Upload
others
View
5
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Pengaruh Kompetensi SDM, Motivasi, Kepuasan Kerja terhadap
Kinerja Karyawan dan Kompensasi sebagai Variabel Moderating
(Studi kasus BNI Syariah Cabang Fatmawati)
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Oleh
FADHILAH
NIM : 11150850000021
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1441 H / 2020 M
ii
iii
iv
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Hari ini, 17 Maret 2020 telah dilakukan ujian skripsi atas mahasiswa:
Nama : Fadhilah
NIM : 11150850000021
Jurusan : Perbankan Syariah
Judul Skripsi : Pengaruh Kompetensi SDM, Motivasi, Kepuasan Kerja
terhadap Kinerja Karyawan dan Kompensasi sebagai
Variabel Moderating
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa
tersebut dinyatakan LULUS dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 17 Maret 2020
1. Yuke Rahmawati, M.A
NIP: 197509032007012023 (…………….………)
Ketua
2. Umiyati, SE.I, M.Si
NIDN: 2020047903 (………….………...)
Sekretaris
3. Umiyati, SE.I, M.Si
NIDN: 2020047903 (………….………...)
Pembimbing
4. Aini Masruroh, SE.I, MM
NIDN: 9920112690 (.………………….)
Penguji Ahli
v
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Fadhilah
NIM : 11150850000021
Jurusan : Perbankan Syariah
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul PENGARUH KOMPETENSI
SDM, MOTIVASI, KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN
DAN KOMPENSASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING (STUDI KASUS
BNI SYARIAH CABANG FATMAWATI) adalah benar merupakan karya saya
sendiri dan tidak melakukan tindakan plagiat dalam pengusunannya. Adapun
kutipan yang ada dalam penyusunan karya ini telah saya cantumkan sumber
kutipannya dalam skripsi. Saya bersedia melakukan proses yang semestinya sesuai
dengan sanksi yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta jika ternyata skripsi ini merupakan plagiat dari karya
oranglain.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Ciputat, 17 Januari 2020
Fadhilah
11150850000021
vi
ABSTRACT
The objectives of this research is to analyze the influence of the competence
of human resources, motivation, job satisfaction on employee performance and
compensation as a moderating variable on BNI Syariah Fatmawati branch
employees. The data obtained in the research is primary data taken from
questionare were distribute to human of resources at BNI Syariah Fatmawati
branch employees who have permanent employee status and work for at least 1
year of 50 respondent. The analitycal method in this study uses the SPSS 24
application, hypothesis testing is permormed using Moderated Regression Analysis
(MRA). The result of this study indicate competence of human resources affect
employee performance, motivation influences employee performance, job
satisfaction affects employee performance, compensation has not been able to
moderate competence of human resource, compensation has been able to moderate
motivation on employee performance and compensation has been able to moderate
job satisfaction on employee performance.
Keywords : Competence of Human Resource, Motivation, Job Satisfaction,
Compensation, Employee Performance
vii
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kompetensi SDM,
motivasi, kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan dan kompensasi sebagai
variabel moderating pada karyawan BNI Syariah cabang Fatmawati. Data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari kuesioner
yang disebar kepada SDM Bank BNI Syariah cabang Fatmawati yang memiliki
status karyawan tetap dan bekerja minimal 1 tahun sebanyak 50 responden. Metode
analisis dalam penelitian ini menggunakan aplikasi SPSS 24, pengujian hipotesis
dilakukan menggunakan Analisis Regresi Moderat (MRA). Hasil penelitian ini
menunjukan kompetensi SDM berpengaruh terhadap kinerja karyawan, motivasi
berpengaruh terhadap kinerja karyawan, kepuasan kerja berpengaruh terhadap
kinerja karyawan, kompensasi belum mampu memoderasi kompetensi SDM,
kompensasi mampu memoderasi motivasi terhadap kinerja karyawan dan
kompensasi mampu memoderasi kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan.
Kata Kunci : Kompetensi SDM, Motivasi, Kepuasan Kerja, Kompensasi,
Kinerja Karyawan
viii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
menjadikan manusia sebagai kholifah dimuka bumi ini. Sholawat serta salam
semoga senantiasa terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah
membimbing dan mendidik umat manusia menuju jalan kebenaran. Berkat rahmat
Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir mengenai “Pengaruh
Kompetensi SDM, Motivasi, Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan dan
Kompensasi sebagai Variabel Moderating (Karyawan BNI Syariah cabang
Fatmawati).”
Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan untuk kelulusan dan
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak sekali
menemui hambatan-hambatan akan tetapi Alhamdulillah berkat doa, semangat,
motivasi, bantuan dan dorongan dari berbagai pihak sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Oleh sebab itu, pada kesempatan kali ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Allah SWT atas segala rahmat yang telah diberikan sehingga penulis bisa
menyelesaikan penelitian ini
2. Kedua orang tua, Alm. Abd. Razak, SH dan Ibu Sitti Aminah serta saudara
saya Zakiah Hidayah dan Nurhidayah yang senantiasa selalu memberi
dukungan dan doa di setiap harinya serta kasih sayang yang tak terhingga
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
3. Bapak Dr. Amilin, SE., Ak. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, beserta jajarannya
yang telah memfasilitasi mahasiswa dalam rangka menciptakan lulusan
berakhlak dan berkualitas.
4. Ibu Cut Erika Ananda SE., MBA selaku Ketua Jurusan Perbankan Syariah.
5. Ibu Umiyati, S.E, M.Si, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
membimbing dan mengarahkan penulis dengan ketulusan dan kesabaran
serta memberikan wawasan baru terhadap penulis.
ix
6. Ibu Ay Maryani, S.E, M.Si selaku dosen pembimbing akademik serta
seluruh Bapak/Ibu Dosen yang telah mencurahkan dan mengamalkan ilmu
yang tak ternilai hingga penulis menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
7. Seluruh Staf Tata Usaha dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu
penulis dalam mengurus segala kebutuhan administrasi dan lain-lain.
8. Sahabat-sahabat SMA yang tidak ada hentinya memberikan dukungan dari
jauh kepada penulis Ummi Kaltsum Tola, Nurlina, Nurhalisa, Nursadrina,
Ahmad Rivai, Edi Sutoyo, Irwan dan Muhammad Thoriq Pandowo.
9. Sahabat yang senantiasa mendukung penulis dan menghiasi hari-hari
selama masa perkuliahan dan memberikan pengaruh positif perihal
akademik maupun non-akademik Novia, Nining, Annisa aul, Nadia dan
Anita.
10. Kak Subhan yang telah menemani dipenghujung semester dan selalu sabar
mendengar segala keluh kesah penulis.
11. Teman-teman Perbankan Syariah 2015 serta teman - teman seperjuangan.
12. Semua pihak yang belum disebut diatas, terima kasih atas segala bantuan
selama proses penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena
keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman yang dimiliki peneliti. Demi
kesempurnaan tugas akhir ini, peneliti mengharap kritik dan saran dari pembaca.
Kritik dan saran penulis butuhkan agar tugas akhir ini menjadi lebih baik dan
digunakan sebagaimana fungsinya.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Ciputat, 17 Januari 2020
Fadhilah
11150850000021
x
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ...................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ..................................................... iv
LEMBAR PENGESAHAN KEASLIAN SKRIPSI .............................................. v
ABSTRACT ...................................................................................................... vi
ABSTRAK … ................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... viii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah.......................................................................................... 9
C. Batasan Masalah ............................................................................................... 9
D. Rumusan Masalah ........................................................................................... 10
E. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 10
F. Manfaat Penelitian .................................................................................. 10
G. Penelitian Terdahulu ....................................................................................... 11
H. Sistematika Penulisan ..................................................................................... 16
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 17
A. Teori Terkait Variabel Penelitian................................................................... 17
1. Manajemen SDM ................................................................................... 18
2. Kompetensi SDM ................................................................................... 21
3. Motivasi ................................................................................................. 26
4. Kepuasan Kerja ...................................................................................... 29
5. Kompensasi ............................................................................................ 30
6. Kinerja Karyawan................................................................................... 34
7. Perbankan Syariah .................................................................................. 36
B. Kerangka Pemikiran ....................................................................................... 38
xi
C. Keterkaitan Antar Variabel dan Hipotesis Penelitian ................................... 40
BAB III METODOLOGI PENELITIAN............................................................ 45
A. Populasi dan Sampel ....................................................................................... 45
B. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................................ 46
C. Sumber Data .................................................................................................... 46
D. Instrumen Penelitian ....................................................................................... 46
E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................. 51
F. Teknik Pengolahan Data................................................................................. 51
1. Uji Statistik Deskriptif ............................................................................ 51
2. Uji Validitas ........................................................................................... 51
3. Uji Reliabilitas ....................................................................................... 51
4. Uji Normalitas ........................................................................................ 52
5. Uji Multikolinieritas ............................................................................... 52
6. Uji Heteroskedastisitas ........................................................................... 53
7. Uji Koefisien Determinasi (R2) ............................................................... 54
8. Uji F ....................................................................................................... 54
6. Uji t ........................................................................................................ 55
7. Uji MRA ................................................................................................. 55
BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ 57
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................................... 57
B. Temuan Hasil Penelitian................................................................................. 62
1. Statistik Deskriptif .................................................................................. 62
2. Hasil Uji Kualitas Data ........................................................................... 62
3. Hasil Uji Asumsi Klasik ........................................................................ 65
4. Hasil Uji Hipotesis dengan Uji Regresi Berganda .................................. 70
5. Hasil Uji Hipotesis dengan Uji MRA....................................................... 74
C. Interpretasi Hasil ............................................................................................. 81
BAB V KESIMPULAN ..................................................................................... 85
A. Kesimpulan...................................................................................................... 85
B. Saran ................................................................................................................ 86
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 87
LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................. 91
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. 1 Pertumbuhan Jaringan Kantor Perbankan Syariah ................................ 2
Tabel 1. 2 Pertumbuhan Aset Perbankan Syariah ................................................. 2
Tabel 1. 3 Jumlah SDM pada Bank Umum Syariah .............................................. 4
Tabel 1. 4 Latar Belakang Pendidikan Pegawai Bank Syariah .............................. 5
Tabel 1. 5 Penelitian Terdahulu ..........................................................................11
Tabel 3. 1 Instrumen Penelitian .................................................................................... 47
Tabel 3. 2 Skala Likert ....................................................................................... 50
Tabel 4. 1 Data Distribusi Sampel Penelitian...................................................... 59
Tabel 4. 2 Responden Berdasarkan Usia............................................................. 60
Tabel 4. 3 Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ................................... 60
Tabel 4. 4 Responden Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan .......................... 62
Tabel 4. 5 Responden Berdasarkan Lama Bekerja .............................................. 62
Tabel 4. 6 Responden Berdasarkan Status Karyawan ......................................... 62
Tabel 4. 7 Hasil Uji Validitas Kompetensi SDM ................................................ 69
Tabel 4. 8 Hasil Uji Validitas Motivasi ............................................................. 69
Tabel 4. 9 Hasil Uji Validitas Kepuasan Kerja ................................................... 70
Tabel 4. 10 Hasil Uji Validitas Kompensasi ....................................................... 70
Tabel 4. 11 Hasil Uji Validitas Kinerja Karyawan .............................................. 80
Tabel 4. 12 Hasil Uji Reliabilitas ....................................................................... 80
Tabel 4. 13 Hasil Uji Normalitas Kolmogrof ...................................................... 74
Tabel 4. 14 Hasil Uji Multikolinieritas ............................................................... 75
Tabel 4. 15 Hasil Uji t ........................................................................................ 77
Tabel 4. 16 Hasil Uji F ....................................................................................... 79
Tabel 4. 17 Hasil Uji Koefisien Determinasi ...................................................... 79
Tabel 4. 18 Hasil Uji Interaksi Kompetensi SDM ............................................... 81
Tabel 4. 19 Hasil Uji Koefisien Determinasi ...................................................... 82
Tabel 4. 20 Hasil Uji Interaksi Motivasi ............................................................. 84
Tabel 4. 21 Hasil Uji Koefisien Determinasi ...................................................... 86
Tabel 4. 22 Hasil Uji Interaksi Kepuasan Kerja .................................................. 87
Tabel 4. 23 Hasil Uji Koefisien Determinasi ...................................................... 89
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Kerangka Pemikiran ...................................................................... 39
Gambar 4. 1 Uji Normalitas Histogram .............................................................. 72
Gambar 4. 2 Uji Normalitas P-plot ..................................................................... 73
Gambar 4. 3 Hasil Uji Heteroskedastisitas.......................................................... 76
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Kuesioner Penelitian ...................................................................... 93
Lampiran 2: Data Input ..................................................................................... 97
Lampiran 3: Hasil Uji Validitas........................................................................ 109
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Lembaga perbankan dan keuangan syariah saat ini sangat berkembang
dengan pesat. Perkembangan lembaga perbankan dan keuangan di Indonesia
diawali dengan berdirinya Bank Muamalat Indonesia (BMI) pada tahun 1991 dan
beroperasi secara efektif pada tahun 1992, namun pemikiran ekonomi dan keuangan
Islam telah muncul jauh sebelum masa tersebut. Perbankan syariah mulai
menggeliat, ketika perbankan nasional sedang dilanda krisis moneter pada 1998.
Saat itu, banyak bank konvensional yang tutup dan banyak yang dilikuidasi karena
kegagalan sistem bunganya. Akan tetapi, perbankan syariah mampu bertahan dan
tetap eksis dari terpaan krisis. Ia dapat bertahan karena keunggulan sistem bagi
hasilnya. Bahkan, pasca reformasi perbankan syariah mengalami perkembangan
sangat signifikan.
Sejak diberlakukannya UU No 10 Tahun 1998 tentang perbankan yang
mengatur dengan rinci landasan hukum dan jenis-jenis usaha yang dapat dijalankan
perbankan syariah, serta memberikan arahan bagi bank-bank konvensional untuk
membuka cabang syariah. Setelah diberlakukan undang-undang tersebut, sejumlah
bank konvensional membuka unit usaha syariah. Di antaranya BNI Syariah, BPR
Syariah, Bank Jabar Syariah, BII Syariah, Bank Danamon Syariah, IFI Syariah dan
sebagainya. Bahkan, bank milik asing juga ikut membuka unit syariah, seperti
HSBC Syariah.
Menurut data statistik Perbankan Syariah yang dikeluarkan oleh Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2018, terdapat 14 Bank Umum Syariah (BUS),
22 Unit Usaha Syariah (UUS) dan 168 Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS)
di Indonesia. Dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
2
Tabel 1.1
Pertumbuhan Jaringan Kantor Perbankan Syariah
BUS/UUS/BPRS Jumlah Bank Jumlah Kantor
BUS 14 1.862
UUS 22 340
BPRS 168 468
Total 204 2.670
(Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK, 2018)
Tabel 1.2
Pertumbuhan Aset Bank Umum Syariah dan
Bank Umum Konvensional (Triliun)
Tahun BUS BUK
2016 Rp. 254.186 Rp. 6.729.799
2017 Rp. 288.027 Rp. 7.387.637
2018 Rp. 316.691 Rp. 8.068.346
2019 Rp. 350.364 Rp. 8.562.974
(Sumber: Statistik Perbankan Syariah dan Statistik Perbankan Indonesia
OJK, 2019)
Berdasarkan Tabel 1.2 menunjukkan pertumbuhan aset BUS dan BUK
mengalami kenaikan tiap tahunnya. Pada tahun 2016 jumlah aset BUS adalah Rp.
254.186 Triliun kemudian pada tahun 2017 mengalami peningkatan Rp. 288.027
Triliun. Pada tahun 2018 jumlah aset BUS kembali meningkat menjadi Rp. 316.691
Triliun. Desember 2018 aset BUS meningkat menjadi Rp. 350.364 Triliun.
Sedangkan asset BUK sangat jauh berkembang pesat dibandingkan BUS dapat
dilihat dari tabel tersebut, jumlah asset BUK pada tahun 2016 sebesar Rp.
6.729.799, tahun 2017 meningkat menjadi Rp. 7.387.637, tahun 2018 meningkat
menjadi Rp. 8.068.346, hingga pada desember 2019 sebesar Rp. 8.562.974. Hal ini
menunjukkan bahwa perbankan konvensional masih lebih unggul dibandingkan
dengan perbankan syariah dapat dilihat dari jumlah aset. Salah satu faktor yang
menyebabkan perlambatan pertumbuhan pada industri perbankan syariah adalah
3
jumlah dan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang belum memadai, kualitas
SDM secara umum masih dibawah kualitas yang dimiliki perbankan konvesional.
(Gunawan, 2015)
Perekonomian terus berkembang pesat dan memiliki dampak dalam suatu
persaingan terutama dalam dunia bisnis pada sektor perbankan. Persaingan
perbankan semakin ketat setelah munculnya perbankan syariah. Tidak sedikit
masyarakat yang mulai tertarik dan berpindah dari bank konvensional menuju bank
syariah. Perkembangan jumlah Bank Umum Syariah di Indonesia dalam beberapa
tahun terakhir mengalami peningkatan. Dalam hal ini, perbankan syariah
merupakan pengganti dari sistem perbankan barat yang konvensional. Praktik-
praktik perbankan syariah harus dilaksanakan dengan menggunakan instrumen-
instrumen keuangan yang berdasarkan kepada asas pembagian keuntungan dan
kerugian (profit dan loss sharing principle) bukan berdasarkan pada sistem bunga.
Hal tersebut menunjukkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas bisnis yang
dilakukan oleh perbankan syariah di Indonesia. Dengan semakin meningkatnya
aktivitas bisnis bank syariah tersebut, maka meningkat pula persaingan bisnis
perbankan syariah. Persaingan yang ketat antara perusahaan perbankan tersebut
menuntut setiap bank untuk lebih meningkatkan kualitas kinerja karyawannya agar
mampu mempertahankan kegiatan operasionalnya.
Dalam suatu perusahaan sumber daya manusia adalah unsur yang paling
penting dalam menentukan sehat atau tidaknya suatu organisasi. Pengembangan
SDM yang terencana dan berkelanjutan merupakan kebutuhan mutlak organisasi.
Sebuah organisasi memerlukan manusia sebagai sumber daya pendukung utama
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Masalah utama yang ada dalam
manajemen SDM yang patut mendapat perhatian perusahaan adalah kinerja
karyawan. Kinerja karyawan dianggap penting bagi perusahaan karena
keberhasilan suatu perusahaan dipengaruhi oleh karyawan itu sendiri.
Menurut Sudiarto (2018) salah satu faktor yang menghambat pertumbuhan
perbankan syariah adalah kurangnya SDM. Rata-rata kebutuhan SDM industri
perbankan syariah pertahun kurang lebih 5.900 orang. Sementara lulusan perguruan
tinggi atau universitas dengan program studi terkait perbankan syariah hanya 1.500
4
orang. Dari sisi kuantitas sudah terlihat bahwa perbankan syariah memang
kekurangan SDM. Hal ini harus diatasi supaya bisa mengakselerasi industri
perbankan syariah. (www.republika.co.id)
Untuk mendukung pertumbuhan dan kemajuan perbankan syariah,
Indonesia harus memiliki capacity building untuk mengembangkannya. Industri
perbankan saat ini membutuhkan SDM yang profesional dan berkualitas. SDM
yang memiliki integritas konseptual dan tataran praktis tentang ekonomi Islam.
Dalam perkembangannya, industri ini masih mendapatkan titik buntu yaitu pada
pertumbuhan nilai indutri dan standarisasi SDM yang dimilikinya. Dimana industri
perbankan syariah yang baik seharusnya mampu menciptakan keseimbangan terkait
dua hal tersebut. Seiring dengan pertumbuhan industri perbankan syariah, berikut
digambarkan jumlah aset dan SDM yang dimiliki industri perbankan hingga saat
ini, pada khususnya Bank Umum Syariah.
Tabel 1.3
Jumlah SDM pada Bank Umum Syariah dan
Bank Umum Konvensional
Tahun BUS BUK
2016 51.110 230.703
2017 51.068 229.606
2018 49.516 206.720
(Sumber: Statistik Perbankan Syariah dan Statistik Perbankan Indonesia
OJK, 2018)
Tabel tersebut menunjukkan bahwa jumlah SDM pada bank syariah tahun
2016 sebanyak 51.110 orang, tahun 2017 sebanyak 51.068 orang dan tahun 2018
sebanyak 49.516. Sedangkan jumlah SDM pada bank konvensional tahun 2016
sebanyak 230.703 orang, tahun 2017 sebanyak 229.606 dan pada tahun 2018
sebanyak 206.720. Dari data tersebut menunjukkan bahwa setiap tahunnya SDM
pada bank syariah dan bank konvensional mengalami penyusutan. Namun jumlah
SDM pada bank syariah masih terpaut jauh dibandingkan dengan SDM pada bank
konvensional, jumlah SDM bank konvensional lebih banyak dibandingkan bank
syariah, sehingga dari segi SDM, bank syariah masih terbilang kurang memadai.
5
Fakta tersebut memunculkan permasalahan klise yang membelit industri
perbankan syariah secara tidak langsung. Sebab, industri perbankan syariah
memiliki keunikan tersendiri dibanding dengan industri lainnya. Dimana kebutuhan
akan SDM dalam industri ini tidak hanya didasarkan pada kompetensi ahli dalam
bidang ekonomi saja melainkan SDM yang memenuhi kualifikasi dan memiliki
kompetensi syariah. Sejauh ini pemenuhan kebutuhan akan SDM berbasis syariah
dalam industri perbankan syariah belum tersinkronisasi dengan baik antara suplai
dan kebutuhan.
Menurut Cut Nurhalimah (2017) terdapat problematika yang tidak kalah
rumit dihadapi bank syariah yaitu persoalan SDM. Dalam hal ini maraknya
perbankan syariah di Indonesia tidak diimbangi dengan SDM yang memadai.
Terutama SDM yang memiliki latar belakang pengetahuan dalam bidang perbankan
syariah. Kemudian, kurangnya akademisi perbankan syariah, dimana banyak
pendidikan yang lebih berorientasi pada pengenalan ekonomi konvensional dari
pada ekonomi Islam khususnya perbankan syariah terabaikan dan kurang
mendapatkan perhatian. Hal ini nampak terlihat pada daya serap SDM yang berasal
dari sekolah tinggi atau perguruan tinggi dengan latar belakang program studi
perbankan syariah atau studi ekonomi syariah yang masih sangat rendah, besarnya
hanya 20-30% (www.stesislamicvillage.ac.id).
Menurut Rusydiana (2016), terdapat 4 aspek yang menjadi penghambat
berkembangnya industri perbankan syariah di Indonesia, yaitu: aspek SDM, aspek
teknikal, aspek legal dan aspek pasar. 1) Belum memadainya permodalan bank
syariah; 2) lemahnya pemahaman praktisi bank syariah; 3) kurangnya dukungan
pemerintah dan 4) Trust dan minat masyarakat terhadap bank syariah cenderung
rendah. Sedangkan prioritas strategi kebijakan yang dianggap mampu
menyelesaikan permasalahan industri perbankan syariah di Indonesia terdiri dari;
memperkuat permodalan dan skala usaha, memperbaiki kuantitas dan kualitas
sumber daya manusia bank syariah, kemudian juga sistem informasi dan teknologi,
perbaikan struktur dana bank syariah dan harmonisasi pengaturan dan pengawasan.
Melalui data berikut ini digambarkan mengenai kondisi pegawai bank
syariah:
6
Tabel 1.4
Latar Belakang Pendidikan Pegawai Bank Syariah (dalam Persentase)
Tahun SLTA D3 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S2
Ekonomi Hukum Fisip Pertanian Teknik Syariah
2008 6,2 18,7 38,0 6,2 5,2 4,9 7,6 9,1 4,1
2009 5,3 12,1 39,1 7,2 6,8 6,3 9,2 8,6 5,3
(Sumber: Statistik Perbankan Syariah Bank Indonesia, 2013)
Berdasarkan kondisi latar belakang pegawai bank syariah diatas bahwa
permasalahan industri perbankan syariah dalam hal ini menjadi lebih pelik dengan
adanya besaran jumlah pegawai yang justru berasal dari latar belakang ekonomi
konvensional bukan syariah.
Kompetensi adalah kapasitas seorang individu untuk melakukan beragam
tugas dalam suatu pekerjaan. Kompetensi dapat berupa bakat dan minat yang
dimiliki oleh karyawan, dengan kompetensi yang dimilikinya para karyawan dapat
menjalankan dan menyelesaikan tugas secara baik dengan hasil yang maksimal.
Kompetensi karyawan juga dapat berupa keahlian (skill) yang perlu terus
ditingkatkan. Skill apapun dapat diperlajari namun membutuhkan dedikasi yang
kuat untuk mempelajari ilmu tersebut, seperti motivasi, mental positif, waktu dan
terkadang uang. Untuk itulah kompetensi kerja diperlukan mutlak karena dengan
kompetensi karyawan, tujuan perusahaan dapat dicapai.
Kompetensi SDM tidak terlepas dari pengaruh motivasi. Perusahaan juga
harus memperhatikan mengenai bagaimana menjaga dan mengelola motivasi
karyawan dalam bekerja agar selalu meningkat dan fokus pada tujuan perusahaan.
