkan penjelasan materi dari
guru.
Kondisi Mental
6
Saya mengungkapkan pendapat atau bertanya
pada saat forum diskusi memahami prinsip-prinsip
penyelenggaraan administrasi perkantoran di
kelas.
7
Saya mengungkapkan pendapat atau pertanyaan
mengenai materi memahami prinsip-prinsip
penyelenggaraan administrasi perkantoran yang
belum saya mengerti kepada guru.
8
Saya yakin dengan kemampuan dan ilmu
pengetahuan yang saya miliki dalam mata
pelajaran memahami prinsip-prinsip
penyelenggaraan administrasi perkantoran.,
sehingga dapat mengikuti proses pembelajaran
dengan baik.
Kondisi Emosional
9
Saya mempersiapkan diri dengan baik ketika akan
diadakan ulangan memahami prinsip-prinsip
penyelenggaraan administrasi perkantoran.
10
Apabila nilai mata pelajaran memahami prinsip-
prinsip penyelenggaraan administrasi perkantoran.
di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal),
saya akan berusaha belajar lebih giat lagi.
11
Saya mengerjakan sendiri soal ulangan memahami
prinsip-prinsip penyelenggaraan administrasi
perkantoran dengan jujur meskipun tidak ada
pengawas.
Kebutuhan
12
Saya belajar tanpa disuruh oleh orang lain atau
orang tua, karena saya merasa masih kurang dalam
penguasaan mata pelajaran memahami prinsip-
prinsip penyelenggaraan administrasi perkantoran.
127
13
Saya mencari bahan informasi atau materi seputar
mata pelajaran memahami prinsip-prinsip
administrasi perkantoran di luar materi yang
diberikan guru di dalam kelas, misalnya dari
internet, koran, majalah bisnis, tv, radio dan lain-
lain.
14 Saya memanfaatkan buku paket sebagai sumber
belajar.
Motif dan Tujuan
15 Saya belajar dengan giat agar saya mendapat nilai
yang memuaskan di kelas.
16
Saya mempersiapkan buku panduan terlebih
dahulu sebelum pelajaran dimulai agar saya dapat
mengikuti materi yang diterangkan oleh guru.
17
Saya dengan sadar diri atau tanpa paksaan belajar
terlebih dahulu dirumah tentang materi yang akan
disampaikan guru besok disekolahan agar saya
lebih paham tentang materi yang akan diajarkan.
Keterampilan
18 Saya dapat mempraktekkan menggunakan telepon
dengan baik.
19 Saya dapat membuat surat sesuai dengan urutan
yang benar dalam surat.
Pengetahuan dan Pengertian yang lain yang telah dipelajari
20 Saya sudah memahami setiap materi yang telah
dijelaskan oleh guru dengan baik.
21 Saya mempelajari kembali materi yang telah
diajarkan oleh guru.
22 Saya mengulangi materi pertemuan sebelumnya di
rumah.
B. Motivasi Belajar
No Pernyataan
Jawaban
SS S KS TS
Tekun Menghadapi Tugas
23
Saya menyelesaikan tugas secara tepat waktu yaitu
sesuai dengan waktu penyelesaian yang ditetapkan
oleh guru.
24 Saya berusaha menjawab soal dengan jawaban
128
yang tepat.
25 Saya belajar kelompok dengan teman ketika
mengalami kesulitan saat mengerjakan tugas.
Ulet Menghadapi kesulitan
26 Saya bertanya kepada guru apabila ada materi
yang kurang jelas.
27 Saya mempelajari kembali materi yang belum
saya kuasai.
28 Saya tidak pernah mengeluh dengan tugas-tugas
yang diberikan oleh guru.
Menunjukkan Minat Terhadap Mata Pelajaran
29 Saya berpartisipasi aktif pada saat proses belajar
mengajar memahami penyelenggaraan prinsip-
prinsip administrasi perkantoran berlangsung.
30 Saya mempelajari kembali materi yang
disampaikan oleh guru, terutama materi yang saya
anggap sulit atau yang belum saya mengerti.
31
Saya tertarik dengan mata pelajaran memahami
penyelenggaraan prinsip–prinsip administrasi
perkantoran.
Dapat Mempertahankan Pendapatnya
32 Saya lebih yakin dengan mengerjakan tugas
sendiri daripada mencontoh pekerjaan teman.
33 Saya tidak takut salah ketika menjawab
pertanyaan yang diberikan oleh guru.
34 Saya yakin dengan kemampuan yang saya miliki.
Sedang Mencari dan Memecahkan Soal
35 Saya mengerjakan latihan–latihan soal yang ada di
buku panduan.
36 Saya berusaha mencari materi/soal-soal tambahan
dari berbagai sumber lain (internet, perpustakaan).
37 Saya berusaha menyelesaikan latihan soal yang
saya kerjakan walaupun soal sulit.
129
C. Lingkungan Sekolah
No Pernyataan
Jawaban
SS S KS TS
Metode Mengajar
38 Metode mengajar yang diberikan oleh guru tidak
bersifat monoton (lebih bervariasi).
39
Guru ketika mengajar menguasai materi dan jelas
menerangkan, sehingga saya paham dengan materi
yang diajarkan.
40
Metode mengajar guru sudah sesuai dalam
menyampaikan mata pelajaran memahami
penyelenggaraan prinsip–prinsip administrasi
perkantoran.
Kurikulum
41 Saya paham dengan materi yang diajarkan oleh
guru.
42 Materi yang diajarkan oleh guru dapat saya kuasai
dengan baik.
Relasi Guru dengan siswa
43 Saya menyapa dan bersalaman kepada guru AP
ketika bertemu atau berpapasan.
44
Saya mengenal baik dan senang terhadap mata
pelajaran memahami prinsip-prinsip administrasi
perkantoran.
45 Guru melakukan komunikasi secara timbal balik
dengan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Relasi siswa dengan siswa
46 Saya berteman baik dengan teman satu kelas.
47 Saya tetap mau berteman dengan teman satu kelas
yang tidak baik atau tidak suka dengan saya.
48 Saya membantu teman saya yang kesusahan.
Disiplin Sekolah
49 Saya datang 15 menit sebelum bel sekolah
berbunyi.
50
Saya datang kesekolah memakai seragam dan
atribut yang lengkap sesuai dengan peraturan
sekolah setiap hari.
130
Fasilitas Sekolah
51 Sarana dan prasarana praktik AP yang tersedia,
sudah cukup menunjang kegiatan belajar saya.
52 Ruang kelas saya sangat nyaman untuk melakukan
kegiatan pembelajaran.
131
Lampiran 11
Tabulasi Hasil Uji Coba Instrumen Variabel Kesiapan Belajar (X1)
Kode
Res.
Kondisi Fisik Kondisi
Mental
Kondisi
Emosional Kebutuhan
Motif dan
Tujuan
Keteramp
ilan
Pengetahuan dan
Pengertian yang
lain yang
dipelajari
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Res1 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2
Res2 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3
Res3 1 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
Res4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 2 3
Res5 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2
Res6 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Res7 2 4 4 4 3 3 3 3 3 2 2 3 4 4 3 4 2 3 3 3 2 2
Res8 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Res9 2 4 4 3 2 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4
Res10 4 3 1 3 3 3 3 3 1 3 3 3 4 3 3 4 3 2 3 4 3 3
Res11 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Res12 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3
Res13 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3
Res14 2 4 1 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 2 2 2 2 2
Res15 3 3 2 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3
Res16 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3
Res17 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 2 4 1 4 4 4 3 4 2 2 3 3
Res18 2 3 3 3 4 3 4 4 4 4 2 3 4 2 4 4 2 3 4 3 2 2
Res19 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3
Res20 2 4 4 1 3 2 3 2 3 4 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2
Res21 4 4 4 1 4 4 4 2 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 2 2 2 2
Res22 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 1 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Res23 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 2 2 2 3 4 4 3 3 3 2 2 3
132
Res24 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3
Res25 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Res26 2 4 3 3 4 4 4 3 4 4 2 2 2 3 4 4 2 1 2 3 4 4
Res27 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Res28 4 3 3 3 4 2 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 2 4 3
Res29 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3
Res30 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Total 88 105 96 90 102 93 105 99 102 103 89 98 96 97 106 110 94 91 91 91 91 87
133
Lampiran 12
Tabulasi Hasil Uji Coba Instrumen Variabel Motivasi Belajar (X2)
Kode
Res.
Tekun
Menghadapi
Tugas
Ulet
Menghadapi
Kesulitan
Menunjukkan
Minat
terhadap Mata
Pelajaran
Dapat
Mempertahan
kan
Pendapatnya
Sedang
Mencari dan
Memecahkan
Soal
23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
Res1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3
Res2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 4 3
Res3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4
Res4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4
Res5 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3
Res6 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3
Res7 3 4 2 3 2 2 3 3 2 2 3 4 3 4 4
Res8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Res9 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Res10 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4
Res11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Res12 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3
Res13 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4
Res14 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3
Res15 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4
Res16 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3
Res17 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4
Res18 4 3 2 4 3 4 3 2 3 2 1 4 2 2 4
Res19 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4
Res20 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3
Res21 2 3 3 4 3 3 4 3 3 3 2 2 2 3 3
Res22 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 2 2
Res23 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 2 2 2 3 2
Res24 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4
Res25 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3
Res26 4 3 4 4 2 3 4 4 3 3 2 2 2 2 2
Res27 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Res28 4 3 3 3 3 4 3 4 2 4 4 4 3 3 3
Res29 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4
Res30 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Total 100 103 96 105 95 103 96 103 96 97 93 99 91 92 99
134
Lampiran 13
Tabulasi Hasil Uji Coba Instrumen Variabel Lingkungan Sekolah (X3)
Kode
Res.
