Upload
others
View
10
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH PENDAPATAN MAHASISWA DAN
PENGETAHUAN TENTANG BANK SYARIAH TERHADAP
MINAT MENABUNG DI BANK SYARIAH
(Studi Kasus Mahasiswa FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah
Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh:
NUGRAHAINY SITI NUR AFIFAH
11150150000078
TADRIS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1441 H / 2020 M
i
ii
iii
iv
v
ABSTRAK
Nugrahainy Siti Nur Afifah (11150150000078). Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Judul Skripsi
“Pengaruh Pendapatan Mahasiswa dan Pengetahuan tentang Bank Syariah
Terhadap Minat Menabung di Bank Syariah (Studi Kasus Mahasiswa FITK
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)”.
Penelitian ini tentang minat menabung di Bank Syariah yang bertujuan
untuk mengetahui: (1) Pengaruh Pendapatan Mahasiswa terhadap Minat
Menabung di Bank Syariah pada Mahasiswa FITK UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta; (2) Pengaruh Pengetahuan tentang Bank Syariah terhadap Minat
Menabung di Bank Syariah pada Mahasiswa FITK UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta; (3) Pengaruh Pendapatan dan Pengetahuan terhadap Minat Menabung di
Bank Syariah pada Mahasiswa FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian
ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional/asosiatif.
Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu kuesioner dan dokumentasi.
Penelitian ini dilakukan kepada 92 mahasiswa angkatan 2015 FITK UIN Jakarta
pada setiap jurusan. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive
sampling. Uji prasyarat analisis yang digunakan yaitu meliputi uji normalitas,
multikolinearitas, dan heteroskedastisitas. Pengolahan data menggunakan analisis
regresi linier berganda dengan uji hipotesis yaitu uji T dan uji F.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) tidak terdapat pengaruh
Pendapatan mahasiswa terhadap minat menabung di Bank Syariah. Hal ini
dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,298>0,025. (2) terdapat pengaruh
Pengetahuan terhadap minat menabung di Bank Syariah. Hal ini dibuktikan
dengan nilai signifikansi sebesar 0,000<0,025. (3) terdapat pengaruh Pendapatan
mahasiswa dan Pengetahuan tentang Bank Syariah terhadap minat menabung di
Bank Syariah. Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,000<0,05.
Nilai Koefisien Determinasi (R2) sebesar 0,78 yang berarti 78% perubahan minat
menabung di Bank Syariah dijelaskan oleh kedua variabel tersebut, sedangkan
22% sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian.
Kata Kunci: Pendapatan Mahasiswa, Pengetahuan Bank Syariah, Minat
Menabung
vi
ABSTRACT
Nugrahainy Siti Nur Afifah (11150150000078). Department of Social Sciences
Education. Faculty of Tarbiyah and Teacher Training. Thesis Title "The Effect
of Student Revenue and Knowledge of Islamic Banks on Savings Interest in
Islamic Banks (Case Study of FITK UIN Students Syarif Hidayatullah
Jakarta)".
This research is about the interest of saving at a Sharia Bank which aims to
find out: (1) The Influence of Student Income to Savings Interest in a Sharia Bank
on FITK UIN Students Syarif Hidayatullah Jakarta; (2) The Influence of
Knowledge of Sharia Banks on Savings Interest in Sharia Banks on FITK UIN
Students Syarif Hidayatullah Jakarta; (3) The Influence of Income and Knowledge
of Savings Interest in Islamic Banks on FITK UIN Students Syarif Hidayatullah
Jakarta. This research uses quantitative methods with correlational / associative
research types. Data collection methods used are questionnaires and
documentation. This research was conducted on 92 students of 2015 FITK UIN
Jakarta in each department. The sampling technique uses purposive sampling
technique. The analysis prerequisite tests used include tests of normality,
multicollinearity, and heteroscedasticity. Data processing using multiple linear
regression analysis with a hypothesis test that is the T test and F test.
The results showed that (1) there was no effect of student income on saving
interest in Islamic banks. This is evidenced by the significance value of 0.298>
0.025. (2) there is an influence of Knowledge on saving interest in Islamic Banks.
This is evidenced by the significance value of 0,000 <0.025. (3) there is an
influence of student income and knowledge about Islamic banks on saving interest
in Islamic banks. This is evidenced by the significance value of 0,000 <0.05. The
Coefficient of Determination (R2) of 0.78, which means that 78% of changes in
saving interest in Islamic Banks are explained by these two variables, while the
remaining 22% is explained by other variables not included in the study.
Keywords: Student Income, Islamic Bank Knowledge, Savings Interest
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu‟alaikum Wr.Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
kasih sayang-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik
yang berjudul “Pengaruh Pendapatan Mahasiswa dan Pengetahuan tentang
Bank Syariah Terhadap Minat Menabung di Bank Syariah (Studi Kasus
Mahasiswa FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)”. Dengan segala
kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dan mendukung dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak memiliki kekurangan,
oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangung
untuk kebaikan skripsi ini. Selain itu, selama proses penyusuanan skripsi ini
penulis banyak mendapatkan bimbingan, arahan, bantuan, dan dukungan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Lubis, Lc, MA selaku Rektor UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Dr. Sururin, M.Ag selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Dr. Iwan Purwanto, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
4. Andri Noor Ardiansyah, M.Pd selaku sekretaris Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
5. Dr. H. Nurochim, MM selaku Dosen Pembimbing Akademik yang
senantiasa membimbing dan memberikan motivasi kepada penulis
6. Mochammad Noviadi Nugroho, M.Pd selaku dosen pembimbing I yang
telah meluangkan waktu dan kesabaran memberikan bimbingan, arahan
dan motivasi yang sangat bermanfaat dalam memperbaiki dan
menyelesaikan skripsi ini
viii
7. Tri Harjawati, M.Si selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan
waktu dan kesabaran memberikan bimbingan, arahan dan motivasi yang
sangat bermanfaat dalam memperbaiki dan menyelesaikan skripsi ini
8. Seluruh Dosen, Staf, dan Karyawan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
yang telah memberikan pengetahuan, pemahaman, dan pelayanan selama
melaksanakan studi
9. Kedua orang tua saya, Bapak Kardiyono dan Ibu Titi Haryati serta adik
yang saya sayangi Muhammad Raihan Al-Bairuni yang memberikan saya
semangat, motivasi, doa yang tidak pernah berhenti, kasih sayang dan
dukungan dalam proses penyusunan skripsi ini
10. Seluruh mahasiswa FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2015
yang telah bersedia mengisi kuesioner penelitian ini
11. Roza Arsita, Suci Amalia, Yunita Dyah Tri Utami, Fatonah Narimastiti,
Gita Andestiana M, Ayu Nurfitria, Alda Nurarian Dhea dan Vera Yanti
yang telah membantu, memberikan doa dan semangat dalam penyusunan
skripsi ini
12. Teman-teman Pendidikan IPS angkatan 2015 yang telah memberikan
pengalaman dan dukungan selama perkuliahan
13. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu penulis
ucapkan terima kasih banyak atas dukungan, doa, dan bantuannya.
Demikian ucapan terimakasih saya sampaikan kepada pihak-pihak yang
telah membantu dalam penulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi penulis dan bagi pembaca.
Wassalamu‟alaikum Wr.Wb
Sawangan, 5 Oktober 2019
Penulis
Nugrahainy Siti Nur Afifah
ix
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ..................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI ..................................... ii
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH ..................................................... iii
LEMBAR UJI REFERENSI ............................................................................... iv
ABSTRAK ............................................................................................................. v
ABSTRACT ........................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah....................................................................................... 7
C. Batasan Masalah ............................................................................................ 7
D. Rumusan Masalah .......................................................................................... 7
E. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 8
F. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 8
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS .......................... 10
A. Deskripsi Teoritik ........................................................................................ 10
1. Minat Menabung .................................................................................... 10
2. Pendapatan .............................................................................................. 17
3. Pengetahuan ............................................................................................ 24
4. Bank Syariah .......................................................................................... 27
B. Penelitian yang Relevan .............................................................................. 37
C. Kerangka Berpikir ....................................................................................... 48
D. Hipotesis Penelitian ..................................................................................... 53
E. Hipotesis Statistik ........................................................................................ 53
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 54
x
A. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................................... 54
B. Metodologi Penelitian .................................................................................. 55
C. Populasi dan Sampel .................................................................................... 56
D. Sumber Data ................................................................................................ 59
E. Teknik Pengambilan Data............................................................................ 59
F. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional.............................................. 60
G. Instumen Penelitian ..................................................................................... 61
H. Uji Instrumen Penelitian .............................................................................. 67
I. Teknik Analisis Data ................................................................................... 68
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 72
A. Deskripsi Data ............................................................................................. 72
1. Gambaran Umum Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta ...................................................................................... 72
2. Deskripsi Responden .............................................................................. 75
B. Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis ............................ 83
1. Uji Coba Instrumen Penelitian ............................................................... 83
2. Analisis Statistik Deskriptif .................................................................... 86
3. Uji Asumsi Klasik .................................................................................. 88
4. Pengujian Hipotesis ................................................................................ 91
C. Pembahasan Hasil Penelitian ....................................................................... 97
D. Keterbatasan Penelitian ............................................................................. 100
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ................................... 101
A. Kesimpulan ................................................................................................ 101
B. Implikasi .................................................................................................... 101
C. Saran .......................................................................................................... 102
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 103
LAMPIRAN ....................................................................................................... 110
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Statistik Perbankan Syariah .................................................................... 4
Tabel 1.2 Statistik Perbankan Indonesia ................................................................. 4
Tabel 2.1 Penelitian Relevan................................................................................. 44
Tabel 3.1 Waktu Penyusunan dan Penelitian ........................................................ 55
Tabel 3.2 Jumlah Populasi dan Sampel................................................................. 58
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian .............................................................. 62
Tabel 4.1 Responden Berdasarkan Jurusan ........................................................... 75
Tabel 4.2 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................................................ 77
Tabel 4.3 Hasil Tabulasi Indikator Pendapatan Pokok ......................................... 78
Tabel 4.4 Hasil Tabulasi Indikator Pendapatan Sampingan ................................. 79
Tabel 4.5 Hasil Tabulasi Indikator Pendapatan Lainnya ...................................... 80
Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Pendapatan (X1) ..................................................... 83
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Pengetahuan (X2) ................................................... 84
Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Minat Menabung (Y) ............................................. 85
Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas ............................................................................. 86
Tabel 4. 10 Hasil Analisis Statistik Deskriptif ...................................................... 87
Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas Data ................................................................... 88
Tabel 4.12 Hasil Uji Multikolinearitas.................................................................. 90
Tabel 4.13 Hasil Uji Homokedastisitas ................................................................. 90
Tabel 4.14 Hasil Uji T (Parsial) Nilai Sig ............................................................. 91
Tabel 4.15 Hasil Uji T (Parsial) Nilai Partial ........................................................ 91
Tabel 4.16 Hasil Uji F (Simultan) Nilai Sig ......................................................... 94
Tabel 4.17 Hasil Uji Koefisien Determinasi ......................................................... 95
Tabel 4.18 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda .............................................. 95
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ............................................................................. 52
Gambar 3.1 Peta Lokasi Penelitian ....................................................................... 54
Gambar 4.1 Responden Berdasarkan Jurusan ....................................................... 76
Gambar 4.2 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............................................ 77
Gambar 4.3 Hasil Uji Normalitas Data ................................................................. 89
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Krisis keuangan yang terjadi di Amerika Serikat mempengaruhi
jalannya keuangan global. Hal ini dirasakan pada Negara-negara di wilayah
Eropa, bahkan sampai pada wilayah Asia-Pasifik, dan Australia terkena
dampak krisis. Beberapa dampak krisis yang dialami adalah meningkatnya
inflasi, turunnya nilai tukar, turunnya pertumbuhan ekonomi, runtuhnya
indeks bursa dan sejumlah bank/institusi keuangan / korporasi mengalami
kesulitan keuangan atau bangkrut.
Dampak langsung krisis keuangan yang dirasakan Indonesia adalah
kerugian di beberapa perusahaan di Indonesia yang berinvestasi di institusi-
institusi keuangan Amerika Serikat. Sedangkan dampak tidak langsung dari
krisis ekonomi ini adalah melonjaknya tingkat suku bunga, turunnya harga
komoditas, melemahnya nilai tukar rupiah, dan melemahnya pertumbuhan
sumber dana. Demikian juga menurunnya tingkat kepercayaan konsumen,
investor, dan pasar terhadap berbagai institusi keuangan yang menyebabkan
melemahnya pasar modal.1
Pengalaman krisis keuangan yang melanda Indonesia pada tahun 1998
ini, sejumlah bank konvensional di Indonesia mengalami kegoncangan yang
pada akhirnya sejumlah bank tersebut dilikuidasi karena mengalami negative
spread, yang artinya sejumlah bank tidak mampu menunaikan kewajibannya
kepada masyarakat.2 Kondisi tersebut menyebabkan minat menabung
masyarakat di bank mengalami penurunan. Kebijakan bunga yang tinggi yang
diterapkan pemerintah Indonesia selama krisis berlangung telah membuat
1Heri Sudarsono, “Dampak Krisis Keuangan Global terhadap Perbankan di Indonesia:
Perbandingan antara Bank Konvensional dan Bank Syariah”, Jurnal Ekonomi Islam, Volume III, No. 1, Juli 2009, h. 12.
2Ahmad Mardalis dan Edwin Zusrony, “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsumen dalam
Memilih Bank Syariah”, Jurnal Ekonomi Manajemen Sumber Daya, Vol. 10, No. 2, Desember 2009, h. 102.
2
bank-bank konvensional (dengan sistem bunga) mengalami bunga negatif
(negative spread), akibatnya dalam rentang satu tahun saja 64 bank
terlikuidasi dan 45 bank lainnya bermasalah.3
Dampak krisis ini menyebabkan kenaikan tingkat bunga memengaruhi
likuiditas bank konvensional. Sedangkan bagi hasil pada Bank Syariah tidak
terpengaruh langsung. Dengan kondisi ini, ternyata tidak berpengaruh
signifikan terhadap perbankan syariah yang menggunakan sistem bagi hasil,
sebab Bank Syariah tidak dibebani kewajiban untuk membayar bunga
simpanan kepada para nasabahnya. Bank syariah hanya membayarkan bagi
hasil kepada para nasabahnya sesuai dengan margin keuntungan yang
diperoleh bank. Dengan sistem ini Bank Syariah tidak mengalami negative
spread seperti yang dialami bank konvensional. Maka dapat dilihat bahwa
sistem perbankan syariah lebih stabil dibandingkan dengan bank
konvensional dalam menghadapi krisis keuangan global. Sistem keuangan
syariah yang tidak mengenal bunga menjadikan Bank Syariah mampu
bertahan dari fluktuasi tingkat bunga yang disebabkan oleh turunnya nilai
rupiah. Selain itu, kinerja keuangan Bank Syariah dibandingkan Bank
Konvensional menunjukkan kondisi yang konsisten dan efisien.4
Perbankan Syariah atau perbankan Islam sebagai suatu sistem
perbankan yang dikembangkan berdasarkan syariah (hukum Islam). Usaha
pembentukan sistem ini menjadi jawaban atas kegelisahan masyarakat dengan
adanya larangan meminjam dengan pengenaan bunga pinjaman. Hal ini
diperkuat lagi dengan pendapat para ulama di Indonesia yang diwakili oleh
fatwa Majelis Ulama Indonesia atau MUI nomor 1 tahun 2004 tentang Bunga
(Interest/Fa‟idah) yang memutuskan bahwa praktek pembungaan hukumnya
adalah haram, baik dilakukan oleh Bank, Asuransi, Pasar Modal, Pegadaian,
Koperasi, dan Lembaga Keuangan Lainnya maupun dilakukan oleh individu.5
3Ibid.
4Heri Sudarsono, op. cit., h. 23.
5Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang Bunga (Interest/Fa’idah).
3
Pelarangan pemungutan riba ini seperti terdapat dalam Al-Qur’an diantaranya
yaitu pada QS. Al-Baqarah: 276, QS. Ali-Imran: 130, dan QS. An-Nisa: 161.
قماتي ومالله لام ييب كل كمفار أمثييم يمحمق الله الربما ومي ربي الصدمArtinya: “Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah
tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan
selalu berbuat dosa”. (QS.Al-Baqarah: 276)
ا الذيينم آممنوا لام تمأكلوا الربما أمضعمافا مضماعمفمة يم ومات قوا اللهم لمعملكم ت فليحونم ا أمي هم
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba
dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah
supaya kamu mendapat keberuntungan”. (QS. Ali Imraan: 130)
م الربما ومقمد ابا أملييماومأمخذيهي هم عمذم ن افيريينم مي م أممومالم الناسي بيالبماطيلي ومأمعتمدنما ليلكم ن هوا عمنه ومأمكليهي
Artinya: “Dan disebabkan mereka memakan riba, padahal sesugguhnya
mereka telah dilarang daripadanya, dan karena mereka memakan
harta benda orang dengan jalan yang batil. Kami telah
menyediakan untuk orang-orang yang kafir diantara mereka itu
siksa yang pedih”. (QS. An-Nisa: 161)
Prakarsa mendirikan Bank Islam di Indonesia dilakukan tanggal 18
sampai dengan tanggal 20 Agustus 1990, Majelis Ulama Indonesia (MUI)
menyelenggarakan Lokakarya Bunga Bank dan Perbankan yang
menghasilkan amanat pembentukan kelompok kerja pendirian Bank Islam
di Indonesia.6 Kelahiran bank berbasis syariah di Indonesia juga diawali dari
landasan utama yaitu UU Nomor 10 Tahun 1998 tentang perubahan atas UU
Nomor 7 Tahun 1992 dan lahirnya UU Nomor 21 tentang Perbankan
Syariah yang kewenangan mengatur tentang kegiatan usaha serta
larangannya.7 Sejak diberlakukannya UU tersebut, pelaku Bank Syariah di
Indonesia terus bertambah begitu juga pada jumlah bank yang terus
6Rachmadi Usman, Aspek Hukum Perbankan Syariah di Indonesia, (Jakarta: Sinar Grafika,
2012), h. 71. 7Maman Rahman Hakim, Hukum Perbankan Syariah di Indonesia, (Tangerang Selatan: Faza
Media, 2017), h. 33.
4
mengalami perkembangan. Berikut merupakan data jumlah Bank Umum
Syariah dan Bank Konvensional yang ada di Indonesia sampai bulan Januari
2019.
Tabel 1.1 Statistik Perbankan Syariah
Perkembangan Jumlah Bank dan
Kantor Perbankan Syariah
Indikator 2017 2018 Jan, 2019
Bank Umum Syariah
- Jumlah Bank 13 14 14
- Jumlah Kantor 1.825 1.875 1.886 Sumber: Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Januari 2019, Statistik Perbankan Syariah (Islamic
Banking Statistics).8
Tabel 1.2 Statistik Perbankan Indonesia
Perkembangan Jumlah Bank dan
Kantor Perbankan Konvensional
Indikator 2017 2018 Jan, 2019
Bank Umum Konvensional
- Jumlah Bank 115 115 115
- Bank Kantor 32.285 31.618 31.676 Sumber: Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Januari 2019, Statistik Perbankan Indonesia (Islamic
Banking Statistics).9
Tabel diatas menunjukkan data yang diperoleh dari Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) bahwa sejak tahun 2017 hingga Januari 2019 Bank Syariah
mengalami perkembangan. Kini, jumlah Bank Umum Syariah mencapai 14
Bank. Jumlah kantor bertambah 11 menjadi 1.886 di Januari 2019. Namun,
jika dibandingkan dengan Bank Konvensional, jumlah Bank Konvensional
masih jauh unggul dari Bank Syariah di angka 115 Bank. Begitu juga ada
jumlah kantor Bank Konvensional yang mencapai 31.676 kantor Bank
Konvensional. Meskipun Bank Syariah mengalami perkembangan, bisa
8Otoritas Jasa Keuangan, Statistik Perbankan Syariah Januari 2019, 2019,
(https://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/data-dan-statistik/statistik-perbankan-syariah/Pages/Statistik-Perbankan-Syariah---Januari-2019.aspx) Diakses tanggal 9 April 2019 pukul 9:27
9Otoritas Jasa Keuangan, Statistik Perbankan Indonesia Januari 2019, 2019,
(https://www.ojk.go.id/id/kanal/perbankan/data-dan-statistik/statistik-perbankan-indonesia/Pages/Statistik-Perbankan-Indonesia---Januari-2019.aspx) Diakses tanggal 9 April 2019 pukul 9:49
5
dilihat masih sedikitnya jumlah bank dan kantor pada Bank Syariah di
Indonesia jika dibandingkan dengan Bank Konvensional.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan saat ini, total nasabah
perbankan syariah mencapai sekitar 15 juta jiwa sementara nasabah
perbankan konvensional menyentuh sekitar 80 juta orang.10
Hal ini
menunjukan minat menabung masyarakat Indonesia di Bank Syariah masih
rendah dengan total nasabah Bank Syariah yang masih sedikit dibandingkan
dengan Bank Konvensional. Jika dilihat bahwa Negara Indonesia merupakan
Negara Muslim terbesar di dunia, akan menjadi sebuah permasalahan
masyarakat muslim terbesar namun total pengguna bank konvensional masih
mendominasi.
Lembaga perbankan sebagai salah satu lembaga keuangan yang dapat
dirasakan keberadaannya dalam memberikan pelayanan dan kemudahan.
Diantaranya sebagai lembaga dalam meminjam dana, menyimpan dana
maupun melakukan proses pembayaran lainnya. Salah satunya lembaga
pendidikan Perguruan Tinggi Islam yaitu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
yang dalam pembayaran kuliah khususnya pembayaran Uang Kuliah Tunggal
(UKT) belum beralih pada Bank Syariah. Proses pembayaran Uang Kuliah
Tunggal (UKT) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
dilakukan dengan multibank pada Bank Konvensional sebagai berikut: Bank
Tabungan Negara (BTN), Bank Negara Indonesia (BNI) 46, Bank Mandiri,
Bank Rakyat Indonesia (BRI).11
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
sebagai kampus Islam dan berfondasi pada ajaran Islam sudah semestinya
hijrah dan beralih pada penggunaan Bank Syariah.
Berdasarkan hasil observasi awal yang peneliti lakukan selama Bulan
Mei terhadap sejumlah mahasiswa di beberapa fakultas menyatakan bahwa
10
Devie Kania, Nasabah Bank Syariah 18,75 Persen dari Total Konvensional, (http://www.beritasatu.com/ekonomi/306719-nasabah-bank-syariah-1875-persen-dari-total-konvensional.html). Diakses pada tanggal 17 Oktober 2018 jam 19.27
11UIN Jakarta, Proses Pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT),
https://www.uinjkt.ac.id/id/ukt/ . Diakses pada tanggal 24 Mei 2019 pukul 09:28
6
mereka tertarik menjadi nasabah di Bank Syariah. Meskipun beberapa masih
tetap belum beralih kepada Bank Syariah. Mereka yang tertarik menggunakan
Bank Syariah menyatakan karena Bank Syariah tidak menerapkan
penambahan bunga pada setiap produknya. Dan beberapa yang masih belum
beralih kepada Bank Syariah mereka menganggap sama saja menabung di
Bank Konvensional maupun Bank Syariah dan juga mereka tidak mengetahui
produk-produk apa yang terdapat di Bank Syariah yang bisa membedakan
dengan Bank Konvensional. Selain itu, mereka juga menyatakan jarang
menabung, rekening yang mereka miliki lebih digunakan untuk penerimaan
uang saku dari orang tua dan pendapatan hasil mengajar serta hanya sebagai
perantara transaksi. Hal tersebut terlihat bahwa kurangnya minat menabung
mahasiswa di Bank Syariah.
Perkembangan Bank Syariah saat ini sangat pesat di Indonesia,
sehingga sangat mudah mendapatkan informasi mengenai Bank Syariah. Hal
tersebut dapat ditemukan pada Koran, internet, iklan, buku-buku, atau sumber
elektronik lainnya bahkan sekarang Bank Syariah juga sudah tersebar di
setiap daerah di Indonesia. Informasi-informasi tersebut bisa dijadikan untuk
menambah pengetahuan tentang Bank Syariah sehingga setelah mengetahui
informasi tentang Bank Syariah, mahasiswa dapat mengimplementasikan
dengan berhijrah dan beralih kepada Bank Syariah. Dengan demikian dapat
membantu membangun perekonomian Islam di Indonesia yang juga
masyarakatnya mayoritas merupakan muslim.
Hasil riset atau penelitian mengenai pendapatan terhadap minat
menabung di Bank Syariah pernah diteliti oleh Nadia Triana, Neneng
Nurhasanah, dan Ifa Hanifia Sejiati yang menyatakan bahwa tingkat
religiusitas dan disposible income bisa mempengaruhi minat menabung
mahasiswa di Bank Syariah.12
Selain itu didukung juga hasil penelitian Siti
12
Nadia Triana, Neneng Nurhasanah, Ifa Hanifia Senjiati, “Pengaruh Tingkat Religiusitas dan Disposible Income Mahasiswa Fakultas Syari’ah Unisba terhadap Minat Menabung di Bank BRI Syari’ah Kantor Kas Unisba”, Prosiding Keuangan dan Perbankan Syariah, Vol. 2, No. 2, 2016, h. 529
7
Umaryati yang menyatakan bahwa dengan adanya pengetahuan mengenai
perbankan syariah melalui pembelajaran Ekonomi Islam maka minat dari
mahasiswa menabung di Bank Syariah tinggi.13
Dengan pemaparan yang telah uraikan diatas maka peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Pendapatan
Mahasiswa dan Pengetahuan tentang Bank Syariah terhadap Minat
Menabung di Bank Syariah (Studi Kasus Mahasiswa FITK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta)”.
