102
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA (Quasi Eksperimen di SMP Nusantara Plus) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Oleh : IIN HENDRIYANI 105016300591 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

  • Upload
    buiminh

  • View
    240

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR

TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA

(Quasi Eksperimen di SMP Nusantara Plus)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh :

IIN HENDRIYANI

105016300591

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2010

Page 2: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

ABSTRAK

Iin Hendriyani, “Pengaruh Model Pembelajaran TANDUR Terhadap Hasil

Belajar Fisika Siswa (Quasi Eksperimen di SMP Nusantara Plus)". Skripsi,

Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran

TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran dan gelombang.

Penelitian ini dilakukan di SMP Nusantara Plus Ciputat Tangerang. Metode

penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen, sampel yang diambil sebanyak 80 orang dan dibagi menjadi dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan

kelas kontrol. Instrumen penelitian yang digunakan adalah instrumen tes, dan lembar observasi. Sebelum instrumen tes digunakan, instrumen ini telah diuji

validitas konstruk dan empirik. Melalui validitas konstruk dan empirik jumlah dari 36 soal, diambil 20 soal yang valid, dan hasilnya diuji melalui statistik uji "t".

Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai thitung sebesar 9,51 ternyata lebih besar dari ttabel sebesar 2,00. Ini berarti Ho ditolak pada taraf signifikansi α = 0,05. Maka

dapat disimpulkan bahwa Ha yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara

model pembelajaran TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa diterima. Hal

ini menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar fisika siswa.

Kata Kunci : Model pembelajaran TANDUR, hasil belajar fisika siswa

Page 3: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

ABSTRACT

Iin Hendriyani. “The Influence of TANDUR Learning Model Against Students

Physics Achievment (quasi experiments at the Junior High School Nusantara Plus

Ciputat)". Thesis, Physical Education Studies Program, Department of Science

Education, Faculty of Tarbiyah and Teachers Training, State Islamic University

Syarif Hidayatullah Jakarta.

The aims of this research was to determine the influence of TANDUR

learning model against students physics achievement in the concept of vibration

and waves. This research was conducted at the Junior High School Nusantara

Plus Ciputat Tangerang. The method of research uses quasi experiments. samples

taken as many as 80 people and divided into two classes, namely experiment class

and control class. Research instrument which is used are test and observation

sheet. Before the test instrument are used, the instrument has contruct and

empirical validity. Through the contruct and empirical account from 36 questions,

taken 20 questions which considered have validity, the results tested by test

statistic "t". Based on calculations derived by calculating tvalues were 9,51 greater

than ttable for 2,00. This means that Ho is rejected at the level of significance α =

0,05. It can be concluded that Ha stating that there is influence between TANDUR

learning model against students physics achievement is accepted. This shows a

significant influence on students physics achievement.

Keywords : TANDUR instructional model, students physics achievement

Page 4: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

KATA PENGANTAR

Segala puji penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat segala

nikmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat beserta

salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya,

dan sahabat-sahabatnya.

Skripsi ini berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran TANDUR Terhadap

Hasil Belajar Fisika Siswa”. Skripsi ini menggambarkan bagaimana pengaruh

penerapan model pembelajaran TANDUR sehingga dapat meningkatkan hasil

belajar fisika. Selain itu skripsi ini memberikan gambaran kepada guru fisika yang

akan menggunakan model ini sebagai salah satu alternatif model dalam

pembelajaran fisika di sekolah.

Dalam pembuatan dan penulisan skripsi ini, tidak lepas dari dukungan dan

dorongan dari berbagai pihak. Penulis menyadari selama pembuatan dan

penulisan skripsi ini banyak terdapat hambatan dan kendala yang dihadapi baik

yang bersifat materil maupun moril. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini

penulis mengucapkan terimakasih yang setinggi-tingginya kepada :

1. Bapak dan Ibunda tercinta yang telah mendidik, mengurus dan membesarkan

penulis dengan penuh rasa cinta dan kasih sayang juga selalu menyertakan

do’a untuk kebahagian dan kesuksesan penulis

2. Kakak-kakakku tercinta : Eceu - K’Haji, A Aris – Mbak Ida, A Deni – Teh

Winda dan keponakan-keponakanku yang lucu : Abib, Firza, Daffa, Aruna.

Terima kasih atas segala doa, cinta, harapan, motivasi dan semangat yang

diberikan, terimakasih atas segalanya.

3. Kasim, terima kasih banyak atas kesabaran, doa, motivasi dan bantuannya

yang telah diberikan kepada penulis.

4. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA., sebagai Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Ibu Baiq Hana Susanti, M.Si., sebagai Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Alam.

Page 5: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

6. Bapak Drs. Ahmad Sofyan, M.Pd., sebagai Pembimbing I yang telah

meluangkan banyak waktu, tenaga, dan pikirannya untuk membimbing dan

mengarahkan penulis dalam penulisan skripsi ini.

7. Ibu Erina Hertanti, M.Si., sebagai Ketua Program Studi Pendidikan Fisika

dan Pembimbing II yang telah meluangkan banyak waktu, tenaga, dan

pikirannya untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam penulisan

skripsi ini.

8. Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan ilmu selama proses perkuliahan

di UIN Syarif Hidayatllah Jakarta Program Studi Pendidikan Fisika.

9. Bapak Kepala Sekolah, Guru, serta Staf SMP Nusantara Plus Ciputat

Tangerang, khususnya Bapak Cecep Setiawan, M.A., dan Ibu Ika Surpiati

Ningrum sebagai Guru Fisika yang telah banyak membantu penulis selama

penelitian.

10. Siswa-siswi SMP Nusantara Plus Ciputat Tangerang, khususnya kelas VIII-2

dan VIII-3 angkatan 2009-2010 yang telah membantu penulis saat proses

pengumpulan data. Kegembiraan, keriangan dan kelucuan dari kalian sangat

penulis rindukan.

11. Teman-teman satu perjuangan di program studi pendidikan fisika jurusan

pendidikan IPA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2005 penulis

ucapkan terima kasih atas kerjasama dan bantuannya selama ini. Khususnya

Devi Solehat dan Arum Yuviana Rani, thanks for being my friends in the

health and sick, in the happiness and sadness, in the love and cherish, thank

you for all.

Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak terutama bagi para pengembang produk pendidikan dalam rangka

meningkatkan kualitas pembelajaan fisika di sekolah.

Jakarta, Maret 2010

Penulis

Page 6: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK .................................................................................................. i

ABSTRACT ................................................................................................ ii

KATA PENGANTAR................................................................................. iii

DAFTAR ISI .............................................................................................. v

DAFTAR TABEL ...................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................. 4

C. Pembatasan Masalah................................................................. 5

D. Perumusan Masalah.................................................................. 5

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................. 5

BAB II DESKRIPSI TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN

PENGAJUAN HIPOTESIS ............................................................ 6

A. Deskripsi Teoretis ................................................................... 6

1. Teori Belajar dalam Kontruktivisme .................................. 6

2. Model Pembelajaran TANDUR ......................................... 8

3. Hasil Belajar ..................................................................... 16

4. Pengertian Fisika ............................................................... 21

5. Pengertian Pembelajaran Fisika ......................................... 21

6. Tujuan Pembelajaran Sains ................................................ 22

B. Hasil Penelitian Relevan .......................................................... 23

C. Kerangka Berpikir .................................................................... 26

D. Pengajuan Hipotesis ................................................................. 29

Page 7: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

BAB III METODE PENELITIAN............................................................... 30

A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 30

B. Metode Penelitian dan Desain Penelitian .................................. 30

C. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................... 31

D. Teknik Pengambilan Sampel .................................................... 31

E. Prosedur Penelitian .................................................................. 32

F. Instrumen Penelitian ................................................................ 33

G. Variabel Penelitian .................................................................. 36

H. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 37

I. Uji Coba Instrumen Penelitian Tes Hasil Belajar ..................... 37

J. Teknis Analisis Data ................................................................ 42

K. Hipotesis Statistik .................................................................... 49

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 50

A. Keterlaksanaan Model Pembelajaran TANDUR ...................... 50

B. Skor Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok

Kontrol .................................................................................... 52

1. Skor Pretest Kelompok Eksperimen .................................

52

2. Skor Pretest Kelompok Kontrol .......................................

52

3. Skor Posttest Kelompok Eksperimen ................................

53

4. Skor Posttest Kelompok Kontrol ......................................

54

C. Pengujian Persyaratan Analisis Data ........................................ 56

1. Uji Normalitas Pretest-Posttest ......................................... 56

2. Uji Homogenitas Pretest-Posttest ...................................... 56

3. Pengujian Hipotesis ........................................................... 57

a. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Pretest ............................ 57

b. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Posttest .......................... 58

Page 8: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

c. Uji Normal Gain ........................................................... 59

D. Interpretasi Data ...................................................................... 60

E. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................... 62

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................... 68

A. Kesimpulan .............................................................................. 68

B. Saran ........................................................................................ 68

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 69

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................ 73

Page 9: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Langkah Model Pembelajaran TANDUR ...................................... 15

Tabel 3.1 Nonrandomized Pretest and Posttest Control Group Design ........... 30

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ....................................................... 35

Tabel 3.3 Tehnik Pengumpulan Data ............................................................ 37

Tabel 3.4 Interpretasi Validitas ..................................................................... 38

Tabel 3.5 Interpretasi Reliabilitas .................................................................. 39

Tabel 3.6 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ................................................. 40

Tabel 3.7 Klsaifikasi Daya Pembeda ............................................................ 41

Tabel 3.8 Kategori Keterlaksanaan Model ..................................................... 42

Tabel 4.1 Persentase Keterlaksanaan Model Pembelajaran TANDUR

oleh Peneliti .................................................................................. 50

Tabel 4.2 Rekapitulasi Hasil Belajar Konsep Getaran dan Gelombang .......... 55

Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Pretest-Posttest Kelompok Eksperimen

dan Kontrol ................................................................................... 56

Tabel 4.4 Hasil Uji Homogenitas Pretest – Posttest ...................................... 57

Tabel 4.5 Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Hasil Pretest ..................................... 58

Tabel 4.6 Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Hasil Posttest..................................... 59

Tabel 4.7 Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Normal Gain...................................... 60

Page 10: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ...................................................................... 28

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian ..................................................................... 33

Gambar 4.1 Histogram Skor Pretest Kelompok Eksperimen .......................... 52

Gambar 4.2 Histogram Skor Pretest Kelompok Kontrol ................................. 53

Gambar 4.3 Histogram Skor Posttest Kelompok Eksperimen.......................... 54

Gambar 4.4 Histogram Skor Posttest Kelompok Kontrol ............................... 55

Page 11: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Instrumen Penelitian dan Uji Coba Instrumen Penelitian .... 73

Lampiran A.1 Format Lembar Observasi Aktivitas Guru ................................ 74

Lampiran A.2 Kisi-Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar ...................................... 76

Lampiran A.3 Soal Uji Coba Instrumen Penelitian Tes Hasil Belajar .............. 86

Lampiran A.4 Kunci Jawaban Soal Uji Coba Instrumen Penelitian Tes

Hasil Belajar ........................................................................... 92

Lampiran A.5 Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian Tes Hasil

Belajar ..................................................................................... 93

Lampiran A.6. Validitas Butir Soal Instrumen Penelitian Tes Hasil

Belajar ..................................................................................... 94

Lampiran A.7 Tingkat Kesukaran Instrumen Penelitian Tes Hasil Belajar ....... 95

Lampiran A.8 Distribusi Tingkat Kesukaran Instrumen Penelitian Tes

Hasil Belajar .......................................................................... 96

Lampiran A.9 Proporsi Peserta Kelompok Atas dan Kelompok Bawah Yang

Menjawab Benar Instrumen Penelitian Tes Hasil Belajar .......... 97

Lampiran A.10 Distribusi Daya Pembeda Instrumen Penelitian Tes Hasil

Belajar ................................................................................... 98

Lampiran A.11 Klasifikasi Kelompok Siswa.................................................... 99

Lampiran A.12 Urutan Skor Tertinggi Ke Terendah Instrumen Penelitian

Tes Hasil Belajar .................................................................... 100

Lampiran A.13 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen Instrumen

Penelitian Tes Hasil Belajar..................................................... 101

Lampiran A.14 Contoh Pernitungan Uji Coba Instrumen Penelitian Tes

Hasil Belajar .......................................................................... 102

Lampiran A.15 Soal Instrumen Penelitian Tes Hasil Belajar Yang Dipakai

Dalam Penelitian ................................................................... 104

Lampiran B Perangkat Pembelajaran......................................................... 108

Lampiran B.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen ... 109

Lampiran B.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Kontrol.......... 119

Lampiran B.3 Lembar Kerja Siswa (LKS) ...................................................... 127

Lampiran B.4 Contoh Lembar Kerja Siswa (LKS) yang sudah diisi oleh salah satu

kelompok.................................................................................. 137

Page 12: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

Lampiran B.5 Modul Pembelajaran ................................................................. 143

Lampiran C Uji Analisis Data ..................................................................... 149

Lampiran C.1 Analisis Data Lembar Observasi Keterlaksanaan

Model Pembelajaran TANDUR ................................................. 150

Lampiran C.2 Uji Normalitas Instrumen Tes Hasil Belajar .............................. 154

Lampiran C.3 Uji Homogenitas Instrumen Tes Hasil Belajar .......................... 166

Lampiran C.4 Uji Hipotesis Instrumen Tes Hasil Belajar ................................ 168

Lampiran D Daftar Tabel ............................................................................ 175

Lampiran D.1 Tabel Skor Pretest-Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol ..................................................................................... 176

Lampiran D. 2. Tabel Harga Kritik dari r Product – Moment .......................... 179

Lampiran D. 3. Tabel Luas Di Bawah Lengkungan Kurva Normal

dari 0 s/d Z ............................................................................. 178

Lampiran D. 4 Tabel Nilai-Nilai Chi Kuadrat ................................................. 180

Lampiran E Surat Keterangan .................................................................... 181

Lampiran E.1 Surat Bimbingan Skripsi ........................................................... 182

Lampiran E.2 Surat Permohonan Izin Penelitian ............................................. 183

Lampiran E.3 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ..................... 184

Lampiran E.4 Surat Pernyataan Karya Sendiri ................................................ 185

Page 13: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan, pendidikan memegang peranan penting karena

pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas

sumber daya manusia. Oleh karena itu, banyak perhatian khusus diarahkan kepada

perkembangan dan kemajuan pendidikan guna meningkatkan mutu dan kualitas

pendidikan. Salah satu cara yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas

pendidikan adalah dengan pembaharuan sistem pendidikan.

Ada tiga komponen yang perlu disoroti dalam pembaharuan pendidikan:

pertama pembaharuan kurikulum.1 Kurikulum harus komprehensif dan responsif

terhadap dinamika sosial, relevan, tidak overload, dan mampu mengakomodasi

keberagaman keperluan dan kemajuan teknologi. Kedua peningkatan kualitas

pembelajaran. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan dengan cara penerapan

strategi atau metode pembelajaran yang efektif di kelas dan lebih memberdayakan

potensi siswa.2 Artinya metode pembelajaran yang tidak mengharuskan siswa

menghafal fakta-fakta, tetapi sebuah metode pembelajaran yang mendorong siswa

mengkonsktruksi (memproses) pengetahuan di benak mereka sendiri dengan cara

mengalami sendiri proses pembelajarannya. Ketiga efektifitas metode

pembelajaran.3 Pembelajaran efektif merupakan tolok ukur keberhasilan guru

dalam mengelola kelas. Proses pembelajaran dikatakan efektif apabila seluruh

peserta didik dapat terlibat secara aktif, baik mental, fisik maupun sosialnya.

Pembelajaran yang efektif mempunyai karakteristik bagi siswa untuk melihat,

mendengarkan, mendemonstrasikan, bekerja sama, menemukan sendiri, dan

membangun konsep sendiri.

1 Mcklar, Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model Group Investigation Untuk

Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Diklat. Tersedia :

http://one.indoskripsi.com/click/3390/0, [ 21 Januari 2009, 12:07 P.M], hal. 3 2 Ibid.,

3 Ibid.,

Page 14: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

Berdasarkan pengalaman Praktik Profesi Keguruan Terpadu peneliti di

sebuah sekolah swasta di Tangerang selatan diperoleh fakta bahwa pembelajaran

fisika pada konsep getaran dan gelombang yang disajikan oleh guru di kelas pada

umumnya dilakukan secara teacher centered, sehingga kurang memberikan

kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi dengan benda-benda konkrit. Siswa

kurang diberi kesempatan untuk melakukan observasi, penyelidikan, memahami

konsep-konsep IPA melalui pengalaman nyata. Sementara itu dari kajian awal

terhadap guru dan siswa serta iklim situasi sosial kelas (pembelajaran fisika) di

kelas VIII ditemukan sejumlah fakta :

1. Menurunnya minat siswa pada pokok bahasan ini sehingga penguasaan

konsep yang dimiliki siswa juga berkurang.

2. Tindakan guru yang kurang responsif terhadap apa yang telah diketahui siswa,

sehingga pembelajaran hanya terpusat pada guru.

3. Penguasaan konsep fisika siswa rendah, siswa hanya menghafal saja,

akibatnya hasil belajar siswa rendah, hal ini terlihat dari hasil belajar pada

konsep getaran dan gelombang yaitu 5,5 padahal KKM mata pelajaran IPA

adalah 6,5.

4. Pada kegiatan penutup tidak ada penguatan konsep sehingga tidak ada umpan

balik untuk siswa maupun guru

Interaksi hanya terjadi antara guru dan siswa saja sedangkan interaksi antar siswa

jarang terjadi, baik dalam bentuk diskusi maupun diskusi kelompok.

Berdasarkan fakta diatas dapat dilihat bahwa pembelajaran fisika banyak

dilakukan dengan memberi konsep fisika tanpa melalui pengolahan potensi yang

ada pada diri siswa maupun yang ada di sekitarnya. Dengan kata lain siswa belajar

menghafal konsep dan bukan menguasai konsep sehingga belajar fisika kurang

bermakna dengan tidak terbentuk konstruksi konsep fisika yang benar. Hal ini

senada dengan apa yang dikemukakan oleh Ratna Wilis Dahar bahwa salah satu

keluhan dalam dunia pendidikan adalah siswa hanya menghafal tanpa memahami

benar isi pelajaran.4

4 Ratna Wilis. D, Teori-Teori Belajar, (Jakarta: Erlangga, 1996), h. 114.

Page 15: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

Fisika merupakan salah satu cabang IPA yang mengkaji tentang berbagai

fenomena alam dan memegang peranan yang sangat penting dalam perkembangan

sains, teknologi dan konsep hidup harmonis dengan alam.5 Oleh karena itu,

pembelajaran fisika di sekolah harus benar-benar dikelola dengan baik dan

mendapatkan perhatian yang lebih agar dapat menjadi landasan yang kuat bagi

peranan tersebut.

Mengingat pentingnya ilmu fisika dalam berbagai kehidupan manusia,

maka perlu diperhatikan mutu pengajaran mata pelajaran fisika yang diajarkan di

tiap jenjang dan jenis pendidikan. Untuk mendapatkan pengetahuan tentang fisika,

maka siswa harus menempuh proses belajar mengajar yang baik yang dapat

membuat pembelajaran menjadi lebih aktif, bermakna, dan menyenangkan bagi

siswa.

Salah satu cara untuk memperoleh pengetahuan fisika yang baik dan

mengatasi berbagai kelemahan dalam proses belajar mengajar adalah dengan

menerapkan model pembelajaran TANDUR yang merupakan inti atau kerangka

utama dari Quantum Teaching. Model pembelajaran TANDUR merupakan suatu

gagasan dari Porter yang dituangkan dalam buku Quantum Teaching. TANDUR

merupakan akronim dari nama setiap langkah pembelajaran yaitu Tumbuhkan,

Alami, Namai, Demonstrasi, Ulangi dan Rayakan.6 Kunci dari pembelajaran ini

adalah membangun ikatan emosional terlebih dahulu dengan menciptakan

kesenangan dalam belajar, menjalin hubungan yang baik, menumbuhkan minat

dan rasa ingin tahu, menyajikan konsep di dalamnya dan diakhiri dengan

penguatan dan motivasi yang membuat konsep yang sudah dipelajari tersebut

lekat dalam pikiran.

Model pembelajaran TANDUR sekilas lebih menekankan kondisi

psikologis daripada penyajian dan penanaman konsep, tetapi jika dipahami lebih

jauh justru sesungguhnya penciptaan kondisi psikologis yang mendukung proses

5 Muhamad Gina Nugraha. Pengaruh Model Pembelajaran Discovery-Inquiry Terhadap

Kecakapan Berpikir Rasional Siswa Pada pokok Bahasan Fluida Statis, Skripsi Pendidikan

Fisika. (Perpustakaan UPI Bandung: tidak diterbitkan, 2007 ), h. 1. 6 Basuki, Mengonstruksi Pendidikan Kritis-Humanis dan Populis Tinjauan tentang

Politik Pendidikan Indonesia Era Globalisasi Informasi, Jurnal Penelitian Pendidikan Pendidikan

Agama dan Keagamaan ISSN 1693-6418, Volume 4, Nomor 2, April – Juni 2006, h.52.

