Upload
others
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY INTELECTUALLY
REPETITION (AIR) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA
KELAS X PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI
DI SMA SRIGUNA PALEMBANG
SKRIPSI
Oleh
DESSI ELLISAHEP
342014085
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
FEBRUARI 2019
i
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY INTELLECTUALLY
REPETITION (AIR) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS
SISWA KELAS X PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI
DI SMA SRIGUNA PALEMBANG
SKRIPSI
Diajukan kepada
Universitas Muhammadiyah Palembang
untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam menyelesaikan program Sarjana Pendidikan
Oleh
Dessi Ellisahep
NIM 342014085
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Februari 2019
ii
iii
Skripsi oleh Dessi Ellisahep telah dipertahankan didepan penguji
pada tanggal 2 Februari 2019
iv
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto:
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat (Q.S. al-
mujadalah : 11)
Barang siapa yang menapaki suatu jalan dalam rangka mencari ilmu
maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga (H.R. Ibnu majah
& Abu dawud)
Sukses itu kita yang mencari, jaya itu kita yang berjuang dan kehidupan
itu kita yang membentuk jadi jangan menyalahkan takdir, takdir ada
karena kita yang berusaha.
Alhamdulillah hirabbil al’amin, dengan mengucapkan rasa syukur ku
persembahkan skripsi ini kepada:
Allah SWT dan Rassulullah SAW, yang telah memberikan ridho dan
karunianya serta hadiah terindah kepada diriku.
Kedua orang tuaku tercinta Ayahanda Hepni Agus Dahlan dan Ibunda
Elly Hayati yang selalu berjuang demi pendidikan anak-anaknya tanpa
kenal lelah, yang selalu memberikan kasih sayang tanpa batas, semangat
tanpa henti, siang sampai malam tetap berjuang untuk biaya pendidikan
anaknya dan perjuangan yang tak terhingga agar hidup anaknya layak
seperti permata.
Adikku Sugandi Dwi Aji dan Riski Ramadhan yang selalu mensupport
impian kakaknya untuk menjadi sarjana.
Keluarga Besarku terutama Kakek dan Nenek yang telah memberikan
motivasi dan semangat terbesar yang tidak dapat saya sebutkan satu
persatu.
vi
ABSTRAK
Ellisahep, Dessi. 2019. Pengaruh Model Pembelajaran Auditory Intellectually
Repetition (AIR) terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas X pada Materi
Keanekaragaman Hayati di SMA Sriguna Palembang. Skripsi. Program Studi
Pendidikan Biologi. Program Sarjana (S1) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Universitas Muhammadiyah Palembang. Pembimbing 1) Drs. Nizkon, M.Si., dan
Pembimbing 2) Ade Kartika S.Pd., M.Si.
Kata Kunci: Model Pembelajaran, Auditory Intellectually Repetition (AIR),
Kemampuan Berpikir Kritis
Pendidikan adalah bagian dari proses pembelajaran, proses pembelajaran yang kurang
kritis dapat menyebabkan berpikir siswa menjadi kurang maksimal, salah satu usaha
dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa ialah dengan menggunakan
model Auditory Intellectually Repetition (AIR). Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh model pembelajaran Auditory Intellectually Repetition (AIR)
untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa kelas X di SMA Sriguna
Palembang materi Keanekaragaman Hayati. Rancangan penelitian menggunakan
rancangan eksperimen semu. Populasi ini adalah siswa kelas X SMA Sriguna
Palembang. Sampel pada penelitian ini menggunakan 2 kelas yaitu kelas X IPA 2
sebagai kelas eksperimen (model Auditory Intellectually Repetition) dan kelas X IPA
4 sebagai kelas kontrol. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive
sampling. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji validitas, uji
reliabilitas, uji normalitas, uji homogenitas dan uji t. Kesimpulan penelitian ini bahwa
pembelajaran biologi menggunakan model pembelajaran Auditory Intellectually
Repetition (AIR) pada materi Keanekaragaman Hayati dapat meningkatkan
kemampuan berpikir kritis siswa kelas X di SMA Sriguna Palembang. Peningkatan
kemampuan berpikir kritis siswa tersebut dapat dilihat nilai tes awal dan tes akhir
kelas X IPA 2 yaitu dengan rata-rata nilai tes awal 39,10 dan nilai rata-rata tes akhir
80,76. Dilihat dari hasil uji T data berpasangan (Paired Sample T-Test) hasil nilai
signifikansi 2-tailed sebesar 0,000 < 0,05 maka Ha diterima. Serta hasil uji T data
tidak berpasangan (Independent Sample T-Test) hasil nilai signifikansi 2-tailed
sebesar 0,000 < 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak. Artinya pembelajaran biologi
dengan menggunakan model pembelajaran Auditory Intellectually Repetition (AIR)
berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada materi Keanekaragaman
Hayati kelas X SMA Sriguna Palembang.
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah syukur kepada Allah SWT yang memberikan rahmat dan
hidayahnya sehingga skripsi dengan judul “ Pengaruh Model Pembelajaran Auditory
Intellectually Repetition (AIR) terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas X
pada Materi Keanekaragaman Hayati di SMA Sriguna Palembang” dapat
terselesaikan.
Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Strata 1 (S1) pada Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Palembang. Dalam menyelesaikan
skripsi ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Drs. Nizkon, M.Si., selaku
pembimbing 1 dan Ade Kartika, S.Pd., M.Si., selaku pembimbing II yang telah
membimbing, membagikan ilmu sertas memberikan motivasi dengan sabar kepadaku,
dan membantu dalam penulisan skripsi ini sehingga skripsi ini dapat terselesaikan
dengan tepat waktu.
Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada pihak yang ikut serta
dalam membantu dan memberikan masukan kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik, yaitu kepada yang terhormat:
1. Dr. H. Rusdy AS., M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Palembang.
2. Susi Dewiyeti, S.Si., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi
Universitas Muhammadiyah Palembang.
viii
3. Dosen dan Staf Karyawan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Palembang yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat selama
kuliah dan membantu dalam pengurusan administrasi.
4. H. Syafaruddin, S.Pd., selaku Kepala SMA Sriguna Palembang
5. Eka, S.Pd., selaku guru Biologi SMA Sriguna Palembang.
6. Ayahanda Hepni Agus Dahlan dan Ibunda Elly Hayati yang telah mendidik,
membesarkan, merawat dengan penuh kesabaran dan kasih sayang yang tulus
serta selalu mendoakan keberhasilanku.
7. Teman-teman FKIP Biologi Angkatan 2014 khususnya kelas C Universitas
Muhammadiyah Palembang.
8. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi.
9. Almamaterku
Semoga Allah SWT membalas jasa serta budi baik yang setimpal kepada
semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, Amin.
Harapan penulis, semoga karya sederhana ini dapat memberikan sumbangan dan
manfaat khususnya bagi pengembangan dunia pendidikan. Kritik dan saran demi
kesempurnaan skripsi ini akan penulis terima dengan keikhlasan dan ketulusan hati.
Palembang, Februari 2019
Penulis,
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN ...............................................................................
LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................
SURAT KEASLIAN SKRIPSI ............................................................................
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................
ABSTRAK .............................................................................................................
KATA PENGANTAR ...........................................................................................
DAFTAR ISI ..........................................................................................................
DAFTAR TABEL..................................................................................................
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... A. LatarBelakang ................................................................................................
B. RumusanMasalah ...........................................................................................
C. Tujuan Penelitian ...........................................................................................
D. Hipotesis Penelitian .......................................................................................
E. Manfaat Penelitian .........................................................................................
F. Ruang Lingkup dan keterbatasan Penelitian..................................................
BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................ A. Model Pembelajaran Auditory Intellectually Repetition (AIR) .....................
1. Pengertian Auditory Intellectually Repetition (AIR) ...............................
2. Sintaks Model Pembelajaran Auditory Intellectually Repetition
(AIR) ........................................................................................................
3. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran AIR .......................................
B. Pengertian Model Pembelajaran Konvensional .............................................
1. Metode Diskusi Informasi .......................................................................
2. Kelebihan dan Kelemahan Metode Diskusi Informasi ............................
C. Lembar Kerja Siswa (LKS) ...........................................................................
i
ii
iii
iv
v
vi
vii
ix
xii
xiv
xv
1
1
9
9
9
10
11
12
12
12
15
16
17
17
18
19
x
1. Pengertian Lembar Kerja Siswa................................................................. 7
2. Manfaat Lembar Kerja Siswa................................... .................................
3. Karakteristik ................................................................ ........................... ..
4. Kelebihan dan Kekurangan............................................ ...........................
5. Macam-Macam Lembar Kerja Siswa....... .................................................
D. Kemampuan Berpikir Kritis ..........................................................................
1. Pengertian Kemampuan Berpikir Kritis..................... ...............................
2. Ciri-Ciri Kemampuan Berpikir Kritis........................................................
E. Keanekaragaman Hayati ................................................................................
1. Pengertian Keanekaragaman Hayati......................... .................................
2. Macam-Macam Tingkatan Keanekaragaman Hayati......................... .......
3. Karakteristik 3 Wilayah Persebaran Flora dan Fauna
Berdassarkan Garis Weber dan Wallace......................... ..........................
4. Faktor Penyebab Hilangnya Keanekaragaman Hayati......................... .....
5. Upaya Pelestarian Keanekaragaman Hayati......................... ................... 1
6. Manfaat Keanekaragaman Hayati......................... ....................................
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................... A. Rancangan Penelitian.....................................................................................
B. Variabel Penelitian.........................................................................................
C. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................................
D. Populasi dan Sampel Penlitian ......................................................................
E. Instrumen Penelitian ......................................................................................
1. Silabus............................................................ ...........................................
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran................................ ..........................
3. Lembar Kerja Siswa.................................. ................................................
4. Lembar Tes Tertulis...................................................................................
F. Uji Prasyarat Instrumen
1. Uji Validitas............................................ ...................................................
2. Uji Reliabilitas........................................... ................................................
G. Teknik Pengumpulan Data
1. Wawancara........................................... .....................................................
2. Observasi.................................................... ...............................................
3. Dokumentasi........................................................ ......................................
H. Analisis Data
1. Uji Normalitas Data............................................. ......................................
2. Uji Homogenitas..................................................... ...................................
3. Uji Hipotesis....................................................... .......................................
BAB IV HASIL PENELITIAN ............................................................................ A. Deskripsi Data........................................... .......................................................
1. Uji Prasyarat Instrumen........................................... ..................................
a. Uji Validitas.............................................................. ..........................