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, dapat
diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut:
1. Rendahnya minat menabung masyarakat Indonesia di Bank Syariah
2. Rendahnya minat menabung mahasiswa di Bank Syariah
C. Batasan Masalah
Agar penelitian ini dapat lebih terarah dan tidak meluas jauh
pembahasannya, maka penulis membatasi penelitian pada permasalahan yang
dikaji yaitu pada pembuktian asumsi rendahnya pendapatan mahasiswa yang
menjadikan mahasiswa jarang menabung di Bank Syariah dan terbatasnya
pengetahuan mahasiswa mengenai perbankan syariah.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan batasan
masalah tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini dirumuskan
sebagai berikut:
1. Apakah terdapat pengaruh pendapatan mahasiswa terhadap minat
menabung di Bank Syariah (Studi kasus mahasiswa FITK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta)?
13
Siti Umaryati, “Pengaruh Pembelajaran Ekonomi Islam Terhadap Minat Mahasiswa Menabung di Bank Syariah”, skripsi pada Sekolah Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017, h. 53, tidak dipublikasikan.
8
2. Apakah terdapat pengaruh pengetahuan mahasiswa tentang Bank Syariah
terhadap minat menabung di Bank Syariah (Studi kasus mahasiswa FITK
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)?
3. Apakah terdapat pengaruh pendapatan mahasiswa dan pengetahuan
tentang Bank Syariah terhadap minat menabung di Bank Syariah (Studi
kasus mahasiswa FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat dirumuskan tujuan
penelitian yang akan dicapai untuk mengetahui:
1. Pengaruh pendapatan mahasiswa terhadap minat menabung di Bank
Syariah. (Studi kasus mahasiswa FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)
2. Pengaruh pengetahuan mahasiswa terhadap minat menabung di Bank
Syariah. (Studi kasus mahasiswa FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)
3. Pengaruh pendapatan mahasiswa dan pengetahuan tentang Bank Syariah
terhadap minat menabung di Bank Syariah. (Studi kasus mahasiswa
FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)
F. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut:
1. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis ini untuk menambah kajian ilmiah. Manfaat teoritis
dari penelitian ini juga berupa teori yang dapat dimanfaatkan pada kasus-
kasus yang serupa, yaitu yang terkait dengan teori pendapatan,
pengetahuan tentang perbankan syariah dan minat menabung.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini juga dapat memberikan manfaat praktis yaitu sebagai
berikut:
9
a. Bagi Peneliti Lain
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menjadi sarana
menambah ilmu pengetahuan serta dapat dijadikan referensi untuk
penelitian selanjutnya dengan studi kasus yang serupa.
b. Bagi Jurusan
Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi karya ilmiah
yang dapat dijadikan sumber referensi maupun tambahan
pengetahuan bagi mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
c. Bagi Mahasiswa
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk mahasiswa
terkait dengan informasi mengenai pendapatan dan pengetahuan
tentang Bank Syariah memengaruhi minat menabung di Bank
Syariah.
d. Bagi Bank Syariah
Penelitian ini dapat memberikan pengetahuan baru mengenai hal
yang mempengaruhi minat mahasiswa menabung di Bank Syariah
sehingga dijadikan pertimbangan dalam memperluas sosialisasi dan
pemasaran.
10
BAB II
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritik
1. Minat Menabung
a. Pengertian Minat Menabung
Menurut Sukardi dalam Ahmad Susanto, minat dapat diartikan
sebagai suatu kesukaan, kegemaran atau kesenangan akan sesuatu.
Adapun menurut Sardiman, minat adalah suatu kondisi yang terjadi
apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang
dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhan
sendiri.1 Maka hal ini menunjukan bahwa minat ini merupakan
kondisi senang terhadap sesuatu yang diinginkan dan yang
dibutuhkan.
Menurut Muhibbin Syah, minat (interest) berarti kecenderungan
dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap
sesuatu.2 Pengertian yang tidak jauh berbeda yang disampaikan
Slameto bahwa minat kecenderungan yang tetap untuk
memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan.3 Pada dasarnya
minat berasal dari kecenderungan dan daya tarik dalam diri
seseorang untuk melakukan kegiatan yang diinginkan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) minat
merupakan kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu; gairah;
keinginan.4 Selain itu minat memiliki makna yang luas, karena
dengan minat akan mampu merubah sesuatu yang belum jelas
1Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta: Prenadamedia
Group, 2013), h. 57. 2Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2013), Edisi Revisi, h. 133. 3Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010),
Cet. 5, h. 57. 4https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Minat. Diakses pada tanggal 23 Mei 2019. Pukul 11:56
WIB
11
menjadi lebih jelas.5 Hal tersebut berarti bahwa minat dijadikan
dasar untuk melakukan suatu hal yang diinginkan menjadi lebih jelas
dan lebih yakin lagi.
Dari beberapa pengertian minat diatas, dapat disimpulkan bahwa
minat yaitu kecenderungan seseorang terhadap suatu hal dan dapat
menjadi dasar melakukan tindakan tertentu yang lebih jelas. Dengan
kata lain, minat dapat merubah seseorang dalam menentukan atau
melakukan hal yang diinginkan.
Menurut Ali Ibrahim Hasyim, menyatakan bahwa tabungan
merupakan bagian dari pendapatan yang tidak di konsumsikan.6
Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan,
Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat
dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat
ditarik dengan cek, bilyet giro, dan/atau alat lainnya yang
dipersamakan dengan itu.7 Dengan begitu, tabungan merupakan
simpanan yang berasal dari pendapatan yang tidak dikonsumsikan
dan dapat ditarik sesuai dengan yang disepakati.
Menabung adalah tindakan yang dianjurkan oleh Islam,
karena dengan menabung berarti seorang muslim mempersiapkan
diri untuk pelaksanaan dan perencanaan masa yang akan datang
sekaligus untuk menghadapi hal-hal yang tidak diinginkan.8 Maka
dengan itu berarti dalam Islam memerintahkan umat muslim untuk
menabung guna mempersiapkan masa yang akan datang dan hal
yang sifatnya mendadak atau tidak diinginkan.
Jadi dari penjelasan diatas, dapat diartikan bahwa minat
menabung sebagai tindakan seseorang yang memiliki kecenderungan
5Hutomo Rusdianto dan Chanafi Ibrahim, Pengaruh Produk Bank Syariah Terhadap Minat
Menabung Dengan Persepsi Masyarakat Sebagai Variabel Moderating di Pati, Equilibrium: Jurnal Ekonomi Syariah, Vol.4, No. 1, Juni 2016, h. 43-61.
6Ali Ibrahim Hasyim, Ekonomi Makro, (Jakarta: Prenada Media Group, 2016), h. 62.
7Ismail, Akuntansi Bank Teori dan Aplikasi dalam Rupiah, (Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2011), h. 48. 8Muhammad Syafii Antonio, Bank Syariah dari Teori dan Praktik, (Jakarta: Gema Insani,
2009), Cet. 15, h. 153.
12
dengan jelas dan yakin untuk melaksanakan atau melakukan
perencanaan keuangannya dari sebagian pendapatan yang didapat
untuk digunakan di masa yang akan datang.
b. Faktor Pembentuk Minat
Menurut Rosyidah dalam Ahmad Susanto, timbulnya minat
dalam diri seseorang pada prinsipnya dapat dibedakan menjadi dua
jenis, yaitu minat yang berasal dari pembawaan dan minat yang
timbul karena adanya pengaruh dari luar.9 Minat yang timbul karena
pembawaan berasal dalam diri individunya dan biasanya dipengaruhi
faktor keturunan. Sedangkan minat yang timbul karena adanya
pengaruh dari luar timbul dari lngkungan, dorongan orang tua,
maupun kebiasaan.
Menurut Reber dalam Muhibbin Syah, minat sendiri
bergantung pada banyak faktor internal seperti pemusatan perhatian,
keingintahuan, motivasi, dan kebutuhan.10
Hal ini menunjukkan
bahwa minat lebih didominasi pada faktor internal seseorang.
Menurut Astuti, minat merupakan suatu keinginan yang timbul
dari diri sendiri tanpa adanya paksaan dari orang lain untuk mencapai
suatu tujuan.11
Hal ini menunjukkan bahwa kecenderungan terhadap
sesuatu diawali dengan adanya perasaan senang dan tertarik.
Menurut Sukartini dalam Ahmad Susanto, menganalisis bahwa
indikator dari minat dapat dilakukan terhadap beberapa hal yaitu
keinginan untuk memiliki sesuatu, objek atau keinginan yang
disenangi, jenis kegiatan yang dilakukan memperoleh sesuatu yang
disenangi, dan upaya yang dilakukan untuk merealisasikan keinginan
atau rasa terhadap objek atau kegiatan.12
Jadi pada kondisi tertentu,
9 Susanto, op. cit, h. 60.
10Syah. loc cit.
11Tri Astuti, “Pengaruh Persepsi Nasabah tentang Tingkat Suku Bunga, Promosi, dan Kualitas
Pelayanan terhadap Minat Menabung Nasabah”, Jurnal Nominal, Vol. II, No. I, tahun 2013, h. 5. 12
Susanto, op. cit, h. 64
13
perasaan senang dan tidak senang akan membentuk adanya minat
seseorang.
Minat menabung diasumsikan sebagai minat beli merupakan
perilaku yang muncul sebagai respon terhadap objek yang
menunjukkan keinginan pelanggan untuk melakukan pembelian.13
Minat menabung dapat dikatakan sebagai minat beli konsumen atau
keputusan seorang konsumen untuk menjadi nasabah dalam suatu
Bank. Maka dalam penelitian ini minat menabung dapat diukur
dengan melihat indikator-indikator minat beli.
Berdasarkan yang telah diuraikan tersebut, menurut Suwandari
dalam Rizky dan Yasin minat beli dapat dilihat dari indikator sebagai
berikut.14
1. Attention atau perhatian, yaitu perhatian calon konsumen terhadap
produk yang ditawarkan oleh produsen. Terdapat pesan yang
dapat menarik konsumen sehingga akan dilihat oleh konsumen.
2. Interest atau tertarik, ketertarikan calon konsumen terhadap
produk yang ditawarkan oleh produsen. Setelah pesan yang
menimbulkan rasa tertarik konsumen, maka terjadi rasa ingin tahu
secara rinci didalam konsumen.
3. Desire atau keinginan, keinginan calon konsumen untuk memiliki
produk yang ditawarkan oleh produsen.
4. Action atau aksi, yaitu calon konsumen melakukan pembelian
terhadap produk yang ditawarkan
Menurut Ferdinand minat beli dapat diidentifikasi melalui
indikator-indikator sebagai berikut.15
1. Minat transaksional, yaitu kecenderungan seseorang untuk
membeli suatu produk.
13
Sayyidatul Maghfiroh, “Pengaruh Religiusitas, Pendapatan, dan Lingkungan Sosial terhadap Minat Menabung di Bank Syariah pada Santri Pesantren Mahasiswa Darush Shalihat”, Skripsi pada Sekolah Sarjana Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, 2018, h. 13, tidak dipublikasikan.
14Muhammad Fakhru Rizky NST dan Hanifa Yasin, Pengaruh Promosi dan Harga terhadap
MInat Beli Perumahan Obama PT. Nailah Adi Kurnia SEI Mencirim Medan, Jurnal Manajemen & Bisnis, Vol 14 No. 2Oktober 2014, h. 141.
15Basrah Saidani dan Samsul Arifin, Pengaruh Kualitas Produk dan Kualitas Layanan terhadap
Kepuasan Konsumen dan Minat Beli pada Ranch Market, Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia, Vol. 3, No. 1, 2012, h. 7.
14
2. Minat referensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk
mereferensikan produk kepada orang lain. Artinya seseorang akan
menyarankan produk yang dipakainya untuk dimiliki juga kepada
orang lain.
3. Minat peferensial, minat yang menggambarkan perilaku
seseorang yang memiliki preferensi utama pada produk tersebut.
Produk ini hanya bisa diganti jika terjadi sesuatu dengan produk
preferensinya.
4. Minat eksploratif, menggambarkan perilaku seseorang yang selalu
mencari informasi mengenai produk yang diminatinya.
Dari beberapa pendapat mengenai indikator minat beli, maka
yang akan digunakan oleh peneliti untuk melihat minat beli
menggunakan pendapat yang disampaikan Suwandari dengan
menggunakan 3 dari 4 indikator yang tersedia yaitu perhatian,
keinginan, dan aksi.
Menurut Kinnear dan Taylor dalam Roni Andespa berpendapat
bahwa minat beli merupakan bagian dari komponen perilaku
konsumen dalam sikap mengkonsumsi, kecenderungan responden
untuk bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar
dilaksanakan.16
Sama halnya yang dikemukakan oleh Mehta dalam
Roni Andespa, minat beli sebagai kecenderungan konsumen untuk
membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan
dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan
konsumen melakukan pembelian.17
Minat beli konsumen dipengaruhi
oleh beberapa perilaku konsumen. Perilaku konsumen sangat penting
bagi sebuah perusahaan karena dapat memberikan pengaruh kepada
pihak lain mengenai produk dari perusahaan tersebut.
c. Perilaku Konsumen
Menurut Engel dalam Etta Mamang Sangadji dan Sopiah,
perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam
16
Roni Andespa, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Nasabah dalam Menabung di Bank Syariah, Al Masraf: Jurnal Lembaga Keuangan dan Perbankan, Vol. 2, No. 1, Januari-Juni 2017, h. 44.
17Ibid
15
pemerolehan, pengonsumsian, dan penghabisan produk/jasa, termasuk
proses yang mendahului dan menyusul tindakan ini.18
Sama halnya
dengan yang dikemukakan Basu Swastha dan Hani Handoko dalam
Nurul Qomariah bahwa perilaku konsumen adalah kegiatan-kegiatan
individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan
menggunakan barang-barang dan jasa-jasa termasuk didalamnya
pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-
kegiatan tersebut.19
Maka dengan demikian perilaku konsumen
memiliki peran penting dalam konsumen mengambil keputusan untuk
membeli dan menggunakan suatu produk.
Perilaku konsumen terdiri dari aktivitas-aktivitas yang melibatkan
beberapa orang sewaktu konsumen itu menyeleksi, membeli, dan
menggunakan produk tersebut. Menurut Philip Kotler dalam Nisak
menyatakan bahwa setidaknya terdapat 4 faktor utama yang dapat
mempengaruhi perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan
yaitu sebagai berikut.20
1) Faktor Budaya
Faktor budaya ini memiliki pengaruh yang luas dan mendalam
terhadap perilaku konsumen.
2) Faktor Sosial
Perilaku konsumen juga dipengaruhi beberapa faktor sebagai
berikut.
a) Kelompok Acuan
Kelompok acuan terdapat seseorang dalam suatu kelompok
yang dapat memberikan pengaruh pendirian seseorang.
18
Etta Mamang Sangadji dan Sopiah, Perilaku Konsumen Pendekatan Praktis, (Yogyakarta: Penerbit ANDI, 2013), h. 7.
19Nurul Qomariah, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Menabung di
Bank Syariah, JEAM, Vol. X No. 1/2011, h. 33. 20
Arifatun Nisak, Saryadi, Sri Suryoko, Pengaruh Kelompok Acuan dan Pengetahuan Tentang Perbankan Syariah terhadap Minat Menabung di Perbankan Syariah Semarang, Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis, Vol. 2 No. 1, 2013, h. 2.
16
b) Keluarga
Perilaku seseorang dapat berorientasi pada ayah, ibu, ataupun
anak. Biasanya seorang anak akan melakukan pembelian
dengan sepengetahuan ayah dan ibunya.
c) Peran dan Status
Posisi seseorang dalam setiap kelompok dapat didefinisikan
dengan istilah peran dan status.
3) Faktor Pribadi
a) Usia dan Tahap Siklus Hidup
Setiap individu pasti akan mengalami siklus hidup atau
mengalami perjalanan dan perubahan sepanjang hidupnya.
Perubahan siklus hidup ini akan mempengaruhi perilaku
konsumen.
b) Pekerjaan
Pekerjaan dapat mempengaruhi perilaku konsumen. Dengan
konsumen memiliki pekerjaan dan kemudian menerima
pendapatan atau penghasilan, maka akan memudahkan
konsumen melakukan pembelian.
c) Keadaan Ekonomi
Kondisi ekonomi mempengaruhi perilaku konsumen. Ketika
kondisi ekonomi konsumen stabil biasanya akan
memudahkan konsumen melakukan perencanaan pembelian.
d) Gaya Hidup
Gaya hidup ini menggambarkan pola hidup seseorang yang
dapat dilihat dari kegiatan serta aktivitas yang dilakukan.
4) Faktor Psikologi
Terdapat empat faktor psikologis utama yang dapat
mempengaruhi pilihan pembelian sebagai berikut.
a) Motivasi
Motivasi adalah dorongan yang muncul dari dalam diri atau
dari luar diri yang menjadi faktor penggerak ke arah tujuan
17
yang ingin dicapai. Terkait konsumen, motivasi diartikan
sebagai suatu dorongan yang menggerakan konsumen untuk
memutuskan bertindak memenuhi berbagai kebutuhan.
b) Persepsi
Persepsi merupakan suatu proses yang timbul akibat adanya
sensasi, dimana sensasi ini adalah aktivitas merasakan atau
penyebab keadaan emosi yang menggembirakan.
c) Pengetahuan
Pengetahuan menjelaskan perubahan dalam diri individu
yang berasal dari pengalaman. Merupakan segala sesuatu
yang diketahui atau sesuatu yang diketahui mengenai sesuatu.
d) Kepercayaan dan Sikap Pendirian
Kepercayaan ini berhubungan dengan kepercayaan konsumen
yaitu bentuk kekuatan pengetahuan yang dimiliki konsumen
dan semua kesimpulan yang dibuat konsumen bahwa produk
yang dibeli memiliki atribut dan manfaatnya.
Dari beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen
dalam mengambil keputusan menggunakan suatu produk yang
diungkapkan Philip Kotler, peneliti akan mengambil salah satu faktor
yaitu faktor pengetahuan. Menurut Sadono Sukirno, bahwa faktor
penentu yang mempengaruhi tabungan rumah tangga atau seseorang
terdapat 6 faktor yaitu kekayaan, suku bunga, sikap berhemat, keadaan
perekonomian, distribusi pendapatan, dan dana pensiun. Peneliti akan
mengambil salah satu faktornya yaitu faktor pendapatan. Maka dalam
penelitian ini peneliti akan mengambil 2 faktor yang akan dijelaskan
dibawah ini yaitu faktor pendapatan dan pengetahuan.
2. Pendapatan
a. Pengertian Pendapatan
Menurut Samryn pendapatan merupakan nilai moneter dari
pengalihan hak atas barang atau jasa melalui transaksi penjualan
18
kepada pelanggan.21
Menurutnya, pendapatan ini dapat menambah
kekayaan ataupun mengurangi utang. Menurut Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan atau PSAK 23, pendapatan adalah arus masuk
bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal entitas
selama suatu periode jika arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan
ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal.22
Dari
pengertian pendapatan diatas berdasarkan disiplin ilmu Akuntansi,
pendapatan berarti pengalihan hak masuk terhadap barang atau jasa
yang telah diberikan selama suatu periode dan akan menambah
kekayaan. Menurut BPS, pendapatan meliputi upah dan gaji atas jam
kerja atau pekerjaan yang telah diselesaikan, upah lembur, semua
bonus dan tunjangan, perhitungan waktu-waktu tidak bekerja, bonus
yang dibayarkan tidak teratur, penghargaan, dan nilai pembayaran
sejenisnya.23
Pendapatan terbagi menjadi dua macam, yaitu pendapatan pribadi
atau pendapatan individu dan pendapatan disposibel. Pendapatan
pribadi dapat didefinisikan sebagai pendapatan yang diterima seluruh
rumah tangga dalam perekonomian dari pembayaran ke atas
penggunaan faktor-faktor produksi yang dimilikinya dan dari sumber
lain. Sedangkan pendapatan disposibel bagian dari pendapatan pribadi
yang digunakan oleh rumah tangga untuk membiayai konsumsi atau
keperluan lain. Pendapatan disposibel dihitung dengan mengurangi
pajak pendapatan perseorangan dari pendapatan pribadi.24
Pendapatan personal (disposable income) adalah pendapatan yang
siap digunakan, baik untuk keperluan konsumsi maupun untuk
21
Samryn, Pengantar Akuntansi Mudah Membuat Jurnal Dengan Pendekatan Siklus Akuntansi, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2015), h. 7.
22Dewan Standar Akuntansi Keuangan, Exposure Draft Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan atau PSAK No. 23 mengenai Pendapatan, Ikatan Akuntansi Indonesia. 23
Badan Pusat Statistik, Definisi Pendapatan, https://www.bps.go.id/istilah/index.html?Istilah%5Bberawalan%5D=P&Istilah_page=6 diakses pada tanggal 11 Juli 2019 pukul 21.32 WIB
24Sadono Sukirno, Makroekonomi Modern Perkembangan Pemikiran dari Klasik hingga
Keynesian Baru, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007), h. 44.
19
ditabung.25
Pendapatan pribadi dapat diartikan sebagai semua jenis
pendapatan, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa memberikan
suatu kegiatan apa pun, yang diterima oleh penduduk suatu Negara.26
Menurut Hanum mengatakan bahwa pendapatan menunjukkan seluruh
uang atau hasil material lainnya yang dicapai dari pengguna kekayaan
atau jasa yang diterima seseorang atau rumah tangga selama jangka
waktu tertentu.27
Maka pendapatan pribadi dapat diartikan sebagai
pendapatan yang diterima seseorang yang siap untuk digunakan karena
melakukan suatu kegiatan.
Dalam penelitian ini, pendapatan diartikan sebagai hasil yang
didapat dari suatu kegiatan yang siap digunakan untuk konsumsi
maupun di tabung. Selain untuk dikonsumsi, pendapatan dapat
mempengaruhi banyaknya jumlah yang di tabung. Pendapatan yang
bisa ditabung merupakan pendapatan karena tidak habis digunakan
untuk konsumsi. Karena peningkatan pendapatan juga akan
meningkatkan kemampuan untuk menabung juga.
Dalam hal ini, mahasiswa sebagai masyarakat yang juga
melakukan kegiatan ekonomi seperti membeli sesuatu untuk
memenuhi kebutuhannya atau mengkonsumsi maupun kegiatan
menabung. Total pendapatan setiap mahasiswa tentunya berbeda-beda.
Begitu juga total konsumsi dan tabungan yang juga berbeda setiap
mahasiswa. Cara memanfaatkan atau menggunakan pendapatannya
beragam, dapat digunakan hanya untuk mengkonsumsi saja atau yang
lebih baik digunakan untuk ditabung.
25
Nadia Triana, Neneng Nurhasanah, Ifa Hanifia Senjiati, “Pengaruh Tingkat Religiusitas dan Disposible Income Mahasiswa Fakultas Syari’ah Unisba terhadap Mnat Menabung di Bank BRI Syari’ah Kantor Kas Unisba”, Prosiding Keuangan dan Perbankan Syariah, Vol. 2, No. 2, 2016, h. 530.
26Sadono Sukirno, Makroekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga, (Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada, 2006), h. 47. 27
Nurlaila Hanum, “Analisis Pengaruh Pendapatan terhadap Perilaku Konsumsi Mahasiswa Universitas Samudra Kota Langsa” Jurnal Samudera Ekonomika, Vol. 1, No. 2. Oktober 2017, h. 108.
20
b. Sumber Pendapatan
Menurut Suparmoko dalam Aris Purwanto, sumber pendapatan
digolongkan menjadi tiga golongan, yaitu:28
1) Gaji dan Upah. Yaitu imbalan yang diperoleh setelah melakukan
pekerjaan untuk orang lain dalam waktu satu hari, satu pekan,
maupun satu bulan.
2) Pendapatan dari Usaha Sendiri. Merupakan nilai total dari hasil
produksi dikurangi total biaya yang di bayar dalam usahanya
sendiri.
3) Pendapatan dari Usaha Lain. Yaitu pendapatan tanpa
mencurahkan tenaga kerja, biasanya pendapatan sampingan
seperti pendapatan hasil sewa, ternak dan barang, bunga dari
bank, sumbangan dari pihak lain, dan pendapatan dari pensiun.
Dalam BPS dikemukakan bahwa pendapatan berasal dari tiga
sumber:29
1) Pendapatan dari upah atau gaji yang diterima oleh seuruh anggota
rumah tangga ekonomi yang bekerja sebagai imbalan bagi
pekerjaan yang dilakukan oleh suatu perusahaan atau majikan
atau instansi tersebut baik uang maupun barang dan jasa.
2) Pendapatan dari hasil usaha seluruh anggota yang merupakan
pendapatan kotor, yaitu selisih nilai jual barang dan jasa yang
diproduksi dengan ongkos produksinya.
3) Pendapatan lainnya yaitu pendapatan di luar upah atau gaji yang
menyangkut usaha lain dari: (a) perkiraan sewa rumah milik
sendiri, (b) bunga, dividen, royalti, paten, sewa atau kontrak,
lahan, rumah, gedung, bangunan, peralatan dan sebagainya, (c)
buah hasil usaha (hasil usaha sampingan yang dijual, (d)
pensiunan dan klaim asuransi jiwa, (e) kiriman dari keluarga atau
pihak lain secara rutin, ikatan dinas, beasiswa, dan sebagainya.
Menurut Wirdayani Wahab, terdapat pembagian pendapatan yaitu
sebagai berikut.30
28
Aris Purwanto. “Pengaruh Pengetahuan, Religiusitas, dan Tingkat Pendapatan terhadap Minat Masyarakat Menabung di Bank Syariah Boyolali”, skripsi pada Sekolah Sarjana IAIN Salatiga, 2016, h. 40, tidak dipublikasikan.
29Dary Farah Fikriyyah, “Pengaruh Bank Sampah terhadap Perilaku Pengelolaan Sampah
Rumah Tangga dan Pendapatan Nasabah (Studi Kasus: Bank Sampah Melati dan Bank Sampah Cilung, Bogor, Jawa Barat)”, Skripsi Institut Pertanian Bogor, 2018, h. 12
30Wirdayani Wahab, “Pengaruh Tingkat Bagi Hasil Terhadap Minat Menabung di Bank
Syariah”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam. Vol. 2, No. 1. 2016., h. 172-173
21
1) Pendapatan pokok, yaitu pendapatan yang tiap bulan diharapkan
diterima, pendapatan ini diperoleh dari pekerjaan utama yang
bersifat rutin.
2) Pendapatan sampingan, yaitu pendapatan yang diperoleh dari
pekerjaan diluar pekerjaan pokok dan tidak semua orang
mempunyai pendapatan sampingan.
3) Pendapatan lain-lain, yaitu pendapatan yang berasal dari
pemberian pihak lain, baik bentuk barang maupun bentuk uang,
pendapatan bukan dari usaha.
Berdasarkan beberapa jenis pendapatan yang dijelaskan diatas,
maka jenis-jenis pendapatan khususnya pendapatan mahasiswa dalam
penelitian ini akan menggunakan pembagian pendapatan yang
dikemukakan oleh Wirdayani Wahab (pendapatan pokok dan
pendapatan sampingan) sedangkan dari BPS peneliti menggunakan
pendapatan lainnya.
Mahasiswa tergolong bukan angkatan kerja, melainkan pelajar
yang bersekolah dan juga sebagai penerima pendapatan sehingga
mahasiswa tidak memiliki pendapatan permanen atau pendapatan
tetap. Maka sumber pendapatan mahasiswa dalam kaitannya minat
menabung termasuk pada tiga golongan diatas. Yaitu pendapatan
mahasiswa bersumber dari uang saku yang diberikan orang tua pada
setiap bulan atau setiap pekan. Bagi mahasiswa yang kuliah dibarengi
dengan bekerja kepada orang atau pihak lain, mahasiswa yang
pendapatannya dari hasil magang ataupun mereka mahasiswa yang
menjadi seorang entrepreneur sejak masih pelajar yang artinya dari
usaha sendiri. Selain itu, beasiswa dapat juga menjadi sumber
pendapatan bagi mahasiswa. Beasiswa adalah tunjangan yang
diberikan kepada pelajar atau mahasiswa sebagai bantuan biaya
belajar.31
Dengan adanya pendapatan tambahan dari beasiswa tersebut,
mahasiswa dapat meningkatkan tabungan yang dimilikinya.
31
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Beasiswa Diakses pada tanggal 23 Mei 2019. Pukul 11:37 WIB
22
c. Hubungan Pendapatan dengan Konsumsi
Keynes berpendapat faktor utama yang menentukan konsumsi
rumah tangga adalah pendapatannya.32
Biasanya semakin tinggi
tingkat pendapatan, maka tingkat konsumsi juga semakin tinggi.
Karena ketika tingkat pendapatan meningkat, kemampuan rumah
tangga untuk membeli beragam kebutuhan konsumsi menjadi makin
besar.
d. Hubungan Pendapatan dengan Tabungan
Pendapatan disposibel yang diterima rumah tangga sebagian besar
akan digunakan untuk konsumsi, sedangkan sisanya digunakan untuk
ditabung. Pendapatan digunakan untuk dua tujuan yaitu untuk
pengeluaran konsumsi (membeli barang dan jasa) dan ditabung (di
institusi keuangan). Pada pendapatan yang tinggi, tidak semua
pendapatan yang diterima digunakan untuk konsumsi. Sebagian
pendapatan tersebut akan ditabung. Dengan demikian maka konsumsi
dan tabungan besar ditentukan oleh pendapatan.
Hubungan di antara pendapatan, konsumsi dan tabungan dapat
dinyatakan dengan menggunakan persamaan berikut:33
Yd = C + S
Sedangkan tabungan merupakan selisih antara pendapatan dan
konsumsi. Maka ditentukan oleh persamaan berikut:
S = Yd – C
Keterangan:
Yd = Pendapatan Disposebel
C = Konsumsi
S = Tabungan
Menurut Sadono Sukirno, penentu lain yang dapat mempengaruhi
tingkat konsumsi dan tabungan rumah tangga yaitu sebagai berikut.34
32
Sukirno, Makroekonomi Modern Perkembangan Pemikiran dari Klasik hingga Keynesian Baru, op. cit., h. 97
33Ibid.
34Sukirno, Mikroekonomi Teori Pengantar, op. cit., h. 119.
23
1) Kekayaan
Sebagai akibat memiliki harta berupa warisan akhirnya seseorang
memiliki kekayaan yang mencukupi. Bila sudah seperti ini maka
ia sudah tidak terdorong untuk menabung dan akan cenderung
digunakan untuk konsumsi saja. Tetapi jika tidak memiliki
kekayaan berupa warisan, justru seseorang cenderung menabung
untuk kekayaan di masa yang akan datang.
2) Suku Bunga
Rumah tangga atau seseorang akan lebih banyak menabung
apabila suku bunga yang tinggi karena bisa memberikan
pendapatan yang lebih banyak. Namun jika suku bunga sedang
rendah, maka akan cenderung menambah pengeluaran
konsumsinya.
3) Sikap Berhemat
Perilaku masyarakat yang berbeda menunjukkan ada yang tidak
suka belanja berlebih-lebihan mementingkan tabungan dan ada
pula yang cenderung mengkonsumsi berlebihan.
4) Keadaan Perekonomian
Dalam perekonomian yang sedang tumbuh, masyarakat akan
cenderung melakukan pengeluaran yang lebih aktif dan akan
kurang menabung. Sedangkan jika perekonomian sedang
melambat, masyarakat justru akan menggunakan pendapatannya
lebih berhati-hati.
5) Distribusi Pendapatan
Dalam masyarakat yang distribusi pendapatannya tidak merata,
lebih banyak tabungan yang akan diperoleh. Dalam masyarakat
yang demikian sebagian besar pendapatan dinikmati oleh
segolongan kecil penduduk yang sangat kaya, dan golongan
masyarakat ini yang mempunyai kecenderungan menabung yang
tinggi. Maka mereka dapat menciptakan tabungan yang banyak.
Segolongan besar penduduk mampunyai pendapatan yang hanya
24
cukup membiayai konsumsinya dan tabungannya adalah kecil.
Dalam masyarakat yang distribusi pendapatannya lebih seimbang,
tingkat tabungannya relatif sedikit karena mereka mempunyai
kecondongan mengkonsumsi yang tinggi.
6) Dana Pensiun
Apabila pendapatan pensiun besar jumlahnya, para pekerja tidak
melakukan sedikit menabung dan menaikkan tingkat konsumsi.
Namun ketika pendapatan pensinnya relatif kecil, maka mereka
akan lebih memilik menabung ketika mereka bekerja untuk
mencukupi kehidupan di hari tua.
3. Pengetahuan
a. Pengertian Pengetahuan
Secara etimologi pengetahuan dari kata dalam bahasa Inggris yaitu
knowledge.35
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
pengetahuan berarti segala sesuatu yang diketahui, kepandaian atau
segala sesuatu yang diketahui berkenaan dengan suatu hal.36
Pengetahuan adalah keseluruhan pemikiran, gagasan, dan pemahaman
yang dimiliki manusia tentang dunia dan segala isinya, termasuk
manusia dan kehidupannya.37
Dalam penelitian ini, pengetahuan yang dimaksud peneliti
berhubungan dengan pengetahuan konsumen yang akan menggunakan
suatu produk karena pengetahuan konsumen yang menjadikan dasar
pengambilan keputusan, khususnya keputusan dalam menggunakan
produk tabungan dalam Bank Syariah. Menurut Sunyoto dalam Aris
Purwanto, pengetahuan adalah semua informasi yang dimiliki
konsumen mengenai berbagai macam produk dan jasa, serta
pengetahuan lainnya yang terkait dengan produk dan jasa tersebut dan
35
Bachtiar , Filsafat Ilmu, (Jakarta: Rajawali Press, 2012), h. 85 36
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Pengetahuan Diakses pada tanggal 24 Mei 2019. Pukul 09:39 WIB
37Akhyar Yusuf Lubis, Filsafat Ilmu Klasik Hingga Kontemporer, (Jakarta: Rajawali Press,
2016), Cet. 3, h. 63
25
informasi yang berhubungan dengan fungsinya sebagai konsumen.38
Pengetahuan ini sebagai informasi yang disimpan di dalam ingatan.
Berdasarkan beberapa pengertian pengetahuan diatas, dapat
disimpulkan bahwa pengetahuan adalah hasil tahu dan hasil
pengamatan seseorang menggunakan alat inderanya terhadap objek di
sekitar.
b. Jenis-Jenis Pengetahuan
Para ahli psikologi kognitif membagi pengetahuan ke dalam
pengetahuan deklaratif (declarative knowledge) dan pengetahuan
prosedur (procedural knowledge). Berikut ini penjelasan jenis-jenis
pengetahuan:39
1) Pengetahuan Deklaratif
Pengetahuan deklaratif adalah fakta subjektif yang diketahui
seseorang. Arti subjektif disini adalah pengetahuan seseorang
tersebut mungkin tidak selalu harus sesuai dengan realitas yang
sebenarnya.
2) Pengetahuan Prosedural
Pengetahuan procedural adalah pengetahuan mengenai
bagaimana fakta-fakta tersebut digunakan. Yang berarti
pengetahuan prosedural ini merupakan pengetahuan bagaimana
melakukan sesuatu.
Seperti yang telah dipaparkan diatas bahwa pengetahuan
konsumen akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan
konsumen menggunakan suatu produk. Pengetahuan konsumen
adalah semua informasi yang dimiliki konsumen mengenai
berbagai produk dan jasa tersebut, dan informasi yang berhubungan
dengan fungsinya sebagai konsumen.40
Ketika konsumen memiliki
pengetahuan yang lebih banyak, maka ia akan lebih baik dalam
38
Purwanto. op, cit., h. 20 39
Ujang Sumarwan, Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran, (Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia, 2011), h. 148
40Ibid. h. 147
26
mengambil keputusan, ia akan lebih efisien dan lebih tepat dalam
mengolah informasi.
Engel, Blackwell dan Miniard membagi pengetahuan
konsumen ke dalam tiga jenis pengetahuan: (1) Pengetahuan
Produk, (2) Pengetahuan Pembelian, dan (3) Pengetahuan
Pemakaian.41
Dengan demikian, pengetahuan konsumen
merupakan segala informasi yang dimiliki konsumen mengenai
suatu produk dan pemanfaatan produk barang ataupun jasa
tersebut.
Berikut ini penjelasan dari tiga jenis pengetahuan konsumen:42
1) Pengetahuan Produk
Pengetahuan produk meliputi berbagai informasi yang diproses
oleh konsumen untuk memperoleh suatu produk. Terdapat tiga
jenis pengetahuan produk, yaitu pengetahuan tentang
karakteristik atau atribut produk dan pengetahuan tentang
manfaat produk, dan pengetahuan tentang kepuasan yang
diberikan.
Atribut suatu produk dibedakan menjadi dua yaitu atribut fisik
dan abstrak. Atribut fisik menggambarkan ciri-ciri suatu
produk seperti ukuran misalnya. Sedangkan atribut abstrak
menggambarkan karakteristik subjektif dari produk
berdasarkan persepsi konsumen. Manfaat produk dibagi
menjadi dua yaitu manfaat fungsional yang dirasakan secara
fisiologis dan manfaat psikososial berupa aspek psikologis
seperti emosi, perasaan, dan mood.
2) Pengetahuan Pembelian
Pengetahuan pembelian terdiri atas pengetahuan tentang toko,
lokasi produk di dalam toko, dan penempatan produk
sebenarnya di dalam toko. Ketika seorang konsumen
mengetahui dan mengenal toko, ini sangat memudahkan
konsumen dalam menentukan keputusan pembeliannya.
3) Pengetahuan Pemakaian
Pengetahuan pemakaian ini bertujuan agar konsumen bisa
menggunakan produk tersebut dengan benar, sehingga bisa
memberikan manfaat yang optimal kepada konsumen.
Kesalahan yang dilakukan konsumen dalam menggunakan
41
Arifatun Nisak, Saryadi, Sri Suryoko, op. cit., h. 3 42
Sumarwan, op. cit., h. 149
27
suatu produk, menyebabkan konsumen kecewa. Karena itu
produsen sebaiknya memberitahu konsumen bagaimana cara
menggunakan produknya dengan benar.
4. Bank Syariah
a. Pengertian Bank Syariah
Bank merupakan lembaga yang memiliki peranan penting bagi
perkembangan perekonomian sebuah Negara. Bank dapat
menghimpun dana masyarakat secara langsung dari nasabah. Bank
menjadi lembaga yang tepat bagi masyarakat dalam menempatkan
dananya secara umum. Namun disisi lain bank juga berperan
menyalurkan dana kepada masyarakat.
Secara umum, pengertian bank Islam (Islamic bank) adalah bank
yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syariat Islam.43
Bank Islam atau di Indonesia disebut Bank Syariah meruakan
Lemabaga Keuangan yang berfungsi memperlancar mekanisme
ekonomi disektor riil melalui aktivitas kegiatan usaha berdasarkan
prinsip syariah, yaitu aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam
antara Bank dan pihak lain.44
Berdasarkan Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 Bank Syariah adalah bank yang
menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan
menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah.45
Bank syariah memiliki sistem operasional yang berbeda dengan
bank konvensional. Bank syariah memberikan layanan bebas bunga
kepada para nasabahnya. Karena dalam operasionalnya Bank Syariah,
pembayaran dan penarikan bunga dilarang dalam semua bentuk
transaksi. Bank syariah tidak mengenal sistem bunga, baik bunga yang
43
Rachmadi Usman, Aspek Hukum Perbankan Syariah di Indonesia, (Jakarta: Sinar Grafika, 2012), h. 33
44Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah,(Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2015), Cet. Ke-
5, h. 30 45
UU RI Nomor 21 Tahun 2008 Pasal 1 Ayat 7 tentang Perbankan Syariah
28
diperoleh dari nasabah yang meminjam uang atau bunga yang dibayar
kepada penyimpan dana di Bank Syariah.46
Dengan demikian, Bank Syariah atau bank Islam merupakan
sebuah lembaga perbankan yang dalam kegiatan usahanya
menggunakan prinsip agama Islam sehingga terjauh dari hal-hal yang
bertentangan dengan ajaran Islam tersebut. Termasuk dalam hal
operasionalnya Bank Syariah tidak menggunakan sistem penarikan
bunga pada nasabah. Hal ini dikarenakan bunga merupakan riba dan
dapat merugikan orang lain. Selain itu pelarangan riba sendiri telah
tercantum dalam Al-Qur’an.
Bank Syariah dalam praktiknya yang menjauhkan sistem
operasionalnya dari praktik riba berdasarkan adanya larangan bahwa
bunga termasuk riba dalam Al-Qur’an dan Sunnah yang akan
dicantumkan sebagai berikut.
م أممومالم الناسي بيالبماطيلي م الربما ومقمد ن هوا عمنه ومأمكليهي ابا ومأمخذيهي هم عمذم ن افيريينم مي ومأمعتمدنما ليلكم
أملييما
Artinya: “Dan disebabkan mereka memakan riba, padahal
sesugguhnya mereka telah dilarang daripadanya, dan karena
mereka memakan harta benda orang dengan jalan yang
batil. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang
kafir diantara mereka itu siksa yang pedih”. (QS. An-Nisa:
161)
ا الذيينم آممنوا لام تمأكلوا الربما أمضعمافا مضماعمفمة ت فليحونم لمعملكم اللهم ومات قوا يما أمي هم
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan
riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada
46
Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2011), h. 32
29
Allah supaya kamu mendapat keberuntungan”. (QS. Ali
Imraan: 130)
Larangan riba ini tidak hanya tercantum dalam Al-Qur’an tetapi
juga merujuk pada Hadits yaitu sebagai berikut.
يهي ومقمالم هم اتيبمه ومشماهيدم لمعمنم رمسول اللهي صملى الله عملميهي ومسملمم آكيلم الربما وممؤكيلمه ومكم
سموماء
Artinya: “Allah melaknat orang yang memakan riba, yang memberi
makan dengannya, kedua saksinya, dan penulisnya, lalu
beliau bersabda”mereka semua itu adalah sama”. (HR.
Muslim)
ثل أمن ي منكيحم الرجل أمه ا مي عونم بمابا أيسمرهم ب الريبما ثملامثمة ومسم
Artinya: “Riba itu mempunyai tujuh puluh tiga pintu (tingkatan), yang
paling rendah (dosanya) sama dengan seseorang yang
melakukan zina dengan ibunya”. (HR. Ibnu Majah)
b. Prinsip Bank Syariah
Perbankan syariah dalam melakukan kegiatan usahanya
berdasarkan Prinsip Syariah, demokrasi ekonomi, dan prinsip
kehatian-hatian.47
Berikut ini penjelasan dari beberapa prinsip-prinsip
Bank Syariah:
1) Prinsip Syariah
Prinsip Syariah adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan
perbankan berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga yang
memiliki kewenangan dalam penetapan fatwa di bidang syariah.48
Kegiatan usaha yang berdasarkan prinsip syariah antara lain adalah
kegiatan usaha yang tidak mengandung unsur:49
47
UU RI Nomor 21 Tahun 2008 Pasal 2 Tentang Perbankan Syariah, h. 6 48
UU RI Nomor 21 Tahun 2008 Pasal 1 Ayat 12 Tentang Perbankan Syariah, h. 3 49
Penjelasan Atas UU RI Nomor 21 Tahun 2008 Pasal 2 Tentang Perbankan Syariah, h. 39
30
a) Riba yaitu penambahan pendapatan secara tidak sah (batil)
antara lain dalam transaksi pertukaran barang sejenis yang tidak
sama kualitas, kuantitas, dan waktu penyerahan (fadhl), atau
dalam transaksi pinjam-meminjam yang mempersyaratkan
Nasabah Penerima Fasilitas mengembalikan dana yang diterima
melebihi pokok pinjaman karena berjalannya waktu (nasi‟ah);
b) Maisir, yaitu transaksi yang digantungkan kepada suatu keadaan
yang tidak pasti dan bersifat untung-untungan;
c) Gharar, yaitu transaksi yang objeknya tidak jelas, tidak dimiliki,
tidak diketahui keberadaannya, atau tidak dapat diserahkan pada
saat transaksi dilakukan kecuali diatur lain dalam syariah;
d) Haram, yaitu transaksi yang objeknya dilarang dalam syariah;
atau
e) Zalim, yaitu transaksi yang menimbulkan ketidakadilan bagi
pihak lainnya.
2) Demokrasi Ekonomi
Yang dimaksud dengan “demokrasi ekonomi” adalah kegiatan
ekonomi syariah yang mengandung nilai keadilan, kebersamaan,
pemerataan, dan kemanfaatan.
3) Prinsip Kehati-Hatian
Yang dimaksud dengan “prinsip kehati-hatian” adalah
pedoman pengelolaan Bank yang wajib dianut guna mewujudkan
perbankan yang sehat, kuat, dan efisien sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Dengan demikian, Bank Syariah dalam melaksanakan segala
kegiatan usahanya seperti kegiatan menghimpun dana menyalurkan
dana dan bentuk pelayanan jasa bank harus berdasarkan prinsip
syariah, demokrasi Islam, dan prinsip kehati-hatian sesuai dengan
peraturan Undang-Undang yang berlaku. Prinsip ini yang menjadi
landasan bagi Bank Syariah melakukan trasaksi-transaksi yang
diperkenankan dan yang tidak diperkenankan dalam ajaran agama
31
Islam. Maka Bank Syariah harus mampu menjaga dan memelihara
kepercayaan Bank Syariah dengan menampakkan nilai keislamannya.
c. Produk-Produk Bank Syariah
Bank Syariah memiliki peran sebagai lembaga perantara antara
pihak yang mengalami kelebihan dana dan pihak yang mengalami
kekurangan dana. Dalam Bank Syariah, hubungan antara bank dengan
nasabahnya bukan hubungan debitur dengan kreditur, melainkan
hubungan kemitraan (partnership) antara penyandang dana (shohibul
maal) dengan pengelola dana (mudhorib).50
Dalam kegiatan usaha Bank Syariah terbagi menjadi tiga akad
produk yaitu akad produk simpanan, pembiayaan, dan jasa Bank
Syariah. Berikut ini penjelasan dari tiga produk Bank Syariah:51
1) Akad Produk Simpanan Bank Syariah
Tabungan atau simpanan menjadi sumber dana Bank Syariah
selain sumber dana lainnya. Dalam produk tabungan Bank Syariah
terdapat giro wadiah berupa al-wadi‟ah yang diartikan titipan atau
simpanan. Dalam konsepnya al-wadi‟ah terbagi dua yaitu wadi‟ah
yad al-amanah dan wadi‟ah yad ad-dhamanah. Selain itu terdapat
tabungan berjangka mudharabah yang pelaksanannya, penyimpan
atau deposan bertindak sebagai shahibul maal (pemilik modal) dan
bank sebagai mudharib (pengelola).
2) Akad Produk Pembiayaan (Financing) Bank Syariah
Pembiayaan merupakan aktivitas Bank Syariah dalam
menyalurkan dana kepada pihak lain selain bank berdasarkan
prinsip syariah. Produk-produk pembiayaan Bank Syariah,
khususnya dalam bentuk pertama, ditujukan untuk menyalurkan
investasi dan simpanan masyarakat ke sektor riil dengan tujuan
produktif dalam bentuk investasi bersama yang dilakukan mitra
50
Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Deskrisi dan Ilustrasi, (Yogyakarta: Ekonisia, 2015), Edisi Keemat, h. 65
51Nurul Ichsan Hasan, Perbankan Syariah (Sebuah Pengantar), (Ciputat: Referensi (GP Press
Group), 2014), h. 202
32
usaha dalam pola bagi hasil (mudharabah dan musyarakah) dan
bentuk investasi sendiri kepada yang membutuhkan pembiayaan
melalui jual beli (murabahah, salam, dan Istishna) dan pola sewa
(Ijarah muntahiya bittamlik).52
Mudharabah adalah suatu produk finansial syariah yang
berbasis kemitraan. Dalam mudharabah terdapat dua pihak yang
berjanji melakukan kerjasama dalam suatu ikatan kemitraan. Pihak
yang satu sebagai yang menyediakan dana untuk diinvestasikan dan
pihak lain menyediakan pikiran, tenaga, dan waktunya untuk
mengelola usaha. Musyarakah adalah produk finansial syariah yang
berbasis kemitraan. Metode pembiyaan musyarakah ini, bank dan
calon nasabah bersepakat untuk bergabung dalam suatu kemitraan
dalam jangka waktu tertentu.
Murabahah adalah akad jual beli atas barang tertentu, dimana
penjual menyebutkan harga pembelian barang kepada pembeli
kemudian menjual kepada pihak pembeli dengan mensyaratkan
keuntungan yang diharakan sesuai jumlah tertentu. Istishna
merupakan akad jual beli antara dua pihak berdasarkan pesanan
dari pihak lain dengan harga dan cara pembayaran yang sudah
disetujui. Salam adalah akad jual beli barang pesanan antara
pembeli dan penjual dengan pembayaran dilakukan dimuka pada
saat akad dengan barang yang jelas spesifikasinya.
Ijarah Muntahiya Bittamlik adalah perjanjian sewa antara
pihak penyewa atas barang yang disewakan yang mana penyewa
mendapat hak opsi untuk membeli objek sewa pada saat masa sewa
berakhir. Dalam Ijarah Muntahiya Bittamlik, pemindahan hak
milik barang terjadi dengan salah satu dari cara berikut. (1) pihak
yang menyewakan berjanji akan menjual barang yang disewakan
tersebut pada akhir masa sewa, (2) pihak yang menyewakan
52
Ascarya, op. cit., h. 123.
33
berjanji akan menghibahkan barang yang disewakan tersebut pada
akhir masa sewa.53
3) Akad Produk Jasa Bank Syariah
Dalam memberikan produk jasa perbankan syariah
menggunakan beberapa akad yaitu akad wakalah, kafalah,
hawalah, rahn, dan qard yang semuanya disesuaikan dengan
aplikasi dan produk perbankan. Wakalah yang berarti penyerahan
atau pemberian mandat oleh satu pihak kepada pihak lainnya
dalam hal yang boleh diwakilkan. Kafalah merupakan jaminan
yang diberikan penanggung (kafil) kepada pihak ketiga utuk
memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang ditanggung. Hawalah
merupakan pengalihan utang dari orang yang berhutang kepada
orang lain yang menanggungnya. Rahn adalah menahan salah satu
harta pemilik si peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang
diterimanya. Qardh yaitu menghutangkan harta kepada orang lain
tanpa mengharapkan imbalan, untuk dikembalikandengan
pengganti yang sama dan data ditagih kaan saja dikehendaki.
Dalam penelitian ini produk Bank Syariah yang akan digunakan
yaitu produk tabungan atau simpanan dalam Bank Syariah. Berikut
penjelasan mengenai produk simpanan atau tabungan pada Bank
Syariah.
d. Tabungan Bank Syariah
Seperti yang sudah dijelaskan diatas, seseorang yang ingin
menabung di Bank Syariah dapat memilih antara akad al-wadi‟ah atau
al-mudharabah. Tabungan syariah yang dimaksud yaitu tabungan
yang dalam operasinya menggunakan prinsip-prinsip syariah. Berikut
ini penjelasan mengenai jenis produk tabungan di Bank Syariah.
1) Tabungan Wadiah
Tabungan wadiah merupakan tabungan yang dijalankan
berdasarkan akad wadiah, yakni titipan murni yang harus dijaga
53
Ismail, Perbankan Syariah, op. cit. h. 163
34
dan dapat dikembalikan sesuai kehendak pemiliknya.54
Dalam
konsepnya al-wadi‟ah terbagi dua yaitu wadi‟ah yad adh-
dhamanah dan wadi‟ah yad dhamanah. Wadi‟ah yad adh-
dhamanah ini nasabah sebagai penitip yang memberikan hak
kepada Bank Syariah untuk menggunakan dan memanfaatkan uang
atau barang yang dititipkan. Sedangkan wadi‟ah yad dhamanah ini
nasabah sebagai penitip dan bank tidak boleh saling
membagihasilkan keuntungan. Berikut ketentuan umum tabungan
berdasarkan Wadi‟ah:55
a) Bersifat simpanan
b) Simpanan bisa diambil kapan saja (on call) atau berdasarkan
kesepakatan.
c) Tidak ada imbalan yang disyaratkan, kecuali dalam bentuk
pemberian („athaya) yang bersifat sukarela dari pihak bank.
2) Tabungan Mudharabah
Tabungan mudharabah ini nasabah sebagai shahibul mal (pemilik
dana) dan Bank Syariah sebagai mudharib atau pengelola dana
yang mempunyai hak untuk melalukan berbagai usaha yang tidak
bertentangan dengan syariah. Berikut ketentuan umum tabungan
berdasarkan Mudharabah:56
a) Dalam transaksi ini nasabah bertindak sebagai shahibul mal
atau pemilik dana, dan bank bertindak sebagai mudharib atau
pengelola dana.
b) Dalam kepastiannya sebagai mudharib, bank dapat melakukan
berbagai macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip
syari’ah dan mengembangkannya, termasuk di dalamnya
mudharabah dengan pihak lain.
c) Modal harus dinyatakan dengan jumlahnya, dalam bentuk tunai
dan bukan piutang.
d) Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam nisbah dan
dituangkan dalam akad pembukaan rekening
54
Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2006), Edisi Ketiga, h. 297
55Fatwa DSN No. 02/DSN-MUI/IV/2000 tentang Tabungan
56Ibid
35
e) Bank sebagai mudharib menutup biaya operasional tabungan
dengan menggunakan nisbah keuntungan yang menjadi haknya.
f) Bank tidak diperkenankan mengurangi nisbah keuntungan
nasabah tanpa persetujuan yang bersangkutan.
e. Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional
Terdapat beberapa perbedaan yang mendasar dari Bank Syariah
dan bank konvensional, diantaranya sebagai berikut:57
1) Bank Islam mendasarkan perhitungan pada margin keuntungan,
sedangkan bank konvensional memakai perangkat bunga;
2) Bank Islam tidak saja berorientasi pada keuntungan (profit), tetapi
juga pada falah oriented, sedangkan bank konvensional semata-
mata profit oriented;
3) Bank Islam melakukan hubungan dengan nasabah dalam bentuk
hubungan kemitraan, sedangkan bank konvensional melakukan
hubungan dengan nasabah dalam bentuk hubungandebitur kreditur;
4) Bank Islam meletakkan penggunaan dana secara riil (users of real
funds), sedangkan bank konvensional sebagai creator of money
supply;
5) Bank Islam melakukan investasi-investasi yang halal saja,
sedangkan bank konvensional melakukan investasi yang halal dan
haram;
Bank Islam dalam melakukan pengerahan dan penyaluran dana harus
sesuai dengan pendapat Dewan Pengawas Syariah, sedangkan bank
konvensional tidak mendapat dewan sejenis itu.
f. Keunggulan Bank Syariah
Terdapat 5 keunggulan Bank Syariah yang belum diketahui banyak
orang, yaitu sebagai berikut.58
57
Rachmadi Usman, op. cit., h. 40-41 58
Nurul Ichsan Hasan, op. cit., h.165
36
a. Fasilitas Selengkap Bank Konvensional
Bank Syariah saat ini sangat modern dengan menyediakan
fasilitas yang sama dengan bank konvensional. Fasilitas tersebut
diantaranya menyediakan semua jenis transaksi mulai dari
tabungan, deposito, kredit usaha dan rumah, kliring, dan lainnya.
Selain itu, mayoritas Bank Syariah sudah terhubungan dengan
jaringan online ATM Bersama, memberikan layanan Internet
Banking, SMS Banking.
b. Manajemen Finansial yang Lebih Aman
Tragedi krisis ekonomi menimbulkan banyaknya Bank Syariah
bermunculan dan membuka cabang. Hal ini membuktikan
manajemen finansial berbasis syariah jauh lebih aman dari
ekonomi non-syariah.
c. Berkontribusi Langsung Memperkuat Bank Syariah
Setiap simpanan memperkuat investasi bank. Dan setiap pinjaman
akan memperkuat keuntungan bank. Semakin maju bank, semakin
banyak keuntungan bank yang dapat dibagikan sebagai bagi hasil
kepada para nasabah.
d. Membantu Orang yang Butuh berzakat
Sebagai muslim dengan menggunakan Bank Syariah, secara tidak
langsung ikut berzakat dan membantu mereka yang
membutuhkan, karena di bank konvensional tidak ada kewajiban
berzakat.
e. Halal
Kredit yang diberikan Bank Syariah memiliki persyaratan yang
mewajibkan dana yang digunakan untuk aktivitas yang halal.
Bisnis yang dibiayai Bank Syariah juga tidak boleh mengandung
kegiatan yang diharamkan agama Islam. Hal ini tidak membatasi
bahwa nasabah Bank Syariah harus muslim, justru agama apapun
boleh, asal halal pemakaiannya. Meskipun nasabahnya muslim,
37
tapi pemakaiannya untuk kegiatan yang tidak halal, maka tidak
diperkenankan mengambil kredit di Bank Syariah.
B. Penelitian yang Relevan
Referensi yang digunakan dalam penelitian ini merujuk pada penelitian
serupa yang pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Penelitian
sebelumnya yang pernah dilakukan berkaitan dengan penelitian ini yaitu
sebagai berikut.
Indra Siswanti, tahun 2015 dengan judul “Pengaruh Pengetahuan,
Agama, Iklan/Informasi dan Pengalaman Mahasiswa PAI STAIN Salatiga
tentang Sistem Perbankan Syariah Terhadap Minat Menabung di Bank
Syariah”. Jenis penelitian yang dilakukan yaitu penelitian kuantitatif dan
dilakukan di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kota Salatiga
dengan objek penelitian yaitu mahasiswa STAIN Salatiga. Sumber data yang
digunakan yaitu berasal dari data primer dan data sekunder. Teknik
pengumpulan data yang dilakukan menggunakan angket, wawancara, serta
studi kepustakaan. Uji statistik yang digunakan yaitu uji Koefisien
Determinasi, Uji T, dan Uji F. Terdapat lima variabel dalam penelitian ini,
yaitu variabel Pengetahuan sebagai variabel X1, variabel Agama sebagai
variabel X2, variabel iklan/informasi sebagai variabel X3, variabel
pengalaman sebagai variabel X4, dan variabel minat menabung sebagai
variabel terikatnya atau variabel Y. Berdasarkan kesimpulan penelitian yang
dilakukan, hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor pengetahuan memiliki
pengaruh dan keterkaitan positif terhadap minat menabung, agama memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap minat menabung, iklan/informasi memiliki
pengaruh dan keterkaitan positif terhadap minat menabung, dan pengalaman
memiliki pengaruh dan keterkaitan positif terhadap minat menabung.59
Terdapat persamaan dan perbedaan penelitian Indra dengan penelitian ini
59
Indra Siswanti. “Pengaruh Pengetahuan, Agama, Iklan/Informasi dan Pengalaman
Mahasiswa PAI STAIN Salatiga tentang Sistem Perbankan Syariah Terhadap Minat Menabung di Bank Syariah”. Skripsi pada Sekolah Sarjana STAIN Salatiga, 2015, h. 92, tidak dipublikasikan.
38
yaitu persamaan dapat ditemui pada salah satu variabel independen yaitu
variabel pengetahuan terhadap minat menabung mahasiswa di Bank Syariah.
Sedangkan perbedaannya jika penelitian Indra Siswanti menggunakan
variabel independen pengetahuan, agama, iklan/informasi, dan pengalaman,
maka penelitian ini yaitu menggunakan variabel independen pengetahuan dan
pendapatan. Selain itu, penelitian Indra populasi dan sampelnya hanya
mahasiswa PAI, dan penelitian ini mengambil populasi dan sampelnya
mahasiswa FITK,
Siti Umaryati, tahun 2016 dengan judul “Pengaruh Pembelajaran
Ekonomi Islam Terhadap Minat Mahasiswa Menabung di Bank Syariah
(Studi pada Mahasiswa IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)”. Metode
penelitian yang dilakukan adalah metode penelitian kuantitatif. Analisis yang
digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier sederhana.
Lokasi penelitian dilakukan di kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu dengan simple random
sampling. Teknik pengumpulan datanya menggunakan angket dan
dokumentasi. Uji statistik yang digunakan yaitu uji statistik koefisien korelasi
Pearson, koefisien penentu, dan uji regresi linier sederhana. Penelitian ini
terdiri dari dua variabel yaitu variabel pembelajaran Ekonomi Islam sebagai
variabel X dan Minat Menabung sebagai variabel Y. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa pembelajaran Ekonomi Islam terhadap minat mahasiswa
menabung di Bank Syariah khususnya pada mahasiswa IPS UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta memiliki pengaruh yang positif, berdasarkan tabel
anova, diperoleh nilai Sig. = 0,027 yang berarti < taraf signifikansi (0,05) atau
Ho ditolak. Adanya pengaruh Pembelajaran Ekonomi Islam terhadap minat
menabung di Bank Syariah mengandung pengertian bahwa semakin besar
pemahaman tentang Bank Syariah dalam Pembelajaran Ekonomi Islam, maka
akan semakin besar minat menabung mahasiswa di Bank Syariah.60
Terdapat
60
Siti Umaryati, “Pengaruh Pembelajaran Ekonomi Islam Terhadap Minat Mahasiswa Menabung di Bank Syariah”, skripsi pada Sekolah Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017, h. 56, tidak dipublikasikan
39
persamaan dan perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan
dilakukan, yaitu persamaan dengan penelitian Siti Umaryati terdapat pada
variabel dependennya minat menabung mahasiswa di Bank Syariah dan
menggunakan teknik pengumpulan data dengan angket. Sedangkan
perbedaannya terletak pada variabel independennya, penelitian Siti Umaryati
variabel bebasnya adalah pembelajaran Ekonomi Islam, sedangkan pada
penelitian ini menggunakan variabel bebas pendapatan dan pengetahuan
mahasiswa. Selain itu, penelitian Siti Umaryati menggunakan teknik analisis
data regresi linier sederhana, sedangkan penelitian ini menggunakan regresi
linier berganda.
Sayyidatul Maghfiroh, tahun 2018 dengan judul penelitian “Pengaruh
Religiusitas, Pendapatan, dan Lingkungan Sosial terhadap Minat Menabung
di Bank Syariah pada Santri Pesantren Mahasiswa Darush Shalihat”.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang dilakukan di
Pesantren Mahasiswa Darush Shalihat. Penelitian ini terdapat 4 variabel yaitu
variabel religiusitas (X1), pendapatan (X2), lingkungan sosial (X3), dan minat
menabung di Bank Syariah sebagai variabel Y. Populasi penelitian ini adalah
seluruh santri Pesantren Mahasiswi Darush Shalihat dengan jumlah 75 santri,
dengan demikian sampelnya adalah seluruh populasi karena jumlahnya yang
kurang dari 100 responden. Sumber data penelitian berasal dari sumber
primer yang diperoleh secara langsung kuesioner yang dibagikan kepada
responden. Teknik pengumpulan datanya menggunakan kuesioner dan
dokumentasi. Instrumen diuji coba dengan uji validitas dan reliabilitas.
Teknik analisis datanya menggunakan analisis regresi berganda, uji T, uji F.
Hasil penelitian ini adalah bahwa religiusitas tidak berpengaruh terhadap
minat menabung di Bank Syariah. Pendapatan berpengaruh terhadap minat
menabung di Bank Syariah dan lingkungan sosial berpengaruh terhadap minat
menabung di Bank Syariah. Kemudian religiusitas, pendapatan, dan
lingkungan sosial secara bersama-sama berpengaruh terhadap minat
40
menabung di Bank Syariah dengan nilai signifikan sebesar 0,000<0,05.61
Terdapat persamaan dan perbedaan penelitian Sayyidatul Maghfiroh dengan
penelitian yang inipersamaan dengan penelitian Sayyidatul Maghfiroh
terletak pada salah satu variabel independennya yaitu pendapatan, variabel
dependennya yaitu minat menabung di Bank Syariah, teknik pengumpulan
data dengan kuesioner, dan teknik analisis menggunakan regresi linier
berganda. Perbedaannya dilihat penelitian Sayyidatul terbatas pada santri
Pesantren Darush Shalihat, sedangkan penelitian ini pada mahasiswa FITK
UIN Jakarta.
Nadia Triana, Neneng Nurhasanah, dan Ifa Hanifia Senjiati, tahun 2016
dengan judul “Pengaruh Tingkat Religusitas dan Disposible Income
Mahasiswa Fakultas Syariah Unisba terhadap Minat Menabung di Bank BRI
Syariah Kantor Kas Unisba”. Jurnal penelitian ini diterbitkan oleh Prosiding
Keuangan dan Perbankan Syariah. Metode penelitian yang dilakukan yaitu
penelitian kuantitatif dengan objek penelitian yang digunakan adalah
mahasiswa Fakultas Syariah Unisba dengan jumlah sampel sebanyak 86
mahasiswa dengan teknik sampling stratified random sampling. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode kuesioner, studi
pustaka, dan wawancara. Terdapat dua variabel yang digunakan peneliti yaitu
variabel religiusitas sebagai variabel X1 dan variabel disposible income
sebagai variabel X2, dan variabel minat menabung di Bank Syariah sebagai
variabel dependen yaitu variabel Y. Data diolah dengan menggunakan uji
reliabilitas, uji validitas, statistik dan asumsi klasik. Hasil penelitian ini
adalah tingkat religiusitas dan disposible income Mahasiswa Fakultas Syariah
Unisba memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat menabung di Bank
BRI Syariah Kantor Kas Unisba baik secara parsial maupun simultan.62
Terdapat persamaan dan perbedaan penelitian Nadia Triana, dkk dengan
penelitian ini, persamaan dengan penelitian ini yaitu sama menggunakan
variabel disposable income atau pendapatan, metode yang digunakan
61Maghfiroh, op. cit., h. 84.
62Nadia Triana, Neneng Nurhasanah, Ifa Hanifia Senjiati, op.cit., h. 533
41
penelitian kuantitatif, dan teknik pengumpulan data yang menggunakan
kuesioner dan wawancara. Perbedaannya penelitian Nadia, dkk menggunakan
variabel tingkat religiusitas selain pendapatan. Sedangkan pada penelitian ini
menggunakan variabel bebas pendapatan dan pengetahuan mahasiswa. Selain
itu penelitian Nadia, dkk terbatas pada Bank BRI Syariah, sedangkan
penelitian ini tidak terbatas pada salah satu Bank Syariah saja.
Roni Andespa, tahun 2017 dengan judul penelitian “Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Minat Nasabah dalam Menabung di Bank Syariah”. Jurnal
penelitian ini diterbitkan oleh Al-Masraf: Jurnal Lembaga Keuangan dan
Perbankan. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kuantitatif.
Populasi dari penelitian ini yaitu seluruh nasabah Perbankan Syariah di
Sumatera Barat. Dimana sampel yang digunakan yaitu sebanyak 250 nasabah
Bank Syariah. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu dengan
metode non probability sampling dengan menggunakan Convenience
Sampling. Faktor-faktor yang diteliti dalam penelitian ini terbagi menjadi 16
faktor yang kemudian dijadikan variabel bebas atau variabel X. 16 variabel
tersebut yaitu, variabel produk (X1), harga (X2), distribudi (X3), promosi (X4),
budaya (X5), kelas sosial (X6), kelompok acuan (X7), keluarga (X8), peran dan
status (X9), usia dan siklus hidup (X10), gaya hidup (X11), kepribadian dan
konsep diri (X12), motivasi (X13), persepsi (X14), pembelajaran (X15),
keyakinan dan sikap (X16) serta variabel minat nasabah menabung di Bank
Syariah sebagai variabel Y. seluruh variabel faktor-faktor tersebut diuji
menggunakan uji validitas dan reliabilitas. Analisis faktor menggunakan
analisis statistik matrik korelasi, analisis faktor dengan teknik PCA (Principle
Component Analysis), kemudian analisis faktor menyederhanakan 16 faktor
tersebut menjadi 4 faktor didasarkan pada tingkat eigenvalue. Kemudian
faktor matrik berisi koefisien yang dipakai untuk menyatakan variabel baku
dari faktor tersebut. Selanjutnya menggunakan rotasi matrik dan intepretasi
matrik. Berdasarkan kesimpulan penelitian diperoleh hasil bahwa faktor yang
mempengaruhi keputusan menabung di Bank Syariah adalah faktor marketing
42
mix, faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi dan faktor psikologi.
Berdasarkan hasil analisis faktor yang diperoleh 4 faktor yang terdiri dari 16
variabel dimana faktor pertama terdiri dari variabel usia dan siklus hidup,
keyakinan dan sikap, motivasi, gaya hidup dan pembelajaran. Faktor kedua
terdiri dari variabel persepsi, kelompok acuan, kelas sosial, serta peran dan
status. Faktor ketiga terdiri dari variabel produk, harga, promosi dan
distribusi. Faktor keempat terdiri dari variabel budaya dan keluarga.63
Terdapat persamaan dan perbedaan penelitian Roni Andespa dengan
penelitian ini, yaitu persamaannya sama-sama mengkaji minat nasabah
menabung di Bank Syariah dan menggunakan metode penelitian kuantitatif.
Perbedaannya, penelitian Roni menggunakan 16 variabel independen dengan
teknik analisis data PCA (Principle Component Analysis). Sedangkan
penelitian ini menggunakan 2 variabel independen dengan menggunakan
teknik analisis data regresi linier berganda.
Ayif Fathurrahman dan Umi Azizah, tahun 2018 dengan judul penelitian
“Analisis Faktor-Faktor Preferensi Mahasiswa Terhadap Perbankan Syariah
(Studi Kasus pada Mahasiswa Ilmu Ekonomi Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta)”. Jurnal penelitian ini diterbitkan oleh Journal of Islamic
Economics, Finance, and Banking. Variabel yang digunakan dalam penelitian
ini terdiri dari 6 variabel yaitu, variabel agama (X1), biaya (X2), manfaat (X3),
fasilitas (X4), pengetahuan (X5), dan variabel preferensi menabung di Bank
Syariah sebagai variabel dependen atau variabel Y. Metode penelitian yang
digunakan yaitu penelitian kuantitif dengan mengumpulkan data
menggunakan kuesioner. Populasi penelitian yaitu mahasiswa semester 5 dan
semester 7 yang berjumlah 279 mahasiswa. Dengan menggunakan teknik
pengambilan sampel purposive sampling yaitu berdasarkan kriteria yang
ditetapkan peneliti dengan rumus Slovin ditemukan berjumlah 100
mahasiswa untuk semester 5 dan 96 untuk semester 7. Jenis datanya yaitu
data primer yang diperoleh langsung dari subjek penelitian. Teknik
63
Andespa, op. cit., h. 56
43
pengumpulan data yaitu angket yang berisi pertanyaan-pertanyaan tentang
variabel penelitian. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linier
berganda dengan dilakukan uji koefisisen determinasi, uji secara parsial atau
uji T, dan uji secara simultan atau uji F. Hasil penelitian menunjukan bahwa
faktor agama berpengaruh positif terhadap tingkat preferensi mahasiswa
terhadap perbankan syariah, faktor biaya berpengaruh positif terhadap tingkat
preferensi mahasiswa terhadap perbankan syariah, faktor manfaat
berpengaruh positif terhadap tingkat preferensi mahasiswa terhadap
perbankan syariah, faktor fasilitas berpengaruh positif terhadap tingkat
preferensi mahasiswa terhadap perbankan syariah, dan faktor pengetahuan
berpengaruh positif terhadap tingkat preferensi mahasiswa terhadap
perbankan syariah.64
Terdapat persamaan dan perbedaan penelitian Ayif
Fathurrahman dan Umi Azizah dengan penelitian ini, yaitu sama-sama
mengkaji minat atau preferensi menabung di Bank Syariah, menggunakan
variabel independen pengetahuan, teknik pengumpulan data menggunakan
angket dan teknik analisis data menggunakan regresi linier berganda.
Perbedaannya penelitian Ayif dan Umi mengenai preferensi menabung,
sedangkan penelitian ini mengenai minat menabung di Bank Syariah.
Hutomo Rusdianto dan Chanafi Ibrahim, tahun 2016 dengan judul
penelitian “Pengaruh Produk Bank Syariah terhadap Minat Menabung dengan
Persepsi Masyarakat sebagai Variabel Moderating di Pati”. Jurnal penelitian
ini diterbitkan oleh Equilibrium: Jurnal Ekonomi Syariah. Penelitian ini
terdiri dari 3 variabel, yaitu variabel produk Bank Syariah sebagai variabel
independen atau variabel X, variabel minat menabung sebagai variabel
dependen atau variabel Y, dan variabel persepsi sebagai variabel moderat
untuk memperkuat variabel X. Metode penelitian yang digunakan yaitu
deskriptif kuantitatif dengan menggunakan sumber data primer dan sekunder.
64
Ayif Fathurrahman dan Umi Azizah, “Analisis Faktor-Faktor Preferensi Mahasiswa tehadap Perbankan Syariah (Studi Kasus pada Mahasiswa Ilmu Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta)”, Ihtifaz: Journal of Islamic Economics, Finance, and Banking, Vol. 1, No. 1&2, Juni-Desember 2018, h. 118
44
Populasi dari penelitian ini adalah nasabah dari lembaga keuangan mikro
syariah yang berdomisili di Kecamatan Kota Kabupaten Pati Jawa Tengah
Indonesia. Dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive
sampling didapatkan jumlah sampel sebanyak 100 responden. Metode analisis
data penelitian ini menggunakan uji MRA (Moderating Regresion Analysis).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk-produk (tabungan) lembaga
keuangan mikro mempunyai manfaat bagi nasabah atau masyarakat.
Sedangkan perpersi masyarakat dapat menjadi variabel moderating karena
Bank Umum Syariah mampu memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa
produknya terbebas dari unsur riba.65
Terdapat persamaan dan perbedaan
penelitian Hutomo Rusdianto dan Chanafi Ibrahim dengan penelitian ini,
yaitu sama-sama mengkaji minat menabung di Bank Syariah dengan metode
penelitian kuantitatif, teknik pengambilan sampel menggunakan purposive
sampling. Perbedaannya dengan penelitian ini terletak pada variabel
independen dan teknik analisis data yang dilakukan Hutomo dan Chanafi
menggunakan MRA (Moderating Regresion Analysis) sedangkan penelitian
ini menggunakan regresi linier berganda.
Berikut ini merupakan rangkuman dari beberapa penelitian relevan
diatas:
Tabel 2.1 Penelitian Relevan
No. Nama/Tahun Judul Penelitian Persamaan dan Perbedaan
1 Indra
Siswanti
(2015)
Pengaruh
Pengetahuan, Agama,
Iklan/Informasi dan
Pengalaman
Mahasiswa PAI
STAIN Salatiga
tentang Sistem
Persamaan: sama-sama
mengkaji minat menabung di
Bank Syariah, menggunakan
metode kuantitatif, teknik
pengambilan data angket dan
wawancara.
Perbedaan: variabel X
65
Hutomo Rusdianto dan Chanafi Ibrahim, op. cit., h. 60
45
No. Nama/Tahun Judul Penelitian Persamaan dan Perbedaan
Perbankan Syariah
Terhadap Minat
Menabung di Bank
Syariah
agama dan iklan/informasi
berbeda dengan yang
digunakan penelitian ini
yaitu pendapatan
2 Siti Umaryati
(2016)
Pengaruh
Pembelajaran
Ekonomi Islam
Terhadap Minat
Mahasiswa Menabung
di Bank Syariah
(Studi pada
Mahasiswa IPS UIN
Syarif Hidayatullah
Jakarta)
Persamaan: sama-sama
mengkaji minat menabung di
Bank Syariah, menggunakan
teknik pengumpulan data
dengan angket
Perbedaan: variabel
independennya pembelajaran
ekonomi Islam sedangkan
penelitian ini pendapatan dan
pengetahuan, dan teknik
analisis data regresi linier
sederhana, pada penelitian
ini menggunakan regresi
linier berganda.
3 Sayyidatul
Maghfiroh
(2018)
Pengaruh Religiusitas,
Pendapatan, dan
Lingkungan Sosial
terhadap Minat
Menabung di Bank
Syariah ada Santri
Pesantren Mahasiswa
Darush Shalihat
Persamaan: sama-sama
menggunakan variabel
pendapatan dan minat
menabung di Bank Syariah,
teknik pengumpulan data
dengan kuesioner, dan teknik
analisis menggunakan regresi
linier berganda.
Perbedaan: subjek
penelitiannya santri di
Pesantren Darush Shalihat,
46
No. Nama/Tahun Judul Penelitian Persamaan dan Perbedaan
sedangkan penelitian ini pada
mahasiswa FITK UIN
Jakarta.
4 Nadia Triana,
Neneng
Nurhasanah,
dan Ifa
Hanifia
Senjiati
(2016)
Pengaruh Tingkat
Religusitas dan
Disposible Income
Mahasiswa Fakultas
Syariah Unisba
terhadap Minat
Menabung di Bank
BRI Syariah Kantor
Kas Unisba
Persamaan: sama-sama
menggunakan metode yang
digunakan penelitian
kuantitatif, dan teknik
pengumpulan data yang
menggunakan kuesioner dan
wawancara
Perbedaan: penelitian
Nadia, dkk terbatas pada
Bank BRI Syariah,
sedangkan penelitian ini
tidak terbatas pada salah satu
Bank Syariah saja
5 Roni
Andespa
(2017)
Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Minat
Nasabah dalam
Menabung di Bank
Syariah
Persamaan: sama-sama
mengkaji minat nasabah
menabung di Bank Syariah
dan menggunakan metode
penelitian kuantitatif
Perbedaan: penelitian Roni
menggunakan teknik analisis
data PCA (Principle
Component Analysis).
Sedangkan penelitian ini
menggunakan teknik analisis
data regresi linier berganda
6 Ayif Analisis Faktor-Faktor Persamaan: sama-sama
47
No. Nama/Tahun Judul Penelitian Persamaan dan Perbedaan
Fathurrahman
dan Umi
Azizah
(2018)
Preferensi Mahasiswa
Terhadap Perbankan
Syariah (Studi Kasus
fpada Mahasiswa Ilmu
Ekonomi Universitas
Muhammadiyah
Yogyakarta)
menggunakan variabel
pengetahuan, teknik
pengumpulan data
menggunakan angket dan
teknik analisis data
menggunakan regresi linier
berganda.
Perbedaan: penelitian Ayif
dan Umi mengenai preferensi
menabung, sedangkan
penelitian ini mengenai
minat menabung di Bank
Syariah
7 Hutomo
Rusdianto
dan Chanafi
Ibrahim
(2016)
Pengaruh Produk
Bank Syariah terhadap
Minat Menabung
dengan Persepsi
Masyarakat sebagai
Variabel Moderating
di Pati
Persamaan: sama-sama
mengkaji minat menabung di
Bank Syariah dengan metode
penelitian kuantitatif, teknik
pengambilan sampel
menggunakan purposive
sampling.
Perbedaan: teknik analisis
data yang dilakukan Hutomo
dan Chanafi menggunakan
MRA (Moderating
Regresion Analysis),
sedangkan penelitian ini
menggunakan regresi linier
berganda.
48
C. Kerangka Berpikir
Menabung adalah tindakan yang dianjurkan oleh Islam, karena dengan
menabung berarti seorang muslim mempersiakan diri untuk pelaksanaan dan
perencanaan masa yang akan datang sekaligus untuk menghadapi hal-hal
yang tidak diinginkan. Kegiatan menabung dapat dilakukan melalui lembaga
perbankan yang sudah banyak tersedia di Indonesia, terutama pada lembaga
perbankan syariah. Kegiatan menabung ini akan dapat terealisasikan jika
seseorang memiliki minat khususnya minat untuk menabung. Minat
menabung sebagai tindakan seseorang yang memiliki kecenderungan dengan
jelas dan yakin untuk melaksanakan atau melakukan perencanaan
keuangannya dari sebagian pendapatan yang didapat untuk digunakan di masa
yang akan datang.
Menurut Reber dalam Muhibbin Syah, minat sendiri bergantung pada
banyak faktor internal seperti pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi,
dan kebutuhan.66
Menurut Pandji dalam Tri Astuti, minat adalah rasa senang
dan rasa tertarik pada suatu objek atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh dan
biasanya ada kecenderungan untuk mencari objek yang disenangi tersebut.67
Minat menabung diasumsikan sebagai minat beli seorang konsumen atau
nasabah. Menurut Kinnear dan Taylor dalam Roni Andespa berpendapat
bahwa minat beli merupakan bagian dari komponen perilaku konsumen
dalam sikap mengkonsumsi, kecenderungan responden untuk bertindak
sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan.68
Minat beli ini akan
dipengaruhi oleh perilaku konsumen. Suwandari dalam Rizky dan Yasin
minat beli dapat dilihat dari indikator yaitu perhatian, tertarik, keinginan, dan
aksi.
Menurut Engel dalam Etta Mamang Sangadji dan Sopiah, perilaku
konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam pemerolehan,
66
Syah, loc. cit 67
Astuti, loc.cit 68
Andespa, op. cit., h. 44
49
pengonsumsian, dan penghabisan produk/jasa, termasuk proses yang
mendahului dan menyusul tindakan ini.69
Maka perilaku konsumen memiliki
peran dalam membantu konsumen melakukan keputusan pembelian atau
menggunakan suatu produk.
Menurut Philip Kotler terdapat faktor-faktor utama yang dapat
mempengaruhi perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan yaitu (1)
faktor budaya, (2) faktor sosial yang meliputi faktor kelompok acuan,
keluarga, peran dan status, (3) faktor pribadi yang meliputi faktor usia dan
tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, dan (4) faktor
psikologi yang meliputi faktor motivasi, persepsi, pengetahuan, kepercayaan
dan sikap pendirian. Menurut Sadono Sukirno, bahwa faktor penentu yang
mempengaruhi tabungan rumah tangga atau seseorang terdapat 6 faktor yaitu
kekayaan, suku bunga, sikap berhemat, keadaan perekonomian, ditribusi
pendapatan, dan dana pensiun.
Dari pendapat yang diungkapkan Philip Kotler mengenai faktor perilaku
konsumen, peneliti akan mengambil satu faktor yaitu faktor pengetahuan.
Sedangkan menurut Sadono Sukirno mengenai penentu lain yang
mempengaruhi menabung diambil satu faktor yaitu faktor pendapatan. Maka
akan terdapat dua faktor yang akan mempengaruhi minat menabung yaitu
pendapatan dan pengetahuan.
Faktor pertama adalah pendapatan, pendapatan dalam penelitian ini
terhadap mahasiswa adalah uang saku yang didapatkan. Inilah sumber utama
pendapatan mahasiswa yaitu uang saku yang berasal dari orang tua. Uang
saku yang masing-masing mahasiswa dapatkan biasanya diterima setiap bulan
atau ada juga beberapa yang diterimanya setiap pekan. Pendapatan yang
diterima ini akan dialokasikan untuk konsumsi dan sisa dari konsumsi
tersebut disisihkan untuk ditabung oleh mahasiswa. Pendapatan pada setiap
mahasiswa berbeda. Biasanya jika pendapatan yang diterimanya tinggi, maka
tingkat mereka menabung juga akan tinggi. Pendapatan yang diterima
69
Etta Mamang Sangadji dan Sopiah, loc. cit
50
mahasiswa sebagai pelajar selain uang saku yang bersumber dari orang tua
yaitu bagi mereka mahasiswa penerima beasiswa, dan mereka juga yang
sudah memiliki gaji sampingan bagi yang sudah bekerja. Pekerjaan ini
sebagai mahasiswa pendidikan, banyak dari mereka yang sudah mengajar
bimbel maupun privat. Selain itu, mahasiswa yang sudah memulai mencoba
usaha online juga menjadikan tambahan pendapatan mereka.
Faktor kedua adalah pengetahuan. Sebagai mahasiswa lembaga
pendidikan Islam, diharapkan mahasiswa memiliki pengetahuan mengenai
Bank Syariah. Pengetahuan mahasiwa ini diasumsikan sebagai pengetahuan
konsumen. Maka menggunakan pendapat Engel, Blackwell dan Miniard
membagi pengetahuan konsumen ke dalam tiga jenis pengetahuan: (1)
Pengetahuan Produk, (2) Pengetahuan Pembelian, dan (3) Pengetahuan
Pemakaian.70
Pengetahuan dalam penelitian ini yang berkaitan dengan Bank
Syariah terutama pada produk tabungan Bank Syariah. Sehingga pengetahuan
mengenai produk tabungan Bank Syariah akan memberikan pengaruhnya
terhadap minat menabung di Bank Syariah.
Bank merupakan sebuah badan usaha yang tugasnya menghimpun dana
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya dalam bentuk
pinjaman atau yang lainnya untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Terdapat dua jenis bank yang diketahui yaitu Bank Konvensional dan Bank
Syariah. Dalam penelitian ini yang dimaksud yaitu bagaimana minat
menabung pada Bank Syariah.
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Bank Syariah menggunakan 3
prinsip yaitu (1) prinsip syariah yang tidak mengandung unsur riba, maisir,
gharar, haram, dan zalim , (2) prinsip demokrasi ekonomi, dan (3) prinsip
kehati-hatian. Dalam kegiatan usahanya, Bank Syariah memiliki 3 akad
produk yaitu (1) akad produk simpanan meliputi tabungan dan giro, (2) akad
produk pembiayaan meliputi akad bentuk kemitraan (mudharabah,
musyarakah), akad bentuk jual beli (murabahah, salam, istishna), dan akad
70
Arifatun Nisak, Saryadi, Sri Suryoko, loc. cit.
51
pola sewa (ijarah munthiya bittamlik), dan (3) akad produk jasa/pelayanan
jasa.
Jadi dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang diduga dapat
mempengaruhi minat menabung mahasiswa di Bank Syariah, variabel bebas
tersebut meliputi pendapatan (X1) dan pengetahuan (X2). Serta satu variabel
terikat yaitu variabel minat menabung di Bank Syariah (Y).
52
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir
Menabung Di Bank
Minat Menabung
Faktor yang mempengaruhi
Philip Kotler
- Kekayaan
- Suku Bunga
- Sikap Berhemat
- Keadaan Ekonomi
- Pendapatan
- Dana Pensiun
Konvensional Syariah
Produk Bank Syariah
1. Simpanan
- Tabungan
- Mudharabah
2. Pembiayaan
3. Jasa
Sadono Sukirno
1. Budaya
2. Sosial
3. Pribadi
4. Psikologi
- Pengetahuan
Pembentuk Minat
- Perhatian
- Tertarik
- Keinginan
- Aksi
Pendapatan (X1) Pengetahuan (X2)
- Pokok
- Sampingan
- Lainnya
- Produk
- Pembelian
- Pemakaian
X1
X2
Minat Menabung di
Bank Syariah
Y
53
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan deskripsi teori dan kerangka berpikir yang di atas, hipotesis
yang dapat diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Ha1 : Terdapat pengaruh pendapatan mahasiswa terhadap minat menabung
di Bank Syariah
Ho1 : Tidak terdapat pengaruh pendapatan mahasiswa terhadap minat
menabung di Bank Syariah
Ha2 : Terdapat pengaruh pengetahuan mahasiswa tentang Bank Syariah
terhadap minat menabung di Bank Syariah
Ho2 : Tidak terdapat pengaruh pengetahuan mahasiswa tentang Bank
Syariah terhadap minat menabung di Bank Syariah
Ha3 : Terdapat pengaruh pendapatan mahasiswa dan pengetahuan
mahasiswa tentang Bank Syariah terhadap minat menabung di Bank
Syariah
Ho3 : Tidak terdapat pengaruh pendapatan mahasiswa dan pengetahuan
mahasiswa tentang Bank Syariah terhadap minat menabung di Bank
Syariah.
E. Hipotesis Statistik
Ho: β1 = 0: Tidak terdapat pengaruh pendapatan mahasiswa terhadap minat
menabung di Bank Syariah
Ha: β1 ≠ 0: Terdapat pengaruh pendapatan mahasiswa terhadap minat
menabung di Bank Syariah
Ho: β2 = 0: Tidak terdapat pengaruh pengetahuan tentang Bank Syariah
terhadap minat menabung di Bank Syariah
Ha: β2 ≠ 0: Terdapat pengaruh pengetahuan tentang Bank Syariah terhadap
minat menabung di Bank Syariah.
54
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
a. Tempat Penelitian
Tempat penelitian adalah tempat dimana penelitian akan dilakukan.
Tempat penelitian ini akan dilakukan di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang beralamat di Jl.
Ir. H. Djuanda No. 95, Cempaka Putih, Ciputat, Kota Tangerang Selatan,
Banten.
Gambar 3.1 Peta Lokasi Penelitian
b. Waktu Penelitian
Waktu penelitian merupakan waktu yang dibutuhkan peneliti dalam
melakukan penelitian. Penelitian ini akan dilaksanakan dimulai dari
bulan Maret hingga bulan Oktober 2019 dan sidang munaqosah pada
bulan Januari 2020. Adapun tabel waktu penelitian disajikan pada tabel
berikut.
55
Tabel 3.1 Waktu Penyusunan dan Penelitian
No Tahap
Penelitian
2019 2020
Bulan Bulan
Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sept Okt Jan
1 Revisi
proposal
2
Penyusunan
instrumen
penelitian
3
Pengujian
instrumen
penelitian
4
Pengumpulan
dan
pengolahan
data
5
Penyusunan
Bab IV dan
Bab V
6 Kelengkapan
lampiran
7 Sidang
Munaqosah
8 Revisi skripsi
B. Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis penelitian
korelasional. Metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian
yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada
populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk
menggambarkan dan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.1 Penelitian
korelasional adalah penelitian yang dilakukan untuk mencari hubungan atau
pengaruh satu atau lebih variabel independen dengan satu atau lebih variabel
1Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Kombinasi, dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2017), h. 23
56
dependen.2 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
antara pendapatan mahasiswa dan pengetahuan mengenai Bank Syariah
terhadap minat mahasiswa menabung di Bank Syariah.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah seluruh kumpulan elemen yang menunjukkan ciri-
ciri tertentu yang dapat digunakan untuk membuat kesimpulan.3 Populasi
dalam penelitian ini adalah mahasiswa aktif semester 8 dari seluruh
jurusan yang ada di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Populasi akan mengambil mahasiswa yaitu pada
angkatan tahun ajaran 2015 dikarenakan sesuai kriteria memiliki
pendapatan baik berasal dari uang saku, mengajar, beasiswa, maupun
yang memiliki usaha sendiri. Pada mahasiswa tahun ajaran 2015
berjumlah 1.126.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut.4 Dalam pengambilan sampel penelitian ini
dilakukan dengan teknik Purposive Sampling. Purposive Sampling
dikenal juga sampling pertimbangan ialah teknik sampling yang
digunakan peneliti jika peneliti mempunyai pertimbangan-pertimbangan
tertentu di dalam pengambilan sampelnya atau penentuan sampel untuk
tujuan tertentu.5 Rumus yang digunakan penelitian dalam mencari jumlah
sampel yaitu menggunakan rumus Slovin, Slovin memberikan unsur
kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan penelitian sampel yang
masih dapat ditoleransi.6 Maka dirumuskan sebagai berikut.
2Suryani dan Hendryadi, Metode Riset Kuantitatif Teori dan Aplikasi pada Penelitian Bidang
Manajemen dan Ekonomi Islam, (Jakarta:Prenadamedia Group,2015), h. 119 3Anwar Sanusi, Metodologi Penelitian Bisnis, (Jakarta: Salemba Empat, 2013), cet. 3, h. 87
4Sugiyono, op. cit., h. 137.
5Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula, (Bandung:
Alfabeta, 2013), cet. 9, h. 63 6Sanusi, op. cit., h. 101
57
n =
keterangan:
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
= error sampel atau toleransi ketidak telitian yaitu 1-15%
Sampel dihitung dengan error sebesar 10%, maka sampel yang
ditentukan berjumlah:
n =
n =
n =
n =
= 91,84 dibulatkan menjadi 92
Adapun rumus pengambilan sampel pada setiap jurusan, sebagai
berikut.
ni =
dimana: ni = jumlah sampel menurut jurusan
n = jumlah sampel seluruhnya
= jumlah populasi menurut jurusan
N = jumlah populasi seluruhnya
Sehingga jumlah sampel pada setiap jurusan adalah sebagai berikut.
PAI =
=
= 13
PBI =
=
= 9
58
PBA =
=
= 7
PGMI =
=
= 7
PBSI =
=
= 7
PIAUD =
=
= 7
PMTK =
=
= 6
MP =
=
= 7
PIPS =
=
= 9
PKIM =
=
= 6
PFIS =
=
= 7
PBIO =
=
= 7
Tabel 3.2 Jumlah Populasi dan Sampel
No Jurusan Populasi Sampel
1 Pendidikan Agama Islam 166 13
2 Pendidikan B. Inggris 118 9
3 Pendidikan B. Arab 84 7
4 Pendidikan Guru MI 81 7
5 Pendidikan B. Indonesia 81 7
6 Pendidikan Islam Anak UD 86 7
7 Pendidikan Matematika 71 6
8 Manajemen Pendidikan 84 7
9 Pendidikan IPS 114 9
10 Pendidikan Kimia 77 6
11 Pendidikan Fisika 84 7
12 Pendidikan Biologi 80 7
Jumlah 1.126 92
59
D. Sumber Data
Dalam penelitian ini terdapat dua jenis sumber data, yaitu sebagai berikut.
1. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh langsung menggunakan
kuesioner sebagai alat utama dalam penelitian ini. Dimana responden
dalam penelitian ini yaitu mahasiswa FITK UIN Jakarta pada angkatan
2015.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung, yaitu
dari berbagai sumber yang berkaitan dengan penelitian ini seperti dari
buku, jurnal, skripsi, internet dan yang lainnya yang dapat melengkapi data
primer.
E. Teknik Pengambilan Data
1. Angket/ Kuesioner
Angket/kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada
orang lain yang dijadikan responden untuk dijawabnya.7 Angket ini akan
diberikan kepada para mahasiswa untuk mengetahui respon mereka
mengenai minat menabung di Bank Syariah. Untuk mengetahui jawaban
dari setiap responden digunakan sebuah skala pengukuran, yaitu
menggunakan skala Likert. Skala Likert adalah skala yang didasarkan
pada penjumlahan sikap responden dalam merespons pernyataan
berkaitan dengan indikator-indikator suatu konsep atau variabel yang
sedang diukur.8 Berikut skor jawaban menggunakan Skala Likert.
Tabel 3.5 Skor untuk Jawaban Pernyataan
Respon Skor
Positif
Skor
Negatif
Sangat Setuju 5 1
Setuju 4 2
Ragu-Ragu 3 3
7Suryani dan Hendryadi, op. cit., h. 173
8Sanusi, op. cit., h. 59
60
Tidak Setuju 2 4
Sangat Tidak Setuju 1 5
2. Dokumentasi
Dokumentasi adalah ditujukan untuk memperoleh data langsung dari
tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan,
laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, data yang relevan
penelitian..9 Menurut Sugiyono dalam Gunawan, terdapat 3 bentuk
dokumentasi yaitu tulisan, gambar, dan karya.10
F. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
1. Variabel Penelitian
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulannya.11
Variabel yang terdapat dalam penelitian ini terdiri dari
dua jenis variabel, yaitu variabel bebas (independen) dan variabel terikat
(dependen). Berikut penjelasan kedua jenis variabel berikut.
a) Variabel bebas (independen)
Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau
yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen
(terikat).12
Variabel bebas dalam penelitian ini teridiri dari
pendapatan (X1) dan pengetahuan (X2).
b) Variabel terikat (dependen)
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.13
Variabel terikat
dalam penelitian ini yaitu minat menabung di Bank Syariah (Y).
9Riduwan, op cit, h. 77
10Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik, (Jakarta:Bumi Aksara,
2013), h. 178 11
Sugiyono, op. cit., h. 66 12
Ibid, h. 68 13
Ibid
61
2. Definisi Operasional
Definisi operasional sebagai definisi dari variabel-variabel yang akan
diteliti untuk mengukur variabel tertentu. Penjelasan definisi operasional
penelitian ini yaitu sebagai berikut.
a) Pendapatan (X1)
Pendapatan dalam penelitian ini jumlah uang yang diterima
mahasiswa baik dari uang saku, maupun tambahan dari beasiswa, gaji
dari mengajar atau bekerja, ataupun bagi mahasiswa yang sudah
memiliki usaha sendiri.
b) Pengetahuan (X2)
Pengetahuan dalam penelitian ini merupakan pengetahuan yang
dimiliki mahasiswa mengenai Bank Syariah yang berkaitan dengan
pengetahuan produk, pengetahuan pembelian dan pengetahuan
pemakaian. Pengetahuan pembelian, dan pengetahuannya dalam
memakai produk.
c) Minat Menabung di Bank Syariah (Y)
Minat menabung di Bank Syariah diukur melalui adanya perhatian,
tertarik, perasaan senang, dan keyakinan melakukan kegiatan yaitu
menabung di Bank Syariah.
G. Instumen Penelitian
Berdasarkan metode pengumpulan data tersebut, instrumen yang
digunakan peneliti yaitu lembar angket. Lembar angket untuk yang akan
digunakan peneliti dalam memperoleh data berdasarkan variabel penelitian.
Untuk memudahkan dalam penyusunan instrumen penelitian, maka
peneliti terlebih dahulu membuat kisi-kisi instrumen. Kisi-kisi instrumen
diperoleh dari indikator masing-masing variabel yang didasari dengan kajian
teori kemudian dijabarkan lagi menjadi beberapa butir pernyataan. Kisi-kisi
instrumen pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
62
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
No
Konsep
Variabel Variabel Indikator Sub Indikator Penjelasan
Butir
Soal
Nomor
Soal
1 Pendapatan
Tingkat
Pendapatan
(X1)
Pokok Pekerjaan utama
Pendapatan diterima dari
pekerjaan utama yang
bersifat rutin
4 1, 6, 14,
10
Sampingan Pekerjaan diluar
pekerjaan pokok
Pendapatan dari pekerjaan
di luar pekerjaan pokok 6
7, 2, 11,
8, 16,
12
Lainnya
1. Buah hasil
usaha (hasil
usaha
sampingan
yang dijual)
Mahasiswa berwirausaha
untuk memperoleh
pendapatan
2 3, 13
2. Kiriman dari
keluarga atau
pihak lain
secara rutin
Kiriman uang dari orang tua
atau pihak lain secara rutin 2 9, 4
63
No
Konsep
Variabel Variabel Indikator Sub Indikator Penjelasan
Butir
Soal
Nomor
Soal
3. Beasiswa Menerima bantuan
beasiswa 2 5, 15
2 Pengetahuan
Tingkat
Pengetahuan
(X2)
Produk
1. Karakteristik/
atribut produk
- Menggambarkan ciri-ciri
suatu produk, seperti
ukuran, dll
- Menggambarkan
karakteristik subjektif
dari produk berdasarkan
persepsi konsumen
9
1, 10,
19, 21,
23, 24,
6, 13,
16
2. Manfaat produk Manfaat psikologis, seperti
emosi, perasaan, atau mood 2 7, 2
Pembelian
1. Pengetahuan
tentang toko
Mengetahui keberadaan
Bank Syariah selain Bank
umum lainnya
2 3, 11
2. Pengetahuan
lokasi produk
- Mengetahui lokasi Bank
Syariah 4
8, 4, 14,
18
64
No
Konsep
Variabel Variabel Indikator Sub Indikator Penjelasan
Butir
Soal
Nomor
Soal
dalam toko - Mengetahui keberadaan
ATM Bank Syariah
Pemakaian
Pengetahuan
menggunakan
produk dengan
benar
- Mengetahui cara
membuka tabungan di
Bank Syariah
- Mengetahui ketentuan-
ketentuan tentang produk
tabungan, seperti saldo
minimal tabungan dan
maksimal penarikan
uang
- Mengetahui informasi
mengenai biaya yang
dibebankan terhadap
produk tabungan
8
5, 9, 12,
20, 15,
22, 17,
25
3 Tabungan Minat Perhatian Pesan yang dapat Terdapat pesan atau 4 1, 5, 9,
65
No
Konsep
Variabel Variabel Indikator Sub Indikator Penjelasan
Butir
Soal
Nomor
Soal
Menabung
(Y)
menarik
konsumen
terhadap produk
yang ditawarkan
informasi yang di dapat
calon konsumen atau
nasabah
13
Keinginan
Adanya keinginan
untuk memiliki
produk
- Mahasiswa tertarik untuk
membuka tabungan di
Bank Syariah
- Mahasiswa tertarik
menabung pada produk
wadiah
- Mahasiswa tertarik
menabung pada produk
mudharabah
4 3, 10, 7,
15
Aksi
Konsumen
melakukan
pembelian
- Mahasiswa memutuskan
untuk menabung di Bank
Syariah
4 4, 8, 12,
16
66
No
Konsep
Variabel Variabel Indikator Sub Indikator Penjelasan
Butir
Soal
Nomor
Soal
terhadap produk - Mahasiswa memutuskan
untuk menggunakan
tabungan wadiah
- Mahasiswa memutuskan
untuk menggunakan
tabungan mudharabah
Jumlah Soal 53 53
67
H. Uji Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas
Validitas atau keshahihan adalah menunjukkan sejauh mana suatu alat
ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur (valid measure if it
successfully measure the phenomenon).1 Rumus yang bisa digunakan
untuk uji validitas menggunakan teknik korelasi product moment adalah:2
∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑ ∑ ∑
Di mana:
r = koefisien korelasi
x = skor variabel (jawaban responden)
y = skor total variabel untuk responden n
n = jumlah responden dalam uji coba instrument
Suatu instrumen penelitian dikatakan valid, bila:3
a. Jika koefisien korelasi product moment melebihi 0,3
b. Jika koefisien korelasi product moment > r-tabel (α; n-2), n= jumlah
sampel
c. Nilai Sig. ≤ α
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas suatu alat pengukur menunjukkan konsistensi hasil
pengukuran sekiranya alat pengukur itu digunakan oleh orang yang sama
dalam waktu yang berlainan atau digunakan oleh orang yang berlainan
dalam waktu yang bersamaan atau waktu yang berlainan.4 Hasil
pengujian reliabilitas ini akan menunjukkan tingkat konsistensi dari alat
ukur atau instrumen yang digunakan. Pengujian reliabilitas hasil skor
diukur korelasinya antarskor jawaban pada butir pertanyaan yang sama
1Syofian Siregar, Statistik Deskriptif untuk Penelitian Dilengkapi Perhitungan Manual dan
Aplikasi SPSS Versi 17, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2011), cet. 2, h. 162 2Ibid, h. 164
3Ibid
4Sanusi, op .cit., h. 80
68
dengan bantuan SPSS dengan fasilitas Cronbach Alpha (α) dan suatu
konstruk atau variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai cronbach
alpha > 0,6.5
I. Teknik Analisis Data
1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas Data
Uji normalitas data adalah uji prasyarat tentang kelayakan data
untuk dianalisis dengan menggunakan statistik parametrik atau
statistik nonparametrik. Melalui uji ini, sebuah data hasil penelitian
dapat diketahui bentuk distribusi data tersebut, yaitu berdistribusi
normal atau tidak normal.6 Persamaan regresi dikatakan baik jika data
variabel bebas dan data variabel terikatnya berdistribusi mendekati
normal atau normal. Pengujian normalitas data menggunakan metode
Kolmogorov-Smirnov, dengan formulasi statistiknya sebagai berikut:7
Ho : data berdistribusi normal; diterima jika Dhitung < Dtabel
Ha : data berdistribusi tidak normal
b. Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas (multicollinearity) merupakan hubungan linier
antara variabel independen di dalam regresi berganda.8 Dalam
penelitian ini, untuk melihat ada atau tidaknya multikolinearitas
dengan melihat nilai tolerance dan Variance Infliation Factor. Jika
nilai VIF melebihi angka 10 maka bisa disimpulkan ada
multikolinearitas dan jika nilai toleransi mendekati 0 maka dapat
diduga ada multikolineritas.9 Dengan demikian dikatakan tidak terjadi
multikolinearitas jika nilai VIF < 10 dan nilai toleransi > 0,1.
5Danang Sunyoto, Analisis Regresi dan Uji Hipotesis, (Jakarta: PT Buku Kita, 2009), h. 68
6Misbahuddin dan Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian dengan Statistik, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2013), Edisi ke-2, h. 278. 7Siregar, Statistik Deskriptif untuk Penelitian Dilengkapi Perhitungan Manual dan Aplikasi
SPSS Versi 17, op. cit, h. 245. 8Agus Widarjono, Analisis Multivariant Terapan Dengan Program SPSS, AMOS, dan
SMARTPLS, (Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2015), Edisi Kedua, h. 59 9Ibid, h. 65
69
c. Uji Homokedastisitas
Dalam persamaan regresi berganda perlu juga diuji mengenai sama
atau tidak varians dari residual dari observasi yang satu dengan
observasi yang lain. Jika residualnya mempunyai varians yang sama,
disebut terjadi homokedastisitas, dan jika varians tidak sama/berbeda
disebut terjadi keteroskedastisitas. Persamaan regresi yang baik adalah
jika tidak terjadi heteroskedastisitas.10
Dalam penelitian ini untuk
menguji heteroskedastisitas menggunakan metode Glejser. Apabila
masing-masing variabel bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap
absolut residual (α = 0,05) maka dalam model regresi tidak terjadi
gejala heteroskedastisitas.11
2. Uji Hipotesis
a. Uji t (Parsial)
Uji signifikansi terhadap masing-masing koefisien regresi
diperlukan untuk mengetahui signifikansi tidaknya pengaruh dari
masing-masing variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).12
Uji
signifikansi parsial ini untuk menguji hipotesis penelitian. Prosedur uji
statistiknya sebagai berikut:
1) Rumusan hipotesis mencakup Ho dan Ha, yaitu:
Ho: βi = 0: Tidak ada pengaruh variabel Xi terhadap variabel Y
Ha: βi > 0: Terdapat pengaruh variabel Xi terhadap variabel Y
2) Taraf signifikan (α), misalkan α = 0,05
3) Hitung degree of freedom (DF) atau Derajat Kebebasan (DK)
dengan rumus DF = n - 2
4) T hitung > T tabel maka Ho ditolak, berarti Ha diterima
5) T hitung < T tabel maka Ho diterima, berarti Ha ditolak13
10
Sunyoto, op. cit, h. 83 11
Sanusi, Op. Cit, h. 135 12
Sanusi, Op. Cit., h. 138 13
Sofar Silaen dan Yayak Heriyanto, Pengantar Statistika Sosial, (Jakarta: Penerbit In Media, 2013), hlm. 147
70
b. Uji F (Simultan)
Nilai yang digunakan untuk melakukan uji serempak adalah nilai
Fhitung yang dihasilkan. Karena nilai Fhitung berhubungan erat dengan
nilai koefisien determinasi (R2) maka pada saat melakukan uji F,
sesungguhnya menguji signifikansi koefisien determinasi (R2).
14
Prosedur uji statistiknya sebagai berikut:
1) Taraf signifikan (α), biasanya α = 0,05
2) Hitung degree of freedom (df) dengan rumus: df pembilang (v1) =
k; dan df penyebut (v2) = n – k – 1
3) F hitung > F tabel maka Ho ditolak, berarti Ha diterima
4) F hitung < F tabel maka Ho diterima, berarti Ha ditolak15
c. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien Penentu (KP) atau koefisien determinasi (KD) adalah
angka atau indeks yang digunakan untuk mengetahui besarnya
sumbangan sebuah variabel atau lebih (variabel bebas, X) terhadap
variasi variabel lain (variabel terikat, Y).16
R2
menjelaskan proporsi
variasi dalam variabel terikat (Y) yang dijelaskan oleh variabel bebas
(lebih dari satu variabel: Xi; i = 1,2,3,4,…k) secara bersama-sama.17
Nilai koefisien penentu berada antara 0 sampai 1 (0 ≤ KP ≤ 1)
Jika nilai koefisien penentu (KP) = 0, berarti tidak pengaruh
variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y).
Jika nilai koefisien penentu (KP) = 1, berarti variasi
(naik/turunnya) variabel dependen (Y) adalah 100% dipengaruhi
oleh variabel independen (X).
Jika nilai koefisien penentu berada di antara 0 dan 1 (0 ≤ KP ≤ 1)
maka besarnya pengaruh variabel independen terhadap variasi
14
Sanusi, Op. Cit, h. 137 15
Sofar Silaen dan Yayak Heriyanto, Op. Cit, hlm. 146 16
Misbahuddin dan Iqbal Hasan, Op. Cit, h. 49 17
Anwar Sanusi, Op. Cit., h. 136
71
(naik/turunnya) variabel dependen adalah sesuai dengan nilai KP
itu sendiri, dan selebihnya berasal dari faktor lain.18
d. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi ganda digunakan oleh peneliti, bila peneliti
bermaksud meramalkan bagaimana keadaan variabel dependen, bila
dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor
dimanipulasi.19
Regresi berganda merupakan pengembangan dari
regresi linier sederhana, yaitu sama-sama alat yang dapat digunakan
untuk melakukan prediksi permintaan di masa yang akan datang,
berdasarkan data masa lalu atau untuk mengetahui pengaruh satu atau
lebih variabel bebas terhadap satu variabel tak bebas.20
Persamaan regresi berganda penelitian ini dengan persamaan
regresi berganda dua prediktor adalah sebagai berikut.
Y = a + b1X1 + b2X2
Keterangan:
Y = variabel terikat atau respon
X = variabel bebas atau prediktor
a = konstanta
b = koefisien predictor
18
Misbahuddin dan Iqbal Hasan, Op. Cit, h. 49 19
Sugiyono, Op. Cit., h. 305 20
Siregar, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif Dilengkapi dengan Perhitungan Manual dan Alikasi SPSS Versi 17, op. cit., h. 405
Pendapatan (X1)
Pengetahuan (X2)
Minat Menabung di Bank
Syariah (Y)
H1
H2
H3
72
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
1. Gambaran Umum Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
a) Profil Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) adalah salah
satu fakultas tertua yang ada di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. FITK bermula dari Jurusan Pendidikan Agama pada Akademi
Dinas Ilmu Agama (ADIA) yang berdiri pada 1 Juni 1957. Ketika
ADIA di Jakarta dan PTAIN (Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri)
di Yogyakarta digabung menjadi IAIN Al-Jami’ah al-Islamiyah al-
Hukumiyah pada tahun 1960, IAIN Cabang Jakarta diserahi tugas
mengelola Fakultas Tarbiyah dan Fakultas Adab. Sementara IAIN di
Yogyakarta diberi tugas mengelola Fakultas Ushuluddin dan Fakultas
Syariah.
Pada saat didirikan, Fakultas Tarbiyah memiliki tiga jurusan,
yaitu Jurusan Pendidikan Guru Agama, Jurusan Pendidikan Guru
Bahasa Arab, dan Jurusan Khusus (Imam Tentara). Jurusan terakhir
ini, yang juga disebut Jurusan Da’wah wal Irsyad, bergabung dengan
Fakultas Ushuluddin ketika fakultas ini didirikan pada tahun 1962.
Pada perjalanan selanjutnya, Fakultas Tarbiyah mengalami
berbagai perubahan, terutama dalam jumlah dan nomenklatur jurusan.
Jurusan Paedagogi, misalnya, dulu sempat hadir dan kemudian
ditiadakan. Demikian juga dengan jurusan-jurusan pendidikan
Matematika, IPA, IPS, dan Bahasa Indonesia yang dikembangkan
pada awal tahun 1980-an dengan nama Jurusan Tadris, dihentikan
pada tahun 1986 dengan tidak diperbolehkan untuk menerima
mahasiswa baru. Akan tetapi, karena desakan kebutuhan di lapangan,
73
jurusan-jurusan tersebut dikembangkan lagi pada dekade 1990-an.
Perubahan IAIN menjadi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di Tahun
2002 berimplikasi pada pengembangan jumlag Jurusan dan Program
Studi baru. Bahkan sejak tahun 2009, FITK mendapat mandat untuk
menyelenggarakan program pendidikan S2, seiring dengan tuntutan
lionieritas penyelenggara Program Pasca Sarjana.
Saat ini, jurusan dan program studi yang dimiliki FITK UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta adalah sebagai berikut:
1) Jurusan/Program Studi Pendidikan Agama Islam
2) Jurusan/Program Studi Pendidikan Bahasa Arab
3) Jurusan/Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris
4) Jurusan/Program Studi Pendidikan Matematika
5) Jurusan Pendidikan IPA, dengan 3 program studi:
a. Program Studi Pendidikan Biologi
b. Program Studi Pendidikan Fisika
c. Program Studi Pendidikan Kimia
6) Jurusan Program Studi Manajemen Pendidikan
7) Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
8) Jurusan/Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
9) Jurusan/Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
10) Jurusan/Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini
(PIAUD)
Dalam perjalanan sejarahnya, FITK telah mengalami beberapa
kali perubahan dan pergantian kepemimpinan, yang secara berturut-
turut adalah sebagai berikut:
1) Prof. Dr. H. Mahmud Yunus (1957-1960 dan 1960-1963),
2) Prof. Drs. Soenardjo (1963-1965),
3) H.M. Anshor Suryohadibroto (1966-1970),
4) H.M. Nur Asyik, MA (1970-1972),
5) H.M. Salim Fachry, MA (1972-1974),
6) Drs. Agustiar, MA (1974-1976),
74
7) Drs. H. Zakaria Hakim (1976-1979),
8) Drs. H. Muchsin Idham (1980-1984 dan 1987-1994),
9) Prof. Dr. Aminuddin Rasyad (1984-1987),
10) Prof. Dr. Salman Harun (1994-1996 dan 2000-2005),
11) Prof. Dr. Rif’at Syauqi Nawawi, MA (1996-2000 dan 2012-
2013),
12) Prof. Dr. Dede Rosyada, MA (2005-2009 dan 2009-2011),
13) Nurlena Rifa’i, MA, Ph.D (2011-2012 dan 2013-2015),
14) Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA (2015-2019)1
b) Visi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
Visi dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta adalah:
“Menjadi LPTK yang unggul, kompetitif, profesional dengan
mengintegrasikan keilmuan, keislaman, kemanusiaan dan
keindonesiaan”.2
c) Misi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
Berdasarkan visi diatas, maka misi dari Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta adalah sebagai berikut:
1) Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran berwawasan riset.
2) Melaksanakan penelitian dan pengembangan keilmuan untuk
menghasilkan karya inovasi di bidang pendidikan.
3) Mengembangkan pengabdian kepada
masyarakat melalui pembinaan pemberdayaan madrasah/sekolah.
4) Mengembangkan komitmen dan budaya akademik bagi para
sivitas akademika.
5) Mengembangkan layanan berbasis teknologi informatika/ICT.
1https://fitk.uinjkt.ac.id/tentang-fakultas/ , diakses pada tanggal 22 Juli 2019 pukul 21:14.
2https://fitk.uinjkt.ac.id/visi-misi-dan-tujuan/, diakses pada tanggal 22 Juli 2019 pukul 21:24.
75
6) Mengembangkan jenjang dan kemitraan dengan berbagai lembaga
nasional maupun internasional.
7) Melaksanakan evaluasi kinerja kelembagaan secara
berkelanjutan.3
2. Deskripsi Responden
Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
(FITK) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan (FITK). Kuesioner disebar kepada mahasiswa seluruh
jurusan yaitu 12 jurusan di angkatan 2015 dengan total sampel keseluruhan
yaitu 92 orang. Kuesioner penelitian dibagi menjadi dua kategori yaitu
sebagai berikut:
a) Kategori Responden Berdasarkan Jurusan
Jurusan merupakan salah satu bagian dari fakultas atau perguruan
tinggi yang bertanggung jawab dalam mengembangkan suatu bidang
studi. Dilihat dari jurusan di FITK, maka responden dikelompokan
menjadi 12 jurusan, yaitu:
Tabel 4.1 Responden Berdasarkan Jurusan
No Jurusan Jumlah
1 Pendidikan Agama Islam 13
2 Pendidikan B. Inggris 9
3 Pendidikan B. Arab 7
4 Pendidikan Guru MI 7
5 Pendidikan B. Indonesia 7
6 Pendidikan Islam Anak UD 7
7 Pendidikan Matematika 6
8 Manajemen Pendidikan 7
3https://fitk.uinjkt.ac.id/visi-misi-dan-tujuan/, diakses pada tanggal 22 Juli 2019 pukul 21:31.
76
9 Pendidikan IPS 9
10 Pendidikan Kimia 6
11 Pendidikan Fisika 7
12 Pendidikan Biologi 7
Jumlah 92
Sumber: Data Primer yang diolah, 2019
Sumber: Data Primer yang diolah, 2019
Gambar 4.1 Responden Berdasarkan Jurusan
Berdasarkan tabel dan gambar diatas menunjukkan bahwa
responden berdasarkan jurusan Pendidikan Agama Islam sebanyak 13
orang (14%), jurusan Pendidikan Bahasa Inggris sebanyak 9 orang
(10%), Pendidikan Bahasa Arab sebanyak 7 orang (7%), Pendidikan
Guru Madrasah Ibtidaiyah sebanyak 7 orang (7%), Pendidikan Bahasa
Indonesia sebanyak 7 orang (8%), Pendidikan Islam Anak Usia Dini
sebanyak 7 orang (8%), Pendidikan Matematika sebanyak 6 orang
(6%), Manajemen Pendidikan sebanyak 7 orang (8%), Pendidikan IPS
sebanyak 9 orang (10%), Pendidikan Kimia sebanyak 6 orang (6%),
Pendidikan Fisika sebanyak 7 orang (8%), dan Pendidikan Biologi
sebanyak 7 orang (8%).
14%
10%
7%
7%
8% 8%
6%
8%
10%
6%
8%
8%
Responden Berdasarkan Jurusan
Pendidikan Agama Islam
Pendidikan B. Inggris
Pendidikan B. Arab
Pendidikan Guru MI
Pendidikan B. Indonesia
Pendidikan Islam Anak UD
Pendidikan Matematika
Manajemen Pendidikan
Pendidikan IPS
Pendidikan Kimia
Pendidikan Fisika
Pendidikan Biologi
77
b) Kategori Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Seluruh kuesioner yang dibagikan berdasarkan jenis kelamin
terbagi menjadi dua yaitu laki-laki dan perempuan. Berikut ini data
responden yang menggambarkan perbandingan jumlah responden
laki-laki dan perempuan.
Tabel 4.2 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah
1 Laki-laki 7
2 Perempuan 85
Jumlah 92
Sumber: Data Primer yang diolah, 2019
Sumber: Data Primer yang diolah, 2019
Gambar 4.2 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan tabel dan gambar diatas menunjukkan bahwa jumlah
responden laki-laki sebanyak 7 orang (8%), sedangkan jumlah
responden perempuan sebanyak 85 orang (92%).
c) Kategori Pendapatan Berdasarkan Hasil Kuesioner
Pada variabel pendapatan (X1) terdapat 10 pertanyaan dari 3
indikator. Kuesioner ini diberikan kepada 92 responden. Berikut ini
merupakan hasil tabulasi kuesioner penelitian berdasarkan indikator
tingkat pendapatan.
8%
92%
Responden Berdasarkan Jenis
Kelamin
Laki-Laki
Perempuan
78
1) Pokok
Indikator ini memiliki dua pernyataan yaitu terdapat pada
pernyataan nomor 1 dan nomor 8. Berikut merupakan tabel item
pernyataan dalam indikator ini yaitu sebagai berikut.
Tabel 4.3 Hasil Tabulasi Indikator Pendapatan Pokok
Pernyataan Opsi Jawaban Frekuensi Presentase %
Saya sudah
memiliki
pekerjaan tetap
Sangat setuju 2 2%
Setuju 15 16%
Ragu-Ragu 23 25%
Tidak Setuju 46 50%
Sangat Tidak Setuju 6 7%
Jumlah 92 100%
Pernyataan Opsi Jawaban Frekuensi Presentase %
Saya menerima
pendapatan rutin
setiap bulan dari
pekerjaan utama
Sangat setuju 9 10%
Setuju 24 26%
Ragu-Ragu 18 20%
Tidak Setuju 35 38%
Sangat Tidak Setuju 6 7%
Jumlah 92 100%
Berdasarkan Tabel 4.3 pada pernyataan yang pertama, dapat
dijelaskan bahwa 2 responden atau 2% menyatakan sangat setuju,
15 responden atau 16% menyatakan setuju, 23 responden atau 25%
menyatakan ragu-ragu, 46 responden atau 50% menyatakan tidak
setuju, dan 6 responden atau 7% menyatakan sangat tidak setuju.
Dapat disimpulkan bahwa mahasiswa belum memiliki pekerjaan
tetap dengan responden yang menyatakan tidak setuju sebesar 50%.
Berdasarkan Tabel 4.3 pada pernyataan yang kedua, dapat
dijelaskan bahwa 9 responden atau 10% menyatakan sangat setuju,
24 responden atau 26% menyatakan setuju, 18 responden atau 20%
menyatakan ragu-ragu, 35 responden atau 38% menyatakan tidak
setuju, dan 6 responden atau 7% menyatakan sangat tidak setuju.
Dapat disimpulkan bahwa mahasiswa tidak menerima pendapatan
79
rutin setiap bulan dari pekerjaan utama dengan responden yang
menyatakan tidak setuju sebesar 38%.
2) Sampingan
Indikator ini memiliki dua pernyataan yaitu terdapat pada
pernyataan nomor 6 dan nomor 10. Berikut merupakan tabel item
pernyataan dalam indikator ini yaitu sebagai berikut.
Tabel 4.4 Hasil Tabulasi Indikator Pendapatan Sampingan
Pernyataan Opsi Jawaban Frekuensi Presentase %
Pekerjaan
sampingan saya
sebagai guru
bimbel atau
privat
Sangat setuju 26 28%
Setuju 25 27%
Ragu-Ragu 10 11%
Tidak Setuju 24 26%
Sangat Tidak Setuju 7 8%
Jumlah 92 100%
Pernyataan Opsi Jawaban Frekuensi Presentase %
Pekerjaan
sampingan saya
sebagai guru di
sekolah
Sangat setuju 3 3%
Setuju 9 10%
Ragu-Ragu 13 14%
Tidak Setuju 53 58%
Sangat Tidak Setuju 14 15%
Jumlah 92 100%
Berdasarkan Tabel 4.4 pada pernyataan yang pertama, dapat
dijelaskan bahwa 26 responden atau 28% menyatakan sangat
setuju, 25 responden atau 27% menyatakan setuju, 10 responden
atau 11% menyatakan ragu-ragu, 24 responden atau 26%
menyatakan tidak setuju, dan 7 responden atau 8% menyatakan
sangat tidak setuju. Dapat disimpulkan bahwa pekerjaan
sampingan mahasiswa sebagai guru bimbel atau privat dengan
responden yang menyatakan sangat setuju sebesar 26%.
Berdasarkan Tabel 4.4 pada pernyataan yang kedua, dapat
dijelaskan bahwa 3 responden atau 3% menyatakan sangat setuju, 9
responden atau 10% menyatakan setuju, 13 responden atau 14%
menyatakan ragu-ragu, 53 responden atau 58% menyatakan tidak
80
setuju, dan 14 responden atau 15% menyatakan sangat tidak setuju.
Dapat disimpulkan bahwa pekerjaan sampingan mahasiswa tidak
atau bukan sebagai guru di sekolah dengan responden yang
menyatakan tidak setuju sebesar 53%.
3) Lainnya
Indikator ini memiliki 6 pernyataan yaitu terdapat pada
pernyataan nomor 2, 7, 3, 5, 4, dan 9. Berikut merupakan tabel item
pernyataan dalam indikator ini yaitu sebagai berikut.
Tabel 4.5 Hasil Tabulasi Indikator Pendapatan Lainnya
Pernyataan Opsi Jawaban Frekuensi Presentase %
Saya memiliki
usaha sendiri baik
online ataupun
offline untuk
memperoleh
pendapatan
Sangat setuju 2 2%
Setuju 22 24%
Ragu-Ragu 15 16%
Tidak Setuju 51 55%
Sangat Tidak
Setuju
3 3%
Jumlah 92 100%
Pernyataan Opsi Jawaban Frekuensi Presentase %
Saya hanya
seorang
mahasiswa/pelajar
Sangat setuju 2 2%
Setuju 18 20%
Ragu-Ragu 14 15%
Tidak Setuju 37 40%
Sangat Tidak
Setuju
21 23%
Jumlah 92 100%
Pernyataan Opsi Jawaban Frekuensi Presentase %
Saya memperoleh
uang bukan dari
orang tua
Sangat setuju 2 2%
Setuju 32 35%
Ragu-Ragu 37 40%
Tidak Setuju 14 15%
Sangat Tidak
Setuju
7 8%
Jumlah 92 100%
Pernyataan Opsi Jawaban Frekuensi Presentase %
Saya menerima
kiriman uang dari
Sangat setuju 10 11%
Setuju 34 37%
81
orang tua secara
rutin setiap bulan
Ragu-Ragu 17 18%
Tidak Setuju 24 26%
Sangat Tidak
Setuju
7 8%
Jumlah 92 100%
Pernyataan Opsi Jawaban Frekuensi Presentase %
Saya menerima
pendapatan dari
bantuan beasiswa
Sangat setuju 4 4%
Setuju 13 14%
Ragu-Ragu 4 4%
Tidak Setuju 52 57%
Sangat Tidak
Setuju
19 21%
Jumlah 92 100%
Pernyataan Opsi Jawaban Frekuensi Presentase %
Saya bukan
penerima
Sangat setuju 11 12%
Setuju 9 10%
Ragu-Ragu 3 3%
Tidak Setuju 35 38%
Sangat Tidak
Setuju
34 37%
Jumlah 92 100%
Berdasarkan Tabel 4.5 pada pernyataan yang pertama, dapat
dijelaskan bahwa 2 responden atau 2% menyatakan sangat setuju,
22 responden atau 24% menyatakan setuju, 15 responden atau 16%
menyatakan ragu-ragu, 51 responden atau 55% menyatakan tidak
setuju, dan 3 responden atau 3% menyatakan sangat tidak setuju.
Dapat disimpulkan bahwa mahasiswa tidak memiliki usaha sendiri
baik online ataupun offline untuk memperoleh pendapatan dengan
responden yang menyatakan tidak setuju sebesar 57%.
Berdasarkan Tabel 4.5 pada pernyataan yang kedua, dapat
dijelaskan bahwa 2 responden atau 2% menyatakan sangat setuju,
18 responden atau 20% menyatakan setuju, 14 responden atau 15%
menyatakan ragu-ragu, 37 responden atau 40% menyatakan tidak
setuju, dan 21 responden atau 23% menyatakan sangat tidak setuju.
82
Dapat disimpulkan bahwa mahasiswa bukan hanya seorang pelajar
dengan responden yang menyatakan tidak setuju sebesar 37%.
Berdasarkan Tabel 4.5 pada pernyataan yang ketiga, dapat
dijelaskan bahwa 2 responden atau 2% menyatakan sangat setuju,
32 responden atau 35% menyatakan setuju, 37 responden atau 40%
menyatakan ragu-ragu, 14 responden atau 15% menyatakan tidak
setuju, dan 7 responden atau 8% menyatakan sangat tidak setuju.
Dapat disimpulkan bahwa mahasiswa ragu-ragu memperoleh uang
bukan dari orang tua dengan responden yang menyatakan ragu-ragu
setuju sebesar 40%.
Berdasarkan Tabel 4.5 pada pernyataan yang keempat, dapat
dijelaskan bahwa 10 responden atau 11% menyatakan sangat
setuju, 34 responden atau 37% menyatakan setuju, 17 responden
atau 18% menyatakan ragu-ragu, 24 responden atau 26%
menyatakan tidak setuju, dan 7 responden atau 8% menyatakan
sangat tidak setuju. Dapat disimpulkan bahwa mahasiswa
menerima kiriman uang dari orang tua secara rutin setiap bulan
dengan responden yang menyatakan setuju sebesar 37%.
Berdasarkan Tabel 4.5 pada pernyataan yang kelima, dapat
dijelaskan bahwa 4 responden atau 4% menyatakan sangat setuju,
13 responden atau 14% menyatakan setuju, 4 responden atau 4%
menyatakan ragu-ragu, 52 responden atau 57% menyatakan tidak
setuju, dan 19 responden atau 21% menyatakan sangat tidak setuju.
Dapat disimpulkan bahwa mahasiswa tidak menerima pendapatan
dari bantuan beasiswa dengan responden yang menyatakan tidak
setuju sebesar 57%.
Berdasarkan Tabel 4.5 pada pernyataan yang keenam, dapat
dijelaskan bahwa 11 responden atau 11% menyatakan sangat
setuju, 9 responden atau 10% menyatakan setuju, 3 responden atau
83
3% menyatakan ragu-ragu, 35 responden atau 38% menyatakan
tidak setuju, dan 24 responden atau 37% menyatakan sangat tidak
setuju. Dapat disimpulkan bahwa mahasiswa sebagai penerima
beasiswa dengan responden yang menyatakan tidak setuju sebesar
37%.
B. Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis
1. Uji Coba Instrumen Penelitian
a. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui valid atau tidaknya angket
yang digunakan dalam mengukur suatu variabel. Menggunakan product
moment dengan membandingkan antara r tabel dan r hitung. Angket
dikatakan valid jika r hitung > r tabel, dan tidak valid jika r hitung < r
tabel. Dalam penelitian ini dilakukan uji validasi kepada 20 responden
dengan nilai r tabel yaitu 0,444. Berikut ini hasil pengujian validitas
dalam tabel berikut.
Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Pendapatan (X1) No.
Item r Hitung r Tabel Keterangan
1 0,841 0,444 Valid
2 0,248 0,444 Tidak Valid
3 0,603 0,444 Valid
4 0,587 0,444 Valid
5 0,564 0,444 Valid
6 0,368 0,444 Tidak Valid
7 0,303 0,444 Tidak Valid
8 0,360 0,444 Tidak Valid
9 0,698 0,444 Valid
10 0,323 0,444 Tidak Valid
11 0,104 0,444 Tidak Valid
84
12 0,784 0,444 Valid
13 0,451 0,444 Valid
14 0,726 0,444 Valid
15 0,808 0,444 Valid
16 0,710 0,444 Valid
Sumber: Data Primer yang diolah, 2019
Berdasarkan hasil uji validitas yang telah dianalisis, pada variabel
pendapatan (X1) diketahui bahwa dari 16 nomor item yang diuji cobakan
terdapat 10 item bernilai valid dan 6 soal bernilai tidak valid. Jumlah 10
item yang valid akan digunakan sebagai instrumen penelitian, sedangkan 6
item yang tidak valid akan dibuang dan tidak digunakan sebagai instrumen
peneltian.
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Pengetahuan (X2)
No.
Item r Hitung r Tabel Keterangan
1 0,929 0,444 Valid
2 0,470 0,444 Valid
3 0,422 0,444 Tidak Valid
4 0,382 0,444 Tidak Valid
5 0,852 0,444 Valid
6 0,535 0,444 Valid
7 0,828 0,444 Valid
8 0,687 0,444 Valid
9 0,884 0,444 Valid
10 0,549 0,444 Valid
11 0,782 0,444 Valid
12 0,884 0,444 Valid
13 0,530 0,444 Valid
14 0,721 0,444 Valid
15 0,480 0,444 Valid
85
16 0,917 0,444 Valid
17 0,631 0,444 Valid
18 0,184 0,444 Tidak Valid
19 0,358 0,444 Tidak Valid
20 0,658 0,444 Valid
21 0,415 0,444 Tidak Valid
22 0,672 0,444 Valid
23 0,012 0,444 Tidak Valid
24 0,801 0,444 Valid
25 0,625 0,444 Valid
Sumber: Data Primer yang diolah, 2019
Berdasarkan hasil uji validitas yang telah dianalisis, pada variabel
pengetahuan (X2) diketahui bahwa dari 25 nomor item yang diuji cobakan
terdapat 19 item bernilai valid dan 6 soal bernilai tidak valid. Jumlah 19
item yang valid akan digunakan sebagai instrumen penelitian, sedangkan 6
item yang tidak valid akan dibuang dan tidak digunakan sebagai instrumen
peneltian.
Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Minat Menabung (Y)
No.
Item r Hitung r Tabel Keterangan
1 0,549 0,444 Valid
2 0,808 0,444 Valid
3 0,856 0,444 Valid
4 0,549 0,444 Valid
5 0,646 0,444 Valid
6 0,705 0,444 Valid
7 0,924 0,444 Valid
8 0,492 0,444 Valid
9 0,312 0,444 Tidak Valid
10 0,496 0,444 Valid
86
11 0,091 0,444 Tidak Valid
12 0,866 0,444 Valid
Sumber: Data Primer yang diolah, 2019
Berdasarkan hasil uji validitas yang telah dianalisis, pada variabel
minat menabung (Y) diketahui bahwa dari 12 nomor item yang diuji
cobakan terdapat 10 item bernilai valid dan 2 soal bernilai tidak valid.
Jumlah 10 item yang valid akan digunakan sebagai instrumen penelitian,
sedangkan 2 item yang tidak valid akan dibuang dan tidak digunakan
sebagai instrumen peneltian.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk menguji tingkat konsistensi dari suatu
instrumen. Rumus reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan cronbach alpha, dimana suatu instrumen dikatakan reliabel
apabila nilainya > 0,6 dan tidak reliabel apabila nilainya < 0,6. Berikut ini
hasil pengujian reliabilitas dalam tabel berikut.
Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach Alpha Keterangan
Pendapatan 0,881 Reliabel
Pengetahuan 0,944 Reliabel
Minat Menabung 0,882 Reliabel
Sumber: Data Primer yang diolah, 2019
Berdasarkan hasil uji reliabilitas diatas dapat disimpulkan bahwa
kuesioner dari ketiga variabel dikatakan reliabel karena didapatkan nilai
Cronbach Alpha > 0,6.
2. Analisis Statistik Deskriptif
Deskripsi variabel dalam statisik deskriptif dalam penelitian ini
meliputi nilai range, nilai minimum, nilai maksimum, mean, standar
deviasi dari 2 variabel independen yaitu variabel Pendapatan dan
Pengetahuan serta satu variabel yaitu Minat Menabung di Bank Syariah.
Hasil statistik deskriptif dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:
87
Tabel 4. 10 Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Sum Mean Std.
Deviation
Variance
Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std.
Error
Statistic Statistic
Pendapatan 92 20 16 36 2488 27.04 .424 4.065 16.526
Pengetahuan 92 46 44 90 6094 66.24 1.166 11.183 125.063
Minat_Menabung 92 22 26 48 3400 36.96 .605 5.806 33.712
Valid N (listwise) 92
Sumber: Data Primer yang diolah, 2019
a. Deskripsi Pendapatan
Dari tabel 4.7 diatas dapat dijelaskan hasil analisis statistik
deskriptif dari variabel Pendapatan disimpulkan bahwa dari jumlah
responden (N) 92 orang. Diperoleh nilai range 20, nilai minimum
(terendah) sebesar 16, nilai tertinggi (maksimum) 36, rata-rata skor
sebesar 27,04, nilai standar deviasi 4,065, dan nilai varian sebesar
16,526. Hal ini mengidentifikasikan sebaran data responden
terhadap variabel Pendapatan pada Minat Menabung di Bank
Syariah baik.
b. Deskripsi Pengetahuan
Dari tabel 4.7 diatas dapat dijelaskan hasil analisis statistik
deskriptif dari variabel Pengetahuan disimpulkan bahwa dari jumlah
responden (N) 92 orang. Diperoleh nilai range 46, nilai minimum
(terendah) sebesar 44, nilai tertinggi (maksimum) 90, rata-rata skor
sebesar 66,24, nilai standar deviasi 11,183, dan nilai varian sebesar
125,063. Hal ini mengidentifikasikan sebaran data responden
terhadap variabel Pengetahuan pada Minat Menabung di Bank
Syariah baik.
c. Deskripsi Minat Menabung
Dari tabel 4.7 diatas dapat dijelaskan hasil analisis statistik
deskriptif dari variabel Minat Menabung di Bank Syariah
88
disimpulkan bahwa dari jumlah responden (N) 92 orang. Diperoleh
nilai range 22, nilai minimum (terendah) sebesar 26, nilai tertinggi
(maksimum) 48, rata-rata skor sebesar 36,96, nilai standar deviasi
5,806, dan nilai varian sebesar 33,712. Hal ini mengidentifikasikan
sebaran data responden terhadap Minat Menabung di Bank Syariah
baik.
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas data merupakan uji prasyarat analisis yang dilakukan
untuk mengetahui data berdistribusi normal atau tidak normal. Dalam
penelitian ini untuk menguji normalitas data menggunakan metode
Kolmogorov-Smirnov dengan melihat nilai Prob. / Sig F > 5% berarti data
berdistribusi normal dan nilai Prob. / Sig F < 5% berarti data berdistribusi
tidak normal. Berdasarkan hasil uji normalitas data menggunakan metode
Kolmogorov-Smirnov dapat dilihat sebagai berikut.
Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas Data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 92
Normal Parametersa,b
Mean 0E-7
Std. Deviation 2.69306958
Most Extreme Differences
Absolute .065
Positive .065
Negative -.046
Kolmogorov-Smirnov Z .624
Asymp. Sig. (2-tailed) .831
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Data Primer yang diolah, 2019
Dari tabel diatas, hasil uji normalitas data menggunakan metode
Kolmogorov-Smirnov dapat dilihat nilai signifikansi dua sisi lebih besar
89
dari 0,05/2 atau 0,025 yaitu dengan nilai 0,831 > 0,025 sehingga dapat
disimpulkan bahwa data tersebut berdistribusi normal.
Selain itu, untuk melihat data berdistribusi normal atau tidak dapat
juga menggunakan metode Normal Probability, yaitu dengan melihat
kurva norma P-Plots. Data dikatakan normal jika titik-titik mengikuti atau
mendekati garis diagonal, sedangkan jika titik-titik menyebar dan
menjauhi garis diagonal maka data tersebut tidak normal. Berikut ini hasil
uji normalitas data menggunakan metode Normal Probability.
Gambar 4.3 Hasil Uji Normalitas Data
Pada gambar diatas terlihat bahwa grafik Normal Probabiliyy Plot
menunjukan pola grafik yang normal. Hal ini dapat terlihat dari titik-titik
yang penyebarannya mengikuti atau mendekati garis diagonal. Oleh
karena itu, dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal dan model
regresi layak digunakan.
b. Uji Multikolinearitas
Model regresi yang baik yaitu tidak terjadi multikolinearitas antara
variabel bebas yang digunakan. Karena itu dalam penelitian ini dilakukan
uji multikolinearitas. Untuk melihat terjadi multikolinearitas dapat dilihat
dari nilai tolerance dan VIF. Dikatakan tidak terjadi multikolinearitas jika
nilai VIF < 10 dan nilai toleransi > 0,1. Berikut hasil uji multikolinearitas.
90
Tabel 4.12 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity
Statistics
B Std.
Error
Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 8.678 2.668
3.253 .002
Pendapatan -.074 .070 -.052 -1.046 .298 .993 1.007
Pengetahuan .457 .026 .880 17.844 .000 .993 1.007
a. Dependent Variable: Minat_Menabung
Sumber: Data Primer yang diolah, 2019 Berdasarkan tabel diatas, didapat hasil dari multikolinearitas tersebut
nilai tolerance masing-masing variabel bebas bernilai > 0,1. Dan
berdasarkan nilai VIF pada masing-masing variable bebas bernilai < 10.
Maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas dan model regresi
dapat dan layak dilakukan.
c. Uji Homokedastisitas
Uji homokedastisitas dalam regresi berganda dilakukan untuk
mengetahui apakah variasi dari residual absolut sama atau tidak. Model
regresi yang baik jika terjadi gejala heteroskedastisitas. Dalam melakukan
uji heteroskedastisitas dengan menggunakan metode Glejser. Tidak terjadi
gejala heteroskedastisitas jika nilai signifikan > 0,05 dan terjadi gejala
heteroskedastisitas jika nilai signifikasn < 0,05. Berikut merupakan hasil
uji homokedastisitas.
Tabel 4.13 Hasil Uji Homokedastisitas Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 1.236 1.623
.762 .448
Pendapatan -.012 .043 -.028 -.268 .789
Pengetahuan .018 .016 .122 1.153 .252
a. Dependent Variable: Abs_res
Sumber: Data Primer yang diolah, 2019
91
Berdasarkan tabel diatas, menunjukan hasil nilai signifikansi pada
masing-masing variabel yaitu variabel X1 atau variabel Pendapatan (0,789
> 0,05) dan variabel X2 atau variabel Pengetahuan (0,252 > 0,05). Maka
dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala heteroskedastisitas dan model
regresi layak untuk dilakukan.
4. Pengujian Hipotesis
a. Uji T (Parsial)
Uji T merupakan pengujian hipotesis penelirian secara parsial. Uji T
dilakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh dari masing-masing
variabel bebas terhadap variabel terikat. Penelitian ini menggunakan
tingkat signifikansi 0,05 dan uji 2 sisi. Variabel X dikatakan tidak
berpengaruh apabila nilai t hitung < t tabel. Sedangkan variabel X akan
berpengaruh apabila nilai t hitung > t tabel.
Tabel 4.14 Hasil Uji T (Parsial) Nilai Sig
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 8.678 2.668 3.253 .002
Pendapatan -.074 .070 -.052 -1.046 .298
Pengetahuan .457 .026 .880 17.844 .000
a. Dependent Variable: Minat_Menabung
Sumber: Data Primer yang diolah, 2019
Tabel 4.15 Hasil Uji T (Parsial) Nilai Partial
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. Correlations
B Std.
Error
Beta Zero-
order
Partial Part
1
(Constant) 8.678 2.668
3.253 .002
Pendapatan -.074 .070 -.052 -1.046 .298 -.123 -.110 -.051
Pengetahuan .457 .026 .880 17.844 .000 .884 .884 .877
a. Dependent Variable: Minat_Menabung
Sumber: Data Primer yang diolah, 2019
92
Untuk menjelaskan hasil dari uji T pada tabel 4.10, akan dihitung
terlebih dahulu nilai dari t tabel dengan nilai signifikansi 0,05/2=0,025 dan
menggunakan rumus t = n-k-1 yaitu 92-2-1=89. Kemudian melihat pada
tabel taraf signifikan 0,025 terhadap jumlah sampel 89, maka dapat
diperoleh t tabel = 1,987. Sedangkan pada tabel 4.11 untuk melihat berapa
besar pengaruhnya dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel
terikat. Dengan cara mengkuadratkan angka pada kolom partial dan diubah
menjadi besar presentase pengaruhnya. Kedua variabel bebas setelah
dilakukan uji t menghasilkan sebagai berikut.
1) Pendapatan
Hipotesis pada variabel Pendapatan:
Ho: β1 = 0: Tidak terdapat pengaruh pendapatan mahasiswa terhadap
minat menabung di Bank Syariah
Ha: β1 > 0: Terdapat pengaruh pendapatan mahasiswa terhadap minat
menabung di Bank Syariah
Variabel pendapatan didapatkan nilai signifikan 0,298 dan t hitung
sebesar -1,046. Maka dapat dilihat nilai signifikan >0,05 (0,298>0,05)
dan nilai t hitung < t tabel (-1,046 < 1,987). Maka dapat disimpulkan
bahwa Ho diterima dan Ha ditolak, yang berarti bahwa variabel
Pendapatan (X1) secara parsial tidak berpengaruh terhadap minat
menabung di Bank Syariah.
Kemudian jika dilihat dari tabel 4.11 pada kolom partial, variabel
Pendapatan memiliki angka yang negatif, yang berarti variabel
Pendapatan ini tidak berpengaruh secara parsial terhadap minat
mahasiswa menabung di Bank Syariah seperti yang sudah dijelaskan
diatas. Dan untuk melihat berapa besar nilai partialnya tersebut yaitu
nilai partial variabel pendapatan dikuadratkan (-0.110)2 = 0.01 atau
tidak berpengaruh sebesar 1%.
93
2) Pengetahuan
Hipotesis pada variabel Pengetahuan:
Ho: β2 = 0: Tidak terdapat pengaruh pengetahuan tentang Bank
Syariah terhadap minat menabung di Bank Syariah
Ha: β2 > 0: Terdapat pengaruh pengetahuan tentang Bank Syariah
terhadap minat menabung di Bank Syariah
Variabel Pengetahuan didapatkan nilai signifikan 0,000 dan t
hitung sebesar 17,844. Maka dapat dilihat nilai signifikan <0,05
(0,000<0,05) dan nilai t hitung > t tabel (17,844 > 1,987). Maka dapat
disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti bahwa
variabel Pengetahuan mahasiswa tentang Bank Syariah (X2) secara
parsial berpengaruh terhadap minat menabung mahasiswa di Bank
Syariah. Dan nilai t hitung yang positif berarti variabel ini
berpengaruh positif, yaitu jika pengetahuan mahasiswa tentang Bank
Syariah meningkat, maka minat menabung di Bank Syariah juga akan
meningkat.
Kemudian jika dilihat dari tabel 4.11 pada kolom partial, variabel
Pengetahuan memiliki angka yang positif, yang berarti variabel
Pengetahuan berpengaruh secara parsial terhadap minat mahasiswa
menabung di Bank Syariah seperti yang sudah dijelaskan diatas. Dan
untuk melihat berapa besar nilai partialnya tersebut yaitu nilai partial
variabel pengetahuan dikuadratkan (0.884)2 = 0.78 atau berpengaruh
sebesar 78%.
b. Uji F (Simultan)
Uji F dilakukan untuk mengetahui adanya apakah variabel bebas yaitu
Pendapatan (X1) dan Pengetahuan (X2) secara simultan atau secara
serempak atau bersama-sama berpengaruh terhadap variabel terikat yaitu
minat menabung di Bank Syariah. Dengan ketentuan yaitu jika F hitung <
dari F tabel maka Ho diterima dan jika F hitung > F tabel maka Ha
diterima.
94
Rumusan hipotesis:
Ha : Terdapat pengaruh pendapatan mahasiswa dan pengetahuan
mahasiswa tentang Bank Syariah terhadap minat menabung di Bank
Syariah
Ho : Tidak terdapat pengaruh pendapatan mahasiswa dan pengetahuan
mahasiswa tentang Bank Syariah terhadap minat menabung di Bank
Syariah
Tabel 4.16 Hasil Uji F (Simultan) Nilai Sig
ANOVAa
Model Sum of
Squares
Df Mean Square F Sig.
1
Regression 2407.837 2 1203.919 162.349 .000b
Residual 659.989 89 7.416
Total 3067.826 91
a. Dependent Variable: Minat_Menabung
b. Predictors: (Constant), Pengetahuan, Pendapatan
Sumber: Data Primer yang diolah, 2019
Untuk menganalisis hasil uji F pada tabel 4.12, akan dihitung terlebih
dahulu nilai dari F tabel yaitu dan df= n-k-1= 89. Maka diperoleh nilai F
tabel yaitu 3,44. Dari hasil uji F pada tabel 4.12 diperoleh nilai signifikansi
0,000 dan nilai F hitung 162,349. Maka data dilihat nilai signifikansi <
0,000 (0,000 < 0,05) dan nilai F hitung > F tabel (162,349 > 3,44). Maka
dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak yang berarti bahwa
kedua variabel bebas (Pendapatan dan Pengetahuan) secara simultan
berpengaruh terhadap variabel terikat (minat menabung di Bank Syariah).
c. Koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi dilakukan untuk menjelaskan proporsi variabel
bebas yaitu Pendapatan dan Pengetahuan mampu mempengaruhi variabel
terikat yaitu minat menabung di Bank Syariah dalam persamaan regresi.
Untuk melihat besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat
tersebut dapat dilihat dari tabel berikut.
95
Tabel 4.17 Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .886a .785 .780 2.723
a. Predictors: (Constant), Pengetahuan, Pendapatan
Sumber: Data Primer yang diolah, 2019
Berdasarkan hasil tabel 4.13, dapat dilihat besarnya nilai pada nilai
Adjusted R Square yaitu sebesar 0,780. Hal ini menunjukan bahwa 78%
variabel minat menabung mahasiswa di Bank Syariah (Y) dapat dijelaskan
oleh variabel Pendapatan (X1) dan Pengetahuan tentang Bank Syariah
(X2). Sedangkan sisanya sebesar 22% dijelaskan oleh faktor-faktor lain
yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
d. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda dilakukan untuk mengetahui pengaruh
masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Untuk melihat
hasil uji regresi linier berganda dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.18 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. Collinearity
Statistics
B Std.
Error
Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 8.678 2.668 3.253 .002
Pendapatan -.074 .070 -.052 -1.046 .298 .993 1.007
Pengetahuan .457 .026 .880 17.844 .000 .993 1.007
a. Dependent Variable: Minat_Menabung
Sumber: Data Primer yang diolah, 2019
Pada tabel 4.14 didapat persamaan regresi linier berganda dengan dua
variabel bebas yaitu sebagai berikut.
Y = a + b1X1 + b2X2
Keterangan:
96
Y = variabel terikat atau respon
a = konstanta
b1, b2, b3 = koefisien predictor
X1 = variabel Pendapatan
X2 = variabel Pengetahuan
Kemudian nilai-nilai hasil pengujian menggunakan SPSS 20
dimasukan ke dalam persamaan regresi linier berganda yaitu sebagai
berikut.
Y = 8,678 - 0,074 X1 + 0,457 X2
Dari persamaan tersebut dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
a. Nilai konstanta (a) yaitu 8,678 yang berarti jika Pendapatan dan
Pengetahuan nilainya adalah 0 atau tanpa adanya nilai X1 dan X2,
maka minat menabung mahasiswa di Bank Syariah memiliki
peningkatan sebesar 8,678.
b. Nilai koefisien variabel Pendapatan (X1) bernilai negatif sebesar -
0,074. Dapat diartikan nilai Pendapatan Mahasiswa akan turun sebesar
-0,074. Maka nilai variabel Pendapatan Mahasiswa berpengaruh
negatif terhadap variabel Minat Menabung.
c. Nilai koefisien variabel Pengetahuan (X2) bernilai positif sebesar
0,457, dapat diartikan bahwa setiap peningkatan Pengetahuang tentang
Bank Syariah sebesar 1 satuan, maka akan Minat Menabung di Bank
Syariah sebesar 0,457.
Pendapatan (X1)
Pengetahuan (X2)
Minat Menabung di Bank
Syariah (Y)
0,000
97
C. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Pengaruh Pendapatan Terhadap Minat Menabung di Bank Syariah
Berdasarkan hasil penelitian, variabel dari Pendapatan (X1) bernilai negatif
terhadap variabel Minat Menabung Mahasiswa di Bank Syariah (Y) yang
berarti bahwa Pendapatan tidak berpengaruh terhadap Minat Menabung
Mahasiswa di Bank Syariah. Hal ini berdasarkan hasil penelitian dengan nilai
signifikansi sebesar 0,298>0,025 dan nilai t hitung < t tabel (-1,046 < 1,987)
serta nilai koefisien regresi sebesar -0,074. Maka disimpulkan bahwa
Pendapatan tidak berpengaruh terhadap Minat Menabung Mahasiswa di Bank
Syariah.
Hal ini dapat terjadi berdasarkan hasil angket yang terkumpul karena
pendapatan mahasiswa yang hanya berasal dari uang saku yang diberikan
orang tua, tambahan pendapatan dari hasil mengajar bimbel atau privat
memungkinkan mahasiswa hanya bisa menggunakannyaa untuk
mengkonsumsi kebutuhan sehari-hari dan kurang akan kecenderungannya
untuk menabung. Dalam teori Sadono Sukirno mengenai hal yang
mempengaruhi konsumsi dan tabungan memang salah satunya yaitu distribusi
pendapatan. Namun dalam pernyataan, ketika “segolongan besar penduduk
mempunyai pendapatan yang hanya cukup membiayai konsumsinya dan
tabungannya adalah kecil”.4 Maka sama halnya dengan hasil penelitian ini
bahwa dimungkinkan mahasiswa memiliki pendapatan yang hanya cukup
untuk membiayai konsumsi sehari-harinya saja sehingga kecenderungan
untuk menabungnya menjadi kurang.
Hasil penelitian ini juga sama dengan penelitian yang dilakukan oleh
Khairun Nisa yang menyatakan bahwa tingkat pendapatan tidak berpengaruh
positif terhadap minat menabung di Bank Syariah pada mahasiswa Program
Studi Perbankan Syariah angkatan 2015 dan 2016 dengan nilai t hitung < t
tabel (0,767 < 1,987) dan nilai signifikan > 0,05 (0,928 > 0,05).5 Berdasarkan
4Sadono Sukirno, Makroekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga, (Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada, 2006), h. 119 5Khairun Nisa, “Analisis Pengaruh Tingkat Pendapatan dan Religiusitas Mahasiswa Terhadap
Minat Menabung Bank Syariah (Studi pada Mahasiswa Program Studi Perbankan Syariah
98
hasil penelitiannya, hal ini terjadi karena banyaknya pendapatan yang
diperoleh mahasiswa sebesar <500.000 dalam sebulan dan hanya cukup untuk
memenuhi kebutuhan mahasiswa itu sendiri selama satu bulan.
2. Pengaruh Pengetahuan tentang Bank Syariah Terhadap Minat
Menabung di Bank Syariah
Berdasarkan hasil penelitian, variabel dari Pengetahuan (X2) bernilai
positif terhadap variabel Minat Menabung Mahasiswa di Bank Syariah (Y)
yang berarti bahwa Pengetahuan tentang Bank Syariah berpengaruh terhadap
Minat Menabung Mahasiswa di Bank Syariah. Hal ini berdasarkan hasil
penelitian dengan nilai signifikansi sebesar 0,000<0,025 dan nilai t hitung > t
tabel (17,844 > 1,987) dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,457 serta
berpengaruh sebesar 78%. Maka disimpulkan bahwa Pengetahuan tentang
Bank Syariah berpengaruh terhadap Minat Menabung Mahasiswa di Bank
Syariah.
Berdasakan hasil angket yang terkumpul ternyata diperoleh informasi dari
responden bahwa mereka mengetahui informasi mengenai Bank Syariah.
Responden mengetahui cara membuka tabungan di Bank Syariah, mengetahui
lokasi Bank maupun ATM Bank Syariah, dan mengaku puas terhadap
pelayanan Bank Syariah, sehingga jelaslah bahwa pengetahuan mahasiswa
mengenai Bank Syariah mampu memberikan pengaruh terhadap minat
menabung mahasiswa di Bank Syariah. Berarti semakin mahasiswa
meningkatnya pengetahuan mengenai Bank Syariah, maka minat menabung
mahasiswa di Bank Syariah juga akan meningkat. Hal tersebut sesuai dengan
teori pengambilan keputusan pembelian atau pengambilan keputusan minat
beli yang diasumsikan dengan minat menabung yang menyatakan bahwa
pengetahuan merupakan salah satu faktor psikologis yang dapat
mempengaruhi keputusan minat beli atau keputusan minat menabung.
Angkatan 2015 dan 2016 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung), 2018, hlm 117, tidak dipublikasikan.
99
Hasil penelitian ini juga didukung dengan penelitian yang dilakukan
Arifatun Nisak, Suryadi, dan Sri Suryoko yang menyatakan bahwa
pengetahuan berpengaruh positif terhadap minat menabung mahasiswa di
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik pada angkatan 2008-2009 Universitas
Diponegoro sebesar 37,1%.6 Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Indra
Siswanti juga mendukung hasil penelitian ini menyatakan bahwa pengetahuan
tentang Bank Syariah yang dimiliki oleh mahasiswa PAI STAIN Salatiga
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat menabung sebesar 19,2%.7
3. Pengaruh Pendapatan dan Pengetahuan tentang Bank Syariah
Terhadap Minat Menabung di Bank Syariah
Dari hasil perhitungan secara bersama-sama atau simultan dengan Uji F
yaitu didapatkan hasil bahwa pendapatan dan pengetahuan bersama-sama
berpengaruh signifikan terhadap variabel minat menabung yang ditunjukkan
dengan besarnya nilai F hitung sebesar 162,349 yang lebih besar dari nilai F
tabel yaitu 3,44. Dan nilai signifikansi sebesar 0,000 <0,05 yang berarti
bahwa Pendapatan (X1) dan Pengetahuan tentang Bank Syariah (X2) dapat
mempengaruhi Minat Menabung Mahasiswa di Bank Syariah (Y). Dan nilai
koefisien regresi pada nilai Adjusted R Square sebesar 0,78 yang berarti
bahwa Pendapatan (X1) dan Pengetahuan tentang Bank Syariah (X2) dapat
mempengaruhi Minat Menabung Mahasiswa di Bank Syariah (Y) sebesar
78% dengan sisa 22% di pengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam
peneltian ini. Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya,
faktor lain yang juga dapat mempengaruhi minat menabung ini yaitu faktor
religiusitas, lingkungan sosial, kualitas pelayanan dan promosi, pembelajaran
ekonomi Islam, dan persepsi tentang Bank Syariah.
6Arifatun Nisak, Saryadi, Sri Suryoko, Pengaruh Kelompok Acuan dan Pengetahuan Tentang
Perbankan Syariah terhadap Minat Menabung di Perbankan Syariah Semarang, Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis, Vol. 2 No. 1, 2013, h. 6
7Indra Siswanti, “Pengaruh Pengetahuan, Agama, Iklan/Informasi dan Pengalaman
Mahasiswa PAI STAIN Salatiga tentang Sistem Perbankan Syariah Terhadap Minat Menabung di Bank Syariah”. Skripsi pada Sekolah Sarjana STAIN Salatiga, 2015, h. 87, tidak dipublikasikan.
100
D. Keterbatasan Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, peneliti telah berusaha melakukan sesuai
dengan pedoman penulisan karya ilmiah yang berlaku di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Meskipun demikian, dalam penelitian ini terdapat
keterbatasan yang dihadapi oleh peneliti yaitu antara lain:
1. Keterbatasan peneliti dalam mencari referensi mengenai minat
menabung.
2. Keterbatasan peneliti dalam penyebaran angket mencari responden yang
menggunakan atau yang merupakan nasabah Bank Syariah di setiap
jurusan di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.
3. Dikarenakan penyebaran angket melalui google form dan menggunakan
internet, peneliti harus melakukan pengecekan data responden yang
sudah masuk dan jumlah yang masih kurang.
4. Peneliti juga tidak bisa berkomunikasi atau berinteraksi secara langsung
dengan para responden karena pengisian angket yang menggunakan
google form.
101
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil data penelitian yang telah dikumpulkan, diolah dan di
analisis, maka dapat disimpulkan beberapa hasil penelitian sebagai berikut.
1. Pendapatan tidak berpengaruh terhadap minat menabung mahasiswa di
Bank Syariah. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai signifikan
sebesar 0,298 > taraf signifikan 0,05 dan nilai t hitung -1,046 < t tabel
1,987 Ha ditolak.
2. Pengetahuan mahasiswa tentang Bank Syariah berpengaruh positif
terhadap minat menabung mahasiswa di Bank Syariah. Hal ini dibuktikan
dengan perolehan nilai sig sebesar 0,000 < taraf signifikan 0,05 dan nilai
t hitung 17,844 > t tabel 1,987 sehingga Ha diterima.
3. Pendapatan mahasiswa dan pengetahuan tentang Bank Syariah
berpengaruh positif terhadap minat menabung mahasiswa di Bank
Syariah. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai sig 0,000 < taraf
signifikan 0,05 dan nilai F hitung 162,349 > F tabel 3,44 sehingg Ha
diterima dan nilai Adjusted R Square 0,78 yang berarti secara simultan
memiliki pengaruh sebesar 78%.
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka implikasi yang diperoleh berdasarkan
hasil penelitian yaitu.
1. Hasil penelitian didapatkan bahwa pendapatan mahasiswa tidak
berpengaruh terhadap minat menabung di Bank Syariah. Hal ini
memperlihatkan bahwa kecenderungan mahasiswa dalam menabung
masih rendah sehingga tabungan mereka kecil. Padahal jika saja
memiliki kesadaran akan menabung, bisa membuat lebih teratur dalam
mengelola penerimaan mahasiswa
102
2. Hasil penelitian didapatkan bahwa pengetahuan tentang Bank Syariah
berpengaruh terhadap minat menabung di Bank Syariah. Hal ini
dikarenakan mahasiswa memiliki pengetahuan tentang Bank Syariah.
Oleh sebab itu, minat menabung mahasiswa di Bank Syariah akan tinggi
jika pengetahuan mahasiswa tentang Bank Syariah itu meningkat.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diajukan beberapa saran yaitu
sebagai berikut.
1. Bank Syariah
Diharapkan untuk terus memberikan informasi tentang keuntungan atau
pentingnya menabung di Bank Syariah beserta produk-produk yang bisa
ditawarkan. Selain melalui brosur yang dibagikan, aktif di sosial media,
juga dapat bekerja sama dengan kampus-kampus untuk berkoordinasi saat
mata kuliah yang berkaitan atau melakukan promosi di lingkungan
kampus.
2. Mahasiswa
Sebagai mahasiswa untuk lebih banyak mempelajari dan mencari
informasi mengenai Bank Syariah serta produk-produk Bank Syariah.
Dikarenakan menabung di Bank Syariah artinya menjalankan syariat
Islam yang akan memberikan ketenangan dan keamanan dari adanya
bunga dan hasil usaha yang dilarang oleh syariat Islam. Sehingga
menimbulkan keyakinan bahwa memilih Bank Syariah lebih diutamakan
dibandingkan dengan Bank Konvensional.
3. Peneliti Lain
a. Dapat mengkaji lebih dalam dan lebih jauh lagi mengapa pendapatan
tidak dapat mempengaruhi minat menabung padahal logikanya
semakin banyak mahasiswa memiliki pendapatan maka tingkat
kemungkinan untuk saving atau menabung semakin tinggi.
b. Dapat dilakukan pada fakultas atau universitas yang mayoritas
mahasiswanya sebagai pekerja.
103
DAFTAR PUSTAKA
Sumber buku:
Antonio, Muhammad Syafii. Bank Syariah dari Teori dan Praktik. Jakarta: Gema
Insani. Cetakan 15. 2009
Ascarya. Akad dan Produk Bank Syariah. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Cetakan 5. 2015.
Bachtiar, Amsal. Filsafat Ilmu. Jakarta: Rajawali Press. 2012
Gunawan, Imam. Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik. Jakarta: Bumi
Aksara. 2013.
Hakim, Maman Rahman. Hukum Perbankan Syariah di Indonesia. Tangerang:
Faza Media. 2017
Hasan, Nurul Ichsan. Perbankan Syariah (Sebuah Pengantar). Ciputat: Referensi
(GP Press Group). 2014
Hasyim, Ali Ibrahim. Ekonomi Makro. Jakarta: Prenada Media Group. 2016
Ismail. Akuntansi Bank Teori dan Aplikasi dalam Rupiah. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group. 2011
---------. Perbankan Syariah. Jakarta: Prenadamedia Group. 2011
Karim, Adiwarman A. Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada. Edisi Ketiga. 2006
Lubis, Akhyar Yusuf. Filsafat Ilmu Klasik Hingga Kontemporer. Jakarta:
Rajawali Press. Cetakan 3. 2016
Misbahuddin dan Iqbal Hasan. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta:
Bumi Aksara. Edisi Kedua. 2013.
Riduwan. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula.
Bandung: Alfabeta. Cetakan 9. 2013.
104
Samryn. Pengantar Akuntansi Mudah Membuat Jurnal Dengan Pendekatan
Siklus Akuntansi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. 2015.
Sangadji, Etta Mamang dan Sopiah. Perilaku Konsumen Pendekatan Praktis.
Yogyakarta: Penerbit ANDI. 2013.
Sanusi, Anwar. Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat. Cetakan 3.
2013.
Silaen, Sofar dan Yayak Heriyanto. Pengantar Statistika Sosial. Jakarta: Penerbit
In Media. 2013.
Siregar, Syofian. Statistik Deskriptif untuk Penelitian Dilengkapi Perhitungan
Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Cetakan Kedua. 2011.
-----------. Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif Dilengkapi dengan
Perhitungan Manual dan Alikasi SPSS Versi 17. Jakarta: Bumi Aksara.
2013
Slameto. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: PT Rineka
Cipta. Cetakan 5. 2010.
Sudarsono, Heri. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Deskrisi dan Ilustrasi.
Yogyakarta: Ekonisia. Edisi Keempat. 2015.
Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
Kombinasi, dan R&D. Bandung: Alfabeta. 2017.
Sukirno, Sadono. Makroekonomi Modern Perkembangan Pemikiran dari Klasik
hingga Keynesian Baru. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. 2007.
-----------. Makroekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Edisi Ketiga. 2006.
Sumarwan, Ujang. Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam
Pemasaran. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia. 2011.
105
Sunyoto, Danang. Analisis Regresi dan Uji Hipotesis. Jakarta: PT Buku Kita.
2009.
Suryani dan Hendryadi. Metode Riset Kuantitatif Teori dan Aplikasi pada
Penelitian Bidang Manajemen dan Ekonomi Islam. Jakarta: Prenadamedia
Group. 2015
Susanto, Ahmad. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
Prenadamedia Group. 2013.
Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya. Edisi Revisi. 2013.
Usman, Rachmadi. Aspek Hukum Perbankan Syariah di Indonesia. Jakarta: Sinar
Grafika. 2012.
Widarjono, Agus. Analisis Multivariant Terapan Dengan Program SPSS, AMOS,
dan SMARTPLS. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. Edisi Kedua. 2015.
Sumber skripsi:
Fikriyyah, Dary Farah, “Pengaruh Bank Sampah terhadap Perilaku Pengelolaan
Sampah Rumah Tangga dan Pendapatan Nasabah (Studi Kasus: Bank
Sampah Melati dan Bank Sampah Cilung, Bogor, Jawa Barat)”. Skripsi pada
Sekolah Sarjana Institut Pertanian Bogor: 2018. Tidak dipublikasikan.
Maghfiroh, Sayyidatul, “Pengaruh Religiusitas, Pendapatan, dan Lingkungan
Sosial terhadap Minat Menabung di Bank Syariah pada Santri Pesantren
Mahasiswa Darush Shalihat”. Skripsi pada Sekolah Sarjana Universitas
Negeri Yogyakarta: 2018. Tidak dipublikasikan.
Nisa, Khairun, “Analisis Pengaruh Tingkat Pendapatan dan Religiusitas
Mahasiswa Terhadap Minat Menabung Bank Syariah (Studi pada
Mahasiswa Program Studi Perbankan Syariah Angkatan 2015 dan 2016
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung). Skripsi
106
pada Sekolah Sarjana UIN Raden Intan Lampung: 2018. Tidak
dipublikasikan.
Purwanto, Aris, “Pengaruh Pengetahuan, Religiusitas dan Tingkat Pendapatan
Terhadap Minat Masyarakat Menabung di Bank Syariah Boyolali” Skripsi
pada Sekolah Sarjana IAIN Salatiga: 2016. Tidak dipublikasikan.
Siswanti, Indra. “Pengaruh Pengetahuan, Agama, Iklan/Informasi dan Pengalaman
Mahasiswa PAI STAIN Salatiga tentang Sistem Perbankan Syariah
Terhadap Minat Menabung di Bank Syariah”. Skripsi pada Sekolah Sarjana
STAIN Salatiga: 2015. Tidak dipublikasikan.
Umaryati, Siti, “Pengaruh Pembelajaran Ekonomi Islam Terhadap Minat
Mahasiswa Menabung di Bank Syariah”, Skripsi pada Sekolah Sarjana UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta: 2017. Tidak dipublikasikan.
Sumber jurnal:
Andespa, Roni. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Nasabah dalam
Menabung di Bank Syariah. Al Masraf: Jurnal Lembaga Keuangan dan
Perbankan. Vol. 2, No. 1. 2017.
Astuti, Tri. Pengaruh Persepsi Nasabah tentang Tingkat Suku Bunga, Promosi,
dan Kualitas Pelayanan terhadap Minat Menabung Nasabah. Jurnal
Nominal. Vol. II, No. I. 2013
Fathurrahman, Ayif dan Umi Azizah. Analisis Faktor-Faktor Preferensi
Mahasiswa tehadap Perbankan Syariah (Studi Kasus pada Mahasiswa Ilmu
Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta), Ihtifaz: Journal of
Islamic Economics, Finance, and Banking.Vol. 1, No. 1&2. 2018.
Hanum, Nurlaila, Analisis Pengaruh Pendapatan terhadap Perilaku Konsumsi
Mahasiswa Universitas Samudra Kota Langsa, Jurnal Samudera
Ekonomika. Vol. 1, No. 2. 2017.
107
Mardalis Ahmad dan Edwin Zusrony, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Konsumen dalam Memilih Bank Syariah, Jurnal Ekonomi Manajemen
Sumber Daya. Vol. 10, No. 2. 2009
Nisak, Arifatun, et al, Pengaruh Kelompok Acuan dan Pengetahuan Tentang
Perbankan Syariah terhadap Minat Menabung di Perbankan Syariah
Semarang, Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis. Vol. 2 No. 1. 2013
Qomariah, Nurul, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen
Menabung di Bank Syariah, JEAM. Vol. X No. 1. 2011.
Rusdianto Hutomo dan Chanafi Ibrahim, Pengaruh Produk Bank Syariah
Terhadap Minat Menabung Dengan Persepsi Masyarakat Sebagai Variabel
Moderating di Pati, Equilibrium: Jurnal Ekonomi Syariah. Vol.4, No. 1.
2016
Sudarsono, Heri, Dampak Krisis Keuangan Global terhadap Perbankan di
Indonesia: Perbandingan antara Bank Konvensional dan Bank Syariah,
Jurnal Ekonomi Islam. Volume III, No. 1. 2009.
Triana, Nadia Neneng Nurhasanah, Ifa Hanifia Senjiati, Pengaruh Tingkat
Religiusitas dan Disposible Income Mahasiswa Fakultas Syari’ah Unisba
terhadap Minat Menabung di Bank BRI Syari’ah Kantor Kas Unisba,
Prosiding Keuangan dan Perbankan Syariah. Vol. 2, No. 2. 2016.
Wahab, Wirdayani, Pengaruh Tingkat Bagi Hasil Terhadap Minat Menabung di
Bank Syariah, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam. Vol. 2, No. 1. 2016.
Sumber Undang-Undang Pemerintah:
Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang Bunga
(Interest/Fa‟idah)
Fatwa DSN No. 02/DSN-MUI/IV/2000 tentang Tabungan
UU RI Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah
108
Dewan Standar Akuntansi Keuangan, Exposure Draft Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan atau PSAK No. 23 mengenai Pendapatan, Ikatan
Akuntansi Indonesia
Sumber internet:
https://fitk.uinjkt.ac.id/tentang-fakultas/, Diakses pada tanggal 22 Juli 2019 pukul
21:14
https://fitk.uinjkt.ac.id/visi-misi-dan-tujuan/, diakses pada tanggal 22 Juli 2019
pukul 21:24
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Beasiswa Diakses pada tanggal 23 Mei 2019.
Pukul 11:37 WIB
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Minat. Diakses pada tanggal 23 Mei 2019.
Pukul 11:56 WIB
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Pengetahuan Diakses pada tanggal 24 Mei
2019. Pukul 09:39 WIB
Kania, Devie . Nasabah Bank Syariah 18,75 Persen dari Total Konvensional, di
publikasikan 13 September 2015
http://www.beritasatu.com/ekonomi/306719-nasabah-bank-syariah-1875-
persen-dari-total-konvensional.html [Online] dipublikasikan 13 September
2015 diakses pada 16 Desember 2018
Otoritas Jasa Keuangan, Statistik Perbankan Indonesia Januari 2019, 2019,
(https://www.ojk.go.id/id/kanal/perbankan/data-dan-statistik/statistik-
perbankan-indonesia/Pages/Statistik-Perbankan-Indonesia---Januari-
2019.aspx) Diakses tanggal 9 April 2019 pukul 9:49
Otoritas Jasa Keuangan, Statistik Perbankan Syariah Januari 2019, 2019,
(https://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/data-dan-statistik/statistik-
perbankan-syariah/Pages/Statistik-Perbankan-Syariah---Januari-2019.aspx)
Diakses tanggal 9 April 2019 pukul 9:27
109
UIN Jakarta, Proses Pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT),
https://www.uinjkt.ac.id/id/ukt/. Diakses pada tanggal 24 Mei 2019 pukul
09:28
110
LAMPIRAN-LAMPIRAN
111
Lampiran 1
Kuesioner Penelitian
“Pengaruh Pendapatan Mahasiswa dan Pengetahuan tentang Bank Syariah
terhadap Minat Menabung di Bank Syariah
(Studi Kasus Mahasiswa FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)
I. Petunjuk Pengisian Kuesioner
1. Bacalah pertanyaan-pertanyaan dengan teliti
2. Berilah tanda centang (√) pada salah satu jawaban yang dianggap
dapat mewakili situasi yang sebenarnya pada diri Anda. SS =
Sangat Setuju; S = Setuju; RR = Ragu; TS = Tidak Setuju; STS =
Sangat Tidak Setuju
3. Anda dapat bertanya langsung dengan peneliti jika mengalami
kesulitan dalam mengisi kuesioner ini.
4. Atas kesediaan mengisi kuesioner ini, saya ucapkan terimaksih
sebesar-besarnya.
II. Identitas Responden
1. Nama :
2. Jenis Kelamin :
3. Fakultas/Jurusan :
4. Angkatan/Semester :
5. Apakah Anda sebagai nasabah Bank Syariah?
a. Ya
b. Tidak
III. Daftar Pertanyaan
A. Pendapatan
No Pertanyaan SS S RR TS STS
1 Saya sudah memiliki pekerjaan tetap
2 Saya memiliki usaha sendiri baik online
ataupun offline untuk memperoleh
112
No Pertanyaan SS S RR TS STS
pendapatan
3 Saya memperoleh uang bukan dari
orang tua
4 Saya menerima pendapatan dari bantuan
beasiswa
5 Saya menerima kiriman uang dari orang
tua secara rutin setiap bulan
6 Pekerjaan sampingan Saya sebagai guru
bimbel atau privat
7 Saya hanya seorang mahasiswa/pelajar
8 Saya menerima pendapatan rutin setiap
bulan dari pekerjaan utama
9 Saya bukan penerima beasiswa
10 Pekerjaan sampingan Saya sebagai guru
di sekolah
B. Pengetahuan
No Pertanyaan SS S RR TS STS
1 Saya memilih produk tabungan pada Bank
Syariah
2 Saya lebih senang menabung di Bank
Konvensional
3 Saya mengetahui cara membuka tabungan
di Bank Syariah
4 Saya merasa pelayanan Bank Syariah
kurang optimal
5 Saya senang menabung di Bank Syariah
6 Saya mengetahui lokasi Bank Syariah
7 Saya kurang memahami cara membuka
113
No Pertanyaan SS S RR TS STS
tabungan di Bank Syariah
8 Saya memilih produk tabungan wadiah di
Bank Syariah
9 Saya hanya mengetahui informasi tentang
Bank Konvensional saja
10 Saya mengetahui saldo minimal menabung
di Bank Syariah
11 Dalam praktiknya Bank Syariah masih
menggunakan sistem Bank Konvensional
12 Saya mengetahui lokasi ATM Bank Syariah
13 Saya mengetahui jumlah maksimal
penarikan tabungan
14 Saya merasa kurang informasi tentang
Perbankan Syariah
15 Saya mengetahui biaya yang dibebankan
menabung di Bank Syariah
16 Saya kurang mengetahui saldo minimal
menabung di Bank Syariah
17 Saya kurang mengetahui jumlah maksimal
penarikan tabungan di Bank Syariah
18 Saya puas terhadap pelayanan Bank Syariah
19 Saya tidak mengetahui biaya yang
dibebankan menabung di Bank Syariah
C. Minat Menabung
No Pertanyaan SS S RR TS STS
1 Informasi tentang Bank Syariah yang
diterima jelas
114
No Pertanyaan SS S RR TS STS
2 Saya tertarik ingin membuka tabungan di
Bank Syariah
3 Saya memutuskan menabung di Bank
Syariah
4 Informasi tentang Bank Syariah kurang
jelas
5 Saya tertarik ingin menggunakan tabungan
wadiah di Bank Syariah
6 Saya memutuskan menggunakan tabungan
wadiah di Bank Syariah
7 Informasi tentang produk tabungan
wadiah jelas
8 Saya merasa membuka tabungan di Bank
Syariah kurang menarik
9 Informasi tentang produk tabungan
mudharabah jelas
10 Saya memutuskan untuk tetap
menggunakan Bank Konvensional
Terimakasih atas Partisipasi Anda
115
Lampiran 2
Hasil Data Final X1, X2, dan Y
No
Responden
Pendapatan
(X1)
Pengetahuan
(X2)
Minat
Menabung (Y)
1 31 70 40
2 30 81 46
3 35 74 44
4 28 73 44
5 22 78 44
6 35 72 37
7 29 75 37
8 18 72 41
9 30 68 40
10 22 76 42
11 23 75 39
12 28 59 35
13 18 73 38
14 16 77 47
15 24 52 29
16 27 74 39
17 28 75 41
18 34 44 29
19 30 67 37
20 27 68 38
21 28 73 40
22 33 63 33
23 28 82 43
24 36 68 40
25 29 73 40
26 26 68 36
27 26 70 38
28 27 67 37
29 33 50 31
30 28 45 29
31 30 70 33
32 27 59 35
33 29 76 44
34 22 63 40
35 32 60 38
36 27 89 40
116
37 28 76 45
38 33 68 36
39 28 81 44
40 24 74 40
41 27 77 39
42 31 65 36
43 31 59 32
44 24 65 36
45 30 76 43
46 30 65 34
47 28 70 36
48 27 72 40
49 30 47 26
50 28 62 31
51 22 62 29
52 27 63 35
53 30 50 30
54 34 57 30
55 34 56 30
56 27 48 27
57 27 62 30
58 28 52 31
59 27 73 40
60 26 70 41
61 30 62 39
62 24 44 28
63 24 52 28
64 28 51 29
65 23 45 32
66 23 74 40
67 29 65 36
68 22 65 39
69 26 77 42
70 23 47 27
71 22 51 30
72 22 49 30
73 25 73 37
74 24 82 45
75 24 78 46
76 32 82 47
77 18 48 27
117
78 28 76 40
79 26 90 45
80 28 57 29
81 25 55 35
82 28 47 27
83 30 51 30
84 26 70 38
85 22 83 48
86 18 75 40
87 29 74 37
88 25 71 46
89 30 59 32
90 28 71 38
91 23 68 44
92 26 73 44
118
Lampiran 3
Hasil Analisis Data Menggunakan SPSS Statistic 20
1. Uji Normalitas Data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 92
Normal Parametersa,b
Mean 0E-7
Std. Deviation 2.69306958
Most Extreme Differences
Absolute .065
Positive .065
Negative -.046
Kolmogorov-Smirnov Z .624
Asymp. Sig. (2-tailed) .831
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
119
2. Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity
Statistics
B Std.
Error
Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 8.678 2.668
3.253 .002
Pendapatan -.074 .070 -.052 -1.046 .298 .993 1.007
Pengetahuan .457 .026 .880 17.844 .000 .993 1.007
a. Dependent Variable: Minat_Menabung
Sumber: Data Primer yang diolah, 2019
3. Uji Homokedastisitas
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 1.236 1.623
.762 .448
Pendapatan -.012 .043 -.028 -.268 .789
Pengetahuan .018 .016 .122 1.153 .252
a. Dependent Variable: Abs_res
Sumber: Data Primer yang diolah, 2019
120
4. Uji T
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficient
s
T Sig. Correlations
B Std.
Error
Beta Zero-
order
Partial Part
1
(Constant) 8.678 2.668
3.253 .002
Pendapatan -.074 .070 -.052 -1.046 .298 -.123 -.110 -.051
Pengetahuan .457 .026 .880 17.844 .000 .884 .884 .877
a. Dependent Variable: Minat_Menabung
Sumber: Data Primer yang diolah, 2019
5. Uji F
ANOVAa
Model Sum of
Squares
Df Mean Square F Sig.
1
Regression 2407.837 2 1203.919 162.349 .000b
Residual 659.989 89 7.416
Total 3067.826 91
a. Dependent Variable: Minat_Menabung
b. Predictors: (Constant), Pengetahuan, Pendapatan
Sumber: Data Primer yang diolah, 2019
6. Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .886a .785 .780 2.723
a. Predictors: (Constant), Pengetahuan, Pendapatan
Sumber: Data Primer yang diolah, 2019
121
7. Analisis Regresi Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity
Statistics
B Std.
Error
Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 8.678 2.668
3.253 .002
Pendapatan -.074 .070 -.052 -1.046 .298 .993 1.007
Pengetahuan .457 .026 .880 17.844 .000 .993 1.007
a. Dependent Variable: Minat_Menabung
Sumber: Data Primer yang diolah, 2019
122
Lampiran 4
Lembar Uji Referensi
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
DOKUMENTASI PENELITIAN
134
135
Biodata Penulis
Nugrahainy Siti Nur Afifah adalah penulis dari skripsi ini.
Penulis lahir di Kuningan tanggal 30 April 1997, merupakan
anak pertama dari dua bersaudara dari pasangan Bapak
Kardiyono dan Ibu Titi Haryati. Bertempat tinggal di
Perumahan Taman Adiyasa, Kelurahan Cikasungka,
Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang, Banten.
Penulis menempuh pendidikan dimulai dari SDS Dian Pertiwi (2003-2009),
SMPN 2 Solear (2009-2012), SMAN 1 Kabupaten Tangerang (2012-2015) hingga
akhirnya bisa menempuh masa kuliah sebagai mahasiswa Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Konsentrasi Ekonomi.
Pengalaman organisasi yang pernah diikuti yaitu sebagai Sekretaris Divisi Dana
dan Usaha LDK Syahid FITK dan Koordinator Akhwat Divisi Pengembangan
Ekonomi LDK Syahid UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.