Metode
Mengajar
Kurikulu
m
Relasi Guru
dengan Siswa
Relasi Siswa
dengan Siswa
Disiplin
Sekolah
Fasilitas
Sekolah
38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
Res1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2
Res2 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
Res3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Res4 3 2 3 3 3 4 4 3 2 4 4 4 4 2 3
Res5 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3
Res6 2 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4
Res7 4 2 2 3 4 3 3 4 2 2 3 3 4 4 4
Res8 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Res9 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4
Res10 2 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4
Res11 4 3 3 4 4 1 3 1 2 2 3 3 3 2 3
Res12 3 3 3 3 4 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3
Res13 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4
Res14 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3
Res15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Res16 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4
Res17 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Res18 3 4 3 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 3 4
Res19 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Res20 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4
Res21 2 3 3 2 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2
Res22 4 3 3 4 3 3 4 2 3 2 2 3 3 3 3
Res23 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4
Res24 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4
Res25 4 4 3 4 4 3 3 2 2 2 3 2 2 4 4
Res26 3 2 3 3 4 4 2 1 2 2 3 3 2 3 4
Res27 3 3 3 3 3 1 3 1 3 3 3 3 3 3 3
Res28 3 3 3 3 3 3 4 4 2 4 3 4 4 3 4
Res29 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Res30 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Total 94 92 95 103 106 94 100 90 95 95 100 103 106 104 106
135
Lampiran 14
Hasil Uji Validitas Variabel Kesiapan Belajar (X1)
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item1 67.87 56.671 -.019 .875
Item2 67.30 54.079 .368 .861
Item3 67.60 51.421 .373 .864
Item4 67.80 50.510 .497 .855
Item5 67.40 55.490 .150 .866
Item6 67.70 54.148 .376 .861
Item7 67.30 52.286 .614 .853
item8 67.50 49.776 .747 .847
Item9 67.40 51.145 .566 .853
Item10 67.37 53.826 .310 .861
Item11 67.83 50.144 .547 .853
Item12 67.53 52.395 .418 .858
Item13 67.60 51.421 .464 .857
Item14 67.57 51.289 .600 .852
Item15 67.27 51.995 .575 .854
Item16 67.13 53.223 .516 .856
Item17 67.67 50.368 .594 .852
Item18 67.77 52.944 .377 .859
Item19 67.77 53.702 .374 .859
Item20 67.77 51.702 .511 .855
Item21 67.77 50.392 .560 .853
Item22 67.90 52.369 .492 .856
136
Rekap Validitas Uji Coba Variabel Kesiapan Belajar
Indikator No. Item r hitung r tabel Keterangan Kondisi
Fisik 1 -0,019 0,361 Tidak Valid
2 0,368 0,361 Valid
3 0,373 0,361 Valid
4 0,497 0,361 Valid
5 0,150 0,361 Tidak Valid
Kondisi
Mental 6 0,376 0,361 Valid
7 0,614 0,361 Valid
8 0,747 0,361 Valid
Kondisi
Emosional 9 0,566
0,361 Valid
10 0,310 0,361 Tidak Valid
11 0,547 0,361 Valid
Kebutuhan 12 0,418 0,361 Valid
13 0,464
0,361 Valid
14 0,600 0,361 Valid
Motif dan
Tujuan 15 0,575 0,361 Valid
16 0,516 0,361 Valid
17 0,594
0,361 Valid
Keterampilan 18 0,377 0,361 Valid
19 0,374 0,361 Valid
Pengetahuan
dan
Pengertian
lain dipelajari
20 0,511 0,361 Valid
21 0,560
0,361 Valid
22 0,492 0,361 Valid
137
Lampiran 15
Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Belajar (X2)
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item23 45.60 27.559 .498 .859
Item24 45.50 28.328 .469 .861
Item25 45.73 26.754 .568 .855
Item26 45.43 26.806 .598 .854
Item27 45.77 26.875 .567 .856
Item28 45.50 27.431 .562 .856
Item29 45.73 29.237 .311 .867
Item30 45.50 27.362 .574 .856
Item31 45.73 27.720 .468 .861
Item32 45.70 27.803 .496 .859
Item33 45.83 26.557 .471 .862
Item34 45.63 27.413 .478 .860
Item35 45.90 26.231 .591 .854
Item36 45.87 26.602 .563 .856
Item37 45.63 27.551 .457 .861
138
Rekap Validitas Uji Coba Variabel Motivasi Belajar
Indikator No. Item r hitung r tabel Keterangan
Tekun
Menghadapi
Tugas
23 0,498 0,361 Valid
24 0,469 0,361 Valid
25 0,568 0,361 Valid
Ulet Menghadapi
Kesulitan 26 0,598 0,361
Valid
27 0,567 0,361 Valid
28 0,562 0,361 Valid
Menunjukkan
Minat Terhadap
Mata Pelajaran
29 0,311 0,361 Tidak
Valid
30 0,574 0,361
Valid
31 0,468 0,361 Valid
Dapat
Mempertahankan
Pendapatnya
32 0,496 0,361 Valid
33 0,471 0,361 Valid
34 0,478 0,361
Valid
Senang Mencari
dan
Memecahkan
Soal
35 0,591 0,361 Valid
36 0,563 0,361 Valid
37 0,457 0,361 Valid
139
Lampiran 16
Hasil Uji Validitas Variabel Lingkungan Sekolah (X3)
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item38 46.30 33.941 .073 .871
Item39 46.37 30.723 .479 .853
Item40 46.27 31.237 .566 .850
Item41 46.00 30.690 .495 .852
Item42 45.90 31.817 .424 .855
Item43 46.30 30.217 .389 .861
Item44 46.10 30.162 .652 .845
Item45 46.43 27.702 .663 .842
Item46 46.27 29.995 .528 .850
Item47 46.27 29.306 .620 .845
Item48 46.10 30.645 .649 .846
Item49 46.00 30.483 .648 .846
Item50 45.90 30.921 .509 .851
Item51 45.97 30.792 .528 .850
Item52 45.90 31.610 .406 .856
140
Rekap Validitas Uji Coba Variabel Lingkungan Sekolah
Indikator No. Item r hitung r tabel Keterangan
Metode
Mengajar
38 0,073 0,361
Tidak
Valid
39 0,479 0,361 Valid
40 0,566 0,361 Valid
Kurikulum 41 0,495 0,361 Valid
42 0,424 0,361 Valid
Relasi Guru
dengan
Siswa
43 0,389 0,361 Valid
44 0,652 0,361 Valid
45 0,663 0,361 Valid
Relasi
Siswa
dengan
Siswa
46 0,528 0,361 Valid
47 0,620 0,361 Valid
48 0,649 0,361 Valid
Disiplin
Sekolah 49 0,648 0,361 Valid
50 0,509 0,361 Valid
Fasilitas
Sekolah 51 0,528 0,361 Valid
52 0,406 0,361 Valid
141
Lampiran 17
Hasil Reliabilitas Variabel Kesiapan Belajar
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.864 22
Hasil Reliabilitas Variabel Motivasi Belajar
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.848 15
Hasil Reliabilitas Variabel Lingkungan Sekolah
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.863 15
Rekap Tabel Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
Variabel Cronbach's
Alpha
Kriteria
Cronbach's
Alpha
Keterangan
Kesiapan Belajar 0.864 0.600 Reliabel
Motivasi Belajar 0.848 0.600 Reliabel
Lingkungan Sekolah 0.863 0.600 Reliabel
142
Lampiran 18
KISI-KISI ANGKET PENELITIAN INSTRUMEN
PENGARUH KESIAPAN BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR DAN
LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR MATA
PELAJARAN MEMAHAMI PRINSIP PENYELENGGARAAN
ADMINISTRASI PERKANTORAN SISWA KELAS X JURUSAN
ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK TEUKU UMAR
SEMARANG
NO VARIABEL INDIKATOR
NO
BUTIR
SOAL
JUMLAH
1 Kesiapan
Belajar
1. Kondisi fisik
2. Kondisi Mental
3. Kondisi Emisional
4. Kebutuhan
5. Motif dan Tujuan
6. Keterampilan
7. Pengetahuan dan
Pengertian yang lain
yang telah dipelajari
1,2,3
4,5,6
7,8
9,10,11
12,13,14
15,16
17,18,19
3
3
2
3
3
2
3
2 Motivasi
Belajar
1. Tekun menghadapi tugas
2. Ulet menghadapi
kesulitan
3. Menunjukkan minat
terhadap mata pelajaran
4. Dapat mempertahankan
pendapatnya
5. Senang mencari dan
memecahkan soal - soal
20,21,22
23,24,25
26,27
28,29,30
31,32,33
3
3
2
3
3
3 Lingkungan
Sekolah
1. Metode mengajar
2. Kurikulum
3. Relasi guru dengan siswa
4. Relasi siswa dengan
siswa
5. Disiplin sekolah
6. Fasilitas sekolah
34,35
36,37
38,39,40
41,42,43
44,45
46,47
2
2
3
3
2
2
Jumlah butir soal 47
143
Angket Penelitian
Kepada:
Yth. Siswa/Siswi Kelas X
Di SMK Teuku Umar Semarang
Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarokatuh
Sehubungan dengan diperlukannya data dalam rangka penelitian skripsi dengan judul
“Pengaruh Kesiapan Belajar, Motivasi Belajar dan Lingkungan Sekolah terhadap Hasil
Belajar Mata Pelajaran Memahami Prinsip Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran
Siswa Kelas X Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK Teuku Umar Semarang”, maka
saya minta bantuan kepada siswa siswi sekalian untuk mengisi tes ini untuk memperoleh
data yang objektif dan untuk membantu keberhasilan saya dalam penyelesaian studi saya
untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan.
Tes ini semata-mata untuk kepentingan saya dalam penyusunan skripsi, tidak ada
hubungannya dengan nilai akademis maupun studi anda pada semester ini. oleh karena itu
saya minta dengan sangat supaya dalam mengisi tes ini sesuai dengan keadaan yang anda
alami dan sesuai dengan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan anda sendiri.
Saya mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dan kesediaan anda mengisi
angket ini.
Hormat saya,
Peneliti
Devi Kumala Anggraeni
7101411254
144
PENGARUH KESIAPAN BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR DAN
LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN
MEMAHAMI PRINSIP PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI
PERKANTORAN SISWA KELAS X JURUSAN ADMINISTRASI
PERKANTORAN DI SMK TEUKU UMAR SEMARANG
Nama :
No Responden :
Petunjuk Pengisian Angket
1. Tulislah identitas terlebih dahulu pada kolom yang sudah disediakan.
2. Jawablah pernyataan ini dengan keadaan atau perasaan anda sebenarnya.
3. Jawablah dengan memberikan tanda centang () pada kolom yang disediakan.
4. Pilihlah salah satu dari empat jawaban :
SS : Sangat Setuju KS : Kurang Setuju
S : Setuju TS : Tidak Setuju
5. Jika anda ingin mengganti jawaban berilah tanda (X) pada jawaban yang telah
dipilih, kemudian pilihlah jawaban yang menurut anda lebih sesuai dengan
keadaan atau perasaan anda sebenarnya.
6. Dalam pengisian, diharapkan anda tidak ragu – ragu atau terpengaruh dengan
teman – teman.
7. Tidak ada jawaban yang salah, semua jawaban benar jika anda menjawab sesuai
dengan kondisi dan perasaan anda.
8. Jawablah setiap pernyataan. Apabila sudah selesai, periksalah kembali setiap
pernyataan sehingga tidak ada jawaban yang terlewati.
9. Jawaban anda tidak akan mempengaruhi nama baik dan akan dijamin
kerahasiaannya.
DAFTAR PERNYATAAN
B. Kesiapan Belajar
No Pernyataan
Jawaban
SS S KS TS
Kondisi Fisik
1
Saya tidak mengalami gangguan pada indera
pendengaran (telinga) sehingga tidak mengganggu
proses belajar mengajar.
2
Saya tidak mengalami gangguan pada indera
penglihatan (mata) sehingga tidak mengganggu proses
belajar mengajar.
3
Saya dapat berbicara dengan lancar pada saat proses
pembelajaran. (Mengungkapkan pendapat maupun saat
presentasi).
145
Kondisi Mental
4
Saya mengungkapkan pendapat atau bertanya pada saat
forum diskusi memahami prinsip-prinsip
penyelenggaraan administrasi perkantoran di kelas.
5
Saya mengungkapkan pendapat atau pertanyaan
mengenai materi memahami prinsip-prinsip
penyelenggaraan administrasi perkantoran yang belum
saya mengerti kepada guru.
6 Saya yakin dengan kemampuan dan ilmu pengetahuan
yang saya miliki dalam mata pelajaran memahami
prinsip-prinsip penyelenggaraan administrasi
perkantoran., sehingga dapat mengikuti proses
pembelajaran dengan baik.
Kondisi Emosional
7 Saya mempersiapkan diri dengan baik ketika akan
diadakan ulangan memahami prinsip-prinsip
penyelenggaraan administrasi perkantoran.
8 Saya mengerjakan sendiri soal ulangan memahami
prinsip-prinsip penyelenggaraan administrasi
perkantoran dengan jujur meskipun tidak ada
pengawas.
Kebutuhan
9 Saya belajar tanpa disuruh oleh orang lain atau orang
tua, karena saya merasa masih kurang dalam
penguasaan mata pelajaran memahami prinsip-prinsip
penyelenggaraan administrasi perkantoran.
10 Saya mencari bahan informasi atau materi seputar mata
pelajaran memahami prinsip-prinsip administrasi
perkantoran di luar materi yang diberikan guru di
dalam kelas, misalnya dari internet, koran, majalah
bisnis, tv, radio dan lain-lain.
11 Saya memanfaatkan buku paket sebagai sumber
belajar.
Motif dan Tujuan
12 Saya belajar dengan giat agar saya mendapat nilai yang
memuaskan di kelas.
13 Saya mempersiapkan buku panduan terlebih dahulu
sebelum pelajaran dimulai agar saya dapat mengikuti
materi yang diterangkan oleh guru.
14 Saya dengan sadar diri atau tanpa paksaan belajar
terlebih dahulu dirumah tentang materi yang akan
disampaikan guru besok disekolahan agar saya lebih
paham tentang materi yang akan diajarkan.