19
20
21
21
22
23
23
24
27
27
27
29
33
34
35
36
36
36
37
37
38
38
38
38
38
39
41
42
42
42
43
43
44
45
45
46
46
xi
b. Uji Reliabilitas.......................................................... ..........................
c. Uji Normalitas.................................................... ................................
d. Uji Homogenitas....................................................... ..........................
B. Deskripsi Data Uji Hipotesis Nilai Pretest dan Posttest
1. Deskripsi Data Nilai Kognitif Kelas Eksperimen......................................
2. Deskripsi Data Nilai Kognitif Kelas Kontrol................ ............................
3. Data Hasil Penelitian Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas
Kontrol dan Kelas Eksperimen.............................................................
a. Hasil Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Tes Awal dan
Tes Akhir Kelas Kontrol Pertemuan I dan II.......... ...........................
b. Hasil Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Tes Awal dan
Tes Akhir Kelas Eksperimen Pertemuan I dan II...............................
C. Analisis Data Uji Hipotesis
1. Uji t Data Berpasangan (Paired Sample T-Test).............. .........................
2. Uji t Data Tidak Berpasangan (Independent Sample T-Test).. .................
BAB V PEMBAHASAN ....................................................................................... A. Pembahasan Hasil Pengajaran Kelas X IPA 2 (Kelas Eksperimen)
yang Menggunakan Model Pembelajaran Auditory Intellectually
Repetition (AIR)....................................................................... ........................
B. Pembahasan Hasil Pengajaran Kelas X IPA 4 (Kelas Kontrol)
yang Menggunakan Model Pembelajaran Konvensional ................... .............
C. Pembahasan Persentase Berpikir Kritis Siswa Per-Indikator........ ...................
D. Analisis Data dan Uji Hipotesis............................... .........................................
BAB VI PENUTUP ............................................................................................... A. Kesimpulan ....................................................................................................
B. Saran .............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................
LAMPIRAN ...........................................................................................................
47
48
51
52
56
60
61
64
68
69
71
71
74
76
84
86
86
87
88
92
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Indikator dan Sub Indikator Kemampuan Berpikir Kritis...............................
3.1 Rancangan Penelitian.................................................................... .................
3.2 Populasi Penelitian.................................................................................. .......
3.3 Sampel Penelitian.................................................................................... .......
3.4 Pedoman Skala Penilaian Instrument Tes......................... .............................
3.5 Kategori Penilaian Kevalidan Instrument Tes dengan Menggunakan
Likert 1-5......................... ...............................................................................
3.6 Pedoman Skala Penilaian Instrument Tes......................... .............................
3.7 Kategori Penilaian Kevalidan Instrument Tes dengsn Menggunakan
Likert 1-4......................... ...............................................................................
4.1 Hasil Uji Validitas RPP dan LKS Oleh Para Ahli Dosen.......................... ....
4.2 Hasil Uji Validitas Soal oleh Ahli Dosen......................... ..............................
4.3 Hasil Uji Validitas Soal......................... .........................................................
4.4 Hasil Uji Reliabilitas............................................................................... ...... .
4.5 Hasil Uji Normalitas Tes Awal dan Tes Akhir Pertemuan I Kelas
Eksperimen Berdasarkan Penerapan Model Pembelajaran
Auditory IntellectuallyRepetition (AIR) .........................................................
4.6 Hasil Uji Normalitas Tes Awal dan Tes Akhir Pertemuan II Kelas
Eksperimen Berdasarkan Penerapan Model Pembelajaran Auditory
Intellectually Repetition (AIR) .......................................................................
4.7 Hasil Uji Normalitas Tes Awal da Tes Akhir Pertemuan I Kelas
Kontrol ................................................................................................... .......
4.8 Hasil Uji Normalitas Tes Awal da Tes Akhir Pertemuan I Kelas
Kontrol ................................................................................................... .......
26
36
37
37
39
40
41
41
46
46
47
48
48
49
50
51
xiii
4.9 Hasil Uji Homogenitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Pertemuan I.............................................................................................. ......
4.10 Hasil Uji Homogenitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Pertemuan II............................................................................................ .......
4.11 Distribusi Frekuensi Tes Awal Kelas Eksperimen Menggunakan
Model Pembelajaran Auditory Intellectually Repetition
(AIR)........................................................................................................ ......
4.12 Distribusi Frekuensi Tes Akhir Kelas Eksperimen Menggunakan
Model Pembelajaran Auditory Intellectually Repetition (AIR)...... ................
4.13 Hasil Uji Statistik Tes Awal dan Tes Akhir Pada Kelas Eksperimen....... .....
4.14 Distribusi Frekuensi Tes Awal Kelas Kontrol (Konvensional) .....................
4.15 Distribusi Frekuensi Tes Akhir Kelas Kontrol (Konvensional)............... ......
4.16 Hasil Uji Statistik Tes Awal dan Tes Akhir Pada Kelas Kontrol............. ......
4.17 Presentase Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Tes Awal dan
Tes Akhir Kelas Kontrol Pertemuan I ............................................................
4.18 Presentase Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Tes Awal dan
Tes Akhir Kelas Kontrol Pertemuan II...........................................................
4.19 Presentase Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Tes Awal dan
Tes Akhir Kelas Eksperimen Pertemuan I............................ .........................
4.20 Presentase Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Tes Awal dan
Tes Akhir Kelas Eksperimen Pertemuan II........................... .........................
4.21 Hasil Uji Data Berpasangan (Paired Sample T-Test) Pertemuan I.... ............
4.22 Hasil Uji Data Berpasangan (Paired Sample T-Test) Pertemuan II....... ........
4.23 Hasil Statistik Uji t Tidak Berpasangan (Independent
Sample T-Test)........................................................................................ ........