Page 16: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

pembelajaran itu lebih berperan penting daripada penyajian konsep itu sendiri,

karena apalah artinya seorang guru bersusah payah menyajikan materi tapi tidak

dapat dimengerti oleh para siswanya.

Menurut DePorter, apapun pelajaran, tingkat kelas, atau pendengar,

konsep TANDUR ini diyakini dapat membuat siswa menjadi tertarik dan berminat

pada setiap pelajaran. Kerangka ini juga memastikan bahwa mereka mengalami

pembelajaran, berlatih, menjadikan isi pelajaran nyata bagi mereka sendiri, dan

mencapai sukses.7 Selain itu menurut Fidoh zuhriah, model pembelajaran

TANDUR dirasa tepat menjadi salah satu alternatif untuk menyelesaikan

permasalahan dalam pembelajaran fisika, karena di dalam model pembelajaran ini

siswa tidak hanya dituntun untuk membangun pengetahuan sendiri, tetapi guru

juga diharapkan dapat memberikan suasana emosional yang positif kepada siswa

selama pembelajaran berlangsung sehingga tujuan akhir pembelajaran dapat

tercapai yang ditunjukkan dengan adanya peningkatan hasil belajar siswa.8

Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian

penerapan model pembelajaran TANDUR dalam pembelajaran fisika di sekolah.

Judul yang diambil dalam penelitian ini adalah “PENGARUH MODEL

PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

SISWA”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, Penulis mengidentifikasikan masalah-

masalah yang akan diteliti sebagai berikut :

1. Pembelajaran fisika yang disajikan oleh guru di kelas pada umunya dilakukan

secara teacher centered.

2. Siswa cenderung hanya menghapal tanpa memahami benar isi pelajaran fisika.

3. Hasil belajar fisika siswa rendah.

C. Pembatasan Masalah

7Bobbi DePorter, Quantum Teaching, (Bandung : PT. Mizan Pustaka, 2007), h.88

8 Fidoh Zuhriah, Penerapan Model Pembelajaran TANDUR Untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa Penelitian Terhadap Siswa SMP Miftahul Iman Kota Bandung Tahun Ajaran

2005/2006, Skripsi, (Perpustakaan UPI Bandung: tidak diterbitkan, 2006), h.3.

Page 17: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

Agar masalah dalam penelitian ini lebih terarah maka ruang lingkup

masalah hanya dibatasi pada pengaruh model pembelajaran TANDUR

(Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasi, Ulangi dan Rayakan) terhadap hasil

belajar fisika siswa. Hasil belajar fisika yang diteliti yaitu hasil belajar fisika

siswa dinilai pada ranah kognitif, dengan tingkatan C1 – C4 pada konsep getaran

dan gelombang.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka perumusan masalah dalam

penelitian ini adalah “Bagaimanakah pengaruh model pembelajaran TANDUR

terhadap hasil belajar fisika siswa?”

Rumusan masalah di atas dirinci menjadi beberapa pertanyaan penelitian

sebagai berikut:

1. Bagaimanakah keterlaksanaan model pembelajaran TANDUR?

2. Bagaimanakah hasil belajar fisika siswa SMP sebelum menggunakan model

pembelajaran TANDUR?

3. Bagaimanakah hasil belajar fisika siswa SMP setelah menggunakan model

pembelajaran TANDUR?

4. Bagaimana peningkatan hasil belajar fisika siswa SMP setelah menggunakan

model pembelajaran TANDUR?

5. Bagaimanakah perbedaan hasil belajar fisika siswa antara yang menggunakan

model pembelajaran TANDUR dengan yang menggunakan metode ceramah?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model

pembelajaran TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa. Manfaat yang

diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :

1. Bagi siswa untuk meningkatkan hasil belajar fisika siswa.

2. Bagi guru sebagai bahan masukan dalam merencanakan pembelajaran fisika.

3. Bagi peneliti sebagai sarana pembelajaran dalam melakukan penelitian.

Page 18: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran
Page 19: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

BAB II

DESKRIPSI TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR

DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoretis

1. Teori Belajar dalam Konstruktivisme

Sejarah perkembangan pendidikan manusia dari satu generasi ke generasi

berikutnya paradigma pembelajaran telah mengalami banyak perubahan dan

perkembangan, terutama dalam kaitan dengan cara pandang anak didik sebagai

komponen utama kegiatan pembelajaran. Selama ini anak didik ditempatkan

sebagai objek pembelajaran yang hanya menerima apa saja yang diajarkan

kepadanya, ibarat kertas putih yang dapat ditulisi apa saja yang diinginkan

penulisnya. Atau tong kosong yang dapat diisi apapun yang diinginkan

pengisinya. Salah satu pendekatan yang sejalan dengan prinsip siswa bertindak

secara aktif adalah konstruktivisme. Pembelajaran ini memandang siswa sebagai

aktor yang aktif dan terlibat penuh dalam belajar. Dalam proses belajar siswa

tidak akan menerima begitu saja apa yang diajarkan tetapi akan memproses secara

aktif informasi-informasi yang diterima untuk menghasilkan makna atau

pengertian tentang benda atau peristiwa yang dilihat atau dialaminya.

Menurut konstruktivisme, pengetahuan memang berasal dari luar akan

tetapi dikonstruksi oleh dan dari dalam diri seseorang. Oleh sebab itu,

pengetahuan terbentuk oleh objek pengamatan dan kemampuan subjek

menginterpretasi objek. Pengetahuan itu bersifat dinamis, tergantung dari individu

yang melihat dan mengontruksinya.9 Model konstruktivisme merupakan

pengembangan dari teori perkembangan kognitif Piaget.10

Piaget yang dikenal sebagai konstruktivis pertama menegaskan bahwa

pengetahuan tersebut dibangun dalam pikiran anak. Guru dapat memberikan

9 Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi,

(Jakarta : Kencana, 2005), h. 118 10

E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2006),

h. 237

Page 20: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

kemudahan untuk proses ini, dengan memberi kesempatan siswa untuk

menemukan atau menerapkan ide-ide mereka sendiri, dan mengajar siswa menjadi

sadar dan secara sadar menggunakan strategi mereka sendiri untuk belajar.11

Dari keterangan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa teori ini

memberikan keaktifan terhadap manusia untuk belajar menemukan sendiri

kompetensi, pengetahuan atau teknologi, dan hal lain yang diperlukan guna

mengembangkan dirinya sendiri. Prosedur pembelajaran konstruktivitik dalam

kelas mengikuti langkah-langkah sebagai berikut: 12

a. Cari dan gunakan pertanyaan dan gagasan siswa untuk menuntun pelajaran

b. Biarkan siswa mengemukakan gagasannya

c. Kembangkan kepemimpinan, kerjasama, pencarian informasi, dan aktivitas

siswa sebagai hasil proses belajar

d. Gunakan pemikiran, pengalaman, dan minat siswa untuk mengarahkan

proses

e. Kembangkan penggunaan alternatif sumber informasi buku paket atau

bahan para pakar

f. Usahakan agar siswa mengemukakan sebab-sebab terjadinya peristiwa dan

dorong untuk memprediksi akibatnya

g. Carilah gagasan siswa sebelum mempelajari buku teks atau sumber lain

h. Buatlah siswa tertantang dengan konsep dan gagasan mereka sendiri

i. Sediakan waktu yang cukup untuk berefleksi, menganalisa dan

menggunakan semua gagasannya

j. Doronglah siswa untuk melakukan analisis, mengumpulkan bukti nyata

untuk mendukung gagasan dan pengetahuan baru yang dipelajarinya.

11

Trianto. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivisme. (Jakarta :

Prestasi Pustaka Publisher, 2007). h. 13 12

Setya Dewi. “Pemahaman Konsep Volume Bola dengan Model Pembelajaran

Kontruktivisme dan Kontektual pada Siswa Kelas III SMP”, Jurnal Pendidikan Inovatif : Yayasan

Sekolah Nasional Kontraktor Production Sharing (YSN-KPS) Balikpapan. Vol. 1, No. 2, 1 Oct

2007.

Page 21: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

Pada dasarnya konstruktivisme mengandung lima prinsip dasar tentang

belajar dan mengajar, yaitu :13

a Pembelajar telah mengetahui pengetahuan awal

b Belajar merupakan proses pengkonstruksian pengetahuan berdasarkan

pengetahuan awal yang telah dimilki

c Belajar adalah perubahan konsepsi pembelajar

d Proses pengkonstruksian pengetahuan berlangsung dalam konteks tertentu

e Pembelajar bertanggung jawab terhadap proses belajarnya.

2. Model Pembelajaran TANDUR

“Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan

prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar tertentu,

dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para

pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran.”14

Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan

sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas, atau pembelajaran

dalam tutorial, dan untuk menetukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk

di dalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum,dan lain-lain.15

Setiap model pembelajaran memiliki sintaks atau langkah-langkah yang

akan diterapkan dalam pembelajaran. Sintaks dari model pembelajaran TANDUR

ini mengikuti langkah-langkah :16

a. Penumbuhan minat dan motivasi

b. Melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran

c. Penyajian konsep

d. Penguatan terhadap konsep

13

Ari Widodo, “Konstruktivisme dan Pembelajaran Sains”, Jurnal Pendidikan dan

Kebudayaan “, No. 064, Tahun ke-13, Januari 2007, h.91 14

Udin S Winataputra. Model-model Pembelajaran Inovatif. (Jakarta: PAU-PPAI,

Universitas Terbuka, 2001). h.3 15

Trianto, op.cit, h.5 16

Marwan. Penerapan Model Pembelajaran TANDUR Berbasis Inkuiri Sebagai Upaya

Mengatasi Kesulitan Siswa Kelas II SMU dalam Memahami Konsep Alat-alat Optik. Tesis.

(Bandung : FMIPA UPI, 2004). h. 15-16

Page 22: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

Model pembelajaran TANDUR merupakan kerangka rancangan belajar

Quantum Teaching. Asas utama Quantum Teaching yaitu bawalah dunia mereka

ke dunia kita, pada tahap ini guru harus berusaha menggali pengetahuan awal

siswa, mengaitkan materi yang akan diberikan dengan pengalaman dan dunia

nyata mereka, memberikan motivasi dan menumbuhkan minat siswa. Kemudian

antarkan dunia kita ke dunia mereka, Setelah mengenal dunia siswa maka saatnya

guru mengantarkan siswa kepada dunia baru dimana diberikan berbagai informasi

(dapat berupa teori, rumus, hukum dan lain-lain), pengalaman, dan keterampilan

dengan menggunakan berbagai metode dan teknik yang cocok dengan kodisi

siswa. Dengan pengertian yang lebih luas dan penguasaan yang sudah mendalam

diharapkan siswa dapat membawa apa yang mereka pelajari ke dunia mereka dan

menerapkannya pada situasi dan masalah baru. Selain itu, Quantum Teaching

mempunyai beberapa prinsip, diantaranya :17

1. Everything Speaks, including classroom environment, body language,

design of lessons and handouts, etc.

2. Everything is On Purpose, as teachers carefully orchestrate their lessons. 3. Experience Before Label, as learning happens best when students

experience the information at the outset of learning. 4. Acknowledge Every Effort, as students take risks and build their

competence and confidence.

5. If It's Worth Learning, It's Worth Celebrating, with appropriate feedback that increases positive emotional association with the learning. Quantum Teaching (pembelajaran kuantum) berpangkal pada psikologi

kognitif, Pembelajaran kuantum lebih bersifat konstruktivistis dan merupakan

salah satu cerminan filsafat konstruktivisme kognitif.18 Konstruktive yang berakar

pada psikologi kognitif, menjelaskan bahwa siswa belajar sebagai hasil dari

pembentukan makna dari pengalaman. Peran utama guru adalah membantu siswa

17

Bobby DePorter et al,. Recommended Reading Quantum Teaching: Orchestrating Student Success, ISBN: 09-205028664-X, [online], tersedia :

http://www.newhorizons.org/strategies/accelerated/accelerated_review_deporter.htm., diakses : 15

Maret 2010, 05:00 PM. 18

Djoko Saryono, Pembelajaran Kuantum sebagai Model pembelajaran Yang

Menyenangkan, [Online], tersedia: http://lubisgrafura.wordpress.com/2007/09/11/pembelajaran-

kuantum-sebagai-model-pembelajaran-yang-menyenangkan/, diakses : 13 Januari 2009,03:21 PM.

Page 23: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

membentuk hubungan antara apa yang dipelajari dan apa yang sudah diketahui

siswa.19

Kata TANDUR sendiri merupakan akronim dari kata Tumbuhkan, Alami,

Namai, Demonstrasikan, Ulangi dan Rayakan. Langkah-langkah pembelajaran

tersebut disusun berdasarkan teori-teori belajar seperti Accelerated Learning,

Multiple Intelligences, Neuro Linguistic Programming, Experimental Learning,

Socratic Inquiry, Cooperative Learning, dan Elements of Effective Instruction.

Model pembelajaran TANDUR adalah suatu rancangan model yang

diharapkan dapat sepenuhnya membuat siswa tertarik dan berminat pada

pelajaran, memberikan pengalaman yang langsung kepada siswa dan berusaha

menjadikan isi pelajaran nyata bagi mereka.

Di bawah ini peneliti mencoba menguraikan apa sesungguhnya TANDUR

dan masing-masing langkah pelaksanaannya:

a. Tumbuhkan

Tumbuhkan dalam model pembelajaran ini adalah bagaimana cara guru

untuk dapat menumbuhkan minat dan perhatian siswa selama proses

pembelajaran berlangsung. Cara ini akan memunculkan perasaan positif

sehingga diharapkan mampu menempatkan siswa dalam situasi yang optimal

untuk belajar.

Penumbuhan minat ini berada diawal langkah dari model ini karena

penumbuhan minat ini merupakan pondasi bagi langkah kegiatan berikutnya.

Apabila langkah ini berhasil maka diharapkan langkah berikutnya juga berhasil

dengan baik pula.

Menumbuhkan minat dan perhatian siswa dapat dilakukan dengan cara:

1) Memperjelas tujuan yang ingin dicapai.20

Tujuan yang jelas dapat membuat siswa paham ke arah mana ia ingin

dibawa. Pemahaman siswa tentang tujuan pembelajaran dapat menumbuhkan

19

Doantara yasa. Teori Kontruktivis dalam Pembelajaran, [Online], Tersedia :

http://ipotes.wordpress.com/2008/05/11/teori-kontruktivis dalam pembelajaran, diakses : 18 ,

Januari 2009, 01:57 PM. 20

Ahmad Sudrajat. Peran Guru Sebagai Motivator. [Online], tersedia : http://www.psb-

psma.org/content/blog/peran-guru-sebagai-motivator. 2008, diakses : 01 Juli 2009, 10:45 AM.

Page 24: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

minat siswa untuk belajar yang pada gilirannya dapat meningkatkan motivasi

belajar mereka. Semakin jelas tujuan yang ingin dicapai, maka akan semakin

kuat motivasi belajar siswa. Oleh sebab itu, sebelum proses pembelajaran

dimulai hendaknya guru menjelaskan terlebih dulu tujuan yang ingin dicapai.

Dalam hal ini, para siswa pun seyogyanya dapat dilibatkan untuk bersama-

sama merumuskan tujuan belajar beserta cara-cara untuk mencapainya

2) Hubungkan bahan pelajaran yang akan diajarkan dengan kebutuhan siswa.

Minat siswa akan tumbuh manakala ia dapat menangkap bahwa materi

pelajaran itu berguna untuk kehidupannya. Dengan demikian guru perlu

menjelaskan keterkaitan materi pelajaran dengan kebutuhan siswa.

3). Sesuaikan materi pelajaran dengan tingkat pengalaman dan kemampuan

siswa. Materi pelajaran yang terlalu sulit untuk dipelajari atau materi

pelajaran yang jauh dari pengalaman siswa, akan tidak diminati oleh siswa.

Materi pelajaran yang terlalu sulit tidak akan dapat diikuti dengan baik,

yang dapat menimbulkan siswa akan gagal mencapai hasil yang optimal;

dan kegagalan itu dapat membunuh minat siswa untuk belajar. Biasanya

minat siswa akan tumbuh kalau ia mendapatkan kesuksesan dalam belajar.

4) Mengadakan kompetisi yang sehat antar siswa. Cara ini dapat dilakukan

dengan membagi siswa dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok

memperoleh tugas tertentu dan diberikan kesempatan untuk menampilkan

hasil kerja mereka. Kelompok yang lain dapat memberikan tanggapannya

terhadap hasil kerja kelompok yang tampil. Cara lain yang lebih umum

adalah dengan memberikan tes tertulis sebelum atau sesudah pembelajaran.

Cara ini dapat menumbuhkan keinginan siswa untuk lebih baik lagi.

5). Menggunakan berbagai alat peraga yang relevan. Hal ini bertujuan

menjadikan siswa dapat mengenal langsung sesuatu yang diceritakan

sehingga konkrit dan tidak hanya membayangkan dan mengkhayalkan

sesuatu. Peragaan ini dapat berupa peragaan langsung atau tak langsung.

Peragaan langsung adalah memperlihatkan bendanya sendiri sedangkan jika

Page 25: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

tidak memungkinkan dapat dengan pergaan tak langsung seperti gambar,

foto, film dan sebagainya.21

6). Menciptakan lingkungan fisik, emosional dan sosial yang kondusif untuk

belajar. Menciptakan suasana yang kondusif untuk belajar dapat dilakukan

misalnya dengan mengatur susunan bangku yang berbeda. Bangku siswa

dapat disusun untuk mendukung tujuan belajar bagi pelajaran apapun yang

diberikan. Guru dapat meminta siswa mengatur ulang bangku mereka untuk

memudahkan jenis interaksi yang diperlukan. Untuk presentasi siswa,

ajaran guru dan lain-lain, atur bangku sehingga siswa menghadap ke depan

untuk membantu mereka tetap fokus ke depan. Untuk kerja kelompok,

bangku dapat diputar saling berhadapan. Guru harus mampu menyesuaikan

kondisi fisik kelas sesuai kebutuhan sehingga tercipta kondisi yang

kondusif dan dapat menarik minat siswa untuk belajar. Hubungan yang

baik antara guru dan siswa harus tercipta sehingga tercipta suasana

emosional yang nyaman untuk belajar.22

b. Alami

Untuk menjadikan konsep-konsep yang disajikan menjadi nyata bagi

siswa, maka tugas selanjutnya adalah bagaimana membuat siswa mengalami

langsung hal-hal yang dipelajari. Kegiatan ini akan membuat hal yang abstrak

menjadi konkret, di samping itu pengalaman langsung juga menumbuhkan

kemampuan berpikir siswa, yaitu ketika mereka mendapatkan hal-hal yang

mungkin aneh atau bahkan bertentangan dengan logika sehari-hari, sehingga

diharapkan muncul pertanyaan mengapa, bagaimana, dan apa, terhadap fakta

yang mereka alami.23

Dalam pelajaran fisika kegiatan memberikan pengalaman pada siswa itu

akan lebih bermakna jika setiap materi yang diterima siswa dapat dipraktekkan

21

Marwan, op.cit., h. 18-19 22

Ramdafitri Zulvia, Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Model

Pembelajaran TANDUR, Skripsi, (Perpustakaan UPI Bandung : Tidak diterbitkan, 2008), h.15. 23

Gani Hamdani, Pengaruh Penerapan Model Tandur Dalam Pembelajaran Ipa Fisika

Terhadap Aktivitas Dan Prestasi Belajar Siswa, Skripsi, (Perpustakaan UPI Bandung: tidak

diterbitkan, 2008), h.11.

Page 26: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

di laboratorium, dan jika sekolah tidak memiliki fasilitas yang memadai maka

dituntut kreatifitasan guru untuk menuntun siswa melakukan percobaan dengan

peralatan sederhana yang dapat memperkuat konsep yang akan disajikan. Selain

itu, dapat juga dilakukan dengan melibatkan siswa dalam diskusi kelompok,

tanya jawab, latihan soal, menganalisis kasus, dan sebagainya.24

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian kesempatan

mengalami pada siswa yaitu adanya perbedaan individual pada setiap siswa

misalnya perbedaan intelegensi, minat, bakat, kemampuan jasmani dan hal-hal

yang lain yang menyebabkan seseorang berbeda satu dengan lainnya. Hal ini

dimaksudkan agar setiap siswa memperoleh pengalaman yang seimbang dan

proporsional sesuai dengan kondisi mereka.

c. Namai

Setelah minat dan perhatian telah tumbuh, maka berbagai pertanyaan

muncul dalam pikiran mereka setelah mengalami, maka pada saat itulah guru

memberikan informasi atau konsep yang diinginkan yang disini disebut dengan

langkah penamaan. Penamaan merupakan informasi, fakta, rumus, pemikiran

dan sebagainya. Guru diharapkan mampu merangsang memori siswa sehingga

apa yang disajikan akan melekat dipikiran mereka. Hal ini dapat dilakukan

dengan menggunakan berbagai gambar, grafik, peragaan, dan analogi sehingga

kelihatan menarik bagi siswa. Menurut Deporter “langkah penamaan ini

memuaskan hasrat alami otak untuk memberikan identitas, mengurutkan, dan

mendefinisikan.”25

Penamaan ini merupakan informasi, fakta, rumus, pemikiran,

tempat, dan sebagainya.