146
Keterampilan
15 Saya dapat mempraktekkan menggunakan telepon
dengan baik.
16 Saya dapat membuat surat sesuai dengan urutan yang
benar dalam surat.
Pengetahuan dan Pengertian yang lain yang telah dipelajari
17 Saya sudah memahami setiap materi yang telah
dijelaskan oleh guru dengan baik.
18 Saya mempelajari kembali materi yang telah diajarkan
oleh guru.
19 Saya mengulangi materi pertemuan sebelumnya di
rumah.
B. Motivasi Belajar
No Pernyataan
Jawaban
SS S KS TS
Tekun Menghadapi Tugas
20
Saya menyelesaikan tugas secara tepat waktu yaitu
sesuai dengan waktu penyelesaian yang ditetapkan
oleh guru.
21 Saya berusaha menjawab soal dengan jawaban yang
tepat.
22 Saya belajar kelompok dengan teman ketika
mengalami kesulitan saat mengerjakan tugas.
Ulet Menghadapi kesulitan
23 Saya bertanya kepada guru apabila ada materi yang
kurang jelas.
24 Saya mempelajari kembali materi yang belum saya
kuasai.
25 Saya tidak pernah mengeluh dengan tugas-tugas yang
diberikan oleh guru.
Menunjukkan Minat Terhadap Mata Pelajaran
26 Saya mempelajari kembali materi yang disampaikan
oleh guru, terutama materi yang saya anggap sulit atau
yang belum saya mengerti.
27
Saya tertarik dengan mata pelajaran memahami
penyelenggaraan prinsip–prinsip administrasi
perkantoran.
Dapat Mempertahankan Pendapatnya
28 Saya lebih yakin dengan mengerjakan tugas sendiri
daripada mencontoh pekerjaan teman.
147
29 Saya tidak takut salah ketika menjawab pertanyaan
yang diberikan oleh guru.
30 Saya yakin dengan kemampuan yang saya miliki.
Sedang Mencari dan Memecahkan Soal
31 Saya mengerjakan latihan–latihan soal yang ada di
buku panduan.
32 Saya berusaha mencari materi/soal-soal tambahan dari
berbagai sumber lain (internet, perpustakaan).
33 Saya berusaha menyelesaikan latihan soal yang saya
kerjakan walaupun soal sulit.
C. Lingkungan Sekolah
No Pernyataan
Jawaban
SS S KS TS
Metode Mengajar
34
Guru ketika mengajar menguasai materi dan jelas
menerangkan, sehingga saya paham dengan materi
yang diajarkan.
35
Metode mengajar guru sudah sesuai dalam
menyampaikan mata pelajaran memahami
penyelenggaraan prinsip–prinsip administrasi
perkantoran.
Kurikulum
36 Saya paham dengan materi yang diajarkan oleh guru.
37 Materi yang diajarkan oleh guru dapat saya kuasai
dengan baik.
Relasi Guru dengan siswa
38 Saya menyapa dan bersalaman kepada guru AP ketika
bertemu atau berpapasan.
39
Saya mengenal baik dan senang terhadap mata
pelajaran memahami prinsip-prinsip administrasi
perkantoran.
40 Guru melakukan komunikasi secara timbal balik
dengan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Relasi siswa dengan siswa
41 Saya berteman baik dengan teman satu kelas.
42 Saya tetap mau berteman dengan teman satu kelas yang
tidak baik atau tidak suka dengan saya.
43 Saya membantu teman saya yang kesusahan.
148
Disiplin Sekolah
44 Saya datang 15 menit sebelum bel sekolah berbunyi.
45
Saya datang kesekolah memakai seragam dan atribut
yang lengkap sesuai dengan peraturan sekolah setiap
hari.
Fasilitas Sekolah
46 Sarana dan prasarana praktik AP yang tersedia, sudah
cukup menunjang kegiatan belajar saya.
47 Ruang kelas saya sangat nyaman untuk melakukan
kegiatan pembelajaran.
149
Lampiran 19
Tabulasi Data Penelitian Variabel Kesiapan Belajar (X1)
Kode
Res.
Kondisi Fisik Kondisi Mental Kondisi
Emosional Kebutuhan Motif dan Tujuan Keterampilan
Pengetahuan dan Pengertian yang
lain yang dipelajari
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Res1 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 6 3 3 3 9 3 3 2 8 2 3 5 3 3 2 8
Res2 3 3 3 9 4 4 4 12 4 4 8 4 4 3 11 4 3 4 11 2 4 6 4 4 4 12
Res3 2 3 3 8 3 3 2 8 3 2 5 2 3 3 8 3 3 1 7 3 3 6 3 4 1 8
Res4 4 3 3 10 4 4 4 12 4 3 7 3 3 3 9 4 3 3 10 1 3 4 3 3 3 9
Res5 2 3 2 7 2 3 3 8 2 3 5 2 3 3 8 2 3 3 8 3 2 5 3 3 2 8
Res6 3 3 3 9 4 4 4 12 4 4 8 4 4 3 11 4 3 4 11 2 4 6 4 4 4 12
Res7 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 8 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 8 4 4 4 12
Res8 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 8 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 8 4 4 4 12
Res9 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 6 3 3 3 9 3 1 3 7 3 3 6 3 3 3 9
Res10 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 6 3 3 3 9 3 3 2 8 2 3 5 3 3 2 8
Res11 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 8 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 8 4 4 4 12
Res12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 8 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 8 4 4 4 12
Res13 4 3 3 10 3 3 2 8 3 4 7 4 4 4 12 3 3 2 8 2 3 5 3 3 2 8
Res14 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 8 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 8 4 4 4 12
Res15 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 8 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 8 4 4 4 12
Res16 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 8 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 8 4 4 4 12
Res17 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 8 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 8 4 4 4 12
Res18 3 2 2 7 3 3 2 8 2 3 5 3 2 2 7 3 2 2 7 3 3 6 3 2 3 8
Res19 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 6 3 3 4 10 4 4 4 12 3 4 7 4 4 4 12
Res20 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 8 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 8 4 4 4 12
Res21 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 8 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 8 4 4 4 12
Res22 2 4 2 8 2 2 4 8 2 2 4 2 4 3 9 3 2 2 7 3 2 5 2 1 3 6
Res23 3 3 4 10 4 4 3 11 3 3 6 2 2 3 7 3 2 1 6 3 2 5 3 2 1 6
Res24 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 8 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 8 4 4 4 12
Res25 4 2 2 8 4 2 2 8 4 2 6 2 2 4 8 2 4 2 8 3 4 7 2 4 3 9
Res26 4 5 4 13 4 4 4 12 4 4 8 4 4 4 12 4 4 3 11 5 4 9 4 4 3 11
Res27 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 8 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 8 4 4 4 12
150
Res28 3 3 3 9 2 2 3 7 3 2 5 3 3 4 10 3 2 3 8 2 3 5 3 3 3 9
Res29 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 8 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 8 4 4 4 12
Res30 3 3 4 10 3 3 3 9 4 3 7 3 3 4 10 3 3 2 8 4 4 8 4 3 2 9
Res31 3 3 3 9 4 3 3 10 3 3 6 4 3 3 10 2 2 2 6 2 3 5 4 3 3 10
Res32 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 8 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 8 4 4 4 12
Res33 2 2 2 6 2 2 3 7 2 3 5 3 2 4 9 4 2 2 8 2 2 4 3 3 3 9
Res34 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 8 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 8 4 4 4 12
Res-35 4 4 3 11 4 4 4 12 4 4 8 4 4 4 12 2 2 4 8 3 4 7 4 4 4 12
Res-36 3 3 3 9 4 3 3 10 4 3 7 3 3 3 9 4 3 3 10 2 4 6 4 4 3 11
Res-37 3 3 3 9 3 3 3 9 3 2 5 3 3 3 9 3 3 2 8 3 3 6 3 3 2 8
Res-38 3 3 3 9 3 3 3 9 3 2 5 3 3 3 9 3 3 2 8 2 3 5 3 3 2 8
Res-39 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 6 3 3 3 9 3 1 3 7 3 3 6 3 3 2 8
Res-40 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 6 3 3 3 9 3 3 2 8 2 3 5 3 3 2 8
Res-41 4 3 3 10 4 4 4 12 4 3 7 3 3 3 9 3 3 3 9 1 3 4 3 3 3 9
Res-42 4 3 3 10 3 3 3 9 3 3 6 3 3 3 9 2 1 2 5 4 1 5 2 2 2 6
Res-43 4 3 3 10 3 3 2 8 3 4 7 4 4 3 11 3 3 2 8 2 3 5 3 3 2 8
Res-44 3 3 3 9 3 3 3 9 3 2 5 3 3 3 9 3 3 2 8 3 3 6 4 3 2 9
Res-45 4 3 3 10 3 4 3 10 3 3 6 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 6 2 3 3 8
Res-46 4 4 4 12 4 3 4 11 4 3 7 3 4 3 10 4 3 2 9 4 4 8 3 3 4 10
Res-47 3 3 4 10 4 4 4 12 4 4 8 4 4 3 11 3 3 3 9 3 3 6 2 3 3 8
Res-48 3 4 3 10 4 2 4 10 4 2 6 4 2 2 8 2 3 3 8 2 3 5 2 2 3 7
Res-49 4 3 4 11 3 4 3 10 4 2 6 4 2 2 8 4 2 4 10 2 3 5 4 3 2 9
Res-50 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 8 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 8 4 4 4 12
Res-51 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 8 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 8 4 4 4 12
Res-52 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 8 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 8 4 4 4 12
Res-53 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 8 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 8 4 4 4 12
Res-54 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 8 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 8 4 4 4 12
Res-55 3 3 3 9 4 4 4 12 4 4 8 4 4 3 11 3 3 2 8 2 3 5 3 3 2 8
Res-56 2 4 3 9 3 3 2 8 3 2 5 2 3 3 8 3 3 2 8 4 3 7 3 3 2 8
Res-57 4 3 3 10 4 4 4 12 4 3 7 3 3 3 9 4 1 3 8 3 4 7 3 3 3 9
Res-58 4 3 2 9 4 2 2 8 4 2 6 4 4 2 10 4 4 2 10 2 2 4 3 4 3 10
Res-59 3 2 1 6 1 4 2 7 4 4 8 4 2 3 9 3 1 2 6 4 3 7 2 3 2 7
Res-60 3 3 3 9 3 3 3 9 3 2 5 3 3 3 9 3 2 1 6 2 3 5 3 2 1 6
Res-61 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 8 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 8 4 4 4 12
Res-62 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 6 3 3 3 9 3 3 1 7 3 3 6 1 2 1 4
Res-63 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 6 3 3 3 9 4 3 3 10 1 3 4 3 3 3 9
151
Res-64 2 3 2 7 4 2 2 8 4 3 7 2 2 3 7 3 2 3 8 3 3 6 4 3 3 10
Res-65 4 3 3 10 3 3 3 9 3 3 6 3 3 2 8 4 3 4 11 2 4 6 4 4 4 12
Res-66 2 2 3 7 4 3 2 9 2 2 4 4 2 3 9 4 2 4 10 4 2 6 2 2 3 7
Res-67 4 4 3 11 2 2 3 7 3 3 6 3 3 2 8 3 3 2 8 2 2 4 2 2 2 6
Jumlah 230 225 219 674 233 227 224 684 235 218 453 229 224 224 677 230 205 200 635 205 224 429 223 222 203 648
152
Lampiran 20
Tabulasi Data Penelitian Variabel Motivasi Belajar (X2)
Kode
Res.