4.24 Hasil Uji Data Tidak Berpasangan(Independent Sample T-Test) ..................
51
52
53
54
56
57
58
60
61
62
64
66
68
68
69
70
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
4.1 Histogram Tes Awal Kelas Eksperimen........................... ......................... 50
4.2 Histogram Tes Akhir Kelas Eksperimen........................... ......................... 52
4.3 Histogram Tes Awal Kelas Kontrol..................................... ...................... 54
4.4 Histogram Tes Akhir Kelas Kontrol................................... ...................... 56
4.5 Histogram Presentase Kemampuan Berpikir Kritis Tes Awal
dan Tes Akhir Siswa Kelas Kontrol Pertemuan I....................................... 58
4.6 Histogram Presentase Kemampuan Berpikir Kritis Tes Awal
dan Tes Akhir Siswa Kelas Kontrol Pertemuan II................. .................... 60
4.7 Histogram Presentase Kemampuan Berpikir Kritis Tes Awal
dan Tes Akhir Siswa Kelas Eksperimen Pertemuan I............... ................. 62
4.8 Histogram Presentase Kemampuan Berpikir Kritis Tes Awal
dan TesAkhir Siswa Kelas Eksperimen Pertemuan II.......................... ..... 63
53
55
57
59
61
63
65
66
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Lembar Wawancara Guru ................................................................................ 88
2. Nilai Rata-Rata Ulangan Harian Biologi Siswa Kelas X IPA
Tahun Ajaran 2018/2019 .................................................................................
3. Silabus Biologi Kelas X ................................................................................... 99
4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen.................................
5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol............................ .............. 125
6. Lembar Kerja Siswa ......................................................................................... 147
7. Kisi – Kisi Soal ................................................................................................ 177
8. Validasi Ahli Dosen ......................................................................................... 196
9. Hasil Perhitungan Validasi Ahli Dosen ........................................................... 222
10. Lembar Soal Tes Awal dan Tes Akhir Siswa .................................................. 223
11. Nilai Ranah Kognitif Tes Awal dan Tes Akhir Siswa Kelas X IPA 2...... ....... 235
12. Nilai Ranah Kognitif Tes Awal dan Tes Akhir Siswa Kelas X IPA 4......... .... 237
13. Hasil Perhitungan Data.......................................................... ........................... 239
14. Tabel r .............................................................................................................. 265
15. Tabel t .............................................................................................................. 266
16. Foto Penelitian di SMA Sriguna Palembang ................................................... 267
17. Surat Izin Validasi.................................................................... ........................ 278
18. Usul Judul.................................................................................... .................... 279
92
95
103
107
129
151
181
200
226
227
239
241
243
269
270
271
282
283
xvi
19. Undangarn Seminar Proposal.................................................. ........................ 280
20. Daftar Hadir Seminar Proposal.................................................. ...................... 281
21. Surat Permohonan Riset FKIP UMP................................................ ............... 283
22. Surat Izin Penelitian dari Dinas Pendidikan Sumsel.......................... .............. 284
23. Surat Penelitian dari SMA Sriguna Palembang..................................... .......... 285
24. Surat Keterangan (SK) Pembimbing................................................................ 286
25. Laporan Kemajuan Bimbingan Skripsi................................................ ............
26. Riwayat Hidup................................................ .................................................
284
285
287
288
289
290
291
295
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, akan membawa manusia ke
dalam era persaingan global yang semakin pesat. Kenyataan tersebut menjadi
tantangan dalam dunia pendidikan. Pendidikan yang mampu mendukung manusia
dalam persaingan global adalah pendidikan yang mengembangkan potensi siswa.
Pengembangan potensi siswa tidak terlepas dari proses pembelajaran yang dapat
mengembangkan keterampilan atau kemampuan berpikir siswa. Hal tersebut
didukung oleh pendapat dari Liliasari (2011) yang menyatakan bahwa adanya
tuntutan era globalisasi yang semakin maju dan kompleks, proses pendidikan sains
harus mempersiapkan peserta didik yang berkualitas yaitu peserta didik yang sadar
sains (scientific literacy), memiliki nilai, sikap dan keterampilan berpikir tingakt
tinggi (higher order thinking skills) sehingga akan muncul sumber daya manusia yang
dapat berpikir kritis membuat keputusan dan memecahkan masalah.
Dengan demikian kompetensi dan kemampuan yang harus dimiliki seseorang
untuk menghadapi tantangan dalam dunia pendidikan itu sangat kompleks. Menurut
Hidayah, dkk (2017) abad 21 menuntut pendidikan untuk mempersiapkan peserta
didik yang mampu menghadapi persaingan ekonomi global. Partnership for 21st
CenturySkills menekankan bahwa pembelajaran abad 21 harus mengajarkan 4
kompetensi yaitu communication, collaboration, criticalthinking, dan creativity.
2
Menurut Frydenberg & Andone (2011) juga menyatakan untuk menghadapi
pembelajaran di abad 21, setiap orang harus memiliki keterampilan berpikir kritis,
pengetahuan dan kemampuan literasi digital, literasi informasi, literasi media dan
menguasai teknologi informasi dan komunikasi.