24

Sisri mayeni. Penerapan Model Pembelajaran TANDUR Berbasis Inkuiri Untuk

meningkatan Hasil Belajar Siswa . Skripsi, (Perpustakaan UPI Bandung: Tidak diterbitkan. 2008),

h.20-21. 25

Bobby DePorter et al,. Quantum Teaching. (Bandung : Kaifa PT Mizan Pustaka. 2007),

h. 91.

Page 27: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

d. Demonstrasikan

Langkah berikutnya yang dilakukan setelah mereka mengalami dan

namanya sudah diketahui adalah siswa diberi kesempatan untuk

mendemonstrasikan kemampuan, sehingga akan muncul pengalaman baru yang

berkesan. Pengalaman awal akan mendasari pengalaman berikutnya sehingga

muncul pengalaman baru yang akan menyempurnakan pengalaman berikutnya.

Sediakan kesempatan bagi siswa untuk menerjemahkan dan aplikasikan

pengetahuan baru mereka terhadap situasi lain. Berikan kegiatan demonstrasi

tambahan pada siswa lalu bangun kepercayaan diri mereka.26

Guru memberikan keleluasaan dan waktu yang memadai kepada siswa

untuk mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang baru saja mereka

terima. Kegiatan ini dapat berupa siswa berlatih mengerjakan soal secara

mandiri ataupun kelompok, menampilkan proses kerja dari sebuah praktikum

sampai pada penemuan konsep, memberikan pendapat dan saran, tampil ke

depan memimpin diskusi dan berbagai kegiatan yang intinya memberikan

kesempatan yang lebih banyak kepada siswa untuk mengaplikasikan dan

menampilkan kemampuan serta pengetahuan yang sudah dimiliki.

e. Ulangi

Pengetahuan dan pengalaman yang diulang-ulang jauh lebih baik

daripada pengetahuan yang dialami dan diingat satu kali saja. Pengetahuan yang

dilakukan berulang-ulang akan menjadi pengetahuan yang tetap dan dapat

digunakan kapan saja. Pengulangan yang dilakukan akan menjadikan

pengetahuan tersebut semakin mantap menempel difikiran mereka. Pengulangan

dapat meningkatkan daya ingat siswa apalagi bila hal ini dilakukan misalnya

mengulangi kembali konsep-konsep utama atau rumus dan persamaan penting

dari bahasan yang baru saja dipelajari secara kontinyu disetiap akhir pertemuan.

f. Rayakan

26

Fidoh Zuhriah, Penerapan Model Pembelajaran Tandur Untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa Penelitian Terhadap Siswa Smp Miftahul Iman Kota Bandung Tahun Ajaran

2005/2006. Skripsi. (Perpustakaan UPI Bandung : tidak diterbitkan, 2006), h.19.

Page 28: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

Langkah terakhir yang dilakukan pada model ini adalah penguatan

secara psikologis. Apabila sesuatu sudah dapat dilaksanakan dengan baik, maka

hal tersebut layak untuk dirayakan. Pemberian penghargaan ini dapat dilakukan

dengan berbagai cara yang akhirnya diharapkan siswa merasa bahwa apa yang

telah mereka lakukan berarti dan tidak sia-sia. Penghargaan ini dapat

menimbulkan semangat dan keinginan siswa untuk mengikuti materi yang baru

dalam kesempatan yang berikutnya. Mengadakan perayaan bagi siswa akan

mendorong mereka memperkuat rasa tanggung jawab dan mengawali proses

belajar mereka sendiri. Siswa akan menantikan kegiatan belajar sehingga

pendidikan mereka bisa lebih dari sekadar mencapai nilai tertentu.

Perayaan dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya dengan

memberikan dukungan dan pengakuan untuk setiap usaha siswa, memberikan

pujian untuk setiap kesuksesan siswa, memberikan hadiah kejutan untuk setiap

prestasi dan mengakhiri sebuah keberhasilan dengan kecerian bersama.

Misalnya dengan tepuk tangan, pemberian hadiah sebagai kejutan kecil, pujian

kepada teman sebangku, danm pernyataan afirmasi.

Langkah-langkah pembelajaran TANDUR dapat dilihat pada tabel

berikut:27

Tabel 2.1

Langkah Model Pembelajaran TANDUR

Langkah Model Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

Tumbuhkan

1. Menyampaikan tujuan

pembelajaran yang sesuai

2. Memberitahukan manfaat

materi bagi pembelajaran

3. Mengaitkan dengan pelajaran

lain yang sesuai

4. Mengadakan kompetisi yang

sehat

5. Menggunakan alat peraga

6. Mengajukan berbagai

pertanyaan dan masalah 7. Menciptakan lingkungan

fisik, emosional dan sosial positif.

1. Memperhatikan

penjelasan guru

2. Menanggapi dan

menjawab pertanyaan

3. Mengingat keterangan

dan peragaan

4. Mencatat hal-hal penting

5. Saling berkompetisi

secara sehat

27 Bobbi DoPorter, op.cit., 89 - 93

Page 29: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

Langkah Model Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

Alami

1. Mengajak pembelajar/siswa

terlibat secara penuh

2. Menciptakan keterlibatan

fikiran, fisik, dan mental

pembelajar/siswa secara

aktif.

1. Praktikum di

laboratorium

2. Pengamatan pada

fenomena dunia nyata

3. Diskusi kelompok

4. Berlatih soal secara

individu dan/atau

kelompok

5. Menjawab pertanyaan

6. Membuat kesimpulan

7. Analisa studi kasus

8. Membuat atau

menganalisis gambar

dan grafik

Namai

Penyajian konsep dengan berbagai teknik dan metode

didukung oleh grafik, gambar, warna, analogi, alat peraga, dan

lain-lain.

Memperhatikan, bertanya, menjawab pertanyaan guru

dan mencatat materi pembelajaran.

Demonstrasikan

1. Mendemonstrasikan proses

kerja dengan baik dan benar 2. Mendemonstrasikan

penyelesaian masalah atau

soal dengan baik

1. Berlatih menyelesaikan

soal secara sendiri dan/atau kelompok

2. Menampilkan proses

kerja alat sampai

memperoleh data dan

kesimpulan

3. Menampilkan hasil kerja

kelompok ke dalam

diskusi

4. Mengungkapkan

berbagai saran dan

pendapat

Ulangi

Mengulang kembali konsep dan

persamaan utama dari

pembelajaran dengan penguatan

dan umpan balik

1. Mengungkapkan

pendapat berdasarkan

pengamatan dan

pengalaman

2. Mencoba menyimpulkan dengan kata-kata sendiri

Rayakan

1. Memberikan dukungan dan pengakuan untuk setiap

usaha siswa 2. Memberikan pujian untuk

setiap kesuksesan siswa 3. Memberikan hadiah kejutan

untuk setiap prestasi

1. Saling mendukung atas

keberhasilan yang telah

diperoleh (memberikan

pujian).

2. Tepuk tangan.

3. Senang dan gembira.

Page 30: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

4. Mengakhiri sebuah keberhasilan dengan

keceriaan bersama 5. Menutup pelajaran dengan

seremonial tertentu

Dari penjelasan di atas, disimpulkan bahwa model pembelajaran

TANDUR adalah model pembelajaran yang mendeskripsikan dan melukiskan

prosedur sistematik dengan tujuan akhir pembelajaran untuk meningkatkan aspek

kognitif, afektif dan psikomotor.

3. Hasil Belajar

Hasil belajar terdiri dari dua kata yaitu: hasil dan belajar. Hasil adalah

perolehan atau sesuatu yang diperoleh dari usaha atau pikiran. Belajar adalah

merupakan suatu proses yang terjadi dalam jiwa anak, karena adanya pengaruh

yang diberikan oleh pendidik, sehingga dengan adanya pengaruh ini maka

tingkah laku anak mengalami perubahan.28 Perubahan yang diperoleh dari hasil

belajar diharapkan dapat membawa pada perubahan yang lebih baik.

Kamus Lengkap Bahasa Indonesia menyebutkan bahwa belajar adalah

berusaha untuk memperoleh ilmu atau menguasai suatu keterampilan. Belajar

adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan

tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan

lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotor.29

Belajar adalah perubahan. Perubahan dari belum mampu menjadi sudah

mampu, terjadi dalam jangka waktu tertentu. Perubahan yang terjadi harus secara

relatif bersifat tetap (permanen) dan tidak hanya terjadi pada perilaku yang saat

ini nampak (immediate behavior), tetapi perilaku yang mungkin terjadi di masa

mendatang (potential behavior).30 Belajar adalah kegiatan full contact yang

28

Nurleliana Siregar, Meningkatkan Prestasi Belajar Fisika Konsep Gaya Melalui Metode Inquiri Pada Siswa Kelas VIII-3 SMP Negeri 43 Medan, Jurnal Penelitian Inovasi

Pembelajaran Fisika ISSN 2085-5281, Volume. 1, Nomor. 1, Juni 2009, h.42. 29

Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar Edisi 2, (Jakarta : Rineka Cipta, 2008),

h.13. 30

Zikri Neni Iska, Psikologi Pengantar Pemahaman Diri dan Lingkungan, (Jakarta : Kizi

Brother’s, 2006), h. 76.

Page 31: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

berarti dalam prakteknya harus melibatkan semua aspek kepribadian siswa yang

berupa pikiran, perasaan dan keterampilan atau bahasa tubuh.31

Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai

hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.32 Belajar

bukanlah proses menyerap pengetahuan yang sudah jadi bentukan guru.

Buktinya, hasil ulangan siswa berbeda-beda padahal mendapat pengajaran yang

sama, dari guru yang sama, dan pada saat yang sama.

Berdasarkan definisi-definisi yang dikemukakan, ada beberapa hal

penting yang berkaitan dengan pengertian belajar sebagai berikut :

1) Belajar adalah proses perubahan tinglah laku sebagai akibat

pengalaman atau latihan. 2) Perubahan tingkah laku akibat belajar itu dapat berupa memperoleh

perilaku yang baru atau memperbaiki/meningkatkan perilaku yang sudah ada.

3) Perubahan tingkah laku yang ditimbulkan oleh belajar dapat berupa perilaku yang baik (positif) atau perilaku yang buruk (negatif).

4) Perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar itu terjadi melalui usaha

dengan mendengar, membaca, mengikuti petunjuk, mengamati,

memikirkan, menghayati, meniru, melatih dan mencoba sendiri atau

berarti dengan pengalaman atau latihan. Jadi perubahan akibat

kematangan atau pertumbuhan fisik itu bukan hasil belajar.

5) Perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar harus relatif menetap

bukan perubahan yang bersifat sementara atau tiba-tiba terjadi

kemudian cepat hilang kembali, seperti perubahan perilaku akibat

alkohol/minuman keras.

6) Tingkah laku yang mengalami perubahan akibat belajar itu

menyangkut semua aspek kepribadian/tingkah laku individu.33

Hakikat belajar adalah perubahan, perubahan yang terjadi akibat belajar

yaitu perubahan yang bersentuhan dengan aspek kejiwaan dan mempengaruhi

tingkah laku.34 Jika seseorang belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan

mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap, kebiasaan,

`

31 Bobby DePorter, et. al, op.cit., h.6.

32 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor belajar yang Mempengaruhinya, (Jakarta : Rineka

Cipta, 2003), h.2. 33

Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya, 2007), h.55-56. 34 Syaiful Bahri Djamarah, op.cit., h.14-15.

Page 32: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

keterampilan, pengetahuan, dan sebagainya.35

Dari pengertian tersebut dapat

dipahami bahwa dengan belajar akan terjadi perubahan tingkah laku

dibandingkan sebelum belajar.

Hasil belajar merupakan tingkah laku yang dimiliki seseorang akibat

proses belajar yang telah dilakukannya, yang meliputi proses belajar disekolah,

masyarakat atau dalam keluarga.36 Hasil belajar atau pencapaian tujuan belajar

oleh siswa merupakan pengetahuan, keterampilan serta nilai dan sikap yang

diperoleh seseorang setelah terjadi interaksi dengan sumber belajar. Hasil belajar

adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman

belajarnya.37

Menurut Hamalik hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan

terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu

menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti.38

Hasil belajar fisika

adalah kemampuan yang diperoleh individu melalui kegiatan belajar fisika.

Kemampuan itu ditandai oleh adanya perubahan tingkah laku pada diri individu

dari segi pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam bidang fisika.39

Jadi berdasarkan beberapa pengertian di atas hasil belajar atau yang

sering disebut prestasi belajar diartikan suatu hasil usaha secara maksimal bagi

seseorang dalam menguasai bahan-bahan yang dipelajari atau kegiatan yang

dilakukan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar, yaitu :

1) Internal / Dalam, yakni:

a) Fisiologi, yang terdiri dari kondisi fisik dan panca indera.

b) Psikologis, yang terdiri dari Bakat, Minat, Kecerdasan, Motivasi

dan Kemampuan Kognisi.

2) Eksternal / Luar, yakni : a) Lingkungan, yang terdiri dari Alam dan Sosial.

35

Syaiful Bahri Djamarah, op.cit., h.16. 36 Dian Arianto, Meningkatkan Pemahaman Konsep Fisika Pada Siswa Kelas X-4 SMA

Negeri 4 Kisaran Melalui Metode Demonstrasi, Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran Fisika

ISSN 2085-5281, Volume. 1, Nomor. 1, Juni 2009, h.56. 37

Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung : Remaja Rosda

Karya.2005), h.22. 38

Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2003), h.30. 39

Adimirpan Punantara Sitopu, Meningkatkan Prestasi Belajar Fisika Siswa Kelas IX-3

SMP Negeri 1 Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang, Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran

Fisika ISSN 2085-5281, Volume. 1, Nomor. 1, Juni 2009, h.50.

Page 33: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

b) Instrumental, yang terdiri dari Kurikulum, Guru, Sarana Prasarana, Administrasi dan Manjemen. 40

Bloom, mengklasifikasikan kemampuan hasil belajar ke dalam tiga ranah,

yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik. Ketiga tingkatan itu

dikenal dengan istilah Bloom’s Taxonomy (Taksonomi Bloom).41 Pada penelitian

ini, penulis hanya akan mengungkapkan hasil belajar pada ranah kognitif saja.

Ranah kognitif berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek

intelektual, seperti pengetahuan, pengertian, dan keterampilan berpikir. Bloom

membagi domain kognitif ke dalam 6 tingkatan sebagai berikut:

1) Knowledge (Pengetahuan / C1)

Mencakup ingatan akan hal-hal yang pernah dipelajari dan disimpan

dalam ingatan. Hal-itu itu bisa meliputi fakta, kaidah dan prinsip, serta metode

yang diketahui. Pengetahuan yang disimpan dalam ingatan, digali pada saat

dibutuhkan melalui bentuk ingatan mengingat (recall). Tingkatan ini merupakan

tingkatan yang paling rendah namun menjadi prasyarat bagi tingkatan

selanjutnya. Kemampuan yang dimiliki hanya kemampuan menangkap

informasi kemudian menyatakan kembali informasi tersebut tanpa harus

memahaminya. Contoh kata kerja yang digunakan yaitu menyebutkan,

mengidentifikasikan, dan menggambarkan.

2) Comprehension (Pemahaman/C2)

Pemahaman merupakan salah satu jenjang kemampuan dalam proses

berfikir dimana siswa dituntut untuk memahami yang berarti mengetahui

tentang sesuatu hal dan dapat melihatnya dari berbagai segi. Dalam kemampuan

ini termasuk kemampuan untuk mengubah satu bentuk menjadi bentuk lain,

misalnya dari bentuk verbal menjadi bentuk rumus, dapat menangkap arti dari

informasi yang diterima, misalnya dapat menafsirkan bagan, diagram atau

grafik, meramalkan berdasarkan kecenderungan tertentu, serta mengungkapkan

40

Zikri Neni Iska, op.cit., h. 85 41

Twi Minto Saestu, Penerapan Model Konstruktivisme Dengan Pendekatan Pemecahan

Masalah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Siswa, Skripsi, (Perpustakaan UPI Bandung:

tidak diterbitkan, 2008), h. 22.

Page 34: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

suatu konsep atau prinsip dengan kata-kata sendiri. Kata kerja operasional untuk

pemahaman diantaranya : membedakan, mengubah, memberikan contoh dan

lain-lain.42

3) Application (Penerapan/C3)

Untuk penerapan atau aplikasi, siswa dituntut memiliki kemampuan

untuk menyeleksi atau memilih suatu abstrasi tertentu (konsep, hukum, dalil,

aturan, gagasan, cara) secara tepat untuk diterapkan dalam situasi baru dan

menerapkannya secara benar.43 Contoh kata kerja yang digunakan yaitu

mengaplikasikan, menghitung, menunjukkan, dan lain-lain.

4) Analysis (Analisis/C4)

Merupakan kemampuan untuk memilah materi atau konsep ke dalam

bagian-bagian sehingga struktur susunannya dapat dipahami. Dengan analisis

diharapkan seseorang dapat memilah integritas menjadi bagian-bagian yang

lebih rinci atau lebih terurai dan memahami hubungan bagian-bagian tersebut

satu sama lain. Contoh kata kerja yang digunakan yaitu menganalisa,

membandingkan, mengklasifikasi.

5) Synthesis (Sintesis/C5)

Merupakan keammpuan untuk menyatukan bagian-bagian materi menjadi

satu gabungan yang berpola dan berkaitan satu sama lain. Contoh kemampuan

sintesis adalah kemampuan merencanakan eksperimen. Kata kerja yang

digunakan misalnya: mensintesis, menghubungkan, dan menyimpulkan.44

6) Evaluation (Evaluasi/C6)

42

Syambasri Munaf, Evaluasi Pendidikan Fisika, (Bandung : Jurusan Pendidikan Fisika

FMIPA UPI. 2001), h.69 43

Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta : Bumi Aksara, 2008),

h.119 44 Ramdafitri Zulvia. Op.cit., h. 24.

Page 35: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

Evaluasi adalah pemberian keputusan tentang nilai sesuatu mungkin

dilihat dari segi tujuan, gagasan, cara kerja, materi dan kriteria tertentu. Untuk

dapat membuat suatu penilaian, seseorang harus memahami, dapat menerapkan,

menganalisis dan mensintesis terlebih dahulu. Contoh kata kerja yang

digunakan yaitu menilai, menafsirkan, memutuskan.

4. Pengertian Fisika

Fisika (Bahasa Yunani: physikos yang artinya "alamiah", dan physis, yang

artinya "Alam") adalah sains atau ilmu tentang alam dalam makna yang terluas.

Fisika mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam lingkup ruang dan

waktu. Fisika merupakan salah satu cabang besar dari ilmu pengetahuan alam atau

yang sekarang lebih dikenal dengan ilmu sains. Jadi fisika merupakan bagian

yang tak terpisahkan dari sains. 45

Fisikawan mempelajari perilaku dan sifat materi

dalam bidang yang sangat beragam, mulai dari partikel submikroskopis yang

membentuk segala materi (fisika partikel) hingga perilaku materi alam semesta

sebagai satu kesatuan kosmos.

Fisika dapat dikatakan merupakan induk dari segala ilmu yang

menyongsong peradaban manusia. Fisika juga merupakan ilmu yang

memposisikan alam sebagai tinjauan objek keilmuannya, sehingga fisika sangat

membantu manusia mengenal alam, mengenal begitu dahsyatnya ciptaan Allah

swt. 46

Fisika juga berkaitan erat dengan matematika. Teori fisika banyak dinyatakan

dalam notasi matematis, dan matematika yang digunakan biasanya lebih rumit

daripada matematika yang digunakan dalam bidang sains lainnya.