Tekun Menghadapi
Tugas
Ulet Menghadapi
Kesulitan
Menunjukkan
Minat
terhadap Mata
Pelajaran
Dapat
Mempertahankan
Pendapatnya
Sedang Mencari dan
Memecahkan Soal
20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
Res1 3 3 2 8 2 2 2 6 2 2 4 2 2 2 6 2 2 3 7
Res2 2 2 2 6 2 2 2 6 2 2 4 2 2 3 7 2 2 3 7
Res3 4 3 2 9 4 4 4 12 3 2 5 4 4 4 12 4 4 4 3
Res4 3 4 3 10 2 3 2 7 2 2 4 2 2 2 6 2 2 2 6
Res5 4 3 3 10 4 2 3 9 3 3 6 3 2 3 8 2 3 4 9
Res6 4 4 3 11 4 4 4 12 3 2 5 3 2 3 8 2 2 3 7
Res7 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 8 4 4 4 12 4 4 4 12
Res8 2 2 2 6 2 2 3 7 2 3 5 2 3 3 8 2 3 3 8
Res9 3 2 3 8 3 3 3 9 3 3 6 2 4 3 9 3 2 3 8
Res10 3 4 2 9 2 4 2 8 3 3 6 2 4 3 9 3 3 3 9
Res11 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 8 4 4 4 12 4 4 4 12
Res12 2 2 2 6 3 2 2 7 3 2 5 3 4 2 9 4 2 2 8
Res13 4 4 2 10 3 2 2 7 2 2 4 2 2 2 6 2 2 2 6
Res14 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 8 4 4 4 12 4 4 4 12
Res15 2 2 3 7 2 2 2 6 2 2 4 2 2 4 8 3 4 2 9
Res16 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 8 4 4 4 12 4 4 4 12
Res17 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 8 4 4 4 12 4 4 4 12
Res18 2 2 1 5 1 3 3 7 3 2 5 3 3 2 8 3 3 2 8
Res19 3 4 3 10 3 4 4 11 4 4 8 2 2 3 7 2 2 2 6
Res20 2 2 2 6 2 2 2 6 2 2 4 2 4 3 9 2 2 3 7
Res21 2 2 4 8 2 2 4 8 3 2 5 3 2 2 7 2 2 2 6
Res22 3 4 3 10 3 2 3 8 3 3 6 2 4 3 9 4 2 2 8
Res23 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 6 4 2 3 9 4 4 4 12
Res24 2 2 2 6 2 2 2 6 3 3 6 2 2 2 6 2 2 3 7
153
Res25 2 2 2 6 4 2 2 8 2 2 4 3 2 2 7 2 1 2 5
Res26 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 8 4 4 4 12 4 4 4 12
Res27 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 8 4 4 4 12 4 4 4 12
Res28 2 3 2 7 2 2 2 6 2 2 4 2 4 4 10 2 2 2 6
Res29 4 4 4 12 4 3 3 10 3 3 6 3 3 3 9 3 2 2 7
Res30 4 3 2 9 4 2 4 10 4 4 8 3 4 4 11 3 4 2 9
Res31 2 2 3 7 3 2 4 9 2 3 5 4 4 3 11 3 2 4 9
Res32 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 8 4 4 4 12 4 4 4 12
Res33 4 4 2 10 4 3 2 9 3 3 6 4 4 4 12 4 2 2 8
Res34 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 8 4 4 4 12 4 4 4 12
Res-35 2 2 2 6 2 2 2 6 3 2 5 3 3 3 9 3 3 3 9
Res-36 2 2 2 6 2 3 3 8 4 2 6 2 1 3 6 3 2 3 8
Res-37 2 2 2 6 2 2 2 6 4 4 8 3 2 2 7 2 1 4 7
Res-38 4 4 3 11 2 2 2 6 2 2 4 2 2 2 6 2 2 2 6
Res-39 4 3 4 11 4 3 3 10 3 3 6 3 3 3 9 3 3 3 9
Res-40 4 3 3 10 2 3 2 7 4 4 8 4 2 4 10 2 4 3 9
Res-41 4 4 3 11 2 2 2 6 2 3 5 2 2 2 6 2 2 2 6
Res-42 3 1 3 7 2 2 2 6 3 2 5 3 2 2 7 2 2 3 7
Res-43 3 1 2 6 3 2 2 7 2 3 5 2 3 3 8 3 2 3 8
Res-44 3 4 3 10 4 3 3 10 3 2 5 3 2 3 8 3 4 3 10
Res-45 2 3 4 9 2 2 3 7 2 2 4 4 4 4 12 3 4 4 11
Res-46 3 4 3 10 3 2 4 9 4 4 8 4 4 4 12 4 4 4 12
Res-47 4 2 1 7 2 2 3 7 2 3 5 2 3 2 7 2 3 2 7
Res-48 3 4 2 9 3 3 2 8 2 2 4 2 2 2 6 2 1 2 5
Res-49 2 3 2 7 4 2 2 8 2 2 4 2 2 2 6 2 2 2 6
Res-50 2 2 2 6 2 2 2 6 2 2 4 2 2 2 6 3 3 2 8
Res-51 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 8 4 4 4 12 4 3 3 10
Res-52 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 8 4 4 4 12 3 3 3 9
Res-53 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 8 4 4 4 12 3 4 4 11
Res-54 4 4 4 12 4 4 4 12 4 3 7 2 2 2 6 4 2 2 8
Res-55 4 4 3 11 3 2 4 9 4 3 7 2 2 4 8 2 2 3 7
Res-56 2 3 2 7 2 3 2 7 2 2 4 2 3 2 7 2 2 4 8
Res-57 4 2 4 10 4 3 4 11 2 2 4 2 3 2 7 2 2 4 8
Res-58 3 3 3 9 3 3 2 8 3 2 5 2 2 2 6 2 2 2 6
Res-59 4 2 3 9 3 4 4 11 4 4 8 4 3 2 9 4 2 2 8
154
Res-60 4 3 2 9 4 4 4 12 3 2 5 2 2 2 6 2 3 4 9
Res-61 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 8 4 4 4 12 4 4 4 12
Res-62 4 4 2 10 4 2 3 9 3 2 5 3 3 4 10 4 4 3 11
Res-63 2 2 2 6 2 2 2 6 2 2 4 4 2 4 10 4 2 2 8
Res-64 3 3 3 9 2 2 2 6 2 2 4 2 2 2 6 2 3 2 7
Res-65 3 4 3 10 3 2 4 9 4 4 8 4 3 4 11 3 4 4 11
Res-66 3 2 3 8 2 2 2 6 2 2 4 2 2 2 6 2 2 3 7
Res-67 2 2 2 6 2 2 2 6 2 2 4 2 3 2 7 2 3 2 7
Jumlah 232 227 213 609 224 212 224 588 226 217 390 222 225 231 591 224 218 231 568
14
2
155
Lampiran 21
Tabulasi Hasil Penelitian Variabel Lingkungan Sekolah (X3)
Kode
Res.
Metode
Mengajar Kurikulum
Relasi Guru dengan
Siswa
Relasi Siswa dengan
Siswa
Disiplin
Sekolah
Fasilitas
Sekolah
34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47
Res1 3 3 6 2 4 6 2 3 2 7 2 3 2 7 2 2 4 2 2 4
Res2 2 2 4 2 2 4 2 2 4 8 2 2 4 8 3 3 6 4 2 6
Res3 3 4 7 3 4 7 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 6 3 3 6
Res4 4 3 7 2 2 4 2 2 2 6 2 4 2 8 3 3 6 4 4 8
Res5 4 4 8 2 2 4 2 3 2 7 2 2 2 6 3 3 6 3 3 6
Res6 4 3 7 2 2 4 2 2 2 6 4 2 4 10 2 2 4 3 4 7
Res7 4 4 8 4 4 8 2 2 2 6 2 2 2 6 2 2 4 2 2 4
Res8 4 4 8 3 3 6 2 2 3 7 2 2 2 6 2 2 4 2 2 4
Res9 4 3 7 4 4 8 4 4 2 10 4 3 2 9 3 3 6 3 3 6
Res10 2 3 5 4 2 6 2 4 2 8 2 2 2 6 2 2 4 2 2 4
Res11 4 4 8 4 4 8 4 4 4 12 4 4 3 11 3 3 6 3 3 6
Res12 4 4 8 4 4 8 4 4 4 12 4 4 3 11 3 3 6 3 4 7
Res13 2 2 4 2 4 6 2 3 2 7 2 2 2 6 2 2 4 2 2 4
Res14 4 4 8 4 4 8 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 8 4 4 8
Res15 2 2 4 2 2 4 2 2 2 6 2 3 3 8 2 3 5 2 2 4
Res16 4 4 8 2 3 5 2 4 2 8 4 2 2 8 4 2 6 3 3 6
Res17 4 4 8 4 4 8 4 4 2 10 2 2 2 6 2 2 4 3 3 6
Res18 4 4 8 4 4 8 2 3 3 8 3 3 2 8 2 2 4 4 2 6
Res19 3 3 6 3 3 6 3 2 3 8 4 3 4 11 2 4 6 2 3 5
Res20 4 2 6 2 2 4 2 2 2 6 2 2 2 6 2 2 4 2 2 4
Res21 3 2 5 2 2 4 2 2 2 6 2 2 4 8 2 2 4 2 2 4
Res22 4 4 8 4 4 8 4 4 4 12 4 3 3 10 3 3 6 3 3 6
Res23 4 4 8 4 4 8 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 8 4 4 8
Res24 2 2 4 2 2 4 2 2 2 6 3 3 3 9 3 3 6 3 3 6
156
Res25 2 4 6 3 4 7 3 2 3 8 4 4 3 11 3 2 5 4 3 7
Res26 4 2 6 3 3 6 2 3 2 7 2 2 2 6 2 2 4 2 2 4
Res27 4 4 8 4 4 8 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 8 4 4 8
Res28 3 3 6 2 3 5 3 4 3 10 3 3 3 9 4 3 7 4 3 7
Res29 4 4 8 4 4 8 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 8 4 4 8
Res30 3 2 5 2 2 4 2 3 3 8 2 2 2 6 2 2 4 2 2 4
Res31 3 4 7 3 4 7 3 4 4 11 2 2 4 8 4 4 8 4 4 8
Res32 4 4 8 4 4 8 4 4 3 11 2 2 2 6 2 2 4 2 2 4
Res33 3 3 6 2 2 4 2 2 2 6 3 3 2 8 3 2 5 4 4 8
Res34 4 4 8 3 3 6 2 2 2 6 2 2 2 6 2 2 4 2 2 4
Res-35 4 4 8 4 4 8 4 4 4 12 4 4 3 11 3 3 6 4 4 8
Res-36 4 4 8 2 3 5 2 2 2 6 2 2 4 8 2 2 4 2 2 4
Res-37 4 4 8 4 4 8 4 4 4 12 3 4 3 10 3 4 7 4 4 8
Res-38 3 4 7 3 3 6 3 2 2 7 2 2 3 7 2 2 4 4 3 7
Res-39 4 4 8 4 4 8 4 3 4 11 3 3 3 9 3 3 6 4 4 8
Res-40 4 4 8 4 4 8 4 2 4 10 2 2 3 7 4 2 6 2 4 6
Res-41 4 4 8 4 4 8 4 4 4 12 4 4 3 11 3 3 6 3 3 6
Res-42 3 4 7 3 2 5 2 2 2 6 2 2 2 6 3 3 6 3 3 6
Res-43 4 4 8 4 4 8 4 3 3 10 4 2 3 9 4 4 8 4 4 8
Res-44 4 4 8 3 3 6 2 2 2 6 2 2 2 6 2 2 4 2 2 4
Res-45 4 4 8 2 2 4 2 2 2 6 2 3 2 7 2 2 4 2 2 4
Res-46 2 2 4 2 2 4 2 4 2 8 2 3 3 8 2 2 4 2 2 4
Res-47 2 2 4 2 2 4 2 2 2 6 3 3 3 9 3 3 6 2 2 4
Res-48 3 4 7 3 3 6 2 2 2 6 2 2 2 6 2 2 4 2 2 4
Res-49 3 4 7 4 2 6 4 3 4 11 3 3 3 9 3 4 7 3 3 6
Res-50 4 4 8 4 4 8 4 4 3 11 3 3 3 9 3 3 6 2 4 6
Res-51 2 2 4 2 2 4 3 3 2 8 2 3 2 7 3 3 6 3 3 6
Res-52 4 4 8 2 2 4 2 2 2 6 2 2 2 6 2 2 4 2 2 4
Res-53 4 4 8 2 3 5 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 6 3 3 6
Res-54 4 4 8 4 4 8 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 8 4 4 8
Res-55 4 4 8 4 4 8 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 8 4 4 8
Res-56 3 3 6 3 3 6 2 2 3 7 3 2 2 7 2 2 4 2 2 4
Res-57 4 4 8 4 4 8 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 8 4 4 8
Res-58 4 3 7 3 3 6 3 3 3 9 3 3 2 8 3 3 6 3 3 6
Res-59 4 4 8 4 4 8 3 3 4 10 3 3 3 9 3 3 6 2 3 5
157
Res-60 4 2 6 3 2 5 3 2 3 8 2 3 2 7 2 2 4 3 2 5
Res-61 4 4 8 4 4 8 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 8 4 4 8
Res-62 3 3 6 3 3 6 3 3 3 9 2 2 2 6 2 2 4 3 3 6
Res-63 4 4 8 4 4 8 3 3 4 10 3 3 3 9 3 3 6 3 3 6
Res-64 4 4 8 4 4 8 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 8 4 4 8
Res-65 3 4 7 3 1 4 3 2 3 8 3 2 3 8 2 2 4 3 3 6
Res-66 4 4 8 3 3 6 4 4 4 12 4 4 4 12 3 3 6 4 4 8
Res-67 4 4 8 4 4 8 4 4 4 12 4 3 3 10 3 3 6 3 3 6
Jumlah 235 233 468 209 212 421 198 202 198 598 194 191 190 575 188 186 374 199 199 398
158
Lampiran 22
Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
159
Lampiran 23
DESKRIPTIF PERSENTASE PER VARIABEL
No.