Berdasarkan Permendiknas (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetisi Kelulusan Satuan Pendidikan untuk SMA
dan sederajat, disamping penguasaan dalam materi pelajaran itu sendiri seorang siswa
harus menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam
pengambilan keputusan serta mampu menganalisis dan memecahkan masalah
kompleks. Standar kompetensi kelulusan tersebut menunjukkan betapa pentingnya
kemampuan berpikir kritis. Dimana seorang siswa tidak sekedar dituntut untuk
menguasai materi pelajaran tetapi juga diharapkan mempunyai kemampuan berpikir
kritis, seperti yang tercantum dalam point pertama yaitu siswa harus menunjukan
kemampuan berpikir logis, kritis dan inovatif.
Sedangkan menurut rasional pengembangan kurikulum 2013 berdasarkan
Permendikbud Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum SMA/MA salah satunya adalah penyempurnaan pola pikir (Kemdikbud,
2013). Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir salah
satunya dari pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif-mencari
(pembelajaran siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan model pembelajaran
pendekatan sains), dan dari pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis
(Ayuningrum dan Susilowati, 2015).
3
Proses pembelajaran harus benar-benar memperhatikan keterlibatan siswa.
Selama ini aktivitas pembelajaran di sekolah menengah masih menenkankan pada
perubahan kemampuan berpikir pada tingkat dasar, belum memaksimalkan
kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa. Padahal kemampuan berpikir tingkat tinggi
juga sangat penting bagi perkembangan mental dan perubahan pola pikir siswa
sehingga diharapkan proses pembelajaran dapat berhasil. Menurut Pritasari (2011)
menyatakan bahwa untuk menghadapi perubahan dunia yang begitu pesat adalah
dengan membentuk budaya berpikir kritis di masyarakat. Prioritas utama dari sebuah
sistem pendidikan adalah mendidik siswa tentang bagaimana cara belajar dan berpikir
kritis. Hamzah dan Muhlisrarini (2014) menyatakan bahwa berpikir kritis adalah
proses penggunaan keterampilan berpikir secara efektif untuk membantu seseorang
membuat, mengevaluasi dan menggunakan keputusan tentang apa yang harus
diyakini atau dikerjakan. Keterampilan berpikir kritis merupakan salah satu tujuan
penting dari pendidikan (Rahmawati dkk, 2016).
Dalam pendidikan sekolah terdiri dari beberapa mata pelajaran, salah satunya
mata pelajaran biologi. Ayuningrum dan Susilowati (2015) menyatakan berpikir kritis
dapat dikembangkan melalui pembelajaran biologi karena biologi memiliki struktur
dan kajian yang lengkap serta berhubungan langsung dengan masalah pada kehidupan
sehari-hari. Aktivitas berpikir kritis siswa dapat dilihat dari keterampilan siswa dalam
menyelesaikan soal dengan lengkap dan sistematis. Biologi merupakan salah satu
ilmu yang memiliki peranan untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis. Siswa
memerlukan keterampilan berpikir kritis yang tinggi karena keterampilan berpikir
4
kritis berperan penting dalam penyelesaian suatu permasalahan mengenai kehidupan
sehari-hari. Artinya biologi sebagai salah satu ilmu pendidikan sekolah yang
memegang peranan penting untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis
kepada siswa.
Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu guru biologi di SMA Sriguna
Palembang diperoleh informasi bahwa mata pelajaran biologi kelas X IPA di SMA
Sriguna Palembang diketahui bahwa pembelajaran yang terjadi di kelas masih
didominasi oleh guru yaitu menggunakan pembelajaran konvensional (ceramah) yang
berpusat langsung dari guru. Sehingga tidak memberikan akses bagi siswa untuk
berkembang secara mandiri melalui penemuan dan proses berpikirnya. Namun, ada
sebagian guru yang menerapkan kurikulum 2013 dengan menggunakan model
pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi terhadap pembelajaran dikelas X dan
informasi yang diperoleh dari guru SMA Sriguna Palembang, mengatakan bahwa ada
sebagian guru yang belum pernah mengukur kemampuan berpikir kritis siswa dan
juga ada sebagian guru yang sudah mengukur kemampuan berpikir kritis siswa
namun dengan cara melihat respon siswa dalam proses pembelajaran. Guru biologi
SMA Sriguna Palembang mengatakan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa masih
tergolong rendah. Siswa mengalami kesulitan memecahkan permasalahan yang
membutuhkan penalaran analisis. Selain itu juga respon siswa kelas X SMA Sriguna
Palembang terhadap proses pembelajaran pun kurang baik karena kebanyakan siswa
cenderung tidak berperan aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajar
dikelas masih sering dibawah KKM. Menurut Karim (2015) salah satu penyebabnya
5
siswa kurang berpikir kritis ialah siswa tidak berperan aktif dalam proses
pembelajaran, yang mana proses pembelajaran yang masih berpusat pada guru
dengan menggunakan pembelajaran konvensional, tidak menggunakan media/LKK,
tidak mengaitkan pembelajaran dengan pengetahuan awal siswa sehingga
kemampuan berpikir kritis siswa rendah.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa mengalami kesulitan jika
dihadapkan kepada persoalan yang memerlukan kemampuan berpikir kritis. Banyak
faktor yang menyebabkan rendahnya kemampuan berpikir siswa dalam proses
pembelajaran. Salah satunya adalah siswa cenderung kurang berperan aktif dalam
proses pembelajaran., sehingga pembelajaran tersebut menjadi berpusat pada guru
dimana peran guru lebih dominan sehingga siswa cenderung pasif. Menurut Ainun
(2015) proses pembelajaran yang dilaksanakan masih banyak yang menggunakan
pembelajaran konvensional dan model pembelajaran langsung yang hanya
menekankan pada tuntutan kurikulum sehingga dalam prakteknya siswa bersifat pasif
dalam proses belajar. Maka dari itu keterlibatan siswa cenderung pasif sehingga
kemampuan berpikir kritis siswa kurang dikembangkan dengan baik.