5. Pengertian Pembelajaran Fisika

Kamus Lengkap Bahasa Indonesia menyebutkan bahwa pembelajaran

adalah proses, menjadikan orang belajar. Pembelajaran merupakan proses

komunikatif-interaktif antara sumber belajar, guru dan siswa yaitu saling bertukar

pikiran. Dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwa pembelajaran fisika

45

Wasis Pambudi, Pembelajaran Fisika Berwawasan ESQ (Emotional Spiritual Quotient)

Pada Pokok Bahasan Tata Surya Kelas X Semester 1 Sma Islam Hidayatullah Semarang Tahun

Ajaran 2005/2006 Untuk Meningkatkan Wawasan Keagamaan Siswa, Skripsi, (Semarang :

FMIPA UNNES, 2006), h.18. 46 Ibid.,

Page 36: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

merupakan proses komunikatif interaktif antara sumber belajar, guru, dan siswa

yaitu saling bertukar pikiran.

Kegiatan pembelajaran, khususnya fisika, dirancang untuk memberikan

pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi

antar peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar

lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar. Pengalaman belajar tersebut

dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan

berpusat pada siswa.47

Materi pokok fisika di SMP merupakan pendukung materi pokok di

SMA/MA dengan perluasan pada konsep yang abstrak yang dibahas secara

kuantitif analitis. Materi pokok tersebut umumnya diperoleh dari berbagai

kegiatan menggunakan keterampilan proses dalam lingkup melakukan kerja

ilmiah.48

Salah satu standar kompetensi mata pelajaran fisika SMP adalah

memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang dan optika dalam produk

teknologi sehari-hari. Kompetensi dasarnya yaitu mendeskripsikan konsep getaran

dan gelombang serta parameter-parameternya. Tuntunan indikatornya yaitu :

a. Mendeskripsikan getaran, periode getaran dan frekuensi getaran.

b. Menemukan hubungan antara periode dan frekuensi getaran.

c. Menganalisis gelombang, gelombang transversal, dan gelombang

longitudinal, karakteristik serta parameter-parameternya.

d. Menentukan hubungan antara panjang gelombang, periode gelombang dan

frekuensi gelombang.

6. Tujuan Pembelajaran Sains

Sains adalah suatu sistem pengetahuan tentang alam semesta yang

diperoleh melalui sekumpulan data hasil observasi. Dalam sains ini terdapat tiga

komponen utama yaitu proses, produk dan sikap. Produk sains digambarkan

47

Dian Arianto, op.cit., h. 54. 48 Adimirpan Punantara Sitopu, op.cit., h.48

Page 37: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

sebagai langkah-langkah penyelidikan yang meliputi masalah, observasi,

hipotesis, menguji hipotesis, kesimpulan.49

Pengertian ini menyebutkan bahwa sains (Ilmu Pengetahuan Alam) adalah

hasil kegiatan manusia berupa pengetahuan, gagasan, konsep, yang terorganisasi

tentang alam sekitar yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses

ilmiah antara lain, penyelidikan, penyusunan, dan pengujian gagasan.

Sains merupakan ilmu yang berkaitan dengan cara mencari tahu tentang

fenomena alam secara sistematis, sehingga sains bukan hanya penguasaan

kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-

prinsip saja tetapi juga merupakan proses penemuan. Pendidikan fisika yang

merupakan salah satu cabang sains diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa

untuk menumbuhkan kemampuan berpikir yang berguna untuk memecahkan

masalah di dalam kehidupan sehari-hari, serta dapat mengembangkan ilmu dan

teknologi dan memberikan pelajaran yang baik kepada manusia untuk hidup

selaras berdasarkan hukum alam.

Pembelajaran sains dengan pendidikan nilai disekolah memiliki landasan

yuridis, filosofis, agama, dan landasan teori pendidikan yang holistik. Holistik

maksudnya memiliki visi dan misi tidak hanya mengajarkan aspek-aspek

pengetahuan dan keterampilan semata, melainkan juga nilai afektif yang

menanamkan nilai-nilai sikap dan moral kepada siswa. Dengan kata lain tugas

pendidikan sains adalah membudayakan manusia agar menjadi beradab.

B. Hasil Penelitian Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan peneliti lakukan juga

telah dilakukan oleh Marwan dalam tesisnya yang menyatakan dalam hasil

penelitiannya bahwa penerapan model pembelajaran TANDUR berbasis inkuiri

telah mengatasi sebagian kesulitan siswa terhadap pelajaran fisika sehingga hasil

49

Kashardi, Studi Pengembangan Model CLIS (Children’s Learning In Science) Pada

Pembelajaran IPA Menggunakan Pendekatan Konstruktivisme di Sekolah Dasar Kotamadya

Bengkulu, Laporan Penelitian, (Bengkulu : FKIP UMB, 2000), h.5.

Page 38: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

belajar mereka jauh lebih baik daripada hasil belajar siswa yang belajar dengan

pembelajaran biasa.50

Ginanjar dalam skripsinya yang berjudul “Penerapan Model Tandur

Berbasis Inkuiri Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa SMP Pada

Pembelajaran Fisika” mendapatkan kesimpulan sebagai berikut: 51

4. Penerapan model pembelajaran TANDUR Berbasis Inkuiri pada pembelajaran

fisika dapat meningkatkan hasil belajar siswa untuk aspek kognitif yang

berupa aspek pemahaman konsep yang terdiri dari aspek translasi, interpretasi,

dan ekstrapolasi. Peningkatan aspek kognitif tersebut bisa dilihat dari

perbandingan gain antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Data

gain kelompok eksperimen sebesar 19,95 sedangkan kelompok kontrol

sebesar 13,58. Selain itu dari uji Wilcoxon terdapat penolakan Ho yang

artinya ada peningkatan pemahamn konsep setelah diterapkan model

pembelajaran TANDUR berbasis inkuiri.

5. Efektivitas pembelajaran fisika dengan model pembelajaran TANDUR

Berbasis Inkuiri menunjukkan tingkat efektivitas penbelajaran sebesar 0,73

dengan kategori sangat tinggi yang artinya model pembelajaran ini sangat

efektif.

6. Tanggapan siswa secara keseluruhan terhadap model pembelajaran fisika

dengan model TANDUR berbasis Inkuiri sangat baik yaitu 90% respon siswa

merasa sangat terbantu dan senang dengan model pembelajaran ini.

Penelitian lain dilakukan oleh Zuhriyah, skripsinya yang berjudul

“Penerapan Model Pembelajaran Tandur Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Siswa (Penelitian Terhadap Siswa SMP Miftahul Iman Kota Bandung Tahun

Ajaran 2005/2006)”, menyatakan bahwa : 52

1. Terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada aspek kognitif, aspek afektif,

dan aspek psikomotor selama menggunakan model pembelajaran TANDUR.

50

Marwan, op.cit., 75. 51

Dadang Ginanjar, Penerapan Model Tandur Berbasis Inkuiri Untuk Meningkatkan

Pemahaman Konsep Siswa Smp Pada Pembelajaran Fisika, Skripsi. (Perpustakaan UPI Bandung :

tidak diterbitkan, 2008), h.72. 52 Fidoh Zuhriah, op.cit., h. 75

Page 39: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

Pada aspek kognitif peningkatan terlihat dari skor rata-rata gain ternormalisasi

pada tiap seri pembelajaran. Skor rata-rata gain ternormalisasi pada seri-1

adalah 0.59, seri-2 adalah 0.61, dan seri-3 adalah 0.63. Untuk aspek afektif,

peningkatan dapat terlihat dari persentase rata-rata tiap jenjang, yaitu pada

seri-1 sebesar 56.29 %, seri-2 sebesar 81.71 %, dan seri-3 sebesar 84.57 %.

Dan untuk aspek psikomotor, peningkatan juga dapat terlihat dari persentase

rata-rata tiap jenjang, yaitu pada seri-1 sebesar 78.60 %, seri-2 sebesar 84.00

%, dan seri-3 sebesar 90.50%.

2. Berdasarkan data skor rata-rata gain ternormalisasi, dapat disimpulkan bahwa

perkembangan hasil belajar siswa selama melaksanakan pembelajaran fisika

dengan menggunakan model pembelajaran TANDUR cenderung

menunjukkan peningkatan karena nilai skor gain rata-rata ternormalisasi tiap

seri berubah lebih besar. Begitupun juga dengan hasil belajar siswa pada aspek

afektif dan psikomotor cenderung meningkat. Hal tersebut disimpulkan

berdasarkan persentase rata-rata tiap jenjang.

3. Efektivitas pembelajaran fisika dengan menerapkan model pembelajaran

TANDUR menunjukkan tingkat pembelajaran yang efektif.

Kemudian Hamdani dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Penerapan

Model Tandur Dalam Pembelajaran Ipa Fisika Terhadap Aktivitas dan Prestasi

Belajar Siswa”, menyimpulkan tiga hal, yaitu :53

1. Penerapan model TANDUR dalam pembelajaran IPA Fisika berpengaruh

terhadap aktivitas dan prestasi belajar siswa. Aktivitas belajar menjadi

berorientasi pada siswa aktif dan prestasi belajar siswa meningkat signifikan

sebesar 6,42.

2. Aktivitas belajar pada model TANDUR sangat beragam. Jenis aktivitas

belajar yang tergolong tinggi adalah visual, motor, oral dan emotional

activities sedangkan mental activities masih tergolong rendah. Rendahnya

mental activities disebabkan keterbatasan waktu pembelajaran sehingga

siswa yang diberi kesempatan untuk menunjukan aktivitas tersebut

jumlahnya dibatasi.

53 Gani Hamdani, op.cit., h. 45

Page 40: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

3. Efektivitas pembelajaran model TANDUR dalam pembelajaran IPA Fisika

tergolong sedang. Hal ini berdasarkan hasil perhitungan skor gain

ternormalisasi sebesar 0,40.

Penelitian selanjutnya oleh Mayeni dalam skripsinya yang berjudul

“Penerapan Model Pembelajaran TANDUR Berbasis Inkuri Untuk Meningkatkan

Hasil Belajar Siswa”, menyimpulkan bahwa hasil belajar siswa dalam ranah

kognitif dan psikomotor meningkat setelah diterapkan model pembelajaran

TANDUR sehingga model pembelajaran TANDUR berbasis inkuiri efektif untuk

meningkatkan hasil belajar siswa dan respon siswa terhadap model pembelajaran

TANDUR yang diterapkan adalah positif.54

Penelitian lain dilakukan oleh Zulvia dalam skripsinya yang berjudul

“Peningkatan Hasil Belajar Siswa melalui Penerapan Model Pembelajaran

TANDUR” yang menyimpulkan bahwa model TANDUR dapat meningkatkan

hasil belajar siswa dalam ranah kognitif, afektif dan psikomotor.55

C. Kerangka Berpikir

Banyak perhatian khusus diarahkan pemerintah guna meningkatkan mutu

dan kualitas pembelajaran fisika, namun sudah jadi kenyataan yang tak dapat

dibantah bahwa sampai saat ini nilai mata pelajaran fisika di sekolah masih rendah

dibanding dengan mata pelajaran lain. Berdasarkan fakta dilapangan, diperoleh

gambaran, bahwa dalam pembelajaran fisika yang telah dilaksanakan

menunjukkan bahwa salah satu faktor yang dapat mengarah pada penyebab

rendahnya hasil belajar fisika siswa masih dominannya model pembelajaran

konvensional (ceramah), hal ini menyebabkan pembelajaran menjadi monoton

dan kurang bermakna karena siswa hanya menghafal tanpa memahami benar isi

pelajaran.

Proses pelajaran fisika saat ini belum mampu mengembangkan

kemampuan anak untuk berpikir kritis dan sistematis. Pada umunya fisika

dianggap sulit karena fisika menggunakan matematika sebagai alat bantu, dan

54

Sisri Mayeni, op.cit., h.77. 55 Ramdafitri Zulvia, op.cit., h.64

Page 41: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

matematika yang digunakan biasanya lebih rumit daripada matematika yang

digunakan dalam bidang sains lainnya. Dengan demikian diperlukan model

pembelajaran yang ampuh agar siswa dapat menyukai fisika sehingga dapat

meningkatkan hasil belajarnya.

Salah satu model pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan hasil

belajar siswa yaitu model pembelajaran TANDUR. Model pembelajaran ini

menjadikan siswa aktif dalam pembelajaran. Siswa memiliki pengalaman dan

melakukan percobaan yang memungkinkan mereka menemukan informasi secara

mandiri.

Keberhasilan guru dalam menerapkan model pembelajaran TANDUR

bergantung pada kemampuan guru dalam mentransformasikan pesan kepada

siswa. Untuk mengetahui apakah pada penelitian ini model pembelajaran

TANDUR efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa, dapat dilihat dari hasil

intepretasi lembar observasi aktivitas guru yang memuat cek keterlaksanaan

model pembelajaran TANDUR. Diduga bahwa hasil belajar fisika siswa yang

diperoleh dengan menggunakan model pembelajaran TANDUR lebih tinggi

daripada hasil belajar fisika siswa yang diperoleh dengan menggunakan model

pembelajaran konvensional (ceramah).

Page 42: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

Bagan Kerangka Pikir

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

Hasil belajar fisika yang

masih rendah

Dominannya model

pembelajaran

konvensional (ceramah)

(ceramah)

Fisika dianggap sulit

Penelitian model pembelajaran

TANDURdapat dilakukan

Rancangan pelaksanaan model

pembelajaran TANDUR

Pretest

Tes Hasil Belajar Lembar observasi

keterlaksanaan model

pembelajaran TANDUR

Posttest

Penerapan model pembelajaran

TANDUR

Peningkatan hasil belajar

fisika siswa

Page 43: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

D. Pengajuan Hipotesis

Berdasarkan deskripsi teoretis dan kerangka pikir, maka hipotesis

penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran

TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran dan gelombang.

Hasil belajar fisika siswa yang diajar dengan model pembelajaran TANDUR lebih

tinggi daripada hasil belajar fisika siswa yang diajar dengan model pembelajaran

konvensional (ceramah). Hipotesis yang dibuat dalam perbandingan adalah :

Ho : tidak terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran TANDUR

terhadap hasil belajar fisika siswa SMP Nusantara Plus pada konsep

getaran dan gelombang.

Ha : terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran TANDUR

terhadap hasil belajar fisika siswa SMP Nusantara Plus pada konsep

getaran dan gelombang.

Page 44: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMP Nusantara Plus, kelas VIII pada semester

genap tahun pelajaran 2009/2010, yaitu pada bulan Januari 2010.

B. Metode Penelitian dan Desain penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experiment atau

eksperimen semu. Metode quasi experiment berbeda dengan eksperimen sejati,

penempatan subjek pada kelompok yang dibandingan dalam metode quasi

experiment tidak dilakukan secara acak. Pada metode quasi experiment, individu

subjek sudah berada dalam kelompok yang dibandingkan sebelum adanya

penelitian yang tidak dimaksudkan untuk tujuan eksperimen, misalnya siswa yang

berada dalam kelas.56

Desain penelitian yang digunakan adalah Nonrandomized Control Group

Pretest-Posttest Design, dalam rancangan ini dilibatkan dua kelas yang

dibandingkan, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen

diberikan perlakuan untuk jangka waktu tertentu. Pengukuran dilakukan sebelum

dan sesudah perlakuan dan pengaruh dari perlakuan diukur berdasarkan

perbedaan antara pengukuran awal dan pengukuran akhir kedua kelas. Desain

penelitian nonrandomized control group pretest-posttest design tampak dalam

tabel berikut :57

Tabel 3.1

Nonrandomized Control Group Pretest-Posttest Design

Kelas Pretest Perlakuan Posttest

Eksperimen O1 X1 O2

Kontrol O1 X2 O2

56

Ibnu Hadjar, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kwantitatif Dalam Pendidikan,

(Jakarta: Rajawali Pers, 1996), h. 117. 57 Liche Seniati et.al, Psikologi Eksperimen, (Jakarta: PT. Indeks, 2008), h. 126.

Page 45: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

Keterangan :

O1 = Tes awal yang diberikan sebelum proses belajar

X1 = Perlakuan terhadap kelas eksperimen berupa pembelajaran fisika dengan

menggunakan model pembelajaran TANDUR.

X2 = perlakuan terhadap kelas kontrol berupa model pembelajaran konvensional

(ceramah)

O2 = Tes akhir yang diberikan setelah proses belajar mengajar

C. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Sampel adalah sebagian

atau wakil populasi yang diteliti.58 Dalam penelitian ini, peneliti menentukan

populasi dan sampel sebagai berikut :

1. Populasi Target

Populasi target pada penelitian ini adalah seluruh siswa sekolah SMP

Nusantara Plus Ciputat Tangerang yang terdaftar dalam semester genap tahun

pelajaran 2009-2010.

2. Populasi Terjangkau

Populasi terjangkau dalam penelitian ini yaitu siswa SMP Nusantara Plus

kelas VIII semester genap tahun ajaran 2009-2010, yang terdiri dari empat

kelas yaitu kelas VIII.1 –VIII.4.

3. Sampel

Sampel yang dipilih dalam penelitian ini yaitu VIII.3 sebagai kelas

eksperimen dan kelas VIII.2 sebagai kelas kontrol.

D. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

“cluster sampling” atau disebut juga dengan sampel kelompok. Pada cluster

sampling siswa telah terkumpul dalam sebuah kelas. Pengambilan sampel

58

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta : PT

Rineka Cipta, 2006), h. 130 - 131.

Page 46: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

dilakukan dengan mengambil seluruh siswa di kelas tertentu sebagai sampel

penelitian.59

E. Prosedur Penelitian

1. Tahap Persiapan, meliputi :

a. Pengurusan surat izin penelitian dari Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

b. Survei tempat untuk uji coba instrumen dan penelitian.

c. Membuat instrumen penelitian berdasarkan kisi-kisi soal yang telah dibuat

dengan bimbingan dosen pembimbing., Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP), skenario pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran yang

diujikan. Kemudian mempersiapkan alat percobaan, LKS, desain alat

evaluasi serta segala hal yang dapat menunjang terlaksananya pembelajaran

di kelas eksperimen.

d. Menguji coba instrumen, menganalisis hasil uji coba instrumen, dan

memperbaiki instumen.

2. Tahap Pelaksanaan, meliputi :

a. Mengelompokkan subjek penelitian menjadi dua kelas yaitu kelas kontrol

dan kelas eksperimen.

b. Memberikan tes awal (pre-tes) pada kelas eksperimen dan kelas control

untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang

akan disampaikan.

c. Melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas eksperimen dengan

menggunakan model pembelajaran TANDUR.

d. Melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas kontrol dengan

menggunakan model pembelajaran konvensional (ceramah).

e. Memberikan tes akhir (post-tes) pada kelas eksperimen dan kelas kontrol

setelah pembelajaran berakhir untuk mengetahui hasil belajar siswa.

59

Yanti Herlanti, Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains, (Jakarta : Jurusan

Pendidikan IPA, FITK, UIN Syarfi Hidayatullah, 2008), h. 23.

Page 47: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

f. Membandingkan antara hasil pretest dengan posttest untuk menentukan

apakah ada perbedaan yang muncul. Jika sekiranya perbedaan itu ada,

maka hal itu tidak lain disebabkan oleh pengaruh perlakuan yang

diberikan.

3. Tahap Akhir, meliputi :

a Analisis data

b Memberikan kesimpulan berdasarkan hasil yang telah diperoleh dari

pengolahan data

Langkah-langkah pada setiap tahap dalam prosedur penelitian dapat dilihat

lebih jelas pada gambar di bawah:

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian

Tahap

Akhir

Analisis data

Hasil penelitian

kesimpulan

Tahap

Pelaksanaan

Pre test

Pelaksanaan pembelajaran

Kelas eksperimen :

Menggunakan model

pembelajaran

TANDUR

Kelas kontrol :

Menggunakan model

pembelajaran

konvensional Post test

Tahap

Persiapan

Mengurus surat izin penelitian

Survei tempat uji coba

instrumen dan penelitian

instrumen dan penelitian

Membuat instrumen penelitian, RPP, LKS, dll

Uji coba instrumen, analisis hasil uji coba

instrumen, dan perbaikan instrumen

Page 48: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk memperoleh data

penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar

observasi aktivitas guru dan tes hasil belajar.

1. Observasi Aktivitas Guru

Lembar observasi aktivitas guru ini memuat daftar cek keterlaksanaan

model pembelajaran yang dilaksanakan (model pembelajaran TANDUR). Dalam

lembar ini juga terdapat kolom keterangan untuk memuat saran-saran observer

terhadap kekurangan-kekurangan aktivitas guru selama pembelajaran. Lembar

observasi ini dikoordinasikan kepada observer agar tidak terjadi kesalahpahaman

terhadap isi dari lembar observasi tersebut.

2. Tes hasil belajar

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan

untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat

yang dimiliki oleh individu atau kelompok.60 Tes juga merupakan alat atau

prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam

suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Untuk

mengerjakan tes ini tergantung petunjuk yang diberikan misalnya : melingkari

salah satu huruf di depan pilihan jawaban, menerangkan, mencoret jawaban yang

salah, melakukan tugas atau suruhan, menjawab secara lisan, dan sebagainya.61

Tes yang digunakan pada penelitian ini untuk mengukur hasil belajar siswa

pada ranah kognitif yang meliputi ingatan/pengetahuan (C1), pemahaman (C2),

penerapan (C3) dan analisis (C4).