Res
Kesiapan Belajar (X1) Motivasi Belajar (X2) Lingkungan Sekolah (X3) Hasil Belajar (Y)
Skor % Krit Skor % Krit Skor % Krit Skor Krit
R-1 54 71.05% B 31 55.36% KB 30 53.57% KB 66
Belum
Tuntas
R-2 40 52.63% KB 30 53.57% KB 30 53.57% KB 64
Belum
Tuntas
R-3 50 65.79% B 41 73.21% B 38 67.86% B 68
Belum
Tuntas
R-4 61 80.26% B 33 58.93% KB 31 55.36% KB 68
Belum
Tuntas
R-5 40 52.63% KB 42 75.00% B 31 55.36% KB 72
Belum
Tuntas
R-6 45 59.21% KB 43 76.79% B 31 55.36% KB 66
Belum
Tuntas
R-7 76 100.00% SB 56 100.00% SB 32 57.14% KB 100 Tuntas
R-8 76 100.00% SB 34 60.71% KB 31 55.36% KB 80 Tuntas
R-9 55 72.37% B 40 71.43% B 40 71.43% B 51
Belum
Tuntas
R-10 54 71.05% B 41 73.21% B 29 51.79% KB 73
Belum
Tuntas
R-11 76 100.00% SB 56 100.00% SB 45 80.36% B 76 Tuntas
R-12 76 100.00% SB 35 62.50% B 45 80.36% B 76 Tuntas
R-13 41 53.95% KB 33 58.93% KB 27 48.21% KB 72
Belum
Tuntas
R-14 76 100.00% SB 56 100.00% SB 48 85.71% SB 81 Tuntas
R-15 43 56.58% KB 34 60.71% KB 27 48.21% KB 81 Tuntas
R-16 44 57.89% KB 56 100.00% SB 35 62.50% B 100 Tuntas
R-17 76 100.00% SB 56 100.00% SB 36 64.29% B 90 Tuntas
R-18 40 52.63% KB 33 58.93% KB 36 64.29% B 72
Belum
Tuntas
R-19 65 85.53% SB 42 75.00% B 37 66.07% B 58
Belum
Tuntas
R-20 43 56.58% KB 32 57.14% KB 26 46.43% KB 92 Tuntas
R-21 76 100.00% SB 34 60.71% KB 27 48.21% KB 92 Tuntas
R-22 47 61.84% KB 41 73.21% B 44 78.57% B 46
Belum
Tuntas
R-23 51 67.11% B 45 80.36% B 48 85.71% SB 68
Belum
Tuntas
R-24
76 100.00% SB 31 55.36% KB 29 51.79% KB 77 Tuntas
R-25 54 71.05% B 30 53.57% KB 37 66.07% B 70
Belum
Tuntas
R-26 46 60.53% KB 56 100.00% SB 29 51.79% KB 76 Tuntas
R-27 76 100.00% SB 56 100.00% SB 48 85.71% SB 82 Tuntas
R-28 53 69.74% B 33 58.93% KB 37 66.07% B 64
Belum
Tuntas
R-29 44 57.89% KB 44 78.57% B 48 85.71% SB 80 Tuntas
R-30 43 56.58% KB 47 83.93% SB 27 48.21% KB 64
Belum
Tuntas
R-31 51 67.11% B 41 73.21% B 41 73.21% B 57
Belum
Tuntas
R-32 76 100.00% SB 56 100.00% SB 37 66.07% B 96 Tuntas
R-33 48 63.16% B 45 80.36% B 29 51.79% KB 44
Belum
Tuntas
R-34 42 55.26% KB 56 100.00% SB 30 53.57% KB 92 Tuntas
R-35 70 92.11% SB 35 62.50% B 45 80.36% B 70
Belum
Tuntas
R-36 43 56.58% KB 34 60.71% KB 31 55.36% KB 62
Belum
Tuntas
R-37 43 56.58% KB 34 60.71% KB 45 80.36% B 42
Belum
Tuntas
R-38 53 69.74% B 33 58.93% KB 31 55.36% KB 58
Belum
Tuntas
R-39 44 57.89% KB 45 80.36% B 42 75.00% B 54
Belum
Tuntas
R-40 54 71.05% B 44 78.57% B 39 69.64% B 68
Belum
Tuntas
R-41 41 53.95% KB 34 60.71% KB 45 80.36% B 69
Belum
Tuntas
R-42 50 65.79% B 32 57.14% KB 30 53.57% KB 56
Belum
Tuntas
160
R-43 46 60.53% KB 34 60.71% KB 43 76.79% B 46
Belum
Tuntas
R-44 44 57.89% KB 43 76.79% B 30 53.57% KB 44
Belum
Tuntas
R-45 47 61.84% KB 43 76.79% B 29 51.79% KB 52
Belum
Tuntas
R-46 67 88.16% SB 51 91.07% SB 28 50.00% KB 62
Belum
Tuntas
R-47 43 56.58% KB 33 58.93% KB 29 51.79% KB 52
Belum
Tuntas
R-48 45 59.21% KB 32 57.14% KB 29 51.79% KB 44
Belum
Tuntas
R-49 48 63.16% B 31 55.36% KB 40 71.43% B 48
Belum
Tuntas
R-50 76 100.00% SB 30 53.57% KB 42 75.00% B 88 Tuntas
R-51 46 60.53% KB 54 96.43% SB 29 51.79% KB 95 Tuntas
R-52 45 59.21% KB 53 94.64% SB 28 50.00% KB 88 Tuntas
R-53 76 100.00% SB 55 98.21% SB 37 66.07% B 88 Tuntas
R-54 47 61.84% KB 45 80.36% B 48 85.71% SB 88 Tuntas
R-55 61 80.26% B 42 75.00% B 48 85.71% SB 70
Belum
Tuntas
R-56 43 56.58% KB 33 58.93% KB 30 53.57% KB 70
Belum
Tuntas
R-57 62 81.58% SB 40 71.43% B 48 85.71% SB 68
Belum
Tuntas
R-58 46 60.53% KB 34 60.71% KB 36 64.29% B 64
Belum
Tuntas
R-59 44 57.89% KB 45 80.36% B 41 73.21% B 54
Belum
Tuntas
R-60 47 61.84% KB 41 73.21% B 30 53.57% KB 50
Belum
Tuntas
R-61 76 100.00% SB 56 100.00% SB 48 85.71% SB 82 Tuntas
R-62 45 59.21% KB 45 80.36% B 31 55.36% KB 52
Belum
Tuntas
R-63 56 73.68% B 34 60.71% KB 41 73.21% B 58
Belum
Tuntas
R-64 44 57.89% KB 32 57.14% KB 48 85.71% SB 56
Belum
Tuntas
R-65 62 81.58% SB 49 87.50% SB 31 55.36% KB 66
Belum
Tuntas
R-66
45 59.21% KB 31 55.36% KB 44 78.57% B 64
Belum
Tuntas
R-67 44 57.89% KB 30 53.57% KB 44 78.57% B 60
Belum
Tuntas
Jumlah 3617 4759.21% SB 2746 4903.57% SB 2436 4350.00% SB 4602 Tuntas
F % F % F % F
Sangat
Baik 18 26.9% 16 23.9% 9 13.4%
Belum
Tuntas 45
Baik 16 23.9% 23 34.3% 27 40.3% Tuntas 22
Kurang
Baik 33 49.3% 28 41.8% 31 46.3%
Belum
Tuntas 67.2%
Tidak
Baik 0 0 0 0 0 0
Tuntas 32.8%
Jumlah 67 100 67 100 67 100
161
Lampiran 24
DESKRIPTIF PERSENTASE PER INDIKATOR
VARIABEL KESIAPAN BELAJAR (X1)
No.
