19
PENGARUH PELATIHAN KERJA, KEMAMPUAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN BARBERSHOP Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Oleh : ABDURRAHMAN SYARIF B100150308 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2020

PENGARUH PELATIHAN KERJA, KEMAMPUAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ...eprints.ums.ac.id/81910/11/np syarif (Mnj).pdf · 2020. 8. 10. · mempengaruhi kinerja karyawan

  • Upload
    others

  • View
    13

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH PELATIHAN KERJA, KEMAMPUAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ...eprints.ums.ac.id/81910/11/np syarif (Mnj).pdf · 2020. 8. 10. · mempengaruhi kinerja karyawan

PENGARUH PELATIHAN KERJA, KEMAMPUAN KERJA

DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN

BARBERSHOP

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I

pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Oleh :

ABDURRAHMAN SYARIF

B100150308

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2020

Page 2: PENGARUH PELATIHAN KERJA, KEMAMPUAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ...eprints.ums.ac.id/81910/11/np syarif (Mnj).pdf · 2020. 8. 10. · mempengaruhi kinerja karyawan

i

HALAMAN PERSETUJUAN

PENGARUH PELATIHAN KERJA, KEMAMPUAN KERJA DAN

MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN

BARBERSHOP

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh:

ABDURRAHMAN SYARIF

B 100 150 308

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:

Dosen Pembimbing

Drs. M. Farid Wajdi, M.M., Ph.D.

Page 3: PENGARUH PELATIHAN KERJA, KEMAMPUAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ...eprints.ums.ac.id/81910/11/np syarif (Mnj).pdf · 2020. 8. 10. · mempengaruhi kinerja karyawan

ii

HALAMAN PENGESAHAN

PENGARUH PELATIHAN KERJA, KEMAMPUAN KERJA DAN

MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN

BARBERSHOP

oleh:

ABDURRAHMAN SYARIF

B 100 150 308

Telah Dipertahankan Didepan Dewan Penguji

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pada ………………………………..

Dan Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat

Dewan Penguji:

1. Drs. M. Farid Wajdi, M.M., Ph.D. ( )

(Ketua Dewan Penguji)

2. ( )

(Anggota I Dewan Penguji)

3. ( )

(Anggota II Dewan Penguji)

Dekan,

Dr. Syamsudin, M. M

NIK. 19570217 1986 031 001

Page 4: PENGARUH PELATIHAN KERJA, KEMAMPUAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ...eprints.ums.ac.id/81910/11/np syarif (Mnj).pdf · 2020. 8. 10. · mempengaruhi kinerja karyawan

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak

terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu

perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau

pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis

diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas,

maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 20 Februari 2020

Penulis

ABDURRAHMAN SYARIF

B 100 150 308

Page 5: PENGARUH PELATIHAN KERJA, KEMAMPUAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ...eprints.ums.ac.id/81910/11/np syarif (Mnj).pdf · 2020. 8. 10. · mempengaruhi kinerja karyawan

1

PENGARUH PELATIHAN KERJA, KEMAMPUAN KERJA DAN

MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN

BARBERSHOP

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan kerja, kemampuan

kerja dan motivasi terhadap kinerja karyawan Barbershop di Kartasura. Jenis

penelitian ini adalah kuantitatif, dengan populasi karyawan Barbershop di Kartasura.

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 40 karyawan Barbershop yang

tersebar di wilayah Kartasura. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini

dengan melakukan uji instrumen (uji validitas dan reliabilitas), uji asumsi klasik (uji

normalitas, multikolinearitas dan heteroskedastisitas),uji hipotesis (regresi linier

berganda, uji t, uji f dan uji determinasi). Berdasarkan hasil perhitungan aplikasi

statistik SPSS uji t, menunjukkan bahwa pelatihan kerja berpengaruh positif

signifikan terhadap kinerja, kemampuan kerja berpengaruh positif signifikan

terhadap kinerja dan motivasi berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja.

Namun secara bersama-sama pelatihan kerja, kemampuan kerja dan motivasi

berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja.

Kata kunci : pelatihan kerja, kemampuan kerja, motivasi, kinerja

Abstract

This research aimed to find out about the effects of job training, work ability and

motivation towards performance of barbershop employee in Kartasura area. The

research was quantitative research with barbershop employee in Kartasura as

population. Sample of research were 40 barbershop employee who works in

Kartasura area. The data of evaluation test result were analyzed with instrument test

(validity and reliability test), classic assumption test (normality test, multicolinearity

test and heteroscedasticity test), hypothesis testing (multiple linier regression,

hypothesis test (t-test), F-test and determination test). According to the statistic

analysis using SPSS program, shows that job training has a significant positive effect

on performance, work ability has a significant positive effect on performance and

motivation has a significant positive effect on performance. However, together with

job training, work skills and motivation have a significant positive effect on

performance.

Keyword: job training, work ability, motivation, performance

1. PENDAHULUAN

Lingkungan bisnis dewasa ini tumbuh dan berkembang dengan sangat dinamis, yaitu

ditandai dengan munculnya berbagai macam usaha, seperti banyaknya rumah makan,

distro, kedai kopi, salon dll. Berbagai macam usaha ini akhirnya mengalami banyak

perubahan akibat persaingan bisnis yang begitu ketat, misalnya barbershop.