Tes hasil belajar yang digunakan yaitu tes tertulis berupa tes objektif (short

answer test) pilihan ganda dengan 4 alternatif jawaban. Tes disusun berdasarkan

indikator yang disesuaikan dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP), tes dilakukan sebelum pembelajaran (pretest) dan sesudah pembelajaran

60

Suharsimi Arikunto, op.cit., h. 150 61

Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi, (Jakarta : Bumi

Aksara, 2008), h.53.

Page 49: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

(posttest). Skor yang digunakan pada pilihan ganda adalah bernilai satu (1) untuk

jawaban yang benar dan bernilai nol (0) untuk jawaban yang salah.

Langkah-langkah yang ditempuh dalam penyusunan instrumen penelitian

tes hasil belajar adalah sebagai berikut:

a Menentukan konsep dan sub konsep berdasarkan GBPP SMP Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

b Membuat kisi-kisi instrumen penelitian.

c Membuat soal berdasarkan kisi-kisi.

d Instrumen yang telah dibuat kemudian dikonsultasikan ke dosen pembimbing.

e Melaksanakan uji coba instrumen.

3. Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar

Desain kisi-kisi instrumen penelitian model pembelajaran TANDUR dapat

dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Tingkat Pengetahuan

dan Nomor Soal Kompetensi

Dasar Konsep Uraian Materi Indikator

C1 C2 C3 C4

Soal

%

Soal

Getaran, periode

getaran dan

frekuensi getaran

Mendeskripsikan

getaran, periode getaran

dan frekuensi getaran

1,

2*,

5*

3,

4*

6*

, 8

7*

, 9

9 25% Getaran

Hubungan periode

dan frekuensi

getaran

Mendeskripsikan

hubungan antara periode

dan frekuensi getaran

10*,

11

12*

, 13

14

*

,

15

16*,

17,

18

*

9 25%

Gelombang,

gelombang

transversal, dan

gelombang

longitudinal

Mendeskripsikan

gelombang, gelombang

transversal, dan

gelombang longitudinal,

karakteristik serta

parameter-parameternya.

19*,

20

21*

,

24,

25*

26

*

,

27

22

*

,

23

9 25%

Mendeskripsi

kan konsep

getaran dan

gelombang

serta

parameter-

parameternya

Gelombang

Hubungan antara

panjang

gelombang,

periode Frekuensi,

dan cepat rambat

gelombang

Mendeskripsikan

hubungan antara panjang

gelombang, periode

gelombang dan frekuensi

gelombang.

28*,

29

30*

, 31

32,

33

* ,

34

*

35

*

,

36

9 25%

∑ Soal 9 9 9 9 36

Persentase soal 25

%

25

%

25

%

25

%

100

%

100

%

Keterangan : * Soal yang digunakan dalam penelitian

Page 50: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

G. Variabel Penelitian

Pada penelitian ini, terdapat dua variabel yaitu variabel bebas (X) dan

variabel terikat (Y). Variabel bebas dan variabel terikat itu sebagai berikut:

1. Variabel bebas / independent (X) yaitu model pembelajaran TANDUR pada

konsep getaran dan gelombang.

a. Definisi Konseptual

Model pembelajaran TANDUR merupakan suatu rancangan model

pembelajaran yang diharapkan membuat siswa tertarik dan berminat pada

pelajaran yang memberikan pengalaman yang langsung pada siswa dan

berusaha menjadikan isi pelajaran nyata bagi mereka.

b. Definisi Operasional

Model pembelajaran TANDUR adalah model pembelajaran yang

dirancang dengan tahap Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasi, Ulangi

dan Rayakan.

2. Variabel terikatnya / dependent (Y) yaitu hasil belajar siswa pada konsep

getaran dan gelombang.

a. Definisi konseptual

Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah

belajar, yang wujudnya berupa kemampuan kognitif, afektif dan

psikomotorik. Pada penelitian ini hanya dilihat pada kemampuan kognitif

saja.

b. Definisi Operasional

Hasil belajar adalah skor yang diperoleh siswa dalam mata

pelajaran fisika yang diukur dengan menggunakan instrumen tes pada

konsep getaran dan gelombang berupa kemampuan kognitif, dilihat dalam

empat aspek yaitu ingatan (C1), pemahaman (C2), penerapan (C3), dan

analisis (C4).

Page 51: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

H. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

cara-cara yang dipergunakan untuk memproleh data empiris yang dipergunakan

untuk penelitian. Dalam pengumpulan data ini terlebih dahulu ditentukan sumber

data, kemudian jenis data, teknik pengumpulan, dan instrumen yang digunakan.

Secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.3

Teknik Pengumpulan Data

Sumber Data Jenis Data Teknik

Pengumpulan Data Instrumen

Guru Lembar observasi aktivitas

guru yang diisi oleh observer

Observer mengisi Lembar

observasi aktivitas guru

Butir

pernyataan

Kelas

eksperimen dan

kelas kontrol

Hasil belajar siswa sebelum

diterapkan model pembelajaran

TANDUR dan konvensional

Melaksanakan tes awal

(pretes)

Butir

pilihan

ganda

Kelas

eksperimen dan

kelas kontrol

Hasil belajar siswa setelah

diterapkan model pembelajaran

TANDUR dan konvensional

Melaksanakan tes akhir

(postes)

Butir

pilihan

ganda

I. Uji Coba Instrumen Penelitian Tes Hasil Belajar

1. Pengujian Validitas instrumen

Validitas tes merupakan ukuran yang menyatakan kesahihan suatu

instrumen sehingga mampu mengukur apa yang hendak diukur. Validitas tes

yang digunakan adalah validitas butir soal dengan cara membandingkan skor

siswa untuk tiap butir soal dengan skor total. Perhitungan validitas butir soal

dengan korelasi point biserial sebagai berikut:62

q

p

S

MM

t

tp

pbi

−=γ

62 Ibid., h.79

Page 52: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

Dimana:

γpbi = Koefisien korelasi biserial

Mp = rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item yang dicari

validitasnya

Mt = rerata skor total

St = standar deviasi dari skor total

p = proporsi siswa yang menjawab benar

q = proporsi siswa yang menjawab salah

(q = 1- p)

Untuk menginterpretasikan nilai korelasi yang diperoleh adalah dengan

melihat tabel nilai r product moment. Jika harga rhitung > rtabel maka butir soal

tersebut dinyatakan valid.

Dengan kategori validitas sebagai berikut :63

Tabel 3.4

Interpretasi Validitas

Koefisien korelasi Kriteria Validitas

0,80 < r xy ≤ 1,00 Sangat tinggi

0,60 < r xy ≤ 0,80 Tinggi

0,40 < r xy ≤ 0,60 Cukup

0,20 < r xy ≤ 0,40 Rendah

0,00 < r xy ≤ 0,20 Sangat rendah

Berdasarkan hasil uji validitas, dari 36 soal yang diujicobakan terdapat

20 soal yang valid yakni nomor 2, 4, 5, 6, 7, 10, 12, 14, 16, 18, 19, 21, 22, 25,

26, 28, 30, 33, 34, 35. Dilihat dari intepretasi validitasnya, 16,67 % soal

termasuk kategori tinggi, 25 % soal termasuk kategori cukup, 19,44 % soal

termasuk kategori rendah, dan 38,89 % soal termasuk kategori sangat rendah.

Untuk lebih jelasnya, hasil uji validitas butir soal instrumen tes hasil belajar

63 Ibid., h.75

Page 53: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

dapat dilihat pada lampiran A.5 dan lampiran A.6, serta contoh perhitungannya

dapat dilihat pada lampiran A.14.64

2. Pengujian Reliabilitas

Reliabilitas adalah ketepatan atau ketelitian suatu alat evaluasi. Suatu alat

evaluasi atau tes disebut reliabel, jika tes tersebut dapat dipercaya, konsisten,

atau stabil produktif. Teknik yang digunakan untuk menentukan reliabilitas tes

dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus K-R. 20 (Kuder-

Richardson 20) karena instrumen yang digunakan berupa soal pilihan ganda.

Rumusnya sebagai berikut :65

Keterangan :

r11 = reliabilitas tes secara keseluruhan

p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah

(q = 1 – p)

Σpq = jumlah hasil perkalian antara p dan q

n = banyaknya item

S = standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar varians)

Interpretasi mengenai derajat reliabilitas instrumen yang diperoleh

digunakan tabel 3.4.66

Tabel 3.5

Interpretasi Reliabilitas

Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas

0,91 - 1,00 Sangat Tinggi

0,71 - 0,90 Tinggi

0,41 - 0,70 Sedang

0,21 - 0,40 Rendah

0,00 - 0,20 Kecil

64

Lampiran hal 93, 94, dan 102. 65

Ibid, h.100. 66 Yanti Herlanti, Op.cit., h. 38

Page 54: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

N

BP =

Berdasarkan hasil uji reliabilitas instrumen tes hasil belajar, didapat nilai

koefisien internal seluruh item sebesar 0,762. Jika dilihat pada Tabel 3.6, maka

kriteria reliabilitasnya termasuk tinggi. Untuk lebih jelasnya, hasil uji reliabilitas

tes hasil belajar dapat dilihat pada lampiran A.5 dan lampiran A.14.67

3. Pengujian Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran butir soal adalah proporsi dari keseluruhan siswa yang

menjawab benar pada butir soal tersebut. Tingkat kesukaran dihitung dengan

menggunakan rumus :68

Keterangan:

P = proporsi (indeks kesukaran)

B = jumlah siswa yang menjawab benar

N = jumlah peserta tes

Intepretasi mengenai indeks kesukaran yang diperoleh digunakan tabel

klasifikasi di bawah ini:

Tabel 3.6

Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal

Nilai P Kriteria

0,00 – 0,25 Sukar

0,26 – 0,75 Sedang

0,76 – 1,00 Mudah

Berdasarkan hasil pengujian tingkat kesukaran soal, dari 36 soal tes hasil

belajar yang diujikan, 22,22 % soal termasuk dalam kriteria sukar, 72,22 % soal

termasuk dalam kriteria sedang, dan 5,56 % soal termasuk dalam kriteria

mudah. Untuk lebih jelasnya, hasil perhitungan pengujian tingkat kesukaran tes

hasil belajar dapat dilihat pada lampiran A.7 dan lampiran A.8, serta contoh

perhitungannnya dapat dilihat pada lampiran A.14.69

67

Lampiran hal 93 dan 102. 68

Ahmad Sofyan dkk, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta : UIN

Jakarta Press, 2006), h. 103. 69 Lampiran hal 95, 96, dan 102

Page 55: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

4. Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membuktikan

antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dan siswa yang bodoh

(berkemampuan rendah). Daya pembeda butir soal dihitung dengan

menggunakan perumusan:70

BA

B

B

A

PPJ

B

J

BD −=−=

Dimana:

J = jumlah peserta tes

JA = banyaknya peserta kelompok atas

JB = banyaknya peserta kelompok bawah

BA = banyaknya peserta kelompok yang menjawab soal itu dengan benar

PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

P = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

Klasifikasi daya pembeda dapat dilihat pada tabel berikut :71

Tabel 3.7

Klasifikasi Daya Pembeda

Indeks Daya Pembeda Kriteria Daya Pembeda

Negatif Sangat buruk, harus dibuang

0,00 – 0,20 Jelek (poor)

0,21 – 0,40 Cukup (satisfactory)

0,41 – 0,70 Baik (good)

0,71 – 1,00 Baik sekali (excellent)

Berdasarkan hasil uji daya pembeda, dari 36 soal tes hasil belajar yang

diujikan, 11,11 % soal termasuk dalam kriteria sangat buruk (harus dibuang),

38,89 % soal termasuk dalam kriteria jelek, 22,22 % soal termasuk dalam

kriteria cukup, 19,44 % soal termasuk dalam kriteria baik, dan 8,33 % soal

termasuk dalam kriteria baik sekali. Untuk lebih jelasnya, hasil uji daya

70

Suharsimi Arikunto, op. cit., h.213. 71 Ibid., h.218

Page 56: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

pembeda dapat dilihat pada lampiran A.10 dan contoh perhitungannya dapat

dilihat pada lampiran A.14.72

Hasil uji coba instrumen tes hasil belajar terdapat 20 soal yang sesuai

kriteria dari 36 soal. Soal yang sesuai kriteria dapat dilihat pada lampiran

A.15.73

J. Teknis Analisis Data

Setelah melakukan uji coba instrumen, selanjutnya dilakukan penelitian.

Data yang diperoleh melalui instrumen penelitian selanjutnya diolah dan

dianalisis dengan maksud agar hasilnya dapat menjawab pertanyaan penelitian

dan menguji hipotesis. Dalam pengolahan dan penganalisisan data tersebut

digunakan statistik.

1. Teknik Analisis Data Lembar observasi Keterlaksanaan Model yang

Diimplementasikan

Dari hasil format observasi terhadap keterlaksanaan model diolah secara

kualitatif dengan memberikan skor satu jika indikator pada fase pembelajaran

muncul dan nol jika tidak muncul. Kemudian untuk mengetahui kriteria

keterlaksanaan model pada masing-masing tahap model pembelajaran adalah

sebagai berikut:74

Tabel 3.8

Kategori Keterlaksanaan Model

No % Kategori Keterlaksanaan Model Interpretasi

1. 0,0-24,9 Sangat Kurang

2. 25,0-37,5 Kurang

3. 37,6 – 62,5 Sedang

4. 62,6 – 87,5 Baik

5. 87,6 – 100 Sangat Baik

72

Lampiran hal 98 dan 102. 73

Lampiran hal 104. 74

Usep Nuh, Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dalam Upaya Untuk

Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa, Skripsi, (Perpustakaan UPI Bandung: tidak

diterbitkan, 2007), h. 52.

Page 57: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

2. Uji Prasyarat Analisis Data Hasil Belajar

a. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah pengujian terhadap normal tidaknya sebaran data

yang akan dianalisis. Teknik yang digunakan untuk menguji normalitas dalam

penelitian ini adalah uji Chi-Kuadrat. Adapun langkah-langkah uji normalitas

menurut Riduwan dalam skripsi Ahmad Sandy adalah sebagai berikut:75

1) Mencari skor terbesar dan terkecil

2) Mencari nilai Rentangan (R)

terkecilskorterbesarskorR −=

3) Mencari Banyaknya Kelas ( BK )

NLogBK 3,31+= (Rumus Sturgess)

4) Mencari nilai panjang kelas ( i )

BK

Ri =

5) Membuat tabulasi dengan tabel penolong

No. Kelas Interval f Nilai Tengah ( ix ) 2

ix ixf . 2. ixf

Jumlah Σ f = - - Σ ixf . = Σ 2. ixf =

6) Mencari rata-rata (mean)

n

xfx

i∑=

7) Mencari simpangan baku (standard deviasi)

( )( )1

.22

−=

∑∑nn

xfxfns

ii

8) Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara:

75 Ahmad Sandy, Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa pada Pokok Materi

Momentum, Impuls, dan Tumbukan Dengan Pemanfaatan Multimedia Pembelajaran, (Skripsi

Pendidikan Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: t. d., 2008), h. 51-52.

Page 58: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

a). Menentukan batas kelas, yaitu angka skor kiri batas interval pertama

dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor-skor kanan kelas interval

ditambah 0,5.

b). Mencari nilai Z-score untuk batas kelas interval dengan rumus:

s

xKelasBatasZ

−=

c). Mencari luas 0–Z dari tabel kurva normal dari 0–Z dengan menggunakan

angka-angka untuk batas kelas.

d). Mencari luas tiap kelas interval dengan cara mengurangkan angka-angka

0-Z, yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua

dikurangi baris ketiga dan begitu seterusnya, kecuali untuk angka yang

berbeda pada baris paling tengah ditambahkan dengan angka pada baris

berikutnya.

e). Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas tiap

interval dengan jumlah responden.

9) Mencari chi-kuadrat hitung (χ2hitung)

10) Membandingkan χ2hitung dengan χ2

tabel untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan

(dk) = n-1, dengan kriteria:

Jika χ2hitung ≥ χ2

tabel, artinya Distribusi Data Tidak Normal dan

Jika χ2hitung ≤ χ2

tabel, artinya Data Berdistribusi Normal.

b. Uji Homogenitas

Setelah kelas diuji kenormalannya maka setelah itu kelas diuji

kehomogenitasannya. Pengujian homogenitas ini mengasumsikan bahwa skor

setiap variabel memiliki varians yang homogen.76

Teknik yang digunakan untuk

uji homogenitas pada penelitian ini adalah dengan uji Bartlett. Adapun langkah-

76

Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin, Aplikasi Statistika Dalam Penelitian, (Jakarta:

2006, Pustaka Setia), h. 294.

( )∑

=

−=

k

i fe

fefo

1

2

Page 59: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

langkah uji homogenitas dengan Bartlet menurut Riduwan dalam skripsi Ahmad

Sandy, yaitu:77

1) Masukkan angka-angka statistik untuk pengujian homogenitas pada tabel

penolong

Kelompok dk (n-1) iS iSLog iSLogdk.

Σ = Σ (n-1) = - - Σ iSLogdk. =

Si = varians (kuadrat standar deviasi )

2) Menghitung varians gabungan dari sejumlah kelompok yang ada

( )

( )∑∑

−=

1

1

i

ii

gabungann

SnS

3) Menghitung Log S

4) Menghitung nilai B, yaitu:

( )∑ −×= 1log inSB

5) Menghitung nilai χ2hitung

( ){ }iihitung SnB log110ln2

∑ −−=χ

Dengan:

( )∑ ∑=− iii LogSdkSn .log1

Sehingga:

( )∑−= ihitung SLogdkB .10ln2

χ

6) Membandingkan χ2hitung dengan nilai χ2

tabel untuk α = 0,05 dan derajat

kebebasan (dk) = n - 1, dengan kriteria sebagai berikut:

Jika χ2hiung ≥ χ2

tabel, berarti Tidak Homogen, dan

Jika χ2hiung ≤ χ2

tabel, berarti Homogen.

c. Uji Hipotesis

Metode statistika untuk menentukan uji hipotesis yang akan digunakan

harus disesuaikan dengan asumsi-asumsi statistika seperti asumsi distribusi dan

77 Ahmad Sandy, op.cit., h. 52-53.

Page 60: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

21

21

11

nnS

xxt

g +

−=

( ) ( )2

11

21

2

22

2

11

−+

−+−=

nn

SnSnSg

kehomogenan varians. Berikut ini kondisi asumsi distribusi dan kehomogenan

varians dari data hasil penelitian serta uji hipotesis yang seharusnya digunakan:

1) Untuk Data Berdistribusi Normal dan Homogen

Untuk data berdistribusi normal dan homogen, untuk menguji hipotesis

digunakan statistik parametrik yaitu uji-t sesuai persamaan berikut:78

Dengan:

Dimana:

1x = rata-rata skor kelompok eksperimen

2x = rata-rata skor kelompok kontrol

gS = varians gabungan (kelompok eksperimen dan kontrol)

2

1S = varians kelompok eksperimen

2

2S = varians kelompok kontrol

n1 = jumlah anggota sampel kelompok eksperimen

n2 = jumlah anggota sampel kelompok kontrol

Langkah selanjutnya adalah sebagai berikut:

a) Mengajukan hipotesis, yaitu:

1) Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Hasil Pretest

Ho : X = Y

Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretest

kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.

Ha : X ≠Y

Terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretest

kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.

78 Subana et.al., Statistik Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2005), h. 171.

Page 61: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

2) Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Hasil Posttest

Ho : X = Y

Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor posttest

kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.

Ha : X = Y

Terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor posttest

kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.

b) Menghitung nilai thitung dengan rumus uji-t

c) Menentukan derajat kebebasan (dk), dengan rumus:

dk = (n1 – 1) + (n2 – 1)

d) Menentukan nilai t-tabel dengan α = 0,05

e) Menguji hipotesis

Jika –ttabel < thitung < ttabel maka Ho diterima pada tingkat kepercayaan 0,95.

Jika thitung ≤ -ttabel atau ttabel ≤ thitung maka Ha diterima pada tingkat

kepercayaan 0,95.

2) Untuk Data Berdistribusi Normal dan Tidak Homogen

Untuk data berdistribusi normal dan tidak homogen, maka untuk menguji

hipotesis digunakan statistik t’ sebagai berikut:79

2

2

2

1

2

1

21'

n

s

n

s

XXt

+

−=

Dengan:

1X : rata-rata skor kelompok eksperimen

2X : rata-rata skor kelompok kontrol

2

1s : standar deviasi kelompok eksperimen

79 Sudjana, Metoda Statistika, (Bandung : Tarsito, 2005), h.241

Page 62: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

2

2s : standar deviasi kelompok kontrol

n1 : jumlah anggota sampel kelompok eksperimen

n2 : jumlah anggota sampel kelompok control

Kriteria pengujian adalah, terima hipotesis 0H jika:

–NKt’< t’< NKt

’ atau

21

2211

21

2211 'ww

twtwt

ww

twtw

+

+<<

+

+−

2

2

221

2

11 /;/ nswnsw ==

Dengan: ( )( )

( )( )12

11

12

11

22

11

−−=

−−=

ntt

ntt

α

α

Untuk harga t’ lainnya, 0H ditolak.