Menurut Susanto (2015) menyatakan bahwa upaya untuk pembentukan
kemampuan berpikir kritis siswa yang optimal mensyaratkan adanya kelas yang
interaktif, siswa dipandang sebagai pemikir bukan seorang yang diajar dan pengajar
berperan sebagai mediator, fasilitator, dan motivator yang membantu siswa dalam
belajar bukan mengajar. Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan
pembentukan kemampuan berpikir kritis siswa adalah keahlian dalam memilih dan
6
menggunakan model pembelajaran yang tepat yang mengharapkan dapat membentuk,
mengembangkan dan meningkatkan kemampuan berpikir kritis (Karim: 2015).
Guru merupakan faktor kunci yang sangat menentukan berhasil atau tidaknya
proses pembelajaran. Untuk mencapai keberhasilan pembelajaran yang diharapkan,
upaya yang dilakukan seorang guru adalah dengan cara memperhatikan pola belajar
siswa, menguasai materi pelajaran, memilih model pembelajaran yang tepat serta
menciptakan situasi pembelajaran yang efektif (Purwaningsih, 2012). Salah satu
upaya dalam menciptakan situasi pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran
yang melibatkan siswa secara aktif terutama dalam aktifitas mental yang merupakan
salah satu faktor yang dapat membantu mengembangkan kemampuan berpikir kritis.
Salah satu pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dalam proses belajar
adalah konstruktivistik. Konstruktivistik merupakan salah satu teori pembelajaran
yang menuntut peran aktif siswa dalam prosesnya. Peran aktif siswa meliputi
pemahaman, kemampuan, nilai, sikap dan minat terhadap suatu materi pelajaran.
Mengajar menurut kaum konstruktivistik bukanlah kegiatan memindahkan
pengetahuan dari guru kepada siswa, melainkan suatu kegiatan yang memungkinkan
siswa membangun sendiri pengetahuannya (Prastowo, 2014: 70). Untuk itu guru
perlu menerapkan berbagai model pembelajaran agar dapat mencapai tujuan
pembelajaran. Penerapan dengan berbagai model pembelajaran, guru dapat memilih
model yang sesuai dengan lingkungan belajar. Berkaitan dengan proses pembelajaran
peneliti akan menerapkan model pembelajaran Auditory, Intelectually, Repetition
(AIR).
7
Model pembelajaran Auditory, Intellectualy, Repetiton (AIR) merupakan salah
satu model pembelajaran cooperative learning yang menggunakan pendekatan
konstruktivistik yang menekankan bahwa belajar haruslah memanfaatkan semua alat
indra yang dimiliki oleh peserta didik. Model pembelajaran Auditory Intellectually
Repetition (AIR) meliputi tiga aspek yaitu: Auditory (mendengar), Intellectually
(berpikir), dan Repetition (pengulangan).
Pada pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Auditory
Intellectually Repetition (AIR) dapat membuat siswa mencapai tujuan pembelajaran.
Menurut Shoimin (2014) model pembelajaran Auditory Intellectually Repetition
(AIR) dapat membuat siswa lebih berpartisipasi aktif dalam pembelajaran dan sering
mengekspresikan idenya. Selain itu siswa memiliki kesempatan lebih banyak dalam
memanfaatkan pengetahuan dan keterampilan secara komprehensif dan juga siswa
yang memiliki kemampuan rendah dapat merespon permasalahan dengan cara mereka
sendiri. Astuti (2017) berpendapat pemilihan model pembelajaran Auditory
Intellectually Repetition (AIR), karena model pembelajaran AIR merangsang peserta
didik untuk belajar secara efektif melalui proses auditory, membantu peserta didik
untuk dapat berpartisipasi aktif dalam pembelajaran dan membangun
pengetahuannya, selain itu melalui model AIR peserta didik dapat mempelajari materi
pelajaran secara lebih mendalam melalui kuis maupun pengerjaan soal sebagai proses
pengulangan. Artinya model pembelajaran ini mampu diorganisir sedemikian rupa
sehingga siswa dapat berperan aktif dalam proses pembelajaran dan dapat membuat
siswa mengoptimalkan daya nalar atau kemampuan berpikir kritis mereka.
8
Hasil penelitian sebelumnya oleh Riana Astuti (2017) dapat disimpulkan
bahwa penggunaan model pembelajaran Auditory Intellectually Repetition (AIR)
berpengaruh positif terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik SMP Negeri 1
Penengahan Lampung Selatan pada materi Kemagnetan kelas IX semester genap
tahun ajaran 2016/2017. Demikian pula penelitian oleh Sumarni dkk (2016) dapat
disimpulkan dari hasil penelitian bahwa hasil belajar kemampuan berfikir kritis
peserta didik pada materi kubus dan balok dengan model pembelajaran Auditory
Intellectualy Repetition (AIR) dapat mencapai KKM klasikal yaitu ≥75% peserta
didik mencapai ketuntasan individual, kemampuan berfikir kritis peserta didik pada
materi kubus dan balok dengan model pembelajaran Auditory Intellectualy Repetition
(AIR) lebih baik daripada kemampuan berfikir kritis peserta didik dengan
pembelajaran ekspositori. Artinya penggunaan model pembelajaran Auditory
Intellectualy Repetition (AIR) mampu memberi pengaruh positif bagi siswa terhadap
kemampuan berpikir kritis.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka peneliti tertarik
melakukan penelitian mengenai “Pengaruh Model Pembelajaran Auditory
Intellectually Repetition (AIR) Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas X
Pada Materi Keanekaragaman Hayati di SMA Sriguna Palembang”.
Dengan hal ini peneliti menggunakan materi biologi khususnya materi pada
Keanekaragaman Hayati merupakan salah satu materi yang cukup sulit untuk
diajarkan pada jenjang SMA kelas X semester ganjil dengan kompetensi dasar
mengidentifikasi Keanekaragaman Hayati. Berdasarkan kompetensi dasar tersebut,
9
Penerapan model pembelajaran Auditory Intellectually Repetition (AIR) pada materi
Keanekaragaman Hayati diharapkan dapat membuat siswa tertarik dalam berpikir
tingkat tinggi seperti berpikir kritis agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan
maksimal.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah bagaimana pengaruh penggunaan model pembelajaran Auditory
Intellectually Repetition (AIR) terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas X
semester ganjil tahun ajaran 2018/2019 pada materi Keanekaragaman Hayati di SMA
Sriguna Palembang.
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran Auditory Intellectually
Repetition (AIR) terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas X semester ganjil
tahun ajaran 2018/2019 pada materi Keanekaragaman Hayati di SMA Sriguna
Palembang.
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas maka hipotesis
yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah:
Ho : Tidak ada pengaruh pada penerapan model pembelajaran Auditory Intelectually
Repetition (AIR) terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas X pada materi
keanekaragaman hayati di SMA Sriguna Palembang.
10
Ha : Ada pengaruh pada penerapan model pembelajaran Auditory Intelectually
Repetition (AIR) terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas X pada
materi keanekaragaman hayati di SMA Sriguna Palembang.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi siswa, hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu peserta didik dalam
pembelajaran Biologi sehingga dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis
dan dapat memberikan pengalaman bagi peserta didik untuk melakukan
pembelajaran dengan model pembelajaran Auditory Intellectually Repetition
(AIR).
2. Bagi guru, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan
dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan harapan dapat meningkatkan
kemampuan berpikir kritis peserta didik dalam pembelajaran Biologi terutama
pada proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Auditory
Intellectually Repetition (AIR) di kelas X SMA Sriguna Palembang.
3. Bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai pengalaman
baru dan dapat meningkatkan variasi dalam proses pembelajaran sebagai
masukkan dalam menyusun program peningkatan kualitas sekolah dan kinerja
pendidik.
4. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini diharapkan menjadi perbandingan
untuk mengadakan penelitian lebih lanjut dalam memahami pengaruh model
11
pembelajaran Auditory Intellectually Repetition (AIR) untuk mengukur
keterampilan berpikir siswa.
F. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian
1. Ruang Lingkup
a. Variabel bebas : Model Pembelajaran Auditory Intellectually Repetition(AIR)
b. Variabel terikat : kemampuan berpikir kritis siswa kelas X
2. Keterbatasan Penelitian
a. Pengaruh yang dimaksud dalam penelitian ini adalah untuk mengukur
kemampuan berpikir kritis dengan menggunakan model pembelajaran
Auditory Intellectually Repetition (AIR)dikelas eksperimen dan dengan
pembelajaran konvensional dikelas kontrol.
b. Materi yang diajarkan dalam penelitian ini adalah tentang Keanekaragaman
Hayati.
c. Objek penelitian adalah Siswa kelas X SMA Sriguna Palembang Tahun
Ajaran 2018/2019
d. Nilai yang diukur berupa nilai kognitif dengan ranah kemampuan berpikir
kritis.
88
DAFTAR PUSTAKA
Abdul, Majid. 2006. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya
Ainun, Nur. 2015. Peningkatan Kemampuan Penalaran Matematis Siswa Madrasah
Aliyah Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams
GamesTournament.Jurnal.http://jurnal.unsyiah.ac.id/peluang/article/download
/5859/4851. Diakses pada hari Senin, tanggal 16 April 2018 pukul 14:20 WIB.
Akbar, Sa’dun. 2013. Instrumen Perangkat Pembelajaran Bandung: Remaja
Rosdakarya Offset. (Online). Diakses pada tanggal 27 Januari 2018
Alan. 2012. Lembar Kegiatan Siswa. Didownload dari
http://www.slideshare.net/alandonesyi/handout-lks pada hari Senin, 24
September 2018.S
Andar, Afriyuni. 2016. Pengaruh Model POE Terhadap Hasil Belajar Siswa SMA
Pada Materi Koloid. Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Untan.
Anis, Gufron. 2012. Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis Pendekatan
Problem Solving dalam Pembelajaran Fisika SMA untuk Meningkatkan
Kinerja Ilmiah Siswa. (Online), Skripsi. Universitas Negeri Ypgyakarta. Di
akses pada tanggal 01 Oktober 2018
Arifin, Zainal. 2012. Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Arikunto. 2006b. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka
Cipta.
Ariyati, Eka. 2015. Pengaruh Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemampuan Berpikir
Kritis Mahasiswa. Journal Bidang MIPA BKS-PTN Barat Universitas
Tanjungpura Pontianak. Diakses pada tanggal 26 Febuari 2019 Pukul 19:00
WIB
Astuti, Riana. 2017. Pengaruh model pembelajaran Auditory Intellectually Repetition
(AIR) terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada materi kemagnetan
kelas IX SMP Negeri 1 Penengahan Lampung Selatan. Skripsi. Pendidikan
Fisika
89
Depdiknas. 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia,
Nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas.
Depdiknas. 2006. Standar Isi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional
Facione, Peter A. 2013. Critical Thingking: What It Is and Why It Counts, Facione,
PA, “Critical Thingking: What It Is and Why It Counts”. (Online).
(https://www.nyack.edu/files/CT_What_Why_2013.pdf), diakses pada
tanggal 17 Mei 2018 pukul 20:22 WIB.
Hamzah, Ali dan Muhlisraini. 2014. Perencanaan dan strategi pembelajaran
matematika. Jakarta: Rajawali Pers.
Darmodjo dan Kaligis. (1992). Pendidikan IPA II. Jakarta : Depdikbud
Hermayani, Astusi & Marjono. 2015. Peningkatan Motivasi Belajar dan Kemampuan
Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Ekosistem Melalui Penerapan Model
Inkuiri Terbimbing. Biedukasi. Jurnal Pendidikan Biologi 6 (2), 79-85
Huda, Miftahul. 2014. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran Isu-Isu Metodis
dan Paradigmatis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Jihad A & A Haris. 2008. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo.
Karim, Normaya. 2015. Kemampuan Berpikir kritis Siswa Dalam Pembelajaran
Matematika Dengan Menggunakan Model Jucama Di Sekolah Menengah
Pertama.https://www.google.co.id/url?q=http://ppip.unla.ac.id/journal/index.
php/edumat/article/download/634/542&sa=U&ved=0ahUKEwjju4iP_NTTA
hVB-
WMKHU1uBQoqFggMMAN&usg=AFQJNFwnbcH3yw4d5SrEDc4arNItdj
37A. Diakses pada hari Sabtu tanggal 21 April 2018 pukul 20.30 WIB.
Kusmana, Cecep. 2015. Keanekaragaman Hayati (Biodiversitas) Sebagai Elemen
Kunci Ekosistem Kota Hijau. Pros Sem Nas Masy Biodiv Indon 1 (8),
1747-1755
Lefudin. 2014. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Deepublish
Meier, Dave. (2002). The Accalerates Lerning Handbook, terj. Rahmani Astuti.
Bandung: Kaifa.
90
Ngalimun. 2014. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.
Oemar Hamalik. 2005. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
Oemar Hamalik. 2008. Teknik Pengukuran dan Evaluasi Pendidikan. Bandung :
Mandar Maju.
Prastowo, Andi. 2014. Pembelajaran Konstruktivistik-Scientific Untuk Pendidikan
Agama Di Sekolah/Madrasah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Purwaningsih, Ira. 2012. Model Pembelajaran Problem Based Instruction (pbi) untuk
meningkatkan keaktifan belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa.
Website. Diakses pada hari kamis tanggal 26 April 2018 pukul 20.20 WIB.
Rahmawati, Ika dkk. 2016. Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Siswa di SMP pada
Materi Gaya dan Penerapannya. Volume 1. 2016. ISBN: 978-602-928-21-2.
Diakses pada hari Kamis tanggal 21 April 2018 pukul 19:30 WIB.
Rusman. 2010. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers
Sandra, Nugraheni. 2014. Upaya Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar
Matematika Melalui Model Pembelajaran Auditory Intellectually Repetition
(AIR). Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah
Purworejo. (Online) Jurnal.uns.ac.id. Diakses pada tanggal 10 Desesmber
2018.
Sardiman A.M. 2011. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo
Persada
Septi Andriyani. 2015. Pengaruh model pembelajaran examples non examples
terhadap hasil belajar IPA Terpadu peserta didik kelas VII MTS
Mathla’ulanwar Rawa Selapan Kec. Candipuro Kab. Lampung Selatan.
Bandar Lampung :IAIN RadenIntan Lampung.
Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.
Jakarta: Ar-Ruzz Media.
Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya
Suherman, Erman. 2001. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung:
JICA UPI
91
Sugihartono, dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
dan R & D). Bandung: Alfabeta
.
Sulistiono. 2014. Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Menggunakan
Perangkat Pembelajaran IPA SMP Berorientasi Penyelesaian Masalah.
Jurnal Pena Sains 1 (2), 47 (Online)
Sumarni, dkk. 2016. Implementasi Pembelajaran Auditory Intellectualy Repetition
(AIR) terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Disposisi Matematis Peserta
Didik Pada Materi Kubus dan Balok. Journal of Mathematics Education 5 (2)
(Online). Diakses pada tanggal 21 April 2018.
Susanto, Ahmad. 2015. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah dasar. Jakarta:
Kencana.
Syaiful Bahri . 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana
Warsono Hariyanto. Pembelajaran aktif teori dan asesmen. Surabaya:Remaja Rosda
Karya, 2012
Widoyoko, Putro Eko. 2009. Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar. (Online) Diakses pada tanggal 27 Januari 2019
Yamin, Martinis. 2013. Strategi & Metode dalam Model Pembelajaran. Jakarta: GP
Press Group