Res
Kondisi Fisik Kondisis Mental Kondisi Emosional Kebutuhan Motif dan Tujuan Keterampilan
Pengetahuan dan
Pengaertian yang lain
yang telah dipelajari
% Kri
t %
Kri
t %
Kri
t %
Kri
t %
Kri
t %
Kri
t %
Kri
t
Res-1 9 75.00% B 9 75.00% B 6 75.00% B 9 75.00% B 8 66.67% B 5 62.50% B 8 66.67% B
Res-2 9 75.00% B 12 100.00% SB 8 100.00% SB 11 91.67% SB 11 91.67% SB 6 75.00% B 12 100.00% SB
Res-3 8 66.67% B 8 66.67% B 5 62.50% B 8 66.67% B 7 58.33% KB 6 75.00% B 8 66.67% B
Res-4 10 83.33% SB 12 100.00% SB 7 87.50% SB 9 75.00% B 10 83.33% SB 4 50.00% KB 9 75.00% B
Res-5 7 58.33% KB 8 66.67% B 5 62.50% B 8 66.67% B 8 66.67% B 5 62.50% B 8 66.67% B
Res-6 9 75.00% B 12 100.00% SB 8 100.00% SB 11 91.67% SB 11 91.67% SB 6 75.00% B 12 100.00% SB
Res-7 12 100.00% SB 12 100.00% SB 8 100.00% SB 12 100.00
% SB 12 100.00% SB 8 100.00% SB 12 100.00% SB
Res-8 12 100.00% SB 12 100.00% SB 8 100.00% SB 12 100.00
% SB 12 100.00% SB 8 100.00% SB 12 100.00% SB
Res-9 9 75.00% B 9 75.00% B 6 75.00% B 9 75.00% B 7 58.33% KB 6 75.00% B 9 75.00% B
Res-10 9 75.00% B 9 75.00% B 6 75.00% B 9 75.00% B 8 66.67% B 5 62.50% B 8 66.67% B
Res-11 12 100.00% SB 12 100.00% SB 8 100.00% SB 12 100.00
% SB 12 100.00% SB 8 100.00% SB 12 100.00% SB
Res-12 12 100.00% SB 12 100.00% SB 8 100.00% SB 12 100.00
% SB 12 100.00% SB 8 100.00% SB 12 100.00% SB
Res-13 10 83.33% SB 8 66.67% B 7 87.50% SB 12 100.00
% SB 8 66.67% B 5 62.50% B 8 66.67% B
Res-14 12 100.00% SB 12 100.00% SB 8 100.00% SB 12 100.00
% SB 12 100.00% SB 8 100.00% SB 12 100.00% SB
Res-15 12 100.00% SB 12 100.00% SB 8 100.00% SB 12 100.00
% SB 12 100.00% SB 8 100.00% SB 12 100.00% SB
Res-16 12 100.00% SB 12 100.00% SB 8 100.00% SB 12 100.00
% SB 12 100.00% SB 8 100.00% SB 12 100.00% SB
Res-17 12 100.00% SB 12 100.00% SB 8 100.00% SB 12 100.00
% SB 12 100.00% SB 8 100.00% SB 12 100.00% SB
Res-18 7 58.33% KB 8 66.67% B 5 62.50% B 7 58.33% KB 7 58.33% KB 6 75.00% B 8 66.67% B
Res-19 9 75.00% B 9 75.00% B 6 75.00% B 10 83.33% SB 12 100.00% SB 7 87.50% SB 12 100.00% SB
Res-20 12 100.00% SB 12 100.00% SB 8 100.00% SB 12 100.00 SB 12 100.00% SB 8 100.00% SB 12 100.00% SB
162
%
Res-21 12 100.00% SB 12 100.00% SB 8 100.00% SB 12 100.00
% SB 12 100.00% SB 8 100.00% SB 12 100.00% SB
Res-22 8 66.67% B 8 66.67% B 4 50.00% KB 9 75.00% B 7 58.33% KB 5 62.50% B 6 50.00% KB
Res-23 10 83.33% SB 11 91.67% SB 6 75.00% B 7 58.33% KB 6 50.00% KB 5 62.50% B 6 50.00% KB
Res-24 12 100.00% SB 12 100.00% SB 8 100.00% SB 12 100.00
% SB 12 100.00% SB 8 100.00% SB 12 100.00% SB
Res-25 8 66.67% B 8 66.67% B 6 75.00% B 8 66.67% B 8 66.67% B 7 87.50% SB 9 75.00% B
Res-26 13 108.33% SB 12 100.00% SB 8 100.00% SB 12 100.00
% SB 11 91.67% SB 9 112.50% SB 11 91.67% SB
Res-27 12 100.00% SB 12 100.00% SB 8 100.00% SB 12 100.00
% SB 12 100.00% SB 8 100.00% SB 12 100.00% SB
Res-28 9 75.00% B 7 58.33% KB 5 62.50% B 10 83.33% SB 8 66.67% B 5 62.50% B 9 75.00% B
Res-29 12 100.00% SB 12 100.00% SB 8 100.00% SB 12 100.00
% SB 12 100.00% SB 8 100.00% SB 12 100.00% SB
Res-30 10 83.33% SB 9 75.00% B 7 87.50% SB 10 83.33% SB 8 66.67% B 8 100.00% SB 9 75.00% B
Res-31 9 75.00% B 10 83.33% SB 6 75.00% B 10 83.33% SB 6 50.00% KB 5 62.50% B 10 83.33% SB
Res-32 12 100.00% SB 12 100.00% SB 8 100.00% SB 12 100.00
% SB 12 100.00% SB 8 100.00% SB 12 100.00% SB
Res-33 6 50.00% KB 7 58.33% KB 5 62.50% B 9 75.00% B 8 66.67% B 4 50.00% KB 9 75.00% B
Res-34 12 100.00% SB 12 100.00% SB 8 100.00% SB 12 100.00
% SB 12 100.00% SB 8 100.00% SB 12 100.00% SB
Res-35 11 91.67% SB 12 100.00% SB 8 100.00% SB 12 100.00
% SB 8 66.67% B 7 87.50% SB 12 100.00% SB
Res-36 9 75.00% B 10 83.33% SB 7 87.50% SB 9 75.00% B 10 83.33% SB 6 75.00% B 11 91.67% SB
Res-37 9 75.00% B 9 75.00% B 5 62.50% B 9 75.00% B 8 66.67% B 6 75.00% B 8 66.67% B
Res-38 9 75.00% B 9 75.00% B 5 62.50% B 9 75.00% B 8 66.67% B 5 62.50% B 8 66.67% B
Res-39 9 75.00% B 9 75.00% B 6 75.00% B 9 75.00% B 7 58.33% KB 6 75.00% B 8 66.67% B
Res-40 9 75.00% B 9 75.00% B 6 75.00% B 9 75.00% B 8 66.67% B 5 62.50% B 8 66.67% B
Res-41 10 83.33% SB 12 100.00% SB 7 87.50% SB 9 75.00% B 9 75.00% B 4 50.00% KB 9 75.00% B
Res-42 10 83.33% SB 9 75.00% B 6 75.00% B 9 75.00% B 5 41.67% TB 5 62.50% B 6 50.00% KB
Res-43 10 83.33% SB 8 66.67% B 7 87.50% SB 11 91.67% SB 8 66.67% B 5 62.50% B 8 66.67% B
Res-44 9 75.00% B 9 75.00% B 5 62.50% B 9 75.00% B 8 66.67% B 6 75.00% B 9 75.00% B
Res-45 10 83.33% SB 10 83.33% SB 6 75.00% B 9 75.00% B 9 75.00% B 6 75.00% B 8 66.67% B
Res-46 12 100.00% SB 11 91.67% SB 7 87.50% SB 10 83.33% SB 9 75.00% B 8 100.00% SB 10 83.33% SB
Res-47 10 83.33% SB 12 100.00% SB 8 100.00% SB 11 91.67% SB 9 75.00% B 6 75.00% B 8 66.67% B
Res-48 10 83.33% SB 10 83.33% SB 6 75.00% B 8 66.67% B 8 66.67% B 5 62.50% B 7 58.33% KB
Res-49 11 91.67% SB 10 83.33% SB 6 75.00% B 8 66.67% B 10 83.33% SB 5 62.50% B 9 75.00% B
Res-50 12 100.00% SB 12 100.00% SB 8 100.00% SB 12 100.00
% SB 12 100.00% SB 8 100.00% SB 12 100.00% SB
Res-51 12 100.00% SB 12 100.00% SB 8 100.00% SB 12 100.00 SB 12 100.00% SB 8 100.00% SB 12 100.00% SB
163
%
Res-52 12 100.00% SB 12 100.00% SB 8 100.00% SB 12 100.00
% SB 12 100.00% SB 8 100.00% SB 12 100.00% SB
Res-53 12 100.00% SB 12 100.00% SB 8 100.00% SB 12 100.00
% SB 12 100.00% SB 8 100.00% SB 12 100.00% SB
Res-54 12 100.00% SB 12 100.00% SB 8 100.00% SB 12 100.00
% SB 12 100.00% SB 8 100.00% SB 12 100.00% SB
Res-55 9 75.00% B 12 100.00% SB 8 100.00% SB 11 91.67% SB 8 66.67% B 5 62.50% B 8 66.67% B
Res-56 9 75.00% B 8 66.67% B 5 62.50% B 8 66.67% B 8 66.67% B 7 87.50% SB 8 66.67% B
Res-57 10 83.33% SB 12 100.00% SB 7 87.50% SB 9 75.00% B 8 66.67% B 7 87.50% SB 9 75.00% B
Res-58 9 75.00% B 8 66.67% B 6 75.00% B 10 83.33% SB 10 83.33% SB 4 50.00% KB 10 83.33% SB
Res-59 6 50.00% KB 7 58.33% KB 8 100.00% SB 9 75.00% B 6 50.00% KB 7 87.50% SB 7 58.33% KB
Res-60 9 75.00% B 9 75.00% B 5 62.50% B 9 75.00% B 6 50.00% KB 5 62.50% B 6 50.00% KB
Res-61 12 100.00% SB 12 100.00% SB 8 100.00% SB 12 100.00
% SB 12 100.00% SB 8 100.00% SB 12 100.00% SB
Res-62 9 75.00% B 9 75.00% B 6 75.00% B 9 75.00% B 7 58.33% KB 6 75.00% B 4 33.33% TB
Res-63 9 75.00% B 9 75.00% B 6 75.00% B 9 75.00% B 10 83.33% SB 4 50.00% KB 9 75.00% B
Res-64 7 58.33% KB 8 66.67% B 7 87.50% SB 7 58.33% KB 8 66.67% B 6 75.00% B 10 83.33% SB
Res-65 10 83.33% SB 9 75.00% B 6 75.00% B 8 66.67% B 11 91.67% SB 6 75.00% B 12 100.00% SB
Res-66 7 58.33% KB 9 75.00% B 4 50.00% KB 9 75.00% B 10 83.33% SB 6 75.00% B 7 58.33% KB
Res-67 11 91.67% SB 7 58.33% KB 6 75.00% B 8 66.67% B 8 66.67% B 4 50.00% KB 6 50.00% KB
Jumlah
674
5616.67%
SB 684
5700.00%
SB 453
5662.50%
SB 677
56.41667
SB 635
5291.67%
SB 429
5362.50%
SB 648
5400.00%
SB
F % F % F % F % F % F % F %
Sangat
Baik 38 56.7 37 55.2 37 55.2 35 52.2 32 47.8 30 44.8 32 47.8
Baik 23 34.3 26 38.8 28 41.8 29 43.3 24 35.8 31 46.3 26 38.8
Kuran
g Baik 6 9,0 4 6,0 2 3,0 3 4.5 10 14.9 6 8.9 8 11.9
Tidak Baik
0 0 0 0 0 0 0 0 1 1.5 0 0 1 1.5
Jumla
h 67 100 67 100 67 100 67 100 67 100 67 100 67 100
164
Lampiran 25
DESKRIPTIF PERSENTASE PER INDIKATOR
VARIABEL MOTIVASI BELAJAR (X2)
No.