2. Uji Normal Gain

“Gain adalah selisih antara nilai posttest dan pretest, gain menunjukkan

peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswa setelah pembelajaran

dilakukan guru”.80 Untuk menghindari hasil kesimpulan yang akan menimbulkan

bias penelitian, karena pada nilai pretest kedua kelompok penelitian sudah

berbeda, digunakan uji normal gain.

Rumus normal gain menurut Meltzer, yaitu:81

pretestskoridealskor

pretestskorposttestskorgainN

−=−

Menurut Juangsih dalam skripsi Sandy, dengan kategorisasi perolehan,:82

g-tinggi : nilai (<g>) ≥ 0,70

g-sedang : nilai 0,70 e”(<g>)e” 0,30

g-rendah : nilai (<g>) ≤ 0,30

“Untuk mengetahui apakah ada perbedaan normal gain antara dua kelompok

dilakukan statistik parametrik, yaitu uji-t.

80 Yanti Herlanti, op.cit., h.70.

81

Ibid., h. 53.

82 Ahmad Sandy, op.cit., h. 56.

Page 63: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

K. Hipotesis Statistik

Ho : µA = µB

Ha : µA › µB

Keterangan :

Ho : tidak terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran TANDUR

terhadap hasil belajar fisika siswa SMP Nusantara Plus pada konsep

getaran dan gelombang.

Ha : terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran TANDUR

terhadap hasil belajar fisika siswa SMP Nusantara Plus pada konsep

getaran dan gelombang.

µA : rata-rata skor hasil belajar fisika siswa yang diajarkan dengan model

pembelajaran TANDUR.

µB : rata-rata skor hasil belajar fisika siswa yang diajarkan tanpa

menggunakan model pembelajaran TANDUR.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

Page 64: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

A. Keterlaksanaan Model Pembelajaran TANDUR

Pelaksanaan model pembelajaran TANDUR dapat diketahui dari rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan lembar observasi aktivitas guru yang

memuat daftar cek keterlaksanaan model pembelajaran TANDUR. Persentase

keterlaksanaan model pembelajaran TANDUR yang telah diobservasi oleh

observer terlihat pada Tabel 4. 1. Hasil yang didapat pada pertemuan pertama

dan kedua adalah sebagai berikut:

Tabel 4. 1

Persentase Keterlaksanaan Model Pembelajaran TANDUR oleh Peneliti

Pertemuan ke 1 Pertemuan ke 2 No

SINTAKS MODEL

Skor Ideal

Nilai

Observer %

Nilai

Observer %

1 Tumbuhkan 5 5 100 5 100

2 Alami 3 2 66,7 3 100

3 Namai 3 3 100 3 100

4 Demonstrasikan 5 4 80 5 100

5 Ulangi 2 1 50 2 100

6 Rayakan 1 1 100 1 100

Total 19 16 496,7 19 600

Rata-Rata 82,8 % 100%

Kriteria Baik Sangat Baik

Berdasarkan tabel 4.1 di atas terlihat bahwa keterlaksanaan pembelajaran

pada setiap seri pembelajaran mengalami peningkatan.83

Nilai observer adalah

nilai keterlaksanaan model pembelajaran yang diberikan observer. Kriteria

keterlaksanaan model pembelajaran, dapat dilihat pada bab 3 halaman 42.

Pada pertemuan pertama rata-rata keterlaksanaan pembelajaran dari mulai

fase tumbuhkan sampai fase rayakan mencapai 82,8%. Jika dilihat dari hasil ini

dapat disimpulkan bahwa keterlaksanaan kegiatan pembelajaran pada pertemuan

pertama yang dilakukan oleh peneliti masih belum maksimal. Hal ini terjadi

karena peneliti masih dalam proses penyesuaian dan baru pertama kali

83 Perhitungan lengkap pada lampiran C.1 hal 144.

Page 65: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

menerapkan model pembelajaran TANDUR. Faktor lain yang menyebabkan

tidak terlaksananya tahapan-tahapan pembelajaran adalah disebabkan karena

penguasaan kelas yang dilakukan oleh peneliti masih belum maksimal, sehingga

perlu dijadikan catatan perbaikan pada pembelajaran berikutnya.

Pada pertemuan kedua rata-rata keterlaksanaan pembelajaran dari mulai

fase tumbuhkan sampai fase rayakan mencapai 100 %. Terlihat bahwa pada

pertemuan kedua ini adanya peningkatan keterlaksanaan tahapan-tahapan

pembelajaran yang dilaksanakan oleh peneliti. Peningkatan ini terjadi

dikarenakan peneliti sudah mulai terbiasa dengan model pembelajaran yang

digunakan dan berusaha agar kesalahan-kesalahan yang terjadi pada pertemuan

sebelumnya tidak terulang kembali.

Dari data pada Tabel 4. 1 di atas, pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan

rencana pelaksanaan pembelajaran dengan kriteria keterlaksanaan untuk

pertemuan pertama terkategori baik, sedangkan untuk pertemuan kedua

terkategori sangat baik. Rata-rata keterlaksanaan model meningkat dari tiap

pertemuan, sehingga dapat disimpulkan model pembelajaran TANDUR telah

dilaksanakan dengan baik oleh peneliti dalam pembelajaran di kelas, walaupun

demikian ada beberapa hal yang menjadi evaluasi dari pelaksanaan model

pembelajaran tersebut, yaitu: alokasi waktu jam pelajaran yang sangat singkat

yaitu sekitar 40 menit per jam pelajaran menyebabkan kekurangoptimalan

dalam melakukan penelitian dan belum terbiasanya siswa dengan model

pembelajaran yang diimplementasikan, karena walaupun metode yang

digunakan sebagian besar adalah eksperimen namun tetap saja peran guru

sebagai pemberi informasi masih dominan.

Pada model pembelajaran TANDUR yang diimplementasikan peran guru

hanya sebagai fasilitator, instruksi sejelas-jelasnya diberikan di LKS. Menurut

hasil pengamatan selama proses pembelajaran, siswa kurang begitu tertarik

untuk membaca LKS dan mengeksplor diri sendiri, mereka lebih senang

menanyakan langsung pada guru padahal di LKS yang diberikan, instruksi yang

harus dilaksanakan sudah jelas.

Page 66: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

B. Skor Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

1. Skor Pretest Kelompok Eksperimen

Hasil perhitungan data penelitian tes hasil belajar, dari 40 siswa yang

dijadikan sampel diperoleh skor terendah 20 dan skor tertinggi 65, skor rata-rata

sebesar 43,10, varians 117,98, dan simpangan baku 10,86. 10% siswa mendapat

skor terendah yaitu berada pada interval 20 sampai 27. Skor tertinggi sebanyak

2,5% yaitu berada pada interval 60 sampai 67. Skor terbanyak berada pada

interval 36 sampai 43 dan interval 52 sampai 59 dengan masing-masing

persentase 25%.

Siswa yang mendapat skor di atas rata-rata sebanyak 50%, dan siswa yang

mendapat skor di bawah rata-rata sebanyak 50%. Untuk lebih jelasnya, deskripsi

data hasil pretest kelompok eksperimen dapat dilihat Gambar 4.1.84

Gambar 4. 1 Histogram Skor Pretest Kelompok Eksperimen

2. Skor Pretest Kelompok Kontrol

Hasil perhitungan data penelitian tes hasil belajar, dari 40 siswa yang

dijadikan sampel, diperoleh skor terendah 25 dan skor tertinggi 65, skor rata-

rata sebesar 45,63, varians 162,96, dan simpangan baku 12,77. 7,5% siswa

mendapat skor terendah yaitu berada pada interval 25 sampai 31, sedangkan

84 Perhitungan lengkap pada lampiran C.2.a hal 154.

0

2

4

6

8

10

12

Skor Hasil Belajar

Frek

uen

si A

bs

olu

t

19,5 - 27,5 27,5 - 35,5 35,5 - 43,5 43,5 - 51,5 51,5 - 59,5 59,5 - 67,5

Page 67: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

skor tertinggi sebanyak 10% yaitu berada pada interval 60 sampai 66. Skor

terbanyak berada pada interval 46 sampai 52 dengan persentase 30%.

Siswa yang mendapat skor di atas rata-rata sebanyak 55%, dan siswa yang

mendapat skor di bawah rata-rata sebanyak 45%. Untuk lebih jelasnya, deskripsi

data hasil pretest kelompok kontrol dapat dilihat Gambar 4. 2.85

Gambar 4. 2 Histogram Skor Pretest Kelompok Kontrol

3. Skor Posttest Kelompok Eksperimen

Hasil perhitungan data penelitian tes hasil belajar, dari 40 siswa yang

dijadikan sampel diperoleh skor terendah 50 dan skor tertinggi 90, skor rata-rata

sebesar 72,25, varians 130,04, dan simpangan baku 11,40. 12,5% siswa

mendapat skor terendah yaitu berada pada interval 50 sampai 56. Skor tertinggi

sebanyak 17,5% yaitu berada pada interval 85 sampai 91. Skor terbanyak berada

pada interval 64 sampai 70 dengan persentase 22,5%.

Siswa yang mendapat skor di atas rata-rata sebanyak 55%, sedangkan

siswa yang mendapat skor di bawah rata-rata sebanyak 45%. Untuk lebih

jelasnya, deskripsi data hasil posttest kelompok eksperimen dapat dilihat

Gambar 4. 3. 86

85

Perhitungan lengkap pada lampiran C.2.c hal 160. 86 Perhitungan lengkap pada lampiran C.2.b hal 157.

0

2

4

6

8

10

12

14

Frek

uen

si A

bs

olu

t

24,5 - 31,5 31,5 - 38,5 38,5 - 45,5 45,5 - 52,5 52,5 - 59,5 59,6 - 66,5

Skor Hasil Belajar

Page 68: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

Gambar 4.3 Histogram Skor Posttest Kelompok Eksperimen

4. Skor Posttest Kelompok Kontrol

Hasil perhitungan data penelitian tes hasil belajar, dari 40 siswa yang

dijadikan sampel diperoleh skor terendah 45 dan skor tertinggi 80, skor rata-rata

sebesar 62,50, varians 86,56, dan simpangan baku 9,30. 15% siswa mendapat

nilai terendah yaitu berada pada interval 45 sampai 50, dan skor tertinggi

sebanyak 10% berada pada interval 75 sampai 80. Skor terbanyak berada pada

interval 57 sampai 62 dengan persentase 25%.

Siswa yang mendapat skor di atas rata-rata sebanyak 47,5%, sedangkan

siswa yang mendapat skor di bawah rata-rata sebanyak 52,5%. Untuk lebih

jelasnya, deskripsi data hasil posttest kelompok kontrol dapat dilihat Gambar 4.

4.87

87 Perhitungan lengkap pada lampiran C.2.d. hal 163.

0

2

4

6

8

10

Skor Hasil Belajar

Frek

ue

ns

i A

bs

olu

t

49,5 - 56,5 56,5 - 63,5 63,5 - 70,5 70,5 - 77,5 78,5 - 84,5 84,5 - 91,5

Page 69: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

Gambar 4. 4 Histogram Skor Posttest Kelompok Kontrol

Tabel 4. 2 menunjukkan bahwa hasil belajar pretest kelompok eksperimen

memiliki skor maksimum 65, skor minimum 20, dan skor rata-rata sebesar

43,10. Hasil belajar posttest kelompok eksperimen memiliki skor maksimum 90,

skor minimum 50, skor rata-rata sebesar 72,25. Hasil belajar pretest kelompok

kontrol memiliki skor maksimum 65, skor minimum 25, dan skor rata-rata

sebesar 45,63. Hasil belajar posttest kelompok kontrol memiliki skor maksimum

80, skor minimum 40, skor rata-rata sebesar 62,50. Dapat disimpulkan bahwa

kedua kelompok mengalami peningkatan hasil belajar. Tetapi kelompok

eksperimen mengalami peningkatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan

kelompok kontrol.

Tabel 4. 2

Rekapitulasi Hasil Belajar Konsep Getaran dan Gelombang

Eksperimen Kontrol Data

Pretest Posttest Pretest Posttest

Skor Max 65 90 65 80

Skor Min 20 50 25 40

Rata-rata 43,10 72,25 45,63 62,50

S 10,86 11,40 12,77 9,30

0

2

4

6

8

10

12

Skor Hasil Belajar

Fre

ku

en

si A

bso

lut

44,5 - 50,5 50,5 - 56,5 56,5 - 62,5 62,5 - 68,5 68,5 - 74,5 74,5 - 80,5

Page 70: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

C. Pengujian Persyaratan Analisis Data

1. Uji Normalitas Pretest-Posttest

Dalam penelitian ini, uji normalitas didapat dengan menggunakan uji Chi-

Kuadrat. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi

normal atau tidak, dengan ketentuan data berdistribusi normal bila memenuhi

kriteria hitung2χ ≤ tabel

2χ diukur pada taraf signifikasi dan tingkat kepercayaan

tertentu.

Hasil uji normalitas pretest dan posttest kedua sampel penelitian dapat

dilihat seperti pada Tabel 4. 7.88

Tabel 4. 3

Hasil Uji Normalitas Pretest-Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol

Eksperimen Kontrol Statistik

Pretest Posttest Pretest Posttest

N 40 40 40 40

43,10 72,25 45,63 62,50

S 10,86 11,40 12,77 9,30

hitung2χ 4,34 8,41 2,60 4,53

tabel2χ 11,07 11,07 11,07 11,07

Kesimpulan Normal Normal Normal Normal

Pengujian dilakukan pada taraf signifikasi 95% (α = 0,05) dengan derajat

kebebasan (dk) = 5 untuk kedua kelompok sampel penelitian. Dari Tabel 4. 7

dapat disimpulkan bahwa hasil pretest dan posttest kedua kelompok eksperimen

dan kontrol berdistribusi normal karena memenuhi hitung2χ ≤ tabel

2χ .

2. Uji Homogenitas Pretest-Posttest

Setelah kedua kelompok sampel penelitian dinyatakan berdistribusi

normal, selanjutnya dicari nilai homogenitas. Dalam penelitian ini homogenitas

didapat dengan menggunakan uji Bartlet. Kriteria pengujian yang digunakan,

yaitu: kedua kelompok sampel dinyatakan homogen apabila hitung2χ ≤ tabel

diukur pada taraf signifikasi dan tingkat kepercayaan tertentu. Hasil uji

88 Perhitungan lengkap pada lampiran C.2 hal 154 - 165.

Page 71: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

homogenitas kedua kelompok sampel penelitian dapat dilihat seperti pada Tabel

4. 8.89

Tabel 4.4

Hasil Uji Homogenitas Pretest-Posttest

Pretest Posttest

Nilai Kelas

Eksperimen

Kelas

Kontrol

Kelas

Eksperimen

Kelas

Kontrol

s² 117,9 162,96 130,04 86,56

s² gabungan 140,47 108,30

X² hitung 1,01 1,60

X² tabel 3,841

Kesimpulan Homogen Homogen

Pengujian dilakukan pada taraf kepercayaan 95% (α = 0,05) dengan

derajat kebebasan (dk) = 1. Dari Tabel 4. 8 dapat disimpulkan bahwa hasil

pretest dan posttest kedua kelompok eksperimen dan kontrol berasal dari

populasi yang homogen karena memenuhi kriteria hitung2χ ≤ tabel

2χ .

3. Pengujian Hipotesis

a. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Pretest

Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang

signifikan antara skor pretest kelompok eksperimen dengan skor pretest

kelompok kontrol. Untuk pengujian tersebut diajukan hipotesis sebagai

berikut:

Ho : X = Y

Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretest

kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.

Ha : X = Y

Terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretest

kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.

Pengujian tersebut akan diuji dengan menggunakan uji-t dengan

kriteria sebagai berikut:

Jika –ttabel < thitung < ttabel maka Ho diterima pada tingkat kepercayaan 0,95.

89 Perhitungan lengkap pada lampiran C.3 hal 166 - 167.

Page 72: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

Jika thitung < -ttabel atau ttabel < thitung maka Ha diterima pada tingkat

kepercayaan 0,95.

Tabel 4.5

Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Hasil Pretest

Statistik Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

N 40 40

43,10 45,63

S² 117,99 162,96

thitung -0,96

ttabel 2,00

Kesimpulan Tidak Berbeda

Dari perhitungan diperoleh nilai thitung sebesar -0,96 dan ttabel sebesar

2,00. Hasil pengujian yang diperoleh menunjukkan bahwa thitung berada di

daerah penerimaan Ho, yaitu: -ttabel < thitung < ttabel atau -2,00 < -0,96 < 2,00.

Dengan demikian H0 diterima dan Ha ditolak pada taraf kepercayaan 0,95. Hal

ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan antara rata-rata

skor pretest kelompok eksperimen dengan rata-rata skor pretest kelompok

kontrol.90

b. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Posttest

Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan

yang signifikan antara skor posttest kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol. Untuk pengujian tersebut diajukan hipotesis sebagai berikut:

Ho : X = Y

Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor posttest

kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.

Ha : X = Y

Terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor posttest

kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.

Pengujian tersebut akan diuji dengan menggunakan uji-t dengan

kriteria sebagai berikut:

90 Perhitungan lengkap pada lampiran C.4 hal 168.

Page 73: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

Jika –ttabel < thitung < ttabel maka Ho diterima pada tingkat kepercayaan 0,95.

Jika thitung ≤ -ttabel atau ttabel ≤ thitung maka Ha diterima pada tingkat

kepercayaan 0,95.

Tabel 4.6

Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Hasil Posttest

Statistik Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

N 40 40

72,35 62,50

S² 130,04 86,56

thitung 9,51

ttabel 2,00

Kesimpulan Berbeda

Dari perhitungan diperoleh nilai thitung sebesar 9,51 dan ttabel sebesar

2,00. Hasil pengujian yang diperoleh menunjukkan bahwa thitung berada di

daerah penolakan H0, yaitu ttabel ≤ thitung atau 2,00 ≤ 9,51. Dengan demikian H0

ditolak dan Ha diterima pada taraf kepercayaan 0,95. Hal ini menunjukkan

bahwa terdapat perbedaan signifikan antara rata-rata skor posttest kelompok

eksperimen dengan rata-rata skor posttest kelompok kontrol.91

c. Uji Normal Gain

Pengumpulan data penelitian tes hasil belajar dilakukan menggunakan

alat pengumpul data berupa tes objektif pilihan ganda. Desain yang digunakan

dalam penelitian ini adalah Nonrandomized Pretest-Posttest Control Group

Design, maka data yang disajikan untuk kedua kelompok sampel tersebut

digolongkan menjadi data hasil pretest dan posttest. Untuk mengetahui hasil

penelitian yang dilakukan, maka perlu diadakan perbandingan hasil pretest

dengan posttest dari kedua kelompok, serta membandingkan normal gain dari

kedua kelompok tersebut. Dari hasil perhitungan untuk normal gain diperoleh

data sebagai berikut:

Tabel 4.7

Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Normal Gain

91 Perhitungan lengkap pada lampiran C4 hal 169.

Page 74: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

Keterangan Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

Jumlah Sampel 40 40

0,49 0,28

S² 0,05 0,03

thitung 5,18

ttabel 2,00

Kesimpulan Berbeda

Peningkatan Skor siswa diperoleh dari nilai normal gain. Adapun nilai

rata-rata normal gain dari Skor siswa kelompok eksperimen sebesar 0,49 dan

kelompok kontrol sebesar 0,28. Dari nilai tersebut dapat dikatakan bahwa rata-

rata normal gain pada kelompok eksperimen lebih besar dibandingkan dengan

kelompok kontrol. Selain itu, berdasarkan hasi uji-t dengan taraf kepercayaan

95% (α=0,05), diperoleh normal gain pada kelompok eksperimen berbeda

secara signifikan dari kelompok kontrol (thitung = 5,18 dan ttabel =2,00). 92

Kategori peningkatan Skor siswa diperoleh dari perhitungan normal gain.

Peningkatan Skor siswa pada kelompok eksperimen secara umum termasuk

kategori sedang (0,49), sedangkan pada kelompok kontrol peningkatan Skor

siswa termasuk kategori rendah (0,28).