Motivasi karyawan sangat penting untuk dijaga karena motivasi adalah motor
penggerak bagi setiap individu yang mendasari mereka untuk bertindak dan
melakukan sesuatu. Karyawan tidak akan melakukan sesuatu hal secara optimal
apabila tidak mempunyai motivasi yang tinggi dari dalam dirinya sendiri untuk
melakukan hal tersebut. Berdasarkan wawancara yang dilakukan pada penelitian
ini, penyebab menurunnya motivasi kerja karyawan adalah karena adanya stess,
tekanan, kompensasi yang diberikan tidak sesuai dengan beban kerja, adanya
7
masalah internal antar rekan kerja dan kinerja tidak mencapai target. Motivasi yang
rendah akan menimbulkan ketidakpuasan pada karyawan.
Pada umumnya stress dipandang sebagai kondisi negatif. Namun stress
dalam tingkatan tertentu, dapat memicu kinerja karyawan menjadi lebih baik,
karena stress muncul akibat dari tekanan-tekanan baik dari atasan, maupun
persaingan dilingkungan kerja. Ini dapat terjadi karena stress dalam tingkatan
tertentu dapat memicu karyawan untuk menciptakan gagasan-gagasan yang inovatif
untuk menyelesaikan masalah dan pekerjaan sehingga stress menjadi suatu keadaan
yang konstuktif. Misalnya seseorang mempunyai target tertentu dalam
pekerjaannya yang mengharuskannya untuk mengerahkan lebih banyak tenaga
maka orang tersebut akan mengalami stress hingga target pekerjaannya tercapai dan
mencapai kepuasan kerja, dan juga tingkat stress yang dialami akan menurun.
Namun jika target tersebut terlalu tinggi dan tidak dapat dicapai atau perlu usaha
yang sangat keras untuk menyelesaikannya, maka seseorang akan mengalami
tingkat stress yang berlebih dan pada akhirnya akan berdampak pada penurunan
kepuasan kerja.
Motivasi kerja karyawan perlu dibangkitkan agar karyawan dapat
menghasilkan kinerja yang terbaik, semakin tinggi motivasi karyawan dalam
bekerja maka kualitas SDM juga akan meningkat. Oleh karena itu perusahaan juga
perlu memperhatikan faktor motivasi karyawan. Dengan adanya dorongan motivasi
kerja, maka karyawan dapat melaksanakan tugasnya dengan maksimal dan tepat
waktu dalam rangka mencapai tujuan berdasarkan visi dan misi perusahaan. Dalam
hal ini pimpinan harus memberikan arahan dan memotivasi para karyawan dalam
menyelesaikan pekerjaan untuk mencapai tujuan organisasi.
Selain kompetensi SDM dan motivasi, kepuasan kerja juga menjadi faktor
yang penting dalam perusahaan. Kepuasan kerja pada dasarnya merupakan hal yang
bersifat individual, setap individu memiliki tingkat kepuasan kerja yang berbeda-
beda sesuai dengan keinginan dan sistem nilai yang dianut. Semakin banyak aspek
dalam pekerjaannya yang sesuai dengan keinginannya dan sistem nilai yang dianut
individu, semakin tinggi tingkat kepuasan yang didapat. Demikian pula sebaliknya,
semakin banyak aspek dalam pekerjaannya yang tidak sesuai dengan keinginan dan
8
sistem nilai yang dianut individu, semakin rendah tingkat kepuasan yang didapat
(Handoko, 2000). Untuk menciptakan kepuasan kerja bagi karyawan dapat
dilakukan dengan menciptakan lingkungan kerja yang baik dengan suasana aman,
nyaman, dan tenang. Selain itu perusahaan juga harus memperhatikan berbagai hak-
hak karyawan secara adil, dengan demikian karyawan akan merasa diperhatikan
oleh perusahaan dan pada akhirnya karyawan akan memiliki rasa tanggung jawab
untuk memajukan perusahaan.
Kompensasi juga sangat penting bagi perusahaan karena besarnya
kompensasi merupakan tolak ukur atas kinerja karyawan. Kompensasi juga sangat
penting bagi perusahaan karena hal tersebut juga mencerminkan upaya organisasi
untuk mempertahankan SDM atau dengan kata lain agar karyawan mempunyai
loyalitas atau komitmen yang tinggi bagi perusahaan. (Handoko, 2011) Perusahaan
memberikan kompensasi dengan harapan adanya rasa timbal balik dari karyawan
tersebut untuk bekerja dengan prestasi yang baik. (Hasibuan, 2012) menyatakan
bahwa kompensasi yang diterapkan dengan baik akan memberikan motivasi kerja
bagi karyawan. Kompensasi yang diberikan harus layak, adil, dapat diterima,
memuaskan, memberikan motivasi kerja, bersifat penghargaan dan sesuai dengan
kebutuhan. Pemberian kompensasi akan memberikan manfaat kepada kedua belah
pihak yaitu perusahaan maupun kepada karyawan.
Kompensasi yang layak dan tinggi dapat mempertahankan karyawan yang
ada. Jika karyawan merasa kompensasi yang diberikan perusahaan kepadanya
sesuai antara beban kerja yang diberikan dan cukup untuk menghidupi dirinya dan
keluarganya, maka ia akan tetap bekerja di perusahaan tersebut. Tetapi jika
kompensasi yang mereka terima dari perusahaannya tidak sesuai dan tidak
memadai guna menghidupi keluarganya maka mereka akan berfikir untuk keluar ke
perusahaan lain yang sistem kompensasinya lebih baik dari perusahaan
sebelumnya.
BNI Syariah adalah lembaga perbankan di Indonesia. Bank ini semula
bernama Unit Usaha Syariah Bank Negara Indonesia yang merupakan anak
perusahaan PT BNI, Persero, Tbk. Sejak 2010, Unit Usaha BNI Syariah berubah
menjadi bank umum syariah dengan nama PT Bank BNI Syariah. Berdasarkan
keputusan guberbur Bank Indonesia nomor 12/41/KEP.GBI/2010 tanggal 21 Mei
9
2010 mengenai pemberian izin usaha kepada PT Bank BNI Syariah. Dan didalam
Corporate Plan UUS BNI tahun 2000 ditetapkan bahwa status UUS bersifat
temporer dan akan dilakukan spin off tahun 2009.
Berdasarkan latar belakang diatas peneliti merasa tertarik melakukan
penelitian untuk membuktikan dan menganalisis pengaruh: terkait sumber daya
manusia dengan judul: Pengaruh Kompetensi SDM, Motivasi, Kepuasan Kerja
terhadap Kinerja Karyawan dan Kompensasi sebagai Variabel Moderating
(Studi kasus pada Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati).
B. Identifikasi Masalah
1. Kurangnya SDM yang memiliki latar belakang program studi perbankan
syariah
2. Lemahnya pemahaman praktisi perbankan syariah
3. Menurunnya motivasi dan kepuasan karyawan karena banyak aspek dalam
pekerjaannya yang tidak sesuai keinginan karyawan.
C. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini penulis membatasi ruang lingkupnya agar penelitian
lebih terarah, fokus, dan tidak menyimpang dari sasaran pokok penelitian, serta
dapat mempermudah proses analisis itu sendiri. Oleh karena itu penulis
membatasi permasalahan yang akan dikaji, antara lain:
1. Penelitian ini fokus pada pembahasan mengenai pengaruh kompetensi
SDM, motivasi, kepuasan kerja dan kompensasi sebagai variabel
moderating
2. Penelitian ini ditujukan kepada karyawan bank BNI Syariah Cabang
Fatmawati.
3. Responden yang dijadikan sampel penelitian adalah karyawan bank BNI
Syariah Cabang Fatmawati yang sudah berstatus karyawan tetap.
10
D. Rumusan Masalah
Adapun secara spesifik rumusan masalah yang akan diteliti dalam penilitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah kompetensi SDM, motivasi dan kepuasan kerja berpengaruh
terhadap kinerja karyawan secara simultan?
2. Apakah kompetensi SDM, motivasi dan kepuasan kerja berpengaruh
terhadap kinerja karyawan secara parsial?
3. Apakah kompetensi SDM berpengaruh terhadap kinerja karyawan dengan
kompensasi sebagai variabel moderating?
4. Apakah motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan dengan
kompensasi sebagai variabel moderating?
5. Apakah kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan dengan
kompensasi sebagai variabel moderating?
E. Tujuan Penelitian
1. Untuk menganalisis apakah kompetensi SDM, motivasi dan kepuasan kerja
berpengaruh terhadap kinerja karyawan secara simultan.
2. Untuk menganalisis apakah kompetensi SDM, motivasi dan kepuasan kerja
berpengaruh terhadap kinerja karyawan secara parsial.
3. Untuk menganalisis apakah kompetensi SDM berpengaruh terhadap kinerja
karyawan dengan kompensasi sebagai variabel moderating.
4. Untuk menganalisis apakah motivasi berpengaruh terhadap kinerja
karyawan dengan kompensasi sebagai variabel moderating.
5. Untuk menganalisis apakah kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja
karyawan dengan kompensasi sebagai variabel moderating.
F. Manfaat Penelitian
Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi semua
pihak, diantaranya:
11
1) Bagi Penulis
Hasil penelitian ini dijadikan sebagai penambah khasanah pengetahuan di
bidang perbankan syariah dan melengkapi informasi yang berharga
mengenai kompetensi SDM, motivasi, kepuasan kerja dan kompensasi dalam
bekerja serta sebagai sarana untuk merealisasikan ilmu pembelajaran yang
telah didapat selama duduk di bangku perkuliahan.
2) Bagi Akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dibidang perbankan
syariah, serta dapat berguna sebagai bahan perbandingan untuk penelitian
lebih lanjut.
3) Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan Pemikiran
bagi perbankan syariah sehingga dapat mencapai tujuan yang ingin dicapai
dan sebagai tolak ukur dan bahan evaluasi untuk memberikan suatu
keputusan dan kebijakan baru di bank syariah.
G. Penelitian Terdahulu
Kajian pustaka tentang penelitian terdahulu bertujuan untuk mengetahui
hubungan penelitian yang pernah dilakukan dengan yang akan dilakukan. Dibawah
ini peneliti akan memberikan kesimpulan hasil penelitian yang pernah dilakukan.
Tabel 1.5
Penelitian Terdahulu
No Peneliti
(Tahun)
Judul
Penelitian
Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
1. Agrona
Brajahadi
Nuswantor,
Alwi
Suddin,
Ernawati
(2016)
Pengaruh
motivasi kerja
dan budaya
organisasi
terhadap kinerja
karyawan
dengan
kompensasi
sebagai variabel
moderasi
Variabel:
Motivasi
kerja
sebagai
variabel
bebas dan
kompensasi
sebagai
variabel
moderating
Variabel:
Terdapat
tambahan
variabel
budaya
organisasi
sebagai
variabel bebas
Tidak terdapat
pengaruh yang
signifikan motivasi
dan kompensasi
terhadap kinerja
karyawan.
Terdapat pengaruh
yang siginfikan
budaya organisasi
terhadap kinerja
karyawan
12
No Peneliti
(Tahun)
Judul
Penelitian
Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
Objek
penelitian:
PT. Janetra
Sukoharjo
Kompensasi
memperlemah
pengaruh motivasi dan
budaya organisasi
terhadap kinerja
karyawan.
2. Pardisi dan
Soetomo
WE.
Hendrajaya
(2015)
Pengaruh
persepsi kerja
dan motivasi
kerja terhadap
kinerja dosen
sekolah tinggi
pariwisata
ampta
Yogyakarta
dengan
kompensasi
kerja sebagai
variabel
moderating
Variabel:
Motivasi
kerja
sebagai
variabel
bebas
dan
kompensasi
sebagai
variabel
moderating
Variabel:
Persepsi kerja
sebagai
variabel bebas
Objek
penelitian:
sekolah tinggi
pariwisata
ampta
Yogyakarta
Persepsi kerja,
motivasi kerja dan
kompensasi
berpengaruh
signifikan terhadap
kinerja dosen.
Kompensasi kerja
memperkuat
pengaruh persepsi
kerja terhadap kinerja
dosen dan
memperkuat
pengaruh motivasi
kerja terhadap kinerja
dosen.
3 Titis
Asmarani,
Woro
Utari, Sri
Hartati
(2019)
Analisis
pengaruh
motivasi,
komitmen dan
semangat kerja
terhadap kinerja
pegawai perum
bulog sub divre
bojonegoro
Variabel :
Motivasi
sebagai
variabel
bebas dan
kinerja
sebagai
variabel
terikat
Variabel:
Komitmen
dan semangat
kerja sebagai
variabel bebas
Secara simultan dan
parsial motivasi,
komitmen dan
semangat kerja
berpengaruh
signifikan terhadap
kinerja pegawai.
Motivasi tidak
berpengaruh
signifikan terhadap
kinerja pegawai
13
No Peneliti
(Tahun)
Judul
Penelitian
Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
4. Nuraini
Firmandar
EKBISI,
(2014)
Pengaruh
kompensasi
terhadap kinerja
karyawan
dengan motivasi
kerja sebagai
variabel
moderasi
Variabel:
Kompensasi
dan
motivasi
kerja
Metode
analisis:
MRA
Variabel:
Motivasi
sebagai
variabel
moderasi
Kompensasi
berpengaruh signifikan
terhadap kinerja
karyawan dan
kompensasi
memperkuat motivasi
terhadap kinerja
karyawan
5. Mochamad
Hamzah,
Rosidi,End
ang
Mardiati
(2017)
The Influences
of competence
and motivation
on performance
by way of
reward as
moderating
variable
Variabel:
Kompetensi
dan
motivasi
sebagai
variabel
bebas.
Insentif
sebagai
variabel
moderating
Objek:
Pengelolaan
keuangan
daerah
administrasi
kabupaten
Bulungan
Metode
analisis: PLS
Kompetensi dan
motivasi
mempengaruhi
kinerja pejabat
manajemen keuangan
daerah, sedangkan
insentif
memperlemah
hubungan antara
kompetensi SDM
dengan kinerja.
Insentif dapat
memperkuat
hubungan motivasi
terhadap kinerja.
6. Iskandar
Muda,
Ahmad
Rafiki,
Martua
Rezeki
Harahap
(2014)
Factors
Influencing
Employees’
Performance: A
Study on the
Islamic Banks
in
Indonesia
Variabel :
Terdapat
variabel
motivasi
Variabel :
Terdapat
variabel stress
kerja dan
komunikasi
Stress kerja, motivasi
dan komunikasi
secara simultan
berpengaruh terhadap
kinerja karyawan
14
No Peneliti
(Tahun)
Judul
Penelitian
Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
7. Sumardi
Hr, Prof.
Dr.
Wibowo
(2018)
The Effect of
Compensation,
Empowermet,
Competency
and Job
Satisfaction
toward
Performance of
Lecture in
Wiralodra
University of
Indramayu
Variabel :
Kompetensi
dan
kepuasan
kerja
sebagai
variabel
bebas
Variabel :
Pemberdayaa
n dan
kompensasi
sebagai
variabel bebas
Objek :
Kinerja dosen
UNWIR
Terdapat pengaruh
yang signifikan
antara kompensasi,
pemberdayaan,
kompetensi dan
kepuasan kerja
terhadap peningkatan
kinerja dosen
UNWIR
8. Ida Ayu
Oka
Martini,
Ketut
Rahyud,
Desak
Ketut
Sintaasi,
Putu
Saroyeni
Piartrini
(2018)
The Influence of
Competency on
Employee
Performance
through
Organizational
Commitment
Dimension
Variabel :
Terdapat
variabel
kompetensi
Variabel :
Terdapat
variabel
dimensi
mediasi
komitmen
organisasi
Metode
penelitian :
SEM-PLS
Kompetensi
karyawan, dan
dimensi komitmen
organisasi
menunjukkan
pengaruh signifikan
terhadap kinerja
karyawan.
9. Agus
Subekti,
Djoko
Setyadi
(2016)
The Implication
of Financial
Compensation
and
Performance
Appraisal
System to Job
Satisfaction And
Motivation also
Employee
Performance In
PT Pupuk
Kaltim
Indonesia
Variabel:
terdapat
variabel
kompensasi,
kepuasan
kerja, dan
motivasi
Variabel:
Kompensasi
bukan sebagai
variabel
moderating
dan terdapat
variabel
system
penilaian
kinerja
Objek: PT.
pupuk kaltim
Kompensasi, sistem
penilaian kerja
berpengaruh positif
terhadap kepuasan
kerja karyawan.
Kompensasi tidak
berpengaruh terhadap
motivasi kerja
sedangkan sistem
penilaian kerja dan
kepuasan
berpengaruh terhadap
motivasi kerja.
Kompensasi, system
penilaian kinerja dan
kepuasan kerja tidak
mempengaruhi
kinerja karyawan.
15
No Peneliti
(Tahun)
Judul
Penelitian
Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
10. Indah Dwi
Lestari,
Vince
Ratnawati,
Rheny
Afriana
Hanif
(2014)
Pengaruh
komitmen
organisasi,
lingkungan
kerja, dan
kompetensi
terhadap kinerja
karyawan
bagian
akuntansi
dengan
kepuasan kerja
sebagai variabel
moderating
Variabel :
Kompetensi
sebagai
variabel
bebas
Variabel :
Komitmen
organisasi,
lingkungan
kerja dan
kepuasan
kerja sebagai
variabel
moderating
Komitmen organisasi,
lingkungan kerja dan
kompetensi
berpengaruh positif
terhadap kinerja
karyawan.
Kepuasan kerja
memperkuat
pengaruh komitmen
organisasi terhadap
kinerja karyawan.
Kepuasan kerja
memperlemah
pengaruh lingkungan
kerja dan kompetensi
terhadap kinerja
11. Muthia
Roza
Linda,
Megawati,
dan Yusri
Japriska
(2014)
Analisis
pengaruh beban
kerja,
lingkungan
kerja dan
motivasi
terhadap kinerja
pegawai badan
kepegawaian
daerah
kabupaten
pesisir selatan.
Variabel :
Motivasi
sebagai
variabel
bebas
Variabel :
Terdapat
variabel
beban kerja
dan
lingkungan
kerja
Metode
penelitian :
menggunakan
PLS
Beban kerja dan
lingkungan kerja
memiliki pengaruh
yang signifikan
terhadap kinerja
pegawai sedangkan
motivasi memiliki
pengaruh yang tidak
signifikan terhadap
kinerja pegawai
12. Sahid
Danuji dan
MD
Rahadhini
(2012)
Efek
kompensasi
pada pengaruh
motivasi dan
kepuasan kerja
terhadap kinerja
karyawan
Variabel :
kompensasi
sebagai
variable
moderating
Variabel :
motivasi dan
kepuasan
kerja sebagai
variabel bebas
Kompensasi mampu
memoderasi
pengaruh motivasi
dan kepuasan kerja
terhadap kinerja
karyawan.
16
H. Sistematika Penulisan
Dalam sistematika penulisan penelitian ini merujuk pada pedoman penulisan
karya ilmiah (skripsi, tesis, dan disertasi) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun
2017, yang mana penulis menggunakan sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini penulis menguraikan tentang latar belakang masalah,
batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat
penelitian, penelitian terdahulu, dan sistematika penulisan.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini membahas teori-teori yang berhubungan dengan pokok
pembahasan yang berisikan tentang teori manajemen sumber daya
manusia, kompetensi SDM, motivasi kerja, kepuasan kerja,
kompensasi, kinerja karyawan, perbankan syariah, kerangka
pemikiran, keterkaitan antar variabel dan hipotesis penelitian.
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi populasi dan sampel, tempat dan waktu penelitian,
sumber data, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data dan
teknik pengolahan data.
BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bab ini membahas mengenai hasil penelitian: sekilas gambaran
umum objek penelitian, analisis data dan pembahasan, dan
interprestasi hasil penelitian.
BAB V : PENUTUP
Bab ini mencangkup kesimpulan dari keseluruhan pembahasan
yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya serta implikasi
yang dapat penulis sampaikan dalam penulisan skripsi ini.
17
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Terkait dengan Variabel Penelitian
Menurut Alam (2016) secara teori kinerja karyawan dipengaruhi oleh
beberapa faktor. Dan faktor tersebut mempunyai indikator yang dapat
menyelesaikan pekerjaan dengan tepat sehingga dapat mempengaruhi kinerja
karyawan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja dapat disusun secara ringkas
dengan skema berikut:
Gambar 2.1
Grand Theory
Grand teori pada gambar 2.1 menunjukkan bahwa kinerja karyawan dapat
dipengaruhi beberapa faktor yaitu individu, lembaga, psikologis. Individu terdapat
indikator seperti: kompetensi/kemampuan, personal reward, pendidikan dan
disiplin kerja. Lembaga terdapat indikator seperti: karir, lingkungan kerja, training,
Karir Lingkungan Kerja Training Politik Kerja Kompensasi
Lembaga
Individu
Kompetensi Disiplin
Reward Stres Pendidikan
Psikologis
Kepuasan Kerja Kenyamanan
Motivasi
Kinerja Karyawan
18
politik kerja dan kompensasi, sedangkan psikologis terdapat indikator seperti
kepuasan kerja, motivasi, stress dan kenyamanan.
Kinerja karyawan dilihat dari sisi individu kompetensi dapat mempengaruhi
kinerja yang lebih handal dalam menyelesaikan pekerjaan. Karyawan dilihat dari
sisi pendidikan dapat bekerja lebih terarah dengan skill yang dimilikinya sehingga
mempengaruhi kinerja karyawan, dengan adanya disiplin kerja yang sesuai maka
karyawan dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan tepat dan teratur sehingga
dapat mempengaruhi kinerja karyawan, reward akan mempengaruhi kinerja
karyawan, karena semakin tinggi reward yang diberikan maka semakin optimal
kinerja karyawan. (Alam, 2016)
Kinerja karyawan jika dilihat dari sisi lembaga atau perusahaan dari sisi
jenjang karir semakin tinggi jenjang karir karyawan akan mempengaruhi
optimalisai kerja karyaawan tersebut. Lingkungan kerja yang baik dan nyaman
dapat mempengaruhi kinerja karyawan, Training adalah investasi SDM untuk
meningkatkan kemampuan dan keterampilan kerja sehingga meningkatkan kinerja
karyawan. Kompensasi (upah gaji dan bonus), pemberian kompensasi yang adil dan
sesuai dengan beban kerja yang diberikan akan mempengaruhi semangat kerja dan
dapat meningkatkan kinerja yang lebih baik.
Kinerja karyawan jika dilihat dari sisi psikologis, perusahaan harus
memberikan kepuasan kerja yang nyaman bagi karyawan, baik dalam bentuk
fasilitas-fasilitas yang dapat menunjang pekerjaan yang nantinya akan
terselesaikan, motivasi atau tujuan yang terarah bagi karyawan sangat
mempengaruhi kinerja karyawan. Kemudian stress kerja, apabila tingkat stress
tinggi maka target perusahaan tidak akan tercapai dan akan mempengaruhi kinerja
karyawan.
1. Manajemen Sumber Daya Manusia
Menurut Simamora (1997) manajemen sumber daya manusia adalah
pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa, dan
pengelolaan individu anggota organisasi atau kelompok pekerja. Sedangkan
menurut Schuler (1992), mengartikan manajemen sumber daya manusia,
merupakan pengakuan tentang pentingnya tenaga kerja organisasi sebagai
19
sumber daya manusia yang sangat penting dalam memberi kontribusi bagi
tujuan-tujuan organisasi, dan menggunakan beberapa fungsi dan kegiatan untuk
memastikan bahwa SDM tersebut digunakan secara efektif dan adil bagi
kepentingan individu, organisasi dan masyarakat.
Menurut Hasibuan (2011) manajemen sumber daya manusia adalah ilmu
dan seni dalam mengatur proses hubungan dan proses tenaga kerja agar efektif
dan efisien serta membantu terwujudnya tujuan perusahaan, pegawai dan
masyarakat.
Jimmy L Gaol (2014), manajemen sumber daya manusia adalah proses
merencanakan, mengorganisasi atau mengorganisasikan, mengarahkan dan
mengendalikan pengadaan, pengembangan, kompensasi penyatuan, perawatan
atau pemeliharaan, dan pemisahan atau pelepasan sumber daya manusia kepada
tujuan-tujuan akhir individu organisasi dan masyarakat yang telah dicapai.
Beberapa pengertian yang telah dikemukakan, dapat disimpulkan bahwa
manajemen sumber daya manusia adalah serangkaian aktifitas yang mencakup
perencanaan, pengorganisasian pemeliharaan dan pemisahan untuk mencapai
tujuan organisasi secara efektif dan efisien.
Fungsi manajemen sumber daya manusia merupakan dasar dari pelaksanaan
proses manajemen sumber daya manusia yang efektif dan efisien dalam
mencapai tujuan perusahaan. Menurut Hasibuan (2011) fungsi-fungsi
manajemen sumber daya manusia meliputi:
1. Perencanaan
Perencanaan adalah merencanakan tenaga kerja secara efektif dan efisien
agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan dalam mewujudkan tujuan.
2. Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah kegiatan untuk mengorganisasikan semua
karyawan dengan menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja, delegasi
wewenang, integrasi dan koordinasi dalam bagan organisasi.
3. Pengarahan dan pengadaan
Pengarahan adalah kegiatan mengarahkan semua karyawan agar mau
kerjasama dan bekerja efektif dan efisien dalam membantu tercapainya
20
tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat. Sedangkan pengadaan adalah
proses penarikan, seleksi, penempatan, orientasi dan induksi untuk
mendapatkan pegawai yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
4. Pengendalian
Pengendalian merupakan kegiatan mengendalikan semua pegawai agar
menaati peraturan perusahaan dan bekerja sesuai dengan rencana.
Pengendalian pegawai, meliputi kehadiran, kedisiplinan, perilaku kerjasama,
dan menjaga situasi lingkungan pekerjaan.