Res
Tekun Menghadapi
Tugas Ulet Menghadapi Tugas
Menunjukkan Minat
Terhadap Mata Pelajaran
Dapat Mempertahankan
Pendapatnya
Senang Mencari dan
Memecahkan Soal
% Krit % Krit % Krit % Krit % Krit
Res-1 8 66.67% B 6 50.00% KB 4 50.00% KB 6 50.00% KB 7 58.33% KB
Res-2 6 50.00% KB 6 50.00% KB 4 50.00% KB 7 58.33% KB 7 58.33% KB
Res-3 9 75.00% B 12 100.00% SB 5 62.50% KB 12 100.00% SB 3 25.00% TB
Res-4 10 83.33% SB 7 58.33% KB 4 50.00% KB 6 50.00% KB 6 50.00% KB
Res-5 10 83.33% SB 9 75.00% B 6 75.00% B 8 66.67% B 9 75.00% B
Res-6 11 91.67% SB 12 100.00% SB 5 62.50% KB 8 66.67% B 7 58.33% KB
Res-7 12 100.00% SB 12 100.00% SB 8 100.00% SB 12 100.00% SB 12 100.00% SB
Res-8 6 50.00% KB 7 58.33% KB 5 62.50% KB 8 66.67% B 8 66.67% B
Res-9 8 66.67% B 9 75.00% B 6 75.00% B 9 75.00% B 8 66.67% B
Res-10 9 75.00% B 8 66.67% B 6 75.00% B 9 75.00% B 9 75.00% B
Res-11 12 100.00% SB 12 100.00% SB 8 100.00% SB 12 100.00% SB 12 100.00% SB
Res-12 6 50.00% KB 7 58.33% KB 5 62.50% KB 9 75.00% B 8 66.67% B
Res-13 10 83.33% SB 7 58.33% KB 4 50.00% KB 6 50.00% KB 6 50.00% KB
Res-14 12 100.00% SB 12 100.00% SB 8 100.00% SB 12 100.00% SB 12 100.00% SB
Res-15 7 58.33% KB 6 50.00% KB 4 50.00% KB 8 66.67% B 9 75.00% B
Res-16 12 100.00% SB 12 100.00% SB 8 100.00% SB 12 100.00% SB 12 100.00% SB
Res-17 12 100.00% SB 12 100.00% SB 8 100.00% SB 12 100.00% SB 12 100.00% SB
Res-18 5 41.67% TB 7 58.33% KB 5 62.50% KB 8 66.67% B 8 66.67% B
Res-19 10 83.33% SB 11 91.67% SB 8 100.00% SB 7 58.33% KB 6 50.00% KB
Res-20 6 50.00% KB 6 50.00% KB 4 50.00% KB 9 75.00% B 7 58.33% KB
Res-21 8 66.67% B 8 66.67% B 5 62.50% KB 7 58.33% KB 6 50.00% KB
Res-22 10 83.33% SB 8 66.67% B 6 75.00% B 9 75.00% B 8 66.67% B
Res-23 9 75.00% B 9 75.00% B 6 75.00% B 9 75.00% B 12 100.00% SB
165
Res-24 6 50.00% KB 6 50.00% KB 6 75.00% B 6 50.00% KB 7 58.33% KB
Res-25 6 50.00% KB 8 66.67% B 4 50.00% KB 7 58.33% KB 5 41.67% TB
Res-26 12 100.00% SB 12 100.00% SB 8 100.00% SB 12 100.00% SB 12 100.00% SB
Res-27 12 100.00% SB 12 100.00% SB 8 100.00% SB 12 100.00% SB 12 100.00% SB
Res-28 7 58.33% KB 6 50.00% KB 4 50.00% KB 10 83.33% SB 6 50.00% KB
Res-29 12 100.00% SB 10 83.33% SB 6 75.00% B 9 75.00% B 7 58.33% KB
Res-30 9 75.00% B 10 83.33% SB 8 100.00% SB 11 91.67% SB 9 75.00% B
Res-31 7 58.33% KB 9 75.00% B 5 62.50% KB 11 91.67% SB 9 75.00% B
Res-32 12 100.00% SB 12 100.00% SB 8 100.00% SB 12 100.00% SB 12 100.00% SB
Res-33 10 83.33% SB 9 75.00% B 6 75.00% B 12 100.00% SB 8 66.67% B
Res-34 12 100.00% SB 12 100.00% SB 8 100.00% SB 12 100.00% SB 12 100.00% SB
Res-35 6 50.00% KB 6 50.00% KB 5 62.50% KB 9 75.00% B 9 75.00% B
Res-36 6 50.00% KB 8 66.67% B 6 75.00% B 6 50.00% KB 8 66.67% B
Res-37 6 50.00% KB 6 50.00% KB 8 100.00% SB 7 58.33% KB 7 58.33% KB
Res-38 11 91.67% SB 6 50.00% KB 4 50.00% KB 6 50.00% KB 6 50.00% KB
Res-39 11 91.67% SB 10 83.33% SB 6 75.00% B 9 75.00% B 9 75.00% B
Res-40 10 83.33% SB 7 58.33% KB 8 100.00% SB 10 83.33% SB 9 75.00% B
Res-41 11 91.67% SB 6 50.00% KB 5 62.50% KB 6 50.00% KB 6 50.00% KB
Res-42 7 58.33% KB 6 50.00% KB 5 62.50% KB 7 58.33% KB 7 58.33% KB
Res-43 6 50.00% KB 7 58.33% KB 5 62.50% KB 8 66.67% B 8 66.67% B
Res-44 10 83.33% SB 10 83.33% SB 5 62.50% KB 8 66.67% B 10 83.33% SB
Res-45 9 75.00% B 7 58.33% KB 4 50.00% KB 12 100.00% SB 11 91.67% SB
Res-46 10 83.33% SB 9 75.00% B 8 100.00% SB 12 100.00% SB 12 100.00% SB
Res-47 7 58.33% KB 7 58.33% KB 5 62.50% KB 7 58.33% KB 7 58.33% KB
Res-48 9 75.00% B 8 66.67% B 4 50.00% KB 6 50.00% KB 5 41.67% TB
Res-49 7 58.33% KB 8 66.67% B 4 50.00% KB 6 50.00% KB 6 50.00% KB
Res-50 6 50.00% KB 6 50.00% KB 4 50.00% KB 6 50.00% KB 8 66.67% B
Res-51 12 100.00% SB 12 100.00% SB 8 100.00% SB 12 100.00% SB 10 83.33% SB
Res-52 12 100.00% SB 12 100.00% SB 8 100.00% SB 12 100.00% SB 9 75.00% B
Res-53 12 100.00% SB 12 100.00% SB 8 100.00% SB 12 100.00% SB 11 91.67% SB
Res-54 12 100.00% SB 12 100.00% SB 7 87.50% SB 6 50.00% KB 8 66.67% B
Res-55 11 91.67% SB 9 75.00% B 7 87.50% SB 8 66.67% B 7 58.33% KB
Res-56 7 58.33% KB 7 58.33% KB 4 50.00% KB 7 58.33% KB 8 66.67% B
166
Res-57 10 83.33% SB 11 91.67% SB 4 50.00% KB 7 58.33% KB 8 66.67% B
Res-58 9 75.00% B 8 66.67% B 5 62.50% KB 6 50.00% KB 6 50.00% KB
Res-59 9 75.00% B 11 91.67% SB 8 100.00% SB 9 75.00% B 8 66.67% B
Res-60 9 75.00% B 12 100.00% SB 5 62.50% KB 6 50.00% KB 9 75.00% B
Res-61 12 100.00% SB 12 100.00% SB 8 100.00% SB 12 100.00% SB 12 100.00% SB
Res-62 10 83.33% SB 9 75.00% B 5 62.50% KB 10 83.33% SB 11 91.67% SB
Res-63 6 50.00% KB 6 50.00% KB 4 50.00% KB 10 83.33% SB 8 66.67% B
Res-64 9 75.00% B 6 50.00% KB 4 50.00% KB 6 50.00% KB 7 58.33% KB
Res-65 10 83.33% SB 9 75.00% B 8 100.00% SB 11 91.67% SB 11 91.67% SB
Res-66 8 66.67% B 6 50.00% KB 4 50.00% KB 6 50.00% KB 7 58.33% KB
Res-67 6 50.00% KB 6 50.00% KB 4 50.00% KB 7 58.33% KB 7 58.33% KB
Jumlah 609 5075.00% SB 588 4900.00% SB 390 4875.00% SB 591 4925.00% SB 568 4733.33% SB
F % F % F % F % F %
Sangat
Baik 32 47.8 24 35.8 22 32.8 24 35.8 18 26.9
Baik 14 20.8 17 25.4 10 15.0 18 26.9 24 35.8
Kurang
Baik 20 29.9 26 38.8 35 52.2 25 37.3 22 32.8
Tidak
Baik 1 1.5 0 0 0 0 0 0 3 4.5
Jumlah 67 100 67 100 67 100 67 100 67 100
167
Lampiran 26
DESKRIPTIF PERSENTASE PER INDIKATOR
VARIABEL LINGKUNGAN SEKOLAH (X3)
No.
Res
Metode Mengajar Kurikulum Relasi Guru Dengan
Siswa
Relasi Siswa Dengan
Siswa Disiplin Sekolah Fasilitas Sekolah
% Krit % Krit % Krit % Krit % Krit % Krit
Res-1 6 75.00% B 6 75.00% B 7 58.33% KB 7 58.33% KB 4 50.00% KB 4 50.00% KB
Res-2 4 50.00% KB 4 50.00% KB 8 66.67% B 8 66.67% B 6 75.00% B 6 75.00% B
Res-3 7 87.50% SB 7 87.50% SB 9 75.00% B 9 75.00% B 6 75.00% B 6 75.00% B
Res-4 7 87.50% SB 4 50.00% KB 6 50.00% KB 8 66.67% B 6 75.00% B 8 1.00% TB
Res-5 8 100.00% SB 4 50.00% KB 7 58.33% KB 6 50.00% KB 6 75.00% B 6 75.00% B
Res-6 7 87.50% SB 4 50.00% KB 6 50.00% KB 10 83.33% SB 4 50.00% KB 7 87.50% SB
Res-7 8 100.00% SB 8 100.00% SB 6 50.00% KB 6 50.00% KB 4 50.00% KB 4 50.00% KB
Res-8 8 100.00% SB 6 75.00% B 7 58.33% KB 6 50.00% KB 4 50.00% KB 4 50.00% KB
Res-9 7 87.50% SB 8 100.00% SB 10 83.33% SB 9 75.00% B 6 75.00% B 6 75.00% B
Res-10 5 62.50% KB 6 75.00% B 8 66.67% B 6 50.00% KB 4 50.00% KB 4 50.00% KB
Res-11 8 100.00% SB 8 100.00% SB 12 100.00% SB 11 91.67% SB 6 75.00% B 6 75.00% B
Res-12 8 100.00% SB 8 100.00% SB 12 100.00% SB 11 91.67% SB 6 75.00% B 7 87.50% SB
Res-13 4 50.00% KB 6 75.00% B 7 58.33% KB 6 50.00% KB 4 50.00% KB 4 50.00% KB
Res-14 8 100.00% SB 8 100.00% SB 12 100.00% SB 12 100.00% SB 8 100.00% SB 8 100.00% SB
Res-15 4 50.00% KB 4 50.00% KB 6 50.00% KB 8 66.67% B 5 62.50% KB 4 50.00% KB
Res-16 8 100.00% SB 5 62.50% KB 8 66.67% B 8 66.67% B 6 75.00% B 6 75.00% B
Res-17 8 100.00% SB 8 100.00% SB 10 83.33% SB 6 50.00% KB 4 50.00% KB 6 75.00% B
Res-18 8 100.00% SB 8 100.00% SB 8 66.67% B 8 66.67% B 4 50.00% KB 6 75.00% B
Res-19 6 75.00% B 6 75.00% B 8 66.67% B 11 91.67% SB 6 75.00% B 5 62.50% KB
Res-20 6 75.00% B 4 50.00% KB 6 50.00% KB 6 50.00% KB 4 50.00% KB 4 50.00% KB
Res-21 5 62.50% KB 4 50.00% KB 6 50.00% KB 8 66.67% B 4 50.00% KB 4 50.00% KB
Res-22 8 100.00% SB 8 100.00% SB 12 100.00% SB 10 83.33% SB 6 75.00% B 6 75.00% B
Res-23 8 100.00% SB 8 100.00% SB 12 100.00% SB 12 100.00% SB 8 100.00% SB 8 100.00% SB
Res-24 4 50.00% KB 4 50.00% KB 6 50.00% KB 9 75.00% B 6 75.00% B 6 75.00% B
Res-25 6 75.00% B 7 87.50% SB 8 66.67% B 11 91.67% SB 5 62.50% KB 7 87.50% SB
168
Res-26 6 75.00% B 6 75.00% B 7 58.33% KB 6 50.00% KB 4 50.00% KB 4 50.00% KB
Res-27 8 100.00% SB 8 100.00% SB 12 100.00% SB 12 100.00% SB 8 100.00% SB 8 100.00% SB
Res-28 6 75.00% B 5 62.50% KB 10 83.33% SB 9 75.00% B 7 87.50% SB 7 87.50% SB
Res-29 8 100.00% SB 8 100.00% SB 12 100.00% SB 12 100.00% SB 8 100.00% SB 8 100.00% SB
Res-30 5 62.50% KB 4 50.00% KB 8 66.67% B 6 50.00% KB 4 50.00% KB 4 50.00% KB
Res-31 7 87.50% SB 7 87.50% SB 11 91.67% SB 8 66.67% B 8 100.00% SB 8 100.00% SB
Res-32 8 100.00% SB 8 100.00% SB 11 91.67% SB 6 50.00% KB 4 50.00% KB 4 50.00% KB
Res-33 6 75.00% B 4 50.00% KB 6 50.00% KB 8 66.67% B 5 62.50% KB 8 100.00% SB
Res-34 8 100.00% SB 6 75.00% B 6 50.00% KB 6 50.00% KB 4 50.00% KB 4 50.00% KB
Res-35 8 100.00% SB 8 100.00% SB 12 100.00% SB 11 91.67% SB 6 75.00% B 8 100.00% SB
Res-36 8 100.00% SB 5 62.50% KB 6 50.00% KB 8 66.67% B 4 50.00% KB 4 50.00% KB
Res-37 8 100.00% SB 8 100.00% SB 12 100.00% SB 10 83.33% SB 7 87.50% SB 8 100.00% SB
Res-38 7 87.50% SB 6 75.00% B 7 58.33% KB 7 58.33% KB 4 50.00% KB 7 87.50% SB
Res-39 8 100.00% SB 8 100.00% SB 11 91.67% SB 9 75.00% B 6 75.00% B 8 100.00% SB
Res-40 8 100.00% SB 8 100.00% SB 10 83.33% SB 7 58.33% KB 6 75.00% B 6 75.00% B
Res-41 8 100.00% SB 8 100.00% SB 12 100.00% SB 11 91.67% SB 6 75.00% B 6 75.00% B
Res-42 7 87.50% SB 5 62.50% KB 6 50.00% KB 6 50.00% KB 6 75.00% B 6 75.00% B
Res-43 8 100.00% SB 8 100.00% SB 10 83.33% SB 9 75.00% B 8 100.00% SB 8 100.00% SB
Res-44 8 100.00% SB 6 75.00% B 6 50.00% KB 6 50.00% KB 4 50.00% KB 4 50.00% KB
Res-45 8 100.00% SB 4 50.00% KB 6 50.00% KB 7 58.33% KB 4 50.00% KB 4 50.00% KB
Res-46 4 50.00% KB 4 50.00% KB 8 66.67% B 8 66.67% B 4 50.00% KB 4 50.00% KB
Res-47 4 50.00% KB 4 50.00% KB 6 50.00% KB 9 75.00% B 6 75.00% B 4 50.00% KB
Res-48 7 87.50% SB 6 75.00% B 6 50.00% KB 6 50.00% KB 4 50.00% KB 4 50.00% KB
Res-49 7 87.50% SB 6 75.00% B 11 91.67% SB 9 75.00% B 7 87.50% SB 6 75.00% B
Res-50 8 100.00% SB 8 100.00% SB 11 91.67% SB 9 75.00% B 6 75.00% B 6 75.00% B
Res-51 4 50.00% KB 4 50.00% KB 8 66.67% B 7 58.33% KB 6 75.00% B 6 75.00% B
Res-52 8 100.00% SB 4 50.00% KB 6 50.00% KB 6 50.00% KB 4 50.00% KB 4 50.00% KB
Res-53 8 100.00% SB 5 62.50% KB 9 75.00% B 9 75.00% B 6 75.00% B 6 75.00% B
Res-54 8 100.00% SB 8 100.00% SB 12 100.00% SB 12 100.00% SB 8 100.00% SB 8 100.00% SB
Res-55 8 100.00% SB 8 100.00% SB 12 100.00% SB 12 100.00% SB 8 100.00% SB 8 100.00% SB
Res-56 6 75.00% B 6 75.00% B 7 58.33% KB 7 58.33% KB 4 50.00% KB 4 50.00% KB
Res-57 8 100.00% SB 8 100.00% SB 12 100.00% SB 12 100.00% SB 8 100.00% SB 8 100.00% SB
Res-58 7 87.50% SB 6 75.00% B 9 75.00% B 8 66.67% B 6 75.00% B 6 75.00% B
Res-59 8 100.00% SB 8 100.00% SB 10 83.33% SB 9 75.00% B 6 75.00% B 5 62.50% KB
Res-60 6 75.00% B 5 62.50% KB 8 66.67% B 7 58.33% KB 4 50.00% KB 5 62.50% KB
Res-61 8 100.00% SB 8 100.00% SB 12 100.00% SB 12 100.00% SB 8 100.00% SB 8 100.00% SB
169
Res-62 6 75.00% B 6 75.00% B 9 75.00% B 6 50.00% KB 4 50.00% KB 6 75.00% B
Res-63 8 100.00% SB 8 100.00% SB 10 83.33% SB 9 75.00% B 6 75.00% B 6 75.00% B
Res-64 8 100.00% SB 8 100.00% SB 12 100.00% SB 12 100.00% SB 8 100.00% SB 8 100.00% SB
Res-65 7 87.50% SB 4 50.00% KB 8 66.67% B 8 66.67% B 4 50.00% KB 6 75.00% B
Res-66 8 100.00% SB 6 75.00% B 12 100.00% SB 12 100.00% SB 6 75.00% B 8 100.00% SB
Res-67 8 100.00% SB 8 100.00% SB 12 100.00% SB 10 83.33% SB 6 75.00% B 6 75.00% B
Jumlah 468 5850.00% SB 421 5262.50% SB 598 4983.33% SB 575 4791.67% SB 374 4675.00% SB 398 4876.00% SB
F % F % F % F % F % F %
Sangat
Baik 47 70.2 30 44.8 29 43.3 20 29.9 14 20.9 21 31.3
Baik 10 14.9 15 22.4 15 22.4 24 35.8 25 37.3 22 32.8
Kurang
Baik 10 14.9 22 32.8 23 34.3 23 34.3 28 41.8 23 34.3
Tidak
Baik 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1.5
Jumlah 67 100 67 100 67 100 67 100 67 100 67 100
170
Lampiran 27
Tabel Persiapan Analisis Regresi Linier
No. Kesiapan
Belajar (X1)
Motivasi
Belajar (X2)
Lingkungan
Sekolah (X3)
Hasil Belajar
(Y)
1 54 31 30 66
2 40 30 30 64
3 50 41 38 68
4 61 33 31 68
5 40 42 31 72
6 45 43 31 66
7 76 56 32 100
8 76 34 31 80
9 55 40 40 51
10 54 41 29 73
11 76 56 45 76
12 76 35 45 76
13 41 33 27 72
14 76 56 48 81
15 43 34 27 81
16 44 56 35 100
17 76 56 36 90
18 40 33 36 72
19 65 42 37 58
20 43 32 26 92
21 76 34 27 92
22 47 41 44 46
23 51 45 48 68
24 76 31 29 77
25 54 30 37 70
26 46 56 29 76
27 76 56 48 82
28 53 33 37 64
29 44 44 48 80
30 43 47 27 64
31 51 41 41 57
32 76 56 37 96
33 48 45 29 44
34 42 56 30 92
35 70 35 45 70
36 43 34 31 62
37 43 34 45 42
38 53 33 31 58
39 44 45 42 54
40 54 44 39 68
171
41 41 34 45 69
42 50 32 30 56
43 46 34 43 46
44 44 43 30 44
45 47 43 29 52
46 67 51 28 62
47 43 33 29 52
48 45 32 29 44
49 48 31 40 48
50 76 30 42 88
51 46 54 29 95
52 45 53 28 88
53 76 55 37 88
54 47 45 48 88
55 61 42 48 70
56 43 33 30 70
57 62 40 48 68
58 46 34 36 64
59 44 45 41 54
60 47 41 30 50
61 76 56 48 82
62 45 45 31 52
63 56 34 41 58
64 44 32 48 56
65 62 49 31 66
66 45 31 44 64
67 44 30 44 60
Total 3617 2746 2436 4602
172
Lampiran 28
ANALISIS REGRESI
1. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 10026.049 3 3342.016 40.659 .000a
Residual 5178.369 63 82.196
Total 15204.418 66
a. Predictors: (Constant), LingkunganSekolah, MotivasiBelajar, KesiapanBelajar
b. Dependent Variable: HasilBelajar
2. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -30.382 11.931 -2.547 .013
KesiapanBelajar .720 .169 .503 4.269 .000
MotivasiBelajar .638 .253 .277 2.515 .014
LingkunganSekolah .525 .250 .171 2.104 .039
a. Dependent Variable: HasilBelajar
173
3. Koefisien Determinasi Simultan (R2)
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .812a .659 .643 9.066
a. Predictors: (Constant), LingkunganSekolah, MotivasiBelajar,
KesiapanBelajar
4. Koefisien Determinasi Parsial (r2)
Coefficientsa
Model
Correlations Collinearity Statistics
Zero-order Partial Part Tolerance VIF
1 KesiapanBelajar .779 .474 .314 .389 2.570
MotivasiBelajar .689 .302 .185 .445 2.248
LingkunganSekolah .444 .256 .155 .815 1.227
a. Dependent Variable: HasilBelajar
174
Lampiran 29
UJI ASUMSI KLASIK
1. Uji Normalitas
a. Grafik Normal Plot
b. Uji Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 67
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 8.85777296
Most Extreme Differences Absolute .111
Positive .086
Negative -.111
Kolmogorov-Smirnov Z .907
Asymp. Sig. (2-tailed) .383
175
2. Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model
Correlations Collinearity Statistics
Zero-order Partial Part Tolerance VIF
1 KesiapanBelajar .779 .474 .314 .389 2.570
MotivasiBelajar .689 .302 .185 .445 2.248
LingkunganSekolah .444 .256 .155 .815 1.227
a. Dependent Variable: HasilBelajar
3. Uji Heteroskedastisitas
a. Grafik Plot
176
b. Uji Glejser
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .799 6.005 .133 .895
Kesiapan Belajar -.192 .085 -.437 -2.263 .057
Motivasi Belajar .194 .128 .275 1.522 .133
Lingkungan Sekolah .212 .126 .225 1.688 .096
a. Dependent Variable: RES2
177
Lampiran 30
Daftar Nama Responden Siswa kelas X
Jurusan Administrasi Perkantoran
di SMK Teuku Umar Semarang Tahun Ajaran 2014/2015
NO NIS N a m a S i s w a
L /
P
1 3163 Abdiya Nurul P
2 3164 AlnendaTania P
3 3165 Alvina Aprilia P
4 3166 Amalia Sugesti P
5 3167 Andira Novianti P
6 3168 Arfi Lukfiono L
7 3169 Ariska Sri Mulyanti P
8 3170 Arum Alnurani P
9 3171 Asih Sulistyaningrum P
10 3172 Cerfin Tri Sabilla P
11 3173 Desi Rosa P
12 3174 Dina Liasari P
13 3175 Dyana Dinda P
14 3176 Ega Kusrianti P
15 3177 Erlin Zanuba P
16 3178 Fitriani P
17 3179 Hanum Sela P
18 3180 Indah Nur Fatmawati P
19 3181 Kresna Okta Prasetya L
20 3182 Mery Silviani P
21 3183 Ndaru Nugraini P
22 3184 Niva Nurrani P
23 3185 Novita Kartika P
24 3186 Putri Dwi Agustin P
25 3187 Rima Wulandari P
26 3188 Santi Kus Herawati P
27 3189 Sintiya Cahyaningrum P
28 3190 Siti Afriliani P
29 3191 Sukmawati Ajeng Puspita P
30 3192 Ulfa Sintya P
178
31 3193 Wahyu Krestiana Dewi P
32 3194 Yunia Marta Dewanti P
33 3195 Wahid Zan Ramadhan L
34 3196 Ainaya P
35 3197 Anandya Putri P
37 3199 Briliant Eka Saputra L
38 3200 Deta Ayu L. P
39 3201 Dewi Fatin P
40 3202 Dian Chrismawati P
41 3203 Dinda Afenasa P
42 3204 Ike Rizqi R. P
43 3205 Lambang Pambudi L
44 3206 Latiffa Metta DCP P
45 3207 Marcelina Ika P. P
46 3208 Nova Arum Pratiwi P
47 3209 Nova Nurul Suciani P
48 3210 Noviana Safitri P
49 3211 Nur Riski A. P
50 3212 Oky Setiyowati P
51 3213 Orellya Septiani S. P
52 3214 Praharaningtyas P
53 3215 Putri Handayani P
54 3216 Putri Permata Sari P
55 3217 Ratna Setyawati P
56 3219 Renia Desti P
57 3220 Retno Ayu Witranti P
58 3221 Riski Juniartiningsih P
59 3222 Rosa Wynona F. P
60 3223 Satria Bagus L
61 3224 Sinta Kus H. P
62 3225 Umie Kholifah P
63 3226 Valeria Puspita Sari P
64 3227 Verra Injanu P. P
65 3230 Yulia Nur Hidayah P
66 3231 Septito L
67 3232 Andre Alfatah L