D. Interpretasi Data

Berdasarkan hasil pretest diketahui nilai rata-rata kelompok eksperimen

sebesar 43,10 dan kelompok kontrol sebesar 45,63. Hasil posttest diketahui nilai

rata-rata kelompok eksperimen sebesar 72,25 dan kelompok kontrol sebesar

62,50. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa siswa yang diajarkan dengan

menggunakan model pembelajaran TANDUR memiliki kenaikan nilai rata-rata

yang lebih tinggi dibandingkan siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran

konvensional (ceramah).

Kelompok eksperimen dan kontrol berada pada distribusi normal, baik

pada uji pretest maupun posttest . Hal ini dapat dilihat pada hasil pengujian

persyaratan analisis pada kelas eksperimen dan kontrol, yang menyatakan bahwa

hitung2χ < tabel

2χ dengan nilai tabel2χ pada taraf kepercayaan 95% sebesar 11,07.

92 Perhitungan lengkap pada lampiran C.4 hal 165.

Page 75: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

Selain itu, hasil pretest dan posttest menunjukkan bahwa kedua kelompok

homogen, yang menyatakan bahwa hitung2χ > tabel

2χ dengan nilai tabel2χ pada

taraf kepercayaan 95% sebesar 3,84.

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji-t untuk uji

kesamaan rata-rata pretest dan uji-t untuk uji kesamaan rata-rata posttest, pada

taraf kepercayaan 95%. Hasil uji kesamaan rata-rata pretest, dilakukan untuk

mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara skor pretest

kelompok eksperimen dengan skor pretest kelompok kontrol, diperoleh nilai thitung

sebesar -0,96 dan nilai ttabel sebesar 2,00. Hasil pengujian yang diperoleh

menunjukkan bahwa nilai thitung berada di daerah penerimaan Ho, yaitu –ttabel ≤

thitung ≤ ttabel atau –2,00 < -0,96 < 2,00. Dengan demikian H0 diterima dan Ha

ditolak pada taraf kepercayaan 0,95. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat

perbedaan signifikan antara rata-rata skor pretest kelompok eksperimen dengan

rata-rata skor pretest kelompok kontrol.

Hasil uji kesamaan dua rata-rata posttest dilakukan untuk mengetahui

apakah skor posttest kelas eksperimen yang diimplementasikan model

pembelajaran TANDUR lebih besar secara signifikan dibandingkan dengan skor

posttest kelompok kontrol yang diimplementasikan model pembelajaran

konvensional (ceramah). Diperoleh thitung sebesar 9,51 dan ttabel sebesar 2,00. Hasil

pengujian yang diperoleh menunjukkan bahwa thitung ada di daerah penerimaan

Ha, yaitu ttabel < thitung atau 2,00 < 9,51. Dengan demikian Ho ditolak dan Ha

diterima pada taraf kepercayaan 95%. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat

perbedaan signifikan antara rata-rata skor posttest kelompok eksperimen dengan

rata-rata skor posttest kelompok kontrol.

Berdasarkan hasil uji normal gain, diketahui nilai rata-rata normal gain

untuk kelas eksperimen sebesar 0,49 dan kelas kontrol sebesar 0,28. Dari nilai

tersebut dapat dikatakan bahwa rata-rata normal gain pada kelompok eksperimen

lebih besar jika dibandingkan dengan kelompok kontrol. Selanjutnya, berdasarkan

uji-t 95% diperoleh nilai thitung sebesar 5,18 dan nilai ttabel sebesar 2,00. Hasil

pengujian dapat disimpulkan bahwa normal gain pada kelompok eksperimen

berbeda secara signifikan dari kelompok kontrol.

Page 76: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

E. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan data hasil observasi keterlaksanaan model pembelajaran,

dapat disimpulkan bahwa keterlaksanaan model pembelajaran TANDUR yang

dilakukan oleh peneliti telah dilaksanakan dengan baik dalam pembelajaran di

kelas. Hal ini terlihat dari peningkatan rata-rata keterlaksanaan model

pembelajaran pada tiap pertemuan. Dengan kriteria keterlaksanaan untuk

pertemuan pertama terkategori baik, sedangkan untuk pertemuan kedua

terkategori sangat baik.

Pelaksanaan pada tahap tumbuhkan adalah guru berusaha memotivasi dan

menarik minat siswa untuk terlibat dalam pembelajaran. Upaya yang dilakukan

adalah menunjukan suatu peristiwa yang sering ditemui siswa dalam kehidupan

sehari-hari, menyampaikan manfaatnya, dan mengaitkan materi yang akan

dipelajari dengan materi sebelumnya, menunjukan peristiwa/benda yang telah

dikenal siswa dan memberikan beberapa pertanyaan maka respon siswa secara

serempak memberikan pendapat tentang hal tersebut, berupa pertanyaan-

pertanyaan yang dapat menggali konsepsi awal siswa sehingga siswa menjadi

tertarik pada pembelajaran. Usaha tersebut direspon oleh siswa dengan cara

memperhatikan penjelasan guru/siswa, mengemukakan pendapat, mengajukan

pertanyaan, dan menjawab pertanyaan. Respon siswa yang paling besar adalah

memperhatikan penjelasan guru/siswa dan mengemukakan pendapat. Hal ini

menunjukan bahwa siswa tertarik dengan hal yang dikemukakan guru/siswa.

Dari pendapat-pendapat yang disampaikan kemudian dibuktikan dengan

cara melakukan percobaan. Pelaksanaan percobaan dilakukan pada tahap alami.

Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok untuk melakukan beberapa percobaan.

Pembagian kelompok ini adalah untuk memberikan kesempatan kepada setiap

siswa untuk melakukan percobaan dan untuk mengeksplorasi alat.

Dari hasil percobaan tersebut selanjutnya adalah membimbing siswa untuk

menemukan bagaimana konsep dari getaran dan gelombang. Hal ini dilakukan

pada tahap namai. Pada tahap namai siswa diarahkan untuk mengetahui bahwa

setiap getaran dan gelombang memiliki cirinya masing-masing. Tahap selanjutnya

Page 77: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

adalah demonstrasi. Pada tahap ini siswa diberi kesempatan untuk menunjukan

kemampuannya dalam melakukan percobaan dan menjawab pertanyaan-

pertanyaan dalam LKS. Banyaknya siswa yang presentasi dibatasi pada beberapa

orang yang merupakan wakil dari kelompok. Hal ini disebabkan terbatasnya

waktu yang tersedia.

Tahap selanjutnya adalah mengulangi materi yang telah dipelajari.

Pengulangan materi dilakukan dengan menyimpulkan materi pembelajaran. Tahap

selanjutnya adalah rayakan. Tahap ini merupakan penghargaan bagi siswa

terhadap keberanian-keberanian, dan kemauan untuk mengikuti pembelajaran.

Selain memberikan pujian positif dapat juga memberikan pujian yang sifatnya

menegur yang diberikan kepada siswa yang tidak serius mengikuti pembelajaran.

Pada tahap rayakan aktivitas siswa yang diamati adalah rasa senang dan gembira.

Indikator siswa merasa senang dan gembira adalah bertepuk tangan, senyum,

mengungkapkan kata “yes”, “hore” dan sebagainya.

Untuk pertemuan pertama kemampuan siswa belum optimal karena siswa

belum terbiasa dengan pembelajaran yang disajikan oleh guru. Hal ini disebabkan

karena guru belum mengoptimalkan metode-metode pembelajaran di tiap fase.

Misalnya, dalam fase demonstrasikan, diskusi kelompok belum optimal sehingga

siswa masih lebih banyak belajar secara individu. Selain itu, keaktifan siswa

masih kurang, misalnya dalam menjawab pertanyaan guru, menuliskan jawaban di

papan tulis, mempresentasikan kemampuan mereka di hadapan teman-temannya.

Siswa hanya memberikan reaksi jika guru yang menyuruh. Artinya, siswa belum

antusias dengan pembelajaran yang disajikan oleh guru.

Dalam pertemuan pertama ini, guru melakukan beberapa pengaturan

dalam kelas, di antaranya : Tempat duduk siswa diatur sedemikian rupa sehingga

siswa sudah dikelompokkan sejak awal. Tempat duduk siswa disiapkan melingkar

sehingga siswa dapat melakukan kegiatan secara berkelompok dengan nyaman.

Guru telah mengadakan kontrak belajar dengan siswa sebelum melakukan

pembelajaran dengan model pembelajaran TANDUR.

Dalam kontrak belajar tersebut, guru melakukan kesepakatan dengan

siswa bahwa jika ada siswa yang tidak melakukan pembelajaran dengan serius

Page 78: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

maka mereka akan diminta untuk keluar dari kelas oleh guru, dan hal ini

disepakati oleh semua siswa. Hal-hal yang dilakukan oleh guru tersebut dilakukan

sebagai upaya untuk menyingkirkan hambatan-hambatan yang mungkin ada

dalam pembelajaran. Upaya-upaya yang dilakukan guru pada pembelajaran seri

pertama juga berlaku pada pembelajaran selanjutnya. Selain itu, guru menciptakan

suasana kompetitif di kelas sehingga siswa lebih serius dalam melaksanakan

tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Guru mengoptimalkan fase pengulangan

sehingga konsep-konsep yang didapat dari fase sebelumnya tidak hilang.

Pada pertemuan kedua, guru lebih mengoptimalkan diskusi-diskusi dalam

kelompok sehingga siswa semakin terbiasa belajar secara berkelompok. Selain itu,

suasana kompetitif yang dirancang oleh guru menyebabkan siswa lebih serius

dalam belajar dan mereka juga lebih termotivasi karena akan diberikan

penghargaan untuk setiap usaha yang mereka lakukan.

Hal ini disebabkan karena terdapat beberapa siswa yang tidak mengikuti

pembelajaran dengan baik sehingga mereka mengganggu temannya. Selain itu,

karena guru tidak memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk

presentasikan, sehingga siswa yang tidak mendapat kesempatan tersebut tidak

termotivasi untuk dapat mempresentasikan kemampuannya di hadapan teman-

temannya.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang pengaruh model

pembelajaran TANDUR terhadap hasil belajar siswa, dapat diambil kesimpulan

bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran TANDUR terhadap hasil belajar

siswa. Hal ini dapat dilihat dari Skor setelah diterapkan model pembelajaran

TANDUR kepada siswa kelas eskperimen.

Sesuai dengan temuan Gani Hamdani dalam skripsinya yang berjudul

“Pengaruh Penerapan Model Tandur Dalam Pembelajaran Ipa Fisika Terhadap

Aktivitas Dan Prestasi Belajar Siswa” yang menyatakan bahwa Penerapan model

TANDUR dalam pembelajaran IPA Fisika berpengaruh terhadap aktivitas dan

prestasi belajar siswa. Aktivitas belajar menjadi berorientasi pada siswa aktif dan

Page 79: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

prestasi belajar siswa meningkat signifikan sebesar 6,42.93

Menurut Erman

Suherman, dengan belajar aktif, melalui partisipasi dalam setiap kegiatan

pembelajaran, akan terlatih dan terbentuk kompetensi yaitu kemampuan siswa

untuk melakukan sesuatu yang sifatnya positif yang pada akhirnya akan

membentuk life skill sebagai bekal hidup dan penghidupannya.94

Berdasarkan hasil pretest, yang selanjutnya dilakukan uji kesamaan dua

rata-rata pretest diketahui bahwa Skor siswa kedua kelompok penelitian

menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan. Hal ini menunjukkan

bahwa siswa pada kedua kelompok penelitian memiliki Skor awal pada getaran

dan gelombang yang sama.

Berdasarkan hasil posttest, yang selanjutnya dilakukan uji kesamaan dua

rata-rata posttest diketahui bahwa Skor siswa kedua kelompok penelitian

menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa

siswa pada kedua kelompok penelitian memiliki hasil belajar yang berbeda secara

signifikan setelah diberikan perlakuan. Dengan rata-rata kelompok eksperimen

lebih besar dibandingkan rata-rata kelompok kontrol. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa penerapan model pembelajaran TANDUR pada kelompok eksperimen

lebih baik dari penerapan model pembelajaran konvensional (ceramah).

Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Marwan dalam tesisnya yang

menyatakan bahwa penerapan model pembelajaran TANDUR berbasis inkuiri

telah mengatasi sebagian kesulitan siswa terhadap pelajaran fisika sehingga hasil

belajar mereka jauh lebih baik daripada hasil belajar siswa yang belajar dengan

pembelajaran biasa.95

Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan dalam proses pembelajaran.

Dimana pada kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan penerapan model

pembelajaran TANDUR yang menuntut siswa untuk berperan aktif dalam

pembelajaran sedangkan guru hanya sebagai fasilitator dan motivator bagi

93

Ibid., h. 45 94

Erman Suherman, Model Belajar Dan Pembelajaran Berorientasi Kompetensi Siswa,

tersedia : http://educare.e-fkipunla.net, [Online], diakses : 21 Januari 2009, 10:46 AM. 95

Marwan, Penerapan Model Pembelajaran TANDUR Berbasis Inkuiri Sebagai Upaya

Mengatasi Kesulitan Siswa Kelas II SMU dalam Memahami Konsep Alat-alat Optik, Tesis,

(Perpustakaan UPI Bandung : tidak diterbitkan, 2004), h. 67.

Page 80: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

siswanya terutama pada tahap alami, namai dan demonstrasikan dimana siswa

melakukan percobaan, mendiskusikan hasilnya dengan teman sekelompok

kemudian mempresentasikannya di depan kelas dengan diawali penumbuhan

minat oleh guru karena penumbuhan minat merupakan pondasi bagi langkah

kegiatan berikutnya. Sedangkan kelas kontrol tidak diberikan perlakuan yang

sama akan tetapi diberikan pembelajaran konvensional yaitu pembelajaran yang

berpusat pada guru dan siswa hanya bersifat pasif.

Nilai rata-rata normal gain kelompok eksperimen lebih tinggi

dibandingkan kelompok kontrol. Hasil uji-t pada normal gain, yang dilakukan

untuk mengetahui apakah ada perbedaan normal gain antara kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol, pada taraf kepercayaan 95% diperoleh nilai

yang menunjukkan bahwa normal gain pada kelompok eksperimen berbeda secara

signifikan dari kelompok kontrol.

Keadaan ini menggambarkan bahwa meningkatkan Skor siswa pada

konsep getaran dan gelombang lebih baik dengan menerapkan model

pembelajaran TANDUR karena telah menunjukkan peningkatan yang lebih baik

dibandingkan dengan yang tidak menerapkan model pembelajaran TANDUR

(ceramah). Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada

pembelajaran fisika dengan model pembelajaran TANDUR terhadap Skor siswa.

Hasil penelitian menunjukkan model pembelajaran TANDUR menjadi

suatu pertimbangan sebagai alternatif variasi model pembelajaran. Hal ini sesuai

dengan penelitian yang dilakukan oleh Sisri Mayeni dalam skripsinya yang

berjudul “Penerapan Model Pembelajaran TANDUR Berbasis Inkuri Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa”, menyimpulkan bahwa hasil belajar siswa

dalam ranah kognitif dan psikomotor meningkat setelah diterapkan model

pembelajaran TANDUR sehingga model pembelajaran TANDUR berbasis inkuiri

efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan respon siswa terhadap model

pembelajaran TANDUR yang diterapkan adalah positif.96

96

Sisri Mayeni, Penerapan Model Pembelajaran TANDUR Berbasis Inkuiri Untuk

meningkatan Hasil Belajar Siswa . Skripsi. (Perpustakaan UPI bandung : Tidak diterbitkan.

2008), h.77.

Page 81: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

Selain itu, berdasarkan penelitian lain yang relevan yang telah dipaparkan

dikajian teori, serta berdasarkan perhitungan statistika yang dilakukan telah

terbukti yaitu dengan adanya peningkatan Skor yang lebih baik pada kelas

eksperimen dan perbedaan nilai Skor pada kelas dan kontrol. Hal ini menunjukkan

bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran TANDUR

berpengaruh terhadap Skor siswa.

Page 82: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan

pada bab sebelumnya, dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa yang diajarkan

konsep getaran dan gelombang dengan menggunakan model pembelajaran

TANDUR lebih tinggi dari siswa yang diajarkan dengan menggunakan model

pembelajaran konvensional (ceramah). Hal ini diperkuat dengan perolehan hasil

perhitungan uji hipotesis posttest dengan melalui uji-t pada taraf signifikansi 0,05

didapat hasil thitung > ttabel yaitu 9,51 > 2,00, dari hasil tersebut dapat diambil

kesimpulan bahwa Ha diterima. Hasil perhitungan ini membuktikan bahwa

terdapat pengaruh yang signifikan pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari penelitian ini, saran-saran yang diajukan

peneliti adalah :

1. Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran TANDUR dapat

memberi pengaruh yang positif dalam meningkatkan hasil belajar fisika

siswa, untuk itu guru bidang studi khusunya fisika dapat menerapkan

pembelajaran fisika menggunakan model pembelajaran TANDUR.

2. Penelitian mengenai model pembelajaran TANDUR ini dapat dikembangkan

lebih luas untuk diteliti mengenai motivasi siswa dalam belajar fisika,

kreativitas siswa, keaktifan siswa, daya retensi siswa, dan kemampuan siswa

dalam berkomunikasi.

3. Penelitian selanjutnya disarankan mengambil konsep lain, supaya dapat

terlihat apakah model pembelajaran TANDUR berhasil juga untuk konsep

lain selain getaran dan gelombang.

Page 83: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Iin Hendriyani, lahir di Tangerang pada tanggal 25 Juli

1987. Penulis merupakan anak keempat dari empat bersaudara pasangan Bapak

Wahid, AMA.Pd dan Ibu Yoyoh. Penulis beragama Islam dan tinggal di Jl. Ki

Mas Laeng Kp. Mampelem no. 31 RT/RW : 001/004 Ds. Matagara Kec.

Tigaraksa Kab. Tangerang Banten 15720.

Jenjang pendidikan yang telah ditempuh penulis diantaranya SDN

Tigaraksa III lulus tahun 1999, SLTPN 1 Tigaraksa lulus tahun 2002, kemudian

penulis melanjutkan ke SMAN 1 Balaraja lulus tahun 2005. Penulis tercatat

sebagai mahasiswi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Jurusan Pendidikan IPA Program

Studi Pendidikan Fisika pada tahun 2005 melalui jalur UML (Ujian Masuk

Lokal).

Page 84: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

Lampiran A.1 : Format Lembar Observasi Aktivitas Guru

Lampiran A.2........................................................................................

.................................................................................................................. : Kisi-

kisi Instrumen Tes Hasil Belajar

Lampiran A.3........................................................................................

.................................................................................................................. : Soal

Uji Coba Instrumen Penelitian Tes Hasil Belajar

Lampiran A.4........................................................................................

.................................................................................................................. :

Kunci Jawaban Soal Uji Coba Instrumen Penelitian Tes

Hasil Belajar

Lampiran A.5........................................................................................

.................................................................................................................. :

Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian Tes Hasil

Belajar

Lampiran A.6........................................................................................

.................................................................................................................. :

Validitas Butir Soal Instrumen Penelitian Tes Hasil

Belajar

Lampiran A.7........................................................................................

.................................................................................................................. :

Tingkat Kesukaran Instrumen Penelitian Tes Hasil Belajar

Lampiran A.8........................................................................................

.................................................................................................................. :

Distribusi Tingkat Kesukaran Instrumen Penelitian Tes

Hasil Belajar

Lampiran A.9........................................................................................

.................................................................................................................. :

Proporsi Peserta Kelompok Atas dan Kelompok Bawah

Yang Menjawab Benar Instrumen Penelitian Tes

Hasil

LAMPIRAN A

INSTRUMEN PENELITIAN DAN UJI COBA

INSTRUMEN PENELITIAN

Page 85: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

Belajar

Lampiran A.10...................................................................................... :

Distribusi Daya Pembeda Instrumen Penelitian Tes Hasil

Belajar

Lampiran A.11`..................................................................................... :

Klasifikasi Kelompok Siswa

Lampiran A.12...................................................................................... :

Urutan Skor Tertinggi Ke Terendah Instrumen Penelitian

Tes Hasil Belajar

Lampiran A.13 : Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen Instrumen

Penelitian Tes Hasil Belajar

Lampiran A.14 : Contoh Pernitungan Uji Coba Instrumen Penelitian

Tes Hasil Belajar

Lampiran A.15 : Soal Instrumen Penelitian Tes Hasil Belajar Yang

Dipakai Dalam Penelitian

Page 86: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

Lampiran A.1

Format Lembar Observasi Aktivitas Guru

(Keterlaksanaan Model Pembelajaran Tandur)

Pertemuan Ke : …………………….