5. Pengembangan
Pengembangan adalah proses peningkatan keterampilan teknis, teoritis,
konseptual, dan moral pegawai melalui pendidikan dan pelatihan.
6. Kompensasi
Kompensasi adalah pemberian balas jasa langsung (direct) adan tidak
langsung (indirect) berupa uang atau barang kepada pegawai sebagai
imbalan jasa yang diberikan kepada organisasi.
7. Pengintegrasian
Pengintegrasian adalah kegiatan untuk mempersatukan kepentingan
organisasi dan kebutuhan pegawai, agar tercipta kerjasama yang serasi dan
saling menguntungkan.
8. Pemeliharaan
Pemeliharaan adalah kegiatan pemeliharaan atau meningkatkan kondisi fisik,
mental dan loyalitas, agar mereka tetap mau bekerjasama sampai sampai
pensiun.
9. Kedisiplinan
Kedisiplinan adalah salah satu fungsi manajemen sumber daya manusia yang
penting dan merupakan kunci terwujudnya tujuan organisasi, karena tanpa
adanya kedisiplinan maka sulit mewujudkan tujuan yang maksimal.
10. Pemberhentian
Pemberhentian adalah putusnya hubungan kerja seorang pegawai dari suatu
organisasi. Pemberhentian ini disebabkan oleh keinginan organisasi,
berakhirnya kontrak kerja kerja, pensiun, atau sebab lainnya.
21
2. Kompetensi SDM
Menurut Robbins (2011) kompetensi adalah suatu kapasitas individu untuk
mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan. Dimana kapasitas tersebut
tersusun dari kemampuan intelektual dan kemampuan fisik. Kompetensi adalah
suatu kemampuan untuk melaksanakan atau melakukan suatu pekerjaan atau
tugas yang dilandasi atas keterampilan dan pengetahuan serta didukung oleh
sikap kerja yang dituntut oleh pekerjaan tersebut (Wibowo, 2016).
Kompetensi adalah perpaduan keterampilan, pengetahuan, kreativitas dan
sikap positif terhadap pekerjaan tertentu diwujudkan dalam kinerja. Kompetensi
merupakan karakter seorang pekerja yang mmapu menghasilkan kinerja baik
dibandingkan orang lain (Darsono dan Siswandoko, 2011).
Definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa kompetensi merupakan
kemampuan yang penting yang harus dimiliki oleh sumber daya manusia, sebab
jika suatu jabatan diserahkan bukan kepada ahlinya, hal tersebut justru akan
berdampak buruk bagi perusahaan. Jadi pada prinsipnya kompetensi yang
dimiliki oleh karyawan harus sesuai dengan keahlian atau spesialisasinya agar
karyawan melakukan pekerjaan dalam suatu jabatan efektif dan efisien.
Karakteristik kompetensi menurut Spencer (1993) yang dikutip oleh
(Sutrisno, 2011:206) terdiri dari 5 karakteristik, yaitu:
1) Motives (dorongan)
Motives (dorongan) adalah sesuatu yang secara konsisten dipikirkan
atau diinginkan orang yang menyebabkan tindakan. Misalnya, seseorang
memiliki motivasi berprestasi secara konsisten mengembangkan tujuan-
tujuan yang memberi suatu tantangan pada dirinya sendiri dan bertanggung
jawab penuh untuk mencapai tujuann tersebut serta mengharapkan
“feedback” untuk memperbaiki dirinya.
2) Traits (sifat)
Traits (sifat) adalah karakteristik fisik dan respon yang konsisten
terhadap situasi atau informasi. Kecepatan reaksi dan ketajaman mata
merupakan ciri fisik kompetensi seorang pilot tempur.
22
3) Self concept (konsep diri)
Self concept (konsep diri) adalah sikap, nilai-nilai atau citra diri
seseorang. Percaya diri merupakan keyakinan bahwa mereka dapat efektif
dalam hampir setiap situasi adalah bagian dari konsep diri seseorang.
4) Knowledge (pengetahuan)
Knowledge (pengetahun) adalah informasi yang dimiliki seseorang
dalam bidang spesifik. Pengetahuan adalah kompetensi yang kompleks.
5) Skill (keterampilan)
Skill (keterampilan) adalah kemampuan untuk melakukan suatu tugas
tertentu baik secara fisik maupun mental. Kompetensi mental atau
keterampilan kognitif termasuk berfikir analitik dan konseptual.
a. Dimensi dan Indikator Kompetensi
Jenis kompetensi menurut Spencer dan spencer (1993),
mengklasifikasikan dimensi dan komponen kompetensi individual menjadi
tiga, yaitu kompetensi intelektual, kompetensi emosional dan kompetensi
sosial. Uraian dari masing-masing kompetensi secara rinci dijelaskan
sebagai berikut:
1. Kompetensi Intelektual
Kapasitas adalah karakter sikap dan perilaku atau kemauan dan
kemampuan intelektual individu (dapat berupa pengetahuan,
keterampilan, pemahaman professional, pemahaman kontekstual, dan
lain-lain) yang bersifat relatif stabil ketika menghadapi permasalahan
ditempat kerja, yang dibentuk dari sinergi antara watak, konsep diri,
motivasi internal, serta kapasitas pengetahuan kontekstual. Indikator
kompetensi intelekual, yaitu:
a. Berprestasi
Berprestasi adalah keinginan atau semangat seseorang untuk berusaha
mencapai kinerja terbaik dengan menetapkan tujuan yang menantang
serta menggunakan cara yang lebih baik secara terus-menerus.
23
b. Kepastian kerja
Kepastian kerja adalah keingan dan kemampuan seseorang untuk
meningkatkan kejelasan kerja dengan menetapkan rencana yang
sistematis dan mampu memastikan pencapaian tujuan berdasarkan
data dan informasi yang akurat
c. Inisiatif
Inisiatif adalah keinginan seseorang untuk bertindak melebihituntutan
seseorang atau sifat keinginan untuk mengetahui hal-hal yang baru
dengan mengevaluasi, menyeleksi dan melaksanakan berbagai metode
dan strategi untuk meningkatkan kinerja.
d. Penguasaan informasi
Penguasaan informasi adalah kepedulian seseorang untuk
menngkatkan kualitas keputusan dan tindakan berdasarkan informasi
yang akurat dan juga berdasarkan pengalaman serta pengetahuan atas
kondisi lingkungan kerja.
e. Berfikir analitik
Berfikir analitik adalah kemampuan seserang untuk memahami situasi
dengan cara menguraikan permasalahan menjadi komponen-
komponen yang lebih terinci serta menganalisis permasalahan secara
sistematik/bertahap berdasarkan pendekatan logika.
f. Berfikir konseptual
Berfikir konseptual adalah kemampuan sseorang untuk memahami
dan memandang suatu permasalahan sebagai satu kesatuan yang
meliputi kemampuan memahami akar permasalahan atau komponen
masalah yang sedang terjadi pada perusahaan.
g. Keahlian praktikal
Keahlian praktikal adalah kemampuan menguasai pengetahuan
eksplisit berupa keahlian untuk menyelesaikan pekerjaan serta
keinginan untuk memperbaiki dan mengembangkan diri sendiri.
24
h. Kemampuan linguistik
Kemampuan linguistik adalah kemampuan untuk menyampaikan
pemikiran atau gagasan secara lisan maupun tulisan untuk kemudian
didiskusikan atau didialogkan sehingga terbentuk persamaan persepsi.
i. Kemampuan naratif
Kemapuan naratif adalah kemampuan untuk menyampaikan pokok-
pokok pikiran dan gagasan dalam suatu pertemuan formal atau
informal dengan menggunakan media cerita atau perumpamaan.
2. Kompetensi Emosional
Kompetensi emosional adalah karakter sifat dan perilaku atau
keinginan dan kemampuan untuk menguasai diri dan memahami
lingkungan sehingga pola emosi karyawan lebih relative stabil ketika
menghadapi permasalahan ditempat kerja. Indikator kompetensi
emosional, yaitu:
a. Sensitifitas atau saling pengertian
Sensitifitas atau saling pengertian yaitu kemampuan dan keinginan
untuk memahami, mendengarkan, dan menanggapi hal-hal yang tidak
dikatakan orang lain, tetapi berupa pemahaman atas pemikiran dan
perasaan orang lain.
b. Pengendalian diri
Pengendalian diri yaitu kemampuan untuk mengendalikan emosi pada
saat menghadapi tekanan sehingga tidak melakukan tindakan yang
negatif dalam situasi apapun yang terjadi.
c. Percaya diri
Percaya diri yaitu keyakinan seseorang untuk menunjukkan citra diri,
keahlian dan kemampuan yang positif.
d. Kemampuan beradaptasi
Kemampuan beradaptasi yaitu kemampuan menyesuaikan diri dan
bekerja secara efektif pada berbagai situasi dan mampu melihat
perubahan situasi.
25
e. Komitmen pada organisasi
Komitmen pada organisasi yaitu kemampuan seseorang untuk
mengikatkan diri terhadap visi dan misi organisasi dengan memahami
kaitan antara tanggung jawab pekerjaan dengan tujuan organisasi.
3. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial adalah karakter sikap dan perilaku atau
keinginan dan kemampuan untuk membangun hubungan kerjasama
dengan orang lain yang bersifat stabil ketika menghadapi permasalahan
ditempat kerja. Indikator kompetensi sosial, adalah:
a. Pengaruh dan dampak
Pengaruh dan dampak yaitu kemampuan meyakinkan dan
mempengaruhi orang lain untuk secara efektif san terbuka dalam
berbagai pengetahuan, pemikiran dan ide-ide secara perorangan atau
dalam kelompok agar mau mendunkung gagasan dan idenya.
b. Kesadaran berorganisasi
Kesadaran berorganisasi yaitu kemampuan untuk memahami posisi
dan kekuasaan dengan baik didalam organisasi maupun pihak-pihak
eksternal perusahaan.
c. Membangun hubungan kerja
Membangun hubungan kerja yaitu kemampuan untuk membangun
dan memelihara jaringan kerja yang sama agar hubungan tetap hangat
dan akrab.
d. Mengembangkan orang lain
Mengembangkan orang lain yaitu kemampuan untuk meningkatkan
keahlian bawahan atau orang lain dengan umpan balik yang bersifat
membangun berdasarkan fakta yang spesifik serta memberikan
pelatihan dan memberi wewenang untuk meningkatkan partisipasi
bawahannya.
e. Mengarahkan bawahan
Mengarahkan bawahan yaitu kemampuan karyawan memerintah,
mempengaruhi dan mengarahkan bawahan dengan melaksanakan
26
strategi dan hubungan interpersonal agar mereka mau mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
f. Kerja tim
Kerja tim yaitu keinginan dan kemampuan untuk bekerjasama dengan
orang lain yang menjadi bagian yang bermakna dari suatu tim untuk
mencapai solusi yang bermanfaat bagi semua pihak.
g. Kepemimpinan kelompok
Kepemimpinan kelompok yaitu keinginan dan kemampuan untuk
berperan sebagai pemimpin kelompok yang mampu menjadi teladan
bagi anggota kelompok yang dipimpinnya.
3. Motivasi
Menurut Hasibuan (2012) motivasi berasal dari bahasa latin, yakni movere
yang berarti “dorongan atau daya penggerak”. Motivasi dalam manajemen
hanya ditunjukan pada sumber daya manusia pada umumnya dan khususnya
kepada bawahan atau pengikut. Motivasi meempersoalkan bagaimana cara
mengarahkan daya dan potensi bawahan, agar mau bekerja sama secara
produktif, berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan.
Motivasi diartikan juga sebagai suatu kekuatan sumber daya yang
menggerakkan dan mengendalikan perilaku manusia. Motif adalah suatu
dorongan kebutuhan dalam diri karyawan yang perlu dipenuhi agar karyawan
tersebut dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungannya, sedangkan motivasi
adalah suatu kondisi yang menggerakkan karyawan agar mampu mencapai
tujuan dari motifnya (Mangkunegara, 2005).
Supardi dan Anwar (2007) mengatakan bahwa motivasi adalah keadaan
dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan
kegiatan-kegiatan guna mencapai tujuan. Motivasi yang ada pada seseorang
akan mewujudkan suatu perilaku yang diarahkan pada tujuan mencapai sasaran
kepuasan.
27
Menurut Edi Siregar (2011), motivasi adalah keinginan untuk berusaha
sekuat tenaga agar mencapai tujuan tertentu yang ditentukan oleh kemampuan
motivasi kerja individual untuk memenuhi kebutuhan individu atau organisasi.
Berdasarkan pengertian motivasi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
motivasi adalah suatu faktor pendukung yang ada dalam diri manusia untuk
melakukan atau tidak melakukan suatu aktifitas tersebut. Jika keinginan dan
kebutuhan serta harapan kerja seeorang dapat terpenuhi, maka hal tersebut dapat
menjadi motivasi untuk seseorang bekerja dengan giat dan berprestasi, agar apa
yang menjadi tujuan organisasi atau perusahaan dapat tercapai.
Menurut Abraham Maslow dalam Veithzal Rivai dan Ella Jauvani Sagala
(2009) bahwa setiap diri manusia itu sendiri terdiri atas lima kebutuhan, yaitu:
1. Kebutuhan fisiologis, kebutuhan-kebutuhan inilah yang perlu dipenuhi
untuk mempertahankan hidup. Seperti kebutuhan oksigen, pangan, minum,
istirahat aktivitas, dan pengaturan suhu.
2. Kebutuhan rasa aman, yaitu kebutuhan akan keselamatan dan perlindungan
dari kerugian fisik maupun emosional. Misalnya dalam wujud keinginan
akan proteksi terhadap bahaya kebakaran atau serangan kriminal.
3. Kebutuhan sosial, yaitu kebutuhan akan kasih sayang, diterima baik oleh
sekelompok, berinteraksi dan persahabatan.
4. Kebutuhan penghargaan diri, kebutuhan ini mencakup kebutuhan untuk
mencapai kepercayaan diri, prestasi, kompensasi, pengetahuan,
penghargaan diri dan kebebasan serta independensi (ketidaktergantungan).
Selanjutnya kebutuhan akan status, pengakuan, apresiasi terhadap dirinya,
dan respek yang diberikan oleh orang lain.
5. Kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri, yaitu kebutuhan untuk
merealisasikan potensi yang ada pada dirinya untuk mencapai
pengembangan diri secara berkelanjutan dan untuk menjadi kreatif.
Misalnya kebutuhan untuk berpendapat dengan mengemukakan ide-ide,
memberikan penilaian dan kritik terhadap sesuatu.
28
a. Dimensi dan Indikator Motivasi
David McClelland (1998) menganalisis tentang tiga kebutuhan manusia
yang sangat penting didalam organisasi atau perusahaan seperti yang
dikemukakan oleh McClelland yaitu:
1. Need for achievement yaitu kebutuhan akan prestasi, yang diukur
berdasarkan standar kesempurnaan dalam diri seseorang. Kebutuhan ini
mengarahkan tingkah laku pada usaha untuk mencapai prestasi tertentu.
Mereka berjuang unuk memenuhi ambisi secara pribadi dari pada
mencapai kesuksesan dalam bentuk penghargaan perusahaan atau
organisasi. Sehingga mereka melakukannya selalu lebih baik dan lebih
efisien dari waktu kewaktu. Seseoang yang kebutuhan akan pencapaian
prestasinya tinggi akan berjuang meraih prestasi pribadi dari pada
meraih fasilitas jabatan dan imbalan atas kesuksesasn. Orang tersebut
mempunyai keinginan untuk melakukan sesuatu dengan lebih baik atau
efisien dari pada yang telah dilakukan sebelumnya.
2. Need for power yaitu keinginan untuk memengaruhi/mengatur orang
lain, bertanggung jawab untuk orang lain dan memiliki otoritas atas
orang lain. Kebutuhan akan kekuasaan merupakan daya penggerak yang
memotivasi semangat kerja karyawan, yang akan merangsang dan
memotivasi gairah kerja karyawan serta mengarahkan semua
memampuannya demi mencapai kekuasaan atau kedudukan yang
terbaik. Ego manusia ingin lebih berkuasa dari manusia lainnya akan
menimbulkan persaingan. Persaingan ditimbulkan secara sehat oleh
manajer dalam memotivasi bawahannya, supaya mereka termotivasi.
3. Need for affiliation aitu hasrat untuk menjalin suatu hubungan
antarpersonal yang ramah dan akrab. Kebutuhan ini menjadi daya
penggerak yang akan memotivasi semangat kerja seseorang. Seseorang
yang memiliki kebutuhan sperti ini tentu mereka memiliki motivasi
untuk persahabatan dan bekerja sama dari pada sebagai ajang kompetisi
dalam suatu organisasi, termasuk dalam hal pengertian satu dengan
lainnya.
29
b. Jenis-Jenis Motivasi
Menurut Hasibuan (2012), terdapat dua jenis motivasi yaitu motivasi
positif dan motivasi negatif. Motivasi positif adalah suatu dorongan yang
bersifat positif, maksudnya manajer memotivasi bawahan dengan
memberikan hadiah kepada mereka yang berprestasi di atas prestasi standar.
Dengan motivasi positif, semangat kerja bawahan akan meningkat.
Sebaliknya, motivasi negatif adalah ketika manajer memotivasi dengan
standar mereka akan mendapat hukuman. Dengan motivasi negatif,
semangat bekerja bawahan dalam waktu pendek akan meningkat kerena
mereka takut dihukum, tetapi untuk jangka panjang dapat berakhibat kurang
baik.
c. Tujuan pemberian motivasi
Adapun tujuan pemberian motivasi Hasibuan (2017) adalah:
a. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan
b. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan
c. Meningkatkan kedisiplinan karyawan
d. Mempertahankan kestabilan perusahaan
e. Mengefektifkan pengadaan karyawan
f. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik
g. Meningkatkan loyalitas, kreatifitas dan partisipasi
4. Kepuasan Kerja
Menurut Mangkunegara (2011), yang mendefinisikan kepuasan kerja
adalah suatu perasaan yang menyokong atau tidak menyokongnya diri pegawai
yang berhubungan dengan pekerjaannya maupun dengan kondisi dirinya.
Kepuasan kerja pada dasarnya merupakan sesuatu yang bersifat individual.
Setiap individu memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan
sistem penilaian yang berlaku pada dirinya. Makin tinggi penilaian terhadap
kegiatan dirasakan sesuai dengan keinginan individu, maka makin tinggi
kepuasannya terhadap kegiatan tersebut.
30
Menurut Siagan (2013) mengatakan bahwa kepuasan kerja merupakan
suatu cara pandang seseorang baik yang positif maupun negative tentang
pekerjaannya. Sedangkan menurut Edy Sutrisno (2014) mengemukakan bahwa
kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak
menyenangkan bagi para karyawan memandang pekerjaan mereka. Kepuasan
kerja mencerminkan perasaan terhadap pekerjaannya.
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja
adalah merupakan rasa menyenangkan atau tidak menyenangkan yang
dirasakan oleh karyawan atas suatu pekerjaan, dimana seseorang tersebut
menerima hasil dari apa yang dikerjakannya sesuai dengan apa yang
diharapkan, diinginkan dan dipikirkannya.
a. Dimensi dan Indikator Kepuasan Kerja
Faktor-faktor yang biasa digunakan untuk mengukur kepuasan kerja
seorang karyawan menurut Robbins and Judge (2003), yaitu :
1. Pekerjaan itu sendiri (work it self), yaitu sumber utama kepuasan dimana
pekerjaan tersebut memberikan tugas yang menarik, kesempatan untuk
belajar, kesempatan untuk menerima tanggung jawab dan kemajuan
untuk karyawan.
2. Gaji/upah (pay), yaitu faktor multidimensi dalam kepuasan kerja.
Sejumlah upah atau uang yang diterima karyawan menjadi penilaian
untuk kepuasan, dimana hal ini dipandang sebagai hal yang dianggap
pantas dan layak.
3. Promosi (promotion), yaitu kesempatan untuk berkembang secara
intelektual dan memperluas keahlian menjadi dasar perhatian penting
untuk maju dalam organisasi sehingga menciptakan kepuasan.
4. Pengawasan (supervision), yaitu adanya pengawasan dilakukan oleh
atasan terhadap karyawan.
5. Rekan kerja (workers), yaitu rekan kerja yang kooperatif merupakan
sumber kepuasan kerja yang paling sederhana. Kelompok kerja,
terutama tim yang kompak bertindak sebagai sumber dukungan,
kenyamanan, nasehat dan bantuan pada anggota individu.
31
5. Kompensasi
Menurut Dessler dalam bukunya manajemen sumber daya manusia,
menyatakan bahwa kompensasi adalah setiap bentuk pembayaran atau imbalan
yang diberikan kepada karyawan atas pekerjaan yang diberikan. Menurut Rivai
dan Sagala (2009), kompensasi merupakan sesuatu yang diterima karyawan
sebagai pengganti kontribusi jasa mereka pada perusahaan. Pemberian
kompensasi merupakan salah satu pelaksanaan tugas fungsi MSDM yang
berhubungan dengan semua jenis penghargaan individual sebagai pertukaran
dalam melakukan tugas keorganisasian.
Menurut Herry Simamora (1997) dalam bukunya manajemen sumber
daya manusia menjelaskan bahwa kompensasi yang diberikan oleh perusahaan
kepada karyawan merupakan faktor penting yang mempengaruhi bagaimana
dan mengapa orang-orang memilih bekerja disebuah perusahaan dibandingkan
dengan perusahaan lain. Pemberian kompensasi yang tepat bagi karyawan
mampu menciptakan hubungan kerjasama yang sehat untuk kemajuan kinerja
perusahaan. Selain itu, kompensasi yang sesuai dengan keinginan karyawan
atas pekerjannya dapat memacu semangat karyawan untuk bekerja lebih baik
lagi dari waktu ke waktu sehingga memberikan dampak positif bagi
peningkatan hasil kerja karyawan.
Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa kompensasi
merupakan balas jasa yang diterima oleh karyawan sehubungan dengan
pengorbanan yang telah diberikan kepada perusahaan. Pemberian kompensasi
dapat diberikan langsung berupa uang maupun tidak langsung berupa uang dari
perusahaan ke karyawannya.
a. Penggolongan Kompensasi
Menurut Hasibuan (2012), secara umum kompensasi finansial dapat
dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Direct compensation (kompensasi langsung)
Kompensasi ini merupakan kompensasi yang diterima oleh karyawan
yang mempunyai hubungan langsung dengan pekerjaan, yaitu dalam
bentuk gaji, upah dan upah insentif
32
2. Indirect compensation (kompensasi tidak langsung)
Kompensasi ini merupakan kompensasi yang diterima oleh karyawan
yang tidak mempunyai hubungan secara langsung dengan
pekerjaannya, antara lain asuransi kesehatan, bantuan pendidikan,
pembayaran selama cuti atau sakit.
b. Tujuan Kompensasi
Menurut Hasibuan (2012), tujuan kompensasi finansial antara lain:
1. Ikatan kerjasama
Dengan pemberian kompensasi terjalin ikatan kerjasama formal antara
atasan dan karyawan, dimana karyawan harus mengerjakan tugas dengan
baik, sedangkan atasan harus membayar kompensasi sesuai dengan
perjanjian yang telah disepakati.
2. Kepuasan kerja
Dengan kompensasi karyawan akan dapat memenuhi kebutuhan fisik,
sosial dan egoistic sehingga karyawan memperoleh kepuasan kerja dari
jabatan.
3. Pengadaan efektif
Jika program kompensasi ditetapkan cukup besar, maka pengadaan
karyawan yang berkualitas untuk perusahaan akan lebih mudah.
4. Motivasi
Jika kompensasi yang diberikan cukup besar, manajer akan mudah
memotivasi bawahannya.
5. Stabilitas karyawan
Dengan program kompensasi atas prinsip adil dan layak serta eksternal
konsistensi yang kompentatif maka stabilitas karyawan lebih terjamin
karena turnover relatif kecil.
6. Displin
Dengan pemberian kompensasi yang cukup besar maka disiplin
karyawan semakin baik. Mereka akan menyadari serta menaati
peraturan yang berlaku.
33
7. Pengaruh serikat buruh
Dengan program kompensasi yang baik pengaruh serikat buruh dapat
dihindari dan karyawan akan berkonsentrasi pada pekerjaannya.
8. Pengaruh pemerintah
Jika sesuai dengan undang-undang perburuhan yang berlaku (seperti
batas upah minimum) maka intervensi pemerintah dapat dihindari.
Tujuan pemberian kompensasi hendaknya memberikan kepuasan
kepada semua pihak, karyawan dapat memenuhi kebutuhannya,
pengusaha mendapat laba. Peraturan pemerintah harus ditaati dan
konsumen mendapat barang yang baik dan harga yang pantas.
c. Dimensi dan Indikator Kompensasi
Terdapat dua dimensi yang dikemukakan oleh Veithzal Rivai (2011),
yaitu:
1. Kompensasi finansial langsung, yang terdiri dari:
a. Gaji
Gaji adalah balas jasa dalam bentuk uang yang diterima karyawan
sebagai konsekuensi dari kedudukannya sebagai karyawan yang
memberikan sumbangan tenaga dan pikiran dalam mencapai tujuan
perusahaan atau dapat juga dikatakan sebagai bayaran tetap yang
diterima seseorang dari keanggotaannya dalam sebuah perusahaan.
b. Bonus
Bonus adalah pembayaran sekaligus yang diberikan karena
memenuhi sasaran kinerja atau uang yang dibayar sebagai balas jasa
atas hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan apabila melebihi target.
Bonus juga merupakan kompensasi tambahan yang diberikan kepada
seorang karyawan yang nilainya diatas gaji normalnya. Bonus juga
bisa digunakan sebagai penghargaan terhadap pencapaian tujuan-
tujuan spesifik yang ditetapkan oleh perusahaan, atau untuk
dedikasinya kepada perusahaan.
34
c. Insentif
Insentif merupakan imbalan langsung ayang dibayarkan kepada
karyawan karena kinerjanya melebihi standar yang ditentukan.
Insentif merupakan bentuk lain dari upah langsung diluar upah dan
gaji yang merupakan kompensasi tetap.
2. Kompensasi finansial tidak langsung
Kompensasi finansial tidak langsung merupakan kompensasi
tambahan yang diberikan berdasarkan kebijakan perusahaan terhadap
semua karyawan sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan para
karyawan. Biasanya berupa fasilitas-fasilitas seperti: asuransi, tunjangan,
uang pensiun dan lain-lain.
Dengan kompensasi, organisasi dapat memperoleh, memelihara dan
mempertahankan produktifitas. Tanpa kompensasi yang memadai
karyawan yang ada sekarang cenderung untuk keluar dari organisasi,
tingkat absensi yang tingggi atau kedisiplinan yang rendah dan keluhan-
keluhan lainnya bisa timbul.
6. Kinerja karyawan
Secara etimologi, kinerja berasal dari prestasi kerja (performance).
Sebagaimana dikemukakan oleh Mangkunergara (2005) bahwa istilah kinerja
berasal dari kata job performance atau actual performance (prestasi kerja atau
prestasi sesungguhnya yang dicapai seseorang) yaitu hasil kerja secara kualitas
dan kuantitas yang dicapai oleh karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai
dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Secara konseptual kinerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seseorang
dalam kurun waktu tertentu berdasarkan standar kerja yang telah ditetapkan,
variabel operasional dari kinerja karyawan, yaitu suatu hasil kerja yang dicapai
oleh seorang karyawan dalam kurun waktu tertentu berdasarkan standar kerja
yang telah ditetapkan. Menurut Robert L. Mathis dan Jhon H. Jackson (2009)
kinerja adalah hasil yang dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam
suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing
35
dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan, secara legal tidak
melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika.
Kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai
prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam
perusahaan, kinerja karyawan merupakan sesuatu hal yang sangat penting dalam
upaya perusahaan untuk mencapai tujuannya. (Veithzal dan Sagala, 2010).
Menurut Rivai (2008) bahwa kinerja merupakan perilaku nyata yang
ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan
sesuai dengan perannya dalam perusahaan. Kinerja adalah suatu hasil kerja yang
dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan
kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan
waktu yang diukur dengan mempertimbangkan kuantitas, kualitas dan ketepatan
waktu.
Indikator dari kinerja karyawan berkaitan dengan hasil kerja yang secara
kualitas dan kuantitas dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kuantitas
kerja yaitu pencapaian kinerja karyawan yang dapat terlihat pada karyawan itu
sendiri pada saat berkerja, yaitu meliputi ketepatan waktu dalam mengerjakan
tugas. Sedangkan kualitas kerja adalah pencapaian kinerja karyawan yang diukur
dari hasil pekerjaan yang dicapai karyawan dalam bekerja, kualitas kerja juga
dapat diukur oleh output atau hasil kerja dibandingkan dengan standar output
yang telah ditetapkan perusahaan (Simamora, 2006).
a. Dimensi dan Indikator Kinerja Karyawan
Indikator kinerja merupakan aspek-aspek yang menjadi ukuran dalam
menilai kinerja. Adapun indikator kinerja individu yang menjadi ukuran
kinerja menurut Mathis dan Jackson (2009) adalah sebagai berikut:
1. Kuantitas
Kuantitas merupakan jumlah yang dihasilkan, dinyatakan dalam istilah
seperti jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan karyawan,
dan jumlah aktivitas yang dihasilkan.
36
2. Kualitas
Kualitas kerja dapat diukur dari persepsi karyawan terhadap kualitas
pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap
keterampilan dan kemampuan karyawan.
3. Ketepatan waktu
Ketepatan waktu diukur dari persepsi karyawan terhadap suatu aktivitas
yang diselesaikan di awal waktu sampai menjadi output.
4. Kehadiran
Kehadiran karyawan di perusahaan baik dalam masuk kerja, pulang, izin,
maupun tanpa keterangan yang seluruhnya mempengaruhi kinerja
karyawan tersebut.
5. Kemampuan bekerja sama
Kemampuan bekerja sama adalah kemampuan seorang tenaga kerja untuk
bekerja sama dengan orang lain dalam menyelesaikan suatu tugas dari
pekerjaan yang telah ditetapkan sehingga mencapai daya guna dan hasil
guna yang sebesar-besarnya.
7. Perbankan Syariah
a. Definisi Perbankan Syariah
Menurut Pasal 1 UU No. 21 Tahun 2008, disebutkan bahwa bank adalah
badan usaha yang menghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan
dan menyalurkannya dalam bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf
hidup rakyat banyak. Menurut Yaya (2014) bank terbagi menjadi dua, yaitu
bank konvensional dan bank syariah. Bank konvensional merupakan bank
yang menjalankan usahanya secara konvensional dan terdiri atas bank umum
konvensional dan bank perkreditan rakyat (BPR). Sementara itu, bank
syariah adalah bank yang menjalankan usahanya sesuai dengan prinsip
syariah, dan terdiri atas Bank Umum Syariah (BUS) dan Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah (BPRS).
Bank Umum Syariah adalah Bank Syariah yang menyediakan jasa lalu
lintas pembayaran sedangkan Bank Pembiayaan Rakyar Syariah tidak
37
menyediakan jasa lalu lintas pembayaran. Jadi, berdasarkan pengertian
diatas, bank syariah adalah badan usaha yang menghimpun dana masyarakat
dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya dalam bentuk-bentuk lainnya
dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak yang menjalankan
usahanya sesuai dengan prinsip syariah.
b. Tujuan, Prinsip dan Fungsi Bank Syariah
Menurut Rodoni (2009) tujuan bank syariah didirikan adalah untuk
mempromosikan dan mengembangkan penerapan prinsip-prinsip Islam,
syariah dan tradisinya kedalam transaksi keuangan dan perbankan serta
bisnis atau usaha terkait lainnya. Sementara itu, prinsip-prinsip dasar yang
diikuti oleh bank syariah yaitu larangan riba dalam transaksi, kegiatan usaha
dan perdagangan yang dilakukan berdasarkan perolehan keuntungan yang
sah, dan memberikan zakat. Selama praktik perbankan syariah tidak
bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah, perbankan syariah mengadopsi
sistem dan prosedur perbankan yang telah ada. Akan tetapi, apabila tidak
sesuai dengan prinsip syariah, maka perbankan syariah harus merencanakan
dan menerapkan alternatif lain yan sesuai dengan prinsip syariah.
Fungsi bank syariah meliputi empat fungsi, yaitu fungsi manajer
investasi, fungsi investor, fungsi sosial dan fungsi jasa keuangan
(Yaya,2014).
1. Fungsi Manajer Investasi
Dalam menjalankan fungsi sebagai manajer investasi, bank harus mampu
mengelola dana yang dihimpun untuk disalurkan kepada penyaluran
yang produktif sehingga dapat menghasilkan keuntungan yang nantinya
akan dibagikan antara bank dan pemilik dana.
2. Fungsi Investor
Dalam menjalankan fungsi sebagai investor, bank syariah harus dapa
melakukan investasi pada sector yang dinilai produktif dan sesuai dengan
prinsip syariah.
38
3. Fungsi Sosial
Dalam menjalankan fungsi sosial, bank syariah harus mampu
menghimpun dan menyalurkan dana Zakat, Infak, Shadaqah dan Wakaf
(ZISWAF) serta Qardhul Hasan.
4. Fungsi Jasa Keuangan
Dalam menjalankan fungsi jasa keuangan ini, bank syariah menyediakan
jasa-jasa keuangan kepada masyarakat yang mekanismenya tidak
bertentangan dengan prinsip syariah, diantaranya kliring, transfer,
inkaso, pembayaran gaji, letter of credit, letter of guarantee, dan
sebagainya.
B. Kerangka Pemikiran
Berikut ini dapat digambarkan kerangka pemikiran yang dijadikan dasar
pemikiran dalam penelitian ini. Kerangka tersebut merupakan dasar pemikiran
dalam melakukan analisis pada penelitian
39
Gambar 2.2
Kerangka Pemikiran
Kompensasi (M)
Maraknya perbankan syariah di Indonesia tidak diimbangi dengan SDM yang
memadai. Rata-rata kebutuhan SDM industri perbankan syariah pertahun kurang
lebih 5.900 orang. Sementara lulusan perguruan dengan program studi terkait
perbankan syariah hanya 1.500 orang. Dari sisi kuantitas sudah terlihat bahwa
perbankan syariah kekurangan SDM. Penelitian sebelumnya mengungkapkan
peningkatan kinerja karyawan disebabkan beberapa faktor.
Uji Moderated Regression Analysis
(MRA)
Variabel Independen: Kompetensi SDM (X1)
Motivasi (X2)
Kepuasan Kerja (X3)
Kesimpulan dan Saran
Uji Asumsi Klasik
Basis Teori : Manajemen SDM
Variabel Dependen:
Kinerja Karyawan
(Y)
Hasil Pengujian dan Pembahasan
Uji Validitas dan Realibilitas
40
B. Keterkaitan antar Variabel dan Hipotesis Penelitian
1. Pengaruh Kompetensi SDM terhadap Kinerja Karyawan
Kompetensi sepadan dengan kemampuan atau kecakapan. Kualitas
kompetensi seorang individu dilekatkan atas dasar pengetahuan,
keterampilan, dan keahlian atau karakteristik lain yang dimilikinya dalam
melaksanakan suatu pekerjaan. Sehingga keseluruhan karakteristik mampu
menciptakan kinerja unggul dan efektif dalam pelaksanaan kerja.
Teori ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Lestari, Indah
Dwi, dkk (2014) yang menunjukkan bahwa kompetensi SDM berpengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan. Sedangkan penelitian yang dilakukan
oleh Sumardi dan Wibowo (2018) menjelaskan bahwa kompetensi SDM
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini sejalan dengan
hasil penelitian yang dilakukan oleh Martini, Ida Ayu Oka, dkk (2018) yang
menjelaskan bahwa kompetensi SDM menunjukkan pengaruh positif dan
signifikkan terhadap kinerja karyawan. Jadi, semakin tinggi tingkat
kompetensi yang dimiliki seorang individu maka kinerja individu akan
meningkat.
Berdasarkan penelitian terdahulu, maka hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini adalah:
Ha1: Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel kompetensi
SDM terhadap kinerja karyawan
Ho1: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel
kompetensi SDM terhadap kinerja karyawan
2. Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Karyawan
Motivasi memiliki peranan yang sangat penting dalam bekerja sehingga
seseorang yang memiliki motivasi yang tinggi akan berusaha melaksanakan
tugasnya secara maksimal agar pekerjaannya berhasil sejalan dengan tujuan
perusahaan. Motivasi dapat menyebabkan seseorang berperilaku baik, oleh
karena itu motivasi karyawan yang tinggi berbanding lurus dengan kinerja
perusahaan. Seorang karyawan yang termotivasi akan bersifat energik dan
bersemangat dalam mengerjakan tugas-tugasnya yang diberikan kepadanya.
41
Sebaliknya para karyawan yang memiliki motivasi yang rendah akan sering
menampilkan rasa tidak nyaman dan tidak senang terhadap pekerjaannya
yang akhirnya kinerja mereka akan menjadi buruk dan tujuan perusahaan
tidak akan tercapai.
Teori ini didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Pardisi, dkk
(2015) yang menunjukkan bahwa motivasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian
yang dilakukan oleh Asmarani, Titis, dkk (2019) yang menunjukkan
motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Berbeda dengan
penelitian yang dilakukan oleh Nuswantoro, Agroha Brajahadi (2016) yang
menjelaskan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan motivasi
terhadap kinerja karyawan.
Berdasarkan penelitian terdahulu, maka hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini adalah:
Ha2: Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel motivasi
terhadap kinerja karyawan
Ho2: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel
motivasi terhadap kinerja karyawan
3. Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan
Kepuasan kerja bagi karyawan cenderung meningkatkan produktivitas,
rasa bangga, dan komitmen tinggi pada pekerjaannya. Terdapat korelasi
antara kepuasan kerja dan kinerja cukup kuat. Seseorang dengan tingkat
kepuasan kerja yang tinggi memiliki perasaan-perasaan positif tentang
pekerjaan tersebut, sementara seseorang yang tidak puas memiliki perasaan-
perasaan yang negatif tentang pekerjaannya. Ketika produktivitas dan
kepuasan secara keseluruhan dikumpulkan untuk organisasi, maka
ditemukan bahwa organisasi yang mempunyai karyawan yang lebih puas
cenderung lebih efektif bila dibandingkan organisasi yang mempunyai
karyawan yang kurang puas.
Hal ini sesuai dengan pernyataan tersebut bahwa karyawan yang puas
dengan pekerjaannya cenderung berkinerja lebih baik. Sehingga pengaruh
42
kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan dapat diterima. Hal ini didukung
oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Hr, Sumardi dan Wibowo (2018)
menunjukkan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap peningkatan kinerja dosen UNWIR.
Berdasarkan penelitian tersebut maka hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini adalah:
Ha3: Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel kepuasan
kerja terhadap kinerja karyawan
Ho3: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel
kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan
4. Kompensasi sebagai Pemoderasi Kompetensi SDM terhadap Kinerja
Karyawan
Salah satu cara manajemen untuk meningkatkan kompetensi SDM adalah
memotivasi dan meningkatkan kepuasan kerja para karyawan adalah melalui
kompensasi. Secara sederhana kompensasi merupakan sesuatu yang diterima
karyawan untuk balas jasa kerja mereka. Ketika seorang karyawan diberikan
kompensasi yang sesuai dengan beban kerja, karyawan tersebut akan merasa
dihargai dan merasa senang sehingga akan mempengaruhi emosionalitas
karyawan tersebut. Maka kompetensi SDM akan meningkat beriringan
dengan peningkatan kinerja kayawan tersebut.
Teori ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hamzah,
Mochamad, dkk (2017) yang menyatakan bahwa kompensasi tidak mampu
memoderasi/memperkuat pengaruh kompetensi SDM terhadap kinerja
karyawan.
Simmamora (2004) mengatakan bahwa kompensasi dalam bentuk
finansial adalah penting bagi karyawan, sebab dengan kompensasi ini
mereka dapat memenuhi kebutuhannya secara langsung, terutama kebutuhan
fisiologisnya. Namun demikian, tentunya karyawan berharap agar
kompensasi yang diterima sesuai dengan pengorbanan yang telah diberikan
dalam bentuk non finansial juga sangat penting bagi karyawan terutama
untuk pengembangan karir mereka.
43
Berdasarkan teori tersebut maka hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini adalah:
Ha4: Kompensasi memoderasi pengaruh kompetensi SDM terhadap
kinerja karyawan
Ho4: Kompensasi tidak memoderasi pengaruh kompetensi SDM
terhadap kinerja karyawan
5. Kompensasi sebagai Pemoderasi Motivasi terhadap Kinerja Karyawan
Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Nuswantor, Agroha
Brajahadi, (2016) menunjukkan bahwa kompensasi tidak memoderasi
pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan. Sedangkan hasil penelitian
yang dilakukan oleh Pardisi, dkk (2015) menjelaskan bahwa kompensasi
memoderasi pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan, kompensasi
memperkuat pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan, artinya
kompensasi yang baik dan adil maka akan meningkatkan motivasi kerja
karyawan dan akan mempengaruhi kinerja karyawan.
Berdasarkan penelitian tersebut, maka hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini adalah:
Ha5: Kompensasi memoderasi pengaruh motivasi terhadap kinerja
karyawan
Ho5: Kompensasi tidak memoderasi pengaruh motivasi terhadap
kinerja karyawan
6. Kompensasi sebagai Pemoderasi Kepuasan Kerja terhadap Kinerja
Karyawan
Semakin tinggi interaksi antara kepuasan kerja dengan kompensasi,
maka kinerja karyawan akan semakin tinggi. Pengaruh kepuasan kerja
terhadap kinerja karyawan akan semakin kuat, apabila kompensasi yang
dipersepsikan karyawan positif. Sebaliknya, pengaruh kepuasan kerja
terhadap kinerja karyawan akan semakin lemah, apabila kompensasi yang
dipersepsikan karyawan negatif. Hal ini didukung oleh hasil penelitian
terdahulu yang dilakukan oleh Danuji, Sahid dan MD Rahadhini (2012)
44
kompensasi mampu memoderasi/memperkuat pengaruh kepuasan kerja
terhadap kinerja karyawan.
Ha6: Kompensasi memoderasi pengaruh kepuasan kerja terhadap
kinerja karyawan
Ho6: Kompensasi tidak memoderasi kepuasan kerja terhadap kinerja
karyawan
45
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang berdasarkan
pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu,
pengumpulan datanya menggunakan instrument penelitian, serta analisis data
bersifat kuantitatif atau statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
diterapkan (Sugiyono, 2017)
Pendekatan yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah pendekatan
asosiatif. Pendekatan asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui
pengaruh ataupun hubungan antara dua variabel atau lebih. Peneliti menggunakan
metode kausal-asosiatif, yang dimana metode kausal adalah hubungan yang bersifat
sebab akibat, terdapat variabel dependen dan independen (Sugiyono, 2017)
B. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditentukan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2015). Populasi dalam
penelitian ini adalah karyawan Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati sebanyak 50
karyawan.
Sampel adalah bagian dari populasi yang diharapkan dapat mewakili populasi
penelitian. Terdapat 2 macam teknik pengambilan sampel yang bisa digunakan
dalam penelitian yaitu probability sampling dan nonprobability sampling.
Probability sampling adalah teknik sampling untuk memberikan peluang yang
sama pada setiap anggota populasi yang dipilih menjadi anggota sampel, sedangkan
nonprobability sampling adalah setiap anggota populasi dipilih dengan sengaja
menurut pertimbangan tertentu. Sehingga tidak semua populasi memiliki
kesempatan yang sama untuk menjadi calon responden atau sampel (Agus, 2017)
46
Teknik pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive
sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Kriteria
sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja di Bank
BNI Syariah Cabang Fatmawati yang sudah berstatus karyawan tetap dan lama
bekerja minimal 1 tahun. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah 50 responden.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati dan waktu
yang digunakan dalam penelitian ini dimulai dari pengajuan penelitian sampai
terlaksananya laporan penelitian yakni bulan Agustus sampai Desember 2019.
D. Sumber Data
1. Data Primer
Menurut Sugiono (2014), data primer adalah data yang diperoleh secara
langsung dari sumbernya. Untuk memperoleh data primer dalam penelitian ini,
metode pengumpulan data yang digunakan adalah menggunakan kuesioner.
Kuesioner adalah metode pengumpulan data primer yang menggunakan item
pertanyaan dengan format tertentu.
2. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dengan menggunakan studi keputakaan. Penelitian
ini dilakukan dengan cara mencari dan mengumpulkan berbagai bahan bacaan
dan menggali berbagai teori yang berkaitan dengan topik penelitian yang
diperoleh dari buku, artikel, jurnal dan sejenisnya. (Sugiono, 2014)
E. Instrumen penelitian
Penelitian ini menggunakan metode analisis data kuantitatif, yaitu penelitian
yang hasil penelitiannya disajikan dalam bentuk deskriptif dengan menggunakan
angka-angka statistik. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini terdiri dari empat
variabel yang diklasifikasikan dalam variabel terikat (dependen) dan variabel tidak
terikat (independen) dan variabel moderating.
47
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat karena adanya variabel bebas, sedangkan variabel bebas merupakan variabel
yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel
dependen (terikat). Variabel moderating atau moderator adalah variabel yang
mempengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubungan antara variabel
independen dan dependen. Variabel independen (X) dalam penelitian ini adalah
kompetensi SDM (X1), motivasi (X2), kepuasan kerja (X3), sedangkan variabel
dependen (Y) dalam penelitian ini adalah kinerja karyawan dan yang menjadi
variabel moderating (M) dalam penelitian ini adalah kompensasi.
Variabel-variabel tersebut kemudian dikembangkan menjadi beberapa
indikator yang selanjutnya indikator-indikator tersebut dikembangkan menjadi
beberapa item pertanyaan dalam kuesioner menggunakan skala likert.
Tabel 3.1
Instrumen Penelitian
Variabel Dimensi Instrumen Variabel
atau Indikator
No
pertanyaan Skala Pengukuran
Kompeten
si SDM
(X1)
Spencer
dan
spencer
(1993)
Kemampu
an
Intelektual
Berprestasi
Kepastian kerja
Inisiatif
Penguasaan
informasi
Berfikir analitik
Berfikir konseptual
Keahlian praktikal
Kemampuan
linguistik
Kemampuan naratif
KS.1
KS.2-KS.3
KS.4
KS.5
KS.6
KS.7
KS.8
KS.9
KS.10
Interv
al Likert (1-5)
Kemampu
an
Emosional
Sensitifitas
Pengendalian diri
Percaya Diri
Kemampuan
beradaptasi
Komitmen pada
organisasi
KS.11
KS.12
KS.13
KS.14
KS.15
Kemampu
an Sosial Pengaruh dan
dampak
KS.16
KS.17
48
Kesadaran
berorganisasi
Membangun
hubungan kerja
Mengembangkan
orang lain
Mengarahkan
bawahan
Kerja tim
Kepemimpinan
kelompok
KS.18
KS.19
KS.20
KS.21
KS.22
Motivasi
(X2)
McClellan
d (1998)
Kebutuhan
akan
pencapaia
n/ prestasi
(Need for
achieveme
nt)
Keinginan untuk
mencapai prestasi
Memenuhi standar
Berusaha
meningkatkan
kemampuan
M.1
M.2
M.3
Interv
al Likert (1-5)
Kebutuhan
akan
kekuasaan
(Need for
power)
Keinginan
mengarahkan,
mendorong dan
mempengaruhi
rekan kerja
Bertanggung jawab
terhadap orang lain
Memiliki otoritas
atas orang lain
M.4
M.5
M.6
Kebutuhan
akan
hubungan
atau
berafiliasi
(Need for
affiliation)
Menjalin hubungan
dan komunikasi
dengan ramah dan
akrab
M.7
Kepuasan
Kerja (X3)
Robbins
(2006)
Pekerjaan
itu sendiri
(the work
it self)
Mampu
menyelesaikan
pekerjaan dengan
baik
Kk.1
Interv
al Likert (1-5)
Gaji/Upah Gaji sesuai dengan
tugas dan tanggung
jawab karyawan
Kk.2
Peluang
Promosi Kebijakan promosi
jabatan adil
Kk.3
Supervisi Atasan mampu
memberikan
Kk.4
49
keadilan dalam
penugasan
manajerial
Atasan mampu
memberikan
penugasan
manajerial
berdasarkan
kompetensi
Atasan mampu
memberikan
keadilan dalam
mengambil
keputusan terkait
pekerjaan
Kk.5
Kk.6
Rekan
Kerja Hubungan dengan
rekan kerja yang
harmonis
Kk.7
Kompensa
si (X4)
Veithzal
Rivai
(2011)
Kompensa
si finansial
langsung
Gaji
Bonus
Insentif
K.1-K.2-
K.3
K.5-K.7
K.6
Interv
al Likert (1-5)
Kompensa
si finansial
tidak
langsung
Tunjangan
Hak cuti
Asuransi
Uang pensiun
K.12
K.11
K.8
K.9
Kinerja
Karyawan
(Y)
Mathis
dan
Jackson
(2009)
Kuantitas
kerja Karyawan
melakukan
pekerjaan sesuai
dengan target
output yang harus
dihasilkan
KK.1
Interv
al Likert (1-5)
Kualitas
kerja Karyawan
melakukan
pekerjaan sesuai
dengan standar dan
karakteristik
KK.2
50
Pemanfaat
an waktu Menyelesaikan
pekerjaan tepat
waktu
KK.3-K.4
Tingkat
kehadiran Kehadiran di kantor
tepat waktu
KK.5-KK.6
Kerjasama Mampu bekerja
sama dengan rekan
kerja
KK.7-KK.8
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Penelitian Pustaka (Library Research)
Penelitian ini menggunakan data yang diperoleh dari beberapa
literatur, buku, artikel, jurnal dan sejenisnya yang berhubungan dengan objek
penelitian dan dapat mendukung bahan kajian penelitian.
2. Kuesioner (Angket)
Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan penyebaran
kuesioner (angket). Teknik ini dilakukan dengan cara memberikan
seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang yang dijadikan
responden. Teknik ini dapat dilakukan melalui tatap muka langsung, maupun
melalui kuesioner surat, baik melalui surat dalam bentuk kertas maupun
elektronik.
Tabel 3.2
Skala Likert
Jenis Jawaban Bobot
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Cukup Setuju (CS) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
(Sumber: Sugiyono, 2015)
Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi
seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Dalam
penelitian gejala sosial telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang
selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dengan menggunakan skala
Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi dimensi, dimensi
51
dijabarkan menjadi subvariabel kemudian subvariabel dijabarkan lagi
menjadi indikator-indikator yang dapat diukur. Kemudian, indikator-
indikator yang terukur ini dapat dijadikan titik tolak untuk membuat item
instrument yang berupa pertanyaan atau pernyataan yang perlu dijawab oleh
responden.
G. Teknik Pengolahan Data
Teknik analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif, uji
kualitas data, uji asumsi klasik dan uji hipotesis.
1. Analisis Statistik Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk menjelaskan dan menggambarkan
berbagai karakteristik responden secara keseluruhan berdasarkan usia,
pendidikan terakhir, latar belakang pendidikan, lama bekerja dan status
pekerjaan karyawan Bank BNI Syariah cabang Fatmawati.
2. Uji kualitas data
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid atau tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut. Uji validitas dilakukan dengan membandingkan
nilai r hitung dengan nilai r tabel dengan degree of freedom (df) = n-2
dengan alpha 0,05. Jika r hitung lebih besar dari r tabel dan nilai positif
maka butir atau pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid
(Ghozali, 2011).
b. Uji Reliabilitas Data
Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner
dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Cara yang
digunakan untuk menguji reliabilitas kuesioner pada penelitian ini
dengan melihat besaran nilai Cronbach Alpha. Suatu konstruk atau
52
variable dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach Alpha >
0,60 (Ghozali, 2011).
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah usaha untuk menentukan apakah data
variabel yang kita miliki mendekati populasi distribusi normal atau
tidak. Bahasa lainnya, apakah data kita terditribusi normal atau tidak.
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak
(Ghozali, 2011).
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji
Kolmogorov-Smirnov (K-S). Pengambilan keputusan dalam uji
normalitas adalah jika asym.sig > alpha 0,05 maka data terdistribusi
normal tetapi jika asym.sig < alpha 0,05 maka data tidak terdistribusi
normal (Ghozali, 2011).
b. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada
model regresi ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas (Variable
Indpendent). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi kolerasi
diantara variable independen (Ghozali, 2011). Untuk mendeteksi ada
atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi dapat dilihat dari
nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Kedua ukuran ini
menunjukan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh
variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabel independen
yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya.
Jadi, nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (arena
VIF =1/tolerance). Nilai yang umum dipakai untuk menunjukkan
adanya multikolonieritas adalah Tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan
nilai VIF ≥ 10. Setiap peneliti harus menentukan tingkat kolonieritas
yang masih dapat ditolerir. Misal nilai Tolerance = 0,10 sama dengan
tingkat kolonieritas 0,95 (Ghozali, 2011).
53
c. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali (2013) uji ini bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dan residual satu
pengamatan kepengamatan lain. Jika varian dan residual satu
pengamatan kepengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas
dan jika tidak disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik
adalah yang memiliki sifat homoskedastisitas.
Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada tidaknya
heteroskedastisitas. Salah satu cara menguji adanya heteroskedastisitas
adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat
yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya
heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola
tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana
sumbu Y adalah yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual yang
telah di unstadarized (Ghozali, 2013). Menurut Ghozali (2013) dasar
analisis heteroskedastisitas adalah:
1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk
pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian
menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi
heteroskedastisitas.
2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas
dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
4. Uji Hipotesis
a. Pengujian dengan Analisis Regresi Berganda
Uji hipotesis melalui analisis linear berganda dan dengan regresi
moderat. Persamaan umum untuk kedua cara tersebut adalah sebagai
berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Dimana:
Y: Kinerja Karyawan
54
X1: Kompetensi SDM
X2: Motivasi
X3: Kepuasan kerja
α: Konstanta, perpotongan garis pada sumbu X
b: Koefisien regresi
e: Error/Residual
Secara statistik, ketepatan fungsi regresi setidaknya dapat diukur
dari nilai koefisien determinasi (R2), nilai statistik F dan nilai statistik t.
uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan melalui :
1) Uji Koefisiensi Determinasi (R2)
Koefisien determinasi adalah pada intinya mengukur seberapa
jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel dependen.
Nilai koefisien determinasi terletak antara 0 dan 1 yaitu 0 ≤ R2 ≤ 1.
Bila R2 = 1 berarti 100% total variasi variabel terikat dijelaskan oleh
variabel bebasnya dan menunjukan ketepatan yang baik. Dan bila
R2 = 0 berarti tidak ada total variasi variabel terikat yang dijelaskan
oleh variabel bebasnya (Ghozali, 2011).
2) Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F)
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua
variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model
mempunyai pengaruh secara bersama sama terhadap variabel
dependen atau terikat untuk mengambil keputusan hipotesis
diterima atau ditolak dengan membandingkan tingkat signifikansi
(alpha) sebesar 5% (0,05). Jika nilai probability F lebih besar dari
alpha 0,05 maka model regresi tidak dapat digunakan untuk
memprediksi variabel dependen dengan kata lain variabel
independen secara bersama-sama tidak berpengaruh (Ghozali,
2011).
3) Uji Signifikansi Parsial (Uji Statistik t)
Uji t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh suatu variabel
independen secara individual dalam menerangkan variasi-variasi
55
variabel dependen. Jika nilai probability t lebih besar dari 0,05 maka
tidak ada pengaruh dari variabel independen terhadap varibel
dependen (koefisien regresi tidak signifikan) sedangkan jika nilai
probability t lebih kecil dari 0,05 maka terdapat pengaruh dari
variabel independen terhadap variabel dependen (koefisien regresi
signifikan) (Ghozali, 2011).
b. Pengujian dengan Analisis Moderate (Moderated Regresion Analysis
– MRA)
Uji interaksi atau sering disebut dengan Moderated regression
analysis (MRA) merupakan aplikasi khusus regresi berganda linear
dimana dalam persamaan regresinya mengandung unsur interaksi
(Ghozali, 2013). Sedangkan variabel moderating adalah variabel
independen yang akan memperkuat atau memperlemah variabel
independen terhadap variabel dependen (Ghozali, 2013).
Ada tiga cara menguji regresi dengan variabel moderating, yaitu:
1. Uji interaksi
2. Uji nilai selisih mutlak
3. Uji residual
Uji hipotesis secara regresi moderat pada penelitian ini
menggunakan uji interaksi. Uji MRA dapat dihitung dengan
persamaan sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5 (X1X4) + b6 (X2X4) + b7
(X3X4) + e
Kompensasi (X4) dapat memoderasi Kompetensi SDM (X1),
Motivasi (X2) dan Kepuasan Kerja (X3) terhadap kinerja karyawan
(Y).
Dimana:
Y = Kinerja Karyawan
a = Konstanta
b = Koefisien regresi
X1 = Kompetensi SDM
56
X2 = Motivasi
X3 = Kepuasan Kerja
X4 = Kompensasi
X1X4 = Variabel perkalian antara kompetensi SDM dengan
kompensasi yang menggambarkan pengaruh variabel moderating
kompensasi terhadap hubungan kompetensi SDM dengan kinerja
karyawan
X2X4 = Variabel perkalian antara motivasi dengan kompensasi
yang menggambarkan pengaruh variabel moderating kompensasi
terhadap hubungan motivasi dengan kinerja karyawan
X3X4 = Variabel perkalian antara kepuasan kerja dengan
kompensasi yang menggambarkan pengaruh variabel moderating
kompensasi terhadap hubungan kepuasan kerja dengan kinerja
karyawan
e = Error term (tingkat kesalahan penduga dalam penelitian).
Hasil uji koefisien determinasi (R2) mengukur seberapa besar
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.
57
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Organisasi
Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan sistem
perbankan syariah. Prinsip Syariah dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu adil,
transparan dan maslahat mampu menjawab kebutuhan masyarakat terhadap
sistem perbankan yang lebih adil. Dengan berlandaskan pada Undang-
undang No.10 Tahun 1998, pada tanggal tanggal 29 April 2000 didirikan
Unit Usaha Syariah (UUS) BNI dengan 5 kantor cabang di Yogyakarta,
Malang, Pekalongan, Jepara dan Banjarmasin. Selanjutnya UUS BNI terus
berkembang menjadi 28 Kantor Cabang dan 31 Kantor Cabang Pembantu.
Disamping itu nasabah juga dapat menikmati layanan syariah di Kantor
Cabang BNI Konvensional (office channelling) dengan lebih kurang 1500
outlet yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Di dalam pelaksanaan operasional perbankan, BNI Syariah tetap
memperhatikan kepatuhan terhadap aspek syariah. Dengan Dewan Pengawas
Syariah (DPS) yang saat ini diketuai oleh KH. Ma’ruf Amin, semua produk
BNI Syariah telah melalui pengujian dari DPS sehingga telah memenuhi
aturan syariah. Berdasarkan Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor
12/41/KEP.GBI/2010 tanggal 21 Mei 2010 mengenai pemberian izin usaha
kepada PT Bank BNI Syariah. Dan di dalam Corporate Plan UUS BNI tahun
2003 ditetapkan bahwa status UUS bersifat temporer dan akan dilakukan spin
off tahun 2009. Rencana tersebut terlaksana pada tanggal 19 Juni 2010
dengan beroperasinya BNI Syariah sebagai Bank Umum Syariah (BUS).
Realisasi waktu spin off bulan Juni 2010 tidak terlepas dari faktor eksternal
berupa aspek regulasi yang kondusif yaitu dengan diterbitkannya UU No.19
tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan UU No.21
tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Disamping itu, komitmen Pemerintah
58
terhadap pengembangan perbankan syariah semakin kuat dan kesadaran
terhadap keunggulan produk perbankan syariah juga semakin meningkat.
Juni 2014 jumlah cabang BNI Syariah mencapai 65 Kantor Cabang,
161 Kantor Cabang Pembantu, 17 Kantor Kas, 22 Mobil Layanan Gerak dan
20 Payment Point. Untuk BNI Syariah Cabang Fatmawati sendiri di resmikan
pada tahun 2010.
2. Visi BNI Syariah adalah “Menjadi bank syariah pilihan masyarakat yang
unggul dalam layanan dan kinerja”
3. Misi BNI Syariah
a) Memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan peduli pada
kelestarian lingkungan.
b) Memberikan solusi bagi masyarakat untuk kebutuhan jasa perbankan
syariah.
c) Memberikan nilai investasi yang optimal bagi investor.
d) Menciptakan wahana terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk
berkarya dan berprestasi bagi pegawai sebagai perwujudan ibadah.
e) Menjadi acuan tata kelola perusahaan yang amanah.
4. Budaya kerja
a. Amanah
1) Jujur dan menepati janji
2) Bertanggung jawab
3) Bersemangat untuk menghasilkan karya terbaik
4) Bekerja ikhlas dan mengutamakan niat ibadah
5) Melayani melebihi harapan
b. Jamaah
1) Peduli dan berani memberi maupun menerima umpan balik yang
kontruktif
2) Membangun sinergi secara profesional
3) Membagi pengetahuan yang bermanfaat
4) Memahami keterkaitan proses kerja
5) Memperkuat kepemimpinan yang efektif
59
B. Pembahasan Hasil Kuesioner
1. Gambaran Umum Responden
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan menggunakan angket atau kuesione yang
sebar kepada karyawan BNI Syariah Cabang Fatmawati. Distribusi
penyebaran kuesioner ini mulai tanggal 2 Oktober 2019 sampai dengan 25
Oktober 2019. Distribusi penyebaran kuesioner pada penelitian ini dapat
dilihat pada tabel 4.1
Tabel 4.1
Data Distribusi Sampel Penelitian
No Keterangan Jumlah
1. Jumlah kuesioner yang
disebar 50
2. Jumlah kuesioner yang
tidak kembali 0
3. Jumlah kuesioner yang
tidak dapat diolah 0
Total 50
Sumber: Data Primer yang diolah,2019
Kuesioner yang disebar kepada karyawan BNI Syariah Cabang
Fatmwati sebanyak 50 dan kembali sebanyak 50. Jumlah kuesioner yang
tidak kembali 0 dan jumlah kuesioner yang tidak dapat diolah 0 karena
semua data kueioner diisi sesuai dengan keterangan yang telah
dicantumkan.
Sampel penelitian dan pengukuran penerapan kompetensi SDM,
motivasi, kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan dan kompensasi
sebagai variabel moderating PT. Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati yaitu
50 responden (karyawan). Bagian ini menyajikan informasi tentang
karekteristik dari 50 responden tersebut berdasarkan jenis kelamin, usia,
pendidikan terakhir, status karyawan dan lama bekerja.
60
a. Responden Berdasarkan Usia
Tabel 4.2
Usia
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent
Valid > 30 Tahun
8 16.0 16.0 16.0
20 - 24 Tahun
30 60.0 60.0 76.0
25 - 29 Tahun
12 24.0 24.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Sumber: Data Primer yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel 4.2 terlihat bahwa mayoritas responden berusia
20-24 tahun dengan jumlah 30 responden atau sebesar 60%. Sementara
usia 25-29 tahun dengan jumlah 12 responden atau 24%. Usia > 30
tahun dengan jumlah 8 responden atau sebesar 16%.
b. Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Tabel 4.3
Pendidikan
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent
Valid D3/S1/S2/S3 50 100.0 100.0 100.0
Sumber: Data Primer yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan bahwa pendidikan terakhir
responden adalah D3/S1/S2/S3 dengan jumlah 50 responden atau
sebesar 100%
c. Responden Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan
Tabel 4.4
Latar Belakang Pendidikan
Frequenc
y Percent Valid
Percent Cumulative Percent
Valid
Ilmu Ekonomi
21 42.0 42.0 42.0
61
Konvensional
Ilmu Ekonomi Syariah
29 58.0 58.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Sumber: Data Primer yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan bahwa mayoritas responden
memiliki latar belakang pendidikan ilmu ekonomi syariah dengan
jumlah 29 responden atau sebesar 58%. Sedangkan responden yang
memiliki latar belakang pendidikan ilmu ekonomi konvensional dengan
jumlah 21 responden atau sebesar 42%.
d. Responden berdasarkan Lama Bekerja
Tabel 4.5
Lama Bekerja
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent
Valid > 3 Tahun
19 38.0 38.0 38.0
1-2 Tahun
23 46.0 46.0 84.0
2-3 Tahun
8 16.0 16.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Sumber: Data Primer yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel 4.5 mayoritas lama bekerja responden selama 1-
2 tahun dengan jumlah 23 responden atau sebesar 46%. Responden
yang bekerja sudah > 3 tahun dengan jumlah 19 responden atau sebesar
38%.
e. Responden berdasarkan Status Karyawan
Tabel 4.6
Status
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent
Valid Karyawan Tetap
50 100.0 100.0 100.0
Sumber: Data Primer yang diolah, 2019
62
Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa responden yang
memiliki status pekerjaan karyawan tetap sebanyak 50 atau sebesar
100%.
C. Hasil Penelitian
1. Hasil Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengukur sah atau tidaknya kuesioner
dengan mengukur Pearson Correlation. Dalam penelitian ini jumlah
sampel (n) = 50 maka df dapat dihitung 50 - 2 = 48 dan alpha = 0,05
didapat r tabel = 0,279. Jika r hitung lebih besar dari r tabel dan nilai
positif maka butir pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid
(Ghozali, 2013).
Tabel 4.7
Hasil Uji Validitas Kompetensi SDM
Pertanyaan R Hitung R Tabel Kriteria
X1.1 ,374 0,279 Valid
X1.2 ,445 0,279 Valid
X1.3 ,514 0,279 Valid
X1.4 ,369 0,279 Valid
X1.5 ,640 0,279 Valid
X1.6 ,518 0,279 Valid
X1.7 ,666 0,279 Valid
X1.8 ,512 0,279 Valid
X1.9 ,446 0,279 Valid
X1.10 ,660 0,279 Valid
X1.11 ,645 0,279 Valid
X1.12 ,609 0,279 Valid
X1.13 ,671 0,279 Valid
X1.14 ,637 0,279 Valid
X1.15 ,666 0,279 Valid
X1.16 ,557 0,279 Valid
X1.17 ,669 0,279 Valid
X1.18 ,688 0,279 Valid
X1.19 ,684 0,279 Valid
X1.20 ,594 0,279 Valid
X1.21 ,597 0,279 Valid
63
X1.22 ,437 0,279 Valid
Sumber: Data Primer yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel 4.7 variabel kompetensi SDM memiliki kriteria
valid untuk semua item pertanyaan karena r hitung lebih besar dari pada
r tabel.
Tabel 4.8
Hasil Uji Validitas Motivasi
Pertanyaan R Hitung R Tabel Kriteria
X2.1 ,628 0,279 Valid
X2.2 ,739 0,279 Valid
X2.3 ,727 0,279 Valid
X2.4 ,760 0,279 Valid
X2.5 ,616 0,279 Valid
X2.6 ,728 0,279 Valid
X2.7 ,818 0,279 Valid
Sumber : Data Primer yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel 4.8 variabel motivasi memiliki kriteria valid
untuk semua item pertanyaan karena r hitung lebih besar dari pada r
tabel.
Tabel 4.9
Hasil Uji Validitas Kepuasan Kerja
Pertanyaan R Hitung R Tabel Kriteria
X3.1 ,496 0,279 Valid
X3.2 ,553 0,279 Valid
X3.3 ,653 0,279 Valid
X3.4 ,687 0,279 Valid
X3.5 ,532 0,279 Valid
X3.6 ,564 0,279 Valid
X3.7 ,675 0,279 Valid
Sumber: Data Primer yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel 4.9 variabel kepuasan kerja memiliki kriteria
valid untuk semua item pertanyaan karena r hitung lebih besar dari pada
r tabel.
64
Tabel 4.10
Hasil Uji Validitas Kompensasi
Pertanyaan R Hitung R Tabel Kriteria
M1 ,447 0,279 Valid
M2 ,457 0,279 Valid
M3 ,464 0,279 Valid
M4 ,454 0,279 Valid
M5 ,520 0,279 Valid
M6 ,337 0,279 Valid
M7 ,703 0,279 Valid
M8 ,768 0,279 Valid
M9 ,366 0,279 Valid
M10 ,612 0,279 Valid
M11 ,530 0,279 Valid
M12 ,389 0,279 Valid
Sumber: Data Primer yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel 4.10 variabel Kompensasi memiliki kriteria valid
untuk semua item pertanyaan karena r hitung lebih besar dari pada r
tabel.
Tabel 4.11
Hasil Uji Validitas Kinerja Karyawan
Pertanyaan R Hitung R Tabel Kriteria
Y1 ,345 0,279 Valid
Y2 ,477 0,279 Valid
Y3 ,732 0,279 Valid
Y4 ,609 0,279 Valid
Y5 ,564 0,279 Valid
Y6 ,358 0,279 Valid
Y7 ,535 0,279 Valid
Y8 673 0,279 Valid
Sumber: Data Primer yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel 4.11 variabel Kinerja Karyawan memiliki kriteria
valid untuk semua item pertanyaan karena r hitung lebih besar dari pada
r tabel.
b. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas ini dilakukan untuk menilai konsistensi dari
instrument penelitian dengan menghitung koefisien Cronbach Alpha.
65
Suatu konstruk atau variable dikatakan reliable jika memberikan nilai
Cronbach Alpha > 0,60 (Ghozali,2013).
Tabel 4.12
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach
Alpha Keterangan
Kompetensi SDM 0,943 Reliable
Motivasi 0,834 Reliable
Kepuasan Kerja 0,672 Reliable
Kompensasi 0,742 Reliable
Kinerja Karyawan 0,701 Reliable
Sumber: Data Primer yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel 4.12 menunjukan bahwa nilai Cronbach Alpha
atas variabel kompetensi SDM sebesar 0,943, variabel motivasi sebesar
0,834, variabel kepuasan kerja sebesar 0,672, variabel moderasi sebesar
0,742 dan variabel kinerja karyawan sebesar 0,701 sehingga dapat
disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan dalam kuesioner reliabel karena
mempunyai nilai Cronbach Alpha lebih dari 0,60.
2. Hasil Uji Asumsi Klasik
Dalam penelitian ini, uji asumsi klasik yang dilakukan adalah uji
normalitas, uji heteroskedastisitas, dan uji multikolinieritas. Berikut
disajikan hasil uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini.
a. Hasil Uji Normalitas
Analisis Grafik
Analisis grafik dilakukan dengan melihat grafik histogram dan P-
Plot. Gambar 4.1 dan 4.2 menunjukan hasil analisis grafik untuk
menguji normalitas dalam penelitian ini
66
Gambar 4.1
Hasil Uji Normalitas (Histogram)
Sumber: Data Primer yang diolah, 2019
Berdasarkan gambar 4.1 grafik histogram dapat dilihat bahwa
residual berdistribusi normal dan berbentuk simetris tidak melenceng ke
kanan maupun ke kiri (Ghozali, 2013).
Gambar 4.2
Hasil Uji Normalitas (P-plot)
Sumber: Data Primer yang diolah, 2019
Berdasarkan gambar 4.2 dapat dilihat bahwa grafik P-Plot
memberikan pola distribusi data yang normal. Hal ini bisa terlihat dari
67
grafik normal P-Plot yang menunjukan bahwa titik-titik mendekati garis
diagonal. Hal ini sesuai dengan dasar pengambilan keputusan untuk
menentukan apakah model regresi memenuhi asumsi normalitas. Model
regresi dikatakan memenuhi asumsi normalitas apabila data menyebar
kesekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik
histogramnya. (Ghozali, 2013)
Analisis Statistik
Analisis statistik yang digunakan untuk melihat apakah data sudah
terdistribusi dengan normal melakukan pengujian Kolmogrof Smirnov.
Tabel 4.13 menunjukan hasil Kolmogrof Smirnov.
Tabel 4.13
Hasil Uji Normalitas (Kolmogrof)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 50
Normal Parametersa,b
Mean 0.0000000
Std. Deviation
3.16068837
Most Extreme Differences
Absolute 0.066
Positive 0.064
Negative -0.066
Test Statistic 0.066
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber: Data Primer yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel 4.13 hasil pengujian Kolmogrof Smirnov
menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,200. Hal tersebut
menunjukkan bahwa data telah terdistribusi dengan normal karena nilai
signifikansi > 0,05 (Ghazali,2016)
68
b. Hasil Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas dilakukan untuk melihat apakah terjadi
korelasi antara variabel bebas (independen) atau satu sama lainnya.
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas di dalam model
regresi dapat dilihat dari nilai tolerance dan Varian Involation Factor
(VIF). Nilai Cutoff yang umum digunakan adalah nilai Tolerance ≥ 0,1
dan VIF ≤ 10. Tabel 4.13 menunjukkan hasil uji multikolinieritas.
Tabel 4.14
Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
kompetensi SDM 0.536 1.865
Motivasi 0.564 1.772
kepuasan kerja 0.795 1.258
Kompensasi 0.793 1.261
Sumber : Data Primer yang diolah, 2019
Berdasarkan hasil uji multikolinieritas pada tabel 4.14 dapat
terlihat bahwa penelitian ini terbebas dari multikolinieritas karena
memiliki nilai Tolerance ≥ 0,1 dan VIF ≤ 10. Maka dapat dikatakan
tidak terjadi gejala multikolinieritas antar variabel.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual
pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut
homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.
(Ghozali, 2009)
Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya
heteroskedastisitas dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi
69
variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID.
Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola
tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit),
maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas dan jika tidak
ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka
0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Gambar 4.3
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Data Primer yang diolah, 2019
Berdasarkan gambar 4.3 diatas menunjukkan tidak ada pola yang
jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu
Y. Jadi, dapat dikatakan dalam model regresi layak dipakai untuk
variabel kompetensi SDM, motivasi, kepuasan kerja dan kompensasi
yang menginterpretasikan variabel kinerja karyawan.
Tabel 4.15
Hasil Uji Heteroskedastisitas Glejser
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -2,439 3,430 -0,711 0,481
Kompetensi SDM
0,000 0,034 -0,002 -0,010 0,992
Motivasi -0,032 0,086 -0,070 -0,375 0,710
Kepuasan Karyawan
0,027 0,073 0,057 0,364 0,717
Kompensasi 0,108 0,055 0,308 1,957 0,057
a. Dependent Variable: Abs_Res
Sumber: Data Primer yang diolah, 2019
70
Berdasarkan Tabel 4.15 diatas diketahui bahwa nilai signifikansi
variabel kompetensi SDM sebesar 0,992. Variabel motivasi sebesar
0,710. Variabel kepuasan kerja sebesar 0,717 dan variabel kompensasi
sebesar 0,057. Artinya, nilai signifikansi semua variabel > 0,05 maka
tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.
3. Uji Hipotesis
a. Pengujian Hipotesis secara Regresi Linear Berganda
1) Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
Pengujian hipotesis secara parsial bertujuan untuk mengetahui
ada atau tidaknya pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap
variabel terikat. Berdasarkan hasil perhitungan uji t, yaitu jika t
hitung < t tabel, maka Ho diterima, jika t hitung > t tabel, maka Ho
ditolak. Untuk menentukan t tabel, dapat dicari pada tabel statistik
pada signifikansi 0,05/2 = 0,025 (uji 2 sisi) dengan df = n-k-1 atau
50 - 5 -1 = 44. Didapat t tabel sebesar 2,015. Selain itu, pengambilan
keputusan berdasarkan signifikansi adalah jika sig > 0,05 maka Ho
diterima, jika sig < 0,05 maka Ho ditolak (Priyatno, 2010, p.86-87).
Berikut adalah hasil uji t pada penelitian ini:
Tabel 4.16
Hasil Uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 11.422 6.313 1.809 0.077
Kompetensi SDM
0.689 0.339 0.341 2.050 0.049
Motivasi 0.649 0.304 0.417 2.134 0.038
Kepuasan Kerja
0.703 0.966 0.345 2.052 0.046
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Sumber: Data Primer yang diolah, 2019
71
a) Pengaruh Kompetensi SDM terhadap Kinerja Karyawan
(Hipotesis 1)
Ha1: Kompetensi SDM secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan.
Ho1: Kompetensi SDM secara parsial tidak berpengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan.
Hasil uji hipotesis pada tabel 4.16 menunjukkan bahwa
tingkat signifikansi pada variabel kompetensi SDM adalah
sebesar 0,049 < 0,05 artinya signifikan, sedangkan nilai t tabel
dapat dihitung dengan α = 0,05 dan df = 44 di dapat tabel sebesar
2,015 t hitung > t tabel (2,050 > 2,015). Maka, dapat
disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti
kompetensi SDM secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan Bank BNI Syariah Cabang
Fatmawati.
b) Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Karyawan (Hipotesis
2)
Ha1: Motivasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
kinerja karyawan.
Ho1: Motivasi secara parsial tidak berpengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan.
Hasil uji hipotesis pada tabel 4.16 menunjukkan bahwa
tingkat signifikansi pada variabel motivasi adalah sebesar 0,038
< 0,05 artinya signifikan, sedangkan nilai t tabel dapat dihitung
dengan α = 0,05 dan df = 44 di dapat tabel sebesar 2,015 t hitung
> t tabel (2,134 > 2,015). Maka, dapat disimpulkan bahwa Ho
ditolak dan Ha diterima yang berarti motivasi secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan Bank BNI
Syariah Cabang Fatmawati.
72
c) Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan
(Hipotesis 3)
Ha1: Kepuasan kerja secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan.
Ho1: Kepuasan kerja secara parsial tidak berpengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan.
Hasil uji hipotesis pada tabel 4.16 menunjukkan bahwa
tingkat signifikansi pada variabel kepuasan kerja adalah sebesar
0,046 < 0,05 artinya signifikan, sedangkan nilai t tabel dapat
dihitung dengan α = 0,05 dan df = 44 di dapat tabel sebesar
2,015 t hitung > t tabel (2,052 > 2,015). Maka dapat disimpulkan
bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti kepuasan kerja
secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan
Bank BNI Syariah cabang Fatmawati.
2) Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Pengujian hipotesis secara simultan pada dasarnya bertujuan
untuk mengukur besarnya variabel independen secara bersama-sama
terhadap variabel dependen, untuk mengambil keputusan apakah Ho
diterima atau ditolak dengan membandingkan F hitung dan F tabel.
Jika F hitung < F tabel, maka Ho diterima. Jika F hitung > F tabel,
maka Ho ditolak. F tabel dapat dicari pada tabel statistik dengan df
(jumlah kelompok data – 1) dan df2 (jumlah data – 3), maka hasil
yang diperoleh adalah df1 = 5 dan df 2 = (50 – 5 - 1) = 44 yaitu
sebesar 2,58 (Priyatno, 2010, p.116). Berikut adalah hasil uji F
dalam penelitian ini:
73
Tabel 4.17
Hasil Uji F
ANOVAa
Model Sum of
Squares Df Mean
Square F Sig.
1 Regression 723.232 4 180.808 15.030 ,000b
Residual 541.348 45 12.030
Total 1264.580 49
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
b. Predictors: (Constant), Kompensasi, Kompetensi SDM, Kepuasan Kerja, Motivasi
Sumber: Data Primer yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel 4.17 nilai F hitung yang diperoleh adalah
15,030 > 2,58 dan signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, maka dapat
disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha, artinya penerapan
kompetensi SDM, motivasi, kepuasan kerja dan kompensasi secara
simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan Bank BNI Syariah cabang Fatmawati
3) Uji koefisien Determinasi (Adjusted R-Square)
Koefisien determinasi bertujuan untuk mengukur seberapa
jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
dependen.
Tabel 4.18
Hasil Uji R-Square
Model Summary
Model R R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 ,756a 0.572 0.534 3.468
a. Predictors: (Constant), Kompensasi, Kompetensi SDM, Kepuasan Kerja, Motivasi
Sumber: Data Primer yang diolah, 2019
Tabel 4.18 menunjukkan bahwa variabel kinerja karyawan
dapat dijelaskan oleh variabel kompetensi SDM, motivasi, kepuasan
74
kerja dan kompensasi sebesar 0,534 atau 53,4 %. Sedangkan sisanya
sebesar 46,6 merupakan pengaruh variabel lain yang tidak diteliti
dalam penelitian ini.
b. Pengujian Hipotesis secara Regresi Moderat (MRA)
1. Hasil Uji Hipotesis 4
Hipotesis empat menguji kompetensi SDM (X1)
berpengaruh secara signifikan terhadap dan kinerja karyawan (Y)
dengan kompensasi (M) sebagai variabel moderating. Pengujian
hipotesis ini dilakukan dengan menggunakan regresi linear berganda
dengan uji interaksi atau sering disebut Moderated Regression
Analysis (MRA).
Hasil Uji Siginifikan Parameter Individual (uji t)
Berikut ini disajikan hasil uji statistik t untuk variabel
kompetensi SDM (X1), kompensasi (M) dan interaksi antara
variabel kompetensi SDM dan kompensasi (moderat) terhadap
kinerja karyawan (Y).
Tabel 4.19
Hasil Uji Interaksi Kompetensi SDM
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 10.619 5.335 1.990 .053
Kompetensi SDM -1.638 1.164 3.331 2.540 .045
Kompensasi -1.667 1.186 2.828 2.105 .037
Kompetensi SDM*Kompensasi
.433 .259 2.837 1.676 .100
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Sumber : Data primer yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel 4.19 diperoleh hasil nilai t hitung pada
variabel kompetensi SDM sebesar 2.540 pada tingkat siginifikan
0,045 yang berarti lebih kecil dari 0,05, sehingga uji t dapat
simpulkan bahwa secara individual kompetensi SDM memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap variabel kinerja karyawan.
75
Nilai t hitung atas interaksi antara kompetensi SDM dan
kompensasi sebesar 1,676 pada tingkat signifikan 0,1 yang berarti
tidak signifikan, karena berada diatas nilai 0.05. Hal ini menunjukan
bahwa variabel kompensasi tidak dapat memperkuat pengaruh
kompetensi SDM terhadap kinerja karyawan.
Berdasarkan tabel 4.19, maka persamaan regresi berganda
untuk melihat besarnya pengaruh kompetensi SDM terhadap kinerja
karyawan dengan kompensasi sebagai variabel moderating, yaitu:
Persamaan Y= 10,619 - 1,638 X1 - 1,667 X4 +0,1 X1X4 + 5,335
Keterangan :
Y = Kinerja Karyawan
X1 = Kompetensi SDM
X4 = Kompensasi
X1 X4 = Interaksi antara kompetensi SDM dan kompensasi
Uji Koefisien Determinasi (R2)
Berikut ini adalah hasil koefisien determinasi untuk melihat
seberapa jauh variabel independen kompetensi (X1), kompensasi
(M) dan interaksi antara variabel kompetensi SDM (moderat) dalam
menjelaskan variabel dependen yaitu kinerja karyawan (Y). Hasil uji
koefisien dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.20
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .491a .241 .192 .453
Sumber : Data Primer yang diolah, 2019
Hasil pehitungan nilai R berdasarkan tabel 4.20 diatas
diperoleh angka korelasi 0,491 artinya hubungan variabel dependen
dan independen adalah sedang. Korelasi positif menunjukan
hubungan yang searah, artinya semakin meningkatkan kompetensi
76
SDM, kompensasi dan interaksi antar kedua variabel (moderat),
maka kinerja karyawan akan meningkat.
Berdasarkan nilai Adjusted R Square (Adjusted R2) tabel
4.20 menunjukan variabel kompetensi SDM, kompensasi dan
variabel moderat dapat menjelaskan 24,1% variabel kinerja
karyawan. Sisanya 75,9 dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar
model. Standar Error of Estimate (SEE) adalah suatu ukuran
banyaknya kesalahan model regresi dalam memprediksi Y. Hasil
regresi menunjukan angka sebesar 4,53 dengan semakin kecil nilai
SEE akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi
variabel dependen (Ghozali,2005).
2. Hasil Uji Hipotesis 5
Hipotesis lima menguji motivasi (X2) berpengaruh secara
signifikan terhadap dan kinerja karyawan (Y) dengan kompensasi
(M) sebagai variabel moderating. Pengujian hipotesis ini dilakukan
dengan menggunakan regresi linear berganda dengan uji interaksi
atau sering disebut Moderated Regression Analysis (MRA).
Uji Signifikan Parameter Individual ( Uji t)
Berikut ini disajikan hasil uji statistik t untuk variabel
motivasi (X1), kompensasi (M) dan interaksi antara variabel kinerja
karyawan (Y).
Tabel 4.21
Hasil Uji Interaksi Motivasi
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -9.538 5.935 -1.607 .115
Motivasi 2.969 1.368 2.822 2.171 .035
Kompensasi 3.308 1.348 3.316 2.453 .018
Motivasi*Kompensasi -.704 .313 -3.386 -2.246 .030
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Sumber: Data Primer yang diolah, 2019
77
Berdasarkan tabel 4.21 diperoleh hasil nilai t hitung pada
variabel motivasi sebesar 2,171 pada tingkat siginifikan 0,035 yang
berarti lebih kecil dari 0,05, sehingga uji t dapat simpulkan bahwa
secara individual motivasi mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap variabel kinerja karyawan.
Nilai t hitung atas interaksi antara motivasi dan kompensasi
sebesar -2,246 pada tingkat signifikan 0,030 yang berarti signifikan
karena lebih kecil dari nilai 0.05. Hal ini menunjukan bahwa
variabel kompensasi dapat memperkuat pengaruh motivasi terhadap
kinerja karyawan.
Berdasarkan Tabel 4.21, maka persamaan regresi berganda
untuk melihat besarnya pengaruh motivasi terhadap kinerja
karyawan dengan kompensasi sebagai variabel moderating, yaitu:
Persamaan : Y= -9,538 + 2,969 X2 + 3,308 X4 + 0,030 X2X4 + 5,935
Keterangan :
Y = Kinerja Karyawan
X2 = Motivasi
X4 = Kompensasi
X2 X4 = Interaksi antara motivasi dan kompensasi
Uji Koefisien Determinasi (R2)
Berikut ini adalah hasil koefisien determinasi untuk melihat
seberapa jauh variabel independen motivasi (X2), kompensasi (M)
dan interaksi antara variabel motivasi dan kompensasi (moderat)
dalam menjelaskan variabel dependen yaitu kinerja karyawan (Y).
Hasil uji koefisien dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.22
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate
1 .446a .199 .147 .465
a. Predictors: (Constant), Motivasi*Kompensasi, Motivasi, Kompensasi
Sumber: Data Primer yang diolah, 2019
78
Hasil pehitungan nilai R berdasarkan tabel 4.22 diperoleh
angka korelasi 0,446 artinya hubungan variabel dependen dan
independen adalah sedang. Korelasi positif menunjukan hubungan
yang searah, artinya semakin meningkatkan motivasi, kompensasi
dan interaksi antar kedua variabel (moderat), maka kinerja karyawan
akan meningkat.
Berdasarkan nilai Adjusted R Square ( Adjusted R2) tabel
4.22 menunjukan variabel motivasi, kompensasi dan variabel
moderat2 dapat menjelaskan 19,7 % variabel kinerja karyawan.
Sisanya 85,3 % dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar model.
Standar Error of Estimate (SEE) adalah suatu ukuran banyaknya
kesalahan model regresi dalam memprediksi Y. Hasil regresi
menunjukan angka sebesar 465, dengan semakin kecil nilai SEE
akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi
variabel dependen (Ghozali,2005).
3. Hasil Uji Hipotesis 6
Hipotesis enam menguji kepuasan kerja (X3) berpengaruh
secara signifikan terhadap dan kinerja karyawan (Y) dengan
kompensasi (M) sebagai variabel moderating. Pengujian hipotesis
ini dilakukan dengan menggunakan regresi linear berganda dengan
uji interaksi atau sering disebut Moderated Regression Analysis
(MRA)
Uji Signifikan Parameter Individual ( Uji Statistik t)
Berikut ini disajikan hasil uji statistik t untuk variabel
kepuasan kerja (X3), kompensasi (M) dan interaksi antara variabel
kepuasan kerja dan kompensasi (moderat) terhadap kinerja
karyawan (Y).
79
Tabel 4.23
Hasil Uji Interaksi Kepuasan Karyawan
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 13.122 4.238 3.096 0.003
Kepuasan Kerja -2.305 0.966 -2.989 -2.387 0.021
Kompensasi -1.802 0.913 2.824 2.174 0.030
Kepuasan Kerja*Kompensasi
0.489 0.209 3.441 2.345 0.023
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Sumber: Data Primer yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel 4.23 diperoleh hasil nilai t hitung pada
variabel kepuasan kerja sebesar -2,387 pada tingkat siginifikan
0,029 yang berarti lebih kecil dari 0,05, sehingga uji t dapat
simpulkan bahwa secara individual kepuasan kerja mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap variabel kinerja karyawan.
Nilai t hitung atas interaksi antara kepuasan kerja dan
kompensasi sebesar 2,345 pada tingkat signifikan 0,023 yang berarti
signifikan, karena berada dibawah nilai 0.05. Hal ini menunjukan
bahwa variabel kompensasi dapat memperkuat pengaruh kepuasan
kerja terhadap kinerja karyawan.
Berdasarkan tabel 4.23, maka persamaan regresi berganda
untuk melihat besarnya pengaruh kepuasan kerja dengan
kompensasi sebagai variabel moderating, yaitu
Persamaan : Y = 13,122-2,305 X3 -1,802 X4 + 0,023 X3X4+4,238
Keterangan :
Y = Kinerja Karyawan
X3 = Kepuasan Karyawan
X4 = Kompensasi
X3 X4= Interaksi antara kepuasan kerja dan kompensasi
80
Uji Koefisien Determinasi (R2)
Berikut ini adalah hasil koefisien determinasi untuk melihat
seberapa jauh variabel independen kepuasan kerja (X3), kompensasi
(M) dan interaksi antara variabel motivasi dan kompensasi
(moderat) dalam menjelaskan variabel dependen yaitu kinerja
karyawan (Y). Hasil uji koefisien dapat dilihat pada tabel dibawah
ini.
Tabel 4.24
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .442a .195 .142 .466
Sumber: Data Primer yang diolah, 2019
Hasil pehitungan nilai R berdasarkan tabel 4.24 diatas
diperoleh angka korelasi 0,442 artinya hubungan variabel dependen
dan independen adalah sedang. Korelasi positif menunjukan
hubungan yang searah, artinya semakin meningkatkan kepuasan
kerja, kompensasi interaksi antar kedua variabel (moderat), maka
kinerja karyawan akan meningkat.
Berdasarkan nilai Adjusted R Square ( Adjusted R2) tabel
4.24 menunjukan variabel kepuasan kerja, kompensasi dan variabel
moderat dapat menjelaskan 19,5% variabel kinerja karyawan.
Sisanya 80,5% dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar model.
Standar Error of Estimate (SEE) adalah suatu ukuran banyaknya
kesalahan model regresi dalam memprediksi Y. Hasil regresi
menunjukan angka sebesar 466, dengan semakin kecil nilai SEE
akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi
variabel dependen (Ghozali,2005).
81
D. Interpretasi Hasil
Berdasarkan pengujian hasil penelitian yang telah dilakukan untuk
mengetahui pengaruh kompetensi SDM, motivasi, kepuasan kerja terhadap
kinerja karyawan dan kompensasi sebagai variabel moderating pada Bank BNI
Syariah cabang Fatmawati akan dijabarkan sebagai berikut:
1. Pengaruh Kompetensi SDM terhadap Kinerja Karyawan
Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
antara variabel kompetensi SDM terhadap kinerja karyawan secara parsial.
Diperoleh nilai signifikansi yaitu 0,049 < 0,05 nilai t tabel dapat dihitung
dengan α = 0,05 dan df = 44 di dapat tabel sebesar 2,015 t hitung > t tabel
(2,050 > 2,015). Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha1 diterima dan Ho1
ditolak.
Kompetensi merupakan hal yang penting guna mencapai tujuan
perusahaan secara efektif dan efisien. Karyawan yang memiliki kompetensi
yang tinggi akan mampu menentukan kualitas SDM yang dimiliki karyawan
BNI Syariah cabang Fatmawati sehingga menghasilkan kinerja yang tinggi
dan dapat bersaing dengan karyawan bank syariah lainnya. Kompetensi
SDM yang semakin tinggi dapat diukur dari semakin bertambahnya
pengetahuan dan keterampilan serta semakin berkembangnya perangai atau
sifat dan konsep diri yang semakin baik.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh
Lestari, Indah Dwi, dkk (2014) dan Hr, Sumardi dan Wibowo (2018) yang
menunjukkan bahwa kompetensi SDM berpengaruh signifikan terhadap
kinerja karyawan.
2. Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Karyawan
Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan antara variabel motivasi terhadap kinerja karyawan secara
parsial. Diperoleh nilai signifikansi yaitu 0,038 < 0,05 sedangkan nilai t
tabel dapat dihitung dengan α = 0,05 dan df = 44 di dapat tabel sebesar 2,015
t hitung > t tabel (2,134 > 2,015). sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha1
diterima dan Ho1 ditolak.
82
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh
Pardisi, dkk (2015) dan Asmarani, Titis, dkk (2019) yang menunjukkan
bahwa motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan. Dalam hal ini, semakin tinggi motivasi kerja yang dimiliki
karyawan maka semakin meningkat pula kinerja karyawan BNI syariah
cabang Fatmawati. Dengan demikian, target-target dan sasaran maupun visi
dan misi dari instansi ini tidak akan dicapai jika kinerja karyawan rendah,
untuk itu peran pimpinan sangat penting dalam meningkatkan motivasi
karyawan.
3. Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan
Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif
dan signifikan antara variabel motivasi terhadap kinerja karyawan secara
parsial. Diperoleh nilai signifikansi yaitu 0,046 < 0,05 sedangkan nilai t
tabel dapat dihitung dengan α = 0,05 dan df = 44 di dapat tabel sebesar 2,015
t hitung > t tabel (2,052 > 2,015). Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha1
dalam penelitian ini diterima dan Ho1 ditolak.
Penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh oleh Hr,
Sumardi dan Wibowo (2018) dan Danuji, Sahid dan MD Rahadhini yang
menunjukkan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap peningkatan kinerja karyawan.
Artinya, ketika kepuasan kerja karyawan tinggi maka karyawan
memiliki sifat positif terhadap pekerjaan. Sikap positif terhadap pekerjaan
akan turut mempengaruhi perilaku kerja positif sehingga mendorong
karyawan BNI syariah cabang Fatmawati untuk mengoptimalkan
kinerjanya.
4. Pengaruh Kompensasi Memoderasi Kompetensi SDM terhadap
Kinerja Karyawan
Hasil uji interaksi menunjukan bahwa variasi variabel kompetensi
SDM, kompensasi dan interaksi kompetensi SDM dengan kompensasi
(moderasi) mampu menjelaskan 24,1% variabel kinerja karyawan.
Kompetensi SDM, kompensasi (moderasi) secara individual berpengaruh
83
terhadap kinerja karyawan. Variabel moderasi menunjukkan tingkat
signifikansi sebesar 0,1 > 0,05, hal ini menunjukkan bahwa kompensasi
memperlemah pengaruh antara kompetensi SDM terhadap kinerja
karyawan BNI syariah cabang Fatmawati.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh
Hamzah, Mochammad dan Endang Mardiati (2017) yang menyatakan
bahwa kompensasi tidak mampu memoderasi atau memperlemah pengaruh
kompetensi SDM terhadap kinerja karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa
tinggi atau rendahnya kompensasi yang diberikan kepada karyawan yang
kompeten tidak memiliki dampak dalam meningkatkan kinerja karyawan.
5. Pengaruh Kompensasi Memoderasi Motivasi terhadap Kinerja
Karyawan
Hasil uji interaksi menunjukan bahwa variasi variabel motivasi,
kompensasi dan interaksi variabel motivasi, kompensasi (moderasi) dapat
menjelaskan 19,7% variabel kinerja karyawan. Motivasi secara individual
berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Variabel moderasi menunjukan
tingkat signifikansi sebesar 0,030 < 0,05. Dapat disimpulkan bahwa Ha1
diterima dan Ho1 ditolak sehingga dapat dikatakan bahwa keberadaan
kompensasi dapat memperkuat pengaruh motivasi terhadap kinerja
karyawan BNI syariah cabang Fatmawati.
Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Nuswantor, Agrona Brajahadi, dkk (2016) menunjukkan bahwa kompensasi
tidak memoderasi atau memperlemah pengaruh motivasi terhadap kinerja
karyawan. Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Pardisi, dkk
(2015) sejalan dengan penelitian ini yang menjelaskan bahwa kompensasi
memoderasi atau memperkuat pengaruh motivasi terhadap kinerja
karyawan, artinya kompensasi yang baik dan adil maka akan meningkatkan
motivasi kerja karyawan dan akan mempengaruhi kinerja karyawan.
84
6. Pengaruh Kompensasi Memoderasi Kepuasan Kerja terhadap Kinerja
Karyawan
Hasil uji interaksi menunjukan bahwa variasi variabel kepuasan
kerja, kompensasi dan interaksi variabel kepuasan kerja, kompensasi
(moderasi) dapat menjelaskan 19,5% variabel kinerja karyawan. Kepuasan
kerja secara individual berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Variabel
moderasi menunjukan tingkat signifikansi sebesar 0,023 < 0,05. Dapat
disimpulkan bahwa Ha1 diterima dan Ho1 ditolak sehingga dapat dikatakan
bahwa keberadaan kompensasi dapat memperkuat pengaruh kepuasan kerja
terhadap kinerja karyawan BNI syariah cabang Fatmawati.
Hal ini didukung oleh hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
Danuji, Sahid dan MD Rahadhini (2012) kompensasi mampu memoderasi
pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan.
85
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompetensi SDM,
motivasi, kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan dan kompensasi sebagai
variabel moderating. Respoden dalam penelitian ini sebanyak 50 karyawan yang
bekerja di BNI Syariah Cabang Fatmawati dan berstatus karyawan tetap.
Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan dan hasil pengujian yang telah
dilakukan menggunakan spss 24, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil uji F menunjukkan bahwa secara simultan terdapat
pengaruh yang signifikan antara variabel kompetensi SDM, motivasi,
kepuasan kerja dan kompensasi terhadap kinerja karyawan BNI syariah
cabang Fatmawati. Dengan nilai signifikan sebesar 0,000 < 0,05 dan Fhitung
> Ftabel yaitu 15,030 > 2,58.
2. Berdasarkan hasil uji t menunjukkan bahwa secara parsial terdapat pengaruh
yang signifikan antara variabel kompetensi SDM terhadap kinerja karyawan
BNI syariah cabang Fatmawati, dengan nilai signifikan 0,049 < 0,05 dan t
hitung > t tabel yaitu 2,050 > 2,015. Terdapat pengaruh yang signifikan antara
variabel motivasi terhadap kinerja karyawan BNI syariah cabang Fatmawati,
dengan signifikansi yaitu 0,038 < 0,05 dan thitung > t tabel yaitu 2.134 >
2,015. Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel kepuasan karyawan
terhadap kinerja karyawan BNI syariah cabang Fatmawati, dengan
signifikansi yaitu 0,046 < 0,05 dan t hitung > t tabel yaitu 2.052 > 2,015.
3. Berdasarkan hasil uji interaksi menunjukan tingkat signifikansi sebesar 0,1 >
0,05. Hal ini menunjukkan bahwa keberadaan kompensasi memperlemah
pengaruh kompetensi SDM terhadap kinerja karyawan BNI syariah cabang
Fatmawati.
4. Berdasarkan hasil uji interaksi menunjukan tingkat signifikansi sebesar 0,030
< 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa keberadaan kompensasi mampu
memperkuat pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan BNI syariah
cabang Fatmawati.
86
5. Berdasarkan hasil uji interaksi menunjukan tingkat signifikansi sebesar 0,023
< 0,05. Hal ini menunjukan bahwa keberadaan kompensasi mampu
memperkuat pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan BNI syariah
cabang Fatmawati.
B. Saran
Berdasarkan hasil analisis dari kesimpulan dan data diatas, maka berikut ini
adalah berbagai saran yang diajukan oleh peneliti:
1. Bagi BNI Syariah cabang Fatmawati, pihak perbankan disarankan untuk terus
memperhatikan kompetensi karyawan agar dapat terus meningkatkan
kinerjanya para karyawannya karena kinerja karyawan dianggap penting bagi
perusahaan. Untuk mendukung pertumbuhan dan kemajuan perbankan
syariah, Indonesia harus memiliki capacity building untuk
mengembangkannya. Industri perbankan saat ini membutuhkan SDM yang
profesional dan berkualitas. SDM yang memiliki integritas konseptual dan
tataran praktis tentang ekonomi Islam.
2. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar
penelitian selanjutnya dan peneliti selanjutnya dapat menambahkan variabel-
variabel terkait dengan yang memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan
dan lebih banyak menambah referensi serta dapat menggunakan metode baru
selain kuesioner agar bisa mendapatkan hasil yang lebih objektif, misalnya
dengan cara wawancara dan juga menambah responden agar semakin
objektif. Hal ini perlu dilakukan agar penelitian ini berkembang bagi dunia
akademisi kedepannya.
87
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Agus, Erwan Purwanto dan Dyah Ratih. (2017) Metode Penelitian Kuantitatif.
Yogyakarta: Gava Media
Amstrong, Michael. (1998) Seni Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT.
Alex Media Komputindo
Bangun, Wilson. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit Erlangga:
Jakarta.
Dessler, Gary. (2005). Human Resource Management. Pearson Prentice Hall
Gaol, CHR. Jimmy L. (2014). A to Z Human Capital (Manajemen Sumber Daya
Manusia) Konsep, Teori, dan Pengembangan dalam Konteks Organisasi
Public Bisnis. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana
Handoko, Hani. (2000) Manajemen personalia dan Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta: BPFE UGM
Handoko, Hani. (2011) Manajemen personalia dan Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta: BPFE UGM
Hasibuan, Malayu SP. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi
Aksara
Hasibuan, Malayu SP. (2012). Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah.
Jakarta: Bumi Aksara
Mangkunegara, Anwar Prabu. (2005) Evaluasi Kinerja SDM. Bandung
Mathis, L. Robert dan Jackson, John H. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia.
Jilid 1. Jakarta : Salemba Empat
Priyatno, D., 2010. Teknik Mudah dan Cepat Melakukan Analisis Data Penelitian
dengan SPSS. Yogyakarta : Gaya Media
Riani, Laksmi. (2013). Manajemen Sumber Daya Manusia. Graha Ilmu:
Yogyakarta
Rivai, Veithzal (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Rivai, Veithzal dan Ella Jauvani Sagala (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia
untuk Perusahaan. Jakarta: Rajawali Pers
88
Robbins, Stephen dan Timothy A Judge. (2003). Perilaku Organisasi. Gramedia:
PT Indek.
Rodoni, Ahmad. (2009). Investasi Syariah. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN
Jakarta
Siagian, Sondang. (2013). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi
Aksara
Simamora, Henry. (2004) Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: STIE
YKPN
Siswandoko, Tjatjuk dan Darsono. (2011) Sumber Daya Manusia abad 21. Jakarta:
Nusantara Consulting
Stephen P. Robbins dan Mary Coulter. (2010) Manajemen edisi 10. Jakarta:
Erlangga
Sugiyono. (2007) Statistika untuk Penelitian. Bandung:CV Alfabeta
Sugiyono. (2015) Statistika Nonparametris untuk Penelitian. Bandung:CV
Alfabeta
Sutrisno, Edy. (2011) Manajemen Sumber Daya Manusia. Fajar Interpratama
Mandiri: Jakarta
Supardi dan Anwar. (2007) Dasar-Dasar Perilaku Organisasi. UII Press
Spencer, Lyle M. and Signe M. (1993). Competence work : Model For Superior
Performance.
Wibowo, (2016). Manajemen Kinerja. Jakarta: Rajawali Pers
Winardi. (2011). Motivasi dan Permotivasian dalam Manejemen. Jakarta: PT.
Rajawali Press
Yaya, Rizal. (2004) Akuntansi Perbankan Syariah. Jakarta: Salemba Empat
Yusuf, Burhanuddin. (2015). Manajemen Sumber Daya Manusia di Lembaga
Keuangan Syariah. Jakarta: Rajawali Pers
89
Jurnal:
Alam, Anjur Perkasa. (2016) Analisis Kinerja Karyawan pada PT. Bank Syariah
mandiri Cabang Aksara Medan ditinjau dari Manajemen Syariah. Jurnal
Analityca Islamica, Vol.5, No.1
Amalia, Euis. (2018) Potret Pendidikan Ekonomi Islam di Indonesia. Diakses
tanggal 14 oktober 2018 melalui https://scholar.google.co.id/
Asmarani, Titis, dkk. (2019). Analisis pengaruh motivasi, komitmen dan semangat
kerja terhadap kinerja pegawai perum bulog sub divre bojonegoro. Jurnal
Mitra Manajemen Vol. 5, 548-558
Astuty, Pudji dan Umiyati. (2018). Influence Religiosity Towards the Saving
Interest at Islamic Banking with The Knowledge of the People as Moderator
Variable. Ikonomika Volume:3 No 1
Danuji, Sahid dan Md Rahadhini (2012). Efek moderasi kompensasi pada pengaruh
motivasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan. Jurnal Manajemen
Sumber daya Manusia Vol. 6 No. 2
Firmandar, Nuraini. (2014). Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan
Dengan Motivasi sebagai Variabel Moderasi EKBISI, Vol. IX, No. 1
ISSN:1907-9109
Hamzah, Mochamad, dkk (2017). The Influence and Motivation on Performance
by Way of Reward as Moderating Variable. Jurnal of Accounting and Business
education, P-ISSN 2528-7281
Hr, Sumardi dan Wibowo (2018). The Effect of Compensation, Empowermet,
Competency and Job Satisfaction toward Performance of Lecture in Wiralodra
Universiti of Indramayu Samwel. Edmund, IJSRM Volume 06 Issue
Lestari, Indah Dwi, dkk. (2014). Pengaruh Komitmen Organisasi, Lingkungan
Kerja, Dan Kompetensi Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Akuntansi
Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Moderating. JOM FEKON Vol. 1
No. 2 Oktober 2014
Linda, Muthia Roza, dkk. (2014). Analisis pengaruh beban kerja, lingkungan kerja
dan motivasi terhadap kinerja pegawai badan kepegawaian daerah kabupaten
pesisir selatan dengan menggunakan partial least square (PLS). Jurnal Kajian
Manajemen Bisnis Volume 3, Nomor 1, Maret 2014
Martini, Ida Ayu Oka, dkk. (2018). The Influence of Competency on Employee
Performance through Organizational Commitment Dimension. IOSR Journal
of Business and Management (IOSR-JBM) e-ISSN: 2278-487X, p-ISSN:
2319-7668. Volume 20, Issue 2.
90
Muda, Iskandar, dkk. (2014). Factors Influencing Employees’ Performance: A
Study on the Islamic Banks in Indonesia International Journal of Business and
Social Science Vol. 5 No. 2; February
Nuswontoro, Agrona Brajahadi, dkk. (2016). Pengaruh motivasi kerja dan budaya
organisasi terhadap kinerja karyawan dengan kompensasi sebagai variabel
moderasi. Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia Vol. 10 No. 1 Juni 2016:
67 – 75.
Pardisi, dkk. (2015) Pengaruh persepsi kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja
dosen sekolah tinggi pariwisata ampta Yogyakarta dengan kompensasi kerja
sebagai variable moderasi. Jurnal media wisata, Volume 13 Nomor 2
Rozalinda. Potret Perbankan Syariah di Indonesia. Jurnal Vol. 7 No. 2, Juli 2014
melalui https://scholar.google.co.id/
Subekti, Agus dan Setyadi Djoko. (2016). The Implication of Financial
Compensation and Performance Appraisal System to Job Satisfaction and
Motivation also Employee Performance In PT Pupuk Kaltim Indonesia.
International Journal of Business and Management Invention ISSN (Online):
2319 – 8028, ISSN (Print): 2319 – 801X
Website dan sumber lain:
www.bi.go.id diakses pada tanggal 7 juni 2019
www.ojk.go.id diakses pada tanggal 7 juni 2019
Https://www.stetislamicvillage.ac.id/problematika-sdm-perbankan-syariah/
diakses pada tanggal 7 juni 2019
Https://Finance.Detik.Com/Moneter/D-3076959/7-Hambatan-Yang-Buat-Bank-
Syariah-Lambat-Berkembang-Di-Ri pada tanggal 7 juni 2019
Https://www.republika.co.id diakses pada tanggal 7 juni 2019
91
LAMPIRAN
Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
Assalamualaikum Warahmatullahi
Wabarakatuh
Kepada Yth.
Perkenalkan nama saya Fadhilah mahasiswi Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta, jurusan Perbankan Syariah yang sedang melakukan
penelitian dalam rangka untuk menyelesaikan tugas akhir atau skripsi mengenai
"Pengaruh Kompetensi SDM, Motivasi, Kepuasan Kerja terhadap Kinerja
Karyawan dan Kompensasi sebagai Variabel Moderating" pada Karyawan Bank
BNI Syariah Cabang Fatmawati. Untuk itu saya memohon bantuan
Bapak/Ibu/Saudara/i agar bersedia meluangkan waktunya agar berkenan untuk
mengisi kuesioner ini, mengingat data yang saya kumpulkan ini sangat berarti
pengaruhnya terhadap penelitian ini. Data yang diambil akan dijaga
kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian. Terima
kasih
Wassalamualaikum Wr. Wb
Hormat Saya,
Fadhilah
(11150850000021)
92
Berilah tanda check list (√) pada jawaban yang menurut anda paling tepat.
A. Profil Responden
Usia: 20-24 Tahun
25-29 Tahun
> 30 Tahun
Pendidikan Terakhir: SMA
D3/S1/S2/S3
Latar Belakang Pendidikan: Ilmu Ekonomi Syariah
Ilmu Ekomoni Konvensional
Status Pekerjaan: Tetap
Kontrak/Tidak Tetap
Lama Bekerja: 1-2 Tahun
2-3 Tahun
> 3 Tahun
B. Petunjuk Pengisian Kuesioner
Pada setiap pertanyaann, telah disediakan lima (5) point skala di
sampingnya dengan keterangan sebagai berikut:
Kode Keterangan Kode
SS Sangat Setuju 5
S Setuju 4
CS Cukup Setuju 3
TS Tidak Setuju 2
STS Sangat Tidak Setuju 1
93
C. Kuesioner
Kompetensi SDM
No Pertanyaan SS S CS TS STS
1. Saya berusaha mencapai kinerja terbaik dalam
menyelesaian pekerjaan
2. Saya mampu menetapkan rencana kerja yang sistematis
dalam menyelesaikan pekerjaan
3. Saya mampu memastikan target pekerjaan sesuai dengan
rencana yang ditetapkan
4. Saya memiliki inisiatif dalam bekerja agar mendapatkan
hasil yang lebih baik
5. Saya mendapatkan informasi yang akurat berdasarkan
pengalaman dan pengetahuan sesuai dengan kondisi
lingkungan kerja
6. Saya mampu memahami situasi dan menganalisis
permasalahan yang terjadi diperusahaan
7. Saya memahami permasalahan yang terjadi dalam
perusahaan
8. Saya berkeinginan untuk memperbaiki dan
mengembangkan diri sendiri
9. Saya mampu mengutarakan pendapat secara lisan
maupun tulisan dengan baik saat bekerja
10. Saya mampu menyampaikan gagasan menggunakan
media cerita
11. Saya dapat merasakan apa yang dirasakan oleh rekan
kerja saya ketika dalam masalah
12. Saya mampu mengendalikan emosi pada saat
menghadapi tekanan dalam bekerja
13. Saya merasa percaya diri dengan kemampuan yang saya
miliki
14. Saya mampu menyesuaikan diri diberbagai situasi dalam
bekerja
15. Saya memiliki komitmen terhadap pekerjaan dan
tanggung jawab atas pekerjaan saya
16. Saya berbagi informasi kepada rekan kerja atau tim kerja
17. Saya menghormati rekan kerja tanpa membedakan posisi
jabatan diperusahaan
18. Saya mampu membangun hubungan kerja yang positif
terhadap semua karyawan
19. Saya memiliki kemampuan untuk membantu
mengembangkan kemampuan rekan kerja dalam
menyelesaikan pekerjaan
94
20. Saya memiliki hubungan yang baik dalam mengarahkan
rekan kerja untuk bekerja sesuai rencana
21. Saya mampu bekerja sama dalam tim kerja
22. Saya mampu berperan sebagai pemimpin yang menjadi
teladan bagi organisasi
Motivasi Kerja
No Pertanyaan SS S CS TS STS
1. Saya mampu meningkatkan produktivitas kerja saya
untuk mencapai prestasi yang saya inginkan
2. Saya mengerjakan pekerjaan dengan memenuhi standar
yang ditetapkan perusahaan
3. Saya mampu meningkatkan kemampuan saya dalam
menyelesaikan tugas
4. Saya mampu mengarahkan, mendorong dan
mempengaruhi rekan kerja atau abwahan saya dalam
menyelesaikan tugas
5. Saya membantu rekan kerja dalam menyelesaikan
pekerjaan
6. Saya memiliki kekuasaan dalam menyelesaikan
pekerjaan
7. Saya mampu berkomunikasi dan menjalin hubungan
yang baik dengan rekan kerja
Kepuasan Kerja
No Pertanyaan SS S CS TS STS
1. Saya menerima penghargaan ketika saya melakukan
pekerjaan dengan baik
2. Saya menikmati pekerjaan yang saya lakukan
3. Pemberian gaji yang sesuai membuat saya semangat
dalam bekerja
4. Gaji yang saya terima sesuai dengan beban pekerjaan
5. Saya mendapatkan peluang promosi
6. Perusahaan memberikan kesempatan promosi dengan
adil
7. Atasan saya berlaku adil dalam mendistribusikan
pekerjaan
8. Atasan saya memberikan tugas berdasarkan kompetensi
95
9. Atasan berlaku adil dalam mengambil keputusan terkait
pekerjaan
10. Saya memiliki rekan kerja yang menyenangkan
Kompensasi
No Pertanyaan SS S CS TS STS
1. Gaji yang saya terima diberikan tepat waktu
2. Gaji yang saya terima sesuai dengan beban pekerjaan
saya
3. Gaji yang saya terima meningkatkan kinerja saya
4. Saya mendapatkan bonus dari perusahaan apabila saya
mengerjakan pekerjaan tepat waktu
5. Saya mendapat bonus berupa uang lembur apabila saya
mengerjakan pekerjaan sesuai target yang telah
ditentukan
6. Bonus yang diberikan memotivasi saya untuk bekerja
lebih baik
7. Bonus yang diberikan dapat meningkatkan kinerja saya
terhadap perusahaan
8. Saya mendapat tunjangan berupa asuransi kesehatan
untuk keluarga
9. Saya mendapat tunjangan dana pension
10. Saya mendapat Tunjangan Hari Raya setiap tahun
11. Saya mendapat tunjangan bayaran cuti tahunan
12. Tunjangan yang diberikan dapat meningkatkan kinerja
saya
Kinerja Karyawan
No Pertanyaan SS S CS TS STS
1. Saya mampu bekerja sesuai dengan target output yang
ditetapkan
2. Kualitas pekerjaan saya telah sesuai dengan standar yang
ditetapkan perusahaan
3. Saya melaksanakan pekerjaan sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan
96
4. Saya berupaya untuk memanfaatkan waktu bekerja
secara optimal
5. Saya hadir tepat waktu
6. Saya melakukan pekerjaan sesuai dengan jam kerja yang
telah ditetapkan
7. Saya mampu bekerja sama dengan semua pegawai
8. Saya membina hubungan baik dengan rekan kerja agar
nyaman dalam bekerja
97
Lampiran 2- Data Input
Kompetensi SDM (X1)
No X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1.10 X1.11 X1.12 X1.13 X1.14 X1.15 X1.16 X1.17 X1.18 X1.19 X1.20 X1.21 X1.22
1 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5
2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5
3 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4
4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
6 5 4 4 5 4 4 4 5 4 3 3 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5
7 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5
8 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5
9 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5
10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 5
11 5 5 4 5 4 3 3 4 4 4 5 3 4 4 4 5 5 3 3 5 3 5
12 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5
13 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
14 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4
15 4 5 2 1 1 4 1 4 1 4 4 1 2 4 5 4 5 1 2 4 2 4
16 5 4 4 5 4 4 4 5 4 3 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 3 4
17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
18 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
19 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4
20 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4
21 4 4 4 5 3 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4
22 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
23 4 3 4 4 5 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 5 4 4 3 5 3 5
24 5 4 4 3 3 4 2 5 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4
98
25 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
26 5 4 4 4 4 4 5 5 4 3 3 3 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4
27 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4
28 5 5 5 5 5 3 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
29 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5
30 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4
31 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4
32 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4
33 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4
34 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4
35 4 4 5 5 4 4 3 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4
36 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4
37 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4
38 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5
39 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4
40 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5
41 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5
42 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5
43 5 4 5 5 5 3 5 5 4 3 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5
44 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5
45 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5
46 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5
47 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5
48 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5
49 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 3 5 5 5 4 3 4 5 4 5
50 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5
99
Motivasi (X2)
No X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7
1 4 4 4 4 4 4 5
2 5 5 5 5 4 5 5
3 5 5 5 5 5 4 5
4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5
6 4 4 4 4 5 5 5
7 5 5 5 5 5 5 5
8 4 4 4 4 5 4 4
9 5 4 4 4 4 4 4
10 4 3 3 4 4 4 4
11 4 4 4 3 4 4 5
12 5 5 5 5 5 5 5
13 5 5 5 5 5 4 5
14 4 4 4 4 4 4 4
15 4 4 4 4 4 4 4
16 4 4 4 4 4 4 4
17 4 4 4 4 5 4 4
18 5 4 5 5 5 4 5
19 5 5 5 5 5 5 5
20 5 5 5 5 5 5 5
21 5 5 4 4 4 4 4
22 5 5 5 5 5 5 5
23 4 4 4 4 4 5 4
24 4 4 3 3 3 3 3
25 4 4 4 4 4 4 4
26 4 4 5 4 5 3 5
27 3 3 3 3 2 2 3
28 5 5 5 5 5 5 5
29 3 4 5 4 4 4 4
30 4 4 5 4 5 5 4
31 5 4 4 5 4 5 5
32 4 4 5 4 5 4 5
33 5 5 4 4 5 4 4
34 4 4 5 4 4 5 5
35 4 4 5 5 4 5 5
36 4 5 4 4 4 4 4
37 5 5 4 4 5 4 5
38 4 5 5 4 5 5 5
39 4 4 5 5 5 4 4
40 5 5 4 4 4 4 5
100
41 5 5 4 5 5 5 5
42 5 5 5 5 5 4 5
43 4 4 4 3 3 4 5
44 4 5 5 4 4 4 4
45 5 4 5 4 4 5 5
46 5 5 5 4 5 4 4
47 5 4 5 5 4 5 5
48 5 4 4 4 4 4 5
49 4 5 5 5 4 4 5
50 5 5 5 4 5 5 5
Kepuasan Kerja (X3)
NO X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 X3.6 X3.7
1 4 5 4 4 4 4 4
2 5 5 5 5 5 5 5
3 5 5 5 5 5 5 5
4 5 5 5 4 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5
6 5 4 5 5 4 5 5
7 5 5 4 5 5 5 5
8 4 4 4 5 4 5 5
9 3 4 4 5 3 5 5
10 3 3 4 5 3 5 5
11 1 4 4 5 4 5 5
12 5 5 4 5 5 4 5
13 5 5 5 5 5 4 5
14 4 4 5 5 4 5 4
15 2 1 5 5 3 5 4
16 3 4 5 4 4 4 4
17 3 4 5 4 4 5 4
18 5 5 5 4 5 4 4
19 5 5 5 4 5 4 4
20 5 5 5 4 5 4 4
21 4 4 4 4 3 4 4
22 5 4 5 4 4 4 4
23 3 4 4 4 5 5 4
24 3 3 5 4 4 5 4
25 4 4 4 4 4 5 4
26 3 4 5 4 5 5 5
27 2 2 5 4 2 5 5
28 5 5 5 4 5 5 5
29 3 5 5 4 3 5 4
101
30 4 5 5 4 4 5 4
31 5 4 5 4 4 5 5
32 4 4 5 5 5 5 5
33 5 4 5 5 5 5 4
34 4 4 5 5 5 5 5
35 5 4 5 4 5 5 4
36 4 4 4 5 5 5 5
37 4 4 5 4 4 5 4
38 4 4 4 5 4 5 5
39 4 4 5 4 4 5 4
40 4 5 5 5 5 5 5
41 5 5 5 5 5 5 4
42 5 5 5 4 5 5 5
43 4 5 5 5 4 5 4
44 4 5 4 5 5 4 5
45 5 4 5 4 4 4 4
46 5 5 4 5 5 4 4
47 5 4 5 4 5 4 4
48 5 5 5 5 4 5 4
49 5 5 5 5 5 4 4
50 5 5 5 5 5 5 4
102
Kompensasi (M)
NO M.1 M.2 M.3 M.4 M.5 M.6 M.7 M.8 M.9 M.10 M.11 M.12
1 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5
2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
3 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5
4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4
5 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
6 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4
7 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5
8 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
9 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 5
10 4 4 4 4 4 4 5 4 5 3 3 4
11 3 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5
12 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5
13 3 5 5 5 5 5 5 5 4 1 2 4
14 4 4 4 4 4 4 4 3 5 3 3 5
15 3 5 4 4 4 5 5 5 4 3 2 4
16 3 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 5
17 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4
18 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5
19 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5
20 5 5 5 5 5 5 4 5 5 2 3 4
21 3 4 4 3 4 3 5 4 4 3 3 5
22 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4
23 4 4 4 5 4 3 4 5 4 4 4 5
24 5 4 3 4 4 5 4 5 5 5 3 4
103
25 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5
26 3 4 4 4 3 3 5 5 4 4 5 5
27 1 1 2 2 3 3 5 4 5 1 1 5
28 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
29 3 3 3 3 4 4 5 4 4 3 3 5
30 4 5 4 5 5 5 5 5 5 3 4 5
31 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5
32 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4
33 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5
34 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4
35 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5
36 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4
37 3 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5
38 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4
39 3 2 3 3 4 4 5 4 5 3 4 5
40 4 3 3 4 4 4 4 5 5 4 4 5
41 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4
42 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5
43 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5
44 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4
45 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5
46 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5
47 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4
48 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5
49 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5
50 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4
104
Kinerja Karyawan (Y)
NO Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y1.4 Y1.5 Y1.6 Y1.7 Y1.8
1 5 5 5 5 5 5 5 5
2 5 4 5 5 5 5 5 5
3 5 5 5 5 5 5 5 5
4 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5
6 4 4 5 4 5 3 5 5
7 4 5 5 5 5 5 5 5
8 4 3 5 5 5 5 5 5
9 4 3 4 4 4 4 4 4
10 4 2 4 3 4 2 4 4
11 1 5 4 3 1 1 1 1
12 5 5 4 5 5 5 5 5
13 3 2 4 5 5 5 5 5
14 3 3 4 3 3 3 3 3
15 3 4 4 5 2 4 5 5
16 2 3 4 3 4 4 4 4
17 3 3 4 4 4 4 4 4
18 4 2 4 3 5 5 5 5
19 5 5 5 5 5 5 5 5
20 5 5 5 5 5 5 5 5
21 2 2 5 2 5 5 3 5
22 4 4 5 4 3 5 5 4
23 4 5 5 5 5 5 5 5
24 3 4 4 4 4 4 4 4
25 4 4 4 4 4 4 4 4
26 4 5 4 5 5 5 5 5
27 2 1 4 2 3 2 3 3
28 5 5 5 5 5 2 5 5
29 3 3 5 3 4 4 4 4
30 4 4 5 4 5 5 5 5
31 4 4 5 4 5 4 4 5
32 5 5 4 5 4 4 4 5
33 4 5 4 4 5 4 5 4
34 4 5 4 5 5 5 4 4
35 4 5 5 4 5 5 4 5
36 4 5 5 4 5 5 4 4
37 5 3 5 4 5 5 4 4
38 4 5 5 5 5 5 4 4
39 4 3 5 4 4 3 4 4
40 4 4 4 5 4 4 5 5
105
41 5 5 4 5 5 5 5 5
42 5 5 4 5 5 5 5 5
43 4 4 4 5 4 4 4 4
44 4 4 5 4 5 5 4 5
45 5 5 5 4 5 4 5 5
46 4 5 5 4 4 4 4 4
47 5 5 4 4 5 5 5 5
48 5 5 4 5 4 4 5 5
49 5 5 4 5 5 5 5 5
50 5 5 5 5 5 5 5 5
Uji Moderated Regression Analysis (MRA)
No X1 X2 X3 M Y X1*M X2*M X3*M
1 5 4 5 5 5 25 20 25
2 4 5 5 4 4 16 20 20
3 5 4 5 5 5 25 20 25
4 4 5 5 4 4 16 20 20
5 5 4 3 5 5 25 20 15
6 4 5 4 4 4 16 20 16
7 5 4 5 5 5 25 20 25
8 4 5 4 4 5 16 20 16
9 5 4 5 4 4 20 16 20
10 4 4 5 5 5 20 20 25
11 5 4 4 4 4 20 16 16
12 4 4 3 5 5 20 20 15
13 5 4 5 4 4 20 16 20
14 4 4 4 5 5 20 20 20
15 5 4 5 4 4 20 16 20
16 4 4 4 5 4 20 20 20
17 5 4 5 4 5 20 16 20
18 4 5 4 5 4 20 25 20
19 4 4 3 5 5 20 20 15
20 5 4 4 4 5 20 16 16
21 4 4 4 4 4 16 16 16
22 5 4 3 5 4 25 20 15
23 4 5 4 4 5 16 20 16
24 5 4 5 4 4 20 16 20
25 4 5 4 5 4 20 25 20
26 5 4 3 4 5 20 16 12
27 4 5 4 5 4 20 25 20
28 5 4 5 5 5 25 20 25
29 4 5 5 4 4 16 20 20
30 5 4 4 5 5 25 20 20
106
31 5 5 5 4 4 20 20 20
32 5 4 5 5 5 25 20 25
33 4 5 4 4 4 16 20 16
34 5 4 5 5 5 25 20 25
35 4 5 4 4 5 16 20 16
36 5 4 4 5 5 25 20 20
37 5 5 4 4 4 20 20 16
38 5 5 4 5 5 25 25 20
39 4 4 5 4 4 16 16 20
40 5 4 4 4 4 20 16 16
41 5 4 5 5 5 25 20 25
42 5 5 4 4 5 20 20 16
43 4 4 5 5 4 20 20 25
44 4 5 5 4 5 16 20 20
45 5 4 5 5 5 25 20 25
46 4 4 4 4 4 16 16 16
47 5 4 4 5 5 25 20 20
48 5 5 4 4 5 20 20 16
49 4 4 4 5 4 20 20 20
50 5 4 4 4 5 20 16 16
107
Lampiran 3 : Hasil Uji Validitas
Correlations
x1 x2 x3 x4 x5 x6 x7 x8 x9 x10 x11 x12 x13 x14 x15 x16 x17 x18 x19 x20 x21 x22 jumlah
x1 Pearson Corr
elation
1 ,394*
* ,424*
* 0.22
9 0.25
6 ,336* 0.26
3 -
0.056
-0.16
5
,307* 0.020
0.250
0.175
0.138
0.220
0.083
,344* ,334* ,289* 0.184
0.021
,282* ,374*
*
Sig. (2-taile
d)
0.005
0.002
0.109
0.073
0.017
0.065
0.697
0.252
0.030
0.892
0.080
0.224
0.340
0.125
0.566
0.015
0.018
0.042
0.202
0.885
0.047
0.007
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
x2 Pearson Corr
elation
,394*
* 1 ,626*
* ,472*
* 0.16
2 0.25
4 ,612*
* -
0.076
-0.08
6
,371*
* -
0.041
0.189
0.224
0.117
0.228
0.135
,284* ,298* 0.137
0.111
0.134
,487*
* ,445*
*
Sig.
(2-tailed)
0.00
5
0.00
0
0.00
1
0.26
0
0.07
5
0.00
0
0.59
9
0.55
2
0.00
8
0.77
6
0.18
8
0.11
7
0.41
6
0.11
1
0.35
0
0.04
6
0.03
5
0.34
3
0.44
3
0.35
2
0.00
0
0.00
1
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
x3 Pearson
Correlation
,424*
* ,626*
* 1 ,402*
* 0.12
2 ,418*
* ,563*
* 0.01
8 -
0.11
2
,562*
* 0.25
6 0.25
0 0.15
0 0.04
9 0.18
5 ,370*
* 0.27
5 ,362*
* 0.16
5 ,285* 0.06
0 ,405*
* ,514*
*
Sig. (2-taile
d)
0.002
0.000
0.004
0.398
0.002
0.000
0.902
0.441
0.000
0.072
0.080
0.298
0.735
0.198
0.008
0.054
0.010
0.252
0.045
0.679
0.004
0.000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
x4 Pearson Corr
elation
0.229
,472*
* ,402*
* 1 ,299* 0.08
8 ,469*
* 0.06
2 -
0.154
,436*
* 0.04
7 0.05
8 0.06
0 0.13
6 0.14
4 0.23
1 0.08
8 0.18
8 0.23
4 0.06
2 0.12
3 0.16
3 ,369*
*
Sig.
(2-tailed)
0.10
9
0.00
1
0.00
4
0.03
5
0.54
1
0.00
1
0.66
9
0.28
5
0.00
2
0.74
6
0.69
2
0.67
8
0.34
7
0.31
8
0.10
7
0.54
4
0.19
1
0.10
2
0.66
8
0.39
5
0.25
9
0.00
8
108
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
x5 Pearson Corr
elation
0.256
0.162
0.122
,299* 1 0.113
,475*
* ,346* 0.24
0 ,601*
* ,317* ,321* ,336* ,414*
* ,365*
* ,388*
* ,424*
* ,326* ,466*
* ,378*
* ,321* 0.25
4 ,640*
*
Sig.
(2-tailed)
0.07
3
0.26
0
0.39
8
0.03
5
0.43
7
0.00
0
0.01
4
0.09
3
0.00
0
0.02
5
0.02
3
0.01
7
0.00
3
0.00
9
0.00
5
0.00
2
0.02
1
0.00
1
0.00
7
0.02
3
0.07
5
0.00
0
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
x6 Pear
son Correlati
on
,336* 0.25
4
,418*
*
0.08
8
0.11
3
1 ,333* ,327* 0.23
9
0.23
4
,397*
*
,355* ,442*
*
,285* 0.15
0
0.06
2
,352* ,289* ,365*
*
0.19
7
,329* 0.06
3
,518*
*
Sig. (2-
tailed)
0.017
0.075
0.002
0.541
0.437
0.018
0.021
0.095
0.102
0.004
0.011
0.001
0.045
0.299
0.671
0.012
0.042
0.009
0.171
0.020
0.661
0.000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
x7 Pearson
Correlation
0.263
,612*
* ,563*
* ,469*
* ,475*
* ,333* 1 ,301* ,323* ,472*
* 0.25
3 0.11
3 0.20
3 0.25
1 0.25
7 ,373*
* 0.26
2 ,477*
* ,384*
* ,371*
* 0.15
1 ,385*
* ,666*
*
Sig. (2-
tailed)
0.065
0.000
0.000
0.001
0.000
0.018
0.033
0.022
0.001
0.076
0.433
0.158
0.079
0.072
0.008
0.066
0.000
0.006
0.008
0.297
0.006
0.000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
x8 Pearson Corr
elation
-0.05
6
-0.07
6
0.018
0.062
,346* ,327* ,301* 1 ,659*
* 0.07
4 ,460*
* 0.12
8 ,335* 0.26
9 ,343* 0.10
9 0.12
8 0.20
6 ,428*
* ,333* ,313* 0.04
2 ,512*
*
Sig. (2-taile
d)
0.697
0.599
0.902
0.669
0.014
0.021
0.033
0.000
0.610
0.001
0.375
0.018
0.059
0.015
0.449
0.375
0.151
0.002
0.018
0.027
0.774
0.000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
x9 Pearson Corr
-0.16
5
-0.08
6
-0.11
2
-0.15
4
0.240
0.239
,323* ,659*
* 1 0.04
4 ,431*
* 0.05
2 ,349* ,292* ,371*
* 0.15
9 0.12
3 0.23
8 ,331* 0.22
0 ,329* -
0.040
,446*
*
109
elation
Sig. (2-
tailed)
0.252
0.552
0.441
0.285
0.093
0.095
0.022
0.000
0.762
0.002
0.718
0.013
0.039
0.008
0.271
0.395
0.097
0.019
0.125
0.019
0.785
0.001
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
x10 Pearson
Correlation
,307* ,371*
* ,562*
* ,436*
* ,601*
* 0.23
4 ,472*
* 0.07
4 0.04
4 1 ,279* ,502*
* ,316* ,368*
* ,316* ,616*
* ,339* ,506*
* ,316* ,396*
* 0.26
1 0.25
7 ,660*
*
Sig. (2-
tailed)
0.030
0.008
0.000
0.002
0.000
0.102
0.001
0.610
0.762
0.050
0.000
0.026
0.009
0.025
0.000
0.016
0.000
0.026
0.004
0.067
0.072
0.000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
x11 Pearson
Correlation
0.020
-0.04
1
0.256
0.047
,317* ,397*
* 0.25
3 ,460*
* ,431*
* ,279* 1 ,498*
* ,569*
* ,334* ,435*
* ,330* ,483*
* ,319* ,322* ,411*
* ,429*
* 0.17
5 ,645*
*
Sig. (2-taile
d)
0.892
0.776
0.072
0.746
0.025
0.004
0.076
0.001
0.002
0.050
0.000
0.000
0.018
0.002
0.019
0.000
0.024
0.023
0.003
0.002
0.224
0.000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
x12 Pearson Corr
elation
0.250
0.189
0.250
0.058
,321* ,355* 0.113
0.128
0.052
,502*
* ,498*
* 1 ,655*
* ,528*
* ,332* 0.27
1 ,597*
* ,524*
* ,339* ,427*
* ,574*
* 0.09
6 ,609*
*
Sig.
(2-tailed)
0.08
0
0.18
8
0.08
0
0.69
2
0.02
3
0.01
1
0.43
3
0.37
5
0.71
8
0.00
0
0.00
0
0.00
0
0.00
0
0.01
9
0.05
7
0.00
0
0.00
0
0.01
6
0.00
2
0.00
0
0.50
7
0.00
0
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
x13 Pear
son Correlati
on
0.17
5
0.22
4
0.15
0
0.06
0
,336* ,442*
*
0.20
3
,335* ,349* ,316* ,569*
*
,655*
*
1 ,575*
*
,514*
*
0.21
9
,627*
*
,335* ,459*
*
0.23
5
,595*
*
0.14
1
,671*
*
110
Sig. (2-
tailed)
0.224
0.117
0.298
0.678
0.017
0.001
0.158
0.018
0.013
0.026
0.000
0.000
0.000
0.000
0.127
0.000
0.017
0.001
0.100
0.000
0.328
0.000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
x14 Pearson
Correlation
0.138
0.117
0.049
0.136
,414*
* ,285* 0.25
1 0.26
9 ,292* ,368*
* ,334* ,528*
* ,575*
* 1 ,611*
* ,459*
* ,402*
* ,359* ,634*
* 0.16
6 ,632*
* 0.03
4 ,637*
*
Sig. (2-taile
d)
0.340
0.416
0.735
0.347
0.003
0.045
0.079
0.059
0.039
0.009
0.018
0.000
0.000
0.000
0.001
0.004
0.011
0.000
0.251
0.000
0.817
0.000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
x15 Pearson Corr
elation
0.220
0.228
0.185
0.144
,365*
* 0.15
0 0.25
7 ,343* ,371*
* ,316* ,435*
* ,332* ,514*
* ,611*
* 1 ,341* ,412*
* ,362*
* ,549*
* ,329* ,517*
* ,366*
* ,666*
*
Sig. (2-taile
d)
0.125
0.111
0.198
0.318
0.009
0.299
0.072
0.015
0.008
0.025
0.002
0.019
0.000
0.000
0.015
0.003
0.010
0.000
0.020
0.000
0.009
0.000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
x16 Pearson Corr
elation
0.083
0.135
,370*
* 0.23
1 ,388*
* 0.06
2 ,373*
* 0.10
9 0.15
9 ,616*
* ,330* 0.27
1 0.21
9 ,459*
* ,341* 1 ,326* ,577*
* 0.26
9 ,281* 0.21
3 0.25
4 ,557*
*
Sig.
(2-tailed)
0.56
6
0.35
0
0.00
8
0.10
7
0.00
5
0.67
1
0.00
8
0.44
9
0.27
1
0.00
0
0.01
9
0.05
7
0.12
7
0.00
1
0.01
5
0.02
1
0.00
0
0.05
9
0.04
8
0.13
8
0.07
5
0.00
0
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
x17 Pear
son Correlati
on
,344* ,284* 0.27
5
0.08
8
,424*
*
,352* 0.26
2
0.12
8
0.12
3
,339* ,483*
*
,597*
*
,627*
*
,402*
*
,412*
*
,326* 1 ,640*
*
,448*
*
,471*
*
,425*
*
,336* ,669*
*
Sig. (2-
tailed)
0.015
0.046
0.054
0.544
0.002
0.012
0.066
0.375
0.395
0.016
0.000
0.000
0.000
0.004
0.003
0.021
0.000
0.001
0.001
0.002
0.017
0.000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
111
x18 Pearson
Correlation
,334* ,298* ,362*
* 0.18
8 ,326* ,289* ,477*
* 0.20
6 0.23
8 ,506*
* ,319* ,524*
* ,335* ,359* ,362*
* ,577*
* ,640*
* 1 ,403*
* ,611*
* ,320* ,317* ,688*
*
Sig. (2-taile
d)
0.018
0.035
0.010
0.191
0.021
0.042
0.000
0.151
0.097
0.000
0.024
0.000
0.017
0.011
0.010
0.000
0.000
0.004
0.000
0.023
0.025
0.000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
x19 Pearson Corr
elation
,289* 0.137
0.165
0.234
,466*
* ,365*
* ,384*
* ,428*
* ,331* ,316* ,322* ,339* ,459*
* ,634*
* ,549*
* 0.26
9 ,448*
* ,403*
* 1 ,444*
* ,461*
* 0.16
8 ,684*
*
Sig. (2-taile
d)
0.042
0.343
0.252
0.102
0.001
0.009
0.006
0.002
0.019
0.026
0.023
0.016
0.001
0.000
0.000
0.059
0.001
0.004
0.001
0.001
0.244
0.000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
x20 Pearson Corr
elation
0.184
0.111
,285* 0.062
,378*
* 0.19
7 ,371*
* ,333* 0.22
0 ,396*
* ,411*
* ,427*
* 0.23
5 0.16
6 ,329* ,281* ,471*
* ,611*
* ,444*
* 1 0.22
9 ,415*
* ,594*
*
Sig.
(2-tailed)
0.20
2
0.44
3
0.04
5
0.66
8
0.00
7
0.17
1
0.00
8
0.01
8
0.12
5
0.00
4
0.00
3
0.00
2
0.10
0
0.25
1
0.02
0
0.04
8
0.00
1
0.00
0
0.00
1
0.10
9
0.00
3
0.00
0
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
x21 Pear
son Correlati
on
0.02
1
0.13
4
0.06
0
0.12
3
,321* ,329* 0.15
1
,313* ,329* 0.26
1
,429*
*
,574*
*
,595*
*
,632*
*
,517*
*
0.21
3
,425*
*
,320* ,461*
*
0.22
9
1 0.09
5
,597*
*
Sig. (2-
tailed)
0.885
0.352
0.679
0.395
0.023
0.020
0.297
0.027
0.019
0.067
0.002
0.000
0.000
0.000
0.000
0.138
0.002
0.023
0.001
0.109
0.510
0.000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
x22 Pearson
Correlation
,282* ,487*
* ,405*
* 0.16
3 0.25
4 0.06
3 ,385*
* 0.04
2 -
0.04
0
0.257
0.175
0.096
0.141
0.034
,366*
* 0.25
4 ,336* ,317* 0.16
8 ,415*
* 0.09
5 1 ,437*
*
112
Sig. (2-
tailed)
0.047
0.000
0.004
0.259
0.075
0.661
0.006
0.774
0.785
0.072
0.224
0.507
0.328
0.817
0.009
0.075
0.017
0.025
0.244
0.003
0.510
0.002
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Jumlah
Pearson
Correlation
,374*
* ,445*
* ,514*
* ,369*
* ,640*
* ,518*
* ,666*
* ,512*
* ,446*
* ,660*
* ,645*
* ,609*
* ,671*
* ,637*
* ,666*
* ,557*
* ,669*
* ,688*
* ,684*
* ,594*
* ,597*
* ,437*
* 1
Sig. (2-taile
d)
0.007
0.001
0.000
0.008
0.000
0.000
0.000
0.000
0.001
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.002
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
113
Correlations
x2.1 x2.2 x2.3 x2.4 x2.5 x2.6 x2.7 jumlah
x2.1 Pearson Correlation
1 ,385** ,304* ,442** 0.200 ,493** ,430** ,628**
Sig. (2-tailed)
0.005 0.030 0.001 0.160 0.000 0.002 0.000
N 51 51 51 51 51 51 51 51
x2.2 Pearson Correlation
,385** 1 ,543** ,657** 0.112 ,527** ,481** ,739**
Sig. (2-tailed)
0.005 0.000 0.000 0.435 0.000 0.000 0.000
N 51 51 51 51 51 51 51 51
x2.3 Pearson Correlation
,304* ,543** 1 ,447** ,462** ,390** ,480** ,727**
Sig. (2-tailed)
0.030 0.000 0.001 0.001 0.005 0.000 0.000
N 51 51 51 51 51 51 51 51
x2.4 Pearson Correlation
,442** ,657** ,447** 1 0.265 ,442** ,517** ,760**
Sig. (2-tailed)
0.001 0.000 0.001 0.060 0.001 0.000 0.000
N 51 51 51 51 51 51 51 51
x2.5 Pearson Correlation
0.200 0.112 ,462** 0.265 1 ,356* ,621** ,616**
Sig. (2-tailed)
0.160 0.435 0.001 0.060 0.010 0.000 0.000
N 51 51 51 51 51 51 51 51
x2.6 Pearson Correlation
,493** ,527** ,390** ,442** ,356* 1 ,547** ,728**
Sig. (2-tailed)
0.000 0.000 0.005 0.001 0.010 0.000 0.000
N 51 51 51 51 51 51 51 51
x2.7 Pearson Correlation
,430** ,481** ,480** ,517** ,621** ,547** 1 ,818**
Sig. (2-tailed)
0.002 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
N 51 51 51 51 51 51 51 51
jumlah Pearson Correlation
,628** ,739** ,727** ,760** ,616** ,728** ,818** 1
Sig. (2-tailed)
0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
N 51 51 51 51 51 51 51 51
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
114
x3.1 x3.2 x3.3 x3.4 x3.5 x3.6 x3.7 total
x3.1 Pearson Correlation
1 ,528** 0.213 ,409** -0.166 0.044 0.181 ,496**
Sig. (2-tailed)
0.000 0.134 0.003 0.244 0.761 0.208 0.000
N 51 51 51 51 51 50 50 50
x3.2 Pearson Correlation
,528** 1 ,364** ,451** 0.097 -0.135 0.079 ,553**
Sig. (2-tailed)
0.000 0.009 0.001 0.499 0.350 0.587 0.000
N 51 51 51 51 51 50 50 50
x3.3 Pearson Correlation
0.213 ,364** 1 ,325* -0.065 ,375** ,301* ,653**
Sig. (2-tailed)
0.134 0.009 0.020 0.652 0.007 0.033 0.000
N 51 51 51 51 51 50 50 50
x3.4 Pearson Correlation
,409** ,451** ,325* 1 -0.081 ,402** ,443** ,687**
Sig. (2-tailed)
0.003 0.001 0.020 0.574 0.004 0.001 0.000
N 51 51 51 51 51 50 50 50
x3.5 Pearson Correlation
-0.166 0.097 -0.065 -0.081 1 ,554** ,353* ,532**
Sig. (2-tailed)
0.244 0.499 0.652 0.574 0.000 0.012 0.000
N 51 51 51 51 51 50 50 50
x3.6 Pearson Correlation
0.044 -0.135 ,375** ,402** ,554** 1 ,761** ,564**
Sig. (2-tailed)
0.761 0.350 0.007 0.004 0.000 0.000 0.000
N 50 50 50 50 50 50 50 50
x3.7 Pearson Correlation
0.181 0.079 ,301* ,443** ,353* ,761** 1 ,675**
Sig. (2-tailed)
0.208 0.587 0.033 0.001 0.012 0.000 0.000
N 50 50 50 50 50 50 50 50
total Pearson Correlation
,496** ,553** ,653** ,687** ,532** ,564** ,675** 1
Sig. (2-tailed)
0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
N 50 50 50 50 50 50 50 50
115
Correlations
m1 m2 m3 m4 m5 m6 m7 m8 m9 m10 m11 m12 total
m1 Pearson Correlation
1 0.088 -0.034 0.108 ,341* 0.217 ,489** -0.148 0.102 0.246 0.116 0.109 ,447**
Sig. (2-tailed)
0.541 0.813 0.449 0.014 0.126 0.000 0.299 0.481 0.085 0.424 0.453 0.001
N 51 51 51 51 51 51 51 51 50 50 50 50 50
m2 Pearson Correlation
0.088 1 -0.039 0.050 0.036 0.139 0.248 -0.043 ,403** ,296* 0.125 ,298* ,457**
Sig. (2-tailed)
0.541 0.787 0.727 0.801 0.330 0.079 0.763 0.004 0.037 0.388 0.036 0.001
N 51 51 51 51 51 51 51 51 50 50 50 50 50
m3 Pearson Correlation
-0.034 -0.039 1 ,721** ,602** ,365** 0.018 0.017 0.181 0.188 -0.107 -0.170 ,464**
Sig. (2-tailed)
0.813 0.787 0.000 0.000 0.008 0.901 0.907 0.209 0.191 0.460 0.238 0.001
N 51 51 51 51 51 51 51 51 50 50 50 50 50
m4 Pearson Correlation
0.108 0.050 ,721** 1 ,756** -0.006 ,294* -0.093 -0.065 0.166 -0.151 -,345* ,454**
Sig. (2-tailed)
0.449 0.727 0.000 0.000 0.964 0.036 0.516 0.656 0.250 0.295 0.014 0.001
N 51 51 51 51 51 51 51 51 50 50 50 50 50
m5 Pearson Correlation
,341* 0.036 ,602** ,756** 1 0.226 ,290* -0.071 -0.179 0.182 -0.110 -0.239 ,520**
Sig. (2-tailed)
0.014 0.801 0.000 0.000 0.112 0.039 0.619 0.213 0.206 0.445 0.094 0.000
N 51 51 51 51 51 51 51 51 50 50 50 50 50
116
m6 Pearson Correlation
0.217 0.139 ,365** -0.006 0.226 1 0.005 -0.140 0.151 0.234 -0.074 0.116 ,337*
Sig. (2-tailed)
0.126 0.330 0.008 0.964 0.112 0.973 0.326 0.296 0.102 0.608 0.423 0.017
N 51 51 51 51 51 51 51 51 50 50 50 50 50
m7 Pearson Correlation
,489** 0.248 0.018 ,294* ,290* 0.005 1 0.096 0.143 0.260 ,478** 0.274 ,703**
Sig. (2-tailed)
0.000 0.079 0.901 0.036 0.039 0.973 0.502 0.322 0.068 0.000 0.054 0.000
N 51 51 51 51 51 51 51 51 50 50 50 50 50
m8 Pearson Correlation
-0.148 -0.043 0.017 -0.093 -0.071 -0.140 0.096 1 ,289* ,446** ,779** ,392** ,768**
Sig. (2-tailed)
0.299 0.763 0.907 0.516 0.619 0.326 0.502 0.042 0.001 0.000 0.005 0.000
N 51 51 51 51 51 51 51 51 50 50 50 50 50
m9 Pearson Correlation
0.102 ,403** 0.181 -0.065 -0.179 0.151 0.143 ,289* 1 0.197 0.048 0.247 ,366**
Sig. (2-tailed)
0.481 0.004 0.209 0.656 0.213 0.296 0.322 0.042 0.171 0.742 0.084 0.009
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
m10 Pearson Correlation
0.246 ,296* 0.188 0.166 0.182 0.234 0.260 ,446** 0.197 1 ,364** 0.193 ,612**
Sig. (2-tailed)
0.085 0.037 0.191 0.250 0.206 0.102 0.068 0.001 0.171 0.009 0.180 0.000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
m11 Pearson Correlation
0.116 0.125 -0.107 -0.151 -0.110 -0.074 ,478** ,779** 0.048 ,364** 1 ,647** ,530**
Sig. (2-tailed)
0.424 0.388 0.460 0.295 0.445 0.608 0.000 0.000 0.742 0.009 0.000 0.000
117
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
m12 Pearson Correlation
0.109 ,298* -0.170 -,345* -0.239 0.116 0.274 ,392** 0.247 0.193 ,647** 1 ,389**
Sig. (2-tailed)
0.453 0.036 0.238 0.014 0.094 0.423 0.054 0.005 0.084 0.180 0.000 0.005
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Total Pearson Correlation
,447** ,457** ,464** ,454** ,520** ,337* ,703** ,768** ,366** ,612** ,530** ,389** 1
Sig. (2-tailed)
0.001 0.001 0.001 0.001 0.000 0.017 0.000 0.000 0.009 0.000 0.000 0.005
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations y1 y2 y3 y4 y5 y6 y7 y8 total
y1 Pearson Correlation 1 0.213 0.018 0.251 0.276 -0.093 0.171 -0.063 ,345*
Sig. (2-tailed) 0.137 0.903 0.078 0.052 0.523 0.235 0.663 0.014
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50
y2 Pearson Correlation 0.213 1 ,450** ,294* ,409** -,332* -0.019 0.270 ,477**
Sig. (2-tailed) 0.137 0.001 0.038 0.003 0.019 0.894 0.058 0.000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50
y3 Pearson Correlation 0.018 ,450** 1 ,309* ,314* ,294* 0.107 ,609** ,732**
Sig. (2-tailed) 0.903 0.001 0.029 0.027 0.038 0.459 0.000 0.000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50
y4 Pearson Correlation 0.251 ,294* ,309* 1 ,356* 0.182 0.254 0.119 ,609**
Sig. (2-tailed) 0.078 0.038 0.029 0.011 0.205 0.075 0.410 0.000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50
y5 Pearson Correlation 0.276 ,409** ,314* ,356* 1 -0.175 0.091 ,322* ,564**
Sig. (2-tailed) 0.052 0.003 0.027 0.011 0.224 0.528 0.022 0.000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50
y6 Pearson Correlation -0.093 -,332* ,294* 0.182 -0.175 1 0.271 0.113 ,358*
118
Sig. (2-tailed) 0.523 0.019 0.038 0.205 0.224 0.057 0.435 0.011
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50
y7 Pearson Correlation 0.171 -0.019 0.107 0.254 0.091 0.271 1 ,315* ,535**
Sig. (2-tailed) 0.235 0.894 0.459 0.075 0.528 0.057 0.026 0.000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50
y8 Pearson Correlation -0.063 0.270 ,609** 0.119 ,322* 0.113 ,315* 1 ,673**
Sig. (2-tailed) 0.663 0.058 0.000 0.410 0.022 0.435 0.026 0.000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50
total Pearson Correlation ,345* ,477** ,732** ,609** ,564** ,358* ,535** ,673** 1
Sig. (2-tailed) 0.014 0.000 0.000 0.000 0.000 0.011 0.000 0.000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).