Barbershop bermula dari usaha potong rambut tradisional atau hanya menjual jasa

potong beralih pada usaha potong rambut dengan berbagai model gaya dan fasilitas

Page 6: PENGARUH PELATIHAN KERJA, KEMAMPUAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ...eprints.ums.ac.id/81910/11/np syarif (Mnj).pdf · 2020. 8. 10. · mempengaruhi kinerja karyawan

2

yang sangat memadai. Dalam website barberbroindonesia.blogspot.com yang dibuat

pada 12 Februari 2018 lalu disebutkan bahwa, di Indonesia sendiri perjalanan

barbershop sudah ada sejak zaman penjajahan belanda. Salah satu barbershop yang

melegenda adalah Barbershop bernama Ko Tang yang berada di kawasan Petak

Sembilan yang berada di Jalan Pintu Besar Selatan 3 dekat dengan Pasar Pancoran

Glodok Jakarta Barat. Barbershop yang didirikan oleh pengusaha Tiong Hoa

bernama Po Kin Tien yang kini telah wafat. Barbershop sendiri sebenarnya hampir

sama dengan tempat cukur pria hanya saja pengemasannya lebih modern. Di tempat

tertutup dan ada pelayanan lainnya seperti cat rambut, meluruskan atau mengkeriting

rambut hingga memodifikasi bentuk rambut beraneka rupa.

Menurut website gentlemancode.id yang dibuat pada 28 November 2016 lalu

terdapat perbedaan tukang cukur biasa dengan tukang cukur di barber (biasa

disebut barberman) adalah seorang barberman paham banget tentang jenis rambut,

bentuk wajah dan juga trend rambut yang sedang berkembang. Pengetahuan itulah

yang kemudian mereka kombinasikan menjadi sebuah "karya seni" berupa potongan

rambut yang sangat sesuai dengan konsumen. Menurut pengamat wirausaha

Bambang Wahyu Purnomo dalam (Rahma 2019), beliau mengatakan bahwa usaha

jasa potong rambut bisa dikategorikan sebagai usaha yang konstan dan akan terus

dibutuhkan. Bagaimana pun kondisi perekonomian Indonesia tak akan berpengaruh

banyak pada usaha yang satu ini, karena mencukur adalah kebutuhan. Persaingan

dunia usaha Barber Shop saat ini semakin ketat, semakin marak juga dan semakin

menjamur di berbagai tempat. Oleh karena itu, saat ini Baber Shop masih tetap

dijadikan salah satu peluang usaha yang masih digandrungi oleh anak muda. Dengan

biaya yang terjangkau, para lelaki akan mendapatkan jasa cukur rambut dengan

model masa kini dengan skill atau ketrampilan para karyawan atau yang biasa

disebut barber man yang dimilikinya.

Pemilik usaha dituntut untuk memperoleh, mengembangkan dan

mempertahankan sumber daya manusia yang berkualitas guna untuk

mempertahankan kualitas jasa yang dimilikinya. Karyawan yang berkualitas akan

dapat menghasilkan pekerjaan yang maksimal dengan biaya yang efisien. Menurut

Dessler (2015) Semakin tinggi kualitas karyawan, maka semakin tinggi pula tingkat

kinerja karyawan dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya, sehingga

dapat mendorong peningkatan efektivitas dan efisiensi dari output yang akan

Page 7: PENGARUH PELATIHAN KERJA, KEMAMPUAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ...eprints.ums.ac.id/81910/11/np syarif (Mnj).pdf · 2020. 8. 10. · mempengaruhi kinerja karyawan

3

dihasilkan oleh karyawan (R. W. Rachmawati, 2017). Manajemen sumber daya

manusia merupakan aspek penting dalam keberhasilan suatu organisasi maupun

perusahaan untuk mencapai tujuan. Organisasi selalu membutuhkan kepemimpinan

dan manajemen yang kuat agar kinerja yang dihasilkan dapat efektif serta optimal.

Sumber daya manusia dapat dikatakan sebagai alat penentu keberhasilan suatu

organisasi maupun perusahaan. Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai

hubungan yang kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen, dan

memberikan kontribusi pada ekonomi. Menurut Hamali (2016) Kinerja adalah

tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut (Pratama

& Wardani, 2018).

Kinerja merupakan aspek penting dalam upaya pencapaian suatu tujuan.

Pencapaian tujuan yang maksimal merupakan buah dari kinerja tim atau individu

yang baik, begitu pula sebaliknya kegagalan dalam mencapai sasaran yang telah

dirumuskan juga merupakan akibat dari kinerja individu atau tim yang tidak optimal.

Mangkunegara (2012:9) mengemukakan bahwa kineja karyawan (prestasi kerja)

adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang

karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang

diberikan kepadanya. (Kusumah & Sandra, 2018). Tercapainya tujuan perusahaan

merupakan bentuk dari perwujudan kinerja yang dihasilkan oleh karyawan.

Keberhasilan ini tidak lepas oleh campur tangan pimpinan dalam sebuah perusahaan

maupun organisasi. Jika karyawan dapat melaksanakan pekerjaannya secara optimal,

bukan tidak mungkin perusahaan akan terus berkembang dan menjadi perusahaan

yang maju. Kinerja dalam sebuah perusahan dapat dipengaruhi oleh banyak faktor,

antara lain melakukan pelatihan kerja terhadap karyawan, kemampuan kerja,

motivasi dan sebagainya.

Menurut Fatihn (2014) pada dasarnya pelatihan merupakan proses yang

berlanjut dan bukan proses sesaat saja terutama disaat perkembangan teknologi dan

pengetahuan berkembang pesat seperti saat ini, peran pendidikan dan pelatihan

sangat besar peranannya untuk membekali karyawan agar lebih kreatif dalam

mencapai tujuan perusahaan secara efektif dan efisien (Julianry, Syarief, & Affandi,

2017). peningkatan pengetahuan dan skill dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja

dan produktivitas melalui pelatihan dan motivasi dari pimpinan atau perusahaan.

Menurut Susanti (2014) Pelatihan karyawan menjadi sangatlah penting agar

Page 8: PENGARUH PELATIHAN KERJA, KEMAMPUAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ...eprints.ums.ac.id/81910/11/np syarif (Mnj).pdf · 2020. 8. 10. · mempengaruhi kinerja karyawan

4

karyawan dapat meningkatkan kemampuan dan keahlian (F. Rachmawati, 2016).

Pelatihan kerja merupakan salah satu sarana bagi karyawan untuk dapat mempelajari

dan meningkatkan keterampilan yang berguna bagi karyawan dalam menjalankan

tugas-tugas di perusahaan tersebut. Nawawi (2003:112) menyatakan bahwa pelatihan

berarti proses membantu karyawan untuk menguasai keterampilan khusus atau untuk

memperbaiki kekurangan dalam melaksanakan pekerjaan (Aruan, 2013).

Kemampuan kerja merupakan salah satu unsur dalam kematangan yang

berkaitan dengan pengetahuan dan ketrampilan yang dapat diperoleh dari

pendidikan, pelatihan, dan suatu pengalaman. Kemampuan berhubungan erat dengan

kemampuan fisik dan mental yang dimiliki oleh seseorang untuk melaksanakan

pekerjaan dan bukan yang ingin dilakukannya, Gibson (1994), (Pratama & Wardani,

2018). Menurut Robbins (1998), kemampuan kerja adalah suatu kapasitas individu

untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan. Kemampuan merupakan

potensi yang ada dalam diri seseorang untuk berbuat sesuatu sehingga

memungkinkan seseorang untuk dapat melakukan pekerjaan atau tidak dapat

melakukan pekerjaan tersebut (Pratama & Wardani, 2018). Faktor lain yang

mempengaruhi kinerja karyawan adalah motivasi kerja. Buhler (2004:191),

menyatakan bahwa motivasi pada dasarnya adalah proses yang menentukan seberapa

banyak usaha yang akan dicurahkan untuk melaksanakan pekerjaan (Dewi &

Wibawa, 2016). Motivasi atau dorongan untuk bekerja ini sangat menentukan bagi

tercapainya suatu tujuan, maka manusia harus dapat menumbuhkan motivasi kerja

setinggi – tingginya bagi para karyawan dalam perusahaan. Menurut Malayu S.P

Hasibuan (2006:219), bahwa motivasi adalah pemberian daya pengerak yang

menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerja sama, bekerja

efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan

(Kartikasari & Cherny, 2017).

2. METODE

Jenis penelitian adalah penelitian eksplanasi pendekatan kuantitatif. Populasinya

karyawan Barbershop yang ada di Kartasura. Jumlah responden yang dijadikan

sampel 40 orang karyawan. Cara pengambilan sampel menggunakan purposive

sampling. Jenis data yang digunakan adalah data primer dengan menggunakan

Kuesioner. Variabel yang diteliti Kinerja (Y), Pelatihan Kerja (X1), Kemampuan

Page 9: PENGARUH PELATIHAN KERJA, KEMAMPUAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ...eprints.ums.ac.id/81910/11/np syarif (Mnj).pdf · 2020. 8. 10. · mempengaruhi kinerja karyawan

5

Kerja (X2) dan Motivasi (X3). Metode analisis data meliputi Uji Instrumen (terdiri

dari Uji Validitas, Uji Reliabilitas), Uji Asumsi Klasik (terdiri dari Uji Normalitas,

Uji Multikoliniearitas, Uji Heterokedastisitas), uji hipotesis (terdiri dari Analisis

Regresi Linier Berganda, Uji t, Uji Statistik F, Uji Koefisien Determinasi (R2).

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Deskripsi Data Penelitian

Tabel 1. Karakteristik Usia Responden

Usia Jumlah Responden Persentase (%)

20-30 Tahun 29 72,5

31-40 Tahun 9 22,5

>40 Tahun 2 5

Jumlah 40 100

Sumber : Data primer diolah, 2020

Berdasarkan tabel 1 diketahui responden pada karyawan barbershop sebagian

besar berusia antara usia 20-30 tahun sebanyak 29 orang dari total responden 40 orang

atau 72,5%, karyawan berusia 31-40 tahun sebanyak 9 orang dari total responden 40

orang atau 22,5% dan karyawan berusia > 40 tahun sebanyak 2 orang dari total

responden 40 orang (5%).

Tabel 2. Karakteristik Tingkat Pendidikan Responden

Pendidikan Jumlah Responden Persentase (%)

SLTP 6 15

SLTA 34 85

Jumlah 40 100

Sumber : Data primer diolah, 2020

Berdasarkan tabel 2 diketahui bahwa sebanyak 6 responden atau (15%) dari

total 40 responden merupakan berpendidikan terakhir di SLTP yang bekerja di

barbershop dan sebanyak 34 responden dari total responden 40 orang (85%)

karyawan yang lulus SLTA yang bekerja di barbershop wilayah Kartasura.

Tabel 3. Karakteristik Lama Bekerja Responden

Lama Bekerja Jumlah Responden Persentase (%)

< 1 Tahun 20 50,0

1-2 Tahun 5 12,5

2-3 Tahun 12 30,0

> 3 Tahun 3 7,5

Total 40 100,0

Sumber : Data primer diolah, 2020

Berdasarkan tabel 3 diketahui sebanyak 20 responden (50%) merupakan lama

bekerja di barbershop < 1 tahun, sebanyak 5 responden atau 12,5% karyawan yang

Page 10: PENGARUH PELATIHAN KERJA, KEMAMPUAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ...eprints.ums.ac.id/81910/11/np syarif (Mnj).pdf · 2020. 8. 10. · mempengaruhi kinerja karyawan

6

bekerja di barbershop 1-2 tahun, sebanyak 12 responden atau 30% karyawan bekerja

di barbershop selama 2-3 tahun dan 3 responden atau 7,5% karyawan bekerja di

barbershop selama > 3 tahun.

Tabel 4. Karakteristik Pendapatan Responden

Pendapatan Jumlah Responden Persentase (%)

< 2.000.000 25 62,5

2.001.000-3.000.000 9 22,5

3.001.000-4.000.000 4 10,0

> 4.001.000 2 5,0

Total 40 100,0

Sumber : Data primer diolah, 2020

Berdasarkan tabel 4 diketahui bahwa sebanyak 25 responden dari total 40

responden karyawan barbershop atau 62,5% dengan pendapatan sebesar < Rp.

2.000.000, sebanyak 9 responden karyawan barbershop atau 22,5% karyawan

berpenghasilan sebesar Rp. 2.001.000-3.000.000, sebanyak 4 responden atau 10%

karyawan berpenghasilan sebesar Rp. 3.001.000-4.000.000 dan sebanyak 2 responden

dari total responden 40 orang atau 5% karyawan berpenghasilan 2 orang atau 5%.

3.2 Hasil Analisis

Tabel 5. Rangkuman validitas instrumen Pelatihan Kerja (X1)

No Item rhitung rtabel Keterangan

P 1 0,804 0,312 Valid

P 2 0,726 0,312 Valid

P 3 0,859 0,312 Valid

P 4 0,795 0,312 Valid

P 5 0,836 0,312 Valid

P 6 0,866 0,312 Valid

P 7 0,810 0,312 Valid

P 8 0,816 0,312 Valid

P 9 0,722 0,312 Valid

P 10 0,780 0,312 Valid

P 11 0,696 0,312 Valid

P 12 0,750 0,312 Valid

P 13 0,582 0,312 Valid

Sumber: Data primer diolah, 2020

Dari tabel 5 di atas yang menunjukan hasil pengolahan data maka dapat

dikatakan bahwa butir pertanyaan tentang variabel Pelatihan Kerja (X1) karena

rhitung > r tabel yaitu (0,312) maka dinyatakan valid.

Page 11: PENGARUH PELATIHAN KERJA, KEMAMPUAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ...eprints.ums.ac.id/81910/11/np syarif (Mnj).pdf · 2020. 8. 10. · mempengaruhi kinerja karyawan

7

Tabel 6.Rangkuman Validitas Instrumen Kemampuan Kerja (X2)

No Item rhitung rtabel Keterangan

K 1 0,687 0,312 Valid

K 2 0,777 0,312 Valid

K 3 0,863 0,312 Valid

K 4 0,673 0,312 Valid

K 5 0,888 0,312 Valid

K 6 0,635 0,312 Valid

Sumber: Data diolah, 2020

Pada tabel 6 diatas adalah hasil pengolahan data yang berisikan pertanyaan

tentang variabel Kemampuan Kerja (X3) menunjukkan bahwa butir pertanyaan

adalah valid, karena dari rhitung > r tabel yaitu (0,312).

Tabel 7. Rangkuman Validitas Instrumen untuk Variabel Motivasi (X3)

No Item rhitung rtabel Keterangan

M 1 0,832 0,312 Valid

M 2 0,797 0,312 Valid

M 3 0,735 0,312 Valid

M 4 0,644 0,312 Valid

M 5 0,732 0,312 Valid

M 6 0,787 0,312 Valid

M 7 0,808 0,312 Valid

M 8 0,805 0,312 Valid

M 9 0,799 0,312 Valid

M 10 0,747 0,312 Valid

M 11 0,674 0,312 Valid

M 12 0,773 0,312 Valid

Sumber: Data primer diolah, 2020

Pada tabel 7 diatas adalah hasil dari pengolahan data yang membuktikan

pertanyaan tentang variabel Motivasi (X3) menunjukkan bahwa butir pertanyaan

adalah valid, karena rhitung > r tabel yaitu (0,312).

Tabel 8. Rangkuman Validitas Instrumen Kinerja Karyawan (Y)

No Item rhitung rtabel Keterangan

KK 1 0,576 0,312 Valid

KK 2 0,710 0,312 Valid

KK 3 0,708 0,312 Valid

KK 4 0,555 0,312 Valid

KK 5 0,610 0,312 Valid

KK 6 0,665 0,312 Valid

KK 7 0,768 0,312 Valid

KK 8 0,750 0,312 Valid

KK 9 0,676 0,312 Valid

KK 10 0,647 0,312 Valid

Sumber: Data primer diolah, 2020

Page 12: PENGARUH PELATIHAN KERJA, KEMAMPUAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ...eprints.ums.ac.id/81910/11/np syarif (Mnj).pdf · 2020. 8. 10. · mempengaruhi kinerja karyawan

8

Pada tabel 8 diatas membuktikan bahwa pertanyaan variabel Kinerja

karyawan (Y) menunjukkan butir pertanyaan semuanya valid, karena rhitung > r tabel.

Dari tabel 5, tabel 6, tabel 7 dan tabel 8 diatas dapat dinyatakan bahwa butir

pertanyaan tentang variabel Kinerja (Y), Pelatihan Kerja (X1), Kemampuan Kerja

(X2) dan Motivasi (X3) adalah valid, karena rhitung > rtabel (0,312).

Tabel 9. Rangkuman Uji Reliabilitas

Variabel ralpha rtabel Keterangan

Pelatihan Kerja (X1) 0,943 0,60 Reliabel

Kemampuan Kerja (X2) 0,835 0,60 Reliabel

Motivasi (X3) 0,932 0,60 Reliabel

Kinerja karyawan (Y) 0,863 0,60 Reliabel

Sumber: Data primer diolah, 2020

Dari tabel 9 menunjukkan bahwa semua variabel baik Pelatihan Kerja (X1),

Kemampuan Kerja (X2), Motivasi (X3) dan Kinerja karyawan (Y) adalah reliabel

karena mempunyai nilai cronbach alpha > 0,60. Sehingga dapat dipergunakan untuk

mengolah data selanjutnya.

Tabel 10. Hasil Pengujian Normalitas

Variabel Sig (2-tailed) p-value Keterangan

Undstadardized residual 0,794 P > 0,05 Normal

Sumber: Data primer diolah, 2020

Berdasarkan hasil pengujian normalitas nilai Kolmogorov-Smirnov terhadap

data unstandardized residual adalah sebesar 0,794, dapat diketahui bahwa semua p-

value untuk data ternyata lebih besar dari =5% (p>0,05), sehingga dapat dinyatakan

bahwa keseluruhan data yang diperoleh memiliki sebaran yang normal.

Tabel 11. Hasil Pengujian Multikolinieritas

Variabel Tolerance VIF α Keterangan

Pelatihan Kerja 0,272 3,674 10 Tidak terjadi multikolinieritas

Kemampuan Kerja 0,343 2,916 10 Tidak terjadi multikolinieritas

Motivasi 0,234 4,266 10 Tidak terjadi multikolinieritas

Sumber : Data primer diolah, 2020

Berdasarkan tabel 11 di atas dapat diketahui bahwa VIF < 10 dan nilai

toleransi > 0,1 dapat disimpulkan bahwa regresi tidak terjadi penyimpangan

multikolinearitas, sehingga tidak terjadi multikolinieritas.

Tabel 12. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Variabel taraf signifikansi Sig. Kesimpulan

Pelatihan Kerja 0,05 0,541 Bebas Heteroskedastisitas

Kemampuan Kerja 0,05 0,378 Bebas Heteroskedastisitas

Motivasi 0,05 0,211 Bebas Heteroskedastisitas

Sumber : Data primer diolah, 2020

Page 13: PENGARUH PELATIHAN KERJA, KEMAMPUAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ...eprints.ums.ac.id/81910/11/np syarif (Mnj).pdf · 2020. 8. 10. · mempengaruhi kinerja karyawan

9

Berdasarkan tabel 12 di atas dapat diketahui bahwa Nilai probabilitas > 0,05

berarti dari setiap variabel yang ada bisa dinyatakan bebas dari heteroskedastisitas.

Tabel 13. Rekapitulasi Regresi Linier Berganda

Variabel Β thitung Sig. Keterangan

(Constant) 4,445

Pelatihan Kerja 0,190 2,395 0,022 H1 diterima

Kemampuan Kerja 0,547 3,061 0,004 H2 diterima

Motivasi 0,324 3,199 0,003 H3 diterima

F = 78,072

R2 = 0,867

Sig. = 0,00

Sumber : Data primer diolah, 2020

Berdasarkan pada tabel 13 diatas adalah hasil perhitungan program komputer

SPSS versi 21.00 diperoleh hasil: Y = 4,445 + 0,190 X1 + 0,547 X2 + 0,324 X3

Berdasarkan persamaan regresi di atas, maka interpretasi dari koefisien

masing-masing variabel sebagai berikut: (1) a = Konstanta sebesar 4,445 atau positif,

meskipun Pelatihan Kerja, Kemampuan Kerja, dan Motivasi tetap / tidak berubah

maka Kinerja karyawan naik. (2) b1= 0,190, koefisien regresi Pelatihan Kerja (X1)

sebesar 0,190 atau yang berarti dengan adanya peningkatan Pelatihan Kerja sehingga

meningkat kinerja karyawan. (3) b2= 0,547, koefisien regresi Kemampuan Kerja (X2)

sebesar 0,547 atau yang berarti dengan adanya peningkatan Motivasi sehingga

meningkat kinerja karyawan. (4) b3 = 0,324, koefisien regresi Motivasi (X3) sebesar

0,324 atau yang berarti dengan adanya peningkatan Kemampuan Kerja sehingga

meningkat kinerja karyawan.

Uji t yang berkaitan dengan Pelatihan Kerja (X1) terhadap Kinerja

karyawan (Y). Dari perhitungan diperoleh hasil dari thitung = 2,395 > ttabel = 2,028, maka

Ho ditolak sehingga ada pengaruh yang signifikan Pelatihan Kerja terhadap Kinerja

karyawan. Dari hasil menunjukkan bahwa hipotesis pertama menyatakan “Diduga

Pelatihan Kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan Barbershop di Kartasura”

terbukti kebenarannya.

Uji t yang berkaitan dengan Kemampuan Kerja (X2) terhadap Kinerja

karyawan (Y). Dari perhitungan tersebut diperoleh hasil dari thitung = 3,061> ttabel =

2,028, maka Ho ditolak sehingga ada pengaruh yang signifikan Kemampuan Kerja

terhadap Kinerja karyawan. Dari hasil menunjukkan bahwa hipotesis kedua

menyatakan “diduga Kemampuan Kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan

Barbershop di Kartasura” terbukti kebenarannya.

Page 14: PENGARUH PELATIHAN KERJA, KEMAMPUAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ...eprints.ums.ac.id/81910/11/np syarif (Mnj).pdf · 2020. 8. 10. · mempengaruhi kinerja karyawan

10

Uji t yang berkaitan dengan Motivasi (X3) terhadap Kinerja karyawan (Y).

Dari perhitungan tersebut diperoleh hasil dari thitung = 3,199 > ttabel = 2,028, maka Ho

ditolak sehingga ada pengaruh yang signifikan Motivasi terhadap Kinerja karyawan.

Dari hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis ketiga yang menyatakan “diduga

Motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan Barbershop di Kartasura”, terbukti

kebenarannya.

Nilai Fhitung diperbandingkan dengan nilai Ftabel (dengan tingkat signifikansi

5% (= 5%) dan derajat kebebasan df pembilang k – 1(4-1) = 3 dan df penyebut n-

k-1 (40-3-1) = 36, sehingga Ftabel bernilai 2,866. Berdasar hasil perhitungan yang

diperoleh nilai Fhitung sebesar 78,072, angka tersebut berarti Fhitung lebih besar

daripada Ftabel sehingga ketiga variabel independen signifikan mempengaruhi Kinerja

karyawan di Barbershop di Kartasura secara simultan. Dari hasil ini menunjukkan

bahwa “Kepemimpinan, Kemampuan Kerja dan Motivasi berpengaruh secara

signifikan terhadap Kinerja Karyawan.

Koefisien determinasi (R2) adalah untuk mengetahui seberapa besar variasi

variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen. Nilai R2 berkisar antara

nol sampai satu, semakin mendekati angka satu dapat dikatakan model tersebut

semakin baik. Berdasar hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien determinasi (R2)

sebesar 0,867, hal ini berarti bahwa variabel independen dalam model (Pelatihan

Kerja, Kemampuan Kerja dan Motivasi) menjelaskan variasi Kinerja karyawan di

Barbershop di Kartasura sebesar 86,7% dan 13,3% dijelaskan oleh faktor atau

variabel lain di luar model.

3.3 Pembahasan

a. Pengaruh Pelatihan Kerja Terhadap Kinerja karyawan

Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa Pelatihan Kerja berpengaruh positif

terhadap Kinerja karyawan. Ini menunjukkan bahwa hipotesis pertama terbukti

bahwa Pelatihan Kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Penelitian ini

mendukung apa yang dilakukan oleh penelitian terdahulu yang dilakukan oleh

Agusta dan Sutanto (2013) menyatakan bahwa pelatihan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja karyawan (Kelvin Aldrian Widijanto, 2017).

Pelatihan kerja atau training adalah suatu kegiatan dari perusahaan yang

bermaksud untuk memperbaiki dan mengembangkan sikap, tingkah laku,

keterampilan, dan pengetahuan dari para karyawannya, sesuai dengan keinginan

Page 15: PENGARUH PELATIHAN KERJA, KEMAMPUAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ...eprints.ums.ac.id/81910/11/np syarif (Mnj).pdf · 2020. 8. 10. · mempengaruhi kinerja karyawan

11

perusahaan yang bersangkutan. Pelatihan mampu meningkatkan kinerja karyawan

seperti pada penelitian yang dilakukan oleh Khan. A dan Farooq, (2011) mengenai

pelatihan dan kinerja yang menyatakan bahwa pelatihan berpengaruh signifikan

terhadap kinerja karyawan (Aruan, 2013).

Pelatihan kerja merupakan salah satu hal yang dibutuhkan perusahaan dan

merupakan salah satu unsur penting demi kemajuan perusahaan tersebut. Pelatihan

kerja merupakan salah satu sarana bagi karyawan untuk dapat mempelajari dan

meningkatkan keterampilan yang berguna bagi karyawan dalam menjalankan tugas-

tugas di perusahaan tersebut. Dari pelatihan tersebut akan berdampak pada

peningkatan kinerja karyawan yang secara langsung mempengaruhi kinerja

perusahaan, seperti pada penelitian Khan. G, dkk, (2011) yang menyatakan bahwa

pelatihan dan pengembangan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja

organisasi (Aruan, 2013).

b. Pengaruh Kemampuan Kerja Terhadap Kinerja karyawan

Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa Kemampuan Kerja berpengaruh

positif terhadap Kinerja karyawan. Ini menunjukkan bahwa hipotesis kedua terbukti

bahwa Kemampuan Kerja berpengaruh positif terhadap Kinerja karyawan, artinya

semakin Kemampuan Kerja yang baik antar karyawan dan atasan akan meningkatkan

Kinerja karyawan. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan konsisten /

kesamaan yang dilakukan oleh Farlen (2011), Paruru (2016), Ardiana (2014)yang

menyatakan bahwa variabel Kemampuan Kerja mempunyai pengaruh signifikan

mempengaruhi Kinerja karyawan. -Kemampuan kerja merupakan salah satu unsur

dalam kematangan yang berkaitan dengan pengetahuan dan ketrampilan yang dapat

diperoleh dari pendidikan, pelatihan, dan suatu pengalaman.

c. Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja karyawan

Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa Motivasi berpengaruh positif

terhadap Kinerja karyawan. Ini menunjukkan bahwa hipotesis ketiga terbukti bahwa

Motivasi berpengaruh positif terhadap Kinerja karyawan. Penelitian yang dilakukan

oleh Sofiyanti dan Nawawi, Indriyanti Endah Susetyo (2017)yang menyatakan

Motivasi berpengaruh terhadap Kinerja karyawan.

Karyawan yang termotivasi dapat bekerja lebih fokus dan membuat pekerjaan

yang mereka lakukan dapat selesai dengan hasil yang lebih optimal. Nanda (2014)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh motivasi kerja,

Page 16: PENGARUH PELATIHAN KERJA, KEMAMPUAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ...eprints.ums.ac.id/81910/11/np syarif (Mnj).pdf · 2020. 8. 10. · mempengaruhi kinerja karyawan

12

pengendalian internal, dan komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan Pada

AJB Bumi Putera 1912 Kantor Cabang Solo Gladag. Teknik pengambilan sampel

pada penelitian ini menggunakan metode covinience sampling berdasarkan

kemudahan. Jumlah kuisioner yang terkumpul sebanyak 52. Alat analisis yang

digunakan pada penelitian ini adalah regresi linear berganda. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa pertama, motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja karyawan. Kedua pengendalian internal berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja karyawan. Ketiga komitmen organisasi berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan (Farizki & Wahyuati, 2017).

Permansari (2013) yang menyatakan bahwa motivasi berpengaruh positif

signifikan terhadap kinerja. Lingkungan kerja berpengaruh positif signifikan

terhadap kinerja. Semakin tinggi motivasi karyawan maka semakin tinggi pula

kinerjanya, semakin baik lingkungan kerjanya semakin bagus kinerjanya. Secara

parsial motivasi dan lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja karyawan (Farizki & Wahyuati, 2017). Penelitian terdahulu yang dilakukan

oleh Agusta dan Sutanto (2013) menyatakan hasil dari penelitian ini menunjukan

bahwa pelatihan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

Sementara itu variabel pelatihan, dan motivasi kerja berpengaruh positif dan

signifikan bersama-sama terhadap kinerja karyawan operator alat berat CV Haragon

Surabaya (Kelvin Aldrian Widijanto, 2017)

4. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut:

a. Pelatihan Kerja berpengaruh positif terhadap Kinerja Karyawan pada Barbershop di

Kartasura, dibuktikan hasil dari thitung = 2,395 > ttabel = 2,028, maka Ho ditolak

sehingga ada pengaruh yang signifikan Pelatihan Kerja terhadap Kinerja karyawan.

Dari hasil menunjukkan bahwa hipotesis pertama menyatakan “Diduga Pelatihan

Kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan Barbershop di Kartasura” terbukti

kebenarannya.

Page 17: PENGARUH PELATIHAN KERJA, KEMAMPUAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ...eprints.ums.ac.id/81910/11/np syarif (Mnj).pdf · 2020. 8. 10. · mempengaruhi kinerja karyawan

13

b. Kemampuan Kerja berpengaruh positif terhadap Kinerja Karyawan pada Barbershop

di Kartasura, dibuktikan hasil dari thitung = 3,061> ttabel = 2,028, maka Ho ditolak

sehingga ada pengaruh yang signifikan Kemampuan Kerja terhadap Kinerja

karyawan. Dari hasil menunjukkan bahwa hipotesis kedua menyatakan “diduga

Kemampuan Kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan Barbershop di

Kartasura” terbukti kebenarannya.

c. Motivasi berpengaruh positif terhadap Kinerja Karyawan pada Barbershop di

Kartasura, dibuktikan Dari perhitungan tersebut diperoleh hasil dari thitung = 3,199 >

ttabel = 2,028, maka Ho ditolak sehingga ada pengaruh yang signifikan Motivasi

terhadap Kinerja karyawan. Dari hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis ketiga

yang menyatakan “diduga Motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan

Barbershop di Kartasura”, terbukti kebenarannya.

d. Hasil perhitungan yang diperoleh nilai Fhitung sebesar 78,072, angka tersebut

berarti Fhitung lebih besar daripada Ftabel sehingga ketiga variabel independen

signifikan mempengaruhi Kinerja karyawan di Barbershop di Kartasura secara

simultan. Dari hasil ini menunjukkan bahwa “Pelatihan Kerja, Kemampuan Kerja

dan Motivasi berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Karyawan.

4.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut:

a. Untuk Barbershop wilayah Kartasura: (a) Pihak barbershop harus selalu

memberikan bekal pelatihan kerja kepada karyawannya agar selalu memiliki

ketrampilan dan memahami tentang model potongan rambut yang terbaru

mengikuti perkembangan zaman. (b) Hendaknya setiap karyawan mempunyai

kemampuan kerja yang sesuai dengan kriteria dari pihak barbershop guna untuk

menyelesaikan tanggung jawab kerjanya sesuai dengan kapasitas yang

dimilikinya. (c) Pimpinan barbershop setiap saat harus selalu memberikan

motivasi atau dorongan pada setiap karyawannya, agar setiap melakukan

pekerjaan karyawan bisa selalu pada perfoma yang bagus. (d) Pihak barbershop

di haruskan lebih kreatif dan inovatif lagi guna untuk siap menghadapi tantangan

berupa persaingan yang begitu ketat dengan munculnya banyak barbershop yang

baru dikarenakan ini merupakan suatu lahan bisnis yang sangat potensial diliat

dari segi keungtungannya dan kebutuhan setiap orang untuk memangkas

rambutnya di setiap saat.

Page 18: PENGARUH PELATIHAN KERJA, KEMAMPUAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ...eprints.ums.ac.id/81910/11/np syarif (Mnj).pdf · 2020. 8. 10. · mempengaruhi kinerja karyawan

14

b. Untuk penelitian selanjutnya: (a) Penelitian yang akan mendatang diharapkan

dapat menggunakan sampel yang memiliki cakupan yang lebih luas agar

memperoleh hasil penelitian yang lebih baik dan memberikan gambaran yang

lebih nyata. (b) Penelitian selanjutnya diharapkan melakukan pemahaman

terlebih dahulu tentang barbershop dan mempersiapkan waktu dan segala lebih

awal supaya ada waktu yang lebih untuk memberikan hasil penelitian yang baik.

(c) Guna untuk mendapatkan hasil yang baik maka peneliti yang akan datang bisa

menambahkan variabelnya lagi atau mengganti salah satu variabel yang sudah

ada pada penelitian ini dan menjadikan penelitian ini sebagai referensi penelitian

yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

Aruan, D. A. (2013). PENGARUH PELATIHAN KERJA DAN MOTIVASI

TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT . SUCOFINDO ( PERSERO )

SURABAYA DANIEL ARFAN ARUAN Jurusan Manajemen , Fakultas

Ekonomi , Universitas Negeri Surabaya Kampus Ketintang Surabaya 60231,

1.

Dewi, C., & Wibawa, I. (2016). Pengaruh Stres Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap

Kinerja Karyawan Pada Pt. Bank Bpd Bali Cabang Ubud. E-Jurnal

Manajemen Universitas Udayana, 5(12), 7583–7606.

Farizki, M. R., & Wahyuati, A. (2017). KINERJA KARYAWAN MEDIS Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia ( STIESIA ) Surabaya Dewasa ini industri

rumah sakit di kota Surabaya sedang mengalami perkembangan yang cukup

tinggi dimana ditandai dengan semakin banyaknya jumlah rumah sakit di

Kota Surabaya. Jurnal Ilmu Dan Riset Manajemen, 6(5).

Ghozali, Imam. 2012. Aplikasi Analinis Multivariate dengan Program SPSS.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Julianry, A., Syarief, R., & Affandi, M. J. (2017). Pengaruh Pelatihan dan Motivasi

Terhadap Kinerja Karyawan serta Kinerja Organisasi Kementerian

Komunikasi dan Informatika. Jurnal Aplikasi Bisnis Dan Manajemen, 3(2),

236–245. https://doi.org/10.17358/jabm.3.2.236

Kartikasari, D., & Cherny, K. B. (2017). Pengaruh Stres Dan Motivasi Terhadap

Produktivitas Kerja Karyawan Pada Pt Epson Batam. JURNAL AKUNTANSI,

EKONOMI Dan MANAJEMEN BISNIS, 5(1), 80.

https://doi.org/10.30871/jaemb.v5i1.306

Kelvin Aldrian Widijanto. (2017). Pengaruh Pelatihan Kerja Dan Motivasi Kerja

Terhadap Kinerja Karyawan Divisi Pemasaran Di PT. Sumber Hasil Sejati

Surabaya. AGORA Vol. 5, No. 1, 5(Pelatihan Kerja), 1–5.

Kusumah, S., & Sandra, E. (2018). Pengaruh Motivasi Dan Pelatihan Terhadap

Kinerja Karyawan. Economica, 7(1), 17–28.

Page 19: PENGARUH PELATIHAN KERJA, KEMAMPUAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ...eprints.ums.ac.id/81910/11/np syarif (Mnj).pdf · 2020. 8. 10. · mempengaruhi kinerja karyawan

15

https://doi.org/10.22202/economica.2018.v7.i1.1873

Pratama, A. A. N., & Wardani, A. (2018). Pengaruh Kemampuan Kerja dan

Semangat Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Kepuasan Kerja (Studi

Kasus Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Kendal). Muqtasid: Jurnal

Ekonomi Dan Perbankan Syariah, 8(2), 119.

https://doi.org/10.18326/muqtasid.v8i2.119-129

Rachmawati, F. (2016). Pengaruh Pelatihan Kerja dan Motivasi Kerja terhadap

Kinerja Karyawan pada PT Trias Sentosa, Krian Sidoarjo. Agora, 4(2), 259–

264.

Rachmawati, R. W. (2017). Pengaruh Pelatihan Dan Motivasi Kerja Terhadap

Kinerja Karyawan Pt. Bank Bjb Kantor Cabang Suci Bandung. Jurnal

Manajemen Dan Pemasaran Jasa, 9(1), 1.

https://doi.org/10.25105/jmpj.v9i1.802

Sugiharta, B. J. (2019). Pengaruh Kemampuan Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap

Kinerja Member Oriflame Di Bali Tahun 2017. Jurnal Pendidikan Ekonomi

Undiksha, 11(1), 44. https://doi.org/10.23887/jjpe.v11i1.20061

https://berempat.com/profil-pilihan/8219/bisnis-barbershop-bisa-untung-di-atas-50/

http://barberbroindonesia.blogspot.com/2018/02/sejarah-barbershop.html

https://www.gentlemancode.id/read/grooming/Inilah-6-Alasan-Kenapa-Potong-

Rambut-Di-Barbershop-Lebih-Baik-Untuk-Lo-Lakukan-Daripada-Potong-

Rambut-Di-Salon

https://lifestyle.kompas.com/read/2017/07/13/073100520/yang.membedakan.barbers

hop.dengan.pangkas.rambut.tradisional.