Pokok Bahasan : Getaran dan Gelombang

Petunjuk : Berilah tanda checklist (√) pada kolom Ya jika aktivitas guru teramati

atau pada kolom Tidak jika aktivitas tidak teramati

Terlaksana No Sintaks Model

Ya Tidak Keterangan

1 Tahap I : Tumbuhkan

• Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar

• Melakukan apersepsi yang relevan dengan permasalahan

• Menyampaikan indikator pembelajaran yang akan diraih

• Menjelaskan tujuan pembelajaran

• Mengungkap konsepsi awal siswa

2 Tahap II : Alami

• Memberikan penjelasan mengenai hal-hal yang perlu

diperhatikan dalam melakukan kegiatan percobaan

• Menyediakan alat-alat percobaan dan membagikan LKS

• Membimbing siswa dalam melakukan percobaan sampai siswa dapat melihat fenomena dan mendapatkan data hasil

pengamatan

3 Tahap III : Namai

• Mendorong siswa dalam mengumpulkan informasi

• Membimbing siswa dalam melakukan percobaan bila ada

kelompok yang mengalami kesulitan

• Membimbing siswa untuk berdiskusi dan melakukan tanya jawab tentang hasil percobaan yang telah diperoleh dengan

teman kelompoknya.

4 Tahap IV : Demonstrasikan

• Menfasilitasi siswa untuk melakukan presentasi hasil

percobaan

• Membahas hasil percobaan yang telah dipresentasikan oleh

siswa.

• Menjelaskan contoh soal kepada siswa.

Page 87: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

• Memberikan soal kepada siswa

• Membimbing dan memfasilitasi siswa dalam menjawab pertanyaan yang diberikan

5 Tahap V : Ulangi

• Memberikan koreksi atau penguatan tentang konsep yang

dipelajari

• Memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya tentang

pembelajaran yang dilaksanakan

6 Tahap VI : Rayakan

• Memberikan penghargaan berupa tepuk tangan atau hadiah

kepada siswa yang menjawab pertanyaan, bertanya dan hasil

presentasi yang paling baik

Jakarta, Januari 2010

Observer,

(______________________)

Page 88: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

Lampiran A.4

Kunci Jawaban Soal Uji Coba Instrumen Penelitian Tes Hasil Belajar

1. D

2. B

3. B

4. A

5. B

6. A

7. C

8. B

9. B

10. D

11. C

12. B

13. D

14. C

15. B

16. A

17. B

18. D

19. B

20. A

21. C

22. D

23. A

24. D

25. B

26. D

27. A

28. B

29. C

30. A

31. B

32. D

33. A

34. D

35. A

36. C

Page 89: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran
Page 90: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

Lampiran A.15

Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d pada jawaban yang paling

benar!

1. Amplitudo sebuah getaran adalah …. a simpangan total gerak benda

b simpangan maksimum benda terhadap titik seimbangnya

c simpangan minimum benda terhadap titik seimbangnya

d jumlah getaran dalam satu sekon

2. Perhatikan gambar seorang anak yang sedang bermain ayunan di bawah ini!

Satu getaran yang benar adalah gerakan dari ….

a. O-A-O-B-O c. A-O-A-B-A

b. B-O-A-B-O d. O-B-A-B-O

3. Periode getaran adalah ….

a. banyaknya getaran yang terjadi tiap waktu

b. waktu yang diperlukan untuk melakukan satu getaran penuh

c. simpangan pada getaran

d. jarak terjauh dari titik seimbang

4. Seekor kupu-kupu mengibaskan sayapnya sebanyak 15 kali dalam waktu 30

detik. Periode gerakan sayap kupu-kupu tersebut adalah …

a. 0,5 detik c. 2 detik

b. 1 detik d. 3 detik

5. Pegas A dan pegas B digetarkan bersama-sama. Setelah beberapa saat, ternyata

A bergetar sebanyak 3600 kali dan B sebanyak 4500 kali. Perbandingan periode A dan B adalah …..

a. 2 : 3 c. 4 : 5 b. 3 : 2 d. 5 : 4

6. Faktor-faktor berikut ini yang dapat mempengaruhi periode getar ayunan

sederhana adalah ….

a. amplitudo dan panjang tali c. massa beban dan tempat percobaan

b. panjang tali dan sudut simpangan d. panjang tali dan massa beban

Nama : Hari/tanggal :

No. Absen : Waktu : Kelas :

B O

A

Page 91: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

7. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut :

1) Frekuensi mempengaruhi periode

2) Periode sangat mempengaruhi frekuensi

3) Amplitudo tidak mempengaruhi periode

4) Amplitudo tidak mempengaruhi frekuensi

Pernyataan yang benar adalah …. a. 1 dan 3 c. 2 dan 4

b. 1 dan 2 d. 3 dan 4 8. Hubungan antara periode (T) dan frekuensi (f) yang benar adalah ….

a. f = T - 1 c. f = 1 / T b. f = 1 - T d. f + 1 = T

9. Dua buah benda melakukan getaran dengan periode masing-masing benda A =

0,40 sekon dan benda B = 0,50 sekon. Perbandingan frekuensi benda yang benar

sesuai dengan pernyataan tersebut adalah ….

a. A : B adalah 2 : 2,5 c. A : B adalah 2 : 4

b. B : A adalah 2,5 : 2 d. B : A adalah 4 : 2

10. Perhatikan tabel berikut ini!

Percobaan ke- Amplitudo (m) Banyak Getaran Waktu (s)

1 5 20 10

2 10 40 20

3 15 40 20

4 20 60 30

5 25 80 40

Pernyataan berikut yang sesuai dengan data tabel di atas adalah ….

a. semakin besar amplitudo, periode semakin besar

b. semakin besar amplitudo, frekuensi semakin besar

c. periode tidak tergantung dari frekuensi

d. periode tidak tergantung dari amplitudo

11. Di bawah ini yang merupakan pernyataan yang benar mengenai gelombang

adalah … a. gelombang adalah getaran yang bergerak

b. gelombang adalah getaran yang merambat c. gelombang adalah getaran bolak-balik suatu partikel

d. gelombang adalah getaran yang berpengaruh pada keadaan suatu benda

12. Sebuah gabus terapung dalam wadah yang berisi air. Air di dalam wadah diberi

usikan secara berulang. Usikan tersebut membuat gabus bergerak naik turun

tetapi kedudukannya tetap seperti terlihat pada gambar di bawah ini.

Peristiwa itu menunjukkan bahwa ….

a. medium dan gelombang hanya bergerak naik turun

Page 92: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

b. hanya mediumnya yang bergerak naik turun sedangkan gelombangnya diam

c. gelombang merambat tanpa memindahkan medium

d. gelombang merambat dengan memindahkan medium

13.

Kertas pada tali hanya bergerak naik turun. Dapat disimpulkan bahwa …. a. gelombang yang terjadi adalah gelombang transversal

b. kertas sebagai medium gelombang menunjukkan gerak naik turun c. gelombang terjadi karena naik turun

d. dalam rambatannya zat antara yang dilalui gelombang tidak merambat

14. Perhatikan gambar di bawah ini!

Amplitudo dan panjang gelombangnya berturut-turut adalah …

a. 10 cm dan 100 cm c. 10 cm dan 50 cm

b. 5 cm dan 50 cm d. 5 cm dan 100 cm

15.

Periode gelombang tersebut adalah ….

a. 0,25 detik c. 0,75 detik

b. 0,5 detik d. 1 detik

16. Cepat rambat gelombang adalah ….

a. banyak gelombang yang terjadi setiap satu sekon

b. jarak yang ditempuh suatu gelombang setiap waktu

c. waktu yang diperlukan untuk membentuk satu gelombang penuh

d. waktu yang diperlukan untuk membentuk satu macam gelombang

17. Data :

1. Amplitudo gelombang 3. Frekuensi gelombang

2. Panjang gelombang 4. Periode gelombang

Dari data di atas, besaran yang tidak berhubungan satu sama lain adalah … a. 1 c. 3

b. 2 d. 4

1

Page 93: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

18. Perhatikan gambar gelombang transversal di bawah ini!

Cepat rambat gelombang tersebut jika diketahui frekuensinya 8 Hz adalah …. a. 320 m/s c. 32 m/s

b. 80 m/s d. 800 m/s

19. Sebuah slinki digetarkan sehingga menghasilkan gelombang longitudinal seperti pada gambar di bawah ini.

Jika frekuensi slinki adalah 3 Hz, maka cepat rambat gelombangnya adalah ….

a. 9 m/s c. 0,6 m/s

b. 6 m/s d. 0,9 m/s

20. Perhatikan gambar gelombang di bawah ini!

Jika jarak AB = 12 cm ditempuh selama 0,01 detik maka pernyataan berikut

benar, kecuali…. a. gelombang di atas adalah gelombang transversal

b. kecepatannya 1.200 cm/detik c. frekuensi 200 hz

c. panjang gelombangnnya 12 cm

D E B F C A G

renggangan renggangan renggangan

rapatan rapatan rapatan

30 cm

Page 94: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

Lampiran A.14

Contoh Perhitungan Uji Coba Instrumen Penelitian Tes Hasil Belajar

A. Pengujian Validitas dengan Korelasi Point Biserial

Misal menguji validitas soal nomor 35, langkah-langkahnya sebagai berikut:

1.

2. q = 1 – p = 0,889

3.

4.

5.

6.

7.

8. Db = 36 – 2 = 34 ; α = 0,05

Pada daftar r baru product moment diperoleh :

r tabel = r (α)(34) = 0,339

Karena r pbi > r tabel , butir soal nomor 35 disimpulkan valid.

Berdasarkan tabel interpretasi validitas (Tabel 3.5), maka validitas 0,471

menunjukkan kategori validitas cukup.

B. Penguian Reliabilitas Tes dengan rumus KR-20

Page 95: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

Berdasarkan tabel interpretasi reliabilitas (Tabel 3.6), maka reliabilitas

0,762 menunjukkan tingkat korelasi yang tinggi. n = jumlah soal yang valid.

C. Pengujian Taraf Kesukaran

Misal menguji taraf kesukaran soal nomor 35, langkah-langkahnya sebagai

berikut:

Berdasarkan tabel interpretasi indeks kesukaran soal (Tabel 3.7), maka indeks

0,111 menunjukkan bahwa soal nomor 35 termasuk sukar.

D. Daya Pembeda Soal

Misal menghitung daya pembeda soal nomor 35, langkah-langkahnya sebagai

berikut:

Berdasarkan tabel klasifikasi daya pembeda soal (Tabel 3.8), maka nilai 0,222

menunjukkan bahwa kriteria daya pembeda soal nomor 35 termasuk cukup.

Page 96: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

A O

Lampiran A.3

Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d pada jawaban yang paling

benar!

1. Getaran diartikan sebagai ….

a. gerak lurus di sekitar titik keseimbangan

b. gerak melingkar di sekitar titik keseimbangan

c. gerak lurus beraturan di sekitar titik keseimbangan

d. gerak bolak-balik di sekitar titik keseimbangan

2. Amplitudo sebuah getaran adalah ….

a simpangan total gerak benda

b simpangan maksimum benda terhadap titik seimbangnya c simpangan minimum benda terhadap titik seimbangnya

d jumlah getaran dalam satu sekon 3. Data :

1. Frekuensi 3. Periode

2. Cepat rambat 4. Amplitudo

Dari data di atas, besaran yang tidak dimiliki getaran ditunjukkan data nomor … a. 1 c. 3

b. 2 d. 4

4. Perhatikan gambar seorang anak yang sedang bermain ayunan di bawah ini!

Satu getaran yang benar adalah gerakan dari ….

a. O-A-O-B-O c. A-O-A-B-A

b. B-O-A-B-O d. O-B-A-B-O

5. Periode getaran adalah ….

a. banyaknya getaran yang terjadi tiap waktu

b. waktu yang diperlukan untuk melakukan satu getaran penuh

c. simpangan pada getaran

d. jarak terjauh dari titik seimbang

6. Seekor kupu-kupu mengibaskan sayapnya sebanyak 15 kali dalam waktu 30 detik. Periode gerakan sayap kupu-kupu tersebut adalah …

a. 0,5 detik c. 2 detik b. 1 detik d. 3 detik

7. Pegas A dan pegas B digetarkan bersama-sama. Setelah beberapa saat, ternyata

A bergetar sebanyak 3600 kali dan B sebanyak 4500 kali. Perbandingan periode A dan B adalah …..

a. 2 : 3 c. 4 : 5

Nama : Hari/tanggal :

No. Absen : Waktu :

Kelas :

B

Page 97: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

c. 3 : 2 d. 5 : 4

b. Hubungan antara frekuensi, lama waktu bergetar, dan jumlah getaran dapat

dirumuskan dengan …

a. c. 2f = n x t

b. d. n = f x 2t

c. Perhatikan tabel di bawah ini!

No. pegas Jumlah Getaran Waktu

I 12 6

II 16 12

III 14 7

IV 20 5

Pegas yang mempunyai frekuensi yang sama ditunjukkan pegas nomor …..

a. I dan II c. II dan IV b. I dan III d. III dan IV

d. Faktor-faktor berikut ini yang dapat mempengaruhi periode getar ayunan

sederhana adalah ….

a. amplitudo dan panjang tali c. massa beban dan tempat percobaan

b. panjang tali dan sudut simpangan d. panjang tali dan massa beban

e. Satuan frekuensi adalah ….

a. getaran/menit c. hertz

b. sekon d. hertz/sekon

f. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut :

1) Frekuensi mempengaruhi periode

2) Periode sangat mempengaruhi frekuensi

3) Amplitudo tidak mempengaruhi periode

4) Amplitudo tidak mempengaruhi frekuensi

Pernyataan yang benar adalah …. a. 1 dan 3 c. 2 dan 4

b. 1 dan 2 d. 3 dan 4 g. Jika periode getaran A lebih kecil daripada periode getaran B, maka ….

a. frekuensi getaran A lebih kecil dari pada frekeunsi getaran B b. amplitudo getaran A lebih kecil daripada amplitudo getaran B

c. gerakan getaran A lebih lambat daripada gerakan getaran B d. dalam waktu satu detik, jumlah getaran A lebih banyak daripada jumlah

getaran B

h. Hubungan antara periode (T) dan frekuensi (f) yang benar adalah ….

a. f = T - 1 c. f = 1 / T

b. f = 1 - T d. f + 1 = T

i. Sebuah getaran menghasilkan frekuensi 50 Hz. Periode getarannya adalah ….

a. 0,5 sekon c. 0,02 sekon

b. 0,2 sekon d. 0,05 sekon

j. Dua buah benda melakukan getaran dengan periode masing-masing benda A =

0,40 sekon dan benda B = 0,50 sekon. Perbandingan frekuensi benda yang benar

sesuai dengan pernyataan tersebut adalah ….

Page 98: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

a. A : B adalah 2 : 2,5 c. A : B adalah 2 : 4

b. B : A adalah 2,5 : 2 d. B : A adalah 4 : 2

k. Frekuensi getaran A adalah 4 kali frekuensi getaran B, tetapi 1/3 kali frekuensi

getaran C. perbandingan periode A, B, dan C adalah ….. a. 1 : 4 : 3 c. 4 : 3 : 12

b. 3 : 12 : 1 d. 9 : 8 : 24 l. Perhatikan tabel berikut ini!

Percobaan ke- Amplitudo (m) Banyak Getaran Waktu (s)

1 5 20 10

2 10 40 20

3 15 40 20

4 20 60 30

5 25 80 40

Pernyataan berikut yang sesuai dengan data tabel di atas adalah ….

a. semakin besar amplitudo, periode semakin besar

b. semakin besar amplitudo, frekuensi semakin besar

c. periode tidak tergantung dari frekuensi d. periode tidak tergantung dari amplitudo

m. Di bawah ini yang merupakan pernyataan yang benar mengenai gelombang

adalah …

a. gelombang adalah getaran yang bergerak

b. gelombang adalah getaran yang merambat

c. gelombang adalah getaran bolak-balik suatu partikel

d. gelombang adalah getaran yang berpengaruh pada keadaan suatu benda

n. Ombak laut mampu menerjang benda-benda yang menghalanginya. Peristiwa

ini menunjukkan bahwa gelombang merambatkan ….

a. energi c. partikel

b. zat perantara d. materi

o. Sebuah gabus terapung dalam wadah yang berisi air. Air di dalam wadah diberi

usikan secara berulang. Usikan tersebut membuat gabus bergerak naik turun

tetapi kedudukannya tetap seperti terlihat pada gambar di bawah ini.

Peristiwa itu menunjukkan bahwa …. a. medium dan gelombang hanya bergerak naik turun

b. hanya mediumnya yang bergerak naik turun sedangkan gelombangnya diam c. gelombang merambat tanpa memindahkan medium

d. gelombang merambat dengan memindahkan medium

p.

Kertas pada tali hanya bergerak naik turun. Dapat disimpulkan bahwa ….

a. gelombang yang terjadi adalah gelombang transversal

b. kertas sebagai medium gelombang menunjukkan gerak naik turun

Page 99: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

c. gelombang terjadi karena naik turun

d. dalam rambatannya zat antara yang dilalui gelombang tidak merambat

q. Perhatikan gambar riak air di bawah ini!

Dua buah gabus A dan B mengapung pada permukaan air, yang akan terjadi pada kedua gabus tersebut ketika gelombang melaluinya adalah ….

Keterangan :

--------------- adalah puncak gelombang __________ adalah lembah gelombang

a. gabus A ke lembah gelombang dan gabus B ke puncak gelombang

b. gabus A ke puncak gelombang dan gabus B ke puncak gelombang

c. gabus A ke lembah gelombang dan gabus B ke lembah gelombang

d. gabus A puncak ke gelombang dan gabus B ke lembah gelombang

r. Gambar di bawah ini yang menggambarkan panjang satu gelombang tranversal

dan gelombang longitudinal adalah …

a. c.

b. d.

s. Perhatikan gambar di bawah ini!

Amplitudo dan panjang gelombangnya berturut-turut adalah … c. 10 cm dan 100 cm c. 10 cm dan 50 cm

d. 5 cm dan 50 cm d. 5 cm dan 100 cm

Untuk menjawab soal no 26 dan 27, gunakan gambar di bawah ini!

t. Periode gelombang tersebut adalah ….

a. 0,25 detik c. 0,75 detik b. 0,5 detik d. 1 detik

B

A

1

Page 100: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

u. Frekuensi gelombang tersebut adalah ….

a. 1 Hz c. 3 Hz

b. 2 Hz d. 4 Hz

v. Cepat rambat gelombang adalah …. a. banyak gelombang yang terjadi setiap satu sekon

b. jarak yang ditempuh suatu gelombang setiap waktu c. waktu yang diperlukan untuk membentuk satu gelombang penuh

d. waktu yang diperlukan untuk membentuk satu macam gelombang w. Manakah dari pernyataan berikut ini yang benar mengenai satu panjang

gelombang penuh? a. Jarak dari suatu puncak gelombang ke dasar gelombang

b. Jarak dari pusat rapatan ke pusat renggangan

c. Jarak dari suatu puncak gelombang ke puncak gelombang berikutnya

d. Jarak dari dasar gelombang ke puncak gelombang

x. Data :

1. Amplitudo gelombang 3. Frekuensi gelombang

2. Panjang gelombang 4. Periode gelombang

Dari data di atas, besaran yang tidak berhubungan satu sama lain adalah …

a. 1 c. 3

b. 2 d. 4

y. Perbedaan mendasar antara gelombang transversal dan gelombang longitudinal

adalah ….

a. frekuensinya c. amplitudonya

b. arah getarnya d. panjang gelombangnya z. Cepat rambat suatu gelombang adalah 60 m/s. jika frekuensinya 24 Hz, maka

panjang gelombangnya adalah …. a. 460 cm c. 300 cm

b. 350 cm d. 250 cm aa. Perhatikan gambar gelombang transversal di bawah ini!

Cepat rambat gelombang tersebut jika diketahui frekuensinya 8 Hz adalah ….

a. 320 m/s c. 32 m/s

b. 80 m/s d. 800 m/s

bb. Sebuah slinki digetarkan sehingga menghasilkan gelombang longitudinal seperti

pada gambar di bawah ini.

Jika frekuensi slinki adalah 3 Hz, maka cepat rambat gelombangnya adalah ….

D E B F C A G

renggangan renggangan renggangan

rapatan rapatan rapatan

30 cm

Page 101: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran

a. 9 m/s c. 0,6 m/s

b. 6 m/s d. 0,9 m/s

cc. Perhatikan gambar gelombang di bawah ini!

Jika jarak AB = 12 cm ditempuh selama 0,01 detik maka pernyataan berikut

benar, kecuali…. a. gelombang di atas adalah gelombang transversal

b. kecepatannya 1.200 cm/detik c. frekuensi 200 hz

d. panjang gelombangnnya 12 cm

dd. Perhatikan gambar berikut ini!

Jika jarak AC= 10 cm ditempuh selama 0,02 detik maka pernyataan berikut

benar, kecuali …..

a. gelombang di atas adalah gelombang longitudinal

b. kecepatan gelombangnya 500 m/s

c. frekuensinya 1000 Hz

d. panjang gelombangnya 10 cm

Page 102: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TANDUR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1948/1/6028 IIN... · TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran